Anda di halaman 1dari 100

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH

DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN


KEGIATAN PEMBELAJARAN
DI MTS ROUDLOTUL FURQON DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU
KAB. SEMARANG TAHUN 2014

SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh :
MOHAMAD NASROH
NIM. 11108036

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
TAHUN 2014

i
ii
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIG
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721
Website : wwww.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

Dr. M. Zulfa, M.Ag


Dosen STAIN Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lampiran : 4 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi Sdr. Mohammad Nasroh
Kepada Yth :
Ketua STAIN Salatiga
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudari :
Nama : Mohammad Nasroh
NIM : 11108036
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH
DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DI MTS ROUDLOTIL
FURQON DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB.
SEMARANG TAHUN 2014
Dengan ini kami mohon kepada Bapak ketua STAIN Salatiga agar skripsi saudara
tersebut diatas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 23 Agustus 2014
Pembimbing

Dr. H.M.Zulfa, M.Ag


NIP. 19520430 197703 1 001

iii
SKRIPSI

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH

DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

DI MTS ROUDLOTUL FURQON DESA KEBUMEN

KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2014

DISUSUN OLEH:
MOHAMMAD NASROH
NIM. 11108036

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah


Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga,
pada tanggal 23 September 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : ASFA WIDIYANTO, Ph.D

Sekretaris Penguji : RASIMIN, M.Pd

Penguji I : Drs. MIFTAHUDIN, M.Ag

Penguji II : Dra. NURHASANAH, M. Pd

Penguji III : Dr. M. ZULFA, M. Ag

Salatiga, 29 September 2014


Ketua STAIN Salatiga

Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd


NIP. 19670112 19920

iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mohammad Nasroh


NIM : 11108036
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH
DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DI MTS ROUDLOTUL
FURQON DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB.
SEMARANG TAHUN 2014

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 26 Agustus 2014


Yang menyatakan,

Mohammad Nasroh

v
MOTTO

                 

        


Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-
kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S al-Ra‟d: 11)

‫للَاِ فِي َسخَ ِط اَ ْل َوالِ َديْن‬


َ َ ‫ َو َسخَ ط‬,‫ضا اَ ْل َوالِ َدي ِْن‬ َ َ ‫ضا‬
َ ‫للَاِ فِي ِر‬ َ َ‫ع َْن اَلنَبِي صلى للَا عليه وسلم ق‬
َ ‫ ِر‬:‫ال‬
“Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridloan Allah tergantung kepada
keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.”
( HR.At-Tirmidzi)

vi
PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta ( Bapak Saerozi dan Ibu Nurni) dan
bapak ibu mertua ( Bapak Supriyo dan Ibu Sriyanah) yang selalu
dengan sabar mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang
tak pernah putus untuk penulis.
2. Adikku tercinta Siti Wasa‟adah yang selalu memberikan canda
tawanya.
3. Isteriku dan anak ku tercinta ( Prihatin Retno Asih dan Miftah
Baqia Surur)
4. Spesial Bapak Dr. H.M.Zulfa, M.Ag, yang tidak henti-hentinya
membimbing dan meluangkan waktunya

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu,alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam pencipta langit dan bumi

beserta isinya yang telah memberikan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada pemimpin umat dan penutup

para Rasul, Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik manusia dari

masa kegelapan menuju masa yang sangat terang benderang dengan syariatnya yang

lurus.

Skripsi yang berjudul “Peran kepemimpinan kepala madrasah Dalam

meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran Di MTs Roudlotil Furqon Desa

Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014” ini, diajukan untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.PdI ) pada Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri

( STAIN ) Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang

telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.

Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya

kepada yang kami hormati:

1. Bapak Ketua STAIN Salatiga Bpk. Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd

2. Bapak Wakil Pembantu Bidang Akademik Bapak Agus Waluyo, M.Ag

3. Bapak Ketua Jurusan Tarbiyah Bapak Suwardi, M.Pd

viii
4. bapak Ketua Program Studi PAI Bapak Rasimin, S.PdI, M.Pd

5. Yang terhormat Bpk. Dr. H.M.Zulfa, M.Ag, M.Pd selaku Dosen Pembimbing

yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing

penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Budi Santoso, S.Ag yang memberikan ijin penelitian dimadrasah yang

dipimpinya kepada penulis

7. Ayah dan Ibuku tercinta Saerozi dan Nurni yang selalu dengan sabar

mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk

penulis

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Semoga segala amal yang telah diperbuat akan menjadi amal saleh, yang akan

mendaptakan pahala yang setimpal dari Allah SWT, kelak dikemudian hari. Penulis

berkeyakinan dan menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan.

Akan tetapi, penulis berharap tulisan ini dapat menjadi sumbangsih yang

sangat berguna, walaupun sangat sederhana, dan akhirnya penulis memanjatkan do‟a

kepada Allah SWT, semoga skripsi ini bermanfaat.Amin.ya rabbal „alamin

Wa’alaikum salam wr. wb


Salatiga 26 Agustus 2014
Penulis

Mohammad Nasroh

ix
ABSTRAK

Nasroh,Mohammad.2014. Peran kepemimpinan kepala madrasah dalam


meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotil Furqon
Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Kata kunci: Peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan


kegiatan pembelajaran.

Penelitian ini membahas tentang Peran kepemimpinan kepala madrasah


dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotil Furqon
Desa Kebumen. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana
peran Kepala Madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di
MTs Roudlotul Furqon Desa Kebume, Apa faktor-faktor yang menghambat dan
menunjang keberhasilan kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan
keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen
Kec.Banyubiru Kab. Semarang dan Bagaimana peningkatan hasil belajar di MTs
Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014.
Sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan
sangat penting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai instrumen
lengsung dan sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam serta
terlibat aktif dalam penelitian. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data
yang ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan
tahap akhir dari ananlisa data ini adalah mengadakan keabsahan data dengan
menggunakan ketekunan pengamatan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan, Kepala Madrasah telah menjalin hubungan
baik dan memberikan motivasi kepada guru, pegawai dan siswa. Kepala madrasah
juga memberikan arahan dan masukan tentang model pembelajaran yang menarik dan
inovatif, Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon juga memiliki sikap yang jujur
dalam hal kepemimpinan. Dilihat dari sikap sehari-hari kepala madrasah MTs
Roudlotul Furqon menghendaki mengedepankan transparansi segala kegiatan dan
program yang ditetapkan secara bersama-sama. Berawal dari sikap jujur yang
diperankan kepala sekolah maka diharapkan dapat memotivasi kinerja guru di sekolah
sehingga dapat meningkatkan prestasi siswanya

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


LEMBAR BERLOGO ........................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. v
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
D. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 5
E. Penegasan Istilah..... .................................................................................... 6
F. Metode Penelitian ......................................................................................... 9
G. Pengolahan dan Analisis Data ...................................................................... 14
H. Sistematika Penulisan ................................................................................... 15
BAB II LANDASAN TEORI

A. Kepemimpinan Kepala Madrasah…………..……………….……. 16

1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Madrasah……………..… 16


2. Tugas dan Fungsi Kepala Madrasah…………………………..17
3. Syarat-Syarat Kepemimpinan Kepala Madrasah ……….........19
4. Tipe-tipe Kepemimpinan…………………………..…………. 20
5. Kepala Madrasah yang efektif ……..………………………… 24
B. Proses Pembelajaran dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya ………………………………………….…….. 27

1. Proses Pembelajaran……………………………………………….27

2. Tahap-Tahap dalam Proses Pembelajaran………………………...28

xi
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar

C. Peran Kepala Madrasah dalam Meningkatkan

Keberhasilan Pembelajaran ……………………………………… 37

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Madrasah ……………………………………………… 45

B. Temuan Penelitian ………………………………………………... 47

BAB IV ANALISIS DATA ……………………………………………………… 64

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………...… 81

A. Kesimpulan …………………………………………………..…… 81

B. Saran …………………………………………………………..….. 82

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di tengah persaingan global

ini,diakui atau tidak, lembaga pendidikan atau sistem persekolahan Islam

dituntut untuk mengemuka dengan kinerja kelembagaan yang efektif dan

produktif. Begitu juga dengan Madrasah yang merupakan lembaga pendidikan

yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena madrasah sebagai

organisasi yang terdapat berbagai dimensi yang saling berkaitan dan saling

menentukan. Sedangkan maksud sifat unik, karena madrasah sebagai

organisasi yang memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi

lain. Karena sifatnya yang komplek dan unik inilah, dapat disimpulkan bahwa

madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memerlukan tingkat organisasi

yang tinggi.

Salah satu keberhasilan madrasah terletak pada kepala madrasahnya.

Seorang kepala madrasah akan berhasil apabila mereka mampu memahami

peran dan tugasnya dengan baik. Kepala madrasah sebagai penanggungjawab

pendidikan sekaligus pembelajaran hendaknya dapat meyakinkan kepada

masyarakat bahwa sesuatunya berjalan tanpa ada kendala, termasuk dalam

perencanaan dan implementasi kurikulum pembelajaran, pendayagunaan

sumberdaya guru, serta dalam menjalin kerjasama dengan orang tua siswa.

Bagaimanapun, kepala madrasah merupakan unsur vital dalam

organisasi lembaga pendidikan. Mungkin, tidak akan pernah kita jumpai


xiii
lembaga pendidikan yang baik dengan seorang pemimpin dengan kualitas

kepemimpinan yang buruk, atau sebaliknya. kepala madrasah adalah seseorang

yang menentukan titik pusat dan irama suatu madrasah. Beberapa diantara

kepala madrasah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi

para guru, staf dan para siswa. Kepala madrasah adalah mereka yang banyak

mengetahui tugas-tugas mereka dan mereka yang menetukan irama bagi

madrasah mereka (Wahjosumidjo, 2002:82). Berdasarkan rumusan hasil studi

di atas menunjukkan betapa penting peranan kepala madrasah dalam

menggerakkan kehidupan madrasah untuk mencapai tujuan.

Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki ciri khas ke

islaman, yang berkonsentrasi pada dua bidang keilmuan yaitu bidang ilmu

pengetahuan umum dan keagamaan. tidak tertutup kemungkinan untuk

mengembangkan pola pendidikan semacam ini jika saja personel madrasah,

khususnya kepala madrasah, mampu memaksimalkan potensi-potensi yang

ada. Meskipun dengan mengembangkan pola pendidikan semacam ini,

madrasah juga akan dihadapkan pada permasalahan-permasalahan klasik yang

menyertainya, seperti: permasalahan fisik dan non-fisik madrasah. Pada fisik,

permasalahan yang dihadapi lembaga madrasah pada umumnya berkaitan

dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki, seperti: gedung

madrasah, perpustakaan laboratorium, media pembelajaran, dan buku-buku

penunjang pelajaran lainnya. Sedangkan pada kategori non-fisik, masalah

yang banyak dihadapi madrasah adalah berkaitan dengan penyesuaian tenaga-

tenaga kependidikan yang kurang memenuhi standar kualifikasi dan kurang

terlatih, bahkan dapat dikatakan tidak terintegrasi dengan bidang studi, serta

penerapan manajemen pendidikan yang kurang efektif.

xiv
Lebih lanjut kepemimipinan kepala madrasah merupakan kegiatan yang

tidak hanya menyangkut persoalan-persoalan ketatausahaan madrasah saja,

tetapi lebih dari itu. Kepemimipinan kepala madrasah merupakan aktivitas

kompleks yang memadukan sumber-sumber persoalan yang ada di madrasah,

baik yang mengenai materi, personel, perencanaan, kerjasama, kepemimpinan,

kurikulum dan sebagainya, yang kesemuannya itu perlu diatur dan ditata

sedemikian rupa sehingga dapat tercipta suasana yang memungkinkan

terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang baik. Hal ini senada dengan

konsep yang diutarakan oleh Atmodiwirio dalam Soebagio menjelaskan bahwa

madrasah merupakan "aktivitas kompleks yang memadukan sumber-sumber

pendidikan agar terpusat dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditentukan sebelumnya" (Soebagio, 2000:22). Berdasarkan pengertian tersebut

dapat dipahami bahwa kepemimipinan kepala madrasah merupakan suatu

usaha memadukan unsur-unsur yang ada pada madrasah dengan tujuan agar

tercipta suasana kondusif yang memungkinkan terselenggaranya proses belajar

mengajar yang baik.

Unsur-unsur yang dimaksud adalah kepala madrasah, guru, dan tenaga

kependidikan lainnya yang terlibat secara langsung dalam upaya

merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi

kegiatan madrasah lembaga tempat mereka mengabdi mulai dari

pengorganisasian bidang tata usaha, sarana dan prasarana, tenaga

kependidikan, keuangan, serta supervisi dan evaluasi. Oleh karena itu, agar

pekerjaan yang sedemikian kompleks dan banyaknya ini dapat terselesaikan

dengan baik, maka diperlukan sosok kepala madrasah yang dapat

bertanggungjawab dalam mengatur, mengurus, dan memadukan semua unsur

xv
madrasah agar menjadi sebuah tim kerja yang solid dalam meningkatkan mutu

pendidikan di madrasah.

Kepala MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab.

Semarang adalah salah satu contoh pemimpin madrasah yang telah berhasil

menerapkan pola kepemimpinan madrasah, sehingga menarik untuk diteliti

lebih lanjut karena dengan kemampuannya memadukan semua unsur yang ada

di madrasah dan dengan dukungan sistem kepemimpinan yang baik

menjadikan MTs Roudlotul Furqon menjadi salah satu pilihan masyarakat

Kecamatan Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang dan sekitarnya

dalam menyekolahkan putra-putrinya.

Keberhasilan yang telah dicapai tidak hanya itu saja ternyata, masih ada

keberhasilan lain yang mampu diraihnya setelah diterapkan kepemimpinan

kepala madrasah, yaitu adanya peningkatan kinerja guru, kedisiplinan waktu

kerja pegawai, tata usaha yang teratur, sampai pada meningkatnya prestasi

akademik dan non -akademik siswa, sehingga dengan kemajuan-kemajuan

inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “

Peran Kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan

kegiatan belajar mengajar di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.

Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 ”.

B. Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang muncul

untuk mendapatkan jawaban pada penelitian ini adalah:

1. Apa peran kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan

pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.Banyubiru

Kab. Semarang Tahun 2014?

xvi
2. Apa faktor-faktor yang menghambat dan menunjang keberhasilan kegiatan

pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.Banyubiru

Kab. Semarang Tahun 2014?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa saja peran kepala madrasah dalam meningkatkan

keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa

Kebumen Kec.Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014

2. Untuk mengetahui faktor apa yang menghambat dan menunjang

keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa

Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014

D. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat diadakannya penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan lembaga pendidikan

Islam pada umumnya, dan madrasah pada khususnya, serta diharapkan

juga dapat menambah wawasan dan memperluas cakrawala pengetahuan

kepada penulis tentang proses kegiatan belajar mengajar.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbang pemikiran berupa

informasi atau pengetahuan bagi praktisi pendidikan pada umumnya, dan

khususnya bagi pengelola lembaga madrasah dalam menerapkan pola kegiatan

belajar mengajar yang efektif dan efisien.

xvii
E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami istilah dari

judul perlu dijelaskan sebagai berikut:

1. Peran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, peran berarti tindakan yang

dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa (Depdiknas,

2001:854). Dari pengertian diatas yang dimaksud “ peran” dalam penelitian

ini adalah identik dengan andil, partisipasi, tugas dan kontribusi sebagai

kepala madrasah.

2. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh

pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara

alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja"

dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau

praktisi.

