Abstrak
Qas}s}a}s al-Qur’a>n merupakan bagian kandungan dari Alquran, yang salah satunya menjelaskan kisah Nabi-Nabi
yang digelari U<lu> al-„Azmi, banyak ulama mengatakan bahwa Nabi-Nabi yang diberi gelar U<lu> al-„Azmi merupukan
Nabi yang sangat sabar terhadap ujian yang Allah Swt., dibanding dengan Nabi-Nabi yang lain, namun apakah
dalam Alquran hanya menjelaskan kesabaran saja? Perlu pula untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai yang
terkandung dalam kisah U<lu> al-‟Azmi dalam Alquran, penulis menggunakan penaifsiran Ibn Kathi>r sebagai
mufasir yang condong kepada al-Riwa>yah sebagai sandaran dalam kisah-kisah Alquran. Penelitian ini bersifat
kualitatif, yang berbentuk library research. Kesimpulan dari penelitian ini ialah nilai-nilai U<lu> al-„Azmi dalam
Alquran meliputi: (1). Bersyukur, (2). Dzi hijr (memiliki daya juang) , (3). Terbuka, (4). Rendah hati, (5).
Pembelajar, (6). Gigih, (7). Semangat, (8). Pantang menyerah, (9). Tawakal, (10). Ilahiyah (terkoneksi dengan
Allah), (11). Pemenang, (12). Pengendalian diri, (13). Patuh, (14). Tunduk, (15). khusyu, (16). Keyakinan, (17).
Lembut hati, (18). Sopan, (19). Keteguhan, (20). Keistiqamahan, (21). Teladan, (22). Tidak pengecut dan (23).
Tangguh.
Kata Kunci :
Keywords:
U<lu> al-„Azmi; Ibn Kathi>r; values.
________________________
3
Abu> Kauthar al-Habshi dan „Ali Yahya , 5
Daryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
Membangun Generasi Qurani “Pandangan Imam (Surabaya: Apollo, 1998), 412.
6
Khomeini dan Syahid Muthahhari” cet. 1, (Jakarta: Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai:
Citra, 2012), 6. Perkembangan Moral Keagamaan Manasiswa PTAIN
4
Manna‟ Khalil al- Qat}t}an, Studi Ilmu-ilmu al- (Yogyakarta: Al-Ruzz Media, 2009), 20.
7
Quran, 389. Muhaimin & Abdul Mujib, Pemikiran
Pendidikan Islam (Bandung: Trigenda Karya, 1998),
110.
subjek yang memberi arti (manusia yang hingga ia dapat menguasai banyak ilmu.12 Ibn
menyakininya).8 Kathi>r selesai menghafalkan Alquran genap
di usia sebelas tahun. Kemudian belajar Tafsir
2. Pengertian U<lu> Al-’Azmi dari pembesar ulama, salah satunya Ibn
Secara etimologi, kata U<lu> al-‟Azmi terdiri Taimiyah.13
dua suku kata “U<lu>” dan “al- ’Azmi”. Lafal Ibn Kathi>r adalah seorang ulama besar
U<lu> merupakan kata khusus yang yang menguasai berbagai ilmu terutama
menunjukkan makna jamak yang tidak ada Sejarah, Hadith dan Tafsir. Al-Zahabi
asal kata mufradnya, sedang bila digunakan mengatakan: “Ia adalah imam al mufti, ahl al-
untuk mufrad menggunakan kata dzu< ()ُذو9 Hadith yang jeli, ahl fiqh yang berbakat,
yang berarti "memiliki", baik makhluk yang mufasir yang banyak menuqil, dan
berakal maupun tidak. mempunyai karangan-karangan yang cukup
Sedangkan kata “al- ’Azmi” merupakan berbobot”.
mas}dar, dalam Alquran kata “al- ’Azmi” Di akhir usianya Ibn Kathi>r diuji dengan
mempunyai berbagai bentuk. Adapun dalam kebutaan. Ibn al-Jaza>ri salah seorang murid
bentuk tas}ri>f di dalam Alquran terulang lima dari Ibn Kathi>r memberitahu Ibn Kathi>r
kali, lalu bentuk kata kerja lampau tiga kali berpesan kepadanya: Aku masih tetap menulis
dan satu kali dalam bentuk masa kini dan kitab (Jami‟ al-Masa>nid) pada waktu malam
mendatang, (fi’il mud}ari>). dengan cahaya yang semakin meredup
sehingga mengakibatkan pandanganku
14
3. Biografi Ibn Kathi>r semakin melemah.
Nama asli Ibn Kathi>r ialah al-Hafizh 4. Sumber, Metode dan Corak Tafsir Ibn
Imaduddi>n Isma‟il ibn Amr ibn Katsi>r ibn Kathi>r
D}hau‟ ibn fira‟ al-Bashrawi>. al-Quraisyi> al- Secara sederhana metodologi penafsiran
Dimasyqi>. Adapaun Namu Kunsyahnya ialah adalah metode tertentu yang digunakan oleh
Abu> al-Fida‟. Lahir tahun 700 H dan mufasir dalam menafsirkan Alquran. Pada
meninggal tahun 744 H.10 Ayahnya merupkan umumnya metode ini terbagi menjadi empat,
orang Bashra, bernama Abu Hafsh Umar Ibn yaitu metode ijma>li, tahlili (analitis ), muqa>rin
Kathi>r. Ia adalah salah seorang alim di ( perbandingan ), maud}hu’i ( tematik ).15
kotanya, imam dan khatib di Setiap metode yang digunakan pasti memiliki
kampungnya. Ayahnya wafat ketika Ibn suatu ciri dan spesifikasi masing-masing.
