Anda di halaman 1dari 50

ULKUS KORNEA

1. Roji Dhia Nurman


2. Nindya Rahmadita
3. Primadia Lira Marisa

Preseptor :
dr. M. Hidayat, Sp. M (K)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan “jendela”


yang dilalui berkas cahaya sebagai media refraksi menuju retina.
Sifat tembus cahayanya disebabkan strukturnya yang uniform,
avaskuler dan deturgenses

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema
kornea dan hilangnya sifat transparan.
Sebaliknya, cedera pada epitel hanya
menyebabkan edema lokal sesaat stroma kornea
yang akan menghilang bila sel-sel epitel telah
beregenerasi.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


1.2 Batasan Masalah

Hal yang dibahas adalah definisi, epidemiologi, etiologi,


klasifikasi, gambaran klinis, penatalaksanaan,
komplikasi, dan prognosis ulkus kornea

1.3 Tujuan Penulisan

Menambah pengetahuan penulisan mengenai ulkus


kornea

1.4 Metode Penulisan

Tinjauan kepustakaan merujuk pada berbagai literatur


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
TINJAUAN PUSTAKA

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Fungsi kornea :

 Media refraksi cahaya

 Transmisi cahaya

 Penyokong dan proteksi bola mata

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Gambar 2. Lapisan Kornea
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
DEFINISI

Hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian


jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrasi
supuratif disertai defek kornea bergaung, dan diskontinuitas
jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai
stroma

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


EPIDEMIOLOGI

Keratomikosis  ↗
Indonesia
penggunaan KS topikal, obat
1993  5,3/100.000
imunosupresif, lensa kontak

Predisposisi
Amerika
Trauma, pemakaian lensa
Laki-laki >> (71%)
kontak, idiopatik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
ETIOLOGI

INFEKSI

 Disebabkan oleh bakteri, jamur, achantamoeba, dan virus


 Bakteri P. aeruginosa, Streptococcus pneumoniae, Moraxella >>
 Manifestasi klinis tidak khas;
 Sekret mukopurulen  infeksi P.aeruginosa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


ETIOLOGI

INFEKSI

 Etiologi jamur  Candida, Fusarium, Aspergillus,


Cephalosporium, mikosis fungoides
 Etiologi virus  herpes simpleks >>, varicella-zoster, variola,
vacinia
Manifestasi klinis: dendrit diikuti vesikel-vesikel kecil di lapisan
epitel ; bila pecah  ulkus

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


ETIOLOGI

INFEKSI

 Infeksi achantamoeba
Akibat penggunaan lensa kontak, khususnya bila memakai
larutan garam buatan sendiri, terpapar air atau tanha yang
tercemar

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


ETIOLOGI

NON INFEKSI
 Bahan kimia (asam atau basa)
 Radiasi atau suhu
 Sindrom Sjorgen
 Defisiensi vitamin A
 Obat-obatan
 Neurotropik

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


ETIOLOGI

SISTEM IMUN

 Granulomatosa wagener
 Rheumatoid arthritis

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Patofisiologi

badan kornea,
wandering cell dan sel-
Kuman menempel di
sel lain yang terdapat Dilatasi pembuluh darah
kornea dan menginvasi
dalam stroma kornea, di limbus => injeksi
kornea
segera bekerja sebagai
makrofag

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


infiltrasi dari sel-sel
mononuclear, sel kerusakan epitel
plasma, leukosit Muncul infiltrat dan timbullah ulkus
polimorfonuklear kornea
(PMN)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


• Kornea mempunyai banyak serabut saraf maka kebanyakan lesi
pada kornea baik superfisial maupun profunda dapat menimbulkan
rasa sakit dan fotofobia.

• Kontraksi bersifat progresif, regresi iris, yang meradang dapat


menimbulkan fotofobia, sedangkan iritasi yang terjadi pada ujung
saraf kornea merupakan fenomena reflek yang berhubungan
dengan timbulnya dilatasi pada pembuluh iris.

• Penyakit ini bersifat progresif, regresif atau membentuk jaringan


parut. Infiltrat sel leukosit dan limfosit dapat dilihat pada proses
progresif.

• ulkus yang timbul kecil dan superficial maka akan lebih cepat
sembuh dan daerah infiltrasi ini menjadi bersih kembali,

• lesi sampai ke membran Bowman dan sebagian stroma akan terjadi


sikatrik

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Manifestasi Klinis
Penurunan Sensasi Adanya
Ketajaman Fotofobia Benda Asing
Penglihatan pada Mata

Rasa Sakit Mata Merah Mata Bengkak

Discharge

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Diagnosis
Anamnesis
• adanya riwayat trauma, benda asing, abrasi, adanya
riwayat penyakit kornea, misalnya keratitis akibat
infeksi virus herpes simplek yang sering kambuh

Pemeriksaan Fisik
• injeksi siliar, kornea edema, terdapat infiltrat, hilangnya
jaringan kornea, hipopion
Pemeriksaan Klinis

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Diagnosis Banding
Konjungtivitis Keratitis/Ulkus Iritis Akut Glaukoma Akut
Kornea
Sakit Kesat Sedang Sedang sampai Hebat dan
hebat menyebar
Kotoran Sering Purulen Hanya reflek Ringan -
epiforia
Fotofobia Ringan - Hebat Sedang
Kornea Jernih Fluoresein (+++) Presipitat Edema
Iris Normal “Muddy” Abu-abu
kehijauan
Penglihatan N <N <N <N
Sekret (+) (-) (-) (-)
Tekanan N N <N < N +++
Injeksi Konjungtival Siliar Siliar Episkleral
Uji Bakteri Sensibilitas Infeksi local Tonometri

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Tatalaksana
Penatalaksanaan ulkus kornea di rumah :
• Jika memakai lensa kontak, secepatnya untuk
melepaskannya
• Jangan memegang atau menggosok-gosok
mata yang meradang
• Mencegah penyebaran infeksi dengan
mencuci tangan sesering mungkin dan
mengeringkannya dengan handuk atau kain
yang bersih
• Berikan analgetik jika nyeri
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Tatalaksana
Penatalaksanaan medis :
– Sulfas atropine
– Analgetik
– Antibiotik
• Tidak ada organisme yang teridentifikasi, tapi curiga
infeksi bakteri terapi inisialnya yaitu Maxifloxacin,
gatifloxacin, atau tobramycin dengan cefazolin
– Anti Jamur
• Jenis jamur yang belum diidentifikasi penyebabnya
inisial terapinya Natamycin atau voriconazole
– Anti Viral

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Tatalaksana
• Untuk menghindari penjalaran ulkus dapat
dilakukan :
– Kauterisasi
– Pengerokan epitel yang sakit
– Keratoplasti

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Komplikasi
• Komplikasi yang paling sering timbul berupa :
– Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat
singkat
– Kornea perforasi dapat berlanjut menjadi
endoptalmitis dan panopthalmitis
– Prolaps iris
– Sikatrik kornea

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Prognosis

• Ulkus kornea yang luas memerlukan waktu


penyembuhan yang lama karena jaringan
kornea bersifat avaskular.
• Semakin tinggi tingkat keparahan dan
lambatnya mendapat pengobatan serta
timbulnya komplikasi, maka prognosisnya
menjadi lebih buruk.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Identitas Pasien
• Nama : Tn. S
• Jenis Kelamin : Laki - Laki
• Usia : 49 tahun
• Alamat : Inderapura
• Pekerjaan : Satpam di kebun sawit
• Tanggal Pemeriksaan : 26 Juni 2019

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Keluhan Utama
• Mata kiri semakin kabur dan bagian hitam mata kiri
tampak putih sejak ±4 bulan yang lalu.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


FK Universitas Andalas 2017 – BAG MATA RSUP M. Djamil
Riwayat Penyakit Sekarang
• Mata kiri semakin kabur dan bagian hitam mata kiri
tampak putih sejak ±4 bulan yang lalu. Awalnya mata
kiri terkena daun pohon sawit 1 tahun yang lalu.
• Pasien berobat ke Puskesmas Inderapura kemudian
dirujuk ke RSUD Painan. Dalam pemeriksaan tampak
bintik putih pada bening mata pasien dan mendapat
obat posop ed dan tarivid ed. Kemudian pasien dirujuk
ke RSUD Dr M Djamil Padang, tetapi pasien tidak rutin
kontrol.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien kemudian merasakan bagian bening mata kiri
semakin memutih sejak ±4 bulan yang lalu, penglihatan
mata kiri dirasakan semakin kabur, mata berair (+), nyeri
(-), dan silau (-).
• Pasien mengeluhkan mata merah ketika pasien
mengkonsumsi makanan seperti telur dan ikan. Karena
keluhan mata merah, pasien membeli posop ed sendiri
di apotik.
• Demam tidak ada
• Sakit kepala tidak ada
• Mual dan muntah tidak ada
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien memiliki riwayat atopi


• Pasien tidak pernah menderita penyakit
seperti ini sebelumnya
• Pasien tidak pernah operasi mata sebelumnya
• Pasien tidak menderita penyakit diabetes
melitus atau hipertensi

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Riwayat Penyakit Keluarga

• Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit


seperti ini

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : Baik


• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Frekuensi Nadi : 80x/menit
• Frekuensi Nafas : 18x/menit
• Suhu : Afebris

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Status Generalisata
• Kulit : dalam batas normal
• Kelenjar Getah Bening : dalam batas normal
• Kepala, rambut : dalam batas normal, dalam batas normal
• Telinga : dalam batas normal
• Hidung : dalam batas normal
• Tenggorokan, gigi dan mulut : dalam batas normal
• Leher : dalam batas normal
• Thorax : dalam batas normal
• Abdomen : dalam batas normal
• Punggung : dalam batas normal
• Alat kelamin, anus : tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas : dalam batas normal

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


STATUS LOKALIS MATA
STATUS
OD OS
OFTALMIKUS

Visus tanpa koreksi 20/20 1/~ prediksi salah

Visus dengan
- -
koreksi
Refleks fundus + -
Silia Trikiasis (-), Madarosis (-) Trikiasis (-), Madarosis (-)
Palpebra superior Edema (-) Edema (+)
Palpebra inferior Edema (-) Edema (+)
Aparat lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal
Konjungtiva Hiperemis (-), Papil (-), folikel Hiperemis (-), Papil (-), folikel (-),
Tarsalis (-), sikatrik (-) sikatrik (-)
Konjungtiva
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Forniks
Injeksi siliar (-) Injeksi siliar (+)
Konjungtiva Bulbii
Injeksi konjungtiva (-) Injeksi konjungtiva (+)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


STATUS LOKALIS MATA
Sklera Warna Putih Warna putih
Kornea Bening Ulkus (+) sentral diameter 4 mm
Kamera Okuli
Cukup Dalam Agak dangkal
Anterior
Iris Coklat Sulit dinilai
Refleks cahaya (+/+), diameter =
Pupil Sulit dinilai
2-3 mm, bulat, letak sentral
Lensa Bening Sulit dinilai
Korpus vitreum Jernih Sulit dinilai
Fundus : Tidak diperiksa
- Media Bening Tidak diperiksa
- Papil optikus Bulat, batas tegas, c/d 03-0,4 Tidak diperiksa
- Makula Ref fovea (+) Tidak diperiksa
- aa/vv retina aa:vv = 2:3 Tidak diperiksa
- Retina Perdarahan (-), eksudat (-) Tidak diperiksa
Tekanan bulbus
Normal palpasi Tidak diperiksa
okuli
Posisi bulbus okuli Ortho Ortho
Gerakan bulbus
Bebas Bebas
okuli

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Pemeriksaan Penunjang
Slit Lamp

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Diagnosis

• Ulkus kornea sentral OS suspek neurotropik


• Keratitis

• Diagnosis Banding : Ulkus kornea sentral OS


suspek bakteri

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Anjuran Pemeriksaan
1. Laboratorium
• Pewarnaan Gram = tidak ditemukan bakteri
Gram (+) maupun (-)
• Pewarnaan Giemsa = PMN ≥ MN
2. Larutan KOH = tidak ditemukan hifa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Rencana Terapi
• Ceftriaxone 2x1 gr iv
• Ceftriaxone fortified ed/jam OS
• SA ed 3x1 OS

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Prognosis

•Quo ad vitam : Bonam


•Quo ad sanam : Dubia ad bonam
•Quo ad fungsionam : Dubia ad malam

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DISKUSI
Seorang pasien laki-laki berumur 49 tahun
datang ke RSUP dr. M. Djamil Padang dengan
keluhan mata kiri semakin kabur dan bagian
hitam mata kiri tampak putih sejak ±4 bulan
yang lalu.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


•kekeruhan kornea
yang berada pada
Pandangan jalur visual
yang kabur
•sikatrik

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


•pelebaran hingga
pecahnya pembuluh
darah yang terdapat
pada konjungtiva
Mata Merah
•konjungtivitis akut, iritis
akut, keratitis, tukak
kornea, skleritis,
episkleritis, glaukoma
akut, endofthalmitis, dan
panofthalmitis

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


•penggunaan kortikosteroid
anti inflamasi memiliki efek
penurunan ekspresi COX-2
kornea
Penggunaan
Kortikosteroid •penggunaan jangka panjang
kortikosterois topikal pada
mata dapat menyebabkan
penghambatan reepitelisasi
dan sintesis kolagen

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Temuan pada pemeriksaan fisik pasien ditemukan
pada kornea mata kiri terdapat ulkus ukuran 3-4 mm
di endotel kornea, disertai dengan endothelial
plaque.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


•Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus ulkus
kornea adalah kerokan lesi dengan pewarnaan Gram, Giemsa,
dan KOH. Pada pasien ini, hasil pemeriksaan Gram tidak
ditemukan adanya bakteri gram (+)/gram (-).

•Hasil pewarnaan Giemsa ditemukan sel-sel PMN lebih banyak


dari pada sel-sel MN, berarti infeksi tersebut bisa disebabkan
oleh bakteri atau jamur.

•Hasil pemeriksaan dengan KOH tidak ditemukan hifa.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Prinsip terapi pada pasien ini adalah pemberian
antibiotik sistemik dan topikal. Antibiotik topikal yang
diberikan adalah ceftriaxone yang merupakan antibiotik
spektrum luas.

Sulfas atropin (SA) bekerja dengan menghilangkan rasa


sakit (sedatif), dekongestif (menurunkan tanda
inflamasi), dan menyebabkan paralisis otot siliaris serta
otot konstriktor pupil

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Pada pasien telah diberikan edukasi :
•menjaga kebersihan mata
•menjaga kebersihan tangan

Prognosis quo ad vitam pada pasien ini adalah bonam


Prognosis quo ad sanationam pasien adalah dubia ad bonam
Prognosis quo ad functionam adalah dubia ad malam

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


TERIMA KASIH

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai