Anda di halaman 1dari 28

PPGD Pusbankes 118

Tujuan Pembelajaran
 1. Mengerti patofisiologi terjadinya penurunan
kesadaran karena gangguan sirkulasi darah otak
 2. Mampu mengenali dan melakukan asesmen
 3. Mampu melakukan pengelolaan awal dan
transportasi ke rumah sakit
Definisi stroke:
 Stroke adalah gangguan fungsi otak (global) yang
terjadi mendadak lebih 24 jam akibat gangguan
pembuluh darah otak, bukan akibat trauma,
tumor atau infeksi.
STROKE : 1 diantara 6

1 diantara 6 orang akan


terkena stroke
Setiap 6 detik akan ada 1
stroke

80% adalah trombotik


Manajemen Stroke
3 fase:
 1. Prahospital
 2. Tatalaksana di rumah sakit
 3. Tatalaksana untuk pasien stroke yang survive
Manajemen Pra-hospital
 Pengenalan adanya gejala stroke
 (sebagian besar pasien datang di rumah sakit dalam
keadaan terlambat)
 Stroke adalah kedaruratan medik
 Perlu dikenali secara dini
 Deteksi
 Pengiriman pasien ke rumah sakit
 Tatalaksana di ambulans
 FAST : facial weakness, arm weakness, speech
disturbances, tell emergency
 AWAS Stroke: anggota gerak lemah, wajah perot,
afasia (gangguan bicara), segera ke rumah sakit

 Gangguan kesadaran yang bersifat tiba-tiba patut


dicurigai sebagai sebuah stroke
Manajemen Prahospital
 Deteksi stroke
 Transportasi:
 Personil terlatih
 EKG, glucometer, pulse oksimeter
 ABC nya resusitasi:
 Oksigenasi
 Intubasi pada pasien koma, aspirasi,
 hipoventilasi + bantuan nafas bila perlu
 Kateter intravena
 Cairan infus isotonik: NaCl 0.9%, Ringerfundin
Tatalaksana di Rumah Sakit
 Tatalaksana di IGD
 Tatalaksana di Ruang Rawat
 Rehabilitasi
Tatalaksana di IGD
 Catat onset kejadian stroke
 Nilai kesadaran
 Nilai jalan nafas dan oksigenasi
 Nilai hemodinamik
 Nilai kekuatan otot
 Nilai masalah lain (DM, penyakit lain, pemakaian obat
dll)
.
 Penilaian Kesadaran
dengan GCS
 (Glasgow Coma Scale)
Apakah ada deviasi conjugate?
.
.
Pemeriksaan untuk menyingkirkan
diagnosis banding
 Tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu, respirasi
 Glukose,elektrolit
 Analisis gas darah
 Obat-obataan tertentu
 Pemeriksaan imaging otak
Tatalaksana di IGD
 Stabilisasi jalan nafas dan oksigenasi
 Stabilisasi hemodinamik
 Pengendalian suhu
 Pengendalian TIK : posisi kepala 20-30 derajat
 hindari penekanan vena jugularis
 Pasang DC bila tidak sadar atau afasia dan
asesmen menelan
 Pemeriksaan penunjang
Tatalaksana di ruang rawat
 Manajemen Cairan
 Manajemen nutrisi
 Pencegahan komplikasi
 Terapi farmaka (tergantung jenis patologi stroke)
 Tatalaksana medis lain : kelola tekanan darah,
suhu, gula darah, kondisi medis lain
Tatalaksana di ruang rawat
 Manajemen cairan dan nutrisi :
 *cairan isotonis
 *kebutuhan cairan 30 ml/kg/hari
 *infus: disisi sehat
 *perhatikan balans cairan
 *nutrisi enteral
 *periksa fungsi menelan
Tatalaksana di ruang rawat
 Awasi komplikasi:
 *pemberatan gejala
 *pneumonia orthostatik akibat immobilisasi atau
aspirasi
 *perdarahan saluran cerna
 *kejang
 *TIK meningkat
Unit stroke
 Unit stroke khusus di peruntukkan pasien stroke
 Terbukti menurunkan kematian dan kecacatan
 Diperlukan peran perawat mahir stroke
Rehabilitasi
 Seawal mungkin dilakukan rehabilitasi
 Sesuai kebutuhan dan kondisi pasien
 Libatkan keluarga
 Memperbaiki kecacatan dan mencegah komplikasi
Mencegah serangan ulang
 Kendalikan faktor risiko
 Libatkan keluarga
 Kontrol teratur
 Cara cerdas cegah stroke:
 *cari dan kendalikan faktor risiko
 *enyahkan rokok
 *rajin olahraga
 *diet seimbang
 *awasi tekanan darah
 *hindari stress
Kesimpulan
 Stroke adalah salah satu penyebab penurunan
kesadaran
 Diagnosis banding gangguan kesadaran lain harus
di cari (eksplorasi)
 Stabilisasi ABC dilakukan pada semua kasus dan
tatalaksana spesifik dilakukan tergantung
penyebabnya.

Anda mungkin juga menyukai