Anda di halaman 1dari 154

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE COOPERATIVE


INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA KELAS IV MI DAKWAH ISLAMIYAH NURUL
HAKIM KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh:
IDA FITRIANI
151.139.209

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2018
ii

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE COOPERATIVE
INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV MI DAKWAH
ISLAMIYAH NURUL HAKIM KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi


Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

IDA

FITRIANI
151.139.209

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2018

ii
iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Ida Fitriani NIM.151.139.209 yang berjudul “Meningkatkan Minat

Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Cooperative

Integrated Reading And Composition Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas IV MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018”

telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di-munaqasah-kan. Disetujui pada

tanggal, 22 Desember 2017.

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I
Pembimbing II

Dr.H. Maimun, M.pd


NIP. 196810051998031002
Rahmat Akbar Kurniawan, M.Sc
NIP. 198012172009011013

iii
iv

NOTA DINAS

Hal : Munaqasyah

Mataram, 22 Desember 2017

Kepada
Yth.Rektor UIN Mataram
di-
Mataram

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Setelah diperiksa dan di adakan perbaikan sesuai masukan pembimbing


dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Ida Fitriani
NIM.151.139.209 yang berjudul “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading and
Composition Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV MI Dakwah
Islamiyah Nurul Hakim Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018” telah memenuhi
syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Mataram.

Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.H. Maimun, M.pd


NIP. 196810051998031002 Rahmat Akbar Kurniawan, M.Sc
NIP. 198012172009011013

iv
vi

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading and

Composition Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV MI Dakwah

Islamiyah Nurul Hakim Kediri Tahun Pelajaran 2017/ 2018” yang diajukan oleh

Ida Fitriani Nim.151.139.209 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, telah di-munaqasyahkan pada hari Senin

Tanggal 8 Januari 2018 dan telah dinyatakan syah dan memenuhi syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Dewan Munaqasyah
1. Ketua Sidang/ Pemb. I Dr.H. Maimun, M.Pd ( )
NIP. 196810051998031002

2. Sekertaris Sidang/ Pemb. II Rahmat Akbar Kurniawan, M.Sc


NIP. 198012172009011013 ( )

3. Penguji I Drs. H. Ridwan, M.Pd


NIP. 196512311994031020 ( )

4. Penguji II Ahmad Khalakul Khairi, M.Ag


NIP. 197401262007011010 ( )

Mengetahui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Mataram

Dr. Hj. Lubna, M.Pd

vi
vii

Motto:

  
                 
        
   

Artinya: …. niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di


antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs. Al-
mujadalah:11).1

vii
vii
i
Al-qur’an, 58:11

vii
i
ix

PERSEMBAHAN

Sebuah karya yang kupersembahkan untuk :

Orang tuaku tercinta ayahanda Arifin dan ibunda Haerani yang

dengan penuh cinta dan kasih sayang mendidik dan membesarkan penulis

hingga bisa seperti sekarang ini, dengan dukungan dari mereka penulis

merasa bersemangat menyusun skripsi hingga rampung. Suamiku tersayang,

dan terbaik M. Hari Zulma, S.I.P yang selalu mendoakan yang terbaik dan

memberikan motivasi serta dukungan dalam setiap langkah yang ditempuh.

Buah hatiku tersayang Syakira el-zada hadirmu membuatku selalu

bersemangat dalam menjalani hari-hari. Saudara-saudaraku tersayang Efi

Yuliani (alm), Yeni Ariani, dan Jannatul Ma’wa serta sanak famili lainnya

yang ikut mendukung dan mendoakan sehingga penulis berhasil

menyelesaikan skripsi ini.

ix
x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat

rahmat, taufik dan inayahnya proposal ini dapat diselesaikan dengan baik untuk

memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana. Shalawat dan salam senantiasa

tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menyadari bahwa masih terdapat

kekurangan atau kesalahan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritikan dan

saran yang bersifat membangun untuk lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi

para pembaca. Penyelesaian skripsi ini tentunya disebabkan berbagai pihak yang

telah ikut serta membantu berupa tenaga dan pikiran sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan sebagaimana mestinya, untuk itu penghargaan dan ucapan terima

kasih kami haturkan khususnya kepada :

1. Bapak selaku pembimbing I Dr. H. Maimun, M.Pd. dan selaku pembimbing II

Rahmat Akbar Kurniawan, M.Sc yang telah banyak meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan kepada peneliti dalam menyusun tugas akhir skripsi.

2. Ketua jurusan PGMI Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.I yang telah memberikan

pengarahan dalam pengambilan tugas akhir skripsi.

3. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri

Mataram Dr. Hj. Lubna, M.Pd yang telah memberikan izin penelitian.

4. Rektor Universitas islam Negri Mataram yang telah memberikan kesempatan

peneliti untuk menempuh pendidikan diprogram studi pendidikan guru

madrasah ibtida’iyah.

x
x
i

5. Hj. Supiatun, MA selaku Kepala Sekolah MI Yusuf Abdussatar Kediri serta

seluruh jajarannya yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian serta

sumber informasi

6. Kepada orang tuaku tercinta Ayaha nda Arifin dan Ibunda Haerani yang tak

pernah berhenti berdoa untuk kesuksesanku. Kepada suamiku tercinta M. Hari

Zulma, S.I.P dan buah hatiku tersayang Syakira El-zada, beserta saudara-

saudaraku tercinta.

Mataram, 22 Desember 2017


peneliti

Ida Fitriani
NIM 151139209

x
i
xi
i

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................i

HALAMAN JUDUL.........................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................iii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING..................................................iv

HALAMAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................................v

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................vi

HALAMAN MOTTO.......................................................................................vii

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................viii

KATA PENGANTAR.......................................................................................ix

DAFTAR ISI......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiv

ABSTRAK.........................................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1

B. Sasaran Tindakan....................................................................................5

C. Rumusan Masalah...................................................................................5

D. Tujuan Penelitian....................................................................................6

E. Manfaat Penelitian..................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................8

A. Minat Belajar...........................................................................................8

1. Pengertian Minat Belajar...................................................................8

xi
i
xi
2. Fungsi Minat Belajar.........................................................................11ii

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar..........................12

4. Upaya Peningkatan Minat Belajar Anak...........................................15

5. Indikator Minat Belajar.....................................................................15

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated

Reading And Composition.......................................................................17

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC..................17

2. Unsur Utama Dalam CIRC...............................................................20

3. Langkah-Langkah Pembelajaran CIRC............................................21

4. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC..................21

C. Hakikat Bahasa Indonesia.......................................................................22

1. Pengertian Bahasa Indonesia.............................................................22

2. Tujuan Dan Fungsi Bahasa Indonesia...............................................23

3. Ruang Lingkup Pelajaran Bahasa Indonesia.....................................24

D. Telaah Pustaka........................................................................................25

E. Kerangka Fikir........................................................................................26

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................28

A. Setting Penelitian....................................................................................28

B. Sasaran Penelitian...................................................................................29

C. Rencana Tindakan...................................................................................29

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya..............................................32

E. Pelaksanaan Tindakan.............................................................................37

F. Cara Pengamatan.....................................................................................38

G. Analisis Data dan Refleksi......................................................................38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................42


xi
ii
xi
A. Deskripsi Setting Penelitian....................................................................42v

B. Hasil Penelitian.......................................................................................47

C. Pembahasan.............................................................................................59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................64

A. Kesimpulan.............................................................................................64

B. Saran........................................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................66

LAMPIRAN

xi
v
xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Lembar Observasi Minat Belajar Siswa.............................................33


Tabel 2. Lembar Observasi Aktivitas Guru......................................................34
Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa...............................................35
Tabel 4. Pedoman Wawancara Guru................................................................37
Tabel 5. Kriteria Minat Belajar Siswa..............................................................40
Tabel 6. Data Siswa Kelas IV MI DI Nurul Hakim.........................................44
Tabel 7. Daftar Nama Guru MI DI Nurul Hakim.............................................45
Tabel 8. Struktur Organisasi MI DI Nurul Hakim............................................46
Tabel 9. Perolehan Skor Angket Minat Belajar Siswa Dan Lembar
Observasi Siswa Siklus I....................................................................51
Tabel 10. Perolehan Skor Angket Minat Belajar Siswa Dan Lembar
Observasi Siswa Siklus II...................................................................56
Tabel 11. Perbandingan Skor Minat Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II........57

xv
xv
i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP

Lampiran 2. Hasil

Evaluasi

Lampiran 3. Data Hasil Evaluasi

Lampiran 4. Instrumen Penelitian

Lampiran 5. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lampiran 6. Hasil Lembar Observasi Minat Belajar Siswa

Lampiran 7. Hasil Angket Minat Belajar Siswa

Lampiran 8. Data hasil Minat Belajar Siswa

Lampiran 9. Hasil Wawancara

Lampiran 10. Dokumentasi

Lampiran 11. Surat-surat Penelitian

xv
i
xvi
i

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE COOPERATIVE
INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV MI DAKWAH
ISLAMIYAH NURUL HAKIM KEDIRI TAHUN PELAJARAN
2017/2018
Oleh:
Ida Fitriani
NIM 151.139.209

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dimana tujuan


penelitian ini adalah untuk mengetahui minat belajar siswa kelas IV MI Dakwah
Islamiyah Nurul Hakim Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And
Composition subjek dalam penelitian ini adala siswa kelas IV yang berjumlah 15
orang siswa.
Hal yang melatar belakangi penelitian ini adalah karena kecendrungan
siswa yang bersifat fasif, dan kecendrungan siswa merasa bosan terhadap materi
yang diajarkan karena penggunaan metode yang tidak bervariasi.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus berlangsung
dalam satu kali pertemuan, pelaksanaan pembelajaran setiap siklusnya dengan
menerapkan pembelajaran cooperative integrated reading and composition.
Data yang diperoleh untuk aktivitas siswa pada siklus I yakni siswa belum
terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dan penggunaan waktu yang masih
kurang efektif dalam proses belajar-mengajar atau dengan kata lain aktivitas siswa
dan guru tergolong baik dan pada siklus II menunjukkan bahwa kegiatan belajar
mengajar sudah mulai berjalan dengan baik, dan peran guru tergolong aktif,
interaksi siswa dan guru tergolong baik sekali.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition dapat
meningkatkan minat belajar siswa kelas IV MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim
Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018.

Kata Kunci: Minat belajar, Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading


and Composition

xvi
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah kebutuhan mutlak yang harus di penuhi sepanjang

hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat

hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera

dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. 2


Pendidikan

merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang

memiliki keahlian dan keterampilan sesuai tuntutan pembangunan bangsa,

dimana kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan.

Menurut Hamalik, pendidikan adalah suatu proses dalam rangka

mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaian diri sebaik

mungkin dengan lingkungannya.3 Dengan demikian berarti pendidikan akan

menimbulkan perubahan dalam diri peserta didik yang memungkinkannya

untuk mempunyai peran penting dalam kehidupan masyarakat. dapat pula

dikatakan bahwa pendidikan merupakan suatu tindakan yang memungkinkan

terjadinya belajar dan perkembangan. adanya interaksi yang positif dapat

mendorong proses belajar dan perkembangan siswa. hal tersebut sesuai

dengan tujuan pendidikan yang tertuang dalam undang-undang No.20 tahun

2003, pasal 3 yang berbunyi “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk

2
Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan. (Jakarta: Rineka Cipta. 2011), h. 2
3
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara. 2014), h. 3

1
2

perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada tuhan yang naha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggung jawab”.

Dalam suatu pendidikan terdapat kegiatan atau proses pembelajaran.

kegiatan pembelajaran tersebut dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan

siswa sebagi peserta didik dengan tujuan untuk mengembangkan siswa

menuju kearah kedewasaan. Proses pembelajaran yang baik adalah suatu

prosesbelajar yang bersifat interaktif untuk menghasilkan produk (hasil

belajar) yang optimal. untuk mencapai hasil belajar yang optimal tidak

terlepas dari kondisi-kondisi dimana kemungkinan siswa dapat belajar dengan

efektif dan mengembangkan pengetahuan yang pernah diperoleh.

Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditunjukkan oleh siswa melalui aspek-

aspek yang mencakup aspek efektif (sikap), aspek kognitif (pengetahuan),

dan aspek psikomotorik (keterampilan). Diantara aspek-aspek tersebut, aspek

yang paling mudah diketahui atau diukur adalah aspek kognitif karena aspek

ini dapat ditunjukkan dengan hasil belajar siswa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor

keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakatnamun yang lebih penting

ialah faktor yang dari dalam diri siswa itu sendiri yakni dorongan kuat yang

disertai dengan adanya perasaan, kemauan keras, serta keinginan untuk

meningkatkan hasil belajar, maka kita sering mengenalnya dengan istilah

minat. apabila seorang siswa mempunyai minat belajar yang kuat terhadap
3

salah satu mata pelajaran, contohnya minat belajar terhadap mata pelajaran

Bahasa Indonesia. Maka, siswa itu pun akan terus menerus untuk mengikuti

pelajaran Bahasa Indonesia dengan perasaan yang senang dan siswa pun akan

mendapatkan nilai yang baik juga.

Menurut Slameto “minat adalah kecendrungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang berbagai kegiatan. Kegiatan yang diminati

peserta didik, diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang dan

diperoleh rasa kepuasan.4 ketika seseorang memiliki minat terhadap sesuatu

makaia akan menunjukkan rasa tertarik yang tinggi dengan memperhatikan

secara terus-menerus dan disertai dengan perasaan senang. Dimana perasaan

senang yang ada, bermuara pada kepuasan. Rasa kecendrungan ini nampak

pada perhatian yang lebih banyak pada sesuatu itu, sehingga memungkinkan

individu lebih giat mempelajarinya.

