Anda di halaman 1dari 134

ALWATZIKHOEBILLAH

Jurnal Kajian Islam


ISSN:-2242-384x
E-ISSN: 2548-7396
Penerbit
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Penaggung Jawab
Dr. H. Jamiat Akadol, M.Si, MH

Mitra Bistari
Dr. Anton Athoillah (UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Dr. Rulli Nasrullah (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Dr. Aswandi (Universitas Tanjung Pura)

Ketua Dewan Redaksi


Dr. Kaspullah, M.S.I

Dewan Redaksi
Dr. Adnan Mahdi, S.Ag, M.S.I.
Dr. Hj. Eni Dewi Kurniawati, M.Pd
Rusiadi, S.Pd.I, M.Ag
Drs. H. Mujahidin, M.Si
Oscar Hutagaluh, S.Pd, MM, M.Si

Sekretaris Redaksi
Suriadi, S.Pd.I, M.Ag

Desain Grafis
U. Ari Alrizki, S.Pd

Alamat Redaksi
Jl. Raya Sejangkung, Kawasan Pendidikan Sebayan, Sambas
Kalimantan Barat
ALWATZIKHOEBILLAH
Jurnal Kajian Islam
ISSN:-2242-384x
E-ISSN: 2548-7396
Beti Yanuri Posha
Qashashul Quran (Ayat-ayat yang Menunjuk Peristiwa Nabi dan Sejarah), hlm. 1 –
12

Deden Gumilang Masdar Nurulloh


Sejarah Pemikiran Islam Hasan Al Banna, hlm. 13 – 34

Etriadi
Potret Perkembangan Islam di Indonesia, hlm. 35 – 44

Faizal Arifin
Eksistensi Gerakan Freemasonry di Karawang, 1926-1942, hlm. 45 – 58

Hajar Latuapo
Gerakan Modernisme Islam di Nusantara (Studi Sejarah dan Perkembangan
Muhammadiyah di Maluku) Tahun 1932-1999, hlm. 59– 69

Maulana
Tafsir Surat Al-Ma’un , hlm. 70 -78

Muhammad Muhajir
Metode Pendidikan Akhlak-Tasawuf Walisongo, hlm, 79 – 97

Munadi
Asas-Asas Perjanjian dalam Hukum Kontrak Syariah, hlm. 98 – 107

Ubabuddin
Peran Tasawuf dan Pendidikan Islam Terhadap Akhlak Masyarakat Modern, hlm.
108 – 120

Yana Waliyadin
Politik Hijrah Sekarmaji Karto Suwiryo, hlm. 121 - 130
QASHASHUL QURAN
(Ayat-ayat yang Menunjuk Peristiwa Nabi dan Sejarah)

Beti Yanuri Posha *

ABSTRAK

Kedudukan Alquran sebagai kitab suci umat Islam memainkan peran penting, sebagai pilar
Islam dan otoritas tertinggi dalam persoalan-persoalan spiritual dan etika. Kemurnian kitab
Alquran dijamin langsung oleh Allah swt., yaitu dzat yang menciptakan dan menurunkan
Alquran itu sendiri. Kenyataannya, bisa diketahui bahwa satu-satunya kitab yang mudah
dipelajari bahkan sampai dihafal oleh jutaan umat Islam. Isi kandungan dalam Alquran banyak
memuat tentang Qashashul (kisah-kisah sejarah). Suatu peristiwa disebut sejarah jika memiliki
ciri-ciri bahwa peristiwa tersebut unik dan besar pengaruhnya pada masa-masa selanjutnya.
Misalnya menceritakan umat-umat terdahulu, sejarah nabi-nabi, peristiwa-peristiwa masa
lampau, kini dan masa yang akan datang, tidak hanya mempelajari pertumbuhan dan
kemajuannya, tetapi juga mampu menghayati kisah-kisah pada zaman dahulu serta mampu
mengambil value dan ibrahnya. Ayat-ayat yang berbicara tentang kisah-kisah sejarah dalam
Alquran banyak sekali, seperti yang telah dipaparkan dalam uraian ini. Untuk itu, perlu kita
mengetahui dan mengkaji kembali pengertian dari Qashashul Quran, ayat-ayat yang menunjuk
peristiwa nabi dan sejarah serta bagaimana perspektif orientalis terhadap Qashashul Quran.

KATA KUNCI: Qashashul Quran, Ayat-ayat peristiwa nabi dan sejarah, Orientalis

PENDAHULUAN dihafal oleh banyak huffazh. (Ahmad Izzan,


Alquran adalah firman Allah yang 2007: 30). Dan wahyu pertama yang
diturunkan dalam hatinya Nabi Muhammad diterima oleh Nabi Muhammad saw.
saw. atau Alquran adalah kitab suci agama sebagaimana yang terdapat dalam QS. Al-
Islam yang merupakan puncak dan penutup ‘Alaq/96: 1-5. (Departemen Agama RI,
wahyu Allah yang diperuntukkan bagi 2005: 597).
manusia, yang disampaikan kepada Nabi ۡ ِ َ ٰ َ ِۡ‫َ َ َ ٱ‬ َ َ َ ‫ٱ ۡ َ أۡ ِ ۡ ِ َر ّ ِ َ ٱ ِي‬
Muhammad saw. melalui perantaraan
malaikat Jibril diriwayatkan secara ِ َ َ ۡ ِ َ َ ‫ٱ ِي‬ ‫ٱ ۡ َ أۡ َو َر َ ٱ ۡ َ ۡ َ ُم‬ ٍََ
mutawatir, diawali oleh surat Al-Fatihah
diakhiri oleh surat An-Naas, dan ditulis ۡ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ٰ َ ِۡ‫َ َ ٱ‬
dalam mushaf hanya masalah teknis bagi “Bacalah dengan (menyebut) nama
penyampaian dan pemeliharaan Alquran. Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
Ungkapan penyampaian Alquran secara menciptakan manusia dari segumpal darah.
mutawatir, misalnya menyangkut masalah Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
metode penyampaian Alquran, bukan mulia, yang mengajar (manusia) dengan
definisi Alquran. Demikian pula, ungkapan pena, Dia mengajar manusia apa yang tidak
ditulis dalam mushaf hanyalah masalah diketahuinya”.
pemeliharaan mengingat Alquran juga

*
Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) -1-


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Ditinjau dari segi bahasa, Alquran posisi insan kamil atau manusia yang
berasal dari bahasa Arab yang berarti sempurna, sebagaimana yang diharapkan
“bacaan” atau “sesuatu yang dibaca oleh Alquran. (Ahzami Samiun Jazuli,
berulang-ulang”. Kata Alquran adalah 2006: 510). Dan pada kenyataannya bisa
bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja diketahui bahwa satu-satunya kitab yang
qara’a yang artinya membaca. (Abdillah F. mudah dipelajari bahkan sampai dihafal
Hasan, 2011: 530). Konsep pemakaian kata oleh jutaan umat Islam. Spesifikasi Alquran
ini dapat juga dijumpai pada salah satu QS. terdiri atas 114 bagian yang terkenal
Al-Qiyaa-mah/75: 17-18. (Departemen dengan nama surah (surat). Setiap surat
Agama RI, 2005: 577). terdiri atas beberapa ayat, dimana surat
ۡ ِ َ ُ ٰ َ ۡ‫َ ِذَا َ َ أ‬ ‫َ ۡ َ ُ ۥ َو ُ ۡءَا َ ُ ۥ‬ َ ۡ َ َ ‫إ ِن‬ terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al-
Baqarah dan yang terpendek hanya
‫ُ ۡءَا َ ُ ۥ‬
memiliki 3 ayat yakni surat Al-Kautsar,
An-Nashr, dan Al-‘Ashr.
“Sesungguhnya kami yang akan Surat-surat yang panjang terbagi atas
mengumpulkannya (di dadamu) dan sub bagian lagi yang disebut ruku’ yang
membacakannya. Apabila kami telah membahas tema atau topik tertentu.
selesai membacakannya maka ikutilah Sedangkan menurut tempat diturunkannya,
bacaannya itu”. setiap surat dapat dibagi atas surat-surat
Ketika Alquran diturunkan kepada makiyah (surat Mekah) dan madaniyah
Nabi Muhammad saw., yang ayat-ayat dan (surat Madinah). Pembagian ini
surahnya berangsur-angsur, maka secara berdasarkan tempat dan waktu penurunan
otomatis sangat mudah dihafal oleh Nabi surat dan ayat tertentu dimana surta-surat
dan sahabat-sahabatnya. Ketidaktahuan yang turun sebelum Rasulullah saw. hijrah
Nabi Muhammad saw. membaca dan ke Madinah digolongkan surat makiyah
menulis ternyata menjadi salah satu bukti sedangkan setelahnya tergolong surat
ketidakbenaran paham yang mengatakan madaniyah. Dalam skema pembagian lain,
bahwa Alquran itu buatan Nabi Alquran juga terbagi menjadi 30 bagian
Muhammad saw. Walaupun sahabat- dengan panjang sama yang dikenal dengan
sahabat Nabi itu tidak seluruhnya buta tulis juz. Alquran tidak turun sekaligus. Alquran
baca, ada satu, dua diantara mereka yang turun secara berangsur-angsur selama 22
mampu menulis, sehingga mereka mengha- tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi
fal ayat-ayat Alquran sambil menuliskan- masa turun ini menjadi dua periode, yakni
nya di tempat-tempat tertentu seperti di periode Mekah dan periode Madinah.
batu, di pelepah-pelepah kurma, di kulit- Periode Mekah berlangsung selama 12
kulit binatang, sebab waktu itu belum ada tahun masa kenabian Rasulullah saw. dan
kertas jadi praktis hal yang diandalkan oleh surat-surat yang turun pada waktu ini tergo-
mereka adalah penghafalan secara baik. long surat makiyah. Sedangkan periode
Budaya penghafalan inilah yang berlanjut Madinah yang dimulai sejak peristiwa
sampai sekarang, sehingga masih terdapat hijrah berlangsung selama 10 tahun dan
sejumlah orang Muslim yang dapat surat yang turun pada kurun waktu ini
menghafal kitab suci Alquran secara utuh, disebut surat madaniyah. Penulisan
yang tidak dimiliki oleh umat yang lain. (pencatatan dalam bentuk teks) Alquran
(Abdullah Renre, 2016: 5). sudah dimulai sejak zaman Nabi
Alquran membina mental dan jiwa, Muhammad saw. kemudian transformasi-
fisik dan akal, serta akhlak dan perilaku nya menjadi teks yang dijumpai saat ini
mereka, sehingga mereka bisa mencapai selesai dilakukan pada zaman khalifah
derajat yang tinggi dan mencapai sisi Utsman bin Affan.
kemanusiaan. Diharapkan sanggup meraih

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 2 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Sepanjang sejarah, Allah swt.,mengu- kaumnya pada zamannya. Kata “rasul”


tus para nabi ke tengah-tengah manusia berasal dari kata risala yang berarti
yang mana selain menyampaikan pesan- penyampaian. Dari semua rasul, Nabi
pesan Ilahi, mereka memiliki peran yang Muhammad saw., sebagai “nabi dan rasul
sangat penting dalam mendidik dan penutup” yang kewajibannya meliputi umat
menuntun umat manusia. Nabi dan Rasul dan wilayah seluruh alam semesta
adalah orang-orang pilihan Allah. Secara “Rahmatan lil Alamin”. Kemudian ada
lahir, mereka seperti manusia pada umum- gelar yang diberikan kepada rasul yang
nya yang butuh pemenuhan kebutuhan serta memiliki kedudukan tinggi atau istimewa
keterbatasan mulai dari makan, minum, karena ketabahan dan kesabaran yang luar
sakit, sehat, lapar, kenyang dan lain-lain. biasa, dalam menyebarkan agama yang
Maqamnya jauh berbeda dengan kalangan diberi gelar ulul azmi. Hanya lima rasul
awam atau orang beriman yang lain karena yang mendapatkan julukan ini, dari
sudah dinash. Mereka tidak melalui jalan beberapa rasul yang telah diutus Allah.
usaha untuk meraih kenabian, namun Allah Gelar ini adalah gelar tertinggi atau
sendiri dengan sifat kemutlakan-Nya yang istimewa ditingkat para nabi dan rasul.
menetapkan. Nabi dan Rasul memiliki ciri- Tentang gelar ini telah dijelaskan dalam
ciri, di antaranya berakal sempurna, cerdik, QS. Asy-Syuura/42: 13. Para rasul yang
jasadnya bagus tanpa aib sehingga tidak memiliki julukan ulul azmi adalah Nabi
mengurangi rasa hormat kepadanya, Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa
berketurunan dari kebangsaan yang mulia dan Nabi Muhammad saw. (Abdillah F.
bukan dari keturunan bangsa yang tidak Hasan, 2011: 365-366).
beradab, terpelihara dari perbuatan yang Terjemahnya:
rendah dan khilaf. “Dia (Allah) telah mensyari’atkan
Alquran telah menunjukkan daya tarik kepadamu agama yang telah diwasiatkan-
yang luar biasa dalam segala seginya Nya kepada Nuh dan apa yang telah kami
termasuk kisah-kisah yang ada didalamnya. wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa
Kisah-kisah Alquran dikatakan menarik yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim,
karena didalamnya terdapat ayat-ayat Musa dan Isa yaitu: tegakkanlah agama
mengenai kisah umat manusia yang bukan (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah
hanya menarik bagi orang dewasa, kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat
melainkan juga anak-anak. (Nunu Achdiat, berat bagi orang-orang musyrik (untuk
1998: 78). Percaya kepada Nabi dan para mengikuti) agama yang kamu serukan
Rasul merupakan rukun iman yang kepada mereka. Allah memilih orang yang
keempat dalam Islam. Nabi adalah Dia kehendaki kepada agama tauhid dan
seseorang yang diberi oleh Allah wahyu memberi petunjuk kepada (agama)-Nya
dan tidak wajib disampaikan kepada bagi orang yang kembali (kepada-Nya)”.
umatnya. Para nabi boleh menyampaikan Bagaimana pentingnya kisah dalam
wahyu yang diterimanya tetapi tidak punya Alquran dapat dilihat dari segi volume,
kewajiban atas umat tertentu atau wilayah dimana kisah-kisah tersebut memakan
tertentu. Dikatakan bahwa jumlah nabi ada tempat yang tidak sedikit dari seluruh ayat-
124 ribu orang (HR. Tirmizi). Kata “nabi” ayat Alquran. Dari keseluruhan surat,
berasal dari kata naba yang berarti “dari terdapat 35 surat memuat kisah,
tempat yang tinggi”, karena itu orang “yang kebanyakan adalah surat-surat panjang. (A.
di tempat tinggi” semestinya punya Hanafi, 1984: 20). Dari sisi bahasa dan
penglihatan ke tempat yang jauh (prediksi sastra, pengaruh Alquran terbukti pada
masa depan) yang disebut nubuwwah. kenyataan bahwa berbagai dialek orang-
Seorang Rasul diperintahkan Allah orang yang berbahasa Arab tidak terpecah
untuk menyampaikan wahyu kepada ke dalam bahasa-bahasa yang berbeda,

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 3 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

seperti yang terjadi pada bahasa-bahasa Ayat-ayat yang Menunjuk Peristiwa Nabi
pecahan dari bahasa Romawi. Bahasa dan Sejarah
Alquran bersajak dan retoris, tetapi tidak Ayat-ayat sejarah dalam pengertian
puitis. Prosa bersajaknya menjadi standar bahwa salah satu kandungan Alquran
yang berusaha ditiru oleh hampir setiap adalah kisah para nabi dan umat terdahulu.
penulis Arab konservatif dewasa ini. (Philip Ayat-ayat seperti itulah dimaksudkan
K. Hitti, 2010: 160). Kandungan Alquran dengan ayat-ayat sejarah. kisah-kisah yang
tentang sejarah atau kisah-kisah disebut ada dalam Alquran sangat bervariasi dan
dengan istilah Qashashul Quran (kisah- menyebar dalam banyak surah, bahkan ada
kisah Alquran). Bahkan ayat-ayat yang yang berulang pada surah yang lain, tetapi
berbicara tentang kisah jauh lebih banyak perulangannya mempunyai konteks yang
ketimbang ayat-ayat yang berbicara tentang lain pula. (Abdullah Renre, 2016: 17).
hukum. Hal ini memberikan isyarat bahwa Berdasarkan penelitian A. Hanafi,
Alquran sangat perhatian terhadap masalah cerita tentang para nabi mendapatkan porsi
kisah, yang memang di dalamnya banyak yang cukup besar dalam Alquran yaitu dari
mengandung pelajaran (ibrah). jumlah keseluruhan ayat dalam Alquran
yang terdiri dari 6.300 ayat lebih, sekitar
PEMBAHASAN 1600 ayat di antaranya membicarakan para
Definisi Qashashul Quran rasul, dimana kisah Nabi Musa as
Segi bahasa, kata Qashashul berasal merupakan kisah yang paling banyak
dari bahasa Arab al qashshu atau al diulang yaitu 30 kali. (A. Hanafi, 1984: 22).
qishshatu yang berarti urusan, berita, kabar, Mengenai jumlah ayat Alquran para ulama
keadaan maupun cerita. (Ahmad Warson ada yang berbeda pendapat berapa
Munawwir, 1984: 1210). Dalam Alquran sebenarnya jumlah ayat Alquran. Ada yang
sendiri kata Qashashul bisa memiliki arti mengatakan sebanyak 6.210 ayat (ulama
mencari jejak atau bekas (QS. Al-Kahf/18: Madinah), 6.220 ayat (ulama Mekkah),
64, QS. Al-Qashash/28: 11) dan berita- 6.236 ayat (ulama Kufah), 6.219 ayat
berita yang berurutan. (QS. Ali Imran/3: 62, (ulama Bashrah), dan 6.226 ayat (ulama
QS. Yusuf/12: 111). Namun secara Syam/Syria). Adanya perbedaan dalam
terminologi, pengertian Qashashul Quran menghitung jumlah ayat Alquran tersebut,
adalah kabar-kabar dalam Alquran tentang disebabkan oleh karena adanya perubahan
keadaan-keadaan umat yang telah lalu dan cara membaca yang dilakukan oleh Nabi
kenabian masa dahulu, serta peristiwa- saw. Namun demikian, mereka sepakat
peristiwa yang telah terjadi. (T.M. Hasbi bahwa jumlah ayat Alquran itu sebanyak
Ash-Shiddieqy, 1972: 176). Sedangkan 6.200 lebih. (Hamdani Anwar, 1995: 90).
menurut Manna’ Khalil Al-Qattan, Didalam Alquran banyak dikisahkan
mendefinisikan Qashashul Quran sebagai beberapa peristiwa yang pernah terjadi
pemberitaan Alquran tentang hal ihwal dalam sejarah. Dari Alquran dapat
umat-umat dahulu dan para nabi, serta diketahui beberapa kisah yang pernah
peristiwa-peristiwa yang terjadi secara dialami orang-orang jauh sebelum kita
empiris. (Manna’ Khalil Al-Qattan, 2007: sejak Nabi Adam seperti kisah para Nabi
430). Dan sesungguhnya Alquran banyak dan kaumnya. Kisah-kisah dalam Alquran
memuat peristiwa-peristiwa masa lalu, ada tiga macam di antaranya ialah:
sejarah umat-umat terdahulu, negara, a. Kisah para Nabi terdahulu. Kisah
perkampungan dan mengisahkan setiap ini mengandung informasi
kaum dengan cara shuratan nathiqah mengenai dakwah mereka kepada
(artinya seolah-olah pembaca kisah tersebut kaumnya, mukjizat-mukjizat yang
menjadi pelaku sendiri yang menyaksikan memperkuat dakwahnya, sikap
peristiwa itu). orang-orang yang memusuhinya,

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 4 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

tahapan-tahapan dakwah dan kitab Allah swt., yang berisi berbagai


perkembangannya serta akibat- macam perintah maupun larangan-
akibat yang diterima oleh mereka Nya. Jika seorang telah memiliki
yang mempercayai dan golongan kemantapan dalam mengimani para Nabi
yang mendustakan. (Manna’ Khalil dan Rasul, mereka akan dibawa dalam
Al-Qattan, 2007: 431). Misalnya suatu keyakinan yang sama-sama diimani
kisah Nabi Adam (QS. Al- semua Nabi, yakni keesaan Allah swt.
Baqarah/2: 30-39, Al-A’raaf/7: 11 Kisah Nabi juga bisa dijadikan teladan bagi
dan lainnya), kisah Nabi Nuh (QS. kehidupan seseorang. Keteladanan
Hud/11: 25-49), kisah Nabi Hud diperlukan agar seseorang memiliki sosok
(QS. Al-A’raaf/7: 65, 72, 50, 58), yang bisa dijadikan idola. Misalnya sosok
kisah Nabi Idris (QS. Maryam/19: yang tampan seperti Nabi Yusuf as, yang
56-57, Al-Anbiyaa’/21: 85-86), kaya seperti Nabi Sulaiman, yang handal
kisah Nabi Yunus (QS. Yunus/10: pertempuran seperti Nabi Musa as. Dalam
98, Al-An’aam/6: 86-87), kisah pembelajaran, peserta didik memiliki
Nabi Luth (QS. Hud/11: 69-83), bermacam-macam karakter, bakat, dan
kisah Nabi Musa (QS. Al- pembawaan. Hal ini perlu dikembangkan
Baqarah/2: 49, 61, Al-A’raaf/7: dengan memberikan kisah-kisah pilihan
103-157), kisah Nabi Harun (QS. Nabi dan Rasul.
An-Nisaa’/4: 163), kisah Nabi Daud b. Kisah yang berhubungan dengan
(QS. Saba’/34: 10, Al-Anbiyaa’/21: kejadian pada masa lalu dan orang-
78), kisah Nabi Sulaiman (QS. An- orang yang tidak disebutkan
Naml/27: 15, 44, Saba’/34: 12-14), kenabiannya, seperti kisah tentang
kisah Nabi Ayub (QS. Al- Luqman (QS. Luqman/31: 12-13),
An‘aam/6: 34, Al-Anbiyaa’/21: 83- kisah tantang DzulQarnain (QS. Al-
84), kisah Nabi Ibrahim (QS. Al- Kahf/18: 83-98), kisah tentang
Baqarah/2: 124, 132, Al-An’aam/6: Ashabul Kahfi (QS. Al-Kahf/18: 9-
74-83), kisah Nabi Ismail (QS. Al- 26), kisah tentang Thalut dan Jalut
An’aam/6: 86-87), kisah Nabi Ishaq (QS. Al-Baqarah/2: 246-251), kisah
(QS. Al-Baqarah/2: 133-136), kisah tentang Yajuj Ma’juj (QS. Al-
Nabi Ya’qub (QS. Al-Baqarah/2: Anbiyaa’/21: 95-97), kisah tentang
132-140), kisah Nabi Yusuf (QS. bangsa Romawi (QS. Ar-Ruum/30:
Yusuf/12: 3-102), kisah Nabi 2-4), kisah tentang Maryam (QS.
Yahya (QS. Al-An’aam/6: 85), Ali Imran/3: 36-45, dan lain-lain),
kisah Nabi Zakaria (QS. kisah tentang Fir’aun (QS. Al-
Maryam/19: 2-15), kisah Nabi Isa Baqarah/2: 49-50, dan lain-lain),
(QS. Al-Maaidah/5: 110-120), dan kisah tentang Qorun (QS. Al-
kisah Nabi Muhammad (QS. At- Qashash/28: 76-79, dan lain-lain)
Takwir/81: 22-24, At-Taubah/9: dan lain sebagainya.
43-57). Kisah tersebut ada yang patut kita
Kisah-kisah para nabi tersebut menjadi teladani dan tidak perlu diteladani. Kisah
informasi yang sangat berguna bagi upaya teladan dari selain para Nabi dan Rasul
meyakini para Nabi dan Rasul Allah. dapat dijadikan pelajaran bahwa meskipun
Keimanan pada para Nabi dan Rasul tidak sebagai Nabi atau Rasul manusia tetap
merupakan suatu keharusan bagi umat berpeluang menjadi orang baik yang bisa
Islam yang harus ditanamkan semenjak menjadi pilihan. Sedangkan kisah yang
usia dini. Tanpa adanya keyakinan ini, tidak patut diteladani juga bermanfaat bagi
seseorang tidak akan bisa membenarkan upaya penjagaan diri agar tidak terjerumus
wahyu Allah swt., yang terdapat dalam pada perbuatan yang sama.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 5 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

c. Kisah-kisah menyangkut peristiwa- kelahiran Nabi Isa, d. Kadang-


peristiwa pada masa Rasulullah kadang juga suatu kisah diungkap
saw. Seperti kisah tentang Ababil seperti drama, misalnya kisah Nabi
(QS. Al-Fil/105: 1-5), Kisah Ibrahim dan Ismail ketika
tentang hijrahnya Nabi saw (QS. membangun Ka’bah.
Muhammad/47: 13), Kisah tentang 3) Dilihat dari sudut dimulainya kisah
perang Badar dan Uhud (QS. Ali dan perkembangan tokohnya.
Imran), Kisah tentang perang Dalam hal ini dapat dibedakan
Hunain dan At-Tabuk (QS. At- menjadi; a. Ada kisah Alquran
Taubah), dan lain sebagainya. dimulai dari awal kelahiran
Kisah-kisah tersebut dapat tokohnya, seperti kisah Nabi Adam,
dipergunakan untuk memantapkan kisah Nabi Isa, dan lain-lain, b.
keyakinan dan keimanan kita akan benar- Kadang-kadang suatu kisah dimulai
benar mencontoh kebaikan yang dilakukan dari tidak terlalu awal kelahiran dan
para sahabat yang telah berjuang dengan akhir kehidupan tokohnya, seperti
semangat. Disamping itu, juga motivasi kisah Nabi Yusuf, demikian juga
untuk selalu berjuang dan berkorban di dengan kisah Nabi Ibrahim, c.
jalan Allah swt. Kadang-kadang pula kisah dimulai
Macam-macam kisah dalam Alquran pada akhir perkembangan
(Mardan, 2009: 194-198), dapat dilihat kehidupan tokohnya, seperti kisah
berdasarkan: Nabi Nuh, Hud, dan lain-lain.
1) Dari segi pengungkapannya. Dalam 4) Dilihat dari segi penyebutan tempat
hal ini, dapat dibedakan; a. kadang- dan tokohnya. Dalam hal ini dapat
kadang Allah menyebut suatu kisah dibedakan menjadi; a. Kisah yang
berulang-ulang yang berbeda tanpa ditunjukkan tempat, tokoh dan
memberi kesan membosankan, gambaran peristiwanya, seperti
karenanya kadang-kadang dijumpai kisah Nabi Musa dengan Fir’aun,
dalam Alquran kisah seorang nabi kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail,
disebut dalam beberapa surah, kisah Nabi Syuaib, kisah Nabi Nuh,
seperti kisah Nabi Musa; b. kadang- dan lain-lain, b. Kisah yang
kadang pula Allah menyebut kisah mengemukakan peristiwa atau
seorang nabi dalam surah tertentu, keadaan tertentu pelaku sejarah
seperti kisah Nabi Yusuf. tanpa menyebutkan nama tokoh dan
2) Dari segi urutan permasalahan yang tempatnya, seperti kisah dua putra
dikemukakan. Dalam hal ini dapat Nabi Adam yang melaksanakan
dibedakan; a. Pengungkapan kisah kurban dalam QS. Al-Maaidah/5:
dimulai terlebih dahulu dengan 27-30, c. Kisah dalam bentuk dialog
intisari atau ringkasan kisah, setelah yang tidak menyebut pelaku dan
itu diuraikan perinciannya dari awal tempatnya, seperti kisah dua orang
sampai akhir, seperti kisah ashabul pemilik kebun dalam QS. Al-
kahfi, b. Pengungkapan kisah Kahf/18: 32-43.
dimulai dari akhir cerita, kemudian 5) Dilihat dari segi isi dan kandungan.
kisah itu kembali diulangi dari awal Dalam hal ini dapat dibedakan atas;
sampai akhir, seperti kisah Nabi a. Kisah para nabi dan rasul, kisah
Musa dengan Fir’aun, c. Kadang- seperti ini berisi gambaran seruan
kadang pula suatu kisah diuraikan para nabi dan rasul kepada
secara langsung tanpa didahului kaumnya, b. Kisah yang
oleh pendahuluan dan kesimpulan, berhubungan dengan kejadian-
seperti kisah Maryam di saat kejadian masa lampau, c. Kisah

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 6 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

yang ada keterkaitannya dengan Kisah-kisah dalam Alquran merupakan


kejadian atau peristiwa yang terjadi salah satu cara yang digunakan Alquran
pada masa Nabi Muhammad saw., untuk mewujudkan tujuan yang bersifat
seperti kisah hijrah, kisah isra’, dan agama. Sebab Alquran sebagai kitab
lain-lain. dakwah agama dan kisah menjadi salah satu
Adapun unsur-unsur kisah dalam medianya untuk menyampaikan dan
Alquran (Fajrul Munawir, 2005: 108-109), memantapkan dakwah tersebut. Oleh
adalah: karena itu, tujuan-tujuan yang bersifat
a. Pelaku (al-Syaksy). Dalam Alquran religius ini, maka keseluruhan kisah dalam
para aktor dari kisah tersebut tidak Alquran tunduk pada tujuan agama baik
hanya manusia, tetapi juga tema-temanya, cara-cara pengungkapan-
malaikat, jin dan bahkan hewan nya maupun penyebutan peristiwanya.
seperti semut dan burung hud. (Sayyid Qutb, 1981: 111).
b. Peristiwa (al-Haditsah). Unsur Namun ketundukan secara mutlak
peristiwa merupakan unsur pokok terhadap tujuan agama bukan berarti ciri-
dalam suatu cerita, sebab tidak ciri kesusasteraan pada kisah-kisah tersebut
mungkin, ada suatu kisah tanpa ada sudah menghilang sama sekali, terutama
peristiwanya. Berkaitan peristiwa, dalam penggambarannya. Bahkan dapat
sebagian ahli membagi menjadi dikatakan bahwa tujuan agama dan
tiga, yaitu pertama, peristiwa yang kesusasteraan dapat terkumpul pada
merupakan akibat dari suatu pengungkapan Alquran. (A. Hanafi, 1984:
pendustaan dan campur tangan 68). Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan
qada-qadar Allah swt., dalam suatu kisah Alquran adalah untuk tujuan agama,
kisah. Kedua, peristiwa yang meskipun demikian tidak mengabaikan
dianggap luar biasa atau yang segi-segi sastranya.
disebut mukjizat sebagai tanda Adapun tujuan dan fungsi Qashashul
bukti kebenaran, lalu datanglah Quran antara lain:
ayat-ayat Allah swt., namun mereka a) Untuk menunjukkan bukti
tetap mendustakannya lalu turunlah kerasulan Muhammad saw. Sebab
azab. Ketiga, peristiwa biasa yang beliau meskipun tidak pernah
dilakukan oleh orang-orang yang belajar tentang sejarah umat-umat
dikenal sebagai tokoh yang baik terdahulu, tetapi beliau dapat
atau buruk, baik merupakan Rasul mengetahui tentang kisah tersebut.
maupun manusia biasa. Semua itu tidak lain berasal dari
c. Percakapan (Hiwar). Biasanya wahyu Allah.
percakapan ini terdapat pada kisah b) Untuk menjadikan uswatun
yang banyak pelakunya, seperti hasanah suri tauladan bagi kita
kisah Nabi Yusuf, kisah Nabi Musa semua, yaitu dengan mencontoh
dan sebagainya. Isi percakapan akhlak terpuji dari para Nabi dan
dalam Alquran pada umumnya orang-orang shaleh yang disebutkan
adalah soal-soal agama, misalnya dalam Alquran.
masalah kebangkitan manusia, c) Untuk mengokohkan hati Nabi
keesaan Allah swt, pendidikan dan Muhammad saw., dan umatnya
sebagainya. Dalam hal ini Alquran dalam beragama Islam dan
menempuh model percakapan menguatkan kepercayaan orang-
langsung. Jadi, Alquran orang mukmin tentang datangnya
menceritakan pelaku dalam bentuk pertolongan Allah swt., dan
aslinya. hancurnya kebatilan, (lihat QS.
Tujuan dan Fungsi Qashashul Quran Hud/11: 120).

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 7 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

d) Mengungkap kebohongan ahli kitab semuanya dari Tuhan Yang Maha


yang telah menyembunyikan isi Esa (QS. Al-A’raaf/7: 59).
kitab mereka yang masih murni. 4. Keempat, menerangkan bahwa cara
e) Untuk menarik perhatian para yang ditempuh oleh nabi-nabi
pendengar dan menggugah dalam berdakwah itu satu dan
kesadaran diri mereka melalui sambutan kaum mereka terhadap
penuturan kisah. dakwahnya itu juga serupa (QS.
f) Menjelaskan prinsip-prinsip Hud/11).
dakwah agama Allah, yaitu bahwa 5. Kelima, menerangkan dasar yang
semua ajaran para Rasul intinya sama antara agama yang diajarkan
adalah tauhid, (Manna’ Khalil Al- oleh Nabi Muhammad saw., dengan
Qattan, 2007: 307). agama Nabi Ibrahim as., secara
g) Memelihara dan mempertahankan khusus, dengan agama-agama
martabat kemanusiaan (lihat QS. at- bangsa Israil pada umumnya dan
Tiin/95: 4-6). menerangkan bahwa hubungan ini
h) Memelihara dan mempertahankan lebih erat daripada hubungan yang
kesucian manusia. (Rizem Aizid, umum antara semua agama.
2015: 32). Keterangan ini berulang-ulang
Jika dilihat dari keseluruhan kisah disebutkan dalam cerita Nabi
yang ada maka tujuan-tujuan tersebut dapat Ibrahim, Musa dan Isa as.
dirinci sebagai berikut: (Muhammad Chirjin, 1989: 120).
1. Pertama, salah satu tujuan cerita itu C. Perspektif Orientalis terhadap
ialah menetapkan adanya wahyu Qashashul Quran
dan kerasulan. Dalam Alquran Kalangan orientalis, seperti Schawally,
tujuan ini diterangkan dengan jelas Welhausen dan Horofitz berpendapat
di antaranya dalam QS. Yusuf/12: bahwa Alquran itu berasal dari kata
2-3 dan QS. Al-Qashash/28: 3. keryana. Keryana dalam bahasa Ibrani atau
Sebelum mengutarakan cerita Nabi Suryani yang berarti bacaan atau apa yang
Musa, lebih dahulu Alquran dibaca. Mereka juga mengatakan bahwa
menegaskan, “Kami membacakan kata qiraat dengan arti membaca tidak
kepadamu sebagian dari cerita berasal dari bahasa Arab asli. Pendapat para
Musa dan Fir’aun dengan kaum orientalis ini ternyata di bantah oleh
sebenarnya untuk kamu yang Subhi Shalih dalam karyanya Mabahits
beriman”. Dalam QS. Ali Imran/3: Fi‘Ulum Alquran yang menyatakan bahwa
44 pada permulaan cerita Maryam kata qara’a dengan arti membaca memang
disebutkan, “Itulah berita yang belum dipakai oleh orang-orang Arab pada
ghaib, yang kami wahyukan masa jahiliyyah dahulu. Waktu itu, kata
kepadamu”. qara’a dipakai dengan arti bunting.
2. Kedua, menerangkan bahwa agama Sedangkan kata qara’a dengan arti
semuanya dari Allah, dari masa membaca dipungut oleh orang-orang Arab
Nabi Nuh sampai dengan masa dari bahasa Arami. (A. Athaillah, 2007: 11-
Nabi Muhammad saw., bahwa 13).
kaum muslimin semuanya 1. Pendapat Orientalis tentang
merupakan satu umat. Bahwa Allah Kisah
Yang Maha Esa adalah Tuhan bagi Para penulis Yahudi dan Kristen ada
semuanya (QS. Al-Anbiyaa/21: 51- yang secara khusus mencari pengaruh
92). Yahudi Kristen didalam Alquran. Diantara
3. Ketiga, menerangkan bahwa agama hal yang mereka analisis adalah tentang
itu semuanya dasarnya satu dan itu kisah para Nabi yang terdapat dalam

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 8 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Alquran. Mereka beranggapan, bahwa di Mekkah untuk membicarakan


kisah-kisah tersebut merupakan jiplakan masalah-masalah keagamaan.
sempurna yang diambil Nabi Muhammad Pendapat Orientalis dan Muhammad
saw., dari tradisi Yahudi-Kristen yang Izzah Darwah tersebut sangat penting
berada dilingkungannya. Dasar dari dalam rangka membahas kisah-kisah dalam
ungkapan mereka tersebut adalah: Alquran. Kemudian membuktikan benar-
a) Orang-orang Yahudi-Kristen telah tidaknya kisah-kisah dalam Alquran itu
lama ada baik di Mekkah maupun merupakan wahyu Allah swt., yang bersifat
Madinah. Diantara mereka ada yang mukjizat. (Rachmat Syafe’i, 2006: 132).
berprofesi sebagai pengajar agama, 2. Bantahan terhadap Orientalis
pedagang, maupun pemukim tetap. Pernyataan kaum orientalis itu tidak
Merekalah yang membawa cerita- ditopang oleh bukti sejarah dan tidak dapat
cerita tentang nabi-nabi terdahulu, diterima oleh akal sehat serta bertentangan
kemudian diambil oleh Nabi dengan pernyataan Alquran sendiri.
Muhammad saw. a. Tidak ada bukti yang menunjukkan
b) Nabi Muhammad pernah belajar bahwa lingkungan Nabi di Mekkah
langsung dari pemuka-pemuka dipenuhi tradisi Yahudi-Kristen,
agama Yahudi atau Kristen, yang karena tidak ada syair-syair Arab
dimaksudkan mereka adalah kuno yang menyatakan demikian.
Buhaira dan tokoh-tokoh Yahudi- b. Tidak dapat dipercaya sumber yang
Kristen lainnya merupakan guru mengatakan bahwa Nabi kerap
dari Nabi Muhammad saw. berdiskusi dalam soal-soal
Atas dasar inilah orang-orang Yahudi keagamaan dengan orang-orang
dan Kristen menetapkan bahwa kisah-kisah Yahudi-Kristen sebelum menjadi
dalam Alquran bukalah wahyu, melainkan Rasul. Seorang sejarawan Arab
serapan Nabi Muhammad saw terhadap yang juga diakui ketelitiannya oleh
lingkungan sekitarnya. (Rachmat Syafe’i, orang Barat, Ibn Ishaq mengatakan
2006: 131). tidak benar bahwa Nabi sering
Selain dari kalangan orientalis, berdiskusi dengan Yahudi-Kristen
ternyata ada pula orang Muslim yang sebelum diangkat menjadi Rasul,
membenarkan pendapat tersebut, seperti hanya saja orang Yahudi, Kristen
Muhammad Izzah Darwah. Ia mengajukan dan para peramal telah
beberapa argumen yaitu: membicarakan tentang akan
1. Para pendengar Alquran (orang hadirnya seorang Rasul.
Arab Jahiliyah) sudah tidak asing c. Pendapat yang mengatakan bahwa
lagi terhadap kisah yang dibawakan orang Yahudi-Kristen membacakan
Nabi Muhammad saw., ini terbukti Taurat dan Injil dihadapan Nabi
dengan Firman Allah swt., pada QS. adalah tidak benar, kerena menurut
Ar-Ruum/30: 9 dan Al-Hajj/22: 45- Malik bin Nabi’ tidak ada
46. ditemukan bahwa Injil berbahasa
2. Orang-orang Yahudi sering Arab pada masa itu.
membacakan Taurat dan Injil d. Begitu pula tentang pernyataan
dihadapan majelis Nabi saw., dan bahwa orang Arab Jahiliyah telah
tentu saja sedikit banyaknya Nabi mengetahui kisah-kisah dalam
saw., mengadopsi hal tersebut. Alquran, itu semua hanya anggapan
3. Sebelum diangkat menjadi rasul, kosong belaka karena pada saat
Nabi Muhammad saw kerap sebelum turunnya Alquran orang
berdiskusi dengan para Ahl al-Kitab Arab tidak mengetahui tentang
kisah-kisah tersebut.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 9 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Berkaitan dengan bantahan tersebut, dilaksanakan secara sembarangan


Alquran sendiri telah tegas menyatakan: Itu melainkan harus dikaji prinsip-prinsip yang
adalah diantara berita-berita penting mendasari pandangan pendidikan maupun
tentang yang gaib yang Kami wahyukan metode yang digunakannya. (Abdurrahman
kepadamu (Muhammad); tidak pernah An-Nahlawi, 1989: 17).
kamu dan tidak (pula) kaummu sebelum ini Kita telah jelaskan bahwa
mengetahuinya. (QS. Hud/11: 49), hal yang membuktikan kebenaran ajaran para nabi
sama juga ditegaskan oleh QS. Yusuf/12: berkaitan dengan mukjizat yang mereka
102 dan QS. Ali Imran/3: 44. tunjukkan. Allah swt., sesuai dengan
Bahwa terjadi persamaan dalam garis hikmah-Nya, pasti memberikan mukjizat
besar bukan merupakan bukti penjiplakan. kepada para utusan-Nya sebagai bukti
Nabi Muhammad saw., sejak dini telah kebenaran mereka. Dalam Alquran
mengakui bahwa beliau adalah pelanjut disebutkan bahwa para nabi sebelum
dari risalah para nabi. Beliau Rasulullah saw. telah dikabari tentang
mengibaratkan diri beliau dengan para nabi kedatangannya sebagai nabi akhir zaman,
sebelumnya bagaikan seorang yang dan bahkan Ahli Kitab pun menunggu
membangun rumah, maka dibangunnya kedatangannya. Oleh sebab itu, kenabian
dengan sangat baik dan indah, kecuali satu Rasulullah saw bagi mereka telah
bata di pojok rumah itu. Orang-orang disinggung sejak lama dan di saat ia
berkeliling di rumah tersebut dan muncul, ia memiliki semua tanda dan
mengaguminya sambil berkata, kriteria yang benar-benar tidak dapat
“Seandainya diletakkan bata di pojok menyisakan keraguan dihati siapapun
rumah ini, maka Akulah (pembawa) bata bahwa ia memang nabi utusan Tuhan.
itu dan Akulah penutup para nabi.” Dengan melihat kabar-kabar yang telah
Demikian sabda Beliau yang diriwayatkan diberikan kepada mereka dari alam ghaib
oleh Bukhari melalui Jabir bin Abdillah. dan juga terbuktinya kabar tersebut,
(M. Quraish Shihab, 1998: 206-212). sempurnalah hujjah Tuhan atas umat
3. Membuktikan Kebenaran Risalah manusia. Namun karena Rasulullah saw.
Rasulullah saw adalah nabi yang diutus untuk semua umat
Pentingnya kedudukan kisah dalam manusia dan siapapun dimanapun mereka
kehidupan manusia itulah, maka banyak berada mereka harus mengikutinya, maka
orang yang mempergunakannya untuk Allah saw., sesuai hikmah-Nya harus
menelaah sejarah dan mempelajarinya lebih memberi mukjizat yang abadi kepadanya
lanjut seperti dalam kisah sekitar tokoh- yang tidak akan sirna dimakan masa.
tokoh sejarah yakni para Nabi dan Rasul Nabi-nabi lainnya hanya diberi
(al-Qissatu al-Tarikhiyah). Untuk mukjizat yang hanya bisa disaksikan orang-
mengetahui bahwa para Nabi dan Rasul orang dimasanya saja, dan orang-orang
memiliki hikmah ilmu pengetahuan yang setelahnya hanya bisa mendengar dari
tinggi, tetapi apakah itu hanya karena cerita-cerita pendahulunya. Namun tidak
kehendak Allah semata. Kalau itu hanya selamanya bisa seperti itu. Setelah ribuan
karena wahyu semata maka bukan hak tahun perkataan yang sering berpindah dari
manusia untuk menyelidikinya, tetapi kalau satu mulut ke mulut lain pasti akan
itu melalui ikhtiar, maka sangat perlu mengalami perbedaan dan perubahan. Oleh
mengetahui proses pencapaian karena itu, nabi akhir zaman haruslah
keberhasilannya itu, karena pendidikan memiliki sebuah mukjizat yang akan selalu
merupakan keterpautan antara aspek dasar menjadi mukjizat hingga kapanpun
teoritis dengan operasional praktis. Dengan sehingga siapapun dan di manapun dapat
pemikiran demikian, maka pemahaman mengakui kebenaran kenabiaannya melalui
serta pelaksanaan pendidikan, tidak dapat mukjizat itu. Maka diturunkanlah Alquran

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 10 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

sebagai kitab suci yang agung dan an orientalis, sekaligus membuktikan


merupakan mukjizat abadi. autentisitas Alquran. Pertama, pada
prinsipnya Alquran bukanlah “tulisan”
SIMPULAN tetapi merupakan “bacaan” dalam arti
Kandungan Alquran tentang kisah- ucapan dan sebutan. Baik proses turunnya
kisah disebut dengan istilah Qashashul wahyu maupun penyampaian, pengajaran
Quran. Alquran merupakan mukjizat dan periwayatannya dilakukan melalui
terbesar, keistimewaan, keagungan, dan lisan dan hafalan, bukan tulisan. Kedua,
kehebatan Alquran ditegaskan dalam meskipun pada prinsipnya diterima dan
beberapa ayat, yang di antaranya diajarkan melalui hafalan, Alquran juga
menyatakan bahwa jika semua manusia dan dicatat dengan menggunakan berbagai
jin bergabung, mereka tidak akan mampu medium tulisan. Hingga wafatnya
menghasilkan hal yang serupa dengan Rasulullah saw., hampir seluruh catatan-
Alquran (QS. Al-Isra’/17: 88). Ayat-ayat catatan awal tersebut milik pribadi para
yang berbicara tentang kisah-kisah jauh sahabat Nabi, dan karena itu berbeda
lebih banyak bila dibandingkan dengan kualitas dan kuantitasnya satu sama lain.
ayat-ayat yang berbicara tentang hukum. Ketiga, kesalahpahaman tentang rasm dan
Hal ini memberikan isyarat bahwa Alquran Qira’at. Sebagaimana diketahui, tulisan
sangat perhatian terhadap kisah-kisah, yang Arab atau khat mengalami perkembangan
didalamnya banyak mengandung (ibrah) sepanjang sejarah. Pada kurun awal Islam,
pelajaran. Kisah-kisah yang disajikan Allah Alquran ditulis “gundul”, tanpa tanda-baca
dalam Alquran berfungsi dan bertujuan sedikit pun. Sistem vokalisasi baru
untuk memberitahukan dan menunjukkan diperkenalkan kemudian. Meskipun
kepada umat manusia bahwa Allah demikian, rasm Utsmani sama sekali tidak
mengutus para Nabi sebagai utusan dan ia menimbulkan masalah, mengingat kaum
akan senantiasa menjaganya hingga tugas muslimin saat itu belajar Alquran langsung
kenabian itu selesai. dari para sahabat, dengan cara menghafal,
Kajian orientalis terhadap Alquran dan bukan tulisan. Mereka tidak bergantung
tidak sebatas mempersoalkan autentisitas- pada manuskrip atau tulisan. Apapun hasil
nya. Isu klasik yang selalu diangkat adalah yang dicapai para orientalis tentang
soal pengaruh Yahudi, Kristen, Zoroaster, kajiannya terhadap Islam, kaum Muslim
dan lain sebagainya terhadap Islam dan isi harusnya bisa mengambil sesuatu yang
kandungan Alquran berusaha mengungkap- bermanfaat dari Barat, tanpa menghancur-
kan apa saja yang bisa dijadikan bukti kan bangunan Islam. Tidak perlu mengikuti
tersebut seperti dari literatur dan tradisi pemikir Kristen Barat tanpa menyadari
Yahudi-Kristen (Abraham Geiger, Clair asumsi-asumsi teologis yang terkandung
Tisdall, dan lain-lain) maupun yang dalam pemikiran tersebut serta dampak
membandingkannya dengan adat-istiadat negatif yang ditimbulkannya. Selama
Jahiliah, Romawi, dan lain sebagainya. mereka tidak bisa membuktikan anggapan-
Biasanya mereka akan mengatakan bahwa nya secara ilmiah.
cerita-cerita dalam Alquran banyak yang
keliru dan tidak sesuai dengan versi bibel
(alkitab) yang mereka anggap lebih akurat.
Ada beberapa hal yang perlu garisba-
wahi dan diingat dalam menghadapi serang

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 11 -


DAFTAR PUSTAKA

Achdiat, Nunu. 1998. Seni Berkisah: Memandu Anak Memahami Al-Qur’an. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Aizid, Rizem. 2015. Sejarah Peradaban Islam Terlengkap. Cet. 1; Yogyakarta: DIVA
Press.

Al-Qaththan, Manna’ Khalil. 2007. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Bogor: Pustaka Litera Antar
Nusa.
An-Nahlawi, Abdurrahman. 1989. Ushulut Tarbiyah wa Asalibuna, terj. Hery Noer Ali.
Cet. I; Bandung: Diponegoro.
Anwar, Hamdani. 1995. Pengantar Ilmu Tafsir: Bagian Ulumul Qur’an. Cet. I; Jakarta:
Fikahati Aneska.
Ash-Shiddieqy, TM Hasbi. 1972. Ilmu-Ilmu Alquran. Jakarta: Bulan Bintang.
Athaillah, A. 2007. Sejarah Alquran Verifikasi tentang Otentesitas Alquran.
Banjarmasin: Antasari Press.
Chirjin, Muhammad. 1989. Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an. Yogyakarta: Dana Bakti
Prima Yasa.
Hanafi A. 1984. Segi-segi Kesusasteraan pada Kisah-kisah Al-Qur’an. Cet. I; Jakarta:
Pustaka al-Husna.
Hasan, Abdillah F. 2011. Ensiklopedi Lengkap Dunia Islam. Cet. I; Yogyakarta: Mutiara
Media.
Hitti, Philip K. 2010. History of the Arabs, From the Earliest Time to the Present, Terj.
R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, History of the Arabs. Cet. 1;
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Izzan, Ahmad. 2007. Metodologi Ilmu Tafsir. Cet. I; Bandung: Tafakur.

Jazuli, Ahzami Samiun. 2006. Kehidupan dalam Pandangan Alquran. Jakarta: Gema
Insani Press.

Mardan. 2009. Al-Qur’an Sebuah Pengantar Memahami Al-Qur’an Secara Utuh. Cet. I;
Jakarta: Pustaka Mapan.
Munawir, Fajrul et.,al. 2005. Al-Qur’an. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan
Kalijaga.
Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Kamus Al-Munawwir. Yogyakarta: UPBIK Pondok
Pesantren Krapyak.
Qutb, Sayyid. 1981. Seni Penggambaran dalam al-Qur’an, terj. Khadijah Nasution.
Yogyakarta: Nur Cahaya.
Renre, Abdullah. 2016. Tafsir Ayat-ayat Sejarah. Makassar: Alauddin University Press.
RI, Departemen Agama. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Syaamil Cipta
Media.
Shihab, M Quraish. 1998. Mukjizat Al-Quran. Bandung: Mizan.
Syafe’i, Rachmat. 2006. Pengantar Ilmu Tafsir. Bandung: Pustaka Setia.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 12 -


SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM HASAN AL BANNA

Deden Gumilang Masdar Nurulloh*


Mahasiswa Pascasarjana Prodi Sejarah Kebudayaan Islam (S2)
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

ABSTRAK

Hasan Al Banna melalui gerakan Ikhwanul Muslimun telah menginspirasi pembaharuan Islam
pada abad ke-20. Corak pemikiran yang diketengahkannya adalah pemikiran Islam yang
moderat, tidak berlebih-lebihan dan tidak pula serba memudahkan. Menjadi alternatif bagi
pemikiran umum yang berkembang saat itu, yakni pemikiran sekularisme (memisahkan urusan
agama dengan negara). Warisan terbesar Hasan Al Banna adalah jama’ah Ikhwanul Muslimun,
yang didirikannya pada bulan Maret 1928 masehi, bertepatan dengan bulan Zulqa’idah 1347
hijriyah. Hasan Al Banna tewas ditembak pada 12 Februari 1949 di depan Kantor Pusat
Pemuda Ikhwanul Muslimun, lewat sebuah perencanaan tingkat tinggi petinggi militer Mesir
dikomandoi Mahmud Abdul Majid, seperti yang diungkap Fathi Yakan. Menjadi semakin
menarik lagi, apabila pemikiran Hasan Al Banna ditinjau lebih dalam, untuk mengangkat
gagasan-gagasan orisinilnya tentang perkembangan dan pergerakan keislaman, akan
dipaparkan pemikiran-pemikiran Hasan Al Banna meliputi Islam, aqidah, hadits, fiqih, tasawuf
dan tarekat, masalah-masalah khilafiyah, tarbiyah, ilmu pengetahuan, ekonomi, paham-paham
ideologi, gender, jihad, politik, sistem pemerintahan, dan persoalan Khilafah.

KATA KUNCI: Hasan Al Banna, Pemikiran, Pembaharuan Islam, Ikhwanul Muslimun,


Moderat

PENDAHULUAN Muslimin. Perlu diketahui bahwa,


Hasan Al Banna adalah mujaddid pengajaran Sirah Nabawiyah menjadi salah
(pembaharu) pada permulaan abad ke-14 satu pengajaran wajib dalam manhaj
hijriyah, sekaligus pendiri salah satu gerak- Tarbiyah yang digagas Hasan Al Banna
an Islam terbesar dunia, Ikhwanul Musli- lewat Ikhwanul Muslimun disamping
min di Mesir, sebuah gerakan yang dalam materi penting lainnya seperti Aqidah,
perkembangannya sudah memiliki penga- Akhlak, Al Quran, Hadits, Ghazwul Fikri,
ruh lebih di 70 negara dunia (Rahmat dan lain-lain.
Abdullah, 2013). Warisan terbesar Hasan Al Banna
Hasan Al Banna sendiri semasa adalah jama’ah Ikhwanul Muslimun, yang
hidupnya merupakan tokoh kharismatik didirikannya pada bulan Maret 1928 mase-
dan sangat diwaspadai oleh negara-negara hi, bertepatan dengan bulan Zulqa’idah
Barat yang saat itu men jajah negeri-negeri 1347 hijriyah.
Muslim, hingga Richard Mitchell seorang Hasan Al Banna tewas ditembak pada
diplomat Amerika Serikat pada waktu itu 12 Februari 1949 di depan Kantor Pusat
cerita (alm) KH. Rahmat Abdullah Pemuda Ikhwanul Muslimun, lewat sebuah
mengajukan rekomendasi agar mewaspadai perencanaan tingkat tinggi petinggi militer
pengajaran Sirah Nabawiyah karena akan Mesir dikomandoi Mahmud Abdul Majid,
membang-kitkan militansi para pemuda seperti yang diungkap Fathi YakanHerry

*
Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 13 -
IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Nurdi, 2011). Syahidnya Mursyid ‘Am Di dalam penjara, kelompok yang


Ikhwanul Musli-min ini karena sangat berpandangan seperti itu mulai menyendi-
membahayakan kepentingan-kepentingan ri, membuat kelompok baru dan meninggal
Barat di kawasan Timur Tengah, sehingga kan Al Ikhwan Al Muslimun. Mereka tidak
begitu beredarnya kabar tewasnya Al lagi salat bersama para tahanan Al
Banna sekaligus pembubaran gerakan ini Ikhwan. Bahkan terjadi perdebatan yang
oleh pemerintah Mesir, mereka sangat panjang antara mereka dan Al Ikhwan.
gembira (Sayyid Qutub, 1987). Mursyid jama’ah, yakni Al Ustadz Hasan
Diantara pemikiran terpenting dan Hudaibi (pengganti Hasan Al Banna sete-
orisinal yang dilontarkan oleh Hasan Al lah wafatnya) dalam tulisan yang kemudian
Banna adalah Al Maratibul Amal (urutan beliau rangkum di dalam bukunya Du’at La
amal) yang terdiri dari, memperbaiki diri Qudhat membantah pemikiran pengkafiran
sendiri (bina’usy Syakhsyiyah Islamiyah); tersebut.
membentuk keluarga Muslim (takwin Amir Syukri Mustafa, selaku pemimpin
baitul Muslim); membimbing masyarakat dan pendiri kelompok At Takfir menuduh
(Irsyadul mujtama’i); memerdekakan tanah pemimpin Al Ikhwan Al Muslimun telah
air (tahrirul wathan); membenahi pemerin melakukan pengkhianatan besar, karena Al
tahan (ishlahul hukumah); mengembalikan Ikhwan tidak melakukan perlawanan ter-
eksistensi kenegaraan (al kayyan ad dauli); hadap pihak keamanan dan kepolisian
dan, sakaguru peradaban (ustadziyatul serta membiarkan kulit-kulit saudaranya
‘alam). Tujuh tahapan amal ini dikenal dicambuk dan leher-leher mereka dipancu-
sebagai cetak biru yang menginspirasi ng.
pergerakan Islam di setiap penjuru dunia Jadi, bagaimana bisa Al Ikhwan Al
sampai saat ini. Muslimun dianggap bertanggungjawab at-
Ada juga sebagian kalangan yang as kelompok yang telah memisahkan diri
menuduh Hasan Al Banna sebagai ideolog dari mereka dan bahkan menuduh Al
dari pemahaman takfiri (pengkafiran). Ikhwan dengan tuduhan yang sangat bu-
Namun bantahan ini datang dari seorang ruk? (Amer Syamakh, 2011).
cendekiawan Muslim ternama, Yusuf Hal itu menegaskan apa yang sebelum
Qaradhawi. Syaikh Qaradhawi telah mela- nya pernah dinyatakan Hasan Al Banna,
kukan studi dan melacak akar pemikiran bahwa sebagaimana dalil-dalil Al Quran,
takfiri dalam tubuh Ikhwanul Muslimun, Islam memerintahkan berlaku objektif dan
dan tiba pada kesimpulan bahwa paham berinteraksi dengan baik terhadap orang
pengkafiran ini tidak dikenal semasa Hasan kafir yang mengikat perjanjian dengan
Al Banna masih hidup dan menjadi mursyid umat Islam (Ahlul Dzimmi).
‘Am Ikhwanul Muslimun, lebih lengkapnya Kita tidak mengkafirkan seorang Mus-
Syaikh Qaradhawi menyatakan: lim yang telah mengikrarkan dua kalimat
Ada anggapan bahwa jam’ah takfir syahadat, mengamalkan tuntutan-tuntutan-
merupakan perpanjangan tangan dari Al nya dan melaksanakan kewajiban-kewajib-
Ikhwan Al Muslimun. Tapi sesungguhnya, an, baik karena pendapatnya maupun ke-
benih kelompok ini mulai muncul di dalam maksiatannya, kecuali jika ia mengatakan
penjara perang. Mereka mulai mengkafir- kata-kata kufur, atau mengingkari sesuatu
kan di dalam penjara dan akhirnya yang telah diakui sebagai asas dari agama,
mengkafirkan setiap orang, mulai dari atau mendustakan ayat-ayat Al Quran yang
orang yang menyiksa mereka tanpa belas sudah jelas maknanya, atau menafsirkan-
kasih, para penguasa yang mengeluarkan nya dengan cara yang tidak sesuai dengan
perintah penyiksaan terhadap mereka, juga kaidah bahasa Arab, atau melakukan suatu
masyarakat yang diam melihat tindakan perbuatan yang tidak mungkin dinterpreta-
penyiksaan tersebut.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 14 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

sikan kecuali kekufuran (Hasan Al banna, dengan tanggal 25 Sya’ban 1324 Hijriyah
2012). di Kota Mahmudiyah, sebuah wilayah di
Akan menjadi semakin menarik lagi, propinsi Buhairah, lebih kurang 90 km dari
apabila pemikiran Hasan Al Banna ditinjau Kairo, Mesir (Amer Syamakh, 2011).
lebih dalam, untuk mengangkat gagasan- Namanya bermakna Sang Pembangun
gagasan orisinilnya tentang perkembangan Kebaikan. Ayahnya adalah sa-lah seorang
dan pergerakan keislaman. Dalam jurnal ahli fiqih dan hadits ternama di masanya,
ini, akan dipaparkan pemikiran-pemikiran Syaikh Ahmad Abdurrahman Al Banna Al
Hasan Al Banna meliputi Islam, aqidah, Sa’ati. Beliau memiliki karya-karya yang
hadits, fiqih, tasawuf dan tarekat, masalah- baik dalam bidang hadits Rasul ullah, baik
masalah khilafiyah, tarbiyah, ilmu pengeta- berupa penyusunan, hingga penjelasan
huan, ekonomi, paham-paham ideologi, hadits sehingga mendapatkan penghormat-
gender, jihad, politik, sistem pemerintahan, an dari ulama sezamannya.
dan persoalan Khilafah, rujukan utamanya Diantara karya-karya Syaikh Ahmad
adalah dua kitab yang dituliskan sendiri Abdurrahman Al Banna Al Sa’ati adalah
oleh Hasan Al Banna, yakni, Majmu’atur Badaiul Minan fi Tartibi Musnad Imam Asy
Rasail (Kumpulan Risalah Dakwah), dan Syafi’i (Kumpulan Musnad dan Sunan
Mudzakkiratud Da’wah Wad Da’iyah Imam Syafi’i sesuai dengan bab-bab fiqih),
(Untuk Dakwah dan Para Da’inya), serta be demkian pula dengan musnad Imam Abu
berapa buku lainnya sebagai penunjang. Hanifah. Selain itu beliau menyusun hadits-
Dengan demikian diharapkan dapat meng- hadits dalam musnad Imam Ahmad yang
hadirkan sebuah rekonstruksi pemikiran mencapai 40.000 hadits sesuai dengan bab-
yang utuh mengenai Hasan Al Banna. bab fiqih yang diberi judul Al Fath Ar
Rabbani li Tartib Musnad Al Imam Ahmad
Riwayat Hidupnya Secara Ringkas bin Hanbal As Syaibani. Hadits-hadits di
Suatu kali, seorang wartawan mewa- dalam kitab ini kemudian diberikan syarah
wancarai Hasan Al Banna, wartawan itu me atau penjelasan yang dilengkapi dengan
minta beliau menjelaskan tentang kepribadi hikmah serta hukum-hukum dalam sebuah
annya kepada orang lain, maka Hasan Al kitab yang diberi judul Bulughul Amani min
Banna menjawab: Asraaril Fathi Ar Rabbani. Dikarenakan
“Saya adalah pengembara yang seda- sangat besar, maka beliau meringkasnya
ng mencari kebenaran, seorang manusia lagi dalam sebuah kitab berjudul Mukhtas-
yang sedang memahami hakikat kemanusia har Bulughul Amani min Asraaril Fathi Ar
annya diantara mereka, seorang warga Rabbani yang terdiri dari 24 jilid besar
negara yang selalu mendengungkan kemu- Untuk menafkahi keluarganya, sang ayah
lian kemerdekaan, ketenangan, dan kehi- membuka toko arloji (Muhammad Abdul
dupan yang baik bagi negerinya di bawah Qadir Abu Faris,
naungan Islam yang lurus. Saya berkonsen Sewaktu kecil, Hasan Al Banna menim
trasi untuk memahami rahasian keberada- ba ilmu di Madrasah Diniyah Ar Rasyad di
an-Nya. Kemudian beliau berseru, sesung bawah bimbingan Syaikh Muhammad
guhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan Zahran. Selain belajar insya’ (mengarang),
matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta qawa’id (tata bahasa), dan tahbiq (praktek-
alam. Tiada sekutu bagi-Nya’ dan demikian nya), Madrasah Ar Rasyad mengenalkan
itulah yang diperintahkan kepadaku dan pembaharuan materi-materi kepada murid-
aku adalah orang yang pertama-tama muridnya, suatu materi yang pada saat itu
menyerahkan diri kepada Allah.” (Abbas tidak populer di madrasah-madrasah seje-
As Sissy, 2001). nis, misalnya adab (tata karma) yang ditua-
Hasan Al Banna lahir pada hari Ahad ngkan dalam pelajaran muthala’ah (waca-
14 Oktober 1906 masehi, bertepatan na), atau imla’ (dikte), serta mahfuzhat

