Anda di halaman 1dari 15

BAB III

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
A. Identitas pasien

Nama : An. M
Tanggal lahir :

Jenis kelamin : Laki-laki


Alamat :
Pekerjaan : Pelajar
Diagnosa Medis : Tonsilitis Kronis
No. RM :
Tanggal masuk : 20 desember 2012

B. Penanggung jawab

Nama : Ny. T
Umur : 38 tahun
Alamat :
Hubungan dg klien : Ibu An. M

C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan takut
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan takut akan dioperasi, sempat bertanya sakit
tidaknya tindakan operasi dan lamanya operasi berlangsung.
Penyakit ini sudah kambuh > 10 kali per tahun, dan kambuhnya
setelah minum es. Ketika kambuh diikuti dengan demam.

3. Riwayat penyakit dahulu


Pasien sering kambuh sejak 2 tahun terakhir dan hanya berobat ke
yankes terdekat.

4. Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada keluarga yang menderita seperti penyakit yang diderita
pasien sekarang

D. Sistem Tubuh
1. Pernafasan (B 1 : Breathing)
Frekuensi 20x/m, irama teratur, tidak terlihat gerakan cuping
hidung, tidak cyanosis, tidak terlihat keringat pada dahi, hasil
thorax.

2. Kardiovascular (B 2 : Bleeding)
100
TD /70mmHg, Nadi 90x/m, Suhu 36,3oC. Cor S1 S2 tunggal
reguler, ekstra sistole/murmur tidak ada

3. Persyarafan (B 3 : Brain)
Tingkat kesadaran (GCS) Membuka mata : Spontan (4)
Verbal : Orientasi baik (5)
Motorik : Menurut perintah (6)
Compos Mentis : Pasien sadar baik (15)
4. Perkemihan-Eliminasi Uri (B.4 : Bladder)
Jumlah urine 700 cc/24 jam, warna urine jernih kekuningan.
5. Pencernaan-Eliminasi Alvi (B 5 : Bowel)
Peristaltik 8x/m (normal), tidak kembung, tidak terdapat obstipasi
maupun diare, klien buang air besar 1 x/hari

6. Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)
Tidak terdapat kontraktur maupun dekubitus
E. Keadaan Umum
Tanda – tanda vital
Di Bangsal : TD 100/70mmHg, Nadi 90x/m, RR 20x/m, Suhu 36,3oC
Di Ruang Pre Op : TD 110/70mmHg, Nadi 98x/m, RR 24x/m, Suhu 35,8oC

F. Pemeriksaan Fisik (head to toe)


Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis (GCS = 15)
Status gizi : BB 24 Kg,

1. Kepala
Rambut pasien lurus, beruban, kulit kepala bersih
2. Mata
Simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tak ikterik.
3. Telinga
Bentuk daun telinga simetris, pendengaran terganggu (agak tuli).
4. Hidung
Cukup bersih, terdapat rambut hidung, tidak terdapat polip.
5. Mulut
Bibir dan mukosa mulut lembab, terdapat peradangan pada kedua
tonsilnya (tonsil palatina membesar diameter ± 2 cm).

6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan nodul limfe pada kedua
sisi leher, tidak terdapat peningkatan vena jugularis pressure (JVP).

7. Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada benjoalan tulang costa saat pasien
bernafas, tidak ada nyeri tekan.
8. Abdomen

Tidak terdapat acites, hepar tidak membesar, tidak ada distensi


abdomen, terdapat benjolan dua jari diatas simfisis, tidak ada nyeri
tekan.

