TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Identitas pasien
Nama : An. M
Tanggal lahir :
B. Penanggung jawab
Nama : Ny. T
Umur : 38 tahun
Alamat :
Hubungan dg klien : Ibu An. M
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan takut
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan takut akan dioperasi, sempat bertanya sakit
tidaknya tindakan operasi dan lamanya operasi berlangsung.
Penyakit ini sudah kambuh > 10 kali per tahun, dan kambuhnya
setelah minum es. Ketika kambuh diikuti dengan demam.
D. Sistem Tubuh
1. Pernafasan (B 1 : Breathing)
Frekuensi 20x/m, irama teratur, tidak terlihat gerakan cuping
hidung, tidak cyanosis, tidak terlihat keringat pada dahi, hasil
thorax.
2. Kardiovascular (B 2 : Bleeding)
100
TD /70mmHg, Nadi 90x/m, Suhu 36,3oC. Cor S1 S2 tunggal
reguler, ekstra sistole/murmur tidak ada
3. Persyarafan (B 3 : Brain)
Tingkat kesadaran (GCS) Membuka mata : Spontan (4)
Verbal : Orientasi baik (5)
Motorik : Menurut perintah (6)
Compos Mentis : Pasien sadar baik (15)
4. Perkemihan-Eliminasi Uri (B.4 : Bladder)
Jumlah urine 700 cc/24 jam, warna urine jernih kekuningan.
5. Pencernaan-Eliminasi Alvi (B 5 : Bowel)
Peristaltik 8x/m (normal), tidak kembung, tidak terdapat obstipasi
maupun diare, klien buang air besar 1 x/hari
6. Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)
Tidak terdapat kontraktur maupun dekubitus
E. Keadaan Umum
Tanda – tanda vital
Di Bangsal : TD 100/70mmHg, Nadi 90x/m, RR 20x/m, Suhu 36,3oC
Di Ruang Pre Op : TD 110/70mmHg, Nadi 98x/m, RR 24x/m, Suhu 35,8oC
1. Kepala
Rambut pasien lurus, beruban, kulit kepala bersih
2. Mata
Simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tak ikterik.
3. Telinga
Bentuk daun telinga simetris, pendengaran terganggu (agak tuli).
4. Hidung
Cukup bersih, terdapat rambut hidung, tidak terdapat polip.
5. Mulut
Bibir dan mukosa mulut lembab, terdapat peradangan pada kedua
tonsilnya (tonsil palatina membesar diameter ± 2 cm).
6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan nodul limfe pada kedua
sisi leher, tidak terdapat peningkatan vena jugularis pressure (JVP).
7. Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada benjoalan tulang costa saat pasien
bernafas, tidak ada nyeri tekan.
8. Abdomen
9. Genetalia
Bersih, tidak ada penyakit kulit di area tersebut.
10.Ekstremitas
Atas : Turgor kulit elastis, tidak ada edema
Bawah : Simetris tidak ada kelemahan dan tidak terdapat edema.
Kekuatan Otot 5 5
5 5
G. Pemerikasaan Penunjang
1. Laboratorium Hematologi (20 desember 2012 jam 12.15 WIB)
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12.7 g/dL 14.0 – 18.0
Leukosit 12080 /uL 4800 –
Hematokrit 36 % 10800
Eritrosit 4.8 10^6 /uL 42 – 52
Trombosit 340.000 /uL 4.7 – 6.1
MCV 75.3 fL 150000 –
MCH 26.6 pg 450000
MCHC 35.4 % 79.0 – 99.0
13.4 % 27.0 – 31.0
RDW 33.0 – 37.0
8.9 fL
MPV 11.5 – 14.5
7.2 – 11.1
2. Hitung Jenis (20 desember 2012 jam 12.15 WIB)
a. Status Sirkulasi
100
TD : /80
mmHg
Nadi : 88 x
/menit
Respir : 24
asi x/menit
Tidak tampak adanya sianosis, turgor baik, akral terasa hangat.
b. Status Respirasi
Pasien terpasang binasal kanul dan mendapat therapy O2 2 l/menit.
c. Status Neurologis
Pasien sudah membuka mata ketika dipanggil, namun
belum sadar penuh. Penilaian Steward Score
Post Operasi
3 11.15 WIB Ds: - Do:
Perdarahan
Pasien belum sadar penuh, terpasang O 2 2 Resiko
l/m binasal kanul, perdarahan aspirasi post op TE
intra operasi ± 50 cc
Ds:- Do:
4 11.20 WIB Pasien belum mampu menggerakan
Resiko Proses
anggota badan, terlihat lemas pemindahan
cedera
pasien
1. Mempertahankan kebutuhan
3 Resiko aspirasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Berikan O2 binasal kanul sesuai O2
b.d. perdarahan operasi berlangsung 1x15 menit diharapkan kebutuhan 2. Menghisap lendir
post op TE tidak terjadi aspirasi dengan kriteria hasil: 2. Gunakan suction secara benar
Indikator Tujuan Awal (mempertahankan jalan nafas tanpa
a. jalan nafas 1 3 3. Posisikan pasien SIM merangsang area post OP TE)
efektif 1 3
b. tidak ada
3. Mencegah terjadinya aspirasi
aspirasi
Keterangan :
( 1-5 : tidak ada, ringan, sedang, berat, sangat berat )
No Dx Kep Tujuan Intervensi Rasional
4 Resiko cedera Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Gunakan pelindung pada bed disebelah
b.d. operasi berlangsung 1x10 menit diharapkan kanan dan kiri
proses tidak terjadi aspirasi dengan kriteria hasil: 2. Pindahkan pasien dengan hati-hati 1. Mencegah pasien jatuh dari
pemindahan Indikator Tujuan Awal
a. tidak ada luka/ cedera 1 3 3. Siapkan minimal 2 personil saat sebelah kanan-kiri bed
pasien Keterangan : memindahkan pasien 2. Mengurangi resiko cedera
( 1-5 : tidak ada, ringan, sedang, berat, sangat berat )
4. Gunakan “easy move” 3. Mempermudah mobilisasi
5. Sejajarkan tempat tidur pasien dengan 4. Mempermudah proses
tempat tidur yang akan ditempati pemindahan pasien
5. meminimalkan
3
1. Memberikan O2 binasal kanul 1. O2 2 l/m diberikan binasal kanul S:-
sesuai kebutuhan 2. Lendir dihisap menggunakan O: O2 2l/m diberikan binasal kanul, lendir
2. Menggunakan suction suction dalam rongga mulut sudah dihisap, kepala
3. Memposisikan pasien pasien ekstensi, tidak terjadi aspirasi
dengan 3. Kepala pasien ekstensi
kepala ekstensi A: masalah teratasi
Indikator Tuju Aw Akh
an al ir
a. jalan nafas 1 3 1
efektif 1 3 1
b. tidak ada
aspirasi
P : pertahankan intervensi
Pasien masuk recovery room (RR) dalam keadaan belum sadar penuh.
Pasien terpasang O2 binasal kanul 2 l/m. Dari keadaan tersebut dapat diambil
masalah keperawatan resiko aspirasi karena pasien dilakukan general anestesi.
Selain itu dengan kondisi yang belum sadar penuh tidak memungkinkan pasien
untuk bergerak, sehingga masalah keperawatan resiko cedera baik diam ditempat
tidur maupun saat pemindahan pasien diambil.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pada pre ditemukan masalah keperawatan ketakutan berhubungan
dengan prosedur pembedahan yang akan dilakukan.
B. SARAN
1. Sebaiknya pasien pre operasi yang mengalami ketakutan dapat
dialihkan perhatiannya dari tersebut dengan cara mengajaknya
berkomunikasi atau music hipnoteraphy bila ada, dan dianjurkan
untuk selalu berdoa menjelang tindakan operasi
Junadi, Purnawan. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, edisi ke III. penerbit FKUI,
Jakarta.