3. Kepala Madrasah

Kata kepala Madrasah terdiri dari dua kata kunci yaitu "Kepala"

dan "Madrasah". Kepala berarti ketua atau pemimpin dalam sebuah

organisasi sedangkan madrasah adalah sebuah lembaga tempat menerima dan

memberi pelajaran. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan yang

sederhana bahwa kepala madrasah berarti seorang tenaga fungsional guru yang

diberi tugas memimpin suatu lembaga pendidikan..

Dari definisi tentang kepemimpinan dan kepala madrasah tersebutdi

atas, maka yang dimaksud kepemimpinan kepala madrasah adalah proses yang

mana didalamnya dilakukan usaha atau tindakan untuk mempengaruhi,

xviii
membimbing mendorong, mengajak dan menggerakkan orang-orang yang

dipimpin dalam hal ini adalah pegawai di madrasah agar melakukan tindakan

guna tercapai tujuan bersama.

4. Keberhasilan

Pengertian keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha

mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha

merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang

ada di dalamnya ditujukan untuk mencapia suatu keberhasilan.

Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu

keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Keberhasilan

juga dimaknai sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya

yang sederajat atau sekelasnya.

5. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang memungkinkan

guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima materi pelajaran yang

diajarkan oleh guru secara sistematik dan saling mempengaruhi dalam

kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada suatu

lingkungan belajar.

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses

penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke

penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan penerima pesan

adalah komponen-komponen proses komunikasi. Proses yang akan

dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum,

sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan

media.

xix
Jadi yang dimaksud penulis dalam skripsi yang berjudul

“Kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan

kegiatan belajar mengajar di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.

Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 adalah proses yang mana didalamnya

dilakukan usaha atau tindakan dari seorang kepala suatu lembaga untuk

mempengaruhi, membimbing mendorong, mengajak dan menggerakkan

orang-orang yang dipimpin dalam hal ini adalah pegawai di Madrasah agar

melakukan tindakan guna tercapai tujuan bersama yaitu meningkatkan

kegiatan pembelajaran.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu

penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian

yang terjadi pada saat sekarang, (Nana, 1984:64) sehingga penelitian ini

mempunyai ciri khas yang terletak pada tujuannya, yakni mendeskripsikan

tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan seluruh kegiatan, Pemilihan

pendekatan kualitatif deskriptif ini karena pada penelitian ini berusaha

meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu system pemikiran, atau

suatu peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Pada umumnya penelitian kualititif deskriptif merupakan penelitian

non-hipotesis/ non-statistik, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu

merumuskan hipotesis. Penelitian ini mempunyai ciri khas yang terletak pada

tujuannya, yakni mendiskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan

xx
dengan seluruh kegiatan objek penelitian. Adapun yang dimaksud kegiatan di

sini adalah kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan

keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa

Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang.

Adapun proses pelaksanaan penelitian kualititif deskriptif adalah

sebagai berikut:

a. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang

ada;

b. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek- praktek

yang ada;

c. Membuat perbandingan atau evaluasi; dan

d. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah

yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana

dan keputusan pada waktu yang akan datang.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang peran

kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan

pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab.

Semarang Kab. Semarang 50651. Dimulai 30 Juni- 10 Agustus 2014.

3. Sumber Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data

primer dan sumber data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau

yang bersangkutan karena memerlukannya. Data primer ini disebut juga data

asli atau data baru. Artinya, data yang diperoleh memang asli dari lapangan

xxi
dan baru, bukan data yang sudah usang/lama atau yang telah diolah.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh ataudikumpulkan orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Iqbal,

2002:82).

Sumber data primer, peneliti secara khusus memperoleh dari kajian

langsung ke objek penelitian berupa hasil data observasi, dokumentasi, dan

interview. Sedangkan sebagai data sekunder adalah data atau informasi yang

diperoleh dari sumber-sumber lain selain data primer. Diantaranya buku-buku

literatur yang berhubungan dengan internet, dokumen pribadi, dan dokumen

yang terkait dengan penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang cukup dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu;

a. Observasi

Teknik observasi adalah pengamatan data dengan mencatat secara

sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1983:136).Teknik ini

digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan situasi dan kondisi

MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang yang

meliputi: wawancara, letak geografis, keadaan siswa.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah pencarian data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, struktur organisasi, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya (Arikunto, 2006:

206). Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang

xxii
keadaan guru dan siswa di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.

Banyubiru Kab. Semarang.

c. Interview

Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Atau secara

sederhana interview diartikan sebagai alat pengumpul data dengan

mempergunakan tanya jawab antara pencari informasi dan kepala madrasah

(Hadari, 2002:111).

Interview atau wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh informasi tentang :

1) Peran kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan

pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru

Kab. Semarang.

2) Apa faktor-faktor yang menghambat dan menunjang kepemimpinan kepala

madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs

Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dapat diartikan sebagai proses yang menghubung-

hubungkan, memisah-misahkan dan mengelompokkan data yang ada sehingga

dapat ditarik kesimpulan yang benar.Analisis data yang digunakan adalah

analisis non-statistik, yaitu menggunakan analisis deskriptif analitis, analisis

yang diwujudkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk laporan

dan uraian deskriptif.

xxiii
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data pada penelitian

kualitatif deskriptif menurut Milles dan Huberman dalam Sugiyono antara

lain:

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses memilih, menyederhanakan, memfokuskan,

mengabstraksikan dan mengubah data kasar ke dalam catatan lapangan.

2. Display atau sajian data

Sajian data merupakan suatu cara merangkai data dalam suatu organisasi-

organisasi yang memudahkan untuk pembuatan kesimpulan dan/atau

tindakan yang diusulkan.

3. Verifikasi dan/atau penyimpulan data

Verifikasi data merupakan penjelasan tentang temuan data yang

sebelumnya masih remang- remang setelah diteliti kemudian menjadi jelas.

(Sugiyono, 2011: 247).

H. Sistematika Penulisan

Dalam menyusun skripsi ini penulis membagi ke dalam beberapa bab

dan masing-masing bab mencakup beberapa sub bab yang berisi sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II Landasan teori yang mengulas beberapa teori yang

berhubungan dengan penelitian yang dilakukan antara lain pengertian

kepemimpinan kepala madrasah, tipe-tipe kepemimpinan, proses belajar dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya, keberhasilan pembelajaran.


xxiv
BAB III Hasil penelitian yang berisi tentang gambaran umum objek

penelitian terdiri dari sejarah singkat berdirinya MTs Roudlotul Furqon, visi-

misi madrasah, keadaan guru dan siswa.

BAB IV berisi tentang Analisis data dari data hasil temuan-temuan.

Dari analsis ini maka akan ditemukan jawaban dari rumusan masalah yang

telah ditentukan dalam penulisan penelitian ini.

BAB V merupakan bab terakhir dari penulisan penelitian ini yang

meliputi kesimpulan dari hasil penelitian ini dan saran.

xxv
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepemimpinan Kepala Madrasah

1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Madrasah

Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah suatu proses

ketika seseorang memimpin, membimbing, memengaruhi, atau

mengontrol pikiran, perasaan, atau tingkah laku orang lain (Kayo,

2005:7). Adapun pengertian kepemimpinan menurut para ahli, antara

lain:

1) Menurut Koonts dan O‟Donnell yang dikutip oleh Moedjiono

kepemimpinan sebagai aktivitas membujuk manusia untuk

bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. (Moedjiono, 2002:6)

2) Menurut William Chohen yang dikutip oleh Harefa, kepemimpinan

adalah seni mempengaruhi orang lain untuk melakukan unjuk kerja

maksimum guna menyelesaikan suatu tugas, mencapai suatu tujuan

atau menyelesaikan sebuah proyek

( Harefa, 2000:150).

3) Menurut Carter V Good yang dikutip oleh Indrafachrudi,

kepemimpinan adalah kesiapan mental seseorang yang terwujud

dalam memberikan bimbingan, mengarahkan dan mengatur serta

mengelola orang lain untuk berbuat sesuatu (Indrafahrudi, 1983:

27).

xxvi
4) Menurut Stephen yang dikutip oleh Dirawat, kepemimpinan

merupakan suatu kekuatan atau potensi yang berhubungan dengan

manusia yang tergabung dalam kelompok kerjasama yang

terorganisir secara rapi (Dirawat, 1983 :27).

5) MenurutKartonokepemimpinan adalah seorang pribadi yang

memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan

kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi

orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan(Kartono, 1994:

33).

Dari berbagai definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa yang

dimaksud kepemimpinan kepala madrasah adalah tindakan yang

dilakukan kepala madrasah dengan maksud untuk mempengaruhi,

menggerakan, dan mengembangkan lingkungan kerja yang produktif

dan memuaskan bagi guru, serta pada akhirnya mampu menciptakan

proses pembelajaran peserta didik meningkat.

2. Tugas dan Fungsi Kepala Madrasah

Kepala madrasah merupakan orang terpenting di suatu

madrasah dan merupakan kunci bagi pengembangan serta peningkatan

suatu madrasah.Indikator dari keberhasilan madrasah adalah kalau

madrasah tersebut berfungsi dengan baik, terutama kalau prestasi

belajar murid-murid dapat mencapai makasimal.Untuk mewujudkannya

diperlukan seorang kepala madrasah yang profesional, berpengalaman

dan faham tentang kepemimpinan. Selain itu juga perlu adanya

xxvii
dukungan dari pihak-pihak terkait seperti guru, orang tua murid dan

masyarakat di tunjang juga dengan fasilitas yang memadai..

Kepala madrasah harus memiliki kemampuan atau

kompetensi dalam menjalankan tugas-tugasnya.Menurut

Mintzbergyang dikutip oleh (Danim, 2002: 137) yaitu :

a. Impersonal, yaitu kepala madrasah menjalankan fungsi sebagai

figur, pemimpin, dan juru runding

b. Informational, yaitu kepala madrasah menjalankan fungsi sebagai

pemantau, penyebar dan perantara

c. Decisional, yaitu kepala madrasah menjalankan fungsi sebagai

wiraswastawan, disturbance-handler, pengalokasi sumber-sumber,

dan negosiator.

Dalam menjalankan tugas-tugasnya, kepala madrasah harus

memiliki kemampuan melakukan hubungan dengan guru, karyawan

serta dengan masyarakat secara baik. Sehingga tercipta suasana

keharmonisan, sebab dengan adanya hubungan yang harmonis dalam

madrasah akan mewujudkan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk

bersama-sama dalam memajukan atau meningkatkan keberhasilan

tujuan pendidikan madrasah.

3. Syarat-Syarat Kepemimpinan Kepala Madrasah

Pemimpin pada dasarnya harus memiliki kemampuan lebih dari

orang atau anggota yang dipimpinnya.Seorang pemimpin harus memiliki

kepribadian yang harmonis, jiwa yang mantap serta kesadaran yang

tinggi terutama untuk memperjuangkan tujuan yang hendak

xxviii
dicapai.Seorang pemimpin merupakan panutan atau suri tauladan bagi

bawahannya. Adapun syarat-syarat yang setidaknyaharus dimiliki oleh

seorang pemimpinsebagai berikut:

1. Beriman dan bertakwa

2. Memiliki ilmu pengetahuan

3. Mempunyai kemampuan menyusun perencanaan dan evaluasi

4. Mempunyai kekuatan mental melaksanakan kegiatan

5. Mempunyai kesadaran dan tanggung jawab moral serta mau menerima

kritik ( Kayo, 2005: 75)

Sedangkan menurut Indrafachrudi (2006: 22) syarat-syarat yang

harus dimiliki oleh seorang pemimpin (kepala madrasah/madrasah)

adalah:

a. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani

b. Berpegang teguh pada tujuan yang hendak dicapai

c. Bersemangat

d. Cakap di dalam memberikan bimbingan

e. Cepat serta bijaksana di dalam memberikan keputusan

f. Jujur dan cerdas

g. Cakap dalam hal mengajar dan menaruh kepercayaan yang baik serta

berusaha untuk mencapainya.

Disamping itu, kepala madrasah harus mempunyai kelebihan dalam

bidang pemikiran dan kelebihan dalam bidang rohani dan jasmani.Telah

disadari bahwa tidak ada orang yang lengkap memiliki keseluruhan sifat

itu, akan tetapi diharapkan agar setiap pemimpin untuk memiliki sifat-

sifat baik.

xxix
Adapun syarat-syarat kepemimpinan secara khusus yang berlaku

dalam kepemimpinan kepala madrasah, seperti yang dikemukakan oleh

Dirawat (1986:44-47) yaitu:

a. Karakter dan moral yang tinggi

b. Semangat dan kemampuan intelek

c. Kematangan dan keseimbangan emosi

d. Kematangan dan penyesuaian sosial

e. Kemampuan kepemimpinan

f. Kesehatan dan penampakan jasmani

g. Kemampuan mendidik dan mengajar

4. Tipe-Tipe Kepemimpinan

Kepala madrasah sebagai seorang pemimpin, dalam

menjalankan kepemimpinannya tentunya tidak lepas dari berbagai tipe

dalam menjalankan kepemimpinannya. Tipe yang dipakai oleh seorang

kepala madrasah dapat bermacam cara agar tujuannya untuk

mempengaruhi bawahannya yang dalam hal ini adalah staf dan para

guru mau menjalankan sesuatu sesuai dengan yang diinginkannya.

Adapu tipe-tipe kepemimpinan adalah sebaga berikut:

1) Kepemimpinan otokratis

Menurut Siagian (2003:31) pemimpin yang otokratis memiliki

karakteristik yang dapat dipandang sebagai karakteristik yang

negatif.Dilihat dari segi persepsinya pemimpin yang otokratik adalah

seseorang yang sangat egois. Egoismenya yang sangat besar akan

mendorongnya memutarbalikkan kenyataan yang sebenarnya sehingga

xxx
sesuai dengan apa yang secara subjektif diinterprestasikannya sebagai

kenyataan.

Senada dengan Siagian, Indrafachrudi (1993: 24)

mengemukakan bahwa kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri

antara lain:

a. Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus

dipatuhi

b. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal

c. Berambisi untuk merajai situasi

d. Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri

e. Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang

rencana dan tindakan yang akan dilakukan

f. Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas

pertimbangan pribadi

g. Adanya sikap eksklusivisme

h. Selalu ingin berkuasa secara absolute

i. Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku

j. Pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh

2) Kepemimpinan pseudo-demokratis

Tipe ini disebut juga semi demokratis atau manipulasi diplomatic,dengan

ciri-ciri:

a. Pemimpin hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal

sebenarnya dia bersikap otokratis

b. Pemimpin mendesak bawahan agar menerima ide atau pikiran

sebagai keputusan bersama (Indrafachrudi, 1993: 25).

xxxi
3) Kepemimpinan laissez-faire

Dapat dikatakan bahwa tipe kepemimpinan Laissez-faire

(Kendali Bebas)tentang perannya sebagai seorang pemimpin berkisar

pada pandangannya bahwa pada umumnya organisasi akan berjalan

lancar dengan sendirinya karena anggota dari organisasi terdiri dari

orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi

tujuan dari organisasi, sasaran-sasaran apa yang harus dicapai, tugas-

tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota (Siagian,

2003:38).

Kepemimpinan tipe laissez-faire memiliki ciri-ciri antara lain:

a. Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia

membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri

b. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan

kelompoknya

c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh

bawahannya sendiri

d. Pemimpin hanya berperan sebagai simbol, tidak memiliki

keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol

anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu

menciptakan suasana kerja yang kooperatif

e. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara

penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme (Indrafachrudi

1993: 25).

xxxii
4) Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis memiliki ciri-ciri antara lain:

a. Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan

memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya.

Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan

penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan

kerjasama yang baik

b. Kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya

akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok

c. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau

mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan

d. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-

masing

e. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin

pada saat-saat dan kondisi yang tepat (Indrafachrudi 1993: 25).

Tipe-tipe kepemimpinan ini sangat berkaitan dengan sifat dan

watak pribadi seorang pemimpin. Tipe-tipe kepemimpinan diatas

bukan suatu hal yang mutlak untuk diterapkan, karena pada dasarnya

semua jenis tipe kepemimpinan diatas memiliki keunggulan dan

kekurangan masing-masing. Oleh karena itu dalam aplikasinya, dapat

disesuaikan dengan situasi atau keadaan tertentu.

5. Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Efektif

Kepala madrasah merupakan seorang pemimpin pendidikan,

oleh karena itu dalam mewujudkan tujuan pendidikan, maka di

perlukan suatu kepemimpinan yang efektif.Keefektifan dalam

xxxiii
memimpin suatu lembaga pendidikan menuntut kepala madrasah agar

semaksimal mungkin dalam menjalankan suatu kepemimpinan yang

efektif.

Kepala madrasah merupakan motor penggerak, penentu arah

kebijakan madrasah, yang akan menentukan bagaimana tujuam-tujuan

madrasah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan. Sehubungan

dengan itu, kepemimpinan kepala madrasah yang efektif bisa dilihat

dari kriteria berikut:

a. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses

pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif

b. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu

yang telah di tetapkan

c. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat

sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka

mewujudkan tujuan madrasah dan pendidikan

d. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan

tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di madrasah

e. Bekerja dengan tim manajemen

f. Berhasil mewujudkan tujuan madrasah secara produktif sesuai

dengan ketentuan yang telah di tetapkan (Mulyasa, 2007: 126)

Adapun beberapa hal yang perlu dipahami dan diupayakan untuk

dikuasai secara maksimal agar menjadi kepala madrasah yang efektif

yaitu:

xxxiv
1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Seorang kepala madrasah harus dapat mempunyai kompetensi

untuk mengelola segala sumber daya yang dimiliki oleh madrasah

secara maksimal agar dapat mencapai tujuan madrasah, karena sumber

daya yang dimiliki madrasah merupakan modal dasar dan penentu

keberhasilan mencapai tujuan madrasah (Saroni, 2006:48).

Sumber daya manusia di madrasah meliputi guru, karyawan,

siswa, masyarakat sekitar. Mereka inilah yang dapat diarahkan untuk

menjadi penentu keberhasilan program madrasah. Oleh karena itu,

kepala madrasah harus mempunyai kemampuan menciptakan kondisi

kerja yang kondusif pada kepemimpinannya. Dengan kondisi yang

kondusif , akan dapat meningkatkan kinerja seluruh sumber daya yang

ada demi tercapainya tujuan pendidikan di madrasah.

2. Hubungan Madrasah dengan Masyarakat

Keberhasilansuatu lembaga pendidikan dalam hal ini madrasah, hal

yang tak kalah penting karena adanya peran serta masyarakat oleh karena

itu seorang kepala sekolah harus menjaga dan membina hubungan

dengan masyarakat. Manajemen hubungan madrasah dengan

masyarakat secara luas meliputi hubungan dengan orang tua siswa,

hubungan dengan seluruh aspek kehidupan yang ada di sekitar madrasah

(Saroni, 2006:49).

Sealin itu, Madrasah perlu membina hubungan yang baik serta

harmonis dengan masyarakat di sekitar madrasah, yang secara langsung

maupun tidak langsung dapat menunjang kegiatan pembelajaran

misalnya tokoh masyarakat, pejabat pemerintah dll. Oleh karena itu,

xxxv
sudah seharusnya sebagai seorang kepala madrasah untuk

mengembangkan sikap hidup sosial yang seluas-luasnya dan mempunyai

kemampuan untuk berinteraksi dengan semua unsur masyarakat dan

mampu memberikan pengertian atau pemahaman kepada masyarakatan

secara lengkap dan obyektif tentang madrasah yang dipimpinnya.

B. Proses Pembelajaran dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

1. Proses Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu prubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (Slameto,1991: 2).

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto belajar adalah setiap

perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai

suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Purwanto,1997:84).

Dengan demikian belajar mengajar harus bernilai normatif, yaitu

mengandung sejumlah nilai yang mampu mengubah tingkah laku, sikap

dan perbuatan anak didik menjadi lebih baik, dewasa, dan bersusila.

Proses interaksi edukatif melibatkan komunikasi aktif dua arah antara

guru dan anak didik, aktif dalam arti sikap, mental, dan perbuatan. Dalam

sistem pengajaran dengan pendekatan ketrampilan proses, anak didik

dituntut lebih aktif daripada guru. Guru hanya berperan sebagai

pembimbing dan fasilitator.

xxxvi
2. Tahap-Tahap dalam Proses Pembelajaran

a. Tahap sebelum pembelajaran

Dalam tahap ini guru harus menyususn program tahunan,

program semester, program satuan pelajaran (satpel), dan perencanaan

program pengajaran. Dalam merencanakan program-program tersebut

perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan:.

1) Perumusan tujuan pembelajaran


Perumusan ini meliputi tujuan kognitif, afektif dan psikomotorik
yang mengacu pada kurikulum.
2) Pemilihan metode.
Seorang guru harus pandai memilih metode guna mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.
3) Pemilihan pengalaman-pengalaman belajar
Guru harus bisa memberikan contoh empiris positif kepada siswa
karena semua itu berkesan dalam jiwa siswa. Contoh : kesopanan
guru dan kerapian guru.
4) Pemilihan bahan dan peralatan belajar
Bahan adalah materi yang akan disampaikan pada naka didik.
Sedangkan peralatan/alat bantu instrumen pembantu yang
mempercepat daya serap / pengertian anak didik sehingga tujuan
tercapai.
5) Mempertimbangkan jumlah dan karakteristik anak siswa
Jumlah anak didik di kelas mempengaruhi suasana kelas dan harus
disadari variasi tingkat berfikir dan kepribadian yang berbeda
menuntut guru harus lebih sabar dan lebih inovatif dalam
pembelajaran.
6) Mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
Masalah waktu ini berhubungan dengan kedisiplinan dalam
mengajar sehingga guru dapat mempersiapkan bahan pelajaran
sesuai dengan waktu yang tersedia.

xxxvii
7) Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar
Belajar merupakan perubahan sedangkan perubahan dalam belajar
disadari setelah berakhirnya kegiatan belajar. Agar perubahan itu
tercapai, ada beberapa prinsip belajar yang harus diperhatikan, yaitu
prinsip motivasi, pemusatan perhatian, pengambilan pengertian yang
pokok, pengulangan, kegunaan, pemanfaatan hasil belajar atau
pengalaman, dan pengghindaran dari segala gangguan dalam belajar
( Djamarah, 2000: 69).

b. Tahap pelaksanaan pembelajaran


Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan apa yang telah
direncanakan. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
tahap pembelajaran ini, yaitu:
1) Pengelolaan dan pengendalian kelas
Pengelolaan kelas yang kondusif sangat mendukung kegiatan
interaksi edukatif.Indikator kelas yang kondusif dibuktikan dengan
giat dan asiknya anak didik belajar dengan penuh perhatian,
mendengarkan penjelasan guru yang sedang memberikan bahan
pelajaran.
2) Penyampaian informasi
Informasi yang disampaikan guru berupa bahan/materi pelajaran,
petunjuk, pengarahan, dan apersepsi yang divariasikan dalam
berbagai bentuk tanpa menyita banyak waktu untuk kegiatan pokok.
3) Penggunaan tingkah laku verbal dan non verbal
Tingkah laku verbal berupa ceramah yang menyangkut suara dan
intonasi guru, sedang tingkah laku non verbal dapat berupa
ketrampilan mengajar, sikap dan gerak tubuh guru.
4) Merangsang tanggapan balik dari anak didik
Stimulus yang tepat dalam mengajar akanmendapatkan tanggapan
balik dari anak didik. Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk
mendapatkan tanggapan balik dari anak didik. Misalnya menerapkan
metode tanya jawab, memakai prinsip-prinsip mengajar dsb.

xxxviii
5) Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar
Guru harus memperhatikan psikologis anak didik karena dalam
belajar bukan hanya fisik saja yang berubah tapi jiwanya juga ikut.
6) Mendiagnosis kesulitan belajar
Guru harus cepat tanggap terhadap kesulitan belajar yang dialami
oleh siswanya. Kesulitan belajar itu dapat dikarenakan kerena faktor
lingkungan atau daktor pribadi murid itu sendiri, guru harus cepat
mendiagnosis dan mencari jalan penyelesainnya.
7) Mempertimbangkan perbedaan individual
Dalam kelas dengan jumlah anak didik yang banyak cenderung
heterogen baik dalam tingkat kecerdasan, kematangan umur dll.
Karena itulah guru harus bijaksana dalam penyampaian bahan
pengajaran agar setidaknya terjadi pemerataan kemampuan siswa.
8) Mengevaluasi kegiatan interaksi
Evaluasi dapat guru jadikan pijakan apakahkegiatan interaksi yang
telah dilakukan sudah sampai tingkat optimal, yakni sampai ke
tingkat interaksi banyak arah, sampai dimanakah keterlibatan peserta
didik dalam belajar (Djamarah. 2000: 75)
c. Tahap sesudah pembelajaran
Tahap ini merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan
tatap muka dengan anak didik. Beberapa perbuatan guru yang tampak
sesudah mengajar antara lain:
1) Menilai pekerjaan anak didik
Untuk mengukur berhasil tidaknya pembelajaran adalah evaluasi, salah
satunya guru harus melaksanakan tes tulisan, lisan, dan perbuatan.
2) Menilai pengajaran guru
Pekerjaan guru pun harus dinilai guru sendiri.Di sini kejujuran
penilaian dituntut dari guru. Penilaian diarahkan pada aspek antara lain:
gaya-gaya mengajar, struktur penyampaian, bahan pembelajaran,
penggunaan metode, ketepatan perumusan tujuan pembelajaran,
ketepatan pemakaian alat dan alat bantu pembelajaran.

xxxix
3) Membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya
Membuat perencanaan pengajaran yang berpijak dari hasil penilaian
pekerjaan anak didik (evaluasi produk), dan hasil penilaia pembelajaran
guru (evaluasi proses) agar terjadi peningkatan ke arah yang lebih baik
dalam pembelajaran.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah sebagai

berikut:

1. Faktor internal: faktor yang berasal dari dalam individu (Baharudin,

2007:19).Faktor internal ini meliputi :

a) Faktor fisiologis: faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik

individu. contoh kondisi fisik orang yang sehat dan bugar akan

memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu,

kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya

hasil belajar yang maksimal. Serta fungsi jasmani: selama proses

belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia

sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca

indra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktifitas

belajar baik pula(Baharudin, 2007:20).

b) Faktor psikologis: adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat

mempengaruhi proses belajar. Faktor psikologis meliputi

kecerdasan siswa, motovasi, minat, sikap dan bakat

2. Faktor eksternal: faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar

dirinya. Faktor eksternal ini meliputi: lingkungan sosial dan non sosial

(Baharudin, 2007:26).

xl
a) Lingkungan sosial

Pertama, lingkungan sosial madrasah seperti guru,

administrasi dan teman-teman sekelas. Hubungan yang harmonis

antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar

lebih baik di madrasah.Kedua, lingkungan sosial masyarakat.

Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan

mempengaruhi belajar siswa.Ketiga, lingkungan sosial

keluarga.Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar.

Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga

(letak rumah),pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi

dampak aktivitas belajar siswa(Baharudin, 2007:27).

b) Lingkungan non Sosial

Pertama, lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang

segar, sinar matahari yang tidak terlalu silau, suasana yang sejuk

dan tenang. Faktor ini dapat mempengaruhi aktivitas belajar

siswa.

Kedua, faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang

dapat digolongkan menjadi dua macam. Pertama hardware seperti

gedung madrasah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan

olah raga dan lain sebagainya. Keduasoftwere seperti kurikulum

madrasah, peraturan-peraturan madrasah, buku panduan, silabi

dan lain sebagainya.

Ketiga, faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa).

Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan

xli
siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan

dengan kondisi perkembangan siswa.

4. Karakteristik Guru

Menurut Zakiyah Darojat yang dikutip oleh Nurdin, guru adalah

pendidik profesioanal, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya

menerima dan memikul sebagian tanggungjawab pendidikan yang

terpikul di pundak orang tua (Nurdin, 2008:127).

Sedangkan guru dalam perspektif Islam adalah orang yang

bertanggungjawab terhadap perkembangan anak didik dengan

mengupayakan seluruh potensinya, baik potensi afektif, potensi kognitif,

maupun potensi psikomotoriktua (Nurdin, 2008:128).Guru berarti orang

dewasa yang bertanggungjawab memberikan pertolongan pada anak

didik dalam perkembangan jasmani dan rohani agar dapat mencapai

tingkat kedewasaan, serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi

tugasnya sebagai hamba Allah. Di samping itu, ia mampu sebagai

makhluk sosial dan mahluk individu yang mandiri.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al -Qur‟an QS.Al-Imron.




Artinya :Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah ( Q.S Al
ahzab: 21)

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas guru adalah

bukan hanya mengajar di kelas, tetapi juga sebagai norem

drager(pembawa norma) agama di tengah-tengah masyarakat.


xlii
Berikut ini adalah karakteristik guru:

a. Sang guru adalah pendamping utama kaum pembelajar, orang-orang

muda dan benih-benih kehidupan masa depan, dalam proses menjadi

pemimpin

b. Sang guru memainkan peran sebagai aktor atau aktris pendamping

atau pembantu yang membuat pemimpin tampak bercahaya sebagai

aktor atau aktris pemeran utama, dan sekaligus membesarkan hati

para pembelajar yang sementara menjadi figuran

c. Sang guru adalah aktor intelektual yang selalu ada di belakang layar

sebagai tut wuri handayani

d. Sang guru dirasakan kehadirannya, ia dikenal luas justru karena tidak

menganggap penting lagi popularitas, kedudukan, dan kekuasaan

(politik)

e. Sang guru melalui proses-proses yang bersifat transformasi total

mulai transformasi kultural, meskipun tidak berhenti di situ

f. Sang guru adalah tidak lagi menaruh minat pada hal-hal yang

berkaitan langsung dengan kehidupan di dunia ini, sebab ia

mengarahkan hidupnya kepada kehidupan di akhirat yang akan

datang.

g. Sang guru menaruh minat lebih pada penyelarasan spiritualitas –hati

nurani dengan rasionalitas – akal budi (pemimpin) dan aktivitas-

otot (pembelajar)

h. Kebutuhan utama sang guru adalah aktualisasi, orientasi-devosi diri,

bukan lagi memiliki rasa berharga, keterikatan –identitas kolektif

xliii
(pemimpin), apalagi kebutuhan fisiologis – rasa aman, dan

keterkaitan- transendensi diri (pembelajar)

i. Sang guru belajar dari dirinya sendiri, ketika pemimpin belajar pada

semua orang dan terinspirasi oleh matahari, air, api atau alam

semesta, sedangkan pembelajar belajar pada idolanya, tokoh-tokoh

yang dikaguminya (Harefa, 2000: 76).

C. Peran Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Keberhasilan

Pembelajaran

1. Peran kepala madrasah

Kepala madrasah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat

penting karena kepala madrasah berhubungan langsung dengan

pelaksana program pendidikan dimadrasah. Ketercapaian keberhasilan

pendidikan termasuk disini pembelajaran sangat bergantung pada

kecakapan dan kebijakan peran kepemimpinan kepala madrasah.

Pada dasarnya ada dua peran kepemimpinan kepala madrasah.

Peran yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai.

a. Peran yang bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat

dan menyenangkan sambil memeliharanya. Berikut peran yang

bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai:

1) Pemimpin berperan memikirkan dan merumuskan tujuan dengan

teliti serta menjelaskan supaya anggota dapat bekerjasama

mencapai tujuan.

2) Pemimpin memberi dorongan kepada anggota-anggotanya untuk

menganalisis situsi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan

kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik.

xliv
3) Pemimpin berperan membantu anggotanya dalam mengumpulkan

keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan

yang sehat

4) Pemimpin berperan menggunakan kesanggupan dan minat khusus

anggotanya

5) Pemimpin berperan memberi dorongan kepada setiap anggota

untuk melahirkan perasaan dan pikirannya serta memilih buah

pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang

dihadapi anggotanya

6) Pemimpin berperan memberi kepercayaan menyerahkan

tanggungjawab kepada anggota dalam melaksanakan tugas, sesuai

dengan kemampuan masing-masing demi kepentingan bersama

(Indrafahrudi, 1993: 13).

b. Peran kepemimpinan yang bertalian dengan penciptaan suasana

pekerjaan yang sehat dan menyenangkan.

1) Pemimpin berperan memupuk dan memelihara kebersamaan dalam

kelompok. Seperti adanya gotong royong dalam anggota supaya

berjalan lancar dan mempermudah pencapaian tujuan yang

ditetapkan

2) Pemimpin berperan mengusahakan suatu tempat bekerja yang

menyenangkan, sehingga dapat dipupuk kegembiraan dan semangat

bekerja dalam pelaksanaan tugas. Kepuasan akan terpenuhi jika ada

ruangan yang menarik, terdapat fasilitas yang cukup memadahi

3) Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan pada

anggaota bahwa mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan

xlv
bagian dari kelompok. Semangat kelompok dapat dibentuk melalui

penghargaan terhadap usaha setiap anggota demi kepentingan

kelompok

4) Pemimpin dapat menggunakan kelebihan yang terdapat pada

dirinya, bukan untuk berkuasa atau mendominasi melainkan untuk

memberikan sumbangan kepada anggota menuju pencapaian tujuan

bersama. Ia harus mengakui anggotanya secara wajar, dengan

berbuat demikian itu pemimpin akan diterima dan diakui secara

wajar (Indrafahrudi, 1993: 16).

Adapun peran kepala madrasah/madrasah menurut Mulyasa

(2007: 98) adalah sebagai berikut :

1. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai educator

Kepala madrasah berperan dalam pembentukan karakter

yang didasari nilai-nilai pendidik.Meliputi: mengajar/membimbing

siswa, membimbing guru, mengembangkan profesionalisme guru.

2. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai manajer

Kepala madrasah berperan dalam mengelola sumber daya

untuk mencapai tujuan institusi secara efektif dan efisien.

Meliputi: menyusun program madrasah, organisasi madrasah, serta

mengoptimalkan sarana pendidikan.

3. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai Administrator

Kepala madrasah berperan dalam mengatur tata laksana

sistem administrasi madrasah.Meliputi : admistrasi program

pengajaran, kesiswaan,kepegawaian, keuangan.

xlvi
4. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai Supervisor

Kepala madrasah berperan dalam melaksanakan

pengawasan proses belajar serta membantu

mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan

lainnya sehingga tercipta keberhasilan pembelajaran.

5. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai Leader

Kepala madrasah berperan dalam mempengaruhi orang-

orang untuk bekerja sama dalam mencapai visi dan tujuan

bersama. Kepala madrasah harus memiliki kepribadian yang kuat

karena setiap tindakan dan perilakunya akan diikuti bawahannya.

6. Kepala madrasah/madrasah sebagai motivator

Kepala madrasah berperan dalam memberikan dorongan

sehingga seluruh komponen pendidikan dapat berkembang secara

professional demi tercapainya keberhasilan pendidikan.

7. Kepala madrasah/madrasah sebagai innovator

Kepala madrasah harus mempunyai gagasan tinggi, dapat

membuat terobosan-terobosan baru untuk mewujudkan pendidikan

yang berkualitas.

2. Keberhasilan Pembelajaran

Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa(Rusmono, 2012:

6). Dalam proses pembelajaran dapat dilakukan oleh siapa saja baik

perorangan maupun kelompok. Seperti halnya yang dikatakan oleh

Wager “Serangkaian kegiatan pembelajaran dapat dilakukan oleh

seseorang atau suatu tim yang memiliki kemampuan atau kompetensi

xlvii
dalam merancang dan atau mengembangkan sumber belajar yang

diperlukan(Rusmono, 2012:6).. Dari definisi diatas, dapat dipahami

bahwa pembelajaaran merupakan suatu upaya untuk menciptakan

terciptanya kegiatan belajar peserta didik untuk memperoleh

pengalaman belajar

Proses pembelajaran sangat menentukan akan keberhasilan

pembelajaran, pembelajaran yang baik akan membawa dampak

perubahan yang baik pada diri siswa sebagai hasil dari kegiatan

pembelajaran. Sedangkan hasil pembelajaran itu sendiri adalah semua

efek yang dapat dijadikan sebagai indicator tentang nilai dari

penggunaan strategi pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda

(Degeng, 1989).Keberhasilan pembelajaran dapat ditunjukan melalui

prestasi belajar, perubahan sikap dan perilaku siswa dalam berfikir dan

bertindak.

Keberhasilan pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3

macam:

1. Keefektifan pembelajaran

Hal ini dapat diukur dari tingkat pencapaian siswa dan terdapat

empat indikator :

a. Kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari

b. Kecepatan unjuk kerja

c. Tingkat alih belajar

d. Tingkat retensi

xlviii
2. Efesiensi pembelajaran

Dapat diukur dengan perbandingan antara keefektifan dan jumlah

waktu yang dipakai siswa dan jumlah biaya yang digunakan dalam

pembelajaran.

3. Daya tarik pembelajaran, diukur dengan mengamati kecenderungan

siswa untuk tetap/terus belajar.

Keberhasilan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor (Supardi, 2013: 1) :

1. Pendidik(guru)

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses

belajar mengajar. Seorang guru bertanggung jawab untuk

membimbing serta membina siswanya. Latar belakang pendidikan

seorang guru menjadi salah satu hal penting sebab dengan

pengetahuan serta pengalaman pendidikan yang dimilikinya akan

mempengaruhi aktivitas seorang guru dalam menjalankan kegiatan

belajar mengajar. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyai

kompetensi sesuai bidang studi yang diajarnya.

Selain kompetensi kependidikanseorang guru harus mempunyai

kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan

sebelum mereka menjadi guru.Kepribadian guru diakui sebagai aspek

yang tidak bisa dikesampingkan dari keberhasilan belajar mengajar

untuk mengantarkan siswa menjadi orang yang berimu pengetahuan

dan berkepribadian baik.

xlix
2. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan aspek penting yang harus

dipersiapkan oleh seorang guruagar proses pembelajaran berlangsung

dengan baik, Strategi pembelajaran didalamnya mencakup

pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran. Dengan

penggunaan strategi pembelajaran yang tepat peserta didik menjadi

bersemangat belajar sehingga . prosespembelajaran tidak

membosankan serta materi yang di sampaikan guru mudah diserap

oleh siswa.

Sedangkan pembelajaran dapat dikatakan berhasil atau tidak,

dapat dilihat dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Daya serap siswa terhadap bahan pengajaran yang diajarkan

tercapai dengan baik

b. Terjadinya proses pemahaman materi secara mendalam

c. Perubahan perilaku dan sikap yang dirumuskan dalam tujuan

pengajaran telah dicapai oleh siswa baik secara individual maupun

kelompok

Dengan demikian, keberhasilan proses pembelajaran dapat

dilihat dari sejauh mana kegiatan tersebut mampu menumbuhkan,

membina, membentuk, memberdayakan segenap potensi yang dimiliki

peserta didik.

l
BAB III

DATA HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi MTs Roudlotul Furqon

1. Sejarah Berdirinya

MTs Roudlotul Furqon didirikan pada tanggal 1 Syawal 1423 H

bertepatan dengan tanggal 06 Desember 2002 M oleh Hj. Siti Fatimah

Muntaha (Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Furqon) dan para ulama‟

serta tokoh masyarakat di Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang

Didirikan sebuah Madrasah Tsanawiyah ini adalah untuk melengkapi

kebutuhan pendidikan formal yang berbasis pada Al-Qur‟an (Mengambil

kompetensi Tafhidzul Qur‟an ) memadukan khasanah keilmuan Islam dengan

keilmuan modern serta mengedepankan keseimbangan intelektual dan

keimaan. Antusias dukungan warga sekitar desa Kebumen sangat tinggi

dengan mengharap gagasan mendirikan MTs terwujud.

Jumlah siswa pertama kali yang mendaftar pada waktu itu hanya 10

siswa. Dengan berjalanya waktu maka banyak sekali jumlah siswa sekarang

semakin bertambah.

2. Visi dan Misi

Pendidikan Madrasah Tsanawiyah mempunyai Visi yaitu membentuk

manusia yang taat pada Ajaran Agama, Kompetitif dalam Ilmu Pengetahuan

dan Santun dalam Berahlaqul Karimah

Misi :

a. Membimbing siswa dengan ajaran Islam (Ahlussunah Waljama‟ah)

b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

c.
li
3. Tujuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah

Membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, cerdas, dan

berakhlakul karimah, kreatif berbahasa, percaya pada diri sendiri, suka beramal

dan mampu bersaing dalam segala hal.

4. Kondisi Siswa

Tabel II

Jumlah Siswa MTs Roudlotul Furqon

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VII 26 26 52

2 VIII 32 26 58

3 IX 27 20 47

Total 157

B. Hasil Temuan Penelitian

1. Peran Kepala Madrasah

Kepemimpiman merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

manajemen berbasis sekolah. Kepemimpinan berkaitan erat dengan masalah

kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di tingkat sekolah. Kepala

Madrasah dituntut untuk mampu mengatur anggotanya, agar sdapat berhasil

baik dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Adapun peran kepala MTs Roudlotul Furqon Kebumen Kec. Banyubiru

Kab. Semarang yang peneliti bahas dalam penelitian ini ada 7, secara garis

besar sudah baik. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut :

lii
1) Kepala madrasah sebagai Edukator

Dalam melakukan perannya, sebagai edukator, kepala madrasah harus

memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesioalisme tenaga

kependidikan di madrasah nya. Menciptakan iklim madrasah yang kondusif,

memberikan nasehat kepada warga madrasah , memberikan dorongn kepada

seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang

menarik.

Menurut AR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB), “ Kepala

Madrasah mendorong Guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran

sesuai waktu yang ditentukan”. Dorongan dari kepala madrasah agar guru

dapat melaksanakan pembelajaran untuk memulai dan mengakhirkan

pembelajaran tepat pada waktunya bertujuan agar guru dapat mengefisiensikan

waktu secara tepat dan tidak membuang waktu proses pembelajaran dengan

sia-sia, hal ini dilakukan dengan harapan proses belajar mengajar di dalam

kelas dapat berjalan maksimal. Ditegaskan oleh TT (wawancara 7 Agustus

2014 Jam 09.15 WIB), kepala madrasah menginstruksikan kepada seluruh

warga madrasah untuk berdisiplin dengan masuk sebelum jam 07.00 WIB dan

pulang jam 13.00 WIB dibarengi dengan shalat berjamaah sesuai jadwal.

Selain itu kepala madrasah menghimbau kepada semua guru untuk dapat

bersalam-salaman sebelum masuk kelas. Hal ini akan menjadi kebiasaan untuk

bersikap rendah diri .

Untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar, Menurut Ist “Kepala

madrasah menghimbau kepada guru untuk meningkatkan belajar siswa melalui

pengayaan dan perbaikan pembelajaran (Remedial Teaching)” (Wawancara 6

Agustus 2014 Jam 10.35 WIB), Hal ini sebagai bentuk usaha kepala madrasah

liii
untuk meningkatkan hasil prestasi peserta didiknya kepala madrasah berusaha

mengembangkan program madrasah melalui kegiatan pengayaan dan perbaikan

pembelajaran hal ini dilakukan agar pemahaman peserta didik terhadap

pelajaran dapat diperbaiki dan hasil prestasi yang dimiliki peserta didiknya

dapat memuaskan. Untuk semua kelas, kepala madrasah menggerakkan dan

meningkatkan Tim Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik sebagai bekal

penuntasan KKM yang telah ditetapkan. Dijelaskan oleh YR (Wawancara 6

Agustus 2014 Jam 09.15 WIB), Usaha kepala madrasah untuk menggerakkan

tim evaluasi belajar siswa ditujukan untuk mengontrol hasil belajar siswa agar

kedepan hasil prestasi siswa dapat menjadi lebih baik dan dilakukan perbaikan

pelaksanaan pembelajaran.

2) Kepala madrasah sebagai Manajer

Kepala madrasah sebagai manajer di sekolah. Tugas manajer

pendidikan adalah merencanakan sesuatu atau mencari strategi yang terbaik,

mengorganisasi dan mengkoordinasi sumber-sumber pendidikan yang masih

berserakan agar menyatu dalam melaksanakan pendidikan, dan mengadakan

kontrol terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kepala madrasah memiliki

kewenangan dalam mengambil keputusan, karena atas perannya sebagai

manajer di madrasah dituntut untuk mampu :

a. Mengadakan prediksi masa depan sekolah, misalnya tentang kualitas yang

diinginkan masyarakat.

b. Melakukan inovasi dengan mengambil inisiatif dan kegiatan-kegiatan

yang kreatif untuk kemajuan sekolah

c. Menciptakan strategi atau kebijakan untuk mensukseskan pikiran-pikiran

yang inovatif tersebut

liv
d. Menyusun perencanaan, baik perencanaan strategis maupun perencanaan

operasional

e. Menemukan sumber-sumber pendidikan dan menyediakan fasilitas

pendidikan,

f. Melakukan pengendalian atau kontrol terhadap pelaksanaan pendidikan

dan hasilnya.

Didalam menjalankan point diatas kepala madrasah harus bekerja sama

dengan guru mendorong guru untuk aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan.

Menurut YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) mengatakan, Kerja sama

harus selalu diutamakan, prinsip inilah yang diterapkan kepala madrasah MTs

Roudlotul Furqon dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin. Hal ini

dilakukan sebagai uapaya untuk meningkatkan profesionalisme guru di

madrasah tersebut. Kerja sama yang terjalin baik dan peran aktif guru untuk

berpartisipasi dalam setiap kegiatan akan berdampak pada kemajuan kualitas,

mutu dan meningkatkan keberhasilan pendidikan sekolah.

Peran lain Kepala madrasah adalah menempatkan beberapa guru pada

bidang studi tertentu. Menurut AR (wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.20

WIB), mengatakan, “ Dengan adanya beberapa guru pada bidang studi tertentu

diharapkan akan lebih memudahkan guru untuk memberikan pengarahan

kepada siswa dan akan lebih mudah untuk mengawasi kemampuan pemahaman

siswa pada pelajaran. Tidak pernahnya kepala madrasah menempatkan

beberapa guru dalam bidang studi tertentu di mungkinkan karena keterbatasan

tenaga pendidik di madrasah tersebut”.

Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB),

menjelaskan bahwa hasil kesepakatan rapat dewan guru, dalam kurun 1 tahun

lv
ini akan didirikan beberapa gedung yang nantinya masing-masing akan

digunakan untuk laboratorium, ruang kelas dan aula. Diharapkan dapat

memenuhi keburuhan madrasah . Kami juga akan menambah kegiatan

ekstrakurikuler baru tahun ajaran baru seperti Bahasa Inggris, Kesenian dan

Multimedia agar dapat menarik minat dan bakat siswa.

3) Kepala madrasah sebagai Motivator

Peran kepala madrasah sebagai motivator memiliki hubungan yang

sangat erat dengan berbagai aktivitas kegiatan disekolah. Hal ini tercermin

pada Peran Kepala Madrasah dalam meningkatkan disiplin kerja Guru.

Menurut Ist(Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.20 WIB) bahwa, “

Sebagai motivator, kepala madrasah memberikan penghargaan kepada

Guru yang berprestasi. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 12.10

WIB) bahwa, “ Penghargaan yang diberikan kepala madrasah kepada guru

yang berprestasi merupakan program yang dilaksanakan kepala madrasah MTs

Roudlotul Furqon, hal ini bertujuan untuk menghargai usaha yang diberikan

guru dalam memberikan bimbingan kepada anak didik di madrasah dan

sebagai motivasi bagi guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga

berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di madrasah tersebut”.

Disisi lain peran kepala madrasah sebagai motivator adalah memotivasi

dengan melengkapi fasilitas pembelajaran. Dijelaskan oleh AR (Wawancara 8

Agustus 2014 Jam 08.10 WIB) bahwa, “ Motivasi yang diberikan kepala

madrasah MTs Roudlotul Furqon melalui berbagai cara seperti memberikan

masukan kepada guru untuk selalu meningkatkan kompetensinya dengan

meningkatkan kelengkapan sarana pembelajaran. hal ini dilakukan dalam

upaya meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik di madrasah tersebut.

lvi
4) Kepala madrasah sebagai Supervisor

Kepala madrasah sebagai Supervisor yang pertama adalah

melaksanakan pengawasan proses belajar di kelas, dengan demikian maka

kepala madrasah mampu memonitoring kinerja sehingga tercipta

keberhasilan dalam pembelajaran. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014

Jam 11.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah melaksanakan pengawasan

terhadap proses belajar di kelas sebagai upaya untuk meningkatkan

profesionalisme guru dan prestasi siswanya. Dengan pengawasan tersebut

diharapkan kinerja guru semakin meningkat dan keberhasilan kegiatan

pembelajaran akan terwujud. Hal tersebut meliputi absensi guru dan siswa,

kesiapan materi dan RPP, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

Ditambahkan oleh YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “

Pengawasan dan pengendalian merupakan control agar kegiatan pendidikan

dimadrasah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan

pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para

tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-

hati dalam melaksanakan pekerjaannya.

Yang kedua adalah Kepala madrasah membantu permasalahan yang

dihadapi Guru dan mencarikan solusinya. Ditegaskan oleh TT (Wawancara 8

Agustus 2014 Jam 08.00 WIB) bahwa, “ Peran kepala madrasah untuk

membantu permasalahan yang dihadapi oleh para guru sangat dibutuhkan oleh

para guru, dengan tujuan untuk mencarikan solusinya sehingga tidak

mengganggu dari pada prestasi kinerja guru. Hal inilah yang sering dilakukan

kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon demi terwujudnya keberhasilan

lvii
kegiatan pembelajaran, kepala madrasah kami sering menerima keluh kesah

dari guru, masyarakat dan tokoh desa”.

Yang ketiga adalah kepala madrasah membantu Guru dalam

meningkatkan program pengajaran, menurut DI (Wawancara 8 Agustus 2014

Jam 09.10 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu

membantu guru dalam meningkatkan program pengajaran. Dalam kapasitasnya

sebagai pemimpin lembaga pendidikan, maka peran kepala madrasah adalah

sebagai konsultan. Dari sikap terbuka kepala madrasah tersebut berarti kepala

madrasah telah melakukan fungsinya dalam meningkatkan keberhasilan

kegiatan pembelajaran”.

Yang keempat adalah kepala madrasah melaksanakan pembinaan

konseling kepada Guru. Pembinaan konseling dilakukan dalam rangka untuk

membantu mengetahui dan memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi

oleh guru. Dan memberikan kesempatan para guru untuk menyampaikan

semua yang di perlukan oleh guru dalam hal pelaksanaan pembelajaran.

Ditegaskan oleh Ist (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 09.20 WIB) bahwa,”

Pembinaan konseling di madrasah kami, sudah berjalan setiap minggunya

melalui rapat mingguan. Jadi kepala madrasah benar-benar tahu apa yang

menjadi permasalahan dan mencari solusinya di MTs ini”.

Yang kelima adalah kepala madrasah memberikan simulasi

pembelajaran yang tepat sasaran dan sesuai kurikulum. Ditambahkan oleh AR

(wawancara 8 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa, “ Pelaksanaan simulasi

ditujukan agar sebelum pelaksanaan pembelajaran guru benar-benar memiliki

persiapan yang matang, menguasai materi yang akan disampaikan sehingga

pelaksanaan pembelajaran berjalan dengn baik”.

lviii
Yang keenam adalah kepala madrasah selalu berusaha meningkatkan

Sarana dan prasarana yang nyaman. Peningkatan sarana dan prasarana yang

nyaman tersebut sangat di perlukan oleh setiap lembaga pendidikan, hal ini

ditujukan agar pelaksanan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, program

inilah yang telah dilaksanakan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon

tentunya agar tujuan pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga

menghasilkan prestasi yang baik bagi siswanya. Ditambahkan oleh HW

(Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs

Roudlotul Furqon sangat teliti dalam mengecek kondisi sarana prasarana

penunjang KBM di sekolah. Karena beliau ingin menjadikan madrasah

lingkungan yang nyaman”.

Yang ketujuh adalah kepala madrasah menciptakan komunikasi dengan

masyarakat lingkungan. Menurut penulis saat observasi dan wawancara di

madrasah semua murid, guru dan kepala madrasah mengindikasikan madrasah

MTs Roudlotul Furqon sering menciptakan komunikasi dengan masyarakat

lingkungan sekolah. Tujuan utama adanya komunikasi dengan masyarakat

lingkungan madrasah adalah supaya dalam pelaksanaan program yang

diagendakan madrasah dapat berjalan dengan dukungan dari masyarakat

lingkungan sekolah. Ditambahkan oleh AS (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam

11.55 WIB) bahwa, “ Dengan melibatkan masyarakat sekitar, madrasah sangat

terbantu dengan adanya kontroling keadaan siswa diluar madrasah dan dan

akan timbul kerjasama saat kegiatan sekolah”.

Yang terakhir peran kepala madrasah adalah Guru dihimbau

menciptakan komunikasi dengan Siswa dan menggunakan metode mengajar

yang nyaman, menyenangkan dan pendekatan personal. Menurut Ist

lix
(Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 12.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs

Roudlotul Furqon mengharapkan seluruh dewan guru menciptakan komunikasi

dengan siswa yang baik, pembelajaran yang menyenangkan dan pendekatan

personal menghadapi siswa yang nakal. Tujuan utama adanya komunikasi

dengan siswa dengan baik adalah supaya interaksi guru ke siswa dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Karena

hal ini merupakan kunci sebuah madrasah dalam meningkatkan keberhasilan

kegiatan pembelajaran”.

5) Kepala madrasah sebagai Leader

Kepala madrasah memiliki sikap yang jujur merupakan sifat yang akan

ditirukan oleh semua anak buahnya. Menurut YR (Wawancara 8 Agustus 2014

Jam 13.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon memiliki

sikap yang jujur dalam hal kepemimpinan. Dilihat dari sikap sehari-hari yang

di perankan seorang pemimpin di MTs Roudlotul Furqon, maka beliau

menghendaki mengedepankan transparansi segala kegiatan dan program yang

ditetapkan secara bersama-sama. Berawal dari sikap jujur yang diperankan

kepala madrasah maka diharapkan dapat memotivasi kinerja guru di madrasah

sehingga dapat meningkatkan prestasi siswanya.”.

Setelah kejujuran melekat pada seorang pemimpin maka selanjutnya

adalah kepala madrasah bertanggung jawab terhadap tugasnya. Sikap

tanggung jawab yang dilaksanakan kepala madrasah akan menunjukan bahwa

seorang kepala madrasah sebagai leader/pemimpin benar-benar mampu dapat

memegang kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dengan tanggung jawab

tersebut maka akan dapat meningkatkan profesionalitas guru sehingga akan

menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran disekolahnya. Ditegaskan oleh

lx
AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 07.30 WIB) bahwa, “ Sikap kejujuran

dan bertanggung jawab adalah wajib dimiliki seorang pemimpin. Terlebih

pemimpin sebuah lembaga sekolah. Karena dia adalah tauladan bagi guru dan

siswanya. Di MTs Roudlotul Furqon, Bapak Kepala madrasah dalam

kehidupan sehari-hari termasuk dikategorikan jujur dan bertanggungjawab

akan tugasnya”.

Berani mengambil resiko terhadap keputusan dan kebijakan merupakan

peran kepala madrasah yang paling berat. Karena keberanian kepala madrasah

dalam mengambil resiko terhadap keputusan yang dibuatnya menunjukan

bahwa kepala madrasah benar-benar memiliki kepribadian yang memang

harus dimiliki seorang kepala madrasah yaitu dapat bertanggung jawab

terhadap semua keputusan yang di buatnya. Dalam kepemimpinanya di MTs

Roudlotul Furqon menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 08.10 WIB)

bahwa, “ Kepala madrasah kami adalah figur atau sosok yang royal dalam

kemajuan sekolah. Salah satu contoh dalam keseharianya sangat terlihat semua

guru harus masuk 15 menit sebelum jam 07.00 WIB. Padahal rumah kepala

madrasah jaraknya paling jauh dari sekolah”.

Peran lain kepala madrasah saat musyawarah bersama dewan guru,

keputusan yang diambil adalah demi kepentingan bersama. Ditegaskan oleh

YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “ Kepala madrasah MTs

Roudlotul Furqon mementingkan kerjasasama dari semua guru agar tujuan dari

lembaga pendidikan yang dipimpinnya dapat tercapai, yaitu memiliki kualitas

yang baik dan meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik lagi”.

Saat madrasah dalam pemecahan masalah internal kepala madrasah

dituntut dalam mengambil keputusan mengutamakan kepentingan bersama, hal

lxi
ini disampaikan oleh Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa,

“ Keputusan yang diambil kepala madrasah dalam menentukan kebijakan

madrasah untuk meningktkan mutu di madrasah selalu berusaha untuk

memuaskan semua pihak yang terkait dengan madrasah tentu hal ini dilakuakn

demi tercapainya tujuan bersama yaitu meningkatkan kualitas pendidikan”.

Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 09.30 WIB) bahwa, “

Kepala madrasah Roudlotul Furqon menganjurkan saran dan kritikan”. Hal ini

bertujuan dalam melaksanakan kepemimpinanya, saran dan kritik memang

harus ada karena dengan saran dan kritik itulah kinerja kepemimpinan kepala

madrasah dapat di evaluasi, dengan menerima saran dan kritik kepala madrasah

akan selalu semakin baik kinerja kepemimpinannya dalam rangka

meningkatkan kegiatan pembelajaran.

6) Kepala madrasah sebagai Administrator

Setiap organisasi atau lembaga kecil apapun pastinya membutuhkan

perencanaan yang matang dalam mencapai sebuah tujuan. Hal itu terlihat jelas

di MTs Roudlotul Furqon, ketersediaanya Rencana Anggaran Pendapatan

Belanja Madrasah ( RAPBS) selama 1 Tahun, RPP dan Silabus, Absensi

bahkan Kegiatan Ektrsakurikuler penunjang kegiatan siswa tersedia dengan

baik. Menurut YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “ Kepala

madrasah setiap tahunnya menyusun RKAS dengan melibatkan komite dan

dewan guru untuk bermusyawarah. Selain iitu seperti yang di jelaskan AR

“Kepala MTs Roudlotul Furqon sering menghimbau dan mengkontrol absensi

guru, siswa, RPP dan Silabus sudah ada dalam guru masing-masing. Artinya

setiap guru sudah dibekali administrasi tersebut”.

lxii
7) Kepala madrasah sebagai Inovator

Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin

hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,

mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga

kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran

yang innovative.

Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa,

“Memberikan masukan yang sangat membangun misalnya menganjurkan

untuk diadakannya jam tambahan baik akademik maupun non akademik..

Mengembangkan visi, misi dan melaksanakan program visi misi madrasah

dalam tindakan merupakan cita-cita utama kepala madrasah untuk kemajuan

mutu dari pendidikan itu sendiri”. Menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014

Jam 09.40 WIB) bahwa, kepala madrasah mendorong kepada segenap guru

untuk mewujudkan visi misi madrasah dengan program yang bertahap untuk

tujuan meningkatkan mutu sekolah. Alhamdulillah Kepala Madrasah MTs

Roudlotul Furqon selalu melaksanakan program visi misi madrasah walaupun

bertahap dalam pelaksanaanya”.

Ditambahkan oleh AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 12.40 WIB)

bahwa, “ Untuk mempererat hubungan antara guru dan siswa, kepala madrasah

memberikan program shalat duha berjamaah, shalat duhur berjamaah dan

menghafal surat-surat pendek setiap sebelum dimulai pelajaran”.

lxiii
2. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Kepemimpinan Kepala

Madrasah dalam Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Pembelajaran.

Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, karena pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu selain

mengasuh, mendidik atau memelihara anak, pendidikan juga merupakan

pengembangan keterampilan, pengetahuan maupun kepandaian melalui

pengajaran latihan-latihan atau pengalaman, lebih jauh pendidikan juga dapat

mengembangkan intelektual dan kepribadian yang dilakukan secara bertahap.

Dalam hal ini, peran kepala madrasah memiliki peran penting dan nilai

strategis dalam meningkatkan prestasi anak.

Kepala madrasah, dalam melaksanakan program madrasah, tidak

terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Diantara faktor – faktor

tersebut adalah :

1. Faktor Pendukung

a. Peningkatan Kualifikasi Akademik Guru

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari pendidik,

kualifikasi pendidikan S1 bagi guru wajib diikuti bagi semua pendidik.

Diantara kegiatan dalaam meningkatkan kualifikasi pendidika yaaitu KKM,

KKG dan kursus komputer bagi tenaga kependidikan. Selain kegiatan di

atas, banyak program yang diselenggarakan oleh kepala madrasah. Seperti

bidang Informasi dan Teknologi, dimana guru diwajibkan melek IT

terutama bagaimana guru bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di madrasah.

b. Kerohanian

Kegiatan ini merupakan penetralisir dari seluruh kegiatan umum yang

dilaksanakan oleh madrasah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

lxiv
memberikan motivasi terhadap guru maupun siswa dalam kerohaniaan.

Kegiatannya meliputi mujahadah bersama yang dilaksanakan setiap dua

minggu sekali. Selaain mujahadah, madrasah juga melaksanakan doa

bersama setiap pagi dengan membaca asmaaul husna. Sebagai kegiatan

rutin jangka panjang, madrasah juga menyelenggarakan istighosah setiap

menjelang ujian. Dalam hal ini, kegiatan ini mampu memotivasi guru dan

siswa untuk menciptakan lingkungan yang islami di madrasah.

c. Geografis

MTs Roudlotul Furqon berlokasi di pedesaan yang memungkinkan siswa

untuk belajar lebih nyaman. Sehingga para siswa memiliki motivasi untuk

belajar dan berfikir tentang pelajaran yang diajarkan di madrasah. Karena

madrasah tersebut terletak di pedesaan yang masih banyak lokasi

perkebunan dan masih alami, ini membuat para siswa dan guru bisa tenang

dan nyaman dalam menjalankan proses pembelajaran. Di samping itu,

secara geografis, MTs Roudlotul Furqon berlokasi jauh dari jalan raya. Hal

ini memungkinkan siswa mampu berkonsentrasi penuh ketika proses

pembelajaran berlangsung tanpa gangguan suara kendaraan umum.

d. Lingkungan Sekitar

Masyarakat di lingkungan MTs Roudlotul Furqon sangat mendukung penuh

seluruh kegiatan madrasah baik secara moral dan materi. Setiap kegiatan

madrasah, masyarakat ikut serta dalam kegiatan tersebut. Setiap kali

kegiatan, masyarakat diikutsertakan oleh pihak madrasah untuk

menyukseskan program-program madrasah. Lingkungan yang agamis juga

menambah kearifan masyarakat sekitar dan sangat berpengaruh terhadap

akhlak para siswa di MTs Roudlotul Furqon.

lxv
e. Kekeluargaan

Kerukunan antar karyawan dan guru di MTs Roudlotul Furqon sangat

terjalin harmonis. Ini karena terbentuknya program kerukunan MTs

Roudlotul Furqon yang setidaknya diadakan perkumpulan setiap sebulan

sekali. Sebagai hasilnya kekeluargaan para guru dan karyawan lainnya

sangat erat. Hal ini menjadikan seluruh personal di MTs Roudlotul Furqon

sangat solid dalam menjalankan seluruh agenda madrasah. Selain itu juga

diadakan halal bi hala dan anjang sana yang melibatkan seluruh keluarga

dari setiap guru dan karyawsn MTs Roudlotul Furqon.

2. Faktor Penghambat

a. Sarana prasarana

Sarana pra sarana dalam suatu institusi berpengaruh pada kualitas target

yang telah direncanakan oleh institusi tersebut. Begitu juga di MTs

Roudlotul Furqon, sarana pra sarana di madrasah tersebut masih banyak

kekurangan, diantaranya sarana untuk meningkatkan bakat siswa dalam

bidang olah raga, kesenian dll. Seperti tidak adanya lapangan sepak bola,

padahal minat siswa dalam sepak bola tergolong tinggi. Kurangnya jumlah

komputer yang ada di laboratorium juga menjadi salah satu penghambat

siswa untuk mampu melek teknologi. Hal ini sangat berpengaruh pada

prestasi siswa dalam pengembangan bakat serta minatnya.

Selain itu, perpustakaan yang kurang memadai untuk seluruh kebutuhan

personil madrasah, baik bagi para siswa, guru dan karyawan. Sebagai

tempat untuk mencari sumber ilmu, buku yang tersedia di perpustakaan

lxvi
MTs Roudlotul Furqon masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan

mereka. Atas masalah ini, banyak keterbatasan siswa untuk menggali lebih

dalam tentang materi-materi pelajaran.

b. Sumber Daya Manusia

Masih minimnya kemampuan guru dalam hal mengembangkan kreatifitas,

bakat dan minat siswa juga menghambat keberlangsungan pengembangan

pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon. Diantara permasalahan klasik yaitu

kurangnya motivasi guru untuk mengembangkan diri dalam mengajar siswa,

misalnya dalam penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran.

lxvii
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Data

Sebagaimana dijelaskan dalam bab yang sebelumnya, bahwa MTs

Roudlotul Furqon merupakan suatu lembaga pendidikan tingkat pertama

setelah sekolah dasar. Sedangkan madrasah ini bukan satu-satunya sekolah

tingkat pertama yang berada di Kecamatan Banyubiru melainkan ada

sekolah/madrasah lain misalnya SMP N 1 Banyubiru, dan masih banyak lagi

sekolahan yang setingkat dengan SMP/Mts lainnya. Oleh karena itu, untuk

menunjukkan eksistensinya, madrasah ini dituntut untuk dapat menunjukkan

kuantitas dan kualitas pendidikannya, agar dapat bersaing dengan sekolah yang

lain.

Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian peran kepemimpinan

kepala madrasah dalam rangka meningkatkan keberhasilan kegiatan

pembelajaran, maka dimasukan kelompok menjadi 7 peran Kepala Madrasah

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti. Untuk lebih

jelasnya sebagai berikut:

1) Kepala madrasah sebagai Edukator

Dalam melakukan perannya, sebagai edukator, kepala madrasah harus

memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesioalisme tenaga

kependidikan di madrasah nya. Menciptakan iklim madrasah yang kondusif,

memberikan nasehat kepada warga madrasah , memberikan dorongn kepada

seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang

menarik.
lxviii
Menurut AR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB), “ Kepala

Madrasah mendorong Guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran

sesuai waktu yang ditentukan”. Dorongan dari kepala madrasah agar guru

dapat melaksanakan pembelajaran untuk memulai dan mengakhirkan

pembelajaran tepat pada waktunya bertujuan agar guru dapat mengefisiensikan

waktu secara tepat dan tidak membuang waktu proses pembelajaran dengan

sia-sia, hal ini dilakukan dengan harapan proses belajar mengajar di dalam

kelas dapat berjalan maksimal. Ditegaskan oleh TT (wawancara 7 Agustus

2014 Jam 09.15 WIB), kepala madrasah menginstruksikan kepada seluruh

warga madrasah untuk berdisiplin dengan masuk sebelum jam 07.00 WIB dan

pulang jam 13.00 WIB dibarengi dengan shalat berjamaah sesuai jadwal.

Selain itu kepala madrasah menghimbau kepada semua guru untuk dapat

bersalam-salaman sebelum masuk kelas. Hal ini akan menjadi kebiasaan untuk

bersikap rendah diri .

Untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar, Menurut Ist “Kepala

madrasah menghimbau kepada guru untuk meningkatkan belajar siswa melalui

pengayaan dan perbaikan pembelajaran (Remedial Teaching)” (Wawancara 6

Agustus 2014 Jam 10.35 WIB), Hal ini sebagai bentuk usaha kepala madrasah

untuk meningkatkan hasil prestasi peserta didiknya kepala madrasah berusaha

mengembangkan program madrasah melalui kegiatan pengayaan dan perbaikan

pembelajaran hal ini dilakukan agar pemahaman peserta didik terhadap

pelajaran dapat diperbaiki dan hasil prestasi yang dimiliki peserta didiknya

dapat memuaskan. Untuk semua kelas, kepala madrasah menggerakkan dan

meningkatkan Tim Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik sebagai bekal

penuntasan KKM yang telah ditetapkan. Dijelaskan oleh YR (Wawancara 6

lxix
Agustus 2014 Jam 09.15 WIB), Usaha kepala madrasah untuk menggerakkan

tim evaluasi belajar siswa ditujukan untuk mengontrol hasil belajar siswa agar

kedepan hasil prestasi siswa dapat menjadi lebih baik dan dilakukan perbaikan

pelaksanaan pembelajaran.

2) Kepala madrasah sebagai Manajer

Kepala madrasah sebagai manajer di sekolah. Tugas manajer

pendidikan adalah merencanakan sesuatu atau mencari strategi yang terbaik,

mengorganisasi dan mengkoordinasi sumber-sumber pendidikan yang masih

berserakan agar menyatu dalam melaksanakan pendidikan, dan mengadakan

kontrol terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan.

Menurut YR (6 Agustus 2014 Jam 10.15 WIB) mengatakan, Kerja

sama harus selalu diutamakan, prinsip inilah yang diterapkan kepala madrasah

MTs Roudlotul Furqon dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin. Hal

ini dilakukan sebagai uapaya untuk meningkatkan profesionalisme guru di

madrasah tersebut. Kerja sama yang terjalin baik dan peran aktif guru untuk

berpartisipasi dalam setiap kegiatan akan berdampak pada kemajuan kualitas,

mutu dan meningkatkan keberhasilan pendidikan sekolah.

Peran lain Kepala madrasah adalah menempatkan beberapa guru pada

bidang studi tertentu. Menurut AR (wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.20

WIB), mengatakan, “ Dengan adanya beberapa guru pada bidang studi tertentu

diharapkan akan lebih memudahkan guru untuk memberikan pengarahan

kepada siswa dan akan lebih mudah untuk mengawasi kemampuan pemahaman

siswa pada pelajaran. Tidak pernahnya kepala madrasah menempatkan

beberapa guru dalam bidang studi tertentu di mungkinkan karena keterbatasan

tenaga pendidik di madrasah tersebut”.

lxx
Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB),

menjelaskan bahwa hasil kesepakatan rapat dewan guru, dalam kurun 1 tahun

ini akan didirikan beberapa gedung yang nantinya masing-masing akan

digunakan untuk laboratorium, ruang kelas dan aula. Diharapkan dapat

memenuhi keburuhan madrasah . Kami juga akan menambah kegiatan

ekstrakurikuler baru tahun ajaran baru seperti Bahasa Inggris, Kesenian dan

Multimedia agar dapat menarik minat dan bakat siswa.

3) Kepala madrasah sebagai Motivator

Peran kepala madrasah sebagai motivator memiliki hubungan yang

sangat erat dengan berbagai aktivitas kegiatan disekolah. Hal ini tercermin

pada Peran Kepala Madrasah dalam meningkatkan disiplin kerja Guru.

Menurut Ist(Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.20 WIB) bahwa, “

Sebagai motivator, kepala madrasah memberikan penghargaan kepada

Guru yang berprestasi. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 12.10

WIB) bahwa, “ Penghargaan yang diberikan kepala madrasah kepada guru

yang berprestasi merupakan program yang dilaksanakan kepala madrasah MTs

Roudlotul Furqon, hal ini bertujuan untuk menghargai usaha yang diberikan

guru dalam memberikan bimbingan kepada anak didik di madrasah dan

sebagai motivasi bagi guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga

berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di madrasah tersebut”.

Disisi lain peran kepala madrasah sebagai motivator adalah memotivasi

dengan melengkapi fasilitas pembelajaran. Dijelaskan oleh AR (Wawancara 8

Agustus 2014 Jam 08.10 WIB) bahwa, “ Motivasi yang diberikan kepala

madrasah MTs Roudlotul Furqon melalui berbagai cara seperti memberikan

masukan kepada guru untuk selalu meningkatkan kompetensinya dengan

lxxi
meningkatkan kelengkapan sarana pembelajaran. hal ini dilakukan dalam

upaya meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik di madrasah tersebut.

4) Kepala madrasah sebagai Supervisor

Kepala madrasah sebagai Supervisor yang pertama adalah

melaksanakan pengawasan proses belajar di kelas, dengan demikian maka

kepala madrasah mampu memonitoring kinerja sehingga tercipta

keberhasilan dalam pembelajaran. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014

Jam 11.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah melaksanakan pengawasan

terhadap proses belajar di kelas sebagai upaya untuk meningkatkan

profesionalisme guru dan prestasi siswanya. Dengan pengawasan tersebut

diharapkan kinerja guru semakin meningkat dan keberhasilan kegiatan

pembelajaran akan terwujud. Hal tersebut meliputi absensi guru dan siswa,

kesiapan materi dan RPP, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

Ditambahkan oleh YR (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 13.00 WIB) bahwa, “

Pengawasan dan pengendalian merupakan control agar kegiatan pendidikan

dimadrasah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan

pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para

tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-

hati dalam melaksanakan pekerjaannya.

Yang kedua adalah Kepala madrasah membantu permasalahan yang

dihadapi Guru dan mencarikan solusinya. Ditegaskan oleh TT (Wawancara 8

Agustus 2014 Jam 08.00 WIB) bahwa, “ Peran kepala madrasah untuk

membantu permasalahan yang dihadapi oleh para guru sangat dibutuhkan oleh

para guru, dengan tujuan untuk mencarikan solusinya sehingga tidak

mengganggu dari pada prestasi kinerja guru. Hal inilah yang sering dilakukan

lxxii
kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon demi terwujudnya keberhasilan

kegiatan pembelajaran, kepala madrasah kami sering menerima keluh kesah

dari guru, masyarakat dan tokoh desa”.

Yang ketiga adalah kepala madrasah membantu Guru dalam

meningkatkan program pengajaran, menurut DI (Wawancara 8 Agustus 2014

Jam 09.10 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu

membantu guru dalam meningkatkan program pengajaran. Dalam kapasitasnya

sebagai pemimpin lembaga pendidikan, maka peran kepala madrasah adalah

sebagai konsultan. Dari sikap terbuka kepala madrasah tersebut berarti kepala

madrasah telah melakukan fungsinya dalam meningkatkan keberhasilan

kegiatan pembelajaran”.

Yang keempat adalah kepala madrasah melaksanakan pembinaan

konseling kepada Guru. Pembinaan konseling dilakukan dalam rangka untuk

membantu mengetahui dan memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi

oleh guru. Dan memberikan kesempatan para guru untuk menyampaikan

semua yang di perlukan oleh guru dalam hal pelaksanaan pembelajaran.

Ditegaskan oleh Ist (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 09.20 WIB) bahwa,”

Pembinaan konseling di madrasah kami, sudah berjalan setiap minggunya

melalui rapat mingguan. Jadi kepala madrasah benar-benar tahu apa yang

menjadi permasalahan dan mencari solusinya di MTs ini”.

Yang kelima adalah kepala madrasah memberikan simulasi

pembelajaran yang tepat sasaran dan sesuai kurikulum. Ditambahkan oleh AR

(wawancara 8 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa, “ Pelaksanaan simulasi

ditujukan agar sebelum pelaksanaan pembelajaran guru benar-benar memiliki

lxxiii
persiapan yang matang, menguasai materi yang akan disampaikan sehingga

pelaksanaan pembelajaran berjalan dengn baik”.

Yang keenam adalah kepala madrasah selalu berusaha meningkatkan

Sarana dan prasarana yang nyaman. Peningkatan sarana dan prasarana yang

nyaman tersebut sangat di perlukan oleh setiap lembaga pendidikan, hal ini

ditujukan agar pelaksanan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, program

inilah yang telah dilaksanakan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon

tentunya agar tujuan pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga

menghasilkan prestasi yang baik bagi siswanya. Ditambahkan oleh HW

(Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs

Roudlotul Furqon sangat teliti dalam mengecek kondisi sarana prasarana

penunjang KBM di sekolah. Karena beliau ingin menjadikan madrasah

lingkungan yang nyaman”.

Yang ketujuh adalah kepala madrasah menciptakan komunikasi dengan

masyarakat lingkungan. Menurut penulis saat observasi dan wawancara di

madrasah semua murid, guru dan kepala madrasah mengindikasikan madrasah

MTs Roudlotul Furqon sering menciptakan komunikasi dengan masyarakat

lingkungan sekolah. Tujuan utama adanya komunikasi dengan masyarakat

lingkungan madrasah adalah supaya dalam pelaksanaan program yang

diagendakan madrasah dapat berjalan dengan dukungan dari masyarakat

lingkungan sekolah. Ditambahkan oleh AS (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam

11.55 WIB) bahwa, “ Dengan melibatkan masyarakat sekitar, madrasah sangat

terbantu dengan adanya kontroling keadaan siswa diluar madrasah dan dan

akan timbul kerjasama saat kegiatan sekolah”.

lxxiv
Yang terakhir peran kepala madrasah adalah Guru dihimbau

menciptakan komunikasi dengan Siswa dan menggunakan metode mengajar

yang nyaman, menyenangkan dan pendekatan personal. Menurut Ist

(Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 12.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs

Roudlotul Furqon mengharapkan seluruh dewan guru menciptakan komunikasi

dengan siswa yang baik, pembelajaran yang menyenangkan dan pendekatan

personal menghadapi siswa yang nakal. Tujuan utama adanya komunikasi

dengan siswa dengan baik adalah supaya interaksi guru ke siswa dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Karena

hal ini merupakan kunci sebuah madrasah dalam meningkatkan keberhasilan

kegiatan pembelajaran”.

5) Kepala madrasah sebagai Leader

Kepala madrasah memiliki sikap yang jujur merupakan sifat yang akan

ditirukan oleh semua anak buahnya. Menurut YR (Wawancara 8 Agustus 2014

Jam 13.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon memiliki

sikap yang jujur dalam hal kepemimpinan. Dilihat dari sikap sehari-hari yang

di perankan seorang pemimpin di MTs Roudlotul Furqon, maka beliau

menghendaki mengedepankan transparansi segala kegiatan dan program yang

ditetapkan secara bersama-sama. Berawal dari sikap jujur yang diperankan

kepala madrasah maka diharapkan dapat memotivasi kinerja guru di madrasah

sehingga dapat meningkatkan prestasi siswanya.”.

Setelah kejujuran melekat pada seorang pemimpin maka selanjutnya

adalah kepala madrasah bertanggung jawab terhadap tugasnya. Sikap

tanggung jawab yang dilaksanakan kepala madrasah akan menunjukan bahwa

seorang kepala madrasah sebagai leader/pemimpin benar-benar mampu dapat

lxxv
memegang kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dengan tanggung jawab

tersebut maka akan dapat meningkatkan profesionalitas guru sehingga akan

menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran disekolahnya. Ditegaskan oleh

AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 07.30 WIB) bahwa, “ Sikap kejujuran

dan bertanggung jawab adalah wajib dimiliki seorang pemimpin. Terlebih

pemimpin sebuah lembaga sekolah. Karena dia adalah tauladan bagi guru dan

siswanya. Di MTs Roudlotul Furqon, Bapak Kepala madrasah dalam

kehidupan sehari-hari termasuk dikategorikan jujur dan bertanggungjawab

akan tugasnya”.

Berani mengambil resiko terhadap keputusan dan kebijakan merupakan

peran kepala madrasah yang paling berat. Karena keberanian kepala madrasah

dalam mengambil resiko terhadap keputusan yang dibuatnya menunjukan

bahwa kepala madrasah benar-benar memiliki kepribadian yang memang

harus dimiliki seorang kepala madrasah yaitu dapat bertanggung jawab

terhadap semua keputusan yang di buatnya. Dalam kepemimpinanya di MTs

Roudlotul Furqon menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 08.10 WIB)

bahwa, “ Kepala madrasah kami adalah figur atau sosok yang royal dalam

kemajuan sekolah. Salah satu contoh dalam keseharianya sangat terlihat semua

guru harus masuk 15 menit sebelum jam 07.00 WIB. Padahal rumah kepala

madrasah jaraknya paling jauh dari sekolah”.

Peran lain kepala madrasah saat musyawarah bersama dewan guru,

keputusan yang diambil adalah demi kepentingan bersama. Ditegaskan oleh

YR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 09.00 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah

MTs Roudlotul Furqon mementingkan kerjasasama dari semua guru agar

tujuan dari lembaga pendidikan yang dipimpinnya dapat tercapai, yaitu

lxxvi
memiliki kualitas yang baik dan meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik

lagi”.

Saat madrasah dalam pemecahan masalah internal kepala madrasah

dituntut dalam mengambil keputusan mengutamakan kepentingan bersama, hal

ini disampaikan oleh Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa,

“ Keputusan yang diambil kepala madrasah dalam menentukan kebijakan

madrasah untuk meningktkan mutu di madrasah selalu berusaha untuk

memuaskan semua pihak yang terkait dengan madrasah tentu hal ini dilakuakn

demi tercapainya tujuan bersama yaitu meningkatkan kualitas pendidikan”.

Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 09.30 WIB) bahwa, “

Kepala madrasah Roudlotul Furqon menganjurkan saran dan kritikan”. Hal ini

bertujuan dalam melaksanakan kepemimpinanya, saran dan kritik memang

harus ada karena dengan saran dan kritik itulah kinerja kepemimpinan kepala

madrasah dapat di evaluasi, dengan menerima saran dan kritik kepala madrasah

akan selalu semakin baik kinerja kepemimpinannya dalam rangka

meningkatkan kegiatan pembelajaran.

6) Kepala madrasah sebagai Administrator

Setiap organisasi atau lembaga kecil apapun pastinya membutuhkan

perencanaan yang matang dalam mencapai sebuah tujuan. Hal itu terlihat jelas

di MTs Roudlotul Furqon, ketersediaanya Rencana Anggaran Pendapatan

Belanja Madrasah ( RAPBS) selama 1 Tahun, RPP dan Silabus, Absensi

bahkan Kegiatan Ektrsakurikuler penunjang kegiatan siswa tersedia dengan

baik. Menurut YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “ Kepala

madrasah setiap tahunnya menyusun RKAS dengan melibatkan komite dan

dewan guru untuk bermusyawarah. Selain iitu seperti yang di jelaskan AR

lxxvii
“Kepala MTs Roudlotul Furqon sering menghimbau dan mengkontrol absensi

guru, siswa, RPP dan Silabus sudah ada dalam guru masing-masing. Artinya

setiap guru sudah dibekali administrasi tersebut”.

7) Kepala madrasah sebagai Inovator

Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin

hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,

mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga

kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran

yang innovative.

Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa,

“Memberikan masukan yang sangat membangun misalnya menganjurkan

untuk diadakannya jam tambahan baik akademik maupun non akademik..

Mengembangkan visi, misi dan melaksanakan program visi misi madrasah

dalam tindakan merupakan cita-cita utama kepala madrasah untuk kemajuan

mutu dari pendidikan itu sendiri”. Menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014

Jam 09.40 WIB) bahwa, kepala madrasah mendorong kepada segenap guru

untuk mewujudkan visi misi madrasah dengan program yang bertahap untuk

tujuan meningkatkan mutu sekolah. Alhamdulillah Kepala Madrasah MTs

Roudlotul Furqon selalu melaksanakan program visi misi madrasah walaupun

bertahap dalam pelaksanaanya”.

Ditambahkan oleh AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 12.40 WIB)

bahwa, “ Untuk mempererat hubungan antara guru dan siswa, kepala madrasah

memberikan program shalat duha berjamaah, shalat duhur berjamaah dan

menghafal surat-surat pendek setiap sebelum dimulai pelajaran”. YR (

wawancara 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB ) menambahkan memberikan

lxxviii
terobosan baru sekiranya pihak terkait mampu melaksanakannya,misal

mengadakan kegiatan ekstra yang bisa menambah keilmuan dan pengalaman

anak,salah satunya adanya les bahasa inggris,kegiataan pramuka,les

khitobah,les qiro‟ah.

2. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Kepemimpinan Kepala

Madrasah dalam Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Pembelajaran.

Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, karena pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu selain

mengasuh, mendidik atau memelihara anak, pendidikan juga merupakan

pengembangan keterampilan, pengetahuan maupun kepandaian melalui

pengajaran latihan-latihan atau pengalaman, lebih jauh pendidikan juga dapat

mengembangkan intelektual dan kepribadian yang dilakukan secara bertahap.

Dalam hal ini, peran kepala madrasah memiliki peran penting dan nilai

strategis dalam meningkatkan prestasi anak.

Kepala madrasah, dalam melaksanakan program madrasah, tidak

terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Diantara faktor – faktor

tersebut adalah :

3. Faktor Pendukung

a. Peningkatan Kualifikasi Akademik Guru

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari pendidik,

kualifikasi pendidikan S1 bagi guru wajib diikuti bagi semua pendidik.

Diantara kegiatan dalaam meningkatkan kualifikasi pendidika yaaitu KKM,

KKG dan kursus komputer bagi tenaga kependidikan. Selain kegiatan di

atas, banyak program yang diselenggarakan oleh kepala madrasah. Seperti

lxxix
bidang Informasi dan Teknologi, dimana guru diwajibkan melek IT

terutama bagaimana guru bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di madrasah.

b. Kerohanian

Kegiatan ini merupakan penetralisir dari seluruh kegiatan umum yang

dilaksanakan oleh madrasah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

memberikan motivasi terhadap guru maupun siswa dalam kerohaniaan.

Kegiatannya meliputi mujahadah bersama yang dilaksanakan setiap dua

minggu sekali. Selaain mujahadah, madrasah juga melaksanakan doa

bersama setiap pagi dengan membaca asmaaul husna. Sebagai kegiatan

rutin jangka panjang, madrasah juga menyelenggarakan istighosah setiap

menjelang ujian. Dalam hal ini, kegiatan ini mampu memotivasi guru dan

siswa untuk menciptakan lingkungan yang islami di madrasah.

c. Geografis

MTs Roudlotul Furqon berlokasi di pedesaan yang memungkinkan siswa

untuk belajar lebih nyaman. Sehingga para siswa memiliki motivasi untuk

belajar dan berfikir tentang pelajaran yang diajarkan di madrasah. Karena

madrasah tersebut terletak di pedesaan yang masih banyak lokasi

perkebunan dan masih alami, ini membuat para siswa dan guru bisa tenang

dan nyaman dalam menjalankan proses pembelajaran. Di samping itu,

secara geografis, MTs Roudlotul Furqon berlokasi jauh dari jalan raya. Hal

ini memungkinkan siswa mampu berkonsentrasi penuh ketika proses

pembelajaran berlangsung tanpa gangguan suara kendaraan umum.

d. Lingkungan Sekitar

Masyarakat di lingkungan MTs Roudlotul Furqon sangat mendukung penuh

seluruh kegiatan madrasah baik secara moral dan materi. Setiap kegiatan

lxxx
madrasah, masyarakat ikut serta dalam kegiatan tersebut. Setiap kali

kegiatan, masyarakat diikutsertakan oleh pihak madrasah untuk

menyukseskan program-program madrasah. Lingkungan yang agamis juga

menambah kearifan masyarakat sekitar dan sangat berpengaruh terhadap

akhlak para siswa di MTs Roudlotul Furqon.

e. Kekeluargaan

Kerukunan antar karyawan dan guru di MTs Roudlotul Furqon sangat

terjalin harmonis. Ini karena terbentuknya program kerukunan MTs

Roudlotul Furqon yang setidaknya diadakan perkumpulan setiap sebulan

sekali. Sebagai hasilnya kekeluargaan para guru dan karyawan lainnya

sangat erat. Hal ini menjadikan seluruh personal di MTs Roudlotul Furqon

sangat solid dalam menjalankan seluruh agenda madrasah. Selain itu juga

diadakan halal bi hala dan anjang sana yang melibatkan seluruh keluarga

dari setiap guru dan karyawsn MTs Roudlotul Furqon.

4. Faktor Penghambat

a. Sarana prasarana

Sarana pra sarana dalam suatu institusi berpengaruh pada kualitas target

yang telah direncanakan oleh institusi tersebut. Begitu juga di MTs

Roudlotul Furqon, sarana pra sarana di madrasah tersebut masih banyak

kekurangan, diantaranya sarana untuk meningkatkan bakat siswa dalam

bidang olah raga, kesenian dll. Seperti tidak adanya lapangan sepak bola,

padahal minat siswa dalam sepak bola tergolong tinggi. Kurangnya jumlah

komputer yang ada di laboratorium juga menjadi salah satu penghambat

siswa untuk mampu melek teknologi. Hal ini sangat berpengaruh pada

prestasi siswa dalam pengembangan bakat serta minatnya.

lxxxi
Selain itu, perpustakaan yang kurang memadai untuk seluruh kebutuhan

personil madrasah, baik bagi para siswa, guru dan karyawan. Sebagai

tempat untuk mencari sumber ilmu, buku yang tersedia di perpustakaan

MTs Roudlotul Furqon masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan

mereka. Atas masalah ini, banyak keterbatasan siswa untuk menggali lebih

dalam tentang materi-materi pelajaran.

b. Sumber Daya Manusia

Masih minimnya kemampuan guru dalam hal mengembangkan kreatifitas,

bakat dan minat siswa juga menghambat keberlangsungan pengembangan

pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon. Diantara permasalahan klasik yaitu

kurangnya motivasi guru untuk mengembangkan diri dalam mengajar siswa,

misalnya dalam penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran.

lxxxii
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data sebagai hasil

penelitian dari pembahasan mengenai Peran Kepala Madrasah Dalam

Meningkatkan Keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon

Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Peran Kepala MTs Roudlotul Furqon Kebumen Kec. Banyubiru Kab.

Semarang dalam meningkatkan keberhasilan pembelajaran antara lain:

Sebagai educator kepala madrasah Roudlotul Furqon telah

berhassil dalam pembentukan karakter yang didasari nilai-nilai pendidik.

sebagai manajer kepala MTs Roudlotul Furqon telah mampu mengelola

lembaga pendidikan tersebut sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.

Selain itu Kepala MTs Roudlotul Furqon mampu memberdayakan sumber

daya guru dan sarana prasarana yang ada guna berjalannya proses

pembelajaran. Dalam perannya sebagai leader/ pemimpin, Kepala MTs

Roudlotul Furqon menjadi teladan bagi warga madrasah dan mampu

menggerakkan warga madrasah dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan

pendidikan. Dan untuk meningkatkan kualitas output yang dihasilkan dari

proses pembelajaran di madrasah, peran kepala madrasah sebagai inovator

telah melakukan perannya dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif

misalnya kepala madrasah menganjurkan kepada guru bahwa kegiatan

pembelajaran tidak harus didalam kelas melainkan diluar kelas (berbaur


lxxxiii
dengan alam). Adapun perannya sebagai supervisor kepala madrasah

Roudlotul Furqon telah berhasil melakukan perannya untuk meningkatkan

profesionalisme guru dan tenaga kependidikan lainnya misalnya

mengikutkan sertakan guru dalam kegiatan pelatihan-pelatihan .

2. Beberapa faktor pendukung dalam melaksanakan peran Kepala MTs

Roudlotul Furqon diantaranya yaitu: program peningkatan kualifikasi

guru, peningkatan personil madrasah secara moril atau dalam hal

keagamaan, kekeluargaan antara guru dan masyarakat sekitar yang erat,

serta sumbangsih masyaarakat sekitar madrasah dalam meningkatkan

kualitas madrasah secara menyeluruh. Sedangkan faktor penghambat

dalam mencapai keberhasilan Kepala MTs Roudlotul Furqon untuk

peningkatan mutu pembelajaran di madrasah tersebut diantaranya yaitu:

kurangnya sarana prasarana untuk peningkatan bakat siswa, sumber daya

manusia atau guru yang kurang bisa memanfaatkan fasilitas untuk

mendukung keberhasilan pembelajaran.

B. Saran-saran

Setelah melewati proses yang cukup panjang, dan berdasarkan dari

hasil kesimpulan tersebut di atas, maka peneliti dapat memberi saran yang

berkaitan dengan hasil analisis peran kepemimpinan kepala madrasah dalam

meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon ,

yaitu sebagai berikut:

1. Kepada kepala madrasah sebaiknya lebih meningkatkan kinerjanya karena

tugas dan posisi kepala madrasah sebagai penerima amanah dari masyarakat

akan selalu dinilai oleh masyarakat.

lxxxiv
2. Kepada guru sebaiknya selalu meningkatkan profesionalismenya dalam

peranya sebagai pendidik.