9. Genetalia
Bersih, tidak ada penyakit kulit di area tersebut.
10.Ekstremitas
Atas : Turgor kulit elastis, tidak ada edema
Bawah : Simetris tidak ada kelemahan dan tidak terdapat edema.
Kekuatan Otot 5 5
5 5

G. Pemerikasaan Penunjang
1. Laboratorium Hematologi (20 desember 2012 jam 12.15 WIB)
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12.7 g/dL 14.0 – 18.0
Leukosit 12080 /uL 4800 –
Hematokrit 36 % 10800
Eritrosit 4.8 10^6 /uL 42 – 52
Trombosit 340.000 /uL 4.7 – 6.1
MCV 75.3 fL 150000 –
MCH 26.6 pg 450000
MCHC 35.4 % 79.0 – 99.0
13.4 % 27.0 – 31.0
RDW 33.0 – 37.0
8.9 fL
MPV 11.5 – 14.5
7.2 – 11.1
2. Hitung Jenis (20 desember 2012 jam 12.15 WIB)

Parameter Hasil Satuan Nilai


Normal
Basofil 0.5 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 3.3 % 2.0 – 4.0
Batang 0.00 % 2.00 –
Segmen 38.0 % 5.00 40.0
Limfosit 49.3 % – 70.0
8.9 25.0 –
Monosit %
12.2 40.0 2.0
PT detik – 8.0
40.9 detik
APTT 11.5 –
18
LED 15.5
25 – 35
Informed consent : Sudah
Gelang Identitas : Sudah
H. Therapy
Ampicilin 3 x 500mg
RL 12 tpm
I. Persiapan operasi
1. Pasien puasa 8 jam sebelum operasi, mulai jam 03.00 WIB.
Mencocokkan identitas pasien (nama, nomor medical record), gelang
pasien.
2. Cek hasil pemeriksaan penunjang (Laboratorium, Rontgen dsb).
3. Pastikan inform consent dengan baik, persetujuan operasi dan
persetujuan anestesi lengkap.
4. Diruang persiapan pasien terpasang infus RL 12tpm ditangan kiri.
J. Data Fokus
1. Pre Operasi
Pasien mengatakan takut akan dioperasi, bertanya sakit tidaknya
tindakan operasi dan lamanya operasi berlangsung.

Tanda – tanda vital:

Di Bangsal : TD 100/70mmHg, Nadi 90x/m, RR 20x/m, Suhu 36,3oC


Di Ruang Pre Op: TD 110/70 mmHg, Nadi 98x/m, RR 24x/m, Suhu
35,8oC
2. Intra Operasi
Operasi dilakukan pada tanggal 21 desember 2012 di OK VII IBS
RSUP Persahabatan, pasien dibawa ke ruang operasi dibaringkan
dimeja operasi pada jam 10.00 WIB dengan posisi supinasi,
menggunakan electro surgical unit (couter) bipolar. Pasien dibius
menggunakan general anestesi ETT no 4,5. Tanda – tanda vital : Nadi
x/menit, RR 20 x/menit, suhu 35 oC.

A (Airway) : terpasang Endo Traceal Tube no 4.5, O 2 4


liter/menit
B (Breathing) : RR 18x/m, SaO2 100%
C (Circulation) : wajah tidak pucat, CRT 3’, Nadi 84 x/menit, RR
20 x/menit, suhu 35 oC
Cairan : Input RL 300 cc
Output urine - cc, perdarahan ±150 cc
3. Post Operasi
An. M dipindahkan dari ruang operasi ke RR jam 11.15 WIB
dengan posisi SIM

a. Status Sirkulasi
100
TD : /80
mmHg
Nadi : 88 x
/menit
Respir : 24
asi x/menit
Tidak tampak adanya sianosis, turgor baik, akral terasa hangat.
b. Status Respirasi
Pasien terpasang binasal kanul dan mendapat therapy O2 2 l/menit.
c. Status Neurologis
Pasien sudah membuka mata ketika dipanggil, namun
belum sadar penuh. Penilaian Steward Score

No. Kriteria Nilai Hasil


1. KESADARAN
Menangis 2
Respon terhadap stimulus/rangsangan 1 √
Tidak bereaksi 0
2. PERNAFASAN
Bangun atas dasar perintah, menangis, batuk 2 √
Mempertahankan jalan nafas dengan baik 1
Perlu bantuan untuk mempertahankan 0
3. GERAKAN
Menggerakkan anggota badan dengan tujuan 2 √
Gerakan tanpa tujuan 1
Tidak bergerak 0
JUMLAH 5
* Keterangan :
1) beri tanda (√) pada kriteria yang ada pada pasien saat dikaji
2) nilai normal Steward Score ≥ 5
II. Analisa Data

