Oleh
Rosyidah Mar Raja
NIM 190106067
MATARAM
2023
i
STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA
Skripsi
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MATARAM
2023
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Strategi Guru Dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Pada Mata Pelajaran
Pembimbing I Pembimbing II
iii
NOTA DINAS PEMBIMBING
Yang Terhormat
Di Mataram
NIM : 190106067
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh Kerena Itu, Kami
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 190106067
Mi’Rajul Ishlah Getap.” Ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian dan
karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagaian yang di rujuk sumbernya. Jika
saya terbukti melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi
Mataram,
v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Skripsi oleh : Rosyidah Mar Raja, NIM :190106067 dengan judul “ Strategi
Guru Dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
vi
MOTTO
ت ْال ِع ْل َم اُوْ تُوا الَّ ِذ ْينَ َو ِم ْن ُك ۙ ْم ٰا َمنُوْ ا الَّ ِذ ْينَ هّٰللا ُ يَرْ فَ ِع
ٍ ۗ خَ بِ ْي ٌر تَ ْع َملُوْ نَ بِ َما َوهّٰللا ُ د ََر ٰج
(QS Al-Mujadalah:11)1
1
Alquran, al-Mujadalah ayat 11, Alquran dan Terjemahannya (Jakarta: Depertemen Agama RI,
Yayasan Penerjemah dan Penerbit Alquran, 2013),543.
vii
PERSEMBAHAN
ini.”
viii
KATA PENGANTAR
Allah swt. Tuhan semesta alam, Rahmat, Hidayat, dan Taufik-nya. Peneliti
peneliti menegaskan bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Shalawat dan
sahabat dan penganut ajarannya. yang dengan penuh semangat dan ikhlas
Islam Negeri Mataram. Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis sangat
menyadari bahwa dalam proses tersebut tidaklah lepas dari segala bantuan,
kepada:
1. Bapak Dr. Harja Efendi, M.Pd, selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak
2. Bapak Drs. Muammar, M.Pd, selaku ketua prodi jurusan PGMI dan ibu
UIN Mataram
4. Bapak Prof. Dr. H. Masnun Tahir. M.Ag selaku Rektor UIN Mataram.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PGMI yang Telah Banyak Memberikan
dalam penyusunan Skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mohon maaf atas
segala kekhilafan dan kekurangan Skripsi ini, dan peneliti berharap akan
saran dan kritikan agar skripsi ini lebih bermanfaat menjadi bahan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan
para pembaca pada umunya semoga Allah SWT meridhoi dan mencatat
Mataram, 2023
Peneliti
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.....................................................................i
HALAMAN JUDUL.........................................................................ii
HALAMAN MOTTO.......................................................................vii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................viii
KATA PENGANTAR......................................................................ix
DAFTAR ISI.....................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................xiv
DAFTAR TABEL.............................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................xvi
ABSTRAK.........................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................1
a) Latar Belakang...................................................................1
b) Rumusan Masalah..............................................................6
e) Telaah Pustaka...................................................................9
1. Strategi ...........................................................................12
a. Pengertian strategi.......................................................12
2. Guru...............................................................................13
xi
a. pengertian Guru...........................................................13
3. Sikap Ilmiah..................................................................17
xii
6. Keadaan guru MI MI’Rajul Ishlah Getap......................51
A. Kesimpulan ...................................................................76
B. Saran .............................................................................77
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sarana Dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Mi’rajul Ishlah Getap
Tabel 2.3 Data Jumlah Siswa Madrasah Ibtidaiyah Mi’rajul Ishlah Getap
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPAKELAS IV DI MI MI’RAJUL ISHLAH GETAP
Oleh :
Rosyidah Mar Raja
Nim : 190106067
ABSTRAK
A. LATAR BELAKANG
menjadi lebih aktif dalam mengembangkan sebuah potensi yang dimiliki, baik
dapat diartikan sebagai proses pembinaan atau pertolongan yang diberikan dengan
sengaja kepada anak atau peserta didik yang mengarah pada terbentuknya
kepribadian peserta didik yang baik.3 Sehingga pendidikan menjadi hal yang
sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang di tet apkan undang-
undang Sisdiknas.4
kurikulum 2013 yang ditetapkan menjadi salah satu bagian yang di harapkan
nilai dari tiga ranah kompetensi, yaitu : pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Tahap pelaksanaa kurikulum 2013 lebih berfokus pada keaktifan siswa dalam
suatu proses ilmiah dengan tujuan agar pembelajaran tidak hanya menciptakan
2
Syafarudin dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Melejitnya Potensi Budaya Umat), (Jakarta: Hijri Pustaka
Utama, 2017), hlm.22.
3
Heru Setiawan, Integrasi Imtaq dan Iptek dalam Pengembangan Pendidikan Islam, Jurnal Nidhomul
Haq Vol 1 No : September 2016. hlm.59.
4
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 “ Tentang Sistem Pendidikan Nasional’’ ,
hlm.2.
1
peserta didik yang mempunya kompetensi pengetahuan saja, tetapi peserta didik
Proses ilmiah (keterampilan proses) akan menjadi salah satu wahana yang
Salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah dasar adalah IPA (Ilmu
alam semesta (Depdiknas, 2005). IPA memperoleh kebenaran tentang fakta dan
fenomena alam melalui kegiatan empirik, IPA berkaitan dengan fakta, konsep,
prinsip dan juga proses penemuan itu sendiri. Penemuan diperoleh melalui
garis besar, IPA memiliki tiga komponen, yaitu: (1) proses ilmiah, seperti
eksperimen, (2) produk ilmiah, seperti prinsip, konsep, hukum, dan teori, serta (3)
sikap ilmiah, seperti sikap ingin tahu, hati-hati, objek, dan jujur. Ketiga komponen
tersebut saling berkaitan satu sama lain.7 Dengan demikian, IPA tidak hanya
sebatas kumpulan pengetahuan atau materi saja, melainkan IPA merupakan salah
satu mata pelajaran di sekolah dasar yang masih terpadu karena belum dipisahkan
secara tersendiri seperti mata pelajaran biologi, kimia, dan fisika. Pada tingkat
sekolah dasar kelas I, II, dan III mata pelajaran IPA diintegrasikan pada
kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia sedangkan kelas IV, V, dan VI
5
Ratna Rosidah, dkk, Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-
Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktifitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negri Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014, jurnal Pendidikan Kimia, Volume 3,2014, hlm. 66.
6
Nana Hendracipta, Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Ipa
Berbasis Inkuiri, JPSD Vol. 2 No. 1, Maret 2016, hlm.110
7
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 137.
2
pembelajaran IPA menjadi mata pelajaran tersendiri tetapi pembelajarannya
IPA, yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah. Tetapi, pembelajaran IPA di sekolah
saat ini masih terpaku pada paradigma penelusuran informasi dan melupakan
aspek lain dari pembelajaran IPA. Selain ini ada kecenderungan guru memandang
pembelajaran IPA hanya sebagai kumpulan produk saja dan melupakan aspek
lainnya, salah satunya aspek sikap ilmiah. Padahal, dalam proses belajar mengajar
mendorong terjadinya proses ilmiah yang baru dan akan menumbuhkan atau
menguatkan sikap ilmiah. Oleh karena itu sikap ilmiah merupakan salah satu
Sikap ilmiah merupakan salah satu karakter yang dimiliki oleh ilmuwan,
karakter ini harus dimiliki ketika siswa belajar IPA. Selain itu sikap ilmiah
didefinisikan sebagai salah satu pandangan seseorang terhadap cara berfikir yang
menerima ataupun menolak terhadap cara berfikir yang sesuai dengan keilmuan
8
Wahab Jufri, Belajar dan Pempelajaran Sains (Modal Menjadi Guru Professional), (Bandung:
Pustaka Reka Cipta, 2017), hlm. 122.
9
N.N Ayu Suciati, dkk, Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Siswa SMP, (E- jurnal:
Program Pascasarjana Univesitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA), Volume 4, 2014, hlm. 2.
