RHINOSINUSITIS DENGAN
KOMPLIKASI ORBITA
Oleh:
Preseptor :
dr. Effy Huriyati, Sp.THT-KL(K), FICS
tonsil, infeksi gigi, kelainan imunologik, diskinesia silia bakterial dan memerlukan terapi antibiotik. Jika terapi
seperti pada sindrom kartagener, dan di luar negri tidak berhasil (misalnya karena ada faktor
1
adalah penyakit fibrosis kistik. predisposisi), inflamasi berlanjut, terjadi hipoksia dan
Pada banyak pasien dengan sinusitis, mukosa bakteri anaerob berkembang. Mukosa makin
hidung dan sinus terlalu sensitif terhadap berbagai membengkak dan ini merupakan rantai siklus yang
faktor. Ini merupakan masalah bagi pasien yang terus berputar sampai akhirnya perubahan mukosa
memeliki kecenderungan genetik. Faktor-faktor ini menjadi kronik yaitu hipertrofi, polipoid atau
1
termasuk pencemaran lingkungan dan alergi, perubahan pembengkakan polip dan kista.
5
suhu, dan mungkin stres dan makanan tertentu.
5
Gambar 1. Faktor pencemaran lingkungan
Gambar 3. Aliran Mukosiliar Sinus Paranasal
4. Patofisiologi
Kesehatan sinus dipengaruhi oleh patensi ostium- 5. Klasifikasi
ostium sinus dan lancarnya klirens mukosiliar didalam Berdasarkan lama perjalanan penyakit, sinusitis
1,2
KOM. Mukus juga mengandung substansi antimikroba dibagi atas:
dan zat-zat yang berfungsi sebagai mekanisme a. Sinusitis akut adalah proses infeksi di dalam
pertahanan tubuh terhadap kuman yang masuk sinus yang berlangsung selama 4 minggu.
bersama udara pernafasan. Organ-organ yang Macam-macam sinusitis akut: sinusitis maksila
membentuk KOM letaknya berdekatan dan bila terjadi akut, sinusitis etmoidal akut, sinus frontal akut,
edema, mukosa yang berdekatan akan saling bertemu dan sinus sphenoid akut.
sehingga silia tidak dapat bergerak dan ostium b. Sinusitis subakut adalah proses infeksi di dalam
tersumbat. Akibatnya terjadi tekanan negative di dalam sinus yang berlansung selama 4 minggu sampai
rongga sinus yang menyebabkan terjadinya transudasi, 3 bulan.
mula-mula serous. Kondisi ini bisa dianggap sebagai c. Sinusitis kronis adalah proses infeksi di dalam
rinositis non-bakterial dan biasanya sembuh dalam sinus yang berlansung selama lebih dari 3
1
beberapa hari tanpa pengobatan. bulan bahkan dapat juga berlanjut sampai
bertahun-tahun.
6.Diagnosis
Diagnosis rinosinusitis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang. Berdasarkan anamnesis, American Academy
of Otolaryngology (AAO) memberikan suatu kriteria
Gambar 2. Kompleks Ostio Meatal
diagnosis untuk rinosinusitis yaitu dengan menegakkan
kriteria mayor dan minor. Kriteria mayor meliputi nyeri
Bila kondisi ini menetap, sekret yang terkumpul
wajah, rasa penuh pada wajah, hidung tersumbat,
dalam sinus merupakan media yang baik untuk
hidung berair, sekret purulen, hiposmia atau anosmia
tumbuhnya dan multipikasi bakteri. Sekret menjadi
dan demam (pada kondisi akut). Kriteria minor meliputi
purulen. Keadaan ini disebut sebagai rinosinusitis akut
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
7. Tatalaksana
Tujuan terapi diantaranya adalah mempercepat
proses penyembuhan, mencegah komplikasi, dan
mencegah perjalanan penyakit menjadi kronik. Prinsip
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
pengobatan adalah membuka sumbatan KOM sehingga orbita. Abses orbita dapat bermanifestasi sebagai
1
drainase sinus-sinus pulih secara alami. Ventilasi dan proptosis, gerakan bola mata yang tidak simetris,
drainase sinus paranasal dapat diperbaiki dengan dan pada kasus yang berat, dapat timbul kebutaan.
pemberian tetes hidung dekongestan, nasal spray, atau e. Kavernosus sinus trombosis : kemosis bilateral
memasukan kapas basah dengan tetes hidung ke yang progresif, oftalmoplegia, kerusakan retina,
3
meatus media. buta, dan demam tinggi.
Antibiotik dan dekongestan merupakan terapi Selain klasifikasi tersebut, terdapat klasifikasi lain
pilihan pada sinusitis akut bakterialis, untuk yang terdiri dari dua bentuk selulitis yang berbeda secara
menghilangkan infeksi dan pembengkakan mukosa klinis maupun anatomi dan harus bisa dibedakan. Selulitis
serta membuka sumbatan ostium sinus. Antibiotik yang preseptal merupakan selulitis superfisial periokular yang
dipilih adalah golongan penisilin seperti amoxisilin. Jika belum merusak septum orbita. Sedangkan selulitis orbita
diperkirakan kuman sudah resisten atau memproduksi adalah sebuah infeksi orbita yang berada di dalam septum
beta-laktamase, maka dapat diberikan amoxisilin- orbita. Ini merupakan infeksi serius dari okular yang dapat
klavulanat atau jenis sefalosporin generasi ke-2. Pada mengancam jiwa.
8