Kathi>r berumur tiga tahun. Selanjutnya Tafis<r Al-Qur'a>n al- Az}im ini dapat
kakaknya bernama Abd al-Wahab yang digolongkan sebagai salah satu tafsir dengan
mendidik dan mengasuh Ibn Kathi>r yang metode tahli>li> (analitis). Karena dalam
masih kecil Basrah. 11 Ibn Kathi>r menuju ke menafsirkan setiap ayat, Ibn Kathi>r
Damaskus untuk mencari ilmu, dengan belajar menjelaskannya secara rinci dengan
Fiqih, Hadith, Tafsir, Sejarah dan Bahasa, mencantumkan beberapa periwayatan yang
lalu digunakan sebagai pendukung dari
argumentasinya.
8
Zaim EL-Mubaroh, Membumingkan Pendidikan Adapun cara beliau menafsirkan adalah
Nilai Mengumpulkan yang Terputus dan Menyatukan dengan menyebutkan ayat lalu
yang Tercerai,,7.
9
Ibn Mandzü>r, Lisa>n al-'Ara>b, cet.1, jilid 15
(Beirut: Da>r al-S}adr, 1990), 438. 12
Muhammad Az-Zuhaily, Ibn Kathir : Al-Hafidz
10
Muh}ammad Ali Al-S}abuni, Al-T}ibya>n fi> Ulu>m al-Mufassir, 74.
al-Qur’a>n judul terjemah: Ikhtisar Ulumul Qur‟an 13
Solah Abdul Fatah Al-Kholidi, Ta‟ri>f Al-
Praktis, penj. Muhammad Qodirun Nur, cet. 1 (Jakarta: Darisi>n Bimana>hij al- Mufasiri>n, 387.
Pustaka Amani, 2001), 313. 14
Solah Abdul Fatah Al-Kholidi, Ta‟ri>f Al-
11
Solah Abdul Fatah Al-Kholidi, Ta‟ri>f Al- Darisi>n Bimana>hij al- Mufasiri>n ,386.
Darisi>n Bimana>hij al- Mufasiri>n , cet. V (Damaskus: 15
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur‟an
Da>r al-Qolam, 2012 M / 1433 H), 381. (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2011), 167.
menafsirkannya dengan istilah yang mudah Corak penafsiran dalam kitab Ibn Kathi>r
dan sederhana. Di samping beliau mengambil adalah menitikberatkan masalah fiqih. Beliau
ayat-ayat lain sebagai shahid, juga sekaligus mengetengahkan perbedaan pendapat di
membandingkannya dengan ayat-ayat tersebut, kalangan ulama fiqih dan menyelami
sehingga makna dan muradnya menjadi jelas. mazhaab-mazhab serta dalil-dalil yang
Cara yang demikian ini sangat menolong dijadikan pegangan oleh mereka, manakala
dalam tafsir ma‟thu>r, sehingga para mufasir membahas tentang ayat yang berkaitan dengan
menyebutnya sebagai Tafsi>r al-Qur‟a>n bi al- masalah hukum. Tetapi meski demikian,
Qur‟a>n. 16 beliau mengambil cara yang pertengahan,
Yang dimaksud dengan metode tahli>li> singkat, dan tidak berlarut-larut sebagaimana
adalah menafsirkan ayat-ayat Alquran dengan yang dilakukan oleh kebanyakan ulama fiqih
memaparkan ayat-ayat Alquran dan ahli tafsir dalam tulisan-tulisan mereka.20
memaparkan berbagai aspek yang terkandung
di dalam ayat–ayat yang sedang ditafsirkan itu 5. Nilai-Nilai Dalam Kisah Ul<u> ‘Azmi
serta menerangkan makna-makna yang Nilai-nilai dalam kisah U<lu> al-‟Azmi
tercakup didalamnya sesuai dengan keahlian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
dan kecenderungan dari mufasir yang Tabel. I
menafsirkan ayat-ayat tersebut .17 N AYAT KONTEKS NILAI
Dalam tafsirnya terhadap kalamullah, O ALQURAN AYAT
1 QS al- Bersyukur (atas Bersyukur
biasanya Ibn Kathi>r menggunakan Hadith dan Isra>[17]:3 segala nikmat
riwayat, menggunakan ilmu Jarh wa al- dalam bentuk
Ta’di>l, melakukan komparasi berbagai apapun)
pendapat dan mentarjih sebagiannya, serta 2 QS. Al-Najm Pantang Dzi hijr
mempertegas kualitas riwayat-riwayat Hadith (53) : 52 menyerah (memiliki
menghadapi daya
yang sahih dan yang dha’if18 kezaliman dan juang)
Tafsir Ibn Kathi>r adalah salah satu kitab kedurhakaan
tafsir yang terkenal dengan menggunakan 3 QS.Al- Mendengarkan Terbuka,
mendekatan periwayatan atau yang biasa „Ara>f[7]:69 nasihat dari rendah hati
disebut tafsi>r bi al ma'thu>r. Dalam kitab siapapun,
bersyukur atas
tafsirnya, Ibn Kathi>r lebih banyak segala nikmat
mencantumkan periwayatan baik dari Hadith- dan karunia
Hadith Nabi, perkataan para sahabat dan Allah
tabi‘in sebagai sumber dari argumentasinya, 4 QS. Al- Menjadikan Pembelajar
Tak jarang Ibn Kathi>r juga memberikan „Ara>f[7] kisah terdahulu
: 69 sebagai
penjelasan tentang jarh dan ta’di>l pada pelajaran
periwayatan, mensahihkan dan mendhaifkan 5 QS. Al-Qamar Menghadapi Gigih
Hadith.19 [54] : 9 pengingkaran
sebesar apapun
6 QS. Hu>d[11] Semangat Semangat
16
Muhammad Ali Al-S}abuni, Al-Tibyan fi Ulu>m :25
al-Qur’a>n, judul terjemah : Ikhtisar Ulumul Qur‟an 7 QS Hu>d[11] Pantang Pantang
Praktis, penj. Muhammad Qodirun Nur, Cet. 1 :27 menyerah menyerah
(Jakarta: Pustaka Amani, 2001), 313. 8 QS. Hu>d[11] Tawakal Tawakal
17
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur‟an (Yogyakarta: :36
Pustaka Pelajar, 2011), 168. 9 QS. Nuh[71]:5 Allah sebagai Ilahiyah
18
Manna’ Khalil al-Qat}}t}an, Mabahith fi> ‘Ulum
al-Qur’a>n, terj. Aunur Rafiqel_Mazni, (Jakarta: Pustaka
al-Kautsar, 2005), 456. 20
Muh}ammad H}usain al-Dzahabi>, Al-Tafsi>r wa al
19
Muh}ammad H}usain al Dzahabi>, Al-Tafsi>r wa al mufassiru>n , 214.
mufassiru>n (Qahirah: Da>r al- Hadith, 2005M), 211.
(12). Pengendalian diri, (13). Patuh, (14). Al-Zuhaili>, Muh}ammad, Ibn Kathi>r : Al-
Tunduk, (15). khusyu, (16). Keyakinan, (17). Hafidz Al-Mufassir.
Lembut hati, (18). sopan, (19). Keteguhan, Daryanto, Kamus Lengkap Bahasa
(20). keistiqamahan, (21). Teladan, (22). Indonesia.Surabaya: Apollo, 1998.
Tidak pengecut dan (23). Tangguh. Engkoswara, Administrasi Pendidikan
.Jakarta:tp, 2010.
DAFTAR PUSTAKA Lubis, Mawardi. Evaluasi Pendidikan Nilai,
Al-Dzahabi>, Muh}ammad H}usain. Al-tafsi>r wa Perkembangan Moral Keagamaan
al-Mufassiru>n. juz. 1.Al-Qohiroh: Da>r Al- Mahasiswa PTAIN .Yogyakarta: Al-Ruzz
Hadith, 2005 M. Media, 2009.
Al- Qat}t}an, Manna’ Khalil. Studi Ilmu-ilmu Majid, Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan
al-Quran. judul asli: Maba>hith fi> ‘U<lu>m Karakter Perspektif Islam. Cet.2.
al-Qura>n, penj. Mudzakir, cet. Ke- Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012.
13.Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, Manz}ur> , Ibn, Lisa>n al-'Ara>b, Cet. 1, jilid
2009), Abdullah, Mawardi, U<lu>mul 15.Beirut: Da>r al-S}adr, 1990.
Qur‟an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Mujib, Muhaimin & Abdul, Pemikiran
2011. Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda
Al-Habsyi, Abu Kautsar dan Ali Yahya. Karya, 1998.
Membangun Generasi Qurani Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Cet.9.
(Pandangan Imam Khomeini dan Syahid Jakarta: Kalam Mulia Group, 2012.
Muthahhari), cet. 1. Jakarta: Citra, 2012. Shihab, Quraish. Membumikan Al-Quran
Al-Kha>lid, Solah Abdul Fatah, Ta’ri>f Al-Da>ris “Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Bimana>hij al-Mufasiri>n, Cet. V Kehidupan Masyarakat”. Bandung,
(Damaskus: Da>r Al-Qolam, 1433 H. Mizan Pustaka, 2013.
Al-S}abuni, Muh}ammad ‘Ali , Al-T}ibya>n fi> Zubaedi, "Desain Pendidikan Karakter",
U<lu>m al-Qur’a>n, judul terjemah : Ikhtisar Cet.2. Jakarta: Kencana Prenada Media
Ulumul Qur‟an Praktis, penj. Muhammad Group, 2012.
Qodirun Nur, Cet. 1.Jakarta: Pustaka
Amani, 2001.