Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
Penggunaan
“Penggunaan antibiotik”
Antibiotika yang
Benar
Pengertian antibiotika adalah obat
yang dapat membunuh bakteri penyebab
infeksi. Merupakan obat daftar G
(pemakaiannya berdasarkan resep dari
dokter). Sebelum menggunakan
antibiotik, sebaiknya konsultasi dulu
dengan dokter!

Sakit apa saja yang dapat diobati


dengan antibiotika? Batuk pilek yang
berkepanjangan selama  5 hari, TBC,
infeksi saluran kemih, penyakit thypus,
Disusun Oleh: dan diare yang disertai lender atau darah.
Cardio Qitfirul Dahlan
Contoh antibiotika:
- Amoxicilin,
NIM P2.06.20.2.17.007 - Ciprofloxacin,
- Choramphenicol,
- Cotrimoxazol dan
KEMENTRIAN KESEHATAN
- Tetraciclin.
REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN Efek samping antibiotika:


TASIKMALAYA Resistensi bakteri (bakteri menjadi kebal),
supra infeksi, mual, muntah, diare, gigi
PROGRAM STUDI DIII kuning/rusak dan gangguan kulit.
KEPERAWATAN
Obat  harus sesuai penyakit:
CIREBON - Antibiotika bukan penyembuh segala
penyakit!
2020 - Antibiotika berbahaya bila tidak
digunakan dengan tepat!
- Antibiotika memiliki efek samping
berbahaya!
- Percayakan pada dokter Anda.
- Konsultasikan cara pakai obat kepada Bentuk-Bentuk
apoteker Anda.
- Mintalah keterangan efek samping Sediaan Obat
obat kepada apoteker Anda.
Sediaan Padat
1. Tablet
Waspada :
Adalah sediaan padat kompak dibuat
- Ibu hamil dan menyusui
secara kempa cetak, dalam bentuk pipih
- Bayi/balita
kedua permukaannya rata atau cembung
- Pasien gagal ginjal
mengandung satu jenis obat atau lebih,
- Pasien gagal hati
dengan atau tanpa zat tambahan
Tablet bersalut
Cara menggunakan antibiotika:
Tablet yang bersalut / berlapis dengan
1. Gunakan hanya dengan rekomendasi
tujuan untuk:
dari dokter Anda. Jangan pernah
- melindungi zat aktif dari udara,
minum antibiotik apapun yang
kelembaban, dan cahaya,
ditentukan  oleh orang lain, atau yang
- menutupi rasa dan bau,
Anda tentukan untuk mengobati
- penampilan lebih baik.
penyakit yang berbeda.
Tablet Effervescent
2. Jika dokter Anda mengatakan Anda
Tablet yang dilarutkan dalam air
terkena virus, Anda sebaiknya tidak
terlebih dahulu sebelum diminum.
meminta antibiotik.
Tablet ini mengeluarkan gas CO2.
Tablet Kunyah
PERHATIAN! Tablet yang penggunaannya dikunyah
Minum antibiotik Anda hanya dengan tujuan memberikan rasa enak
dan mudah ditelan.
sesuai dengan resep dokter, dan Tablet Hisap
selalu habiskan antibiotik. Tablet yang penggunaannya dihisap,
tidak langsung ditelan.
Jangan pernah menyimpan 2. Kapsul
beberapa antibiotik Anda untuk Sediaan padat yang terdiri dari obat
mengobati infeksi yang mungkin dalam cangkang keras atau lunak yang
terjadi di masa yang akan datang. dapat larut dalam air, terbuat dari gelatin
atau bahan lain yang sesuai .
3. Puyer/Bedak
Campuran kering bahan obat yang Sediaan setengah padat berbentuk bulat
dihaluskan untuk digunakan sebagai obat telur digunakan untuk vagina.
dalam atau obat luar.
Cara Penanganan Obat
Sediaan Cair
1. Sirup PENYIMPANAN
Sediaan cair yang digunakan sebagai obat Cara penyimpanan obat di rumah tangga sebagai
dalam (diminum) berikut :
Umum :
2. Larutan Obat Luar 1. Jauhkan dari jangkauan anak – anak.
Larutan yang digunakan hanya untuk 2. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam
penggunaan luar (tidak diminum), wadah tertutup rapat.
seperti: 3. Simpan obat ditempat yang sejuk dan terhindar
- Cairan Tetes Hidung dari sinar matahari langsung atau ikuti aturan
- Cairan Tetes Telinga yang tertera pada kemasan.
4. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam
- Cairan Tetes Mata jangka waktu lama karena suhu yang tidak
- Cairan Obat Kumur stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat.
- Cairan Shampo 5. Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa.
- Lotion Khusus :
3. Inhalasi 1. Tablet dan kapsul
Sediaan obat luar yang digunakan dengan Jangan menyimpan tablet atau kapsul ditempat
panas dan atau lembab.
cara dihisap melalui hidung 2. Sediaan obat cair
Sediaan Setengah Padat Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam
1. Salep lemari pendingin (freezer) agar tidak beku
Sediaan setengah padat yang digunakan kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan
obat.
untuk kulit atau mata. 3. Sediaan obat vagina dan ovula
2. Krim Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan
Sediaan setengah padat yang digunakan suppositoria) disimpan di lemari es karena
untuk kulit dan kosmetik. dalam suhu kamar akan mencair.
3. Gel 4. Sediaan Aerosol / Spray
Sediaan obat jangan disimpan di tempat yang
Sediaan setengah padat yang digunakan
mempunyai suhu tinggi karena dapat
untuk kulit, anus dan vagina. menyebabkan ledakan.
4. Aerosol
Sediaan setengah padat yang digunakan OBAT RUSAK DAN KADALUARSA
Kerusakan obat dapat disebabkan oleh :
dengan cara semprot pada hidung atau - Udara yang lembab
mulut. - Sinar Matahari
5. Suppositoria - Suhu
Sediaan setengah padat berbentuk peluru - Goncangan fisik
digunakan untuk anus. Cara Mengetahui Obat Rusak
6. Ovula 1. Tablet
Terjadi perubahan pada warna, bau dan rasa,
timbul bintik–bintik noda, lubang-lubang, pecah,
retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk dan
lembab.
2. Tablet Salut
Terjadi perubahan salutan seperti pecah,
basah, lengket satu dengan lainnya dan terjadi
perubahan warna.
3. Kapsul
Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka
sehingga isinya keluar, melekat satu sama lain,
dapat juga melekat dengan kemasan.
4. Puyer
Terjadi perubahan warna, timbul bau, timbul
noda bintik-bintik, lembab sampai mencair.
5. Salep / Krim / Lotion / Cairan
Terjadi perubahan warna, bau, timbul endapan
atau kekeruhan, mengental, timbul gas,
memisah menjadi 2 (dua) bagian, mengeras,
sampai pada kemasan atau wadah menjadi
rusak.
CARA PEMBUANGAN OBAT
Obat sisa yang tidak digunakan untuk pengobatan
lagi, sebaiknya disimpan di suatu tempat obat yang
terpisah dari penyimpanan barang-barang lain dan
tidak mudah dijangkau oleh anak-anak. Tetapi
apabila obat tersebut sudah rusak, sebaiknya
dibuang saja, agar tidak digunakan oleh orang lain
yang tidak mengetahui mengenai masalah obat.
Pembuangan obat dapat dilakukan apabila obat
rusak akibat penyimpanan yang lama atau
kadaluwarsa.
Obat yang rusak dibuang dengan cara :
- Penimbunan di dalam tanah
- Hancurkan obat dan timbun di dalam tanah.
- Pembuangan ke saluran air
- Untuk sediaan cair, encerkan sediaan dan
buang kedalam saluran air.
Cara Pembuangan Kemasan Obat
1. Wadah berupa botol atau pot plastik
Terlebih dahulu lepaskan etiket obat, dan tutup
botol, kemudian dibuang di tempat sampah, hal
ini untuk menghindari penyalahgunaan bekas
wadah obat.
2. Boks / dus / Tube
Gunting dahulu baru dibuang.

Anda mungkin juga menyukai