CKP6-Noviyati Anggraita-Tugas Komunitas II PDF
CKP6-Noviyati Anggraita-Tugas Komunitas II PDF
DISUSUN OLEH :
KELAS : C/ KP/ VI
YOGYAKARTA
2019
1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
HIPERTENSI ................................................................................................................................ 3
1. Definisi Hipertensi ............................................................................................................... 3
2. Jenis Hipertensi .................................................................................................................... 3
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi.................................................................. 4
RINGKASAN KASUS .................................................................................................................. 7
ASUHAN KEPERAWATAN ....................................................................................................... 8
JURNAL ...................................................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 34
2
PENDAHULUAN
HIPERTENSI
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi
secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik
90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan
peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam
tubuh (Koes Irianto, 2014).
Hipertensi juga merupakan faktor utama terjadinya gangguan kardiovaskular.
Apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan gagal ginjal, stroke,
dimensia, gagal jantung, infark miokard, gangguan penglihatan dan hipertensi
(Andrian Patica N Ejournal keperawatan volume 4 nomor 1, Mei 2016)
2. Jenis Hipertensi
Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri tetapi sering
dijumpai dengan penyakit lain, misalnya arterioskeloris, obesitas, dan diabetes
militus. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan yaitu (WHO, 2014) :
a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer Sebanyak 90-95 persen kasus hipertensi
yang terjadi tidak diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Para pakar
menemukan hubungan antara riwayat keluarga penderita hipertensi (genetik)
dengan resiko menderita penyakit ini. Selain itu juga para pakar menunjukan stres
sebagai tertuduh utama, dan faktor lain yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
lain yang dapat dimasukkan dalam penyebab hipertensi jenis ini adalah
lingkungan, kelainan metabolisme, intra seluler, dan faktor-faktor ynag
meningkatkan resikonya seperti obesitas, merokok, konsumsi alkohol, dan
kelainan darah.
3
b. Hipertensi renal atau hipertensi sekunder Pada 5-10 persen kasus sisanya,
penyebab khususnya sudah diketahui, yaitu gangguan hormonal, penyakit
diabetes, jantung, ginjal, penyakit pembuluh darah atau berhubungan dengan
kehamilan. Kasus yang sering terjadi adalah karena tumor kelenjar adrenal.
Garam dapur akan memperburuk resiko hipertensi tetapi bukan faktor penyebab.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi
a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol :
1) Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria dengan wanita. Wanita
diketahui mempunyai tekanan darah lebih rendah dibandingkan pria ketika
berusia 20-30 tahun. Tetapi akan mudah menyerang pada wanita ketika
berumur 55 tahun, sekitar 60% menderita hipertensi berpengaruh pada
wanita. Hal ini dikaitkan dengan perubahan hormon pada wanita setelah
menopause (Endang Triyanto, 2014).
2) Umur
Perubahan tekanan darah pada seseorang secara stabil akan berubah di
usia 20-40 tahun. Setelah itu akan cenderung lebih meningkat secara
cepat. Sehingga, semakin bertambah usia seseorang maka tekanan darah
semakin meningkat. Jadi seorang lansia cenderung mempunyai tekanan
darah lebih tinggi dibandingkan diusia muda (Endang Triyanto, 2014).
3) Keturunan (genetik)
Adanya faktor genetik tentu akan berpengaruh terhadap keluarga yang
telah menderita hipertensi sebelumnya. Hal ini terjadi adanya peningkatan
kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap
sodium individu sehingga pada orang tua cenderung beresiko lebih tinggi
menderita hipertensi dua kali lebih besar dibandingan dengan orang yang
tidak mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi (Buckman, 2010).
4) Pendidikan,
Tingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi tekanan darah.
Tingginya resiko hipertensi pada pendidikan yang rendah, kemungkinan
4
kurangnya pengetahuan dalam menerima informasi oleh petugas
kesehatan sehingga berdampak pada perilaku atau pola hidup sehat
(Armilawaty, Amalia H, Amirudin R., 2007).