No Tanggal Data Fokus Masalah Penyebab


1 21 des Pre Operasi Ds:
2019 Pasien mengatakan takut akan Ketakutan Prosedur
dilakukan operasi. pembedahan
Do : yang akan
09.30 WIB Pasien tampak bingung dan gelisah, Di dilakukan
Bangsal:
TD 100/70mmHg, Nadi 90x/m, RR
20x/m, Suhu 36,3oC Di
Ruang Pre Op:
TD 110/70mmHg, Nadi 98x/m, RR
24x/m, Suhu 35,8oC

2 10.00 WIB Intra Operasi


Ds: - Do: Resiko Penggunaan
Pasien terpasang couter, combustio electro
menggunakan electro surgical unit surgical unit

Post Operasi
3 11.15 WIB Ds: - Do:
Perdarahan
Pasien belum sadar penuh, terpasang O 2 2 Resiko
l/m binasal kanul, perdarahan aspirasi post op TE
intra operasi ± 50 cc

Ds:- Do:
4 11.20 WIB Pasien belum mampu menggerakan
Resiko Proses
anggota badan, terlihat lemas pemindahan
cedera
pasien

III. Diagnosa keperawatan


1. Pre Operasi
Ketakutan b.d. prosedur pembedahan yang akan dilakukan.
2. Intra Operasi
Resiko combustio b.d. penggunaan electro surgical unit
3. Post Operasi
Resiko aspirasi b.d. perdarahan post op TE
Resiko cedera b.d. proses pemindahan pasien
IV. Intervensi Keperawatan

No Dx Kep Tujuan Intervensi Rasional


1 Ketakutan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji dan dokumentasi tingkat ketakutan 1. Mengetahui tingkat ketakutan
b.d. prosedur selama 1x10 menit diharapkan ketakutan pasien pasien
pembedahan pasien berkurang dengan kriteria hasil: 2. Jelaskan informasi tentang prosedur, 2. Memberikan pemahaman
yang akan Indikator Tujuan Awal
a. Pasien tidak 2 3
sensasi yang biasanya dirasakan ketika terkait prosedur operasi yang akan
dilakukan gelisah 2 3 operasi. dilaksanakan
b. TTV dalam 3. Berikan informasi yang faktual terkait 3. Mengurangi ketakutan pasien
batas normal
diagnosis dan tindakan operasi yang 4. Memberikan kondisi rileks
Keterangan :
( 1-5 : tidak ada, ringan, sedang, berat, sangat berat ) dilakukan
5. Mengetahui perkembangan
4. Anjurkan pasien untuk rileks dan TTV pasien
terlebih dahulu berdoa sebelum tindakan
operasi dimulai
5. Memonitor TTV.
Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
2 operasi berlangsung 1x60 menit diharapkan
combustio 1. Berfungsi sebagai elektroda
b.d. tidak terjadi combustion dengan kriteria hasil: 1. Pasang plate (isolator switch board) kembali (isolator)
Indikator Tujuan Awal 2. Cek perlengkapan mesin electro
penggunaan a. tidak ada luka 1 3 2. Memperlancar jalannya operasi
electro surgical unit yang akan digunakan
bakar 1 3 3. Mencegah terjadinya
surgical unit b. operasi 3. Gunakan tegangan sesuai kebutuhan combustion pada jaringan
berjalan lancar
Keterangan :
( 1-5 : tidak ada, ringan, sedang, berat, sangat berat )

