Ketika ia duduk di kelas dua SMA, ia memutuskan untuk pindah ke Amerika dan
menyelesaikan sekolahnya di sana. Hampir memasuki dunia perkuliahan, banyak temannya
yang merekomendasikan ia untuk menjadi seniman dan berkuliah di jurusan seni karena
kemampuan menggambarnya. Namun, Griselda lebih memilih untuk kuliah di jurusan akuntansi
karena tidak percaya kemampuan menggambarnya dapat mendatangkan penghasilan.
Setelah lulus pada tahun 2005, ia melamar di perusahaan Disney dalam acara Career
Day. Tawaran dari Disney datang ketika Griselda sudah bekerja di perusahaan teknologi
komunikasi, Integrated Device Technology, Inc. Selain tawaran dari Disney yang tidak bisa
diterima, Dreamworks dan Pixar pun terlewatkan karena ia sudah terikat kontrak.
Selama bekerja di Dreamworks, Griselda terlibat dalam banyak proyek film animasi
besar seperti Shrek Forever After, Puss in Boots, How to Train Your Dragon 2, The Croods,
hingga Home. Ia berusaha maksimal dalam setiap proyek yang dikerjakan dan tidak berhenti
mengasah kemampuannya, semua itu dilakukan demi portofolio. Selain bekerja di perusahaan
film animasi, ia pernah menjadi dosen di kampus almamaternya dalam mata kuliah visual
communication dan product design.
Happy ending, pada tahun 2015 Griselda mendapatkan tawaran bekerja di perusahaan
Disney impiannya sebagai perancang latar belakang dan ilustrasi dalam film Moana (2016).
Selanjutnya di film Frozen 2, ia menjadi perancang desain tokoh utama, Anna, dan sejumlah
tokoh pendukung lainnya. Griselda berharap bisa bekerja di sana selamanya.
Abiyan Akbar (021 810 3095)
Kelas C Manajemen Bisnis S1 (B1)
Referensi artikel
https://www.kenangan.com/ceritainspirasi/griselda-sastrawinata-konsisten-dan-persisten-
mengantarkan-saya-ke-disney
https://www.kompas.com/hype/read/2019/11/22/143349366/griselda-sastrawinata-berharap-
bisa-kerja-selamanya-di-disney?page=all