Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP

PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PRASEKOLAH

DISUSUN

OLEH:

Nama : Nora Lissa Octavia Nainggolan

Nim : 170204050

Dosen Pengajar:

Ns. Rumondang Gultom, S.Kep, MKM.

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Keperawatan Keluarga tepat waktu.

Pada kesempatan ini kelompok mengucapkan terima kasih kepada:

1. Parlindungan Purba, SH, MM, selaku ketua Yayasan Sari Mutiara Medan.
2. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara
Indonesia.
3. Taruli Sinaga SP, M.KM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
4. Ns. Rinco Siregar, S.Kep, MNS, selaku Ketua Program Studi Ners Fakultas
Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
5. Ns. Rumondang G. MKM, dosen pengajar yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran kepada kelompok dalam menyelesaikan tugas
ini
Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses pengajaran dan
pembuatan makalah ini.

Medan, 9 April 2020


Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….. 1

1.2 Tujuan………………………………………………… ………… 2

BAB II TINJAUAN TEOROTIS


2.1 Pengertian keluarga…………………………………………….…..3
2.2 Tugas keluarga dibidang kesehatan…………………………....…..3
2.3 Pengertian anak prasekolah…………………………………..….…3
2.4 Ciri fisik anak prasekolah………………………………..………...4
2.5 Ciri social anak prasekolah………………………………………...4
2.6 Ciri emosiaonal anak prasekolah…………………………………..4
2.7 Ciri kognitif anak prasekolah …………………………………….4
2.8 Asuhan keperawatan teoritis ………………..…………………….5
BAB III Asuhan Keperawatan Keluargan Anak Prasekolah ………………9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………… 36
4.2Saran…………………………………………………………………36

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan , dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia,
dengan menggunakan metodelogi proses keperawatan, berpedomen pada
standar praktik keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam
lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan


melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan
untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendidikan proses keperawatan. Secara umum, tujuan
keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam
mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.

Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian


kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah.
Dimana, pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu
dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran keluarga sangat
dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat mencapai hasil
yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.

Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1
tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia
sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18 tahun )

Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret
atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil.Namun tidaklah demikian,
karena anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang
secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.

Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian


yang khusus terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif
anak. disamping itu keluarga mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan
anak rumah rasa aman, membantu unutk bersosialisasi mempertahankan
hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian tanggung jawab, dan
kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum

secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam tentang

asuhan keperawatan keluarga terhadap anak usia sekolah. Disamping itu,

penulisan juga bertujuan untuk memenuhi tugas yang bertujuan untuk

menerapkan konsep materi keperawatan keluarga.

b. Tujuan Khusus

tujuan khusus dari penulisan ini adalah untuk mengetahui :

 Pengertian keluarga

 Tugas keluarga dibidang kesehatan

 Pengertian anak prasekolah

 Ciri fisik anak prasekolah


 Ciri social anak prasekolah

 Ciri emosiaonal anak prasekolah

 Ciri kognitif anak prasekolah

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, dibawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998).

2.2 Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah :


a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini
merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
tepat sesuai dengan keadaan keluarga.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
d. Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

2.3 Anak Prasekolah

Adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun

2.4 Ciri fisik anak pra sekolah

Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang
berada dalam tahapan sebelumya :

a. Anak prasekolah umumnya aktif


b. Mereka telah memiliki penguasaan dan control terhadap tubuhnya dan
sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
c. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat
yang cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus
beristirahat cukup.
d. Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control
terhadap jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum terampil,
belum biasa melakukan kegiatan yang rumit misalnya mengikat tali
sepatu.
e. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya
koordinasi tangan masih belum sempurna.
f. Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak
masih lunak.
g. Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil
dalam tugas yabg bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik halus.

2.5 Ciri sosial anak prasekolah

a. Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat, sahabat
yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian
berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik,
oleh karena kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
c. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang
lebih besar.

2.6 Ciri emosional pada anak prasekolah

a. Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan


terbuka., sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali
memperebutkan perhatian guru.
2.7 Ciri kognitif anak prasekolah

a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari


merekla senang berbicara khususnya dalam klelompoknya.
b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat,
kesempatan, interaksi, mengagumi dan kasih sayang.

Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten dengan cara
sebagai berikut :

a. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.


b. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak
c. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan
kesempatan dalam banyak hal.
d. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara
mandiri.
e. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
f. Kagumilah apa yang dilakukan anak.

2.8 Teori Asuhan Keperawatan

I.      Pengkajian

Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat yaitu data yang
berhubungan dengan keluarga dan anak.

Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga

a. Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga ( nama, seks, hubungan


keluarga, pendidikan, pekerjaan ).
Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga

Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga.

Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat mempengaruhi
kesehatan.

Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh anggota


keluarga

Aktivitas rekreasi keluarga.

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


 Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan
keluarga ditentukan oleh usia anak tertua dari keluraga inti.
 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas
keluarga yang belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi keluarga.
 Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga inti.
Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya
pencegahan penyakit.
 Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan riwayat
kesehatan generasi diatas, tentang riwayat penyakit keturunan , upaya generasi
tersebut tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang
diperhatikan sampai saat ini.
c. Lingkungan

  Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe,
jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan perabot
rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih danh minum
yang digunakan.

  Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan komunitas


setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal

  Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan anggita


keluarga, mungkin keluarga sering berpindah tempat.
  Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang adadan
sejauh mana keluarga berinteraksi

d. Struktur keluarga

  Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing anggota keluarga


secara formal maupun informal baik dikeluarga maupun dimasyarakat.

  Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.

  Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa


pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga dalam
menciptakan komunikasi.

  Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan


mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan.

e. Fungsi keluarga

  fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
anggota keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan psikososial dalam
anggota keluarga, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

  Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota keluarga


belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku yang berlaku dikeluarga
dan masyarakat.

  Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk


mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga,
memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.

f. Stress dan koping keluarga

  Stressor jangka pendek dan panjang


Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan penyesuaian
lebih kurang 6 bulan.Stressor jangka panjang memerlukan waktu penyesuaian
lebih 6 bulan.

  Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor

  Strategi koping

  Strategi adaptasi disfungsional

g. Pemeriksaan kesehatan
h. Harapan keluarga

Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah

a. Identitas anak
b. Riwayat kehamulan sampai kelahiran
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang
telah dicapai ).
f. Periksaan kesehatan

Pengkajian fokus anak prasekolah

a. Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah
sarana stimulasinya
b. Sudahkah anak dikutkan kegiatan play group
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari
d. Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak.
e. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
f. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
g. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
BAB III

ASUHAN KEPERAWATN KELUARGA


DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

I.              Data Umum

1.    NAMA KEPALA KELUARGA : BPK. H

2.    ALAMAT : JL. PERWIRA NO. G4 ASRAMA KODIM BELAKANG


BALOK BUKITTINGGI

3.    KOMPOSISI KELUARGA

Hub Status Imunisasi


Nam Jenis
No dg Umr Pddkn BC Hepatiti
a Kelamin Polio DPT Campak
KK G s

1 Ibu H Perempuan Istri 35 SMA


2 An. Laki – laki Anak 11 SD
A
3 An. Perempuan Anak 5 -
R
4 An. P Perempuan Anak 2 -
bln

Ket : : Laki - laki

 
: Perempuan

- - - - - - : Tinggal serumah

4.    Tipe Keluarga

Tipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam
keluarga hanya ada ayah, ibu dan anak.

5.    Suku Bangsa

Keluarga Bpk. H adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang
sakit berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik

6.    Agama

Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu,


semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.
7.    Status Sosial Ekonomi Keluarga

Ibu H mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan


sehari – hari dan setiap bulanannya ibu H mendapat penghasilan tambahan dari
bayaran / sewa kamar kos di rumah yang ditempati. Ibu H dan Bpk H tinggal di
perumahan TNI.

8.    Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota,salah satu
disebabkan karma aktifitas suami ibu H yang sibuk sebagai komandan di tempat
kerja. Untuk berkunjung ke keluarga ibu H atau Bpk H jarang di lakukan kecuali
ada acara – acara penting.

II.        Riwayat dan Tahapan Perkembangan

9.    Tahap Perkembangan Keluarga saat ini

Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga :


menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi,
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran
anaknya cukup atau sesuai sehingga mereka jarang berantem dan bisa bermain
serta perhatian yang diberikan cukup oleh kedua orang tua.

10.Riwayat Keluarga Inti

Ibu H mengatakan bahwa dulu ibu H dengan Bpk H adalah pilihan sendiri dan
disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah

11.Riwayat Keluarga sebelumnya

Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin
cerai, pemabuk ataupun berjudi

III.           Lingkungan

12.Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. H adalah rumah dinas TNI dengan luas 15 x
10 m2. rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanent, lantai semen di lapisi
karpet, keadaan bersih.

Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan
jamban sendiri, keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berasa, berbau
dan dalam keadaan bersih.

DENAH RUMAH

13.Karakteristik Tetangga

Karna tinggal di perumahan dinas TNI tetangga ibu H merupakan anggota TNI
dan Pegawai negri di lingkungan TNI. Kehidupan antar tetangga dan warga
sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi

14.Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Bpk H pada awalnya tinggal di Bandung, kemudian pindah ke Medan


dan terakhir di Bukittinggi, karna penempatan dinas.

15.Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Bpk H tidak aktif dalam kegiatan warga di wilayahnya karna sibuk bekerja.Ibu H
mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga Volly di lingkungan
tempat tinggal.

16.Sistem Pendukung Keluarga


Keluarga Bpk H tinggal secara mandiri tanpa orang tua, dan menyewakan kamar
untuk kosan. Menurut ibu H bayaran uang kos menambah penghasiulan
keluarganya.

IV.          Struktur Keluarga

17.Pola Komunikasi Keluarga

Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang dihadapi
baik itu masalah keluarga maupun kantor, biasanya Bpk H selalu membicarakan
dengan ibu H.

18.Struktur Kekuatan keluarga

Keluarga Bpk H saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta saling
mendukung.

Bpk H dan Ibu H, mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan
sehari – hari. Untuk An. R dan An. P masih balita sehingga untuk pemenuhan
kebutuhan sehari – hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh ibu H dan
dibantu oleh Bpk H. Apabila ada masalah ibu H diskusi dengan suami dan
meminta nasehat kepadanya.

19.Struktur Peran

-          Bpk H adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai Komandan di TNI di
salah satu kesatuan di Bukittinggi. Bpk H bekerja dari hari Senen – Jum’at dan
pada hari libur membantu mengasuh kedua anaknya di rumah

-          Ibu H adalah seorang ibu RT dan merawat kedua anaknya yang masih
balita.

-          Dalam pelaksanaan peran masing – masing tidak ada masalah

20.Nilai atau norma budaya

Keluarga Bpk H menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran agama Islam
dan mengharapkan ke tiga anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam
menjalankan agama.Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci
tangan sebelum makan.

V.           Fungsi Keluarga

21.Fungsi Afektif

Semua Anggota keluarga Bpk H saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila
ada yang sakit mereka saling membantu

22.Fungsi Sosialisasi

Keluarga Bpk H menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka


membiasakan anak – anak mareka bermain denga temannya.

23.Fungsi Perawatan Kesehatan

Ibu.H mengatakan An, R serng demam dan batuk.Apabila demam biasanya


dikompres dan bila kondisi panas tidak turun maka Ibu H menebus obat penurun
panas yang diresepkan dokter.

Ibu mengatakan An R sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi.Ibu H


mengatakan An P belum lengkap imunisasinya.Imunisasi yang belum adalah,
hepatitis B3, campak, BCG.Ibu mengatakan An P pernah dibawa keklinik karna
sedang demam, sehingga tidak jadi imunisasi dan hanya diberi obat.Ibu mengakui
sejak itu tidak jadi membawa anaknya lagi untuk diimunisasi dengan alasan
takut.Ibu H mengatakan belum mengetahui secara jelas manfaat imunisasi.

Ibu H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan dan tangan Bpk H
patah.Ibu mengatakan bapak berobat ke tukang urut karena Bpk H takut dengan
tindakan medis seperti injeksi, tetapi Bpk H mau minum obat.

VI.          Stress dan koping keluarga

24.Stress jangka pendek dan jangka panjang


Ibu H mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga di pulau Jawa,
hal itu di rasa agak sulit di wujudkan karena kondisi pekerjaan / dinas bpk H yang
tidak memungkinkan sering cuti lama.

25. Kemampuan keluarga

Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami.Keluarga


bisanya mencoba mandiri dan menyelesaikan masalah tanpa melibatkan keluarga
di kampung halaman karna ibu H dan Bpk H tidak mau membuat resah keluarga
dengan keadaan mereka di rantau.

26. Strategi Koping

Ibu H mengatakan jika ada masalah selalau mendiskusikan dengan Bpk H


sehingga masukan satu sama lain dapat membantu menyelesaikan masalahnya.

27. Strategi adaptasi fungsional

Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga mengatasi
masalah secara mal adaptif

VII. Harapan keluarga

Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat


dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit keluarga.

Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah

1.    Identitas anak

Nama : An. R

2.    Riwayat kehamilan sampai kelahiran

Trimester I &II : ibu mengalami mual dan muntah, dari wawancara ibu
mengatakan selama kehamilan ibu jarang memakan nasi, kalaupun ada dalam
porsi sedikit itupun terkadang disertai mual dan muntah.

3.    Riwayat Kesehatan bayi sampai saat sekarang


Bayi R lahir dengan berat 3,8 Kg dan panjang 49 cm di rumah dibantu dengan
bidan. An. R mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi. Perkembangan An. R
lebih cepat dan lincah disbanding dengan An A,

4.    Kebiasaan Saat ini

An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman di rumah atau asrama
tempat Ayahnya bekerja, An. R mempunyai kebiasaan susah untuk di suruh tidur
siang,

5.    Pertumbuhan dan perkembangan saat ini

Untuk pertumbuhan An R setiap posyandu mengalami kenaikan BB sesuai dengan


bertambahnya usia, untuk perkembangan dan kemampuan yang dicapai An R
sama dengan anak se usianya bisa menggambar dan berhitung 1 - 15

Pengkajian fokus anak prasekolah

a.            Stimulasi yang diberikan oleh keluarga selama dirumah

Keluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulasi


untuk An. R, keluarga mengatakan pada saat sekolah nanti anak akan
mendapatkan stimulasi dan prasarana di sekolahnya nanti.

b.            Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group

Ibu H mengatakan An. R tidak diikutkan kegiatan play group, karena ibu H yang
hanya ibu RT jadi ibu H merasa An. R cukup di rumah saja

c.    Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari

Karena ibu H yang hanya ibu RT jadi waktu ibu H ada 24 jam, kecuali apabila ibu
sedang mengikuti kegiatan di kantor suami, itupun hanya 2 – 3 dalam 1 bln.
Untuk Bpk H biasanya hanya memliki waktu pada malam hari sepulang kerja dan
pada hari libur

d.    Siapakah Orang – orang yang setiap hari dengan anak


Orang yang terdekat dengan anak – anak adalah ibu H yang seharian berada di
rumah, karena sekarang memiliki kosan, anak – anak kos juga menjadi orang –
orang yang dekat dengan An. R selain orang tua

e.    Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini

Ibu H mengatakan ingin melihat anaknya berhasil, dan disaat mulai sekolah nanti,
ibu H hanya ingin anaknya menjadi anak yang selalu patuh dan rajin belajar.

f.     Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

Ibu H mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan peranannya
masing - masing

III.Data tambahan

1. nutrisi

Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi sayuran seperti


bayam, sop, sayur asam, lauk pauk seperti ikan, telor,tahu, tempe, dan buah.
Untuk An r dan An P ditambah dengan susu. Minuman yang dikonsumsi teh
manis, air putih. Cara pengolahan makanan dicuci dulu baru dipotong.Porsi
makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi makanan.