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 15 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

(hafalan) yang dituangkan dalam bentuk Awwaliyah di Damanhur, yakni sekolah


puisi atau prosa yang indah. Al Banna juga calon guru, guna mewujudkan cita-citanya
belajar hadits dengan target hafalan tertentu menjadi seorang pendidik. Pendidikan di
sekaligus memahaminya. Mengenai itu Madrasah Al Mu’allimin ini beliau tempuh
semua, Hasan Al Banna menceritakan: selama tiga tahun. Di sini, beliau berguru
Semua murid diharuskan mengkaji kepada Syaikh Abdul Aziz Athiyah, Syaikh
hadits baru yang sebelumnya telah Farhat Salim, Syaikh Abdul Fattah Abu
disampaikan syarahnya kepada mereka ‘Allam, Syaikh Al Hajj’ Ali Sulaiman, dan
sampai mereka mampu memahaminya. Hal Syaikh Al Basyuni. Suatu kali, Syaikh
ini dilakukan setiap pekan sekali pada Abdul Aziz Athiyah berkata kepada Hasan
akhir jam pelajaran, yakni pada hari Al Banna:
Kamis. Mereka harus mengulang-ulangnya Bagus sekali jawabanmu. Seandainya
sampai hafal, di samping masih harus hafal ada nilai yang lebih tinggi dari sepuluh,
juga hadits-hadits yang telah mereka tentu akan kuberikan kepadamu.
pelajari sebelumnya. Sehingga ketika Selama bersekolah di sana, beliau
mereka telah menempuh pendidikan satu berhasil menghafal berbagai matan (teks
tahun saja, mereka telah memperoleh buku yang berupa intisari ilmu), seperti
perbendaharaan hadits yang cukup. Malhatul I’rab Al Hariri, Alfiyah Ibnu
Sebagian besar dari hadits-hadits yang Malik, Al Yaqutiyah Mushthalat Hadits, Al
dihafalkan itu benar-benar melekat dalam Jauharah tentang tauhid, Ar Rahbiyah
otak sejak saat itu (Hasan Al Banna, 2013. tentang warisan, As Sulam mengenai man-
Hasan Al Banna tidak lama belajar di tiq (logika), Al Qadwari mengenai fiqih
Ar Rasyad, seiring kepindahan Syaikh Abu Hanifah, Al Ghayan wal At Taqrib
Muhammad Zahran dari sekolah tersebut. Abu Syuja’ mengenai fiqih madzhab
Al Banna melanjutkan pendidikannya di Maliki (Hasan Al Banna, 2013).
Madrasah I’dadiyah. Di sini, selain menim- Dengan kemampuannya itu, tidak
ba pelajaran umum, Hasan Al Banna turut heran bila Hasan Al Banna menjadi lulusan
memulai upaya menghafal Al Quran terbaik di madrasahnya dan terbaik ke-5 di
langsung di bawah bimbingan ayahnya Mesir waktu itu. Pendidikan tingginya, ia
setiap selesai salat subuh hingga menjelang selesaikan di Darul ‘Ulum Kairo pada bulan
berangkat ke sekolah. Juni 1927. Kemudian beliau mendapatkan
Salah satu gurunya yang berpengaruh tugas mengajar dari pemerintah Mesir di
terhadap perkembangan Hasan Al Banna kota Ismailia pada 19 September 1927. Di
adalah Syaikh Muhammad Afandi Abdul kota inilah, Hasan Al Banna mulai mengem
Khaliq, guru matematika dan olahraga yang bangkan metode dakwahnya.
memiliki kemuliaan akhlak. Dari Sang
Syaikh ini, Hasan Al Banna mulai menge- Metode Dakwah Hasan Al Banna
nal organisasi, ketika Syaikh Muhammad Ulama tasawuf kontemporer sekaligus
Afandi Abdul Khaliq menginisiasi pendiri- penulis kitab Tadzkiratun Nafs yang meru-
an Perhimpunan Akhlak Mulia bagi siswa- pakan intisari dari pemikiran-pemikiran
siswa kelas tiga. Seluruh anggota Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya
perhimpunan ini harus saling mengingatkan Ulumuddin, Sa’id Hawwa menyebutkan,
agar berpegang teguh kepada agama, Hasan Al Banna adalah peletak dasar teori
menunaikan salat tepat pada waktunya, taat gerakan Islam melalui gagasan-gagasannya
kepada Allah, mematuhi kedua orang tua, yang aplikatif dan dapat diterima oleh
dan mematuhi siapa saja yang lebih tua atau setiap Muslim (Sa’d Hawwa, 2005).
yang lebih mulia (Hasan Al Banna, 2013. Dalam metode dakwahnya, Hasan Al
Memasuki usia ke-13, Hasan Al Banna Banna menyebarkan pemurnian prinsip-
pindah ke Madrasah Al Mu’allimin Al prinsip Islam dan seruan kembali kepada Al

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 16 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Quran dan keshalihan Islam (Ira M. masjid, kafe-kafe, dan di tengah masyara-
Lapidus, 2000). Didorong oleh kegelisahan kat umum.
yang ia saksikan sendiri di negerinya Beberapa kolega yang ikut andil dalam
berupa munculnya budaya permisivisme di proyek dakwah ini, sebagaimana disebut-
kalangan masyarakat dan jauh dari akhlak kan Al Banna dalam memoarnya adalah
yang Islami, serta arus lalu-lintas surat ustadz Muhammad Madkur, Syaikh Hamid
kabar yang isinya bertenta-ngan dengan ‘Askariyah, Syaikh Ahmad Abdul Hamid,
nilai-nilai Islam, ditambah lagi gelapnya dan lain-lain. Adapun kitab-kitab yang
masyarakat umum terhadap hukum-hukum dijadikan rujukan sebagai materi pendidik-
agama, Hasan Al Banna ber pendapat an para da’i ini antara lain kitab Ihya
bahwa, kalau hanya masjid yang digunakan Ulumuddin Imam Al Ghazali, Al Anwar Al
sebagai sarana untuk menyam-paikan Muhammadiyah karangan Syaikh An
ajaran Islam kepada masyarakat luas, Nabhani, Tanwirul Qulub fi Mu’amalati
tidaklah cukup (Hasan Al Banna, 2013). ‘Allamil Ghuyub karangan Syaikh Al
Hasan Al Banna kemudian mengklasi- Kurdi, dan beberapa buku biografi (Hasan
fikasikan masyarakat Mesir menjadi empat Al Banna, 2013).
golongan objek dakwah dalam sebuah pen- Setelah proses pendidikan para da’i itu
jelasan yang sangat panjang pada tulisan- selesai, tiba saatnya mengirim mereka ke
nya Majmu’atur Rasail yakni al mu’minin tengah masyarakat. Hasan Al Banna memi-
(mukmin), al mutaraddin (orang yang liki suatu gagasan yang unik kepada
ragu), al naf’iyin (orang oportunis), dan al mereka, yakni percobaan untuk berdakwah
mutahaamilin (orang yang arogan), yang di kedai-kedai kopi yang memang banyak
dipungkasi oleh sebuah kalimat, sebagaima tersebar di seantero Mesir umumnya. Pada
na diterjemahkan: mulanya, tentu saja mereka menolak gagas
Kami ingin agar kaum kami mengeta- an tersebut. Mereka berpikir bahwa cera-
hui bahwa dakwah ini tidak tepat, kecuali mah yang efektif adalah di mimbar-mimbar
untuk orang yang telah memahami berba- masjid. Selain itu mereka berpendapat
gai aspeknya dan memberikan segala biaya bahwa pemilik kedai-kedai kopi tentu akan
yang dibutuhkannya; baik jiwa, harta, menolak kehadiran para da’i sebab ditakut-
waktu, dan kesehatan (Hasal Al Banna, kan mengganggu kenikmatan para pengun
2006). jung yang berniat melepas lelah dari rumit
Menurut Syaikh Jum’ah Amin, dak- nya pekerjaan sehari-hari.
wah yang dijalankan oleh Hasan Al Banna Tetapi Hasan Al Banna berbeda
adalah dakwah dengan penuh hikmah, di- pendapat dengan mereka, dalam pandangan
hiasi nasihat yang indah dan memuaskan beliau, kebanyakan orang-orang yang ada
akal dengan argumentasi yang baik. Tiada di kedai kopi justru siap mendengarkan
paksaan dan kekerasan. Ditopang dengan ceramah. Hasan Al Banna menilai bahwa
prinsip-prinsip Islam yang luhur dan ber- melalui cara-cara penyampaian yang tepat
sumber dari kitabullah yang nyata dan ke- dan tidak melukai perasaan, kegiatan ini
hidupan Rasul-Nya yang terpercaya. Untuk merupakan hal yang unik langka dan baru
mencapai tujuan itu dibutuhkan beberapa buat para pengunjung. Beliau mengingat-
perkara, pemahaman yang detail; iman ya- kan bahwa ceramah yang efektif itu meng-
ng mandala; cinta yang kokoh; kesadaran habiskan waktu antara lima hingga sepuluh
yang sempurna, dan; amal yang berkelan- menit saja. Paling sama seperempat jam,
jutan (Jum’ah Amin, 2011). sebab beliau berpikir berpanjang-panjang
Hasan Al Banna kemudian berpikir dalam ceramah khawatir dapat menjenuh-
untuk membuat sebuah kelompok pelatihan kan para pendengarnya. Tema-tema yang
berceramah dan penyuluhan agama yang beliau kupas dalam ceramah-ceramah di ke
akan disebarkan secara luas ke masjid- dai kopi itu meliputi tema-tema pokok yang

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 17 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

bersifat umum. Senantiasa mengingatkan Mendirikan Ikhwanul Muslimun


para pengunjung agar mengingat Allah dan Setelah dakwah dari satu kedai kopi ke
hari akhir, serta menyampaikan targhib kedai yang lainnya berjalan optimal, berkun
(kabar gembira) dan tarhib (peringatan). junglah enam orang yang telah mendapat-
Secara terus terang, Hasan Al Banna kan pengaruh dan sentuhan yang disampai
menceritakan kisah safari dakwah di kedai- kan oleh Hasan Al Banna, mereka antara
kedai kopi dalam memoarnya: lain: Hafidz Abdul Hamid, Ahmad Al
Ternyata pendengar sangat takjub. Hashari, Fuad Ibrahim, Abdurrahman
Mereka semua terdiam mendengarkan ce- Hasbullah, Ismail Izz, dan Zaki Al
ramah dengan seksama. Para pemilik kedai Maghribi (Hasan Al Banna, 2013).
pada mulanya seperti kurang berkenan, Mereka berkumpul dan mengungkap-
namun setelah itu mereka justru minta agar kan kegelisahannya terhadap realitas umat
ceramah ditambah lagi. Mereka ingin agar Islam yang terbelenggu, jauh dari keduduk-
setelah menyampaikan cermah, kami mi- an dan kemuliaan. Menjadi buruh di negeri
num-minum terlebih dulu, atau minta apa nya sendiri, dan dikuasai oleh penguasa
saja yang diinginkan. Namun dengan halus asing yang menjajah negeri. Semuanya men
kami tolak. Kami meminta maaf kepada yadari bahwa ada satu kewajiban seorang
mereka karena tidak bisa memenuhi Muslim yang tidak boleh luput di tengah
keinginan mereka dengan alasan sempitnya ujian ini, yakni kewajiban untuk beramal.
waktu. Kami memang telah berjanji kepada Setelah itu, terjadilah baiat, sumpah setia
diri sendiri untuk mengoptimalkan penggu bahwa mereka akan hidup bersaudara,
nakan waktu untuk Allah. Karenanya, kami beramal untuk Islam dan berjihad di jalan-
tidak ingin memanfaatkannya untuk yang Nya. Hasan Al Banna mengusulkan
lain. Sikap kami ini dapat memberikan perkumpulan ini bernama Al Ikhwan Al
pengaruh yang cukup besar bagi jiwa Muslimun dan disetujui oleh semuanya. Al
mereka. Tidak perlu heran, karena Allah Ikhwan Al Muslimun atau Ikhwanul
swt., tidak pernah mengutus seorang rasul Muslimun mengandung makna, “Saudara-
atau nabi, melainkan motto pertamanya saudara yang sama-sama Muslim.”
adalah, ‘Katakanlah, “Saya tidak akan Namun dalam perkembangan selanjut
meminta upah dari kalian atas dakwah nya khususnya di Indonesia, jama’ah ini
ini.” Kesucian niat inilah yang memberikan lebih populer dengan sebutan Ikhwanul
pengaruh yang positif dalam jiwa para Muslimin yang maknanya, “Saudara-sauda
mad’u (objek dakwah) (Hasan Al Banna, ranya kaum Muslimin.”
2013). Ikhwanul Muslimun memiliki delapan
Metode dakwah Hasan Al Banna mem karakteristik dakwah yang khas, seperti
berikan prioritas kepada sepuluh kepribadi- dijelaskan Hasan Al Banna, yakni sebagai
an seorang Muslim, yaitu qowiyul jism mana diterjemahkan: (Hasan Al Banna,
(kuat fisiknya), matinul khuluq (kokoh 2006).
akhlaknya), mutsaqoful fikri (luas wawas- 1. Da’watun salafiiyun: Karena mereka
annya), qodirun ‘alal kasbi (mandiri ekono mengajak kembali bersama Islam
minya), salimul aqidah (selamat aqidah- kepada sumbernya yang jernih dari kitab
nya), shohihul ibadah (benar ibadahnya), Allah dan sunnah Rasul-Nya.
mujahidun linafsihi (melakukan mujahadah 2. Thariqatun sunniyatun: karena mereka
terhadap dirinya sendiri), haritsun ‘ala membawa jiwanya untuk mengamalkan
waqtihi (penuh perhatian akan waktunya), sunnah yang suci dalam segala hal,
munadzdzaman fii syu’unihi (rapi khususnya dalam masalah aqidah dan
urusannya), naafi’an lighairihi (bermanfaat ibadah, selama ada kemampuan.
bagi orang lain) (Hasan Al Banna, 2006). 3. Haqiiqatun shufiyyatun: karena mereka
memahami bahwa asas kebaikan adalah

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 18 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

kesucian jiwa, kejernihan hati, kontinui- waktu sore dalam keadaan lelah karena
tas amal, berpaling dari ketergantungan bekerja, maka ia diampuni.” Beliau juga
kepada makhluk, cinta karena Allah, dan bersabda, “Sesungguhnya Allah menyu-
keterikatan kepada kebaikan. kai seorang mukmin yang kreatif.”
4. Hai’atun siyaasiyyatun: karena secara 8. Fikratun ijtimaa’iyyatun: karena mereka
internal mereka menuntut perbaikan sangat menaruh perhatian pada segala
pemerintahan, meluruskan persepsi ya- penyakit yang ada dalam masyarakat
ng terkait dengan hubungan umat Islam Islam, dan berusaha menemukan cara
terhadap bangsa-bangsa lain di luar ne- pengobatan, dan mengupayakan penyem
geri, menarbiyah bangsa agar memiliki buhan umat darinya.
kebanggan dan kemuliaan, serta menja- Kemudian dalam risalah da’watunaa
ga nasionalisme sebisa mungkin. fii thaurin jadiid yang dibuat setelah Perang
5. Jamaa’atun riyaadhiyatun: karena me- Dunia kedua meletus, Hasan Al Banna
reka sangat memperhatikan fisik dan me merangkum kembali karakteristik dakwah
mahami benar bahwa seorang mukmin Ikhwanul Muslimun menjadi Rabbaniyatun
yang kuat itu lebih baik daripada seorang ‘alamiyyatun atau Rabbani dan universal.
mukmin yang lemah. Nabi Muhammad Prinsip Rabbani yang dimaksudkan oleh
saw., besabda, “Sesungguhnya badan- beliau adalah prinsip dasar yang melandasi
mu mempunyai hak atas dirimu (untuk seluruh tujuan gerakan, yakni agar manusia
diperhatikan).” Sesungguhnya, semua mengenal Tuhannya dan dari hubungan
kewajiban dalam Islam tidak mungkin inilah mereka dapat meraih kekuatan ruhi-
dapat dilaksanakan dengan sempurna yah yang sanggup membebaskan diri
dan benar tanpa didukung fisik yang mereka dari belenggu kejumudan, hingga
kuat. Salat, puasa, haji, dan zakat juga mencapai kesucian dan keindahan kemanu-
harus dilakukan dengan fisik yang dapat siaan. Sedangkan prinsip universal ialah
memikul beban pekerjaan, amal, dan per karena ia ditujukan kepada semua manusia
juangan untuk mencari rezeki. Mereka dengan prinsip bahwa semua manusia
juga memperhatikan struktur dan klub- adalah saudara. Dengan demikian Ikhwanul
klub olahraga yang dapat menandingi, Muslimun tidak mengakui rasisme dan
bahkan terkadang mengungguli keban- tidak pula mendukung fanatisme terhadap
yakan klub yang dikhususkan untuk olah ras dan warna kulit (Hasan Al Banna,
raga fisik. 2012).
6. Rabithatun ‘ilmiyyatun tsaqaafiyyatun: Tujuan Ikhwanul Muslimun terbagi
karena Islam menjadikan thalabul ‘ilmii dua. Pertama, tujuan jangka pendek yang
sebagai kewajiban bagi setiap Muslim meliputi berperan aktif dalam medan kebi-
dan Muslimah. Dan, karena majelis- jakan secara umum dan bakti sosial apapun
majelis ikhwan pada dasarnya adalah bentuknya selama kondisi memungkinkan.
tempat pengajaran dan peningkatan wa- Kedua, tujuan asasi yakni perubahan total
wasan. Sedangkan lembaga-lembaganya dan integral yang melibatkan semua unsur
adalah tempat untuk menarbiyah fisik, kekuatan umat, saling bahu membahu,
akal, dan ruh. bersatu padu untuk menghadapi dan
7. Syarikatun iqtishadiyyatun: karena Is- mengadakan perubahan secara total yakni
lam sangat memperhatikan pengelolaan menerapkan nilai-nilai Islam dalam seluruh
dan pendapatan kekayaan sebagaimana aspek kehidupan (Hasan Al Banna, 2012).
mestinya. Inilah yang disabdakan
Rasulullah saw., “Sebaik-baik harta Dalam menjalankan aktivitasnya, Ikh-
adalah harta halal (yang dipegang) oleh wanul Muslimun meliputi berbagai hal,
seorang yang shalih.” Rasulullah juga mula-mula berkecimpung dalam dunia pen-
bersabda, “Barangsiapa yang memasuki didikan, pelayanan sosial, kegiatan-kegia-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 19 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

tan olahraga, keagamaan, hingga berpolitik. ram hati kami, menguasai perasaan kami,
Namun Hasan Al Banna menolak apabila menghilangkan kantuk kami, dan mengalir
dikatakan Ikhwanul Muslimun itu sebagai air mata kami. Sungguh, kami benar-benar
lembaga politik, yayasan sosial, ataupun sedih melihat apa yang menimpa umat ini,
sebagai perkumpulan olahraga. Meskipun sementara kita hanya sanggup menyerah
ia mengakui bahwa politik yang berlandas- pada kehinaan, rida pada kerendahan, dan
kan kaidah Islam merupakan intisari fikrah pasrah pada keputusasaan.
mereka, kerja sosial dan perbaikan merupa- Sungguh, kami berbuat di jalan Allah
kan bagian terbesar tujuan mereka, dan untuk kemaslahatan seluruh manusia, lebih
olahraga menjadi salah satu perangkat ter- banyak dari apa yang kami lakukan untuk
penting mereka. Hasan Al Banna menye- kepentingan diri kami. Kami adalah milik
butkan bahwa Ikhwanul Muslimun adalah kalian wahai saudara-saudara tercinta,
fikrah yang menyeluruh, sebagaimana bukan untuk orang lain. Sesaat pun kami
diterjemahkan: tidak akan pernah menjadi musuh kalian
Kami adalah pemikiran dan aqidah, (Hasan Al Banna, 2012).
sistim dan manhaj, yang tidak dibatasi oleh Meskipun gerakan dakwah ini didiri-
tempat, tidak diikat oleh jenis suku bangsa, kan di negeri Mesir, secara tegas Hasan Al
tidak terhalangi oleh batas geografis, dan Banna mengatakan bahwa Ikhwanul Musli
tidak berhenti hingga Allah mewarisi bumi mun tidak mengkhususkan dakwah untuk
beserta segala isinya (Hasan Al Banna, salah satu negeri Islam saja, tetapi mereka
2012). juga menyampaikan dakwah sebagai seruan
yang diharapkan sampai ke telinga para
Dengan kata lain, sejak awal berdiri- pemimpin dan penguasa di negara-negara
nya, Ikhwanul Muslimin telah menjadi yang rakyatnya memeluk agama Islam
pergerakan yang terbuka bagi setiap umat (Hasan Al Banna, 2012).
Islam di manapun berada, tanpa memanda- Melalui pergerakan Ikhwanul Musli-
ng suku bangsa dan negara. Mengenai hal mun inilah, Hasan Al Banna menuangkan
ini, Hasan Al Banna menuliskan dalam pemikiran-pemikirannya.
risalah da’watunna sebagaimana diterje-
mahkan: Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai
Kami tidak meminta sesuatu pun dari Islam
manusia, tidak mengharap harta, tidak me- Menurut pemikiran Hasan Al Banna,
nuntut balasan, tidak menginginkan popula Islam adalah nilai yang komprehensif
ritas, dan tidak menghendaki imbalan serta mencakup seluruh dimensi kehidupan.
ucapan terimakasih. Sungguh, pahala kami Islam adalah solusi bagi semua penyakit
hanyalah dari Dzat yang telah menciptakan yang menyebabkan kemunduran kaum
kami. Muslimin pada masa kini. Islam memberi
Kami ingin agar umat mengetahui fatwa tentang seluruh masalah kehidupan,
bahwa mereka lebih kami cintai daripada menetapkan sistemnya secara akurat, tidak
diri kami sendiri. Sungguh, jiwa-jiwa kami statis terhadap setiap permasalahan yang
ini senang gugur sebagai penebus bagi dinamis.
kehormatan mereka, jika memang tebusan Dalam Risalah Ta’alim Hasan Al
itu yang diperlukan. Atau melayang untuk Banna menjelaskan pengertian Islam secara
membayar kejayaan, kemuliaan, agama, ringkas, padat, namun terperinci. Islam
dan cita-cita mereka, jika memang adalah sistem yang syaamil, mencakup
mencukupi. seluruh aspek kehidupan. Maka ia adalah
Tiada yang membawa kami pada sikap negara dan tanag air atau pemerintahan dan
seperti ini kepada mereka, kecuali karena umat, moral dan kekuatan atau kasih
rasa kasih sayang yang telah mencengke- sayang dan keadilan, wawasan dan undang-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 20 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

undang atau ilmu pengetahuan dan hukum, mengarapkan surga, setelah salat wajib,
materi dan kekayaan alam atau penghasilan dan menandingi jihad di jalan Allah. Dan,
dan kekayaan, serta jihad dan dakwah atau tiada lebih mempererat timbangan seorang
pasukan dan pemikiran. Sebagaimana ia hamba melebihi kendaraan yang mati di
juga adalah aqidah yang murni dan ibadah jalan Allah yang menjadikan pengangkut
yang benar, tidak kurang tidak lebih. dk jalan Allah swt.” Inilah definisi Islam
Deskripsi Hasan Al Banna di atas me- menurut Nabi saw., dan beliau adalah yang
rupakan inti kebenaran tentang Islam. Ini paling tahu tentang Islam (Hasan Al
merupakan aksioma terpenting yang telah Banna, 2012).
sirna dari pikiran sebagian besar kaum
Muslimin. Padahal teks-teks Al Quran se- Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai
cara gamblang menerangkan masalah Aqidah
tersebut (Sa’id Hawwa, 2010). Menganai aqidah, Hasan Al Banna
Dalam Ushul ‘Isyrin, pada poin nomor menulis sebuah risalah sederhana berjudul
18, Hasan Al Banna menyebutkan bahwa Risalatul ‘Aqa’id. Bahwasanya aqidah ada-
Islam telah membebaskan akal pikiran, lah perkara-perkara yang wajib dibenarkan
menganjurkan untuk melakukan penelitian oleh hati anda dan jiwa anda menjadi
pada alam, mengangkat derajat ilmu dan tentram karenanya, serta mejadi keyakinan
para ulama, dan menyambut kehadiran pada diri anda, tanpa tercampuri oleh kera-
segala sesuatu yang baik dan bermanfaat. guan dan kebimbangan (Hasan Al Banna,
Dalam Risalah Hal nahnu qaumu 2012). Aqidah Islamiyah terbagi menjadi
‘amaliyyun (Apakah kita Para Aktivis), empat bagian pokok dan masing-masing
Hasan Al banna menulis: Telah disebutkan mempunyai banyak cabang. Empat pokok
dalam riwayat shahih, yang kurang lebih itu adalah Al Illahiyat, An Nubuwwat, Ar
isinya bahwa Mu’adz ra., berjalan bersama Ruhaniyyat, dan As Sam’iyyaat.
Rasululullah saw., beliau berkata, “Wahai Tingkatan aqidah Islam tertinggi
Mu’adz, jika kamu mau, saya akan adalah ma’rifatullah, meng-Esa-kan-Nya,
mengatakan padamu pokok urusan agama dan Me-Mahasuci-kan-Nya (Hasan Al
ini serta puncak ketinggiannya. Pokok Banna, 2012). Lebih jauh, Hasan Al Banna
urusan ini adalah engkau bersaksi bahwa berpendapat bahwa ayat-ayat dan hadits-
tiada Tuhan selain Allah saja, tiada sekutu hadits shahih tentang sifat-sifat Allah
bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah adalah termasuk mutasyabihat. Setiap
hamba dan Rasul-Nya. Pilar urusan ini Muslim wajib mengimaninya seba-
adalah menegakkan salat dan menunaikan gaimana adanya, tanpa menta’wilkan dan
zakat. Dan, puncaknya adalah jihad di tanpa pengingkaran (ta’thil), serta tidak
jalan Allah. Sesungguhnya saya diutus perlu memperuncing perbedaan pendapat
untuk memerangi manusia sehingga mere- diantara para ulama tentang hal tersebut.
ka menegakan salat, menunaikan zakat, Aqidah adalah asas bagi aktivitas; amal
dan bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali hati itu lebih penting daripada amal anggota
Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya dan badan. Namun upaya mencapai kesempur-
bahwa Muhammad adalah hamba dan naan pada kedua hal tersebut merupakan
Rasul-Nya. Jika mereka melakukan itu tuntutan syariat, meskipun kadar tuntutan
semua, niscaya mereka akan terlindung masing-masing berbeda (Hasan Al Banna,
dan dilindungi darah dan harta mereka, 2012).Dengan kata lain, aqidah merupakan
kecuali dengan haknya, dan setelah itu ikatan yang paling kokoh dan paling mahal.
hitungannya dikembalikan peada Allah. Kesamaan aqidah akan memunculkan
Demi Dzat yang Muhammad ada di tangan- kekuatan ukhuwah yang tulus dalam hati
Nya, tidaklah wajah menjadi pucat dan setiap Muslim.
telapak kaki berdebu dalam amal untuk

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 21 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Dalam pengertian pergerakan, Hasan mengambil langkah-langkah hukum Islam.


Al Banna menyatakan bahwa Aqidah ada- Untuk memahami hadits harus melalui para
lah batas nasionalisme Islam, sehingga se- ahli hadits yang terpercaya.
tiap jengkal tanah yang ditempati manusia Mengenai hadits, Hasan Al Banna
yang memeuk agama Isla, adalah bagian membuat sebuah risalah khusus yang
dari tanah air Islam. Di mana Islam mewa- berkaitan dengan ini dan diberi judul
jibkan setiap pemeluknya untuk berusaha Risaalatun fii ‘ilmil hadiitsi (Risalah Ilmu
melindunginya dan berupaya membahagia- Musthalah Hadits), di dalamnya berisikan
kan warganya (Hasan Al Banna, 2012). pengertian-pengertian mengenai isnad dan
matan; Keistimewaan isnad bagi umat
Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai Al Islam; Tingkatan-tingkatan penerimaan
Quran riwayat hadits; Ijazah tertua yang tercatat;
Al Quran adalah rujukan setiap Mus- ketelitian dan luasnya pengetahuan ulama
lim dalam hukum-hukum Islam. Al Quran hadits tentang kondisi perawi; Kehebatan
harus dipahami sesuai dengan kaidah- hafalan ulama hadits; Perbedaan derajat
kaidah bahasa Arab, tanpa takalluf (memak hadits sesuai tingkat kedudukan perawi;
nakan suatu ayat hingga melampaui arti Hadits, Khabar, dan Atsar; Hadits Qudsi;
yang sewajarnya), dan ta’assuf (serampang Hadits Mutawatir dan Ahad; Macam-
an) (Hasan Al Banna, 2012). macam hadits dan derajatnya.
Hasan Al Banna memiliki semboyan Pemikiran Hasan Al Banna
untuk menyimpulkan pemahamannya me- Mengenai Fiqih
ngenai Al Quran, yakni: Semenjak kecil Hasan Al banna sudah
Al Quran dustuurunaa (Al Quran ada memiliki wawasan yang luas dan hidup
lah undang-undang kami). dalam lingkungan ilmiah terutama ilmu
Al Quran adalah kitab komprehensif, fiqih. Sebagaimana yang sudah diungkit
Allah swt., menghimpun di dalamnya dasar dalam bahasan terdahulu. Seperti yang di-
dasar keyakinan, prinsip-prinsip kemasla- jelaskan oleh Syaikh Muhammad Abdul
hatan sosial, kaidah-kaidah global tentang Kadir Abu Faris, Hasan Al Banna telah
aturan keduniaan, beberapa perintah, dan menghafal kitab Malhatul I’rab karya Al
berbagai larangan (Hasan Al Banna, 2012). Hariri dan kitab Alfiyah Ibnu Malik dalam
Ada tiga tujuan terpenting yang harus masalah ilmu nahwu dan kaidah-kaidah
dicapai umat Islam terkait dengan Al bahasa. Selain itu beberapa kitab klasik lain
Quran, yaitu: yang dihafalnya adalah, Al Yaqutiyyah
1. Memperbanyak tilawah, meniatkan iba- dalam masalah hadits Rasulullah saw.,
dah dengan membacanya, mendekatkan (hafal di luar kepala), hafal kitab Ar
diri kepada Allah swt., dengannya; Rahbiyah fi Ilmil Mawarits dalam bidang
2. Menjadikannya sebagai sumber hukum ilmu waris. Menghafal sebagian kitab As
dan syari’at agama, darinya hukum diam Sulam yakni kitab dalam bidang ilmu
bil, disimpulkan, diterima, dan dipelaja- mantiq. Menghafal kitab Al Fath Al Qadir
ri; dalam bidang fiqih madzhab Abu Hanifah.
3. Menjadikannya landasan bagi hukum- Menghafal kitab Al Ghayah wa Taqriib
hukum di dunia, darinya hukum dunia karya Abu Syuja’ dalam bidang ilmu fiqih
diambil dan kesesuaian materi-materi- madzhab Imam Syafi’i. serta menghafal
nya yang bijak diterapkan. sebagian isi kitab Manzhumah Ibnu Amir
yakni kitab fiqih dalam madzhab Imam
Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai Malik. Selain mempelajari ilmu-ilmu
Hadits bahasa Arab dan ilmu-ilmu Syari’ah.
Bersama dengan Al Quran, Hadits Semua itu ia pelajari di bawah bimbingan
adalah rujukan bagi setiap Muslim dalam masyaikh Al Azhar selama berkuliah di

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 22 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Darul ‘Ulum (Muhammad Abdul Qadir, beliau memberikan kabar gembira dan
2011). tidak melarang mereka. Berjamaah dalam
Sumber-sumber fiqih menurut Hasan ketaatan itu pada dasarnya dianjurkan,
Al Banna ada tiga yakni Al Quran, Sunnah apalagi jika membuahkan banyak manfaat,
Rasulullah saw., dan kitab-kitab fiqih. seperti: keterpautan hati, kuatnya ikatan,
Ketika masih di madrasah, ia mendiri- menggunakan waktu untuk sesuatu yang
kan Jami’iyah man’ Al Muharramat bermanfaat, memberi pengajaran kepada
(Asosiasi Anti Haram) bersama beberapa orang awam yang belum belajar dengan
sahabatnya antara lain ustadz Muhammad baik, dan mempublikasikan syi’ar agama
Ali Badir, Labib Afandi Nawwar, Al Akh Allah swt.
Abdul Muta’al Sankal Afandi, ustadz Adapun berjamaah dalam zikir yang
Abdurrahman As Sa’ati, dan ustadz Sa’id dilarang, menurut Hasan Al Banna, jika
Badir. Aktivitas asisoasi ini adalah meng- menimbulkan hal-hal yang terlarang secara
ingatkan masyarakat setempat apabila telah syar’i, seperti mengganggu orang salat,
melalaikan ibadah, seperti salat, berpuasa senda gurau dan tertawa, menyelewengkan
(di bulan Ramadan), dan hal-hal lain yang lafal, bacaan sebagian mengikuti bacaan
dipandang perlu diperbaiki dalam sudut lain, atau hal-hal lain yang diharamkan
pandang syari’at (Hasan Al Banna, 2012). dalam syari’at. Dengan demikian, zikir
Hasan Al Banna berpendapat, tidak ada secara berjamaah dilarang karena ada keru-
celaan bagi para mujtahid apabila ia sakan-kerusakan tersebut, bukan karena
mengeluarkan dua fatwa berbeda terhadap berjamaah itu sendiri (Hasan Al Banna,
persoalan yang sama. Dasarnya, beliau 2013).
mencontohkan tentang Abdullah bin Umar, Peristiwa Salat ‘Id menjadi contoh lain
dan juga Imam Syafi’i di mana keduanya bagaimana Hasan Al Banna mengeluarkan
memiliki fatwa lama dan fatwa baru berke- kemampuan tinjauan berpikirnya mengenai
naan dengan persoalan yang sama (Hasan masalah fiqih. Ketika itu beliau masih
Al Banna, 2012). Dian-tara kaidah yang mengajar di Ismailia. Ia menjelaskan bahwa
diungkapkan oleh Hasan Al Banna yaitu salat ‘id itu sunnahnya dilakukan di lapang-
Rasulullah tidak memilih antara dua an, agar semua orang, laki-laki maupun
perkara kecuali yang paling mudah, selama perempuan dapat hadir. Ia mengatakan, pa-
hal itu bukan masalah yang haram (Hasan ra imam madzhab telah sepakat mengenai
Al Banna, 2012). keutamaan salat ‘Id di lapangan, kecuali
Contoh-contoh bagaimana Hasan Al Imam Syafi’i yang memang memfatwakan
Banna menggali solusi terhadap persoalan bahwa shalat ‘Id di masjid itu lebih utama,
fiqih adalah tentang zikir berjamaah. Ia namun dengan catatan jika di suatu wilayah
berpendapat, terdapat banyak hadis yang tertentu terdapat masjid luas yang dapat
mengisyaratkan disunahkannya zikir berja- menampung seluruh penduduk wilayah
maah. Dalam hadist yang diriwayatkan tersebut (Hasan Al Banna, 2013).
Imam Muslim, Rasulullah saw., bersabda,
“Tidaklah suatu kaum duduk-duduk untuk Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai
berzikir kepada Allah, kecuali para malai- Tasawuf dan Tarekat
kat mengitari mereka, rahmat memayungi Sebelum berkiprah bersama Ikhwanul
mereka, ketenangan turun kepada mereka, Muslimun, Hasan Al Banna pernah berke-
dan Allah menyebut-nyebut mereka di cipung dalam dunia tasawuf dan tarekat.
kalangan makhluk yang berada di sisi- Nasehat-nasehat Hasan Al Banna da-
Nya.” lam risalah Kewajiban Aktivis sangat
Rasulullah, menurut Hasan Al Banna, filosofis dan penuh dengan muatan spiritual
keluar dan bertemu sekelompok sahabat serta jalan tasawuf yang meneduhkan,
yang berzikir pada Allah di masjid, maka

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 23 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

didalamnya termuat 38 nasehat yang sang- memperkenankan para pengikutnya untuk


at, antara lain: memperbanyak debat dalam masalah-
Hendaknya engkau memiliki wirid masalah khilafiyah dan mutasyabihat, atau
harian dari kitabullah (Al Quran) yang menyitir pendapat kaum atheis, zindiq,
tidak kurang dari satu juz. Dan berusaha- maupun misionaris kecuali dalam diskusi il
lah dengan sungguh-sungguh untuk meng- miah secara khusus untuk dibuka hakikat-
khaamkan al Quran dalam waktu tidak nya. Adapun kepada masyarakat umum,
lebih dari satu bulan dan tidak kurang dari beliau menganjurkan pengikutnya untuk
tiga hari. Hendaklah engkau senantiasa berbicara dengan pengertian-pengertian ya-
memperbaharui taubat dan istigfar (Hasan ng secara yang secara nyata dapat memberi
Al Banna, 2012). kan pengaruh kepada mereka untuk melak-
Ilmu tasawuf, dalam istilah Hasan Al sanakan ketaatan kepada Allah. Hasan Al
Banna ‘Ulum At Tarbiyah wa As Suluk Banna bergabung dengan tarekat ini pada 4
(Ilmu Pembinaan dan Perilaku). Ia berpen- Ramadhan 1341 hijriyah bersama sahabat-
dapat, ilmu tasawuf merupakan bagian dari nya, Ahmad As Sukri.
intisari Islam, tujuannya adalah terapi dan Alasannya bergabung dengan tarekat
pengobatan jiwa. Mengenai amalam itu karena halaqah-halaqah zikir yang
tasawuf seperti berdiam diri, menahan santun, semangat ruhiyahnya yang mengge
lapar, tidak tidur malam, dan uzlah lora. Ia pun terpikat karena menyaksikan
(mengasingkan diri), Hasan Al Banna betapa toleran dan rendah hatinya mereka
berpendapat bahwa semuanya ada dasar dalam menghadapi anak-anak kecil yang
pijakannya dalam agama. Ia berkata: ikut meramaikan majelis mereka untuk
Diam misalnya, ia berarti berzikir. Di tarekat ini ia mengamalkan
menghindarkan diri dari laghwun (perilaku wirid Al Wazhifah Az Zuruqiyah pada pagi
yang tidak berguna). Sedangkan menahan dan sore hari. Wirid ini telah di syarah oleh
lapar berarti ia puasa. Tidak tidur di waktu ayah Hasan Al Banna, yaitu Syaikh Ahmad
malam berarti qiyamullail, dan ‘uzlah Abdurrahman Al Banna Al Sa’ati berjudul
hakikatnya adalah memelihara diri. Kalau Tanwirul Af’idah Az Zakiyah bi Adillati
saja pengamalannya proposional, tepat Adzkar Az Zuruqiyah. Wirid-wirid ini tidak
pada garis-garis yang telah ditetapkan oleh lebih dari ayat-ayat Al Quran dan hadits-
syara’, tentu hal itu merupakan gudang hadits Nabi saw., mengenai doa-doa pagi
segala kebajikan (Hasan Al Banna, 2013). dan petang yang ditulis dalam kitab-kitab
Tasawuf dan tarekat telah menjadi sunan (buku-buku hadits). Tidak ada tam-
faktor penting yang ikut menyebarkan bahan ucapan-ucapan asing sama sekali,
Islam di berbagai negeri-negeri yang jauh, tidak juga ungkapan filsafat, atau kata-kata
di mana Islam tidak mungkin sampai di yang mirip mantera. Semuanya berupa doa
sana melainkan melalui tangan para da’i (Hasan Al Banna, 2012).
itu. Berdasarkan interaksinya yang menda-
Hasan Al Banna mengaku ketika masih lam dengan Syaikh Al Hashafi, Hasan Al
berusia antara 12, ia mengenal At Tariqah Banna berpendapat mengenai karamah
Al Hashafiyah Asy Syadziliyah dibawah yang lazim dimiliki para musryid tarekat,
bimbingan Syaikh Abdul Wahhab Al bahwasanya karamah paling agung yang
Hashafi yang meninggalkan pengaruh yang diberikan oleh Allah swt adalah taufik dan
dalam terhadap jiwanya. Syaikh Abdul hidayah-Nya untuk menyebarkan dakwah
Wahhab Al Hashafi termasuk ulama Al Islam berdasarkan fondasi-fondasi yang
Azhari yang mendalami fiqih madzhab lurus dan benar, rasa benci kepada hal-hal
Imam Syafi’i, ia memiliki pendirian yang yang diharamkan oleh Allah swt., dan
kuat, serta tegas dalam memelihara hal-hal senantiasa beramar ma’ruf nahi munkar
yang wajib maupun sunnah. Ia tidak penah (Hasan Al Banna, 2013). Karamah yang

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 24 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

sesuai dengan syarat-syarat syari’at itu tidak berarti untuk diperdebatkan dan
benar adanya. Namun harus diyakini bahwa diperselisihkan tidak pernah reda.” (Hasan
mereka (para Waliyullah radhiyallahu Al Banna, 2012).
anhu) tidak memiliki mudha-rat maupun Mengenai masalah-masalah khilafiyah
manfaat bagi dirinya sendiri, baik ketika Hasan Al Banna mengemukakan empat
masih hidup maupun setelah meninggal gagasan penting, yaitu Tujmi’u wa laa
dunia, apalagi bagi orang lain (Hasan Al tufarriqu (menghimpun bukan memecah-
Banna, 2012). belah), al khilaafu dharuuriyi (perbedaan
Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai itu sesuatu yang niscaya), al ijmaa’a ‘ala
Masalah-masalah Khilafiyah amrin far’iyin muta’adzirin (kesepakatan
Dalam risalah Muktamar Al Khomis dalam masalah cabang itu sangat sulit), dan
(muktamar kelima), Hasan Al Banna menu- ta’tadziru limukhalifiinaa (memaklumi
lis: orang-orang yang berbeda pendapat dengan
Ikhwan menjauhi titik-titik perselisih- kami) (Hasan Al Banna, 2012).
an dalam fiqih, karena mereka berkeyakin- Beliau menganjurkan kaum Muslimin
an bahwa perselisihan dalam hal-hal yang yang belum mencapai kemampuan untuk
bersifat cabang (tidak prinsip) adalah menelaah secara mandiri terhadap dalil-
sesuatu keniscayaan. Sebab prinsip-prinsip dalil hukum furu’ (cabang), untuk mengiku
Islam terdiri dari ayat-ayat, hadits-hadits, ti salah satu imam madzhab atau ittiba’.
dan amalan-amalan yang akal pikiran dan Hasan Al Banna tidak menyenangi
pemahaman pasti mengalami perbedaan berlebar-lebar masalah ketika memahami
dalam menafsirkan dan memahaminya. masalah furu’, dan berharap hal ini tidak
Oleh karena itu, perbedaan juga terjadi di menjadi faktor perpecahan dalam beraga-
kalangan sahabat, dan akan terus-menerus ma, tidak menjadi sebab bermusuhan, dan
demikian sampai hari kiamat nanti. Sung- tidak melahirkan kebencian. Beliau berpen
guh, alangkah bijaknya Imam Malik ra., dapat setiap Mujtahid akan mendapatkan
tatkala berkata kepada Khalifah Abu Ja’far pahala masing-masing. Namun demikian,
yang meminta beliau agar mengkondisikan beliau juga berkata tidak ada larangan
manusia semuanya untuk mengikuti Al untuk melakukan studi ilmiah yang jujur
Mu’watha, “Sesungguhnya para sahabat dalam persoalan khilafiyah ataupun masa-
Rasul berpencar ke seluruh penjuru negeri, lah-masalah fiqih yang masih diperselisih-
dan setiap kaum itu mempunyai ilmu, maka kan oleh ulama, dalam bingkai ukhuwah
jika aku bawa mereka kepada satu dan saling mencintai sebagai seorang Mus-
pendapat, tentu akan terjadi fitnah.” lim, serta tolong-menolong untuk mencapai
Bukanlah termasuk aib, manakala kita kebenaran yang sebenarnya. Beliau meng-
berbeda pendapat. Namun, yang merupa- kritik kebiasaan dari sebagian kaum
kan aib adalah fanatic pada satu pendapat Muslimin yang melakukan perdebatan sia-
dan membatasi akal serta pendapat sia mengenai masalah khilafiyah hingga
manusia. cara pandang terhadap masalah- berlarut-larut dan mengungkapkan bahwa
masalah khilafiyah seperti ini dapat perdebatan itu sengaja dimunculkan oleh
menghimpun hati yang bercerai-beraii musuh-musuh Islam dengan maksud agar
kepada satu fikrah. Cukuplah manusia itu ukhuwah kaum Muslimin merenggang,
berhimpun atas sesuatu yang menjadikan tercerai berai dan dengan demikian musuh-
seorang Muslim itu Muslim, sebagaimana musuh Islam dapat menguasai negeri-
dikatakan oleh Zaid ra., “cara pandang negeri Muslim dengan mudah.
seperti ini merupakan keniscayaan bagi Setiap kali ada perbedaan pendapat,
sebuah jamaah yang ingin menebarkan Hasan Al Banna terbiasa mendatangi para
suatu fikrah di suatu negeri, di mana hawa syaikh atau guru tersebut, berdiskusi secara
perbedaan atas hal-hal yang sebenarnya mendalam untuk saling memberikan penje-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 25 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

lasan yang bisa diterima dengan baik satu menghilangkannya atau paling tidak dapat
sama lain. Beliau selalu menghindar dari meringankannya. Ia tidak boleh menjadi
perdebatan yang keras, kecuali dalam hal- penonton yang hanya tertegun melihat
hal yang prinsipil dalam Islam. orang yang lapar atau sakit, padahal mampu
mengulurkan bantuan dan menolongnya
Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai (Syaikh Yusuf Qaradhawi, 2005).
Tarbiyah Tujuan tarbiyah, sebut Hasan Al Banna
Aspek Rabbaniyah dalam pandangan adalah membentuk pribadi Muslim yang
Hasan Al Banna merupkan aspek pendidik- berkontribusi dalam peradaban Rabbani,
an yang paling penting sangat signifikan humanis, universal dan sarat dengan nilai-
dan memiliki pengaruh yang sangat dalam, nilai moral, yang menggabungkan antara
karena tujuan utama pendidikan Islam kekuatan ilmu dan iman, mengelaborasikan
adalah membentuk pribadi manusia yang materi dengan ruh dan menyeimbangkan
beriman (Syaikh Yusuf Qaradhawi, 2005). antara dunia dan akhirat, serta menjaga
Syaikh Yusuf Qaradhawi memberikan karakteristik dan martabat manusia.
penjelasan bahwa, dalam konsep tarbiyah
Hasan Al Banna, ia berusaha menggabung- Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai
kan unsur-unsur keimanan yang benar yang Ilmu Pengetahuan
diunggulkan oleh ahli kalam, kaum sufi, Ilmu pengetahuan menurut Hasan Al
dan para ulama fiqih, memperbaharui nilai- Banna dalam tulisannya, secara ringkas
nilai yang benar yang terlantar oleh kaum dapat dijelaskan sebagaimana berikut ini,
Muslimin pada abad-abad terakhir. Kemba- ilmu pengetahuan adalah suatu kebutuhan
li kepada sumber-sumber murni untuk bagi masyarakat yang sedang membangun
mengambil iman yang hakiki dan menjadi negaranya. Menuntut ilmu adalah salah satu
acuan pendidikan, khususnya bagi para kewajiban bagi setiap manusia. Hasan Al
anggota Ikhwanul Muslimun. Banna menceritakan bahwa, Rasulullah
Tonggak dari tarbiyah Rabbaniyah saw., menetapkan tebusan bagi kaum mus-
Hasan Al Banna adalah hati yang hidup dan yrikin yang tertawan dalam perang Badar,
senantiasa berhubungan dengan Allah swt., yaitu setiap tawanan mengajar baca tulis
yakin bahwa suatu saat nanti akan berjumpa kepada sepuluh anak kaum Muslimin, da-
dengan-Nya dan dihisab oleh-Nya, mengha lam rangka menghapuskan buta huruf.
rapkan belas kasih-Nya dan takut akan Bahwasanya Allah tidak pernah menyama-
siksa-Nya. Beliau senantiasa mengingatkan kan orang-orang yang berilmu dengan
para anggota Ikhwan khususnya, dan kaum orang-orang yang bodoh. Islam, menyeta-
Muslimin pada umumnya agar senantiasa rakan tinta para ulama dengan darah para
ikhlas dalam berdakwah. Beliau menyadari syuhada, serta mengolaborasikan antara
bahwa penyakit yang paling berbahaya ilmu dan kekuatan, contohnya seperti da-
yang kerap menjangkiti para aktivis adalah lam surat At Taubah ayat 122, “Tidak
fitnah popularitas, ambisi kepemimpinan, sepatutnya orang-orang yang mukmin itu
dan ingin mencuat, itulah penyakit hati dan pergi semuanya (ke medan perang). Meng-
jiwa. apa tidak pergi dari tiap-tiap golongan
Hasan Al Banna senantiasa menekan- diantara mereka beberapa orang untuk
kan bahwa aplikasi dari tarbiyah adalah memperdalam pengetahuan tentang agama
berbaurnya setiap kaum Muslimin dalam dan untuk memberi peringatan kepada
masyarakatnya. Hasan Al Banna mengata- kaumnya apabila mereka telah kembali
kan seorang Muslim adalah salah satu ang- kepadanya, supaya mereka itu dapat
gota aktif dalam masyarakatnya, ia dituntut menjaga dirinya?”
agar mampu merasakan penderitaannya Lebih jauh, Hasan Al Banna menyebut
sehingga berusaha sekuat tenaga untuk kan bahwa Al Quran tidak membedakan

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 26 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

ilmu agama dengan ilmu dunia, karena pok miskin yang terhimpit kesulitan
keduanya saling berhimpun, dan dianjurkan hidup.
bagi umat untuk memilikinya, serta menja- 6. Memberikan jaminan sosial dan
dikannya sebagai cara untuk takut kepada tunjangan hidup kepada setiap warga
Allah dan jalan untuk mengenal-Nya negara, serta mengupayakan ketenangan
(Hasan Al Banna, 2012). dan kesejahteraannya.
7. Menggalakkan penggunaan kekayaan
Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai untuk mendukung segala bentuk kebaik
Ekonomi an, membangun solidaritas sosial di
Pandangan Hasan Al Banna mengenai antara sesama warga negara dan mewa-
ekonomi terarah pada kerancuan ideologi jibkan gotong-royong dalam kebaikan
ekonomi yang menjangkit di tengah masya dan takwa.
rakat Muslim, seperti kapitalisme, sosialis- 8. Menetapkan kesulitan harta dan meng-
me, bahkan komunisme. Sistem-sistem hormati kepemilikan selama tidak beten
ekonomi tersebut hanya menghasilkan ke- tangan dengan kepentingan umum.
senjangan yang mengerikan antara masya- 9. Mengatur segala bentuk muamalat
rakat kaya dan miskin, dan membiarkan keuangan dengan peraturan yang adil
sumber daya alam negeri dieksploitasi dan penuh kasih sayang, dan sangat jeli
asing. Karena ideologi-ideologi tersebut dalam urusan-urusan yang berkaitan
tumbuh/berasal bukan dari negeri Muslim, dengan uang.
dan didorong oleh perkembangan kondisi 10. Menetapkan negara harus bertanggu-
serta lingkungan yang berbeda dengan ng jawab melindungi sistem ini (Hasan
kondisi kaum Muslimin (Hasan Al Banna, Al Banna, 2012).
2012). 11.
Hasan Al Banna menawarkan Islam
sebagai solusi kebangkitan ekonomi umat. Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai
Islam telah meletakkan dasar-dasar konsep Paham-paham Ideologi
ekonomi yang lentur sehingga andai saja Mengenai berbagai isme (ideologi)
kaum Muslimin menguasai dan menerap- Hasan Al Banna bersikap pertengahan.
kannya dengan benar, maka semua persoa- Maksudnya, yang sesuai dengan dakwah
lan ekonomi umat akan teratasi. maka akan disambut, sedangkan yang tidak
Kaidah-kaidah sistem ekonomi Islam sesuai, maka berlepas diri darinya adalah
terangkum dalam poin-poin diantaranya: pilihan yang tepat.
1. Memandang harta yang halal sebagai Al Wathaniyah atau nasionalisme,
penopang penghidupan, sehingga harus mengenai paham ini Hasan Al Banna
gigih mendapatkannya, lalu mengatur menjelaskan bahwa paham nasionalisme
dan menginvestasikannya dengan baik. terbagi menjadi lima hal yang diringkas,
2. Mengharuskan setiap orang yang mam- yakni sebagaimana diterjemahkan: (Hasan
pu untuk bekerja dan berusaha. Al Banna, 2013).
3. Mengeksplorasi sumber-sumber kekaya 1. Wathaniyyatul haniini (nasionalisme
an alam dan harus memanfaatkan segala kerinduan), jika yang dimaksud nasio-
potensi dan bahan baku yang terdapat di nalisme olehpara penyerunya adalah
bumi. cinta tanah air, akrab dengannya, rindu
4. Mengharamkan pendapatan melalui kepadanya, dan ketertarikan pada hal
usaha-usaha kotor. di sekitarnya. Nasionalisme semacam
5. Memperkecil kesenjangan antara berba- ini adalah yang telah tertanam dalam
gai lapisan masyarakat hinga dapat fitrah manusia di satu sisi, dan sisi lain
menghilangkan fenomena kelompok kar diperintahkan oleh Islam. Dalilnya,
ya yang bergelimang harta dan kelom- Rasulullah saw., mendengar gambaran

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 27 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

tentang Makkah dari Ushail, tiba-tiba lagi. Sungguh telah kami terangkan
saja air mata beliau bercucuran, karena kepadamu ayat-ayat (kami), jika kamu
rindu padanya. Maka beliau berkata, memahami.” (QS. Ali Imran: 119).
“Wahai Ushail biarkan hati ini 4. Wathaniyyatul fathi (nasionalisme
tenteram.” pembebasan), jika nasionalisme yang
2. Wathaniyyatul hurriyyati wal ‘izzati mereka maksud adalah pembebasan
(nasionalisme kebebasan dan kehormat negara-negara dan kepemimpinan du-
an), jika nasionalisme yang mereka nia, maka Islam telah mewajibkan hal
maksud adalah keharusan bekerja tersebut dan mengarahkan para pembe
serius untuk membebaskan tanah air bas pada pemakmuran yang paling
dari penjajah, mengupayakan kemerde baik serta pembebasan yang paling
kaannya, serta menanamkan makna berkah. Dalilnya, “Dan perangilah
kehormatan dan kebebasan dalam jiwa mereka itu, sehingga tidak ada lagi
putra-putranya, maka kami bersama fitnah dan (sehingga) agama itu hanya
mereka dalam hal itu. Sebab Islam untuk Allah belaka.” (QS. Al Baqarah:
telah menegaskan perintah itu dengan 193).
setegas-tegasnya. Dalilnya firman 5. Wathaniyyatul hizbiyyati (nasionalis-
Allah, “Padahal kekuatan itu me kepartaian), jika nasionalisme yang
hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya, mereka maksud adalah memecah-be-
dan bagi orang-orang mukmin, tetapi lah umat menjadi kelompok-kelompok
orang-orang munafik itu tidak yang saling bermusuhan, memendam
mengetahui.” (QS. Al Munafiqun: 8), dendam, mencaci, melempar tuduhan,
dan, “Dan Allah sekali-kali tidak akan dan saling membuat tipu daya, juga
memberi jalan kepada orang-orang mendukung sistem buatan manusia
kafir untuk memusnahkan orang-orang yang dipandu syahwat, dihormat ambi-
beriman.” (QS An Nisa’: 141). si duniawi, dan ditafsirkan sesuai
3. Wathaniyyatul mujtama’I (nasionalis- kepentingan pribadi, nasionalisme se-
me kemasyarakatan), jika nasionalisme perti itu adalah nasionalisme palsu
yang mereka maksud adalah memper- yang tidak membawa kebaikan.
kuat ikatan antaranggota masyarakat di Batas nasionalisme yang dilontarkan
satu wilayah dan membimbing mereka Hasan Al Banna adalah aqidah, bukan batas
menemukan cara pemanfaatan kokoh- teritorial negara dan batasan geografis. Me-
nya ikatan untuk kepentingan bersama, nurut Hasan Al Banna, setiap jengkal tanah
maka kami juga sepakat dengan yang dihuni Muslim yang mengucapkan
mereka. Karena Islam menganggap itu syahadat, adalah tanah air kaum Muslimin
sebagai kewajiban dan tidak dapat yang berhak mendapatkan pengormatan,
ditawar. Dalilnya, Nabi saw., bersabda, penghargaan, kecintaan, ketulusan, dan
“Dan jadilah kamu hamba-hamba jihad demi kebaikannya.
Allah yang bersaudara.” Adapun da- Al Qaumiyyatu atau kebangsaan. Seba-
lam Al Quran, “Wahai orang-orang gaimana memahami nasionalisme, Hasan
yang beriman, janganlah kamu ambil Al Banna merinci paham kebangsaan seca-
menjadi teman kepercayaanmu orang- ra ringkas, sebagaimana diterjemahkan:
orang yang di luar kalanganmu (Hasan Al Banna, 2012).
(karena) mereka tidak henti-hentinya 1. Qaumiyyatul majdi (kebangsaan kejaya-
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. an), jika yang dimaksud adalah bahwa
Mereka menyukai apa yang menyusah generasi penerus harus mengikuti para
kan kamu. Telah nyata kebencian dari pendahulunya dalam meniti tangga
mulut mereka, dan apa yang disembun kejayaan dan kebesaran, serta kecemer-
yikan oleh hati mereka lebih besar langan dan obsesi, juga menjadikan me-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 28 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

reka sebagai teladan yang baik karena- Ikhwanul Muslimun. Di Ismailia, beliau
nya ada kesinambungan dan pewarisan, mendirikan sekolah khusus untuk wanita
maka prinsip seperti ini adalah keingin- yaitu sekolah Ummahatul Mukminin.
an baik dan indah yang selalu dianjur- Madrasah ini dibentuk setelah madrasah
kan, yakni menjadikan para pendahulu Ma’had Hira’ untuk laki-laki sudah mapan.
sebagai inspirasi semangat masa kini. Kurikulum dan metode yang digunakan
Dalilnya, Rasulullah bersabda, manusia bersifat Islami dan modern; memadukan
itu seperti tambang; yang terbaik di antara adab dan bimbingan Islam yang
antara mereka di masa jahiliyah adalah luhur terhadap para pemudi, kaum ibu, dan
juga yang terbaik di masa Islam, jika para istri dengan berbagai tuntutan modern,
mereka memahaminya.” berupa ilmu-ilmu teoritis dan praktis. Para
2. Qaumiyyatul ummati (kebangsaan guru yang mengajar adalah para guru
umat), jika yang dimaksud kebangsaan wanita yang oleh Hasan Al Banna digelari
adalah bahwa keluarga besar seseorang sebagai Fiqratul Akhwat Al Muslimat
atau umatnya itu lebih utama mendapat (Hasan Al Banna, 2013).
kebaikan dan baktinya, serta lebih Dalam pemikirannya, wanita adalah
berhak dengan kebajikan dan jihadnya, setengah masyarakat, bahkan ia adalah sete
maka ini benar. ngah bagian yang sangat mempengaruhi
3. Qaumiyyatul jaahiliyyatu (kebangsaan kehidupan masyarakat. Sebab, dia sekolah
jahiliyah), jika yang dimaksud kebang- pertama yang membentuk dan mencetak
saan adalah adalah menghidupkan tradi- generasi. Gambaran yang diterima anak
si jahiliyah yang sudah lapuk, membang dari ibunya sangat menentukan nasib
kitkan kenangan using yang sudah bangsa dan orientasi umat. Disamping itu,
terlupakan, menghapus peradaban baru wanita memberi pengaruh yang pertama
yang bermanfaat dan telah mapan, me- bagi kehidupan pemuda maupun kaum laik-
lepaskan ikatan Islam dengan alasan laki (Hasan Al Banna, 2013).
demi kebangsaan dan kebanggaan deng- Islam telah meninggikan kedudukan
an etnik, maka prinsip kebangsaan wanita, mengangkat harkatnya, dan meng-
dalam makna ini ialah buruk, tercela. anggapnya sebagai saudara laki-laki serta
4. Qaumiyyatul ‘udwaani (kebangsaan per- parter hidupnya. Maka, wanita adalah bagi-
musuhan), jika yang dimaksud kebangsa an dari laki-laki dan laki-laki bagian dari
an itu adalah membanggakan ras, hingga wanita. Islam mengakui hak-hak pribadi
melecehkan ras lain, memusuhinya, dan wanita secara sempurna, hak-hak sipilnya
mengorbankannya demi eksistensi serta secara sempurna, dan hak-hak politiknya
kejayaan suatu bangsa, maka ini juga secara sempurna.
makna tercela dan sama sekali tidak Islam telah mengatur hubungan laki-
memiliki nilai kemanusiaan. laki dan perempuan secara komprehensif,
Kebangsaan yang dipahami Hasan Al menjaga harga diri mereka, dan melindungi
Banna adalah afiliasi universal, yaitu per- mereka dari fitnah yang dihembuskan oleh
saudaraan antar suku bangsa, saling meno- musuh-musuhnya. Hasan Al Banna berpen-
long antar berbagai jamaah, dan membasmi dapat tidak memperbolehkan wanita untuk
berbagai ambisi yang didasari fanatisme di terjun ke dalam politik praktis kecuali da-
mana apinya telah mengobarkan perpecah- lam keadaan darurat diukur sesuai dengan
an dan permusuhan di antara berbagai umat kadarnya dan pekerjaan itu tidak boleh
(Hasan Al Banna, 2012). menjadi peraturan umum. Karena tugas
Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai utamanya yaitu mendidik generasi-generasi
Gender sesuai dengan ajaran agama Islam
Hasan Al Banna sangat memperhati- (Muhammad Abdul Qadir, 2005).
kan kaum wanita sejak awal mendirikan

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 29 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Diantara makna-makna jihad di dalam


Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai Islam menurut Hasan Al Banna adalah me-
Jihad relakan sebagian waktu, harta dan kebutuh-
Hasan Al Banna menulis satu risalah an pribadi untuk kebaikan Islam dan kaum
khusus mengenai jihad yang diberi judul Muslimin. Mencegah kemungkaran, meme
Risalatul Jihaad. Berisikan hukum-hukum rintahkan kebaikan, serta berlaku tulus
jihad ditinjau dalam pandangan Al Quran, dalam mentaati Allah, Rasul-Nya, kitab-
Hadits, Fiqih. Ia berpendapat bahwa jihad Nya.
adalah kewajiban setiap Muslim (Hasan Al Hasan Al Banna telah membuktikan
Banna, 2012). hakikat jihad Islam ketika berpartisipasi da-
Allah menetapkan kewajiban Jihad lam petempuran menghadapi tentara Zionis
kepada kaum Muslimin, jelas Al Banna, Israel tahun 1948, dengan membentuk Niz-
bukan untuk menyebarkan permusuhan hamul Khas dengan tujan pembebasan
ataupun sarana memenuhi ambisi pribadi, Palestina (Amer Syamakh, 2011).
melainkan untuk melindungi dakwah dan Meskipun pemerintahan Mesir bersikap
menjamin perda-maian, serta menjalankan pasif dan tunduk kepada Inggris, beberapa
risalah paling agung yang diusung oleh petinggi militer Mesir bergerak menyertai
kaum Muslimin, yaitu risalah petunjuk bagi perang Palestina seperti Jenderal Al
manusia menuju kebenaran dan keadilan. Mawawi, dan Jenderal Shadiq sebagai-
Jihad merupakan rukun bai’at nomor mana disebutkan oleh Syaikh Yusuf
empat dalam Risalah Ta’alim. Menurut Qaradhawi dalam memoarnya mengenai
Hasan Al Banna jihad adalah sebuah Tarbiyah Jihadiyah Hasan Al Banna
kewajiban yang terus berlaku sampai hari (Yusuf Qaradhawi, 2005).
kiamat. Meskipun Hasan Al Banna memberi-
Beliau kemudian menerangkan urutan- kan perhatian yang cukup besar terhadap
urutan jihad. Urutan yang pertama adalah perang dan terjun langsung di medan pera-
pengingkaran hati dan puncaknya berpera- ng, namun perang bukanlah satu-satunya
ng di jalan Allah swt. Di antara keduanya makna jihad. Hasan Al Banna selalu menje
ada jihad dengan lisan, pena, tangan, dan lasan kepada seluruh anggota Ikhwanul
kata-kata yang benar di hadapan penguasa Muslimun bahwa pengertian jihad lebih
yang zalim. Dakwah menurut beliau, tidak luas daripada pengertian qital (perang).
akan pernah hidup kecuali dengan jihad. Dalam pandangannya, berperang terhadap
Ketinggian dan luasnya cakrawala dakwah penjajah dan kolonial adalah suatu kewajib
menjadi tolak ukur bagi keagungan jihad di an yang tetap dan merupakan tuntutan
jalannya, besarnya pahala yang harus diba kewajiban dari agama yang suci. Dengan
yar untuk mendukungnya, dan banyaknya demikian, pemikiran Hasan Al Banna
pahala yang disediakan untuk para aktivi- mengenai jihad ini tidak melenceng dengan
tasnya. Tidak ada jihad di dunia ini yang pemikiran umum para ulama. Sebagai
tidak disertai pengorbanan. contoh di Indonesia, dikenal Resolusi Jihad
Al Jihaadu sabilunaa wal mautu fii Hadratush Syaikh Hasyim As’ary sebagai
sabilillah asma amaaniina (jihad adalah seruannya untuk melawan penjajah
jalan kami, dan mati di jalan Allah adalah Belanda dengan sekutunya.
cita-cita kami tertinggi) merupakan sembo-
yan yang digagas oleh Hasan Al Banna Pemikiran Hasan Al Banna Mengenai
mewakili prinsipnya mengenai jihad. Jihad Politik, Sistem Pemerintahan, dan
adalah hak kemanusiaan, yakni menyebar- Khilafah
kan dan menawarkan dakwah Islam kepada Hasan Al Banna berpendapat, sesung-
umat manusia, dengan argument dan bukti guhnya dalam Islam ada politik, namun
(Hasan Al Banna, 2012).

