(INVESBRO)
BAB I
Forex trading adalah instrumen investasi perdagangan mata uang asing dengan
mata uang asing lainnya. Keuntungan yang diperoleh berasal dari perubahan nilai
tukar mata uang tersebut.
Adapun istilah istilah dalam forex yang wajib diketahui oleh para trader
1. Leverage adalah rasio/daya ungkit. Dan bias diartikan ini adalah utang dari
broker untuk menyokong dana kita agar bias bertransaksi di market.
Leverage 1:100 berarti bahwa untuk transaksi Anda harus memiliki akun
trading dengan jumlah 100 kali lebih kecil dari jumlah transaksi. Semisal
anxda memakai modal 1000$. Dengan leverage 1:100. Yang artinya disini
dana anda dihargai 100.000$ didalam market. Tinggal mengalikan saja
1000$x100 (laverage yang anda ambil)
2. Swap adalah selisih suku bunga acuan yang berlaku di masing-masing
negara yang mata uangnya diperdagangkan di pasar forex.
3. SPREAD
Spread adalah selisih harga jual dan harga beli pada forex. Seperti yang kita
ketahui bila kita menukar mata uang di bank ada kurs beli dan kurs jual,
begitu pula dengan forex. Spread ada 2 jenis yaitu fixed dan floating. Fixed
spread ditentukan sama oleh perusahaan dan nilainya tidak berubah, namun
floating spread akan berubah tergantung jumlah aksi beli dan aksi jual yang
sedang berlangsung. Dalam forex, spread tidak sebesar menukar mata uang
di bank umumnya tidak lebih dari 10 poin. Jika spread yang diberlakukan 10
poin dan kita membeli lalu menjual (atau sebaliknya) pada saat yang
bersamaan kita mengalami kerugian sebesar 10 poin.
4. COMMISION
Commision atau dalam bahasa indonesia adalah komisi. Seperti yang kita
ketahui komisi adalah biaya jasa yang harus kita bayarkan pada penyedia
jasa yaitu broker. Komisi diberlakukan untuk setiap lot transaksi yang kita
lakukan dan jumlahnya bervariasi tergantung kebijakan dari broker yang
bersangkutan dan pada umumnya tidak lebih dari $10 per lot.
5. Rebate Forex adalah pengembalian sebagian dari komisi atau spread yang
sebelumnya dibayarkan oleh trader ketika trading pada pair tertentu. Bagi
IB/perwakilan broker forex, rebate adalah sebagian dari komisi yang
mereka dapatkan dari perusahaan broker forex.
6. Margin adalah jaminan dalam trading forex, anggaplah seperti Uang Muka
pembelian sebuah rumah. Ketika Anda menyerahkan uang muka pembelian
rumah sebesar 30 juta rupiah untuk rumah seharga 100 juta rupiah maka kita
mendapatkan Kontrak perjanjian jual beli, secara hukum Anda pemilik sah
rumah tersebut meskipun hanya memegang kontraknya. Kontrak ini dapat
Anda jual pada harga penuh pada orang lain, misalnya menjadi 120 juta.
Anda akan mendapatkan keuntungan bersih 20 juta (120 - 100jt). Hal yang
sama berlaku dalam forex, yang diperdagangkan adalah kontrak mata uang,
misal USD/JPY maka nilai 1 lot kontraknya adalah USD 10.000, untuk
mendapatkannya kita cukup mengeluarkan margin (uang muka) sebesar
USD 100. Mengapa USD 100? Ini terkait dengan
7. Pips adalah singkatan dari Price Interest Point, yang merupakan unit satuan
untuk mengukur perubahan nilai tukar antara dua mata uang
8. Floating loss adalah ketika kita kita mengambil sebuah posisi sell or buy
dan posisi kita angka dalam profit bukannya plus. Tapi melainkan minus
9. Floating plus adalah ketika kita mengambil sebuah posisi sell or buy dan
angka didalam kolom profit kita meunjukkan angka plus
10. Order adalah pesanan untuk membeli atau menjual pada harga tertentu
namun jika Order yang disampaikan ternyata 'match' atau 'ada lawannya',
contoh jika Anda order beli pada harga 9500 dan kebetulan ada yang mau
jual pada harga yang sama, maka Order menjadi Posisi. Jadi selama pesanan
belum 'match' maka namanya tetap order namun sesudah 'match' maka
sekarang menjadi Posisi.
