Anda di halaman 1dari 36

4.

1 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1.1 Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Kab.Enrekang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kab.Enrekang Nomor 2 Tahun 2011

tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kab.Enrekang nomor 2

Tahun 2008 tentang pembentukan susunan organisasi Sekretariat

Daerah terdapat jabatan struktural pada Sekretariat Daerah

Kab.Enrekang. sebagai konsekuensi logis dan implemantasi

perubahan system penyelenggaraan pemerinthan, pemabanguanan dan

kemasyarkatan. Pemerintah daerah serta seperangkat peraturan

pemerintah yang mengatur pelaksanaan otonomi daerah.

4.1.2 Gambaran pelayanan Sekretariat Daerah kabupaten Enrekang

Gambaran pelayanan Sekretariat Daerah memuat informasi tentang

tugas dan fungsi Sekretariat Daerah dalam penyelanggaraan urusan

pemerintah daerah, menjelaskan secara ringkas apa saja sumber daya

yang dimiliki dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,

mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui

pelaksanaan Renstra Sekretariat Daerah periode sebelumnya,

mengemukakan capaian program dan kegiatan prioritas Sekretariat

Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode

sebelumnya, dan mengulas hambatan-gambatan utama yang masih

dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra ini.

4.1.3 Tugas Pokok, Uraian dan Fungsi Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang adalah unsur utama

Pemerintah Kabupaten Enrekang dalam melaksanakan pemerintahan,


38
39

pembangunan dan kemasyarakatan yang dipimpin oleh seorang

Sekretaris Daerah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Untuk itu,

Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok dan fungsi yang diatur

dalam Peraturan Bupati Enrekang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten

Enrekang, sebagaimana telah diubah dengan Pertauran Daerah Nomor

2 Tahun 2011 sebagai berikut:

a. Sekretaris Daerah

Sekretariat Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah,

Mempunyai Tugas Memimpin Sekretariat Daerah Dalam hal

melaksanakan tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam

menyusun kebijakan dan mengkordinasikan Dinas Daerah dan

Lembaga Teknis Daerah serta melaksanakan tugas sesuai

petunjuk Peraturan Perundang Undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan Tugasnya, Sekretaris Daerah mempunyai

fungsi :

- Pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintahan Daerah

Kabupaten Enrekang.

- Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan dan

Pembangunan.

- Pengelolaan Sumber Daya Aparatur, keuangan, prasarana dan

sarana pemerintahan daerah Kabupaten Enrekang.

b. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat


40

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dipimpin oleh

seorang Asisten Mempunyai Tugas membina dan

mengkordinasikan Bagian-bagian Lingkup tugasnya serta

mengkoordinasikan pengkajian dan perumusan kebijakan serta

pelayanan administrasi bidang Pemerintahan dan Kesejehteraan

Rakyat.

Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud diatas Asisten

Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi :

- Penyusunan kebijakan bidang pemerintahan dan kesejahteraan

rakyat .

- Pengkoordinasian penyusunan kebijakan bidang pemerintahan

dan kesejahteraan rakyat.

- Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang

pemerintahan dan kesejahteraan rakyat.

- Pembinaan administrasi dan tugas kepala bagian.

1. Bagian Administrasi Pemerintahan

Bagian Administrasi Pemerintahan dipimpin oleh seorang

Kepala Bagian mempunyai tugas mengkordinasikan

perumusan kebijakan dan pelayanan administrasi bidang

Pengawasan Trantib & Pembantuan, Linmas &

Penanggulangan Bencana, Kependudukan Agraris Kerjasama.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan, mempunyai fungsi:


41

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan administrasi

Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan

Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi pemerintahan daerah .

- pelayanan administrasi Kependudukan, Keagrariaan dan

Kerjasama.

a) Sub Bagian Pengawasan, Trantib dan Tugas


Pembantuan

Sub Bagian Pengawasan, Trantib dan Tugas Pembantuan

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai

tugas melaksanakan pengolahan pengkajian dan

perumusan kebijakan serta pelayanan administrasi Bidang

Pengawasan,Trantib dan Tugas Pembantuan.

b) Sub Bagian Linmas dan Penanggulangan Bencana

Sub Bagian Linmas dan Penanggulangan Bencana

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai

tugas melaksanakan pengolahan pengkajian dan

perumusan kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian

Linmas dan Penanggulangan Bencana.

c) Sub Bagian Kependudukan, Agraria dan Kerjasama

Sub Bagian Kependudukan, Agraria dan Kerjasama

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai

tugas melaksanakan pengolahan pengkajian dan


42

perumusan kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian

Kependudukan ,Agraria dan Kerjasama.

2. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat

Administrasi Kesejahteraan Rakyat dipimpin oleh seorang

Kepala Bagian, mempunyai tugas mengkordinasikan

perumusan kebijakan dan pelayanan administrasi bidang

Kesehatan& Pendidikan, Sosial,Tenaga Kerja & Transmigrasi,

Pemberdayaan Perempuan KB & Agama.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat,

mempunyai fungsi :

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi pendidikan dan Mental Spiritual.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana.

a) Sub Bagian Kesehatan dan Pendidikan

Sub Bagian Kesehatan dan Pendidikan dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas

melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian Kesehatan

dan Pendidikan.
43

b) Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai

tugas melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

c) Sub Bagian Pemberdayaan Perempuan, Keluarga


Berencana (KB) dan Agama

Sub Bagian Pemberdayaan Perempuan, Keluarga

Berencana (KB) dan Agama dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Bagian, mempunyai tugas melaksanakan pengolahan

pengkajian dan perumusan kebijakan serta pelayanan

administrasi Bagian Pemberdayaan Perempuan,Keluarga

Berencana (KB) dan Agama.

3. Bagian Administrasi Kemasyarakatan

Bagian Administrasi Kemasyarakatan dipimpin oleh seorang

Kepala Bagian, mempunyai tugas mengkordinasikan

perumusan kebijakan dan pelayanan administrasi bidang

Kesbang & Politik , Pemuda & Olah Raga , Pemberdayaan

Masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

Kepala Bagian Administrasi Kemasyarakatan, mempunyai

fungsi :

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Kesatuan Bangsa dan politik.


44

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan administrasi

pengembangan Bidang Pemuda dan Olah Raga.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi pemberdayaan masyarakat.

a) Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik

Sub Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas

melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian Kesatun

Bangsa dan Politik.

b) Sub Bagian Pemuda dan Olah Raga

Sub Bagian Pemuda dan Olah Raga dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas melaksanakan

pengolahan pengkajian dan perumusan kebijakan serta

pelayanan administrasi Bagian Pemuda dan Olah Raga.

c) Sub Bagian Pemberdayaan Masyarakat

Sub Bagian Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas

melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian

Pemberdayaan Masyarakat.

4. Bagian Humas dan Protokol


45

Bagian Humas dan Protokol dipimpin oleh seorang Kepala

Bagian, mempunyai tugas mengkordinasikan perumusan

kebijakan dan pelayanan administrasi Bidang Keprotokoleran,

Humas & Pelayanan Media Massa, Sandi & Telekominikasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

Kepala Bagian Humas dan Protokol, mempunyai fungsi:

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi dibidang Keprotokoleran.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

Administrasi dibidang Humas dan Pelayanan Media

Massa.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi dibidang Sandi dan Telekomonikasi.

a) Sub Bagian Keprotokoleran

Sub Bagian Keprotokoleran dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Bagian mempunyai tugas melaksanakan pengolahan

pengkajian dan perumusan kebijakan serta pelayanan

administrasi Bagian Keprotokoleran.

b) Sub Bagian Humas dan Pelayanan Media Massa

Sub Bagian Humas dan Pelayanan Media Massa dipimpin

oleh seorang Kepala Sub, mempunyai tugas melaksanakan

pengolahan pengkajian dan perumusan kebijakan serta

pelayanan administrasi Bagian Humas dan Pelayanan

Media Massa.
46

c) Sub Bagian Sandi dan Telekomonikasi

Sub Bagian Sandi dan Telekomunikasi dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas

melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian Sandi dan

Telekomunikasi.

c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan

Asisten Perekonomian dan Pembangunan dipimpin oleh seorang

Asisten, Mempunyai Tugas membina dan mengkordinasikan

Bagian-Bagian Lingkup tugasnya serta mengkoordinasikan

pengkajian dan perumusan kebijakan serta pelayanan administrasi

Bidang Perekonomian dan Pembangunan.

Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud diatas, Asisten

Perekonomian dan Pembangunan, mempunyai fungsi :

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Pembangunan.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Pengembangan Sumberdaya alam.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Perekonomian.