1. Mempertahankan kebutuhan
3 Resiko aspirasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Berikan O2 binasal kanul sesuai O2
b.d. perdarahan operasi berlangsung 1x15 menit diharapkan kebutuhan 2. Menghisap lendir
post op TE tidak terjadi aspirasi dengan kriteria hasil: 2. Gunakan suction secara benar
Indikator Tujuan Awal (mempertahankan jalan nafas tanpa
a. jalan nafas 1 3 3. Posisikan pasien SIM merangsang area post OP TE)
efektif 1 3
b. tidak ada
3. Mencegah terjadinya aspirasi
aspirasi
Keterangan :
( 1-5 : tidak ada, ringan, sedang, berat, sangat berat )
No Dx Kep Tujuan Intervensi Rasional
4 Resiko cedera Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Gunakan pelindung pada bed disebelah
b.d. operasi berlangsung 1x10 menit diharapkan kanan dan kiri
proses tidak terjadi aspirasi dengan kriteria hasil: 2. Pindahkan pasien dengan hati-hati 1. Mencegah pasien jatuh dari
pemindahan Indikator Tujuan Awal
a. tidak ada luka/ cedera 1 3 3. Siapkan minimal 2 personil saat sebelah kanan-kiri bed
pasien Keterangan : memindahkan pasien 2. Mengurangi resiko cedera
( 1-5 : tidak ada, ringan, sedang, berat, sangat berat )
4. Gunakan “easy move” 3. Mempermudah mobilisasi
5. Sejajarkan tempat tidur pasien dengan 4. Mempermudah proses
tempat tidur yang akan ditempati pemindahan pasien
5. meminimalkan

V. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No. Dx Tgl / Jam Implementasi Respon Evaluasi


1 21 des 2019 1. Menjelaskan informasi tentang 1. Pasien mengerti dengan S : pasien mengatakan cemas berkurang
prosedur, sensasi yang biasanya penjelasan yang disampaikan O: pasien tidak gelisah, TD 100/70mmHg,
09.30WIB dirasakan ketika operasi dan 2. Pasien terlihat lebih rileks nadi 8x/m, RR 20x/m, suhu 36oC A:
informasi yang faktual terkait setelah dijelaskan tindakan yang masalah teratasi
diagnosis dan tindakan operasi yang akan dilakukan dan berdoa Indikator Tujuan Awal Akhir
dilakukan a. Pasien tidak 2 3 2
3. TD 100/70mmHg, nadi 84x/m, RR gelisah 2 3 2
2. Menganjurkan pasien untuk 20x/m, suhu 36oC b. TTV dalam
rileks dan terlebih dahulu berdoa batas normal
sebelum tindakan operasi dimulai P : pertahankan intervensi
3. Memonitor TTV.
2 S: -
1. Memasang plate (isolator 1. plate terpasang bawah kaki kiri O: plate terpasang, ESU lengkap, tidak ada
switch board) (bagian betis) luka bakar, frekuensi tegangan 25 watt A:
2. Mengecek perlengkapan mesin 2. mesin ESU lengkap dan siap masalah teratasi
Indikator Tujuan Awal Akhir
electro surgical unit (ESU) yang akan digunakan a. tidak ada luka 1 3 1
digunakan 3. frekuensi tegangan yang bakar 1 3 1
3. Menggunakan frekuensi digunakan adalah 25 watt b. operasi
berjalan lancar
tegangan sesuai kebutuhan
P : pertahankan intervensi

3
1. Memberikan O2 binasal kanul 1. O2 2 l/m diberikan binasal kanul S:-
sesuai kebutuhan 2. Lendir dihisap menggunakan O: O2 2l/m diberikan binasal kanul, lendir
2. Menggunakan suction suction dalam rongga mulut sudah dihisap, kepala
3. Memposisikan pasien pasien ekstensi, tidak terjadi aspirasi
dengan 3. Kepala pasien ekstensi
kepala ekstensi A: masalah teratasi
Indikator Tuju Aw Akh
an al ir
a. jalan nafas 1 3 1
efektif 1 3 1
b. tidak ada
aspirasi
P : pertahankan intervensi

1. Terpasang pelindung pada bed


4 1. Menggunakan pelindung pada disebelah kanan-kiri S: -
bed disebelah kanan dan kiri 2. Pasien dipindahkan dengan O: tidak ada luka cedera, terpasang
2. Memindahkan pasien dengan hati-hati pelindung pada bed kanan-kiri. A:
hati-hati 3. Ada 2 personil masalah teratasi
3. Menyiapkan minimal 2 personil saat memindahkan pasien Indikator Tuju
an
Aw
al
Akh
ir
saat memindahkan pasien 4. Menggunakan “easy move” saat a. tidak ada luka/ cedera 1 3 1
4. Menggunakan “easy move” memindahkan pasien P : pertahankan intervensi
5. Menyejajarkan tempat tidur 5. Tempat tidur pasien sejajar
pasien dengan tempat tidur yang akan dengan tempat tidur yang
ditempati akan ditempati
BAB IV
PEMBAHASAN

Pengkajian dilakukan pada pasien bernama An.M pada tanggal 21 desember


2019. Pasien masuk keruang IBS RSUP Persahabatan pukul 09.30 WIB. Pasien
An.M mengatakan takut akan dioperasi, sempat bertanya sakit tidaknya tindakan
operasi dan lamanya operasi berlangsung. Penyakit ini sudah kambuh > 10 kali
per tahun, dan kambuhnya setelah minum es. Ketika kambuh diikuti dengan
demam.

Tanda – tanda vital di bangsal: TD 100/70mmHg, Nadi 90x/m, RR 20x/m,


Suhu 36,3oC dan di Ruang Pre Op: TD 110
/70mmHg, Nadi 98x/m, RR 24x/m, Suhu
35,8o Dari hasil pengkajian dapat dianalisa diagnosa keperawatan yang muncul
adalah Ketakutan berhubungan dengan prosedur pembedahan yang akan
dilakukan, perubahan status kesehatan. Menurut Nanda (2006) ketakutan adalah
respon yang mempersepsikan ancaman yang secara sadar ataupun diakui sebagai
suatu bahaya.

Saat akan dilakukakan operasi, pembiusan dilakukan dengan general


anestesi, pasien terpasang ETT no 4.5 saturasi O 2 100% dan mendapat terapi O2 1
liter/menit: compres air 1 liter/menit. Pasien terpasang netral couter, sehingga
dapat diambil masalah keperawatan resiko combustio b.d penggunaan mesin
electro surgical unit. Namun setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
operasi berlangsung s/d selesai combustio pada pasien tidak terjadi.

Pasien masuk recovery room (RR) dalam keadaan belum sadar penuh.
Pasien terpasang O2 binasal kanul 2 l/m. Dari keadaan tersebut dapat diambil
masalah keperawatan resiko aspirasi karena pasien dilakukan general anestesi.
Selain itu dengan kondisi yang belum sadar penuh tidak memungkinkan pasien
untuk bergerak, sehingga masalah keperawatan resiko cedera baik diam ditempat
tidur maupun saat pemindahan pasien diambil.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pada pre ditemukan masalah keperawatan ketakutan berhubungan
dengan prosedur pembedahan yang akan dilakukan.

2. Pada intra ditemukan masalah keperawatan resiko combustio


berhubungan dengan penggunaan mesin electro surgical unit

3. Pada post operasi ditemukan diagnose keperawatan resiko aspirasi


berhubungan dengan perdarahan post op TE dan resiko cedera b.d
proses pemindahan pasien.

B. SARAN
1. Sebaiknya pasien pre operasi yang mengalami ketakutan dapat
dialihkan perhatiannya dari tersebut dengan cara mengajaknya
berkomunikasi atau music hipnoteraphy bila ada, dan dianjurkan
untuk selalu berdoa menjelang tindakan operasi

2. Pantau terus perdarahan yang keluar selama operasi berjalan, dan


perhatikan cairan yang masuk lewat infuse

3. Pindahkan pasien dengan lebih hati-hati dan tidak gugup


4. Pantau selalu posisi pasien (harus dalam posisi SIM) sampai pasien
sadar penuh
DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 2,


Penerbit EGC.

Junadi, Purnawan. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, edisi ke III. penerbit FKUI,
Jakarta.

NANDA.2006. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2005-2006.


Philadelphia. Ed Budi Santosa: Prima Medika

Price, Sylvia A.1998. Patofisiologi, jilid 2, Penerbit EGC: Jakarta.

Tucker, Susan Martin.1998. Standar Perawatan Pasien. Penerbit buku


kedokteran, EGC. Jakarta.

Wilkinson, Judith M. 2007. Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan


Kriteria NOC. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai