Anda di halaman 1dari 6

A.

JUDUL
“Pemeriksaan Tekanan Darah”
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa diharapkan dapat melakukan tehnik-tehnik pengukuran tekanan
darah secara tepat sesuai prosedur.
C. DASAR TEORI
Tekanan darah diukur dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa.
digital atau aneuroid dengan menggunakan satuan milimeter air raksa (mmHg).
Ukuran manset berpengaruh terhadap besarnya nilai tekanan darah. Panjang
manset sebaiknya melingkari + 80 % lengan atas yang akan dipasang maset
tersebut , sedangkan lebar manset + 40 % panjang lengan atas . Ukuran manset
yang kecil menyebabkan nilai tekanan darah meningkat dari yang seharusnya
begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu sebaiknya disediakan manset dengan
ukuran normal dan anak-anak (pediatri).
Ada dua hal yang dicatat pada saat melakukan pengukuran tekanan darah,
yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik
adalah tekanan darah waktu jantung memompa darah keluar, banyak dipengaruhi
oleh cardiac output san pembuluh darah besar. Sedangkan tekanan darah diastolik
adalah tekanan darah yang disebabkan resistensi yang ada dalam pembuluh darah
perifer. Biasanya pengukuran dilakukan dilengan kanan atas kecuali bila ada
cedera. Pengukuran tekanan darah bisa juga dilakukan di ekstremitas bawah.
Tekanan ini disebut tekanan darah segmental. Tujuannya adalah untuk
mengetahuin adanya oklusi/sumbatan arteri pada ekstremitas bawah (ankle
brachial pressure index).
Tekanan darah pada sistem arteri bervariasi dengan siklus jantung yaitu
memuncak pada waktu sistole dan sedikit menurun pada waktu diastole. Beda
antara tekanan sistole dan diastole disebut tekanan nadi Pada waktu ventrikel
berkontraksi darah akan dipompakan ke seluruh tubuh. Keadaan ini disebut sistole
dan tekanan aliran darah pada saat ini disebut tekanan darah sistole. Pada saat
ventrikel sedang relaks, darah dari atrium masuk ke ventrikel, tekanan aliran darah
pada waktu ventrikel sedang relaks tersebut tekanan darah diastole. Meningkatnya
tekanan darah dinamakan hipertensi sedangkan penurunan tekanan darah
dinamakan hipotensi (Team Teaching, 2019).
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.Tekanan
puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.Tekanan
diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.Tekanan
darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan
diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90.
Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001).
Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam
pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam
proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk
menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan
ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan
darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).
Tekanan darah adalah pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator dalam
menilai fungsi kardiovaskuler.tekanan maksimum pada dinding arteria yang
terjadi ketika bilik kiri jantung menymprotkan darah klep aortik yang terbuka
kedalam aorta disebut sebagai tekanan sistolik (Alimul Aziz, 2009).
Metode auskultasi merupakan metode yang menggunakan suatu manset yang
dapat dipompa dihubungkan pada manometer air raksa sphygmomanomater)
kemudian dililitkan di sekitar lengan dan stetoskop diletakkan di atas arteri
brakialis pada siku, manset secara cepat dipompa sampai tekanan di dalamnya di
atas ekanan sistolik yang diharapkan dalam arteri brakialis. Arteri diokulasi oleh
manset, dan tidak ada suara terdengar oleh stetoskop. Kemudian ekanan dalam
manset diturunkan secara perlahan-lahan. Pada titik tekanan sistolik tepat
melampaui tekanan manset, semburan darah melewatinya pada tiap denyut
jantung, dan secara persama terdengar dengan tiap denyut, bunyi detakan didengar
di bawah manset. Tekanan manset pada waktu bunyi pertama terdengar dalah
tekanan sistolik. Dengan menurunnya tekanan, suara menjadi lebih keras
kemudian tidak jelas dan menutupi, akhirnya pada kebanyakan individu
menghilang. Bunyi tersebut adalah bunyi Korotroff (Ganong, 1998).
Bunyi Korotroff dihasilkan oleh arus turbulen dalam arteri brakialis.
Semburan darah akan menimbulkan aliran turbulen di dalam pembuluh yang
terletak di luar area manset, dan keadaan ini akan menimbulkan getaran yang
terdengar melalui stetoskop yang dikenal dengan bunyi Korotroff. Arus laminar
dalam arteri yang tidak berkonstriksi adalah tidak bersuara, tetapi apabila arteri
menyempit, kecepatan aliran melalui konstriksi melampaui kecepatan kritis dan
teriadilah arus turbulen (Ganon, 1998).
D. ALAT DAN BAHAN
No. Nama Alat Fungsi Gambar

Untuk mencatat
1. Alat Tulis
hasil pengamatan.

Untuk mengukur
Spymomanome tekanan darah yang
2.
ter Air Raksa bekerja secara
manual.
Untuk mendengar
Stetoskop
3. suara detak jantung
di dalam tubuh.
E. CARA KERJA
Pengukuran Tekanan Darah

Meletakkan diagrafma stetoskop diatas


arteri brakialis.

Memompa manset hingga 20-30 mmHg.


Mengendorkan pemompa hingga 2 mmHg
perdetik.

Mencatat hasil pengukuran di buku


catatan.

F. HASIL PRAKTIKUM
No. Nama Pasien Tekanan Darah Keterangan Nama
Pemeriksa
1. Falni 120/80 mmHg Normal Wulan
2. Alifah 120/80 mmHg Normal Silfani
3. Silfani 100/60 mmHg Hipotensi Raden
4. Mifta 120/70 mmHg Normal Alifah
5. Raden 120/70 mmHg Normal Mifta
6. Wulan 120/80 mmHg Normal Falni
7. Yemi Djafar 120/80 mmHg Normal Raden
8. Silfina Yusuf 120/70 mmHg Normal Silfani
9. Suci Doe 120/80 mmHg Normal Falni
10. Via Abdullah 120/80 mmHg Normal Wulan
11. Nurul Ulfah 120/70 mmHg Normal Alifah
12. Yuni Manopo 120/70 mmHg Normal Mifta

G. PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini untuk menentukan hasil tekanan darah seseorang,
dengan cara menentukan sistolik dan diastolic seseorang. Menggunakan
sphygmomanometer dan stestokop. Dan didapatkan normal orang dwasa 120/80
mmhg, dengan cara melakukukan pengukuran menggunakan tensi air raksa
maiupun digital, dan juga stetoskop, hindari juga pengukuran yang sebelumnya
telah melakukan aktivitas fisik, merokok, dan makan.
Tekanan darah bias bervariasi bahkan pada orang yang sama misalnya pada
saat berolahraga. Olahraga akan menyebabkan tekanan darah meningkat untuk
waktu yang singkat dan akan kembali normal ketika berhenti berolahraga.
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda yaitu pada waktu pagi hari tekanan
darah lebih tinggi dibandingkan saat tidur malam hari karena adanya perbedaan
tekanan darah sistolik selama 2 jam pertama setelah bangun tidur dikurangi
tekanan darah sistolik terendah dalam sehari. Selain itu, faktor yang dapat
mempengaruhi perbedaaan tekanan pada pembuluh darah adalah posisi tubuh
dimana perubahan tekanan darah pada posisi tubuh dipengaruhi oleh faktor
gravitasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, perubahan tekanan darah dipengaruhi oleh
berbagai keadaan salah satunya adalah perubahan posisi tubuh. Oleh sebab itu,
Apabila seseorang dalam posisi berdiri, tekanan intravascular di semua tempat
menjadi sama dengan tekanan yang di hasilkan oleh kontraksi jantung di tambah
tekanan tambahan sama dengan berat kolom darah dari jantung ke titik
pengukuran. Pada rata-rata orang dewasa, misalnya, berat kolom darah yang
membentang dari jantung ke kaki adalah 80 mmHg. Pada kapiler kaki, tekanan
meningkat dari 25 (tekanan kapiler rata-rata yang dihasilkan dari kontraksi
jantung) menjadi 105 mmHg, peningkatan 80 mmHg ini disebabkan oleh berat
kolom darah.
Selain itu, factor-faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan darah adalah
factor keturunan, usia, jenis kelamin, stress fisik dan psikis, kegemukan
(obesitas), pola makan tidak sehat, konsumsi garam yang tinggi, kurangnya
aktivitas fisik, konsumsi alcohol, konsumsi kafein, penyakit lain dan merokok.
H. KESIMPULAN
1. Massa seseorang mempengaruhi tekanan darah seseorang
2. Aktivitas fidik seseorang dapat mempengaruhi tekanan darah baik sistol
dan diastole.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A. Aziz. 2009. Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Perawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Ganong, W. 1998. Fisiologi kedokteran edisi 9. Jakarta : EGC.

Hayens, B, dkk. (2003). Buku pintar menaklukkan Hipertensi. Jakarta.

Palmer, A. dan Williams, B. 2007. Simple Guides Tekanan Darah Tinggi.


EGC. Jakarta.

Smeltzer, S. C., Bare, B. G., 2001, “Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner &Suddarth. Vol. 2. E/8”, EGC, Jakarta.

Team Teaching. 2019. Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia.


Universitas Negeri Gorontalo: Gorontalo.

Anda mungkin juga menyukai