1. Bagian Administrasi Pembangunan

Bagian Administrasi Pembangunan dipimpin oleh seorang

Kepala Bagian, mempunyai tugas mengkordinasikan

perumusan kebijakan dan pelayanan administrasi Bidang


47

Perencanaan Pembangunan, Litbang,Statistik,Pengendalian &

Pelaporan, Perhubungan, PU, Budaya & Pariwisata.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, mempunyai

fungsi:

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Perencanaan Pembangunan,

Kebudayaan dan Pariwisata.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Litbang dan Statistik,Pengendalian dan

Pelaporan .

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Perhubungan dan Pekerjaan Umum.

a) Sub Bagian Perencanaan Pembangunan

Sub Bagian Perencanaan Pembangunan dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas

melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian Perencanaan

Pembangunan.

b) Sub Bagian Litbang, Statistik, Pengendalian dan


Pelaporan
Sub Bagian Litbang, Statistik, Pengendalian dan Pelaporan

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai

tugas melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan


48

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian Litbang dan

Statistik,Pengendalian dan Pelaporan.

c) Sub Bagian Perhubungan, PU, Budaya dan Pariwisata

Sub Bagian Perhubungan, PU, Budaya dan Pariwisata

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai

tugas melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian Litbang dan

Statistik, PU, Budaya dan Pariwisata.

2. Bagian Administrasi Sumber Daya Alam

Bagian Administrasi Sumber Daya Alam dipimpin oleh

seorang Kepala Bagian, mempunyai tugas mengkordinasikan

perumusan kebijakan dan pelayanan administrasi Bidang

Pertanian,Peternakan& Perkebunan, Kehutanan, Pertambangan

& Energi, Lingkungan Hidup & Perikanan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam, mempunyai

fungsi:

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan dan

Perkebunan.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Pertambangan dan Energi.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Lingkungan Hidup.


49

a) Sub Bagian Pertanian, Peternakan dan Perkebunan

Sub Bagian Pertanian, Peternakan dan Perkebunan

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai

tugas melaksanakan pengolahan pengkajian dan

perumusan kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian

Pertanian, Peternakan dan Perkebunan.

b) Sub Bagian Kehutanan, Pertambangan dan Energi

Sub Bagian Kehutanan, Pertambangan dan Energi

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai

tugas melaksanakan pengolahan pengkajian dan

perumusan kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian

Kehutanan,Pertambangan dan Energi.

c) Sub Bagian Lingkungan Hidup dan Perikanan

Sub Bagian Lingkungan Hidup dan Perikanan dipimpin

oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas

melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian

Lingkungan Hidup dan Perikanan.

3. Bagian Administrasi Perekonomian

Bagian Administrasi Perekonomian dipimpin oleh seorang

Kepala Bagian, mempunyai tugas mengkordinasikan

perumusan kebijakan dan pelayanan administrasi Bidang

Koperasi & UKM, Penanaman Modal, Perindustrian &

Perindag, Badan Usaha Daerah.


50

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian, mempunyai

fungsi:

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Kopersi Usaha Kecil Menengah.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Bidang Penanaman Modal, Perindustrian dan

Perdagangan .

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Badan Usaha Milik Daerah.

a) Sub Bagian Koperasi dan UKM

Sub Bagian Koperasi dan UKM dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas melaksanakan

pengolahan pengkajian dan perumusan kebijakan serta

pelayanan administrasi Bagian Koperasi dan UKM.

b) Sub Bagian Penanaman Modal, Perindustrian dan

Pedagangan

Sub Bagian Penanaman Modal dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian, Perindustrian dan Perdagangan,

mempunyai tugas melaksanakan pengolahan pengkajian

dan perumusan kebijakan serta pelayanan administrasi

Bagian Penanaman Modal,Perindustrian dan Perdagangan.

c) Sub Bagian Badan Usaha Daerah


51

Kepala Sub Bagian Badan Usaha Daerah dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas

melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian Badan

Usaha Daerah.

d. Asisten Administrasi Umum

Asisten Administrasi Umum dipimpin oleh seorang Asisten,

mempunyai Tugas membina dan mengkordinasikan Bagian –

bagian Lingkup tugasnya serta mengkoordinasikan pengkajian dan

perumusan kebijakan serta pelayanan administrasi bidang

Administrasi Umum.

Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud diatas Asisten

Administrasi Umum mempunyai fungsi :

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Hukum dan Perundang-Undangan.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan pelayanan administrasi

Umum.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Pengelolaan Keuangan.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Pembinaan dan Pengembangan Organisasi dan

Tata Laksana

1. Bagian Hukum dan Perundang-Undangan


52

Bagian Hukum dan Perundang-Undangan dipimpin oleh

seorang Kepala Bagian, mempunyai Tugas mengkordinasikan

perumusan kebijakan dan pelayanan administrasi Bidang

Peraturan Perundang-Undangan, Bantuan Hukum & PTL dan

Dokumentasi Hukum dan Pelembaran Daerah.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas

Kepala Bagian Hukum, mempunyai fungsi :

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi dibidang Peraturan Perundang-Undangan.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

Administrasi dibidang Bantuan Hukum.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan Pengelolaan

serta pelayanan dokumentasi Hukum.

a) Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan

Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas

melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian Peraturan

Perundang-Undangan.

b) Sub Bagian Bantuan Hukum dan Penyelesaian Tindak


Lanjut (PTL)

Sub Bagian Bantuan Hukum dan Penyelesaian Tindak

Lanjut (PTL) dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian,

mempunyai tugas melaksanakan pengolahan pengkajian


53

dan perumusan kebijakan serta pelayanan administrasi

Bagian Bantuan Hukum dan Penyelesaian Tindak Lanjut

( PTL).

c) Sub Bagian Dokumentasi Hukum dan Pelembaran


Daerah

Sub Bagian Dokumentasi Hukum dan Pelembaran Daerah

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai

tugas melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian

Dokumentasi Hukum dan Pelembaran Daerah.

2. Bagian Umum

Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bagian,

mempunyai tugas mengkordinasikan perumusan kebijakan dan

pelayanan administrasi Bidang Perlengkapan & Rumah

Tangga, Kearsipan,Perpustakaan & Urusan Umum.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

Kepala Bagian Umum , mempunyai fungsi :

- Penyelenggaraan pelayanan Administrasi dan

Penatausahaan Perlengkapan dan Rumah Tangga Daerah.

- Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi dan

Penatausahaan Urusan Kearsipan.

- Penyelenggaraan dan perumusan kebijakan Penatausahaan

Perpustakaan dan Urusan Umum.

a) Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga


54

Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga dipimpin

oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas

melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian

Perlengkapan dan Rumah Tangga.

b) Sub Bagian Kearsipan

Sub Bagian Kearsipan dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, mempunyai tugas melaksanakan pengolahan

pengkajian dan perumusan kebijakan serta pelayanan

administrasi Bagian Kearsipan.

c) Sub Bagian Perpustakaan dan Urusan Umum

Sub Bagian Perpustakaan dan Urusan Umum dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas

melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian Perpustakaan

dan Urusan Umum.

3. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian,

mempunyai tugas membina mengkordinasikan dengan sub

bagian di lingkup Bagian Umum, mengolah bahan perumusan

kebijakan Fasilitasi dan Penatausahaan Keuangan dan Aset

Sekretariat Daerah serta bertindak sebagai pembantu pengelola

Barang Daerah.
55

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

Kepala Bagian Keuangan, mempunyai fungsi :

- Penyelenggaraan pelayanan Administrasi dan Pengelolaan

Pendapatan dan Belanja .

- Penyelenggaraan dan perumusan kebijakan serta

Penatausahaan Urusan Sekretariat daerah.

- Penyelenggaraan pelayanan Administrasi dan Pengelolaan

Anggaran, Perbendaharaan dan ferifikasi.

- Pembantu Pengelola Barang Daerah.

a) Sub Bagian Pendapatan dan Belanja

Sub Bagian Pendapatan dan Belanja dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas melaksanakan

pengolahan pengkajian dan perumusan kebijakan serta

pelayanan administrasi Bagian Pendapatan dan Belanja.

b) Sub Bagian Perlengkapan

Sub Bagian Perlengkapan dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Bagian, mempunyai tugas melaksanakan pengolahan

pengkajian dan perumusan kebijakan serta pelayanan

administrasi Bagian Sub Bagian perlengkapan.

c) Sub Bagian Anggaran Perbendaharaan & Verifikasi

Sub Bagian Anggaran Perbendaharaan & Verifikasi

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai

tugas melaksanakan pengolahan pengkajian dan perumusan


56

kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian Anggaran

Perbendaharaan & ferifikasi.

4. Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Bagian Organisasi dan Tata Laksana dipimpin oleh seorang

Kepala Bagian, mempunyai Tugas mengkordinasikan

perumusan kebijakan dan pelayanan administrasi Bidang

Kelembagaan, Ketatalaksanaan, SDM Aparatur.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas

Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, mempunyai

fungsi :

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

administrasi Penataan Kelembagaan .