10
Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, Edisi Revisi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2009), hlm.44
11
Nana Hendracipta, Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Ipa
Berbasis Inkuiri, JPSD Vol. 2 No. 1, Maret 2016, hlm.110
3
menghindari munculnya sikap negatif pada diri siswa. Oleh karena itu, sikap
ilmiah merupakan aspek yang penting karena berpengaruh pada budi pekerti serta
sikap ilmiah yang perlu dikembangkan lebih lanjut dalam pembelajaran IPA di
sekolah dasar agar bisa dimiliki oleh siswa yaitu: (1) sikap ingin tahu, (2) sikap
respek terhadap data atau fakta, (3) sikap berpikir kritis, (4) sikap penemuan dan
kreativitas, (5) sikap berpikiran terbuka dan kerjasama, (6) sikap tekun, serta (7)
Mi’rajul Ishlah Getap, dimana kelas IV merupakan kelas tinggi dan hasil
khususnya Pada pelajaran IPA. Guru IPA melakukan penanaman sikap ilmiah
pada siswa dengan memperlihatkan contoh sikap ilmiah, penguatan positif pada
sikap ilmiah.14
12
Selly Gusmentari, Sikap Ilmiah Siswa Kelas IV C Dalam Pembelajaran IPA di SD
Muhammadiyah Condongcatur, (Skripsi Pdf, Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), hlm.4.
13
Enisiati, Sikap Ilmiah Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran IPA Siswa di Donotirto Bangunjiwo
Kasihan Bantul, (Skripsi Pdf, FTK Universitas PGRI Yogyakarta, 2016), hlm. 4-5.
14
Sri wahyuni, wawancara MI Mi’rajul Ishlah Getap, 30 september 2022
4
Dari proses penanaman sikap ilmiah tersebut, siswa kelas IV MI Mi’rajul
ishlah Getap menunjukkan beberapa sikap ilmiah yaitu sikap peka terhadap
lingkungan. Sikap ini terlihat saat siswa kels IV mengajak teman-temannya untuk
siswa siswi kelas IV menunjukan sikap ilmiah yang satu ini, namun sebagaian
Sikap berfikir secara terbuka dan bekerja sama. Sikap ini terlihat pada saat
siswa sedang menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh guru maupun temannya,
Mereka tidak mengejek pendapat temannya serta tidak merasa pendapatnya paling
benar.karena mereka tahu dari kekurangan yang ada pada temannya bisa mereka
lengkapi lewat kejasama, karena perlu mereka sadari bahwa pengetahuan yang
dimiliki orang lain mungkin lebih baik dari yang dia miliki.
sikap berpikir kritis. Dimana siswa terlihat pada saat siswa mendapatkan
hal yang baru baginya, mereka aktif bertanya tentang hal-hal yang belum mereka
pahami.sikap ingin tahu. Ketika di berikan pertanyaan yang merangsang rasa ingin
tahu mereka berkaitan dengan pelajaran yang akan dipelajari, mereka sangat
yang telah mereka miliki, selain itu siswa juga aktif bertanya apabila belum
memahami materi atau tugas yang diberikan oleh guru. Tetapi, belum semua
siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, hal ini di buktikan dengan adanya
5
sikap peka terhadap lingkungan sekitar dan sikap objektif terhadap data
dan fakta. Dimana siswa terlihat ketika mengerjakan soal yang diberikan guru,
pengetahuannya. Dari semua sikap-sikap ilmiah yang sudah ada pada kelas IV MI
Mi’rajul ishlah, ada sikap ilmiah lainnya yang penting bagi siswa sekolah dasar
tentang “ Strategi Guru Dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Pada Mata
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam meingkatkan sikap
1. Tujuan
Adapun tujuan peneliti yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Untuk mengetahui strategi guru dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa pada
15
Observasi, MI Mi’rajul Ishlah Getap, 30 november 2022
6
2. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
tentang strategi guru dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa studi kasus kelas
b. Manfaat Praktis
Ishlah Getap.
Ishlal Getap untuk strategi guru dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa
tidak terjadi pembahasan yang meluas dan menyimpang dari fokus penelitian.
Adapun ruang lingkup permasalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu
yang dihadapi oleh guru dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa pada kelas IV
MI Mi’rajul Ishlah Getap. Supaya lebih fokus peneliti dapat merincikan sebagai
berikut:
ilmiah, hal ini tercermin dari keadaan individual dari dalam diri pesera
didik
2. Setting penelitian
meningkatkan sikap ilmiah siswa pada mata pelajaran IPA. Adapun penulis
memilih lokasi ini sebagai tempat peneliti karena di dasarkan atas beberapa
di lihat dari segi tenaga, maupun dana dari segi efesiensi waktu.
Sikap ilmiah merupakan salah satu karakter yang dimiliki oleh ilmuan,
karakter ini harus dimiliki ketika siswa belajar IPA. Selain itu sikap ilmiah
yang sesuai dengan metode keilmuan. Sikap ilmiah pada siswa ini terdiri dari
sikap ingin tahu, sikap respek terhadap data atau fakta, sikap berpikir kritis,
sikap penemuan dan kreatifitas, sikap berpikir terbuka dan kerja sama, sikap
tekut, serta peka terhadap lingkungan sekitar. Adapun objek yang di ambil
dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Mi’rajul Ishlah Getap. Disini
8
peneliti akan melihat strategi yang digunakan oleh guru untuk meciptakan
E. Telaah Pustaka
16
Chandra Asih Novitasari, Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pelajaran Ipa Melalui Model Inkuiri
Terbimbing Kelas Iv Sdn 01 Banjarsari Pati, (Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus 2017).
9
pemahaman konsep siswa dan terdapat perbedaan sikap ilmiah siswa pada
dan pemahaman konsep pada tema ekosistem dan juga menggunakan model
“Peningkatan Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Model
17
Siska Nugraheni Margiastuti, Penerapan Model Guided Inquiry Terhadap Sikap Ilmiah Dan
Pemahaman Konsep Siswa Pada Tema Ekosistem, (Skripsi Jurusan Ipa Terpadu Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang 2015)
18
Stella Albright Sibagariang, Peningkatan Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Iv Model Pembela
jaran Kooperatif Tipe Make A Match, (Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu
Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2020)
10
Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV melalui Model
observasi sikap ilmiah, dan tes hasil belajar. Sedangkan dalam penelitian ini
4. Penelitian yang dilakukan oleh Nila Rusmini, yang berjudul “Strategi Guru
menggunakan media gambar yang ada di buku siswa maupun yang guru
buat sendiri, membawa suatu hal baru yang belum pernah siswa lihat
19
Nila Rusmini, Strategi Guru Dalam Mewujudkan Sikap Ilmiah Siswa Pada Muatan IPA Kelas IV Mi
Nurul Islam Sekarbela Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020, (Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Mataram 2020)
11
F. Kerangka Teori
1. Strategi
a) Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa latin, yaitu “strategia” yang berarti seni
penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Secara umum strategi adalah alat,
rencana, atau metode yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas. Strategi
pembelajaran adalah suatu cara yang akan dipilih guru dalam menyampaikan
kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran. Selain itu strategi
dapat diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
tujuan pendidikan dan mengarah kepada hal-hal yang spesifik, yakni khusus pada
pembelajaran. 21
sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru sesuai
dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, lingkungan sekitar dan tujuan
20
Wina Sanjaya, “Strategi Pembelajaran, Beriorientasi Standar Proses Pendidikan”, (Jakarta:Kencana,
2006), hlm. 128.
21
Wahyudin Nur Nasution, “Strategi Pembelajaran” (Medan:Perdana Publishing 2017), hlm. 3.
22
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Pt. Rineka Cipta, Jakarta, 2010, hlm. 5.
12
1) A Halim, strategi merupakan suatu cara dimana sebuah Lembaga atau
keputusan atau rencana sebagai sasaran, kebijakan atau atau tujuan yang telah
ditetapkan oleh seorang pendidik dalam pembelajaran dalam kondisi yang ada,
penelitian ini strategi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru dalam
melibatkan banyak unsur yang harus diatur. Dalam berbagai aktifitas di sekitar
2. Guru
a. Pengertian Guru
23
Faisal Afif, Strategi Menurut Para Ahli, (Bandung : Angkasa,1984), hlm. 9.
13
dasar yang diperlukan sebagai pendidik, pembimbing, pengajar, dan
yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan atau mentransfer ilmu
menengah dan pendidikan atas sampai perguruan tinggi akan tetapi bisa juga
sebagai pengajar. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses
keterampilan dari seorang guru. Oleh karena itu seorang guru harus memiliki
fungsi dan posisi sebagai tauladan bagi peserta didiknya, baik dari segi
peserta didik menjadi lebih baik. Kebaikan seorang guru tercermin dari
24
Farida Mayar, Strategi Guru Paud Daam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini, Jurnal
Pendidikan, Vol.3, Nomor 6, Tahun 2007. hlm. 2.
25
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis
Psikologis, (Jakarta, Rineka Cipta, 2010), hlm. 31.
26
Mujtahid, Pengembangan Profesi Guru, (Malang: Uin Maliki Press, 2011), hlm. 33.
27
Uu Ri No.14 Tahun 2005, Tentang Guru Dan Dosen, (Jakarta: Sinar Grafika,2010), hlm. 3.
14
perilaku, sikap dan tingkah laku yang dikerjakan. Baik di dalam sekolah
gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang
berkepribadian yang mulia, memilik tingkah laku yang baik yang diharapkan
akan menjadi generasi emas nantinya. Dalam arti khusus dapat dikatakan
bahwa guru atau pendidik setiap harinya memiliki letak tanggung jawab yang
besar untuk membawa para peserta didiknya pada suatu kedewasaan atau
Terkandang banyak guru yang tidak mengerti, bahwa mengajar itu adalah
Adapun peran serta tanggung jawab guru sesungguhnya sangat luas, meliputi:
pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain itu ia juga berusaha agar
28
Mulyasa, E. Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan, (Bandung, Pt. Remaja Rosda Karya, 2016), hlm. 134.
15
terjadi perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan sosial, apresiasi,
yang akan menjadi tanggung jawabnya dan menguasai dengan baik metode dan
teknik mengajar.
Sekolah dan kelas adalah suatu organisasi, dimana guru adalah sebagai
memilih obyek terdapat pada diri peserta didik, bukan kinerja yang spesifik”.
berkaitan dengan harga diri yang positif, atau dapat juga merusak personal
karena adanya intensitas perasaan gagal. Sikap berada disetiap orang sepanjang
waktu dan secara konstan sikap mempengaruhi perilaku dan belajar. Sikap juga
penilaian akan untung dan rugi, baik atau buruk, memuaskan atau tidak dari
sistematis, teoritis, kritis, dan teknologis. Hal ini menandakan bahwa seseorang
yang memiliki sikap ilmiah perlu memupuk sikap tersebut secara berkelanjutan
karena setiap teori yang ada dapat berubah atau menunjukkan kebenaran baru
terbentuk dari metode ilmiah yang ada. Sikap ilmiah terdiri dari sikap jujur,
terbuka dan berpandangan luas, toleran, tidak merasa hebat, skeptik, bersifat
berhati-hati tetapi kritis, optimis, kreatif, inovatif, dan lain sebagainya. Yani
30
Rizka Sofyan Saputri, Peran Guru Dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah Peserta Didik Kelas V-B
MIN Demangan Kota Madiun, (Skripsi Pdf, FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017), hlm. 21.
17
menjelaskan bahwa sikap ilmiah merupakan kesesuaian tingkah laku siswa
“Sikap ilmiah adalah suatu pandangan sesorang terhadap cara berpikir yang
tersebut”.31
harus ada pada diri sesorang ilmuan atau akademis ketika menghadapi
umumnya”.32
Selain itu sikap ilmiah adalah aspek tingkah laku yang dapat diajarkan
dipupuk, dan dikembangkan dalam setiap pembelajaran IPA agar dapat dimiliki
oleh siswa. Salah satu tujuan dari pengembangan sikap ilmiah yakni untuk
menghindari munculnya sikap negatif dalam diri siswa serta berbagi tanggung
jawab mereka. Sikap negatif dalam diri yang dimaksudkan adalah sikap
rendah diri, dimana siswa merasakan dimaksudkan adalah sikap rendah diri,
kesimpulan bahwa sikap ilmiah adalah suatu keadaan dalam diri individu yang
disertai dengan perasaan dan alasan tertentu untuk memberikan respon atau
tanggapan serta tingkah laku yang positif guna memperoleh suatu fakta
semua siswa sekolah dasar. Hal ini dikarenakan sikap ilmiah dapat
mempengaruhi motivasi belajar dan tingkah laku siswa kearah yang positif.
Oleh karena itu, sikap ilmiah yang sejalan dengan karakter yang baik perlu
kita adalah kemampuan untuk menghargai orang lain dan keberanian siswa
Bundu dalam bukunya juga mengemukakan bahwa paling tidak ada empat
jenis sikap yang perlu dan relevan dengan siswa sekolah dasar yaitu, sikap
terhadap pekerjaan di sekolah, sikap terhadap diri mereka sebagai siswa, sikap
terhadap ilmu pengetahuan, khususnya IPA, dan sikap terhadap objek dan
kejadian di alam sekitar. Gega dalam buku Bundu menyarankan empat sikap
(IPA) pada siswa sekolah dasar yaitu, sikap ingin tahu, sikap penemuan, sikap
berpikir kritis, dan sikap teguh pendirian. Keempat sikap tersebut tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya karena saling melengkapi. Sikap ingin tahu akan
33
Patta Bundu, Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains Sekolah
Dasar…, hlm.49.
19
mendorong siswa untuk menemukan sesuatu yang barudan dengan berpikir
ahli di atas, yaitu: (a) sikap ingin tahu, (b) sikap objektif terhadap data/fakta,
(c) sikap berpikir kritis, (d) sikap penemuan dan kreativitas, (e) sikap
berpikiran terbuka dan kerjasama, (f) sikap ketekunan, (g) sikap peka terhadap
sebagai berikut:
Sikap ingin tahu ditandai tingginya minat dan keinginan anak terhadap
bertanya, baik kepada temannya maupun gurunya. Sikap ingin tahu dapat
dilihat dari beberapa indikator yaitu: (1) mengamati objek atau peristiwa yang
aneh, baru, dan menarik baginya; (2) mengajukan pertanyaan pada guru jika
belum memahami materi yang sedang dibahas atau hal lain yang ingin
diketahui; (3) aktif mencari informasi yang dibutuhkan dari buku pegangan
Pada saat memperoleh data atau fakta, maka siswa harus selalu
menyajikan data yang apa adanya dan mengambil keputusan berdasarkan fakta
34
Selly Gusmentari,Sikap Ilmiah Siswa Kelas IV C Dalam Pembelajaran IPA di SD Muhammadiyah
Condongcatu…, hlm.35-36.
35
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, 2010, hlm. 97.
20
yang ada. Sikap objektif terhadap data/fakta dapat dilihat dari beberapa
petunjuk guru; (1) menulis hasil diskusi kelompok atau diskusi kelas sesuai
dengan sumber yang diperoleh; (3) membuat kesimpulan sesuai dengan fakta
yang ada; (4) menghindari tindakan mencotek hasil diskusi membuat atau
hasil pekerjaan orang lain; (5) menegur teman yang mencotek hasil diskusi atau
yang mendasari pernyataan orang lain. Sikap berpikir kritis dapat terlihat dari
beberapa factor yaitu: (1) meragukan pendapat atau jawaban dari teman/guru
yang dirasa kurang tepat; (2) menanyakan setiap perubahan atau hal yang baru
antara apa yang disampaikan oleh guru/teman dengan yang ada dibuku
pegangan atau sumber lainnya, dan (4) berusaha melengkapi jawaban temannya
orang lain mungkin lebih banyak daripada yang ia miliki. Oleh karena itu, ia
21
pengetahuan.36 Sikap berpikir terbuka dapat dilihat dari beberapa indikator,
disampaikan oleh guru atau teman; (2) bersedia memperbaiki hasil diskusi
kelompok atau pekerjaannya berdasarkan saran dari guru atau teman; (3)
dengan cepat.
6) Sikap ketekunan
mengadakan suatu penelitian atau percobaan. Oleh karena itu, disaat siswa
gagal dalam melakukan percobaan mereka tidak langsung putus asa. Akan
tetapi, siswa harus mengulangi percobaan tersebut agar agar didapatkan data
yang akurat
tumbuhan atau hewan yang ada di lingkungan sekitar sekolah untuk dijadikan
36
Rizka Sofyan Saputri, Peran Guru Dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah Peserta Didik…, hlm. 27-29.
22
kehabitatnya. Maka dengan itu siswa bisa menunjukkan rasa cinta dan
lingkungan sekitar dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu: (1) tidak
menyakiti tumbuhan atau hewan baik yang pernah digunakan sebagai sumber
belajar IPA ataupun tidak; (2) membuang sampah ditempat sampah; (3)
mengambil sampah yang di dalam kelas atau di halaman sekolah; (4) menegur
mengalami perubahan pada sikap dan sistem nilai dalam proses keilmuan.
Oleh karena itu, pengukuran sikap ilmiah dapat dilakukan melalui beberapa
37
Selly Gusmentari, Sikap Ilmiah Siswa Kelas IV C Dalam Pembelajaran IPA di SD...,hlm. 38-40.
38
Dwi Fujiani, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar (Kognitif dan Afektif) Siswa Dengan
Menggunakan Model Problem Based Instruction di Kelas VIII A SMP NEGERI 17 Kota Jambi, (Skripsi pdf,
Universitas Jambi, 2013), hlm. 10-12.
