Managemen Risiko
Bank syariah
Komunitas 1. Ketua Umum ASBISINDO (Asosiasi Bank Syariah 8. Wakil Ketua ILUNI FE UI, 2011-2015.
Ind.), 2012-2015. 9. Wakil Ketua Bidang Perbankan &
2. Wakil Ketua Umum PERBANAS, 2012-2015. Keuangan ICMI, 2016-sekarang.
3. Sekretaris Dewan Pertimbangan IAEI (Ikatan Ahli 10. Tim Ekonomi PBNU, 2016-skrg.
Ekonomi Islam), 2015-sekarang. 11. IDF – MUI, 2016-skrg.
4. Ketua MES (Masyarakat Ekonomi Syariah), 2015- 12. KNKG (Komite Nasional Kebijakan
sekarang. Governance), 2016-skrg.
5. Dewan Pembina LSPP, 2013-2015; 13. Ketua Komite Independensi, LSPKS
6. Ketua Komite Tetap Keuangan Syariah KADIN, 2011-2015. (Lembaga Sertifikasi Profesi Keuangan
7. Dewan Pakar BaRA, 2011-2015. Syariah), 2016-skrg.
14. Lain-lain: ISEI, IBI, FoSSEI, dsb.
Keluarga 1 istri dengan 5 anak.
Buku Memaknai Kerja (2012)
3
Penghargaan
The Best CEO 2010 Marketing Lifetime CEO Commitment for CEO Inovatif
(Majalah SWA) Championship 2010 Achievement & Human Capital 2012 2012
(Markplus) Tokoh Ekonomi (Majalah Business
Syariah 2010 (MES) (Majalah Gatra)
Review)
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
5
I.I.1. Makna
Makna Syariah& Tujuan Syariah a. Makna Syariah
اإلسالم
(Islam)
Legal/Fiqh:
Haram Makruh Mubah/Halal Sunnah Wajib
Syubhat
6
I.I.1. Makna
Makna Syariah& Tujuan Syariah a. Makna Syariah
a. Makna Sempit (Partikular) = Hukum, legal-formal Islam (Fiqh-oriented)
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Syubhat
Maghrib
7
I.I.1. Makna
Makna Syariah& Tujuan Syariah a. Makna Syariah
Pendapat Ulama:
8
I.1. Makna & Tujuan Syariah a. Makna Syariah
سلُوك َّ ال
َّ طر ْيقَة – الصراط – ال
ُّ ال- س ِب ْيل
Etimologis:
Syariah = Jalan / Cara / Metode)
9
I.I.1. Makna
Makna Syariah& Tujuan Syariah a. Makna Syariah
Terminologis:
الشريعة
أاْل َ أح َكا ُم ال ِت أي (Syariah)
(Hukum-hukum
yang telah
ditetapkan Allah
الحديث القرآن
(Hadits) (Quran)
untuk hamba-
hamba-Nya)*)
االجتماعية الطبيعية االجتماعية الطبيعية الطبيعية االجتماعية
(Sosial) (Fisika) (Sosial) (Fisika) (Sosial) (Fisika)
Universal Meaning
11
II. Tujuan Syariah: Kesejahteraan
I.1. Makna & Tujuan Syariah 2. Tujuan Syariah
a. Pesan Quran
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
“Dialah (Allah) yang telah menciptakan kalian dari Bumi (tanah) dan
telah meminta kalian untuk memakmurkannya (Bumi)” Q.S. Hud: 61
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,
hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta
yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-
minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka
itulah orang-orang yang bertakwa. ” (QS. Al-Baqarah [2]: 177.)
12
II. Tujuan Syariah: Kesejahteraan
I.1. Makna & Tujuan Syariah 2. Tujuan Syariah
a. Pesan Quran
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik
anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka
celakalah bagi orang yang shalat, yaitu mereka yang lalai dalam shalatnya, yang
riya (dalam perilaku mereka) dan enggan memberi bantuan (QS. Al Maun)
“… agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di
antara kamu….” - QS al-Hasyr/59: 7.
13
II. Tujuan Syariah: Kesejahteraan
I.1. Makna & Tujuan Syariah 2. Tujuan Syariah
b. Pesan Ulama
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Al-Imam Al-Syatibi:
Al-Imam Al-Ghazali:
Tujuan Allah yang menurunkan syariah ini kepada makhluknya adalah “maslahat”
(kesejahteraan). - Al Musytasyfa, II:482
Ibnu Taimiyah:
Sesungguhnya, syariah yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya adalah syariah yang mencakup
untuk kemaslahatan dunia dan akhirat. - Majmu’ Al-Fatawa, jilid 19 hal. 134
14
II. Tujuan Syariah: Kesejahteraan
I.1. Makna & Tujuan Syariah 2. Tujuan Syariah
Maqashid Syariah Index of Islamic Banking (by Abu Zahara, 1997)
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
2. Establishing D4. Fair dealings E5. Fair Returns R 5. Profit/ total income Annual Report
Justice (Iqamah al- D5. Affordable products E6. Affordable price R 6. Bad debt/ total investment Annual Report
and services
`Adl)
D6. Elimination of E7. Interest free product R 7. Interest free income/ total Annual Report
injustices income
3. Promoting D7. Profitability E8. Profit ratios R 8. Net profit/ total asset Annual Report
Welfare (Jalb al- D8. Redistribution of E9. personal income R 9. Zakah/ Net Income Annual Report
Maslahah) income & wealth
D9. Investment in vital E10. Investment ratios R 10. Investment deposit/total Annual Report
real sector in real sector deposit 15
II. Tujuan Syariah: Kesejahteraan
I.1. Makna & Tujuan Syariah 2. Tujuan Syariah
Average weights for the three objectives and ten Elements given by Shari’ah experts
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Average Average
Objectives Weight (Out Elements Weight (Out
of 100%) of 100%)
1. Educatiing Individuals 30 E1. Education Grants/Donations 24
(Tahdhib al-Fard) E2. Research 27
E3. Training 26
E4. Publicity 23
Total 100
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
1. Utama:
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
• Bank menyalurkan dana paling besar dg risiko relatif kecil bagi pemilik dana/investor
• Masyarakat tanpa bank akan menjadi tempat eksploitasi orang kaya trhdp orang miskin
I.2. Peran & Perkembangan Bank Syariah
2. Peran Bank Syariah: Pemerataan
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
21
I.2. Peran & Perkembangan Bank Syariah
2. Peran Bank Syariah: Penguatan Ekonomi
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
22
I.2. Peran & Perkembangan Bank Syariah
2. Peran Bank Syariah: Penguatan Ekonomi
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
8. Lebih inklusif:
Retail 2015: B. Syariah: 61.81%
B. Konvensional: 45.48%
11. Menyerap tenaga kerja (2015): 60.624 pegawai (tidak termasuk tenaga
outsourcing)
23
I.2. Peran & Perkembangan Bank Syariah
4. Kinerja BUS
Kinerja Hasil Konversi & Spin-off
Bank Sejarah Singkat Konversi
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
• Dari Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh YKP BDN dan PT Mahkota Prestasi;
• BSB mengalami dampak krismon 1998 yang cukup berat;
Bank Syariah • Pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank milik negara menjadi Bank
1
Mandiri Mandiri (31 Juli 1999);
• Bank Mandiri mengambil-alih BSB dan mengonversi menajdi BSM yang mulai beroperasi 1
November 1999.
• Dari Bank Umum Tugu (Bank Tugu) yang berdiri pada 14 Juli 1990.
• Pada 2001, bank ini diambil alih CT Corp (d/h Para Group) melalui Mega Corpora (d/h PT Para
Bank Mega
2 Global Investindo);
Syariah
• Pada 25 Juli 2004 di konversi menjadi Bank Syariah dengan nama PT Bank Syariah Mega
Indonesia disingkat BSMI, lalu resmi beroperasi sebagai bank syariah pada 25 Agustus 2004
Bank • Dari Bank Jasa Arta yang diakuisisi oleh BRI 19 Desember 2007;
3
BRISyariah • Mulai beroperasi sebagai BRIS pada 17 November 2008.
• Bermula dari PT Bank Swansarindo International.
