576 25 1483 1 10 20171230 PDF
576 25 1483 1 10 20171230 PDF
ABSTRACT
222
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL
223
Azrina Nindia
Kimia FMIPA UNMUL
Tabel 1. Nilai Deskriptor Elektronik Senyawa Flavonoid Hasil Perhitungan Metode Hartree Fock 3-21G
Molekul C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 O1 O2 D
- -
1 0,205 0,169 0,026 0,135 0,113 0,188 0,238 0,211 0,181 0,186
0,238 0,447
-
2 0,023 0,127 0,022 0,135 0,109 0,147 0,238 0,211 0,181 0,238 0,376
0,451
- - - - -
3 0,162 0,204 0,173 0,067 0,190 - 1,303
0,016 0,044 0,014 0,051 0,287
- - -
4 0,163 0,025 0,124 0,071 0,181 0,193 0,029 0,139 0,404
0,005 0,287 0,451
Dari data tabel 1 tersebut yang akan di uji Langkah-langkah mendapatkan QSAR:
statistika correlation method dengan data aktivitas 1. Dibuat model regresi untuk atom-atom yang
dari masing-masing senyawa menjadi parameter mempunyai korelasi cukup kuat dengan A
dipendennya yang di uji dari variabel model- yaitu C9, C7, C5, C10, C4, C3, C2, O1, O2
model yang di duga menjadi model terbaik dan dan D, sehingga diperoleh model:
pusat aktivitas sebagai antinosiseptif. A = βo + β1 C9 + β2 C7 + β3 C5 + β4 C10 + β5
C4 + β6 C3 + β7 C2 + β8 O1 + β9 O2 + β10 D + Ɛ
Analisis Struktur dengan Metode Korelasi , Ɛ ~ N (0,1)
Untuk senyawa flavonoid yang dianalisis 2. Diantara variabel independen atom tersebut,
correlation method berdasarkan keempat model D mempunyai korelasi terbesar yaitu 1. Atom
yang di duga dapat menjadi model terbaik sebagai lain yang berkorelasi kuat dengan D adalah
pusat aktif senyawa sebagai antinosiseptif yang di C7, C10, C2 dan O2. Korelasi terbesar
tampilkan pada tabel 2. terdapat pada D dan C2, sehingga C2 dapat
dikeluarkan dari model, karena D sudah
224
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL
mewakili C2. Demikian juga O2, modelnya 4. Selanjutnya, yang memiliki korelasi kuat
menjadi: (dibawah korelasi A dan C10) adalah C3. C3
A = βo + β1 C9 + β2 C7 + β3 C5 + β4 C10 + β5 mempunyai korelasi kuat dengan C4, C10,
C4 + β6 C3 + β8 O1 + β10 D + Ɛ , Ɛ ~ N (0,1) C7 dan kemudian atom-atom ini dikeluarkan
3. Setelah D, atom yang memiliki korelasi kuat dari model, sehingga modelnya menjadi:
dengan A adalah C10. Selanjutnya dilihat A = βo + β1 C9 + β3 C5 + β6 C3 + β8 O1 + β10 D
atom lain yang berkorelasi kuat dengan C10 + Ɛ , Ɛ ~ N (0,1)
yaitu O2, C9, C7. Dengan demikian atom C7 Karena jumlah data eksperimen yang tersedia
dikeluarkan juga dari model, modelnya hanya 4 aktivitas, maka parameter pada
menjadi: model harus < 4
A = βo + β1 C9 + β3 C5 + β4 C10 + β5 C3 + β6
C3 + β8 O1 + β10 D + Ɛ , Ɛ ~ N (0,1)
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 O1 O2 D A
- - - - - - -
C1 1.00 0.31 0.79 0.25 0.32 0.64
0.29 0.45 0.55 0.44 0.68 0.75 0.77
- - - - -
C2 1.00 0.96 0.43 0.43 0.34 0.07 0.42 0.26
0.29 0.12 0.42 0.25 0.23
- - - - - - - - -
C3 1.00 0.00 0.84 0.88
0.45 0.12 0.95 0.80 0.94 0.97 0.92 0.56 0.89
- - - -
C4 0.96 0.00 1.00 0.31 0.33 0.23 0.22 0.54 0.43
0.55 0.58 0.38 0.40
- - -
C5 0.31 0.43 0.31 1.00 0.59 1.00 0.99 0.76 0.53 0.74
0.95 0.63 0.72
- - - - -
C6 0.79 0.59 1.00 0.56 0.64 0.96 0.18 0.98
0.42 0.80 0.58 0.99 0.98
ATOM
- - -
C7 0.25 0.43 0.33 1.00 0.56 1.00 0.99 0.75 0.58 0.71
0.94 0.61 0.69
- - -
C8 0.32 0.34 0.23 0.99 0.64 0.99 1.00 0.81 0.58 0.78
0.97 0.69 0.76
- - - - -
C9 0.64 0.76 0.96 0.75 0.81 1.00 0.42 0.98
0.25 0.92 0.38 0.98 0.99
- - - -
O1 0.07 0.22 0.53 0.18 0.58 0.58 0.42 1.00 0.24
0.44 0.56 0.34 0.26
- - - - - - - -
O2 0.42 0.84 0.54 1.00 0.98
0.68 0.63 0.99 0.61 0.69 0.98 0.34 0.97
- - - - - - -
D 0.26 0.88 0.43 0.98 1.00 1.00
0.75 0.72 0.98 0.69 0.76 0.99 0.26
- - - - -
A 0.77 0.74 0.98 0.71 0.78 0.98 0.24 1.00
0.23 0.89 0.40 0.97 1.00
5. Dari model di atas yang memiliki korelasi 6. Dengan demikian, atom karbon 3 dan momen
terbesar dengan A adalah D dan C3, sehingga dipol secara simultan mempengaruhi
diperoleh model akhir: aktivitas, tetapi secara parsial atom karbon 3
A = βo + β6 C3 + β10 D + Ɛ , Ɛ ~ N (0,1) dengan nilai sig = 0,677 tidak mempengaruhi
Diperoleh nilai QSAR sebagai berikut: aktivitas. Momen dipol mempengaruhi
A = 2,15 + 0.03 C3 – 0.17 D aktivitas secara parsial.
Dari output diperoleh nilai sig = 0,041, 7. Jika diasumsikan tidak ada pengaruh atom
dimana kecil dari nilai α = 0.05 karbon 3 dan momen dipol, maka besarnya
aktivitas adalah 2,15. Jika diasumsikan tidak
225
Azrina Nindia
Kimia FMIPA UNMUL
ada pengaruh momen dipol, maka setiap [2] Chin, W.Y. (1989), “A Guide to The
kenaikan 1 atom karbon 3 akan menaikkan Wayside Trees of Singapore”, BP
nilai aktivitas sebesar 0,03. Jika diasumsikan Singapore Science Centre p. 145
tidak ada pengaruh atom karbon 3, maka [3] E. W. M. Verheij and R. E. Coronel, Plant
setiap kenaikan 1 momen dipol akan Resources of South East Asia: Edible Fruits
mengurangi aktivitas sebesar 0,17. and Nuts, PROSEA, Bogor, Indonesia,
2nd edition, 1992.
Oleh karena itu, dari hasil analisa keempat [4] Gnu-pspp. 2012. PSPP. Creative Commons
data eksperimen senyawa flavonoid, maka Attribution-No Derivs 3.0 United States
struktur molekul 1 adalah yang terbaik untuk License.
merancang obat baru karena momen dipolnya [5] Gordon, M. S dan Pople, J. A. 1968.
paling kecil dengan nilai 0,186 seperti pada Approximate Self-Consistent Molecular-
gambar 5 Setelah mendapatkan struktur terbaik Orbital Theory VI. INDO Calculated
untuk rancangan obat terbaru, kemudian bisa Equilibrium Geometries. The Journal of
dicari gugus molekul baru pada posisi C3 tersebut Chemical Physics 49 (10): 4643-4650.
dengan memutusnya pada posisi C3 yang [6] Hanum, M., 2003, Analisis Hubungan
sedemikian rupa sehingga menghasilkan muatan Kuantitatif Antara Struktur dan Aktivitas
elektron C3 yang lebih besar yang dipengaruhi Fungisida Turunan 1,2,4-Thiadiazolin
oleh momen dipol (D). Struktur terbaik juga Berdasarkan Perhitungan Muatan Bersih
dipengaruhi oleh momen dipol karena semakin Atom, Skripsi S1 FMIPA, Universitas
kecil momen dipolnya, maka semakin besar Gadjah Mada, Yogyakarta.
aktivitasnya. [7] Hanwell, M. D., 2012. Avogadro: A
Framework for Quantum Chemistry
Calculation and Visualization.
http://blog.cryos.net/upload/MDHanwell-
ACS-Avo-Poster.pdf.
[8] Jensen, F. 2007. Introduction to
Computational Chemistry. John Willey &
Sons Ltd: Chichester.
[9] J. F. Morton, “Jamaica cherry,” in Fruits of
Warm Climates, J. F. Morton, Ed., pp. 65–
69, J.F. Morton, Miami, Fla, USA, 1987
[10] Jum'an, Arif., 2005. Analisis in Silico Sifat
respon Optik Nonliniear Beberapa
Gambar 5. Daerah Pusat Aktif Senyawa Senyawa Kromofor Organik Menggunakan
Flavonoid sebagai obat Metode Semiempirik, Skripsi S1, UGM,
antinosiseptif Yogyakarta.
[11] Kaneda N., Pezzuto, J.M., Soejarto, D.D.,
KESIMPULAN Kinghorn, A.D., Farnwort, N.R., Santisuk,
Dari hasil analisa yang di lakukan, maka T., Tuchinda, P., Udchachon, J. &
dapat disimpulkan bahwa: Reutrakul, V., 1991. “Plant Anticancer
1. Hubungan kuantitatif struktur senyawa Agents, XLVII. New Cytotoxic Flavanoids
flavonoid sebagai obat antinosiseptif from Muntingia calabura Roots”, J. Nat.
menunjukkan adanya hubungan kuantitatif Prod. 54, 196-206.
struktur yang nyata terhadap aktivitas atom- [12] Kubinyi, H., 1993. QSAR: Hansch Analysis
atom pada senyawa flavonoid dengan and Related Approach, VCH
persamaan A = 2,15 + 0.03 C3 – 0.17 D. Verlaggessellschaft, Weinheim.
2. Daerah pusat aktif senyawa flavonoid sebagai [13] Mariana, Lilik dkk. 2013. Analisis Senyawa
obat antinosiseptif terdapat pada C3 yang Flavonoid Hasil Fraksinasi Ekstrak
dipengaruhi oleh momen dipolnya. Diklorometana Daun Keluwih (Artocapus
camansi). [Chem. Prog. Vol. 6, No.2.
DAFTAR PUSTAKA November 2013].
[1] Bohm, H. J. & G. Klebe. 1996. Angew. [14] Markham, K.R. 1988. Cara Mengientifikasi
Chem. Int. Ed.35, 2589. Flavonoid. Penerjemah: Padmawinata, K.
Bandung : Penerbit ITB.
226
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL
227