3. Kepada siswa. Sebagai generasi penerus bangsa harus giat belajar dan

memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang positif.

4. Kepada masyarakat, sebaiknya lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap

lembaga pendidikan dengan selalu berperan aktif memantau lembaga

pendidikan

lxxxv
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian atau Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta

Atmodiwirjo, Soebagio. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardaditiya


Jaya

Baharudin dan Wahyuni, Esa Nur. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Malang:
Tirta Pustaka
Danim, Sudarwan 2002, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia,

Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depag RI. 1971. Alqur’an dan Terjemahannya,Yayasan Penyelenggara Penterjamah/


Pentafsir Al-Qur’an: Jakarta

Dirawat. 1986. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional

Dymyati, Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Harefa, Andreas. 2000. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: Kompas

Hartono, 2004. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar

Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok-pokok materi metodologi Penelitian dan Aplikasinya.


Jakarta: Jfilia Indonesia

Indrafahrudi, Suekarto. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang Baik. Jakarta:


Galia Indonesia
Kayo, Khatib Pahlawan. 2005. Kepemipinan Islam Dan Dakwah. Jakarta: Amzah

Mulyasa. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Professional. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya

Mudaim, Ali Hamdi. 1987. Ramalan Rasulullah Saw Tentang Akhir Zaman,
Kertasana:CV Bintang Pelajar

Nasution, Harun 2000. Didaktif Azaz Azaz Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Nawawi, Hadari . 2002. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
lxxxvi
Notoatmojo, Soekijo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta

Nurdin, Muhammad. 2009. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Arruz


Media goup

Purwanto,Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:Remaja


Rosda Karya.

Rofiq, Ahmad. 2004. Fiqih Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rosyada, Dede. 2007. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta: Kencana.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Bassed Learning itu perlu.
Bogor: Ghalia Indonesia

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi. Bandung.

Saroni, Muhamad. 2006. Manajemen Madrasah. Yogyakarta: Ar Russ

Slameto. 1991. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta

Soetopo, Hendiyat dan Soemanto, Wasty.1984. Kepemimpinan dan Supervisi


Pendidikan. Surabaya : Bima Aksara.

Sujana, Nana dan Ibrahim. 1984. Penelitian dan Penelitian pendidikan. Bandung:
Sinar baru

Supardi. 2013. Model Pembelajaran Portofolio. Salatiga: STAIN Salatiga Press

Sutrisno, Hadi. 1983. Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM
Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta, PT. Bumi Aksara

Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo

Wahjosumidjo, 2002. Kepamimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik dan


Permasalahannya). Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : PT. Bumi
Aksar

lxxxvii
PEDOMAN WAWANCARA
Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan
Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru
Kab. Semarang Tahun 2014
Nama : Ist
Waktu : 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB

A. Peran kepala madrasah sebagai educator


1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ?
Jawab: memberikan contoh atau suri tauladan kepada guru dan siswa
misalnya: masuk lebih awal, masuk kelas tepat waktu.
2. Metode apa yang digunakan kepala madrasah dalam mengarahkan guru
untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswanya ?
Jawab : Kepala madrasah menghimbau kepada guru untuk meningkatkan
belajar siswa melalui pengayaan dan perbaikan pembelajaran
(Remedial Teaching)
3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam kegiatan evaluasi belajar siswa ?
Jawab : mengawasi guru dalam memberikan ulangan terhadap siswa, dan
mengontrol hasil evaluasi.
B. Peran kepala madrasah sebagai manajer
1. Apakah kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk berpartisipasi
dalam kegiatan ?
Jawab : ya harus,agar guru bersemangat dalam mengikuti kegiatan.
2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di
madrasah ?
Jawab: segera menyelesaikan permasalahan tersebut dengan meminta
bantuan guru bagaimana baiknya.jadi intinya mencari solusi permasalahan
dengan melibatkan guru atau bawahannya yang lain.
3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ?
Jawab: dari hasil kesepakatan rapat dewan guru, dalam kurun 1 tahun ini
akan didirikan beberapa gedung yang nantinya masing-masing akan
digunakan untuk laboratorium, ruang kelas dan aula. Diharapkan dapat
lxxxviii
memenuhi keburuhan madrasah . Kami juga akan menambah kegiatan
ekstrakurikuler baru tahun ajaran baru seperti Bahasa Inggris, Kesenian dan
Multimedia agar dapat menarik minat dan bakat siswa..
C. Peran kepala madrasah sebagai motivator
1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ?
Jawab: iya Penghargaan yang diberikan kepala madrasah kepada guru yang
berprestasi merupakan program yang dilaksanakan kepala madrasah MTs
Roudlotul Furqon, hal ini bertujuan untuk menghargai usaha yang diberikan
guru dalam memberikan bimbingan kepada anak didik di madrasah dan
sebagai motivasi bagi guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga
berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di madrasah tersebut
2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam
proses pembelajaran ?
Jawab: Memberikan keleluasaan guru untuk menggunakan berbagai metode
dalam mengajar.
D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor
1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses
pembelajaran ?
Jawab: Dengan melakukan kontroling setiap saat.

2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam


meningkatkan kegiatan pembelajaran ?
Jawab: Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu membantu guru
dalam meningkatkan program pengajaran
E. Peran kepala madrasah sebagai leader
1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ?
Jaawab: Pribadi yang santun dan berwibawa.
2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ?
Jawab: sangat bijak.
3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan?
Jawab: Beliau selalu meminta saran kepada anak buah.

lxxxix
4. Bagaimana kepala madrasah dalam mengembangkan visi misi madrasah ?
Jawab: Sangat berusaha untuk mewujudkannya.
F. Peran kepala madrasah sebagai administrator
1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahanya ?
Jawab: Dibantu oleh tenaga TU.
G. Peran kepala madrasah sebagai innovator
1. apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam
mewujudkan perannya sebagai inovator? ?
Jawab: kepala madrasah mendorong kepada segenap guru untuk
mewujudkan visi misi madrasah dengan program yang bertahap untuk
tujuan meningkatkan mutu sekolah. Alhamdulillah Kepala Madrasah MTs
Roudlotul Furqon selalu melaksanakan program visi misi madrasah
walaupun bertahap dalam pelaksanaanya

xc
PEDOMAN WAWANCARA
Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan
Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru
Kab. Semarang Tahun 2014
Nama : AR
Waktu : 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB

A. Peran kepala madrasah sebagai educator


1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ?
Jawab: Kepala madrasah mendorong guru untuk memulai dan mengakhiri
pembelajaran sesuai waktu yang ditentukan,
2. Metode apa yang digunakan guru untuk memberikan pemahaman mendalam
kepada siswanya ?
Jawab : Menggunakan metode berbasis kebutuhan,jadi apa yang dibutuhkan oleh
siswa, guru berusaha untuk memenuhi.Maksudnya dalam penyampaian
materi sekiranya guru paham untuk menggunakan metode apa agar
siswanya mengerti
3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam evaluasi belajar siswa ?
Jawab : Memberikan pengarahan terhadap guru agar dalam pemberian evaluasi
hasilnya paling tidak harus mencapai KKM.
B. Peran kepala madrasah sebagai manajer
1. Apakah kepala madrasah mendorong setiap guru untuk berpartisipasi dalam
kegiatan ?
Jawab : ya harus,agar guru memiliki semacam hak dalam keberhasilan sebuah
kegiatan sehingga guru berperan serta dalam berlangsungnya kegiatan dari
awal sampai akhir.
2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di
Madrasah ?
Jawab: ketika di dalam madrasah ada sebuah permasalahan, setidaknya seorang
kepala madrasah mampu menindak lanjuti permasalahan tersebut dengan
bijak.

xci
3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ?
Jawab: berusaha dengan sangat agar sarana dan prasarana di sekolah memadai
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan siswa
mampu memahami apa yang disampaikan oleh guru dengan cepat .
C. Peran kepala madrasah sebagai motivator
1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ?
Jawab: ada baiknya juga begitu,agar guru bersemangat dalam menjalankan tugas
dan kewajibannya.
2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam proses
pembelajaran ?
Jawab: Motivasi yang diberikan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon melalui
berbagai cara seperti memberikan masukan kepada guru untuk selalu
meningkatkan kompetensinya dengan meningkatkan kelengkapan sarana
pembelajaran. hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas dari
tenaga pendidik di madrasah tersebut.
D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor
1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses pembelajaran?
Jawab: sesekali kepala madrasah keliling didepan kelas waktu kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam meningkatkan
kegiatan pembelajaran ?
Jawab: memberikan masukan terhadap guru bagaimana mengelola kelas yang
baik, agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik pula.

E. Peran kepala madrasah sebagai leader


1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ?
Jawab: Kepribadian seorang pemimpin yang teduh,pemimpin yang mengayomi
semua pihak yang ada di bawahnya.
2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ?
Jawab: Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin harus bisa diterima oleh
semua pihak.Artinya tidak memihak siapapun.

xcii
3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan?
Jawab: sebagai pemimpin yang baik juga harus menerima masukan atau kritikan
dari anak buahnya.
F. Peran kepala madrasah sebagai administrator
1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahnya ?
Jawab: Kepala MTs Roudlotul Furqon sering menghimbau dan mengkontrol
absensi guru, siswa, RPP dan Silabus sudah ada dalam guru masing-masing
G. Peran kepala madrasah sebagai innovator
1. Apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam
mewujudkan perannya sebagai inovator?
Jawab Untuk mempererat hubungan antara guru dan siswa, kepala madrasah
memberikan program shalat duha berjamaah, shalat duhur berjamaah dan
menghafal surat-surat pendek setiap sebelum dimulai pelajaran

xciii
PEDOMAN WAWANCARA
Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan
Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru
Kab. Semarang Tahun 2014
Nama : YR
Waktu : 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB

A. Peran kepala madrasah sebagai educator


1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ?
Jawab: memberikan contoh yang baik terlebih dahulu
2. Metode apa yang digunakan kepala madrasah dalam mengarahkan guru untuk
memberikan pemahaman mendalam kepada siswanya ?
Jawab : Metode yang memungkinkan anak mampu menangkap dan menerimanya
dengan baik dengan kata lain anak cepat tanggap.
3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam evaluasi belajar siswa ?
Jawab: Usaha kepala madrasah untuk menggerakkan tim evaluasi belajar siswa
ditujukan untuk mengontrol hasil belajar siswa agar kedepan hasil
prestasi siswa dapat menjadi lebih baik dan dilakukan perbaikan
pelaksanaan pembelajaran.
B. Peran kepala madrasah sebagai manajer
1. Apakah kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk berpartisipasi
dalam kegiatan ?
Jawab: ya... selama saya disini, saya melihat bahwa bapak kepala madrasah
mendorong para guru untuk mengikuti kegiatan misalnya ada undangan
lomba atau yang lainnya.
2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di
madrasah ?
Jawab: setahu saya kepala madrasah apabila ada masalah segera menyelesaikannya
3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ?
Jawab: bisa dengan mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah atau
lainnya.
xciv
C. Peran kepala madrasah sebagai motivator
1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ?
Jawab:iya kadang- kadang memberikan hadiah berupa materi. namun dalam
pemberian hadiah atau tidak itu,biasanya disesuaikan dengan kondisi
keuangan madrasah.
2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam
proses pembelajaran ?
Jawab: memberikan semacam penghargaan, misalnya hadiah
D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor
1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses
pembelajaran?
Jawab: Biasanya dengan berkeliling disaat kegiatan belajar mengajaar berlangsung.
2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam
meningkatkan kegiatan pembelajaran ?
Jawab: memberikan pengarahan kepada guru bagaimana mengajar yang baik.
E. Peran kepala madrasah sebagai leader
1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ?
Jawab: Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon memiliki sikap yang jujur dalam
hal kepemimpinan
2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ?
Jawab: Keputusan yang diambil sangat bijak tidak memberatkan pihak lain.
3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan?
Jawab: ya biasanya justru kepala madrasah meminta masukan kepada bawahannya
Hal itu biasanya di sampaikan pada saat rapat antara kepala madrasah, guru,
dan karyawan.
F. Peran kepala madrasah sebagai administrator
1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahnya ?
Jawab: Kepala madrasah setiap tahunnya menyusun RKAS dengan melibatkan
komite dan dewan guru untuk bermusyawarah .

xcv
G. Peran kepala madrasah sebagai innovator
1. apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam
mewujudkan perannya sebagai inovator? ?
Jawab: memberikan terobosan baru sekiranya pihak terkait mampu
melaksanakannya,misal mengadakan kegiatan ekstra yang bisa menambah
keilmuan dan pengalaman anak,salah satunya adanya les bahasa
inggris,kegiataan pramuka,les khitobah,les qiro‟ah.

xcvi
Pedoman Wawancara
Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan
Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru
Kab. Semarang Tahun 2014

Nama : TT
Waktu : 7 Agustus 2014 Jam 09.15

A. Peran kepala madrasah sebagai educator


1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ?
Jawab: kepala madrasah menginstruksikan kepada seluruh warga madrasah
untuk berdisiplin dengan masuk sebelum jam 07.00 WIB dan pulang
jam 13.00 WIB dibarengi dengan shalat berjamaah sesuai jadwal,

2. Program apa yang diberikan kepada guru untuk memberikan pemahaman


mendalam kepada siswanya ?
Jawab : memberikan program semacam pelatihan kepada salah satu guru
secara bergilir.
3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam evaluasi belajar siswa ?
Jawab: mengawasi serta mengontrolnya.

B. Peran kepala madrasah sebagai manajer

1. Apakah kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk berpartisipasi


dalam kegiatan ?
Jawab: Ya bahkan mengikut sertakan seluruh jajaran guru untuk
berpartisipasi.
2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di
madrasah ?
Jawab: Berusaha untuk segera menyelesaikannya.
3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ?

xcvii
Jawab: Melihat kondisi keuangan yang ada ,jika mencukupi maka paling tidak
berusaha untuk mengadakan sarana dan prasarana apa yang
dibutuhkan.

C. Peran kepala madrasah sebagai motivator

1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ?


Jawab: Kadang – kadang jika keuangan lebih.
2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam
proses pembelajaran ?
Jawab: kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk mMenyediakan
alat peraga yang dibutuhkan

D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor

1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses


pembelajaran ?
Jawab: Dengan kontroling setiap saat.
2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam
meningkatkan kegiatan pembelajaran ?
Jawab: Memberikan pengarahan terhadap guru tentang bagaimana mengajar
yang menyenangkan tidak membosankan.

E. Peran kepala madrasah sebagai leader

1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ?


Jawab: Pribadi yang sangat menyenangkan,berwibawa.
2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ?
Jawab: cepat tanggap, tidak mengulur ulur waktu.
3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan?
Jawab: Ya kadang justru meminta anak buahnya untuk menegur manakala
kepala madrasah melakukan sebuah kesalahan.

xcviii
4. Bagaimana kepala madrasah dalam mengembangkan visi misi madrasah ?
Jawab: Bersemangat sekali dan berusaha untuk mewujudkannya.

F. Peran kepala madrasah sebagai administrator

1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahnya ?


Jawab: Dibantu tenaga TU.

G. Peran kepala madrasah sebagai innovator

1. Apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam
mewujudkan perannya sebagai inovator? ?
Jawab: Memberikan masukan yang sangat membangun misalnya
menganjurkan untuk diadakannya jam tambahan baik akademik
maupun non akademik.

xcix
c

Anda mungkin juga menyukai