23
fakta
• Tidak mencampur fakta
dengan pendapat
3 Sikap Berpikir Kritis • Meragukan temuan teman
• Menanyakan setiap
perubahan/hal baru
• Mengulangi kegiatan yang
dilakukan
• Tidak mengabaikan data
meskipun kecil
4 Sikap Penemuan • Menggunakan fakta-fakta
Dan Kreativitas untuk dasar konklusi
• Menunjukkan laporan yang
berbeda dengan teman sekelas
• Merubah pendapat dalam
merespon terhadap fakta
• Menggunakan alat tidak
seperti biasanya
• Menyarankan percobaan-
percobaan baru
• Menguraikan konklusi baru hasil
pengamatan
5 Sikap Berpikiran Terbuka - Menghargai pendapat
dan kerjasama atau temuan orang
lain
• Mau mengubah pendapat jika
data kurang
• Menerima saran teman
• Tidak merasa paling benar
• Menganggap setiap kesimpulan
adalah tentative
• Berpastisifasi aktif dalam
kelompok
24
6 Sikap Ketekunan • Melanjutkan meneliti sesudah
“kebaruan” hilang
• Mengulangi percobaan
meskipun berakibatkan
kegagalan
• Melengkapi suatu kegiatan
meskipun teman kelasnya
selesai lebih awal
7 Sikap Peka • Perhatian terhadap peristiwa
Terhadap sekitar
Lingkungan Sekitar • Partisipasi dalam kegiatan sosial
• Menjaga kebersihan
lingkungan sekolah
dimensi indikator menurut Harlen yang sudah dipaparkan pada tabel di atas.
Akan tetapi dari sikap ilmiah yang sudah dipaparkan di atas peneliti hanya
fokus untuk melakukan penelitian pada sikap ilmiah ingin tahu, sikap
kerjasama, sikap berpikir kritis, dan sikap peka terhadap lingkungan sekitar.
Dimensi ini dapat diukur dengan bentuk penilaian non tes. Teknik
peranan utama guru dalam melakukan strategi yang bisa mewujudkan atau
39
Ibid,hlm.12.
25
mengembangkan sikap ilmiah yaitu, (a) memperlihatkan contoh sikap ilmiah,
(b) memberi penguatan positif terhadap sikap ilmiah dengan pujian dan
dan (d) mendiskusikan tingkah laku yang berhubungan dengan sikap ilmiah.40
serta hal-hal positif yang dapat dilakukan oleh guru. Misalnya, menunjukkan
pada siswa bahwa pendapat guru juga bisa diubah. Hal ini tentu saja akan
berdampak pada siswa tidak bersi keras dengan pendapatnya sendiri tetapi
orang lain yang lebih tepat. Memperlihatkan sikap positif lebih baik daripada
hanya sekedar diberikan penjelasan. Oleh karena itu, sangat penting bagi guru
berikut:
2. Membantu siswa untuk menemukan sesuatu yang baru atau berbeda dari
biasanya.
kesimpulan.
5. Menanamkan pengertian bahwa apa yang ditemukan siswa dan data yang
40
Patta Bundu, Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains
Sekolah Dasar, (Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan, 2006), hlm. 45.
26
6. Mengevaluasi diri tentang apa dan bagaimana sesuatu telah dilakukan atau
7. Menerima dengan lapang dada apabila terdapat hal yang tidak dapat
dijelaskan.
contoh sikap ilmiah yang dapat ditiru oleh siswa ketika kegiatan yang
kesempatan yang tepat untuk menunjukkan contoh sikap ilmiah ketika guru
tidak tahu tentang sesuatu atau terkejut dengan hal yang baru.
penghargaan.
Siswa meniru sikap ilmiah tidak hanya melalui contoh sikap ilmiah
saja, melainkan pula dari pemberian penguatan terhadap tingkah laku mereka.
penguatan, penghargaan, serta pujian yang tulus. Hal ini akan memotivasi
mereka untuk melakukan percobaaan yang lebih baik di masa yang akan
datang. Selain itu, suasana kelas menjadi lebih menyenangkan serta siswa
Para ahli mengemukakan bahwa salah satu ciri dari sikap adalah
adanya keinginan untuk bertindak dengan cara tertentu. Oleh karena itu,
struktur yang ketat karena dapat mematikan munculnya sikap ilmiah. Contoh
rasa ingin tahu. Selain itu, mendiskusikan pengamatan pada saat dan setelah
Sikap merupakan hal yang sukar didiskusikan, terutama bagi anak usia
dini. Tetapi, seiring pertambahan usia anak maka mereka akan dapat
perilaku mereka. Contohnya, anak usia 10 tahun membaca buku yang membuat
mereka mengambil kesimpulan bahwa buku tersebut salah karena isinya tidak
rasional. Dalam hal ini, guru dapat mendiskusikannya dan menjelaskan bahwa
bahwa k esimpulan tidak hanya tergantung dari data yang tersedia dan kesiapan
penelitian lebih lanjut. Penguasaan sikap ilmiah merujuk pada sejauh mana
siswa mengalami perubahan pada sikap dan sistem nilai dalam proses
keilmuan. Oleh karena itu, pengukuran sikap ilmiah dapat dilakukan melalui
bentuk penilaian non tes. Penilaian non tes yang biasanya yaitu pengamatan
28
(observasi), wawancara (interview), angket (kuisioner), dan dokumentasi.
Teknik dokumentasi mungkin agak sulit untuk mengukur sikap ilmiah. Tetapi,
rekaman peristiwa tentang sikap tertentu yang dimiliki siswa sering diperlukan
pada saat tertentu. Data tersebut dapat direkam pada saat siswa mulai masuk
sekolah dan ditambah serta diperbaharui apabila ada perubahan pada diri
siswa.41
berasal dari kata latin “scientia” yang artinya adalah: (a) pengetahuan tentang
atau tahu tentang; (b) pengetahuan, pengertian, paham yang benar dan
mendalam Secara bahasa, IPA berasal dari bahasa Inggris yaitu natural
pengetahuan tentang alam atau ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi
di alam (Samatowa, 2010, hlm 3). Jadi, secara singkat IPA dapat diartikan
sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang alam semesta beserta segala
ditanamkan pada anak didik karena melalui pembelajaran IPA, siswa mampu
2013). Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
41
Patta Bundu, Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains Sekolah
Dasar,…Hlm. 142-149.
42
Widdy Sukma Nugraha, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep IPA
Siswa SD Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 10 No.2 Juli
2018, hlm. 117.
29
lanjut. Pembelajaran IPA merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan,
skenario dunia nyata merupakan strategi yang efektif untuk mengajarkan IPA
keras, rasa ingin tahu, senang membaca, estetika, nilai ekonomi, kreatif, teliti,
perubahan kognitif, sikap, dan tingkah laku positif sesuai dengan kompetensi
yang di harapkan.
43
Dek Ngurah Laba Laksana, Miskonsepsi Dalam Materi Ipa Sekolah Dasar , Jurnal Pendidikan
Indonesia, Vol.5, No. 2, Oktober 2016, hlm. 167.
30
penciptanya. Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah
c. Dari segi sikap dan nilai: peserta didik diharapkan mempunyai minat untuk
serta mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga
sikap. Oleh karena itu, kompetensi pembelajaran IPA di SD/MI yang harus
adalah sebagai berikut (Fatonah dan Prasetyo, 2014, hlm 9-10): (1)
31
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
akan di teliti, yakni strategi guru dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa pada
32
pembelajaran ipa. Metode kualitatif sering disebut dengan metode penelitian
valid dari masalah yang akan diteliti secara alamiah. Pendekatan kualitatif ini
bertujuan untuk mengungkapkan fakta atau kejadian yang terjadi secara real
atau apa adanya berdasarkan kondisi yang terjadi dan keadaan yang
sesungguhnya tanpa adanya rekayasa, dalam hal ini terkait dalam strategi guru
2. Kehadiran Peneliti
lebih dekat dengan subyek, demikian peneliti dengan subyek akan lebih terbuka
44
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 13.
33
dilakukan secara bersama-sama, artinya sambil melakukan wawancara peneliti
responden yang akan menjadi sumber data pada penelitian ini. Terdapat
beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti dalam proses kegiatan penelitian:
3. Subjek penelitian
sudah hadir di tempat penelitian ini sebagai partisipan yaitu dalam kegiatan
lebih banyak tentang sekolah ini dan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian.
45
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 332.
34
4. Sumber Data
tujuan tertentu. Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data
kata, tindakan, dan selebihnya data tambahan seperti dokumentasi dan lain-
lain.46 Adapun yang menjadi sumber data atau informan dalam penelitian ini
wawancara dan observasi dari informasi seperti kepala sekolah, guru dan siswa
b. data sekunder
data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber data lain
yang tersedia, adapun sumber data yang di jadikan data sekunder dalam
a. Observasi
46
Ibid, hlm. 193.
47
Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif, kualittif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 85.
48
Ibid,hlm.88.
35
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilakukan
diteliti.49
pengamatan juga harus jeli dan teliti.50 Dari segi proses pelaksanaan
partisipan (keterlibatan secara pasif), yaitu peneliti tidak terlibat langsung dan
b. Wawancara
49
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 70.
50
Sandu Siyoto, Ali Sodik, Dasar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015), hlm. 65.
36
Metode wawancara merupakan proses yang dilakukan oleh peneliti
dengan cara tatap muka dengan dua orang atau lebih, mendengarkan atau
penelitian ini adalah wawancara bebas dan terpimpin dapat juga disebut dengan
kepala sekolah, guru kelas IV dan guru lain MI Mi’rajul Ishlah Getap.51 Supaya
konsep ini dapat dipahami maka konsep ini perlu dibedakan menjadi
terstruktur. Hal ini dikarenakan peneliti tidak ingin terlalu terikat oleh
pertanyaan yang terarah peneliti melalui wawancara semi terstruktur ini mampu
c. Dokumentasi
patung, dan lainnya.. Pengumpulan data ini dilakukan dengan tujuan sebagai
memperluas wawasan penelitian, hal itu sebagai pertanggung jawaban atas apa
yang diteliti.52
seperti gambaran umum, data guru, data siswa, sarana dan prasara, struktur
kepengurusan dan sejarah berdirinya, foto proses belajar mengajar, dan RPP
ditafsirkan dan dapat dipahami. Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih
a. Pengumpulan Data
untuk pengumpulan data dari hasil wawancara, hasil observasi dan berbagai
52
Sugiyono, Metodologi Penelitian..., hlm. 240.
53
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, hlm. 337.
38
Mi’rajul Ishlah Getap. Sehingga dalam pengamatan ini peneliti mencatat
apa saja yang ditemukan terkait dengan strategi yang diterapkan guru dalam
Getap.
sumber data untuk lebih memperkuat data terkait dengan strategi guru
Getap dan apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam
meingkatkan sikap ilmiah siswa pada kelas IVMI Mi’rajul Ishlah Getap.
b. Reduksi Data
memfokuskan pada apa yang penting, menghapus data yang tidak perlu dan
data terkait dengan strategi guru dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa
39
pada kelas IV MI Mi’rajul Ishlah Getap dan kendala-kendala yang dihadapi
Ishlah Getap. Disini peneliti memilah data yang dianggap penting dan
menjadi hal pokok untuk dianalisa dan membuang hal yang tidak perlu,
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
selanjutnya.
yang terpilih ini harus diringkas berdasarkan uraian singkat. Uraian ini
c. Penyajian Data
yang hakiki.
40
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori dan yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
d. Penarikan Kesimpulan
peneliti dalam menarik kesimpulan atau yang sering kita kenal dengan
dengan strategi guru dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa pada kelas IV MI
Mi’rajul Ishlah Getap dan apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh guru
dalam meingkatkan sikap ilmiah siswa pada kelas IV MI Mi’rajul Ishlah Getap,
tujuan dari verifikasi data ini adalah untuk menghindari adanya unsur
subjektifitas yang dapat mengurangi bobot kualitas skripsi ini. Artinya, data
dan keterangan yang diperoleh dapat diukur melalui responden yang benar-
Analisis ini menggunakan data kualitatif, yaitu suatu teknik data yang
54
Ibid. hlm. 338-245
41
Setelah data terkumpul, akan di buat analisis untuk mengungkap strategi apa
saja yang digunakan untuk dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa pada kelas
validitas data. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi
pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data
yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang diberikan tentang kenyataan
atau cukup berarti. Di samping itu, penelitian kualitatif sebagai suatu alat
dilakukan harus memenuhi empat kriteria, Keempat kriteria yang dipakai oleh
kualitatif harus dapat dipercaya oleh para pembaca yang kritis dan dapat
dilakukan dengan:
a. Perpanjangan pengamatan
situasi dan kondisi perosaalan atau isu yang akan dicari kemudian dirumuskan
secara rinci agar mendapatkan data yang diperlukan. 56 Untuk mendapatkan data
yang validitasnya terjamin, salah satu cara yang digunakan peneliti adalah
banyak baik itu tentang subyek atau obyek penelitiannya sekaligus bisa
b. Triangulasi
c. Kecakupan referensi
56
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 170.
43
Kecukupan refrensi memang hal yang harus dipenuhi dalam sebuah
2. Transfermability
dapat diaplikasikan atau di transfer kepada konteks atau setting yang lain untuk
rinci.
Dengan teknik ini peneliti akan melaporkan hasil penelitian seteliti dan
ini terungkap segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar dapat
3. Dependability
peneliti sudah hati-hati atau belum bahkan membuat kesalahan dalam (1)
Cara yang paling baik untuk menetapkan bahwa hasil penelitian itu
meriview aktivitas yang dilakukan oleh peneliti berupa catatan yang disebut
4. Confirmability
temuan penelitian dan diskusi hasil penelitian. Bila hasil penelitian merupakan
fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah
H. Sistematika Pembahasan
berikut yang terdiri dari judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat, ruang lingkup dan latar penelitiann, tinjauan pustaka, kerangka
penelitian.
57
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 173.
45
BAB II
membawa angin segar dan suasana baru yang Islami, selama ini mereka hanya
yang menjadi pilihan orang tua siswa, dengan kehadiran Madrasah Ibtidaiyah
Mi’rajul Ishlah Getap ini, masyarakat merasa inilah lembaga pendidikan Islam
selama ini yang mereka harapkan dapat membimbing nuansa keagamaan anak-
58
Sejarah Madrasah , Dekumentasi, MI Mi’Rajul Ishlah Getap, 21 Februari 2023
46
anak mereka, sebagai tindak lanjut dari pendidikan RA/TK Islam yang selama
NSM : 111252710008
Status MI : Terakreditasi : B
SM/SK/XII/2021
59
Profil Sekolah, Dekumentasi, MI Mi’Rajul Ishlah Getap, 21 Februari 2023.
47
3. Visi dan Misi MI Mi’Rajul Ishlah Getap
a. Visi
b. Misi
4. Letak Geografis
60
Visi Misi, Dokumentasi, MI Mi’Rajul Ishlah Getap, 21 Februari 2023.
48
Dari segi geografis, lokasi MI Mi’rajul Ishlah Getap sangat
berikut:62
Tabel 2.1
61
Letak Geografis Sekolah, Dokumentasi, MI Mi’Rajul Ishlah Getap, 21 Februari 2023.
62
Sarana dan Prasarana, Dokumentasi, MI Mi’Rajul Ishlah Getap, 21 Februari 2023.
49
5 Ruang laboratorium -
6 Ruang perpustakaan 1
7 Lapangan olaraga -
8 Ruang UKS -
9 Ruang -
10 Musholla -
11 toilet/wc siswa 2
12 Ruang BK -
insan yang bermanfaat bbagi agama, nusa, dan bangsa. Selain itu juga, guru
adalah contoh dan teladani bagi siswa dan siswi dalam lingkungan sekolah.
tidak akan berjalan dengan baik, karena tidak akan mungkin siswa dapat
belajar sendiri tanpa bimbingan dari seorang guru. Hal ini menunjukan
50
betapa pentingnya kedudukan seorang guru bagi keberhasilan proses
pembelajaran.
cerdas dan berakhlak mulia. Dukungan guru-guru yang begitu besar dalam
potensi atau talenta yang dimiliki oleh siswa siswinya. Dan guru-guru
Tabel 2.2
Data Guru MI Mi’Rajul Ishlah Getap
63
Data Guru, Dokumentasi, MI Mi’Rajul Ishlah Getap, 28 Februari 2023.
51
6 Sumiati, S.Pd P S1 GTY
7 Siti Maryam, S.Pd.I P S1 GTY/ Wali kels 3
B
8 Sri Wahyuni, S.Pd.I P S1 GTY / Wali kelas
IV
9 Zuhairiyah, S.Pd.I P S1 GTY/Wali kelas
VA
10 Silaturrahmi, S.Pd P S1 GTY/ Wali kelas
VB
11 H. Murad, S.Pd.I L S1 GTY/ wali kelas
VI B
12 Maisaratin Kasroh, P S1 GTY/ Wali kelas
S.Pd VI A
13 Ahmad Rozin L SI GTY
sangat penting dan tidak bisa dilepaskan dalam sebuah institusi pendidikan.