Berdasarkan hasil observasi awal dan informasi yang diperoleh peneliti

pada hari senin tanggal 18 Juli 2017 dikelas IV MI Dakwah Islamiyah Nurul

Hakim Kediri dengan guru kelas Sahini S.Pd, bahwa minat belajar siswa pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia masih kurang, ini ditandai dengan

kecendrungan siswa yang bersifat pasif dan banyak siswa yang masih enggan

mengerjakan tugas yang diberikan guru misalkan pada saat disuruh mencari

ide pokok suatu paragraf maka ketika mereka merasa kesulitan mereka akan

mengeluh dan menyerah mengerjakannya, dan juga masih banyak siswa yang

kurang aktif dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat serta banyak siswa

4
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), h. 57
4

yang kurang semangat untuk belajar sehingga mereka tidak memperhatikan

penjelasan guru. 5
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar

siswa berkurang yaitu guru dalam menggunakan metode yang masih

tradisional dalam pembelajaran dikelas, antara lain, guru berceramah didepan

kelas lalu memberikan tugas dan setelah selesai, tugas tersebut dibahas

bersama-sama di depan kelas dipandu guru tersebut. Oleh karena itu perlu

dicari alternatif untuk memilih model pembelajaran yang melibatkan siswa,

model yang digunakan guru sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan

kesuksesan sebuah pembelajaran. keberhasilan pembelajaran dalam sebuah

lembaga pendidikan tidak hanya ditumpukan kepada peserta didik saja tetapi

lebih banyak pada seberapa besar guru memberikan solusi cara atau metode

pembelajaran yang membuat siswa menikmati pelajaran itu serta

membuatnya senang.Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran

siswa adalah model pembelajaran kooperatif. dalam hal ini peneliti memilih

metode pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and

Composition) yang merupakan metode pembelajaran yang menggunakan

prinsip belajar kelompok.

Metode pembelajaran CIRC mendorong siswa untuk dapat memberikan

tanggapan secara bebas, siswa dilatih untukdapat bekerjasama dan

menghargai pendapat orang lain, membuat suasana pembelajaran yang

kooperatif antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru sehingga

lebih memotivasi siswa untuk berinteraksi dan bereksplorasi seputar topik

5
Sahini, Wawancara, Kediri, 18 juli 2017.
5

pembelajaran yang ada, saling membantu, berdiskusi, dan berargumentasi

mengemukakan idenya harapannya sumber informasi yang diterima siswa

tidak hanya dari guru tatapi juga dapat meningkatkan peran serta keaktifan

siswa dalam mempelajari Bahasa Indonesia.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “meningkatkan minat belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran tipe Cooperative Integrated Reading and

Composition pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV MI Dakwah

Islamiyah Nurul Hakim Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018”.

B. Sasaran Tindakan

Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran peneliti adalah siswa kelas

IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia MI Dakwah Islamiyah Nurul

Hakim Kediri Lombok Barat dalam meningkatkan minat belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran tipe Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC). Adapun alasan peneliti memilih madrasah

tersebut menjadi tempat penelitiannya karena pada madrasah tersebut belum

ada yang melakukan penelitian serupa.Alasan memilih kelas IV adalah karena

metode CIRC cocok digunakan untuk kelas tinggi di sekolah dasar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat

merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana penerapan model

pembelajaran tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV Mata Pelajaran Bahasa


6

Indonesia di MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim Kediri Tahun Pelajaran

2017/2018?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan

minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated

Reading and Composition dikelas IV MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim

Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018.

E. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat secara

teoritis dan praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini berguna sebagai sumber informasi yang

menambah pengetahuan, yaitu penerapan model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition pada pembelajaran

Bahasa Indonesia siswa kelas IV MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim

Kediri.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi kajian teoritis

(referensi) untuk penelitian selanjutnya.


7

2. Manfaat Praktis

a. Madrasah

Dapat dijadikan sebagai bahan alternatif bagi madrasah dalam

menerapkan model pembelajaran guna meningkatkan minat belajar

siswa khususnya pada bidang studi Bahasa Indonesia.

b. Guru

Diharapkan dapat memberikan informasi bagi para pengajar

(guru) tentang cara mempermudah siswa dalam proses belajar

mengajar melalui model pembelajaranCooperative Integrated

Reading and Coposition.

c. Siswa

Membantu siswa untuk meningkatkan aktifitas belajar Bahasa

Indonesia sehingga standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran Bahasa Indonesia dapat dituntaskan siswa secara optimal.

d. Peneliti

Sebagai calon guru diharapkan agar hasil penelitian ini dapat

memperkaya dan menambah wawasan mengenai penerapan model

pembelajaran tipe Cooperative Integrated Reading and Composition.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat Belajar

Minat belajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dengan minat belajar yang tinggi akan mendapatkan

hasil yang memuaskan sehingga tujuan pendidikan dan pengajaran bisa

tercapai. Kondisi belajar mengajar akan berjalan efektif apabila adanya minat

perhatian siswa dalam belajar. Menurut Slameto, “Minat adalah suatu rasa

lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan

antara diri sendiri dengan suatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan

tersebut, semakin besar minat”.6

1. Pengertian MinatBelajar

Menurut pandangan para ahli, minat itu dimaknai secara beragam,

berbeda-beda, sesuai dengan cara dan sudut pandang mereka masing-

masing. sebagian dari pandangan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menurut Kamisa minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau

kesukaan.

b. Menurut Gunarso minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan

erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka,

dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,


6

2013), h. 180

8
9

menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah

menarik minatnya.

c. Menurut Hurlock, Minat merupakan sumber motivasi yang

mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila

mereka bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan

bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tesebut akan

mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya

juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi

minat bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.

d. Menurut Sutjipto bahwa minat adalah kesadaran seseorang terhadap

suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan

dengan dirinya. Artinya, minat harus dipandang sebagai sesuatu yang

sadar. Karenanya minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk

menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan

mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan

tersebut.7

Berdasarkan definisi minat tersebut dapat dikemukakan bahwa

minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

a. Minat adalah suatu gejala psikologis.

b. Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena

tertarik.

c. Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran.

7
Makmun khairani, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), h. 136
10

d. Adanya kemauan atau kecendrungan pada diri subyek untuk

melakukan kegiatan guna mencapai tujuan.8

Dari beberapa definisi minat di atas, dapat disimpulkan bahwa

minat adalah suatu rasa suka yang lebih terhadap suatu hal atau aktifitas

yang diperlukan untuk sebuah keberhasilan dalam sebuah proses. Apabila

minat itu timbul pada siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia

maka siswa tersebut akan tekun dalam menjalani pembelajaran sehingga

mampu meraih prestasi.

Sedangkan pengertian Belajar adalah kegiatan penting yang harus

dilakukan setiap orang secara maksimal untuk dapat menguasai atau

memperoleh sesuatu. Belajar dapat didefinisikan secara sederhana sebagai

“suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di

dalam diri seseorang, mencangkup perubahan tingkah laku,sikap,

kebiasaan, ilmu pengetahuanketerampilan, dan sebagainya.9

Muhibbin berpendapat bahwa belajar merupakan tahapan

perubahan seluruh tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif. Sedang menurut Morgan dalam Introduction to Psychology

(1978) bahwa belajar adalah perubahan yang relative menetap dalam

tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan.

Irwanto berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan

dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu

8
Ibid, h.137
9
Ibid, h. 3
11

tertentu.Mudzakir mengatakanbelajar adalah suatu usaha atau kegiatan

yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang,

mencangkup perubahan tingah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,

keterampilan dan sebagainya.

Makmun mengatakanbelajar adalah suatu proses psikis yang

berlangsung dalam interaksi antara subjek dengan lingkungannya dan

menghasilkan perbahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, sikap dan kebiasaan yang bersifat elative konstan / tetap

baik melalui pengalaman, latihan maupun praktek. Perubahan itu

bisasesuatu yang baru atau hanya penyempurnaan terhadap hal-hal yang

sudah dipelajari yang segera nampak dalam perilaku nyata atau yang

masih tersembunyi.10

Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sengaja oleh

seseorang yang mencangkup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik baik

yang bersifat pengalaman atau latihan.

2. Fungsi Minat Dalam Belajar

Fungsi minat dalam pelaksanaan belajar antara lain ialah:

a. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi

Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pemikiran

seseorang. Perhatian serta merta yang diperoleh secara wajar dan tanpa

pemaksaan tenaga kemampuan seseorang memudahkan berkembangnya

10
Ibid, h. 4-5
12

konsentrasi, yaitu memusatkan pemikiran terhadap sesuatu pelajaran.

jadi, tanpa minat kosentrasi terhadap pelajaran sulit untuk diperhatikan.

b. Minat mencegah gangguan perhatian di luar

Minat belajar mencegah terjadinya gangguan perhatian dari

sumber luar misalnya, orang berbicara. Seseorang mudah terganggu

perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajaran

kepada suatu hal yang lain, itu disebabkan karena minat belajarnya

kecil.

c. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan

Daya mengingat bahan pelajaran anya mungkin terlaksana kalau

seseorang berminat teradap pelajarannya.

d. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri

Segala sesuatu yang membosankan, sepele dan terus menerus

berangsung secara otomatis tidak akan bisa memikat perhatian. Oleh

karena itu, penghapusan kebosanan dalam belajar dari seseorang juga

hanya bisa terlaksana dengan hanya menumbuhkan minat belajar dan

kemudian meningkatkan minat itu sebesar-besarnya.11

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi minat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu bersumber dari dalam diri (faktor

internal), maupun yang berasal dari luar (faktor eksternal).

11
Ibid, h. 147
13

a. Faktor Internal

1) Niat, niat merupakan titik sentral yang pokok dari segala bentuk

perbuatan seseorang.

2) Rajin dan kesungguhan dalam belajar akan memperoleh sesuatu

yang dikehendaki dengan cara maksimal dalam menuntut ilmu

tenunya dibutuhkan kesungguhan belajar yang matang dan

ketekunan yang intensif pada diri orang tersebut.

3) Motivasi, motivasi merupakansalah satu faktor yang

mempengaruhi minat seseorang karena adanya dorongan yang

timbul dalam diri seseorang ntuk berbuat sesuatu dalam mencapai

tujuan.

4) Perhatian, minat timbul bila ada perhatian dengan kata lain minat

merupakan sebab akibat dari perhatian, karena perhatian itu

merupakan pengarahan tenaga jiwa yang ditujukan pada suatu

subyek yang akan menimbulkan perasaan suka.

5) Sikap terhadap guru dan pelajaran, sikap positif dan perasaan

senang terhadap guru dan pelajaran tertentu akan membangkitkan

dan mengembangkan minat siswa, sebaliknya sikap memandang

mata pelajaran terlalusulit atau mudah akan memperlemah minat

belajar siswa.12

12
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Fsikologi Suatu Pengantar
Dalam Persfektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2003), h. 265-268
14

b. Faktor Eksternal

1) Keluarga, adanya perhatian dukungandan bimbingan dari keluarga

khususnya orang tua akan memberikan motivasi yang sangat baik,

bagi perkembangan minat anak.

2) Guru dan fasilitas sekolah, faktor guru merupakan faktor yang

penting pada proses belajar mengajar, cara guru menyajikan

pelajaran dikelas dan penguasaan materi pelajaran yang tidak

membuat siswa malas, akan mempengaruhi minat belajar siswa.

Demikian pula sarana dan fasilitas yang kurang mendukung seperti

buku pelajaran, ruang kelas, laboratorium yang tidak lengkap dapat

mempengaruhi minat siswa.

3) Teman sepergaulan, sesuai dengan masa perkembangan siswa yang

senang membuat kelompok dan banyak bergaul dengan elompok

yang diminati, teman pergaulan yang ada disekelilingnya

berpengaruh terhadap minat belajar anak. Sebaliknya bila teman

bergaulnya tidak ada yang bersekolah atau malas sekolah, maka

minat belajar anak akan berkurang atau malas.

4) Media massa, kemajuan teknologi seperti VCD, HP, Televisi dan

lain-lain, semua itu dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Jika

siswa menggunakan media tersebut untuk membantu proses belajar

mengajar maka akan berkembang, tetapi bila waktu belajarnya

dipakai nonton TV atau digunakan untuk yang lain yang tidak

semestinya tentunya akan berdampak negative.


15

4. Upaya peningkatan minat belajar anak

Ada beberapa macam cara yang dapat dilakukan untuk

membangkitkan minat anak didik sebagai berikut:

a. Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik,

sehingga dia rela belajar tanpa paksaan

b. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan

pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah

menerima bahan pelajaran

c. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil

belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang

kreatif dan kondusif

d. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam

konteks perbedaan individual anak didik.13

5. Indikator Minat Belajar

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “Indikator adalah pemantau

yang dapat memberikan petunjuk dan keterangan”14 kaitannya dengan

minat siswa adalah sebagai alat pemantau yang dapat memberikan

petunjuk kualitas minat.

13
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Edisi II (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008), h.167
14
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), h. 551
16

Slameto mengungkapkan bahwa:

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang


menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal dari pada
hal lainnya, dapat pula dimaniprestasikan melalui partisipasi dalam
suatu aktivitas. Anak didik yang memiliki minat terhadap subjek
tertentu cendrung untuk memberi perhatian yang lebih besar
terhadap subjek tersebut.15

Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar

siswa dapat dilihat dari bagaimana minatnya dalam melakukan aktivitas

yang mereka senangi dan ikut terlibat atau berpartisipasi dalam proses

pembelajaran serta perhatian yang mereka berikan.

Dengan demikian, indikator minat yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

a. Perhatian Siswa

Perhatian merupakan kosentrasi atau aktivitas jiwa terhadap

pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari

pada itu. Siswa yang memiliki minat pada pembelajaran Bahasa

Indonesia, dengan sendirinya akan memperhatikan proses pembelajaran

dengan sungguh-sungguh, perhatian dalam kegiatan belajar mengajar

terlihat ketika siswa tidak berbicara sendiri, dan siswa tidak bermain

sendiri.

b. Partisipasi Siswa

Partisipasi seorang siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia

akan terlihat ketika siswa tersebut melakukan atau mengerjakan

15
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 108
17

kegiatan pembelajaran seperti siswa menjawab pertanyaan yang

diberikan guru, bertanya kepada guru saat tidak bisa menjawab soal,

mengerjakan tugas kelompok, siswa maju di depan kelas jika disuruh

guru dan menulis hasil kerja kelompok pada lembar kertas.

c. Perasaan Senang

Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran

tertentu maka dia tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. siswa

terlihat senang ketika mengikuti pelajaran dapat dilihat dari siswa tidak

mengantuk saat proses pembelajaran, saat guru menjelaskan siswa

memperhatikan.

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Coopetarive Integrated Reading

and Composition

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

Model pembelajarancooperative learning dalam bahasa indonesia

dikenal dengan nama pembelajaran kooperatif. pada umumnya

pembelajaran kooperatif atau cooperative learning memiliki beragam

pegertian dan definisi diantara para ahli, namun tetap memiliki substansi

yang sama. menurut Hasan “...cooperative mengandung pengertian bekerja

bersama dalam mencapai tujuan bersama”. kemudian lebih jelas lagi

diuraikan oleh Etin Solehatin dan Raharjo bahwa:

Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai


suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di
antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana
keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap
anggota kelompok itu sendiri.
18

Jadi cooperative learning adalah bekerja bersama-sama dan saling

tolong menolong dalam suatu kelompok belajar yang terorganisir secara

sistematis berdasarkan dengan teori yang ada untuk lebih mudah

memahami suatu persoalan sehingga dengan adanya kerja sama yang baik

akan mudah mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. lebih

lanjut diuraikan Etin dan Raharjo bahwa “cooperative learning juga dapat

diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan

di antara sesama anggota kelompok”.16

Berdasarkan pandangan di atas cooperative learning lebih dari

sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja. karena belajar dalam

model cooperative learning harus ada struktur dorongan dan tugas yang

bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara

terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interdependensi

(ketergantungan) yang efektif diantara anggota kelompok.

Dalam cooperative learning (pembelajaran kooperatif), siswa dilatih

untuk bekerja sama dengan temannya secara sinergis, integral, dan

kombinatif. selain itu, para siswa juga diajak menghindari sikap egois,

individualis, serta kompetisi tidak sehat sedini mungkin agar masing-

masing tidak mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya.17

Dari berbagai pandangan di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran

kooperatif atau cooperative learning adalah suatu model pembelajaran

16
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran
IPS, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 4
17
Jamal,Ttips Efektif Cooperative Learning, (Yogyakarta: Diva Press. 2016), h. 37
19

yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang

berpusat pada siswa, terutama untukmengatasi permasalahan yang

ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerjasama

dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain.

Salah satu model pembelajaran cooperative learning adalah model

pembelajaran tipe CIRC. Hal yang mendasari penemuan metode

Cooperative Integrated Reading and Composition adalah penguasaan

keterampilan menulis dan membaca,dua macam keterampilan yang harus

dikuasai siswa sejak mengenal dunia pendidikan, dengan menguasai dua

keterampilan itu maka akan terjadi kemampuan awal dalam menguasai

keterampilan yang lain.Pengembangan CIRC dihasilkan dari sebuah

analisis masalah-masalah tradisional dalam pengajaran seperti pelajaran

membaca, menulis, seni bahasa dan mengungkap sesuatu dari realita yang

ada. Satu fokus utama dari kegiatan-kegiatan CIRC adalah membuat

penggunaan waktu lebih efektif. Para siswa bekerja di dalam tim-tim

kooperatif yang dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok membaca,

supaya dapat memenuhi tujuan-tujuan dalambidang lain seperti

pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan pesan dan ejaan dalam

materi yang sedang dipelajari.

Robert e. Slavin. mengatakan. “...CIRC, sebuah program yang

komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis, dan seni


20

berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar.” 18


Model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC

(Kooperatif terpadu membaca dan menulis) merupakan model

pembelajaran khusus mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam rangka

membaca dan menemukan ide pokok, pokok pikiran atau, tema sebuah

wacana/kliping.Dalam CIRC atau pembelajaran terpadu setiap siswa

bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok

saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan

menyelesikan tugas, sehingga terbentuk pemahaman dan pengalaman

belajar yang lama.

2. Unsur Utama dalam CIRC

Menurut Slavin ada tiga unsur penting dalam pembelajaran

kooperatif tipe CIRC

a. Kelompok membaca

Jika menggunakan kelompok membaca, siswa dibagi ke dalam

kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang berdasarkan

tingkat kemampuan membaca.

b. Tim

Para siswa dibagi kedalam pasangan kelompok membaca,

pasangan-pasangan tersebut dibagi kedalam tim yang terdiri dari

pasangan-pasangan dari dua kelompok membaca atau tingkat.

Robert E. Slavin. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. (Bandung: Nusa
18

Media, 2005), h. 200


21

Misalnya, sebuah tim terdiri dari dua siswa dari keompok membaca

tingkat tinggi dan dua siswa dari kelompok tingkat rendah.

c. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan cerita

Siswa menentukan bahan bacaan atau cerita. Cerita

diperkenalkan dan didiskusikan dalam kelompok membaca yang

diarahkan oleh guru. Dalam kelompok-kelompok ini, guru menentukan

tujuan dari membaca, memperkenalkan kosa kata baru, mengulang

kembali kosa kata lama, mendiskusikan ceritanya, dan sebagainya.19

3. Langkah-langkah Pembelajaran CIRC

Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:

a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang siswa secara

heterogen.

b. Guru memberikan wacana /kliping sesuai topik pembelajaran.

c. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan

memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar

kertas.

d. Mempersentasikan/membacakan hasil kelompok.

e. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.

f. Penutup. 20

Ibid, h. 204-205
19

Agus Krisno Buyanto. Sintaks 45 Metode Pembelajaran dalam Student Centered


20

Learning. (Malang: Umm Press. 20 16), h.38-39


22

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC

Kelebihan dari model pembelajaran terpadu atau (CIRC) antara lain :

a. Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan

tingkat perkembangan anak.

b. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat siswa dan

kebutuhan anak.

c. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil

belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama.

d. Pembelajaran terpadu dapat menumbuh kembangkan keterampilan

berpikir anak.

e. Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yangbersifat pragmatis

(bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam

lingkungan anak.

f. Pembelajarn terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa kearah

belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna.

g. Menumbuhkembangkan interaksi sosial anak seperti kerjasama,

toleransi, komunikasidan respek terhadap gagasan orang lain.

h. Membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi

guru dalam mengajar.

Kekurangan dari model pembelajaran CIRC tersebut antara lain:

Dalam model pembelajaran ini hanya dapat dipakai untuk mata pelajaran

yang menggunakan bahasa, sehingga model ini tidak dapat dipakai untuk

mata pelajaran seperti: matematika dan mata pelajaran lain yang


23

menggunakan prinsip menghitung. Model pembelajaran ini sangat bagus

dipakai karena dengan menggunakan model ini siswa dapat memahami.21

C. Hakikat Bahasa Indonesia

1. Pengertian Bahasa Indonesia

Sugihastuti mengatakan bahasa merupakan alat komunikasi yang

efektif antar manusia. Dalam berbagai macam situasi, bahasa dapat

dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan pembicara kepada pendengar

atau penulis kepada pembaca. Menggunakan bahasa berarti mengirimkan

lambang-lambang dari pembicara menuju kepada pendengar. 22


Hill

mengatakan ada lima karakteristik bahasa yaitu (a) bahasa sebagai

seperangkat bunyi sebab dalam kehidupan sehari-hari kalau seseorang

berbicara maka dapat didengar bunyi-bunyian bahasa, (b) hubungan antara

bunyi bahasa atau urutan bunyi bahasa dengan objeknya bersifat arbriter

dan tidak dapat diramalkan, (c) bahasa bersistem yang berbea satu sama

lain, (d) bahasa adalah seperangkat lambang-lambang yang digunakan

untuk mengganti benda, pristiwa, proses atau aktivitas yang dimaksud, dan

(e) bersifat sempurna sehingga bahasa memudahkan manusia untuk

berkomunikasi. Alisjahbana mengatakan Bahasa itu terbagi menjadi dua

yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis, bunyi bentuk bahasa lisan dipindahkan

kepada tulisan. dalam Bahasa Indonesia lebih banyak bunyi yang terdengar

dari pada yang dinyatakan 23

21
Ibid, h.39-40
22
Dewi, Sri, Suparmin, Titik, Bambang. Terampil Berbahasa Indonesia,
(Yogyakarta: Andi, 2013), h. 13
23
Ibid, h. 13-14
24

2. Tujuan dan fungsiBahasa Indonesia

Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulis

b. Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa negara

c. Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan

kreatif untuk berbagai tujuan

d. Menggunakan bahasa indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan

dan kemampuan berbahasa

f. Menghargai dan membanggakan sastra indonesia sebagai khazanah

budaya dan intelektual manusia indonesia.24

Fungsi Bahasa Indonesia adalah (1) lambang kebanggaan

kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat perhubungan antar

warga, (4) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku

bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing

kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia.25

24
Main Sufanti, Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, (Surakarta: Yuma
Pustaka, 2014), h. 12
25
Zainal Arifin dan Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika
Pressido, 2010), h. 12
25

3. Ruang lingkup pelajaran Bahasa Indonesia

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup

komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi

aspek-aspek: (1) mendengarkan, (2) berbicara, (3) membaca (4) menulis.

Komponen kemampuan berbahasa adalah kemampuan yang menuntut

siswa untuk berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia dengan

memanfaatkan empat aspek berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis dengan materi nonsastra. Komponen kemampuan

bersastra adalah kemampuan yang menuntut siswa untuk kegiatan

apresiasi dan ekspresi dengan materi sastra yang meliputi kegiatan

mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis karya sastra. Paparan

tersebut menunjukkan bahwa materi dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia itu berupa suatu aktifitas, perilaku, atau penampilan.26

D. Telaah Pustaka

Agar peneliti skripsi ini mempunyai bobot ilmiah dan dapat

dipertanggung jawabkan keilmiahannya, maka terlebih dahulu melakukan

telaah pustaka terhadap berbagai macam literatur atau penelitian-penelitian

yang pernah diteliti sebelumnya.

Dari hasil telaah pustaka yang dilakukan, ditemukan beberapa

penelitian yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

Main Sufanti, Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, (Surakarta: Yuma
26

Pustaka, 2014), h. 13
26

1. Zulkipli 27
dengan judul skripsi: “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe CIRC Dalam Meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi

Pokok Bahasan Sistem Pencernaan Makanan Pada Kelas VIII SMP

Maraqitta’limat Mamben Daya Tahun Pelajaran 2010/2011”. Dari hasil

penelitian, dapat menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition dapat meningkatkan

ketuntasan belajar biologi siswa kelas VIII SMP pokok bahasan sistem

pencernaan makanan.

2. Marwi 28
dengan judul skripsi: “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading And

Composition) terhadap kemampuan pemecahan masalah pada pokok

bahasan segi empat siswa kelas IV MI NW Tanak Beak tahun pelajaran

2010/1011”. Dari hasil penelitian, dapat menyimpulkan bahwa model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dapat

memecahka masalah pada poko bahasan segi empat siswa kelas IV MI

NW Tanak Beak Tahun Pelajaran 2010/2011.

Kesamaan dan perbedaan

1. Kesamaan skripsi di atas dengan peneliti terletak pada:

Zulkipli, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Dalam


27

Meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi Pokok Bahasan Sistem Pencernaan Makanan


Pada Kelas VIII SMP Maraqitta’limat Mamben Daya Tahun Pelajaran 2010/2011, (Mamben
Daye: Skripsi UIN Mataram, 2010)
28
Marwi, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative
integrated reading and composition) terhadap kemampuan pemecahan masalah pada pokok
bahasan segi empat siswa kelas IV MI NW Tanak Beak tahun pelajaran 2010/2011, (Tanak
Beak: Skripsi UIN Mataram, 2011)
27

a. Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran

kooperatif tipe cooperative integrated reading and composition.

b. Menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research)

2. Perbedaan skripsi di atas dengan peneliti terletak pada:

a. Mata pelajaran yang diambil

b. Sasaran penelitiannya

c. Sasaran tindakan penelitian.

E. Kerangka Pikir

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu

hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Kegiatan yang diminati

seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-

baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. ia segan-segan untuk belajar, ia

tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik

minat siswa, lebih mudah dihafalkan dan disimpan, karena minat menambah

kegiatan belajar.

Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas

pencapaian hasil belajara siswa dalam bidang-bidang tertentu. minat belajar

yang besar cendrung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat

belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Maka apabila

seorang siswa mempunyai minat yang besar terhadap suatu bidang studi ia
28

akan memusatkan perhatian lebih banyak dari temannya, kemudian karena

pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang

memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai

prestasi yang tinggi dalam bidang studi tersebut. Demikian pula halnya

dengan minat siswa terhadap bidang studi bahas Indonesia, apabila seorang

siswa mempunyai minat yang besar terhadap bidang studi bahasaIndonesia

maka siswa tersebut akan memusatkan perhatiannya terhadap bidang studi

bahasa indonesia dan lebih giat dalam mempelajari bidang studi ini dan

hasilnya pun akan memuaskan.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitianini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif

terhadap berbagai tindakan yang dilakukan guru yang sekaligus sebagai

peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilian terhadap

tindakan nyata di dalam kelas berupa kegiatan belajar mengajar, untuk

memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakuan. Adapun tujuan

dilaksanakannya PTK, di antaranya meningkatkan kualitas pendidikan atau

pengajaran yang diselenggarakan oleh guru atau pengajar peneliti itu sendiri

sehingga tidak ada lagi permasalahan di kelas.29

Jadi penelitian tindakan kelas adalah suatu pengamatan yang

menerapkan tindakan di dalam kelas yang bersifat reflektif dengan melakukan

tindakan-tindakan tertentu dengan menggunakan aturan sesuai dengan

metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode agar dapat

memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan dikelas secara profesional

sehingga memperoleh peningkatan pemahaman atau kualitas yang telah

ditentukan.

Setting penelitian menjelaskan lokasi dan gambaran tentang kelompok

siswa atau obyek yang dikenai tindakan. Adapun lokasi penelitian yang

29
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h.
201-202

29
30

dipilih oleh peneliti adalah MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim Kediri

Lombok Barat, subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV.

B. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian adalah perubahan apa yang diinginkan dari subyek

yang akan dikenai tindakan, yakni target yang diharapkan. Berdasarkan

pengertian diatas, maka sasaran penelitian ini adalah dapat meningkatan

minat belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siswa kelas

IV MI Dakwah IslamiyahNurul Hakim Kediri tahun pelajaran 2017/2018.

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang

direncanakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Jika siklus I tidak tuntas

akan dilanjutkan dengan siklus selanjutnya. dan dilakukan secara berulang-

ulang, setiap siklus terdiri atas empat tahapan, dimulai dari perencanaan,

kemudian pelaksanaan, pengamatan dan sesudah itu refleksi.30

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:


30

Bumi Aksara, 2016), h. 41


31

Tahap-tahap tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Diadaptasi Dari Arikunto 2009 :16).

1. Pada Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan penelitiadalah:

1) Menentukan tema pembelajaran

2) Mensosialisasikanmodel pembelajaran kooperatif tipecooperative

integrated reading and composition

3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

4) Membuat lembar kerja siswa


32

5) Menyiapkan lembar observasi minat belajar siswa

6) Menyiapkan angket minat belajar

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative

Integrated Reading and Composition dengan RPP yang telah

terlampir, dengan skenario yang telah disusun berdasarkan tahap

perencanaan.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan, setelah

pengamatan dilakukan, peneliti bersama dengan guru mengadakan

evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis hasil pengamatan untuk

menentukan sejauh mana pengembangan model pembelajaran yang

sedang dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah dan

apabila belum berhasil maka, diidentifikasi faktor yang menjadi

penghambat ketidakberhasilan tersebut. Pada tahap ini peneliti sebagai

mengkaji kekurangan dari tindakan yang telah diberikan jika pada

siklus I menunjukkan hasil yang tidak optimal, maka perludilakuan

revisi atau penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan tindakan.


33

2. Pada Siklus II

Pelaksanaan yang dilakukan pada siklus II sama dengan

pelaksanaan pada siklus I. Perbedaannya pada siklus II merupakan

penyempurnaan pada siklus sebelumnya berdasarkan hasil refleksi.

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

Instrumen penelitian tindakan kelas adalah semua alat yang akan

digunakan untuk mengumpulkan data tentang semua proses pembelajaran,

jadi bukan hanya proses tindakan saja.31 Adapun instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi minat belajar siswa

Menurut Mahmud observasi merupakan teknik pengamatan dan

pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi

dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena

(kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan

penyelidikan yang telah dirumuskan.32Observasi dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh gambaran langsung tentang proses pembelajaran yang

terjadi dalam kelas.

Adapun instrumen observasi pada penelitian tindakankelas

merupakan pedoman bagi observer untuk mengamati hal-hal yang akan

diamati. Dalam penelitian ini digunakan instrumen observasi jenis check

list (daftar cek). Check list adalah pedoman observasi yang berisikan daftar

31
Ibid, h. 85
32
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011),
h.168
34

dari semua aspek yang akan diobservasi, sehingga observer tinggal

memberi tanda cek () tentang aspek yang di observasi.

Tabel 1.
Lembar Observasi Minat Belajar Siswa

Variabel Indikator Butir Pertanyaan 3 2 1 Ket


Perhatian  Siswa tidak berbicara
dalam KBM sendiri ketika guru
mengajar.
 Siswa tidak mengantuk
ketika guru mengajar.
 Siswa tidakbermain sendiri
ketika guru mengajar.
Minat Partisipasi  Siswa menjawab
Belajar dalam KBM pertanyaan yang diberikan
guru.
 Siswa bertanya kepada
guru jika tidak bisa
menjawab soal.
 Siswa selalu maju di depan
kelas jika disuruh guru.
 Siswa mengerjakan tugas
dalam kelompok dan saling
membantu antar anggota
kelompok.
 siswa berusaha menjelaskan
tentang apa yang belum
dipahami siswa yang lain.
 siswa menulis hasil diskusi
kelompok pada lembar
kertas.

Perasaan  Siswa merasa senang


senang belajar menggunakan model
dalam KBM pembelajaran Cooperative
Integrated Reading And
Composition.
35

2. Lembar observasi aktivitas guru

Tabel 2.
Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Langkah-langkah pembelajaran Tampak Tidak Ket


tampak
1. Membuka pelajaran
a. Memberikan motivasi kepada
siswa diawal pembelajaran
b. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran

2. Memberikan apersepsi kepada siswa


a. Mengajukan pertanyaan untuk
menguji pemahaman siswa
b. Mengaitkan materi yang akan dibahas
dengan materi sebelumnya
c. Memberi penguatan kepada siswa

3. Menyampaikan materi kepada siswa


a. Menyampaikan materi sesuai dengan
materi pelajaran
b. Melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan skenario
pembelajaran

4. Penerapan model pembelajaran


kooperatif tipe CIRC
a. Membagi siswa dalam beberapa
kelompok secara heterogen yang
anggotanya 4 orang
b. Guru membagikan wacana kepada
siswa
c. Guru meminta siswa mendiskusikan
dengan anggota kelompoknya

5. Mendampingi siswa selama proses


pembelajaran
a. Mengontrol siswa selama diskusi
b. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
36

c. Menjawab pertanyaan siswa secara


jelas

6. Menutup kegiatan pembelajaran


a. Mengulang materi yang
telah disampaikan
b. Memberikan kesimpulan terhadap
materi yang telah dijelaskan
c. Memberikan beberapa
pertanyaan seputar materi

3. Angket

Mahmud mengatakan angket adalah teknik pengumpulan data

dengan menyerahkan atau mengirikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh

responden. 33
Angket digunakan peneliti untuk mengetahui sejauh mana

minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah

menggunakan metode Cooperative Integrated Reading And Composition

(CIRC) yang berupa 10 pertanyaan. Dengan cara inilah peneliti akan

mengetahui lebih detail apakah indikator yang dicapai sudah sesuai atau

belum untuk menunjukkan besarnya minat belajar siswa terhadap pelajaran

Bahasa Indonesia.

Tabel 3.
Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa

Variabel Indikator Butir Pernyataan No item


Minat Perhatian dalam Saya tidak berbicara sendiri 1,3,8
belajar KBM ketika guru mengajar.
Saya tidak mengantuk
ketika guru mengajar.
Saya tidak bermain sendiri
ketika guru mengajar.

Partisipasi dalam Saya menjawab pertanyaan 2,6


KBM yang diberikan guru.
33
Ibid, h.177
37

Saya bertanya kepada guru


jika tidak bisa menjawab
soal.
Perasaan senang Saya merasa senang ketika 4,5,7,9,10
terhadap KBM mengikuti pelajaran Bahasa
Indonesia.
Saya suka belajar Bahasa
Indonesia dengan
menerapkan model
pembelajaran cooperative
integrated reading and
composition.
Saya senang belajar bahasa
indonesia jika guru
menerapkan model
pembelajaran cooperative
integrated reading and
composition setiap hari.
Saya menyukai materi
pelajaran Bahasa Indonesia
yang diajarkan.
Saya tidak bosan setiap
mengikuti pelajaran Bahasa
Indonesia yang diajarkan
oleh guru.

Keterangan:
Setiap butir pernyataan memiliki pilihan jawaban sebagai berikut:
a. Ya,bernilai 3
b. Kadang-kadang,bernilai2
c. Tidak,bernilai 1

4. Wawancara

Wawancara adalah proses perckapan yang bertjuan untuk

mengumpulkan data mengenai mengenai orang, kejadian, organisasi,

motivasi, perasaan, dan lain sebagainya yang dilakukan oleh pewawancara

dengan yang diwawancarai. Disini wawancara dilakukan peneliti kepada

guru kelas IV sebagai informan dan narasumber. Wawancara dalam


38

penelitian ini digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap pelajaran

Bahasa Indonesia.

Tabel 4.
Pedoman Wawancara Guru

No Butir Pertanyaan

1. Bagaimanakah tingkat kemampuan siswa kelas IV terhadap


pelajaran Bahasa Indonesia?
2. Strategi pembelajaran Bahasa Indonesia yang bagaimanakah yang
bisa ibu lakukan?
3. Kendala atau kesulitan apa saja yang dihadapi siswa saat
berlangsung pelajaran Bahasa Indonesia?
4. Bagaimana tingkat minat siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia?
5. Apa saja upaya ibu dalam meningkatkan minat belajar siswa
dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia?

E. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini mencakup beberapa lingkup

penelitian bertujuan untuk membatasi penelitian dalam memperlancar proses

pelaksanaan penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim

Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran

2017/2018.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 15 orang


39

4. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran model

CIRC untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas IV MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim Kediri

Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

F. Cara Pengamatan

Cara pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

mengamati suasana kelas selama proses pembelajaran berlangsung dan

memantau hasil evaluasi pembelajaran untuk mengetahui ada atau tidak

adanya perubahan pada setiap pelaksanaan tindakan pada tiap-tiap siklus.

Aspek yang akan diamati dalam penelitian ini adalah minat belajar

siswa setelah memperoleh perlakuan atau tindakan terhadap penggunaan

model pembelajaran yang diterapkan peneliti pada lokasi penelitian.

G. Analisis Data dan Refleksi

Analisis data adalahsuatu proses mengolah dan menginterpretasikan

dan dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan

fungsinya sehingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan

penelitian. 34
Analisis data dalam penelitian ini dihitung melalui tahapan

berikut ini:

1. Menghitung skor angket minat belajar setiap siswa di setiap pertemuan

Rumus yang digunakan untuk mencari rerata skor minat belajar

dan lembar observasi minat belajar di adaptasi dari anas sudijono dengan

34
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana, 2011), h. 106
40

menjumlahkan data perolehan angket minat belajar dan lembar observasi

minat belajar setiap siswa dibagi dengan jumlah data, maka didapatkan

rumus berikut ini:

AMB + LMB
𝑀𝐵𝑆 = 2

Keterangan:

MBS =Minat belajar siswa


AMB =Skor perolehan angket minat belajar siswa
LMB =Skor perolehan lembar observasi minat belajar siswa35

2. Mencari Rerata Minat Belajar Siswa DiAkhir Siklus

Rumus yang digunakan untuk mencari rerata minat belajar siswa

diakhir siklus diadaptasi dari Anas Sudijono dengan menjumlahkan data

skor perolehan minat belajar siswa pada setiap siklus dibagi dengan

jumlah data, maka didapatkan rumus berikut ini:


Z𝑀𝐵𝑆
𝑅𝑀𝐵𝑆 =
𝑛

Keterangan:
RMBS =Rerata minat belajar siswa
∑MBS = Jumlah skor perolehan minat belajar di setiap
pertemuan
n = Banyaknya pertemuan36

Adapun penggolongan kriteria minat belajar siswa diadaptasi dari

suharsimi arikunto dan cepi safruddin abdul jabar dengan mencari

rentang bilangan dengan mengurangkan skor maksimal minat belajar

terhadap skor minimal minat belajar siswa maka diperoleh rentang

35
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo persada,
2011), h. 81
36
Ibid.
41

bilangan sebesar 20. rentang bilangan tersebut kemudian dibagi menjadi

tiga dikarenakan peneliti ingin menggolongkan kriteria minat belajar

menjadi tiga kriteria. Adapun hasil penggolongan kriteria minat belajar

sebagai berikut:

Tabel 5.
Kriteria Minat Belajar Siswa37

No Rentang Kriteria
1. 23,36-30,00 Tinggi
2. 16,68-23,35 Cukup
3. 10,00-16,67 Rendah

3. Refleksi

Refleksi adalah mengkaji dan mempertimbangkan secara

mendalam tentang hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan itu

dengan mendasarkan pada berbagai kriteria yang telah dibuat.

Berdasarkan hasil refleksi, guru dapat melakukan perbaikan terhadap

rencana awal yang telah dibuatnya jika masih terdapat kekurangan

sehingga belum memberikan dampak perbaikan dan peningkatan yang

meyakinkan. Namun jika terjadi peningkatan yang meyakinkan

sebagaimana yang diharapkan, bererti tindakan yang dilaksanakan itu

tepat sebagai cara pemecahan masalah melalui tindakan kelas yang telah

dilakukan.38

Dilihat dari model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC) peneliti menggunakan dua

37
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program
Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 35
38
Muhammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Wacana Prima,
2004), h.69-71
42

siklus penelitian. Dimana siklus pertama sebagai awal penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC). Kemudian pada siklus kedua menggunakan model

pembelajaran yang sama untuk melihat perubahan peningkatan minat

belajar yang terjadi pada siklus pertama ke siklus yang kedua.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

1. Letak Geografis

MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim terletak di wilayah Kabupaten

Lombok Barat, tepatnya di Dusun Karang Bedil Selatan, Desa Kediri,

Kecamatan Kediri. Dusun Karang bedil selatan tempat MI Dakwah

Islamiyah Nurul hakim berada berbatasan dengan Dusun Karang Bedil

Utara di sebelah utara, sebelah timur berbatasan dengan Perumahan

Masyarakat, sebelah selatan berbatasan dengan Pondok Putri Khusus

Nurul Hakim, serta sebelah barat berbatasan dengan Toko El-Hakim

Kediri.

Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas 800 m² dengan batasan-

batasannya yaitu:39

Sebelah Utara : Jalan Raya Kediri

Timur : Perkampungan Masyarakat

Sebelah Selatan : Pondok Putri Khusus Nurul

Hakim Sebelah Barat : Toko El-Hakim Kediri

Gedung MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim ini terdiri dari 2 lantai

dan terbagi dalam 8 lokal, untuk lantai pertama 5 lokal dan lantai kedua

juga 5 lokal. Dengan perinciannya yaitu 6 lokal untuk kelas dengan ukuran

7x7 m, 1 lokal untuk kantor, perpustakaan dan Mushalla yang masing-

39
MI Nurul Hakim Kediri, observasi. Di ambil pada tanggal 18 juli 2017, pukul 11.10

43
44

masing lokal berukuran 3x7 m.Pembangunan gedung MI Dakwah

Islamiyah Nurul Hakim ini tidak dilakukan secara serentak tetapi dibangun

secara bertahap, tahapan pembangunan gedung madrasah ini akan

diuraikan secara rinci dalam bab lain.

Letak geografis MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim ini sangat

strategis karena berada di tengah jantung Desa Kediri yang ramai. Dengan

gedung yang berlantai dua, berdampingan dengan pondok pesantren, serta

suasana belajar yang islami merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi

masyarakat sekitarnya maupun dari luar daerah Kediri untuk berkeinginan

menyekolahkan anaknya di MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim ini.

Karena selain letaknya yang strategis, kualitas madrasah ini juga tidak

kalah saing dengan lembaga pendidikan Islam tingkat dasar lainnya.

Demikianlah sekilas gambaran letak geografis MI Dakwah Islamiyah

Nurul Hakim, Kediri Lombok Barat.

2. Data Siswa

Siswa memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar,

karena siswa menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar,

oleh karena itu, keberadaan dan peran aktif siswa mutlak diperlukan dalam

proses belajar mengajar.


45

Adapun siswa-siswi MI Dakwah IslamiyahNurul Hakim pada tahun

pelajaran 2017/2018 berjumlah 15 orang siswa. untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini40

Tabel6.
Data Siswa Kelas IV MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim

No Nama No Induk
1. Abdul fahim tribudiman 757
2. Ahmad zlatan ibrahim 806
3. Aziratul agustina 782
4. A.multazam maqqy 809
5. Muhammad anwar 805
6. Danu apriadi 803
7. Deni mukhtar
8. Diafa rahmani 810
9. Muhammad farman 756
10. Khaeril masya 763
11. Ridho mustofa 810
12. Sadit riziq 787
13. Salsabila al-halifi 798
14. Salsabilatul ma’wa 781
15. Wafiqo salsabila

3. Data Guru

Guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam proses

belajar mengajar, guru berkewajiban menyajikan dan menjelaskan materi

pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa ke arah pencapaian tujuan

pembelajaran yang telah direncanakan.

Dokumentasi MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim Kediri, laporan bulan kesiswaan


40

dan jumlah siswa, diambil pada tanggal 18 juli pada pukul 11.10
46

Tabel7.
Daftar Nama Guru MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim
Tahun Ajaran 2017/201841

Status Ijazah
No Nama Jabatan kepegagawaian Golongan Terakhir TMT
1 Hj. Supiatun, MA Kepsek GTY - S II 1990
2 Hj. Wardiah, S.PdI Wakasek GTY III a SI 2008
3 Pahriah, S.PdI Guru PNS III a SI 2004
4 Intihabul Ummah, S.PdI Guru PNS III a SI 1989
5 Supiati, S.PdI Guru GTY - SI 1991
6 Hj. Sohaini, S.PdI Guru GTY - SI 1993
7 Sahini, S.PdI Guru GTY - SI 2004
8 Nurhidayah, S.Pd.I Guru GTY - SI 1999
9 Abdullah, S.Pd.I Guru GTY - SI 2007
10 Hj. Wardiyah, S.Pd.I Guru GTY - SI 2009
11 Fatimatuzzahrah, S.Pd.I Guru PTY - SI 2008
12 M. Zohdi Amin, S.Pd. Guru PTY - SI 2008

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan penunjang keberhasilan kegiatan

belajar mengajar disekolah. Sarana dan prasarana yang ada di MI Dakwah

Islamiyah Nurul Hakim Kediri tergolong belum memadai, karena sekolah

ini hanya memiliki satu unit ruang kepala sekolah dan guru, 6 unit ruang

kelas 1 sampai 6, satu ruang perpustakaan, dan kamar mandi masih

meminjam di anak MTs Nurul Hakim.

Keadaan ruang kepala sekolah terdiri dari 1 buah komputer, 2

bangku dan 2 meja, 16 bangku guru dgn 2 meja, kursi tamu 4 buah, meja

tamu 1 buah, lemari arsi 2 buah, rak arsip 1 buah dan papan data 5

41
Dokumentasi MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim Kediri, Daftar Nama Guru,
diambil pada tanggal 18 juli pada pukul 11.10
47

buah.Sedangkan keadaan ruang kelas adalah terdiri dari meja-meja murid

60 buah, kursi 120 buah, papan tulis 6 buah, dan papan data kelas.42

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam sekolah sangat penting untuk

meningkatkan efektifitas dan efesien kerja. Struktur organisasi dalam

suatu sekolah juga dapat memberi arah yang jelas dalam mencapai tujuan

organisasi tersebut. adapun struktur organisasi MI Dakwah Islamiyah

Nurul Hakim Kediri sebagai berikut.43

Tabel8.
Struktur Organisasi MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim

Pembina/ Penasehat
TGH. Shafwan Hakim

Komite Sekolah Ust.H. Yusuf. K


Kepala Sekolah Hj Supiatun,MA

Waka.Sek
Hi. Wardiah, S. PdI
Guru Kelas I Guru Kelas IV Sahini, S.PdI
Hj. Wardiah, S.PdI Guru Penjaskes Abdullah, Spd

Guru Kelas II Hj. Sohaini,S.PdI Guru Kelas V Zohdi Amin, S.PdI


Guru SBK Nurhidayah, S.Pd

Guru Kelas III Supiati, S.PdI Guru Kelas IV Pahriyah, S.PdI

SISWA MI DI NURUL HAKIM

Dokumentasi MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim Kediri, Data Ruang Sekolah,


42

diambil pada tanggal 18 juli pada pukul 11.10


43
Dokumentasi MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim Kediri, Data Struktur Organisasi

Sekolah, diambil pada tanggal 18 juli pada pukul 11.10


48

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini di laksanakan dalam dua siklus. Objek penelitiannya

adalah kelas IV MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim Kediri tahun pelajaran

2017/2018 yang terdiri dari 15 orang siswa.Adapun hasil dari penelitian

sebagai berikut:

1. Siklus 1

Pada siklus pertama, proses belajar mengajar dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan yang memiliki alokasi waktu 2x35 menit. Materi yang

diajarkan pada siklus pertama meliputi: pada pertemuan pertama

pembahasannya tentang menemukan kalimat utama pada tiap paragraf

melalui membaca intensif. Adapun kegiatan pada siklus I terdiri atas 3

tahap antara lain:

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan pada siklus I bertujuan untuk

mempersiapkan kebutuhan dalam pelaksanaan penelitian. Pada tahap

perencanaan di siklus I ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan

digunakan. (Lampiran 1.)

2) Peneliti mempersiapkan keperluan penelitian siklus I lembar

observasi guru. (Lampiran 4.)

3) Mempersiapkan lembar observasi minat belajar siswa. (Lampiran

4.)

4) Mempersiapkan angket minat belajar siswa. (Lampiran 4.)


49

5) Mempersiapkan lembar pedoman wawancara dan media

pembelajaran. (Lampiran 4.)

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Proses belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan

jadwal pelajaran di sekolah tersebut dan dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan yaitu tanggal 25 juli 2017. Pada penelitian siklus I peneliti

menyampaikan materi kalimat utama pada tiap paragraf dengan

menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And

Composition.

Pada pertemuan pertama hari selasa tanggal 25 juli 2017 tepat

pukul 08.05 WITA. Sebelum memulai proses belajar-mengajar, peneliti

mengutarakan maksud dan tujuan peneliti di kelas IV yang sebelumnya

telah dijelaskan oleh guru kelas.

Kegiatan awal diawali dengan guru mengajak berdoa bersama,

setelah itu guru menyampaikan maksud dan tujuan, guru menjelaskan

tujuan pembelajaran kemudian memberikan beberapa pertanyaan terkait

materi yang akan di ajarkan untuk memberikan motivasi kepada siswa,

dengan demikian siswa akan mengeluarkan ide-ide baru dari pikiran

siswa sendiri, selanjutnya menyampaikan materi yang akan di bahas,

pengertian kalimat utama dan memberikan contoh kalimat utama pada

sebuah paragraf. Selesai menyampaikan materi, siswa dibagikan

kelompok yang anggotanya 4-5 orang siswa secara

heterogen.selanjutnya siswa dibagikan wacana yang berjudul


50

“Berkunjung Ke Panti Asuhan, Yuk!” untuk didiskusikan bersama

masing-masing anggota kelompok. Dalam kelompok siswa bekerja

sama saling membacakan dan menemukan kalimat utama dan memberi

tanggapan terhadap wacana dan ditulis pada lembar kerja siswa yang

telah dibagikan oleh guru. Dalam mendampingi siswa dalam proses

belajar mengajar, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya kepada kelompok masing-masing. Dan guru memberikan

kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mempersentasikan

hasil diskusi kelompoknya, pada tahap ini suasana kelas tidak terkontrol

karena masih banyak siswa yang keluar masuk kelas dan tidak

memperhatikan temannya yang sedang persentasi. Kemudian diakhir

pembelajaran guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.

Dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif pada awal

proses pembelajaran terlebih dahulu guru menciptakan suasana ceria

sejak awal masuk dimaksudkan agar siswa berminat untuk mengikuti

pembelajaran, namun pada tahap ini siswa belum terlihat aktif karena

masih terpukau dengan guru, dan pada akhir pembelajaran guru

mengakhiri dengan kalimat-kalimat yang memotivasi, sehingga siswa

berminat dan aktif dalam proses pembelajaran.

Pada akhir pembelajaran guru membagikan angket minat kepada

siswa untuk diberi tanda silang kepada jawaban yang menurutnya

sesuai dengan kata hati tanpa merasa takut mempengaruhi nilai mereka.
51

Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan semua kegiatan

yang telah direncanakan diatas. Rencana pelaksanaan pembelajaran

dilaksanakan sesuai strategi pembelajaran yang digunakan. Pada

pertemuan pertama guru menyampaikan pengertian dan contoh kalimat

utama pada suatu paragraf, dan dalam pelaksanaan model pembelajaran

CIRC masih belum berjalan lancar, hal ini disebabkan karena siswa

masih belum mampu melakukan diskusi kelompok dengan baik dan

sebagian besar siswa asyik dengan kegiatan sendiri.

c. Tahap Observasi

1) Observasi kegiatan guru

Observasi terhadap kegiatan guru dilakukan dengan

mengamati kegiatan yang dilakukan oleh gurusaat proses belajar

mengajar untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan guru

dalam mengajar sudah sesuai dengan RPP yang telah disusun.

Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru siklus 1 terdapat

beberapa kekurangan antara lain:

a) Penggunaan waktu yang kurang efektif sehingga siswa

kebanyakan bermain

b) Penguasaan kelas masih kurang sehingga masih ada siswa

yang ribut

c) Guru kurang memberikan pemahaman tentang metode

pembelajaran, sehingga siswa belum sepenuhnya aktif dalam

diskusi
52

d) Guru kurang memberikan perhatian kepada siswa yang belum

mengerti dalam diskusi kelompok

e) Tujuan pembelajaran yang disampaikan guru belum tercapai.

2) Observasi Siswa

Dalam observasi siswa, yang diamati adalah minat belajar

siswa dalam kegiatan belajar mengajar, terutama saat guru

menjelaskan dan membagikan kelompok. Dalam melakukan

observasi minat belajar siswa dimaksudkan hasilnya dapat

digunakan pedoman untuk merencanakan tindakan pada siklus II.

Selain menggunakan lembar observasi minat belajar siswa, peneliti

juga menggunakan angket untuk mengukur minat belajar siswa.

Selain itu peneliti juga mendokumentasikan aktivitas siswa saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung. Adapun perolehan skor

akhir lembar observasi minat belajar siswa dengan angket minat

belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 9.
Perolehan Skor Angket Minat Belajar Siswa Dan Lembar
Observasi Siswa Siklus I
Skor
No Nama siswa Rerata
Angket Observasi
1. Abdul Fahim Tribudiman 28 14 21
2. Ahmad Zlatan Ibrahim 25 26 25,50
3. Aziratul Agustina 30 16 23
4. A.Multazam Maqqy 19 14 16,50
5. Muhammad Anwar - - -
6. Danu Apriadi 28 22 25
7. Deni Mukhtar 21 16 18,50
8. Diafa Rahmani 23 17 20
9. Muhammad Farman 28 18 23
10. Khaeril Masya 20 15 17,50
11. Ridho Mustofa 24 18 21
53

12. Sadit Riziq 26 20 23


13. Salsabila Al-Halifi 30 27 28,50
14. Salsabilatul Ma’wa 21 17 19
15. Wafiqo Salsabila 30 28 29
Rata-rata 21

Berdasarkan tabel diatas pada siklus I terdapat 4 siswa kelas

IV yang memperoleh skor minat belajar ≥ 25. Dari hasil minat

belajar siswa pada siklus I diperoleh hasil akhir minat belajar siswa

dengan mencari reratanya. Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan

bahwa pada siklus I siswa kelas IV memperoleh skor minat belajar

dalam kriteria cukup.

d. Tahap refleksi

Refleksi dilaksanakan diakhir pembelajaran siklus pertama

dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang kekurangan-

kekurangan yang ditemukan pada pelaksanaan pembelajaran pada

siklus berikutnya. Observasi yang dilakukan untuk menganalisa hasil

yang diperoleh dalam pengamatan minat belajar siswa selama proses

belajar mengajar siklus 1 berlangsung dan dari hasil peneliti kemudian

membuat rencana serta perbaikan-perbaikan untuk pelaksanaan

tindakan pada siklus II.

Adapun perbaikan-perbaikan yang dilakukan yang dilaksanakan

pada siklus II antara lain:

1) Lebih memperhatikan kesiapan siswa sebelum pembelajaran

berlangsung.
54

2) Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif bertanya dan

menjawab ketika proses belajar mengajar berlangsung.

3) Merencanakan alokasi waktu yang lebih baik.

4) Untuk meningkatkan minat siswa, guru memberikan contoh

kalimat utama berdasarkan kebiasaan sehari-hari siswa.

2. Siklus II

Proses pembelajaran pada siklus ke II berlangsung dalam satu kali

pertemuan. Pada siklus ke II memiliki alokasi waktu yang berbeda yaitu

3x35 menit. Materi yang dibahas pada pertemuan kedua adalah

menemukan kalima utama melalui membaca intensif pada tiap paragraf.

Kegiatan pada siklus ke II antara lain:

a. Tahap perencanaan tindakan

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II (Lampiran

1.)

2) Membuat lembar observasi guru dan lembar observasi minat

belajar siswa siklus II. (Lampiran 4.)

3) Menyiapkan wacana atau teks. (Lampiran 1.)

4) Menyiapkan angket minat belajar siswa siklus II. (Lampiran 4.)

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Proses pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan

melaksanakan semua kegiatan yang direncanakan, pelaksanaan siklus II

hampir sama dengan siklus I yang tentunya disesuaikan dengan

perbaikan-perbaikan yang telah direncanakan pada akhir siklus I.


55

Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari satu kali pertemuan,

yaitu 3 x 35 menit, pada siklus II diikuti oleh 14 siswa. Proses

pembelajaran pada siklus II ini merupakan perbaikan dari pembelajaran

pada siklus I. Hal ini disebabkan karena minat belajar siswa belum

meningkat, pelaksanaan tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan

hasil refleksi dan dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun.

Pada siklus II proses pembelajaran berlangsung tanggal 27 juli

2017 tepat pukul 08.05 seperti biasa sebelum memulai proses belajar

mengajar, peneliti mengajak berdo’a bersama kemudian menjelaskan

tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi pada siswa dengan

memberikan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi yang sudah

dipelajari, selanjutnya guru menyampaikan materi. Pada awal

pembelajaran guru memberikan suasana ceria pada siswa, dan di tengah

pembelajaran guru memberikan humor pada siswa, dan siswa terlihat

sangat antusias, hal ini yang membuat siswa terlibat aktif selama

pembelajaran berlangsung. Selesai menyampaikan materi dan

memberikan contoh, guru membagi siswa menjadi tiga kelompok

secara heterogen dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4-5

siswa dan membagikan siswa wacana dan LKS untuk dipahami oleh

anggota kelompok masing-masing. Proses diskusi berjalan dengan

lancar dimana antusiasme siswa dalam proses pembelajaran sudah

mengalami peningkatan dan terlihat sebagian besar siswa bersemangat

dalam diskusi, diakhir diskusi mereka menulis hasilnya pada lembar


56

kerja siswa yang telah dibagikan oleh guru, kemudian Guru memanggil

siswa secara acak untuk maju ke depan dan mempersentasikan hasil

jawaban masing-masing kelompok. Kemudian guru meminta siswa

untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami, beberapa siswa

memberikan pertanyaan, walaupun ada beberapa siswa yang masih

kurang aktif. Guru dan siswa mengakhirinya dengan membuat

kesimpulan bersama.

Pada akhir pembelajaran guru memberikan angket minat untuk

mengetahui minat siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, dengan

sebelumnya memberi tahu siswa bahwa angket tersebut tidak

mempengaruhi nilai mereka sama sekali.

c. Tahap observasi

1) Hasil observasi aktifitas guru

Pelaksanaan kegiatan observasi kegiatan guru pada siklus II

sama dengan siklus I. Observasi terhadap kegiatan guru dilakukan

dengan mengamati kegiatan yang dilakukan guru (peneliti) saat

mengajar untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan guru

dalam mengajar sudah sesuai dengan RPP yang telah disusun.

Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru siklus II dalam

proses pembelajaran, terdapat kekurangan antara lain:Hanya ada

beberapa siswa yang belum berani mengajukan pertanyaan maupun

menjawab pertanyaan.
57

2) Observasi siswa

Observasi minat belajar siswa dilakukan dengan mengamati

minat belajar siswa pada saat proses belajar mengajar, terutama

pada saat kerja kelompok. Observasi minat belajar siswa

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana solusi dari hasil

refleksi pada siklus I. Dalam siklus II siswa sudah mulai berdiskusi

dengan teman kelompoknya dengan pengawasan dari guru selain

itu dalam siklus II juga mengukur minat belajar siswa melalui

angket minat belajar siswa. Adapun perolehan skor akhir lembar

observasi minat belajar siswa dan angket minat belajar siswa

sebagai berikut:

Tabel 10.
Perolehan Skor Angket Minat Belajar Siswa Dan Lembar
Observasi Siswa Siklus II

No Skor
Nama siswa Rerata
Angket Observasi
1. Abdul Fahim Tribudiman 30 28 29
2. Ahmad Zlatan Ibrahim 30 29 29,50
3. Aziratul Agustina 29 23 26
4. A.Multazam Maqqy 29 21 25
5. Muhammad Anwar
6. Danu Apriadi 30 25 27,50
7. Deni Mukhtar 30 23 26,50
8. Diafa Rahmani 30 24 27
9. Muhammad Farman 30 22 26
10. Khaeril Masya 28 15 21,50
11. Ridho Mustofa 30 21 25,50
12. Sadit Riziq 28 21 24,50
13. Salsabila Al-Halifi 30 29 29,50
14. Salsabilatul Ma’wa 30 27 28,50
15. Wafiqo Salsabila 30 29 29,50
Rata-rata 26,50
58

Berdasarkan tabel diatas pada siklus I terdapat 12 siswa kelas

IV yang memperoleh skor minat belajar ≥ 25. Dari hasil minat

belajar siswa pada siklus I diperoleh hasil akhir minat belajar siswa

dengan mencari reratanya. Hal tersebut sudah memenuhi indikator

keberhasilan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV memperoleh

skor minat belajar dalam kriteria tinggi dan terjadi peningkatan

rata-rata minat belajar dari 21 menjadi 26,50. Berikut ini tabel

perbandingan minat belajar siswa siklus I dan siklus II:

Tabel 11.
Perbandingan Skor Minat Belajar Siswa Siklus I Dengan
Siklus II

Skor
No Nama siswa Siklus I Siklus II Keterangan
1. Abdul Fahim Tribudiman 21 29 Meningkat
2. Ahmad Zlatan Ibrahim 25,50 29,50 Meningkat
3. Aziratul Agustina 23 26 Meningkat
4. A.Multazam Maqqy 16,50 25 Meningkat
5. Muhammad Anwar - - -
6. Danu Apriadi 25 27,50 Meningkat
7. Deni Mukhtar 18,50 26,50 Meningkat
8. Diafa Rahmani 20 27 Meningkat
9. Muhammad Farman 23 26 Meningkat
10. Khaeril Masya 17,50 21,50 Meningkat
11. Ridho Mustofa 21 25,50 Meningkat
12. Sadit Riziq 23 24,50 Meningkat
13. Salsabila Al-Halifi 28,50 29,50 Meningkat
14. Salsabilatul Ma’wa 19 28,50 Meningkat
15. Wafiqo Salsabila 29 29,50 Meningkat
Rata-rata 21 26,50 Meningkat

Pada tabel di atas terdapat 1 siswa yang kolom skor minat

belajar tidak ada. Hal tersebut dikarenakan kehadiran siswa

tersebut tidak ada, pada tabel di atas juga terlihat semua siswa kelas
59

IV mengalami peningkatan minat belajar. Dari hasil diatas dapat

dinyatakan bahwa minat belajar siswa MI Dakwah Islamiyah Nurul

Hakim Kediri pada kriteria tinggi berdasarkan pendapat suharsimi

arikunto dan cepi safruddin abdul jabar bahwa kriteria tinggi

berada pada 23,36-30,00.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan diakhir siklus II dengan tujuan untuk

memberikan perbaikan atau gambaran tentang kekurangan yang

ditemukan pada pelaksanaan tindakan siklus II untuk dijadikan

pedoman guna memperbaiki pelaksanaan tindakan pembelajaran pada

siklus berikutnya. Refleksi ini dilakukan oleh peneliti untuk

menganalisa hasil yang diperoleh dalam pengamatan minat belajar

siswa selama proses belajar mengajar pada siklus II berlangsung. Pada

tahap refleksi ini peneliti tetap mengevaluasi hasil dari observasi atau

pengamatan pada siklus II. Perencanaan perbaikan untuk siklus II telah

dilakukan. Pada siklus ini kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang

terjadi pada siklus pertama sudah berkurang.

Adapun peningkatan aktifitas guru yang terjadi pada siklus II ini

adalah Perencanaan alokasi waktu sudah efektif dan pada awal dan

akhir pembelajaran peneliti memberikan motivasi pada siswa untuk

lebih aktif bertanya ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And


60

Composition dari siklus I sampai siklus II sudah ada perubahan. Dari

hasil penelitian yang dilakukan pada siklus II dapat diketahui

peningkatan minat belajar siswa melalui peningkatan hasil minat belajar

siswa dengan penerapan model pembelajaran cooperative ntegrated

reading and composition. Dari hasil evaluasi juga mengalami

peningkatan. Sehingga pada siklus II dapat dikatakan bahwa

pembelajaran cooperative integrated reading and composition bagi

siswa telah tercapai sehingga tidak diperlukan siklus berikutnya.

C. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan sesui dengan prosedur penelitian tindakan

kelas yang telah ditetapkan yang diawali dengan perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refeksi.

Kondisi awal minat belajar siswa kelas IV MI Dakwah Islamiyah

Nurul Hakim Kediri yang diperoleh peneliti melalui observasi dan

wawancarayang menunjukkan bahwa minat belajar siswa kelas IV yang

mana masuk dalam pengkategorian rendah. Kondisi yang dapat menyebabkan

siswa memiliki minat belajar yang rendah pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia adalah pemilihan metode dalam proses pembelajaran harus

disesuaikan dengan materi pembelajaran.

Ada beberapa macam cara yang dapat dilakukan untuk

membangkitkan minat anak didik sebagai berikut:

1. Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik, sehingga

dia rela belajar tanpa paksaan


61

2. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan

pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah

menerima bahan pelajaran

3. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil

belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang

kreatif dan kondusif

4. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks

perbedaan individual anak didik.44

Berdasarkan kondisi awal minat belajar siswa, maka peneliti

menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition

terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan minat belajar

siswa, peneliti melakukan tindakan dalam dua siklus.

Hasil minat belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh melalui

lembar observasi dan angket minat belajar. Lembar observasi minat belajar

siswa diisi saat proses pembelajaran sedang berlangsung begitupun angket

minat belajar siswa diberikan kepada siswa di akhir kegiatan belajar

mengajar. Berdasarkan observasi minatbelajar siswa oleh peneliti pada

pelaksanaan metode Cooperative Integrated Reading and Compositionpada

siklus I dan siklus II, siswa mulai tertarik ketika guru membagikan kelompok

dan membagikan wacana dan LKS untuk dikerjakan secara berkelompok. Hal

tersebut ditunjukan, siswa-siswi tidak bermain sendiri dan berbicara sendiri,

meskipun terdapat satu–dua siswa yang perhatiannya tidak fokus. Selain itu

44
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Edisi II (Jakarta: PT Rineka Cipta ,
2008), h.167
62

siswa diberi kesempatan untuk maju mempersentasikan hasil diskusi

kelompoknya, disini siswa terlihat senang ketika dapat maju mewakili

kelompoknya untuk mempersentasikan hasil diskusi mereka.

Aktivitas-aktivitas tersebut menandakan terdapat minat terhadap

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru melalui metode cooperative

integrated reading and composition. Hal ini senada dengan yang

diungkapkan oleh syaiful Bahri Djaramah, siswa yang memiliki minat belajar

salah satunya ditunjukkan dengan adanya partisipasi aktif dalam suatu

kegiatan.45

Hasil minat belajar siswa pada siklus I menunjukkan siswa kelas IV

yang memperoleh skor minat belajar ≥ 25 terdapat 4 orang siswa dari 15

jumlah siswa kelas IV dan pada siklus II menunjukkan siswa kelas IV

memperoleh skor minat belajar ≥ 25 terdapat 12 siswa dari jumlah siswa

kelas IV. Selain itu, rata-rata minat belajar siswa kelas IV juga mengalami

peningkatan dari kondisi awal yaitu 21 menjadi 26,50 dimana dari kategori

minat belajar cukup menjadi kategori tinggi.

Pada siklus I dan II terdapat satu siswa yang tidak ada skor minat

belajarnya, hal tersebutdisebabkan siswa tersebut jumlah kehadiran ketika

pelaksanaan tindakan tidak penuh.meskipun pada pelaksanaan tindakan pada

siklus I menunjukkan mendekati pencapaian indikator keberhasilan sehingga

Peneliti melakukan refleksi berdasarkan kekurangan pada siklus I dengan

merencanakan tindakan sebagai berkut:

45
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 166-
167
63

1. Merencanakan alokasi waktu yang lebih baik.

2. Mengoptimalkan penguasaan kelas dengan memberikan penjelasan

kepada siswa bahwa nilai yang diberikan oleh peneliti akan dimasukkan

ke daftar nilai guru kelas. Sehingga siswa lebih serius dalam mengikuti

proses belajar mengajar.

