Anda di halaman 1dari 6

BISNIS INTERNASIONAL

Sap 12

DOSEN : Dr. Henny Rahyuda, S.E., MM., Ak.

KELOMPOK 1:
Luh Putu Arwati Cahyaningrum (1707532142/17)
Kadek Danu Dwika Riyatna (1707532143/18)
Gede Togar Pangestu (1707532144/19)
Anak Agung Istri Sintya Pradnyawati (1707532145/20)

PROGRAM S1 AKUNTANSI REGULER DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
Pengertian Pemasaran Internasional
Pemasaran internasional (international marketing) adalah penerapan konsep, prinsip,
aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka menyalurkan barang atau jasa
perusahaan ke konsumen di berbagai negara demi tercapai keuntungan-keuntungan tertentu
Fandy Tjiptono (2000:328)
Tahap-tahap Perusahaan yang Beroperasi di Pasar Dunia
1. Perusahaan domestik, yaitu perusahaan yang memfokuskan orientasi dan strateginya pada
pasar, pemasok, dan pesaing domestic
2. Perusahaan internasional, yaitu perusahaan yang melayani pasar domestik (nasional) di
negaranya sendiri dan pasar nasional di negara lain.
3. Perusahaan multinasional, adalah perusahaan yang menjual produknya ke banyak negara,
yang setiap negara diperlakukan sebagai pasar tersendiri.
4. Perusahaan global atau transnasional, adalah perusahaan yang memperlakukan dunia sebagai
satu pasar
Alasan-alasan go Internasional
1. Proaktif
a. Untuk memperoleh manfaat tertentu dengan memindahkan pabrik ke luar negeri
maka perusahaan dapat memperoleh tenaga kerja murah,lebih dekat dengan sumber
bahan baku, memperoleh tanah yang lebih murah, menghindari hambatan
perdagangan berupa tariff, menikmati kemudahan yang diberikan pemerintah suatu
negara yang berupaya menarik investor dari luar negeri, serta keuntungan dari
fluktuasi valuta asing.
b. Perusahaan memiliki produk yang unik, yang sumbersumbernya tidak ada di negara
lain.
c. Perusahaan ingin memanfaatkan kemajuan teknolgi komunikasi dan transportasi,
sehingga dapat menjangkau konsumen internasional secara lebih mudah.
d. Adanya informasi eksklusif tentang pasar
e. Komitmen manajemen untuk terjun ke arena internasional
f. Untuk memanfaatkan kemudahan regulasi impor yang diberikan pemerintah untuk
mendorong ekspor.
g. Untuk meningkatkan citra perusahaan.
h. Untuk memperoleh peluang
i. Mengekspor teknologi ke negara-negara terbelakang dalam rangka membuka pasar.
j. Untuk meningkatkan pengaruh politik perusahaan.
2. Reaktif
a. Perusahaan menghadapi ancaman akan kehilangan pasar di kandang sendiri, karena
diserbu berbagai perusahaan asing dengan produk-produk yang bermutu tinggi dan
bernilai lebih.
b. Perusahaan mengalami over produksi, sehingga kelebihannya dipasarkan ke luar
negeri.
c. Untuk mengatasi penurunan penjualan akibat pengaruh perubahan variabel demografi
di dalam negeri
d. Untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas.
e. Untuk memperpanjang daur hidup produk perusahaan yang telah mencapai tahap
jenuh
f. Untuk mengurangi ketergantungan pada satu pasar saja.
g. Untuk menghindari resesi di dalam negeri. h. Untuk mendekatkan perusahaan dengan
konsumen demi kepentingan lalu litas komunikasi yang cepat dan efektif dari
konsumen ke produsen atau sebaliknya dan menurunkan biaya distribusi.
Strategi Memasuki Pasar Internasional
Biasanya sebuah perusahaan akan memulai bisnisnya dari satu negara atau beberapa negara.
Perlahan tapi pasti baru mengembangkan diri dan mencakup banyak negara. Dengan demikian,
perusahaan perlu memilih negara yang akan dipilih sebagai pasar sasaran.pasar sasaran akan
dipilih atas dasar kesesuaiannya dengan produk dan kemampuan perusahaan. Proses pemilihan
pasar sasaran dimulai dengan segmentasi pasar, yaitu teknik membagi dan mengelompokkan
setiap negara ke dalam kelompok-kelompok yang homogen. Setiap segmen memiliki
karakteristik yang relative sama dalam hal daya tanggapnya terhadap berbagai strategi
pemasaran. Proses segmentasi terdiri atas (Fandy Tjiptono, (2000:341)
1. Mengelompokkan semua negara ke dalam kelompokkelompok homogen yang memiliki
karakteristik yang sama, sesuai dengan kriteria atau dimensi yang digunakan.
2. Menentukan metode yang cara teoritis paling efisien untuk melayani masing-masing
kelompok/segmen.
3. Memilih kelompok yang memiliki kesesuaian paling tinggi antara kemampuan perusahaan
(produk,jasa, kekuatan) dan persyaratan kelompok yang bersangkutan.
4. Menyesuaikan klasifikasi ideal di atas dengan hambatan yang dijumpai dalam dunia nyata
(hambatan hukum dan politik, budaya dan lain-lain)
Apabila telah terbentuk segmen-segmen pasar berdasarkan kriteria yang dipilih, maka langkah
selanjutnya adalah memilih segmen yang paling sesuai untuk dilayani. Pemilihan segmen pasar
perlu memenuhi kondisi-kondisi berikut: (Fandy Tjiptono, 2000:341).
1. Dapat dijangkau (accessable)
2. Dapat diukur (measurable)
3. Memberikan keuntungan (profitable)