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 30 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

isinya adalah kebahagiaan dunia dan kebi- agar mereka bisa menyuarakan dakwah
jakan akhirat (Hasan Al Banna, 2012). secara lantang dari atasnya, agar dakwah
Selain ia menolak anggapan bahwa mereka bisa sampai kepada para wakil
Islam tidak membahas masalah politik dan umat Islam dalam lingkup resmi dan terba-
mengatakan bahwa orang-orang yang tas setelah sebelumnya dakwah mereka
berkata seperti itu telah menzalimi diri sudah berkembang dan sampai kepada
sendiri dan pengetahuannya terhadap Is- umat itu sendiri dalam lingkup masyarakat
lam. Kesalahan kaum Muslimin pada saat umum. Oleh karena itu, Maktab Al Irsyad
ini adalah melupakan Islam dan memisah- Al ‘Am memutuskan agar ikhwan ikut da-
kan urusan agama dari politik, walaupun lam pemilihan umum anggota parlemen.
secara teori Hasan Al Banna tidak bisa Hasan Al Banna kemudian terpilih
memungkiri bahwa undang-undang yang menjadi calon anggota legislatif pada
ada (dalam hal ini undang-undang Mesir) pemilihan umum 1942, namun atas tekanan
menegaskan bahwa agama resmi negara Inggris, An Nahhas Pasha meminta beliau
adalah Islam. mengundurkan diri dari pencalonan. Hasan
Diantara teori politik yang dikembang- Al Banna menyetujuinya setelah ada kese-
an oleh Hasan Al banna adalah teori politik pakatan penghapusan prostitusi illegal,
bagi ahli sunnah sebagaimana diungkap Dr. kewajiban menggunakan bahasa Arab di se
Muhammad Abdul Qadir Abu Faris yaitu luruh perusahaan, mengizinkan ikhwan un-
ketika menyatakan dengan sangat tegas tuk melakukan aktivitasnya kembali serta
bahwa seorang pejabat dalam pemerintah menerbitkan surat kabar untuk kalagan
Islam jika tidak dapat melaksanakan tugas- internal. Pada masa pemerintahan Ahmad
tugasnya, tidak mendengarkan nasehat- Mahir, Hasan Al Banna terpilih menjadi
nasehat dari ahlul hali wal Aqdi dan tidak calon anggota parlemen kembali.
mendengarkan seruan untuk meluruskan Terjunnya Hasan Al Banna ke dalam
penyimpangan-penyimpangannya maka politik praktis melahirkan komentar-
pejabat itu harus dicopot (Muhammad komentar negatif, beliau kemudian menulis
Abdul Qadir Abu Faris, 2011). sebuah risalah yang diberi judul Risalatul
Pada awalnya, gerakan Ikhwanul Ikhwani wal intikhabats (Risalah Ikhwan
Muslimun tidak langsung terjun ke dalam dan Pemilihan Umum). Beliau menjelaskan
politik praktis di Mesir waktu itu. Perbaik- pemikirannya kepada Hai’ah Ta’sisiyah
an-perbaikan yang dilakukan oleh Hasan Al (Dewan Pendiri Ikhwan). Dalam penjelas-
Banna dan gerakannya, terfokus untuk annya, beliau menyebutkan alasan orang
perbaikan kultural, demikian marhalah yang menginginkan agar ikhwan ikut dalam
(tahapan) dakwah yang dilakukan, hingga pemilihan umum dan alasan orang yang
setelah masyarakat dapat dikondisikan, dan tidak menginginkan ikhwan terlibat dalam
anggota-anggotanya telah memahami deng pemilihan umum. Setelah itu, Hai’ah
an sebaik-baiknya tujuan gerakan ini, Ta’sisiyah memutuskan agar ikhwan masuk
Hasan Al Banna mengumunkan secara res- dan terlibat dalam pemilihan umum.
mi pada muktamar keenam Ikhwanul Mus- Ketika Hasan Al Banna menyatakan
limin pada bulan Zulhijjah 1361 hijriyah Islam sebagai solusi, ia tidak menganggap
atau bulan Januari 1941 masehi, bahwa sistem pemerintahan di negara-negara saat
Ikhwanul Muslimun ikut serta dalam pemi- ini bukan negara Islam, namun menyadari
lihan umum anggota parlemen. Melalui dengan sebenar-benarnya bahwa telah
Ikhwanul Muslimun, Hasan Al Banna banyak tejadi penyimpangan yang sangat
mengatakan: serius terhadap Islam dan undang-
Sudah seharusnya bagi ikhwan untuk undangnya. Sehingga ia terdorong dan
menggetarkan mimbar perlemben dengan berupaya untuk memperbaikinya (Amer
para orator dan dai’i-da’inya. Tujuannya Syaamkh, 2011).

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 31 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Dalam risalah Nahwanuur (Menuju Islam tidak ada perbedaan dalam hal-hal
Cahaya) yang Hasan Al Banna tulis untuk prinsip, sementara perbedaan dalam hal-hal
Raja Faruq dan perdana menteri Mesir saat furu’ tidaklah membahayakan. Dan ketiga,
itu Mustaafa Nahhas Pasha, ia menjelaskan ihtiraamu iradatil ummati (menghormati
secara panjang lebar mengenai keunggulan aspirasi masyarakat) karena diantara hak
sistem Islam yang dapat diringkas sebagai umat Islam adalah mengawasi roda peme-
berikut. Islam sebagai solusi dari perbaikan rintahan dan aktif bermusyawarah berke-
pemerintahan, dan menjadi ruh yang meng- nan sesuatu yang dipandang baik (Hasan Al
gerakannya, karena Islam dapat membang- Banna, 2012).
kitkan kebanggaan dan kecintaan umat Sistem Islam dalam makna ini, menu-
pada tanah airnya, menjalin persatuan yang rut Hasan Al Banna tidak mementingkan
selama ini terceraiberaikan oleh berbagai bentuk atau nama, selama kaidah-kaidah
perbedaan pendapat. Islam dapat melahir- pokok tadi terwujudkan, di mana tidak
kan rasa patriotisme di dalam jiwa masya- mungkin suatu hukum akan tegak tanpanya,
rakatnya. dan selama diterapkan secara tepat hingga
Yang dimaksud pemerintahan dalam dapat menjaga keseimbangan satu sama
Islam, menurut Hasan Al Banna dalam lain. Beliau memberikan contoh bahwa
Risalah Nizamul Hukama: sistem ini pernah terwujud sempurna pada
Islam yang hanif ini mengharuskan masa Khulafaur Rasyidin.
pemerintahannya menjadi salah satu pene- Hasan Al Banna tidak mempermasa-
gak dari beberapa penegak sistem sosial salahkan sistem pemerintahan, apakah itu
yang hadir untuk umat manusia. Islam ti- sistem parlementer (wizaaratut tafwiidh)
dak mentolelir kekacauan, dan tidak mem- ataukah sistem presidensial (wizaratut
berikan umat hidup tanpa pemimpin. tanfiidz) selama sistem tersebut sanggup
Rasulullah saw., bersabda kepada sahabat memikul tugas-tugas yang disyariatkan
nya, “Jika engkau berada di sebuah negeri oleh Islam.
yang tidak ada kepemimpinan di dalamnya, Mengenai Khilafah, Hasan Al Banna
maka tinggalkan negeri itu.” dalam hadits berpendapat Khilafah adalah lambing kesa-
lain, Rasul bersabda, “Jika kalian bertiga, tuan Islam dan bukti adanya keterikatan
angkatlah salah seorang di antara kalian antarbangsa Muslim. Ia merupakan identi-
sebagai pemimpin.” (Hasan Al Banna, tas Islam yang wajib dipikirkan dan diper-
2012). hatikan oleh kaum Muslimin. Khalifah
Ia menyitir kalimat Imam Al Ghazali, adalah tempat rujukan bagi pemberlakuan
“Ketahuilah bahwa syariat itu pondasi, sebagian besar hukum dalam agama Islam.
dan raja itu penjaganya. Sesuatu yang Oleh karena itu para sahabat lebih mendahu
tidak ada pondasinya pasti akan hancur, lukan penanganannya daripada mengurus
dan sesuatu yang tidak ada penjaganya dan memakamkan jenazah Nabi saw.,
niscaya akan hilang.” sampai mereka benar-benar menyelesaikan
Ada tiga tiang penyangga pemerintah- tugas tersebut. Bahkan, melalui Ikhwanul
an dalam Islam menurut Hasan Al Banna: Muslimun, Hasan Al Banna menjadikan
Pertama, mas’uliyatul haakimi (tang- upaya untuk mengembalikan eksistensi
gung jawab pemerintah) dalam hal ini khilafah sebagai agenda utama dalam
pemerintah bertanggungjawab kepada manhajnya (Hasan Al Banna, 2012).
Allah dan rakyatnya, ia adalah pelayan dan Ustadz Rappung Samuddin memberi-
pekerja bagi rakyat yang menjadi tuannya. kan penjelasan yang ringkas mengenai
Kedua, Wahdatul ummati (kesatuan alasan, “Para sahabat lebih mendahulukan
masyarakat) dalam hal ini umat Islam penanganannya daripada mengurus dan
adalah umat yang satu karena ukhuwah memakamkan jenazah Nabi saw.,” ada dua
adalah salah satu landasan iman, bagi umat ulasannya sebagai berikut:

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 32 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Perlu diketahui bahwa di antara atur- mendesak dan darurat dalam sebuah nega
an politik yang mengakar dalam masyara- ra yang baru terbentuk, yaitu menegakkan
kat Arab sebelum diutusnya Nabi, pengang dan mengangkat pemimpin kaum Muslimin
katan pemimpin dalam setiap kabilah atau pada saat wafatnya Nabi saw.
jama’ah yang disebut sebagai Al Sayyid Kedua, kondisi kota Madinah saat itu
atau Syaikh Kabilah, yang bertugas menja tidak dalam keadaan aman. Ketika
ga persatuan, mengatur utusan mereka, Rasulullah saw., wafat, banyak orang
memimpin peang, menyambut utusan murtad, Yahudi dan Nasrani mulai mengge
(duta), mengikat perjanjian damai dan liat dan mencari kesempatan berperang,
selainnya, hingga jika mereka wafat secara kemunafikan mulai tampak. Jadi untuk men
otomatis berpindah pada orang lain yang jaga maslahat agama, negara, serta kaum
menggantikan posisinya. Perhatian besar Muslimin dari berbagai ancaman dan
dalam hal mengangkat pemimpin yang makar-makar musuh Islam disegerakan
akan mengurus persoalan-persoalan Ma- memilih pemimpin (Rappung Samudin,
nusia yang ada pada aturan politik bangsa 2013).
Arab sebelum kenabian tersebut, mendapat Adapun mengenai langkah-langkah
perhatian besar dari Nabi saw., yang ke- untuk mengembalikan eksistensi khilafah,
mudian disaksikan oleh para sahabat selain yang tertera dalam maratibul ‘amal,
tatkala negara Islam tegak di kota Hasan Al Banna kembali meringkasnya
Madinah. Nabi saw., senantiasa menunjuk menjadi tiga poin penting, yaitu:
seseorang sebagai pemimpin dlam setiap 1. Harus ada kerja sama yang sempurna
pengiriman pasukan-pasukan kecil kendati antara bangsa-bangsa Muslim, menyang
jumlah mereka sedikit serta waktu keluar- kut masalah wawasan, sosial, dan ekono
nya sangat pendek. Bahkan, tatkala beliau mi.
khawatir akan tejadi sesuatu yang buruk 2. Setelah itu membentuk persekutuan dan
terhadap pasukan kaum Muslimin dalam koalisi, serta menyelenggarakan berba-
perang Mut’ah, beliau lantas mempersiap- gai pertemuan dan muktamar di antara
kan tiga nama yang bakal saling menggan negara-negara tersebut.
tikan dalam kepemimpinan. Demikian pu- 3. Setelah itu membentuk persekutuan
la, beliau tidak pernah meninggalkan bangsa-bangsa Muslim. Jika hal itu bisa
Madinah melainkan setelah menunjuk diwujudkan dengan sempurna, akan di-
salah seorang yang mewakili beliau untuk hasilkan sebuah kesepakatan untuk
sementara waktu sebagai pemimpin. mengangkat pemimpin yang satu, dima-
Semisal perhatian akan pengaturan politik na ia merupakan penengah, pemersatu,
tersebut dilakukan oleh Rasulullah saw., penentram hati, dalam naungan Allah di
dalam negara Islam, dalam kondisi-kondisi muka bumi (Hasan Al Banna, 2012).
yang mungkin saja bukan darurat, meng-
uatkan dalam benak para sahabat akan
kewajiban untuk bersegera dalam personal
an yang dikategorikan urusan paling

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 33 -


DAFTAR PUSTAKA

Abu Faris, Muhammad Abdul Qadir, Dr., Fiqih Politik Hasan Al Banna. Media Insani
Publishing, Solo, 2011.
Amin, Jum’ah., Ats Tsawabit wal Mutaghayyirat: Konsep Permanen dan Fleksibel
Dakwah Ikhwan. Al I’tishom, Jakarta, 2011.
Al Banna, Hasan., Mudzakkiratud Da’wah wad Da’iyah. Era Adicitra Intermedia, Solo,
2013.
Al Banna, Hasan., Majmu’atur Rasail: Kumpulan Risalah Dakwah Hasan Al Banna jilid
1. Al I’tishom, Jakarta, 2012.
Al Banna, Hasan., Majmu’atur Rasail: Kumpulan Risalah Dakwah Hasan Al Banna jilid
2. Al I’tishom, Jakarta, 2012.
Al Banna, Hasan., Majmu’atur Rasail: Kumpulan Risalah Dakwah Hasan Al Banna jilid
3. Al I’tishom, Jakarta, 2012.
Al Banna, Hasan., Majmu’atur Rasail: Kumpulan Risalah Dakwah Hasan Al Banna jilid
4. Al I’tishom, Jakarta, 2013.
Hawwa, Sa’id., Fi Afaqi Ta’alim: Studi Analitis atas Konsep Dakwah Hasan Banna
dalam Risalah Ta’alim. Era Intermedia, Solo, 2005
Hawwa, Sa’id., Tarbiyah Ruhiyah Konsep Pembersihan Hati Aktivis Dakwah. Era
Adicitra Intermedia, Solo, 2010.
Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian Ketiga. RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2000.
Nurdi, Herry., Perjalanan Meminang Bidadari: Kisah Luarbiasa 10 Tokoh Syahid
Modern. Lingkar Pena Publishing House, Jakarta, 2011.
Ar Rasyid, Muhammad Ahmad., Tadzkiratun Naqib. Robbani Press, Jakarta, 2015.
Ridha, Abu., Islam dan Politik Mungkinkah Bersatu?. Syaamil Cipta Media, Bandung,
2004.
Samuddin, Rappung, Fiqih Demokrasi, Gozian Press, Jakart, 2013.
As Sisiy, Abbas., Ikhwanul Muslimin dalam Kenangan. Gema Insani Press, Jakarta, 2001.
Sjafril, Akmal., Geliat Partai Dakwah Memasuki Ranah Kekuasaan. Afnan Publishing,
Jakarta, 2013.
Syamakh, Amer., Al Ikhwan Al Muslimun Siapa dan Apa yang Kami Inginkan. Era
Adicitra Intermedia, Solo, 2011.
Al Qaradhawi, Yusuf., Fiqh Negara. Robbani Press, Jakarta, 1997.
Al Qaradhawi, Yusuf . Tarbiyah Hasan Al Banna Dalam Jamaah Al Ikhwan Al Muslimun.
Robbani Press, Jakarta, 2005.
Quthb, Sayyid., Mengapa Saya Dihukum Mati?. Mizan, Bandung, 1987.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 34 -


POTRET PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

Etriadi *

ABSTRAK

Sebelum agama Islam masuk ke Indonesia, berbagai macam agama dan kepercayaan seperti
Animisme, Dinamisme, Hindu, dan Budha telah dianut oleh masyarakat Indoesia. Bahkan pada
abad 7-12 M di beberapa wilayah Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha.
Dalam tulisan ini akan dibahas beberapa poin penting antara lain: 1 Awal masuknya Islam di
Indonesia 2. Cara masuknya Islam di Indonesia 3. Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah
Nusantara 4. Peranan Umat Islam dalam Mengusir Penjajah 5. Peranan Umat Islam dalam
upaya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 6. Peranan Organisasi-organisasi Islam dan
Partai-partai Politik Islam dalam perjuangan membela bangsa, Negara dan menegakkan Islam
di Indonesia.

KATA KUNCI: Penyebaran dan Perkembangan Islam dengan Damai

PENDAHULUAN pada abad ke tujuh masehi. (Musyrifah


Sunanto, 2012).
Awal masuknya Islam di Indonesia
Menurut sumber lain menyebutkan
Ketika Islam datang di Indonesia,
bahwa Islam sudah mulai ekspedisinya ke
berbagai agama dan kepercayaan seperti
Nusantara pada masa Khulafaur Rasyidin
animisme, dinamisme, Hindu dan Budha,
(masa pemerintahan Abu Bakar Shiddiq,
sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia
Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan
bahkan dibeberapa wilayah kepulauan
Ali bin Abi Thalib), disebarkan langsung
Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan
dari Madinah (Wathoni, Kharisul, 2002).
yang bercorak Hindu dan Budha. Misalnya
kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, keraja
Cara Masuknya Islam di Indonesia
an Taruma Negara di Jawa Barat, kerajaan
Indonesia Islam masuk ke Indonesia,
Sriwijaya di Sumatra dan sebagainya.
bukan dengan peperangan ataupun penja-
Namun Islam datang ke wilayah-wilayah
jahan. Islam berkembang dan tersebar di
tersebut dapat diterima dengan baik, karena
Indonesia justru dengan cara damai dan
Islam datang dengan membawa prinsip-
persuasif berkat kegigihan para ulama. Ka-
prinsip perdamaian, persamaan antara
rena memang para ulama berpegang teguh
manusia (tidak ada kasta), menghilangkan
pada prinsip “Tidak ada paksaan untuk
perbudakan dan yang paling penting juga
(memasuki) agama (Islam).
adalah masuk kedalam Islam sangat mudah
Adapun cara masuknya Islam di
hanya dengan membaca dua kalimah
Indonesia melalui beberapa cara antara lain
syahadat dan tidak ada paksaan. Tentang
; (Azumardi Azra, 2002).
kapan Islam datang masuk ke Indonesia,
a. Perdagangan. Jalur ini dimungkinkan
menurut kesimpulan seminar “ masuknya
karena orang-orang melayu telah lama
Islam di Indonesia” pada tanggal 17 s.d 20
menjalin kontak dagang dengan orang
Maret 1963 di Medan, Islam masuk ke
Arab. Apalagi setelah berdirinya keraja-
Indonesia pada abad pertama hijriyah atau
an Islam seperti kerajaan Islam Malaka

*
Dosen IAIS Sultan Muhammad Syfiuddin Sambas
Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 35 -
IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, Sulawesi selatan melakukan hal yang
maka makin ramailah para ulama dan sama sebagaimana yang dilakukan oleh
pedagang Arab datang ke Nusantara Demak di Jawa. Dan para Sultan di
(Indonesia). Disamping mencari keuntu- seluruh Nusantara melakukan
ngan duniawi juga mereka mencari ke- komunikasi, bahu membahu dan tolong
untungan rohani yaitu dengan menyiar- menolong dalam melindungi dakwah
kan Islam. Artinya mereka berdagang Islam di Nusantara. Keadaan ini menjadi
sambil menyiarkan agama Islam. cikal bakal tumbuhnya negara nasional
b. Kultural. Artinya penyebaran Islam di Indonesia dimasa mendatang.
Indonesia juga menggunakan media-
media kebudayaan, sebagaimana yang Perkembangan Islam di Beberapa
dilakukan oleh para wali sanga di pulau Wilayah Nusantara
jawa. Misalnya Sunan Kali Jaga dengan Di Sumatra Kesimpulan hasil seminar
pengembangan kesenian wayang. Ia di Medan tersebut di atas, dijelaskan bahwa
mengembangkan wayang kulit, mengisi wilayah Nusantara yang mula-mula
wayang yang bertema Hindu dengan dimasuki Islam adalah pantai barat pulau
ajaran Islam. Sunan Muria dengan peng Sumatra dan daerah Pasai yang terletak di
embangan gamelannya. Kedua kesenian Aceh utara yang kemudian di masing-
tersebut masih digunakan dan digemari masing kedua daerah tersebut berdiri
masyarakat Indonesia khususnya jawa kerajaan Islam yang pertama yaitu kerajaan
sampai sekarang. Sedang Sunan Giri Islam Perlak dan Samudra Pasai. Di Jawa
menciptakan banyak sekali mainan Benih-benih kedatangan Islam ke tanah
anak-anak, seperti jalungan, jamuran, Jawa sebenarnya sudah dimulai pada abad
ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain. pertama Hijriyah atau abad ke 7 M. Hal ini
c. Pendidikan Pesantren. Pendidikan dituturkan oleh Prof. Dr. Buya Hamka
pesantren merupakan salah satu lembaga dalam bukunya Sejarah Umat Islam, bahwa
pendidikan yang paling strategis dalam pada tahun 674 M sampai tahun 675 M.
pengembangan Islam di Indonesia. Cara sahabat Nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan
da’i dan muballig yang menyebarkan pernah singgah di tanah Jawa (Kerajaan
Islam diseluruh pelosok Nusantara Kalingga) menyamar sebagai pedagang.
adalah keluaran pesantren. Datuk Bisa jadi Muawiyah saat itu baru
Ribandang yang mengislamkan kerajaan penjajagan saja, tapi proses dakwah
Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur selanjutnya dilakukan oleh para da’i yang
adalah keluaran pesantren Sunan Giri. berasal dari Malaka atau kerajaan Pasai
Santri-santri Sunan Giri menyebar ke sendiri. Sebab saat itu lalu lintas atau jalur
pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, hubungan antara Malaka dan Pasai disatu
Madura, Haruku, Ternate, hingga ke pihak dengan Jawa dipihak lain sudah
Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang begitu pesat (Masykuri, Abdillah, 2003).
pesantren terbukti sangat strategis dalam Adapun gerakan dakwah Islam di
memerankan kendali penyebaran Islam Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para
di seluruh Indonesia. Wali Sanga, yaitu sbb: Maulana Malik
d. Kekuasaan Politik. Artinya penyebaran Ibrahim atau Sunan Gresik. Beliau dikenal
Islam di Nusantara, tidak terlepas dari juga dengan sebutan Syeikh Magribi. Ia
dukungan yang kuat dari para Sultan. Di dianggap pelopor penyebaran Islam di
pulau Jawa, misalnya kesultanan Jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata
Demak, merupakan pusat dakwah dan negara dan sebagai perintis lembaga
menjadi pelindung perkembangan pendidikan pesantren. Wafat tahun 1419
Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di M.(882 H) dimakamkan di Gapura Wetan
seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Gresik Raden Ali Rahmatullah (Sunan

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 36 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Ampel). Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M. Sunan Ampel, adik Sunan Bonang).
Ayahnya orang Arab dan ibunya orang Dakwah beliau terutama dalam bidang
Cempa, ia sebagai mufti dalam mengajar- sosial. Beliau juga mengkader para da’i
kan Islam tak kenal kompromi dengan yang berdatangan dari berbagai daerah,
budaya lokal. Wejangan terkenalnya Mo antara lain dari Ternate dan Hitu Ambon.
Limo yang artinya menolak mencuri, Syarif Hidayatullah. Nama lainnya adalah
mabuk, main wanita, judi dan madat, yang Sunan Gunung Jati yang kerap kali
marak dimasa Majapahit. Beliau wafat di dirancukan dengan Fatahillah, yang menen-
desa Ampel tahun 1481 M. Jasa-jasa Sunan tukannya sendiri. Ia memiliki keSultanan
Ampel. Mendirikan pesantren di Ampel sendiri di Cirebon yang wilayahnya sampai
Denta, dekat Surabaya. Dari pesantren ini ke Banten. Ia juga salah satu pembuat
lahir para mubalig kenamaan seperti : sokoguru masjid Demak selain Sunan
Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah Ampel, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang.
(Sultan Demak pertama), Raden Makhdum Keberadaan Syarif Hidayatullah dengan
(Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan kesultanannya membuktikan ada tiga
Drajat) dan Maulana Ishak yang pernah kekuasaan Islam yang hidup bersamaan
diutus untuk menyiarkan Islam ke daerah kala itu, yaitu Demak, Giri dan Cirebon.
Blambangan. Berperan aktif dalam mem- Hanya saja Demak dijadikan pusat dakwah,
bangun Masjid Agung Demak yang pusat studi Islam sekaligus kontrol politik
dibangun pada tahun 1479 M. para wali. Sunan Kudus.
Mempelopori berdirinya kerajaan Islam Nama aslinya adalah Ja’far Sadiq.
Demak dan ikut menobatkan Raden Patah Lahir pada pertengahan abad ke 15 dan
sebagai Sultan Sunan Giri (Raden Aenul wafat tahun 1550 M. (960 H). Beliau
Yaqin atau Raden Paku) Ia putra Syeikh berjasa menyebarkan Islam di daerah kudus
Yakub bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli dan sekitarnya. Ia membangun masjid
fiqih dan menguasai ilmu Falak. Dimasa menara Kudus yang sangat terkenal dan
menjelang keruntuhan Majapahit, ia merupakan salah satu warisan budaya
dipercaya sebagai raja peralihan sebelum Nusantara. Sunan Muria. Nama aslinya
Raden Patah naik menjadi Sultan Demak. Raden Prawoto atau Raden Umar Said
Ketika Sunan Ampel wafat, ia mengganti- putra Sunan Kalijaga. Beliau menyebarkan
kannya sebagai mufti tanah Jawa. Sunan Islam dengan menggunakan sarana
Bonang (Makhdum Ibrahim). Putra Sunan gamelan, wayang serta kesenian daerah
Ampel lahir tahun 1465. Sempat menimba lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung
ilmu ke Pasai bersama-sama Raden Paku. Muria, disebelah utara kota Kudus. Raja-
Beliaulah yang mendidik Raden Patah. raja Maluku yang masuk Islam seperti :
Beliau wafat tahun 1515 M. Sunan Raja Ternate yang bergelar Sultan Mahrum
Kalijaga (Raden Syahid). Ia tercatat paling (1465-1486). Setelah beliau wafat
banyak menghasilkan karya seni digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin yang
berfalsafah Islam. Ia membuat wayang kulit sangat besar jasanya dalam menyiarkan
dan cerita wayang Hindu yang diislamkan. Islam di kepulauan Maluku, Irian bahkan
Sunan Giri sempat menentangnya, karena sampai ke Filipina. Raja Tidore yang
wayang Beber kala itu menggambarkan kemudian bergelar Sultan Jamaluddin. Raja
gambar manusia utuh yang tidak sesuai Jailolo yang berganti nama dengan Sultan
dengan ajaran Islam. Kalijaga mengkreasi Hasanuddin. Pada tahun 1520 Raja Bacan
wayang kulit yang bentuknya jauh dari masuk Islam dan bergelar Zaenal Abidin.
manusia utuh. Ini adalah sebuah usaha
ijtihad di bidang fiqih yang dilakukannya
dalam rangka dakwah Islam. Sunan Drajat.
Nama aslinya adalah Syarifudin (putra

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 37 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Peranan Umat Islam dalam Mengusir seorang Islam yang taat. Tulisan tentang
Penjajah Thomas Mattulessy hanyalah omong
Ketika kaum penjajah datang, Islam kosong. Tokoh Thomas Mattulessy yang
sudah mengakar dalam hati bangsa ada adalah Kapten Ahmad Lussy atau Mat
Indonesia, bahkan saat itu sudah berdiri Lussy, seorang Muslim yang memimpin
beberapa kerajaan Islam, seperti Samudra perjuangan rakyat Maluku melawan
Pasai, Perlak, Demak dan lain-lain. Jauh penjajah. Demikian pula Sisingamangaraja
sebelum mereka datang, umat Islam XII menurut fakta sejarah adalah seorang
Indonesia sudah memiliki identitas bendera Muslim. Semangat jihad yang
dan warnanya adalah merah putih. Ini dikumandangkan para pahlawan semakin
terinspirasi oleh bendera Rasulullah saw. terbakar ketika para penjajah berusaha
Yang juga berwarna merah dan putih. menyebarkan agama Nasrani kepada
Rasulullah saw pernah bersabda:” Allah bangsa Indonesia yang mayoritas sudah
telah menundukkan pada dunia, timur dan beragama Islam yang tentu saja dengan
barat. Aku diberi pula warna yang sangat cara-cara yang berbeda dengan ketika Islam
indah, yakni Al-Ahmar dan Al-Abyadl, datang dan diterima oleh mereka, bahwa
merah dan putih “. Begitu juga dengan Islam tersebar dan dianut oleh mereka
bahasa Indonesia. Tidak akan bangsa ini dengan jalan damai dan persuasif yakni
mempunyai bahasa Indonesia kecuali lewat jalur perdagangan dan pergaulan
ketika ulama menjadikan bahasa ini bahasa yang mulia bahkan wali sanga
pasar, lalu menjadi bahasa ilmu dan menyebarkannya lewat seni dan budaya.
menjadi bahasa jurnalistik. Beberapa ajaran Para da’i Islam sangat paham dan
Islam seperti jihad, membela yang menyadari akan kewajiban menyebarkan
tertindas, mencintai tanah air dan membas- Islam kepada orang lain, tapi juga mereka
mikezaliman adalah faktor terpenting sangat paham bahwa tugasnya hanya
dalam membangkitkan semangat melawan sekedar menyampaikan. Hal ini sesuai
penjajah. Bisa dikatakan bahwa hampir dengan Q.S. Yasin ayat 17:”Tidak ada
semua tokoh pergerakan, termasuk yang kewajiban bagi. Di bawah ini hanya
berlabel nasionalis radikal sekalipun sebagian kecil contoh atau bukti sejarah
sebenarnya terinspirasi dari ruh ajaran perjuangan umat Islam Indonesia dalam
Islam (M. Syafi’I, Anwar, 1997). mengusir penjajah.
Sebagai bukti misalnya Ki Hajar 1. Penjajah Portugis Kaum penjajah
Dewantara (Suwardi Suryaningrat) tadinya yang mula-mula datang ke Nusantara ialah
berasal dari Sarekat Islam (SI); Soekarno Portugis dengan semboyan Gold (tambang
sendiri pernah jadi guru Muhammadiyah emas), Glory (kemulyaan, keagungan), dan
dan pernah nyantri dibawah bimbingan Gospel (penyebaran agama Nasrani).
Tjokroaminoto bersama S.M Kartosuwiryo Untuk menjalankan misinya itu Portugis
yang kelak dicap sebagai pemberontak berusaha dengan menghalalkan semua cara.
DI/TII; RA Kartini juga sebenarnya Apalagi saat itu mereka masih menyimpan
bukanlah seorang yang hanya memperjua- dendamnya terhadap bangsa Timur (Islam)
ngkan emansipasi wanita. Ia seorang pejua- setelah usai Perang Salib.
ng Islam yang sedang dalam perjalanan me- 2. Penjajah Belanda Belanda pertama
nuju Islam yang kaaffah. Ketika sedang kali datang ke Indonesia tahun 1596
mencetuskan ide-idenya, ia sedang beralih berlabuh di Banten dibawah pimpinan
dari kegelapan (jahiliyah) kepada cahaya Cornelis de Houtman, dilanjutkan oleh Jan
terang (Islam) atau minaz-zulumati ilannur Pieterszoon Coen menduduki Jakarta pada
(habis gelap terbitlah terang). Patimura tanggal 30 Mei 1619 serta mengganti nama
seorang pahlawan yang diklaim sebagai Jakarta menjadi Batavia. Tujuannya sama
seorang Nasrani sebenar-nya dia adalah dengan penjajah Portugis, yaitu untuk

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 38 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

memonopoli perdagangan dan menanam- (memimpin perlawanan terhadap Belanda


kan kekuasaan terhadap kerajaan-kerajaan sekitar tahun 1886 di daerah Ciomas) Di
di wilayah Nusantara. Jika Portugis pulau Sumatra tercatat nama-nama :
menyebarkan agama Katolik maka Belanda Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Tambusi
menyebarkan agama Protestan. Betapa (Memimpin perang Padri tahun 1833-
berat penderitaan kaum Muslimin semasa 1837), Dari kesultanan Aceh misalnya
penjajahan Belanda. Penindasan, adu Teuku Syeikh Muhammad Saman atau
domba (Devide et Impera), pengerukan yang dikenal Teuku Cik Ditiro, Panglima
kekayaan alam sebanyak-banyaknya dan Polim, Panglima Ibrahim, Teuku Umar dan
membiarkan rakyat Indonesia dalam istrinya Cut Nyak Dien, Habib Abdul
keadaan miskin dan terbelakang adalah Rahman, Imam Leungbatan, Sultan
kondisi yang dialami saat itu. Maka Alaudin Muhammad Daud Syah, dan lain-
wajarlah jika seluruh umat Islam Indonesia lain.
bangkit dibawah pimpinan para ulama dan 3. Penjajahan Jepang.
santri di berbagai pelosok tanah air, dengan Pendudukan Jepang di Indonesia
persenjataan yang sederhana: bambu diawali di kota Tarakan pada tanggal 10
runjing, tombak dan golok. Namun mereka januari 1942. Selanjutnya Minahasa, Balik
bertempur habis-habisan melawan orang- Papan, Pontianak, Makasar, Banjarmasin,
orang kafir Belanda dengan niat yang sama, Palembang dan Bali. Kota Jakarta berhasil
yaitu berjihad fi sabi lillah. Hanya satu diduduki tanggal 5 Maret 1942. Untuk
pilihan mereka: Hidup mulia atau mati sementara penjajah Belanda hengkang dari
Syahid. Maka pantaslah almarhum Dr. bumi Indonesia, diganti oleh penjajah
Setia Budi (1879-1952) mengungkapkan Jepang. Ibarat pepatah “Lepas dari mulut
dalam salah satu ceramahnya di Jogya harimau jatuh ke mulut buaya”, yang
menjelang akhir hayatnya antara lain ternyata penjajah Jepang lebih kejam dari
mengatakan: “Jika tidak karena pengaruh penjajah manapun yang pernah menduduki
dan didikan agama Islam, maka patriotisme Indonesia. Seluruh kekayaan alam dikuras
bangsa Indonesia tidak akan sehebat seperti habis dibawa ke negerinya. Bangsa
apa yang diperlihatkan oleh sejarahnya Indonesia dikerja paksakan (Romusa)
sampai kemerdekaannya”. Sejarah telah dengan ancaman siksaan yang mengerikan
mencatat sederetan pahlawan Islam seperti dicambuk, dicabuti kukunya dengan
Indonesia dalam melawan Belanda yang tang, dimasukkan kedalam sumur, para
sebagian besar adalah para Ulama atau para wanita diculik dan dijadikan pemuas nafsu
kyai antara lain: Di Pulau Jawa misalnya sex tentara Jepang (Geisha). Pada awalnya
Sultan Ageng Tirtayasa, Kiyai Tapa dan Jepang membujuk rayu bangsa Indonesia
Bagus Buang dari kesultanan Banten, dengan mengklaim dirinya sebagai saudara
Sultan Agung dari Mataram dan Pangeran tua Bangsa Indonesia (ingat gerakan 3 A
Diponegoro dari Jogjakarta memimpin yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon
perang Diponegoro dari tahun 1825-1830 Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin
bersama panglima lainnya seperti Basah Asia). Mereka juga paham bahwa bangsa
Marto Negoro, Kyai Imam Misbah, Kyai Indonesia kebanyakan beragama Islam.
Badaruddin, Raden Mas Juned, dan Raden Karena itu pada tanggal 13 Juli 1942
Mas Rajab. Konon dalam perang mereka mencoba menghidupkan kembali
Diponegoro ini sekitar 200 ribu rakyat dan Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang
prajurit Diponegoro yang syahid, dari pihak telah terbentuk pada pemerintahan Belanda
musuh tewas sekitar 8000 orang serdadu (September 1937). Tapi upaya Jepang tidak
bangsa Eropa dan 7000 orang serdadu banyak ditanggapi oleh tokoh-tokoh Islam.
bangsa Pribumi. Dari Jawa Barat misalnya Banyak tokoh-tokoh Islam tidak mau
Apan Ba Sa’amah dan Muhammad Idris kooperatif dengan pemerintah penjajah

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 39 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Jepang bahkan melakukan gerakan bawah sekuler. Kelompok Nasionalis Islamis


tanah misalnya dibawah pimpinan Sutan antara lain KH. Abdul Kahar Muzakir, H.
Syahrir dan Amir Syarifuddin. Agus Salim, KH.Wahid Hasyim, Ki Bagus
4. Sekutu dan NICA Tanggal 17 dan Abi Kusno menginginkan agar Islam
Agustus 1945 kemerdekaan Indonesia baru dijadikan dasar negara Indonesia.
saja diproklamirkan, tanggal 15 september Sedangkan kelompok nasionalis sekuler
1945 datang lagi persoalan baru, yaitu dibawah pimpinan Soekarno menginginkan
datangnya tentara sekutu yang diboncengi negara Indonesia yang akan dibentuk itu
NICA (Nederland Indies Civil netral dari agama. Namun Akhirnya terjadi
Administration). Mereka datang dengan sebuah kompromi antara kedua kelompok
penuh kecongkakan seolah-olah paling sehingga melahirkan sebuah rumusan yang
berhak atas tanah Indonesia sebagai bekas dikenal dengan Piagam Jakarta tanggal 22
jajahannya. Kedatangan mereka tentu saja Juni 1945, yang berbunyi:
mendapat reaksi dari seluruh bangsa 1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalan
Indonesia. Seluruh umat Islam bergerak kan syareat bagi pemeluk-pemeluknya.
kembali dengan kekuatan senjata seadanya 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
melawan tentara sekutu dan NICA yang 3) Persatuan Indonesia
bersenjatakan lengkap dan modern. 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
Perlawanan terhadap sekutu dan NICA kebijaksanaan dalam permusyawaratan
antara lain: Dengan taktik perang gerilya, perwakilan
pertempuran arek-arek Surabaya, Bandung 5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
lautan Api, pertempuran di Ambarawa dan Indonesia (Daliman, 2012).
lain-lain (Mas’ud Abdurrahman, 2006). Rumusan itu disetujui oleh semua
anggota dan kemudian menjadi bagian dari
Peranan Umat Islam Dalam upaya Mukaddimah UUD 45. Jadi dengan
mempersiapkan kemerdekaan demikian Republik Indonesia yang lahir
Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945 adalah republik
Tidak disangsikan lagi peran kaum yang berdasarkan ketuhanan dengan
Muslimin terutama para ulama. Mereka kewajiban menjalankan syareat Islam bagi
berkiprah dalam BPUPKI (Badan pemeluk-pemeluknya Meskipun keesokan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan harinya 18 Agustus 1945 tujuh kata dalam
Indonesia) yang dibentuk tanggal 1 maret Piagam Jakarta itu dihilangkan diganti
1945. Lebih jelas lagi ketika Badan ini dengan kalimat “Yang Maha Esa”. Ini
membentuk panitia kecil yang bertugas sebagai bukti akan kebesaran jiwa umat
merumuskan tujuan dan maksud didirikan- Islam dan para ulama. Muh. Hatta dan
nya negara Indonesia. Panitia terdiri dari 9 Kibagus Hadikusumo menjelaskan bahwa
orang yang semuanya adalah Muslim atau yang dimaksud dengan” Yang Maha Esa”
para ulama kecuali satu orang beragama tersebut tidak lain adalah tauhid. Saat
Kristen. Mereka adalah Ir. Soekarno, proklamasipun peran umat Islam sangat
Drs.Moh.Hatta, Mr. Moh. Yamin, Mr. besar. 17 Agustus 1945 itu bertepatan
Ahmad Subardjo, Abdul Kahar Mujakir, dengan tangal 19 Ramadhan 1364 H.
Wahid Hsyim, H.Agus Salim, Abi Kusno Proklamasi dilakukan juga atas desakan-
Tjokrosuyono dan A.A. Maramis (Kristen) desakan para ulama kepada Bung Karno.
Meski dalam persidangan-persidangan Tadinya Bung Karno tidak berani. Saat itu
merumuskan dasar negara Indonesia terjadi Bung Karno keliling menemui para ulama
banyak pertentangan antar (mengutip misalnya para ulama di Cianjur Selatan,
istilah Endang Saefudin Ansori dalam Abdul Mukti dari Muhammadiyah,
bukunya Piagam Jakarta) kelompok termasuk Wahid Hasyim dari NU. Mereka
nasionalis Islamis dan kelompok nasionalis

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 40 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

mendesak agar Indonesia segera membatasi keanggotaannya pada suku


diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 bangsa tertentu (Jawa). Sehingga banyak
(Mas’ud Abdurrahman, 2006). sejarawan mengatakan bahwa tanggal
PerananOrganisasi-organisasi Islam dan berdirinya SI ini lebih tepat disebut sebagai
Partai-partai Politik Islam Hari Kebangkitan Nasional, dan bukan
Dalam perjuangan membela bangsa, tahun 1908 dengan patokan berdirinya Budi
Negara dan menegakkan Islam di Indones- Utomo.
ia, Umat Islam mendirikan berbagai 2. Muhammadiyah Muhammadiyah
organisasi dan partai politik dengan corak secara etimologi artinya pengikut Nabi
dan warna yang berbeda- beda. Ada yang Muhammad. Adalah sebuah organisasi
bergerak dalam bidang politik, sosial non-politis yang bertujuan mengembalikan
budaya, pendidikan, ekonomi dan sebagai- ajaran Islam sesuai dengan al-Quran dan
nya. Namun semuanya mempunyai tujuan Sunnah Nabi Muhammad saw; memberan-
yang sama, yaitu memajukan bangsa tas kebiasaan yang tidak sesuai dengan
Indonesia khususnya umat Islam dan ajaran agama (bid’ah) dan memajukan ilmu
melepaskan diri dari belenggu penjajahan. agama Islam di kalangan anggotanya.
Tercatat dalam sejarah, bahwa dari Organisasi ini didirikan oleh KH. Ahmad
lembaga-lembaga tersebut telah lahir para Dahlan di Yogyakarta pada 18 Nopember
tokoh dan pejuang yang sangat berperan 1912. Dalam Anggaran Dasar Muhamma-
baik di masa perjuangan mengusir penjajah, diyah yang baru telah disesuaikan dengan
maupun pada masa pembangunan yaitu UU no.8 tahun 1985 dan hasil Muktamar
sebagai berikut: Muhammadiyah ke-41 di Surakarta pada
1. Sarekat Islam (SI) Sarekat Islam (SI) tanggal 7-11 Desember 1985, Bab 1 pasal 1
pada awalnya adalah perkumpulan bagi disebutkan bahwa Muhammadiyah adalah
para pedagang Muslim yang didirikan pada gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf
akhir tahun 1911 di Solo oleh H. nahi munkar yang berakidah Islam dan
Samanhudi. Nama semula adalah Sarekat bersumber pada al-Quran dan Sunnah. Sifat
Dagang Islam (SDI). Kemudian tanggal 10 gerakannya adalah non-politik, tapi tidak
Nopember 1912 berubah nama menjadi melarang anggotanya memasuki partai
Sarekat Islam (SI). H.Umar Said politik. Hal ini dicontohkan oleh pendirinya
Cokroaminoto diangkat sebagai ketua, sendiri, KH Ahmad Dahlan, dimana beliau
sedangkan H.Samanhudi sebagai ketua juga adalah termasuk anggota Sarekat
kehormatan. Latar belakang didirikannya Islam. Banyak anggota Muhammadiyah
organisasi ini pada awalnya untuk meng- yang berjuang baik pada masa penjajahan
himpun dan memajukan para pedagang Belanda, Jepang, masa mempertahankan
Islam dalam rangka bersaing dengan para kemerdekaan, masa Orde Lama, Orde Baru
pedagang asing, dan juga membentengi dan Masa Reformasi. Mereka tersebar di
kaum Muslimin dari gerakan penyebaran berbagai organisasi pergerakan, organisasi
agama Kristen yang semakin merajalela. partai politik dan lembaga-lembaga negara.
Dengan nama Sarekat Islam dibawah Tokoh-tokoh Muhammadiyah yang kita
pimpinan H.O.S. Cokroaminoto organisasi kenal seperti KH. Mas Mansur, Prof. Kahar
ini semakin berkembang karena mendapat Muzakir, Dr. Sukirman Wirjosanjoyo
sambutan yang luar biasa dari masyarakat. adalah para pejuang yang tidak asing lagi.
Daya tarik utamanya adalah asas Demikian pula seperti Buya Hamka, KH
keislamannya. Dengan SI mereka (umat AR. Fakhruddin, Dr. Amin Rais, Dr. Syafi’i
Islam) yakin akan dibela kepentingannya. Ma’arif dan Dr. Din Syamsudin adalah
Keanggotaan SI terbuka untuk semua tokoh– tokoh Muhammadiyah yang sangat
golongan dan suku bangsa yang beragama berperan dalam pentas nasional Indonesia.
Islam. Berbeda dengan Budi Utomo yang Bidang-bidang yang ditangani Muhamma-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 41 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

diyah antara lain: Sosial. Dalam bidang keagamaan yang dipelopori oleh para ula-
sosial Muhammadiyah mendirikan: 1. ma atau kiyai. Mereka itu ialah K.H.
Panti asuhan untuk anak yatim piatu. 2. Hasyim Asy’ari, K.H.Wahab Hasbullah,
Bank Syari’ah untuk membantu pengusaha K.H.Bisri Syamsuri, K.H.Mas Alwi, dan
lemah. 3. Organisasi wanita yang bernama K.H.Ridwan. Lahir di Surabaya pada
Aisiyah dan organisassi kepanduan Hizbul tanggal 31 Januari 1926 dan kini menjadi
wathan, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan salah satu organisai dan gerakan Islam
Mahasiswa Muhammadiyah, dan ikatan terbesar di tanah air. Bertujuan mengupaya
Pelajar Muhammadiyah Pendidikan. kan berlakunya ajaran Islam yang berhalu-
Dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah an Ahlussunnah Waljama’ah dan penganut
mendirikan lembaga- lembaga pendidikan salah satu dari empat mazhab fiqih (Imam
mulai dari TK sampai perguruan tinggi Hanafi, Imam Syafi’i, Imam Hambali dan
(Darsono dkk, 2013). Imam Maliki). Pada mulanya NU ini tidak
Data tahun 1985 Muhammadiyah mencampuri urusan politik. Ia lebih
sudah memiliki 12400 lembaga pendidikan memfokuskan diri pada pengembangan dan
yang terdiri dari 37 perguruan tinggi dan pemantapan paham keagamaannya dalam
sisanya adalah TK sampai SLTA. Tahun masyarakat yang saat itu sedang gencar-
1990 jumlah perguruan tinggi Muhamma- gencarnya penyebaran faham Wahabiyah
diyah bertambah menjadi 78 buah. Kesehat yang dianggap membahayakan paham ahli
an. Dalam bidang kesehatan Muhammadi- Sunnah Waljama’ah.
yah mendirikan Poliklinik, Rumah Sakit Hal ini tersirat dalam salah satu hasil
dan Rumah Bersalin. Data tahun 1990 telah keputusan kongresnya di Surabaya pada
memiliki 215 Rumah Sakit, Poliklinik dan bulan Oktober 1928. NU semakin
Rumah Bersalin. c. Al Irsyad Organisasi ini berkembang dengan cepat. Pada tahun 1935
berdiri tanggal 6 September 1914 di telah memiliki 68 cabang dengan anggota
Jakarta, dua tahun setelah Muhammadiyah 6700 orang. Pada kongres tahun 1940 di
berdiri, dan bisa dibilang sebagai sempalan Surabaya dinyatakan berdirinya organisasi
dari Jami’atul Khair. Diantara tokoh al- wanita NU atau Muslimat dan Pemuda
Irsyad yang terkenal adalah syeikh Ahmad Anshar. e. Majlis Islam A’la Indonesia
Surkati, berasal dari Sudan yang semula (MIAI) MIAI ini sebenarnya berdiri pada
adalah pengajar di Jami’atul Khair. Al masa pemerintahan Belanda, yaitu tanggal
Irsyad ini mengkhususkan diri dalam 21 September 1937 di Surabaya sebagai
perbaikan (pembaharuan) agama kaum organisasi federasi yang diprakarsai oleh
Muslimin khususnya keturunan Arab K.H. Mas Mansur, K.H. Ahmad Dahlan
Sebagian tokoh Muhammadiyah pada awal (Muhammadiyah), K.H. Wahab Hasbullah
berdirinya juga adalah kader-kader yang (NU) dan Wondoamiseno (PSII).
dibina dalam lembaga pendidikan AlIrsyad. Tujuan didirikan MIAI ini adalah agar
Saat itu al-Irsyad sudah memiliki Madrasah semua umat Islam mempunyai wadah
Awaliyah (3 tahun), Madrasah Ibtidaiyah (4 tempat membicarakan dan memutuskan
tahun), Madrasah Tajhiziyah (2tahun), dan semua soal yang dianggap penting bagi
Madrasah Mu’allimin yang dikhususkan kemaslahatan umat dan agama Islam.
untuk mencetak guru (Azumzrdi Azrz, Keputusan yang diambil MIAI harus
2004). dilaksanakan oleh semua organisasi yang
Al-Irsyad bergerak bukan hanya menjadi anggotanya. Pembentukan MIAI
dalam bidang pendidikan, tapi juga bidang- mendapat sambutan dari berbagai organisa-
bidang lain seperti rumah sakit, panti si Islam di Indonesia seperti PSII,
asuhan dan rumah yatim piatu. d. Nahdlatul Muhammadiyah, NU, Persis, dan organisa-
Ulama (NU) artinya kebangkitan para si-organisasi yang lebih kecil lainnya. Pada
ulama. Adalah sebuah Organisasi sosial

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 42 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

dibentuk anggotanya hanya 7 organisasi, organisasi yang semula bergabung dalam


tapi empat tahun kemudian jumlahnya Masyumi sudah mengundurkan diri sebe-
sudah mencapai duapuluh. Pada akhir pe- lumnya, seolah-olah mereka tahun bahwa
merintah Hindia Belanda MIAI memberi- Masyumi akan dibubarkan. g. Mathla’ul
kan dukungan terhadap aksi Indonesia Anwar Organisasi ini berdiri tahun 1905 di
berparlemen yang dicanangkan oleh GAPI Marus, Menes Banten. Bergerak dalam
(Gabungan Politik Indonesia). MIAI bidang sosial keagamaan dan pendidikan.
berkembang menjadi organisasi yang Pendirinya adalah KH. M. Yasin.
cukup penting pada masa pendudukan Tujuannya adalah untuk mengembang-
Jepang. Para tokoh Islam dan para Ulama kan pendidikan Islam khususnya dikalang-
memanfaatkannya sebagai tempat bermus- an masyarakat sekitar Menes Banten. Aspi-
yawar membahas masalah-masalah yang rasi politik organisasi ini pernah disalurkan
penting yang dihadapi umat Islam. melalui Sarekat Islam (SI), tapi perkemba-
Semboyannya terkenal Berpegang teguhlah ngan selanjutnya organisasi ini menjadi
kepada tali Allah dan janganlah bercerai netral, artinya tidak ikut dalam kegiatan
berai (Haidar Putra Daulay, 2007). politik, tapi hanya mengkhususkan diri
Diantara tugas MIAI ialah: menempat pada kegiatan sosial dan pengembangan
kan umat Islam pada kedudukan yang layak pendidikan Agama. Berkat memfokuskan
dalam masyarakat. Indonesia mengharmo- diri pada pendidikan, organisasi ini
niskan dengan kebutuhan perkembangan sekarang sudah menjadi organisasi berskup
zaman. f. Masyumi Masyumi kepanjangan nasional. Lembaga-lembaga pendidikannya
dari Majlis Syura Muslimin Indonesia berupa madrasah-madrasah dari mulai TK
berdiri tahun 1943. Dalam Muktamar Islam sampai Madrasah Aliyah (setingkat SMA)
Indonesia tanggal 7 Nopember 1945 tersebar di seluruh Nusantara. h. Persatuan
disepakati bahwa Masyumi adalah sebagai Islam (Persis) Persis adalah organisasi
satu-satunya partai Islam untuk rakyat sosial pendidikan dan keagamaan.
Indonesia. Saat itu juga Masyumi menge- Didirikan pada tanggal 17 September 1923
luarkan maklumat yang berbunyi:” 60 di Bandung atas prakarsa KH. Zamzam dan
Milyoen kaum Muslimin Indonesia siap Muhammad Yunus, dua saudagar dari kota
berjihad fi sabilillah “, Pernyataan ini Palembang. Organisasi ini diketuai pertama
direkam dengan baik oleh harian kedaulat- kali oleh A. Hassan, seorang ulama yang
an rakyat pada tanggal 8 Nopember 1945. terkenal sebagai teman dialog Bung Karno
Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Mas ketika ia dipenjara. Bung Karno banyak
Mansur dan didampingi K.H. Hasyim berdialog dengan A.Hassan lewat surat-
Asy’ari. Tergabung dalam organisasi ini suratnya.
adalah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Pemikiran-pemikiran keagamaan
Persis, dan Sarekat Islam. Tokoh-tokoh lain Bung Karno selain dari HOS
yang penting misalnya Ki Bagus Cokroaminoto, juga banyak berasal dari A.
Hadikusumo, Abdul Wahab dan tokoh- Hassan ini. Diantara tujuan Persis ini
tokoh muda lainnya misalnya Moh. Natsir, adalah: 1. Mengembalikan kaum Muslimin
Harsono Cokrominoto, dan Prawoto kepada Al-Quran dan Sunnah (hadis nabi)2.
Mangunsasmito. Visi Masyumi bahwa Menghidupkan ruh jihad dan ijtihad dalam
setiap umat Islam diwajibkan jihad Fi kalangan umat Islam 3. Membasmi bid’ah,
sabilillah dalam berbagai bidang, termasuk khurafat dan takhayul, taklid dan syirik
dalam bidang politik. Para pemuda Islam, dalam kalangan umat Islam. 4. Memperluas
khususnya para santri dipersiapkan untuk tersiarnya tabligh dan dakwah Islam kepada
berjuang secara fisik maupun politis. segenap lapisan masyarakart.
Masyumi dibubarkan oleh Soekarno pada
tahun 1960. Sementara organisasi-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 43 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

DAFTAR PUSTAKA

Darsono, dkk. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2013.
Daulay, Haidar Putra. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di
Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.

Sunanto, Musyrifah. Sejarah Peradaban Islam Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, 2012.

Wathoni, Kharisul. Dinamika Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Ponorogo: STAIN


Press, 2011.

Abdillah, Masykuri, "Potret Masyarakat Madani di Indonesia", dalam Seminar


Nasional tentang "Menatap Masa Depan Politik Islam di Indonesia",
Jakarta: International Institute of Islamic Thought, Lembaga Studi Agama dan
Filsafat UIN Jakarta, 10 Juni 2003.

Ali Daud, Muhammad, Asas-Asas Hukum Islam, Jakarta: Rajawali, 1991, Cet . ke-2 .

Antonio, Muhammad Syafi'I, Bank Syari'ah: Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani
Press, 2001.

Anwar, M. Syafi'i, Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia: Sebuah Kajian Politik
tentang Cendekiawan Muslim Orde Baru, Jakarta: Paramadina, 1995.

Azra, Azyumardi, Islam reformis: Dinamika Intelektual dan Gerakan, Jakarta:


Raja Grafindo Persada, 1999.

Abdurrahman Mas’ud, Dari Haramain ke Nusantara: Jejak Intelektual Arsitek Pesantren,


Jakarta: Kencana, 2006.

Alwi Shihab, Akar Tasawuf Islam di Indonesia, Surabaya: Pustaka Iman, 2009.

Azyumardi Azra, Jaringan Global dan Lokal Islam Nusantara, Bandung: Mizan, 2002.

.--------------------, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII
dan XVIII: Akar Pembaharuan Islam Indonesia, Jakarta: Kencana, 2004.

Dadan Wildan, (2002), Sunan Gunung Jati: Antara Fiksi dan Fakta, Bandung:
Humaniora.
Daliman, A., Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia,
Yogyakarta: Ombak, 2012.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 44 -


EKSISTENSI GERAKAN FREEMASONRY DI KARAWANG, 1926-1942

Faizal Arifin
Faizal.arifin@staff.unsika.ac.id

ABSTRAK

Freemasonry merupakan organisasi ‘rahasia’ yang termasuk dalam gerakan New Age
Movement. Organisasi ini didirikan di Inggris tahun 1717 dan kemudian menyebar ke seluruh
dunia sehingga tak sedikit tokoh dunia yang menjadi anggotanya. Pada tahun 1756 didirikan
Loge Agung Nederland sebagai awal terbentuknya Freemasonry di Belanda. Pengaruhnya
sampai ke Hindia Belanda dan loge mulai didirikan tahun 1767 dan 1769. Loge Agung
Nederland mencatat jumlah loge di Hindia Belanda pada masa ‘keemasan’-nya mencapai 25
loge dan 1.500 anggota perkumpulan. Peneliti menggunakan metode sejarah dengan
menghimpun sumber-sumber primer sezaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Freemasonry selain aktif di kota-kota besar juga terdapat di wilayah-wilayah kecil seperti
Karawang dengan sebutan “De Krawangsche Kring” atau “Vrijmetselaarkring Krawang” yang
melakukan berbagai aktifitas sejak 1926 sampai pendudukan Jepang. Kring Karawang
melaksanakan pertemuan rutin sejak didirikan dan pernah vakum pada tahun 1930-1933
sampai diangkat pengurus ‘baru’ yang berhasil mengaktifkan kembali kegiatan organisasi.
Berbagai pertemuan rutin tahunan atau bulanan dilaksanakan dengan beberapa tujuan yaitu
mengembangkan dan mengevaluasi organisasi di satu sisi, selain itu juga menyelenggarkan
diskusi dengan tema-tema seperti ilmu pengetahuan, okultisme, magis, misterius, supranatural
dan spiritual.

