BAB 2
TINJAUAN UMUM
2.1. Sejarah PT Anugerah Alam Andalas.
PT. Anugerah Alam Andalas berdiri pada tanggal 9 September 2009,
perusahaan ini mengawali kegiatan eksplorasinya pada awal Januari 2010 dengan
melakukan pengeboran untuk mendapatkan informasi mengenai keberadaan
batubara secara rinci dan tepat.
Perusahaan ini mulai melakukan produksi pada bulan Maret 2010. PT.
Anugerah Alam Andalas merupakan perusahaan pertambangan yang melakukan
aktivitas penambangan di wilayah izin usaha pertambangan
yang terletak di
daerah Muara Tebo, Jambi. Adapun luas wilayah izin usaha pertambangan yang
diberikan kepada PT. Anugerah Alam Andalas untuk saat ini lebih kurang 177
Hektar.
Kemudian PT. Anugerah Alam Andalas melakukan evaluasi perhitungan
cadangan batubara di daerah Muara Tebo tersebut dan didapatkan jumlah
cadangan batubara sekitar 469,544.15 ton dari front A1 Block B dengan kalori
4.500-5.000 kkal/kg.
2.2. Visi dan Misi Perusahaan
1.
Visi
Perusahaan energi peduli lingkungan.
2.
Misi
Mengelola sumber energi dengan sebaiknya dan selalu memperhatikan
aspek lingkungan.
2.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang mampu mengakomodir tuntutan pengembangan
usaha harus disertai kemampuan untuk mengarahkan semua sistem yang terlibat
di dalamnya agar bekerja lebih efisien, efektif dan produktif.
Kepala Teknik
Universitas Sriwijaya
Divisi K -3
Divisi
Divisi
Divisi
Bagian
Staff:
- A
Staff:
Bagian
Bagian
Bagian
Perawata
n:
2. Sebelah Selatan
3. Sebelah Barat
4. Sebelah Timur
: Kabupaten Batanghari
Universitas Sriwijaya
2.
Urutan batuan Tersier dari tua ke muda dibagi menjadi 2 fase, yaitu :
a. Fase Genang Laut terdiri dari Formasi Lahat, Formasi Kelesa, Formasi
Talang Akar, Formasi Lakat, Formasi Gumai
b. Fase Susut Laut terdiri dari Formasi Air Benakat, Formasi Muara Enim,
Formasi Kasai
3.
Batuan dan endapan berumur Kuarter dari tua ke muda, urutannya adalah
Batuan gunungapi Formasi Bukit Punjung (Pleistosen), Endapan Undak
Sungai (Pleistosen Akhir sampai Holosen), Endapan Rawa dan Endapan
Aluvial (Holosen)
Batuan intrusi Sub Cekungan Jambi berumur Jura sampai Kuarter. Batuan
intrusi berumur Jura terdiri atas sienit, dasit, diorite, pegmatite dan granit.
Universitas Sriwijaya
Sedangkan batuan intrusi basa di dalam Formasi Pelepat (berumur Kapur). Retas,
menengah sampai asam di dalam Formasi Bukit Punjung (berumur Kuarter).
Struktur geologi yang berkembang didominasi oleh lipatan, sesar, intrusi.
Arah umum struktur lipatan tersebut berorientasi memanjang searah Pulau
Sumatra yaitu baratlaut tenggara. Struktur geologi tersebut mempengaruhi
pembentukan, penyebaran, ketebalan, jurus dan kemiringan lapisan batubara.
Berdasarkan
Peta
Geologi
Regional
Lembar
Muarabungo
(T.O.
Formasi Kasai (QTk), tersusun dari batuan Tuf berbutir halus hingga kasar
dan tuf pasiran dengan lensa rudit mengandung kepingan batuapung dan tuf,
banyak dijumpai sisa tumbuhan, lapisan tipis lignit dan kayu terkersikkan.
2.
Formasi Muara enim (Tmpm), tersusun dari batupasir tufan berbutir sedang,
batulempung tufan pasiran dan batulempung berfosil, bersisipan lignit
berwarna coklat kehitaman, mengandung oksida besi berupa konkresi dan
lapisan tipis.
3.
Gambar 2.5 Peta Geologi Regional Daerah Penyelidikan (Sumber : Peta Geologi
Lembar Muarabungo, Sumatra)
2.6. Morfologi Daerah penyelidikan
Universitas Sriwijaya
b.
c.
Universitas Sriwijaya
utama mendekati muara seperti muara Sungai Ketalo yang bermuara ke Sungai
Batanghari (sebelah Barat daerah penyelidikan).
Litologi penyusun satuan morfologi ini adalah endapan-endapan sungai
yang saat ini belum terkonsolidasi dengan baik yaitu berupa lumpur pasir lepas,
kerikil, kerakal dan lempung. Endapan-endapan ini merupakan hasil erosi dari
batuan-batuan penyusun yang terdapat di sekitarnya.
2.6.2. Satuan Morfologi Perbukitan Bergelombang
Satuan morfologi ini menempati 90% dari seluruh luas daerah penyelidikan.
Satuan morfologi ini berkembang hampir di seluruh daerah penyelidikan. Satuan
morfologi ini tersebar memanjang baratlaut tenggara sampai dengan barat
timur. Sungai-sungai yang mengalir disatuan morfologi ini merupakan sungaisungai kecil yang membelah bukit yang membentuk pola aliran
2.7. Keadaan Iklim dan Curah Hujan
Sebagaimana iklim di daerah tropis lainnya, daerah penyelidikan mempunyai dua
musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Secara klimatologi daerah
penyelidikan ini termasuk beriklim tropika basah dengan ciri-ciri khas yaitu curah
hujan yang cukup tinggi dengan penyebaran yang merata sepanjang tahun. Hujan
terjadi pada bulan oktober sampai bulan april, curah hujan paling rendah terjadi
pada bulan juli sampai september. Pola iklim secara umum dipengaruhi oleh angin
musim dimana dari bulan april sampai bulan oktober angin berhembus dari arah
utara, sedangkan dari bulan november sampai maret angin berhembus dari arah
selatan. Ada beberapa parameter penentu iklim adalah curah hujan, temperatur,
kelembaban udara, cahaya, arah dan kecepatan angin. Di Kabupaten Tebo unsur
iklim yang mempengaruhi adalah curah hujan, karena paling bervariasi menurut
skala waktu, letak lokasi dan ketinggian suatu tempat.
Tabel 2.7 data curah hujan PT Anugerah Alam Andalas tahun 2015
Bulan
Hari
hujan
Januari
120
11
Februari
203
12
Universitas Sriwijaya
10
Maret
278
23
April
167
14
Mei
131
11
Juni
142
11
Juli
54
Agustus
33
September
Oktober
23
November
231
15
Desember
178
13
Jumlah
1567
126
Rata-rata
130.5833333
10.5
1.30
92,947.36
Ha
9.29
111,710.99
70,873.13
182,584.12
VOLUME OB
648,492.91
VOLUME IB
215,087.74
Universitas Sriwijaya
11
863,580.65
SEAM A
145,224.29
TON
SEAM B
92,135.06
TON
TOTAL
237,359.35
TON
SEAM A
4.47
1:4.5
SEAM B
2.33
1:2.5
TOTAL
3.64
1:4.00
TONASE BATUBARA
STRIPPING RATIO
Coal getting
Universitas Sriwijaya
12
2.10.
perkebunan karet, sebagian lagi terdiri dari hutan primer, hutan belukar dan
perkebunan kelapa sawit. Areal hutan primer semakin berkurang karena ditebang
untuk areal lading/perkebunan berpindah oleh penduduk setempat, penebangan
kayu ilegal oleh penduduk setempat.
Jenis fauna yang dijumpai selama penyelidikan terdiri dari berbagai jenis
unggas, kera, babi, kijang, rusa, kancil, ular, macan pohon, dan jenis ikan tawar.
Universitas Sriwijaya