Nyeri dapat digambarkan sebagai sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita
mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas,
gemetar, kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam.
Jenis nyeri:
Sengatan lebah dan pergelangan kaki yang terkilir merupakan contoh nyeri
nosiseptif. Hal ini merupakan nyeri yang sering terjasdi setelah kerusakan tulang,
sendi, kulit, atau jaringan lunak tubah
Nyeri pada sendi akibat arthritis rheumatoid merpakan contoh nyeri peradangan.
Sakit kepala dan saraf yang terjepit dapat merupakan nyeri neuropatik biasanya
terjadi setelah kerusakan jaringan saraf.
Dalam menanggapi nyeri pada Dysmenoerhae atau kram perut saat mentruasi datang
berbeda-beda bagi setiap orang. Beberapa mungkin tidak merasakan sakit hanya saja
merasakan terganggu, tetapi tidak sedikit pula yang merasakan sakit parah. Nyeri
menstruasi yang parah dapat mengganggu hingga periode menstruasi berakhir.
Tingkat hormone yang lebih tinggi akan menyebabkan rasa sakit yang lebih parah . rasa
sakit saat menstruasi terkadang juga diiringi oleh mual, muntah, sakit kepala dan diare.
Dalam mengatasi nyeri saat haid masyarakat Jawa Barat menggunakan cara sebagai
berikut :
Terdapat 2 jenis dismenorea, yaitu primer dan sekunder. Dismenorea primer diduga
disebabkan oleh tingkat prostaglandin yang berlebihan, yaitu hormon yang membuat
rahim berkontraksi saat menstruasi dan melahirkan. Rasa sakit ini disebabkan oleh
pelepasan hormon-hormon ini ketika lapisan (endometrium) mengelupas selama periode
menstruasi. Hal ini menyebabkan kontraksi uterus dan penurunan aliran darah ke uterus.
Faktor yang dapat membuat rasa sakit dismenore primer termasuk uterus posisi
retrofleksi, menstruasi tidak teratur, kurang olahraga, stres psikologis atau sosial,
merokok, minum alkohol, kelebihan berat badan, riwayat keluarga dismenore, dan mulai
menstruasi sebelum usia 12 tahun.
Dismenore sekunder disebabkan oleh sejumlah kondisi, termasuk fibroid (tumor jinak
yang berkembang di dalam dinding uterus), infeksi menular seksual, endometriosis,
penyakit radang panggul, kista atau tumor ovarium, penggunaan alat kontrasepsi dalam
rahim, dan metode pengendalian kelahiran.