• Pada akhir 2002, Muhammadiyah mengakuisisi PT Bank Swansarindo International;
• Bank Swansarindo International berubah nama menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia.
Bank Syariah
4 • Selama 2005-2008 PT Bank Bukopin, Tbk terlibat dalam asistensi kegiatan operasional dan
Bukopin tambahan modal PT Bank Persyarikatan Indonesia.
• PT Bank Persyarikatan Indonesia berubah menjadi PT Bank Syariah Bukopin, dan mulai
beroperasi berdasarkan prinsip syariah pada 9 Desember 2008.
24
I.2. Peran & Perkembangan Bank Syariah
4. Kinerja BUS
Kinerja Hasil Konversi & Spin-off
Bank Panin PT Bank Panin Syariah (d/h PT Bank Harfa yang berpusat di Surabaya yang berdiri
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
5
Syariah sejak 1990) berdiri dan mulai beroperasi sebagai bank syariah pada tanggal 2 Desember 2009.
Bank Victoria • Dari PT Bank Swaguna yang didirikan di kota Cirebon pada tahun 1966
7
Syariah • 1 April 2010 beroperasi secara penuh dengan system syariah.
• 12 Juni 2009 Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank
(Bank UIB);
8 BCA Syariah
• 16 Desember 2009 Bank UIB menjadi PT Bank BCA Syariah.
• 5 April 2010, BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.
• BTPN Syariah lahir dari perpaduan PT Bank Sahabat Purbadanarta dan Unit Usaha Syariah
BTPN.
• Bank Sahabat Purbadanarta yang berdiri sejak Maret 1991 di Semarang, merupakan bank
9 BTPN Syariah umum non devisa yang 70% sahamnya diakusisi oleh PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional, Tbk (BTPN), pada 20 Januari 2014;
• 22 Mei 2014 dikonversi menjadi BTPN Syariah;
• pada Juni 2014 UUS BTPN di-spin off dan bergabung ke BTPN Syariah.
25
I.2. Peran & Perkembangan Bank Syariah
4. Kinerja BUS
Kinerja Hasil Konversi & Spin-off
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Bank Aceh
10 Bank Aceh, Okt 2016.
Syariah
Bank NTB
11 Bank NTB, September 2018
Syariah
26
I.2. Peran & Perkembangan Bank Syariah
4. Kinerja BUS
Kinerja Hasil Konversi & Spin-off
S.d. 2017
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
28
29
Daftar Isi
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
PBI/SEBI (OJK)
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
DPS Nasihat
Rekomendasi ttg Calon Anggota DPS & Saran
RUPS Pertanggung
-jwban
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
َ أ ُ ْغنِى
namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang
ش ْىءٍ ۖ ِإ ِن َ ٱّلل ِمن ِ َّ َعن ُكم ِمن sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan
علَ ْي ِهَ علَ ْي ِه تَ َو َّك ْلتُ ۖ َو
َ ۖ ّلل ِ َّ ِ ْٱل ُح ْك ُم ِإ ََّل (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku
bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang
َفَ ْليَتَ َو َّك ِل ْٱل ُمتَ َو ِكلُون yang bertawakkal berserah diri. - Q.S. Yusuf/12: 67
Badui bertanya: “Apakah unta itu dibiarkan saja di depan pintu seraya bertawakal kepada
Allah, ataukah harus diikat dahulu supaya tidak hilang?”
Nabi Muhammad menjawab: “Ikatlah, lalu bertawakallah (kepada Allah).” - H.R. Ibnu Hiban.
Sungguh Allah mencintai seorang hamba yang jika mengerjakan sesuatu dilakukannya dengan
cermat/hati-hati. - H.R. Dailami.
I.4. Prinsip-Prinsip b. Kaidah, Ushul
اَلحكام تتغيروا بتغيراَلمكنة واَلزمنة والعادات 1. Hukum itu berubah dengan perubahan
tempat dan waktu
المحافظة على القديم الصالح واَلخذ بالجديد اَلصلح 2. Memelihara nilai lama yang baik dan
mengambil nilai baru yang lebih baik
اَلصل فى المعامالت اَلباحة حتى يدل دليل على 3. Dasar dari muamalah adalah “boleh”
sampai ada dalil yang melarang
منعها
متى وجدة ألمصلحة فثم شرع هللا 4. Kapan saja terdapat kebaikan, maka itulah
syariah Allah
إستفت قلبك 5. Mintalah keputusan pada hatimu
(Hadits)
الدين المجبولة- الدين المنزلة 6. Agama yang diturunkan – Agama yang
tertanam (hati nurani)
7. Sesuatu yg tidak bias dicapai atau
ما َل يدرك كله َل يترك كله dilakukan semuanya, jangan ditinggal
seluruhnya
ما َل يتم الواجب إَل به فهو واجب 8. Sesuatu yg menjadikan sempurna
karenanya, maka ia menjadi wajib
c. Tahriimiyyah ( تحريميةmelarang)
• Judi,
• Minuman keras,
• Perbudakan,
• Riba, dll.
37
I.I.4. Prinsip-Prinsip
Makna Syariah d. Sumber Perbedaan
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Risiko:
Potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa (events)
tertentu.
Menurut Regulator: risiko dalam konteks perbankan merupakan
suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan
(anticipated) maupun yang tidak dapat diperkirakan
(unanticipated) yang berdampak negatif terhadap pendapatan
dan permodalan bank.
Manajemen Risiko:
Serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan
risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank.
Vide. PBI No. 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Managemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah.
3
I.5. Definisi & Jenis Risiko b. Pengaturan
Regulasi
Manajemen Risiko
Basel IFSB
Islamic Financial
Basel Accord
Services Board
PBI/POJK
Basel Pilars
Basel III
Permodalan Likuiditas
Modal tier 1
6,0% Common equity min. 4,5% 100% Liquidity Coverage Ratio (LCR)
rasio kecukupan likuiditas jangka pendek
Conservation buffer
2,5% cadangan saat krisis
Net Stable Funding Ratio (NSFR)
Countercyclical buffer
s.d.2,5% cadangan siklus ekonomi musiman 100% rasio kecukupan likuiditas jangka panjang
3% Leverage ratio
Klasifikasi Risiko
17
I.5. Definisi & Jenis Risiko c. Jenis
Akad
Fitur
Murabahah Mudharabah Musyarakah Istishna Ijarah
Sifat Jual beli Kemitraan Kemitraan Jual beli Lease (Sewa)
Pembiayaan (pemesanan
pembuatan
barang)
Tipe Pembiayaan Penjualan dgn Bagi Hasil Bagi Hasil – Penjualan Leasing
pembayaran Joint Venture barang pesanan
tangguh
Sumber Cash flow Cash flow dari Cash flow dari Cash flow Cash flow
pembayaran nasabah proyek yang proyek yang nasabah nasabah
dibiayai dibiayai
Risiko Rendah Tinggi Tinggi Moderat Rendah
Imbal Hasil Marjin Bagi hasil Bagi hasil Marjin Ujrah (fee)
19
I.5. Definisi & Jenis Risiko c. Jenis
Apr-15
Apr-14
Apr-16
Sep-13
Sep-14
Sep-15
Feb-14
Feb-15
Jul-13
Jul-15
Jun-13
Jun-14
Jun-15
Jun-16
Mar-14
Mar-15
Mar-16
Dec-14
Dec-15
Oct-13
Oct-14
Oct-15
Aug-13
Aug-14
Aug-15
Jan-14
Jan-15
Jan-16
Nov-14
Nov-13
Nov-15
May-14
May-16
Penurunan Nilai
Agunan/Harga Emas
46
I.5. Definisi & Jenis Risiko c. Jenis
Term
SBSN Deposit
Valas
21
I.5. Definisi & Jenis Risiko c. Jenis
Risiko
Imbal Hasil Imbal hasil simpanan
stabil
Tingkat imbal hasil dana
Penerapan PER
kurang kompetitif
24
I.5. Definisi & Jenis Risiko c. Jenis
Risiko Unik Bank Syariah
Risiko Imbal Hasil
Prinsip Pelaksaan Fatwa DSN No. 87
PER dapat dibentuk melalui penyisihan keuntungan sebelum dibagihasilkan, dengan syarat:
3 a. bagi hasil aktual > proyeksi tingkat imbalan;
b. seizin nasabah penyimpan dana
PER tidak boleh dibentuk dengan mengurangi bagi hasil apabila bagi hasil
4 aktual < proyeksi tingkat imbalan
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
a. Dewan Komisaris
b. Direksi
c. Dewan Pengawas Syariah
d. Komite Managemen Risiko
Organ di bawah direksi berbentuk komite yang beranggotakan
mayoritas anggota direksi dan pejabat eksekutif.
e. Satuan Kerja Managemen Risiko
Organ di bawah direksi dan struktural di bawah direktur yang
membawahi managemen risiko;
f. Komite Pemantau Risiko
Organ di bawah Dewan Komisaris berbentuk komite yang
diketuai Anggota Komisaris Independen dan Pihak Independen
Pasal 6: Bank wajib menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap
jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2.
7
56
Daftar Isi
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
1. Struktur organisasi manajemen risiko telah menerapkan prinsip pemisahan fungsi antara risk taking unit,
dan risk control unit.
2. Untuk melaksanakan pengawasan aktif Dewan Komisaris membentuk:
a. KomiteAudit
Pengawasan fungsi audit internal dan eksternal serta memastikan bahwa manajemen telah mengambil
tindakan perbaikan yang benar secara tepatwaktu.
b. Komite Remunerasi
Pengawasan kompensasi senior management dan personil kunci lain sejalan dengan budaya, t tujuan,
strategi dan lingkungan kontrolbank.
c. Komite Pemantau Risiko
Pemantauan seluruh proses manajemenrisiko
8
II.2. Organisasi b. Gonernance
Komite
Komite Pemantau
Komite Audit Remunerasi dan
Risiko
Nominasi
Satuan Kerja
Satuan Kerja Satuan Kerja
Manajemen
Operasional Kepatuhan
Risiko
9
II.2. Organisasi c. Wewenang & Tanggung-Jwb
a. Dewan Komisaris
Pasal 7
Wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris paling kurang mencakup:
1) menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko;
2) mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan
Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf 1.
11
61
Daftar Isi
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
• Dewan Komisaris • Kebijakan Manajemen • Risk Acceptance Criteria • Four eyes principle
• Direksi Risiko • Scoring • Segregation of
• DPS • Kebijakan • Financing Risk Rating duties
Pembiayaan • Watchlist
• Komite • Kebijakan • Value at Risk
Manajemen Pengendalian • Repricing Gap
Risiko Intern • Stress Test
- WG ALMA & • Pedoman • Opr Risk Management
Pembiayaan Pembiayaan Information System
- WG Operasional • Pedoman • Key Risk Indicator
• Komite Operasional • Risk & Control Self
• Pedoman Tresuri dan Assesstment
Pemantau Pengelolaan Dana • Cashflow Projection
Risiko • Portfolio guideline • Liquidity Gap
• Limit Pembiayaan • FOS Konsumer
• Limit Operasional • FOS Mikro
• Limit Tresuri
12
62
II.3. Elemen & Implementasinya b. Implementasi
a. Pengawasan Aktif Dekom, Direksi dan DPS
• Inhouse BMPK
Limit
• Pemutusan Pembiayaan
• CreditLine
63 13
II.3. Elemen & Implementasinya b. Implementasi
b. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
Pengelolaan Risiko Lainnya
Kebijakan & Prosedur Limit
Risiko • Posisi Devisa Neto (PDN)
Pasar • Kebijakan Manajemen
Risiko Pasar • Bank notes
• Dealer
• Pedoman Tresuri dan • Counterparty
Pengelolaan Dana
• Gadai per individu
Risiko
• Kebijakan Manajemen • Transaksi Cabang
Operasional
Risiko Operasional • Transaksi Kantor Pusat
• Net Banking
• Pedoman Bidang
• ATM
Operasional
Pemantauan
Profil Risiko
Risiko
17
II.3. Elemen & Implementasinya b. Implementasi
c. Proses Manajemen Risiko
Profil Risiko
Profil Risiko
19
70
Daftar Isi
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
20
72
Daftar Isi
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Argumen:
