Anda di halaman 1dari 34

Tugas Keperawatan Komunitas

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

POPULASI DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI

Dosen Pengampu:Sri Setyowati.,S.Kep.,Ns. M.Kep

DISUSUN OLEH :

NOVIYATI ANGGRAITA : 04.17.4566

KELAS : C/ KP/ VI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2019

1
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
HIPERTENSI ................................................................................................................................ 3
1. Definisi Hipertensi ............................................................................................................... 3
2. Jenis Hipertensi .................................................................................................................... 3
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi.................................................................. 4
RINGKASAN KASUS .................................................................................................................. 7
ASUHAN KEPERAWATAN ....................................................................................................... 8
JURNAL ...................................................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 34

2
PENDAHULUAN
HIPERTENSI

1. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi
secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik
90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan
peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam
tubuh (Koes Irianto, 2014).
Hipertensi juga merupakan faktor utama terjadinya gangguan kardiovaskular.
Apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan gagal ginjal, stroke,
dimensia, gagal jantung, infark miokard, gangguan penglihatan dan hipertensi
(Andrian Patica N Ejournal keperawatan volume 4 nomor 1, Mei 2016)

2. Jenis Hipertensi
Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri tetapi sering
dijumpai dengan penyakit lain, misalnya arterioskeloris, obesitas, dan diabetes
militus. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan yaitu (WHO, 2014) :
a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer Sebanyak 90-95 persen kasus hipertensi
yang terjadi tidak diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Para pakar
menemukan hubungan antara riwayat keluarga penderita hipertensi (genetik)
dengan resiko menderita penyakit ini. Selain itu juga para pakar menunjukan stres
sebagai tertuduh utama, dan faktor lain yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
lain yang dapat dimasukkan dalam penyebab hipertensi jenis ini adalah
lingkungan, kelainan metabolisme, intra seluler, dan faktor-faktor ynag
meningkatkan resikonya seperti obesitas, merokok, konsumsi alkohol, dan
kelainan darah.

3
b. Hipertensi renal atau hipertensi sekunder Pada 5-10 persen kasus sisanya,
penyebab khususnya sudah diketahui, yaitu gangguan hormonal, penyakit
diabetes, jantung, ginjal, penyakit pembuluh darah atau berhubungan dengan
kehamilan. Kasus yang sering terjadi adalah karena tumor kelenjar adrenal.
Garam dapur akan memperburuk resiko hipertensi tetapi bukan faktor penyebab.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi
a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol :
1) Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria dengan wanita. Wanita
diketahui mempunyai tekanan darah lebih rendah dibandingkan pria ketika
berusia 20-30 tahun. Tetapi akan mudah menyerang pada wanita ketika
berumur 55 tahun, sekitar 60% menderita hipertensi berpengaruh pada
wanita. Hal ini dikaitkan dengan perubahan hormon pada wanita setelah
menopause (Endang Triyanto, 2014).
2) Umur
Perubahan tekanan darah pada seseorang secara stabil akan berubah di
usia 20-40 tahun. Setelah itu akan cenderung lebih meningkat secara
cepat. Sehingga, semakin bertambah usia seseorang maka tekanan darah
semakin meningkat. Jadi seorang lansia cenderung mempunyai tekanan
darah lebih tinggi dibandingkan diusia muda (Endang Triyanto, 2014).
3) Keturunan (genetik)
Adanya faktor genetik tentu akan berpengaruh terhadap keluarga yang
telah menderita hipertensi sebelumnya. Hal ini terjadi adanya peningkatan
kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap
sodium individu sehingga pada orang tua cenderung beresiko lebih tinggi
menderita hipertensi dua kali lebih besar dibandingan dengan orang yang
tidak mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi (Buckman, 2010).
4) Pendidikan,
Tingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi tekanan darah.
Tingginya resiko hipertensi pada pendidikan yang rendah, kemungkinan

4
kurangnya pengetahuan dalam menerima informasi oleh petugas
kesehatan sehingga berdampak pada perilaku atau pola hidup sehat
(Armilawaty, Amalia H, Amirudin R., 2007).