2.    Eliminasi

Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar

3.    Istrirahat tidur

Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.

4. Aktivitas sehari -hari


Bpk H bekerja dari pagi sampai sore, dan ibu H membereskan rumah dan
menjaga anak – anak.An R bermain dirumah atau bersama anak – anak sesusianya
diluar rumah.

5. Merokok

Bpk H mempunyai kebiasaan merokok ± 1 bungkus perhari.Ibu H


mengatakan suaminya juga suka merokok dirumah.

IX. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaa An. R An. P Ibu. H Bpk. H


n
kepala Tidak ada Rambut lebat, Rambut lebat, Rambut lebat,
benjolan, hitam, ikal, hitam, ikal, , hitam, ikal,
LK : 35 cm, bersih dan bersih dan
kulit kepala
bersih dan tidak ada tidak ada
bersih,
tidak ada benjolan benjolan
rambut ikal benjolan

Tanda – N = 80 x/i N = 100 x/i TD = 120/ 90 TD = 140/ 80


tanda vital N = 80 x/i

R = 24 x/i R = 30 x/i R = 23 x/i N = 80 x/i

S = 360C S = 36,50C S = 36,50C R = 23 x/i

S = 360C
BB, TB, PJ BB = 16 kg BB = 5,2 kg BB = 56 kg BB = 68 kg

PJ = 100 cm, PJ = 80 cm, PJ = 160 cm, PJ = 170 cm,


kondisi kondisi kondisi kondisi
normal normal normal normal
Mata mata tidak mata tidak mata tidak mata tidak
anemis, secret anemis, secret anemis anemis
tidak ada tidak ada

Hidung Tidak Bersekret Tidak Tidak ada


bersekret, warna bening, bersekret, kelainan
tidak ada tidak ada penciuman
kelainan kelainan
penciuman penciuman

Mulut Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa


lembab, lembab, lembab, lembab,
kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelen = - menelen = - menelen = - menelen = -
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, benjolan, benjolan, benjolan,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe
Dada Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
dan paru dan paru dan paru dan paru
normal normal normal normal
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kembung kembung kembung kembung
Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkaka pembengkaka pembengkaka pembengkaka
n, turgor baik. n, turgor baik. n, turgor baik. n, turgor baik.
LLA = 15 cm LLA = 10 cm
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkaka pembengkaka pembengkaka pembengkaka
n, turgor baik n, turgor baik n, turgor baik n, turgor baik
Keluhan Rewel
umum

Analisa Data

No Data Dx. Masalah


1. Data subjektif Tidak efektifnya bersihan jalan
nafas pada An. R ( 5 th ) di
- ibu mengatakan anaknya sering
keluarga Tn H berhubungan
demam
dengan KMK merawat anggota
- ibu mengatakan anaknya sering keluarga yang sedang sakit
pilek khususnya An R ( 5 th )dengan
Ibu mengatakan mengapa anaknya ISPA.
demam dan pilek

- ibu mengatakan bila anaknya


demam dikompres

Data objektif

- kesadaran kompos mentis

- keadaan umum baik

- terdapat secret pada An. R

- N : 100 x/ mnt

- R : 30x/ mnt
2. Data subjektif Resiko terjadinya penyakit yang
bisa dicegah dengan imunusasi
- ibu mengatakan An. P belum
pada An. P ( 3 bln ) dikeluarga Tn.
lengkap imunisasinya
H berhubungan dengan KMK
- imunisasi yang belum didapat memutuskan pemberian imunisasi
adalah hepatitis, BCG, campak pada An. P ( 3 bln ).

- ibu tidak membawa lagi anaknya


imunisasi dengan alasan pernah
membawa anaknya tapi tidak jadi
imunisasi karena An. P demam.

- Ibu belum tahu manfaat imunisasi

Diagnosa keperawatan dan scoring

Diagnosa keperawatn yang muncul antara lain :


1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit
khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.

No Kriteria Score Pembenaran


1. Sifat masalah aktual 3/3 x 1 Demam pilek dirasakan dengan tanda
dan gejala yang sesuai dengan
penyakit ISPA, belum dilakukan
tindakan apapun jika tidak ditangani
akan berlanjut keinfeksi saluran nafas
bawah.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 Ibu mau tau tentang demam pilek,
masalah untuk tapi masih terlihat ragu – ragu.
diubah : Dilihat dari jarak yankes tidak terlalu
jauh.
 mudah

3. Potensial masalah 2/3 x 1 Masalah masih bias dicegah agar


untuk dicegah : tidak berlanjut mengingat ispa
merupakan penyakit yang mudah
 cukup untuk dicegah. Tetapi ibu masih ragu
– ragu dalam merawat anaknya.
4. Menonmjolnya ½x1 Masalah ispa pada An. R dirasakan
masalah : betul oleh keluarga tetapi keluerga
tidak ingin masalah tersebut segera
 tidak segera diatasi.
diatasi

Total 41/6
2.        Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P
( 3 bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An. P ( 3 bln ).

No kriteria Score Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x 1 Masalah belum terjadi namun terdapat
resiko tinggi bahwa An. P belum diimunisasi polio,
DPT 3, dan campak. Bila kelurga tidak
dimotivasi An. P untuk diimunisasi maka
waktu yang tepat untuk diimunisasi
terlewat.
2. Kemungkinan ½x2 Masalah dapat diubah sebagian dilihat
masalah untuk dari sumber dana , jarak klinik dekat.
diubah : cukup Namun pemahaman keluarga
beranggapan bahwa bila anak setelah
diimunisasi rewel maka keluarga tidak
mendukung untuk diimunisasi.
3. Potensial 3/3 x 1 Dengan pemberian tentang imunisasi
masalah untuk masalah sangat tinggi untuk dicegah
dicegah : tinggi sehingga keluarga mendukung serta
kooperatif unutk kelengkapan imunisasi.
4. Menonjolnya ½x1 Keluarga merasakan bahwa bila tidak
masalah : masalh diimunisasi An. P akan terjangkit
dirasakan tapi berbagai penyakit terkait dengan tidak
tidak segera lengkapnya imunisasi, tapi keluarga tidak
ditangani. ingin segera mengatasi
Prioritas diagnosa keperawatan

1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H


berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit
khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.

2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3
bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An. P ( 3 bln ).

INTERVENSI

Diagnosa TUJUAN EVALUASI


TUM TUK KRITE STANDAR INTERVENSI
Keperawata
RIA
n
Tidak Selama 3 1. Selama 1 x Respon ISPA adalah 1.1.1      Diskusikan
efektifnya kali 60 menit , verbal Iinfeksi saluran bersama keluarga,
bersihan kunjungan kunjungan pernafasan akut pengertian ISPA
jalan nafas rumah, keluarga yang ditandai dengan menggunakan
pada An. R kebersihan mampu dengan demam lembar balik
( 5 th ) di jalan nafas mengenal
keluarga Tn efektif pada masalah ISPA dan pilek. 1.1.2      Tanyakan
H An R (5 th). pada anggota kembali pada
berhubunga keluarga keluarga tentang
n dengan pengertian ISPA
KMK
merawat 1.1.3      Berikan
Dengan cara : pujian atas jawaban
anggota
keluarga 1.1 yang tepat
yang sedang Menyebutkan
sakit pengertian
khususnya ISPA
An R ( 5 th )
dengan
ISPA.

1.2 Respon Menyebutkan 2 1.2.1 Diskusikan


Menyebutkan verbal dari 4 penyebab bersama keluarga,
penyebab ISPA ISPA penyebaba ISPA
dengan menggunakan
- Tertular lembar balik
penderita batuk
12.2 Motivasi
- Belum keluarga untuk
imunisasi menyebutkan kembali
lengkap penyebab ISPA
- kurang gizi 1.2.3 Beri
- lingkungan reinforcemen positif
tempat tinggal atas usaha yang
yang kurang dilakukan keluarga
sehat

1.3  Respon - Menyebutkan 1.3.1      Dorong


Mengidentifikas verbal penyebab ISPA keluarga untuk
i penyebab pada anak mengidentifikasi
ISPA penyebab ISPA pada
anak
1.3.2      Beri
reinforcemen positif
atas kemampuan
keluarga
mengidentifikasi
penyebab ISPA pada
anak
1.4  Respon Menyebutkan 3 1.4.1      Diskusikan
Menyebutkan verbal dari 5 tanda dengan keluarga
tanda – tanda ISPA tentang tanda – tanda
ISPA ISPA
- Batuk
1.4.2      Motifasi
- Pilek keluarga untuk
- Nafas cepat menyebutkan kembali
tanda – tanda ISPA
- Demam
1.4.3      Beri
- umur 1 – 5 th : reinforcemen positif
40x atau lebih atas usaha yang
per menit dilakukan keluarga
- Nafas sesak /
tarikan dinding
dada
1.5  Respon Menyebutkan 3 1.5.1      Dorong
Menyebutkan 3 verbal dari 5 keluarga untuk
– 5 pencegahan pencegahan menyebutkan
ISPA ISPA : pencegahan ISPA
- Jauhkan anak 1.5.2      Berika
dari penderita reinforcemen positif
batuk atas kemampuan
keluarga cara
- Imunisasi mencegah ISPA
lengkap
- Berikan
makanan
bergizi tiap hari
- Jagalah
kebersihan
tubuh, makanan
serta
lingkungan
1.6  Respon Kondisi An R 1.6.1      Bantu
Mengidentifikas verbal mengalami keluarga
i masalah ISPA ISPA membandingkan apa
yang terjadi yang telah dijelaskan
pada anggota dengan kondisi An R
keluarga
1.6.2      Motifasi
keluarga untuk
mengidentifikasi
masalah yang timbul
pada anggota
keluarga An. R
1.6.3      Bersama
keluarga
menyimpulkan
masalah yang
dihadapi oleh anggota
keluarga
1.6.4      Beri
reinforcemen positif
atas usaha yang
dilakukan keluarga
2. Selama 1 x Respon Menyebutkan 1 2.1.1 Jelaskan pada
60 menit verbal dari 2 Akibat keluarga akibat lanjut
kunjungan, Lanjut DARI apabila ISPA telah
keluarga ispa yang tidak diobati dengan
mampu diobati : menggunakan lembar
mengambil balik
keputusan untuk - Gangguan
merawat pertumbuhan 2.1.2 Motifasi
anggota dan keluarga untuk
keluarga yang perkembangan menyebutkan kembali
menderita ISPA akibat lanjut dari
- Bronchitis ISPA yang tidak di
obati
Dengan cara : 2.1.3 Beri
reinforcement positif
2.1 atas jawaban keluarga
Menyebutkan yang tepat
akibat lanjut
tidak diobatinya
ISPA

2.2 Respon Keluarga 2.1.4 Diskusikan


Memutuskan verbal memutuskan kembali dengan
untuk merawat untuk merawat keluarga tentang
An. R dengan anggota keinginan keluarga
masalah ISPA keluarga dengan untuk merawat
ISPA anggota keluarga
dengan ISPA
2.1.5 Beri
reinforcemen positif
atas keputusan
keluarga untuk
merawat anggota
keluarga dengan
ISPA
3. Setelah 1 x Respon Menyebutkan 3 3.13 Diskusikan
60 verbal dari 5 dengan keluarga
menitkunjungan pencegahan tentang pencegahan
, keluarga ISPA : ISPA
mampu
merawat - Jauhkan anak 3.1.2 Motifasi
anggota dari penderita keluarga untu
keluarga dengan batuk menyebutkan
ISPA pencegahan ISPA
- Imunisasi
lengkap 3.1.3 Beri
reinforcemen positif
Dengan cara : - Berikan atas usaha yang
makanan dilakukan keluarga
3.1 bergizi tiap hari
Menyebutkan
cara perawatan - Jagalah
ISPA di rumah kebersihan
tubuh, makanan
serta
lingkungan
- Jika hidung
tersumbat karna
pilek, bersihkan
lubang hidung
dengan sapu
tangan bersih
- Selama anak
dirawat
dirumah, beri
minum lebih
banyak dari
biasanya
- Jangan pakai
selimut atau
pakaian tebal
selama badan
anak masih
panas
- Awasi tanda
penyakit
bertambah
parah, anak
tidak mau
minum, nafas
sesak dan cepat
3.2 Melakukan Psikomo Keluarga dapat 3.2.1 Demonstrasikan
kompres dingin tor mendemonstrasi kepada keluarga cara
kan cara melakukan kompres
melakukan dingin
kompres dingin
3.2.2 Berikan
kesempatan kepada
keluarga untuk
mebncoba melakukan
kompres dingin
3.2.3 Beri
reinforcemen positif
atas usaha keluarga
3.2.4 Pastikan
keluarga akan
melakukan tindakan
yang diajarkan jika
diperlukan
3.3 Psikomo Keluarga dapat 3.3.1 Demonstrasikan
Membersihkan tor mendemonstrasi kepada keluarga cara
hidung yang kan dan membersihkan
tersumbat karna membersihkan hidung yang
pilek hidung yang tersumbat
tersumbat karna
pilek 3.3.2 Beri
kesempatan keluarga
untuk mencoba
membersihkan
hidung yang
tersumbat karena
pilek
3.3.3 Beri
reinforcemen positif
atas usaha
Keluarga

3.3.4 Pastikan
keluarga akan
melakukan tindakan
yang diajarkan jika
diperlukan
4. Setelah 1 x Respon Menyebutkan 2 4.1.1 Jelaskan
60 menit verbal dari 3 cara lingkungan yang
kunjungan memodifikasi dapat mencegah
keluarga lingkungan ISPA
mampu untuk mencegah
memodiofikasi ISPA 4.1.2 Motifasi
lingkungan keluarga untuk
yang dapat mengulangi
mencegah ISPA penjelasan yang
diberikan
4.1.3 Beri
4.1 reinforcemen positif
Menyebutkan atas jawaban keluarga
cara – cara
memodifikasi
lingkungan
4..2 Melakukan Respon Pada kunjungan 4.1.4 Obserfasi
modifikasi efektif, tidak terencana lingkungan rumah
lingkungan respon keluarga pada kunjungan
yang tepat bagi psikomo melakukan terencana
anak tor tindakan
modifikasi 4.1.5 Diskusikan
lingkungan dengan keluarga hal
positif yang sudah
dilakukan keluarga
4.1.6 Berikan
reinforcemen positif
atas upaya yang
dilakukan keluarga
5. Setelah 1 x Respon Manfaat 5.1.1 Informasikan
60 menit Verbal kunjungan ke mengenai pengobatan
kunjungan fasilitas dan pendidikan
keluarga kesehatan : kesehatan , yang
mampu dapat diperoleh
memanfaatkan - Mendapatkan keluarga di klinik
pelayanan pelayanan atau balai pengobatan
kesehatan kesehatan
pengobatan 5.1.2 Motifasi
ISPA keluarga untuk
menyebutkan kembali
Dengan cara - Mendapatkan hasil diskusi
pendidikan
5 .1 kesehatan 5.1.3 Beri
Menyebutkan tentang ISPA reinforcemen positif
kembali atas hasil yang
manfaat dicapai
kunjungan ke
fasilitas
kesehatan

Setelah
dilakukan
intervensi
selama 1x 45
menit
pertemuan
diharapkan
keluarga
mampu :

1. 
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan :
5.1 pelayanan RV Fasilitas 5.1.1 sebutkan
kesehatan yang kesehatan yang kepada keluarga
dapat dapat digunakan beberapa fasilitas
dimanfaatkan : kesehatan yang dapat
digunakan
- rumah sakit /
puskesmas 5.1.2 diskusikan
bersama keluarga
- perawat berbagai sarana
keluarga pelayanan kesehatan
Praktek doter/ yang tersedia yang
bidan dapat digunakan
   fasilitas         Jelaskan akan
yankes yang pentingnya fasilitas
daspat pelayanan kesehatan
dikunjungi pada tersebut
jam kerja selain         Dorong keluarga
praktek dokter / untuk mengunjungi
bidanh pada fasilitas pelayanan
sore hari kesehatan
   fasilitas
kesehatan yang
mudah
dijangkau akan
mengurangi
biaya dan
kemudahan
dalam
trasportasi
   biaya yang
diperlukan
sesuai dengan
yankes yang
digunakan
5.2.1 dukung
keluarga untuk
memutuskan tindakan

dukungan 5.2.2 evaluasi adanya


kepada keluarga penurunan sakit
untuk setelah menggunakan
menggunakan fasilitas pelayanan
yankes dapat kesehatan
mendorong 5.2.3 beri
keluarga reinforcement positif
menguragi /
mengatasi sakit
ISPA 5.3.1 jelaskan kepada
keluarga manfaat
pelayanan kesehatan
5.3.2 dorong keluarga
unutk
5.2 memberikan mengungkapkan
dukungan persepsinya
kepada keluarga
5.3.3 minta keluarga
untuk
menunjukan kartu
menggunakan
berobat
pelayanan Pada kunjungan
kesehatan yang tidak 5.3.4 beri
direncanakan reinforcement positif.
RV keluarga
mampu
menunjukan
kartu berobat
atau obat –
obatan yang
diresepkan dari
fasilitas
pelayanan
kesehatan
5.3
memanfaatkan
fasilitas
pelayanan
kesehatan

Afektif
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tujuan Hari/ Implementasi Evaluasi


tanggal
Keluartga 1.   mengkaji pengetahuan S:
mampu keluarga tentang cara
merawat perawatan ISPA : - ibu mengatakan
anggota cara perawatan
keluarga 2.menjelaskan tentang cara
dengan masalah merawat anggota keluarga ISPA di rumah
ISPA: dengan masalah ISPA:
dengan
         jika panas berikan memberikan obat
obet penurun panas / panas sesuai resep
kompres dingin, atau kompres
         jika hidung dingin
tersumbat bersihkan hidung - ibu mengatakan
dengan kain bersih jika anak pilek
         selama anak hidung di
diwarat dirumah, beri makan bersihklan dengan
sedikit tapi sering kain bersih

         minum lebih banyak - Ibu mengatakan


dari biasanya selama anak
dirawat di rumah,
         jangan pakaikan
makan sedikit tapi
selimut selama anak masih
sering dan jangan
panas
memakai selimut
         pemeriksaan jika anak panas
kesehatan secara teratur
O:
pada pelayanan kesehatan
        Keluarga
menyebutkan cara
merawat ISPA
sesauai standar
        Keluarga
mendemonstrasikan
cara membersihkan
hidung tersumbat

A:

         Keluarga
mampu
menyebutkan cara
perawatan ISPA,
mendemonstrasikan
cara membersihkan
hidung tersumbat

P:

Intervensi
dilanjutkan ke
tupen 1 yaitu
mengenal masalah

S:

- Ibu menyebutkan
pengertian ISPA
adalah infeksi
saluran pernafasan
akut yang ditandai
dengan batuk pilek

- Ibu mengatakan
penyebab ISPA
adalah tertular
penderita batuk,
imunisasi tidak
lengkap, kurang
gizi, lingkungan
tempat tinggal yang
tidak sehat

- Ibu mengatakan
penyebab ISPA
pada anaknya
adalah tertular
penderita batuk

- Ibu mengatakan
1.  Memndiskusikan bahwa tanda –
bersama keluarga tentang tanda ISPA adalah
pengertian ISPA. Infeksi batuk, pilek,
saluran pernafasan akut demam, nafas cepat
yang ditandai dengan pilek dan sesak

2.Menanyakan kembali pada - Ibu mengatakan


Keluarga keluarga tentang pengertian bahwa tanda –
mengenal
masalah ISPA ISPA tanda ISPA yang

3. Mendiskusikan dengan sering terjadi pd


keluarg tentang penyebab anaknya adalah

ISPA. Yaitu tertular pilek dan apabila


penderita batuk, imunisasi demam akan

tidak lengkap, gizi buruk, diberikan obat

lingkungan yang tidak sehat. penurun panas

- Ibu mengatakan
pada anaknya tidak
4. Memotifasi keluarga
pernah terjadi sesak
untuk menyebutkan kembali
nafas
penyebab ISPA.
- Ibu mengatakan
5. Mendorong keluarga
unutk mengidentifikasi bahwa anaknya
penyebab ISPA. sering demam pilek

6. Mendiskusikan bersama
keluarga mengenai tanda –
O:
tanda ISPA yaitu : batuk,
pilek, demam, nafas cepat. - keluarga
menyebutkan
7. Mendorong keluarga
pengertian dan
untuk mengidentifikasi
penyebab dari ISPA
tanda – tanda ISPA pada
sesuai standar
anak.
- keluarga
8. Memotifikasi keluarga
mengidentifikasi
untuk mengidentifikasi
penyebab ISPA
masalah yang timbul pada
yang ada pada
anak
anggota
9. Bersama keluarga keluarganya
menyimpulkan masalah
- Keluarga
yang dihadapi dalam
menyebutkan tanda
keluarga
dan gejala ISPA
10. Memberikan sesuai dengan
reinforcement positif atas standard dan
usaha yang dilakukan menyebutkan tanda
keluarga dan gejala yang ada
pada keluarga

A:

- keluarga dapat
mengenal masalah
ISPA

P:
- Lanjutkan ke
TUK berikutnya
yaitu memutuskan
tindakan yang tepat

Keluarga dapat 1. mengkaji S:


memutuskan pengetahuan keluarga
tindakan yang tentang akibat lanjut dari - Ibu mengatakan
tepatdalam ISPA akibat apabila tidak
mengatasi 2. Menjelaskan kepada segera di obati
masalah ISPA dapat menyebabkan
keluarga akibat lanjut kematian
apabila ISPA tidak diobati, - Ibu mengatakan
yaitu gangguan akan merawat
pertumbuhan dan anaknya bila
perkembangan, kematian demam dan pilek
3. memberi kesempatan
kepada keluarga unutk
bertanya O:
4. memintakeluarga - keluarga
untuk mengulang kembali menyebutkan akibat
akibta lanjut dari ISPA lanjut dari ISPA
5. memotivasi keluarga sesuai dengan
untuk memutuskan tindakan standar
merawat anggota keluarga
- keluarga
dengan ISPA
memutuskan
tindakan unutk
melakukan
perawatan ISPA

A:

Keluarga dapat
memutuskan
tindakan unutk
melakukan
perawatan ISPA

P : intervensi
dilanjutkan yaitu
kunjungan tidak
direncanakan
terhadap tindakan
keluarga dalam
perawatan rematik

S:
        Keluarga
mengatakan
1. Mengkaji kemampuan
lingkunagn yang
keluarga tentang lingkungan sesuai dengan
penderita ISPA
yang sesuai dengan masalah
adalah:
ISPA “ Ny H mengatakan
- Memberikan
belum dapat untuk
lingkungan yang
memodifikasi lingkungan
bersih
yang sesuai dengan masalah
ISPA - Jendela dan pintu
dibuka
Keluarga dapat 2. Menjelaskan tentang
memodifikasi
lingkungan lingkungan yang sesuai - Ruangan tidak
yang sesuai dengan maslah ISPA : berbau ( asap )
dengan masalah
ISPA dan - memberikan lingkungan         Keluarga
memanfaatkan mengatakan bahwa
fasilitas yang bersih
kesehatan yang fasilitas kesehatan
ada - jendela dan pintu dibuka
yang akan
- ruangan tidak berbau dikunjungi adalah
( asap )
poliklinik
3. meminta keluarga untuk O :
mengulang lingkungan yang
        Keluarga
sesuai dengan ISPA
menyebutkan
4. mendiskusikan dengan lingkungan yang
keluarga tentang fasilitas sesuai dengan ISPA
kesehatan yang tersedia sesuai dengan
untuk penderita ISPA standar

a. Puskesmas ( setiap hari         Keluarga


senin s/d sabtu pukul 08.00
memilih salah satu
s/d 112.00 )
fasilitas kesehatan
b. Rumah sakit atau
poliklinik anak ( setiap hari yang tersedia
senin s/d sabtu pukul 08.00
s/d 112.00 ) A:
c. Bidan setiap hari kerja
Keluarga dapat
kecuali hari libur pukul :
memodifikasi
08.00 s/d 21.00)
lingkungan yang
d. Praktek dokter setiap sesuai dengan
hari kerja kecuali hari libur masalh ISPA dan
pukul : 16.00 s/d 21.00 ) memanfaatkan
fasilitas kesehatan
5.3 Meminta keluarga untuk
yang ada
memilih salah satu fasilitas
kesehatan yang dapat P : intervensi
digunakan oleh keluarga dilanjutkan untuk
kunjungan yang
tidak direncanakan

Pada kunjungan 1 Menanyakan alasan ibu S :


yang tidak
membawa AN. R ke klinik.
direncanakan - ibu mengatakan
keluarga
membawa An. 2 Menanyakan dan membawa anaknya
R ke poliklinik melakukan pemeriksaan berobat karena
kepda An. R demam, pilek.

3 Mengobservasi kartu - ibu mengatakan


berobat An. R bahwa di
lingkunagnnya
4. Memberikan
banyak yang pilek.
reinforcement positif bahwa
tepat sekali membawa An. R - ibu mengatakan
ke klinik karena ada panas
sehingga An. R
dibawa berobat.

O : An. R pilek dan


demam.

A : masalah
teratasi.

P : ingatkan
kembali ibu untuk
membawa An. P ke
yankes bila tidak
dapat ditangani
dirumah
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data,
kemidian data tersebut dianalisa dan dikelompokan untuk menegakan
diagnosa keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah
yang ditemukan pada saat melakukan pengkajian.Rencana tindakan
dilakukan unutk mengurangi gejala dan keluhan pada pasien dan dapat
memberikan rasa aman dan nyaman.
3. Implementasi
Implementasi adallah pelaksanaan t8indakan keperawatan secara nyata
pada pasien, dengan perencanaan yang telah dibuat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ISPA .dilakukan
sejauh mana kriteria dan tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya
kerjasama keluarga, perawat dan tenaga medis lainnya ternyata tindakan
keperawtan dapat dilakukan dengan utjuan dan criteria yang ada pada
perencanaan dapat dicapai.Hasil evaluasi An. P sembuh.

4.2 Saran
1. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien
dengan tujuan kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu
tentang proses penyakit yang diderita klien.
2. Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat
berpedoman pada proses keperawatan. Dengan memperhatikan aspek bio,
psiko, dan spiritual.

Anda mungkin juga menyukai