BERBASIS KEWIRAUSAHAAN
(PKM KEWIRAUSAHAAN)
Tim Pengusul
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BERBASIS
KEWIRAUSAHAAN
B. Identitas Proposal
1. Judul Penelitian:
Pelatihan Sport Edupreneurship melalui pengembangan sport mart bagi
mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas
Pendidikan Indonesia.
2. Bidang Ilmu : Pendidikan Kewirausahaan Mahasiswa
3. Lokasi Kegiatan : Kampus FPOK UPI Bandung
4. Jangka Waktu Pelaksanaan : 8 Bulan
5. Biaya Yang diusulkan : Rp. 74.970.000.00 (tujuh puluh empat juta
Sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah).
6. Deskripsi Isi Proposal termasuk rencana luaran yang dihasilkan
Program pelatihan edupreneurship dilakukan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemadirian mahasiswa didasarkan potensi kampus tempat
pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat, berbasis
kewirausahaan yakni di Kampus Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Jl. Dr. Setiabudhi No 229, Kota Bandung. Tujuan P2M
Kewirausahaan adalah memberikan pengetahuan dan wawasan kepada
mahasiswa mengenai strategi usaha, membekali pengetahuan tentang
entrepeneurship, mengajarkan keterampilan entrepeneurship dan
pemahaman mengenai entrepeneurship. Metode yang digunakan adalah
metode kaji tindak partisipatif. Pelaksanaan pelatihan dilakukan melalui:
Pemberian Materi di Kelas, Demonstrasi, Praktek, Penyusunan Rencana
Tindak, Monitoring dan Evaluasi. Hasil berupa model dan mahasiswa
dapat mengaplikasikan entrepreneurship.
Mengetahui
1. JUDUL.
Pelatihan Sport Edupreneurship Melalui Pengembangan Sport Mart Bagi
Mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan Universitas
Pendidikan Indonesia
2. ANALISIS SITUASI.
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam mengembangkan
industri olahraga sebagai salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi bangsa.
Pengembangan industri olahraga di indonesia sendiri merupakan implementasi
amanat UU No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU no
3 Tahun 2005: pasal 78). Amanat undang-undang tersebut jelas harus
dilaksanakan, karena dewasa ini industri olahraga sudah menjadi keniscayaan
bagi suatu negara, termasuk indonesia. Ternyata industri olahraga selain
mampu menunjukkan prestise bangsa dan negara dibidang keolahragaan, juga
turut memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan ekonomi negara. Hal
ini dapat kita lihat mengenai barang-barang industri olahraga yang sudah
berkembang pesat dan sudah memperlihatkan keberadaannya, seperti Astec,
Spotec, dan Triple S. Dengan adanya sentra industri sport equipment (barang/
alat-alat olahraga) di daerah, maka akan ikut meningkatkan pendapatan
perkapita daerah tersebut. Maka peluang seperti inilah yang harus
dimanfaatkan dengan baik.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan sport equipment
(barang/ alat-alat olahraga) bagi kampus yang memiliki Fakultas di bidang
olahraga masih sangat besar dan bervariatif, kurang lebih hanya 15% yang
dapat terpenuhi dari sport industry yang ada, artinya masih belum mampu
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Perkembangan industri olahraga tidak jauh dari Ruang lingkup
mengenai industri olahraga itu sendiri, ruang lingkup tersebut dari 3 stuktur
industri olahraga yaitu : (1). Sport Facility Businesses (Bisnis Fasilitas
Olahraga), (2). Sport Product Businesses (Bisnis Produk Olahraga, dan (3).
Sport Service Businesses (Bisnis Pelayanan Olahraga). Ruang lingkup tersebut
masih sangat diperlukan untuk dikembangkan di berbagai elemen yang ada di
berbagai daerah baik, Pemerintah, Masyarakat dan swasta.
Perguruan tinggi merupakan salah satu bagian dari pemerintah yang
dinaungi oleh Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) khususnya
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen dikti) memiliki tanggung jawab
dalam mengembangkan industri olahraga dari sudut pandang ilmiah termasuk
didalamnya Universitas Pendidikan Indonesia yang memiliki salah satu
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
Mahasiswa yang merupakan bagian dari pemuda, memiliki potensi
besar serta kemampuan sebagai ujung tombak dalam melakukan usaha, yang
didukung dengan langkah-langkah terstruktur oleh stakeholder (Pemegang
Kebijakan) untuk menjadikan industri olahraga yang kompetitif dan
professional. “untuk memajukan industri olahraga memang harus memiliki
sinergis antara semua pihak, baik pemerintah, pemerintah daerah maupun
swasta, (Komet Mangiri,
http://www.kemenpora.go.id/index/preview/berita/1526/2010-06).
Mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi dengan jalur bidik misi
memiliki tanggung jawab dan peran yang lebih dibandingkan dengan
mahasiswa yang lainnya, karena selain memiliki peran strategis dalam
dinamika di masyarakat, baik sebagai agent of change (agen perubahan)
maupun sebagai social control (kontrol sosial). Komet Mangiri menyatakan
bahwa, Ada empat hal yang mendukung perkembangan industri olahraga di
Indonesia yakni; garis hukum industri olahraga, garis industri olahraga, nilai
ekonomi industri olahraga, dan strategi pengembangan industri olahraga,
(Komet Mangiri,
http://www.kemenpora.go.id/index/preview/berita/1526/2010-06).
Realita di lapangan kita melihat bahwa pendidikan yang dijalankan
belum mampu mengembangkan keterampilan seseorang. Maka boleh jadi kita
menyaksikan banyak output dari dunia pendidikan kurang mampu
memberikan nuansa yang berbeda bagi kehidupan masyarakat. Lulusan
Perguruan Tinggi di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat, sayangnya
belum di imbangi dengan daya serap industri sebagai end – user hanya
mencapai 10% sampai 15% Terlebih lagi pada kemampuan mengembangkan
usaha secara mandiri. Kondisi ini ditunjang juga dengan mahalnya biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh masyarakat. Pendidikan seolah-olah
hanya menjadi milik segelintir orang saja. Mahalnya biaya pendidikan ini
telah menambah tinggi angka putus sekolah pada sebagian masyarakat.
Menurut Undang-Undang Dasar pendidikan merupakan hak yang
harus diterima masyarakat. Kebutuhan dasar ini seyogyanya mampu
membekali seseorang dengan kemampuan tertentu dalam menghadapi
persaingan hidup. Namun dengan tingginya angka putus sekolah, ditambah
dengan sistem pendidikan yang tidak mendukung upaya peningkatan skill
seseorang, maka sangat wajar kalau banyak output pendidikan tidak mampu
menciptakan lahan kerja yang baru yang mampu merekrut banyak orang, atau
paling tidak bagi dirinya sendiri.
Penting kemudian mendorong generasi muda (mahasiswa) yang ada di
masyarakat untuk mengembangkan kemampuan - terutama - keterampilan
wirausaha agar generasi muda ini mampu membekali dirinya dan siap
bersaing di tengah persaingan yang makin kompetitif. Untuk itu, adanya
pelatihan life skill yang dikembangkan bagi generasi muda produktif saat ini
penting adanya.
Berdasarkan kenyataan diatas, sangat perlu dilakukan Penelitian
Pengembangan Sport Mart sebagai Media Edupreneurship bagi Mahasiswa
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, dengan harapan setelah
mahasiswa mengembangkan sport mart dapat meningkatkan taraf kehidupan
3. PERMASALAHAN.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
masalah yang akan dikaji dalam Program Pengabdian Pada Masyarakat
Berbasis Kewirausahaan ini adalah bagaimana peranan sport mart sebagai
media edupreneurship bagi mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan dalam menciptakan mahasiswa yang terampil, mandiri dan berjiwa
kewirausahaan.
Dari batasan masalah diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana mindset dalam mengembangkan sport mart dalam
memanfaatkan situasi, kondisi serta potensi yang ada di wilayah
Kampus FPOK menjadi sebuah peluang wirausaha?
2. Bagaimana membekali pengetahuan mengenai edupreneurship kepada
mahasiswa FPOK dilihat dari aspek teoritis dan kerangka ilmu
pengetahuan?
3. Bagaimana membekali keterampilan edupreneurship kepada
mahasiswa sebagai upaya menciptakan mahasiswa yang terampil,
mandiri dan berjiwa kewirausahaan?
4. Bagaimana implikasi pelatihan edupreneurship dalam menciptakan
mahasiswa yang terampil, mandiri dan berjiwa kewirausahaan?
4. METODELOGI
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program pelatihan
edupreneurship ini adalah metode kaji tindak partisipatif karena program
pelatihan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam mencapai peningkatan kesejahteraan. Dengan menggunakan metode
kaji tindak partisipatif diharapkan dapat menciptakan keyakinan bahwa
mahasiswa mampu untuk memperbaiki kehidupan dengan kekuatan sendiri
dengan menganalisa potensi yang ada di kampus.
A. Materi Pelatihan
Tahap I :
a) Berfikir kreatif, inovatif dan visioner di era global.
b) Tinjauan umum tentang edupreneurship.
c) Edupreneurship ditinjau dari aspek teoritis, paktis dan ilmu
pengetahuan.
d) Langkah-langkah edupreneurship.
e) Teknik edupreneurship.
f) Penentuan edupreneurship berdasarkan kebutuhan konsumen
g) Edupreneurship sebagai upaya meningkatkan kemandirian Mahasiswa.
h) Potensi praktik edupreneurship sebagai peluang usaha
Tahap II :
Langkah-langkah dan teknik edupreneurship melalui penampilan model
oleh instruktur
Tahap III :
Praktik edupreneurship oleh peserta terhadap peserta lain secara
bergiliran
Tahap IV
Diskusi dan evaluasi
Tahap V
Penyusunan rencana tindak
5. KHALAYAK SASARAN.
Program pengabdian kepada masyarakat berbasis kewirausahaan
memiliki khalayak sasaran atau pangsa pasar yang diharapakan dapat
memenuhi kebutuhan di bidang olahraga baik dari sudut pandang :
a. Siswa Labschool : Semua siswa di lingkungan Universitas Pendidikan
Indonesia yang suka dan sering melakukan aktivitas olahraga.
b. Mahasiswa : Semua mahasiswa di lingkungan Universitas Pendidikan
Indonesia yang suka dan sering melakukan aktivitas olahraga ataupun
untuk tampil lebih sporty.
c. Dosen : Semua dosen yang ada di lingkungan Universitas Pendidikan
Indonesia yang sering melakukan aktivitas olahraga.
d. Masyarakat : Warga masyarakat yang berdomisili di dekat Universitas
Pendidikan Indonesia yang suka beraktivitas olahraga.
6. TARGET LUARAN.
Luaran yang diharapkan dalam pengabdian kepada masyarakat berbasis
kewirausahaan ini adalah terciptanya modul yang dapat digunakan sebagai
acuan dalam menjalankan sistem kewirausahaan di dunia pendidikan.
Diharapakan selain modul juga terbentuk rintisan tempat yang strategis untuk
pelatihan sport edupreneurship (baik yang sifatnya dasar maupun lanjutan).
8. BIAYA KEGIATAN.
Lampiran 2.
9. REFERENSI.
Danial, Endang. 2010. Citizen Entrepreneurship Membina Warganegara yang
Berkarakter Bisnis. Prosiding Seminar Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam Membangun Karakter Bangsa (Nation and
Character Building) : Refleksi, Komitmen dan Prospek. Bandung :
Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia.
10. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 3.
Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN
PEMBIAYAAN
No Keperluan Total Biaya (Rp)
1 Peralatan 6.900.000
2 Bahan Habis Pakai 44.350.000
3 Perjalanan 2.100.000
4 Honorarium 17.000.000
5 Seminar 3.200.000
6 Pelaporan 1.420.000
JUSTIFIKASI PEMBIAYAAN
No Keperluan Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
A. Biaya Peralatan
1 Handycam 6 kegiatan 300.000 1.800.000
2 Buku-Buku Referensi 15 Buku 100.000 1.500.000
3 Komputer 6 Bulan 300.000 1.800.000
4 Printer 6 bulan 150.000 900.000
5 LCD 6 Kegiatan 150.000 900.000
Jumlah 6.900.000
B. Bahan Habis Pakai
1 Sewa Gedung 6 Kegiatan 1.000.000 6.000.000
2 Konsumsi Peserta untuk 30 Pack 25.000 4.500.000
6 kegiatan
3 Konsumsi Panitia dan 20 Orang 35.000 700.000
Pemateri untuk 6
Kegiatan
4 Honorarium Pemateri 10 Orang 1.000.000 10.000.000
5 Honorarium Instruktur 6 Orang 750.000 4.500.000
Model
6 Honorarium MC dan 12 Orang 300.000 3.600.000
Moderator
7 Honorarium peserta 30 Orang 150.000 4.500.000
8 Penggandaan Makalah 30 Paket 20.000 600.000
9 Sertifikat (Peserta, 65 Buah 7.000 455.000
Pemateri, Instruktur,
Panitia)
10 Seminar kit (Tas, 30 Paket 50.000 1.500.000
balpoin, block note,
name tag)
11 Modul 30 Buah 100.000 3.000.000
12 ATK 10 Set 50.000 500.000
13 CD RW 10 Keping 4.000 40.000
14 Flash disk 4 Giga 2 Buah 150.000 300.000
15 Spanduk Kegiatan 3 Buah 150.000 450.000
16 Tinta Printer 3 Paket 160.000 480.000
17 Handuk 30 Buah 25.000 750.000
18 Vaselin 30 Buah 7.500 225.000
19 Selimut 30 Buah 75.000 2.250.000
Jumlah 44.350.000
C. Perjalanan
1 Survey analisis 2 Kegiatan 300.000 600.000
kebutuhan dan potensi
kampus
2 Transportasi Pelaksanaan 6 Kegiatan 200.000 1.200.000
Pelatihan
3 Peizinan 1 Kegiatan 300.000 300.000
Jumlah 2.100.000
D. Honorarium
1 Ketua 1 Orang 5.000.000 5.000.000
2 Anggota 3 Orang 4.000.000 12.000.000
Jumlah 17.000.000
E. Seminar
1 Pelaksanaan seminar 1 Kegiatan 2.500.000 2.500.000
2 Spanduk 1 Buah 100.000 100.000
3 Banner 1 Buah 100.000 100.000
4 Dokumentasi 1 Pack 500.000 500.000
Jumlah 3.200.000
F. Pelaporan
1 Copy laporan 6 Bundel 50.000 300.000
2 Penjilidan 6 Bundel 20.000 120.000
3 Publikasi Ilmiah 1 Kegiatan 1.000.000 1.000.000
Jumlah 1.420.000
Jumlah Biaya Penelitian 74.970.000
Total : Tujuh Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah
Lampiran 3
PELATIHAN PROFESIONAL
PENGALAMAN JABATAN
PENGALAMAN MENGAJAR
Tahun Pembimbingan/Pembinaan
1995-sekarang Pembimbing akademik
1996-sekarang Pembimbing Sripsi
1995-sekarang Pembimbing PPL
1997-sekarang Pembina UKM renang
PENGALAMAN PENELITIAN
A. Buku/Bab/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2010 Pengaruh Latihan Hypoxic dalam Olahraga Jurnal Wisata dan Olahraga
Renang FPOK UPI
B. Makalah/Poster
Tahun Judul Penyelenggara
2009 Pendekatan Iptek dalam Prestasi Renang Kantor MENEGPORA
2006 Prestasi Renang Gaya Punggung Ditinjau dari FPOK UPI
Frekuensi Kayuhan, Fleksibiltas Sendi Bahu,
dan Power Lengan
2006 Tes Keterampilan dan Kemampuan Fisik Atlet PB. PRSI
Renang
2006 Hilangnya Rasa Percaya Diri Pelatih Akibat PB. PRSI
Rasa Khawatir atau Rasa Cemas (Studi Kasus)
2006 Dampak Pelatihan Hypoxic dalam Renang FPOK UPI
(Studi Eksperimen Penerapan Metode Latihan
Interval Melalui Pelatihan Hypoxic terhadap
Peningkatan Kemampuan Statis dan Dinamis
(Anaerobik dan Aerobik)
2004 Prestasi Renang Gaya Bebas (Hubungan antara FPOK UPI
Motivasi Berprestasi, Frekuensi Kayuhan, dan
Power Lengan dengan Prestasi Renang 50 M
Gaya Bebas)
2003 Effectiveness of Using The Training Methods School of Phyisical
Swimming With and Without A Resistance Bag Education and Health
to Improve Speed of Swimming of The Crawl Education; Indonesia
Stroke 50 Meters) University of Education
1996 Fisiologi Latihan; Upaya Pengondisian Latihan FPOK IKIP Bandung
Renang yang Tepat
1996 Tes Keterampilan dan Kemampuan Fisik PB. PRSI
Olahragawan (Atlet) Renang
1996 Sistem Pendidikan Jasmani; Upaya Peningkatan FPOK IKIP Bandung
Sumber Daya Manusia
1992 Perkembangan Efisiensi Gerak terhadap FPOK IKIP Bandung
Kecepatan Renang Gaya Dada
C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2006 Olahraga Untuk Pondok Pesantren FPOK UPI
PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
2009 Temu dan Evaluasi Karya Ilmiah Keolahragaan Dirjen Dikti Diknas
Nasional Kantor MENEGPORA
2009 The International Seminar of Physical Education Semarang State University
and Sport
2009 The International Conference of Physical Indonesia university of
Education and Sport Character Education and Education
Economic Values of Sport
2010 International Seminar on Sport Psychology Faculty of Sport Education
(Theme: The Evolution of Applied Sport and Health Education
Psychology) Indonesia University of
Education
2011 The International Seminar on Human Movement Faculty of Sport Education
Studies and Health Education
Indonesia University of
Education in Cooperation
With Respo International-
CALO-Windesheim
University The Netherlands
Tahun Kegiatan
1990 Penataran Dasar-dasar Kepelatihan Olahraga Prestasi terhadap Para Ketua Seksi
Olahraga (Karang Taruna) di Kelurahan Padasuka Cibeunying Kotamadya
Bandung
1991 Pelatih Nasional Polo Air Sea Games di Manila Philipina
1993 Wasit Nasional Polo Air PON XIII di Jakarta
1997 Pelatih Nasional Polo Air Sea Games di Jakarta Indonesia
1996 Pelatih Polo Air Tim Jabar PON XIV di Jakarta
1999 Pelatih Nasional Polo Air Sea Games di Brunai Darussalam
2000 Pelatih Polo Air Tim Jabar PON XV di Surabaya Jawa Timur
2001 Pelatih Nasional Polo Air Sea Games di Kuala Lumpur Malaysia
2004 Pelatih Nasional Renang “Malaysia Open” di Kuala Lumpur Malaysia
2005-2007 Pelatih Renang Jawa Barat
2008 Pelatih Renang Tim Jabar PON XVII di Tenggarong Kalimantan Timur
2009 Pelatih Renang Tim Jabar Kejurnas Kelompok Umur di Jakarta
2010 Manager Tim Renang Jabar Kelompok Umur di Jakarta
2010 Ketua Pelaksana Cabang Aquatic PORDA Jabar
PENGHARGAAN/PIAGAM
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar
dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggung jawabkannya.
RIWAYAT PENDIDIKAN :
Institusi / Lokasi Gelar Tahun Bidang Studi
Selesai
Program Pasca Sarjana (PPs) 2008 Pendidikan Olahraga
Pendidikan Olahraga
M.Pd
Universitas Negeri Semarang
S2 (Semarang)
Fakultas Ilmu Keolahragaan 2005 Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang S.Si
S1 (Semarang)
PENGALAMAN PEKERJAAN
Institusi / Tempat Jabatan Periode /Tahun
Instruktur Fitness dan Hotel Ciputra Semarang 2005
Aerobic
Instruktur Fitness Cinere Sport Centre 2005 – 2006
Jakarta Selatan
CV Suara Rakyat Wakil Ketua 2006 - 2009
CV Suzeta Mega Wakil Direktur 2008 – Sekarang
Pratama
UPI Bandung Dosen Jurusan Pendidikan 2009 – Sekarang
Kesehatan dan Rekreasi FPOK
UPI
Penerbit Buku Richard Editor Buku 2011 – Sekarang
Hanafi
Penerbit Lensa Media Editor Buku 2012 – Sekarang
Pustaka
PENGALAMAN PENELITIAN
B. Pendidikan
No Program Tahun Lulus Institusi Pendidikan
1 TK 1990 TK PGRI Mayung Kec Cirebon Utara Kab. Cirebon
2 SD 1996 SD Negeri Mayung II Kec. Cirebon Utara Kab.
Cirebon
3 SMP 1999 SMP Negeri 1 Kota Cirebon
4 SMA 2002 SMA Negeri 2 Kota Cirebon
5 S1 2006 Jurusan PMPKn FPIPS UPI
6 S2 2009 Prodi PKn SPs UPI
Pendidikan Pendidikan
Kewarganegaraan Kewarganegaraan
(MKDU) (MKDU)
PLSBT PLSBT
Universitas Terbuka Pembelajaran PKn SD/MI
UPBJJ Bandung Materi dan Pembelajaran PKn SD/MI
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
D. Riwayat Pekerjaan
Masa Kerja
No Jabatan/Posisi Nama Instansi Mulai Sampai
Dengan
RIWAYAT PENDIDIKAN :
Institusi / Lokasi Gelar Tahun Bidang Studi
Selesai
Sekolah Pasca Sarjana (SPs) 2011 Pendidikan Olahraga
Pendidikan Olahraga
M.Pd
Universitas Pendidikan Indonesia
S2 (Bandung)
Pendidikan Kepelatihan Olahraga 1996 Pendidikan Kepelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia S.Pd Olahraga
S1 (Bandung)
PENGALAMAN PENELITIAN