PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan, sehat jiwa tidak hanya
terbatas dari gangguan jiwa, tetapi merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua
orang. Menurut Upton, P. (2012), kesehatan jiwa adalah sikap yang positif terhadap
diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri,
baik, namun ada juga individu yang mengalami kesulitan untuk melakukan
penyesuaian dengan persoalan yang dihadapi. Mereka bahkan gagal melakukan koping
yang sesuai tekanan yang dialami, atau mereka menggunakan koping yang negatif,
koping yang tidak menyelesaikan persoalan dan tekanan tapi lebih pada menghindari
kompleks antara satu dengan lainnya saling berkaitan. Mekanisme koping yang tidak
efektif merupakan salah satu faktor seseorang dapat mengalami gangguan jiwa.
Seseorang dapat dikatakan sehat jiwanya apabila seseorang tersebut memenuhi kriteria
sebagai berikut : sikap positif terhadap diri sendiri, tumbuh kembang dan aktualisasi
Setiap individu, termasuk pada dewasa dan lansia ,masing masing perkembangan
memiliki berbagai macam tugas perkembanagan yang harus dilaksanan sesuai tahap
perkembangannya, yang jika tidak dilaksanakan dengan baik akan berdampak menjadi
faktor predisposisi untuk terjadinya gangguan jiwa. Oleh karena itu, pada makalah ini
penulis akan membahas asuhan keperawatan jiwa sehat pada dewasa dan lansia
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dan asuhan
2. Tujuan Khusus
lansia
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Menurut Upton, P. (2012) kesehatan jiwa adalah sikap yang positif terhadap diri
lingkungan. Baik pada masa dewasa awal hingga masa lansia setiap individu memiliki
tugas perkembangan.
Merupakan tahap perkembangan manusia yang berada pada 20-30 tahun dan pada
usia ini individu harus mampu berinteraksi akrab dengan oranglain (Erickson, 1963).
Pada masa ini penekanan utama dalam perkembangan identitas diri untuk membuat
mengembangkan pertemanan abadi dan mencari pasangan atau menikah dan terikat
dalam tugas awal sebuah keluarga. Levinson (1978) mengatakan bahwa pada masa
ini seseorang berada pada puncak intelektual dan fisik. Selama periode ini kebutuhan
untuk mencari kepuasan diri tinggi. Selain itu masa dewasa awal seseorang berpindah
melalui tahap dewasa baru, dari asumsi peran yunior pada pekerjaan, memulai
perkawinan dan peran orangtua dan memulai pelayanan pada komunitas ke suatu
tempat yang lebih senior dirumah, pekerjaan dan di komunitas. Kegagalan dalam
2. Masa Dewasa
Merupakan tahap perkembangan manusia usia 30 – 60 tahun dimana pada tahap ini
hal ini, apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi dapat menyebabkan ketergantungan
3. Masa Lansia
Perkembangan psikososial lanjut usia adalah tercapainya integritas diri yang utuh.
Lansia yang tidak mencapai integritas diri akan merasa putus asa dan menyesali masa
3. Format Pengkajian
(terlampir)
4. Diagnosa
Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa
Kesiapan peningkatan perkembangan lansia
5. Perencanaan
a. Pada Dewasa
1) Intervensi Generalis
a) Menjelaskan perkembangan usia dewasa yang normal dan
perkembangan yang menyimpang
b) Menerima proses penuaan dan perubahan peran dalam keluarga
c) Berinteraksi dengan baik dengan pasangan dan menikmati kebersamaan
dengan keluarga
d) Memperluas dan memperbaharui minat/kesenangan
e) Memanfaatkan kemandirian dan kemampuan/potensi diri secara positif
2) Intervensi Spesialis
Terapi stimulasi perkembangan psikososial usia 30 – 60 tahun
b. Pada Lansia
1) Jelaskan ciri perilaku perkembangan lansia yang normal dan
menyimpang (lihat tabel sebelumnya)
2) Mendiskusikan cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mencapai
integritas diri yang utuh
a) Mendiskusikan makna hidup lansia selama ini
b) Melakukan life review (menceritakan kembali masa lalunya,
terutama keberhasilannya)
c) Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai lansia
d) Mengikuti kegiatan sosial di lingkungannya
e) Melakukan kegiatan kelompok
A. KESIMPULAN
Jiwa sehat merupakan sikap yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang,
memiliki aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri, memiliki persepsi sesuai
kenyataan dan kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan.Pada setiap
perkembangan individu, terdapat tugas tugas perkembangan yang harus dilakukan.
Saat individu memasuki masa dewasa, tugas perkembangan mencakup identitas
versus kebingungan peran, sedangkan pada masa lansia , tugas perkembangannya
mencakup Integritas versus putus asa. Pelaksanaan asuhan keperawatan dimulai dari
pengkajian, hingga evaluasi. Pada format pengkajian dilampirkan lembar ceklis.
Penetapan diagnosa ditetapkan diagnosa keperawatan sejahtera.
.
.
B. SARAN
Dalam makalah ini, penulis menyarankan bahwa peran perawat diperlukan dalam
pemberian asuhan keperawatan jiwa sehat pada dewasa dan lansia
DAFTAR PUSTAKA
Spesialis Jiwa FIK 2005-2007 dan tim pengajar spesialis jiwa (2008). Draft Standar Asuhan
Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta : Progaram Magister Keperawatan
Jiwa FIK UI