➢ Pasal 2 ayat 1 : “Setiap warga negara, secara perorangan atau
kelompok, bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hakdan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara” ➢ Pasal 2 ayat 2 : “Penyampaian pendapat di muka umum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Undang-undang ini” ➢ Pasal 9 ayat 1 : “Bentuk penyampaian pendapat di muka urnum dapat dilaksanakan dengan : a. unjuk rasa atau dernonstrasi; b. pawai; c. rapat umurn; dan atau d. mimbar bebas. ➢ Pasal 9 ayat 2 : Penyampaian pendapat di muka umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). dilaksanakan di tempat-tempat terbuka untuk umum. kecuali : a. Di lingkungan istana kepresidenan, tempat ibadah, instalasi militer, rumah sakit, pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api. terminal angkutan darat, dan obyek-obyek vital nasional; b. Pada hari besar nasional ➢ Pasal 9 ayat 3 : Pelaku atau peserta penyampaian pendapat di muka umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilarang membawa benda-benda yang dapat membahayakan keselamatan umum. Deklarasi Universal Hak- Hak Asasi Manusia (Declaration of Human Right) Pasal 29 : ➢ Ayat 2 : Dalam pelaksanaan hak kebebasan, setiap orang harus tunduk semata-mata pada pembatasan yang ditentukan oleh undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan dan penghargaan terhadap hak serta kebebasan orang lain, untuk memenuhi syarat-syarat yang adil bagi moralitas, ketertiban serta kesejahteraan umum dalam suatu masyarakat yang demokratis. ➢ Ayat 3 : Hak dan kebebasan ini sama sekali tidak boleh dijalankan secara bertentangan dengan tujuan dan asas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). ❖ Sebagai sarana untuk menyampaikan kepentingan merupakan bagian yang hakiki dari keberadaan manusia. Upaya untuk menyampaikan pendapat menjadi sarana sarana bagi setiap orang untuk berkomunikasi. Jika hak untuk menyampaikan pendapat dibatasi, maka hal tersebut merupakan salah satu pelanggaran terhadap HAM. 4) Bentuk : 5) Contoh :
❖ Lisan = Pidato, ceramah, berdialog,
berdiskusi, rapat umum ❖ Tertulis = Poster, Spanduk, artikel, surat kabar, pamflet, brosur, selebaran ❖ Gambar = Iklan, foto, film ❖ Cara lain = Demonstrasi / unjuk rasa, mogok makan, tutup mulut Suasana rembug desa yang merupakan sarana musyawarah masyarakat desa. Sumber: www.pemkotmalang. go.id Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum dilaksanakan harus berasaskan : a. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban b. asas musyawarah dan mufakat c. asas kepastian hukum dan keadilan d. asas proporsionalitas Pengertian :
➢ Azas keseimbangan antara hak dan kewajiban
artinya harus terjadi keseimbangan antara hak dan kewajiban jangan sampai hanya menuntut haknya saja tetapi tidak bersedia melaksanakan kewajiban ➢ asas musyawarah dan mufakat artinya segala sesuatu diputuskan secara kekeluargaan dalam mengambil suatu keputusan musyawarah mufakat ➢ asas kepastian hukum dan keadilan artinya Jaminan atas tindakan sesuatu berdasarkan hukum. ➢ asas proporsionalitas yaitu asas yang meletakan segala kegiatan sesuai dengan konteks atau tujuan kegiatan tersebut, baik yang dilakukan oleh warga negara, institusi maupun aparatur pemerintah, yang dilandasi oleh etika individual, etika sosial maupun etika internasional. (sesuai dengan ukurannya) ❖ Sopan ❖ Berkata-kata yang tidak menyakitkan hati orang lain. ❖ Harus bisa menahan emosi ❖ Apabila pendapat tidak diterima, kita harus menerimanya dengan lapang dada. ❖ Berbicara tidak monoton dan gunakan kata yang singkat, padat dan jelas