KATA KUNCI: Freemasonry, Vrijmetselarij, Karawang, Gerakan, Okultisme

PENDAHULUAN terkenal di kalangan penggiat ‘teori


Istilah Freemasonry nyaris asing konspirasi’ karena organisa-si ini berhasil
dalam buku-buku Sejarah di Indonesia. menaruh para elit dalam se-jarah dunia. Di
Namun kiprahnya tak bisa dilepaskan dari Amerika Serikat ada George Washington,
untaian kisah sejarah Indonesia, sejak Benjamin Franklin, Thomas Jefferson,
organisasi ‘rahasia’ ini berinteraksi dengan sedangkan dalam sejarah kolonial dan
banyak tokoh elite dan pelbagai organisasi nasional ada Thomas Stamford Raffles,
sebelum Indonesia merdeka. Sebut saja Radjiman Wediodiningrat, sampai Kapolri
Boedi Oetomo yang terkenal dan diapering- Pertama Indonesia yang sempat menjadi
ati setiap tahun, tanpa banyak diketahui ketua Freemasonry Indonesia, Soekanto
sebenarnya memiliki hubungan yang erat Tjokrodiatmodjo. Dalam sejarah lokal di
dengan Freemasonry, misalnya seperti Karawang, terdapat nama R. A. Aria
ditemukan dalam openbare (pidato umum) Soeriamihardja sebagai elit pribumi yang
Dirk van Labberton berjudul ”Theosofische menjadi Freemason.
in Verband met Boedi Oetomo” Fremasonry menarik untuk diteliti
Bandteekening Van Raden Soerjowinoto, karena gerakan tersebut memiliki jarak dan
1918). Theosofi adalah merupakan bagian tak jarang berkonfrontasi secara ideologis
dari Freemason yang bergerak dalam dengan kelompok agama. Penelitian yang
bidang kebatinan. Freemasonry biasanya dilakukan oleh Arifin Setiawan yaitu Friksi

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 45 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Ideologis Gerakan Freemason dengan Artawijaya seorang aktivis, wartawan


Kelompok Agama di Jawa (1900-1940) dan penulis Muslim, Artawijaya, Diskusi
menyimpulkan bahwa telah terjadi perten- Bulanan Ngorbas #2 (Ngobrol Bareng
tangan antara Vrijmetselarij dengan kelom- Sejarah Indonesia), Jejak Free Mason di
pok agama di Jawa namun bukan merupa- Indonesia, (Al-Hikmah TV, AOL Islamic
kan friksi ideologis an sich (Arifin Center Jakarta, 31 Oktober 2015)
Setiawan, 2012). Seorang sejarawan Ustaz Auni Mohamad dari Malaysia,
terkenal yaitu Garraghan menun jukan dan salah satu episode dalam Khazanah
bahwa keberadaan Freemason ternyata Trans7 juga sependapat. Auni Mohamad,
menunjukkan bahwa benar jarak antara 2017, “Sejarah Freemason yang Ramai
penganut Freemason dengan agama atau Orang Tak Berani Bongkar”; “Pengenalan
agamawan (Katolik) dan bahkan di- Freemason”; “Freemason 2.0.” (luring:
sandingkan dengan istilah irreligion dalam https://www.youtube.com/watch?v=0UO
perspektif Katolik (Gilbert J. Garraghan, W3Mw8xtU) [Akses: 26 Desember 2017]
1938). Peneliti Kitab Talmud juga
Dalam perspektif Protes tan jua pernah menyebutkan bahwa, “Perlu kami ingatkan
terjadi pada tahun 1894, misi penyebaran bahwa pesta-pesta dan club-club Masonic
Protestan terganggu karena beberapa orang yang tersebar di segala penjuru dunia
dari kelompok Gereformee rd memisahkan dewasa ini, seperti club Rotary dan Lions,
diri dari Protestan kemudi-an pemisahan adalah di antara sarana terbesar kaum zionis
diri Gereformeed mencentus kan reaksi untuk menyebarkan paham Talmud
dari pihak kaum Free-mason mereka.” (Muhammad Abdullah Asy-
(Perhimpunan penganut ideologi Syarqawi, 2004).
Pencerahan) (Th van den End, 2006). Penelitian lain yang menunjukkan
Dalam perspektif tokoh-tokoh Muslim, eksistensi Freemasonry pada masa Hindia
Freemasonry juga dipercaya sebagai Belanda adalah disertasi Dr. Alwi Shihab
organisasi yang berada di bawah pengaruh yaitu Membendung Arus: Repons Gerakan
Yahudi atau Zionis, sebagaimana diyakini Muhammadiyah terhadap Penetrasi Misi
oleh Ustadz Dr. Haikal Hassan, Haikal Kristen di Indonesia yang menyatakan
Hassan, Menjelang Hadirnya Dajjal, bahwa perkembangan Freemasonry dan
(luring: penyebaran Kristen saling mendukung,
https://www.youtube.com/watch?v=LS2pi kaum Muslim mulai merasakan munculnya
3v85qc) [Akses: 24 Desember 2017]. bahaya yang dihadapi Islam sehingga mela
Habib Riziq pendiri dan Imam Besar tarbelakangi KH. Ahmad Dahlan untuk
Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq mendirikan Muhammadiyah (Alwi Shihab,
Shihab, Tabligh Akbar dan Halal bi Halal, 1998). Karya Mu-hammadiyah Bagian I
Masjid Darul Anwar Sungai Harapan – yang ditulis oleh H. Ahmad Adaby Darhan
Sekupang Batam, (luring: dan H. Muhammad Syakir yang memberi-
https://www.youtube.com/watch?v=WOW kan latar belakang berdirinya Muhammadi-
4kxC_DCQ) [Akses: 26 Desember 2017] yah dengan menunjukan bahwa faham
Ustadz M. Ihsan Tandjung, Ustadz sinkretisme, faham yang menganggap
Felix Y. Siauw, Felix Y. Siauw, Tabligh semua kepercayaan, semua agama, sama
Akbar dan Bincang Buku “Di Balik benarnya dan faham serba simbol menjadi
Runtuhnya Turki Utsmani,” Masjid salah satu faktor berdirinya Muhammadi-
Jogokariyan, Yogyakarta, 22 September yah (Ahmad Adaby Darban & Muhammad
2016. (luring: Syakir, 1994).
https://www.youtube.com/watch?v=PdWu Perkembangan pesat Freemasonry di
I0d1X_0) [Akses: 24 Desember 2017] Hindia Belanda mengundang respon dari
organisasi-organisasi Islam. Karena orang-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 46 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

orang Islam dan elit pribumi Muslim tahun sebelumnya yaitu 1756 artinya sejak
menjadi target rekrutmen Freemasonry dan zaman VOC mereka telah eksis (Stevens,
banyak yang akhirnya menjadi anggota 2004). Pada masa ‘keemasan’-nya tahun
perkumpulan tersebut, maka hal ini merupa 1920-an sam-pai 1930, Loji Agung
kan tantangan bagi organisasi-organisasi Nederland mencatat jumlah loji di Hindia
Islam. Gerakan Freemasonry tak mewajib Belanda pernah mencapai jumlah 25 loji
kan pengikutnya berganti agama, sedang- dan 1.500 anggota perkumpulan, yang
kan zending dan missie telah jelas menjadi terdiri dari para priyayi atau menak, muslim
kan murtad bagi penganut Islam yang ‘abangan’, tokoh elit, pejabat dan pegawai
mengikutinay. Keterselubungan tujuan ini pemerintah maupun kalangan profesional.
lah yang menjadi kekhawatiran sehingga Pada abad ke-19, loji-loji mulai berdiri di
organisasi-organisasi Islam menampilkan berbagai daerah, diantaranya Semarang,
respon dalam berbagai bentuk ragam dan Surabaya, Batavia (Jakarta), Padang,
cara menghadapi tantangan tersebut. Jogjakarta, Rembang, Solo, Kota Raja
Studi komprehensif mengenai Freema- (Aceh), Makassar, Probolinggo, Medan,
sonry di Hindia Belanda yang membahas Buitenzorg (Bogor), Magelang, Bandung,
aspek sejarah sosial (masyarakat) sebagai Salatiga, Tegal, Malang, Blitar, Kediri,
genre sejarah yang mengkaji aspek kehi- Palembang, Purwokerto, dan Sukabumi.
dupan dan dinamika masyarakat perlu Selain daerah daerah yang telah disebutkan,
untuk dipaparkan. Penelitian Th. Stevens, Freemasonry juga berkembang di wilayah
termasuk perspektif insider yang meman- Karawang dan belum ada penelitian lebih
dang Freemasonry, dalam bukunya lanjut mengenai hal tersebut. Oleh karena
Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di itu perlu kajian Sejarah Lokal untuk
Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962 mengkaji eksistensi Freemasonry di
merupakan kajian komprehensif yang Karawang pada masa pra-kemerdekaan
bersumber pada sumber-sumber primer dan (Stevens, 2004).
sezaman. Th. Stevens menyimpulkan bah- Penelitian bertujuan untuk mengkaji
wa Vrijmetselarij telah berperan dalam eksistensi Freemasonry dalam cakupan se-
berbagai aspek kehidupan di Hindia Belan jarah lokal yaitu wilayah Karawang dengan
da sejak abad ke XVIII dan berkembang harapan dapat memberikan referensi
pesat pada abad ke XX (Stevens, 2004). tentang perkembangan Freemasonry pada
Penelitian yang penting disebutkan masa Hindia Belanda. Penelitian ini juga
selanjutnya adalah buku Teosofi, merupakan penelitian sejarah sosial yang
Nasionalisme, dan Elite Modern Indonesia mengkaji tentang gerakan masyarakat di-
yang ditulis oleh Iskandar P. Nugraha mana arus besar penulisan sejarah sebagian
(Iskandar P. Nugraha, 2011). Gerakan besar masih didominasi oleh historiografi
Teosofi merupakan ge rakan kebatinan yang berkaitan dengan tokoh-tokoh politik
yang berhubungan dengan Freemasonry. Ia saja. Oleh karena itu, kajian sejarah lokal
berkesimpulan bahwa Teosofi merupakan dan sejarah sosial diperlukan untuk mem-
cikal bakal pluralisme di Indonesia perkaya perspektif tentang sejarah Indone-
(termasuk pluralisme agama) yang telah sia pada masa pra-kemerdekaan.
melahirkan berbagai tokoh elit nasional. Peneliti memberikan batasan peneliti-
Keberadaan Freemasonry di Hindia an Freemasonry di Hindia Belanda yaitu
Belanda (sebutan untuk Indonesia pada mulai tahun 1926 sampai 1942. Oleh
masa penjajahan Belanda), dimulai sejak karena itu penelitian menggunakan metode
1767 dan 1769 dengan berdirinya Loji ‘La sejarah yaitu heuristik, ialah kegiatan
Fidele Sincerite' dan 'La Vertueuse’. menghimpun sumber-sumber sejarah yang
Namun sebenarnya menurut Carpentier menggunakan sumber primer sezaman. (A.
Alting, Freemasonry telah ada sepuluh Daliman, 2012). Diantara sumber yang

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 47 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

digunakan adalah berbagai arsip berupa Indonesia menjadi Tarekat Mason Bebas,
Naamlijst, adresboek, Almanak, ensiklope- sedangkan Abdurrachman Surjomihardjo
dia, katalog, buku atau majalah yang menyebutnya Gerakan Mason. Selain itu,
diterbitkan perkumpulan Freemasonry atau kelompok ini juga memiliki sebutan
yang berhubungan dengan objek penelitian Golongan Kemasona (Abdurracman
tersebut yang berasal dari tahun 1920-an Surjomiharjo, 2015).
sampai 1940-an. Kritik (verifikasi) yang Secara bahasa, Freemasonry berasal
terdiri atas kritik eksternal dan internal dari dua kata yaitu Free yang berarti bebas-
dengan tujuan meneliti apakah sumber- tidak terikat dan Masonry yang artinya
sumber itu sejati dalam bentuk maupun isi. tukang batu atau pembangun. Secara
Selanjutnya adalah tahapan Interpretasi, istilah, Freemasonry is the organization of
untuk memantapkan makna dan saling- the Freemasons and their beliefs and
hubungan dari fakta-fakta yang telah practices, definisi tersebut mengandung
diverifikasi. Tahap akhir dari metode dua makna yaitu pertama, Freemasonry
sejarah adalah historiografi yaitu penyajian merupakan organisasi para Freemason dan
hasil sistensis yang diperoleh dalam bentuk kedua, Freemasonry merujuk pada keper-
sebuah penulisan sejarah. cayaan-kepercayaan dan praktek-praktek
tertentu dari para Freemason. Jika Freema-
Perkembangan Freemasonry di Hindia sonry berkaitan dengan organisasi dan
Belanda kepercayaan sekaligus praktek tertentu,
Freemasonry merupakan perkumpulan maka Freemason merupakan individu dari
yang lahir dari rahim abad pencerahan organisasi tersebut (Collins Cobuild
Eropa. Dr. Th. Stevens, seorang peneliti Advanced Learner's Dictionary 5th
tentang gerakan ini, menerjemahkannya ke Edition).
dalam bahasa Indonesia menjadi Tarekat Tidak mudah mendefinisikan Freema-
Mason Bebas. Freemasonry didirikan di sonry dan Freemason, namun defisini
Inggris tahun 1717 melalui penggabungan Freemason yang disebutkan Oxford World
empat loge menjadi satu loge agung. Gerak Encyclopedia cukup lengkap memberikan
an yang dikenal dengan nama Freemasonry pemahaman awal sebelum lebih jauh mem-
ini kemudian menyebar ke seluruh dunia. bahas dan mendalaminya, oleh karena itu
Di Belanda pada tahun 1756 didirikan Loge akan dipaparkan sebagai membahas dan
Agung Nederland sebagai awal terbentuk- mendalaminya, oleh karena itu akan dipa-
nya Freemasonry. Pengaruh Freemasonry parkan dipaparkan sebagai berikut. Frema-
sampai Hindia Belanda namun secara son merupakan istilah bagi seorang anggota
formal dalam bentuk loge pada tahun 1767 dari sebuah organisasi persaudaraan Interna
dan 1769 dengan didirikannya Loge ‘La sional “Free and Accepted Masons”–
Fidele Sincerite' dan 'La Vertueuse'. Loge sebutan lain Freemasonry, dimana persau
Agung Nederland mencatat jumlah loge di daraan didasarkan dimana persaudaraan di
Hindia Timur (Dutch East Indies) pada dasarkan pada ikatan cinta (love), keyakin-
masa ‘keemasan’-nya mencapai 25 loge an (faith), dan kedermawanan (charity) dan
dan 1500 anggota perkumpulan (Stevens, setiap anggotanya dapat saling berkomuni-
2004). kasi melalui berbagai ritual dan sistem yang
Freemasonry merupakan perkumpulan rumit (elaborate ritual and systems) berupa
persaudaraan internasional ‘rahasia’. Vrij- tanda-tanda rahasia (secret signs), kata
met selarij merupakan serapan dalam baha sandi tertentu (password), bahkan sampai
sa Belanda dari istilah Freemasonry dalam cara berjabat tangan (handshakes) (Oxford
bahasa Inggris. Th. Stevens, seorang World Encyclopedia 1st Edition, 1998).
peneliti tentang perkumpulan ini, mengalih Sebagian besar ritual Freemasonry berda-
bahasakan Vrijmetselarij dalam bahasa sarkan pada anekdot dan ajaran moral yang

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 48 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

terdapat dalam Perjanjian Lama (Old Belanda, gambaran akan pertumbuhan loge
Testament) yang diilustrasikan-disimbol- telah didapatkan yaitu sejak tahun 1800an
kan dengan seperangkat alat yang diguna- sampai dengan 1940an. Pada tahun 1801 di
kan tukang batu atau pembangun: persegi Semarang berdiri loge ‘La Constante et
(the square) dan jangka (compasses). Fidele’, di Surabaya pada 1809 berdiri loge
Menurut Oxford World Encyclopedia, ‘De Vriendschap’, 1837 di Batavia berdiri
‘Free and Accepted Mason’ berasal dari loge ‘De Ster in het Oosten’, tahun 1858 di
dua kata, yaitu Free Masons dan Accepted Padang berdiri loge ‘Mata Hari’, di
Masons. Asal kata orisinal ‘Free masons’ Jogjakarta berdiri loge ‘Mataram’ tahun
biasanya dikaitkan dengan tukang batu 1870, 1871 di Rembang berdiri loge
terampil yang bekerja berpindah-pindah ‘Princes Frederik der Nederlanden’, di
(skilled itinerant stonemasons) pada abad Solo tahun 1872 berdiri loge ‘L’Union
14 M dan setelahnya yang berkarya mendi- Frederic Royal’, di Kota Raja (Aceh) tahun
rikan bangunan-bangunan penting dimana 1880 berdiri loge ‘Prins Frederik’, di
mereka kesemuanya menunjukkan keahlian Makassar berdiir loge ‘Arbeid Adelt’ tahun
melalui tanda-tanda rahasia. Sedangkan 1882, di Probolinggo tahun 1882 berdiri
‘Accepted Mason’ adalah anggota kehor- loge ‘Veritas’, di Medan tahun 1888 berdiri
matan (yang awalnya digunakan untuk loge ‘Deli’, di Buitenzorg (Bogor) berdiri
menyebut orang yang sangat terampil da- loge ‘Excelsior’ tahun 1891, di Magelang
lam mempelajari bidang arsitektur atau berdiri loge ‘Tidar’ tahun 1891, di Bandung
antiquarian) yang mulai diakui pada awal berdiri loge ‘St. Jan’ tahun 1896, di
abad 17. Seseorang yang menjadi Salatiga berdiri loge ‘Fraternitas’ tahun
‘Accepted Mason’ merupakan sesuatu ber- 1896, di Tegal berdiri tahun 1897 loge
gengsi, dimana sebelum akhir abad 17 ‘Humanitas’, di Malang berdiri loge
tujuan dari perkumpulan ini berorientasi ‘Malang’ tahun 1901, di Blitar berdiri loge
terutama di bidang sosial. Pada tahun 1717, ‘Blitar’ tahun 1906, loge ‘Het Zuiderkruis’
empat lodge Freemasonry bergabung berdiri di Batavia tahun 1918, di Kediri
membentuk sebuah lodge agung (Grand berdiri loge ‘De Dageraad’ tahun 1918, di
Lodge) di London, Inggris dengan sebuah Batavia berdiri loge ‘De Broederketen’
konsitusi dan ritual ‘baru’. Ordo atau sekte tahun 1919, di Palembang tahun 1932
Masonik dilarang keberadaannya oleh Ka- berdiri loge ‘Palembang’, di Purwokerto
tolik Roma, karena beberapa prinsip maso- berdiri loge ‘Serajoedal’ tahun 1933, di
nik dianggap bertentangan dengan doktrin- Sukabumi berdiri loge ‘De Hoeksteen’
doktrin gereja. tahun 1933, dan di Jakarta berdiri loge ‘de
Menurut seorang sejarawan Belanda Witte Roos’ tahun 1948 (Stevens, 2004).
sekaligus anggota Freemason, Th. Stevens Keberadaaan Freemasonry dan loge
dalam buku Tarekat Mason Bebas dan ternyata membuat istilah-istilah tersebut tak
Masyarakat di Hindia Belanda dan asing digunakan pada nama jalan, nama
Indonesia 1764-1962, tujuan Freemasonry tempat atau keanggotaan seseorang dalam
adalah “Setiap insan Mason Bebas mengem arsip Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda.
bang tugas, dimana pun ia berada dan beker Misalnya Vrijmetselaarsweg (Keeians
ja untuk memajukan segala sesuatu yang Adresboek, 1941).
mempersatukan dan menghapus pemisah Diana terda-pat juga kantor
antarmanusia”. Mereka berkumpul di Administrasi Pertanahan zaman Kolonial
sebuah tempat bernama lodge, loge dalam dan juga tempat tinggal seorang pejabat
bahasa Belanda, atau loji dalam bahasa pribumi bernama Mas Djajanasastra.
Indonesia (Stevens, 2004). Regeering Almanak voor Nederlandsch,
Berdasarkan penelitian K. Hylkema Indie, 1932. Terdapat juga sebuah ordo
tentang kenggotaan loge-loge di Hindia dengan nama Orde van Metselaren yang

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 49 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

lengkap dengan susunan pengurus ordo Berdasarkan tabel di atas, dapat


tersebut. Berikut merupakan contoh disimpulkan bahwa sejak tahun 1891
susunan pengurus sebuah ordo yaitu Orde sampai dengan tahun 1959, perkembangan
van Vrijmetselaren yang terdapat dalam anggota Freemasonry dapat dibagi ke
Regeering Almanak: Regeering Almanak dalam tiga periode pertumbuhan. Yaitu
voor Nederlandsch, 1942). tahap awal (1891-1916), puncak (1918-
“De 25 vrijmetselaarsloges en de 5 1940) dan tahap akhir (1947-1959). Pada
vrijmetselaarskringen in Nederlandsch- tahap awal, jumlah anggota tidak naik
Indie, alle ressorteerende onder het Groot ataupun turun secara signifikan, dengan
Oosten der Nederlanden, zijn vereenigd in jumlah terendah 526 pada tahun 1894 dan
de Provinciale Grootloge voor tertinggi 752 pada tahun 1916. Pada tahap
Nederlandsch-Indié. Aan het hoofd hiervan puncak jumlah anggota bahkan berhasil
staat het Provinciaal Hoofd-bestuur, dat de mencapai 1.509 orang pada tahun 1923,
volgende samenstelling heeft: Eereleden. jumlah tersebut relatif stabil sampai akhir
Ir. W. Cool en W. F. Theunissen; — J. E. tahun 1930-an. Pada tahap akhir, sejak
Jasper, Ged. Grootmeester (Voorzitter) ; — tahun 1940an sampai dengan dibubarkan
H. Yssel de Schepper, Plv. Ged. tahun 1962, yang tertinggi hanya 641 orang
Grootmeester (Plv. voorzitter) ; — J. M. M. pada 1950 dan pada babak ‘akhir’ hanya
Bitter, le Prov. Groot Opziener; — J. H. mencapai 206 anggota.
Uhl, te Prov. Groot Opziener; — R. Gambaran kenaikan dan penurunan
Soerjatia, Prov. Groot Bedenaar; — E. Ng. kuantitas anggota Freemasonry dapat
Sosrohadikoesoemo, Prov. Groot Secreta- diamati pada Grafik berikut:
ris;—A. Hovenkarap, Prov. Groot
Thesaurier; — H. W. van der Moolen,
Administrateur (Malang Badliuisweg 35); Grafik 1. Perkembangan jumlah
— P. Izeboud, Archivaris.” anggota Freemasonry
Perkembangan jumlah keanggotaan di Hindia Belanda tahun 1890-
Freemasonry di Hindia Belanda, 1959
2,000
JUMLAH ANGGOTA

1,500
1,000
500
0
1891
1896
1901
1906
1911
1916
1921
1926
1931
1936
1941
1946
1951
1956

TAHUN

Freemasonry terus berkembang dan


bertahan di Indonesia sampai keberadaan-
nya dilarang oleh Presiden Soekarno pada
1962 dengan alasan bahwa asas dan
tujuannya tidak sesuai dengan identitas
berdasarkan penelitian oleh K. Hylkema Indonesia. Setelah mengetahui perkem-
terhadap buku-buku keanggotaan loge-loge bangan Freemasonry di Indonesia pada
Hindia, sebagaimana dikutip oleh Th. masa pra-kemerdekaan sampai setelah ke-
Stevens adalah sebagai berikut: (Stevan, merdekaan, selanjutnya adalah pembahas-
2004). an tentang eksistensi Freemasonry di
Tabel 1. Perkembangan jumlah anggota wilayah Karawang dan berbagai kegiatan
Freemasonry di Hindia Belanda tahun maupun perkembangan anggota perkumpul
1890-1959. an tersebut. ((Stevan, 2004).

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 50 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

1926. Fakta ini didapatkan dari tulisan Dr.


Eksistensi Freemasonry di Karawang Dirk De Visser Smits yang membuat
Tokoh Freemason di Karawang adalah laporan “Meesterconvent Zondag 26
R. Adipati Aria Soeriamihardja, yang December 1926” yang menyatakan bahwa
namanya tercatat oleh Paul W van Leur diperlukannya lingkaran-lingkaran kecil
dalam bukunya Freemasonry In Indonesia perkumpulan Freemasonry di wilayah-
From Radermacher To Soekanto, 1762- wilayah kecil agar tetap bertahan hidup
1961. R. A. Aria Soeriamihardja merupa- (Indisch Maçonniek Tijdschrift: Opgericht
kan Freemason berhubungan dengan Door Ds A. S. Carpentier Alting Orgaan
wilayah Karawang karena ia adalah Regent Prov. Gr. L. Ned.-Indië, 32e Jaargang, 1
(Bupati) untuk wilayah Krawang dan October 1926—30 September 1927). Dirk
Purwakarta (Paul W. van der Veur, 1961). De Visser Smits merupakan seorang
Dalam periode Bupati Karawang, ia organisatoris yang aktif dalam Pengurus
merupakan Bupati Karawang yang Besar Provinsial Freemasonry Hindia Be-
berkedudukan di Purwakarta. Ia menjabat landa yang memiliki orientasi serius pada
bupati selama 17 tahun yaitu sejak 1925 kajian historis dalam organisasi Freema-
sampai 1942 (Regeering Almanak: sonry sehingga tak pernah berhenti berpikir
Regeering Almanak voor Nederlandsch, untuk mengembangkan dan menyebarluas-
1926). kan organisasinya (Stevens, 2004).
Dalam arsip Van den Gedeputeerd Ternyata Dirk De Visser Smits selain
Grootmeester tertanggal 2 Oktober 1933, seorang Freemason, juga menjadi ahli dan
disebutkan bahwa Raden Adipati Aria guru dalam ilmu tumbuh-tumbuhan dan
Soeriamihardja merupakan anggota loji De telah mengumpul-kan 800 buah resep dari
Ster in het Oosten (Bintang Timur) yang Jawa, Madura dan Bali. (A. Seno
memiliki register keanggotaan No. 2560 Sastroamidjojo, 1967).
Indisch Maçonniek Tijdschrift: Opgericht Laporan yang disampaikan Dirk De
Door Ds A. S. Carpentier Alting Orgaan Visser Smits tentang perlunya lingkaran-
Prov. Gr. L. Ned.-Indië, 32e Jaargang, 1 lingkaran kecil perkumpulan Freemasonry
October 1933—1934. Terdapat keterangan kemudian ditindaklanjuti, salah satunya
bahwa ia memiliki jabatan sebagai Bupati dilakukan di wilayah Karawang. Diadakan
Karawang, lahir di Mangoenredjo tanggal 4 lah pertemuan antar Freemason di wilayah-
Juli 1881, dan bertempat tinggal di wilayah kecil dimana untuk wilayah kara-
Purwakarta. Loji De Ster in het Oosten wang terdapat pertemuan antara Maurer
didirikan tahun 1837 di Batavia (Jakarta) dengan Willem Specht Grijp di Tjikompaj
dan merupakan gabungan dari loji "La (Cikampek). Pertemuan tersebut ditujukan
Fidele Sincerite” dan loji “La Vertueuse.” agar para Freemason di daerah Karawang
Rekrutmen yang dilakukan Freemasonry dapat berkumpul secara rutin dan teratur.
terhadap R. A. Aria Soeriamihardja Oleh karena itu, maka sejak 1926 untuk
semakin memperkuat pendapat bahwa wilayah Karawang dibentuk “Kring” (un-
organisasi tersebut menjadikan elite tuk menyatakan cakupan wilayah otoritas
pribumi yaitu Priyayi atau Menak sebagai yang lebih rendah dari loji) dengan nama
target keanggotaan. Setelah 8 tahun “De Krawangsche Kring” atau disebut pula
menjadi regent, R. A. Aria Soeriamihardja “Vrijmetselaarkring Krawang.” (Indisch
akhirnya tertarik dan me-mtuskan untuk Maçonniek Tijdschrift: Opgericht Door Ds
menjadi seorang Freema-son. A. S. Carpentier Alting Orgaan Prov. Gr. L.
Sebenarnya eksistensi Freemasonry di Ned.-Indië, 32e Jaargang, 1 October
Karawang sudah dimulai beberapa tahun 1933—1934. Tokoh-tokoh awal berdirinya
sebelum R. A. Aria Soeriamihardja aktif kegiatan Freemason-ry di Karawang
dalam Freemasonry, yaitu sejak tahun diawali oleh orang-orang Belanda

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 51 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

diantaranya Specht Grijp, Maurer, Ned.-Indië, 32e Jaargang, 1 October


Lodewijk van Suchtelen, para Freemason 1931—1933).
dari St. Jan, Langenberg en Wassing, Laporan terperinci mengenai kring
Bandoeng, Hartingsveld. Karawang terdapat dalam laporan tahunan
Specht Grijp kembali melakukan masonik tahun 1934 dimana dinyatakan
pertemuan Freemasonry pada tahun berikut bahwa telah terjadi kekosongan aktivitas
nya yaitu 28 Mei 1927 untuk wilayah kring Freemasonry di Karawang sejak 1930.
Karawang dan Purwakarta di kediamannya Aktifitas di wilayah kring Krawang kemba-
yang berada di Cikampek (Indisch li berlangsung dan telah dilaksanakan
Maçonniek Tijdschrift: Opgericht Door Ds pemilihan yang menjadikan P. Helder seba-
A. S. Carpentier Alting Orgaan Prov. Gr. L. gai ketua, dengan didampingi Habluettel
Ned.-Indië, 32e Jaargang, 1 October dan Lensing sebagai sekretaris dan benda-
1927—1928) hara untuk wilayah kring Karawang. Selain
Pertemuan tersebut dihadiri bukan itu, kring Karawang juga berhubung an
hanya anggota Fre mmasonry di sekitar dengan tokoh Freemason lainnya di
Karawang dan Purwa-karta saja, akan tetapi wilayah tersebut H. L. Riemer yang berada
juga dihadari beberapa anggota yang di Sadang Purwakarta. Pada tahun ini,
berasal dari kring Lawang, Cirebon, regent Krawang yaitu R. A. Aria
Sukabumi bahkan Jawa Tengah. Soeriamihardja menjadi resmi seorang
Meskipun baru satu tahun berdiri, Freemason dan menambah perkembangan
kring Karawang telah menjadi salah satu organisasi menjadi lebih aktif dalam berke-
kring yang aktif menggelar pertemuan dan giatan. Setelah terpilih pengurus organisasi
memiliki relasi ke luar wilayah kring Freemasonry untuk kring Karawang
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan mulai aktif berlangsung pada
kegiatan Freemasonry tidak hanya berpusat bulan Februari sampai Juni 1934 sebagai-
di wilayah-wilayah besar provinsial akan mana dilaporkan oleh E. W. Habluetzel.
tetapi juga di wilayah ‘kecil’ seperti Kara- Kegiatan dilaksanakan di kediaman H. L.
wang. Pada tahun 1928 kring Karawang de Reimer yang berada di Sadang,
juga melakukan pertemuan rutin, hanya Purwakarta, dimana dilaksanakan pertemu-
saja dalam arsip tahun 1928-1929 tak an rutin bulanan. Pada 4 Februari 1934,
disebutkan secara terperinci mengenai lapo pertemuan diagendakan membahas berbagi
ran pertemuan Freemasonry pada periode aturan dan arah kerja organisasi sedangkan
tersebut (Indisch Maçonniek Tijdschrift: pada bulan berikutnya tanggal 4 Maret
Opgericht Door Ds A. S. Carpentier Alting 1934 pertemuan membahas arah spiritual
Orgaan Prov. Gr. L. Ned.-Indië, 32e ajaran Freemasonry. Adapun pertemuan
Jaargang, 1 October 1927—1928). pada bulan berikutnya adalah mengenang
Pada tahun 1929-1930 peneliti belum H. M. Koningin Emma yang meninggal
menemukan arsip tentang rutinitas kegiatan pada 20 Maret 1934. H. M. Koningin
di wilayah kring Karawang sehingga Emma merupakan bangsawan yang populer
terdapat kemungkinan bahwa terjadi vakum di kalangan masyarakat Belanda karena
pada tahun-tahun tersebut. Adapun pada kepedulian sosial-nya yang tinggi dan
tahun 1932 telah ditetapkan sekretariat pernah menjadi wali bagi Ratu Wilhelmina
untuk wilayah Vrijmetselaarkri-ngen saat masih kecil dan merupakan ibunya
Krawang yaitu beralamat di G.L.M . karena ia adalah istri dari Raja William III.
Hartingsveld C.O., Tjikoempaj (Cikam- Parlement & Politiek, H.M. (koningin
pek), Poerwakarta (Krawang). (Indisch Emma) koningin Adelheid Emma
Maçonniek Tijdschrift: Opgericht Door Ds Wilhelmina Theresia , prinses van Waldeck
A. S. Carpentier Alting Orgaan Prov. Gr. L. en Pyrmont, (luring:
https://www.parlement.com/id/vg09llxrkzt

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 52 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

u/h_m_koningin_emma_koningin_adelhei pernah mengadakan acara dengan tema


d_emma) [akses: 30 Desember 2017]. “De beginselen van de Vrijmetselarij in het
Tak ketinggalan pada bulan-bulan practische leven” (Prinsip-prinsip
berikutnya dilangsungkan pula pertemuan Freemasonry dalam prakek Kehidupan) di
dengan tema okultisme seperti fungsi dan rumah kediaman R. A. Aria Soeriamihardja
sifat tanda-tanda magis. Pada bulan-bulan di Purwakarta (Indisch Maçonniek
berikutnya dihadirkan pula pertemuan deng Tijdschrift: Orgaan der Provinciale
an narasumber yang berasal dari pengurus Grootloge van Nederlandsch-Indie,
Provinsial dan loge besar seperti loge Sint Jaargang 43, 1937-1938).
Jan maupun loge lainnya yaitu P. Helder, E. Pelaksanaan kegiatan di rumah R. A.
W. Habluetzel, Drei Ringe Alpina, H.W. Aria Soeriamihardja tersebut menunjukkan
Lensing, E. Bueno di Mesquita, G.N. van bahwa tempat tinggalnya terbuka bagi
Leyden, P. Lugt, termasuk Bruder Freemasonry dan dapat menjadi tempat
Soeriamihardja yang menurut laporan penyelenggaraan meskipun bukan sebuah
berasal dari loge “Ster in het Oosten” loji. Selain itu, kegiatan tersebut menun-
(Indisch Maçonniek Tijdschrift: Orgaan jukan bahwa Soeriamihardja memiliki
der Provinciale Grootloge van jaringan ke para aktivis loji di Bandung. C.
Nederlandsch-Indie, Jaargang 42, 1936- M. R. Landouw pada masa pendudukan
1937). Jepang pernah ditangkap dan dipenjarakan
Pada tahun 1937, R. A. Aria di Tjimahi-Kampen (Kamp-Cimahi) Baros
Soeriamihardja pernah menjadi Pengurus 5 karena aktifitas Freemasonry dianggap
Besar Provinsial (Provinciale Grootloge sebagai sebuah bentuk perlawanan anti
van Ned.-Indië) yang ditetapkan 1 Juni Jepang. Sementara itu terdapat simbol
1937 dan berada di bagian Verheven Tot M. “Mistar dan Jangka” pada makam P. K.
V. M (Artawijaya, 2010). Erkelens di Belanda Selatan yang menu-
Dari data kepengutusan tersebut jukan eksistensinya sebagai seorang Freem
disebutkan bahwa Raden Adipati Aria mason. (Jappenkampen in Nederlands-
Soeria Mihardja berasal dari loji De Indië: Naamlijst Tjimahi-Kampen, (luring:
Broedertrouw, Bandoeng. De Brodertro- https://www.japanseburgerkampen.nl/Tjim
uw diartikan sebagai ‘Kesetiaan Saudara’ ahi-kampen%20aug%201945%20E.htm)
oleh sejarawan Th. Stevens. Sebagaimana [Akses: 1 Desember 2017]).
diketahui, bagi seorang pengikut Freema- Diselenggarakannya kegiatan Freema-
son sesama anggota mereka adalah saudara sonary tersebut di kediamanan R. A. Aria
yang terikat oleh “janji suci” perkumpulan, Soeriamihardja sebenarnya bukan bahkan
oleh karena itulah mereka saling memang- sesuatu yang aneh, sebab beberapa bulan
gil dengan istilah “broeder” dalam bahasa sebelumnya pernah diselenggarakan berba-
Belanda, “brother” atau “saudara”. Loji De gai kegiatan Freemasonry di Karawang.
Broedertrouw didirikan secara resmi pada Diantaranya adalah P. Lugt seorang Freem-
tanggal 19 September 1931, yang ason yang melaporkan berbagai kegiatan
merupakan ‘anak’ dari loji Sint Jan yang Freemasonry di Karawang pada bulan Juli
saat itu merupakan loji terbesar di Hindia sampai September 1937. Tanggal 18 Juli
Belanda dengan jumlah anggota lebih dari 1937, de Koek menyelenggarakan kegiatan
200 orang. (Stevans, 2004). bertema “Het verband tusschen de
Dalam laporan “Uit de Werkplaatsen” Vrijmetselarij en de Metadynamica”
yang dibuat oleh C. M. R. Landouw, aktivis (Hubungan Antara Freemasonry dengan
Freemasonry dari loji “Broedertrouw” Metadinamika) yang dihadiri oleh para
Bandung, melaporkan bahwa pada 15 Mei tamu dari Bandung. Pada bulan berikutnya,
1938, seorang Freemason bernama P.K. 22 Agutus, diselenggarakan oleh Croll
(Artawijaya, 2010). Erkelens (1907-1990) acara dengan judul “Is het Licht aan het

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 53 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

tanen?” (Apakah Cahaya akan sampai pada sche Kring” atau “Vrijmetselaarkring
tan?) dan kemudian Piet. Lugt menjadi Krawang.” Adapun kegiatan-kegiatan Free
pembicara dengan tema “Het dragen van masonary di Karawang terus berlangsung
het Schootsvel buiten de Loge” (Pengguna sampai pendudukan Jepang tahun 1942.
an Apron di luar loji) pada 19 September Jabatan R. A. Aria Soeriamihardja sebagai
1937. regent berakhir pada masa pendudukan
Selain menjadi tuan rumah, ternyata R. Jepang dimana ia bersama elit Freemason
A. Aria Soeriamihardja pernah menjadi pribumi lainnya yaitu Mr. Dr. Ngabehi
pembicara pada salah satu kegiatan Subroto (Bupati Buitenzorg) dan R. Ng.
Freemasonry sebagaimana dilaporkan oleh Sosrohadikusumo, sempat diumumkan
P. Lugt pada laporan kegiatan kring oleh Radio Tokio bahwa ketiga-tiganya
“Krawang” tahun 1937. R. A. Aria merupakan ‘buronan’ karena dianggap
Soeriamihardja menjadi pembicara untuk bersikap anti-Jepang.1 (Stevans, 2004).
materi berjudul, “Iets over de mystiek van Salah satu strategi Jepang menghadapi
den Islam” (Sesuatu tentang Mistisisme rakyat Indonesia pra-kemerdekaan memili-
dalam Islam) pada 21 Maret 1937. Dalam ki perbedaan dengan sikap Pemerintah
pembicaraannya ia menyatakan bahwa Kolonial Belanda dimana Jepang memberi-
keinginan untuk mengetahui Tuhan yang kan ruang untuk mengambil hati rakyat
diwahyukan kepadanya dalam Islam diper- dengan memperbolehkan pengibaran ben-
lukan, pertama latihan keagamaan sehari- dera merah putih dan melagukan Indonesia
hari, kedua pengakuan akan kebenaran Raya. Hal tersebut menunjukkan sikap anti-
esensial, ketiga jalan wahyu melalui medi- Barat yang ditegas kan Jepang kepada
tasi dan pantangan tertentu, keempat masyarakat sehingga (Anwar Abbaas,
mengetahui inti kebenaran yaitu ajaran eso 2010).
teris. Ajaran esoterik adalah ajaran agama Freemasonry sebagai salah satu organisasi
yang tersembunyi, yang hanya bisa diketa- yang berasal dari “Barat” merupakan
hui oleh sebagian kalangan, khususnya me- organisasi terlarang yang dianggap sebagai
reka yang telah “diinisasiasi” oleh perkum antek pro-Belanda dan Sekutu sehingga
pulan tertentu, sehingga bisa dikatakan anggota-anggotanya ditangkap dan
ajaran rahasia. Oleh karena itulah istilah dipenjarakan.
esoterik sering berhubungan dengan mistis
me dan okultisme. Okultisme adalah penge SIMPULAN
tahuan dan studi tentang kekuatan suprana Freemasonry selain aktif di kota-kota
tural dan kekuatan magis dan misterius, besar di Hindia Belanda, juga terdapat di
bahkan sering berhubungan dengan praktek wilayah-wilayah kecil seperti Karawang
paganisme. Dalam konteks inilah, banyak dengan sebutan “De Krawangsche Kring”
kalangan Islam seperti tokoh-tokoh Sarekat atau “Vrijmetselaarkring Krawang” yang
Islam dan Muhammadiyah yang tak setuju melakukan berbagai aktifitas sejak 1926.
dengan Freemasonry karena dianggap Berbagai pertemuan dilaksanakan dengan
mengganggu aqidah dalam ajaran Islam. beberapa tujuan yaitu mengembangkan dan
(M. Rizki Wiryawan, 2014). mengevaluasi organisasi di satu sisi, selain
Selanjutnya R. A. Aria Soeriamihardja itu juga menyelenggarkan diskusi dengan
menjadi salah satu aktivis Freemasonry tema-tema seperti ilmu pengetahuan,
namun penulis belum menemukan bumipu- okultisme, magis, dan spiritual. Sebagian
tera lain yang bergabung bersama bupati besar anggota kring Karawang adalah
Karawang tersebut dalam “De Krawang- Freemason berkebangsaan Belanda karena

1
Stevens, Tarekat Mason Bebas..., hlm.
453.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 54 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

orang-orang Belanda adalah pendiri kring Bupati Karawang dan kediamannya telah di
Karawang. Para Freemason di Karawang selenggarakan banyak pertemuan Freema-
aktif melakukan berbagai aktifitas rutin sonary. Aktifitas Freeemasonry berakhir di
dengan sekurang-kurangnya menyelengga- Karawang bersamaan dengan pendudukan
rakan pertemuan tahunan dan dalam bebe- Jepang tahun 1942 yang melarangnya kare-
rapa tahun juga menyelenggarakan aktifitas na dinilai sebagai organisasi pro-Belanda
bulanan yang padat. Hal tersebut terlaksana dan sekutu. Penelitian tentang Freemasona
pasca pergantian pengurus kring Karawang ry di Karawang memberikan referensi
tahun 1934 dimana aktifitas dilakukan mengenai perkembangan organisasi yang
pertemuan bulanan sejak Februari sampai aktif pada masyarakat Hindia Belanda
Juni dengan menghadirkan berbagai tokoh khususnya di wilayah Karawang. Diperlu-
provinsial maupun tokoh dari loge dari kota kan penelitian lebih lanjut mengenai kebera
besar seperti Bandung dan Batavia. Adapun daan Freemasonry di wilayah-wilayah
pada tahun 1930-1933 terjadi kevakuman kring lainnya seperti Cirebon, Purworedjo,
organisasi dan kemudian dihidupkan kem- Jember-Bondowoso, Ambon, Slamat, Ind-
bali oleh pengurus ‘baru’-nya. Adapun rapura, Lawang, Pontianak, dan wilayah
tokoh elit bumiputera yang bergabung dan kecil lainnya, untuk menunjukkan perkem-
aktif menyelenggarakan kegiatan yaitu bangan organisasi Freemasonry yang men-
Raden Adipati Aria Soeriamihardja yang yusup sampai wilayah-wilayah.
memiliki jabatan sebagai regent atau

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 55 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Abbas, A. Bung Hatta dan Ekonomi Islam: Menangkap Makna Maqâshid al Syarî'ah.
(Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010).

Abdurrahman, D. Metodologi Penelitian Sejarah Islam. (Yogyakarta: Penerbit Ombak,


2011).

Artawijaya. Gerakan Theosofi di Indonesia. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010).

Asy-Syarqawi, M. A. Talmud: Kitab “hitam” Yahudi yang Menggemparkan. (Jakarta:


Sahara Publisher, 2004).

Collins COBUILD Advanced Learner's Dictionary 5th Edition.

Daliman, A. Metode Penelitian Sejarah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012).

Darban, A.A. & Syakir, M. Sejarah Muhammadiyah Bagian I. (Yogyakarta: Pimpinan


Pusat Muhammadiyah Majelis Pustaka, 1994).

End, Th. v. d. Sumber-sumber zending tentang sejarah gereja di Jawa Barat 1858-1963.
(Jakarta: Gunung Mulia, 2006).

Garraghan, G. J. The Jesuits Of The Middle United States. (Publisher: American Press,
1938).

Lukman, A. We Are Wolves; Terjemah Lengkap 24 Pasal Protocol of Zion. (Jakarta:


Pustaka Nauka, 2002)

Nugraha, I. P. Teosofi, Nasionalisme, dan Elite Modern Indonesia. (Jakarta: Komunitas


Bambu, 2011).

Oxford World Encyclopedia 1st Edition. (Oxford University Press, 1998).

Sastroamidjojo, A. S. Obat asli Indonesia, Pustaka Universitas, Masalah 10. (Jakarta:


Penerbit Dian Rakyat, 1967).

Setiawan, A. Friksi Ideologis Gerakan Freemason dengan Kelompok Agama di Jawa


(1900-1940). (Skripsi pada Universitas Gadjah Mada, 2012).

Shihab, A. Membendung Arus: Repons Gerakan Muhammadiyah terhadap Penetrasi


Misi Kristen di Indonesia. (Bandung: Mizan, 1998).

Soerjowinoto, B. v. R. “Soembangsih” Gedenkboek Boedi Oetomo 1908 - 20 Mei – 1918.


(Uitgave: Tijdschrift Nederl. Indië Oud & Nieuw Amsterdam 1918).

Stevens, Dr. Th. Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia
1764-1962. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2004).

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 56 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Surjomihardjo, A. Kota Yogyakarta Tempo Doeloe: Sejarah Sosial 1880-1930. (Jakarta:


Komunitas Bambu, 2015).

Veur, P. W. v. D. Freemasonry In Indonesia From Radermacher To Soekanto, 1762-


1961. (Ohio: Ohio University Center For International Studies, 1976).

Wiryawan, M. R. & Chaerunnisa, Y. N. Okultisme di Bandoeng Doeloe: Menelusuri


Jejak Gerakan Teosofi dan Freemasonry di Bandung. (Bandung: Penerbit
Khazanah Bahari, 2014).

Sumber Arsip:

_______. Keeian’s Adresboek van Geheel Nederalandsch-Indie 1941, Drie en Dertigste


Uitgave door Het elg Publiciteitsbureau. (Batavia: M.C. Paauwe & co, 1941).

______. Indisch Maçonniek Tijdschrift: Opgericht Door Ds A. S. Carpentier Alting


Orgaan Prov. Gr. L. Ned.-Indië, 32e Jaargang, 1 October 1926—30 September
1927. (G. C. T. Van Dorp & Co N.V: Semarang-Soerabaia-Bandoeng-‘S-
Gravenhage, 1927).

______. Indisch Maçonniek Tijdschrift: Opgericht Door Ds A. S. Carpentier Alting


Orgaan Prov. Gr. L. Ned.-Indië, 33e Jaargang, 1927-1928. (G. C. T. Van Dorp & Co
N.V: Semarang-Soerabaia-Bandoeng-‘S-Gravenhage, 1928)

______. Indisch Maçonniek Tijdschrift: Opgericht Door Ds A. S. Carpentier Alting


Orgaan Prov. Gr. L. Ned.-Indië, 34e Jaargang, 1928-1929. (G. C. T. Van Dorp
& Co N.V: Semarang-Soerabaia-Bandoeng-‘S-Gravenhage, 1929)

______. Indisch Maçonniek Tijdschrift: Opgericht Door Ds A. S. Carpentier Alting


Orgaan Prov. Gr. L. Ned.-Indië, 37 Jaargang, 1931-1932, (G. C. T. Van Dorp &
Co N.V: Semarang-Soerabaia-Bandoeng-‘S-Gravenhage, 1932)

______. Indisch Maçonniek Tijdschrift: Opgericht Door Ds A. S. Carpentier Alting


Orgaan Prov. Gr. L. Ned.-Indië, Jaargang 39, 1933-1934. (G. C. T. Van Dorp &
Co N.V: Semarang-Soerabaia-Bandoeng-‘S-Gravenhage, 1934).

______. Indisch Maçonniek Tijdschrift: Orgaan der Provinciale Grootloge van


Nederlandsch-Indie, Jaargang 42, 1936-1937, (G. C. T. Van Dorp & Co N.V:
Semarang-Soerabaia-Bandoeng-‘S-Gravenhage, 1937).

______. Indisch Maçonniek Tijdschrift: Orgaan der Provinciale Grootloge van


Nederlandsch-Indie, Jaargang 43, 1937-1938. (Gedrukt Bij G. C. T. Van Dorp &
Co N.V: Semarang-Soerabaia-Bandoeng-‘S-Gravenhage, 1938).

______. Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie: Kalender en Personalia.


(Batavia: Landsrukkerij, 1931).

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 57 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

______. Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie: Kalender en Personalia.


(Batavia: Landsrukkerij, 1932).

______. Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie: Kalender en Personalia.


(Batavia: Landsrukkerij, 1942).

Sumber Internet:

______. Parlement & Politiek, H.M. (koningin Emma) koningin Adelheid Emma
Wilhelmina Theresia , prinses van Waldeck en Pyrmont, (luring:
https://www.parlement.com/id/vg09llxrkztu/h_m_koningin_emma_koningin_ad
elheid_emma) [akses: 30 Desember 2017]

______. Jappenkampen in Nederlands-Indië: Naamlijst Tjimahi-Kampen, (luring:


https://www.japanseburgerkampen.nl/Tjimahi-
kampen%20aug%201945%20E.htm) [Akses: 1 Desember 2017]

Haikal Hassan, Menjelang Hadirnya Dajjal, (luring:


https://www.youtube.com/watch?v=LS2pi3v85qc) [Akses: 24 Desember 2017]

Habib Rizieq Shihab, Tabligh Akbar dan Halal bi Halal, Masjid Darul Anwar Sungai
Harapan – Sekupang Batam, (luring:
https://www.youtube.com/watch?v=WOW4kxC_DCQ) [Akses: 26 Desember
2017]

Felix Y. Siauw, Tabligh Akbar dan Bincang Buku “Di Balik Runtuhnya Turki Utsmani,”
Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, 22 September 2016. (luring:
https://www.youtube.com/watch?v=PdWuI0d1X_0) [Akses: 24 Desember 2017]
Artawijaya, Diskusi Bulanan Ngorbas #2 (Ngobrol Bareng Sejarah Indonesia), Jejak
Free Mason di Indonesia, (Al-Hikmah TV, AOL Islamic Center Jakarta, 31
Oktober 2015)
Auni Mohamad, 2017, “Sejarah Freemason yang Ramai Orang Tak Berani Bongkar”;
“Pengenalan Freemason”; “Freemason 2.0.” (luring:
https://www.youtube.com/watch?v=0UOW3Mw8xtU) [Akses: 26 Desember
2017]
Khazanah Trans7, Kelompok Rahasia Penggagas Tatanan Dunia Baru (luring:
https://www.youtube.com/watch?v=Obb7crWjsv8) [Akses: 26 Desember 2017]

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 58 -


GERAKAN MODERNISME ISLAM DI NUSANTARA
(STUDI SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH DI MALUKU)
TAHUN 1932-1999

Hajar Latuapo

ABSTRAK

Masuknya Muhammadiyah di Maluku di perkenalkan oleh Saleh Kastor dan Raden Saparawi,
ketika kunjungan dakwahnya ke Maluku pada tahun 1932. Di sini mereka berdua sebagai kader
Hizbul Wathan, pertama kali di jaman penjajahan Belanda sebelum Indonesia merdeka Pada
Tahun 1932 atas prakasa Haji Hamid bin Hamid Muhammad baduri. Tujuannya pertama Saleh
Kastor dan Raden Saparawi ini adalah untuk memperkenalkan gerakannya terutama di bidang
dakwah dan pendidikan. Untuk pertama kalinya Muhammadiyah di Maluku di ketuai oleh
Saleh Kastor. Perkembangan Muhmmadiyah di Maluku selanjutnya di lakukan melalui dakwah
pengajian dan diskusi-diskusi agama yang di adakan setiap malam hari. Kemudian dibentuknya
juga bagian tabligh dalam memperluas pergerakan di daerah-daerah pedesaan. Sekitar tahun
1936, dibentuknya Pandu Hizbul Wathan yang merupakan organisasi otonom Muhammadiyah
yang bergerak di bidang pendidikan kepaduan putra maupun putri. Pengaruh dari pergerakan
Muhammadiyah di tengah-tengah masyarakat telah memberikan kontribusi besar dalam
pembaharuan agama Islam. Salah satunya adalah di bidang pendidikan dalam pemberantasan
buta aksara dan mengubah kebiasaan masyarakat dalam adat-istiadat yang terdapat unsur TBC
(Takhayul, Bid’ah, dan Khurafat)

KATA KUNCI: Modernisme, Muhammadiyah, Maluku

PENDAHULUAN tercatat sebagai murid dari Syech Ahmad


Khatib Minangkabau seorang pembaharu
Muhammadiyah adalah salah satu orga
Islam di daerah Minangkabau yang menjadi
nisasi yang memiliki pemikiran modern Is-
pengajar di Masjidil Haram saat itu. (Herry
lam di Nusantara (Musyifah Suananto,
Mohammad, Dkk, 2006).
2007). Latar belakang Nama organisasi
Kelahiran Muhammadiyah dikenal se-
Muhammadiyah terambil dari nama Nabi
bagai gerakan yang gigih dalam pemberan-
Muhammad Saw (Abdillah F. Hasan,
tas TBC (Tahayul, Bid’ah, khurafat) dan
2011).
melakukan pengembangan sekolah Islam
Pergerakan ini didirikan di Yogyakarta
yang dibedakan dari pesantren (Abdul
pada 18 Novem ber 1912 (8 Zulhijjah 1330
Munir Mulkhan, 2000). Selanjut-nya,
H) oleh K.H. Ahmad Dahlan. (Harun
pembaharuan yang dilakukan Muham-
Nasution, 2002). Organisasi merupakan per
madiyah yaitu tentang praktek-peraktek
kumpulan yang bercorak reformis dan
lahiriah seperti kiblat dan kebersihan,
merupakan organisasi yang dipengaruhi
kemudian dirangsang oleh pemikiran dari
oleh pemikiran aliran Wahabi di Arabia
pembaharuan Mesir dan di perluas lambat
(Madzab Hanbali) dan bercorak moderni-
laun pada masalah-masalah fundamental
sasi Islam, (Moedjanto, 1988) yaitu
dari masyarakat tentang persoalan ijtihad.
penyesuaian Islam dengan perkembangan
Pengaruh Muhammadiyah dengan semang
tekhnologi modern seperti yang di ajarkan
atu pembaharuan terjadi di daerah-daerah
oleh Muhammad Abduh di Mesir. K.H.
Ahmad Dahlan juga dikatakan pernah
Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 59 -
IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Nusantara termasuk di Maluku. (Delier (umumnya Belanda dan Protugal) kemudi-


Noor, 1980). an bangsa Arab, India sudah sangat lazim
Selanjutnya, diperkenalkannya organi- mengingat daerah ini telah dikuasai bangsa
sasi Muhammadiyah di Maluku sekitar asing selama 230 tahun dan melahirkan
tahun 1932 M oleh mubaligh Muhamma- keturunan-keturunan baru, yang mana su-
diyah yang berkunjung ke Maluku yang dah bukan ras Melanesia murni lagi.
bernama Saleh Kastor dan Raden Saparawi. Karena adanya percampuran kebudayaan
Sesuai dengan berdirinya organisasi Mu- dan ras dengan orang Eropa inilah maka
hamdiyah adalah untuk melakukan pemba- Maluku merupakan satu-satunya wilayah
haruan dan kembali ke ajaran Islam yang Indonesia yang digolongkan sebagai daerah
sesungguhnya sesuai dengan Al-Quran dan Mestizo. Belanda (Van Afflen, Van Room,
as-Sunnah. Berangkat dari persoalan di atas De Wanna, De Kock, Kniesmeijer, dan
untuk melihat sejarah masuknya Muhamma lain-lain) di temukan pula marga bangsa
diyah di Maluku dan perkembangannya di Spanyol (Oliviera, Diaz, De Jesus, Silvera,
lingkungan masyarakat Maluku yang ma- Rodriguez, Motefalcon, De Lopez dan lain-
sih kental dalam mempertahankan adat- lain) serta Arab (Al-Kaff, Al-Chatib,
istiadat yang berlaku di kalangan masyara Bachmid, Bahasoan, Al-Qadri, Alsydrus,
katnya. Meskipun proses Islamisasi sudah Assegaff dan lain-lain). Cara penulisan
cukup lama tetapi pembauran antara adat marga asli Maluku pun masih mengikuti
dan Islam begitu hidup pada masyarakat, ejaan asing seperti Rieuwpassa (dibaca
dengan masuknya gerakan organisasi Mu- Riupasa), Nikijuluw (Nikiyulu), Louhenap-
hammadiyah peneliti ingin lebih jauh ba- essy (dibaca Louhenapesi) (Achmad D, M.
gaimana dampak organisasi Muhamadiyah Zaini, 1989).
dalam pengaruhnya terhadap sosial keaga- Mayoritas penduduk di Maluku meme-
maan di Maluku. luk agama Kristen dan Islam. Hal ini dika-
Masuknya Islam di Maluku atau yang renakan pengaruh penjajahan Portugis dan
di kenal secara internasional sebagi Moluc Spanyol sebelum belanda yang telah menye
cas adalah satu provinsi tertua di Indonesia. barkan kekristenan dan pengaruh kesulta-
Ibu Kotanya adalah Ambon. Pada tahun nan Ternate dan Tidore yang menyebarkan
1999, sebagai wilayah provinsi Maluku Islam di wilayah Maluku serta pedagang
dimekarkan menjadi provinsi Maluku Arab di pesisir pulau Ambon dan sekitar-
Utara, dengan ibukota di Sofifi. Provinsi nya (Cooly, F.L, 1973).
Maluku terdiri atas gugusan kepulauan
yang dikenal dengan kepulauan Maluku. Sejarah Masuknya Islam di Maluku
(Achmad D, M. Zaini, 1989). Islam masuk di Maluku melalui
Mereka umumnya memiliki kulit mubaligh dari Jawa maupun para pedagang
gelap, rambut ikal dan kulit sawo matan Arab muslim sejak zaman Sunan Giri dan
,kerakan tulang besar dan kuat serta profil mubaligh dari Malaka. Raja Maluku yang
tubuh yang lebih atlentis dibandikan deng- pertama masuk Islam adalah Sultan Ternate
an suku-suku lain din Indonesia, dikarena- yang bernama Marhum pada tahun 1465-
kaan mereka adalah suku kepulauan yang 1486 M. atas pengaruh Maulana Husain,
mana aktivitas laut seperti berlayar dan saudagar dari Jawa. Raja Maluku yang
berenang merupakan kegiatan utama bagi terkenal dibidang pendidikan dan dakwah
kaum pria (Achmad D, M. Zaini, 1989). Islam ialah Sultan Zainul Abidin, tahun
Sejak jaman dahulu, banyak di antara 1486-1500 M. dakwah Islam di Maluku
mereka yang sudah memiliki darah campur menghadapi dua tantangan yaitu datang
an dengan suku lain, perkaeinan dengan dari orang-orang yang menganut aninisme
suku Minahasa, Sumatra, Jawa, Madura, dan orang Portugis yang mengkristenkan
bahkan kebanyakan dengan bangsa Eropa penduduk Maluku Agama Islam memasuki

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 60 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

kepulauan Maluku jelas melalui pedagan- di Jawa dan Mekkah telah membawa
pedagang dan mubalig Islam yang ikut pembaharuan ajarannya Islam yang lebih
bersama mereka. Mengenai tanggal waktu menekankan pada sumber Al-Qur’an dan
yang tepat dan di daerah mana mula-mula Hadis. Pengaruh ini telah ada sebelum masa
agama ini masuk dan berkembang tidak kemerdekaan akan tetapi berkembang pesat
belum dapat dipastikan. Namun yang jelas sejak tahun 1950-an dengan berdirinya
ialah kira-kira pada abad pertengahan ke 15 Lembaga Pendidikan Agama baik pada
agama Islam ini sudah dianut dan bertum- tingkat dasar, menegah dan perguruan Ti-
buh pada kerajaan-kerajaan di Maluku ngginya di Maluku dan Maluku Utara.
Utara (Mustafa, 1999). Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Menurrut Sejarah pada abad ke 10 dan Terdapat Tiga Faktor Penyebabnya yaitu:
abad ke 11 sudah ramai perniagaan rempah- (1) Secara Politis agama Islam bertentang-
rempah di kepulauan Maluku, terutama an dengan agama Kristen yang dibawa
cengkih dan pala, yang dilakukan orang oleh Belanda. (2) Dalam Lapangan pen
Arab dan Persia (Leiriissa, 1973). didikan penganut agama Islam diantri-
kan dalam mendapatkan pendidikan
Peran Muhammadiyah Di Maluku bukan karena tidak mau dididik tetapi
Peran Muhammadiyah di Maluku pada karena adanya peraturan yang menguta
Tahun 1999-2016 di Maluku sangat besar makan mereka yang beragama Kristen,
kontribusinya sehingga perkembangan dan (3) Orang Islam Maluku tidak mau
Muhammadiyah di Maluku sangat besar memasuki lapangan kemiliteran.
pengaruhnya, mulai dari bidang sosial, pen (Muhadji Effendi, 2016)
didikan, politik, dan ekonomi disinilah pe-
ran atau pelayanan Muhammadiyah sangat Metode Penelitian
besar pengaruhnya terhadap masyarakat Metode yang digunakan adalah metode
Maluku dan sekitarnya. Peran Muhammadi Sejarah yang meliputi Heuristik, kritik
yah sangat penting sekali di Maluku ketika (internal), interpertasi, dan historiografi.
kerusuhan antara umat Islam dan Kristen Sumber utama yaitu (1) verslang berdiri-
mereka memberikan dana bantuan kepada nya dan perkembangan Muhammadiyah di
masyarakat yang kehilangan tempat tinggal Maluku Tahun 1932-1990 (2) Dokumen
nya dan pelayanan kesehatan serta membe- atau surat-surat yang masuk atau yang
rikan tempat untuk pemakaman para suha- dikeluarkan oleh Mendik BPSNT Maluku
da di Maluku bersama dengan masyarakat khususnya dari masa periode tahun 1932-
Islam Maluku pada saat itu. 1990. Surat-surat atau dokumen tersebut
menyebutkan perkembangan Muhammadi
Pengaruh Muhammadiyah Di Maluku yah di Maluku (3) dari majalah suara
Masuknya Muhammadiyah di Maluku Muhammadiyah di maluku.
pengaruhnya sangat besar melebihi dari or Teori struktur fungsional Talcott
ganisasi yang lain contohnya di bidang Parsons menyebutkan bahwa sistem sosial
Dakwah mendirikan Universitas Muham- suatu masyarakat merupakan suatu organis
madiyah Maluku dan memberikan peran me besar yang terdiri atas beberapa bagian,
yang sangat besar sehingga kehidupan mas setiap bagian memiliki status, peran, dan
yarakat Maluku. fungsi tertentu yang mempertahankan
Pembaharuan agama Islam yang dipe- eksistensinya. Hubungan saling mempenga
lopori oleh gerakan Muhammadiyah di ruhi diantara bagian-bagian tersebut adalah
Yogyakarta sejak tahun 1912 telah berpeng bersifat ganda dan timbal balik. Sekalipun
aruh pula terhadap penganutan agama Is- integrasi sosial tidak pernah dapat di capai
lam di Maluku dan Maluku Utara. Orang- sempurna, secara fundamental, sistem sosi-
orang Islam dari Maluku Utara yang belajar

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 61 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

al cenderung bergerak kearah ekuilibrium untuk menjadi tanda. “Kata asap”


yang bersifat dinamis (Nasikun, 1991: 11). misalnya, tidak berkaitan dengan
Menurut Talcott Parsons, struktur so- “asap”, tetapi dianggap potensial
sial adalah suatu sistem harapan/ekspektasi sebagai tanda.
normative. b. Sinsign: yaitu kehadiran tanda yang
Teori-Teori Perkembangan terbentuk karena suatu konfrontasi
Ada beberapa teori perkembangan dengan kenyataan eksternal, yaitu
yang dikemukakan oleh para ahli, diantara- sesuatu yang aktual telah memben-
nya: tuk tanda tersebut. Kata asap tentu
Teori asosiasi ini dikemukakan oleh nya dapat menjadi tanda untuk ada-
seorang pisikologi Jerman bernama johann nya “api”.
friederische herbart. Di berpendapat bahwa c. Legisign; sesuatu menjadi tanda
seluruh proses perkembangan diatur dan karena aturan yang berlaku umum,
dikuasai oleh kekuatan dan hukum asosiasi, tradisi, sebuah konvensi, atau kode.
perkembangan terjadi karena adanya unsur- Kehadiran “asap” yang semula ber-
unsur yang bersosiasi sehingga sesuatu sebelahan dengan “api”ditransfor-
yang semula bersifat simpel semakin lama- masikan sedemikian rupa sehingga
semakin kompleks. Sedangkan Teori ges- asap itu tidak lagi menjadi tanda
talt yang dikembangkan oleh Wilhelm untuk api tetapi tanda yang menun-
berpendapat bahwa perkembangan bukan jukan kehadiran segerombolan
berlangsung dari sesuatu yang simpel ke “suku India”.
suatu yang kompleks, melainkan berlang- Berdasarkan sifat penghubungan tanda
sung dari sesuatu yang bersifat global (men dan acuannya, dapat dibedakan menjadi
yeluruh tapi samar-samar) makin lama tiga macam yaitu:
makin dalam keadaan jelas, Nampak bagi- a. Ikon; yaitu tanda yang menggambar
an-bagian dari keseluruhan itu. Jadi, dari ke kan berdasarkan pada persamaan
adaan gestalt ke struktur. Perkembangan atau keserupaan dengan sesuatu
adalah kualitatif yaitu perkembangan tidak yang telah dikenal (bersifat formal).
mengenai materi melainkan mengenai Contohnya: sebuah gambar (tanda)
fungsi (Sulasman & Setia Gumilang, 2013). dirujuk pada manusia, atau orang
tertentu yang kita kenal. Demikian
Teori Strukturalisme dan Semiotik juga, sebuah peta (tanda) dirujuk
dalam Kajian Kebudayaan. pada pulau atau daerah tertentu di
1. Tanda muka bumi ini.
Pierce mendefinisikan tanda sebagai b. Indeks; yaitu tsnda-tanda yang me-
suatu hal yang mewakili (stand for) sesuatu nunjuk (merujuk) berkaitan langsu-
yang disebut objek (called its object) yang ng dengan, atau merupakan bagian
dengan cara tertentu menghasilkan tanda dari acuan (bersifat natural). Contoh
lain (its interpretant). “Tanda adalah sesua- nya: penunjuk arah angina, jari yang
tu yang hidup dan dihidupi (cultivated). di acungkan, asap pada kebakaran.
Tanda hadir dalam proses interpretasi c. Simbol; yaitu tanda yang ditentukan
(semiosis) yang mengalir, dan makna oleh peratiran atau kesempatan
diperoleh dari proses dan relasi. Dengan yang berlaku umum, atau tidak ada
kata lain, tanda adalah (1) sesuatu yang bisa kaitannya dengan acuan (bersifat
dipersepsi, (2) sesuatu yang mengacu pada arbitrer). Contohnya: lampu merah
hal lain, dan (3) sesuatu yang dapat pada rambu lalu lintas.
diinterpertasikan. Konsep semiotik Peirce. Hal ini sebab
a. Qualising: yaitu sesuatu dapat men- kan oleh perkembangan teori Piece. Inter
jadi tanda karena sifat potensinya pretan pertama kali dicetuskan Peirce pada

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 62 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

tahun 1906 dalam pandangan yang sangat daerah Minangkabau yang berada di Timur
fenomenologis (emotionalinterpretant, en- Tengah saat itu (Moedjanto, 1988).
ergic interpretant, dan logic interpretant). Kelahiran Muhammadiyah dikenal se
Charles Sanders Peirce (1839-1914) adalah sebagai gerakan yang gigih dalam pem
ahli semiotic yang juga filsuf. berantasan TBC (Tahayul, Bid’ah, khura-
fat) dan melakukan pengembangan sekolah
Kerangka Teoritis. Islam yang dibedakan dari pesantren
Semiotik adalah suatu ilmu atau meto- (Abdul Munir Mulkhan SU). Selanjutnya,
de analisis untuk mengkaji tanda. Tanda pembaharuan yang dilakukan Muhammadi-
adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang yah yaitu tentang praktek-praktek lahiriah
dapat berupa pengalaman, pikiran, gagasan, seperti kiblat dan kebersih an, kemudian
atau perasaan. Dengan demikian tanda dirangsang oleh pemikiran dari pembaharu-
untuk semiotic adalah sesuatu yang an Mesir dan di perluas lambat laun pada
mengacu atau menggantikan sesuatu yang masalah-masalah fundamental dari masya-
lain dari “yang sesuatu” itu secara potensial rakat tentang persoalan ijtihad. Pengaruh
mencakupi semua unsur dari realitas. Muhammadiyah dengan semangat pemba-
Faktor-faktor Perkembangan Jauh se- haruan terjadi di daerah Nusanatara terma-
belum teori Gessel muncul telah lahir suk di Maluku. (Delier Noer, 1980).
seorang filsuf dari prancis bernama Jean
Jacques Rousseau (1712-1778) yang inti Kajian Teori Social Construction of
pandagannya merupakan titik mula dari Reality Theory
teori kematangannya gessel. Pandangan Berger dan Luckmann (1994) menya-
Rousseau menjadi titik tolak dari pandang- takan bahwa masyarakat secara empirik
an yang menitik beratkan faktor dunia da- berproses secara dialektif fundamental
lam atau faktor keturunan sebagai faktor melalui tiga momentum atau langkah yaitu
yang lebih menentukan perkembangan eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi.
peserta didik atau manusia (Aja Dari tiga momentum itu pula masyarakat
Rowikkarya, 2013). ternyataadalah suatu produk dari manusia
Muhammadiyah adalah salah satu orga melalui aktivitas dan kesadarannya, yang
nisasi, yang memiliki pemikiran modern kemudian masyarakat itu sendiri mempro-
Islam di Nusantara. (Musyifah Suananto, duk manusia. Ketiga momentum dipapar-
2007). Nama organisasi Muhammadiyah kan oleh Berger dan Luckmann yang itinya
terambil dari nama Nabi Muhammad Saw sebagai berikut:
(Abdillah F. Hasan, 2011). Pergerakan ini Eksternalisasi, adalah pencurahan kedi
didiri-kan di Yogyakarta pada 18 Novem- rian manusia secara terus menerus ke dalam
ber 1912 (8 Zulhijjah 1330 H) oleh K.H. dunia sekelilingnya baik dalam aktivitas
Ahmad Dahlan (Harun Nasution, 2002). fisik maupun mentalnya. Manusia tidak
Organisasi Muhammadiyah merupa- bisa tinggal diam atau menutup diri, karena
kan perkumpulan yang bercorak reformis itu kemudian bergerak keluar untuk meng-
dan merupakan organisasi yang dipengaru- ekspresikan diri dalam dunia sekelilingnya.
hi oleh pemikiran aliran Wahabi di Arabia Seorang cendekiawan atau ulama tidak
(Madzab Hanbali) dan bercorak modernis mungkin akan berdiam diri dengan Ilmu
Islam, (Moedjanto, 1988 yaitu penyesuaian yang dimilikinya.
Islam dengan perkembangan tekhnologi Objektivasi adalah disandangnya pro-
modern seperti yang di ajarkan oleh duk aktivitas eksternalisasi tersebut objekti
Muhammad Abduh di Mesir. K.H. Ahmad vitas (fisik, mental), yakni suatu realitas ba-
Dahlan juga dikatakan pernah tercatat ik material maupun non material, yang bisa
sebagai murid dari Syech Ahmad Khatib berhadapan dengan para produsennya semu
Minangkabau seorang pembaharu Islam di la dalam suatu bentuk kefaktaan yang eks-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 63 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

trnal yang berada di luar sana, sekaligus orang dewasa di rumah Saleh Kastor.
bisa merupakan sesuatu yang lain terhadap Aktivitas pengajian dilakukan rutin pada
dan dari produsennya itu sendiri momen- malam hari setelah salat Isya. Awalnya
tum ini membentuk masyarakat terjadi sua pengajian yang dilaku-kan adalah dalam
tu realitas suigeneris, realitas objektif, unik. bentuk membaca Alquran atau di sebut
Manusia lalu tenggelam dan bahkan mam- dengan pengajian umum (wawancara
pu menentang kehendak produsernya, mi- dengan KH. Ali Fauzi 4 Juni 2015). Bentuk
salnya dengan control sosialnya. pengajian seperti ini merupakan kegiatan
pengajian yang dilakukan oleh seluruh
Perkembangan Muhammadiyah masyarakat Muslim di Maluku. Erwin
di Maluku Mahrus menjelaskan bahwa pendi-dikan
Sejak pertengahan tahun 1932 terpilih agama Islam dibagi dalam tiga tahap an
nya K.H Hisyam sebagai Pimpinan Pusat pertama, pendidikan dirumah, yang
Muhammadiyah, kegiatan dakwah dilaku- meliputi pembelajaran membaca Alquran,
kan dengan seluas-luasnya diberbagai dae- kedua, pendidikan di surau dan ketiga, di
rah Nusantara (Poltak Johansen, 2004). masjid (Erwin Mahrus, 2007).
salah satunya adalah Maluku. Sejak Saleh Kastor dan Raden Saparawi.
dibentuknya organisasi Muham madiyah di menempatkan pengajian sebagai inti dari
Maluku pada tahun 1932, di ketuai oleh dakwah Muhammadiyah di Maluku. Kare-
Saleh Kastor dan Raden Saparawi. na melalui pengajian dapat memperkuat
(wawancara dengan KH. Ali Fauzi 4 Juni ikatan tali persaudaraan maupun pendalam-
2015). an agama Islam. Dakwah yang dilakukan-
Pada awalnya perkembangan nya, nya dengan metode seperti ini, secara
beranggotakan beberapa orang saja. perlahan mulai terlihat hasilnya. Hal itu
Keaggotaan Muhammadiyah meliputi ke- terlihat dalam masyarakat yang ikut dalam
luarga Saleh Kastor dan Raden Saparawi keanggotaan pengajian.
dan masyarakat sekitar Jazirah Leihitu Keanggotaan Muhammadiyah di Malu
(wawancara dengan KH. Ali Fauzi 4 Juni ku mengalami peningkatan dengan simpatis
2015). Hal ini di karenakan bahwa organi- masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan
sasi Muhammadiyah masih terhitung baru dakwah yang diperlihatkan oleh pengurus.
di Maluku, sehingga dalam dalam keanggo- Awalnya pemikiran Muhammadiyah yang
taannya masih sangat sedikit. Dalam per- berhubungan dengan penolakan terhadap
kembangan organisasi keagamaan, keang- praktek keagamaan yang berbaur TBC
gotaan yang minim merupakan tantangan (Takhayul, Bid’’ah dan Khurafat) dilaksa-
bagi para pengurus, hal ini tentu saja nakan masih longgar, dalam arti praktek ter
disebabkan oleh mobilitas atau pergerakan sebut tidak ditolak secara spontan. Hal ini
organisasi sangat lamban, di samping dilakukan agar masyarakat bisa beradaptasi
jumlah anggota yang masih sedikit. menerima pemikiran keagamaan Muham-
Seperti yang telah dijelaskan pada bab madiyah. Pemurnian ajaran Islam yang di-
sebelumnya, bahwa tumbuh dan berkemba- lakukanya melalui diskusi agama, bertuju-
ngnya organisasi di Maluku melalui aktivi- an agar masyarakat paham dengan ajaran
tas pengajaran, pengajian penyuluhan dan Islam sebenarnya yaitu sesuai dengan
pengkajian Islam dengan melalui diskusi- tuntunan Nabi Muhammad SAW. Secara
diskusi keagamaan (Risa, 2013). Termasuk perlahan paham Muhammadiyah dapat di
lah Muhammadiyah, dilakukan melalui terima dan aktivitas yang dilakukaan
aktivitas pengajian dan diskusi agama Is- Muhammadiyah ini mendapat respon baik
lam yang dilakukan oleh masyarakat dari masyarakat.
Maluku pada umumnya. Aktivitas pengaji- Selanjutnya, dalam upaya perluasan
an ini dilaksanakan kepada anak-anak dan dan perkembangan Muhammadiyah Saleh

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 64 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Kastor berinsiatif mengembangkan organi ngan Muhammadiyah semakin berkemba-


sasi dengan membentuk beberapa bagian ng di Maluku.
yang dibutuhkan, salah satunya adalah Sepanjang perkembangannya, Muham
bagian Tablig, dengan tujuan untuk mem- madiyah di Maluku berbeda dengan daerah
perluas pergerakan pengajian hingga ke de- daerah lain yang awalnya banyak mendapat
sa-desa (wawancara dengan Abdulmajid 5 tantangan maupun perlawanan dari masya
Juni 2015). rakat setempat. Sikap masyarakat Maluku
Bagian Tablig ini berfungsi untuk yang terbuka membuat perkembangannya
membina masyarakat yang terdapat di mudah berkembang di daerah-daerah Malu-
daerah desanya masing-masing. Seperti ku. Sikap toleran pengurus Muhammadiyah
yang terjadi di desa Jazirah Lehitu, telah di juga begitu nampak, ketika pada acara adat-
tunjuk seorang Mubaligh (bagian Tabligh) istiadat yang dilaksanakan masyarakat
yang bernama Raden Saparawi. Salah satu seperti Pukul Sapu, 7 Syawal, Arohan
program kegiatan yang dilakukannya (menyambut Maulidan) dan upacara lain-
adalah melakukan pendidikan nonformal nya, keanggotaan Muhammadiyah ikut
berupa pemberantasan buta aksara serta dalam menghadiri sebuah acara. Sikap
(wawancara dengan Abdullah Solia 5 Juni toleran ini bertujuan agar umat Islam di
2015). Maluku tidak terpecah belah oleh suatu
Berdasarkan data di atas, Muhamma- perbedaan pendapat (wawancara dengan
diyah di Maluku memiliki semangat yang Abdul Ali Leitua 7 Juni 2015).
sama jika dibandingkan dengan Muhamma
diyah pada masa awal berdirinya di Yogya Pengaruh Gerakan Muhammadiyah
karta, yaitu mengedepankan pendidikan. Terhadap Kehidupan Sosial Keagamaan
Tradisi intelektual yang dibangun oleh di Maluku
Muhammadiyah adalah berdasarkan pada Awal abad ke-20 dikenal sebagai masa
tradisi intelektual Islam. Perkembangan kebangkitan nasional dan gerakan moder-
selanjutnya dengan didirikannya Pandu nisme Islam di Indonesia yang ditandai de-
Hizbul Wathan pada tahun 1936 ngan munculnya berbagai gerakan-gerakan
(Syafaruddin Usman, 2011). Kepaduan nasional dan gerakan keagamaan menjelma
Hizbul Wathan adalah organisasi otonom dalam bentuk organisasi. Seperti Muham-
persyarikatan Muhammadiyah yang berge- madiyah, merupakan salah satu organisasi
rak dalam bidang pendidikan kepanduan Islam modern di Nusantara (Musyifah,
putran maupun putir merupakan gerakan 2007). Muhamadiyah dikenal sebagai
Islam dan dakwah amar makruf nahi gerakan sosial keaga-maan yang gigih
munkar, berakidah Islam dan bersumber- dalam pemberantas TBC (Abdul Munir
kan Al-Qur'an dan as-Sunnah. Organisasi Mulkhan, 2000). Hal ini dapat kita lihat dari
ini didirikan dengan tujuan untuk mewujud pengaruh gerakan Muhammadiya diberba-
kan masyarakat utama, adil dan makmur gai daerah Nusantara khususnya di daerah
yang diridhai Allah dengan jalan menegak- Maluku.
an dan menjunjung tinggi agama Islam Praktek keagamaan di Maluku pada
lewat jalur pendidikan kepanduan. Kepan- masa kehadiran organisasi Muhammadiyah
duan Hizbul Wathan di Maluku pertama masih di liputi oleh praktek keagamaan
kalinya diketuai oleh Buyung Umri dengan yang bercampur baur dengan adat-istiadat.
pengurus lain seperti Harun Ahmad dan Dapat dilihat dari keyakinan turun-menu-
Rusdi Bakri (Syafaruddin Usman, 2011). run masih dilakukan oleh masyarakat Ma-
Dengan di bentuknya organi sasi otonom luku seperti acara Pukul Sapu, 7 Syawal,
yang merupakan satuan organi sasi diba- Arohan (menyambut Maulidan) dan lain-
wah Muhammadiyah, membuat perkemba- lainnya

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 65 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Sejak kehadiran Muhammadiyah di Maluku akan terjajahnya oleh kolonial


tengah-tengah masyarakat Maluku telah Belanda.
memberikan kontribusi yang besar dalam
pemahaman agama Islam kepada kehidup- SIMPULAN
an masyarakat. Muhammadiyah dalam Dari hasil pembahasan Gerakan Mo-
gerakannya adalah dakwah Islam yaitu dernisme Islam Di Nusantara (Studi Seja-
amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh untuk rah dan Perkembangan Muhammadiyah di
mengerjakan kebaikan dan kebajikan dan Maluku), maka dapat ditarik kesimpulan
melarang atau mencegah untuk melakukan sebagai berikut:
keburukan atau kemungkaran) (Adi 1. Sejarah masuknya Muhammadiyah di
Nugroho, 2010). Maluku merupakan perluasan dari dak-
Gerakan pemurnian Muhammadiyah wah Muhammadiyah diberbagai daerah
dalam pembe-rantasan TBC di Maluku Nusantara salah satunya adalah Maluku.
dilakukan tahap demi tahap tetapi pasti. Hal Masuknya Masuknya organisasi Muham
ini dikarena-kan kondisi adat-istiadat di madiyah diperkenalkan oleh seorang
Maluku masih begitu kental dalam kehidup yaitu Saleh Kastor, yang di utus dari
an sehari-hari masyarakat. Dalam merubah pimpinan pusat untuk memperkenalkan
kebiasaan masyarakat, Muhammadiyah organisasi
melakukan dakwah dengan melalui diskusi 2. Perkembangan Muhammadiyah di Ma-
agama bertujuan untuk menyadarkan mas- luku awalnya masih sangat minim sekali
yarakat akan ajaran Islam yang sebenarnya hal ini dikarenakan bahwa organisasi
sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Muhammadiyah terhitung baru di Malu-
SAW. ku. Selanjutnya dalam perkembangan-
Dakwah Muhammadiyah sacara tahap nya dilakukan melalui aktivitas pengaji-
demi tahap mendapat tanggapan baik dari an dan diskusi agama Islam kepada mas
keanggotaannya untuk mengubah kebiasa- yarakat. Metode ini merupakan untuk
an yang menyimpang dari ajaran Islam. Pe- memperkuat tali persaudaraan maupun
rubahan yang terjadi kepada anggotanya pendalaman agama Islam. Dakwah yang
dengan memandang ritual keagamaan yang di sampaikan oleh Saleh Kastor dan
bercampur dengan adat-istiadat tidak lagi Raden Saparawi membuat simpatis
dilaksanakan, tetapi di dalam pelaksanaan masyarakat dalam keanggotaan pengaji
di masyarakat tetap ikut dalam menghadiri- an ikut bergabung dalam keanggotaan
nya. Meskipun dalam masyarakat terdapat Muhammadiyah. Muhammadiyah juga
perbedaan pendapat, Muhammadiyah tetap telah mendirikan kepaduan Hizbul Wat-
menjaga nilai-nilai toleransi sesama han yang merupakan organisasi otonom
Muslim (Wawancara dengan Abdullah yang bergerak dibidang pendidikan.
Sosilla tanggal 04 Juni 2015). 3. Pergerakan Muhammadiyah di bidang
Gerakan Muhammadiyah bidang sosial sosial lebih fokus terhadap bidang pen-
lebih fokus terhadap bidang pendidikan didikan dengan membangun kepaduan
dengan membangun kepaduan Hizbul Hizbul Wathan dan mengembangkan
Wathan dan mengembangkan pengajian pengajian kepada masyarakat yang buta
kepada masyarakat buta aksara. Jika dilihat aksara. Sejak berdirinya Muhammadi-
dari pergerakan Muhammadiyah di Maluku yah di tengah-tengah masyarakat telah
lebih mengmbangkan tajdid di bidang memberikan kontribusi besar dalam
pendidikan dalam membangun masyarakat pemahaman agama Islam yang sebenar-
yang bersih dari unsur TBC. Selain itu, nya, terbebas dari hal yang berunsur
Muhammadiyah juga berperan dalam mem TBC (Takhayul, Bid’ah, dan Khurafat).
bangkitkan nasionlisme pada masyarakat

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 66 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah F. Hasan, Ensiklopedi Lengkap Dunia Islam: Mengenal dan Menelusuri Jejak
Sejarah Islam Lebih Mendalam, Yogyakarta: Mutiara Media, 2011.
Abdul Munir Mulkhan SU, Menggugat Muhammadiyah, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru,
2000.
Adi Nugroho. K. H. Ahmad Dahlan Biografi Singkat 1869-1923. Jogjakarta: Grasi, 2010.
Alwi, Des, Ternate dan Tidore, Masa Lampau Penuh Gejolak (Jakarta: Sinar Harapan
1996),
Cooly, F.L, Persentuhan Kebudayaan di Maluku Tengah, Artikel dalam Bunga Rampai
Maluku
Chijs J.A. van der, De Vestigis van het Nederlandsch Gezag Over de Banda Eilanden,
(Pustaka Malang, (1599-1621), Rampai, Sejarah Maluku, (Jakarta: LIPI, 1973)
Depdikbud, Sejarah daerah Maluku ditjenbud, (Jakarta, 1976)
Delier Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta: LP3S, 1980.
Erwin Mahrus, Falsafah dan Gerakan Pendidikan Islam Maharaja Iman Maluku
Muhammad Basiuni Imran (1885-1976), , STAIN Maluku, 2007.
Hanna AWillard, Kumpulan Banda: Kolonialisme dan Akibatnya di Kepulauan
Pala,(Jakarta: Gramedia 2011).
Hamidi Teori komunikasi dan strategi Dakwah, Malang, UMM Press, 2010
Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia Jilid 2 I-N, Jakarta: Djambatan, 2002
Herry Mohammad, Dkk, Tokoh-Tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20, Jakarta: Gema
Insani Press, 2006.
Leirissa, R,J, Sekelimit Sejarah Tanah Hitu dan Nusa Laut, (Jakarta: Balai Pustaka, 1973)
Leirissa, R,J, Dokumen- dokumen Abad ke 19 yang berbahasa dari Arsip Ambon, Makalah
seminar Bahasa Indonesia, FSUI, Jakarta. 1996.
Lapian A.B, Beberapa tjatatan Djalan Dagang Maritim ke Maluku 1965
Sebelum Abad ke-16, Artikel dalam Majalah Ilmu-Ilmu Sastera
Indonesia, vol 1.
Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Bandung, Pustaka Setia, 1999).
Muhadji Effendi, Mendikbud ,Pimpinan Wilayah Muhammadiyah,(PWM,Maluku, 2016).
Manusama, Sekelimit Sejarah Tanah Hitu dan Nusalaut, 1973.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 67 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Moedjanto, Indonesia Abad Ke-20 I, Yogyakarta: Kanisius, 1988.


Musyifah Suananto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007.
Poltak Johansen, dkk, Jurnal Sejarah dan Budaya maluku , Balai Kajian Sejarah dan Nilai
Tradisiona, Ambon 2004.
Risa, Perkembangan Islam di Kesultanan Sambas Pada Masa Pemerintahan Sultan
Muhammad Syafiuddin II (1866-1922 M), Yogyakarta: Tesis Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga, Tidak diterbitkan, 2013.
Sunandar, Peran Mahraja Imam Muhammad Basiuni Imran Dalam Kehidupan Sosial
Keagamaan Masyarakat kerajaan Al-Watzikhoebillah Sambas 1913-1976,
Yogyakarta: Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Tidak diterbitkan, 2012,.
Usman Thalib, Sejarah Masuknya Islam di Maluku (Ambon: BPSNT, 2011)
Abdillah F. Hasan, Ensiklopedi Lengkap Dunia Islam: Mengenal dan Menelusuri Jejak
Sejarah Islam Lebih Mendalam, Yogyakarta: Mutiara Media, 2011.

Adi Nugroho. K. H. Ahmad Dahlan Biografi Singkat 1869-1923. Jogjakarta: Grasi, 2010.

Delier Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta: LP3S, 1980.

Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia Jilid 2 I-N, Jakarta: Djambatan, 2002

Herry Mohammad, Dkk, Tokoh-Tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20, Jakarta: Gema
Insani Press, 2006.

Moedjanto, Indonesia Abad Ke-20 I, Yogyakarta: Kanisius, 1988.

Musyifah Suananto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007.

Musyifah Suananto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007.

Poltak Johansen, dkk, Jurnal Sejarah dan Budaya Kalimantan, Pontianak, Balai Kajian
Sejarah dan Nilai Tradisional Pontianak, 2004.

Risa, Perkembangan Islam di Kesultanan Sambas Pada Masa Pemerintahan Sultan


Muhammad Syafiuddin II (1866-1922 M), Yogyakarta: Tesis Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga, Tidak diterbitkan, 2013.

Syafaruddin Usman MHD, Sambas Merajut Kisah Menenun Maluku ,Ambon : Pemerintah
Kabupaten maluku, 2011.

Wawancara dengan KH, Ali Fauzi 04 Juni 2015.


Wawancara dengan Abdullah Solisa tanggal 04 Juni 2015.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 68 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Wawancara dengan Abdul mazid lehunusi tanggal 07 Juni 2015.


Wawancara dengan Daeng Abdulmazid Makasar tanggal 07 Juni 2015.
Wawancara dengan Abdul Ali leytua tanggal 04 Juni 2015.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 69 -


TAFSIR SURAT AL-MA’UN

Maulana *

ABSTRAK

Al-Quran merupakan kitab yang penuh berkah, membacanya saja akan diberikan pahala oleh
Allah SWT. Al-Quran bisa menjadi obat jasmani dan rohani bagi manusia . Para ulama berbeda
tentang asbâbu an-nuzûl (sebab-sebab turun) ayat ini, ada yang mengatakan bahwa ayat ini
turun kepada Walid bin Mughirah seorang tokoh Quraisy yang memiliki harta tapi kikir,
memiliki kedudukan tapi kejam terhadap anak yatim. Ada yang mengatakan turun kepada Abi
Sufyan yang dikatakan setiap minggu menyembelih dua ekor unta, tetapi sutu hari datang anak
yatim datang kepadanya meminta sesuatu dan ia bentak dengan menggunakan tongkatnya tanpa
memberi sesutu apapun. Akan tetapi kita jangan berhenti sekedar membacanya saja, akan tetapi
harus direali-sasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pada penulisan tafsir surat al-Ma’un ini
penulis ingin menekankan bahwa agama Islam mengajarkan keseimbangan antara hubungan
dengan Allah SWT juga hubung an dengan sesama manusia, sebab Allah juga tidak akan
menerima ibadah seorang hambaNya ketika hambaNya itu bersikap buruk terhadap hambaNya
yang lain, apalagi sampai menyakiti hati orang lain sudah barang tentu akan mempengaruhi
hubungannya dengan Allah SWT.

KATA KUNCI: Tafsir, Surat Al-Ma’un

PENDAHULUAN maka aku akan menuntun dia ke surga dan


akan menunjukannya ke surga”
Puji dan syukur kita panjatkan kepada
Sabda Rasullah di atas menunjukan
Allah SWT yang telah menurunkan al-
keharusan mengajarkan dan mengamalkan
Quran sebagai petunjuk bagi manusia,
al-Quran sesuai dengan kemampuan dan
shalawat serta salam semoga tetap tercurah
pengetahuan yang dimilikinya. Dalam ha-
pada junjunan alam pemimpin para Nabi
dits yang lain Rasulullah saw juga bersabda
dan rasul yaitu baginda Rasulullah
: “ Betapa banyak orang yang membaca al-
Muhammad saw sebagai pelaksana dari al-
Quran, akan tetapi al-Quran melaknatnya.
Quran, seluruh prilakunya adalah merupa-
Hal ini menunjukan keharusan mengamal-
kan manifestasi dari al-Quran, dan keluar-
kan al-Quran setelah kita mengetahui dan
ganya yang disucikan Allah SWT, mereka
mempelajarinya.
sebagai pelanjut Nabi Muhammad saw.
Di sini penulis akan menjelaskan
Al-Quran merupakan kitab yang penuh
tentang tafsir dari surat al-Ma’un, surat ini
berkah, membacanya saja akan diberikan
memiliki tujuh ayat. Surat ini disebut surat
pahala oleh Allah SWT. Al-Quran bisa men
Makiyyah, dan sebagian menyebutkan bah-
jadi obat jasmani dan rohani bagi manusia .
wa surat ini adalah surat Madaniyyah, akan
Akan tetapi kita jangan berhenti sekedar
tetapi kebanyakan mufasir kebanyakan
membacanya saja, akan tetapi harus direali-
menyebutkan bahwa surat ini adalah ayat
sasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Makiyyah (Al-amtsâl fî tafsîri kitâbillâh,
Rasulullah saw bersabda: “Barang
486).
siapa yang mempelajari al-Quran dan
kemudian ada juga yang menyebutkan
mengajarkannya kepada yang lain serta
bahwa ayat ini sebagian Makiyyah dan
mengamalkan isinya apa yang ia ketahui,

*
Dosen IAIS Sultan Muhammad Syfiuddin Sambas
Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 70 -
IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

sebagian Madaniyyah (Tafsir al-Mîzân, sung hubungan dengan Allah akan teta-
367). pi menganjurkan juga ibadah yang
Beberapa riwayat menyebutkan berhubungan dengan sesama manusia.
tentang fadhilah-fadhilah surat ini. c. Menjelaskan orang–orang yang tidak
Rasulullah saw bersabda, “ barang siapa mengasihi anak yatim dan tidak meng-
membaca surat ini (al-Ma’un) maka Allah hasisi hak orang miskin dan tidak men-
akan ampuni dosanya selagi ia masih yuruh orang untuk mengasihi mereka.
menunaikan zakatnya”. (Tafsir majma’ul d. Orang-orang yang mengaku Islam akan
bayân, 454) tetapi meremehkan dan mengabaikan
Rasulullah saw bersabda, “Barang waktu shalat.
siapa yang membaca surat al-Ma’un dalam e. Orang-orang yang dalam praktek
shalat fardunya atau shalat sunahnya, amalnya hanya ingin dipuji oleh orang
Allah SWT akan terima shalat dan pusanya, lain (riya) bukan untuk Allah SWT.
Allah kelak tidak akan menghisab apapun f. Orang-orang yang bakhil (kikir), bahkan
yang pernah ia lakukandi dunia ketika dia kikir terhadap hal-hal yang sangat
menghadap kepada Allah SWT” (Al-amtsâl sepele.
fî tafsîri kitâbillâh, 486). Rasulullah saw Para ulama berbeda tentang asbâbu an-
bersabda, “ barang siapa yang membaca nuzûl (sebab-sebab turun) ayat ini, ada yang
surat al-Ma’un setelah shalat isya, Allah mengatakan bahwa ayat ini turun kepada
akan menjaganya sampai datangnya waktu Walid bin Mughirah seorang tokoh Quraisy
shalat shubuh dalam lindungan dan penja- yang memiliki harta tapi kikir, memiliki
ga-Nya. kedudukan tapi kejam terhadap anak yatim.
Ja’far Shadiq meriwayatkan, “barang Ada yang mengatakan turun kepada Abi
siapa membaca surat al-Ma’un setelah sha Sufyan yang dikatakan setiap minggu
lat ashar, maka ia berada dalam lindungan menyembelih dua ekor unta, tetapi sutu hari
dan penjagaan Allah SWT sampai datang datang anak yatim datang kepadanya me-
waktu shalat ashar pada hari esoknya”. minta sesuatu dan ia bentak dengan
Di surat ini juga dapat membuktikan menggunakan tongkatnya tanpa memberi
bahwa Islam bukan hanya wacana dan teori sesutu apapun (Tafsiru majma’ul bayan,
saja, bukan hanya bicara saja, akan tetapi 456).
Islam menuntut realisasi dari wacana itu Ada juga yang mengatakan bahwa ayat
dan hal itu akan lebih menghasilkan dam- ini turun kepada Abu jahal, yang mana
pak yang lebih bermanfaat untuk dirinya suatu hari dia didatangi seorang anak yatim
dan orang lain. yang meminta sesuatu kepadanya tetapi
Ayat ini sangat erat kaitannya dalam tidak diberi bahkan dibentak dan diperlu-
kehidupan kita sehari-hari, karena selain kan secara diperlakukan secara kejam di
menjelaskan tentang amal yang bersifat hadapan kufar Mekah lainnya, sehingga
ritual menjelaskan juga amal yang bersifat salah satu orang kafir yang menyaksikan
sosial yang berhubungan langsung dengan hal itu memanggil anak itu dan menyuruh
sesama manusia. dengan ejekannya supaya meminta kepada
Secara umum ada beberapa hal yang Nabi Muhammad, kemudian anak ini pergi
dijelaskan di dalam ayat ini, di antaranya kepada Rasulullah. Setelah bertemu dengan
adalah: Nabi Muhammad, anak itu disambut deng-
a. Menjelaskan orang-orang yang mendus- an baik kemudian anak itu menceritakan
takan hari pembalasan atau orang yang tentang sikap Abu Jahal terhadap dirinya,
mengaku Islam padahal jauh dari aturan maka Nabi membawa anak itu ke hadapan
Islam Abu Jahal supaya dia memberikan haknya
b. Menjelaskan bahwa agama Islam bukan terhadap anak yatim ini, akhirnya Abu
hanya menganjurkan ibadah yang lang- Jahal pun memberikan haknya tanpa berani

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 71 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

melawan kepada Nabi saw sampai orang ﴾ َ ِ ّ َ ُ ْ ِ ٌ ْ َ ﴿َ


disekelilingnya ketawa dengan kepengecut-
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang
an Abu Jahal di hadapan Nabi Muhammad
yang shalat,
saw (Tafsir al-Qurtubi, 210).
Pada intinya surat ini turun berkaitan ﴾ َ‫ٱ َ ُ ْ َ ْ َ ِ ِ ْ ُ ن‬
dengan orang-orang yang bersikap sewena- 5. yang lalai dari shalat mereka,
ng-wenang terhadap anak yatim dan fakir ﴾ َ‫﴿ٱ َ ُ ْ ُ ا ُؤون‬
miskin dan memperlakukan mereka dengan
sikap yang kejam, padahal di dalam harta- 6. yang berbuat ria,
harta mereka terdapat hak dari pada anak ﴾ َ‫﴿ َو َ ْ َ ُ نَ ا ْ ُ ن‬
yatim dan fakir miskin. 7. Dan enggan memberikan kebutuhan
Pada penulisan tafsir surat al-Ma’un ini hidup kepada orang lain.
penulis ingin menekankan bahwa agama
Islam mengajarkan keseimbangan antara Penjelasan:
hubungan dengan Allah SWT juga hubung ﴾ ِ ِ ّ ِ ‫ِب‬
ُ ّ َ ُ ‫﴿أ َ َر َ ْ َ ا ي‬
an dengan sesama manusia, sebab Allah
juga tidak akan menerima ibadah seorang 1. Apakah kamu melihat orang yang
hambaNya ketika hambaNya itu bersikap mendustakan agama?
buruk terhadap hambaNya yang lain, Surat ini diawali dengan hamzah
apalagi sampai menyakiti hati orang lain istifham (pertanyaan) yang ditujukan kepa-
sudah barang tentu akan mempengaruhi da Rasulullah saw. Allah memberitahukan
hubungannya dengan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad tentang orang-
Banyak orang hanya melaksanakan orang yang mengingkari hari pembalasan
ibadah yang ritual saja tanpa memperhati- (kiamat).
kan ibadah yang bersifar sosial, mereka Di dalam tafsir Ar-Razi dijelaskan
merasa dosa ketika meninggalkan ibadah bahwa walaupun ayat ini diawali dengan
ritual seperti shalat dan yang lainnya, akan istifham, akan tetapi bertujuan untuk
tetapi tidak merasa dosa ketika meninggal- lilmubalaghah sehingga lebih terkesan,
kan ibadah yang berkaitan dengan masalah seperti ketika seseorang berkata: “ Apakah
sosial sehingga dengan mudahnya menya- kamu tahu apa yang di kerjakan si fulan dan
kiti orang lain dan menganggap orang lain kenapa dirinya mengerjakan hal itu?”. Dan
itu hina, padahal pada hakikatnya dia dikatakan ini ditujukan kepada Rasulullah
menghina dirinya sendiri. saw, akan tetapi ditujukan bagi setiap orang
yang berakal, yaitu apakah engkau melihat
ِ ‫ِ ْ ِ ا ِا ْ ٰ ِ ا‬ wahai orang yang berakal tentang orang
Dengan Nama Allah Yang Maha yang mendustakan hari pembalasan setelah
Pengasih lagi Maha Penyayang jelas dalil dan penjelasannya? Apakah dia
﴾ ِ ِ ّ ِ ‫ِب‬
ُ ّ َ ُ ‫﴿أَ َر َ ْ َ ا ي‬ mengerjakan hal itu tanpa ada tujuan? Ba-
1. Apakah kamu melihat orang yang gaimana mungkin bagi orang yang berakal
mendustakan agama? melakukan sesuatu tanpa ada tujuan? Dan
bagaimana mungkin bagi orang yang
﴾َ َ ْ ‫﴿ َ ٰ ِ َ ا ي َ ُ ع ا‬ berakal menjual sesuatu yang banyak dan
2. Itulah orang yang menghardik anak kekal dengan sesuatu yang sedikit dan
yatim, fana?
﴾ ِ ْ ِ ْ ‫َ َ مِ ا‬ ُ َ ‫﴿ َو‬ Beliau juga mengatakan bahwa ayat ini
terdapat dua pendapat, salah satu diantara-
3. dan tidak menganjurkan (orang lain)
nya mengatakan bahwa ayat ini khususnya
untuk memberi makan kepada orang
bagi orang tertentu, dan di dalam riwayat
miskin.
disebutkan beberapa orang yang berkaitan

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 72 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

dengan ayat ini. Ibnu Juraih berkata: ‘ ayat Ayat yang lain juga banyak yang
ini turun berkenaan dengan Abi Sufyan menunjukan bahwa ad-dîn adalah hari pem
yang setiap minggunya menyembelih dua balasan, separti di dalam surat at-Tîn ayat
ekor unta, kemudian datang seorang anak 7. Allah SWT berfirman: “Maka apakah
yatim yang meminta daging kemudian Abu yang menyebabkan kamu mendustakan (ha-
sufyan menghardiknya dengan memakai ri) pembalasan (ad-din) sesudah (adanya
tongkat. Al-qatil berkata: ‘ ayat ini turun keterangan-keterangan) itu?”
berkenaan dengan ‘Ash bin Wail yang Menurut sayyid at-Thaba thabai bahwa
mana dia memiliki sifat mendustakan hari kata a’roaita adalah bukan penglihatan
pembalasan dan selalu mengerkjakan keje- mata (bashir) akan tetapi penglihatan secara
lekan. As-Sadiy berkata: ‘ayat ini turun ruhani atau hati (bashirah) yang memiliki
kepada Walid bin Mughirah, dan dikatakan makna ma’rifah, yang ditujukan kepada
juga ini turun kepada Abu jahal (Tafsir Ar- Nabi Muhammad saw. Dan yang dimaksud
Razi, 112) dengan ad-dîn adalah hari pembalasan,
Diriwatkan dari Ibnu Abbas bahwa maka orang yang mendustakan hari ad-din
surat ini diturunkan bagi orang munafik adalah orang-orang yang mendustakan
yang melakukan kekikiran dan selalu ria di ma’âd (hari kiamat) (Tafsîr al-Mîzân, 368).
dalam beramal. Dan pendapat yang kedua Menurut syaikh at-Thabarsi bahwa
bahwa surat ini umum bagi setiap orang yang dimaksud dengan orang yang mendus
yang mendustakan hari pembalasan. Oleh takan ad-dîn adalah orang-orang kafir yang
karena itu sesungguhnya manusia yang mendustakan hari pembalasan dan hari
melakukan ketaatan dan menjauhi keburuk- perhitungan padahal telah datang kepada
an karena mereka mencintai pahala dan mereka penjelasan-penjelasan dan bukti-
menjahui siksa, ketika seseorang menging- bukti yang nyata akan kedatangannya.
kari hari kianat, maka mereka tidak akan Allah SWT mengawali dengan istifham
meninggalkan kenikmatan dan kelezatan (pertanyaan) bertujuan lilmubalaghah (me-
dunia yang sesaat. Maka jelaslah bahwa nunjukan sangat) di dalam pemahaman bah
pengingkaran terhadap hari kiamat merupa wa orang yang mendustakan hari pembalas-
kan pokok dari setiap jenis kekafiran dan an itu akan akan mengakibatkan madharat
kemaksiatan (Tafsir Ar-Razi, 112). terhadap dirinya yaitu akan jauhnya dari
Dikatakan bahwa dalam penafsiran ad- kebaikan dan selalu bergerak menuju ke-
din maksudnya adalah orang yang mendus- salahan sehingga tabiatnya sudah cenderu-
takan hal-hal yang penting dalam Islam, ng terhadap kesalahan itu sehingga akan
baik mendustakan Tuhan, kenabian, hari menghancurkan dirinya sendiri (Tafsir
kiamat atau mendustakan salah satu dari majmau’l bayân, 456).
syariat (Tafsir Ar-Razi, 112). ﴾َ َ ْ ‫﴿ َ ٰ ِ َ ا ي َ ُ ع ا‬
Yang dimaksud dengan kata “ad-dîn”
2. Itulah orang yang menghardik anak
adalah “yaumu al- jazâ’” (hari pembalas-
yatim,
an). Mengingkari hari pembalasan dapat
mrngakibatkan hal-hal yang buruk dan ﴾ ِ ْ ِ ْ ‫َ َ ِم ا‬ ُ َ ‫﴿ َو‬
menyebabkan menyimpangnya dari sikap- 3. dan tidak menganjurkan (orang lain)
sikap yang manusiawi. Ada juga sebagian untuk memberi makan kepada orang
yang menyebutkan bahwa yang dimaksud miskin.
dengan “ad-dîn” adalah al-Quran atau Yang di maksud dengan menghardik
Islam. Ad-din diartikan sebagai hari pemba- anak yatim yaitu menolak mereka dengan
lasan juga karena dilihat dari korinah ayat penolakan yang sangat dan mengusirnya
yang lain (Al-amtsâl fî tafsîri kitâbillâh, dengan cara yang kasar. Adapun kata
488). “yahudlu” adalah memerintahkan orang
lain agar menyukai terhadap sesuatu, kata

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 73 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

yahudlu juga berati yahutsu yang artinya membohongi hari pembalasan adalah mela-
menganjurkan Kata yahudlu dan yadu’uu zimkan seseorang dalam ke engganannya
menggunakan kalimat mudhari, hal ini menyayangi anak yatim, karena tidak
menunjukan mereka melakukan hal ini adanya kesadaran bahwa apa-apa yang
secara terus menerus di dalam sikap kasar dilakukannya akan mendapat balasan yang
dan titak pedulinya terhadap anak-anak setimpal dari Allah. Jika seseorang yang
yatim dan fakir miskin. Sesungguhnya pe- menyadari dan meyakini akan datangnya
rasaan secara manusiawi akan memeprhati- hari pembalasan maka dia akan mengasihi
kan pentingnya mengasihi mereka, mem- anak yatim dan memberikan hak-haknya
beri makna mereka baik secara jasmani atau sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh
ruhani memberi makan mereka baik secara agama (Tafsir al-Mizan, 368).
jasmani atau ruhani (Al-amtsal fi tafsiri Firman Allah SWT: “Dan tidak meng-
kitabillah, 488). anjurkan (orang lain) untuk memberi ma-
Di dalam tafsir al-Qurtubi dikatakan kan orang miskin”. Adalah menganjurkan
bahwa kata ‫ع‬ ّ ُ‫ ﯾَﺪ‬adalah ‫( ﯾَﺪْﻓَ ُﻊ‬menolak) supaya orang lain suka mengasihi dan
sebagaimana dikatakan di dalam surat ath- memberikan makan kepada fakir miskin.
thur ayat 13: ً ‫“ ﯾَﻮْ َم ﯾُﺪَﻋّﻮْ نَ اِﻟَﻰ ﻧَﺎرِ َﺟ َﮭﻨّ َﻢ دَ ّﻋﺎ‬pada Yang di maksud tho’âm (makan) dalam
hari mereka di dorong ke neraka jahannam ayat ini adalah pada hakekatnya bukan
sekuat-kuatnya. Adh-dhihak meriwayatkan orang miskin itu yang meminta, karena
dari Ibnu Abbas, dia berkata: “yang pada dasarnya orang miskin itulah yang
dimaksud dengan menghardik anak yatim” memiliki sebagian harta yang dimiliki oleh
adalah menolak hak-hak mereka, memaksa seseorang, seperti firman Allah ta’la dalam
dan mendholiminya”. surat adz-Dzariat 19: “ Dan pada harta-
Nabi Muhammad saw bersabda:“ harta mereka ada hak untuk orang miskin
Barang siapa bersikap ramah terhadap yang meminta dan orang miskin yang tidak
anak yatim kemudian mencukupinya, maka mendapat bagian”. Kemudian menganjur-
wajib baginya masuk surga” (Tafsir al- kan disini bukan hanya sekedar dalam
Qurtubi, 211). masalah makanan karena penganjuran di
Huruf fa pada kalimat ‫ ﻓﺬﻟﻚ‬menunjuk- sini lebih umum dari makanan (Tafsir al-
an fa sababiyyah yaitu pendustaan terhadap Mizan, 368).
hari pembalasan merupakan sebab dari Kedua ayat di atas (ayat ke 2 dan ke 3)
penyelewengan itu. Orang yang meyakini menunjukan bahwa Islam bukan hanya
akan adanya hari pembalasan dengan ke- memerintahkan ibadah yang ritual saja
imanan yang bersih maka keimanannya itu akan tetapi ibadah yang sosial juga sangat
akan berdampak kepada pekerjaannya se- dianjurkan di dalam Islam, artinya antara
hari-hari, begitu juga sebaliknya orang ibadah keduanya harus seimbang. Imam Ali
yang tidak memiliki keimanan terhadap berkata: “membantu orang yang terkena
hari pembalasan, maka di dalam kehidup- kesukaran dan menghibur orang yang
annya pun selalu diliputi dengan amal-amal dalam kesusahan berarti menebus dosa-
yang akan menjadikan dirinya hina (Al- dosa”. (Nahju al-balaghah, hadis ke 25).
amtsal fi tafsiri kitabillah, 488). Belia juga berkata: “ bergaulah dengan
Menurut sayyid thaba-thabai yang orang lain sedemikian rupa sehingga
dimaksud dengan menghardik anak yatim apabila anda mati, mereka akan menangisi
adalah menolak mereka dengan memperla- anda dan selagi anda hidup, mereka akan
kukan mereka secara kasar dan bengis dan merindukan anda” (Nahjul balaghah,
menjauhi bahkan melemparkan mereka. hadits ke 10).
Huruf “ fa” pada lafadz “fadzalika” meru- Kalau kita memperhatikan beberapa
pakan kata yang menggambarkan bermak- ayat al-Quran yang berkenaan dengan anak
na syarat dan sebagai ukuran orang yang yatim berbeda ketika berkenaan dengan

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 74 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

orang-orang miskin. Al-Quran ketika men- hari pembalasan, yakin adanya hisab,
jelaskan tentang anak yatim selalu berkait- mengharapkan pahala dan takut akan siksa
an dengan peritah untuk memuliakannya akan tetapi ketika menolak kebaikan dan
dan mengasihinya,karena anak yatim tidak mendahulukan keburukan, maka itu dikate-
cukup hanya diberi makanan dan minuman gorikan sebagai orang yang membohongi
tetapi anak yatim memerlukan kasih sayang akan hari penbalasan Tafsir jawamiu’ al-
dan perhatian. jami’ 852).
Rasulullah bersabda: “barang siapa ﴾ َ ِّ َ ُ ْ ِ ٌ ْ َ َ ﴿
yang mengelus rambut anak yatim, maka
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang
Allah akan memberikan pahala sebanyak
yang salat,
bilangan rambut dari anak yatim itu”
Banyak ayat lain yang berkenaan ﴾ َ‫ٱ َ ُ ْ َ ْ َ ِ ِ ْ ُ ن‬
dengan anak yatim, di antaranya di dalam 5. yang lalai dari salat mereka,
surat al-An’am ayat 152, Allah berfirman: Yaitu mereka yang lalai dan tidak
“.Dan janganlah kamu dekati harta anak memperhatikan hal yang terlewatkan baik
yatim, kecuali dengan cara yang lebih waktu secara keseluruhan atau sebagiannya
bermanfaat, hingga ia dewasa”, di dalam dan mereka yang mengakhirkan dari waktu
sutar an-Nisa ayat 10 Allah SWT padhilahnya shalat itu. Di dalam ayat ini
berfirman: “Sesungguhnya orang-orang adanya hubungan orang yang mendustakan
yang memakan harta anak yatim secara hari pembalasan dengan orang yang lalai di
zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam shalatnya, yaitu dengan adanya huruf
sepenuh perutnya dan mereka akan masuk fa yang menunjukan keterkaitan dengan
ke dalam api yang menyala-nyala ayat sebelumnya. Mereka dikatakan orang
(neraka)”. yang munafik karena mereka membohong-
Allah SWT berfirman: ‘dan orang- kan hari pembalasa secara perbuatan, walau
orang yang dalam hartanya disiapkan pun mereka mengaku sebagai orang yang
bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang beriman (Tafsir al-Mizan, 368).
meminta dan yang tidak meminta’ (Q.s. al- Sayyid ath-Thaba thabai di dalam
Ma’arij:24-25). Ayat ini menunjukan tafsirnya (tafsir al-Mizan) mengutip sebuah
bahwa pada hakekatnya dari harta-harta hadits dari Abi ‘abdillah as tentang tafsiran
yang dimiliki oleh seseorang itu di orang yang lalai dalam shalatnya,beliau
dalamnya terdapat hak orang-orang miskin berkata: “yaitu orang-orang yang mengak-
yang harus diberikan. hirkan shalat dari awal waktunya tanpa
Menurut syaikh Ath-Thabarsi, maksud ada halangan”.
dari ayat di atas adalah orang-orang yang Ali bi Abi Thalib berkata: “Tiada amal
memeperlakukan anak yatim dengan cara yang lebih Allah cintai daripada shalat,
yang kejam dan bengis, serta menolak maka janganlah kalian menyibukan diri
mereka dengan penolakan yang kasar dan dengan kehidupan dunia ketika datang
menyakitkan. Meraka juga tidak memberi waktu shalat karena Allah SWT membenci
makan orang-orang miskin dan tidak me- orang seperti itu” (al-khishal, hadis ke 400)
merintahkan terhadap saudaranya untuk Syaikh Ath-Thabarsi menjelaskan ke-
memberikan makanan kepada orang-orang tika menafsirkan ayat ini, beliau mengata-
miskin. Allah SWT mengklaim orang- kan bahwa orang yang melalaikan melain-
orang seperti ini adalah orang-orang yang kan yaotu orang-orang yang mengakhirkan
membohongi akan datangnya hari pemba- waktu shalat. Beliau mengutip hadits yang
lasan dengan menolak kebaikan-kebaikan di riwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa Nabi
dan mendahulukan hal-hal yang akan saw bersabda: ‘orang-orang munafik
melemahkan dirinya. Mengandung arti adalah orang yang tidak mengharap
bahwa walaupun seseorang iman terhadap pahala ketika mereka shalat dan tidak takut

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 75 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

akan siksa ketika mereka meninggalkan- ibadah karena manusia bukan karena Allah
nya mereka lalai akan waktu shalat sampai Ta’la.
habis waktunya, apabila mereka bersama Diriwayatkan dari Ali bi Abi Thalib,
orang-orang mu’min mereka melaksana- beliau berkata:‘ orang-orang munafik
kan shalat karena ria (ingin di lihat oleh adalah orang yang tidak mengharap
orang lain), akan tetapi apabila mereka pahala ketika mereka shalat dan tidak takut
tidak bersama orang-orang beriman maka akan siksa ketika mereka meninggalkan-
mereka meninggalkan shalat itu’. nya mereka lalai akan waktu shalat sampai
Al-i’yasy juga meriwayatkan dengan habis waktunya, apabila mereka bersama
sanad dari Yunus bin ‘Imar dari Abi orang-orang mu’min mereka melaksana-
‘Abdillah as, dia berkata: ‘ aku bertanya ten kan shalat karena ria (ingin di lihat oleh
tang firman Allah: “orang-orang yang lalai orang lain), akan tetapi apabila mereka
dalam shalatnya”, apakah itu merupakan tidak bersama orang-orang beriman maka
bisikan dari syaithan?, beliau menjawab:’ mereka meninggalkan shalat itu’.
tidak, setiap orang mengalami bisikan Menurut syaikh Makarim Syirazi
syaithan, akan tetapi orang yang melalaikan merupakan salah satu sifat orang yang men-
shalat yang tidak melaksanakannya pada dustakan hari kebangkitan adalah orang
awal waktumya.2 yang di dalam melakukan amalnya karena
Syaikh Makarim Syirazi menjelaskan ingin dilihat oleh orang lain dan tidak
di dalam tafsirnya (al-amtsal) menyebutkan mengharapkan pahala dari Allah karena
bahwa kata sâhun adalah dari kata amal mereka karena manusia ukan karena
sahwun,yang mana ini merupakan awal Allah SWT (Al-amtsal fi tafsiri kitabillah,
sumber manusia dari kelalaian. Di dalam 489). Beberapa riwayat menjelaskan Tan-
ayat ini tidak menggunakan kalimat “fî tang tidak akan diterimanya orang yang
shalâtihim sâhûn” karena sahun di sini akan melakukan amal atas dasar karena
menimpa kesetiap individu manusia, akan ingin dilihat oleh manusia bukan karena
tetapi mengunakan “an shâlatihim sâhûn” Allah SWT, di antaranya;
kata sahun di sini adalah lalai terhadap Dari Ja’far ash-Shadiq, bahwa
seluruh bagian-bagian shalat (Al-amtsal fi Rasulullah saw bersabda: ‘ Sesungguhnya
tafsiri kitabillah, 489). ketika malaikat Allah sedang bersuka cita
Menurut Ibnu katsir kata membawa perbuatan baik manusia ke surga
“lilmushallin” menunjukan bahwa ayat ini tertinggi Allah memerintahkannya untuk
berkaitan dengan orang ahli shalat dan membawa perbuatan-perbuatan itu ke sijjin
mereka biasa melakukan shalat akan tetapi karena perbuatan tersebut tidak diperuntuk-
mereka lalai baik dari melaksanakannya an untuk Allah semata’ (Al-kafi, 295).
atau lalai dari waktu melaksanakannya. Di riwayatkan dari ali ibnu Salim, dia
Adapun kelalaian dalam waktu adalah me- berkata: ‘ aku mendengar Abi ‘abdillah as
reka yang mengakhirkan waktunya selama berkata, ‘bahwa Allah berfirman: “Akulah
nya dan dijadikan kebiasaan, adapun lalai sebaik-baik sekutu, siapa saja yang mem-
dalam masalah melaksanakannya adalah perekutukan-Ku, maka perbuatannya tidak
lalai terhadap syarat-syarat dan rukun- akan Aku terima. Aku hany menerima per-
rukun yang ada di dalam shalat itu (Tafsir buatan yang tulus dan ikhlas untuk-Ku’
Ibnu Katsir, 593). (Al-kafi, 295).
﴾ َ‫﴿ٱ َ ُ ْ ُ ا ُؤون‬ Riwayat lain dari Jarrah Al-Madaini,
bahwa dia bertanya kepada Imam Al-
6. yang berbuat ria,
Shadiq tentang firman Allah SWT berikut:
Mereka yang melaksanakan ibadah
“siapapun yang bertamu Allah, ia harus
karena ingin dilihat oleh orang lain. Mereka

2
Tafsir majma’ul bayan,jil 10, hal:456

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 76 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

malakukan perbuatan baik dan tidak Di dalam tafsir Majma’ul bayan


menyekutukan Allah dalam ibadahnya”. dijelaskan bahwa berbeda pendapat di
Imam Al-Shadiq berkata, “ seseorang yang dalam nenafsirkan ayat ini, dikatakan
melakukan perbuatan baik bukan untuk bahwa maksud dari “Dan enggan
Allah dan perbuatannya dilakukan hanya memberikan kebutuhan kepada orang lain”
agar ia dianggap sebagai orang yang suci adalah zakat yang diwajibkan. Ada juga
dan sholeh serta mengharapkan orang lain yang mengatakan bahwa hal itu berkaitan
mengetahui perbuatannya, orang seperti itu dengan barang-barang yang biasa dipinjam
dianggap seperti oang musyrik yang oleh orang lain seperti ember, wajan, dan
menyekutukan Allah.” Lalu dia menambah yang lainnya (Tafsir majma’ul bayan, 457).
kan, tidak ada seorangpun di dunia ini yang Menurut Makarim Syirazi bahwa yang
menyembunyikan melakukan perbuatan di maksud dengan al-ma’un adalah sesuatu
baiknya dan dalam perjalanan waktu Allah yang sepele dan kecil, dan kebanyakan dari
tidak menyebarkannya. Dan tidak seorang mufassir mengatakn bahwa al-ma’un
pun di dunia ini yang dapat menyembunyi- adalah sesuatu yang sederhana yang biasa
kan perbuatan jahat selamanya karena per- di pinjam oleh orang lain seperti perabotan
buatan-perbuatan itu akan disingkapkan rumah, garam, air, dan lain-lain. Orang
oleh Allah sebelum ia meninggalkan dunia yang kikir yang memiliki sifat seperti itu
ini (Ushul Al-kafi, 402). adalah orang-orang yang tidak memiliki
Rasulullah saw bersabda: ‘Ria itu lebih keimanan. Al-ma’un juga diartikan zakat
tersembunyi daripada semut hitam yang karena zakat hanya mengeluarkan sedikit
merayap di malam yang gelap di atas batu hartanya untuk kepentingan orang lain
yang hitam’. walaupun pada dasarnya untuk mmebersih-
﴾ َ‫﴿وﯾَ ْﻤﻨَﻌُﻮنَ اﻟْﻤﺎﻋُﻮن‬ kan diri dan harta mereka sendiri (Al-
7. Dan enggan memberikan kebutuhan amtsal fi tafsiri kitabillah, 490).
hidup kepada orang lain.
Sayyid Thaba thabai mengatakan SIMPULAN
bahwa Al-Ma’un yaitu membantu orang Surat al-Ma’un ini mejelaskan tentang
lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, orang-orang yang berbohong tentang hari
seperti memberikan pinjaman kepada orang pembalasan ( Ad-din ), orang yang tidak me
yang meminjam sesuatu atau meminjamkan laksanakan ibadah, baik itu ibadah shalat
alat-alat rumah kepada orang lain. maupun ibadah sosial, suka menghardik
Beliau juga mengutip hadits yang anak yatim, tidak menyantuni fakir miskin
diriwayatkan oleh Ibnu Qoni’ dari Ali bin dan tidak mau membantu orang lain yang
Abi Thalib, dia berkata: “aku mendengar membutuhkan. Begitu juga meninggalkan
Rasulullah saw bersabda: “ Muslim deng- dan merusak ibadah ritual seperti melaksa-
an Muslim adalah bersaudara, maka apa- nakan ibadah-ibadah dengan harapan
bila bertemu maka sambutlah dengan pujian dan sanjungan orang lain (riya).
salam dan berikanlah sesuatu yang terbaik
baginya, janganlah enggan memberikan
kebutuhan hidupnya (al-ma’un), kemudian
aku bertanya: ‘ ya rasulallah apakah al-
ma’un itu?, kemudian Rasulullah menja-
wab:“ batu. Besi, air, dan yang lainnya
yang menyerupai hal itu”. (Tafsir al-
Mizan, 369).

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 77 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Juli – Desember 2018

DAFTAR PUSTAKA

Tafsir, Ahmad. (2006). Filsafat Pendidikan Islami: Integrasi Jasmani, Rohani


dan Kalbu Memanusiakan Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

al-Abrasyi, Muhammad Athiyah. 1975. Al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Fulasifatuha.


Mesir: Isa al-Baby al-Halaby wa Syurauhu.

Abi abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anshari al-Qurthubi (1405), tafsir al-Qurthubi,
Beirut-Libnan.

Abi Ja’far Muhammad bin Ya’qub bin Ishak al-Kailani (1388), Al-Kaafi, Tehran, Daru
al-kutub al-Islam.
Abu Ismail Ibnu Katsir (1412), tafsir Ibnu Katsir, Beirut-Libnan, Daru al-Ma’rifah.

Allamah sayyid Muhammad Husain Athabathaba’i (1430), Tafsir al-Mizan, Qum-Iran.

Al-Fadhl, Abi Ali (1429), Majma’ul bayan fi tafsiri al-Quran, Beyrout-Liban, THE
ARABIC HISTORY.

Al-Fakhru ar-Razi, tafsir ar-Razi.

Makarim Syirazi, Allamah Nasyhir (1429) Al-amtsal fi tafsir kitabillah, Umairon,


Madrasah Imam Ali bin Abi Thalib.

Syaikh Abi Ali al-Fadhl bin Hasan athThabarsi (1418), Tafsir jawaami’u al-Jam’i, an-
nasyru al-Islam.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 78 -


METODE PENDIDIKAN AKHLAK-TASAWUF WALISONGO

Muhammad Muhajir
Email: moehadjierm@staimasintang.ac.id

ABSTRAK

Kehidupan modern tampil dalam dua wajah yang antagonistik. Di satu pihak modernisme telah
berhasil mewujudkan kemajuan yang spektakuler dalam bidang sains dan teknologi. Di sisi
lain, ia telah menampilkan wajah kemanusiaan yang buram berupa manusia modern yang
mengalami kesengsaraan ruhaniah. Masalah yang fundamental adalah pendidikan mengalami
materialisasi tujuan. Keberhasilan pendidikan hanya berorientasi kuantitatif lulusan dan
orientasi lapangan kerja. Akibatnya, krisis terbesar di dunia saat ini adalah krisis akhlak.
Metode pendidikan akhlak tasawuf Walisongo memiliki relevansi dengan sarat dengan prinsip-
prinsip sufistik, sehingga membuahkan hasil diterimanya Islam sebagai agama baru bagi
masyarakat Jawa, bahkan menjadikan Islam sebagai agama mayoritas dan mengakar hingga
sekarang. Para Walisongo dalam mendidik masyarakat (Jawa, khususnya) mencoba memahami
kondisi psikologis masyarakat sebagai sebuah realitas yang harus dipahami dengan kebesaran
jiwa yang sebelumnya telah memiliki keyakinan dan corak sosial-budaya yang tidak sesuai
dengan Islam. Pendidikan akhlak tasawuf Walisongo tidak sekedar mengajak untuk menerima
dan memahami Islam dari sisi normatif-fiqhiyah atau simbolis-ritual saja. Akan tetapi,
bertujuan membangun keharmonisan dalam pergaulan interaksi antar manusia melalui
bangunan etika dan akhlakul karimah, saling menjaga, saling menghormati, dan saling
bekerjasama untuk kebaikan bersama. Dengan metode pendidikan tersebut akan membangun
kesadaran spiritual-religius umat dan pada akhirnya akan membangun kesadaran untuk lebih
mendekatkan diri kepada Allah swt.

KATA KUNCI: Walisongo, Pendidikan Akhlak Tasawuf

PENDAHULUAN curkan martabat manusia, sehingga manu-


sia kehilangan masa depannya, merasa ke-
Kehidupan modern tampil dalam dua
sunyian, dan kehampaan spiritual di tengah
wajah yang antagonistik. Disatu pihak
laju kehidupan modern (Abudin Nata,
modernisme telah berhasil mewujudkan
2011). Di sisi lain, masalah pendidikan
kemajuan yang spektakuler, khususnya
yang fundamental adalah pendidikan
dalam bidang ilmu pengetahuan dan
mengalami materialisasi tujuan. Akibatnya,
teknologi, maupun kemakmuran fisik.
keberhasilan pendidikan hanya berorientasi
Sementara di sisi lain ia telah menampilkan
kuantitatif lulusan dan orientasi lapangan
wajah kemanusiaan yang buram berupa
kerja. Sangat jarang bahkan tidak ada yang
manusia modern berwujud kesengsaraan
mengatakan jumlah alumni yang berakhlak
ruhaniah. Gejala ini muncul sebagai akibat
mulia Sehingga krisis terbesar di dunia saat
dari modernisasi yang didominasi oleh
ini adalah krisis akhlak.
nalar instrumental (Haedar Nashir, 1997).
Pendidikan memiliki kedudukan yang
Di balik kemajuannya, dunia modern
sangat penting dalam kehidupan manusia
menyimpan potensi yang dapat menghan-
dan merupakan sarana yang efektif menga-
curkan martabat manusia, sebagai menghan
Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 79 -
IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

tasi masalah kritis akhlak (Muhammad tersebut memang nampak sudah akrab,
Karim, 1998). Kepentingan tersebut guna akan tetapi mayoritas belum mengerti.
mencapai tujuan yang ingin dicapai. Di Biasanya tasawuf sering diidentikkan deng-
Indonesia tujuan yang ingin dicapai dalam an mistik, akan tetapi kedua hal itu
pendidikan secara eksplisit dirumuskan mempunyai perbedaan jika dikaji secara
dalam UU RI No 20 Tahun 2003 Bab II lebih mendalam dan mendetail.
Pasal 3. Dalam Undang-undang tentang Tasawuf pada awalnya masuk di
Sistem Pendidikan Nasional, dirumuskan nusantara ini dibawa oleh Walisongo.
bahwa tujuan dan fungsi pendidikan adalah Ulama yang terkenal dalam menyebarkan
membentuk manusia Indonesia seutuhnya agama Islam di daerah Pulau Jawa adalah
yang kata kuncinya adalah beriman dan “walisongo”. Dalam perjuangan dalam
bertaqwa berakhlak mulia, sehat, berilmu, mengembangkan Islam, banyak hikmah
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang dapat diambil dan diteladani. Strategi
negara yang demokratis serta bertanggung yang mereka gunakan dapat diterima oleh
jawab (UURI Pasal 3). banyak kalangan, mulai dari kalangan
Jika ditilik lebih dalam dimensi bawah sampai kalangan atas yaitu bangsa-
“keutuhan manusia” dalam undang-undang wan-bangsawan dan raja-raja. Hal tersebut
tersebut terdiri dari dua bagian yang saling disebabkan Walisongo menggunakan ilmu
terkait. Dimensi tersebut adalah dimensi (tasawuf) dalam berdakwah, sehingga
religius dan sosial. Religius pada ranah diminati oleh berbagai kalangan. Terobos-
ketaqwaan serta keimanan dan sosial pada an dan pembahruan Islam di Jawa telah
bidang kecakapan, kemandirian, kewarga- banyak dilakukan oleh para Walisongo. Hal
negaraan yang demokrasi serta bertanggu- tersebut menjadikan Walisongo sangat
ng jawab. Maka, dalam upaya pencapaian dihormati oleh masyarakat Jawa. Makam-
manusia yang utuh memerlukan sistem makam Walisongo banyak dijadikan tem-
pendidikan yang benar. pat ziarah dan dikunjungi oleh masyarakat
Dewasa ini, sedang hangat dibicarakan Indonesia. Untuk itu, agar dapat mengeta-
tentang pendidikan karakter yang menjadi hui peran Walisongo dalam mengembang-
basis pendidikan. Pendidikan karakter kan agama Islam di Pulau Jawa serta
dikembangkan dalam tiga tahap, yaitu riwayat hidup para Walisongo, penulis
kognitif (knowing) moral, psikomotor menyusun karya ilmiah tentang metode
(acting) yang membentuk perbuatan moral, pendidikan akhlak tasawuf Walisongo
dan afektif yang membentuk kebiasaan dalam menyebarkan Islam (tasawuf) di
(habit) kemudian menjadi karakter (UURI Indonesia.
Pasal 3). Di sini, perlu ada penambahan Berpijak pada latar belakang di atas,
domain pendidikan Islam, yakni aspek kajian tentang pendidikan akhlak tasawuf,
spiritual (kedalaman keimanan), sehingga akan dispesifikasikan pada metode pendi-
akhlak tidak sekedar hasil dari proses dikan akhlak walisongo. Sebagai juru dak-
pembiasaan, tetapi muncul dari kedalaman wah dan penyebar agama Islam pertama
spiritual (kesadaran ketuhanan) yang kali, keteladanan akhlaknya tampak pada
berada dalam hati. Oleh sebab itu, ajaran sikap dan tindak tanduknya dalam berdak-
akhlak tasawuf perlu disuntikan pendidik- wah dan berbagai bidang, seperti sosial
an Islam. Pendidikan akhlak tasawuf harus keagamaan, budaya dan kemasyarakatan.
dijadikan salah satu alternatif untuk Keluhuran akhlak yang ditunjukkan para
mengatasi problematika krisis spiritualitas wali menjadi daya tarik tersendiri, sehingga
yang mengancam moralitas. karenanya Islam dapat cepat diterima dan
Tasawuf adalah kata yang sering menyebar ke seantero penjuru nusantara.
didengar oleh umat Islam. Namun, bagi Berbeda halnya dengan kondisi saat
masyarakat umum atau orang awam istilah ini, para juru dakwah lebih sering

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 80 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

menunjukkan sikap antipati terhadap dasan spiritual, untuk mengendalikan peri-


agama lain. Bahkan tidak jarang, sesama laku individu, agar senantiasa sesuai deng-
Muslim juga sering terlibat saling an nilai asal mula dan tujuan kehidupan
menyalahkan ketika berbeda pendapat dan (Suparlan Suhartono, 2007).
saling mengkafirkan. Padahal, seharusnya Selanjutnya adalah hakikat pendidikan
umat Islam harus dapat meneladani sang Islam. Secara definitif, para pakar pendidik
uswatun-hasanah dan menjadi uswah bagi an Islam berbeda pendapat dalam mengin-
manusia lainnya saat ini. Oleh sebab itu, terpretasikan pendidikan Islam yaitu deng-
kajian mengenai pendidikan akhlak tasawuf an mempertentangkan antara tarbiyah,
ini menjadi sangat penting sehingga dapat ta’lim, dan ta’dib. Dari perbedaan
ditemukan pokok-pokok dan tekanan- pengertian at-tarbiyah, at-ta’lim, dan at-
tekanan utamanya untuk dijadikan landasan ta’dib itu, para ahli pendidikan memformu
dan acuan dalam pengembangan pendidik- lasikan hakikat pendidikan Islam. Menurut
an akhlak sebagaimana metode pendidikan Muhammad Al-Thuomi Al-Syaibani ialah
akhlak Tasawuf Walisongo”. proses mengubah tingkah laku individu
pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan
Hakikat Pendidikan Akhlak Tasawuf alam sekitarnya melalui proses pendidikan
Hakikat pendidikan akhlak tasawuf yang dilandasi nilai-nilai Islami. Sedang-
dibahas dalam rangka mengetahui pengerti- kan Muhammad Fadlil Al-Jamaly
an pendidikan akhlak tasawuf. Tetapi, sebe mengartikan pendidikan Islam sebagai
lum memahami pendidikan akhlak tasawuf, upaya mengembangkan, mendorong, serta
seyogyanya terlebih dahulu memahami mengajak manusia lebih maju dengan
hakikat pendidikan dan hakikat pendidikan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan
Islam. Hakikat pendidikan akan diketahui kehidupan yang mulia sehingga terbentuk
dengan pendekatan filsafat pendidikan. pribadi yang sempurna, baik berkaitan
Secara ontologi, pendidikan berada dalam dengan kognitif, psikomotorik, maupun
tiga tingkatan, yaitu tingkat abstrak, tingkat afektifnya. Selain itu, pendidikan Islam
potensial, dan tingkat praksis. Pertama, merupakan suatu proses yang mengarahkan
tingkat esensi abstrak, pendidikan bernilai manusia pada kehidupan yang lebih baik
universal, yakni pemanusiaan manusia. dan mengangkat derajat kemanusiaannya
Orientasi filosofis pendidikan adalah sistem sesuai dengan fitrah dan kemampuan
bimbingan yang berkesinambungan untuk ajarnya (Muhammad Karim, 2009).
menumbuhkembangkan potensi manusia Formulasi hakikat pendidikan Islam di
menjadi manusia yang manusiawi atas, dipahami oleh Muhammad Karim, bah
(Suparlan Suhartono, 2007). wa proses pendidikan merupakan rangkaian
Kedua, tingkat esensi potensial, usaha membimbing dan mengarahkan po-
pendidikan adalah suatu daya yang mampu tensi hidup manusia. Potensi hidup manusia
membuat manusia berada di dalam itu berupa kemampuan dasar (fitrah) dan
kepribadiannya sebagai manusia, sebagai kemampuan belajar yang memungkinkan
makhluk kreatif. Pada hakikat potensi ini terjadinya perubahan di dalam kehidupan
cenderung menumbuhkembangkan kecer- pribadinya sebagai makhluk individu dan
dasan intelegensi, sehingga terbentuk makhluk sosial. Proses tersebut senantiasa
kepribadian kreatif (Suparlan Suhartono, dilandasi oleh nilai-nilai ideal Islam yang
2007). Ketiga, tingkat esensi kongkrit, melahirkan akhlakul karimah untuk
pendidikan adalah daya yang mampu mem mempersiapkan kehidupan dunia dan
buat setiap individu berkesadaran utuh ter- akhirat yang hasanah. Sehingga membawa
hadap hakikat keberadaannya berdasar kemakmuran masyarakat secara sempurna
pada nilai-nilai asal mula dan tujuan kehi- lahir dan batin, material dan spiritual
dupannya, sehingga menghasilkan kecer- (Muhammad Karim, 2009).

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 81 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Setelah memahami esensi pendidikan mempunyai intuisi intelektual, yang


dan pendidikan Islam, maka selanjutnya terletak dalam hati (Sayyed Hosein Nasr,
perlu memahami hakikat akhlak tasawuf 20014). Ia hanya dapat dikenal melalui
untuk menemukan hakikat pendidikan “cahaya” keilahian sendiri, yang berada di
akhlak tasawuf. Ibnu Miskawaih mendefi- pusat jiwa manusia. Hakikat tasawuf dapat
nisikan akhlak, yaitu sifat yang tertanam dilihat dalam pandangan Harun Nasution,
dalam jiwa yang mendorong untuk melaku- bahwa esensi atau intisari dari tasawuf ialah
kan perbuatan tanpa memerlukan pemikir- kesadaran akan adanya komunikasi dan
an dan pertimbangan. Sementara itu, Al- dialog antara roh manusia dengan Tuhan,
Ghazali lebih luas mengatakan, akhlak sehingga manusia bersatu dengan Tuhan
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang (Harun Nasution, 1973).
menimbulkan macam-macam perbuatan Selanjutnya dapat dirumuskan hakikat
dengan gampang dan mudah, tanpa memer akhlak tasawuf yaitu dengan melihat
lukan pemikiran dan pertimbangan hubungan substansial antara akhlak dan
(Abuddin Nata, 2002). Dari kedua pendapat tasawuf. Tasawuf ialah penyucian al-fu’ad
di atas, dapat disimpulkan bahwa akhlak (hati sanubari) agar ia tetap jernih, karena
adalah perbuatan yang telah tertanam kuat kejernihannya ia dapat memancarkan
dalam jiwa seseorang yang membentuk akhlak mulia (Abuddin Nata, 2004).
kepribadian, sehingga dilakukan dengan Akhlak tasawuf adalah sikap mental yang
mudah tanpa pemikiran dan pertimbangan, selalu memelihara kesucian diri yang pada
muncul dari dalam diri seseorang, dan hakikatnya ialah akhlak mulia yang timbul
dilakukan dengan sungguh-sungguh. dari tasawuf (Abuddin Nata, 2004).
Selanjutnya, mengenai tasawuf, Al- Konsep akhlak tasawuf menurut
Ghazali mendefinisikan, budi pekerti, Sudirman Tebba, adalah integrasi antara
barang siapa-siapa memberi bekal budi iman, ibadah, amal saleh, dan akhlak yang
pekerti atasmu, berarti ia memberi bekal mulia. Ilmu kalam berbicara iman, fikih
atas dirimu dalam tasawuf (Mustafa, 1913). berbicara ibadah dan muamalah (Sudirman
Sementara Suhrawardi mengatakan, Terba, 2004). Orang yang bertasawuf
tasawuf adalah mencari hakikat dan meni- berarti beriman, beribadah, beramal saleh,
nggalkan sesuatu yang ada dalam mahkluk dan berakhlak mulia. Inilah pribadi Muslim
(kesenangan duniawi) (Mustafa, 1913). Se- yang sempurna, insan paripurna. Iman me-
dangkan Hamka mengatakan tasawuf nimbulkan konsekuensi tentang perlunya
adalah putusnya perhubungan dengan manusia menyembah Tuhan semata, yang
makhluk dan kuatnya hubungan dengan diwujudkan dengan ibadah. Sedangkan,
Khalik (Hamka, 2001). sesama manusia dan alam tidak boleh men-
Jika fikih membicarakan hukum, maka yembah tetapi berbuat baik (amal shaleh),
tasawuf lebih mendalam sampai perkataan- dan tidak boleh berbuat buruk kepada
perkataan rahasia yang tidak tersebut dalam sesama manusia dan alam, yang diwujud-
syari’at (Hamka, 2011). kan dengan akhlak yang mulia (Sudirman
Sayyed Hossein Nasr menyebut Terba, 2004).
tasawuf dengan istilah pengetahuan suci Sebagaimana Haedar Bagir mengata-
atau pengetahan yang hadir (al-ilm al- kan secara sosial seorang sufi adalah orang
hudhuri). Karena hadir lansung dapat yang punya keprihatinan sosial yang sangat
dirasakan dan dialami ruhaniyah manusia, tinggi terhadap kaum du’afa. Ibadah
ia bersifat intelektual intuitif (Sayyed mahdah akan tidak bernilai apa-apa, jika
Hosein Nasr, 2014). tidak memperhatika n dan berbuat baik
Pengalaman spiritual tertinggi bersifat kepada kaum yang lemah. Kehidupan dunia
intelektual intuitif dan berpusat pada diri menjadi wahana berjuang untuk bertemu
manusiawi. Tentu tidak semua orang dengan Allah swt (Haidar Bagir, 2005).

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 82 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Seorang sufi yang individualistis, yang memiliki ketajaman batin dan kehalusan
hanya berzikir tanpa mengurusi masyarakat budi pekerti. Sikap batin dan kehalusan
di lingkungannya, bukanlah seorang sufi budi pekerti yang tajam ini menyebabkan
(Haidar Bagir, 2005. manusia akan selalu mengutamakan
Hakikat pendidikan akhlak tasawuf pertimbangan pada setiap masalah yang
pada intinya adalah upaya melatih jiwa de- dihadapi dengan berkomunikasi dan merasa
ngan berbagai kegiatan yang dapat membe- diawasi Tuhan. Dengan cara demikian,
baskan diri sendiri dari pengaruh kehidupan manusia akan terhindar dari akhlak tercela
dunia, sehingga tercermin akhlak yang menurut agama.
mulia dan dekat dengan Allah Swt
(Abuddin Nata, 2004). Sebagaimana, Tujuan Pendidikan Akhlak Tasawuf
menurut Abdul Munir Mulkhan, pendidik- Tujuan pendidikan ialah batas akhir
an perlu diperkaya dengan meletakkan yang dicita-citakan dalam usaha pendidik-
pengalaman bertuhan sebagai substansi. an. Tujuan pendidikan yang dimaksud
Dengan memberi jaminan daya tahan murid adalah pendidikan akhlak tasawuf, yakni
agar terhindar dari perbuatan jahat dalam perubahan yang diinginkan dan diusahakan
kehidupan dan bertumpu pada pengalaman oleh proses pendidikan, baik pada akhlak
bertuhan (Abdul Munir Mulkhan, 2002). individu, dalam kehidupan pribadi atau
Akhlak diletakan atas dasar pendidikan kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya
tauhid, sehingga murid diyakinkan akan (Syamsul Kurniawan, dan Erwin Mahrus,
kekuasaan Tuhan yang mengawasi dan 2011). Oleh karena itu, perlu diawali
membalas tindakan manusia dalam keadaan dengan pembahasan hakikat manusia dan
apapun. tujuan pendidikan Islam untuk merumus-
Hamdani menyebut pendidikan akhlak kan tujuan pendidikan akhlak tasawuf.
tasawuf dengan pendidikan ketuhanan. Kant menyebut akhlak tasawuf,
Pendidikan ketuhanan adalah suatu usaha dengan istilah tindakan akhlaki yang
yang keras dan bersungguh-sungguh dalam diilhami intuisi (intuisi akhlak). Menurut
mengembangkan, mengarahkan, membim- nya, manusia berbudi luhur ialah karena
bing akal pikiran, jiwa, qalbu, dan ruh menuruti perintah intuitif mereka, tidak
kepada pengenalan (ma’rifat) dan cinta memerlukan argumentatif. Sebagai mana
(mahabbah) kepada Allah swt. Dengan Kant dalam kutipan Murtadla Muthahari
pendidikan ketuhanan manusia akan mengatakan: “Manusia dapat menyerahkan
menjadi hamba yang zuhud dan wara’, dirinya kepada orang lain, namun dia tidak
serta berpikir, bersikap dan beribadah yang dapat menyerahkan intuisinya pada orang
memberikan dampak pada kualitas akidah, lain. Manusia dapat menyerah pada
dan ma’rifat. (Hamdani, 2011). penguasa tiran, atau pada perbuatan buruk,
Selanjutnya, menurut Hamdani, objek namun intuisinya tidak pernah kenal kata
pendidikan akhlak tasawuf ialah hati menyerah” (Murtadha Muthahhari, 1995).
(qalbu). Apabila seseorang telah sukses Kant mengatakan bahwa sanubari
mendidik dan mengolah fitrah qalbu-nya, manusia terdapat nilai-nilai akhlak luhur
maka akan terbuka segala esensi ciptaan- manusia (Murtadha Muthahhari, 1995).
Nya, rahasia-rahasia ketuhanan terbuka Tujuan pendidikan akhlak tasawuf Kant
baginya, sehingga, akan semakin kokoh ialah ajakan agar manusia menyadari
keimanan dan akhlak ketuhananya sepenuh nya sifat kefanaan dari kehidupan
(Hamdani, 2011). dunia. Kekekalan hanyalah Tuhan, maka
Dengan demikian, hakikat pendidikan perbuatan manusia senantiasa diorientasi-
akhlak tasawuf adalah usaha membimbing kan kepada Tuhan (M. Bambang Pronowo
dan mengarahkan potensi (fitrah) manusia, 1994).
yakni fitrah kesadaran ketuhanan, agar

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 83 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Sayyed Hossein Nasr, mengatakan akhlak tasawuf (Kamaruddin Hidayat,


bahwa manusia secara alami berhasrat dan 2012).
rindu untuk meninggalkan dan memisahkan Abdul Munir Mulkhan menyebutkan
dari tubuhnya. Kemudian menyatu kembali bahwa tujuan pendidikan Islam adalah
kepada Tuhan Yang Esa (Sayyed Hossein sebagai proses pembinaan akal peserta
Nasr, 2014). Sebagaimana Komaruddin dan didik agar cerdas, terampil, dewasa, dan
Nafis mengatakan bahwa manusia perpektif berkepribadian Muslim yang paripurna,
filsafat perennial dimungkinkan mengenal memiliki kebebasan berkreasi dengan tetap
Tuhan secara benar. Karena pusat kehidup- menjaga nilai kemanusiaan yang ada pada
an manusia adalah ruh yang bersifat Ilahi. diri manusia yang dikembangkan secara
Hanya yang memiliki kadar absolut yang proporsional (Abdul Munir Mulkhan,
bisa mengenal Yang Absolut. Manusia 1993).
merupakan wahana paling sempurna bagi Tujuan akhir pendidikan Muslim
kehadiran Tuhan dalam makhluk-Nya terletak pada realisasi penyerahan mutlak
(Kamaruddin Hidayat, 2012). kepada Allah pada tingkat individual,
Sementara Ahmad Tafsir mengatakan masyarakat dan kemanusiaan pada umum-
hakikat manusia yang paling inti dan nya (Abdul Munir Mulkhan, 1993). Tujuan
esensial ialah imannya yang berada di utama pendidikan adalah memperkaya
kalbu. Kalbu itulah yang menjadi sasaran pengalaman peserta didik untuk memahami
pendidikan untuk diisi dengan iman. Iman dan memacahkan persoalan yang mereka
itulah yang akan terpancar cahaya akhlakul hadapi dan berperan aktif dalam dunianya
karimah. Pendapat Tafsir bersandar pada sendiri, atau disebut dengan kepribadian
hadis qudsi, yaitu: Muslim yang berakhlak mulia (Abdul
“Aku jadikan pada manusia itu ada Munir Mulkhan, 1993).
istana (qashr), di dalam istana itu ada dada Sementara, Muhammad Iqbal menga-
(shadr), di dalam dada itu ada kalbu (qalb), takan bahwa tujuan pendidikan Islam ialah
di dalam kalbu itu ada fu’ad, di dalam fu’ad terbentuknya insan kamil dengan pola
itu ada syaghaf, di dalam syaghaf itu ada takwa. Insan kamil menurut Iqbal adalah
lubb, di dalam lubb itu ada sir, dan di dalam hakikat manusia yang terletak pada ego
sir itu ada Aku (Ana).” (Ahmad Tafsir, tertinggi. Bagi Iqbal, insane kamil dicirikan
2010). sebagai berikut: pertama, manusia yang
Sebagaimana Komaruddin Hidayat siap menjadikan dirinya seolah-olah seperti
mengatakan, bahwa manusia memiliki Tuhan dengan menjelma sifat-sifat Tuhan
unsur Ilahi dalam dirinya. Manusia sebagai dalam diri manusia. Kedua, manusia
makhluk yang diciptakan dengan citra memiliki kesadaran sebagai khalifah di
Tuhan dan mendapatkan percikan ruh-Nya. bumi. Ketiga, insan kamil adalah pusat
Logis kalau manusia memiliki unsur-unsur daya ruhani, kesejahteraan, kedamaian dan
Ilahi dan kemiripan sifat dengan pencipta- keselamatan dunia (Syamsul Kurniawan,
nya (Kamaruddin Hidayat, 2012). Unsur- dan Erwin Mahrus, 2011).
unsur itu adalah instrument yang ditanam-
kan dalam diri manusia. Pada akhirnya, Materi Pendidikan Akhlak Tasawuf
manusia mampu menerima pancaran Materi dalam pandangan kurikulum
cahaya Ilahi. Ketika manusia sudah menurut Islam dikembangkan ke arah
mengenal, mendekat, dan mencintai Tuhan, tauhid, iman kepada Allah Swt, atau
selanjutnya akan terjadi limpahan energi kesadaran ketuhanan. Inti dari materi
Ilahi yang menggerakkan dan mengarahkan pendidikan Islam adalah kebenaran yang
perilaku manusia. Inilah yang disebut fundamental (mutlak), yaitu prinsip tauhid.
dengan berakhlak dengan akhlak Allah atau Materi pendidikan menonjolkan tujuan
agama dan akhlak serta memiliki

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 84 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

keseimbangan dimensi duniawi ukhrawi, Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di


jazmani-rohani, material-spiritual, dan Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa
akhlak tasawuf secara utuh dan integral Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat. Ada
Hamdani mengatakan, bahwa keberhasilan beberapa pendapat mengenai arti Waliso-
sebagai manusia paripurna di sisi Allah, ngo. Secara etimologis istilah Walisongo
yakni apabila pendidikan spiritual diberi- berasal dari dua akar kata “wali’ dan
kan kepada seoarang anak sejak balig. Se- ‘songo”. Kata wali itu sendiri berasal dari
bab apabila seseorang hanya mempelajari bahasa Arab yang artinya “dekat” atau
syariat, fikih, tanpa mempelajari akhlak “kerabat” , atau “teman”.
fikih atau hakikat (tasawuf), ia akan Kata “wali” menurut istilah, ialah
terjerumus kepada permasalahan yang sebutan bagi orang-orang Islam yang
samar dan sering mengabaikan akhlak dianggap keramat, penyebar agama Islam,
beribadah dan bertauhid kepada Allah swt mereka dianggap “kekasih Allah”, orang-
(Abd. Rachman Assegaf, 2011). orang yang dekat dengan Allah, dikaruniai
Adapun materi pendidikan yang tenaga gaib, mempunyai kekuatan-
diberikan dalam pendidikan akhlak tasawuf kekuatan batin yang sangat berlebih,
adalah sebagai berikut: Pertama, mempunyai ilmu yang sangat tinggi, dan
pendidikan iman. Materi ini mencakup sakti berjaya kewijayaan (Efendy Zarkasih,
pokok pokok ajaran Islam yaitu rukun 1977).
iman, yang terdiri dari iman kepada Allah, Kata yang mendapat perhatian cukup
Malaikat, Kitab-kitab Allah, Rasul, Hari intens dari istilah Walisongo adalah kata
Kiamat, dan Takdir. Selain itu, di dalamnya “Songo” itu sendiri. Ada yang berasumsi
adalah materi pendidikan fikih (tata cara bahwa kata songo juga berasal dari bahasa
ibadah), baik ibadah mahdah seperti salat, kata Arab, yakni “tsana” yang maknanya
puasa, zakat, dan haji, maupun ibadah gairu sama dengan kata “mahmud”, artinya
mahdah seperti berbuat baik kepada terpuji atau mulia. Sebagian lain ada yang
sesama. Tujuan materi ini adalah supaya mengatakan ‘sana’ berarti tempat, daerah
murid memiliki dasar-dasar iman dan atau wilayah. Sementara yang lain ada yang
ibadah yang kuat sebagai modal berakhlak mengatakan, “songo” berasal dari bahasa
mulia. Kedua, pendidikan akhlak. Materi Jawa yang artinya menunjuk pada bilangan
ini merupakan latihan membangkitkan sembilan, yakni beberapa wali yang
nafsu-nafsu rubbubiyah (ketuhanan) dan terkenal itu dengan jumlah sembilan orang.
meredam (menghilangkan) nafsu-nafsu Ada pun nama-nama sembilan orang
syaithaniyah. Pada materi ini, murid Walisongo yang umumnya dikenal adalah
dikenalkan dilatih mengenai akhlak mulia Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Sunan
seperti jujur, rendah hati, sabar, dan Gresik (w. 1419), Sunan Ampel (lahir tahun
sebagainya. Kemudian juga dikenalkan 1401), Sunan Giri atau dikenal pula sebagai
akhlak yang tercela, seperti dusta, takabur, Raden Paku, Sunan Gunung Jati atau Syarif
khianat, dan sebagainya. Setelah materi Hidayatullah atau juga dikenal dengan
disampaikan kepada murid, diharapkan Fatahillah (w. 1570), Sunan Muria atau
memiliki perilaku-perilaku akhlak mulia Raden Said, Sunan Kudus atau dikenal pula
dan menjauhi perilaku akhlak yang tercela. sebagai Syekh Ja’far Shadiq, Sunan Drajat
(Heri Jauhari Muchtar, 2005). atau Raden Qasim, Sunan Kalijaga yang
juga digelari sebagai Raden Mas Syahid,
WALISONGO Sunan Bonang atau Raden Ibrahim (1449-
Walisongo atau Walisanga dikenal 1525). Tentang bilangan sembilan ini,
sebagai penyebar agama Islam di tanah sebagaimana dikutip oleh Effendy Zarkasi
Jawa pada abad ke-17. Mereka tinggal di dari pendapat Tjan Tjoe Siem, bahwa
tiga wilayah penting pantai utara Pulau bilangan sembilan itu memang merupakan

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 85 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

simbol bagi orang Jawa yang berasal dari raja-raja pribumi pra-Islam dan para
pengertian 8 (delapan) penjuru angin pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada
ditambah dengan pusat (tengah) (M. Natsir abad ke-14 dan 15 M antara lain juga
Arsyad, 1993). disebabkan oleh surutnya kekuatan dan
Pendapat lain mengatakan bahwa pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu atau
Walisongo adalah sebuah majelis dakwah Budha di nusantara, seperti Majapahit,
yang pertama kali didirikan oleh Sunan Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold
Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada dalam The Preaching of Islam mengatakan
tahun 1404 M (808 H). (Muhammad bahwa, kedatangan Islam bukanlah sebagai
Dahlan, 1979). Para Walisongo adalah pem penakluk seperti halnya bangsa Portugis
baharu masyarakat pada masanya. Penga- dan Spanyol. Islam datang ke Asia
ruh mereka terasakan dalam beragam Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan
bentuk manifestasi peradaban baru masyara pedang, tidak dengan merebut kekuasaan
kat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok politik. Islam masuk ke nusantara dengan
tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, cara yang benar-benar menunjukkan
kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan. sebagai rahmatan lil‘alamin (Wahyu Ilahi
Dari nama para Walisongo tersebut, dan Harjani Hefni, 2007).
pada umumnya terdapat 9 nama yang Sementara itu, dalam sejarah penyebar
dikenal sebagai anggota Walisongo yang an agama Islam terutama di Pulau Jawa
paling terkenal, yaitu: banyak ditemukan literatur bahwa pada
1. Sunan Gresik atau Maulana Malik masa awal dai sebagai penyebar agama
Ibrahim Islam banyak dipegang peranannya oleh
2. Sunan Ampel atau Raden Rahmat Wali Sembilan yang lebih dikenal dengan
3. Sunan Bonang atau Raden Makhdum Walisongo (Budiono Hadi Sutrisno, 2007).
Ibrahim Walisongo merupakan suatu dewan
4. Sunan Drajat atau Raden Qasim dakwah di Kesultanan Demak pada abad
5. Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq ke-15 sampai 16 M. Angka Sanga
6. Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul (Sembilan) dianggap ‘keramat’ bagi orang
Yaqin Jawa. Dan memudahkan bagi dewan
7. Sunan Kalijaga atau Raden Sahid dakwah dalam mengambil sebuah fatwa
8. Sunan Muria atau Raden Umar Said apabila terjadi voting. Adapun Walisongo
9. Sunan Gunung Jati atau Syarif tersebut yaitu Maulana Malik Ibrahim,
Hidayatullah Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang,
Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan
Metode Pendidikan Akhlak Tasawuf Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung
Walisongo Jati (Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni, 2007).
Sampai dengan abad ke-8 H/14 M, Metode yang dikembangkan oleh para
belum ada Islamisasi penduduk pribumi wali dalam gerakan dakwahnya lebih ban-
nusantara. Baru pada abad ke-9 H/14 M, yak menggunakan media kesenian budaya
penduduk pribumi mulai memeluk Islam setempat disamping melalui jalur sosial
secara massal. Para pakar sejarah berpenda- ekonomi. Sebagai contoh adalah dengan
pat bahwa masuknya Islam pada abad terse media kesenian wayang dan tembang-
but disebabkan saat itu kaum Muslim sudah tembang Jawa yang dimodifikasi dan
memiliki kekuatan politik yang berarti. disesuaikan oleh para wali dengan konteks
Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa dakwah (Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni,
kerajaan bercorak Islam, seperti Kerajaan 2007). Dalam menetapkan sasaran dakwah
Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cerbon nya walisongo terlebih dahulu melakukan
serta Ternate. Para penguasa kerajaan- perencanaan dan perhitungan yang akurat
kerajaan ini berdarah campuran, keturunan diimbangi dengan pertimbangan yang

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 86 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

rasional dan strategis yakni dengan mem- saw. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau
pertimbangkan faktor geostrategis yang Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar
disesuaikan dengan kondisi mad‘u yang Thariqat Walisongo. Bahkan dalam cerita
akan dihadapinya agar hasil yang dicapai rakyat, ada yang memanggilnya Kakek
akan maksimal (Wahyu Ilahi dan Harjani Bantal. Ia diperkirakan lahir di Samarkand
Hefni, 2007). di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-
Proses Islamisasi di pulau Jawa 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma
berjalan dengan aman dan damai, tanpa ada menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pe-
pergolakan serta kegoncangan psikologis ngucapan lidah orang Jawa terhadap As-
dan sosial. Hal ini disebabkan para wali Samarqandy. Sementara itu, Hamka menu-
lebih menggunakan pendekatan kultural, lis bahwa beliau ini berasal dari Kasyan,
yang serat dengan simbol-simbol kebudaya Persia, dan seorang berkebangsaan Arab
an lokal, seperti wayang dan gamelan. Akul keturunan Rasulullah saw yang datang ke
turasi kebudayaan yang dipelopori Wali- Jawa sebagai penyebar agama Islam
songo dilanjutkan oleh para juru dakwah (Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni, 2007).
berikutnya, sehingga pengamalan dan Maulana Malik Ibrahim sudah belajar
praktek Islam di Jawa terasa amat khas. agama Islam sejak kecil, arena beliau
Agama dan budaya berjalan secara selaras, dilahirkan dan dibesarkan di tengah keluar
serasi, dan seimbang (Budiono). ga Muslim yang taat beragama. Setelah
Dari metode-metode dakwah para wali dewasa, beliau menikah dengan seorang
di atas, dapat dinyatakan bahwa para wali putri bangsawan bernama Dewi
yang dalam usahanya mengislamkan mas- Candrawulan, putri pertama Ratu Campa
yarakat Jawa ialah dengan berusaha meng- yang telah menganut agama Islam dan
ubah hal-hal lama yang tidak bersesuaian merupakan istri Brawijaya, raja Majapahit
dengan Islam dengan melalui pendekatan terakhir.
budaya. Dalam hal ini H.J. Benda Ketika pertama kali beliau datang ke
menegaskan bahwa bila agama Islam yang Jawa, pada mumnya masyarakat itu adalah
berasal dari Timur Tengah diterapkan pemeluk agama Hindu/Budha dan berada di
ajaran aslinya di nusantara (Islam Fiqh), bawah pemerintahan kerajaan Majapahit.
mungkin tidak akan mendapatkan tempat Masyarakat menganut struktur sosial yang
untuk memasuki pulau-pulau Indonesia, berkasta, yaitu kasta Sudra, kasta Waisya,
lebih-lebih pulau Jawa (Hj. Benda, 1975). kasta Ksatria, dan kasta Brahmana.
Ini merupakan cara bagi para wali Sebelum menyiarkan agama Islam,
dalam memasukkan unsur-unsur keislaman beliau mendekati penduduk setempat untuk
kepada masyarakat Jawa yang pada saat itu mengenal adat istiadatnya terlebih dahulu.
sudah memiliki kepercayaan selain kepada Dengan cara itu, Islam mudah diterima oleh
Islam, dan dengan cara seperti ini pula para golongan yang menjadi sasaran penyebar-
wali mampu menorehkan tinta emas dalam an. Metode dakwah yang beliau terapkan
menyebarkan agama Islam, yang sampai cukup unik dan tepat, yaitu dengan mem-
saat ini masih tetap berkibar di bumi buka warung untuk berjualan kebutuhan
Nusantara. Dan secara lebih spesifiknya sehari-hari dengan harga murah, juga
pengembangan dakwah yang dilakukan mengadakan pengobatan gratis.
oleh Sembilan Wali dapat kita analisis Maulana Malik Ibrahim juga mengajar
sebagai berikut: kan cara-cara baru bercocok tanam. Ia
1. Maulana Malik Ibrahim mencoba merangkul masyarakat bawah,
Nama lain dari Maulana Malik Ibrahim kasta terendah yang disisihkan dalam
adalah Maulana Magribi, dan Maulana Hindu yang ketika itu tengah dilanda krisis
Ibrahim. Maulana Malik Ibrahim adalah ekonomi dan perang saudara. Metode ini
keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad ternyata berhasil, terbukti sedikit demi

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 87 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

sedikit masjid yang dibangun beliau ramai dari Raja Champa yang masih memiliki
dikunjungi warga yang sudah memeluk termasuk dalam keturunan Dinasti Ming
agama Islam. Dan Islam pun berkembang yang terakhir. Beliau lahir tahun 1401
di pulau Jawa, bahkan di daerah-daerah masehi dan wafat tahun 1478 M. Kemudian
nusantara. Beliau juga membangun masjid pada tahun 1443 M beliau mulai hijrah ke
dan pondok pesantren di Dusun Pesucian, Pulau Jawa. Dalam menyebarkan ajaran
sekitar 9 km dari utara Kota Gresik pada Islam, Sunan Ampel melakukan dakwah di
tahun 801 H/1392 M. Selesai membangun daerah Ampel Denta, Surabaya.
dan menata pondokan tempat belajar agama Sunan Ampel adalah penerus cita-cita
di Leran, Maulana Malik Ibrahim wafat dan perjuangan Maulana Malik Ibrahim.
pada tahun 1419 M. Makamnya kini Beliau memulai aktivitasnya dengan
terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa mendirikan pesantren di Ampel Denta,
Timur. Surabaya, sehingga beliau dikenal dengan
Dalam sumber lainnya, disebutkan me- pembina pondok pesantren pertama di Jawa
tode pengambangan dakwah yang Timur. Di pesantren inilah beliau mendidik
dilakukan Maulana Malik Ibrahim adalah para pemuda Islam untuk menjadi tenaga
sebagai berikut: dai yang akan disebar ke seluruh Jawa.
a. Bergaul dengan para remaja. Pendekat- Sebagai seorang ulama yang giat
an ini dilakukan agar beliau memahami berdakwah, Sunan Ampel mempunyai
karakter para remaja tersebut dan ajaran yang terkenal dengan sebutan “Moh
tentunya hal ini akan sangat memudah- Limo“. Kata moh limo berasal dari bahasa
kan beliau dalam menyebarkan agama jawa yaitu kata moh yang memiliki arti
karena sudah memahami seluk beluk menolak, sedangkan kata limo berarti lima.
remaja dan memudahkan memilih Jadi, moh limo adalah menolak melakukan
metode bagaimana cara menyampaikan lima perkara yang terlarang. Kelima ajaran
kebenaran ajaran Islam kepada mereka Sunan Ampel itu adalah:
tersebut (Wahyu Ilahi dan Harjani 1. Moh Main, artinya tidak mau main judi
Hefni, 2007). 2. Moh Ngombe, artinya tidak mau minum-
a. Membuka pendidikan pesantren. Dima- minuman yang memabukkan.
na anak-anak yang ingin mendalami 3. Moh Madat, artinya tidak mau mengisap
pengetahuan agama akan dididik yang candu atau ganja, narkotika dan zat aditif
selanjutnya akan dipersiapkan sebagai lainnya.
kader dai yang dapat terjun ke 4. Moh Maling, artinya tidak mau mencuri
masyarakat bahkan dapat membangun atau kolusi.
pondok-pondok pesantren dalam hal 5. Moh Madon, artinya tidak mau main
mengabdikan ilmunya kepada masyara- perempuan yang bukan isterinya (zina).
kat. Selanjutnya dari pondok-pondok Menurut Babad Diponegoro, Sunan
tersebut akan kembali lahir para dai Ampel sangat berpengaruh di kalangan
handal. Dan begitulah seterusnya istana Majapahit. Kedekatan beliau tersebut
hingga estafet perjalanan tersebut akan membuat penyebaran Islam di daerah
terus berlanjut hingga saat ini (Wahyu kekuasaan Majapahit, khususnya di pantai
Ilahi dan Harjani Hefni, 2007). utara Pulau Jawa, tidak mendapat hambatan
yang berarti, bahkan mendapat izin dari
2. Sunan Ampel penguasa kerajaan.
Raden Rahmat atau lebih dikenal Sunan Ampel tercatat sebagai
dengan Sunan Ampel merupakan putra dari perancang kerajaan Islam pertama di Pulau
Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Jawa dengan ibu Kota Bintoro, Demak.
Gresik) dengan Dewi Condro Wulan. Dewi Beliaulah yang mengangkat Raden Fatah
Condro Wulan merupakan salah satu putri sebagai sultan pertama Demak, yang

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 88 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

dipandang punya jasa paling besar dalam Ampel Denta pimpinan Sunan Ampel. Di
meletakkan peran politik umat Islam di sana beliau menjadi teman akrab dengan
Nusantara. Disamping itu, beliau juga ikut putra Sunan Ampel yaitu Maulana Mak-
mendirikan Masjid Agung Demak pada dum Ibrahim.
tahun 1479 M. Masjid tersebut kemudian Dalam perjalanan beliau ke haji
dirancang sebagai sentral seluruh aktivitas bersama Sunan Bonang, mereka terlebih
pemerintah dan sosial kemasyarakatan. dahulu memperdalam ilmu pengetahuan di
Dan kemudian hari masjid inilah yang Pasai, yang ketika itu menjadi tempat
kemudian dikenal dengan Masjidnya Para berkembangnya ilmu ketuhanan, keimanan,
Wali.1 dan tasawuf. Di sinilah Raden Paku sampai
Bila kita melihat sekilas dari apa yang pada tingkat ilmu laduni, sehingg gurunya
telah dilakukan oleh Sunan Ampel, menganugrahkan gelar ‘Ain al-Yaqin.
bersesuaian dengan apa yang dipraktekkan Sebagai seorang ulama yang wara’,
oleh Rasulullah ketika berada di Madinah Sunan Giri sangat-sangat berhati-hati
yang menjadikan Masjid sebagai tempat dalam memutuskan masalah ubudiyah.
sentral pemerintahan dan sebagai tempat Dalam masalah ini beliau berpegang teguh
penyelesaian berbagai masalah ataupun pada ajaran al-Qur’an dan Hadis. Bahkan
sengketa. Dan selanjutnya Sunan Ampel beliau berpendapat “bahwa ibadah mau
juga menyiapkan dan melatih generasi- tidak mau harus sesuai dengan ajaran Nabi
generasi Islam yang selanjutnya akan saw, tidak booleh di campur adukan dengan
diutus ke berbagai wilayah lain. adat istiadat yang bertolakk belakang
dengan ajaran tauhid”. Pendapat itu
3. Sunan Giri dilandasi oleh firman Allah: “Dan
Nama aslinya Raden Paku, dikenal sembahlah Allah dan janganlah kamu
juga dengan sebutan Prabu Satmata. Dike- mempersekutukan-Nya…” (QS. An-Nisa :
nal sebagai Sunan Giri, karena beliau, men- 36)
dirikan pesantren di dekat sebuah gunung Sunan Giri terkenal sebagai pendidik
yaitu Gunung Giri dan berdakwah di sana yang berjiwa demokrasi, beliau mendidik
sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di anak-anak melalui berbagai permainan
sana. Nama kecil Sunan Giri adalah Jaka yang berjiwa agama, misalnya jelungan,
Samudra. Ayahnya bernama Maulana Ishaq jamuran, gendi ferit, jor, gula ganti,
(adik dari Maulana Ibrahim), berasal dari cublak-cublak suweng, lir-ilir, dan sebagai
Pasai. Ibunya bernama Sekardadu, Putri nya. Beliau juga dipandang sebagai orang
Raja Blamblangan, Prabu Minaksembuyu. yang sangat berpengaruh terhadap jalannya
Beliau hidup antara tahun 1365-1428 roda Kesultanan Demak Bintoro (Kesulta-
M. Masa kecilnya diasuh oleh janda kaya nan Demak). Oleh sebab itu, setiap kali
raya, Nyai Gedhe Pinatih. Menjelang muncul masalah penting yang harus diputus
dewasa Jaka Samudra berguru kepada kan, wali yang lain selalu menantikan
Sunan Ampel. Jaka Samudra diberi gelar keputusan dan pertimbangannya.
oleh Sunan Ampel dengan gelar Raden Dari uraian di atas, pola dakwah yang
Paku (Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni, telah dikembangkan beliau adalah:
2007). a. Membina kader dai inti, yaitu mereka
Raden Paku diangkat anak oleh yang dididik di perguruan Giri.
seorang wanita kaya bernama Nyai Gede b. Mengembangkan Islam ke luar pulau
Maloka, Babad Tanah Jawa disebut Nyai Jawa. Pola dakwah yang dikembangkan
Ageng Tandes. Beranjak dewasa Raden dan tidak dilakukan oleh wali-wali
Paku belajar agama di Pondok Pesantren sebelumnya adalah usahanya mengirim

1 Wahyu, Sejarah Dakwah, h.175.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 89 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

anak muridnya ke pelosok-pelosok kepada ulama-ulama dari Arab. Disana,


Indonesia untuk menyiarkan Islam, beliau mendapat semacam amanat
misalnya Pulau Madura, Bawean, berbahasa Arab yang tertulis di atas batu.
Kangean, bahkan sampai ke Ternate Inti pesan itu adalah menyuruh Sunan
dan Huraku yakni Kepulauan Maluku. Kudus mendirikan masjid dan menanam-
c. Menyelenggarakan pendidikan bagi kan syiar Islamnya dengan nama Kudus,
masyarakat secara luas, yaitu dengan bila beliau kembali ke pulau Jawa. Dan
mewujudkan gemelan sekaten, keseni- akhirnya terciptalah Masjid Menara dan
an wayang kulit yang sarat berisikan daerah bernama Kudus. Hingga kini pesan
ajaran Islam, merintis permainan- yang dituliskan Arab di atas batu tersebut
permainan anak yang berisikan ajaran masih tersimpan di mihrab.
Islam, serta mengarang lagu-lagu Jawa Sunan Kudus terkenal sebagai ulama
yang disisipi dengan ajaran Islam. yang besar yang menguasai Ilmu Hadis,
Ilmu Tafsir Alquran, Ilmu Sastra, Mantik
4. Sunan Kudus dan terutama sekali Ilmu Fikih. Dengan
Sunan Kudus atau dikenal dengan ketinggian ilmunya itulah, maka kemudian
nama Ja’far Shadiq adalah salah satu cucu beliau dijuluki waliyul ‘ilmi yang artinya
dari Sunan Ampel. Nama lain dari Sunan Wali yang menjadi gudang ilmu.2 (Wahyu
Kudus adalah Raden Undung atau Raden Ilahi dan Harjani Hefni, 2007).
Untung, dan Raden Amir Haji, sebab ketika Beliau juga seorang pujangga besar
menunaikan ibadah haji beliau bertindak yang memiliki kreativitas yang mampu
sebagai pemimpi rombongan (amir). Sunan mengarang dongeng-dongeng bernapaskan
Kudus merupakan salah satu keponakan dan berjiwa seni Islam. Karangan cerita
dari Sunan Drajat dan Sunan Bonang. beliau yang paling terkenal adalah Gending
Sunan Kudus adaah putra Raden Maskumambang dan Mijil. Dengan kreati-
Usman Haji, yang menyiarkan Islam di vitas yang dimiliki beliau tersebut, beliau
daerah Jipang Panoalan, Blora. Sedangkan mampu membaur dengan masyarakat,
Sunan Kudus sendiri menyiarkan agama meleburkan diri dengan budaya setempat
Islam di daerah Kudus dan sekitarnya, dan dan mampu menarik simpati masa yang
beliau memiliki keahlian khusus dalam pada selanjutnya ini dimanfaatkan untuk
bidang ilmu agama, terutama dalam ilmu syiar dakwah Islam.
fiqih, ushul fiqh, tauhid, tafsir, serta logika. Seperti para wali yang lainnya, dalam
Oleh sebab itu, diantara walisongo yang menyiarkan Islam Sunan Kudus tidak
lain, hanya beliaulah yang dijuluki al-‘alim menghilangkan ciri atau budaya Hindu.
(orang yang luas ilmunya). Bahkan sampai sekarang di daerah Kudus
Disamping menjadi juru dakwah, ada pelarangan untuk menyembelih sapi.
Sunan Kudus juga menjadi panglima Hal itu merupakan sebuah penghormatan
perang Kesultanan Demak Bintoro yang Sunan Kudus terhadap masyarakat yang
tangguh, dan dipercaya untuk mengendali- mayoritas memeluk agama Hindu.
kan pemerintahan di daerah Kudus, sehigga
beliau menjadi pemimpin pemerntahan 5. Sunan Bonang
sekaligus pemimpin agama di daerah Sunan Bonang mendapat julukan nama
tersebut. Prabu Nyakrokusumo. Namun ketika
Pada tahun 986 H atau 1549 M, Sunan remaja Sunan Bonang memiliki nama
Kudus menunaikan haji. Saat itu pula Maulana Makhdum Ibrahim. Beliau adalah
beliau singgah ke Bait al-Maqdis (al-Quds) Putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng
untuk memperdalam ilmu agama, langsung Manila.

2 Wahyu, Sejarah Dakwah, h.176.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 90 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Dalam kegiatan dakwahnya, beliau a. Pemberdayaan dan peningkatan jumlah


telah berhasil mengubah jalan Raden dan mutu kader dai.
Syahid dari kesesatan kemudian beliau b. Memasukkan pengaruh Islam kedalam
membimbing Raden Syahid dalam masala kalangan bangsawan karton
keagamaan sehingga Raden Syahid menja- Majapahit.
di seorang alim yang kemudian dikenal c. Terjun langsung ketengah-tengah
dengan julukan Sunan Kalijaga. Kegiatan masyarakat. Dalam berinteraksi dengan
dakwah Sunan Bonang dipusatkan di masyarakat tersebut beliau mencipta-
sekitar Jawa Timur, terutama di daerah kan gending-gending atau tembang-
Tuban. Beliau mendirikan Masjid Sangkal tembang jawa yang serat dengan misi
Dhaha. Dalam aktivitas dakwahnya, beliau pendidikan dan dakwah.
beliau mengganti nama dewa-dewa dengan d. Melakukan kodifikasi atau pembukuan
nama nai dan malaikat dalam Islam dengan dakwah. Kodifikasi pesan dakwah atau
maksud agar penganut agama Hindu dan ajarannya dilakukan oleh murid-
Budha mudah diajak masuk agama Islam. muridnya. Kitab ini ada yang berbentuk
Mengingat orang-orang Hindu/Budha puisi maupun prosa. Kitab inilah yang
gemar memainkan seni gamelan Jawa, kemudian dikenal dengan Suluk Sunan
maka Sunan Bonang menambahi dengan Bonang (Wahyu Ilahi dan Harjani
instrumen Bonang. Lirik-lirik tembang Hefni, 2007).
yang diciptakannya sarat akan nilai-nilai
ketuhanan. Tembang Tombo Ati adalah 6. Sunan Drajat
salah satu karya beliau yang fenomenal. Nama aslinya adalah Masih Munat
Tembang itu dipopulerkan oleh Emha atau Raden atau juga Syarifuddin. Beliau
Ainun Najib sekitar tahun 1990, dan adalah putra Sunan Ampel yang kedua.
semakin populer setelah dinyanyikan dan Setelah menguasai pelajaran agama dari
diaransemen oleh Opick. sang ayah, beliau hijrah ke Desa Drajat di
Ajaran Sunan Bonang berintikan Lamongan, dan mendirikan padepokan
filasafat cinta atau isyq. Menurutnnya, cinta santri Dalem Duwur, yang sekarang
sama dengan iman yaitu pengetahuan bernama Desa Drajat. Di daerah inilah
intutif (ma’rifat) dan kepatuhan kepada Sunan Drajat memusatkan dakwahnya,
Allah swt. Ajaran tersebut disampaikannya beliau juga memegang kendali kerajaan di
melalui media kesenian, dibantu murid wilayah perdikan Drajat.
utamanya, Sunan Kalijaga. Sunan Bonang Sebagai seorang ulama, beliau
juga merupakan guru bagi Raden Fatah. mengajarkan sifat tawakal sebagai salah
Karena, beliau telah memberikan pendidik- satu ajaran akhlaknya. Mengenai ajaran
an Islam kepada putra raja Majapahit Prabu tawakal, beliau menyatakan bahwa “apa
Brawija V tersebut, yang kemudian yang terjadi pada diri manusia memang
menjadi sultan pertama Demak. Catatan- sudah ditentukan oleh Allah Yang Maha
catatan pendidikam tersebut dikenal dengan Kuasa. Karena itu, manusia disamping
“Suluk Sunan Bonang” atau “Primbon harus menyerahkan nasib kepada Allah, dia
Sunan Bonang”. Isu buku tersebut berben- juga harus tetap berusaha. Dengan
tuk prosa ala Jawa Tengah, kalimatnya bertawakal secara benar dan bersungguh-
sangat banyak dipengaruhi bahasa Arab, sungguh kebenaran janji Allah akan
dan sampai sekarang antara lain masih datang”. Hal itu sesuai firman Allah:
tersimpan di Universitas Laiden, Negeri “Barang siapa yang bertawakal kepada
Belanda. Allah niscaya Allah akan mencukupkan
Program dakwah yang dilakukanya (keperluan)-nya.” (QS. At-Talaq [65]: 3).
adalah: Dalam kehidupan sehari-harinya,
Sunan Drajat dikenal sebagai waliyullah

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 91 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

yang bersifat sosial, dimana dalam menja- seorang dai juga dikenal sebagai pahlawan
lankan aktivitas dakwahnya beliau tidak bangsa yang gigih melawan penjajahan.
segan-segan untuk menolong masyarakat Dalam mempertahankan daerah territorial-
bawah, memberi pertolongan kepada um- nya adalah dengan mengintegrasikan dari
um, menyantuni anak yatim dan fakir ancaman penjajah. Beliau berhasil mema-
miskin serta memperbaiki kehidupan sosial tahkan kekuasaan Portugis pada tanggal 22
nya. Beliau memiliki perhatian yang besar Juni 1527, yang kemudian menggantikan
pada masalah-masalah social, sehingga Sunda Kelapa dengan Jayakarta (Kemena-
beliau dikenal mempunyai jiwa sosial dan ngan yang paripurna) (Wahyu Ilahi dan
teman-teman dakwahnya selalu berorienta- Harjani Hefni, 2007).
si pada kegotongroyongan. Prinsip dakwah Sebelum beliau berdakwah di tanah
beliau juga tampak pada gubahan sejumlah Jawa, sebenarnya sudah ada seorang ulama
suluk, diantaranya adalah suluk petuah yang berasal dari Bagdad untuk berdakwah
"berilah tongkat pada si buta/beri makan di daerah Cirebon. Ulama tersebut bernama
pada yang lapar/beri pakaian pada yang Syekh Kahfi dengan membawa dua puluh
telanjang'. Karena keberhasilannya men- muridnya berdakwah di tanah Jawa. Selain
yebaran Islam dan menanggulangi kemis- itu Sunan Gunung Jati juga pernah
kinan, Sunan Drajat memperoleh gelar dinobatkan sebagai Raja Cirebon kedua
Sunan Mayang Madu dari Raden Fatah, pada tahun 1479 dengan gelar Maulana Jati.
Sultan Demak I Tahun Saka 1442 atau 1520 Selain di Cirebon beliau juga berdakwah
M. sampai ke Banten. Peninggalan sejarah
Disini kita dapat melihat bahwa Sunan Sunan Gunung Jati salah satunya adalah
Drajat dalam menjalankan dakwahnya Masjid Agung Banten.
mengutamakan prinsip sosial kemasyarat- Menurut Purwaka Carunban Nagari,
an dan dengan ini pula beliau dapat Sunan Gunnung Jati, sebagai salah seorang
membangun rasa saling butuh dan saling walisongo, mendapat penghormatan dari
tolong menolong dalam masyarakat terse- raja-raja lain di Jawa, seperti Kerajaan
but hingga tidak ada masyarakat yang Demak dan Pajang, karena kedudukannya
merasa kesusahan, dan dengan ini juga sebagai raja dan ulama, beliau diberi gelar
masyarakat tersebut akan lebih mudah Raja Pandita. Beliau mengembangkan
ditanamkan rasa keimanan yang kuat, yang agama Islam ke daerah daerah lain di Jawa
selalu melaksanakan perintah dan ajaran Barat, seperti Majalengka, Kuningan,
agama. Selain itu, beliau juga mengembang Kawli (Galuh), Sunda Kelapa, dan Banten.
kan dakwah dengan membangun hal-hal Beliau meletakkan dasar bagi pengembang-
berikut: an Islam dan perdagangan orang-orang
a. Mendirikan pusat-pusat pos bantuan. Islam Banten pada tahun 1525 atau 1526.
b. Membuat kampung-kampung Ketika beliau kembali ke Cirebon, Banten
percontohan. diserahkan kepada anaknya, Sultan Maula-
c. Menanamkan ajaran kolektivisme, na Hasanudin yang kemudian menurunkan
yaitu ajaran untuk bergotong royang. raja-raja Banten. Setelah Sunan Gunung
d. Di bidang kesenian beliau menciptakan Jati wafat, Cirebon mengalami pasang
tembang-tembang jawa, yaitu pangkur surut. Kendati demikian, peranan historis
(Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni, keagamaan yang dijalankannya tak pernah
2007). hilang.
7. Sunan Gunug Jati Strategi dan metode pengembangan
Sunan Gunung Jati atau nama lengkap dakwah yang dilakukan Sunan Gunung Jati
nya adalah Syarif Hidayatullah putra dari lebih terfokus pada job description atau
Syarif Abdullah dan Nyai Larasantang. pembagian tugas diantaranya:
Sunan Gunung Jati atau Fatahillah selain

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 92 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

a. Melakukan pembinaan intern kesulta- digemari masyarakat pedalaman Jawa kala


nan dan rakyat yang masuk dalam itu. Pengetahuan beliau dalam bidang seni
wilayah Demak di tangan Wali senior. melatarbelakangi pendekatan kebudayaan
Dengan program utamanya adalah yang digunakannya dalam menyebarkan
masyarakat Jawa Timur dan Jawa agama Islam. Beliau berkelana dari tempat
Tengah harus segera diislamkan sebab yang satu ke tempat yang lainnya. Dalam
mereka merupakan kekuatan pokok. berdakwah, kepercayaan dan adat istiadat
Sunan Gunung Jati mengorientasikan setempat tidak ditentang begitu saja,
dakwahnya pada pertahanan di Jawa bahkan beliau jadikan sebagai sarana
bagian Barat dari ekspansi Asing. dakwah.
b. Melakukan pembinaan terhadap luar Ketenaran wali ini adalah karena ia
daerah dengan menyerahkan tanggung seorang ulama yang sakti dan cerdas. Ia
jawabnya kepada para pemuda (Wahyu juga seorang politikus yang “mengasuh”
Ilahi dan Harjani Hefni, 2007). para raja beberapa kerajaan Islam. Selain
itu sunan kalijaga juga dikenal sebagai
8. Sunan Kalijaga budayawan yang santun dan seniman
Salah satu wali yang sangat terkenal wayang yang hebat. Pola dakwah yang
bagi orang Jawa adalah Sunan Kalijaga. telah dikembangkannya adalah:
Nama kecilnya adalah Raden Mas Syahid a. Mendirikan pusat pendidikan di
atau Sa’id putra Adipati Tuban, Arya Kadilengu.
Wilatikta dan kadang-kadang dijuluki b. Berdakwah lewat kesenian.
Syekh Malaya. c. Memasukkan hikayat-hikayat Islam ke
Salah satu sifat yang menonjol dari dalam permainan wayang. Dan beliau
Raden Mas Syahid kecil adalah sifat welas ini merupakan pencipta wayang kulit
asih (kasih sayang). Sikap kasih sayang dan pengarang buku-buku wayang yang
tersebut terutama ditunjukkan kepada rak- mengandung cerita dramatis dan
yat kecil yang banyak menderita. Bahkan berjiwa Islam (Wahyu Ilahi dan Harjani
pada masa remajanya perasaan kasih Hefni, 2007).
sayang tersebut diwujudkan secara berlebih
an. 9. Sunan Muria
Daerah dakwah Sunan Kalijaga tidak Nama aslinya Raden Umar Said atau
terbatas, bahkan sebagai mubalig beliau Raden Said, sedangkan nama kecilnya
berkeliling dari satu daerah ke daerah lain. adalah Raden Prawoto, namun beliau lebih
Karena sistem dakwahnya yang intelek dan terkenal dengan nama Sunan Muria karena
aktual, maka para bangsawan dan pusat kegiatan dakwahnya dan makamnya
cendekiawan sangat simpati terhadapnya, terletak di Gunung Muria (18 km di sebelah
demikian juga lapisan masyarakat awam, utara kota Kudus sekarang). Beliau adalah
bahkan pengusaha. putra Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh.
Dalam menjalankan dakwahnya, Su- Beliau merupakan seorang sufi atau ahli
nan Kalijaga tidak membangun pesantren tasawuf.
seperti yang dilakukan oleh para wali Ciri khas Sunan Muria dalam upaya
lainnya. Beliau memilih metode yang sama menyiarkan agama Islam adalah menjadi-
seperti gurunya, Sunan Bonang. Beliau kan desa-desa terpencil sebagai tempat
cenderung pada pemahaman agama yang dakwahnya. Beliau lebih suka menyendiri
berbasis salaf, bukan sufi panteistik. Beliau dan bertempat tinggal di desa dan bergaul
memilih kesenian dan kebudayaan setem- dengan rakyat biasa. Beliau mendidik
pat seperti wayang, seni ukir, gamelan dan rakyat di sekitar gunung Muria. Cara yang
seni suara sebagai sarana dakwah. ditempuhnya dalam menyiarkan agama
Menurutnya sarana kesenian justeru sangat Islam adalah dengan mengadakan kursus-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 93 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

kursus bagi bagi kaum pedagang, para Islam sebagai agama mayoritas dan meng-
nelayan dan rakyat biasa. Beliau juga akar hingga sekarang. Metode pendidikan
banyak menggunakan metode pendekatan akhlak tasawuf Walisongo yang telah meng
kebudayaan yang bertujuan untuk menarik komunikasikan ajaran tasawuf yang mema-
rakyat golongan bawah masuk Islam. hami kondisi psikologis masyarakat Jawa
Misalnya, dengan menggunakan petunjuk- sebagai sebuah realitas yang harus dipaha-
an kesenian yang digemari masyarakat mi dengan kebesaran jiwa yang sebelum-
setempat. nya telah memiliki keyakinan dan corak
Sunan Muria juga terkenal sebagai sosial-budaya yang tidak sesuai dengan
pendukung setia Kesultanan Demak Islam.
Bintoro dan berperan serta dalam mendiri- Pendekatan psikosufistik dalam mem-
kan Masjid Demak. Dalam rangka dakwah bangun komunikasi dakwah menjadi arah
melalui budaya, beliau menciptakan dan kerangka berpikir bahwa kegiatan
tembang dakwah Sinom dan Kinanti. dakwah tidak sekedar mengajak untuk
Sinom adalah sejenis tembang Jawa yang menerima dan memahami Islam dari sisi
pada umumnya menampilkan suasana yang normatif-fiqhiyah atau simbolis-ritual saja.
dapat menyentuh hati. Sedangkan kinanti Akan tetapi, kegiatan dakwah Islam bertu-
pada umumnya berisi tentang syair-syair juan membangun keharmonisan dalam per-
yang bersuasana senang, gembira, penuh gaulan interaksi antar manusia melalui
kasih sayang dan rasa cinta. bangunan etika dan akhlakul karimah,
Seperti dengan wali-wali sebelumnya saling menjaga, saling menghormati, dan
pola dakwah yang beliau kembangkan saling bekerjasama untuk kebaikan bersa-
banyak yang sarat dengan ajaran Islam ma. Dengan metode pendidikan tersebut
yang berbentuk seni. Dengan demikian, akan membangun kesadaran spiritual-
dapat disimpulkan pola dakwah yang religius umat dan pada akhirnya akan mem-
dikembangkan oleh Sunan Muria adalah: bangun kesadaran untuk lebih mendekatkan
a. Menjadikan daerah pelosok-pelosok diri kepada Allah swt.
pengunungan sebagai pusat kegiatan Selain itu, para Walisongo dalam me-
dakwah. lakukan aktivitas dakwahnya sangat mem-
b. Berdakwah melalui jalur kesenian. perhitungkan wilayah strategis. Beranjak
Dengan menciptakan sinom, kinanti, dari sinilah, para Walisongo yang dikenal
dan sebagainya (Wahyu Ilahi dan jumlahnya ada sembilan orang tersebut
Harjani Hefni, 2007). melakukan pemilihan wilayah dakwahnya,
di Jawa Timur 5 wali, Jawa Tengah 3 wali,
SIMPULAN dan Jawa Barat 1 wali. Para Walisongo
Walisongo dipercaya sebagai peletak ketika itu juga sangat bijak memanfaatkan
batu pertama Islam di pulau Jawa. Kiprah seni yang telah berurat-akar dan berkam-
Walisongo dalam peta penyebaran ajaran bang dalam masyarakat untuk menopang
Islam di Indonesia pada umumnya, di pulau keberhasilan dakwah mereka. Di antara
Jawa khususnya memang merupakan fakta seni yang popular dijadikan media dakwah
sejarah yang tidak terbantahkan. Kesukses- oleh para Walisongo adalah wayang kulit
an dakwah Walisongo tidak terlepas dari dan lagu-lagu gending.
metode pendidikan (dakwah) yang mereka
terapkan.
Metode pendidikan akhlak tasawuf
Walisongo yang sarat dengan prinsip-
prinsip sufistik telah membuahkan hasil
diterimanya Islam sebagai agama baru bagi
masyarakat Jawa, bahkan menjadikan

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 94 -


DAFTAR PUSTAKA

Abu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi dari Zaman Ke Zaman, alih bahasa A.r
Ustman, Bandung: Mizan 1985.

Amin Syukur, Menggugat Tasawuf, Sufisme dan Tanggung Jawab Sosial Abad 21,
Yogyakrta: Pustaka Pelajar 1999.

Amin Syukur, Zuhud di Abad Modern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.

Annemarie Schimael, Dimensi Mistik Dalam Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1986.

Abu Hamid al-Ghozali, Raudhah: Taman Jiwa Kaum Sufi, terjemahan M. Luqman Hakim,
Surabaya: Risalah Gusti, 1995.

Asmaran, Pengantar Study Akhlak, Jakarta: Rajawali, 1992.

Azyumardi Azra, “Neo-Sufisme dan Masa Depannya, dalam Jalaludin Rachmat, dkk,
Rekontruksi dan Renungan Religius, Jakarta: paramadina, 1996.

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2002.

Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Al-Ghozali, Abu Hamid Muhammad Ibn Muhammad, Ihya’ Ulumuddin, juz 3, (Beirut: Dar
al-Kutub al-Ulumiyah, tt).

Abudin Nata, Akhlaq Tasawuf, Raja Grafindo Persada, 1997.

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Islam, Bandung: al-Maarif, 1989.

A. Zainuddin, Muhammad Jamhari, Al-Islam 2, Muamulah dan Akhlaq, Bandung:


Pustaka Setia, 1999, cet. I.
B.
Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 1992.

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung, Remaja Rosda Karya,
1991.

Ahmad Anin, Etika (Ilmu Akhlak), (Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

Ahmad Mustafa Al-Maraghi, (Tafsir al-Maraghi), trj, Bahrun Abu Bakar, Semarang: Toha
Putra: 1993, cet. II.

Carl W. Ernest, Words of Ectasy in Sufis, New York: State University Press, 1985.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 95 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1994.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Islam Baru van Houeve, 1994.

Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemah, Semarang: CV. Toha Putra, 1989.

Fatimah Irma, (Ed), Sejarah Ilmu Tasawuf, Yogyakarta: Lembaga Study Filsafat Islam,
1992.

Fazlur Rahman, Islam, Bandung: Pustaka, 1994.

Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisis Psikologi, Filsafat dan
Pendidikan, Jakarta: Pustaka al-Husna, 1986.

Heri Noer Ali. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, cet.2.

Hamka, Tasawuf Modern, Jakarta: Parjinas, 1996.

Hamzah Yaqub, Etika Islam, Bandung, CV. Diponegoro, 1995 cet.3.

Imam Muslim, Shahih Muslim Juz 4, Beirut, Dar Ihya al Tarashil al Araby, tt.

Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000 cet.2.

Khursyid Ahmad, Principles Of Islamic Education, Lahore: Islamic Publication Limited:


1990.

Louis Massignon dan Mustafa Abdurraziq, Islam dan Tasawuf, Yogyakarta: Fajar Pustaka
baru, 2001.

Mutdla Muttahari dan Syaikh Muhammad Husain Thabathaba’i, Menapat Jalan Spiritual,
terjamah MS, Nasrullah, Bandung: Pustaka Hidayah, 1997.

M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, cet. 4.

Mutafa Al-Ghulayini, Idzatun Nasy’in, Bandung: Maktabah Raja Murah, 1913.

Muhammad Ustman Najati, Jiwa dalam Pandangan para Philosopy Muslim, Bandung:
Putaka Hidayah, 2002.

Miqdad Yaljan, Kecerdasan Moral: Aspek Pendidikan yang Terlupakan, Yogyakarta:


Talenta, 2003.

Muhammad Quraisy Syihab, membumukan Alquran, Bandung, Mizan, 1993.

Muhammad Quraisy Syihab, Wawasan Alquran: Tafsir Maudhu’I atas berbagai Persoalan
Umat, Bandung Mizan, 2000.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 96 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarrta: Raja Grafindo Persada, 2000.

Muhammad Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta: Huda Karya


Agung, 1990.

Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya,
1992.

Omar Muhammad al-Thounny al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan


Bintang, 1997.

Rivay Siregar, Tasawuf Dari Sufisme Klasik ke Neo-Sufisme, Jakarta: Rajawali Pers, 2000.

Simuh, Tasawuf dan Perkembangannya Dalam Islam, Jakarta: Rajawali Press, 1996.

Sahal Mahfudz, Nuansa Fiqh Sosial, Yogyakarta, LKiS bekerja sama dengan Pustaka
Pelajar, 1994.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, UU RI, No. 22 tahun. 2003, Bandung: Citra
Umbara, 2003.

Ustman Najati, Alquran dan Ilmu Jiwa, Bandung: Pustaka, 2000 Cet.3.

Zainudin dan Muhammad Jamhari, Al-Islam 2, Muamalah dan Akhlak, Bandung: CV


Pustaka Pelajar, 1999.

Zainuddin dkk, Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghozali, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 97 -


ASAS-ASAS PERJANJIAN DALAM HUKUM KONTRAK SYARIAH

Munadi *
E-mail: munadi176176@gmail.com

ABSTRAK

Membicarakan suatu kontrak haruslah di bangun di atas fondasi dan asas yang kuat. Para pakar
sudah mendiskusikan hal ini sejak lama. Demi sah tidaknya suatu kontrak dalam perjanjian
terset. Terlebih lagi dalam bangunan Syariah. Terutama terkait perjanjian dan kontrak-kontrak
dalam bisnis Syariah. Para pakar menawarkan sehuah formulasi kontrak dalam bingkai Syariah,
diantaranya ada yang menawarkan enam asas, dan ada pula yang menawarkan tujuh asas.
Kompilasi Hukum Syariah menetapkan sebelas asas sementara Syamsul Anwar memberikan
sembilan asas yaitu: al-Ibahah, kebebasan berkontrak, konsensualisme, asas janji itu mengikat,
keseimbangan, amanah, keadilan, dan asas personalia akad. Sembilan asas tersebut harus
teraplikasikan secara kumulatif dalam adu bangunan perjanjian karenanya apabila tidak
teraplikasikan secara kumulatif, maka akan berimplikasi pada sah dan tidaknya suatu
perjanjian.

KATA KUNCI: Syariah, Konsensualisme, Asas-asas

PENDAHULUAN akad memfasilitasi aktivitas kehidupannya


Dalam sejarah peradabannya, manusia sekaligus legalitas. Karena demikian pen-
mencari sistem dan bentuk yang bisa mem- tingnya akad ini, maka Islam memberikan
berinya kemudahan dalam memenuhi kebu- perhatian khsusus yang sangat besar terha-
tuhannya. Dalam kehidupan sosial (mua- dapnya, didalam literatur-lieratur fikih,
malat)nya, peradaban manusia akhirnya me akad biasanya dibahas di dalam bab tersen-
nemukan apa yang disebut perjanjian atau diri dalam fikih Muamalat. Pembahasan di
dalam bahasa hukum Islam akad. Dalam dalamnya cukup panjang lebar mulai dari
perjalanan sejarah umat manusia, perjanji- definisi, asas-asas, rukun, syarat, objek dan
an atau akad memiliki posisi segnifikan lain sebagainya.
dalam kehidupan sehari-harinya. Namun demikian, literatur-literatur
Akad merupakan sesuatu yang sangat tersebut dijumpai dalam bahasa Arab, bisa
penting dalam kehidupan masyarakatnya dihitung jari literatur yang menggunakan
khususnya masyarakat Muslim. Mulai dari bahasa Indonesia. Padahal kalau dilihat dari
aktivitas jual beli, kontrak, pinjam memin- jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas
jam, asuransi, hutang piutang, pernikahan Muslim dan hanya sebagian kecil dari
dan lain lain tidak bisa dilepaskan begitu mereka yang bisa mengakses bahasa Arab,
saja dari akad. Akad-lah yang membedakan maka keberadaan literatur dalam bahasa
mantra orang berzina (kumpul kebo) deng- Indonesia yang membahas akad menjadi
an orang yang sah melakukan hubungan sesuatu yang sangat niscaya, dan pada
suami-istri, akad pulalah yang membeda- kesempatan kali ini, penulis mencoba untuk
kan antara mana (riba) haram dan mana mengelaborasi lebih jauh dan mengkaji
yang tidak riba (halal). Dengan demikian,

*
Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 98 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

tentang asas-asas kontrak yang merupakan pula terdapat sisi kediaman. Perbedaan
hasil temuan dari beberapa literatur. tersebut tidak terlepas dari hasil temuan
mereka dari berbagai literatur yang tentu-
PEMBAHASAN nya merupakan sumbangsih ilmiah yang
Sebelum beranjak lebih jauh menelusu snagat berarti dalam khazanah ke-ilmuan
ri asas-asas yang ditenggarai memilik Islam pada umumnya dan hukum bisnis
makna penting adalah pemahaman terhadap Syariah pada khususnya. Dan pada kajian
makna dari asas itu sendiri. Asas berasal kali ini penyusun akan memfokuskan pada
dari bahasa Arab asasun asasun yang asas-asas perjanjian yang diusung oleh
berarti dasar, basis dan fondasi. Secara Syamsul Anwar yang secara rinci meliputi:
terminologi asas adalah dasar atau sesuatu 1. Asas Ibahah (mabda’ al-Ibahah)
yang menjadi tumpuan berpikir atau Ketika membahas tentang Muamalat,
berpendapat (KKBI, 2002). maka kita tidak akan terlepas dari kaidah-
Istilah lain yang memiliki arti sama kaidah fikih yang telah diformulasikan oleh
dengan kata asas adalah prinsip yaitu dasar ulama terdahulu. Para ulama dalam melaku
atau kebenaran yang menjadi pokok dasar kan istimbat hukum yang menyangkut
berpikir, bertindak dan sebagainya, hal ini masalah-masalah Syariah, selalu mendasar
sebagaimana diungkap oleh Mohammad kan ketetapannya dengan suatu prinsip
Daud Ali mengartikan asas apabila dihubu- pokok bahwa “segala sesuatu asalnya
ngkan dengan kata hukum adalah kebenar- boleh (mubah) kecuali ada dalil yang
an yang dipergunakan sebagai tumpuan ber menunjukkan keharaman sesuatu tersebut.
pikir dan alasan pendapat, terutama dalam Prinsip pokok ini dikumandangkan oleh
penegakan hukum (Mohammad Daud Ali, Imam Suyuti dalam al-Asybah wa al-
2000). Nad}ir yang banyak dikutip ulama-ulama
Dalam mengklasifisikan asas-asas setelah Imam Suyuti. Dalam perspektif
perjanjian dalam hukum kontrak Syariah, hukum kontrak Syariah, prinsip pokok atau
terdapat beberapa penawaran yang berbeda meminjam bahasa Syamsul Anwar
di antara para konseptor Gemala Dewi adagium di atas dijadikan salah satu asas
dalam bukunya mengemukakan tujuh asas dalam membuat perjanjian. Jadi asas
perikatan Islam (Gembala Dewi, Dkk, Ibahah diformulasikan dari prinsip pokok
2005). Faturahman Djamil mengemukakan atau adagium yang dikumandangkan oleh
enam asas Adapun keenam asas tersebut Imam Suyuti di atas.
antara lain: kebebasan, persamaan, keadil- Muhammad Yusuf Qardawi dalam
an, kejujuran kebenaran dan dan asas kitabnya yang sangat terkenal al-Haalal wa
tertulis (Faturahman Djamil, 2001). Dalam al-Haram fi al-Islam yang banyak
buku Perjanjian Hukum Syariah, mahakar- diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
ya dari Syamsul Anwar di paparkan secara mengatakan bahwa dasar pertama yang
luas tentang asas-asas perjanjian/akad ditetapkan Islam adalah asal sesuatu Yan
sebanyak delapan asas (Syamsul Anwar, diciptakan Allah adalah halal dan mubah.
2007). Tidak satu pun yang haram, kecuali ada nas
Namun dalam diktat yang terbaru yang sah dan tegas yang mengharamkan-
beliau menambah satu lagi asas yaitu asas nya. Kalau tidak ada nas} yang sah,
personalia akad. Sementara dalam kompila- misalnya karena ada sebagian hadis yang
si hukum ekonomi syariah memuat sebelas lemah, atau tidak ada nas} yang tegas yang
akad (Mahkamah Agung RI Kompilasi menunjukkan keharamannya, Mia hal itu
Hukum Ekonomi Syariah, Pasal 21). Secara tetap sebagaimana asalnya yaitu mubah
kasa mata asas-asas yang dimukakan para (Yusuf AL-Qardawi, t.th). Pada bagian lain
koseptualis di atas, memang terdapat al-Qardhawi mengatakan bahwa adagium
beberapa perbedaan namun disamping itu segala sesuatu asalnya mubah (boleh) ini

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 99 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

tidak hanya terbatas pada masalah benda harta sesama dengan jalan yang batil”
saja, tetapi meliputi masalah perbuatan dan (Yusuf AL-Qardawi, t.th).
pekerjaan yang tak termasuk urusan ibadah, 3. Asas konsensualisme (mabda’ al-
yaitu yang biasa kita terminologikan Radaiyyah)
dengan adat atau muamalat (Syamsul Asas konsensualisme menyatakan bah-
Anwar, 2007). wa untuk terciptanya suatu perjanjian
2. Asas Kebebasan Berakad (Mabda’ cukup dengan tercapainya kata sepakat
Hurriyyatu al-Ta’qud) antara para pihak tanpa perlu dipenuhinya
Kebebasan berakad juga merupakan formalitas-formalitas tertentu. Dalam hu-
asas dalam perjanjian hukum kontrak syari- kum Islam ada umumnya perjanjian-perjan
ah yang diakui oleh Islam. Adapun makna jian bersifat konsensus. (Yusuf Al-
dari kebebasan tersebut adalah suatu prin- Qardawi, t.th). Dalam al-Quran disebutkan
sip yang menyatakan bahwa setiap orang tepat dalam surah al-Nisa’ ayat 29.
dapat membbuat perjanjian jenis tanpa ُ َ ۡ َ ُ َ ٰ َ ۡ َ ‫َ َ َ ٱ ِ َ ءَا َ ُ ا ْ َ َ ۡ ُ ُ ٓا ْ أ‬
terikat kepada nama-nama yang telah
ditentukan dalam undang-undang Syariah َ ‫ُ ۡ ۚ َو‬ ِ ّ ‫َاض‬
ٖ َ َ ً‫ِ ۡ َ ٰ ِ ِ إ ِ ٓ أَن َ ُ نَ ِ َ ٰ َ ة‬
dan memasukkan klausul apa saja ke dalam ٗ ِ ‫ُ ۡ ۚ إ ِن ٱ َ َنَ ِ ُ ۡ َر‬ َ ُ َ ‫َ ۡ ُ ُ ٓا ْ أ‬
ranah perjanjian yang disusunnya sesuai
dengan kepentingannya sejauh tidak Hai orang-orang yang beriman, janganlah
berakibat makan harta sesama dengan jalan kamu saling memakan harta sesamamu
batil. Asas kebebasan merupakan konkreti dengan jalan yang batil, kecuali dengan
sasi lebih jauh dan spesifikasi yang lebih jalan perniagaan yang berlaku dengan
tegas lagi terhadap asas ibahah dalam suka sama-suka di antara kamu. Dan
Muamalat (Yusuf AL-Qardawi, t.th). janganlah kamu membunuh dirimu; sesung
Asas kebebasan berakad dalam hukum guhnya Allah adalah Maha Penyayang
Islam didasarkan kepada dalil antara lain kepadamu.
adalah: (Yusuf AL-Qardawi, t.th). Al-Maududi dalam kitabnya menje-
a. Firman Allah, “Wahai orang- laskan bahwa ayat di atas menetapkan dua
orang beriman, penuhilah akad- perkara sebagai syarat bagi sahnya perda-
akad (perjanjian).” (Qs. 5:1) gangan. Pertama, perdagangan itu dilaku-
b. Hadis Nabi Saw, ”Orang-orang kan dengan kerelaan/keridhaan kedua belah
Muslim itu senantiasa setia kepada pihak. Kedua, jangan sampai keuntungan
syarat-syarat (janji-janji) mereka.” satu pihak menyebabkan kerugian pihak
c. Hadis Nabi Saw, “Barang siapa lain. Hal ini berdasarkan penjelasan dari
menjual pohon kurma yang sudah penggalan ayat: ‫ﺴ ُﻜ ْﻢ‬
َ ُ‫ وَ ﻻَ ﺗَ ْﻘﺘُﻠُﻮْ ا أَ ْﻧﻔ‬janganlah
dikawinkan, maka buahnya adalah kamu membunuh dirimu (Abul A’la al-
untuk penjual, kecuali apabila Maududi, 2005). Agar perdagangan itu di
pembeli mensyaratkan lain.” lakukan dengan penuh kerelaan lanjut al-
d. Kaidah hukum Islam, “Pada asas- Maududi maka harus memenuhi unsur keju
nya perjanjian itu adalah kesepa- juran, kepercayaan dan ketulusan. Dewasa
katan ini banyak ketidaksempurnaan pasar yang
e. kesepakatan para pihak dan akibat seharusnya dapat dilenyapkan bila prissip
hukumnya adalah apa yang mere- ini diterima oleh masyarakat bisnis dari
ka tetapkan melalui perjanjian” bangsa di dunia (Abul A’la al-Maududi,
Kebebasan membuat Alda dalam 2005).
hukum islam tidaklah mutlak, melainkan Selain ayat di atas juga terdapat hadis
dibatasi. Dalam hukum Islam, pembatasan Nabi yang dijadikan fondasi asas konsesua
itu dikaitkan dengan “larangan memakan lisme dalam perjanjian syariah yaitu:
sesungguhnya jual beli itu berdasarkan
kata sepakat. Selain hadis ini yang dijadi-
Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 100 -
IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

kan fondasi asas konsensualisme adalah 4. Asas Janji Mengikat


kaidah hukum Islam yang berbunyi : “pada Dalam al-Quran dan hadis terdapat
asasnya perjanjian itu adalah kesepakatan banyak perintah agar memenuhi akad janji.
para pihak dan akibat hukumnya adalah Dalam kaidah usul fiqih disebutkan,
apa yang ditetapkan melalui janji.” Kaidah “Perintah itu pada dasarnya menunjukkan
ini secara tegas menyatakan bahwa perjan- wajib”. Ini berarti bahwa janji itu mengikat
jian itu pada asasnya adalah kesepakatan dan wajib dipenuhi (Syamsul Anwar,
para pihak, sehingga bila tercapat kata sepa 2007).
kat para pihak, maka terciptalah suatu per-
janjian (Syamsul Anwar, 2007). Dalam Diantara ayat dan hadis dimaksud
kompilasi hukum syariah pasal 20 disebut- adalah “
kan bahwa akad adalah kesepakatan dalam a. Firman Allah, “dan penuhilah janji,
suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih sesungguhnya janji itu akan
untuk melakukan dan atau tidak melakukan dimintakan
perbuatan hukum tertentu. pertanggungjawabannya”. (Qs. 17:
Terkait dengan kerelaan dalam akad, 34), “Hai orang yang beriman
Fathi Ahmad Abdul Karim mengatakan penuhilah akad-akad itu. (Qs. Al-
bahwa akad-akad dalam Islam tidak akan Maidah: 1).
sempurna kecuali jika berlaku dengan prin- b. Atsar dari Ibnu Mas’ud, janji adalah
sip suka sama suka dan mufakat antara ke- hutang (Syamsul Anwar, 2007).
dua belah pihak penyenlenggara akad. Da- Terkait dengan asas di atas M. Quraish
lam rangkai impelementasi keridhaan (kon Shihab mengatakan bahwa salah satu
sensualisme) kepada kedua belah pihak konsekuensi dari kejujuran adalah pemenuh
Islam mensyaratkan kedua belah pihak an janji dan syarat-syarat perjanjian. Dua
penyelenggara akad itu arus sama-sama pihak yang bertransaksi pada dasarnya
mukallaf agar ada ruang tawar menawar saling percaya akan kebenaran mitranya
diantara kedua belah pihak (Muhammad dalam segala hal yang berkaitan dengan
Syakir Sula, 2004). bisnis mereka. Maka jika janji atau syarat
Ibnu Taimiyah mengatakan telah terja- perjanjian diabaikan, maka kepercayaan
di consensus diantara para ahli mujtahid menjadi cedera dan bukan saja dapat mem-
Islam bahwa keridhaan adalah asas dalam batalkan transaksi yang sedang berlangsu-
semua kontrak Muamalat. Dengan bersan- ng, tetap juga menghambat terjadinya
dar kepada beberapa hadis dan ayat transaksi baru, baik dengan mitra tersebut
Wahbah Zuhaily juga mengatakan bahwa maupun dengan yang lain yang mendengar
di mana ada kerelaan, maka ia akan Mensah pencederaan atau syarat-syarat perjanjian
kan adanya kontrak Muamalat dan tanggu- (Muhammad Quraish Shihab, 2008).
ngan-tanggungannya tanpa adanya syarat- Al-Quran dan Sunnah secara tegas
syarat tertentu (Muhammad Syakir Sula, memerintahkan untuk memenuhi segala
2004). macam janji dan ikatan perjanjian (QS. 5:1)
Berangkat dari argumentasi yang dike- dan (QS. 17: 34). Nabi Muhammad meng-
mukakan oleh para ahli di atas semua ingatkan bahwa: “persepakatan dibenar-
menunjukan sigfinikansi prinsip ridha, suka kan antara kaum muslim kecuali persepaka
sama suka (konsensualisme) dalam bidang tan yang menghalalkan yang haram dan
Muamalat, karena tanpa dilandasi dengan mengharamkan yang halal. Kaum muslimin
keridhaan, maka seluruh akad dalam mua- berkewajiban memenuhi syarat-syarat
malat menjadi batal. Dengan demikian prin yang mereka tetapkan kecuali syarat yang
sip keridhaan sangat penting dalam akad- mengharamkan yang halal atau yang
akad yang dibuat dalam Muamalat yang menghalalkan yang haram (Muhammad
dilandasi hukum Syariah. Quraish Shihab, 2008).

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 101 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

5. Asas Keseimbangan (Mabda’ al- diketahui dengan akal bahwa segala hukum
Ta’awun fi al-Mu’awadhah) itu didirikan atas pemeliharaan maslahat
Menurut Syamsul Anwar meskipun yang mendatangkan manfaat kepada manu
secara faktual jarang terjadi keseimbangan sia dan menolak mudarat dari mereka.
antara para pihak yang bertransaksi, namun Atau dengan ibarat yang lain, segala
hukum perjanjian Islam tetap menekan hukum itu didasarkan bahwa ialah yang
perlunya keseimbangan itu, baik keseimba- memberi mandat boleh diperbuat dan
ngan antara apa yang diberikan dan apa memberi mudarat adalah haram (tidak
yang diterima maupun keseimbangan da- dapat diperbuat).
lam memikul resiko. Asas keseimbangan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah seoran
dalam transaksi tercermin pada dibatalkan ulama yang terkenal dari Mazhab Hambali
nya suatu akad yang mengalami ketidakse- mengataka “sesungguhnya syariat itu me-
imbangan prestasi yang mencolok. Asas wujudkan atas hikmah dan kemaslahatan
keseimbangan dalam memikul resiko atas terhadap dunianya dan terhadap akhirnya.
kerugian usaha, sementara kreditur bebas Selanjutnya ia berkata, “sesungguhnya
sama sekali dan harus mendapat prosentase segala macam hukum yang berpautan
tertentu sekalipun pada saat dananya dengan muamalah duniawi didasarkan
mengalami kembalian negatif (Syamsul atas hikmah. Dan tujuan dari hukum Islam
Anwar, ). adalah kemaslahatan dalam kehidupan
Dalam konteks keseimbangan jual beli. sosial mereka.
M. Quraish Shihab menegaskan bahwa Dengan asas kemaslahatan dimaksud
antara pembeli dan penjual haruslah seim- bahwa And yang dibuat para pihak
bang. Jual beli dan riba keduanya sama- bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan
sama pertukaran, tetapi jual beli dihalalkan bagi mereka dan tidak menimbulkan keru-
karena pertukaran itu menghasilkan keun- gian atau memberatkan. Apabila dalam pe-
tungan yang seimbang, sedangkan iba laksanaan akad terjadi suatu perubahan ke-
diharamkan karena keuntungan hanya adaan yang tidak dapat diketahui sebelum-
diperoleh oleh salah satu pihak, sedangkan nya serta membawa kerugian yang fatal
pihak lain merugi akibat perlakuan tidak bagi pihak bersangkutan sehingga mem-
adil/penganiayaan satu pihak atas pihak beratkan, maka kewajibannaya dapat diu-
lain dengan mengeksploitasi kelemahan bah dan disesuaikan kepada batas yang
mitranya (Muhammad Quraish Shihab, masuk akal (Syamsul Anwar).
2008). Ajaran tentang keadaan memberatkan
6. Asas Kemaslahatan menegaska bahwa akad tersebut dap diubah
Diantara ciri-ciri hukum Islam adalah oleh hakim atas permintaan pihak yang
menegakkan prinsip “menghilangkan msfsa mengalami kerugian fatal dengan cara
dat dan mendatangkan maslahat” untuk menyeimbangkan prestasi dan kewajiban
segenap umat manusia, baik jasmaninya kedua belah pihak (Syamsul Anwar)
maupun jiwanya, rasionya, masyarakat 7. Asas Amanah
keseluruhan dan maslahah untuk seluruh Amanah artinya dapat dipercaya, ber-
manusia pada setiap masa dan generasi. tanggung jawab, dan kredibel. Amanah
Berkorelasi dengan maslahah di atas, juga bisa dipahami keinginan untuk meme-
kaidah fikih menyebutkan “semua kemasla nuhi sesuatu sesuai dengan ketentuan.
hatan hukum berkisar pada kemaslahatan Seorang pebisnis harus memiliki sifat
umat, maka apabila didapat kemaslahatan, amanah, karena Allah menyebutkan sifat
di situlah letaknya hukum Allah”. Imam al- orang mukmin yang beruntung adalah yang
Syatibi dari mazhab Maliki dalam al- dapat memelihara amanah yang diberikan
Muwafaqat menyatakan “segala hukum kepadanya (Hermawan Kertajaya dan
Muamalat dan segala hukum syarat dapat Muhammad Syakir Sula, 2006).

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 102 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Sebagaimana terekam dalam teks suci: capkan diantara nilai transaksi yang terpen-
َ‫وَٱ ِ َ ُ ۡ ِ َ َ ٰ َ ٰ ِ ِ ۡ َو َ ۡ ِ ِ ۡ َ ٰ ُ ن‬ ting dalam bisnis adalah amanah “kejujur-
an”. Ia merupaka puncak moralitas iman
Dan orang-orang yang memelihara amanat-
dan karakteristik yang paling menonjol dari
amanat (yang dipikulnya) dan janjinya
orang-orang beriman. Bahkan kejujuran
(Q.S. Al-Mukminun).
karakteristik para Nabi. Tanpa kejujuran,
Dalam hukum Islam terdapat suatu
kehidupan agama tidak akan berdiri tegak
bentuk perjanjian amanah, asah satu pihak
dan kehidupan berjalan dengan baik.
hanya bergantung kepada informasi jujur
Konsekuensi amanah lanjut al-Qardhawi
dari pihak lainnya untuk mengambil kepu-
adalah mengembalikan setiap hak kepada
tusan untuk menutup perjanjian bersangkut
pemiliknya, baik sedikit ataupun banyak,
an. Diantara ketentuannya adalah bahwa
tidak mengambil lebih banyak dari pada
bohong atau penyembunyian informasi ya-
yang ia miliki, dan tidak mengurangi hak
ng semestinya disampaikan dapat menjadi
orang lain, baik itu berupa hasil penjualan,
alasan pembatalan akad bila dikemudian
fee, jasa ataupun upah buruh (Hermawan
hari ternyata informasi tersebut tidak benar
Kertajaya).
dan telah mendorong pihak lain untuk
Menurut Quraish Shihab, dalam ber-
menutup perjanjian (Syamsul Anwar).
bisnis lebih kuat pengaruhnya daripada
Dalam praktek bisnis Syariah dikenal
kesamaan persamaan agama, bangsa bah-
istilah “bisnis atas dasar amanah”. Dalam
kan kekeluargaan yang tidak dilandasi deng
akad-akad bisnis Syariah diperlukan
an kejujuran. Diakui oleh semua pihak,
komitmen semua pihak atas amanah yang
kunci utama keberhasilan bisnis dan
diberikan kepadanya. Adanya salah satu
kelanggengannya adalah kejujuran
pihak yang khianat atas amanah yang
(Muhammad Quraish Shihab).
dipercayakan kepadanya bisa meng-
Stephen Covey menegaskan bahwa di
akibatkan pembatalan akad perjanjian.
dunia ini tidak ada sesuatu pun yang tidak
Integritas seseorang akan terbentuk sejauh
melebihi kecepatan sebuah trust atau
mana orang tersebut dapat memelihara
kepercayaan. Saling percaya antar sesama
amanah yang diberikan kepadanya. Pembis
pebisnis membuat keputusan lebih cepat
nis yang baik asalah yang mampu memeli-
diambil karena keduanya pun saling
hara integritasnya dan integritas yang
melindungi. Adiwarman Karim dalam
terpelihara akan menimbulkan kepercayaan
bukunya menegaskan bahwa sifat amanah
(Trust) bagi nasabah, mitra bisnis, dan
akan membentuk kredibilitas yang tinggi
bahkan stakeholder dalam suatu bisnis.
dan sikap penuh tanggung jawab pada
Dari sinilah bisnis yang didasarkan dengan
setiap individu Muslim. Kumpulan indivi-
nuansa Syariah akan bangkit.
du dengan kredibilitas yang tinggi akan
Dengan asas amanah dimaksudkan
melahirkan masyarakat yang kuat, karena
bahwa masing-masing pihak berusaha ber-
dilandasi saling percaya antar anggotanya.
i’tikad baik dengan pihak lainnya dan tidak
Sifat amanah memainkan peran yang
dibenarkan salah satu pihak mengeksploita-
fundamental dalam ekonomi dan bisnis,
si ketidaktahuan mitranya. Al-Maududi
karena tanpa kredibilitas dan tanggung
menegaskan bahwa Islam tidak hanya me-
jawab, kehidupan ekonomi dan bisnis akan
nekankan agar memberikan timbangan dan
hancur (Bambang Trim, 2008).
ukuran penuh akan tetapi juga dalam
8. Asas Keadilan
menimbulkan i’tikad baik baik melalui
Salah satu prinsip dalam bermuamalat
transaksi bisnis, karena hal ini dianggap
yang harus menjadi akhlak dan harus
sebagai hakikat dari bisnis dewasa ini
tertanam dalam masyarakat pebisnis adalah
(Abdul A’la al-Maududi).
sikap adil. Keadailan adalah tujuan semua
Terkait dengan signifikansi amanah
risalah langit (Bambang Trim, 2008). Al-
dalam bermuamalat, al-Qardhawi mengan-
Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 103 -
IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Qardhawi mengatakan bahwa keadilan Ibnu Khaldun dengan tegas menyata-


dalam Islam adalah asasi, oleh Sea itu pilar kan sebagaimana dikutip Chapra bahwa
penyangga kebebasan berekonomi yang tidak mungkin suatu negara dapat memba-
berdiri di atas pemuliaan fitrah dan harkat ngun tanpa keadilan, sesuatu yang kini
manusia disempurnakan dan ditentutkan diakui, namun terlambat, oleh begawan
oleh pilar penyangga lain, yaitu keadilan. ekonomi pembangunan setelah Sean lama
Keadilan dalam Islam bukanlah prinsip mereka asyik masuk dengan kezaliman.
sekunder melainkan akar prinsip. Ia adalah Abu Yusuf menjelaskan keadilan
dasar dan fondasi kokoh yang memasuki kepada khalifah Harun al-Rasyid seraya
semua ajaran dan hukum Islam berupa mengatakan,”mengantarkan keadilan kepa-
akidah, Syariah dan akhlak (Yusuf al- da mereka yang tersakiti dan menghapus
Qardhawi, 2001) Keadilan adalah tujuan kezaliman akan meningkatkan penghasilan,
yang hendak dicapai oleh semua hukum. mempercepat pembangunan negara, dan
Dalam hukum Islam keadilan langsung membawa keberkahan, disamping menda-
merupakan perintah al-Quran yang patkan pahala di akhirat. Al-Mawardi
menegaskan (Syamsul Anwar). berpendapat, “keadilan komprehensif mena
... ۖ ٰ‫َب ِ ۡ َى‬
ُ ۡ َ‫ٱ ۡ ِ ُ ا ْ ُ َ أ‬... namkan rasa saling mencintai dan kasih
sayang, ketaatan kepada hukum, pembang-
...Berlaku adillah, karena adil itu lebih
unan negara perluasan kekayaan, partum-
dekat kepada takwa.. (QS. Al-Maidah/5:8).
buhan keturunan, dan keamanan kedaulatan
Berkorelasi dengan prinsip keadilan
dan bahwa tidak ada unsur yang lebih cepat
pula, dengan mengutip perkataan Sayyid
menghancurkan dunia dan nurani manusia
Qutb, Muhammad Umer Chapra dalam
selain kezaliman.
bukunya mengatakan “persaudaran meru-
Menurut Saysul Anwar, keadilan meru
pakan bagian integral dari konsep tauhid
pakan sendi setiap perjanjian yang dibuat
dan khilafiah akan menjadi konsep kosong
oleh pihak. Sering kali di zaman modern
yang tidak memiliki substansi, jika tidak
akad akan ditutup oelh satu pihak dengan
dibarengi dengan keadilan sosio-ekonomi.
pihak lain tanpa ia memiliki kesempatan
(Muhammad Umer Chapra, 2000).
untuk melakukan negosiasi mengenai
Majid Khadduri dalam bukunya The
klausul akad tersebut, karena lanjut beliau
Islamic Conception of Justice menegas kan
klausul tersebut telah dibakukan oleh pihak
sebagaiman dikutip oleh Umar Chapra
lain. Tidak mustahil dalam aplikasi akad
bahwa penegakan keadilan dan penghapus-
tersebut akan timbul kerugian pada pihak
an semua bentuk ketidakadilan telah
penerima syarat tersebut karena didorong
ditekankan dalam al-Quran sebagaimana
oleh kebutuhan. Dalam hukum Islam kon-
misi utama para Rasul Allah (QS. Al-
temporer telah diterima suatu asas bahwa
Hadid/57:25).
demi keadilan syarat baku itu dapat diubah
Ibnu Taimiyah memandang keadilan
oleh pengadilan apabila ada alasan untuk
sebgai hasil pokok tauhid atau keimanan
itu. Dalam negara Islam menurut Abu A’la
kepada Tuhan Yang Maha Esa
al-Maududi pemerintah punya hak
(Muhammad Umer Chapra, )
sepenuhnya untuk mengekang setiap tran-
Beliau sangat menjunjung tinggi
saksi apa saja yang menarik keuntungan
adagium yang berlaku pada zamannya,
dari penderitaan rakyat miskin (Abul A’la
“Tuhan menjunju-ng Negara yang adil
al-Maududi)
sekalipun ia kafir, tetapi tidak menjunjung
Dalam konteks sejarah terekam bahwa
negara yang tidak adil sekalipun Islam”,
Nabi Muhammad dalam perdagangannya
dan bahwa “Dunia akan dapat bertahan
benar-benar mengikuti prinsip keadilan
dengan keadilan meskipun kafir, tetapi
dalam transaksinya. Selain itu beliau juga
tidak akan bertahan dengan kezaliman
selalu menasehati para sahabatnya untuk
sekalipun Islam”.
Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 104 -
IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

melakukan hal serupa. Ketika berkuasa dan yang sah secara hukum karena bagaimana
menjadi kepala negara Madinah, ia telah juga yang namanya asas adalah pijakan
mengikis habis transaksi-transaksi muama- agar apa yang didasarkan di atasnya tidak
lat dari segala macam praktisi yang mengan roboh (sah).
dung unsur-unsur penipuan, riba, judi,
ketidakpastian, keraguan, eksploitasi, peng SIMPULAN
ambilan untung yang berlebihan dan pasar Dari paparan di atas dapat ditarik ke-
gelap. Ia juga melakukan standarisasi tim- simpulan bahwa yang dikehendaki dengan
bangan dan ukuran, dan melarang orang- asas dasar atau sesuatu yang menjadi
orang menggunakan standar timbangan dan tumpuan berpikir atau berpendapat. Para
ukuran lain yang kurang dapat dijadikan pakar terjadi perbedaan dalam memberikan
pegangan (Afzalurrahman, 1997). penawaran tentang asas-asas perjanjian
Islam telah mengharamkan setiap dalam hukum kontrak Syariah, ada yang
bisnis yang mengandung kezaliman dan menawarkan enam asas, dan ada pula yang
mewajibkan terpenuhinya keadilan yang menawarkan tujuh asas. Kompilasi Hukum
teraplikasikan dalam setiap hubungan Syariah menetapkan sebelas asas sementara
kontrak-kontrak bisnis. Oleh karena itu, Syamsul Anwar memberikan sembilan asas
hukum bisnis Sarah melarang ba’i gharar yaitu: al-Ibahah, kebebasan berkontrak,
karena mengandung unsur ketidakpastian konsensualisme, asas janji itu mengikat,
yang membahayakan salah satu pihak yang keseimbangan, amanah, keadilan, dan asas
melakukan transaksi. Hal itu akan menjadi personalia akad. Sembilan asas tersebut
kezaliman terhadapnya. harus teraplikasikan secara kumulatif da-
9. Asas Personalia Akad (Syamsul Anwar, lam adu bangunan perjanjian karenaya
2008). apabila tidak teraplikasikan secara kumula-
Asas ini mengatakan bahwa akibat tif, maka akan berimplikasi pada sah dan
hukum yang ditimbulkan dari suatu akad tidaknya suatu perjanjian.
hanya berlaku bagi pihak yang membuat-
nya. Dasarnya adalah:
a. Firman Allah, seseorang memperoleh
apa yang ia usahakan dan memikul
akibat yang ia lakukan.
b. Firman Allah, seseorang tidak
memikul kecuali tanggung jawab atas
apa yang ia perbuat, dan seseorang
tidak memikul tanggung jawab atas
apa yang dilakukan oleh orang lain.
Penyusun berpandangan bahwa asas-
asas di atas harus teraplikasi dalam perjan-
jian syariah secara kumulatif, jadi apabila
salah satu dari beberapa asas dia atas tidak
dijalankan, maka perjanjian tersebut meng-
andung cacat atau tidak memiliki fondasi

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 105 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

DAFTAR PUSTAKA

Afzalurrahman. Muhammad Sebagai Seorang Pedagang, Jakarta: Yayasan Swasena


Bhumy, 1997.

Ali, Mohammad Daud. Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia, Cet. 8,
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2000.

al-Maududi, Abul A’la. Asas Ekonomi Islam al-Maududi, terj. Imam Munawwir,
(Surabaya: Bina Ilmu, 2005.

al-Qardawi, Yusuf. al-H}ala>l wa al-H}ara>m fi> al-Isla>m, Beiru>t: Da>r al-Fikr, t.th..

............................... Norma dan Etika Eonomi Islam, Jakrta: Gema Insani Press, 2001.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 106 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Anwar, Syamsul. Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad dalam Fikih
Muamalat, Jakarta: Rajawali Press, 2007.

............................ Kontrak Dalam Hukum Islam, Diktat Perkuliahan Pasca Sarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.

Badrussalam, Mariam et.al. Kompilasi Perikatan, cet.3, Bandung: Citra Aditya Bakti,
2001.

Chapra, Muhammad Umer. Islam dan Tantangan Ekonomi, Jakarta: Gema Insani Press,
2000.

Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta, PT. Sygma Exemedia
Arkanleema, 2007.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3, Jakarta, Balai
Pustaka: 2002.

Dewi, Gembala Dkk. Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada
Media, 2005.

Karim, Adiwarman. Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: INTI, 2003.

Kertajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing, Bandung: Mizan,
2006.

Kompilasi Hukum Ekonomi Syariahm Buku II.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.

Shihab, Muhammad Quraish. Berbisnis Dengan Allah: Tips Jitu Jadi Pebisnis Sukses
Dunia Akhirat, Tangerang: Lentera Hati, 2008.

Sula, Muhammad Syakir. Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Sistem
Operasional), Jakarta: Gema Insani Press, 2004.

Suyatno, Muhammad. Muhammad Busines Strategy & Ethiscs : Etika dan Strategi Bisnis
Nabi Muhammad SAW, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008.

Trim, Bambang. Business Wisdom of Muhammad SAW: 40 Kedahsyatan Bisnis ala Nabi
Muhammad , Bandung: Madani Prima, 2008.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 107 -


PERAN TASAWUF DAN PENDIDIKAN ISLAM
TERHADAP AKHLAK MASYARAKAT MODERN

Ubabuddin *

ABSTRAK

Tasawuf memiliki relevansi dengan problema manusia modern masa kini, tasawuf secara
seimbang memberikan kesejukan batin dan disiplin syari’ah sekaligus. Tasawuf dapat dipahami
sebagai petunjuk tingkah laku seseorang melalui pendekatan tasawuf akhlaki, dan dapat
memuaskan dahaga intelektual melalui pendekatan tasawuf falsafi. Tasawuf dapat diamalkan
oleh setiap Muslim dari lapisan sosial dan tempat manapun. Mereka berlomba-lomba
menempuh jalan (tarekat) melewati maqamat dan ahwal menuju pada kedekatan (qurb) kepada
Allah Swt, bahkan peleburan (fana’) dengan Allah Swt. Artikulasi agama yang tidak ditopang
oleh pemahaman dan penghayatan yang benar, dalam pengertian kemampuan meletakkan
agama sesuai dengan inti spiritualnya, hanya akan mengakibatkan kepuasan psikologis dan
sosiologis yang absurd, serta melahirkan sikap yang radikal dalam beragama. Mengisi hidup
dan kehidupan dengan visi dan artikulasi sufistik akan menjadi penawar krisis spiritualitas di
era globalisasi ini. Agama Islam sarat akan ajaran-ajaran spiritual, dipandang sebagai alternatif
pegangan hidup manusia di masa datang. Namun, di balik optimisme akan masa depan agama,
muncul pertanyaan tentang model keberagamaan yang mampu menyangga kebutuhan
spiritualitas manusia saat ini. Di era modern atau zaman globalisasi yang begitu pesat dan tak
mungkin dihindari oleh manusia, tentunya seorang Muslim harus membentengi dirinya agar
bisa menjalankan secara seimbang antara dunia dan akhirat.

KATA KUNCI: Tasawuf, Pendidikan Islam, Akhlak Masyarakat Modern

PENDAHULUAN kejujuran hatinya, keikhlasan dan tanggung


jawab di lingkungan sekitarnya.
Tasawuf merupakan salah satu khaza-
Di tengah kancah kehidupan era
nah intelektual Muslim yang kehadirannya
globalisasi ini, terdapat fenomena pada
semakin dirasakan. Secara historis dan
kelompok sosial tertentu yang terperangkap
teologis tasawuf mengawal dan memandu
keterasingan. Manusia modern seperti itu
perjalanan hidup umat agar selamat dunia
sebenarnya merupakan manusia yang sudah
dan akhirat (Abuddin Nata, 2012: XIII).
kehilangan makna, manusia kosong. Para
Tasawuf merupakan salah satu bidang studi
sosiolog memandang bahwa gejala ketera-
Islam yang memusatkan perhatian pada
singan ini disebabkan oleh perubahan peri-
pembersihan aspek kerohanian manusia
laku sosial yang berlangsung sangat cepat,
yang selanjutnya menimbulkan kebaikan
hubungan hangat antar manusia kini telah
akhlak mulia (akhlakul karimah). Pember-
berubah menjadi hubungan yang gersang,
sihan aspek rohani manusia selanjutnya
lembaga tradisional kini telah berubah
dikenal sebagai dimensi esoterik dari diri
menjadi lembaga rasional, masyarakat yang
manusia. Melalaui tasawuf seseorang dapat
homogen kini telah berubah menjadi
mengetahui tentang cara-cara melakukan
masyarakat yang heterogen, dan stabilitas
pembersihan diri serta mengamalkannya,
sosial kini telah berubah menjadi mobilitas
dan tampil sebagai manusia yang dapat
sosial.
mengendalikan dirinya, dapat menjaga

*
Dosen IAIS Sultan Muhammad Syfiuddin Sambas
Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 108 -
IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Salah satu krisis terbesar di dunia saat manusia pada dasarnya ingin kembali pada
ini adalah krisis akhlak, yakni minimnya kemerdekaan dan kebebasannya yang telah
pemimpin yang dapat menjadi teladan. tereduksi dan terpenjara dalam kehidupan
Krisis ini jauh lebih dahsyat daripada krisis saintifik, materialistik, mekanistik dan
enegi, kesehatan, pangan, transportasi dan sekularistik dunia modern yang sangat me-
lain sebagainya. Semakin hari pelayanan lelahkan. Kehidupan dalam eksistensialis-
kesehatan semakin sulit memberikan kepua me tersebut dapat dicapai apabila manusia
san kepada pasien, manajemen transportasi senantiasa melakukan transendensi secara
yang semrawut, pendidikan yang semakin terus menerus.
jauh dari pembentukan karakter/akhlak
yang baik, sungai dan air semakin tercemar PEMBAHASAN
limbah, udara semakin kotor, sampah me- 1. Konteks Tasawuf dalam Perbaikan
numpuk dimana-mana akibat ulah manusia Akhlak
yang tidak bertanggung jawab. Kata tasawuf mempunyai dua arti,
Seyyed Hossein Nasr menilai bahwa yaitu (1) berakhlak dengan segala akhlak
alienasi ini disebabkan karena peradaban yang mulia (mahmudah) dan menghindar-
modern dibangun di atas penolakan kan diri dari segala macam akhlak yang
(negation) terhadap hakikat ruhaniyah tercela (mazmumah); (2) hilangnya perhati-
secara gradual dalam kehidupan manusia. an seseorang terhadap dirinya sendiri dan
Akibatnya, manusia lupa terhadap eksisten- hanya ada bersama Allah Swt. Pengertian
si dirinya sebagai ‘abid (hamba) di hadapan yang pertama biasanya dipakai untuk para
Allah Swt karena telah terputus dari akar- sufi yang berada pada permulaan jalan,
akar spiritualitas. Hal ini menjadi petanda sedangkan pengertian yang kedua dipakai
bahwa manusia modern memiliki krisis untuk para sufi yang telah mencapai tahap
spiritualitas yang akut. Pada gilirannya, akhir dari perjalanan menuju Allah Swt.
mereka cenderung tidak mampu menjawab Dengan demikian kedua pengertian terse-
berbagai persoalan hidupnya, dan but memiliki arti yang sama/satu, dalam arti
kemudian terperangkap dalam kehampaan berkesinambungan (H.M. Jamil, 2007: 188-
dan ketidak bermaknaan hidup. Kondisi ini 189). Tasawuf dikonotasikan dengan kata
menimbulkan berbagai kritik dan usaha Shafa’ mengandung makna suci dan bersih,
pencarian paradigma baru yang diharapkan yaitu orang-orang yang menyucikan dirinya
membawa kesadaran untuk hidup yang di hadapan Tuhan (Solihin dan Rosihon
lebih bermakna. Irganized Religion tidak Anwar, 2008: 11).
selamanya dianggap dapat menjadi terapi Harun Nasution mengatakan bahwa
kehampaan dan kegersangan hidup. Kemu- tasawuf merupakan suatu ilmu pengetahuan
dian bermunculan keinginan untuk kembali yang mempelajari cara atau jalan bagaima-
pada orisinalitas, kharisma yang menentu- na seorang Islam dapat berada sedekat
kan (cults) dan fenomena-fenomena luar mungkin dengan Allah Swt (Harun
biasa (magic). Secara praktis, timbul gejala Nasution, 1973: 56). Menurut Labib
pencarian makna hidup dan pemenuhan diri “Tasawuf” itu semacam ilmu syariat yang
yang sarat dengan spiritualitas, yang timbul kemudian di dalam agama, asalnya
diharapkan mampu mengobati derita penya adalah bertekun ibadah dan memutuskan
kit ruhaniyah dalam masyarakat modern pertaliannya dengan segala selain Allah
saat ini, dengan berbagai permasalahan Swt, menolak terhadap hiasan-hiasan dunia
dunia yang semakin kompleks. serta membenci perkara-perkara yang
Ketertarikan individu saat ini pada memperdaya orang banyak, kelezatan harta
dunia spiritual, sejatinya ingin mencari benda dan kemegahan serta menyendiri
keseimbangan baru dalam hidup. Kaum menuju jalan Tuhan dalam khlawat dan
eksistensialisme misalnya, memandang ibadah (Labib, 2001: 13). Al-Ghazali

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 109 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

mengatakan tasawuf adalah memakan 2. Seluruh sifat terpuji yang akan


makanan yang halal, mengikuti akhlak ditanamkan, harus dari petunjuk Al-
yang baik, mengikuti perbuatan dan perin- Qur‘an dan Sunnah Rasulullah Saw.
tah Rasulullah Saw yang telah tercantum 3. Langkah yang ditempuh dalam proses
dalam sunah-sunahnya, berpedoman pada pembersihan diri dari sifat-sifat tercela
al-Qur’an dan Hadits. atau buruk dan langkah yang ditempuh
Sedangkan menurut Amin Syukur, dalam bingkai syariat, sebagai berikut:
tasawuf bagi manusia sekarang ini, a) Dengan pengendalian hawa nafsu,
sebaiknya lebih ditekankan pada tasawuf bukan dengan membunuh hawa nafsu
sebagai akhlak, yaitu ajaran-ajaran menge- secara total, sebab nafsu dapat diarahkan
nai moral yang hendaknya diterapkan da- kepada hal-hal yang positif, untuk
lam kehidupan sehari-hari guna memper- kebaikan diri, keluarga, dan masyarakat.
oleh kebahagiaan optimal. Tasawuf adalah b) Dengan menanamkan rasa ketidak
berperilaku baik, memiliki etika dan sopan tergantungan kepada kehidupan dunia,
santun baik terhadap diri sendiri, orang lain tetapi dengan memperhatikan petunjuk-
maupun terhadap Tuhannya (M. Amin petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Bukan
Syukur, 2003: 3). Selanjutnya Rosihon dengan mengisolasi diri (‘uzlah) untuk
Anwar (2009: 12) mengartikan Akhlak selamanya, akan tetapi juga aktif
ialah perilaku dan tasawuf ialah terbersih- mengurusi keluarga dan jika dapat
kan, kesederhanaan, kedekatan dengan Tu- masyarakat bahkan negara yaitu suatu
han, sehingga secara etemologi, akhlak urusan dunia/insaniah yang positif dan
tasawuf berarti tingkah laku yang bersih bernilai ibadah. Ketidak tergantungan,
karena bersumber dari hati nurani. Akhlak mesti diartikan sebagai ada tidak adanya
tasawuf dapat terealisasi melalui pengeta- dunia tidak mempengaruhi keadaan jiwa
huan tasawuf dan ibadah kepada Allah Swt tetapi dengan tetap bekerja keras.
dibuktikan dalam tindakan sosial. Konsep ketidak tergantungan kepada
Masalah akhlak adalah masalah sifat dunia seperti ini dapat diaplikasikan
yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya kepada kehidupan modern dan bahkan
lahir bermacam-macam perbuatan, baik memberi arti yang sangat urgen dalam
atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran menciptakan pribadi-pribadi yang tidak
dan pertimbangan terlebih dahulu. Masalah serakah yang sangat positif di dalam
baik dan buruk, terkadang dinggap relatif. mengatasi problema kehidupan dunia
Persepsi manusia tentangnya sangat yang diwarnai oleh kecurangan untuk
beragam. Karena itu, lahir berbagai teori mengejar materi.
tentang akhlak. Apa yang menjadi standar c) Dengan memperbanyak amalan sunat.
ukuran kebaikan dan keburukanpun tidak Jika berbentuk shalat sunat, mesti atas
sama dalam persepsi manusia. Ada yang dasar petunjuk Rasulullah Saw.
menjadikan adat istiadat sebagai tolak ukur, Demikian juga jika dalam bentuk puasa
ada pula kebahagiaan (hedonism) dan sunat atau ibadah-ibadah sunat lainnya
bahkan intuisi. harus berdasarkan petunjuk Rasulullah
Konteks tasawuf dalam artian perbaik- Saw. Dalam bentuk zikir harus sesuai
an akhlak, menurut H.M. Jamil (2007: 189- syariat.
191) ada beberapa hal yang mesti d) Dalam pelaksanaan ibadah-ibadah, mes-
diperhatikan supaya tetap berada dalam ti terhindar dari penyimpangan-penyim
bingkai syariat, sebagai berikut: pangan yang dapat mengarah terhadap
1. Seluruh sifat buruk (mazmumah) yang kesyirikan.
akan dikikis, mesti dari petunjuk Al- Nabi Muhammad Saw adalah utusan
Qur‘an dan Sunnah Rasulullah Saw. Allah Swt yang terakhir, beliau diutus
untuk menyempurnakan agama-agama

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 110 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

sebelumnya. Karenanya Islam yang beliau Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
bawa misinya universal dan abadi. jiwa, kemudian timbul perbuatan yang
Universal artinya untuk seluruh manusia mudah, tanpa memerlukan pertimbangan
dan abadi adalah sampai ke akhir zaman. pikiran. Akhlak Islam, ialah suatu sikap
Keseluruhan ajaran hidup dan perjuangan mental dan laku perbuatan yang luhur.
menjadi bukti bagi kita akan kenebaran Mempunyai hubungan dengan Zat Yang
ucapan beliau. Maha Kuasa, Allah Swt. Akhlak Islam ada-
Menurut ajaran Islam berdasarkan lah produk dari keyakinan atas kekuasaan
tauladan Rasulullah Saw, pendidikan akhla dan keesaan Tuhan, yaitu produk dari jiwa
kul karimah adalah faktor penting dalam tauhid.
membina suatu ummat atau membangun Menurut Abudin Nata (2012: 156) akh
suatu bangsa. Betapapun melimpahnya lak ialah daya kekuatan (sifat) yang terta-
hasil bumi sebuah negara, majunya sebuah nam dalam jiwa yang mendorong perbuatan
industri dan teknologi, kalau manusianya perbuatan yang spontan tanpa memerlukan
tidak memiliki akhlak, niscaya segalanya pertimbangan pikiran. Jadi akhlak
akan berantakan akibat penyelewengan dan merupakan sikap yang melekat pada diri
korupsi. Oleh karena itu program utama seseorang dan secara spontan diwujudkan
dan pokok perjuangan dari segala usaha dalam tingkah laku atau perbuatan.
ialah pembinaan akhlakul karimah. Akhlak Dari uraian di atas dapat disimpulkan
mulia harus ditanamkan kepada seluruh bahwa akhlak adalah suatu kondisi atau
lapisan dan tingkatan masyarakat, mulai sifat yang telah meresap dan terpatri dalam
dari tingkat atas sampai ke lapisan bawah. jiwa dan menjadi kepribadian sehingga dari
Dan tingkat atas itulah yang seharusnya situlah timbul berbagai macam perbuatan
memberikan teladan baik lebih dahulu dengan spontan dan mudah tanpa dibuat-
kepada masyarakat dan rakyat. buat dan tanpa memerlukan pemikiran.
Perkataan akhlak berasal dari Sedangkan akhlakul karimah (akhlak
perbendaharaan istilah-istilah Islamologi. mulia) ialah ridho kepada Allah Swt, cinta
Istilah lain yang mirip dengan kata akhlak dan beriman kepadaNya, beriman kepada
ialah moral. Hakekat pengertian antara MalikatNya, beriman kepada kitabNya,
keduanya sangat berbeda. Moral berasal RasulNya, hari akhir, takdir, taat beribadah,
dari bahasa Latin, yang mengandung arti selalu menepati janji, melaksanakan
laku-perbuatan lahiriah. Seorang yang amanah, berlaku sopan dalam ucapan dan
punya moral saja, boleh diartikan seseorang perbuatan, qan’ah, tawakkal, sabar, syukur,
karena kehendaknya sendiri berbuat sopan tawadhu’, dan segala perbuatan yang baik
atau kebajikan karena suatu motif materil, menurut pandangan Islam (A. Zainuddin
atau ajaran filsafat moral semata. Sifatnya dan M. Jamhari, 1999: 77).
sangat sekuler duniawi. Sikap itu biasanya
ada selama ikatan-ikatan materil itu ada, 2. Pendidikan Islam
termasuk di dalamnya penilaian mata Pendidikan dan manusia merupakan
manusia, ingin memperoleh kemasyhuran suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
dan pujian dari manusia. Suatu sikap yang karena pendidikan yang akan memperbaiki
tidak punya hubungan halus dan mesra dan menjadikan manusia disebut sebagai
dengan yang Maha Kuasa, yang Transcen- manusia. Pada masa sekarang ini istilah
dent. tarbiyah sering dipakai dalam memaknai
Bebeda dengan akhlak, ia adalah pendidikan.
perbuatan suci yang terbit dari lubuk jiwa Menurut Kamus Besar Bahasa
yang paling dalam, karenanya mempunyai Indonesia, pendidikan adalah suatu proses
kekuatan yang hebat. Dalam Ihya untuk mengubah sikap dan tingkah laku
Ulumuddin, Imam Al-Ghazali berkata: seseorang maupun sekelompok orang

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 111 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

dengan tujuan untuk mendewasakan kematangan individu, kemudian kematan-


seseorang melalui usaha pengajaran dan ngan ini akan mendapatkan faedah bagi
pelatihan (KBBI, 2005: 263). Menurut masyarakat. Kedua untuk memperoleh
Athiyah Abrasyi bahwa tarbiyah adalah berbagai ilmu pengetahuan, sebagai alat
term yang mencakup keseluruhan kegiatan untuk membantunya, hidup dengan baik di
pendidikan. Ia adalah upaya yang memper- dalam masyarakat maju dan berbudaya.
siapkan individu untuk kehidupan yang Ketiga memperoleh lapangan pekerjaan,
lebih sempurna etika, sistematis dalam yang digunakan untuk memperoleh rizki.
berpikir, memiliki ketajaman intuisi, giat Menurut al-Ghazali tujuan pendidikan
dalam berkreasi, memiliki toleransi pada Islam adalah mendekatkan diri kepada
yang lain, berkompetensi dalam mengung- Allah Swt dan kesempurnaan insane yang
kapkan bahasa lisan dan tulis, serta tujuannya adalah kebahagiaan di dunia dan
memiliki beberapa keterampilan (Athiyah di akhirat.
al-Abrasyi, tt: 7, 14). Hasan Langgulung Jika dikaitkan dengan tujuan pendidik-
(2003: 1) menjelaskan bahwa yang dimak- an nasional, pendidikan agama merupakan
sud dengan pendidikan adalah suatu proses salah satu pelajaran yang diharpkan dapat
yang biasanya bertujuan untuk mencipta- membrikan kontribusi yang signifikan bagi
kan pola tingkah laku tertentu pada anak- pencapaian tujuan pendidikan nasional.
anak atau yang sedang dididik. Abuddin Salah satu tujuan utama pendidikan
Nata (2012: 19) berpendapat bahwa nasional seperti tercantum dalam UUSPN
pendidikan adalah suatu usaha yang dida- adalah pembentukan manusia yang bertaq-
lamnya ada proses belajar untuk menumbu wa dan berbudi pekerti (Nomor 20 tahun
kan atau menggali segenap potensi fisik, 2003: 5).
psikis, bakat, minat dan sebagainya yang Sedangkan fungsi pendidikan Islam
dimiliki oleh manusia. adalah untuk menanamkan keimanan dan
Sedangkan menurut Abdur Rahman ketaqwaan kepada Allah Swt, serta mem-
an-Nahlawi (1995: 20) kata tarbiyah biasakan berakhlak mulia. Hal tersebut se-
ditemukan dalam tiga akar kata yaitu: suai dengan fungsi pendidikan agama
a. Raba-Yarbu yang artinya bertambah seperti yang diungkapkan Zakiah Darajat
dan berkembang. Ini didasarkan (20011: 174) adalah untuk: 1) menumbuh-
kepada surat ar-Rum ayat 39. kan rasa keimanan yang kuat, 2) menanam-
b. Rabiya-Yarba, artinya tumbuh dan kan dan mengembangkan kebiasaan dalam
berkembang. melakukan amal ibadah, amal shaleh dan
c. Rabba-Yarubbu, berarti memperbaiki, akhlak mulia, dan 3) menumbuh kembang-
mengurusi kepentingan, mengatur, kan semangat untuk mengolah alam sekitar
menjaga, dan memperhatikan. sebagai anugerah dari Allah Swt.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa pendidikan Islam merupakan peng- 3. Akhlak, Moral, dan Etika
embangan fikiran, penataan, perilaku, Akhlak berasal dari bahsa arab
peraturan emosional, hubungan peranan “Akhlak” yang merupakan bentuk jamak
manusia dengan dunia ini serta bagaimana dari “Khuluq” berarti budi pekerti, tabiat,
manusia mampu memanfaatkan dunia watak. Dalam kebahasaan akhlak sering
sehingga mampu meraih tujuan kehidupan disamakan dengan moral dan etika. Akhlak
sekaligus mengupayakan perwujudannya. dapat diartikan sebagai perilaku manusia
Selanjutnya Ibnu Khaldun merumus- dalam segala aspek kehidupan (Beni
kan tujua pendidikan adalah pertama Ahmad dan Abdul Hamid, 2007: 14). Da-
memberikan kesempatan kepada fikiran lam Kamus Besar Bahasa Indonesia Akhlak
untuk aktif dan bekerja, karena aktivitas ini mempunyai arti budi pekerti, kelakuan.
sangat penting bagi terbuka pikiran dan (2005: 20). Hasan Langgulung (117-118)

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 112 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Akhlak adalah tingkah laku sesuai ajaran an sehari-hari dikatakan bahwa orang
Islam, maka sumber akhlak itu dapat tersebut bermoral, maka yang dimaksudkan
digolongkan dengan akhlak baik atau buruk adalah bahwa orang tersebut tingkah laku-
adalah dari al-Qur’an dan Hadits, yang nya baik. Abuddin Nata (2012: 93) moral
merupakan pokok ajaran Islam. Dimana merupakan istilah yang digunakan untuk
didalamnya juga terdapat batasan-batasan memberikan batasan terhadap aktifitas
untuk membedakan keduanya. Secara manusia dengan nilai ketentuan baik atau
istilah, akhlak didefinisikan oleh beberapa buruk, benar atau salah, menggunakan
ahli sebagai berikut: tolak ukur norma-norma yang berkembang
a. A. Amin mendefinisikan akhlak sebagai di masyarakat. Tolak ukurnya adalah adat
kehendak yang biasa dilakukan. istiadat, kebiasaan yang berlaku di masya-
b. Ibnu Maskawaih mengemukakan bahwa rakat tertentu.
akhlak adalah perilaku jiwa seseorang Dari pengertian di atas tampak bahwa
yang mendorong untuk melakukan tidak ada yang bertentangan, melainkan
kegiatan-kegiatan tanpa melalui memiliki kemiripan antara keduanya.
pertimbangan sebelumnya. Dalam masyarakat barat kata “akhlak” se-
c. Sedangkan al-Ghazali memberikan ring diidentikkan dengan “etika”, walaupun
definisi akhlak adalah segala sifat yang pengidentikan ini tidak sepenuhnya benar,
tertanam dalam hati, yang menimbulkan maka mereka yang mengidentikkan akhlak
kegiatan-kegiatan dengan ringan dan dengan etika mengatakan bahwa etika
mudah tanpa memerlukan pemikiran adalah penyelidikan tentang sifat dan
sebagai pertimbangan. tingkah laku lahiriah manusia. Sedangkan
d. Al-Qurthuby mendefinisikan akhlak akhlak menurut Quraish Shihab lebih luas
adalah suatu perbuatan manusia yang maknanya dari etika serta mencakup
bersumber dari adab kesopanannya yang berbagai hal yang tidak merupakan sifat
disebut akhlak, karena perbuatan itu lahiriyah, misalnya yang berkaitan dengan
termasuk bagian darinya. sikap bathin maupun pikiran.
Dari pengertian di atas dapat Dapat disimpulkan bahwa akhlak
dimengerti bahwa manusia dapat berusaha (etika atau moral) adalah budi pekerti, sikap
mengubah watak kejiwaan dan membawa mental atau budi perangai yang tergambar
fitrahnya dari yang tidak baik menjadi baik. dalam bentuk tingkah laku berbicara,
Manusia dapat mempunyai khuluq yang berpikir dan sebagainya yang merupakan
bermacam-macam baik secara cepat atau ekspresi jiwa seseorang yang akan
lambat, hal ini dapat dibuktikan pada melahirkan perbuatan baik atau perbuatan
perubahan yang dialami anak dalam masa buruk menurut akal dan syari’at.
pertumbuhannya dari satu keadaan kepada Sumber akhlak yang menjadi ukuran
keadaan lain sesuai dengan lingkungannya baik dan buruk atau mulia dan tercela
dan pendidikan yang diperolehnya. adalah bersumber dari al-Qur’an dan Sun-
Sedangkan moral secara bahasa berasal nah, bukan akal pikiran atau pandangan
dari kata Latin “Mos” yang dalam bentuk masyarakat sebagaimana konsep etika dan
jamaknya “Mores” yang berarti juga adat moral. Etika menentukan perbuatan manu-
atau cara hidup. Moral dan moralitas dipa- sia baik atau buruk, tolak ukur yang
kai untuk perbuatan yang sedang dinilai, digunakan atau sumbernya adalah akal
sedangkan etika dipakai untuk pengkajian pikiran rasio (filsafat). Sedangkan moral
system nilai-nilai yang ada. Moral juga tolak ukur yang digunakan adalah norma-
merupakan istilah yang digunakan untuk norma yang tumbuh dan berkembang serta
memberikan batasan terhadap aktivitas berlangsung di masyarakat. Mengenai
manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau istilah akhlak, etika dan moral dapat dilihat
buruk, benar atau salah. Jika dalam kehidup perbedaannya dari objeknya, dimana akh-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 113 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

lak menitik beratkan perbuatan terhadap e. Kehidupan masyarakat yang semakin


Tuhan dan sesama manusia, sedangkan materialistik
etika dan moral hanya menitik beratkan Sedangkan Zakiah Daradjat, (1993:
perbuatan terhadap sesame manusia saja. 10-13) mendefinisikan (zaman) modern
Salah satu misi utama agama Islam dengan indikator-indikator sebagai berikut:
adalah untuk menyempurnakan akhlak a. Meningkatnya keperluan hidup manusia.
manusia. Dengan misi itu diharapkan manu b. Munculnya individualisme dan egoisme.
sia menjadi makhluk bermoral, yakni c. Persaingan dalam hidup.
makhluk yang bertanggung jawab sepenuh d. Keadaan yang tidak stabil
nya atas segala perbuatan yang dipilihnya Persyaratan yang hampir sama dengan
dengan sadar, yang salah maupun yang Amin Rais dilontarkan oleh Ali Yafie
jahat (Nurkhalis Madjid, 2008: 6). (1997: 65) yang menyebutkan bahwa pera-
daban modern ditandai dengan:
4. Masyarakat Modern 1. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan
Masyarakat modern terdiri dari dua dan teknologi.
kata, yaitu masyarakat dan modern. Dalam 2. Ilmu pengetahuan berkembang dengan
Kamus Umum Bahasa Indonesia, masyara- pesat.
kat diartikan sebagai pergaulan hidup 3. Kehidupan lebih individualis dan
manusia (Poerwadarminta, 1991: 636). Se- materialis.
dangkan modern berarti yang terbaru, 4. Kekuasaan jaringan informasi
secara baru, mutakhir (Poerwadarminta, 5. Terjadi pelecehan dan pendangkalan
1991: 653). Dengan demikian masyarakat nilai-nilai agama.
madern berarti suatu himpunan orang yang Era modern ditandai dengan berbagai
hidup bersama di suatu tempat dengan macam perubahan dalam masyarakat. Peru-
ikatan-ikatan tertentu yang bersifat mutak- bahan ini disebabkan oleh beberapa faktor
hir (Abudin Nata, 2012: 279). Secara sebagaimana menurut Susanto, yaitu: per-
etimologis, pengertian kata modern adalah kembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan
segala sesuatu yang berkaitan dengan masa teknologi), mental manusia, teknik dan
kini lawan dari kata kuno, yaitu segala penggunaannya dalam masyarakat, komu-
sesuatu yang berkaitan dengan masa nikasi dan transportasi, urbanisasi, dan
lampau (Suryahadipraja, 1993: 553). tuntutan manusia. Semua ini mempunyai
Selanjutnya ada beberapa tokoh yang pengaruh bersama dan mempunyai akibat
membuat definisi ataupun pembatasan bersama dalam masyarakat secara mengga-
tentang makna (zaman) modern. Amin Rais getkan, dan inilah yang kemudian menim-
menyatakan bahwa dikatakan abad modern bulkan perubahan masyarakat (Susanto,
apabila memiliki ciri-ciri: 1979: 178).
a. Ledakan informasi tanpa batas berkat Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan
teknologi komunikasi yang semakin ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin
maju, produktif, dan efektif, sehingga dirasakan oleh semua orang di belahan
dapat menjangkau seluruh penjuru dunia manapun. Sehingga dunia semakin
dunia. terasa kecil, jarak semakin dekat, semakin
b. Nilai moral semakin kendor, yang mengglobal, dan perubahan terus terjadi di
ditunjukkan dengan semakin kaburnya setiap sudut kehidupan manusia. Kondisi
batas antara halal dan haram maupun ini, sedikit banyak turut memberi pengaruh
baik dan buruk. bagi kehidupan, sehingga diperlukan suatu
c. Semakin tumpulnya peri kemanusiaan. pegangan yang bersifat abadi agar tidak
d. Sangat mengagungkan ilmu pengetahu- terseret oleh arus negatif globalisasi dan
an dan teknologi (iptek) modernisasi yang mungkin timbul yakni
dengan berpegang erat pada agama dan

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 114 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

menjalankannya secara terus menerus oleh berbagai prestasi yang dicapai oleh
dalam kehidupan. ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
Secara garis besar gambaran kehidup- yang semula diharapkan menjadi problem
an masyarakat saat ini tengah mengalami solving kehidupan, justru disinyalir tanpa
berbagai pergeseran karena terus berpacu menapikan sisi manfaatnya telah berubah
dan bekerja keras memenuhi keperluan menjadi pembawa malapetaka besar dalam
hidupnya sehingga agama kurang diperlihat sejarah kemanusiaan, yang meliputi bidang
kan. Begitu pula dengan kehidupan sosial, fisikal hingga spiritual (John
sosialnya antar manusia, nyaris hanya Neisbit, 1990: 296).
dilakukan bila ada kepentingan-kepenting- Dalam mengatasi masalah yang
an seperti kepentingan bisnis atau sesuatu membelenggu masyarakat modern ini,
yang mendatangkan benefit berupa keuntu- maka salah satu solusinya adalah kembali
ngan material. Setidaknya dari masalah ini kepada agama dengan membumikan nilai-
tampak bahwa masyarakat modern sedang nilai spritual ke dalam kehidupannya.
mengalami kegoncangan dari makhluk Senada dengan ini prediksi John Naisbit
spiritual menjadi makhluk material. Maka dan istrinya Patricia Aburdance,
untuk mengembalikan jati diri manusia menurutnya spritualisme adalah termasuk
sebagai makhluk Allah Swt yang paling salah satu di antara 10 kecendrungan besar
mulia, manusia harus kembali kejalan Allah (mega trend) di masa depan, era globalisasi,
dengan kepatuhan pada agama dan dengan abad 21.
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai Wacana kehidupan sufistik yang dihias
khalifah fil ardh dengan baik sesuai ajaran dengan keadaan/kondisi saat ini merupakan
Allah Swt dan Rasul-Nya. Hanya dengan salah satu alternatif yang dapat disosialisa-
cara demikian manusia akan mendapat sikan masyarakat untuk membentengi diri
ketenangan dan kenyamanan sehingga ti- dari hingar bingar kehidupan modern yang
dak mengalami penyakit frustasi eksisten- dapat menjerumuskan setiap individu untuk
sial. berlaku tidak baik dalam kehidupannya.
Banyak para ahli yang meratapi zaman
ini sebagai abad kejatuhan manusia, karena 5. Urgensi Tasawuf dan Pendidikan
tidak ditemukannya lagi jiwa Islam terhadap Akhlak Masyarakat
Modern
masyarakatnya yang bersemi sebagai Kenyataan modernitas tidak hanya
makhluk Allah Swt, karena realitas menghadirkan dampak positif, tapi juga
kehidupan mereka cuma memandang menghadirkan dampak negatif. Sementara
materi dan melupakan agama, meskipun modernitas niscaya terus bergerak tanpa
tidak menolak Tuhan dalam bentuk lisan, memperdulikan apakah di balik gerakannya
tetapi mengingkarinya dalam bentuk terdapat bias negatif. Modernitas yang
prilaku kehidupannya sehari-hari. Setiap merupakan kristalisasi budi daya manusia
manusia, bahkan setiap keluarga, adalah keharusan sejarah yang tak terban-
tampaknya akan berpapasan dengan tahkan, dengan demikian satu-satunya yang
problema krisis spiritual. Imbasnya yang dapat dilakukan adalah menjadi partisipan
paling banyak merasakan problem itu aktif dalam arus perubahan modernitas
adalah keluarga, sehingga untuk tersebut, sekaligus membuat proteksi dari
mengantisipasinya dibutuhkan kecerdasan akses negatif yang akan dimunculkan. John
dan daya tahan keluarga, yakni melalui Naisbitt dan Patricia Aburdene mengatakan
pendekatan keagamaan dengan mengimani bahwa dalam kondisi seperti ini, maka
dan menaati segala perintah Allah Swt. agama merupakan satu tawaran dalam
Demikianlah, sikap yang sangat agresif kegersangan dan kehampaan spiritualitas
terhadap kemajuan (progress) didorong manusia modern sekarang ini. Kondisi

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 115 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

kekinian telah membawa orang jauh dari pencarian spiritual. Hal ini menjadi petanda
Tuhannya. Untuk itu, jalan untuk memba- urgensi dan signifikansi tasawuf dalam
wanya kembali adalah dengan menginter- kehidupan masyarakat modern. Ada bebe-
nalkan nilai-nilai spritual (dalam Islam rapa faktor yang menandai arti penting
disebut tasawuf) atau membumikannya tasawuf bagi kehidupan manusia modern.
dalam kehidupan masa kini. Pertama, tasawuf merupakan basis
Perhatian terhadap pentingnya tasawuf yang bersifat fitri pada setiap manusia.
kini muncul kembali, yaitu di saat manusia Tasawuf adalah potensi ilahiyah yang
hidup di zaman modern seperti sekarang berfungsi, di antaranya, untuk mendesain
ini, yang telah dihadapkan pada masalah corak sejarah dan peradaban dunia. Tasa-
moral dan akhlak yang cukup serius, jika wuf dapat mewarnai segala aktivitas, baik
dibiarkan akan menghancurkan masa depan yang berdimensi sosial, politik, ekonomi
bangsa yang bersangkutan. Praktek hidup maupun kebudayaan.
yang menyimpang dan penyalahgunaan Kedua, tasawuf berfungsi sebagai
kesempatan dengan mengambi; bentuk per- pengendali dan pengontrol manusia, agar
buatan-perbuatan yang dapat merugikan dimensi kemanusiaan tidak ternodai oleh
orang lain, kian tumbuh subur. Korupsi, modernisasi yang mengarah pada dekaden-
kolusi, nepotisme, perampokan, pencurian, si moral dan anomali nilai-nilai, sehingga
pembunuhan, pemerkosaan/pelecehan sek- tasawuf akan mengantarkan manusia pada
sual dan perampasan hak-hak asasi manusia tercapainya supremation of morality
semakin banyak terjadi. Untuk mengatasi (keunggulan dan kejayaan akhlak).
semua ini, tidak bisa hanya dengan uang, Ketiga, tasawuf memiliki relevansi dan
ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi signifikansi dengan problema kehidupan
harus dibarengi dengan penanganan di manusia modern saat ini, karena secara
bidang mental spiritual (tasawuf) dan seimbang memberikan kesejukan batin dan
akhlakul karimah. disiplin syari‘ah sekaligus. Tasawuf dapat
Menurut Seyyed Hossein Nasr dipahami sebagai pembentuk tingkah laku
(1991:11), bangsa Barat bosan dengan melalui pendekatan tasawuf akhlaqi, dan
segala kemewahan yang materialis, mereka dapat memuaskan dahaga intelektual
tidak mengetahui hakikat tujuan hidup, melalui pendekatan tasawuf-falsafi. Tasa-
mereka mulai mencari nilai-nilai rohani, wuf juga dapat diamalkan oleh setiap
karena itu perlu dihidupkan spiritualisme. Muslim, dari lapisan sosial manapun dan di
Di sini tasawuf dengan ajaran rohani dan tempat manapun. Secara fisik, mereka
akhlak mulianya dapat memainkan peranan menghadap ke satu arah, yaitu kiblat, dan
penting. Tasawuf ibarat nafas yang secara rohaniah mereka berlomba-lomba
memberikan secercah harapan kehidupan, menempuh jalan (tarekat) melewati
yang memberi semangat pada seluruh maqamat dan ahwal menuju pada kedekat-
struktur Islam; baik dalam perwujudan an (qurb), bahkan peleburan (fana‟)
sosial maupun intelektual. dengan Allah Swt..
Di kalangan umat Islam ditandai Ketertarikan manusia modern terhadap
dengan berbagai artikulasi keagamaan dunia spiritual, pada intinya ingin mencari
seperti Fundamentalisme Islam yang sangat keseimbangan baru dalam hidup. Kaum
eksoterik dan literalistik, selain bentuk eksistensialisme misalnya, memandang
artikulasi yang lebih bersifat esoterik dan manusia pada dasarnya ingin kembali pada
bathiniyah seperti yang akhir-akhir ini kemerdekaan dan kebebasannya yang telah
menggejala, yaitu gerakan sufisme dan tereduksi dan terpenjara dalam kehidupan
tarekat. Memang menjadi fenomena yang saintifik, materialistik, mekanistik dan
menarik bahwa di tengah habitat kemajuan sekularistik dunia modern yang sangat
ilmu dan teknologi, orang cenderung lari ke melelahkan. Kehidupan dalam eksistensia-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 116 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

lisme tersebut dapat dicapai apabila manu- tanggung jawab dan sebagainya. Hal itu
sia senantiasa melakukan transendensi sesuai dengan tujuan pendidikan adalah
secara terus menerus. menjadikan manusia yang yang bertaqwa
Mengisi hidup dan kehidupan dengan dan berbudi pekerti.
visi dan artikulasi sufistik akan menjadi
penawar krisis spiritualitas dewasa ini. Penutup
Islam misalnya, yang sarat akan ajaran- Islam sebagai sistem ajaran keagamaan
ajaran spiritual, dipandang sebagai alterna- yang lengkap, memberikan tempat pada
tif pegangan hidup manusia di masa yang dua jenis penghayatan keagamaan. Yakni
akan datang. Namun, di balik optimisme eksoteris yaitu penghayatan keagamaan
akan masa depan agama, muncul pertanya- yang berorientasi pada formalitas fiqhiyah
an tentang model keberagaman yang mam- atau pada norma-norma atau aturan-aturan
pu menyangga kebutuhan spiritualitas keagamaan yang ketat. Esoteris yaitu
manusia. penghayatan keagamaan yang berorientasi
Dalam kaitan ini, Erich Fromm dalam dan menitik beratkan pada inti keberagam-
karyanya Religion and Psychoanalysis an dan tujuan keberagaman. Kedua aspek
menyatakan, persoalannya bukan beragama ini harus dilakukan secara bersama-sama
apa, tetapi beragama yang bagaimana. agar tidak terjadi kepincangan antara
Artikulasi agama yang tidak ditopang oleh hablumminallah dan hablumminannas.
pemahaman dan penghayatan yang benar, Agama dengan dimensi spiritualnya
hanya akan mengakibatkan kepuasan memiliki peranan dan fungsi yang tidak
psikologis dan sosiologis yang absurd, dapat dilepaskan dalam kehdupan manusia,
serta melahirkan sikap yang radikal dalam lebih-lebih dalam menghadapi peradaban
beragama. umat manusia yang semakin modern
Menanggapi absurditas kepuasan dewasa ini.
psikologis dan sosiologis itu, Huston Smith Memang menjadi fenomena yang
mengatakan bahwa spiritualitas masa depan menarik bahwa di tengah habitat kemajuan
tetap bersumber dari agama-agama yang ilmu dan teknologi (Iptek), orang cenderu-
otentik, karena dia merupakan pintu ng lari ke pencarian spiritual. Hal ini
gerbang paling jelas. Melalui pintu gerbang menjadi petanda urgensi dan signifikansi
itulah kekuatan kosmos tercurah ke dalam tasawuf dan pendidikan terhadap akhlak
eksistensi manusia. Seyyed Hossein Nasr dalam kehidupan masyarakat modern. Ada
menilai agama otentik adalah agama sama- beberapa faktor yang menandai arti penting
wi. Menurutnya, semua agama samawi, tasawuf dan pendidikan bagi kehidupan
seperti Islam, berada pada tingkat paling manusia modern.
esoterik dalam bertujuan mendekatkan dan Pertama, tasawuf merupakan basis
mempertemukan kehendak dan kasih yang bersifat fitri pada setiap manusia.
Tuhan di satu pihak dengan kehendak dan Tasawuf adalah potensi ilahiyah yang
perjalanan manusia dalam sejarah di pihak berfungsi, di antaranya, untuk mendesain
lain. Berdasarkan hal ini, maka upaya corak sejarah dan peradaban dunia.
menengok dan mengkaji tasawuf menjadi Tasawuf dapat mewarnai segala aktivitas,
sangat penting, baik dari aspek sejarah baik yang berdimensi sosial, politik,
maupun substansi pemikirannya. ekonomi maupun kebudayaan.
Tasawuf bertujuan untuk mendekatkan Kedua, tasawuf berfungsi sebagai alat
diri kepada Allah Swt dengan cara pengendali dan pengontrol manusia, agar
membersihkan diri dari sifat-sifat tercela dimensi kemanusiaan tidak ternodai oleh
dan menghiasi diri dengan sifat terpuji modernisasi yang mengarah pada dekaden-
seperti kejujuran, amanah, rendah hati, si moral dan anomali nilai-nilai, sehingga
tidak sombong, ramah, berani, berlaku adil, tasawuf akan mengantarkan manusia pada

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 117 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

tercapainya supremation of morality lapisan sosial manapun dan di tempat


(keunggulan dan kejayaan akhlak). manapun. Secara fisik, mereka menghadap
Ketiga, tasawuf memiliki relevansi dan ke satu arah, yaitu kiblat, dan secara
signifikansi dengan problema manusia rohaniah mereka berlomba-lomba menem-
modern saat ini, karena secara seimbang puh jalan (tarekat) melewati maqamat dan
memberikan kesejukan batin dan disiplin ahwal menuju pada kedekatan (qurb),
syari‘ah sekaligus. Tasawuf dapat dipahami bahkan peleburan (fana’) dengan Allah
sebagai pembentuk tingkah laku melalui Swt.
pendekatan tasawuf akhlaqi, dan dapat
memuaskan dahaga intelektual melalui
pendekatan tasawuf-falsafi. Tasawuf juga
dapat diamalkan oleh setiap Muslim, dari

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 118 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman an-Nahlawi. 1995. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat,


(Jakarta: Gema Insani Press).
A. Mustofa. 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia

A. Zainuddin dan M. Jamhari. 1999. Al-Islam II (Muamalah dan Akhlak), Bandung:


Pustaka Setia.
Abuddin Nata, 2012. Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Abuddin Nata, 2012. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat, Jakarta: Rajawali Press.
Al-Ghazali. 2004. Ihya Ulumuddin Jilid 3. Kairo: Daar al-Hadits.

Amin Abdullah. 1999. Studi Agama Normativitas dan Historisitas. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Arfan Gaffar, 1993. Modern dan Islam; Dua Kutub yang Bertentangan dalam Al-Qur’an
dan Tantangan Modernitas, (Yogyakarta: SIPRESS).

Amin Rais, 1998. Tauhid Sosial: Formula Menggempur Kesenjangan, (Bandung: Mizan).

Astrid S. Susanto, 1979. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung: Bina Cipta.

Ali Yafie, 1997. Teologi Sosial Telaah Kritis Persoalan Keagamaan Kemanusiaan
(Yogyakarta: LKPSM).

Beni Ahmad Saebani Dan Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, Bandung; Pustaka Setia, 2007

Harun Nasution. 1973. Filsafat dan Mistisme dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Haidar Bagir. 2005. Tasawuf. Bandung: Arasy Mizan.

Hasan Langgulung. 2003. Asas-asas Pendidikan Akhlak, Jakarta: Pustaka Al-Husna.

H. M. Jamil, 2007, Cakrawala Tasawuf, Jakarta, Gaung Persada Press.

Huston Smith, 2001. Kebenaran yang Terlupakan Kiritik atas Sains dan Modernitas, terj.
Inyiak Ridwan Muzir, Yogyakarta: IRCiSoD.

Ibnu Miskawaih. 1985. Tahdzib al-Akhlak, Beirut, Lebanon: Darul Kutub al-Ilmiah.

John Naisbitt dan Patricia Aburdene, 1990. Megatrends 2000, New York: Ten new
directions.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Departemen Pendidikan Nasional.

Labib, 2001. Memahami Ajaran Tasawuf, Surabaya: Bintang Usaha Jaya.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 119 -


IAIS Sambas Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2018

M. Amin Syukur, 2003. Tasawuf Kontekstual Solusi Problem Manusia Modern,


Yogyakarta: Pustaka.

Muhammad Athiyah al-Abrasyi. Ruh al-Tarbiyah wa al-Ta’lim (Saudi Arabiya: Dar al-
Ihya’).

Moh. Solihin dan Rosihon Anwar, 2008. Ilmu Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia.

Nurcholish Madjid, 1984, Warisan Intelektual Islam, Khazanah Intelektual Islam, Jakarta:
Bulan Bintang.

Nurcholis Madjid. 2008. Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Paramadina.

Nasruddin Razak, 1993, Dienul Islam, Bandung, PT Al-Ma‘arif.

Poerwadarminta, 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Rosihon Anwar, 2010. Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia.

Seyyed Hossein Nasr, 1991, Tasawuf Dulu dan Sekarang, terj. oleh Abdul Hadi WM.,
Jakarta: Pustaka Firdaus.

Sayidiman Suryahadipraja, 1993. Makna Modernitas dan Tantangannya terhadap Iman


dalam Kontekstual Ajaran Islam, Jakarta: Paramadina.

Undang-undang Sisdiknas, UU RI Nomor 20 tahun 2003.

Quraish Shibab, 1998. Wawasan al-Qur’an, Bandung, Mizan.

Zakiah Daradjat, 1993. Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (Jakarta: Haji
Masagung).

Zakiah Darajat, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 120 -


POLITIK HIJRAH SEKARMAJI KARTO SUWIRYO

Yana Waliyadin
Yanawdwaliyadin@gmail.com

ABSTRAK

Politik Hijrah SekaMaji Karto Suwiryo adalah salah satu politik non cooperatif untuk
melepasakan berbagai kemelut yang terjadi di kubu PSII. Maka, adanya sebuah brosur hijrah
itu dijadikan salah satu modal awal dalam mempertahankan ideologi dan menjalankan sistem
hukum Islam juga tidak adanya cooperatif dalam masalah akidah, karena kemajuan Islam
dalam membangun sebuah negara itu jelas bahwa harus di sesuaikan dengan al-quran dan rislah
Rasulullah dengan konsepnya Iman, Hijrah dan Jihad. Dasar-dasar pemikiran yang mengilhami
lahirnya sistem politik hijrah, di uraikan secara terperinci dalam sebuah brosur hijrah dan
kemudian menjadi sistem politik yang dianut oleh PSII. Dan wewenang untuk menjelaskan
sikap hijrah ini diserhakan kepada SM. Karto Suwiryo dalam kedudukannya sebagai Vice
President Dewan Psii, sebagaimana tercantum.

KATA KUNCI: Politik Hijrah, PSII, Karto Suwiryo

PENDAHULUAN memiliki landasan syari’ah. Perintah hijrah


Hijrah dalam terminologi al-quran me- kepada Nabi Muhammad saw. Telah dipe-
rupakan pola dan strategi perjuangan fi rintahkan Allah sejak masa pertama turun-
sabilillah menuju futuh dan falah. Disampi- nya wahyu. Di dalam surat Al-Muddatsir
ng perintah Allah yang wajib di jalankan, ayat 5, Allah berfirman :”Warrujza Fahzur
apda masa Nabi saw. Hijrah juga merupa- Dan tinggalkan lah hal-hal yang keji (dosa)
kan tindakan praktis, gerak langkah serta Hijrah dalam pengertian ayat di atas,
strategis perjuangan yang apa gilirannya berarti meninggalkan segala macam sifat
menjadi titik awal kemenagan Islam dan dan perbuatan keji yang tidak diridhai
kejayaan kaum muslimin. Disetiap tempat Allah, dan tidak berdasarkan hudud atau
dimana kata hijrah digunakan dalam Al- Allah swt. Sesungguhnya sikap Hijrah
Quran, selalu diawali dengan Iman, kemu- merupakan konsekuensi dari aqidah tauhid.
dian diikuti dan diasosiasikan dengan jihad. Kalimat syahadat sebagai pernyataan tau-
Dan tidak ada tindakan hijrah dianggap hid, adalah berarti pernyataan ta’at kepada
shahih (absah) manakala dalam hijrah hukum Allah, dan pengingkaran terhadap
tersebut, iman dan jihad tidak disertakan. hukum lainnya. Realisasi dari pernyataan
Akan tetapi umumnya kaum muslimin ini adalh dalam bentuk hijrah yang akan
mengenal, bahwa dalam sejarah Islam, membuahkan sikap furqan. Dengan demi-
hijrah syar’i ahnya terjadi dua kali saja. kian, manusia yang sudah mengikrarkan
Yaitu pertama, hijrahnya beberapa sahabat syahadatain, secara otomatis dituntut untuk
nabi saw. Ke Ethiopia. Dan kedua, melakukan hijrah. Sebab tidaklah sempurna
hijrahnya Nabi Muhammad saw. Dan kaum iman seseorang tanpa melakukan hijrah.
muslimin ke Madinnah. Setelah itu, Hijrah Sebagaiman firman Allah swt:” Dan orang-
tidak ada lagi. Kalaupun ada lagi. Kalaupun orang yang beriman dan berhijrah srta
ada istilah ataupun tindakan hijrah di luar berjihad di jalan Allah; dan orang-orang
yang sudah disebutkan tadi, dianggap tidak yang memberi tempat pemondoakn dan
Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 121 -
IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

pertolongan, mereka itulah orang yang itu semua fitnah itu harus dijauhi; dan
benar-benar beriman. Mereka memperoleh menjauhi fitnah itu disebut hijrah.
ampunan dan rezeki yang mulia.” (Q.S. Al- Hijrah dalam pengertian seperti inilah,
Anfal: 74). maka konsep hijrah yang di tawarkan oleh
Sebagai tuntunanan syari’ah, hijrah SM. Kartosuwiryo sebagai strategi perjua-
berlaku sepanjang zaman. Rasulullah saw. ngan yang harus dipahami
Bersabda : “ Tidak terputus hijrah hingga
terputusnya taubat. Dan tidak terputus PEMBAHASAN
taubat hingga terbit matahari dari barat” Pengertian Politik
(H.R. Ahmad dan Abu Daud). Politik, dalam terminologo Bahasa
Hadits ini secara eksplisit mengisyarat Arab disebut “asy-siyasah” masdar dari
kan, bahwa wajib bagi kaum muslimin kata “sasa yasusu” pelkaunya di sebut “sa
untuk melakukan hijrah kapan dan dimana is” menurut Qardhawi, kosa kata ini berasal
pun juga. Sebagaimana diyakini oleh Imam dari bahsa arab asli. seterusnya qrdhawi
SM Kartosuwiryo, bahwa konsep hijrah menukil penggalan kata dari Lisanul Arab,
bukan sekedar peristiwasejarah berpindah- karanngan Ibnu Manzur, kosa kata atau
nya Nabi saw. Dari Mekkah ke Yatsrib saja, “sawasa”, “as-sus” artinya kepemimpi-
tetapi lebih dari itu,” Hijrah itu adalah salh nan. Dengan demikian, jika di katakan “
satu perbuatna Nabi yang sangat penting; sasuhumsusan”, mereka mengangkat seo-
penting karena sesudah Hijrah kaum rang menjadi pemimpin, sehingga formula-
Muslimin hidup di zaman baru, zaman yang si dari kata-kata berikut mengandung arti:
terang cuaca, karean sorotnya nur Ilahy ke seseorang mengatur urusan politik. Jadi,
tanah Madinah. secara lengkap “as siyasah” artinya kewa-
Di dalam AlQur’an disebutkan. Bahwa jiban menangani sesuatu yang mendatang-
latar belakang dilakukannya hijrah Nabi kan kemaslahatan. politik atau siyasah da-
saw. Dan kaum muslimin yang menyertai lam Islam bermakna mengurus, memimpin,
beliau adalah terjadinya fitnah yang memerintah, menyuruh, mengelola kepen-
menimpa ummat ini. Allah berfirman: “ tingan umum, al-hikmiyah, almulk, mene-
Sesungguhnya Rab-mu bagi orang-orang gakan syri ‘at (Zainal Rahmawati).
yang berhijrah setelah mereka mendapat Politik dalam Islam Atau teologi poli-
fitnah, kemudian berjihad dan bersabar, tik Islam, sering memunculkan dua kutub
sesungguhnya Rab-mu setelah itu adalah pandangan yang bersifat ekstirm. kedua
Maha Pengampun lagi Maha penyayang. pandangan itu adalah, pertama, kelompok
(Q.S.An. Nahl: 110). yang berpendirian bahwa politik merupa-
Selain itu, Nabi saw. Bersabda: “ Maka kan bagian integral dari ajaran Islam.
hijrah itu diwajibkan bagi orang Islam kedua: kelompok yang menolak politik
karena khawatir mendapatkan fitnah bukan sebagai bagian dari ajaan Islam .
(ujian) lantaran sebab agamanya.” pandangan kelompok pertama, melahirkan
Istilah fitnah, tidak saja berarti ujian gagasan Islam Din Ad-Daulah. sementara
dalam bentuk fisik, teror mental, intimidasi, kelompok kedua melahirkan negara seku-
atau tekanan-tekanan lahiriah. Fitnah dalam ler (Zainal Rahmawati).
pengertian syar’i juga di maksudkan , Adapun beberapa pendapat dan penger
segala daya upaya yang dilakukan musuh tian mengenai politik
Islam. Bahkan segala ikatan kelembagaan, 1. Menurut Asad (1954), politik adalah
organisasi, partai, tradisi, sosial kemasyara menghimpun kekuatan, meningkatkan
katan atau apa pun jua, jika karena itu kualitas dan kuantitas kekuatan, meng-
menyebabkan seseorang menyimpang dari awasi dan mengendalikan kekuatan, dan
jalan Allah swt, itu juga fitnah. Oleh karena menggunakan kekuatan, untuk menca-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 122 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

pai tujuan kekuasaan dalam negara dan kedudukan agama dan negara “saling
institusi lainnya. berkelindan, tanpa kekuasaan negara yang
2. dalam pandangan Abdulghani, perjuang bersifat memaksa, agama berada dalam
an politik bukan selalu “ de kunst het bahaya , sementara tanpa wahyu, negara
mogelijke” tapi seringkali melahan “ de pasti menjadi sebuah organisasi yang
kunst onmogelijke” (politik adalah seni tiranik.” sedangakan menurut pemahaman
tentang yang mungkin dan tidak menurut Sukarmaji Kartosuwiryo Politik
mungkin). Sering pula politik diartikan adalah asal mulanya terambil daripada
“ machtsvorming enmachtsaawending” bahasa asing “polis”. Yang maknanya:
(politik adalah pembentukan dan (peng- “kota negeri” atau “negara”. Sehingga kata-
gunaan kekuatan) kata “politik” itu mengandung makna:
3. Bluntschli (1935) memandanag politik cara-cara mengatur dan memerintah sesua
sebagai” Politik is more an art a science tu negara (SM, Kartosuwiryo).
and to do with the practical conduct or Dulu pada zaman penjajahan belanda.
guidance of the state” (Politik lebih Mereka merasa mempunyai hak memasuk-
merupakan seni daripada ilmu tentang an dirinya dalam golongan “bangsa yang
pelaksanaan tindakan dan pimpinan dipertuan”, sedang bangsa Indonesia diang
(praktis negara) gapnya sebagai” bangsa yang diperhamba”,
4. isjwara (1935) mencatat beberapa arti bangsa yang mempunyai jiwa budak, yang
tentang politik dari sejumlah ahli. Cuma patut diperintah, ditindas dan
Diantaranya adalah: Loewenstein yang dirampas. Sementara itu bangsa Indonesai
berpendapat “Politik is nicht anderes als kehilangan hak-haknya untuk menentukan
der kamps un die macht” (Politik tidak nasibnya sendiri, untuk mengatur dan
lain merupakan perjuangan kekuasaan memerintah negeri dan bangsanya sendiri.
(Jurnal, Abdullah Zawawi, 2005). Keadaan yang serupa itu berlaku atas kita
sedangkan menurut para cendekiawan sekalian kurang lebih tiga setengah abad
dan Ulama Ibu Thaimiyah dalam kitab lamanya (350 tahun) (SM, Kartosuwiryo).
Siyasah as-Syar’iyyah, hal 168 menjelas- Oleh karena itu, berarti secara keseluruhan
kan bahwa politik atau siyasah adalah salah satu
“ wahai diketahui bahwa mengurusi sistem atau aturan main yang di jalankan
dan melayani kepentingan manusia meru- oleh seorang pemimimpin dalam mengatur
pakan kewajiban terbesar agama dimana sebuah negara yang tujuannnya untuk
agama dan dunia tidak bisa tegak tanpa- menegakan syari’at Islam dan kemaslahat-
nya. sungguh bani Adam tidak akan leng- an ummat di dunia (Jurnal, Abdullah
kap kemeslahatannya dalam agamatanpa Zawawi, 2005).
adanya jama’aah dan tidak ada jamaa’ah
tanpa adanya kepemimpinan. Nabi bersab- Pengertian Hijrah
da:‘jika keluar tiga orang untuk bersafar Secara bahasa hijrah artinya Keluar
maka hendaklah mereka mengangkat salah sedangkan menurut para pendapat bahwa
satunya sebagai pemimpin bahkan dalam salah satunya Imam Al Asfahani hijrah
kelompok kecil sekalipun dalam rangka berarti perpisahannya seseorang dengan ya-
melakukan amar ma’ruf nahi munkar, ng lain, baik berpisah secara badaniah, li-
melaksanakan jihad, menegakan keadilan, san, atau dengan hati. Meninggalkan sesua-
menunaikan haji, mengumpulkan zakat, tu daerah berarti berpisah secara fisik (ba-
mengadakan shalat Ied, menolong orang dan). Membenci seseorang berarti memisah
yang didzalimi, dan menrapkan hukum kan dirinya denga orang lain secara psikhis
hudud.” (qalbiyah), dan seara lisan erarti tidak mau
lebih jauh Ibnu Thaimiyah mengutif berbicara dengan orang lain.
Khlaid Ibrahim Jindan berpendapat : bahwa

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 123 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Sedangkan menurut At-Thabari, bah- tama itu, berkisar antara masalah cooperasi
wa hijriah dimaknai meninggalkan perbuat dan non cooperasi serta sistem politik
an yang mengarah pada perbuatan dosa, hij hijrah. Suasana ini di perburuk lagi dengan
rah juga bermakna juga meninggalkan semakin hebatnya tekanan yang dilakukan
orang tua yang tidsak beriman dengan cara rezim kolonial belanda terhadap partai-
yang baik dan hijrah yang bermakna tidak partai politik non cooperatif.
mengabaiakan Al-Quran, di samping hijrah Pada gilirannya, dengan alasan partai
yang bermakna meninggalkan suatu akan menjadi lemah karena tekanan
kondisi tertentu karena Allah semata penguasa, maka pada tahun 1953, Agus
(Jurnal Siti Mabruroh, 2003). Salim sebagai ketua Dewan Partai meminta
kepada Lajnah Tanfidziyah yang di pimpin
Strategi hijrah antara Taktik dan Abikusno Cokro Suyoso untuk meninjau
Konflik kembali sistem politik Hijrah. Permintaan
Wafatnya HOS Cokroaminoto (1943), ini diajukan sehubungan dnegan keluarnya
dibarengi dengan kekacuan politik yang peraturan- peraturan yang lebih ketat dari
melanda seluruh negeri, dan secara otoma- penjajah belanda guna membatasi kegiatan
tis amat berpengaruh bagi kondisi ummat partai politik yang non cooperasi. Tetapi
Islam Indonesia. Tahun-tahun berikutnya Lajnah menolak ususl Agus Salim. Atas
kita akan menyelesaikan perpecahan demi penolakan ini, Agus Salim memisahkan diri
perpecahan telah merobek-robek kesatuan dari PSII. Selanjutnya memilih untuk
ummat. Tidak terkeculai PSII (Partai mendirikan Psii penyadar bersama kawan-
Syarikat Islam Indonesia) pun dilanda oleh nya, Sangaji. Inilah golongan pertama yang
badai kemelut internal. Menurut sejarah- mufarraqah (memisahkan diri ) dari PSII
wan Pringgodigdo, pada tahun 1937 saja Golongan kedua yang memisahkan diri
kemelut di dalam tubuh PSII telah meme- dari induk organisasi dipimpin oleh
cah belah partai tersebut akibat perbedaan sukiman bersama-sama dengan Wali
paham di kalangan tokoh-tokoh partai, Alfatah dan KH. Mas Mansur. Kelompok
dalam hal menentukan kebijakan serta ini tidak setuju dengan diteruskannya
taktik perjuangan (Irfan S. Awwas, 1999). sisitem politik hijrah yang dianggapnya
M terlampaui radikal;. Karena tuntutannya
Maka dengan kondisi tersebut sudah tidak dapat dipenuhi, akhirnya mereka juga
jelas bahwa di tubuh Islam itu sendiri keluar dan mendirikan Partai Islam (PII).
terjadi sebuah perpecahan yang mengakibat Akan tetapi tidak lama setelah itu , sukiman
kan lahirnya sebuah beberapa paham dan dan dkk. Mengirim surat kepada PB PSII,
pendapat yang berbeda beda. Dengan demi dan menerangkan bahwa mereka mau
kian supaya demikian supaya Islam pada bergabung lagi asalkan partai ini bersedia
saat itu lebih terorientasi terhadap tujuan menerima syarat-syarat yang akan diaju-
maka kartosuwiryo melahirkan atau mem- kan.
buat sebuah brosur hijrah yang nantinya di Syarat yang dimaksud, terdiri atas tiga
kubu Islam itu sendiri terkena sebuah poin. Pertama melepaskan konsep hijrah
disiplin gerakan. (pengirim surat berpendapat, hijrah tidak
boleh dijadikan asas perjuangan). Kedua ,
Brosur Hijrah agar partai semata-mata mengurusi aksi
Ketika di adakan kongres PSII 1931, politik (pekerjaan sosial dan ekonomi
SM. Karto Suwiryo terpilih sebagai sekre- haruslah diserahkan kepada perkumpulan-
taris umum, dan jabatan ini tetap di pegang perkumpulan lainnya). Dan ketiga, selekas
annya hingga menjelang diadakan kongkres nya mencabut disiplin partai yang sudah di
partai berikutnya. Timbulnya berbagai kenakan terhadap Muhammadiyah.
kemelut di dalam tubuh partai Islam per-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 124 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

PB PSII menolak ususlan tersebut, dengan al-quran dan rislah Rasulullah


kecuali demi persatuan ummat, disiplin dengan konsepnya Iman, Hijrah dan Jihad.
paratai terhadap Muhammadiyah mungkin Dasar-dasar pemikiran yang mengil-
dapat ditinjau kembali. Maka tanggal 17 hami lahirnya sistem politik hijrah, diurai-
September 1937, golongan kedua ini rujuk kan secara terperinci dalam sebuah brosur
dengan organisasi induk, kecuali golongan hijrah dan kemudian menjadi sistem politik
pertama, Agus Salim dkk memilih sikap yang dianut oleh PSII. Dan wewenang
Cooperasi dengan rezim penjajah dan untuk menjelaskan sikap hijrah ini diserah-
menjadi anggota Volksraad. kan kepada SM. Karto Suwiryo dalam ke-
Adapun golongan ketiga, sudah tentu dudukannya sebagai Vice President Dewan
adlah PSII induk dengan tokoh-tokohnya Psii, sebagaimana tercantum dalam kata
antara lain: Abikusno Cokro Suyoso, pengantar yang diberikan oleh pimpinan
Wondo Amiseno, dan SM. Kartosuwiryo. Lajnah tanfidziyah Psii, Abi Kusno
Dikala timbulnya kemelut internal menge- Cokrosuyoso.
nai apakah mereka akan bekerja sama Bahwa kini sudah selesai brosur sikap
dengan rezimpenjajah Belanda. Golongan hijrah PSII, yang oleh Formatie pucuk
ketiga ini tetap istiqomah dengan sikapnya pimpinan PSII diserahkan dalam kongres
yang non cooperasi. Bahkan memperbaha- Majelis Tahkim Partai ke-22 kepada sauda-
rui tekad, untuk terus melaksanakan konsep ra SM. Karto Suwiryo untuk dikerjakan
hijrah. Abikusno Cokrosuyoso yang terpi- olehnya, terutama tentang segala keterang-
lih sebagai keyua formatur dalam kongres an, penerangan dan pertimbangan yang
PSII ke -22, Juli 1936 berpendapat bahwa bersifat menjelaskan atas asasnya sikap
politik hijrah harus diteruskan karena deng- Hijrah PSII”.
an ini dilahirkan maksud untuk mempela- Dikatakan selanjutnya, sejak terbitnya
jari dan mencontoh sunaH Rasulullah saw. brosur hijrah ini akan mempunyai kekuatan
Yang teroenting dalam melakukan matc- hukum bagi dunia PSII. Ia akan menentu-
hapiij opbouw (pembinaaan masyarakat). kan gerak, langkah usaha-ikhtiyar dan daya
Hasil selengkapnnya dari kongres ke upaya yang wajib dijadikan pedoman PSII.
22 di Cirebon itu adalah: Mengangkat Ia akan menentukan gerak, langkah usaha-
Wondo Amiseno sebagai presiden partai ikhtiyar dan daya upaya yang wajib
dan SM. Karto Suwiryo sebagai wakil; dijadikan pedoman PSII dalam mengejar
selanjutnya kembali kepada pola perjuang- cita-citanya yang mulia, kemudian segala
an Rasulullah dengan metode Imarahad kekuatan tenaga dan fikiran akan beroleh
(iman-hijrah-jihad), berdasarkan Qur’an: buah daripadanya. Maka dengan pedoman
“sesungguhnya orang-orang yang beriman sikap hijrah tersebut, kaum PSII wajib dan
, hijrah dan berjihad fi sabilillah, mereka tentu mempunyai keyakinan yang seteguh-
itulah yang mengharapkan rahmat Allah. teguhnya, bahwa insya Allah segala cita-
Dan Allah Maha Pengampun dan Maha citanya yang mulia akan tersampai kepada
Penyayang“. (Q.S.Al-Baqarah: 218). Se- arah yang dituju”.
mentara Agus Salim Cs. Telah masuk Brosur hijrah tersebut terdiri dari dua
menjadi anggota Volksraad (Parlemen jilid, dimana uraian-uraian penulisannya
Belanda) menjadikan Qur’an dan Hadits sebagai
Maka, adanya sebuah brosur hijrah itu rujukan utamnnya. Bagian pertama terbagi
dijadikan salah satu modal awal dalam ke dalam lima bab yang mengandung
mempertahankan ideologi dan menjalankan segala keterangan, penerangan, pertimbang
sistem hukum Islam juga tidak adanya an (over wegingen) dan lain-lain, yang ber-
cooperatif dalam maslah akidah, karena kenaan dengan hijrah. Pada bagian ini di
kemajuan Islam dalam membangun sebuah uraikan tentang pengertian ad-Dien yang
negara itu jelas bahwa harus di sesuaikan menyangkut seluruh aspek kehidupan. Di-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 125 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

uraikan pula tentang status dan tugas ma- masalah ini tampil di jelaskan: “ Hijrah
nusia dalam kehidupan di dunia ini. Lebih yang jadi sikap partai itu haruslah jangan
jauh dijelaskan mengenai perjalanan Hijrah diartikan sama dengan sikap non cooperasi
Rasulullah saw. Yang menjadikan hijrah yang dilakukan oleh partai-partai lain
sebagai pola dan Strategi perjuangannya terhadap pemerintah. Sikap non cooperasi
seluruh ummatnya yang datang kemudian. itu adalah sikap negatif. Tetapi sikap hijrah
Karena sesungguhnya strategi hijrah meru- merupakan satu sikap yang positif dan
pakan awal kemenangan perjuangan bersifat membangun. Sebab hijrah itu
rasulullah saw. sesungguhnya suatu sikap penolakan, akan
Setelah itu diuraikan pula tentang mak tetatpi di samping itu dijalankan usaha
na jihad, tujuan dan programnnya. Dalam dengan sekuat-kuatnya untuk membentuk
hal ini beliau mengatakan:” Hampir setiap kekuatan hebat yang menuju kepada Darul
tempat dimana kata hijrah digunakan dalam Islam (Q.S. Ataubah: 20).
Al-Qur’an selalku di ikuti dan diasosiasi- Dalam persfektif teoritis di kenal
kan dengan jihad fi sabilillah. Tiada dengan sejarah sosiologis atau pendekatan
tindakan hijrah dianggap absah, bila dalam sosiologis. Dalam teori ini ini dikenal
hijrah cita-cita jihad tidak dilaksanakan”. faktor-faktor yang digunakan dalam meng-
Allah swt. Berfirman: “ dan orang interpretasikan masalah dalam penulisan
orang yang beriman dan hijrah serta jihad tesis yaitu faktor multikausalitas, kausalitas
pada jalan Allah dan juga orang-orang perubahan sosial dan transformasi stuktu-
yang memberikan pemondokan dan perto- ral.
longan (kepada Muhajirin), adalah orang- Dalam penelitian ini penulis menggu-
orang mukmin sejati. Mereka beroleh nakan teori-teori tersebut yaitu persfektif
ampunan dan rezeki yang besar nialainnya. multikausalitas. Dalam pandangan Sartono
Dan orang-orang yang ada pertalian Kartodirjo tentang masyarakat banyak mem
darah, sebahagiannya lebih dekat terhadap berikan sumbangan konseptual bagi gerak-
yang lain di dalam kitab Allah. Sesungguh an sosial di masyarakat. Konsep–konsep ter
nya Allah Maha Mengetahui segala sebut adalah anomi, regulasi sosial versus
sesuatu”. (Q.S.Al-Anfal: 74-75). integrasi sosial dan kesadaran sosial versus
Pada ayat yang lain Allah swt . kesadaraan kolektif. Konsep-konsep terse-
menegaskan kedudukan mereka dengan but digunakan untuk mempelajari faktor-
firman-Nya: “ orang-orang yang beriman, faktor sosial-psikologis yang mendorong
berhijrah dan berjihad pada jalan Allah lahirnay gerakan sosial masyarakat yang
dengan harta benda dan jiwa mereka, lebih berakibat terhadap masyrakat itu sendiri.
tinggi derajatnya di sisi Allah. Dan mereka Teori kausalitas dan perubahan sosial
itulah orang-orang yang menang”. (Q.S. yang digunakan penulis dalam penulisan
Ataubah: 20). tesis ini karena melihat pemikiran Asy
Di sini perlu di jelaskan , bahwa Syahid tentang ajaran Islam mengenai
prakarsa menulis brosur hijrah tidak datang proses hijrah sekaligus melihat hubungan
dari SM. Kartosuwiryo sendiri, melainkan kausalitasnya. Selain daripada itu penulis
atas permintaan dan persetujuan kongres menggunakan teori transformasi struktural
1936, seperti dapat dibaca dalam” dalam hal ini Sartono melakukan studi
pengiring kalam” yang dirulis langsung sejarah komparatif yang di lakukan dengan
oleh pimpinan Lajnah Tanfidziyah Partai melakukan studi sejarah analitis. Sartono
SI, Abikusno Cokrosuyoso. Penjelasan ini memandang bahwa konflik dari transforma
penting, karena ada sebagian orang si struktural adalah proses sentral dalam
menuduh bahwa tulisan dalam brosur hijran kehidupan sosial yang kesemuannya akan
adalah hanyalah rekayasa SM. Karto berpengaruh pada rekonstruksi sejarah
Suwiryo yang diserahi wewenang dalam

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 126 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

sebagai proses integritas (Sartono an (over wegingen) dan lain-lain, yang


Kartodirjo, 1993). berkenaan dengan hijrah. Pada bagian ini di
uraikan tentang pengertian ad-Dien yang
Dasar-dasar pemikiran yang menyangkut seluruh aspek kehidupan. Di-
mengilhami lahirnya sistem politik uraikan pula tentang status dan tugas manu-
hijrah sia dalam kehidupan di dunia ini. Lebih
Dasar-dasar pemikiran yang mengilha- jauh dijelaskan mengenai perjalanan Hijrah
mi lahirnya sistem politik hijrah, di uraikan Rasulullah saw. Yang menjadikan hijrah
secara terperinci dalam sebuah brosur sebagai pola dan Strategi perjuangannya
hijrah dan kemudian menjadi sistem politik seluruh ummatnya yang datang kemudian.
yang dianut oleh PSII. Dan wewenang Karena sesungguhnya strategi hijrah meru-
untuk menjelaskan sikap hijrah ini diserah- pakan awal kemenangan perjuangan
kan kepada SM. Karto Suwiryo dalam rasulullah saw.
kedudukannya sebagai Vice President De- Setelah itu diuraikan pula tentang mak
wan Psii, sebagaimana tercantum dalam na jihad, tujuan dan programnnya. Dalam
kata pengantar yang diberikan oleh pimpin- hal ini beliau mengatakan:” Hampir setiap
an Lajnah tanfidziyah Psii, Abi Kusno tempat dimana kata hijrah digunakan dalam
Cokrosuyoso. Al-Qur’an selalku di ikuti dan diasosiasi-
: Bahwa kini sudah selesai brosur sikap kan dengan jihad fi sabilillah. Tiada
hijrah PSII, yang oleh Formatie pucuk tindakan hijrah dianggap absah, bila dalam
pimpinan PSII diserahkan dalam kongres hijrah cita-cita jihad tidak dilaksanakan”.
Majelis Tahkim Partai ke-22 kepada Allah swt. Berfirman: “ dan orang
saudara SM. Karto Suwiryo untuk dikerja- orang yang beriman dan hijrah serta jihad
kan olehnya, terutama tentang segala kete- pada jalan Allah dan juga orang-orang
rangan, penerangan dan pertimbangan yang yang memberikan pemondokan dan perto-
bersifat menjelaskan atas asasnya sikap longan (kepada Muhajirin), adalah orang-
Hijrah PSII”. orang mukmin sejati. Mereka beroleh
Dikatakan selanjutnya, sejak terbitnya ampunan dan rezeki yang besar nialainnya.
brosur hijrah ini akan mempunyai kekuatan Dan orang-orang yang ada pertalian
hukum bagi dunia PSII. Ia akan menentu- darah, sebahagiannya lebih dekat terhadap
kan gerak, langkah usaha-ikhtiyar dan daya yang lain di dalam kitab Allah. Sesungguh-
upaya yang wajib dijadikan pedoman PSII. nya Allah Maha Mengetahui segala
Ia akan menentukan gerak, langkah usaha- sesuatu” (Q.S.Al-Anfal: 74-75).
ikhtiyar dan daya upaya yang wajib Pada ayat yang lain Allah swt .
dijadikan pedoman PSII dalam mengejar menegaskan kedudukan mereka dengan
cita-citanya yang mulia, kemudian segala firman-Nya: “ orang-orang yang beriman,
kekuatan tenaga dan fikiran akan beroleh berhijrah dan berjihad pada jalan Allah
buah daripadanya. Maka dengan pedoman dengan harta benda dan jiwa mereka, lebih
sikap hijrah tersebut, kaum PSII wajib dan tinggi derajatnya di sisi Allah. Dan mereka
tentu mempunyai keyakinan yang seteguh- itulah orang-orang yang menang”.
teguhnya, bahwa insya Allah segala cita- (Q.S.Ataubah: 20).
citanya yang mulia akan tersampai kepada Di sini perlu di jelaskan , bahwa
arah yang dituju”. prakarsa menulis brosur hijrah tidak datang
Brosur hijrah tersebut terdiri dari dua dari SM. Kartosuwiryo sendiri, melainkan
jilid, dimana uraian-uraian penulisannya atas permintaan dan persetujuan kongres
menjadikan Qur’an dan Hadits sebagai 1936, seperti dapat dibaca dalam” pengiri-
rujukan utamnnya. Bagian pertama terbagi ng kalam” yang dirulis langsung oleh
ke dalam lima bab yang mengandung pimpinan Lajnah Tanfidziyah Partai SI,
segala keterangan, penerangan, pertimbang Abikusno Cokrosuyoso. Penjelasan ini pen

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 127 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

ting, karena ada sebagian orang menuduh kan studi sejarah analitis. Sartono meman-
bahwa tulisan dalam brosur hijran adalah dang bahwa konflik dari transformasi stuk-
hanyalah rekayasa SM. Karto Suwiryo tural adalah proses sentral dalam kehidupan
yang diserahi wewenang dalam masalah ini sosial yang kesemuannya akan berpengaruh
tampil di jelaskan: “ Hijrah yang jadi sikap pada rekonstruksi sejarah sebagai proses
partai itu haruslah jangan diartikan sama integritas (Sartono Kartodirjo, 1993).
dengan sikap non cooperasi yang dilaku-
kan oleh partai-partai lain terhadap peme- SIMPULAN
rintah. Sikap non cooperasi itu adalah Hijrah merupakan tindakan praktis, ge
sikap negatif. Tetapi sikap hijrah merupa- rak langkah serta strategi perjuangan yang
kan satu sikap yang positif dan bersifat apa gilirannya menjadi titik awal kemena-
membangun. Sebab hijrah itu ngan Islam dan kejayaan kaum muslimin.
sesungguhnya suatu sikap penolakan, akan Disetiap tempat dimana kata hijrah diguna-
tetatpi di samping itu dijalankan usaha kan dalam Al-Quran, selalu diawali dengan
dengan sekuat-kuatnya untuk membentuk Iman, kemudian diikuiti dan diasosiasikan
kekuatan hebat yang menuju kepada Darul dengan jihad. Dan tidak ada tindakan hijrah
Islam (Q.S.Ataubah: 20). dianggap shahih (absah) manakala dalam
Dalam persfektif teoritis di kenal hijrah tersebut, iman dan jihad tidak
dengan sejarah sosiologis atau pendekatan disertakan.
sosiologis. Dalam teori ini ini dikenal fak- 1. konsep hijrah yang diajukan oleh Karto
tor-faktor yang digunakan dalam mengin- Suwiryo adalah salah satu konsep untuk
terpretasi masalah dalam penulisan yaitu memeprtahankan sebuah ideologi Islam
faktor multikausalitas, kausalitas, perubah- dan menjadi salah satu konsekuensi
an sosial dan transformasi struktural. untuk mempertahankan Akidah.
Dalam penelitian ini penulis menggu- 2. Brosur hijrah adalah salah satu jalan
nakan teori-teori tersebut yaitu persfektif yang dilakukan oleh SM. Kartosuwiryo
multikausalitas. Dalam pandangan Sartono untuk tudak ada kerja sama (cooperatif)
Kartodirjo tentang masyarakat banyak mem dengan belanda dalam membangun
berikan sumbangan konseptual bagi gerak- sebuah tatanan hukum negara.
an sosial di masyarakat. Konsep–konsep 3. Konsep hijrah tidak semata-mata dibuat
tersebut adalah anomi, regulasi sosial dengan sendirinya tetapi konsep hijrah
versus integrasi sosial dan kesadaran sosial karto Suwiryo di buat hasil kongres dan
versus kesadaraan kolektif. Konsep-konsep untuk tujuanya meneyelamatkan umat
tersebut digunakan untuk mempelajari manusia kepadah akidah yang sebenar-
faktor-faktor sosial-psikologis yang mendo nya dan kembali kepada tauhid yang
rong lahirnya gerakan sosial masyarakat sebenarnya.
yang berakibat terhadap masyrakat itu 4. Politik Hijrah yang di konsep membuk-
sendiri. tikan bahwa Karto Suwiryo adalah salah
Teori kausalitas dan perubahan sosial satu pejuang dalam melawan penjajah
yang digunakan penulis dalam penulisan belanda dan melepaskan dari sistem
tesis ini karena melihat pemikiran Asy yang dibangun oleh orang-orang musy-
Syahid tentang ajaran Islam mengenai rik menuju kepada sistem Allah yang se
proses hijrah sekaligus melihat hubungan benarnya.
kausalitasnya.
Selain daripada itu penulis mengguna-
kan teori transformasi struktural dalam hal
komparatif yang dilakukan dengan melaku-

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 128 -


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Zulfidar Akaha, Siapa Teroris Siapa Khawarij, 2006, penerbit Pustaka Alkautsar,
Jakarta Timur
Abul ‘Ala Almududi, Khilafah dan Kerajaan, 1984, penerbit Mizan, Bandung
Abdul Kadir, Islam dan Perundang-undangan, 1959. Penerbit Bulan Bintang, Jakarta
Abdul Wahid dkk, Kejahatn terorisme, 2004 penerbit PT Refika Aditama Bandung.
AM. Waskito, Air Mata Presiden Mursi, 2013 , penrbit Pusta Alkautsar
Al-Qur’anul Karim
C. Van Dijk, Darul Islam Sebuah Pemberontakan, 1945, penerbit Grafiti Prees, Jakarta
Irfan. S Awwas, Jejak Jihad SM. Kartosuwiryo, 2008 penerbit Uswah, Yogyakarta
J. Suyuthi Pulungan, Prinsip-Prinsip Pemerintah dalam Piagam Madinah di Tinjau dari
Pandangan Al-Quran, 1994, penerbit Rajawali Press, Jakarta
Jurnal, Kartosuwiryo dan NII, Aziyumardi Azra, 2012
Jurnal, Anzar Abdullah, Gerakan Islam Dalam Persfektif Historis, 2016
Jurnal, Saoki, Aktualisasi Makna Jihad Dalam Kehidupan Modern, 2013
Jurnal, H. Aceng Kosasih, Konsep Masyarakat Madani
Jurnal, Sidik Zatmika,Warisan Kejayaan Madinnah Bagi Pengembangan Kajian Ilmi
Sosial dan Politik, 2012
Jurnal, Siti Mabruroh, Hijrah Menurut At.Thabari dakam Kitab Tafsir Jami’ Al-Bayan
‘an Ta’wil ay Al-Quran
Jurnal, DR. Zainal Rahawarin, Teologi Politik Islam
Jurnal, Otoman, Pemikiran Politik Hasan Al-Bana (1906-1949) dan Pembentukan
Radikalisme Islam, 2005
Jurnal, Muhammad Latif Fauzi, Konsep Negara Dalam Persfektif Piagam Madinnah dan
Piagam Jakarta, 2005
Jurnal, Abdullah Zawawi, Politik Dalam Persfektif Islam, 2015
Jurnal, M. Sidi Ritaudin, Rekontruksi Pengembangan Masyarakat Islam dalam
Persfektif Islam, 2008
Jurnal, Hamka, Hijrah Dalam Persfektif Sosio Kutur Historis, 2005
Mahdi Fadulullah, Titik Temu Agama Politik, 1991, penrbit CV. Ramadhani, Solo
Taufiq Ali Wahbah, Jihad dalam Islam 1405, penerbit Media Dakwah, Jakarta

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 129 -


IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018

Ramli Kabi, Ahmad Shiddiq Abdurrahman, MA, Ba’at Satu Prinsip Gerakan Islam, 1993
penerbit El-Fawaz Prees, Jakarta
Sulasman, M. Hum, Metodologi Penelitian Sejarah Sejarah, 2014 penerbit Pustaka Setia,
Bandung
Wali Al-Fattah, Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwah, 1990, penerbit Al-Jama’ah, Jakarta
Yusuf Qardhawi, Gerakan Islam, 1991 penerbit Robbani Press Jakarta
Munir Muhammad Gadhban, Manhaj Haraki Juz I 1992 penerbit, Robbani Press, Jakarta
Munir Muhammad Gadhban, Manhaj Haraki Juz II1994 penerbit, CV. Pusta Mantiq, Solo
Munir Muhammad Gadhban, Manhaj Haraki Juz III 1996 penerbit, CV. Pusta Mantiq,
Solo
Zainal Abidin Ahmad, Konsepsi Negara Bermoral, 1975 penerbit Bulan Bintang , Jakarta
Zainal Abidin Ahmad, Konsepsi Negara Bermoral, 1949 penerbit Al’Ma’arif , Jakarta

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 130 -

Anda mungkin juga menyukai