Karena tanpa adanya peserta didik, maka sekolah itu tidak bisa berdiri atau
spiritual.
Oleh karena itu tanpa adanya komponen ini kegiatan belajar mengajar
berikut :
52
a) Kelas 1 berjumlah 47
b) Kelas II berjumlah 38
d) Kelas IV berjumlah 29
e) Kelas V berjumlah 47
f) Kelas VI berjumlah 44
Tabel 2.3
53
Dari data perincian diatas banyak jumlah masing-masing siswa
perkelas di atas dapat dikategorikan banyak, akan tetapi hal tersebut tidak
belajar. Selain itu juga siswa-siswinyat tidak kalah kreatif dan pintar dengan
siswa yang berada di sekolah-sekolah lain, karna dengan jumlah siswa tersebut
guru harus lebih sabar dalam mengontrol dan mendidik mereka agar mereka
mudah diatur.
Tabel 2.4
Jumlah Siswa-siswi Kelas IV MI Mi’Rajul Ishlah Getap
3 Ahmad Suryawan L
4 Annisa Fadila P
5 Arifa Humaira P
6 Galuh Intan L
7 Gina Zenisa Putri P
8 Hamdan Al Habsyi L
9 Latifa Zahra P
10 Muhamammad Al banani L
11 Muhammad Dino Anggara Saputra L
12 Muhammad Fathi Farhat L
13 Muhammad Galih Ilham L
54
15 Muhammad Rizqi Ali Sya’bana L
18 Nadiatul Ula P
19 Nurul Atqia P
20 Risalati P
21 Rizkina Aulia Azzahra P
22 Roby’ul Maulana L
23 Sifa Nurmaulida P
24 Sifa Unnisa P
26 Silvi Ramdhani P
27 Zhilfi Nadia Alifa P
28 Zidia Al Mira Ramadhani P
29 Arkananta Rafardan A. L
MI Mi’Rajul Ishlah Getap adalah sebanyak 29 orang yang terdiri dari siswa
55
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Mi Mi’rajul Ishlah Getap
Tahun Pelajaran 2022/2023
Salah satu mata pelajaran yang terdapat pada jenjang sekolah dasar
pembelajaran yang mengajak siswa untuk berbuat seperti diskusi, tanya jawab,
56
yang melibatkan siswa secara aktif tersebut dapat melatih siswa untuk selalu
berpikir ilmiah dan juga siswa diharapan memiliki sikap ilmiah dalam
kehidupan sehari-hari.65
pembelajaran ilmiah. Sikap ilmiah pada diri siswa tidak tertanam begitu saja.
Siswa perlu dilatih dan dibiasakan untuk menerapkan sikap ilmiah dalam
65
Kartika, Indah. “Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Melalui Metode Inkuiri Pada Mata Pelajaran IPA
Di Kelas IV SD”. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, 2014, hlm.24
66
Sri Wahyuni, Wawancara, Mi Mi’rajul Ishlah Getap, 16 Februari 2023
57
Ibu Zuhaira juga selaku salah satu responden yang peneliti wawancara
beliau adalah salah satu guru di MI Mi Mi’rajul Ishlah Getap mengatakan hal
sebagai berikut terkait strategi guru dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa,
Adapun hasil wawancara dari guru lain yang peneliti dapatkan terkait
strategi guru dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa pada muatan IPA, terkait
67
Zuhaira, Wawancara, Mi Mi’rajul Ishlah Getap, 16 Februari 2023
58
belajar mengajar menyenangkan dan menarik sehingga siswa aktif
dalam pembelajaran, baik dari segi bertanya dan menjawab. Adapun
sikap kerjasamanya saya lakukan dengan terlebih dahulu membagi
siswa menjadi beberapa kelompok kemudian saya berikan tugas yang
akan dikerjakan secara berkelompok. Pembagian kelompok ini saya
lakukan dengan membagi kelompok antara siswa yang pemalu dengan
yang tidak pemalu, antar siswa yang pintar dan yang biasa saja, dan
juga antar siswa yang rajin dengan yang malas. Maka dengan
melakukan cara seperti ini masing-masing siswa bisa bertukar pikiran,
dan kerjasama. Adapun sikap peka terhadap lingkungan sekitar supaya
bisa terwujud dengan cara mengajak siswa menjaga kebersihan serta
harus bisa merawat dan menyayangi makhluk-makhluk yang lain
seperti tanaman dan juga hewan.68
Terkait pendapat dari tiga responden di atas, Ibu siti Maryam sebagai
agak berbeda terkait cara meningkatkan sikap ilmiah siswa, dari hasil
59
yang disampaikan oleh temannya itu sudah benar atau tidak. Sehingga
siswa nantinya akan mencari jawaban dari sumber lain untuk melihat
kebenaran dari jawaban atau tanggapan yang diterima. Terkait sikap
kerjasama yang saya lakukan supaya bisa terwujud dengan mengajak
siswa ikut serta dalam menegakkan kebersihan dan memberikan stimulus
berupa sebuah hadiah kepada kelas yang paling bersih dari kelas yang
lainnya. Adapun sikap peka terhadap lingkungan sekitar strategi saya
dengan mengajak siswa menjaga kebersihan dengan membuang sampah
pada tempatnya, belajar bercocok tanam, dan memanfaatkan sampah
yang ada untuk dijadikan bahan kerajinan.69
jenis pendekatan yang digunakan oleh guru dalam mengajar adalah pendekatan
saintifik dan juga menggunakan strategi-strategi yang lain seperti ceramah dan
Tanya jawab. Diantara sikap ilmiah yang peneliti teliti disini sikap ingin tahu,
sikap berpikir kritis, sikap kerjasama, serta sikap peka terhadap lingkungan
sekitar.
jawab, ceramah dan pemberian tugas. Ini seperti observasi yang peneliti
diberikan guru. Melalui metode diskusi siswa dapat menunjukkan sikap ingin
tahu, sikap objektif terhadap data/fakta, sikap berfikir kritis, sikap berfikiran
terbuka, dan sikap kerjasama. Melalui metode tanya jawab, siswa dapat
69
Siti Maryam, Wawancara, Mi Mi’rajul Ishlah Getap, 16 Februari 2023
60
menunjukkan sikap objektif terhadap data/fakta, sikap berfikir kritis, dan sikap
penjelasan dari guru di mana pandangan siswa selalu tertuju pada guru.
memiliki jawaban lain yang lebih tepat atau bisa menambahkan jawaban agar
melakukan hal yang sama. Selain itu, guru IPA juga mengambil sampah yang
ada di dalam kelas dan di luar kelas lalu membuangnya di tempat sampah
Selanjutnya, guru IPA juga mengajak siswa untuk selalu membuang sampah
pada tempatnya.72
70
Observasi, Tanggal 17 februari 2023
71
Observasi, Tanggal 18 februari 2023
72
Observasi, Tanggal 18 februari 2023
61
dengan memperlihatkan contoh sikap ingin tahu, sikap objektif terhadap
data/fakta, sikap berfikir kritis, sikap berfikiran terbuka dan sikap peka
terhadap lingkungan sekitar. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat mencontoh
sikap ilmiah siswa akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Namun
pada banyak kasus yang terjadi dalam pembelajaran IPA, masih banyak siswa
yang masih belum memiliki sikap ilmiah dalam dirinya. Permasalahan yang
ditemukan antara lain terdapat beberapa siswa yang hanya diam saja dan tidak
mau bertanya saat ada hal-hal baru yang disampaikan oleh guru. Pada saat
diskusi kelompok juga terlihat beberapa siswa yang tidak mau menerima dan
mendengarkan pendapat dari teman lainnya. Selain itu, terdapat juga siswa
yang mudah putus asa saat diberikan tugas yang sulit. Selanjutnya pada saat
dan dapat membangun sikap ilmiah pada diri siswa. Oleh karena itu, dalam
73
Rosalina, Nina. “Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa melalui Pendekatanm Inkuiri dalam Pembelajaran
IPA di Kelas IV SDN Jerapah Kecil Jakarta Timur”. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Jakarta, 2011, hlm 54
62
peserta didik.
tersebut yang diperoleh dari hasil wawancara guru Mi Mi’rajul Ishlah Getap,
antara lain sebagai berikut: Dari hasil wawancara wali kelas IV Sri Wahyuni,
mengatakan:
74
Sri Wahyuni, Wawancara, Mi Mi’rajul Ishlah Getap, 16 Februari 2023
63
temannya yang lain. sikap kerjasamanya belum terwujud disebabkan
oleh kendala ada beberapa siswa yang masih malu sehingga tidak
percaya diri untuk berpendapat dalam kelompok. adapun sikap peka
terhadap lingkungan sekitar yang menjadi kendalanya siswa tidak
menegur temannya yang membuang sampah sembarangan atau
merusak lingkungan.75
dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa, Siti Maryam selaku salah satu guru di
Sikap ilmiah adalah sikap positif yang harus ada pada setiap diri siswa,
75
Zuhaira, Wawancara, Mi Mi’rajul Ishlah Getap, 16 Februari 2023
76
Maisaratin Kasroh, Wawancara, Mi Mi’rajul Ishlah Getap, 16 Februari 2023
64
namun ada beberapa kendala yang saya hadapi dalam mewujudkannya
yaitu siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar, sehingga
beberapa siswa masih kurang sikap ingin tahunya, sikap kerjasamanya,
sikap berpikir kritisnya dan juga sikap kepeduliannya pada lingkungan
sekitar. Kendala saya hadapi dalam mewujudkan sikap ingin tahunya
sebagian siswa itu hanya diam saat dijelaskan sehingga tidaka ada
timbal balik yang tercipta dalam proses pembelajaran, mereka
memperhatikan, namun saat ditanya faham mereka mengatakan faham,
akan tetapi saat ditanya tentang materi yang dijelaskan mereka tidak
bisa menjawab. adapun sikap berpikir kritisnya yang menjadi kendala
dalam mewujudkannya siswa belum bisa menyanggah atau melengkapi
jawaban dari temannya. sikap kerjasamanya yang menjadi kendala
dalam mewujudkannya sebagian siswa belum bisa berpartisipasi aktif
dalam melakukan diskusi kelompok maupun kelas. adapun sikap peka
terhadap lingkungan sekitar kendala yang dihadapi dalam
mewujudkannya tidak semua siswa bisa menjaga kebersihan sekolah
maupun ikut partisipasi dalam kegiatan sosial.77
dihadapi oleh guru, baik itu dari siswa sendiri maupun hal lainnya. Oleh sebab
itu sesuai dengan hasil wawancara kepada semua responden yang peneliti
wawancara terkait tentang apa kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam
65
kendala tersebut dalam mewujudkan sikap ilmiah, Ibu Sri Wahyuni,
mengatakan:
Upaya yang saya lakukan dalam mewujudkan sikap ilmiah siswa adalah
dengan menggunakan media yang menarik,yaitu menampilkan sebuah
video terkait materi pelajaran, dan juga menggunakan media gambar
dapat menarik antusias dari siswa sehingga akan muncul sikap
ilmiahnya. adapun sikap ingin tahu siswa upaya yang saya lakukan
supaya bisa ditunjukkan siswa saat proses belajar adalah dengan cara
menghargai setiap pertanyaan yang diajukan siswa, adapun berpikir
kritis, upaya yang saya lakukan dengan cara mengajak siswa untuk
sering bertanya, karena sikap kritis dimulai dari rasa penasaran dan
keingintahuan yang tinggi. Sikap kerjasama siswa upaya yang saya
lakukan dengan memberitahu siswa bahwa perlunya menyadari bahwa
pengetahuan yang dimiliki orang lain mungkin lebih banyak daripada
yang ia miliki. Oleh karena itu, ia perlu bekerjasama dengan orang lain
dalam rangka meningkatkan pengetahuan maupun sikap ilmiahnya.
sikap peka terhadap lingkungan sekitar upaya yang saya lakukan
dengan mengajak siswa belajar mengurangi sampah yang masih bisa
dijadikan bahan sebagai kreativitas kesenian seperti membuat pot
tanaman, memanfaatkan sampah kertas untuk dijadikan kerajinan
tangan.78
Adapun hasil wawancara dari guru lain yang peneliti wawancara terkait
upaya yang dilakukan dalam mengatasi sikap ilmiah siswa, Ibu Zuhaira
mengatakan:
78
Sri Wahyuni, Wawancara, Mi Mi’rajul Ishlah Getap, 16 Februari 2023
66
ucapan positif seperti: kamu pintar nak, kamu hebat, belajar lebih giat
lagi ya supaya kamu sukses kedepannya. (3) mengajak siswa aktif
mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah, seperti: bakti sosial, pramuka
dan kegiatan lainnya.79
Wawancara ketiga yang saya wawancarai adalah Ibu Maisaratin, ada
dalam mengatasi sikap ingin tahu siswa dalam meningkatkan sikap ilmiah
79
Zuhaira, Wawancara, Mi Mi’rajul Ishlah Getap, 16 Februari 2023
80
Maisaratin Kasroh, Wawancara, Mi Mi’rajul Ishlah Getap, 16 Februari 2023
67
siswa, karena tanpa disadari sikap tersebut dapat mewujudkan sikap
ingin tahunya, dan membawa barang- barang baru ke dalam kelas. sikap
berpikir kritisnya upaya yang saya lakukan dengan mengajak siswa
untuk sering bertanya, karena sikap kritis dimulai dari rasa penasaran
dan keingintahuan yang tinggi. Adapun sikap bekerjasanya supaya bisa
terwujud upaya yang saya lakukan dengan memberikan tugas kelompok
dan siswa harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. Terakhir
sikap peka terhadap lingkungan sekitar dengan mengajak siswa
membuang sampah pada tempatnya, merawat tumbuhan yang ada
disekolah dan tidak menyakiti hewan.81
Dalam setiap proses pembelajaran pasti terdapat kelemahan atau
kendala-kendala yang terjadi. Oleh sebab itu guru harus mempunyai cara atau
bahwa guru IPA memberikan penguatan positif pada siswa berupa pernyataan
verbal pada siswa yang berani bertanya tentang hal yang ingin diketahuinya
terkait materi yang dipelajari atau hal yang baru baginya dengan mengucapkan
“pertanyaan yang bagus”, Di sisi lain, guru IPA menanamkan sikap ilmiah
pada siswa dengan memberikan penghargaan berupa bintang biru bagi siswa
yang bisa menjawab petanyaan dengan tepat saat diadakan kuis. Pemberian
81
Siti Maryam, Wawancara, Mi Mi’rajul Ishlah Getap, 16 Februari 2023
82
Observasi, Tanggal 18 februari 2023
68
Selain itu berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, oleh peneliti
ditemukan bahwa untuk menumbuhkan sikap ingin tau siswa, guru IPA
peneliti di dalam kelas pada saat peneliti di dalam kelas, guru memberikan
sebuah pertanyaan tentang materi yang disampaikan, kemudian ada siswa yang
BAB III
PEMBAHASAN
beberapa hasil temuan tentang strategi Guru dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah
Siswa Pada Mata Pelajatan IPA Kelas IV MI Mi’rajul Ishlah Getap. Adapun
berikut:
strategi yang bisa mewujudkan atau meningkatkan sikap ilmiah yaitu (a)
83
Observasi, Tanggal 18 februari 2023
69
sikap ilmiah dengan pujian dan penghargaan, (c) memberikan kesempatan
untuk pengembangan sikap ilmiah, dan (d) mendiskusikan tingkah laku yang
seperti ilmuan muda sewaktu anak mengikuti pembelajaran sains. Artinya ada
secara fisik maupun mental saat mengikuti pembelajarannya. Dan siswa akan
berbasis inkuiri harus mengandung unsur kegiatan untuk memupuk sikap sikap
mencampur adukkan fakta dengan pendapat, bersikap hati hati, sikap ingin
Standards Amerika Serikat (NRC, 2000) meliputi lima aspek yaitu: aspek
84
Patta Bundu, Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran
Sains Sekolah Dasar, (Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan,
2006), hlm. 45.
85
Syarifah Widya Ulfa, Pembelajaran Berbasis Praktikum: Upaya Mengembangkan Sikap Ilmiah Siswa
Pada Pembelajaran Biologi, Jurnal Nizhamiyah, Vol. Vi, No. 1, Januari-Juni 2016, Hlm.69
70
pengumpulan data, membuat penjelasan berdasarkan data hasil observasi serta
oleh guru dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa, namun setiap guru
Di bawah ini strategi-strategi yang dilakukan oleh para guru yang peneliti
wawancara:
sikap ilmiah adapun cara yang dilakukan yaitu memberikan penguatan dan
wawancarai, dari hasil wawancara pada bab sebelumnya diantara strategi yang
memberikan stimulus dan penguatan dan membawa suatu hal yang baru yang
dengan mengaitkan materi pelajaran dengan dunia nyata atau dunia siswa itu
sendiri dan menggunakan media gambar baik yang terdapat dari buku siswa
Ishlah Getap.
kendala yang dihadapi berdasarkan teori-teori yang telah ada, sehingga bisa
dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa adalah sebagai berikut: (1) Guru
tidak menggunakan media yang menarik, (2) Guru jarang memberikan suatu
pujian, penghargaan, dan hadiah kepada siswa, (3) Guru jarang melakukan
sekolah.
72
Ishlah Getap.
serta reward (hadiah), (3) Meletakkan barang baru di dalam kelas, (4)
pemberian tugas yang dapat dimaknai dengan jelas oleh siswa merupakan
bagian penting yang dapat dilakukan oleh guru. Dengan begitu, ketika guru
menaruh minat pada apa yang dirasakan oleh siswa tentang tugas yang
guru perlu melakukan diskusi secara teratur tentang tugas-tugas yang harus
73
diselesaikan siswa dengan melibatkan siswa secara langsung. Selain itu,
guru perlu pula memberikan gambaran tentang sikap siswa yang perlu
mendapatkan perhatian.87
peneliti bahwa guru memberikan pujian dan hadiah sebagai motivasi yang
Clelland yang telah disusun pada bab 1, bahwa Motivasi dapat diartikan
baik yang bersumber dari dalam diri individu maupun dari luar diri individu.
ekstrinisk. Motivasi intrinsik ini merupakan motivasi yang tumbuh dari diri
luar seseorang, contohnya seperti seseorang itu belajar karena tahu besok
ada ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik agar dapat hadiah88
motivasi dari siswa. Seperti yang diungkapkan oleh sardiman tentang tehnik
sebagai berikut :
kognitifnya saja
87
Syarifah Widya Ulfa, Pembelajaran Berbasis Praktikum: Upaya Mengembangkan Sikap Ilmiah Siswa
Pada Pembelajaran Biologi, Jurnal Nizhamiyah, Vol. Vi, No. 1, Januari-Juni 2016, Hlm.69
88
Widayat Prihartanta, “Teori-teori Motivasi”, Jurnal Adabiya, Vol. 1, Nomor 83, 2015, Hlm 4-5
74
2. Hadiah dapat menjadi motivasi karena hadiah ini merupakan bentuk dari
penghargaan
siswa akan menjadi lebih semangat dalam mencapai hasil yang terbaik
tantangan tersebut
5. Memberi ulangan kepada siswa, sehingga siswa akan giat untuk belajar
mengetahui hasilnya maka siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat
lagi
tugasnya dengan baik, hal ini akan menjadi motivasi sekaligus akan
demikian program imtaq yang telah direncanakan oleh pihak sekolah dapat
89
Siti Suprihatin, “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” Jurnal Pendidikan Ekonomi,
Vol. 3, Nomor. 1, 2015. Hlm. 75-76
75
diikuti oleh seluruh siswa dengan penuh kesadaran.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
gambar yang ada di buku siswa maupun di buku guru atau yang guru
buat sendiri, (d) membawa sesuatu hal yang baru yang belum pernah
76
siswa adalah : (a) guru tidak mengunakan media yang menarik, (b)
sekolah.
3. SARAN
telah dilakukan oleh peneliti baik mulai dari temuan, pembahasan dan
sebagai berikut:
sudah berjalan dengan baik menjadi semakin baik dan selalu mengontrol
yang professional dan dapat memberikan yang terbaik kepada peserta didik
2. Bagi Guru
77
Bagi guru strategi yang telah gunakan dalam meningkatkan
sikap ilmiah siswa terbilang sudah cukup baik dalam proses belajar
siswa. Akan tetapi supaya semua siswa bisa merasakan proses belajar
3. Bagi Peneliti
pengalaman yang berharga yang tentunya masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penelitian ini perlu untuk ditindak lanjuti dan penelitian ini
tidak berhenti pada jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah UIN Mataram saja,
tapi juga perlu dikembangkan lagi baik pada jurusan-jurusan yang lainnya.
4. Bagi Siswa
Bagi siswa yang ada di MI Mi’Rajul Ishlah Getap Bagi siswa yang
ada di MI Mi’Rajul Ishlah Getap pada khususnya kelas IV agar lebih giat
78
dan selalu mengolah potensi diri. Satu hal saran yang bisa saya berikan
yaitu jangan pernah meremehkan sekecil apapun ilmu itu karena secara
filosofis semua hal yang besar itu dimulai dari sesuatu hal yang kecil.
DAFTAR PUSTAKA
79
Enisiati, Sikap Ilmiah Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran IPA
Siswa di Donotirto Bangunjiwo Kasihan Bantul, (Skripsi Pdf, FTK
Universitas PGRI Yogyakarta, 2016)
Faisal Afif, Strategi Menurut Para Ahli, Bandung : Angkasa,1984
Farida Mayar, Strategi Guru Paud Daam Mengembangkan Kreativitas
Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan, Vol.3, Nomor 6, Tahun 2007.
Hafiz Mubarok, Upaya Guru Al-Qur’an Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Membaca Al-Qur’an Di Sdit Ukhuwah Banjarmesin, Vol, 1, No.1
Studio Insania,2013
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta :
Salemba Humanika, 2011), Hlm. 121.
Heru Setiawan, Integrasi Imtaq dan Iptek dalam Pengembangan
Pendidikan Islam, Jurnal Nidhomul Haq Vol 1 No: 2 September 2016.
Jaenab, Srijamilah, Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Islam
Anak Usia Dini, Vol. 02, Nomor, 1, Maret 2020
Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, Edisi Revisi, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2009
Kartika, Indah. “Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Melalui Metode
Inkuiri Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SD”. Skripsi. Jakarta: Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, 2014
Mujtahid, Pengembangan Profesi Guru, Malang: Uin Maliki Press, 2011
Mulyasa, E. Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif Dan Menyenangkan, Bandung, Pt. Remaja Rosda Karya, 2016
N.N Ayu Suciati, dkk, Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Sikap Ilmiah
Siswa SMP, (E- jurnal: Program Pascasarjana Univesitas Pendidikan
Ganesha Program Studi IPA), Volume 4, 2014
Nana Hendracipta, Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Dasar
Melalui Pembelajaran Ipa Berbasis Inkuiri, JPSD Vol. 2 No. 1, Maret 2016
Patta Bundu, Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam
Pembelajaran Sains Sekolah Dasar, Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan
Tinggi Direktorat Ketenagaan, 2006
Ratna Rosidah, dkk, Penerapan Model Problem Based Learning
(PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari
80
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, Volume 3, 2014,
Rizka Sofyan Saputri, Peran Guru Dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah
Peserta Didik Kelas V-B MIN Demangan Kota Madiun, Skripsi Pdf, FITK
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017
Rosalina, Nina. “Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa melalui
Pendekatanm Inkuiri dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Jerapah Kecil
Jakarta Timur”. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Jakarta, 2011
Selly Gusmentari, Sikap Ilmiah Siswa Kelas IV C Dalam Pembelajaran
IPA di SD Muhammadiyah Condongcatur, (Skripsi Pdf, Universitas Negeri
Yogyakarta, 2014)
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta,2012
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2009
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2017
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2011
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1998
Syafarudin Dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Melejitnya Potensi Budaya
Umat), Jakarta:Hijri Pustaka Utama, 2017
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Pt.
Rineka Cipta, Jakarta, 2010
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi
Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, (Jakarta, Rineka Cipta, 2010
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara, 2015
Undang-Uundang Republik Indonesia NO. 20 Tahun 2003 “Tentang
Sistem Pendidikan Nasional”,
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, 2010
Wahab Jufri, Belajar dan Pempelajaran Sains (Modal Menjadi
Guru Professional), Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2017
Wahyudin Nur Nasution, “Strategi Pembelajaran” Medan:Perdana
Publishing 2017
81
Widdy Sukma Nugraha, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan
Penguasaan Konsep IPA Siswa SD Dengan Menggunakan Model Problem
Based Learning, Jurn al Pendidikan Dasar, Vol. 10 No.2 Juli 2018
Wina Sanjaya, “Strategi Pembelajaran, Beriorientasi Standar Proses
Pendidikan”,Jakarta:Kencana,2006.
82
LAMPIRAN
Dalam Meningkatkan Sikap ilmiah siswa pada mata pelajaran ipa kelas iv di
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut ibu apa yang dimaksud Sikap yang harus ada pada diri siswa
2 Apa saja sikap ilmiah yang harus Banyak, seperti yang di sebutkan
dimiliki oleh siswa SD/MI ? bahwa siswa harus punya sikap ingin
jawab
6 Apa yang menjadi hambatan siswa Ada beberapa anak yang kurang
lakukan yaitu.
kelompok.
8 Apa saja kendala ibu dalam Kalau kendala dari siswa dalam
kelompok atau
temannya
9 Apa upaya yang ibu Upaya yang saya lakukan untuk mengatasi
diberikan
Lampiran 3 : Dokumentasi