Anda di halaman 1dari 12

Resume Tugas Individu Ilmu Negara

RANGKUMAN

ILMU NEGARA TUGAS MANDIRI

Dosen Pengampu :

Muhammad Saleh, S.IP., S.H., M.A

Disusun Oleh :

Siti Julaiha 190102030132

HTB 19 B

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS SYARI’AH

PRODI HUKUM TATA NEGARA

PERIODE

2019/2020
Resume Tugas Individu Ilmu Negara

Nama: Siti Julaiha

NIM: 190102030132

Lokal: HTN b

Dosen: Muhammad Shaleh, S.IP, SH, MA

02 Maret 2020

HUBUNGAN ILMU NEGARA dengan ILMU LAIN

1. Hubungan ilmu negara dengan ilmu politik

Hoetink mengatakan bahwa ilmu politik adalah semacam sosiologi dari pada negara.

Ilmu Negara dan HTN menyelidiki kerangka yuridis dari pada negara, sedang Ilmu

Politik menyelidiki bagiannya yang ada di sekitar kerangka itu.

2. Hubungan Ilmu negara dengan ilmu HTN

Ilmu Negara merupakan Ilmu Pengetahuan yang menyelidiki pengertian- pengertian pokok
dan sendi-sendi pokok negara dapat memberikan dasar- dasar teoritis yang bersifat umum
untuk HTN.

Ilmu Negara memberikan dasar-dasar teoritis untuk HTN yg positif. HTN merupakan

penerapan di dalam kenyataan-kenyataan konkret dari bahan-bahan teoritis yg

dihasilkan oleh Ilmu Negara. Ilmu HTN sebagai applied scince(ilmu pengetahuan terapan)

yang disediakan oleh pure science (Ilmu pengetahuan murni) Ilmu Negara.

UNSUR-UNSUR NEGARA

Montevideo (Pan American) Convention on Rights and Duties of States of 1933, menyebut
unsur-unsur negara sebagai berikut:

a) A permanent population;(Penduduk/Rakyat Tertentu)


b) A defined territory;(Wilayah)
c) A government; and (Pemerintah yang berdaulat)
Resume Tugas Individu Ilmu Negara

d) A capacity to enter into relations with other states.( Kemampuan untuk mengadakan
hubungan dengan negara lain).

TEORI ASAL MULA NEGARA

A. Pandangan Pemikir Barat

Ada 2 golongan besar:

1. Teori-teori yang spekulatif;


2. Teori-teori yang historis atau evolusionistis.

1. Teori-teori spekulatif terdiri dari:


a. Teori Perjanjian Masyarakat;
b. Teori Teokratis;
c. Teori Kekuatan;
d. Teori Patriarkal;
e. Teori Organis;
f. Teori Daluwarsa;
g. Teori Alamiah; dll.
h. Teori Historis

09 April 2020

TUJUAN dan FUNGSI NEGARA

A. Tujuan Negara

Pembahasan tujuan dan fungsi negara secara inplisit mengadakan pemisahan warga

negara ke dalam 2 golongan:

1. golongan yang menetapkan tujuan dan yang melaksanakan fungsi negara;


2. golongan untuk siapa tujuan dan fungsi itu diadakan.

Pembagian tugas-tugas negara dalam 3 kelompok:

 Negara harus memberikan perlindungan kepada para penduduk dalam wilayah


tertentu; perlindungan terhadap ancaman penyakit atau terhadap bahaya-bahaya
lainnya.
Resume Tugas Individu Ilmu Negara

 Negara mendukung atau langsung menyediakan berbagai pelayanan kehidupan


masyarakat dalam bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
 Negara menjadi wasit yang tidak memihak antara pihak-pihak yang berkonflik dan
menyediakan suatu sistem yudisial yang menjamin keadilan dasar dalam hubungan
sosial masyarakat.

Tujuan negara Indonesia

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;


2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

Tujuan negara menurut ajaran Islam: terlaksananya ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah
Rasul dalam kehidupan masyarakat, menuju kepada tercapainya kesejahteraan hidup di dunia,
materiil dan spiritual, perseorangan dan kelompok serta mengantarkan kepada tercapainya
kebahagiaan hidup di akhirat.

B. Fungsi Negara

Fungsi negara diartikan sebagai tugas daripada organisasi negara untuk mana negara itu
diadakan.

Fungsi negara pada abad XVI di Prancis ada 5, yaitu: a/ Diplomacie; b/ Defencie; c/ Financie;
d/ Justicie. Fungsi-fungsi negara tersebut diadakan hanyalah sekedar untuk memenuhi
kebutuhan pemerintah yang masih diktator.

John Locke: Fungsi negara dapat dibagi menjadi tiga, yakni a/ fungsi legislatif; b/ fungsi
eksekutif; dan c/ fungsi federatif (kekuasaan yang meliputi semua, kecuali legislatif dan
eksekutif, meliputi kekuasaan keamanan negara, urusan perang dan damai dalam
keterkaitannya dengan hubungan luar negeri). Tugas mengadili termasuk tugas eksekutif.
Montesquieu: Fungsi negara menjadi tiga, yakni a/ fungsi legislatif; b/ fungsi eksekutif; c/
fungsi yudikatif. Fungsi federatif termasuk fungsi eksekutif.

TIPE-TIPE NEGARA

Tipe-tipe pokok negara dapat dibagi atas lima bagian:

A. Tipe Negara Timur Purba/Kuno


Resume Tugas Individu Ilmu Negara

B. Tipe Negara Yunani Purba/Kuno


C. Tipe negara romawi purba/kuno
D. Tipe negara abad pertengahan
E. Tipe negara menuju negara hukum

Tipe negara ditinjau dari sisi hukum adalah penggolongan negara-negara dengan melihat
hubungan antara penguasa dan rakyat.

1. Tipe Negara Polisi


2. Tipe negara hukum
3. Arti the rule of law menurut a.v. Dicey

Beberapa tipe/konsep negara hukum:

1. Konsep Negara Hukum Liberal:


2. Konsep Negara Hukum Formal
3. Konsep negara hukum materiil
4. Konsep socialist legality
5. Negara hukum indonesia.

16 April 2020

TEORI KEKUASAAN DAN LEGITIMASI KEKUASAAN NEGARA

a. Kekuasaan Negara

Max Weber: “Kekuasaan adalah kemampuan untuk, dalam suatu hubungan sosial,
melaksanakan kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan, dan apa pun dasar
kemampuan ini”;

Max Weber membagi wewenang menjadi 3 macam:

1. Tradisional: berdasarkan kepercayaan diantara anggota masyarakat bahwa


tradisi lama serta kedudukan kekuasaan yang dilandasi oleh tradisi itu adalah
wajar dan patut dihormati;
2. Kharismatik: berdasarkan kepercayaan masyarakat pada kesaktian dan
kekuatan mistik atau religius seorang pemimpin;
3. Rasional-legal: berdasarkan kepercayaan pada tatanan hukum rasional yang
melandasi kedudukan seorang pemimpin. Yang ditekankan bukan orangnya
Resume Tugas Individu Ilmu Negara

akan tetapi aturan-aturan yang mendasar tingkah lakunya. Logeman membagi


wewenang menjadi 5 macam:
 Berdasarkan ‘magic’/kekuasaan ghaib;
 Berdasarkan ‘dinasti’ atau hak keturunan;
 Berdasarkan ‘kharisma’;
 Berdasarkan atas ‘kehendak rakyat melalui perwakilan’;
 Daripada ‘elite’.

b. Legitimasi kekuasaan

David Easton: Keabsahan adalah keyakinan dari pihak anggota masyarakat bahwa sudah
wajar baginya untuk menerima baik dan menaati penguasa dan memenuhi tuntutan-tuntutan
dari rezim itu; kriteria legitimasi untuk menilai keabsahan suatu wewenang/kekuasaan

 Legitimasi Sosiologis: mempertanyakan mekanisme motivatif mana yang nyata-nyata


membuat masyarakat mau menerima wewenang penguasa. Atau motivasi-motivasi
manakah yang mendasari keyakinan anggota-anggota masyarakat bahwa wewenang
yang ada pada seseorang, kelompok, atau penguasa adalah wajar dan patut dihormat;
 Legalitas: kesesuaian dengan hukum yang berlaku;
 Legitimasi Etis: mempersoalkan keabsahan wewenang kekuasaan politik dari segi
norma-norma moral.

TEORI KONSTITUSI

A. Sejarah Pertumbuhan Konstitusi

Piagam Madinah (622 M), berisi kesepatakatan-kesepakatan antara kaum Muhajirin,


Anshor, Yahudi, dan golongan lainnya dalam naskah yang disebut Shahifah. W.
Montgomery Watt memberi nama: “The Constitution of Medina”; R.A. Nicholson:
“Charter”; Philip K. Hitti: “Agreement”; Zainal Abidin Ahmad: “Piagam”.
Pengertian Konstitusi yang dirangkum dari para ahli adalah: himpunan peraturan-
peraturan pokok mengenai penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu masyarakat
yang berkaitan dengan organisasi Negara, kedaulatan Negara, dan pembagian
kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, hak-hak dan kewajiban
rakyat dan pemerintah di bidang-bidang social, politik, ekonomi, agama, dan budaya,
cita-cita dan ideologi Negara dan lain sebagainya.
Resume Tugas Individu Ilmu Negara

B. Pengertian Konstitusi

Istilah Konstitusi berasal dari “constituer” (bhs Prancis) yang berarti membentuk.
Maksud konstitusi ialah pembentukan suatu Negara atau menyusun dan menyatakan
suatu Negara (Wirjono Projodikoro). Sedangkan istilah Undang-Undang Dasar
merupakan terjemahan istilah Belanda: “Grondwet”.
Konstitusi berasal dari istilah Inggris “constitution”, konstitusi memiliki arti lebih luas
baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dalam bahasa latin, kata konstitusi berasal
dari kata “cume” (bersama dengan) dan “statuere” (berdiri).