4. Dapat memberikan perbedaan maksimum dalam strategi bersaing.
Secara umum ada empat cara memasuki pasar internasional: Fandy Tjiptono, (2000:346)
1. Ekspor Kegiatan produksi barang di satu negara dan menjual hasilnya di negara lain.
a. Ekspor tidak langsung
Perusahaan biasanya mulai dengan ekspor tidak langsung, yaitu memanfaatkan jasa
independent untuk menangani aktivitas ekspornya.
Berbagai jenis perantara yang dapat digunakan pembeli:
1. Domestic based export merchant, membeli produk perusahaan dan menjualnya di luar
negeri atas biaya dan untuk keuntungan sendiri
2. Domestic based export agent, perantara yang hanya mencarikan transaksi dengan pembeli
asing atas imbalan komisi, trading company termasuk dalam kelompok perantara ini.
3. Cooperative organization, organisasi yang melakukan kegiatan ekspor dengan
mengatasnamakan beberapa produsen (sering digunakan produsen produk primer)
4. Export management company, perantara yang hanya bersedia mengelola aktivitas ekspor
perusahaan lain dengan imbalan tertentu.
b. Ekspor Langsung
Perusahaan dapat melakukan ekspor langsung dengan cara membentuk:
1. Domestic Based Export Department or Division, divisi atau cabang ini dapat berdiri
sendiri dalam menangani ekspor dan berfungsi sebagai pusat laba.
2. Overseas Sales Branch or Subsidiary, dengan mendirikan cabang di luar negeri
perusahaan dapat mengendalikan kegiatan pemasaran di luar negeri. Cabang tersebut
dapat berfungsi sebagai pusat pameran (display center) dan pusat layanan pelanggan
(customer service center)
3. Travelling Export sales representatives. Perusahaan mengisi wiraniaga dalam negeri
(home based sales representative) ke luar negeri untuk menemukan peluang bisnis.
4. Foreign Based Distributors or Agents, perusahaan menggunakan jasa distributor atau
agen di luar negeri untuk menjual produk dengan mengatasnamakan perusahaan
2. Lisensi
Memberi lisensi berarti perusahaan pemberi lisensi (licensor) membuat persetujuan dengan
penerima lisensi (license) bahwa license memperoleh hak untuk menggunakan proses/teknologi
produksi, merek dagang, paten, dsb dengan membayar fee atau royalty tertentu kepada licensor.
Licencor memperoleh manfaat, yaitu memasuki pasar asing dengan risiko rendah. Lisensi
merupakan strategi yang sesuai untuk situasi seperti:
a. Perusahaan memiliki keterbatasan dan ekspansi.
b. Adanya larangan atau pembatasan memasuki suatu negara, seperti kuota impor dan tarif.
c. Apabila negara tujuan sensitive terhadap atau bahkan melarang kepemilikan asing.
d. Melindungi paten atau merek dagang karena pembatalan perjanjian
Ada beberapa kerugian dari lisensi ini yaitu:
a. Karena license adalah pengusaha atau perusahaan independent, maka perusahaan licensor
kurang memiliki kendali atas licensenya. Jika pihak license sukses, maka pihak licensor tidak
mendapatkan apa-apa selain fee atau royalty.
b. Bila license keluar (baik karena memutuskan kontrak atau karena kontrak telah selesai dan
tidak diperpanjang), maka ia dapat jadi pesaing licensor dengan memanfaatkan teknologi dan
pengetahuan dari licensor.
Untuk mengatasinya, biasanya licensor memasok bahan yang dibutuhkan untuk produknya,
komposisi, ramuan, teknologi pembuatan dirahasiakan. Harapannya agar license tetap
bergantung pada pihak licensor.
Joint Venture
Merupakan perjanjian kemitraan (partnership) antara investor asing dan investor lokal
setempat untuk mendirikan usaha lokal, yang keduanya berbagi kepemilikan dan pengendalian.
Strategi joint venture sangat menarik bagi pemasar internasional karena beberapa alasan, yaitu:
a. Memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan keahlian khusus mitra lokal.
b. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki akses ke sistem distribusi lokal milik mitra lokal.
c. Memungkinkan perusahaan menembus larangan pemerintah lokal atas kepemilikan penuh
pihak asing.
Direct Investment
Apabila perusahaan memandang pasar asing memiliki prospek bagus, maka perusahaan
dapat investasi langsung (mendirikan cabang perusahaan/ wholly owned subsidiary, investasi
fasilitas perakitan, produksi di luar negeri).
Manfaat investasi langsung:
a. Hemat tenaga kerja, bahan mentah lebih murah
b. Hemat biaya transportasi
c. Memperoleh citra yang baik di host country karena membuka lapangan kerja
d. Membina hubungan mendalam dengan pemerintah, pelanggan, pemasok lokal, distributor.
e. Dapat memegang kendali penuh atas produksinya.
Kelemahan direct invesment:
a. Risiko besar karena kemungkinan pengambilalihan usaha
b. Devaluasi mata uang
c. Situasi pasar yang memburuk
d. Biaya besar untuk mengurangi atau menutup usahanya
Daftar Pustaka
https://docplayer.info/39689534-Pertemuan-14-strategi-pemasaran-internasional.html

https://www.academia.edu/31926694/STRATEGI_PEMASARAN_INTERNASIONAL_1

Anda mungkin juga menyukai