b. Faktor resiko hipertensi yang dapat dikonrol


1) Obesitas
Pada usia pertengahan dan usia lanjut, cenderung kurangnya melakukan
aktivitas sehingga asupan kalori mengimbangi kebutuhan energi, sehingga
akan terjadi peningkatan berat badan atau obesitas dan akan memperburuk
kondisi (Anggara, F.H.D., & N. Prayitno, 2013).
2) Kurang olahraga
Jika melakukan olahraga dengan teratur akan mudah untuk mengurangi
peningkatan tekanan darah tinggi yang akan menurunkan tahanan perifer,
sehigga melatih otot jantung untuk terbiasa melakuakn pekerjaan yang
lebih berat karena adanya kondisi tertentu.
3) Kebiasaan merokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Hal ini dikarenakan di dalam
kandungan nikotik yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh
darah.
4) Konsumsi garam berlebihan
WHO merekomendasikan konsumsi garam yang dapat mengurangi
peningkatan hipertensi. Kadar sodium yang direkomendasikan adalah
tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram) (H. Hadi
Martono Kris Pranaka, 2014-2015).
5) Minum alkohol Ketika mengonsumsi alkohol secara berlebihan akan
menyebabkan peningkatan tekanan darah yang tergolong parah karena
dapat menyebabkan darah di otak tersumbat dan menyebabkan stroke.
6) Minum kopi
Satu cangkir kopi mengandung kafein 75-200 mg, dimana dalam satu
cangkir kopi dapat meningkatakan tekanan darah 510 mmHg.

5
7) Kecemasan
Kecemasan akan menimbulkan stimulus simpatis yang akan meningkatkan
frekuensi jantung, curah jantung dan resistensi vaskuler, efek samping ini
akan meningkatkan tekanan darah. Kecemasan atau stress meningkatkan
tekanan darah sebesar 30 mmHg. Jika individu meras cemas pada masalah
yang di hadapinya maka hipertensi akan terjadi pada dirinya. Hal ini
dikarenakan kecemasan yang berulang-ulang akan mempengaruhi detak
jantung semakin cepat sehingga jantung memompa darah keseluruh tubuh
akan semakin cepat.

6
RINGKASAN KASUS

Dilakukan observasi di suatu desa RT 15 RW 05 bahwa dulunya belum terbentuk


suatu desa karena merupakan tanah milik KAI, tetapi pada tahun 2006 mulai
terbangunlah satu demi satu rumah penduduk dan akhirnya bisa menjadi suatu desa yang
bernama desa susukan agung. Saat mewawancarai ke bapak RT bahwa totalnya
penduduknya sekitar 546 orang. Wanita 334 dan laki-laki 212. Dalam RT 15 jumlah
warga 67 orang, wanita 35 orang dan laki-laki 32 orang. Pendidikan rata-rata SMP.
Mayoritas usia 30-50 tahun. Angka kematian rendah, rata-rata sudah berkeluarga. Status
kesehatan baik, namun ada 9orang yang mempunyai penyakit Hipertensi dan 2 orang
yang mempunyai DM.Terdapat pelayanan kesehatan dikecamatan susukan lebak yaitu
PUSKESMAS. Pak RT mengeluh bahwa dengan desa nya itu masih belum bisa menjaga
lingkungan nya dengan sehat, masih banyak sampah yang berserakan karena tidk ada
pusat pembuangan sampah dan tidak ada petugas yang mengangkut sampah didesa
tersebut. Pak RT mengatakan Tingkat ekonomi menengah, mayoritas kecukupan. Jenis
pekerjaan bertani, buruh, wirausaha, tingkat pengangguran sedikit. Tidak ada pabrik,
pusat perbelanjaan ada di warung- warung beda RT, yang ada di dalam RT hanya warung
sayuran dan sembako yang biasanya buka pada pagi hari. Dan Terdapat tempat rekreasi
didepan balai desa susukan agung seperti taman, lapangan volly, dan terdapat GOR
olahraga

7
ASUHAN KEPERAWATAN
A. INTICORE DAN SUBSISTEM

No Variabel Hasil Observasi/

INTICORE
1. Sejarah Desa susukan agung yang dulunya sebagai tanah milik KAI, kemudian
pada tahun 2006 terbangunlah satu persatu rumah, yang sampai saat ini
sudah berdiri kurang lebih 20 rumah dan diberinama Blok kavling.
2. Demografi Di desa susukan agung totalnya sekitar 546 orang. Wanita 334 dan laki-
laki 212. Dalam RT 15 jumlah warga 67 orang, wanita 35 orang dan
laki-laki 32 orang. Pendidikan rata-rata SMP. Mayoritas usia 30-50
tahun. Angka kematian rendah, rata-rata sudah berkeluarga. Status
kesehatan baik, namun ada 9orang yang mempunyai penyakit Hipertensi
dan 2 orang yang mempunyai DM.
3. Etnisitas Bahasa sehari-hari menggunakan bahasa daerah yaitu Sunda, cara
melestarikan adat dengan cara melaksanakan kegiatan-kegiatan adat,
seperti peringatan maulid Nabi, sedekahan, bulan syuro, hadroh, tahlilan
dari keluarga yang meninggal ( dilaksankaan 3hari, 7hari, 40hari,
100hari, 1tahun, 2tahun, 1000 hari setelah meninggal ) dll.
4. Nilai dan Agama Islam, peribadatan di Masjid/ Musholla.
keyakinan
5. Statistik Dimana data yang diambil di Desa susukan agung ini adalah seluruh
yang ada di lingkungan. Tidak terdapat area yang memisahkan jarak
antara rumah dengan rumah.
SUBSISTEM
1. Lingkungan Batas satu desa dengan desa yang lain hanya jalan, cuaca ada 2 yaitu
fisik Panas dan hujan. Kondisi tanah dan air baik. Saat itu waktu kemarau
panjang pernah terjadi kekeringan di sawah, akan tetapi itu hanya
sementara. Jarak rumah satu dengan rumah yang lain hanya 1 m, kecuali
ada gang bisa sekitar 2 m, tumbuh- tumbuhan banyak pohon manga,

8
jambu, dan bunga- bunga kecil depan rumah. Binatang seperti ayam,
kambing, burung biasanya kandangnya dekat dengan rumah warga.
Untuk sampah terlihat berserakan dimana-mana, belum ada pengelolaan
dari karang taruna dan belum ada pemilahan sampah. Listrik dan
kondisi jalan baik, penggilingan padi terdapat di beda RT tetapi jarak
tempuh tidak jauh.
2. Pendidikan Terdapat PAUD bertempat disebelah kanan balai desa, dan disamping
PAUD terdiri SD 1 dan SD 2 yang bersebelahan kemudian 300m terdpat
SMP, didesan susukan agung tidak mempunyai SMK/SMA, TK
terdapat di RT sebelah yaitu RT 08.
3. Komunikasi Semua warga baik orang tua maupun anak-anak terlihat saling
berkomunikasi secara langsung dengan baik. Dan jika bertemu dijalan
saling bertegur sapa satu sama lain.
4. Layanan Terdapat pelayanan kesehatan dikecamatan susukan lebak yaitu
kesehatan dan PUSKESMAS. Karyawan nya dari beberapa desa dan mengatakan
sosial setiap harinya ada saja yang datag untk memeriksakan kondiri
kesehatnnya.
5. Keamananan Keamaan nyaman, tidak ada pos ronda, transportasi menggunakan
dan transportasi sepeda motor dan sepeda. Hanya ada 1 atau 2 orang yang memiliki
mobil. Transportasi umum di RT 1 tidak ada.
6. Ekonomi Tingkat ekonomi menengah, mayoritas kecukupan. Jenis pekerjaan
bertani, buruh, wirausaha, tingkat pengangguran sedikit. Tidak ada
pabrik, pusat perbelanjaan ada di warung- warung beda RT, yang ada di
dalam RT hanya warung sayuran dan sembako yang biasanya buka pada
pagi hari.
7. Politik dan Sistem politik demokrasi dan otonomi daerah. Sistem pemilihan
pemeritahan pemimpin voting/ pemilihan suara seperti pemilu. PJ kesehatan ibu- ibu
kader, bapak dukuh, dan ibu dukuh, dipimpin oleh bu bidan dan petugas
dari Puskesmas susukan agung

9
8. Rekreasi Terdapat tempat rekreasi didepan balai desa susukan agung seperti
taman, lapangan volly, dan terdapat GOR olahraga
PRESEPSI
1. Warga Persepsi warga desa susukan agung terlihat baik dan kompak
masyarakat
2. Presepsi tenaga Bidan desa mengatakan kesehatan merupakan layanan yang baik yang
kesehatan mampu memberikan pelayanan kesehatan seperti yang telah dilakukan
teman – teman mahasiswa memberikan penyuluhan kepada warga desa
terkait PHBS/KESLING.sehingga dengan adanya layanan kesehatan
seperti ini warga desa susukan agung memahami arti penting dari
kesehatan dan bagaimana untuk memanajemen.

10
B. WINSHIELD SURVEY

Area yang di observasi Temuan


Tipe pengumpulan/pedesaan: Apakah Tipe pedesaan
perumahan, seni usaha atau lingkungan
bisnis
Lingkungan tempat tinggal: apakah rumah Lingkungan tempat tinggal
tunggal (terpisah antara rumah satu dengan Terdiri dari rumah-rumah warga yang
yang lainnya), apartemen,dll. terpisah antara rumah satu dengan yang
lain dengan jarak sekitar 1 meter
Umur area perumahan: Apakah bangunan Area penduduk
baru, lama tapi terpelihara dengan baik , Mayoritas bangunan adalah bangunan lama
banyak bangunan yang sudah rusak. namun terpelihara dengan baik, banguan
terbuat dari tembok, dan ada beberapa
bangunan rusak yang tidak terpakai
Karakteristik kultural:
1. Variasi umur penduduk 1. Variasi umur penduduk
Penduduk terdiri dari tua, sebaya,
muda,remaja dan anak-anak
2. Kegiatan umum penduduk 2. Kegiatan umum penduduk
sehari_hari Kegiatan sehari-hari penduduk rata-
rata bertani bagi para orang tua,
adapun remaja dan anak-anak
bersekolah, ibu-ibu beraktivitas
biasa sebagai ibu rumah tangga dan
ada juga yang berjualan.
3. Ras yang mendominasi 3. Ras yang menominasi
Mayoritas penduduk bersuku Sunda
4. Pekerjaan/pengangguran 4. Pekerjaan/pengangguran

11
Mayoritas penduduk desa baik tua
maupun muda bekerja sebagai
petani namun ada beberapa yang
memiliki pekerjaan diluar area
desa/RT.
5. Budaya yang mendominasi 5. Budaya yang mendominasi
Masyarakat pada desa melakukan
tilawah bareng dan sholat dhuha
berjamaah setiap hari jumat dan
untuk anak-anak juga rutin untuk
melakukan kegiatan hadroh dan
sholawatan secara bergilir

Lingkungan:
1. Sejarah 1. Desa susukan agung yang dulunya
sebagai tanah milik KAI, kemudian
pada tahun 2006 terbangunlah satu
persatu rumah, yang sampai saat ini
sudah berdiri kurang lebih 20
rumah dan diberinama Blok
kavling.

2. Tampakan umum: halaman,jalan, 2. Tampakan umum


pekarangan, tanaman, patung,dll Pada setiap rumah tampak memiliki
halaman yang minimalis,
berdekatan dengan akses jalan yang
lumayan lebar, tidak ada
pekarangan yang terbuka, terdapat
tanaman-tanaman bunga hias pada

12
masing-masing rumah warga sebagi
hiasan
3. Bahaya lingkungan: populasi udara, 3. Bahaya lingkungan
sampah, area bermain yang Udara sekitar lingkungan cukup
berbahaya,alat pemadam kebakaran, baik tidak ada polusi dari asap-asap,
lalulintas, polisi, jalan untuk tetapi tidak adanya pusat tempat
menyebrang anak sekolah. pembuangan sampah, sehingga
terlihat kurang nyaman karna penuh
dan sampah yang acak tidak dipilih-
pilih, dan area jalan tidak terlalu
berbahaya bagi anak-anak melintas
karna jarangnya pengguna
kendaraan besar,
4. Stressor lingkungan: kegaduhan, 4. Stressor lingkungan
kemacetan, tanda tanda adanya Akses jalan lancar tidak mengalami
penyalahgunaan obatterlarang,tanda kemacetan dikarenakan jalan yang
tanda kemiskinan. tidak sempit dan kurangnya
pengguna transportai besar
dijalanan, lingkungan tampak
tenang tidak ada kegaduhan,
masyarakat tidak tampak
melakukan penyalahgunaan obat
terlarang, dan masyarakat juga
memiliki status ekonomi yang
lumayan baik terbukti dengan tidak
ada nya kasus terakit gizi buruk.
Sumber sumber yang ada di masyarakat
(kualitas dan kwantitas)
1. Tempat belajar 1. Tempat belajar

13
Di RT tersebut terdapat tempat
pembelajaran sekolah dasar
2. Transportasi yang di gunakan 2. Alat transportasi masyarakat
masyarakat Mayoritas masyarakat menggunkan
sepeda motor sebagai alat
transportasi namun ada beberapa
orang juga menggunakan sepeda.
3. Tempat rekreasi 3. Tempat rekreasi
Terdapat tempat rekreasi didepan
balai desa susukan agung seperti
taman, lapangan volly, dan terdapat
GOR olahraga
4. Sarana pendidikan 4. Sarana pendidikan
Terdapat sarana pendidikan pada
desa tersebut sekolah dasar
5. Sarana agama 5. Sarana agama
Terdapat 1 mushola dan 1 masjid
pada desa tersebut dan terawat
dengan baik
6. Pelayanan keamanan 6. Pelayanan keamanan
Terdapat pos kampling pada ujung
perbatasan RT, dan memiliki jadwal
jaga
7. Farmasi 7. Farmasi
Terdapat tempat obat/apotik pada
desa tersebut,
8. Kegawatdaruratan misa: alat 8. Kegawatdaruratan
pemadam kebakaran, alat tanda Pada desa tidak terdapat alat
bahaya. pemadam kebakaran dan tanda

14
bahaya biasanya penduduk hanya
melakukan pemadaman secara
manual dan memberi tanda bahaya
lewat pengumuman menggunakan
pengeras suara
9. Pelayanan umum: kantor pos, bank 9. Pelayanan umum
, MCK. Tidak terdapat tempat pelayan

10. Sarana pembangunan sampah. 10. Sarana pembuangan sampah


Tidak ada petugas yang mengambil
sampah kesetiap rumah
11. Koran dinding. 11. Koran diding
Segala info ke masyrakat ditempel
dipapan pengumuman yang da
didepan balai desa
Pelayanan kesehatan:
1. Fasilitas kesehatan(RS, praktek 1. Fasilitas kesehatan
bidan, klinik, dll) Terdapat fasilitas kesehatan yaitu
puskesmas, dan bidan.
2. Sumber pelayanan kesehatan 2. Sumber pelayanan kesehatan
pertama: puskesmas, RS Praktek Terdapat pelayanan kesehtan
dokter swasta. Praktek bisan, puskesmas dan bidan.
praktek perawat., dll

15
C. ANALISA DATA

SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


DS:
 Pak RT mengatakan bahwa warganya
terdapat 9 yang mempunyai penyakit
hipertensi
 Pak RT mengatakan yang mempunyai
penyakit hipertensi banyak yang kurang
paham dengan penyakitnya Kurang sumber Defisiensi
DO : pengetahuan pengetahuan
 Dari hasil observasi warga yang
mempunyai penyakit hipertensi saat
ditanyakan terkait dengan kondisinya
beliau tidak banyak menjawab, beliau
mengatakan belum paham dengan cara
pengobatan dan pencegahan nya.
DS :
 Warga mengatakan tidak ada petugas
yang mengelola sampang, sehingga
sampah berserakan dimana-mana
 Warga mengatakan tempat pusat
pembuangan sampah di kali tidak menunjukkan minat Ketidakefektifan
DO : pada perbaikan prilaku pemeliharaan
 Terlihat sampah menumpuk dedepan sehat. kesehatan
setiap rumah
 Terlihat lingkungan kotor dan tidak
terjaga
 Warga sekitar terlihat acuh dengan
lingkungan yang kotor

16
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan tidak menunjukkan
minat pada perbaikan perilaku sehat

PRIORITAS MASALAH (SCORING)


Masalah Pentingnya Kemungkinan Peningkatan Total
masalah untuk perubahan terhadap
dipecahkan positif jika kualitas hidup
1: rendah diatasi : bila diatasi
2 : sedang 0 : tidak ada 0 : tidak ada
3 : tinggi 1 : rendah 1 : rendah
2 : sedang 2 : sedang
3 : tinggi 3 : tinggi
Defisiensi
pengetahuan
berhubungan
dengan kurang 3 3 3 9
sumber
pengetahuan

Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan 3 3 3 9
berhubungan
dengan tidak
menunjukkan
minat pada
perbaikan

17
perilaku sehat

18
TABEL TUJUAN (NURSING OUUTCOME)

Diagnosa keperawatan TUM TUK


komunitas
Defisiensi pengetahuan Meningkatkan pengetahuan warga 1. Meningkatkan pengetahuan
berhubungan dengan kurang yang mempunyai hipertensi agar warga
sumber pengetahuan bisa lebih mengerti terkait dengan 2. Meningkatkan kesadaran
tanda dan gejala serta warga agar tetap menjaga
pencegahannya kesehatnnya
3. Meningkatkan kualitas hidup
warga agar tetap sehat
Ketidakefektifan pemeliharaan Meningkatkan kualitas kesehatan 1. Meningkatkan pengetahuan
kesehatan berhubungan dengan melalui proses pemberitahuan kesadaran dan kemauan
tidak menunjukkan minat pada yang menjadi awal kontribusi warga
perbaikan prilaku sehat. individu-individu dalam 2. Memperdayakan kemauan
menjalani prilaku kehidupan warga dalam memelihara
sehari-hari yang bersih dan sehat. meningkatkan dan
melindungi kesehatan
sehingga warga sadar dan
mampu secara mandiri ikut
aktif dalam meningkatkan
status kesehatannya.
3. Meningkatkan kualitas hidup

19
RENCANA KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diagnosa TUM TUK Rencana Evaluasi


keperawatan Kegiatan
komunitas
Defisiensi Meningkatkan 1. Meningkatkan Health education Kriteria evaluasi
pengetahuan pengetahuan pengetahuan -beri penyuluhan -80%
berhubungan dengan warga yang warga terkait materi pengetahuan
kurang sumber mempunyai 2. Meningkatkan hipertensi kepada warga terkait
pengetahuan hipertensi agar kesadaran warga warga setempat hipertensi
bisa lebih agar tetap -lakukan meningkat
mengerti menjaga pemeriksaan -75% warga dapat
terkait dengan kesehatnnya kesehatan dan menyebutkan
tanda dan 3. Meningkatkan bekerjasama pengertian, tanda
gejala serta kualitas hidup dengan pihak dan gejala,
pencegahannya warga agar tetap puskesmas desa penyebab dan
sehat seperti pencegahan
pemeriksaan -90% warga
tekanan darah. mengetahui TD
nya saat ini
Ketidakefektifan Meningkatkan 1. Meningkatkan Health education Kriteria evaluasi
pemeliharaan kualitas pengetahuan -beri penyuluhan - 90%
kesehatan kesehatan kesadaran dan tentang hidup Pengetahuan
berhubungan dengan melalui proses kemauan warga bersih dan sehat warga tentang
tidak menunjukkan penyadartahua 2. Memperdayakan dengan cara PHBS /Kesling
minat pada n yang menjadi kemauan warga mengajarkan Standar evaluasi
perbaikan prilaku awal dalam tentang menjaga -90% warga
sehat. kontribusi memelihara kesehatan mampu
individu- meningkatkan lingkungan yang menyebutkan
individu dalam dan melindungi baik dan benar pengertian dan
menjalani kesehatan -ajarkan cara cuci tangan

20
prilaku sehingga warga wargadalam yang baik dan
kehidupan sadar dan meningkatkan dan benar
sehari-hari mampu secara memelihara - 55% warga
yang bersih mandiri ikut kesehatan mampu
dan sehat. aktif dalam -bagikan poster melakukan
meningkatkan setelah peraktik
status penyuluhan PHBS/Kesling
kesehatannya. tentang yang baik dan
3. Meningkatkan PHBS/Kesling benar
kualitas hidup yang baik dan
benar
-lakukan
kerjasama dengan
petugas kesehatan
di desa untuk
mengajarkan
tentang
PHBS/Kesling
yang baik dan
benar agar dapat
memelihara dan
meningkatkan
kesehatan warga

21
TABEL PLANING OF ACTION (POA)

Masalah Sumber
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Media PJ
Keperawatan Dana
Defisiensi TUM a. Melakukan Seluruh Selasa, Balai desa swadaya Leaflet,PPT, Noviyati
pengetahua Meningkatkan penkes pada masyrakat 19 Mei susukan Laptop,Scree Anggraita
berhubungan pengetahuan masyarakat khususnya 2020 agung n,
dengan kurang warga yang terkait orang yang Jam
sumber mempunyai hipertensi mempunyai 09.00 s/d
pengetahuan hipertensi agar b. Melakukan penyakit selesai
bisa lebih pemeriksaan hipertensi
mengerti terkait kesehatan
dengan tanda seperti
dan gejala serta pemeriksaan
pencegahannya TD

TUK
1. Meningkatka
n
pengetahuan
warga
2. Meningkatka
n kesadaran

22
warga agar
tetap
menjaga
kesehatnnya
3. Meningkatka
n kualitas
hidup warga
agar tetap
sehat
Ketidakefektifan TUM a. Melakukan Seluruh Selasa, Balai desa Swadaya Leaflet,PPT, Noviyati
pemeliharaan  Meningkatkan penkes masyrakat 19 Mei susukan Laptop,Scree Anggraita
kesehatan kualitas kesehatan pada khususnya 2020 agung n
berhubungan kesehatan masyarakat orang yang Jam
dengan tidak melalui proses tentang PHBS mempunyai 09.00 s/d
menunjukkan penyadartahua (Perilaku Hidup penyakit selesai
minat pada n yang Bebas dan hipertensi
perbaikan menjadi awal Sehat) dan
prilaku sehat kontribusi Kesling
individu- b.Bekerja sama
individu dalam dengan petugas
menjalani puskesmas
prilaku dalam

23
kehidupan memberikan
sehari-hari materi PHBS
yang bersih dan Kesling
dan sehat.

TUK
- Meningkatkan
pengetahuan
kesadaran dan
kemauan
Masyarakat
untuk hidup
bersih dan
sehat.
- Memperdayaka
n masyarakat
dalam
memelihara
meningkatkan
dan
melindungi
kesehatan

24
sehingga
Warga sadar
dan mampu
secara mandiri
ikut aktif
dalam
meningkatkan
status
kesehatannya.
 Meningkatkan
kualitas hidup

25
PERENCANAAN

N DX Kep. Tujuan Kriteria hasil Intervensi


O Prioritas
Tujuan jangka Tujuan jangka
panjang pendek
1. I Warga yang a. Pengetahuan 1) Mengetahui apasaja a. Identifikasi faktor internal atau eksternal
mempunyai warga terkait penyebab terjadinya yang dapat meningkatkan atau
penyakit Hipertensi hipertensi mengurangi motivasi untuk berperilaku
hipertensi bisa meningkat 2) Memonitor tekanan sehat
mengetahui dari 50 % darah masyarakat b. Edukasi masyarakat terkait makanan yang
saat gejala nya menjadi 90% sekitar sehat
akan muncul b. Menurunnya 3) Melakukan c. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
angka pemeriksaan untuk menolak perilaku yang tidak sehat
kejadian kesehatan secara atau beresiko terjadinya hipertensi
hipertensi dari rutin d. Libatkan individu, Keluarga dan
80% menjadi kelompok dalam perencanaan dan rencana
30% implementasi gaya hidup dan modifikasi
c. Menurunnya perilaku kesehatan
resiko
terjadinya
hipertensi
kepada

26
masyarakat
yang lain dari
70% menjadi
20%
2 II Warga RT 15 a. Pengetahuan a. Strategi untuk a. Identifikasi faktor inernal atau eksternal
desa susukan warga RT 1 menghindari yang dpat meningkatkan atau mengurangi
agung bisa Desa Bawuran paparan bahaya motivasi untuk berperilaku sehat
memilah tentang lingkungan b. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
sampah yang memilah b. Strategi untuk untuk menolak perilaku yang tidak sehat
benar sampah mencegah atau beresiko daripada untuk memberikan
meningkat penyebaran saran untuk memnghindari atau merubah
dari 40% penyakit perilaku dalam menjaga ligkungannya.
menjdi 90% menular c. Ajarkan strategi yang digunakan untuk
b. Menurunnya c. Layanan menolak perilaku yang tidak sehat atau
resiko peningkatan beresiko atau memberikn saran untuk
timbulnya kesehatan menghindari atau merubah perilaku.
bau, belatung
dai 65%
menjadi 20%

27
IMPLEMENTASI

No Dx Kep. Hari/ Implementasi Respon Paraf


Prioritas tgl/
jam
1. I Selasa, 19 a. Mengdentifikasi faktor 1. Menyetujui di lakukannya tindakan Noviyati
Mei 2020 internal atau eksternal observasi lingkungan Anggraita
yang dapat meningkatkan 2. Warga menerima terkait edukasi
atau mengurangi yang diberikan
motivasi untuk 3. Warga mampu memahami apa
berperilaku sehat yang telah di ajarkan.
b. mengdukasi masyarakat 4. Individu, keluarga maupun
terkait makanan yang kelompok mampu menerapkan apa
sehat yang telah di ajarkan
c. Mengjarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
menolak perilaku yang
tidak sehat atau beresiko
terjadinya hipertensi
d. Melibatkan individu,
Keluarga dan kelompok

28
dalam perencanaan dan
rencana implementasi
gaya hidup dan
modifikasi perilaku
kesehatan
2 II Selasa, 19 a. Mengidentifikasi faktor 1. Menyetujui di lakukannya Noviyati
mei 2020 inernal atau eksternal tindakan observasi lingkungan Anggraita
yang dpat meningkatkan 2. warga mampu memahami apa
atau mengurangi yang telah di berikan (penyuluhan
motivasi untuk berupa presentasi)
berperilaku sehat 3. Warga mampu memahami strategi
b. Mengajarkan strategi yang telah di ajarkan.
yang dapat digunakan
untuk menolak perilaku
yang tidak sehat atau
beresiko daripada untuk
memberikan saran untuk
memnghindari atau
merubah perilaku dalam
menjaga ligkungannya.
c. Mengajarkan strategi
yang digunakan untuk

29
menolak perilaku yang
tidak sehat atau beresiko
atau memberikn saran
untuk menghindari atau
merubah perilaku.

30
31
EVALUASI

1. PERAN AKTIF MASYARAKAT


Masyarakat Di Desa susukan agung Rt 15 Rw 05 sudah aktif dalam mengikuti
berbagai program yang sudah di sediakan di desa tersebut seperti mengikuti
kegiatan keagamaan yaitu rutinan pengajian setiap malam dengan anak-anak muda,
1 minggu sekali rutinan yasinan tahlilan dimusholah dan masjid, kegiatan
pelayanan kesehatan seperti rutin mengikuti posyandu bagi balita – anak dan rutin
mengikuti poswindu yang di sediakan,dan kegiatan seperti seminggu sekali kumpul
karang tarunan membahasa tentang apa yang di permasalahkan di desa tersebut

2. RENCANA TINDAK LANJUT TERHADAP PERMASALAHAN YANG


BELUM TERSELESAIKAN
Menindak lanjuti masalah yang terjadi Di Desa susukan agung Rt 15 Rw 05 ada
2 permasalahan yang di dapat di dusun tersebut yaitu kurangnya pengetahuan
masyarakat terkait dengan pengetahuan kesehatan dan perilaku hidup bersih dan
sehat.

Tindakan yang akan diberikan untuk mengatsi maslah yang pertamakurangnya


pengetahuan masyarakat terkait pengetahuan kesehatan akan dilakukan pendidikan
kesehatan sesuai kasus yaitu Hipertensi.

Tindakan selanjurnya untuk mengatasi permasalahan kedua yaitu denngan


mendaur ulang sampah yang dapat di daur ulanng seperti sampah plastik bisa di
buat kerajinan tangan yang dapat membuahkan hasil untuk desa itu
sendiri,membuat pupuk organic dari sampah organic seperti sampah dapur rumah
dan lain-lain.

32
JURNAL

PENERAPANPELAKSANAANASUHANKEPERAWATANPADA

PASIENHIPERTENSI

TRIAYUNDA/181101019

Email:triayunda@gmail.com

ABSTRAK

Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplimentasikan intervensi keperawatan.


(Kozier,2011). Implementasi merupakan langkah keempat dari proses keperawatan yang telah
direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam rangka membantu klien untuk mencegah,
mengurangi, dan menghilangkan dampak atau respons yang ditimbulkan oleh masalah
keperawatan dan kesehatan. (ZaidinAli,2014). Metode: Jenis metode penelitian ini adalah
dengan metode eksplorasi bebas dan juga pendekatan jurnal. Sumber data yang dimuat berupa
pengumpulan bahas pustaka tentang langkah – langkah dalam melakukan pengkajian
keperawatan untuk meningkatkan derajat keselamatan pasien. Hasil:Hasil yang ingin dicapai
adalah penerapan pelaksanaan asuhan keperawatan hipertensi yang benar. Tujuan: Tujuan yang
ingin dicapai dalam metode ini adalah menjelaskan tentang bagaimana melakukan pengkajian
yang benar dana kurat sehingga dapat meningkatkan derajat keselamatan pasien dirumah sakit.

Kata kunci: Asuhan keperawatan, penerapan pelaksanaan asuhan keperawatan, hipertensi

33
DAFTAR PUSTAKA

Andrian Patica N. (E-journal keperawatan volume 4 nomor 1 Mei 2016). Hubungan Konsumsi
Makanan dan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Ranomut Kota
Manado.Beevers, D.G. (2002). Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah. Jakarta: Dian
Rakyat.

Anggara, F.H.D., & Prayitno, N. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan
Darah di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Program Studi S1
Kesehatan Masyarakat STIKES MH. Thamrin. Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5 (1) : 20-
25.

Armilawaty, Amalia H, Amirudin R. (2007). Hipertensi dan Faktor Resikonya Dalam Kajian
Epidemiologi. Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanudin Makasar.

Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Citra
Aji Parama.

34

Anda mungkin juga menyukai