• Ada inflasi:
✓ Nilai uang di masa yang akan datang mengalami penurunan;
✓ Orang akan memilih menerima uang yang sama saat ini daripada nanti;
• Islam mengakui:
✓ Islam mendorong untuk membayar utang orang lain sesegera mungkin;
✓ Islam mendorong untuk membayar upah selagi keringat pekerja belum
kering;
✓ Islam membolehkan harga yang lebih tinggi pada barang yang dijual dg
pembayaran tangguh
2. Pengertian:
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
a. Effective Rate of Return (ERR) bank tidak konsisten dari waktu ke waktu,
meningkat sejalan dengan umur pembiayaan. ERR akan kecil (undervalued)
secara tidak wajar pada awal periode pembiayaan dan sebaliknya, akan
besar (overvalued) secara tidak wajar pula di akhir masa pembiayaan. Lihat
Tabel 1, dan 2: ERR murabahah proporsional tenor 24 bulan dg margin 15%,
pada bulan pertama sangat ekstrim rendah (8%). Sebaliknya ERR pada bulan
ke-24 sangat ekstrim tinggi (196%).
b. Semakin panjang masa pembiayaan akan semakin besar (overvalued) ERR
di akhir periode pembiayaan. Lihat Tabel 3: ERR murabahah proporsional
tenor 24 bulan dg margin 15%, pada bulan ke-60 sangat ekstrim tinggi
(513%).
Kedua karakteristik tersebut di atas tidak terdapat pada murabahah anuitas.
ERR pada Murabahah anuitas akan konsisten sesuai return yang diharapkan
(expected rate of return), dan tidak terpengaruh oleh jangka waktu
pembiayaan. Lihat Tabel 2, 3, 7, dan 8: ERR pada Murabahah Proporsional vs.
Anuitas tetap konstan dan konsisten 15% sepanjang waktu pembiayaan.
76
III.1. Murabahah Proporsional vs Anuitas
Tabel 1: Proporsional: Angsuran P & M, Outstanding, ERR 15%, 24 Bln
Be rdasarkan Pe rhitungan Proporsional
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Grafik 1: Proporsional: Angs, Outs, ERR 15%, 24 Bln Grafik 2: Anuitas: Angs, Outs, ERR 15%, 24 Bln
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Grafik 3: Proporsional: Angs, ERR 15%, 24 Bln Grafik 4: Anuitas: Angs, ERR 15%, 24 Bln
83
III.1. Murabahah Proporsional vs Anuitas
4. Permasalahan pada Murabahah Proporsional.
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
nasabah dana-pun akan kecil pada awal periode pembiayaan tersebut, dan sebaliknya. Kondisi ini
mengakibatkan return nasabah dana yang menempatkan dana pada akhir periode pembiayaan akan
lebih tinggi dibandingkan dengan return nasabah dana yang menempatkan dana pada awal periode
pembiayaan.
e. Kesulitan Mengomunikasikan Saldo Kewajiban Nasabah.
Sisa pokok pembiayaan atas dasar perhitungan murabahah proporsional akan lebih kecil (undervalued)
dibandingkan jika menggunakan perhitungan murabahah anuitas. Jika nasabah kemudian
mempercepat pelunasan sisa kewajibannya berdasarkan informasi itu, maka bank (dan nasabah
dananya) akan mengalami kerugian. Sebaliknya, nasabah murabahah tersebut akan teruntungkan.
f. Kesulitan Mengomunikasikan Produk
Anuitas telah menjadi bahasa umum yang digunakan dalam bisnis di mana pun. Introduksi dan
penjelasan metode baru, d.h.i. metode proporsional beserta hal-hal yang terkait lainnya (pricing
methodology, sisa kewajiban dari waktu ke waktu, dsb) membutuhkan effort yang cukup membebani
bagi bank syariah.
g. Kesulitan Saat Terjadi Pelunasan Dipercepat (Breaking) dan Saat Restrukturisasi.
Sebagaimana telah dijelaskan pada butir e di atas, murabahah proporsional mengandung potensi
dispute tentang berapa saldo kewajiban nasabah pada posisi tertentu sepanjang masa pembiayaan.
85
III.1. Murabahah Proporsional vs Anuitas
h. Kecenderungan pelunasan (Breaking) Pembiayaan Menjelang Paruh Kedua Masa
Pembiayaan.
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Nasabah yang efisien (cost-return oriented) dan cerdik akan berusaha melunasi sisa kewajibannya (a.l.
dg takeover bank lain) pas menjelang paruh kedua masa murabahah. Karena, saat itulah ia akan
memperoleh efisiensi yang maksimal (yang berarti pada saat itu pula bank dan nasabah dananya akan
mengalami kerugian yang paling besar).
Jika itu terjadi (take over dengan skim murabahah proporsional), maka nasabah akan menikmati
kembali cicilan yang mengandung undervalue pembayaran margin pada paruh pertama masa
murabahah barunya itu. Apakah sistem syariah memang cenderung melemahkan posisi bank syariah
seperti ini?
i. Bank Menghadapi Kesulitan dalam Menetapkan Price
Pricing dengan metode anuitas sangat sederhana dan jelas. Jika bank menginginkan return (expected
rate of return) 15%, maka cukuplah “plug in” 15% itu ke dalam formula anuitas, maka akan diperoleh
besarnya angsuran untuk berapapun jangka waktu (nilai “n”) pembiayaan yang dikehendaki. Dari situ,
kita dengan mudah menghitung berapa jumlah margin yang harus ditanggung oleh nasabah. Ketika
jumlah margin tersebut kita hitung nilai relatif (persentase)-nya terhadap harga pokok barang yang
diperjual-belikan, maka itulah price dari murabahah tersebut.
Bagaimana metode pricing pada murabahah proporsional? Tidak jelas! Misalkan bank menginginkan
return 15% untuk suatu murabahah satu tahun. Berapa price murabahah (atau berapa jumlah margin
yang harus dibayar oleh nasabah) tersebut jika murabahah itu:
- dicicil dalam 13 bulan, 14 bulan, 25 bulan, 60 bulan, dst?
- dibayar periodikal 2 bulanan, 3 bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan, dst?
- dibayar bullet payment?
- dibayar baloon payment?
86
III.1. Murabahah Proporsional vs Anuitas
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Dalil Hadits
ِّللا ُ س ِم َع أ َ َبا ُه َري َْرة َ ـ رضى هللا عنه ـ َيقُو ُل قَا َل َر
َّ سو ُل َ ُب ب ِْن ُمن َِب ٍه أَنَّه
ِ أ َ ِخي َو ْه،ع ْن َه َّم ِام ب ِْن ُمن َِب ٍه َ ،ع ْب ُد األ َ ْعلَى
َ ،ع ْن َم ْع َم ٍر َ َح َّدثَنَا،س َّد ٌد
َ َح َّدثَنَا ُم
ظ ألم " صلى هللا عليه وسلم ُ ِ " َم أط ُل ا ألغَنِي.
“Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang yang mampu adalah kezhaliman.”
Ketentuan Umum
1. Ganti rugi (ta`widh) hanya boleh dikenakan atas pihak yang dengan sengaja atau karena
kelalaian melakukan sesuatu yang menyimpang dari ketentuan akad dan menimbulkan kerugian
pada pihak lain.
2. Kerugian yang dapat dikenakan ta’widh sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah kerugian riil
yang dapat diperhitungkan dengan jelas.
3. Kerugian riil sebagaimana dimaksud ayat 2 adalah biaya-biaya riil yg dikeluarkan dalam rangka
penagihan hak yg seharusnya dibayarkan.
4. Besar ganti rugi (ta`widh) adalah sesuai dengan nilai kerugian riil (real loss) yang pasti dialami
(fixed cost) dalam transaksi tersebut dan bukan kerugian yang diperkirakan akan terjadi
(potential loss) karena adanya peluang yang hilang (opportunity loss atau al-furshah al-dha-i’ah).
5. Ganti rugi (ta`widh) hanya boleh dikenakan pada transaksi (akad) yang menimbulkan utang
piutang (dain), seperti salam, istishna’ serta murabahah dan ijarah.
6. Dalam akad Mudharabah dan Musyarakah, ganti rugi hanya boleh dikenakan oleh shahibul mal
atau salah satu pihak dalam musyarakah apabila bagian keuntungannya sudah jelas tetapi tidak
dibayarkan.
91
III.2. Denda (Ta’zir) & Ganti Rugi (Ta’widh)
2. Ganti Rugi (Ta’widh) (ref.: Fatwa DSN 43/DSN-MUI/VIII/2004
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Ketentuan Khusus
• Ganti rugi yang diterima dalam transaksi di LKS dapat diakui sebagai hak
(pendapatan) bagi pihak yang menerimanya.
• Jumlah ganti rugi besarnya harus tetap sesuai dengan kerugian riil dan tata cara
pembayarannya tergantung kesepakatan para pihak.
• Besarnya ganti rugi ini tidak boleh dicantumkan dalam akad.
• Pihak yang cedera janji bertanggung jawab atas biaya perkara dan biaya lainnya
yang timbul akibat proses penyelesaian perkara.
Penyelesaian Perselisihan
Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau terjadi perselisihan di
antara kedua belah pihak, maka penyelesaiaannya dilakukan melalui Badan
Arbitrase Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
92
III.2. Denda (Ta’zir) & Ganti Rugi (Ta’widh)
2. Ganti Rugi (Ta’widh) (ref.: Fatwa DSN MUI No. 129 Tahun 2019
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
a) Dapat ditelusuri (trace-ability) atas biaya penagihan dan kerugian riil yang nyata-nyata
terjadi sebagai kepatutan, kewajaran, dan kelaziman dalam proses bisnis (al-urf ash-
shahih). Berdasarkan fatwa tersebut, maka biaya-biaya yang tidak dapat ditelusuri dan
biaya-biaya yang tidak nyata-nyata terjadi itu tidak boleh dimasukan dalam biaya riil.
b) Terkait langsung dengan biaya penagihan dan kerugian akibat pembatalan yang
bersifat variabel yang telah terjadi (incurred direct variable cost). Maka, berdasarkan
fatwa tersebut, biaya-biaya yang tidak terkait langsung dengan biaya penagihan dan
biaya-biaya yang belum terjadi itu tidak masuk dalam biaya riil.
c) Jumlah atau nilainya harus memenuhi prinsip kepatutan, kewajaran, dan kelaziman
(Arm's Length Principle/ALP). Berdasarkan fatwa tersebut, biaya-biaya yang tidak lazim
juga tidak wajar, maka tidak boleh dimasukkan ke dalam biaya riil.
Fatwa DSN MUI tersebut juga memberikan beberapa contoh biaya riil yang boleh
ditagihkan kepada nasabah dan menjadi pendapatan perusahaan, di antaranya adalah
biaya komunikasi, biaya surat-menyurat, biaya perjalanan, biaya jasa konsultasi hukum,
biaya jasa notariat, biaya perpajakan, serta biaya lembur dan kerja ekstra.
93
III.2. Denda (Ta’zir) & Ganti Rugi (Ta’widh)
Pasal 1
27. Uang Muka adalah pembayaran di muka sebesar persentase tertentu dari nilai
pembelian Properti atau harga kendaraan bermotor yang sumber dananya berasal dari
debitur atau nasabah.
94
Daftar Isi
I. KONSEP
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
24
Risiko Unik Bank Syariah
Risiko Imbal Hasil
PER dapat dibentuk melalui penyisihan keuntungan sebelum dibagihasilkan, dengan syarat:
3 a. bagi hasil aktual > proyeksi tingkat imbalan;
b. seizin nasabah penyimpan dana
PER tidak boleh dibentuk dengan mengurangi bagi hasil apabila bagi hasil
4 aktual < proyeksi tingkat imbalan
25
Konsep & Desain Manajemen Risiko Bank Syariah (Yuslam Fauzi, 2020)
Terima kasih
Dr. Yuslam Fauzi, SE, MBA
Email: yuslam.f01@gmail.com; Mobile: +628161890555