3. Untuk menarik minat belajarsiswa, hendaknya guru menciptakan humor

disela-sela pembelajaran, ketika siswa sudah terlihat bosan dengan

materi.

4. Lebih memperhatikan kesiapan siswa sebelum belajar.

Proses belajar pada siklus II dilaksanakan seperti siklus pertama,

tetapi guru melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan kekurangan-

kekurangan yang ditemukan pada siklus I.Aktifitas siswa dalam belajar pada

pertemuan pertama dan kedua mengalami peningkatan. Peningkatan keaktifan

siswa pada aspek ini disebabkan guru mampu memotivasi dan menarik minat

siswa dalam mengikuti langkah-langkah model pembelajaranCooperative

Integrated Reading and Compositiondimana siswa sudah mulai

memperhatikan dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

Dari uraian di atas tampak bahwa kekurangan-kekurangan siswa

dalam pelaksanaan tindakan terletak pada kemampuan dalam kegiatan

pendahuluan pada siklus I, yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran,

kejelasan informasi guru, efektifitas bimbingan pada siswa dalam

mengerjakan soal latihan, guru terlalu fokus pada materi sehingga kurang

memperhatikan siswa. Pada siklus II, guru sudah maksimal dalam


64

mengarahkan siswa dalam penyelesaian masalah dan membuat kesimpulan.

Pada siklus II terjadi peningkatan atau dapat dikatakan pembelajaran

cooperative sudah berjalan dengan baik.

Dalam Cooperative Learning(pembelajaran kooperatif), siswa dilatih

untuk bekerja sama dengan temannya secara sinergis, integral, dan

kombinatif. selain itu, para siswa juga diajak menghindari sikap egois,

individualis, serta kompetisi tidak sehat sedini mungkin agar masing-masing

tidak mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya.46

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II, peneliti memutuskan untuk

menghentikan siklus karena indikator keberhasilan sudah tercapai dan

kendala-kendala pada refleksi siklus I mulai teratasi pada pelaksanaan di

siklus II.

46
Jamal,Ttips Efektif Cooperative Learning, (Yogyakarta: Diva Press. 2016), h. 37
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

penelitian tindakan kelas yang dilakukan di MI Dakwah Islamiyah kediri

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Penggunaan modelCooperative

Integrated Reading and Compositiondapat meningkatkan minat belajar siswa

pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV MI Dakwah Islamiyah Nurul

Hakim Kediri, Lombok Barat. Hal ini terlihat dalam penelitian ini telah

mencapai indikator keberhasilan penelitian yaitu siswa kelas IV memperoleh

skor minat belajar minimal sebesar 17,50. Pada siklus I terdapat 4 siswa kelas

IV memperoleh skor minat belajar ≥ 25 (kategori minat belajar tinggi) dan

siklus II terdapat 12 siswa kelas IV memperoleh skor minat belajar ≥ 25.

Selain itu terjadi peningkatan rata-rata minat belajar siswa kelas IV dari siklus

I ke siklus II. Pada siklus I menunjukkan angka 21 dengan kategori minat

belajar cukup, siklus II menunjukkan angka 26,50 dengan kategori minat

belajar tinggi

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini ada beberapa

saran yang hendak penulis sampaikan antara lain:

1. Bagi guru

Untuk menciptakan pembelajaran yang bisa meningkatkan minat

dan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar dan dapat

65
66

menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Compositiondan dapat dijadikan salah satu alternative dalam memilih

model pembelajaran.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Dapat melakukan penelitian tentang Cooperative Integrated

Reading and Composition pada beberapa pokok bahasan lainnya atau pada

mata pelajaran lain yang penerapannya dilaksanakan sampai tercapai

ketuntasan belajar yang diterapkan.

3. Bagi sekolah MI Dakwah Islamiyah Nurul Hakim Kediri

Dapat meningkatkan sarana pembelajaran dikelas yang akan

memberikan hasil berupa tercapainya pembelajaran yang menyenangkan

bagi siswa baik pada model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Composition.
67

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Fsikologi Suatu Pengantar
Dalam Persfektif Islam, Jakarta: Kencana, 2003.

Agus Krisno Buyanto. Sintaks 45 Metode Pembelajaran Dalam Student Centered


Learning. Malang: Umm Press, 20 16.

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta: PT Raja Grafindo


persada, 2011

Dewi, Sri, Suparmin, Titik, Bambang. Terampil Berbahasa Indonesia,


Yogyakarta: Andi, 2013.

Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran


IPS, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2011.

Jamal,Ttips Efektif Cooperative Learning, Yogyakarta: Diva Press. 2016.

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.

Main Sufanti, Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Surakarta:


Yuma Pustaka, 2014.

Makmun Khairani, Psikologi Belajar, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014.

Muhammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV Wacana Prima,


2004.

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2014.

Robert E. Slavin. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa
Media, 2005.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka


Cipta, 2013.

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas,


Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program


Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara, 2010
68

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Edisi II,Jakarta: PT Rineka Cipta,


2008.

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Kencana, 2011.

Zainal Arifin dan Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta:


Akademika Pressido, 2010.

Zainal Aqib, Dkk. penelitian tindakan kelas,Bandung: CV Rama Winya, 2009


LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : MI Nurul Hakim

Mata Pelajaran : Bahasa

Indonesia Kelas/semester :IV/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Standar kompetensi

7. memahami teks melalui membaca intensif

B. Kompetensi dasar

Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca


intensif

C. Indikator

menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks

menemukan kalimat utama pada setiap paragraf

D. Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat membaca teks yang terdiri dari beberapa paragraf


 Siswa dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks
 Siswa dapat menemukan kalimat utama pada setiap
paragraf melalui membaca intensif

E. karakter Siswa yang diharapkan

1. Peduli
2. Tanggap
3. Bertanggung jawab
4. Tekun
5. Memiliki rasa ingin tahu

F. Materi Pokok

Membaca Intensif
Bacalah bacaan ini dengan seksama

Panti artinya rumah. Jadi, panti asuhan artinya rumah tempat mengasuh.
Kebanyakan penghuni panti asuhan adalah anak-anak yatim piatu.

Biasanya panti asuhan dikelola oleh lembaga sosial yang tidak mencari
untung. Lembaga sosial itu menampung, merawat, dan mendidik anak-anak yang
tidak dirawat oleh orang tuanya.

Hidup di panti asuhan tanpa kehadiran orang tua, tentu bukan pilihan
beberapa teman yang terpaksa tinggal di panti asuhan. Akan tetapi, coba
perhatikan teman-temanmu yang tinggal di panti asuhan, mereka selalu semangat
dan tetap belajar dengan tekun.

Di panti asuhan, mereka datang dengan latar belakang yang berbeda-beda.


Akan tetapi, mereka bisa bercanda, bermain, dan melakukan kegiatan lainnya
seperti anak-anak pada umumnya. Mereka juga masih punya kesempatan untuk
mencari bekal ilmu sebanyak-banyaknya.

Sejak kecil, mereka sudah dilatih untuk mandiri. Segala sesuatu sebisa
mungkin mereka lakukan sendiri. Tak ada orang tua yang membantu. Susah dan
senang mereka hadapi bersama. Akan tetapi, di situlah nikmatnya. Mereka juga
dilatih untuk peka terhadap lingkungan sekitar, tidak egois, dan selalu kompak.
Bahkan, mereka bisa hidup rukun dalam keterbatasan.

Anak-anak yang mempunyai ayah dan ibu tentu belum pernah merasakan
hidup di panti asuhan. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika saat berulang tahun
misalnya, atau ada acara penting lain, berkunjunglah ke panti asuhan. Mereka
tentu sangat gembira menyambut kedatangan kamu.

G. Metode pembelajaran

1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. CIRC
4. Penugasan

H. Media pembelajaran

1. Teks bacaan
2. LKS

I.Langkah kegiatan pembelajaran

 Pertemuan I
Tahap Kegiatan Alokasi
waktu
1. Mengucapkan salam
Awal 2. Mengecek kehadiran siswa 10 menit
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran
4. Melakukan apersepsi dan motivasi
inti 5. Guru meminta siswa untuk membaca 50 menit
teks yang terdiri dari beberapa
paragraf
6. Siswa dibentuk dalam kelompok yang
terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa
secara heterogen
7. Guru memberikan lembar kerja siswa
untuk mengidentifikasi kalimat utama
pada teks bacaan
8. Guru menjelaskan garis besar tugas
yang telah diberikan kemudian
masing-masing kelompok
mencarinya pada bahan bacaan yang
telah dibagikan
9. Guru memerintahkan perwakilan dari
kelompok membacakan hasil
pekerjaannya di depan kelas
10. Siswa menulis hasil kerja kelompok
pada buku masing-masing
11. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan
penutup 12. Guru bersama siswa menyimpulkan 10 menit
materi
13. Guru menutup pelajaran dengan
membaca alhamdalah dan mengucap
salam

J. Sumber belajar

Darmadi kaswan, bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta:


pusat pembukuan departemen pendidikan nasional, 2009. H.5-7

K. penilaian

TES : Tes tulis

1. penilaian proses

lembar pengamatan penilaian proses


Nama Aspek yang
No. kelompok dinilai jumlah
antusias toleransi
Kerjasama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : MI Nurul Hakim

Mata Pelajaran : Bahasa

Indonesia Kelas/semester :IV/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Standar kompetensi

7. memahami teks melalui membaca intensif

B. Kompetensi dasar

Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca


intensif

C. Indikator

menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks

menemukan kalimat utama pada setiap paragraf

D. Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat membaca teks yang terdiri dari beberapa paragraf


 Siswa dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks
 Siswa dapat menemukan kalimat utama pada setiap
paragraf melalui membaca intensif

E. karakter Siswa yang diharapkan

6. Peduli
7. Tanggap
8. Bertanggung jawab
9. Tekun
10. Memiliki rasa ingin tahu

F. Materi Pokok

Membaca bacaan dengan judul berkunjung ke panti asuhan


G. Metode pembelajaran

1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. CIRC
4. Penugasan

H. Media pembelajaran

3. Teks bacaan
4. LKS

I.Langkah kegiatan pembelajaran

 Pertemuan I
Tahap kegiatan Alokasi
waktu
1. Mengucapkan salam
Awal 2. Mengecek kehadiran siswa 10 menit
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran
4. Melakukan apersepsi dan motivasi
Inti 5. Guru meminta siswa untuk 50 menit
membaca teks yang terdiri dari
beberapa paragraf
6. Siswa dibentuk dalam kelompok
yang terdiri dari 4 sampai 5 orang
siswa secara heterogen
7. Guru memberikan lembar kerja
siswa untuk mengidentifikasi
kalimat utama pada teks bacaan
8. Guru menjelaskan garis besar
tugas yang telah diberikan
kemudian masing-masing
kelompok mencarinya pada bahan
bacaan yang telah dibagikan
9. Guru memerintahkan perwakilan
dari kelompok membacakan hasil
pekerjaannya di depan kelas
10. Siswa menulis hasil kerja
kelompok pada buku masing-
masing
11. Guru bersama siswa
bertanya jawab meluruskan
kesalahan
penutup 12. Guru bersama siswa 10 menit
menyimpulkan materi
13. Guru menutup pelajaran dengan
membaca alhamdalah dan
mengucap salam

J. Sumber belajar

Darmadi kaswan, bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta:


pusat pembukuan departemen pendidikan nasional, 2009. H.5-7

K. penilaian

1. Deskriptor penilaian

Kerjasama
 Aktif bekerja sama 10
 Mampu berinteraksi 10
 kompak 10

Antusias
 bersungguh-sungguh 15
 memiliki rasa ingin bisa 15
Toleransi
 mau berbagi tugas 15
 menghargai ide teman 15
Skor total 90

2. penilaian proses

lembar pengamatan penilaian proses

Nama Aspek yang


No. kelompok dinilai jumlah
antusias toleransi
Kerjasama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LAMPIRAN 2.
HASIL EVALUASI
LAMPIRAN 3.
DATA HASIL EVALUASI
Data Hasil Evaluasi Siswa Kelas IV MI DI Nurul Hakim Kediri

Tahun Pelajaran

2017 Siklus I

No. Nama Siswa Skor yang diperoleh Skor

Nomor Soal 1 2 3 4 5

Bobot Soal 20 20 20 20 20
Abdul fahim tribudiman 20 20 10 10 10 70
Ahmad zlatan ibrahim 20 20 20 20 20 100
Aziratul agustina 0 0 0 0 0 0
A.multazam maqqy 0 0 0 0 0 0
Muhammad anwar - - - - - -
Danu apriadi 0 20 0 0 20 40

Deni mukhtar 20 20 0 0 20 60
Diafa rahmani 20 20 0 0 20 100
Muhammad farman 0 0 10 0 0 10
Khaeril masya 0 0 0 0 20 20
Ridho mustofa 0 0 0 0 0 0
Sadit riziq 20 20 20 20 20 100
Salsabila al -halifi 20 20 20 20 20 100
Salsabilatul ma’wa 0 20 20 20 20 80
Wafiqo salsabila 20 20 20 20 20 100
Data Hasil Evaluasi Siswa Kelas IV MI DI Nurul Hakim Kediri

Tahun Pelajaran 2017/2018

Sekolah : MI DI Nurul Hakim

Kelas/semester : IV/2

Materi Pokok : Membaca

intensif Bentuk soal : Esay

Jumlah soal 5

No Nama Siswa Siklus 1 Kategori Siklus II Kategori


Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan

1. Abdul fahim 70 Tidak Tuntas 100 Tuntas


tribudiman
2. Ahmad zlatan 100 Tuntas 100 Tuntas
ibrahim
3. Aziratul agustina 0 Tidak Tuntas 100 Tuntas
4. A.multazam maqqy 0 Tidak Tuntas 30 Tidak
Tuntas
5. Muhammad anwar - - - -
6. Danu apriadi 40 Tidak Tuntas 60 Tidak
Tuntas
7. Deni mukhtar 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas
8. Diafa rahmani 100 Tuntas 100 Tuntas
9. Muhammad farman 10 Tidak Tuntas 50 Tidak
Tuntas
10. Khaeril masya 20 Tidak Tuntas 80 Tuntas
11. Ridho mustofa 0 Tidak Tuntas 10 Tidak
Tuntas
12. Sadit riziq 100 Tuntas 100 Tuntas
13. Salsabila al -halifi 100 Tuntas 100 Tuntas
14. Salsabilatul ma’wa 80 Tuntas 100 Tuntas
15. Wafiqo salsabila 100 Tuntas 100 Tuntas
LAMPIRAN 4.
INSTRUMEN PENELITIAN
ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

SIKLUS I

Nama :

Kelas :

Berilah Tanda silang (x) pada jawaban yang kamu pilih!

