DISUSUN
OLEH:
Nim : 170204050
Dosen Pengajar:
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Keperawatan Keluarga tepat waktu.
1. Parlindungan Purba, SH, MM, selaku ketua Yayasan Sari Mutiara Medan.
2. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara
Indonesia.
3. Taruli Sinaga SP, M.KM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
4. Ns. Rinco Siregar, S.Kep, MNS, selaku Ketua Program Studi Ners Fakultas
Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
5. Ns. Rumondang G. MKM, dosen pengajar yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran kepada kelompok dalam menyelesaikan tugas
ini
Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses pengajaran dan
pembuatan makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….. 1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan , dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia,
dengan menggunakan metodelogi proses keperawatan, berpedomen pada
standar praktik keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam
lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1
tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia
sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18 tahun )
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret
atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil.Namun tidaklah demikian,
karena anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang
secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam tentang
b. Tujuan Khusus
Pengertian keluarga
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, dibawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998).
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang
berada dalam tahapan sebelumya :
a. Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat, sahabat
yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian
berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik,
oleh karena kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
c. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang
lebih besar.
Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten dengan cara
sebagai berikut :
I. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat yaitu data yang
berhubungan dengan keluarga dan anak.
Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe,
jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan perabot
rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih danh minum
yang digunakan.
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
anggota keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan psikososial dalam
anggota keluarga, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
Strategi koping
g. Pemeriksaan kesehatan
h. Harapan keluarga
a. Identitas anak
b. Riwayat kehamulan sampai kelahiran
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang
telah dicapai ).
f. Periksaan kesehatan
a. Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah
sarana stimulasinya
b. Sudahkah anak dikutkan kegiatan play group
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari
d. Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak.
e. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
f. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
g. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
BAB III
: Perempuan
- - - - - - : Tinggal serumah
Tipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam
keluarga hanya ada ayah, ibu dan anak.
Keluarga Bpk. H adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang
sakit berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik
6. Agama
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota,salah satu
disebabkan karma aktifitas suami ibu H yang sibuk sebagai komandan di tempat
kerja. Untuk berkunjung ke keluarga ibu H atau Bpk H jarang di lakukan kecuali
ada acara – acara penting.
Ibu H mengatakan bahwa dulu ibu H dengan Bpk H adalah pilihan sendiri dan
disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin
cerai, pemabuk ataupun berjudi
III. Lingkungan
12.Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. H adalah rumah dinas TNI dengan luas 15 x
10 m2. rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanent, lantai semen di lapisi
karpet, keadaan bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan
jamban sendiri, keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berasa, berbau
dan dalam keadaan bersih.
DENAH RUMAH
13.Karakteristik Tetangga
Karna tinggal di perumahan dinas TNI tetangga ibu H merupakan anggota TNI
dan Pegawai negri di lingkungan TNI. Kehidupan antar tetangga dan warga
sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi
Bpk H tidak aktif dalam kegiatan warga di wilayahnya karna sibuk bekerja.Ibu H
mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga Volly di lingkungan
tempat tinggal.
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang dihadapi
baik itu masalah keluarga maupun kantor, biasanya Bpk H selalu membicarakan
dengan ibu H.
Keluarga Bpk H saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta saling
mendukung.
Bpk H dan Ibu H, mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan
sehari – hari. Untuk An. R dan An. P masih balita sehingga untuk pemenuhan
kebutuhan sehari – hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh ibu H dan
dibantu oleh Bpk H. Apabila ada masalah ibu H diskusi dengan suami dan
meminta nasehat kepadanya.
19.Struktur Peran
- Bpk H adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai Komandan di TNI di
salah satu kesatuan di Bukittinggi. Bpk H bekerja dari hari Senen – Jum’at dan
pada hari libur membantu mengasuh kedua anaknya di rumah
- Ibu H adalah seorang ibu RT dan merawat kedua anaknya yang masih
balita.
Keluarga Bpk H menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran agama Islam
dan mengharapkan ke tiga anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam
menjalankan agama.Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci
tangan sebelum makan.
21.Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Bpk H saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila
ada yang sakit mereka saling membantu
22.Fungsi Sosialisasi
Ibu H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan dan tangan Bpk H
patah.Ibu mengatakan bapak berobat ke tukang urut karena Bpk H takut dengan
tindakan medis seperti injeksi, tetapi Bpk H mau minum obat.
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga mengatasi
masalah secara mal adaptif
Nama : An. R
Trimester I &II : ibu mengalami mual dan muntah, dari wawancara ibu
mengatakan selama kehamilan ibu jarang memakan nasi, kalaupun ada dalam
porsi sedikit itupun terkadang disertai mual dan muntah.
An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman di rumah atau asrama
tempat Ayahnya bekerja, An. R mempunyai kebiasaan susah untuk di suruh tidur
siang,
Ibu H mengatakan An. R tidak diikutkan kegiatan play group, karena ibu H yang
hanya ibu RT jadi ibu H merasa An. R cukup di rumah saja
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari
Karena ibu H yang hanya ibu RT jadi waktu ibu H ada 24 jam, kecuali apabila ibu
sedang mengikuti kegiatan di kantor suami, itupun hanya 2 – 3 dalam 1 bln.
Untuk Bpk H biasanya hanya memliki waktu pada malam hari sepulang kerja dan
pada hari libur
Ibu H mengatakan ingin melihat anaknya berhasil, dan disaat mulai sekolah nanti,
ibu H hanya ingin anaknya menjadi anak yang selalu patuh dan rajin belajar.
Ibu H mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan peranannya
masing - masing
III.Data tambahan
1. nutrisi
2. Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar
5. Merokok
S = 360C
BB, TB, PJ BB = 16 kg BB = 5,2 kg BB = 56 kg BB = 68 kg
Analisa Data
Data objektif
- N : 100 x/ mnt
- R : 30x/ mnt
2. Data subjektif Resiko terjadinya penyakit yang
bisa dicegah dengan imunusasi
- ibu mengatakan An. P belum
pada An. P ( 3 bln ) dikeluarga Tn.
lengkap imunisasinya
H berhubungan dengan KMK
- imunisasi yang belum didapat memutuskan pemberian imunisasi
adalah hepatitis, BCG, campak pada An. P ( 3 bln ).
Total 41/6
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P
( 3 bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An. P ( 3 bln ).
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3
bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An. P ( 3 bln ).
INTERVENSI
3.3.4 Pastikan
keluarga akan
melakukan tindakan
yang diajarkan jika
diperlukan
4. Setelah 1 x Respon Menyebutkan 2 4.1.1 Jelaskan
60 menit verbal dari 3 cara lingkungan yang
kunjungan memodifikasi dapat mencegah
keluarga lingkungan ISPA
mampu untuk mencegah
memodiofikasi ISPA 4.1.2 Motifasi
lingkungan keluarga untuk
yang dapat mengulangi
mencegah ISPA penjelasan yang
diberikan
4.1.3 Beri
4.1 reinforcemen positif
Menyebutkan atas jawaban keluarga
cara – cara
memodifikasi
lingkungan
4..2 Melakukan Respon Pada kunjungan 4.1.4 Obserfasi
modifikasi efektif, tidak terencana lingkungan rumah
lingkungan respon keluarga pada kunjungan
yang tepat bagi psikomo melakukan terencana
anak tor tindakan
modifikasi 4.1.5 Diskusikan
lingkungan dengan keluarga hal
positif yang sudah
dilakukan keluarga
4.1.6 Berikan
reinforcemen positif
atas upaya yang
dilakukan keluarga
5. Setelah 1 x Respon Manfaat 5.1.1 Informasikan
60 menit Verbal kunjungan ke mengenai pengobatan
kunjungan fasilitas dan pendidikan
keluarga kesehatan : kesehatan , yang
mampu dapat diperoleh
memanfaatkan - Mendapatkan keluarga di klinik
pelayanan pelayanan atau balai pengobatan
kesehatan kesehatan
pengobatan 5.1.2 Motifasi
ISPA keluarga untuk
menyebutkan kembali
Dengan cara - Mendapatkan hasil diskusi
pendidikan
5 .1 kesehatan 5.1.3 Beri
Menyebutkan tentang ISPA reinforcemen positif
kembali atas hasil yang
manfaat dicapai
kunjungan ke
fasilitas
kesehatan
Setelah
dilakukan
intervensi
selama 1x 45
menit
pertemuan
diharapkan
keluarga
mampu :
1.
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan :
5.1 pelayanan RV Fasilitas 5.1.1 sebutkan
kesehatan yang kesehatan yang kepada keluarga
dapat dapat digunakan beberapa fasilitas
dimanfaatkan : kesehatan yang dapat
digunakan
- rumah sakit /
puskesmas 5.1.2 diskusikan
bersama keluarga
- perawat berbagai sarana
keluarga pelayanan kesehatan
Praktek doter/ yang tersedia yang
bidan dapat digunakan
fasilitas Jelaskan akan
yankes yang pentingnya fasilitas
daspat pelayanan kesehatan
dikunjungi pada tersebut
jam kerja selain Dorong keluarga
praktek dokter / untuk mengunjungi
bidanh pada fasilitas pelayanan
sore hari kesehatan
fasilitas
kesehatan yang
mudah
dijangkau akan
mengurangi
biaya dan
kemudahan
dalam
trasportasi
biaya yang
diperlukan
sesuai dengan
yankes yang
digunakan
5.2.1 dukung
keluarga untuk
memutuskan tindakan
Afektif
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
A:
Keluarga
mampu
menyebutkan cara
perawatan ISPA,
mendemonstrasikan
cara membersihkan
hidung tersumbat
P:
Intervensi
dilanjutkan ke
tupen 1 yaitu
mengenal masalah
S:
- Ibu menyebutkan
pengertian ISPA
adalah infeksi
saluran pernafasan
akut yang ditandai
dengan batuk pilek
- Ibu mengatakan
penyebab ISPA
adalah tertular
penderita batuk,
imunisasi tidak
lengkap, kurang
gizi, lingkungan
tempat tinggal yang
tidak sehat
- Ibu mengatakan
penyebab ISPA
pada anaknya
adalah tertular
penderita batuk
- Ibu mengatakan
1. Memndiskusikan bahwa tanda –
bersama keluarga tentang tanda ISPA adalah
pengertian ISPA. Infeksi batuk, pilek,
saluran pernafasan akut demam, nafas cepat
yang ditandai dengan pilek dan sesak
- Ibu mengatakan
pada anaknya tidak
4. Memotifasi keluarga
pernah terjadi sesak
untuk menyebutkan kembali
nafas
penyebab ISPA.
- Ibu mengatakan
5. Mendorong keluarga
unutk mengidentifikasi bahwa anaknya
penyebab ISPA. sering demam pilek
6. Mendiskusikan bersama
keluarga mengenai tanda –
O:
tanda ISPA yaitu : batuk,
pilek, demam, nafas cepat. - keluarga
menyebutkan
7. Mendorong keluarga
pengertian dan
untuk mengidentifikasi
penyebab dari ISPA
tanda – tanda ISPA pada
sesuai standar
anak.
- keluarga
8. Memotifikasi keluarga
mengidentifikasi
untuk mengidentifikasi
penyebab ISPA
masalah yang timbul pada
yang ada pada
anak
anggota
9. Bersama keluarga keluarganya
menyimpulkan masalah
- Keluarga
yang dihadapi dalam
menyebutkan tanda
keluarga
dan gejala ISPA
10. Memberikan sesuai dengan
reinforcement positif atas standard dan
usaha yang dilakukan menyebutkan tanda
keluarga dan gejala yang ada
pada keluarga
A:
- keluarga dapat
mengenal masalah
ISPA
P:
- Lanjutkan ke
TUK berikutnya
yaitu memutuskan
tindakan yang tepat
A:
Keluarga dapat
memutuskan
tindakan unutk
melakukan
perawatan ISPA
P : intervensi
dilanjutkan yaitu
kunjungan tidak
direncanakan
terhadap tindakan
keluarga dalam
perawatan rematik
S:
Keluarga
mengatakan
1. Mengkaji kemampuan
lingkunagn yang
keluarga tentang lingkungan sesuai dengan
penderita ISPA
yang sesuai dengan masalah
adalah:
ISPA “ Ny H mengatakan
- Memberikan
belum dapat untuk
lingkungan yang
memodifikasi lingkungan
bersih
yang sesuai dengan masalah
ISPA - Jendela dan pintu
dibuka
Keluarga dapat 2. Menjelaskan tentang
memodifikasi
lingkungan lingkungan yang sesuai - Ruangan tidak
yang sesuai dengan maslah ISPA : berbau ( asap )
dengan masalah
ISPA dan - memberikan lingkungan Keluarga
memanfaatkan mengatakan bahwa
fasilitas yang bersih
kesehatan yang fasilitas kesehatan
ada - jendela dan pintu dibuka
yang akan
- ruangan tidak berbau dikunjungi adalah
( asap )
poliklinik
3. meminta keluarga untuk O :
mengulang lingkungan yang
Keluarga
sesuai dengan ISPA
menyebutkan
4. mendiskusikan dengan lingkungan yang
keluarga tentang fasilitas sesuai dengan ISPA
kesehatan yang tersedia sesuai dengan
untuk penderita ISPA standar
A : masalah
teratasi.
P : ingatkan
kembali ibu untuk
membawa An. P ke
yankes bila tidak
dapat ditangani
dirumah
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data,
kemidian data tersebut dianalisa dan dikelompokan untuk menegakan
diagnosa keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah
yang ditemukan pada saat melakukan pengkajian.Rencana tindakan
dilakukan unutk mengurangi gejala dan keluhan pada pasien dan dapat
memberikan rasa aman dan nyaman.
3. Implementasi
Implementasi adallah pelaksanaan t8indakan keperawatan secara nyata
pada pasien, dengan perencanaan yang telah dibuat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ISPA .dilakukan
sejauh mana kriteria dan tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya
kerjasama keluarga, perawat dan tenaga medis lainnya ternyata tindakan
keperawtan dapat dilakukan dengan utjuan dan criteria yang ada pada
perencanaan dapat dicapai.Hasil evaluasi An. P sembuh.
4.2 Saran
1. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien
dengan tujuan kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu
tentang proses penyakit yang diderita klien.
2. Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat
berpedoman pada proses keperawatan. Dengan memperhatikan aspek bio,
psiko, dan spiritual.