Typhus Abdominals
Enteric Fever
Febris Typhoidea
Typhoid Fever
Infeksi :
Enteral
Penderita
Karier
INSIDENS
Tersebar
Musim panas
PATOGENESIS
Transplasenter
Oral Enteral
GAMBARAN KLINIK
Masa tunas : 1 – 3 mgg
Demam
Ggn sal. cerna
Ggn kesadaran
1. Demam :
Mgg I : meningkat, berangsur
Mgg II : merata
Mgg III : menurun, berangsur
Setiap hari, sore & malam lebih tinggi
Febris remitten
2 – 3 mgg lisis
2. Gangguan saluran cerna
Foetor ex ore
Bibir kering, terkelupas, pecah-pecah
Lidah kotor (Coated tongue)
Anorexia
Mual
Muntah
Meteorismus
Konstipasi / Diare
Hepatomegali / Splenomegali
3. Gangguan kesadaran :
Gejala lain :
Bradikardi relatif
Roseola
O Spesifik
Vi
Cara / metode
Antigen
Endemisitas
Diagnosis :
1. Klinis :
Demam tiap hari > 1 mgg
Sore & malam > tinggi
Kesan Tifosa / status Tifosa
Kesadaran menurun
Rambut & kulit kering
Bibir kering, pecah-pecah
Lidah kotor, muka pucat
2. Laboratorium :
Biakan darah (+)
Test Widal
Tube = titer O > 1/320
Slide = titer O > 1/80
Kenaikan titer O progresif
Demam Tifoid Berat :
1. Toksik :
Kesadaran menurun
Renjatan Septik
2. Komplikasi berat :
Ensefalitis / Ensefalopati
Meningitis, Miokarditis
Pelaksanaan / Pengobatan
Tujuan :
Mempercepat penyembuhan
Respon pengobatan
Mencegah komplikasi
Mencegah relaps
1. Simptomatik / Suportif
Mobilisasi
Hari 3 jalan
Hari 4 pulang
1.2. Masukan cairan & makanan
Makan biasa
tidak merangsang
Mobilisasi :
Kloramfenikol / Tiamfenikol
75 – 100 mg/kgBB/hari
10 hari
Pneumonia
ISK
Ensefalopati
Meningitis
Miokarditis, dll
DEMAM BERDARAH DENGUE
= DBD
MANIFESTASI KLINIK
Fenomena Patofisiologi
1. Kerusakan vaskuler
2. Kebocoran plasma
3. Diatesis hemorragik
Gambaran klinis
Umur : 5 – 9 tahun
Sex :L=P
Gejala Utama
Demam :
Mendadak
Febris – hiperpireksia
2 – 7 hari
Menurun secara lisis
Perdarahan :
Hepatomegali :
Permulaan demam
Nyeri tekan
Progressif renjatan
Renjatan :
Oliguri, anuri
10-30 % DBD
Hari 3 - 6
Gejala yang mendahului renjatan :
nyeri abdomen
gelisah
hati membesar progressif
hematemesis / melena
hematokrit (Ht) meningkat progressif
Gejala lain :
anoreksia
mual, muntah
sakit perut/epigastrium
diare
mialgia, artralgia, sefalgia
kejang-kejang
DIAGNOSA
Patokan WHO
Klinis :
1. Demam < 7 hari
2. Perdarahan
3. Hepatomegali
4. Renjatan
LABORATORIUM
1. Trombositopeni (< 100.000/mm)
2. Hemokonsentrasi (Akut-Konv > 20%)
WHO : min. gejala 2/> & Lab pos
Penunjang D/ : Ro
Arti klinis Ht
Diagnosa
Follow up :
Renjatan
Perdarahan
Perbaikan
Derajat DBD (WHO)
Perbaiki KU
Oksigen
Transfusi darah
Antibiotik
B. DBD dengan renjatan DBD IV
RL guyur/bolus 100 – 200 ml
15 – 30 mnt
DBD III
RL 20 ml/kgBB/jam
1 jam Teratasi
Renjatan
Belum teratasi
RL 10 ml/kgBB/jam
+
Plasma/pengganti
10-20 ml/kgBB/jam
(max. 20-30 ml/kgBB/hari)
1 jam Teratasi
Renjatan
Belum teratasi
Perawatan khusus
10 ml/kgBB/jam
4 – 6 jam
Keadaan umum baik
Sesuai keadaan
RL : Dext. 5% = 1:1
5 – 7 ml/kgBB/jam
48 jam