C. Materi Muatan Konstitusi

Henc van Maarseveen dan Ger van der Tang mengatakan bahwa konstitusi selain
sebagai dokumen nasional, juga sebagai alat untuk membentuk sistem politik dan
sistem hukum negaranya sendiri.

D. Kedudukan, fungsi, dan tujuan konstitusi

Pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untuk membatasi ke sewenangan tindakan


pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah, dan merumuskan pelaksanaan
kekuasaan yang berdaulat. Konstitusionalisme di zaman sekarang dianggap sebagai suatu
konsep yang niscaya bagi setiap negara modern. Konsensus tegaknya konstitusionalisme di
zaman modern bersandar pada:

1. Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita bersama;


2. Kesepakatan tentang ‘the rule of law’ sebagai landasan pemerintahan
atau penyelenggaraan negara;
3. Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur-prosedur
ketatanegaraan

E. Supremasi Konstitusi
Resume Tugas Individu Ilmu Negara

Tidak semua negara memberi kedudukan yang lebih tinggi kepada UUD daripada UU dalam
arti formal. Konstitusi dalam arti luas bisa dalam bentuk UUD, UU, kebiasaan, konvensi.
Lord Bryce membagi menjadi 2:

1. Fleixble Constitution: Konstitusi yang dibuat dan diubah dengan cara


yang sama seperti UU;
2. Rigid Constitution: Konstitusi yang memerlukan persyaratan lebih
berat dlm prosedur perubahan.
3. K.C. Wheare: “Dengan menempatkan konstitusi pada kedudukan
yang tinggi (supreme) ada semacam jaminan bahwa konstitusi IU
akan diperhatikan dan ditaati dan menjamin agar konstitusi tidak
akan dirusak dan diubah begitu saja secara sembarangan.

23 April 2020

TEORI KEDAULATAN

a. Istilah dan Pengertian Kedaulatan.

Berasal dari kata Souvereignty (Inggris), Souveainete (Prancis), Sovranus (Italia), yang
diturunkan dari kata latin Superanus yang berarti “yang tertinggi” (Supreme).

b. Hakikat Kedaulatan

Dalam terminologi ilmu politik modern, kata Kedaulatan digunakan untuk mengartikan
kemaharajaan mutlak atau kekuasaan raja yang paripurna. Kedaulatan memiliki hak yang
tidak dapat diganggu gugat untuk memaksakan perintah-perintahnya kepada semua rakyat
negara yang bersangkutan dan sang rakyat ini memiliki kewajiban mutlak untuk menaatinya
tanpa memperhatikan apakah mereka bersedia atau tidak.

c. Macam-Macam Kedaulatan

1. Kedaulatan Tuhan
2. Kedaulatan Raja
3. Kedaulatan Negara
4. Kedaulatan Hukum/ rechts-souvereineteit
5. Kedaulatan Rakyat/ popular souvereignty
Resume Tugas Individu Ilmu Negara

TEORI DEMOKRASI

Ada 2 Fakta Historis:

1. Dari zaman Yunani kuno hingga sekarang mayoritas teoretikus di bidang politik
banyak melontarkan kritik terhadap teori dan praktik Demokrasi. Komitmen umum
terhadap Demokrasi merupakan fenomena baru;
2. Banyak negara menganut paham Demokrasi, sejarah lembaga politiknya mengungkap
adanya kerapuhan dan kerawanan tatanan Demokrasi.

Beberapa konsep Demokrasi

Tipe-tipe demokrasi:

1. Demokrasi Klasik:
2. Republikanisme protektif
3. Republikanisme dan perkembangannya
4. Demokrasi protektif
5. Demokrasi developmental
6. Demokrasi langsung dan akhir dari politik
7. Demokrasi Kompetisi Elite;
8. Demokrasi pluralisme
9. Demokrasi legal
10. Demokrasi partisipatif
11. Demokrasi deliberatif

Nilai-nilai dalam demokrasi:

1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga (institutionalized


peacefull settlement of conflict).
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang
sebagai berubah (peacefull change in a changing society);
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur (orderly succession of rulers);
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum (minimum of coercion);
Resume Tugas Individu Ilmu Negara

5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity) dalam


Masyarakat yang tercermin dalam keanekaragaman pendapat, kepentingan, serta
tingkah laku;
6. Menjamin tegaknya keadilan

Beberapa lembaga untuk pelaksanaan nilai-nilai demokrasi:


1. Pemerintahan yang bertanggung jawab
2. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan-golongan dan kepentingan-
kepentingan dalam masyarakat dan yang dipilih dengan pemilu yang bebas dan
rahasia dan atas dasar sekurang-kurangnya dua calon untuk setiap kursi;
3. Suatu organisasi politik yang mencakup satu atau lebih partai politik;
4. Pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat;
5. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan
keadilan.

30 April 2020

BENTUK NEGARA dan KONSTITUSI

A. Bentuk Negara

Adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis dan peninjauan secara yuridis
mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis yaitu apabila negara dilihat secara
keseluruhan tanpa melihat isinya dan sebagainya. Disebut peninjauan secara yuridis yaitu
apabila negara hanya dilihat dari isinya atau strukturnya.

Bentuk Negara tidak sama dengan Bentuk Pemerintahan. Bentuk Negara menurut
perkembangan sejarahnya, yakni sejak zaman Yunani Kuno hingga sekarang:

1. Bentuk Negara pada zaman Yunani Kuno, yaitu:

a. Aristokrasi, pemerintahan oleh Aristoktrat(cendekiawan) sesuai dengan pikiran keadilan

b. Timokrasi, pemerintahan oleh orang-orang yang ingin mencapai kemasyhuran dan


kehormatan

c. Oligarchi, pemerintahan oleh para hartawan

d. Demokrasi, pemerintahan oleh rakyat miskin


Resume Tugas Individu Ilmu Negara

e. Tirani, pemerintahan oleh seorang penguasa yang bertindak secara sewenang-wenang

2. Bentuk Negara pada Zaman Pertengahan.

Jellinek memberikan ukuran untuk membedakan berdasarkan cara pembentukan kemauan

negara, yakni:

a. Kerajaan: Pembentukan kemauan terjadi seluruhnya di dalam badan


seseorang dan keuangan negara terbentuk terlihat sebagai kemauan
yang berbadan dan individual;
b. Republik: Kemauan negara tercapai berdasarkan kejadian yuridis
menurut tindakan-tindakan kemauan banyak orang yang berbadan,
sebagai kemauan itu tidak terlihat sebagai kemauan satu orang
melainkan kemauan badan yang hanya mempunyai bentuk realitas
secara yuridis saja.

Bentuk Negara pada Masa Sekarang

1. Negara Kesatuan
2. Negara Federal
3. Negara Konfederasi

B. Konstitusi Negara
1. Pengertian Konstitusi Negara

Hukum dalam sebuah negara memiliki peranan yang sangat penting dalam menjamin
terwujudnya negara yang sesuai dengan cita-cita dan tujuan pembentukannya. Hal tersebut
menjadikan sebuah konsep negara ketika mendudukkan makna cita-cita negara dengan
mengambil posisi bagaimana implementasi hukum dijalankan dengan baik.

C.F Strong berpendapat sebagai berikut: Constitution is a collection of principles according


to which the power of the goverment, the rights of the governed, and the relations between
the two are adjusted. Artinya, konstitusi juga dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan asas-
asas yang menyelenggarakan:

 Kekuasaan pemerintahan (dalam arti luas).


Resume Tugas Individu Ilmu Negara

 Hak-hak dari yang diperintah.


 Hubungan antara pemerintah dan yang diperintah (menyangkut di dalamnya masalah
hak asasi manusia).

2. Sumber-Sumber Konstitusi Negara

Catatan historis timbulnya negara konstitusional, sebenarnya merupakan proses sejarah yang
panjang dan selalu menarik untuk dikaji. Konstitusi sebagai suatu kerangka kehidupan politik
telah disusun melalui dan oleh hukum, yaitu sejak zaman sejarah Yunani, di mana mereka
telah mengenal beberapa kumpulan hukum (sema- cam kitab hukum). Pada masa
kejayaannya (antara tahun 624-404 S.M.) Athena pernah memunyai tidak kurang dan 11
konstitusi. Koleksi Aristoteles sendiri berhasil terkumpul sebanyak158 buah konstitusi dan
berbagai Negara.

konstitusi dimaksudkan untuk mengatur mengenai tiga hal penting, yaitu:

a. Menentukan pembatasan kekuasaan organ-organ negara,


b. Mengatur hubungan antara lembaga-lembaga negara yang satu
dengan yang lain, dan
c. Mengatur hubungan kekuasaan antara lembaga-lembaga negara
dengan warga Negara.

Secara umum, konstitusi dan negara merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan
satu dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai