Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi dapat juga didefinisikan sebagai tekanan darah persisten

dimana tekanan sitolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg

(Lingga, 2012). Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung dua kali dan

meningkatkan risiko stroke delapan kali dibanding dengan orang yang tidak

mengalami hipertensi (Tian et al., 2011). Selain itu hipertensi juga menyebabkan

payah jantung, gangguan pada ginjal dan retinopati. Hal ini akan membahayakan

jika tidak dikontrol dengan baik (Sustrani, Alam & Hadibroto, 2006). Penyebab

kenaikan tekanan darah sulit dipastikan secara pasti karena faktor yang memicu

kenaikan tekanan darah sangat banyak dan bersifat spesifik untuk setiap individu.

Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh yang

menjadi faktor risikopenyakit jantung dan pembuluh darah (Ruslianti, 2014).

Kolesterol merupakan factor resiko yang dapat dirubah dari hipertensi, jadi

semakin tinggi kadar kolesterol total maka akan semakin tinggi kemungkinan

terjadinya hipertensi (Fujikawa, Iguchi, Noguchi, & Sasaki, 2015).

Prevalensi penderita hipertensi pada golongan umur >18 tahun di dunia

sebesar 24,0% laki-laki dan 20,5% perempuan. Di Asia Tenggara, prevalensi

penderita hipertensi sebesar 25,3% lakilaki dan 24,2% perempuan. Sedangkan

prevalensi penderita hipertensi di Indonesia sebesar 24% laki-laki dan 22,6%

perempuan (WHO, 2015). Hipertensi menduduki peringkat ketiga penyebab


kematian utama untuk semua kelompok umur dengan Case Fatality Rate (CFR)

6,8%. Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia

karena sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer (Riskesdas, 2013).

Laporan Survailans Terpadu Penyakit (STP) Puskesmas di DIY pada tahun 2012

prevalensi penyakit hipertensi (29.546) dan Diabetes Militus (7.434) masuk dalam

urutan ketiga dan kelima dari distribusi 10 besar penyakit berbasis STP

Puskesmas (Bahri, 2014).

Peningkatan kadar kolesterol darah banyak dialami oleh penderita

hipertensi, pernyataan ini diperkuat dengan berbagai penelitian yang mendukung.

Di Amerika, penelitian jantung Framingham menyatakan hubungan antara kadar

kolesterol dengan tekanan darah. Pada tahun 2006 para dokter di Amerika

meneliti data dari ribuan wanita dan menemukan bahwa semakin tinggi kadar

kolesterol pada wanita paro baya, semakin rentan dirinya mengalami hipertensi.

Sebaliknya, pada wanita dengan jumlah HDL tinggi, resiko hipertensi sedikit lebih

rendah (Nikolov et al., 2015). Pada beberapa penelitian di norwegia, belanda,

selandia baru dan inggris, pada kurang lebih 5000 pasien hipertensi di dapatkan

sekitar 91% diantaranya mengalami hiperkolesterolemia. Resiko perkembangan

hipertensi pada pria dengan kadar kolesterol tinggi lebih besar (23%) daripada

pria dengan kadar kolesterol yang normal (Harefa, 2009).

Berdasarkan paparan diatas, terdapat hal yang menarik untuk dilakukan

penelitian. Fenomena yang terjadi pada penderita hipertensi yang mengalami

peningkatan kadar kolesterol yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam proposal ini maka didapatkan rumusan masalah

yaitu “Apakah terdapat Hubungan Kadar Kolesterol dengan Tekanan Darah

Penderita Hipertensi di Puskesmas Sungai Ambawang”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Kadar Kolesterol dengan Tekanan Darah

Penderita Hipertensi di Puskesmas Sungai Ambawang.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan faktor peningkatan kadar kolesterol terhadap

tekanan darah penderita Hipertensi di Puskesmas Sungai Ambawang.

b. Untuk membuktikan hubungan kadar kolesterol dengan tekanan darah penderita

Hipertensi di Puskesmas Sungai Ambawang.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dengan penelitian ini penderita dapat menambah pengetahuan dan informasi

tentang hipertensi yang saat ini dialami supaya rajin untuk memeriksa dan

meningkatkan kesehatan.

3. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan literatur yang dapat digunakan untuk penelitian

selanjutnya untuk mengembangkan menggunakan faktor lain dalam penelitian

tersebut.

Anda mungkin juga menyukai