5
7) Kecemasan
Kecemasan akan menimbulkan stimulus simpatis yang akan meningkatkan
frekuensi jantung, curah jantung dan resistensi vaskuler, efek samping ini
akan meningkatkan tekanan darah. Kecemasan atau stress meningkatkan
tekanan darah sebesar 30 mmHg. Jika individu meras cemas pada masalah
yang di hadapinya maka hipertensi akan terjadi pada dirinya. Hal ini
dikarenakan kecemasan yang berulang-ulang akan mempengaruhi detak
jantung semakin cepat sehingga jantung memompa darah keseluruh tubuh
akan semakin cepat.
6
RINGKASAN KASUS
7
ASUHAN KEPERAWATAN
A. INTICORE DAN SUBSISTEM
INTICORE
1. Sejarah Desa susukan agung yang dulunya sebagai tanah milik KAI, kemudian
pada tahun 2006 terbangunlah satu persatu rumah, yang sampai saat ini
sudah berdiri kurang lebih 20 rumah dan diberinama Blok kavling.
2. Demografi Di desa susukan agung totalnya sekitar 546 orang. Wanita 334 dan laki-
laki 212. Dalam RT 15 jumlah warga 67 orang, wanita 35 orang dan
laki-laki 32 orang. Pendidikan rata-rata SMP. Mayoritas usia 30-50
tahun. Angka kematian rendah, rata-rata sudah berkeluarga. Status
kesehatan baik, namun ada 9orang yang mempunyai penyakit Hipertensi
dan 2 orang yang mempunyai DM.
3. Etnisitas Bahasa sehari-hari menggunakan bahasa daerah yaitu Sunda, cara
melestarikan adat dengan cara melaksanakan kegiatan-kegiatan adat,
seperti peringatan maulid Nabi, sedekahan, bulan syuro, hadroh, tahlilan
dari keluarga yang meninggal ( dilaksankaan 3hari, 7hari, 40hari,
100hari, 1tahun, 2tahun, 1000 hari setelah meninggal ) dll.
4. Nilai dan Agama Islam, peribadatan di Masjid/ Musholla.
keyakinan
5. Statistik Dimana data yang diambil di Desa susukan agung ini adalah seluruh
yang ada di lingkungan. Tidak terdapat area yang memisahkan jarak
antara rumah dengan rumah.
SUBSISTEM
1. Lingkungan Batas satu desa dengan desa yang lain hanya jalan, cuaca ada 2 yaitu
fisik Panas dan hujan. Kondisi tanah dan air baik. Saat itu waktu kemarau
panjang pernah terjadi kekeringan di sawah, akan tetapi itu hanya
sementara. Jarak rumah satu dengan rumah yang lain hanya 1 m, kecuali
ada gang bisa sekitar 2 m, tumbuh- tumbuhan banyak pohon manga,
8
jambu, dan bunga- bunga kecil depan rumah. Binatang seperti ayam,
kambing, burung biasanya kandangnya dekat dengan rumah warga.
Untuk sampah terlihat berserakan dimana-mana, belum ada pengelolaan
dari karang taruna dan belum ada pemilahan sampah. Listrik dan
kondisi jalan baik, penggilingan padi terdapat di beda RT tetapi jarak
tempuh tidak jauh.
2. Pendidikan Terdapat PAUD bertempat disebelah kanan balai desa, dan disamping
PAUD terdiri SD 1 dan SD 2 yang bersebelahan kemudian 300m terdpat
SMP, didesan susukan agung tidak mempunyai SMK/SMA, TK
terdapat di RT sebelah yaitu RT 08.
3. Komunikasi Semua warga baik orang tua maupun anak-anak terlihat saling
berkomunikasi secara langsung dengan baik. Dan jika bertemu dijalan
saling bertegur sapa satu sama lain.
4. Layanan Terdapat pelayanan kesehatan dikecamatan susukan lebak yaitu
kesehatan dan PUSKESMAS. Karyawan nya dari beberapa desa dan mengatakan
sosial setiap harinya ada saja yang datag untk memeriksakan kondiri
kesehatnnya.
5. Keamananan Keamaan nyaman, tidak ada pos ronda, transportasi menggunakan
dan transportasi sepeda motor dan sepeda. Hanya ada 1 atau 2 orang yang memiliki
mobil. Transportasi umum di RT 1 tidak ada.
6. Ekonomi Tingkat ekonomi menengah, mayoritas kecukupan. Jenis pekerjaan
bertani, buruh, wirausaha, tingkat pengangguran sedikit. Tidak ada
pabrik, pusat perbelanjaan ada di warung- warung beda RT, yang ada di
dalam RT hanya warung sayuran dan sembako yang biasanya buka pada
pagi hari.
7. Politik dan Sistem politik demokrasi dan otonomi daerah. Sistem pemilihan
pemeritahan pemimpin voting/ pemilihan suara seperti pemilu. PJ kesehatan ibu- ibu
kader, bapak dukuh, dan ibu dukuh, dipimpin oleh bu bidan dan petugas
dari Puskesmas susukan agung
9
8. Rekreasi Terdapat tempat rekreasi didepan balai desa susukan agung seperti
taman, lapangan volly, dan terdapat GOR olahraga
PRESEPSI
1. Warga Persepsi warga desa susukan agung terlihat baik dan kompak
masyarakat
2. Presepsi tenaga Bidan desa mengatakan kesehatan merupakan layanan yang baik yang
kesehatan mampu memberikan pelayanan kesehatan seperti yang telah dilakukan
teman – teman mahasiswa memberikan penyuluhan kepada warga desa
terkait PHBS/KESLING.sehingga dengan adanya layanan kesehatan
seperti ini warga desa susukan agung memahami arti penting dari
kesehatan dan bagaimana untuk memanajemen.
10
B. WINSHIELD SURVEY
11
Mayoritas penduduk desa baik tua
maupun muda bekerja sebagai
petani namun ada beberapa yang
memiliki pekerjaan diluar area
desa/RT.
5. Budaya yang mendominasi 5. Budaya yang mendominasi
Masyarakat pada desa melakukan
tilawah bareng dan sholat dhuha
berjamaah setiap hari jumat dan
untuk anak-anak juga rutin untuk
melakukan kegiatan hadroh dan
sholawatan secara bergilir
Lingkungan:
1. Sejarah 1. Desa susukan agung yang dulunya
sebagai tanah milik KAI, kemudian
pada tahun 2006 terbangunlah satu
persatu rumah, yang sampai saat ini
sudah berdiri kurang lebih 20
rumah dan diberinama Blok
kavling.
12
masing-masing rumah warga sebagi
hiasan
3. Bahaya lingkungan: populasi udara, 3. Bahaya lingkungan
sampah, area bermain yang Udara sekitar lingkungan cukup
berbahaya,alat pemadam kebakaran, baik tidak ada polusi dari asap-asap,
lalulintas, polisi, jalan untuk tetapi tidak adanya pusat tempat
menyebrang anak sekolah. pembuangan sampah, sehingga
terlihat kurang nyaman karna penuh
dan sampah yang acak tidak dipilih-
pilih, dan area jalan tidak terlalu
berbahaya bagi anak-anak melintas
karna jarangnya pengguna
kendaraan besar,
4. Stressor lingkungan: kegaduhan, 4. Stressor lingkungan
kemacetan, tanda tanda adanya Akses jalan lancar tidak mengalami
penyalahgunaan obatterlarang,tanda kemacetan dikarenakan jalan yang
tanda kemiskinan. tidak sempit dan kurangnya
pengguna transportai besar
dijalanan, lingkungan tampak
tenang tidak ada kegaduhan,
masyarakat tidak tampak
melakukan penyalahgunaan obat
terlarang, dan masyarakat juga
memiliki status ekonomi yang
lumayan baik terbukti dengan tidak
ada nya kasus terakit gizi buruk.
Sumber sumber yang ada di masyarakat
(kualitas dan kwantitas)
1. Tempat belajar 1. Tempat belajar
13
Di RT tersebut terdapat tempat
pembelajaran sekolah dasar
2. Transportasi yang di gunakan 2. Alat transportasi masyarakat
masyarakat Mayoritas masyarakat menggunkan
sepeda motor sebagai alat
transportasi namun ada beberapa
orang juga menggunakan sepeda.
3. Tempat rekreasi 3. Tempat rekreasi
Terdapat tempat rekreasi didepan
balai desa susukan agung seperti
taman, lapangan volly, dan terdapat
GOR olahraga
4. Sarana pendidikan 4. Sarana pendidikan
Terdapat sarana pendidikan pada
desa tersebut sekolah dasar
5. Sarana agama 5. Sarana agama
Terdapat 1 mushola dan 1 masjid
pada desa tersebut dan terawat
dengan baik
6. Pelayanan keamanan 6. Pelayanan keamanan
Terdapat pos kampling pada ujung
perbatasan RT, dan memiliki jadwal
jaga
7. Farmasi 7. Farmasi
Terdapat tempat obat/apotik pada
desa tersebut,
8. Kegawatdaruratan misa: alat 8. Kegawatdaruratan
pemadam kebakaran, alat tanda Pada desa tidak terdapat alat
bahaya. pemadam kebakaran dan tanda
14
bahaya biasanya penduduk hanya
melakukan pemadaman secara
manual dan memberi tanda bahaya
lewat pengumuman menggunakan
pengeras suara
9. Pelayanan umum: kantor pos, bank 9. Pelayanan umum
, MCK. Tidak terdapat tempat pelayan
15
C. ANALISA DATA
16
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan tidak menunjukkan
minat pada perbaikan perilaku sehat
Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan 3 3 3 9
berhubungan
dengan tidak
menunjukkan
minat pada
perbaikan
17
perilaku sehat
18
TABEL TUJUAN (NURSING OUUTCOME)
19
RENCANA KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
20
prilaku sehingga warga wargadalam yang baik dan
kehidupan sadar dan meningkatkan dan benar
sehari-hari mampu secara memelihara - 55% warga
yang bersih mandiri ikut kesehatan mampu
dan sehat. aktif dalam -bagikan poster melakukan
meningkatkan setelah peraktik
status penyuluhan PHBS/Kesling
kesehatannya. tentang yang baik dan
3. Meningkatkan PHBS/Kesling benar
kualitas hidup yang baik dan
benar
-lakukan
kerjasama dengan
petugas kesehatan
di desa untuk
mengajarkan
tentang
PHBS/Kesling
yang baik dan
benar agar dapat
memelihara dan
meningkatkan
kesehatan warga
21
TABEL PLANING OF ACTION (POA)
Masalah Sumber
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Media PJ
Keperawatan Dana
Defisiensi TUM a. Melakukan Seluruh Selasa, Balai desa swadaya Leaflet,PPT, Noviyati
pengetahua Meningkatkan penkes pada masyrakat 19 Mei susukan Laptop,Scree Anggraita
berhubungan pengetahuan masyarakat khususnya 2020 agung n,
dengan kurang warga yang terkait orang yang Jam
sumber mempunyai hipertensi mempunyai 09.00 s/d
pengetahuan hipertensi agar b. Melakukan penyakit selesai
bisa lebih pemeriksaan hipertensi
mengerti terkait kesehatan
dengan tanda seperti
dan gejala serta pemeriksaan
pencegahannya TD
TUK
1. Meningkatka
n
pengetahuan
warga
2. Meningkatka
n kesadaran
22
warga agar
tetap
menjaga
kesehatnnya
3. Meningkatka
n kualitas
hidup warga
agar tetap
sehat
Ketidakefektifan TUM a. Melakukan Seluruh Selasa, Balai desa Swadaya Leaflet,PPT, Noviyati
pemeliharaan Meningkatkan penkes masyrakat 19 Mei susukan Laptop,Scree Anggraita
kesehatan kualitas kesehatan pada khususnya 2020 agung n
berhubungan kesehatan masyarakat orang yang Jam
dengan tidak melalui proses tentang PHBS mempunyai 09.00 s/d
menunjukkan penyadartahua (Perilaku Hidup penyakit selesai
minat pada n yang Bebas dan hipertensi
perbaikan menjadi awal Sehat) dan
prilaku sehat kontribusi Kesling
individu- b.Bekerja sama
individu dalam dengan petugas
menjalani puskesmas
prilaku dalam
23
kehidupan memberikan
sehari-hari materi PHBS
yang bersih dan Kesling
dan sehat.
TUK
- Meningkatkan
pengetahuan
kesadaran dan
kemauan
Masyarakat
untuk hidup
bersih dan
sehat.
- Memperdayaka
n masyarakat
dalam
memelihara
meningkatkan
dan
melindungi
kesehatan
24
sehingga
Warga sadar
dan mampu
secara mandiri
ikut aktif
dalam
meningkatkan
status
kesehatannya.
Meningkatkan
kualitas hidup
25
PERENCANAAN
26
masyarakat
yang lain dari
70% menjadi
20%
2 II Warga RT 15 a. Pengetahuan a. Strategi untuk a. Identifikasi faktor inernal atau eksternal
desa susukan warga RT 1 menghindari yang dpat meningkatkan atau mengurangi
agung bisa Desa Bawuran paparan bahaya motivasi untuk berperilaku sehat
memilah tentang lingkungan b. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
sampah yang memilah b. Strategi untuk untuk menolak perilaku yang tidak sehat
benar sampah mencegah atau beresiko daripada untuk memberikan
meningkat penyebaran saran untuk memnghindari atau merubah
dari 40% penyakit perilaku dalam menjaga ligkungannya.
menjdi 90% menular c. Ajarkan strategi yang digunakan untuk
b. Menurunnya c. Layanan menolak perilaku yang tidak sehat atau
resiko peningkatan beresiko atau memberikn saran untuk
timbulnya kesehatan menghindari atau merubah perilaku.
bau, belatung
dai 65%
menjadi 20%
27
IMPLEMENTASI
28
dalam perencanaan dan
rencana implementasi
gaya hidup dan
modifikasi perilaku
kesehatan
2 II Selasa, 19 a. Mengidentifikasi faktor 1. Menyetujui di lakukannya Noviyati
mei 2020 inernal atau eksternal tindakan observasi lingkungan Anggraita
yang dpat meningkatkan 2. warga mampu memahami apa
atau mengurangi yang telah di berikan (penyuluhan
motivasi untuk berupa presentasi)
berperilaku sehat 3. Warga mampu memahami strategi
b. Mengajarkan strategi yang telah di ajarkan.
yang dapat digunakan
untuk menolak perilaku
yang tidak sehat atau
beresiko daripada untuk
memberikan saran untuk
memnghindari atau
merubah perilaku dalam
menjaga ligkungannya.
c. Mengajarkan strategi
yang digunakan untuk
29
menolak perilaku yang
tidak sehat atau beresiko
atau memberikn saran
untuk menghindari atau
merubah perilaku.
30
31
EVALUASI
32
JURNAL
PENERAPANPELAKSANAANASUHANKEPERAWATANPADA
PASIENHIPERTENSI
TRIAYUNDA/181101019
Email:triayunda@gmail.com
ABSTRAK
33
DAFTAR PUSTAKA
Andrian Patica N. (E-journal keperawatan volume 4 nomor 1 Mei 2016). Hubungan Konsumsi
Makanan dan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Ranomut Kota
Manado.Beevers, D.G. (2002). Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah. Jakarta: Dian
Rakyat.
Anggara, F.H.D., & Prayitno, N. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan
Darah di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Program Studi S1
Kesehatan Masyarakat STIKES MH. Thamrin. Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5 (1) : 20-
25.
Armilawaty, Amalia H, Amirudin R. (2007). Hipertensi dan Faktor Resikonya Dalam Kajian
Epidemiologi. Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanudin Makasar.
Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Citra
Aji Parama.
34