11. Sell adalah ketika kita melakukan transaksi dan mengambil pilihan sell.
Yang artinya menjual. Intiinya kita harus menjual di harga tertinggi. Dengan
asumsi harga akan turun
12. Buy adalah ketika kita melakukan transaksi dan mengambil pilihan buy.
Yang artinya membeli. Intinya kita harus membeli sebuah mata uang di
harga terendah. Dengan asumsi harga akan bergerak naik.
BAB II
Primary dan secondary trand adalah suatu pola yang digunakan untuk
menggambarkan pergerakan market selanjutnya kemana. Intinya adalah
menggambar atau mempredisksi arah trand selanjutnya mau dibawa kemana. Naik
(bull) ataukah turun (bear)
PRIMARY TRAND
PRIMARY
SECONDARY TRAND
SECONDARY
Catatan : ketika primary trand sudah terbentuk, pasti akan diikuti dengan
secondary trand seperti gambar di atas. Yang mana garis yang panjang itu adalah
primary trand, dan garis yang pendek adalah secondary trand. Begitupun
sebaliknya. Ketika secondary sudah terbentuk, pasti akan membentuk primary
kembali. Dan pastikan bahwa garis primary itu pasti lebih panjang dari garis
secondary. Dan sebaliknya juga garis secondary tidak lebih panjang atau lebih
pendek daripada primary.
1 . XAB
x A
B
A X
2. XAY Y A
A Y
3. ABCD (XAB+XAY)
Pola ABCD ini terbentuk dari penggabungan pola XAB dan XAY
A C
B D
XAB
XAY
ABCD
Adapun 2 jenis pergerakan yang ada dalam market. TRANDING dan RANGING
posisi tranding ini adalah posisi dimana seller atau buyer sedang menguasai
pasar. Jika trading bergerak ke atas, maka yang menguasai pasar adalah buyer. Dan
kebalikannya. Jika market tranding kebawah, maka yang menguasai pasar adalah
seller. Dan di posisi ini pula market sangat memungkinkan untuk kita melakukan
trading.
2. Market RANGING adalah suatu pergerakan market yang hanya bergerak di
area area itu saja. Dari bawah ke atas, dari atas ke bawah dan begitu
seterusnya. Intinya harga hanya bergerak di range harga tertentu dan hanya
modar madir di area itu saja
1. Buka MT4 dan pilih pair yang akan dinalisa. Setelah selesai memilih
pairnya, sisakan ruang kosong disebelah kanan untuk melakukan
forecasting arah trand selanjutnya.
Swing berarti ayunan. dapat dan diartikan pula sebagai lekukan, sedangkan high
artinya tinggi atau atas, dan low artinya rendah atau bawah. So, intinya adalah titik
harga teratas dan titik harga terbawah
Syarat agar suatu area harga atau candlestick dapat dikatakan sebagai swing high
adalah minimal 2 candlestick sebelumnya dan 2 candlestick sesudahnya tidak
dapat melampauinya. Begitu juga syarat untuk swing low, minimal 2 candlestick
sebelumnya dan 2 candlestick sesudahnya tidak dapat melampauinya. Seperti
contoh di gambar berikut ini.
Lalu apa kegunaan swing high dan swing low ini ? mah, kegunaan kita menetukan
swing high dan swing low ini adalah supaya kita mengetahui titik harga tertinggi
dan harga terendah dan untuk menarik garis primary ataupun secondary dengan
valid.
BAB IV
CODING MARKET
coding market adalah saat dimana kita mentukan dan menulis H-L- HL-LH-HH-
LL pada ujung ujung swing yang telah kita tarik dengan garis.
Pengertian code :
CHART PATTERN
Chart Pattern adalah suatu pola grafik harga yang terjadi secara berulang,
sehingga polanya bisa digunakan untuk memprediksi kemana harga akan
bergerak. Chart Pattern ini sangat penting kegunaanya didalam analisa teknikal,
karena selain bisa melihat/meramalkan arah harga, pola ini juga bisa diamati di
semua timeframe, mulai dari menitan hingga bulanan. Tapi ada beberapa time
frame yang biasanya tidak valid dalam menggambarkan chart pattern. Antara M1-
M30, kemungkinan chart pattern yang terbentuk sangatlah tipis, dikarenakan
banyak swing yang terbentuk serta volatilitas harga yang tidak karuan. Time frame
yang paling bagus untuk melihat dan mengamati chart pattern ini adalah pada time
frame H1-MN.