1. Saya tidak berbicara sendiri ketika guru mengajar..


a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
2. Saya menjawab pertanyaan yang diberikan guru
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
3. Saya tidak mengantuk ketika guru mengajar
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
4. Saya merasa senang ketika mengikuti pelajaran bahasa Indonesia
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
5. Saya suka belajar bahas Indonesia dengan menerapkan model
pembelajaran cooperative integrated reading and composition
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
6. Saya bertanya kepada guru jika tidak bisa menjawab soal
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
7. Saya senang belajar bahasa Indonesia jika guru menerapkan model
pembelajaran cooperative integrated reading and composition setiap hari
a. Ya
b. kadang-kadang
c. tidak
8. Saya tidak bermain sendiri ketika guru mengajar
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
9. Saya menyukai materi pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan
a. Ya
b. kadang-kadang
c. tidak
10. Saya tidak bosan setiap mengikuti pelajaran bahasa Indonesia
yang diajarkan oleh guru
a. Ya
b. kadang-kadang
c. tidak
ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

SIKLUS II

Nama :

Kelas :

Berilah Tanda silang (x) pada jawaban yang kamu pilih!

1. Saya tidak berbicara sendiri ketika guru mengajar..


a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
2. Saya menjawab pertanyaan yang diberikan guru
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
3. Saya tidak mengantuk ketika guru mengajar
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
4. Saya merasa senang ketika mengikuti pelajaran bahasa Indonesia
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
5. Saya suka belajar bahas Indonesia dengan menerapkan model
pembelajaran cooperative integrated reading and composition
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
6. Saya bertanya kepada guru jika tidak bisa menjawab soal
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
7. Saya senang belajar bahasa Indonesia jika guru menerapkan model
pembelajaran cooperative integrated reading and composition setiap hari
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
8. Saya tidak bermain sendiri ketika guru mengajar
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak
9. Saya menyukai materi pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan
a. Ya
b. kadang-kadang
c. tidak
10. Saya tidak bosan setiap mengikuti pelajaran bahasa Indonesia
yang diajarkan oleh guru
a. Ya
b. kadang-kadang
c. tidak
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS I

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/semester : VI/2

Pokok Bahasan : Membaca Intensif

Waktu : 2x35 menit

No Descriptor Tampak Tidak Tampak


1. Membuka pelajaran
a. memberikan motivasi kepada
siswa diawal pembelajaran
b. guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
2. Memberikan apersepsi kepada siswa
a. mengajukan pertanyaan untuk
menguji pemahaman siswa
b. mengaitkan materi yang akan
dibahas dengan materi sebelumnya
c. memberikan penguatan kepada siswa
3. Menyampaikan materi kepada siswa
a. menyampaikan materi sesuai
dengan materi pelajaran
b. melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan
skenario
pembelajaran
4. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
CIRC
a. membagi siswa dalam beberapa
kelompok secara heterogen
yang anggotanya 4 orang
b. guru membagikan wacana kepada
siswa
c. guru meminta siswa
mendiskusikan dengan anggota
kelompoknya
5. Mendampingi siswa selama proses
pembelajaran
a. mengontrol siswa selama diskusi
b. memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
c. menjawab pertanyaan siswa secara
jelas
6. Menutup kegiatan pembelajaran
a. mengulang materi yang
telah disampaikan
b. memberikan kesimpulan
terhadap materi yang telah
dijelaskan
c. memberikan beberapa pertanyaan
seputar materi

Kediri, 25 juli 2017


Observer

Sahini, S.Pd
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS II

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/semester : VI/2

Pokok Bahasan : Membaca Intensif

Waktu : 2x35 menit

No Descriptor Tampak Tidak Tampak


1. Membuka pelajaran
a. memberikan motivasi kepada
siswa diawal pembelajaran
b. guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
2. Memberikan apersepsi kepada siswa
a. mengajukan pertanyaan untuk
menguji pemahaman siswa
b. mengaitkan materi yang akan
dibahas dengan materi sebelumnya
c. memberikan penguatan kepada siswa
3. Menyampaikan materi kepada siswa
a. menyampaikan materi sesuai
dengan materi pelajaran
b. melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan
skenario
pembelajaran
4. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
CIRC
a. membagi siswa dalam beberapa
kelompok secara heterogen
yang anggotanya 4 orang
b. guru membagikan wacana kepada
siswa
c. guru meminta siswa
mendiskusikan dengan anggota
kelompoknya
5. Mendampingi siswa selama proses
pembelajaran
a. mengontrol siswa selama diskusi
b. memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
c. menjawab pertanyaan siswa secara
jelas
6. Menutup kegiatan pembelajaran
a. mengulang materi yang
telah disampaikan
b. memberikan kesimpulan
terhadap materi yang telah
dijelaskan
c. memberikan beberapa pertanyaan
seputar materi

Kediri, 27 juli 2017


Observer

Sahini, S.Pd
LEMBAR OBSERVASI MINAT BELAJAR

SISWA SIKLUS I

Hari/tanggal :

Nama siswa :

Berilah tanda cheklist pada salah satu kolom 3/2/1 dan berikanlah
keterangan pada kolom keterangan jika diperlukan!

Keterangan: kolom 3 = jika “ya”


Kolom 2 = jika “kadang-kadang”
Kolom 1 = jika “tidak”

No Butir pertanyaan 3 2 1 Keterangan

1. Siswa tidak berbicara sendiri ketika guru

mengajar.

2. Siswa tidak menganntuk ketika guru

mengajar.

3. Siswa tidak bermain sendiri ketika guru

mengajar

4. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan

guru

5. Siswa bertanya kepada guru jika tidak bisa

menjawab soal
6. Siswa selalu maju didepan kelas jika disuruh

guru

7. Siswa merasa senang belajar menggunakan

model pembelajaran cooperative integrated

reading and composition

8. Siswa mengerjakan tugas dalam

kelompok dan saling membantu antar

anggota

kelompok
9. Siswa berusaha menjelaskan tentang apa

yang belum dipahami siswa yang lain

10 Siswa menulis hasil diskusi kelompok pada

lembar kertas

Kediri, 25 juli 2017

Observer

Ida Fitriani
LEMBAR OBSERVASI MINAT BELAJAR

SISWA SIKLUS II

Hari/tanggal :

Nama siswa :

Berilah tanda cheklist pada salah satu kolom 3/2/1 dan berikanlah
keterangan pada kolom keterangan jika diperlukan!

Keterangan: kolom 3 = jika “ya”


Kolom 2 = jika “kadang-kadang”
Kolom 1 = jika “tidak”

No Butir pertanyaan 3 2 1 Keterangan

1. Siswa tidak berbicara sendiri ketika guru

mengajar.

2. Siswa tidak menganntuk ketika guru

mengajar.

3. Siswa tidak bermain sendiri ketika guru

mengajar

4. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan

guru

5. Siswa bertanya kepada guru jika tidak bisa

menjawab soal
6. Siswa selalu maju didepan kelas jika disuruh

guru

7. Siswa merasa senang belajar menggunakan

model pembelajaran cooperative integrated

reading and composition

8. Siswa mengerjakan tugas dalam

kelompok dan saling membantu antar

anggota

kelompok
9. Siswa berusaha menjelaskan tentang apa

yang belum dipahami siswa yang lain

10 Siswa menulis hasil diskusi kelompok pada

lembar kertas

Kediri, 27 juli 2017

Observer

Ida Fitriani
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU

Wawancara pada guru kelas IV Bidang studi Bahasa Indonesia MI DI Nurul

Hakim Kediri

1. Strategi pembelajaran Bahasa indonesia yang bagaimanakah yang bisa ibu lakukan?

2. Bagaimana tingkat kemampuan siswa kelas IV ini terhadap pelajaran

Bahasa Indonesia?

3. Kendala atau kesulitan apa saja yang dihadapi siswa saat berlangsung

pelajaran Bahasa Indonesia?

4. Bagaimana tingkat minat siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia?

5. apa saja upaya ibu dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam

proses pembelajaran Bahasa Indonesia?


LAMPIRAN 5.
HASIL LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS
GURU
LAMPIRAN 6.
HASIL LEMBAR OBSERVASI MINAT
BELAJAR SISWA
LAMPIRAN 7.
HASIL ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
LAMPIRAN 8.
DATA HASIL MINAT BELAJAR SISWA
PEROLEHAN SKOR ANGKET MINAT BELAJAR SISWA DAN
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I

Skor
No Nama siswa Rerata
Angket Observasi
1. Abdul fahim tribudiman 28 14 21
2. Ahmad zlatan ibrahim 25 26 25,50
3. Aziratul agustina 30 16 23
4. A.multazam maqqy 19 14 21
5. Muhammad anwar - - -
6. Danu apriadi 28 22 25
7. Deni mukhtar 21 16 18,50
8. Diafa rahmani 23 17 20
9. Muhammad farman 28 18 23
10. Khaeril masya 20 15 17,50
11. Ridho mustofa 24 18 21
12. Sadit riziq 26 20 23
13. Salsabila al-halifi 30 27 28,50
14. Salsabilatul ma’wa 21 17 19
15. Wafiqo salsabila 30 28 29
Rata-rata 21
PEROLEHAN SKOR ANGKET MINAT BELAJAR SISWA DAN
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II

Skor
No Nama siswa Rerata
Angket Observasi
1. Abdul fahim tribudiman 30 28 29
2. Ahmad zlatan ibrahim 30 29 29,50
3. Aziratul agustina 29 23 26
4. A.multazam maqqy 29 21 25
5. Muhammad anwar - - -
6. Danu apriadi 30 25 27,50
7. Deni mukhtar 30 23 26,50
8. Diafa rahmani 30 24 27
9. Muhammad farman 30 22 26
10. Khaeril masya 28 15 21,50
11. Ridho mustofa 30 21 25,50
12. Sadit riziq 28 21 24,50
13. Salsabila al-halifi 30 29 29,50
14. Salsabilatul ma’wa 30 27 28,50
15. Wafiqo salsabila 30 29 29,50
Rata-rata 26,50
LAMPIRAN 9.
HASIL WAWANCARA
HASIL WAWANCARA

Nama : Sahini, S.Pd. I

Tempat : MI DI Nurul Hakim

Kediri Tanggal : 20 juli 2017

Pertanyaan : Strategi pembelajaran Bahasa indonesia yang bagaimanakah yang bisa ibu

lakukan?

Jawaban : “Hal yang biasa ibu lakukan adalah:

1. Semua siswa di wajibkan membaca sebelum memulai pelajaran

Bahasa Indonesia

2. Memberikan metode yang sesuai dengan tema, sehingga anak itu

bisa tertarik, misalkan tentang terminal, anak-anak disuruh memilih

mana yang termasuk kedalam tempat umum.

3. Kalau siswa jenuh saya memberikan hiburan seperti menyanyi untuk

menarik perhatian siswa tersebut.”

Pertanyaan : Bagaimana tingkat kemampuan siswa kelas IV terhadap pelajaran Bahasa

Indonesia?

Jawaban : “Bisa dikatakan 85% siswa dikelas IV kemampuannya di dalam membaca,

hanya ada tiga orang siswa yang belum lancar membaca.”

Pertanyaan : Kendala atau kesulitan apa saja yang dihadapi siswa saat berlangsung

pelajaran Bahasa Indonesia?


Jawaban : “Kendalanya biasanya hanya pada siswa yang belum lancar membaca, ini

terjadi karena faktor orang tua yang tidak pernah menyimak anak dirumah, karena sering

tidak masuk sekolah, kurang kuatnya ingatan siswa tersebut.”

Pertanyaan : Bagaimana tingkat minat siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia?

Jawaban : “Bisa dikatakan tingkat minat siswa beragam hanya ada beberapa siswa yang

memiliki minat yang tinggi sedangkan kebanyakan sih gak terlalu ada minat ini bisa jadi

karena faktor kurang lancarnya siswa membaca, karena dalam belajar Bahasa Indonesia

itu memang kebanyakan aktifitas kan membaca jadi siswa yang lancar membaca saja

yang memiliki minat belajar yang tinggi.”

Pertanyaan: Apa saja upaya ibu dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam proses

pembelajaran Bahasa Indonesia?

Jawaban : “Pada saat siswa belajar atau sedang menulis wacana yang di ajarkan guru

memanggil siswa yang kurang lancar membaca tersebut maju kedepan setiap hari pagi,

siang bahkan saya menyuruh datang ke rumah ba’da asar.”


LAMPIRAN 10. DOKUMENTASI
Siswa kerja kelompok

Siswa memperhatikan penjelasan guru


Siswa menjawab soal sendiri-sendiri

Siswa mengisis angket minat belajar


Siswa berdiskusi
Siswa kerja kelompok

Peneliti mewawancarai guru

Siswa membacakan hasil diskusi


LAMPIRAN 11.
SURAT-SURAT PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai