2. Pengecekan keberadaan hubungan antara umur dengan motivasi kader untuk mengikuti pelatihan
o Perumusan Hipotesis
H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur peserta kader dengan motivasi
kader mengikuti pelatihan.
H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara umur peserta kader dengan motivasi
kader mengikuti pelatihan.
Atau
H0 : ρ XY =0
H1 : ρ XY ≠ 0
o Output SPSS
o Kriteria Pengujian
Dengan taraf signifikansi α = 5%, H0 ditolak apabila nilai sig (p-value) ≤ α. Pada hasil output di
atas tertulis asymp. Sig (2-tailed) hal ini berarti pengujian dilakukan dengan uji dua pihak.
Demikian sehingga karena uji dua pihak, maka nilai pembandingnya menjadi 0.05 /2=0.025.
Berdasarkan output SPSS tersebut di atas diketahui bahwa nilai Sig untuk koefisien pearson
lebih dari 0,025 dengan demikian H 0 diterima.
o Kesimpulan
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur peserta kader dengan motivasi kader
mengikuti pelatihan.
3. Pengecekan keberadaan hubungan antara lama menjadi kader dengan motivasi kader untuk
mengikuti pelatihan
o Perumusan Hipotesis
H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama menjadi kader dengan motivasi
kader untuk mengikuti pelatihan.
H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara lama menjadi kader dengan motivasi kader
untuk mengikuti pelatihan.
Atau
H0 : ρ XY =0
H1 : ρ XY ≠ 0
o Output SPSS
o Kriteria Pengujian
Dengan taraf signifikansi α = 5%, H0 ditolak apabila nilai sig (p-value) ≤ α. Pada hasil output di
atas tertulis asymp. Sig (2-tailed) hal ini berarti pengujian dilakukan dengan uji dua pihak.
Demikian sehingga karena uji dua pihak, maka nilai pembandingnya menjadi 0.05 /2=0.025.
Berdasarkan output SPSS tersebut di atas diketahui bahwa nilai Sig untuk koefisien pearson
lebih dari 0,025 dengan demikian H 0 diterima.
o Kesimpulan
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama menjadi kader dengan motivasi kader
untuk mengikuti pelatihan.
4. Pengujian perbedaan pengetahuan kader sebelum pelatihan (pretest) dan setelah pelatihan
(posttest)
o Perumusan Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan kader sebelum
pelatihan
(pretest) dan pengetahuan kader setelah pelatihan (posttest)
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan kader sebelum pelatihan
(pretest) dan pengetahuan kader setelah pelatihan (posttest).
Atau
H0 : μ X =μY
H1 : μ X ≠ μY
o Output SPSS
Karena kedua data sampel skor pretest dan skor posttest tidak berdistribusi normal maka
digunakan analisis statistika nonparametrik
o Kriteria Pengujian
Dengan taraf signifikansi α = 5%, H0 ditolak apabila nilai Asymp. Sig (p-value) ≤ α. Pada hasil
output di atas tertulis Asymp. Sig (2-tailed) hal ini berarti pengujian dilakukan dengan uji dua
pihak. Demikian sehingga karena uji dua pihak, maka nilai pembandingnya menjadi
0.05 /2=0.025.
Berdasarkan output SPSS tersebut di atas diketahui bahwa nilai Asymp. Sig kurang dari 0,025
dengan demikian H0 ditolak.
o Kesimpulan
Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan kader sebelum pelatihan (pretest)
dan pengetahuan kader setelah pelatihan (posttest). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
keberadaab pelatihan kader ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan kader.
o
Kriteria Pengujian
Dengan taraf signifikansi α = 5%, H0 ditolak apabila nilai sig (p-value) ≤ α. Berdasarkan output
SPSS tersebut di atas diketahui bahwa nilai Approximate Significance lebih dari 0,05 dengan
demikian H0 diterima.
o Kesimpulan
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara antara kebiasaan olah raga dengan IMT
kader yang mengikuti pelatihan.
o Kriteria Pengujian
Dengan taraf signifikansi α = 5%, H0 ditolak apabila nilai sig (p-value) ≤ α. Berdasarkan output
SPSS tersebut di atas diketahui bahwa nilai Sig lebih dari 0,05 dengan demikian H 0 diterima.
o Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan motivasi kader dari berbagai tingkat pendidikan yang signifikan
untuk
mengikuti pelatihan.
8. Pengujian perbedaan motivasi kader berdasarkan pekerjaan kader.
Dengan mengasumsikan bahwa semua asumsi normalitas, dan homogenitas terpenuhi maka
dilakukan analisis perbedaan rata-rata dua populasi dependent.
o Perumusan Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata motivasi kader yang bekerja
dengan rata-rata motivasi kader yang tidak bekerja.
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata motivasi kader yang bekerja
dengan rata-rata motivasi kader yang tidak bekerja.
o Output SPSS
o Kriteria Pengujian
Dengan taraf signifikansi α = 5%, H0 ditolak apabila nilai sig (p-value) ≤ α. Pada hasil output di
atas tertulis Sig (2-tailed) hal ini berarti pengujian dilakukan dengan uji dua pihak. Demikian
sehingga karena uji dua pihak, maka nilai pembandingnya menjadi 0.05 /2=0.025.
Berdasarkan output SPSS tersebut di atas diketahui bahwa untuk variabel umur, variabel skor
motivasi mempunyai nilai Sig kurang dari 0,025 dengan demikian H 0 ditolak.
o Kesimpulan
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata motivasi kader yang bekerja dengan rata-
rata motivasi kader yang tidak bekerja..