Akurasi probabilitas dari chart pattern itu sendiri sangatlah besar untuk benar.
Karena memang itulah pola pola yang sering terjadi di market dari dahulu sampai
sekarang. Chart pattern ini bias terbentuk akibat dari kesalahn para trader trader
yang terus mengulang keslaahnnya terus menerus. \hinggga membentuk suatu pola
yang berulang terus menerus dari waktu demi waktu
1. Reversal pattern.
2. Continuation pattern.
Reversal pattern adalah suatu pola yang menggambarkan pembalikan arah dari bull
ke bear, ataupun dari bear ke bull
Continuation pattern adalah suatu pola yang menggambarkan bahwa trand akan
terus bergeran mengikuti alurnya. Baik bear maupun bull
Chart pattern atau pola bentuk harga di market sanngatlah banyak sekali. Tetapi
dari sekian banyak itu ada yang sering muncul di market. Antara lain sebagai
berikut
forum.forexindo.com
BAB VI
Support adalah batas bawah dimana harga akan berhenti di batas atau zona
tersebut dan akan kembali ke atas karena harga dinilai sudah terlalu murah oleh
market
Resistance adalah batas atas dimana hraga akan berhenti dibatas atau zona tersebut
dan akan mantul kembali ke bawah karena harga dinilai sudah terlalu mahal oleh
market
Support resistance sendiri ada yang weak (lemah) da juga yang strong (kuat).
Bagaimana cara membedakannya ? mana yang lemah dan mana yang kuat ?
Support resistance yang kuat adalah area dimana banyak candle yang tertahan di
area tersebut dan area yang mampu membalikkan harga daru bull ke baear ataupun
dari bear ke bull dengan sangat signifikan.
Dibab ini kita akan membahas tentang classic support yang kuat saja. Karena
pembahasan tentang harmonic support akan masuk dalam ranah fibbonaci
1. Strong Classic support
Mengapa gambar dibawah merupakan strong support ? karena garis area
kuning dibawah mampu menahan banyak candle dan b isa membalikkan
harga secara signifikan ke atas
Area support bisa menjadi area resistance. Begitu juga sebaliknya. Area
Resistance juga bisa menjadi area support. Kenapa bias seperti itu ? karena jika
strong resistance atau batas atas di tembus, maka area yang ditembus atau biasa
dikatakan area yang dibreakout tadi itu otomatis menjadi support atau batas bawah
yang kuat. Begitu juga seballiknya. Jika strong support ditembus atau diasa dikatan
dibreakout, maka secara otomatis area yang semula support tadi akan berubah
menjadi area resistance yang kuat dikarenakan harga sudah melapaui area support
yang ada.
A. Strong support :
1. Cari area titik terbawah
2. Tentukan letak garis dimana garis tersebut bisa menahan banyak tail atau
ekor pada candle
Catatan : garis bersentuhan dengan tail. Bukan badan candle.
3. Kombinasikan dan Letakkan garis tersebut di area yang bisa
membalikkan arah dengan sangat signifikan
STRONG RESISTANCE
STRONG SUPPORT
BAB VII
CANDLE STICK
Candlestick adalah sebuah media atau bentuk yang menjadi cermin dari tingkah
laku para trader. Jika candle bergerak kebawah menandakan bahwa market
dikuasai ileh seller. Sehimgga harga down yang ditandai dengan candle stick
bergerak menuju kebawah. Sebaliknya jika candle stick bergerak ke atas, maka
menandakan bahwa para buyer sedang mengguasai market. Yang ditandai dengna
bergeraknya candle stick bergerak ke atas.
Ada beberapa media grafik untuk mengamati pergerakan harga di market. Antara
lain ada line chart, bar chart, dan candle stick. Tapi umumnya yang sering dipake
oleh analis ataupun trader saat mengamati pasar adalah menggunakan candle stick.
Mengapa menggunakan candle stick ? karena harga penutupan dan harga
pembukaan market tertera dan bisa diamati dengan mudah. Lebih jelas dalam
menggambarkan kenaikan dan penurunan harga yang terjadi di market.
Pada gambar di atas tertera candle stick up dan candle stick down. Keduanya
memperlihatkan supplay dan demand yang terjadi market dengan sangat jelas.
Tertera juga dima harga open dan close dalam satu pergerakan candle. Baik up
maupun down
Ada beberapa nama nama candle stick yang harus kita ketahui. Antara lain :
1. Spinning Top
Sinyal: Bullish atau Bearish tergantung posisi harga Open dan Close pada candle.
Akurasi: Rendah-Moderat.
Ciri khas Spinning Top adalah memiliki dua shadow memanjang di bagian atas
dan bawah dengan body yang kecil. Ketidakpastian antara buyer dan seller menjadi
fokus utama dalam candle ini. Grafik ini biasanya dianggap netral, karena dalam
periode tersebut terjadi kebuntuan. Namun, perlu diperhatikan kapan waktu dari
Spinning Top ini muncul. Jika muncul saat uptrend, artinya lebih banyak seller di
pasar. Sebaliknya, jumlah buyer yang lebih banyak direpresentasikan oleh
Spinning Top yang muncul saat downtrend.
. Marubozu
Sinyal: Bullish atau Bearish tergantung posisi harga Open dan Close pada candle.
Akurasi: Tinggi.
Secara harfiah, Marubozu artinya "si kepala botak". Di jenis pola candlestick yang
satu ini, kita akan bertemu dengan body candle yang tidak mempunyai shadow,
baik atas ataupun bawah. Sehingga hanya terlihat seperti kepala tanpa rambut.
Marubozu menunjukkan sinyal pergerakan kuat dari salah satu sisi (buyer atau
seller) yang kemungkinan akan berlangsung sampai beberapa periode ke depan.
Pada Marubozu Bullish, harga Close selalu lebih tinggi dari Open, dan candle
sama sekali tak bersumbu. Sedangkan pada Marubozu Bearish, harga Close selalu
lebih rendah dari Open, tanpa sumbu.
.
Doji
Sinyal: Konsolidasi.
Akurasi: Moderat-Tinggi.
Mirip dengan pola candlestick Spinning Top, tetapi pola Doji memiliki
karakteristik yang lebih kompleks. Candlestick Doji memiliki body yang sangat
tipis, bahkan hanya terlihat seperti garis, lantaran harga Open dan Close
yang sama. Hal ini disebabkan karena antara seller dan buyer tidak ada yang
mampu memegang kendali.
Doji dibagi menjadi empat tipe, yaitu: Long Legged Doji, Dragonfly Doji,
Gravestone Doji serta Four Price Doji. Namun, secara umum, Doji
merupakan sinyal konsolidasi, dan untuk mengetahui kepastian arah pergerakan
harga selanjutnya diperlukan konfirmasi dari bar candlestick berikutnya setelah
doji.
Hammer
Sinyal: Bullish.
Akurasi: Moderat.
Dari poin keempat ini sampai dengan poin ke tujuh, kita akan berkenalan dengan
pola candlestick yang memiliki bentuk sekilas sama. Dibutuhkan ketelitian untuk
membacanya. Perhatikan gambar di bawah ini
Sesuai namanya, pola candlestick Hammer memiliki bentuk seperti palu. Dengan
lower shadow yang panjang dan body yang kecil, pola ini mengindikasikan kondisi
reversal bullish (pembalikan harga dari menurun menjadi naik) pada saat
downtrend
Hanging Man
Sinyal: Bearish.
Akurasi: Rendah.
Sekilas mirip, tetapi posisinya tidak sama dengan candlestick Hammer; itulah pola
candlestick Hanging Man. Berbentuk seperti orang yang digantung dan terletak di
bagian atas sebuah chart, candlestick Hanging Man menunjukkan sebuah
pembalikan harga bullish menjadi bearish, tetapi akurasinya rendah.
Jangan buru-buru mengambil sikap setelah melihat pola candlestick ini; tunggu
dulu bagaimana Close pada candle berikutnya. Jika harga Close pada candle
berikutnya memang lebih rendah lagi, maka dapat mengkonfirmasi kecenderungan
reversal bearish.
Inverted Hammer
Sinyal: Bullish.
Akurasi: Rendah.
Ada Hammer, ada pula Inverted Hammer alias palu terbalik. Pola candlestick ini
lazimnya menunjukkan sinyal Bullish, karena meski harga telah jatuh, tetapi
buyer masih berhasil menutup sesi dekat dengan harga open. Namun,
akurasinya rendah karena agak kontradiktif. Inverted Hammer memiliki upper
shadow lebih panjang dari body yang secara intuitif seharusnya menginformasikan
tekanan seller, tetapi di sini malah mensinyalkan harga akan naik
Shooting Star
Sinyal: Bearish.
Akurasi: Moderat.
Sesuai dengan namanya, penampakan pola candlestick yang satu ini mirip seperti
bintang jatuh. Shooting Star memiliki upper shadow yang panjang, dengan body
berisi yang menghadap ke bawah. Jenis pola candlestick Shooting Star
menunjukkan pembalikan harga menjadi menurun.
Adapun cara entry menggunakan candle stick. Ada 2 cara menggunakannya. Yaitu
dengan memanfaatkan inside dan outside bar
1. Indiside bar adalah dimana terdapat sebuah candle dengan posisi close dan
open berada di tengan tengah candle candle sebelumnya yang tentunya
menjadi swing terakhir.
Cara entry menggunakan teknik inside bar ini adalah dengan memasang pending
order buy or sell dijung tail candle induk setelah terjadinya konfirmasi bahwa
candle kedua (putih) diatas benar benar close di tengah tengah candle induk. Tidak
melebihi ujung ujung tailnya candle induk
2. Outside bar adalah dimana terdapat sebuah candle sebelum swing terakhir
(candle merah) yang posisi close dan opennya berada dalam candle yang
menjadi swing terakhir (candle hijau)
Candle merah : candle sebelum swing terakhir
Candle hijau : candle yang menjadi swing terakhir
Cara menggunakan teknik outside bar dalam entry adalah dengan melakukan
entry buy or sell di ujung ujung tail candle yan g menjadi swing terakhir (candle
hijau). Intinya melakukan entry market atau open posisi di hugher high atau lower
low pada candle warna hujau pada gambar diatas.
BAB VIII
TIME FRAME
Time frame adalah waktu/periode yang kita ambil saat kita trading dimana
waktu/periode tersebut mewakili pergerakan sebuah candle stick. Missal kita ambil
contoh GBP/USD dengan time frame H4. Berarti, setiap 1 candle stick itu
mewakili pergerakan selama 4 jam. Jadi selama 4 jam berjalan tersebut, hanya
terbentuk 1 candle saja di dalam pair GBPUSD tersebut
Dalam kita trading tentunya menggunakan time frame yang berbeda beda. Tinggal
style trading yang kita terapkan seperti apa dan bagaimana.penggunakaan time
frame ini nuga sangat berpengaruh terhadap kita dalam melakukan trading.
Dari semua time frame mulai dari M1-MN tidak semuannya bisa pas dengan gaya
trading yang kita terapkan. Tetapi time frame yang paling valid atau paling akurat
adalah di time frame D1 atau daily. Kenapa bisa seperti itu ? karena pada time
frame daily melambangkan supply dan demand secara real dalam 1 hari. Market
dibuka pada saat pagi hari dan ditutup pada saat malam hari. Selain itu,
pergerakannya juga lebih teratur. Tidak banyak swing yang terbentuk, sehingga
memudahkan kita untuk menganalisis
Time frame itu ibarat GPS. Yang semakin di zoom in maka akan semain sempit
cakupan wilayah yang dapat dilihat. Dan semakin di zoom out, maka semakin
besar dan luas wilayah yang bisa dilihat. Ibarat kita memakai time frame D1
(daily) itu kita melihat Negara Indonesia. Dan semakin diperkecil time framenya,
maka akan semakin terlihatlah pulau jawa, diperkecik lagi maka akan terlihat kota
Jakarta, dan seterusnya. Jadi semakin kecil time frame yang kita gunakan, maka
semakin sempit pergerakan yang kita lihat. Dan mungkin pergerakan itu hanya
terjadi sementara waktu saja. kita tidak akan bisa melihat pergerakan yang lebih
besar lagi dengan menggunakan time frame kecil. dan semakin besar time frame
yang kita gunakan, maka akan terlihat pergerakan secara besar dan luas. Kita bisa
mengamti lebih leluasa, fokusnya terhadap trand yang besar, yang berjalan dengan
jangka waktu cukup lama. Bukan yang hanya sementara saja. perbedaan antara
time frame lebih besar dan lebih kecil di area yang sma (block biru)
1. Time frame D1
2. Time frame H4
Terlihat time frame D1 dan H4 perbedaanya sangatlaah mencolok pada gambar
yang warna biru. Pada D1 swing yang terbentuk hamper tidak ada. Dan sangat rapi
dalam satu pergeran down trandnya. Pada time frame H4 terlihat beberapa swing
yang terbentuk dalam gambar warna biru. Serta volatilitas yang lebih tinggi serta
kecenderungan tidak teratur dalam menunjukan pergerakan down trandnnya.
Kesimpulannya, semakin besar time frame yang kita gunakan, maka pergerakan
harga dan trand akan menjadi semakin valid. Dan semakin kecil time frame yang
kita gunakan, maka pembentukan harga dan trand yang berjalan tidak begitu valid.
Dan tambahan lagi kalau di time frame besar menunjukkan down trand, belum
tentu di time frame yang kecil menunjukkan down trand juga, bisa jadi up trand,
karena volatilitas yang besar dan tidak teratur. Sehingga membuatnya seperti itu.
Dan kenaikan itu hanya terjadi sementara/sesaat saja. Karena pada hakikatnya,
semua pergerakan akan mengacu kepada trand major. Atau trand utama yang
terdapat di time frame besar.
BAB IX
FIBONACCI
Fibonacci adalah suatu tools yang disediakan oleh metrader untuk membantu para
trader menganalisis market dengan ratio ratio Fibonacci yang merupakan hasil dari
suatu perhitungan matematika. Fibonacci memiliki dan terdiri dari beberapa angka
ratio. Mulai dari 23.6, 38.2, 50.0, 61.8 dst. Angka angka ratio inilah yang nantinya
akan kita gunakan untuk melakukan analisa market dan untuk mengambil suatu
keputusan atas analisa kita didalam market.
Gambar itu adalah tools Fibonacci yang diaplikasikan didalam chart untuk
melakukan analisa.
Adapun kegunaan dari tools Fibonacci ini adalah untuk menentukan berapa
kenaikan dan penurunan yang akan terjadi di dalam market. Intinya adalah untuk
membantu kita dalam menentukan batas kenaikan dan batas penurunan harga yang
akan terjadi di market. Agar kita bias melakukan sell di ujung kenaikan harga dan
melakukan buy di ujung penurunan harga.
Fibonacci terdiri beberapa jenis. Dan masing masing jenis juga mempunyai fungsi
serta kegunaan sendiri sendiri. Dan juga berbeda cara penggunaan sekaligus
fungsinya.
1. Fibonacci Retracement
2. Fibonacci Expansion
3. Fibonacci Time Zones
4. Fibonacci Arc
5. Fibonacci Fan
Tapi dari sekian banyak jenis Fibonacci tersebut, kita tidak menggunakan
semuanya. Kita hanya akan menggunakan 1 jenis Fibonacci. Yaitu retracement
Lalu apa kegunaan Fibonacci retracement dan expansion ? seperti yang saya bilang
sebelumnya, keguaan tools ini adalah untuk menentukan batas batas kenaikan dan
penurunan yang akan terjadi di market.
1. Fibonacci retracement
Cara menggunakan pibonacci ini adalah dengan menariknya dari
ujungswing tertinggi ke swing terendah.
Adapun cara untuk menambaah angka ratio dalam Fibonacci. Karena banyak ratio
yang belum ada dalam standart ratio yang dibawkan oleh MT4 di dalam Fibonacci.
Maka dari itu kita harus menmbah beberapa ratio untuk mengkapinya.
3. lalu tulislah angka yang anda inginkan untuk ditambahkan ke dalam ratio
Fibonacci. Lalu klik “OK”. Dan ratio yang anda tambahkan tadi akan
muncul saat anda menarik Fibonacci retracement
BAB X
TRADING SISTEM
Apa itu trading system ? trading system adalah metode atau cara membuat set up
trading sebelum anda mamasuki market dengan harapan bisa meraih profit yang
maksimal
Setelah anda memepelajari semua materi di bab bab sebelumnya saatnya anda
menggambungkan dan menerapkan semua materi menjadi 1 dalam suatu bentuk
trading system
1. Buka chart pada pair mata uang yang anda inginkan. Jangan lupa sisakan
space kosng di sebelah kanan chart anda untuk mempredisksi arah trand
2. gunakan time frame D1. Minimal H4
3. Cari area ranging untuk memulai menggambar garis primary dan secondary
di akhir area tersebut
4. Setelah menghubungkan garis demi garis, Tulislah coding market HH-HL-
LL-LH dst pada ujung ujung swing yang telah dihubungkan dengan garis
primary dan secondary
5. Tentukan dan gambarlah arah trand selanjutnya di space kosong samping
kanan
6. Tentukan cluster menggunakan fibbonaci dan dikombinasikan dengaan pola
X-A-B serta X-A-Y dan A-B-C-D
7. Cari support dan resistance yang kuat (strong supporu resistance)
8. Entry dengan menggunakan inside bar atau outside bar
BAB XI
Apa itu manajemen resiko ? manajemen resiko dalam dunia trading forex adalah
cara untuk mengatur resiko yang siap kita tanggung setiap saat kita melakukan
transaksi di market. Atau simplenya adalah cara membatasi resiko kita saat trading.
Adapun cara untuk menghitung resiko setiap kali kita trading adalah dengan cara
menghitung selisih jarak antara harga saat kita open posisi dan stop lose yang kita
tempatkan. Jika jarak antara harga open dan stop lose 50 poin, maka berarti resiko
yang siap kiota tanggung adalah sebesar 50 poin itu. Tinggal mengalikan dengan
lot yang kita ambil.
1 lot : 10$/pips
Jadi kalau jarak anatar stop lose dan harga open adalah 50 pips, maka jika anda
menggunakan 0.01 lot maka resiko yang siap anda tanggung adalah sebesar 5$
dalam transaksi tersebut. Jika anda mengambil 0,1 lot maka resiko yang siap anda
tanggung adalah sebesar 50-$. Dan jika anda menmgambil 1 lot, maka resiko yang
siap anda tanggung sebesar 500$ dalam 1x transaksi itu.
dengan modal 1000$ kita memakai resiko per trade 3% dari modal. Berarti dalam
satu kali trade/open posisi kita hanya menaruh resiko sebesar Rp 300.000 dan
maksimal kita trading hanya memakai dradown 30%. Ingat. 30% ini adalah
akumulasi dari beberapa trade yang kita lakukan. Berarti batas maksimal kita
trading hanya dengan dana Rp 3.000.000. setelah 3 juta itu hilang, kita harus
melakukan evaluasi terhadap system trading kita kenapa bisa samapi mencapai
drawdown dan kehilangan 30% dari modal yang kita ounya. Lalu saatnya untuk
merubah dan melakukan perbaikan system trading
BAB XII
Banyak trader sering mengalami lose akibat dari tradingnya yang belum benar dan
menyalahkan industry forex. Forex seperti judi, nggak aman, resikonya besar, bisa
menghancurkan semuanya, membuat orang menjadi miskin dan masih banyak
lainnya. Ketidak tahuan dan kurangnya edukasi seorang trader awam atau pemula
ini lah byang membuat hal ini terjadi. Mereka trading asal asalan, berdasarkan
insting, belum bisa menganalisa, pengen cepat kaya, serakah dan lain lain. Semua
hal itu yang membuat seorang trader forex menjadi hancur. Ada beberapa rule
trading supaya kita terhindar dari kehancuran dalam dunia forex ini.
Rules trading
Adapun sifat sifat psikologis diri yang harus dikembangkan dalam menjalani bisnis
di industry forex ini yaitu
1. Disiplin
2. Sabar
3. Tidak mudah menyerah
4. Evaluasi
5. Berkomitmen
6. Berdedikasi penuh
7. Antusias
8. Selalu haus untuk belajar