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelayanan

Administrasi Ketatalaksanaan.

- Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan Pengelolaan

administrasi Kepegawaian Sekretariat Daerah .

a) Sub Bagian Kelembagaan

Sub Bagian Kelembagaan dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Bagian, mempunyai tugas melaksanakan pengolahan

pengkajian dan perumusan kebijakan serta pelayanan

administrasi Bagian Kelembagaan.

b) Sub Bagian Ketatalaksanaan

Sub Bagian Ketatalaksanaan dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas melaksanakan


57

pengolahan pengkajian dan perumusan kebijakan serta

pelayanan administrasi Bagian Ketatalaksanaan.

c) Sub Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur

Sub Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai

tugas melaksanakan pengolahan pengkajian dan

perumusan kebijakan serta pelayanan administrasi Bagian

Sumber Daya Manusia ( SDM ) Aparatur.

4.1.4 Sumber Daya Manusia

Untuk lebih mengefektifkan kegiatan Sekretariat Daerah maka

berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang

Pedoman Organisasi Pangkat Daeraha yang ditindak lanjuti dengan

permendagri Nomor 57 Tahun 2007 tentang petunjuk Teknis

Organisasi Perangkat Daerah dan peraturan Daerah Kabupati

Enrekang Nomor tahun 2008 selain peraturan di atas juga pakai

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas perda

Nomor 3 Tahun 2008 tentang pembentukan, Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Enrekang sebagaimana yang telah

diubah dengan peraturan daerah Kabupaten Enrekang.

4.1.5 Sarana dan Prasarana

Dalam melaksanakan tugas Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah

Kabupaten Enrekang yang terletak di JL. Jenderal Sudirman No. 03


58

Enrekang Telepon/Fax 0420-21235, memiliki Peralatan pendukung

operasional kegiatan Terdiri dari Tanah 1 Persil, Gedung Kantor 6

Unit, Kendaraan roda empat 17 Unit, Kendaraan Roda dua 19 Unit,

Komputer 25 Unit, Note Book/Laptop 2 Unit, LCD 1 Unit, Kursi 299

Buah, Meja 159 Buah, Pesawat telepon 11 Unit, Faximili 2 Unit,

Serta alat pendukung lainnya 225 Unit.

4.2 HASI PENELITIAN

Hasil penelitian yang dilakukan di Kantor Sekertariat Daerah Kabupaten

Enrekang dengan jumlah 74 responden, dengan menggunakan instrumen

angket.

4.2.1 Analisis Deskriptif

Penelitian ini menguraikan mengenai pengaruh pengembangan karir dan

kompensasi terhadap kinerja pegawai Kantor Sekertariat Daerah

Kabupaten Enrekang. Dalam penelitian ini, diambil sebanyak 50 pegawai

sebagai sampel penelitian.

Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden

menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan

dengan deskripsi karaktersitik responden adalah memberikan gambaran

yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

Dalam penelitian sampel, karakteristik responden dikelompokkan

menurut jenis kelamin, umur, pendidikan dan menurut masa kerja Oleh

karena itulah uraian mengenai karakteristik responden dapat diuraikan

sebagai berikut:

Tabel.2 Responden Menurut Jenis Kelamin


59

Jenis kelamin Jumlah Persentase (%)


PRIA 40 54
WANITA 34 46
TOTAL 74 100
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2016

Berdasarkan pada tabel diatas bahwa jumlah responden dalam penelitian

ini sebanyak 74 orang (100%), responden menurut jenis kelaminnya

yaitu pria sebanyak 40 orang (54%) dan responden wanita sebanyak 34

orang (46%).

Tabel.3 Responden Menurut Umur


Umur Jumlah Persentase (%)
21 - 30 Tahun 21 28
31 - 40 Tahun 30 41
41 - 50 Tahun 20 27
Lebih dari 50 Tahun 3 4
TOTAL 74 100
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 20165

Berdasarkan tabel diatas responden menurut umur yaitu, umur 21 – 30

tahun sebanyak 10 orang (20%), umur 31 – 40 tahun sebanyak 15 orang

(30%), umur 41 – 50 tahun sebanyak 20 orang (40%), dan umur lebih

dari 51 tahun sebanyak 5 orang (10%).

Tabel.4 Responden Menurut Pendidikan


Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SLTA 15 20
Diploma III  22 30
Strata I (S-1) 34 46
Strata II (S-2) 3 4
TOTAL 74 100
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2016
Berdasarkan pada tabel diatas responden menurut pendidikan terakhir

yaitu, SLTA sebanyak 15 orang (20%), Diploma III 22 (30%, Strata I (S-

1) sebanyak 34 orang (46%), dan Strata II (S-2) sebanyak 3 orang (4%).


60

Tabel.5 Responden Menurut Masa Kerja


Masa kerja Jumlah Persentase (%)
1 - 5 Tahun 15 20
6 - 11 Tahun 30 41
12 - 17 Tahun 15 20
18 - 25 Tahun 10 14
Lebih dari 25 Tahun 4 5
TOTAL 74 100
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2016
Berdasarkan pada tabel diatas responden menurut lama masa kerja yaitu,

1 - 5 tahun sebanyak 15 orang (20%), 6 – 11 tahun sebanyak 30 orang

(41%), 12 - 17 tahun sebanyak 15 orang (20%). 18 – 25 tahun sebanyak

10 orang (14%), dan lebih dari 25 tahun 4 orang (5%).

4.2.2 Penentuan Range

Penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor tertinggi di tiap

pertanyaannya adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan jumlah

responden sebanyak 50 orang, maka :

Skor tertinggi : 50 X 5 = 250

Skor terendah : 50 X 1 = 50

skor tertinggi−skor terendah


range=
range skor

250−50
range= =40
5

Sehingga range untuk hasil penelitian, yaitu 40

Range skor :

90 - 130 = Sangat tidak setuju (STS)


61

131 - 170 = Tidak setuju (TS)

171 - 210 = Ragu-ragu (RG)

211 - 250 = Setuju (ST)

251 - 290 = Sangat Setuju (SS)

4.2.3 Deskripsi Variabel Kinerja (Y) dan Perhitungan Skor Variabel


Independen (X)

Untuk melihat tanggapan responden dan perhitungan skor bagi variabel

Kinerja (Y) yang meliputi pengembangan karir (X1) dan kompensasi

(X2), mari kita uraikan sebagai berikut :

a. Deskripsi Variabel Pengembangan Karir (X1)

Tabel.6
Tanggapan Responden Terhadap Pengembangan Karir

Jawaban Responden
N STS
Pernyataan TS (2) RG (3) S (4) SS (5) Skor
o (1)
 %  %  %  %  %
1 X1.1 - - 18  3 2 3 43 58 16 22 284
2 X1.2 - - 5 7 12 16 37 50 20 27 294
3 X1.3 - - 17 23 18 24 22 30 17 85 261
4 X1.4 - - 4 5 19 26 35 47 16 22 285
5 X1.5 - - 8 11 15 20 45 61 6 8 271
6 X1.6 - - 12 16 16 22 25 34 21 28 277
Rata-rata 279
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2016

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel

Pengembangan karir berada pada range kelima (Sangat Setuju), yaitu dengan skor

rata-rata 279.

Berdasarkan data di atas dengan jumlah responden 74, tanggapan responden

mengenai Pengembangan karir sebagai berikut :


62

1. Pernyataan “Pengembangan Karir menjadi motivasi dalam meningkatkan

kinerja”. Responden yang menjawab sangat setuju 16 orang (22%), setuju 43

orang (58%), ragu-ragu 2 orang (3%), tidak setuju 18 orang (3%) sedangkan

untuk jawaban sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

2. Pernyataan “Pegawai akan berpeluang lebih besar untuk meningkatkan

karirnya apabila memiliki kemampuan/keahlian menjadi indikator dalam karir

pegawai”. Responden yang menjawab sangat setuju 20 orang (27%), setuju

37 orang (50%), ragu-ragu 12 orang (16%), tidak setuju 5 orang (7%)

sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

3. Pernyataan “Setiap pegawai mempunyai keinginan untuk memperoleh

penghargaan atau hasil prestasi kerjanya”. Responden yang menjawab

sangat setuju 17 orang (85%), setuju 22 orang (30%), ragu-ragu 18 orang

(24%), tidak setuju 17 orang (23%) sedangkan untuk jawaban sangat tidak

setuju tidak dipilih oleh responden.

4. Pernyataan “Saya bersedia dikenakan sanksi apabila prestasi kerja tidak

memuaskan”. Responden yang menjawab sangat setuju 16 orang (22%),

setuju 35 orang (47%), ragu-ragu 19 orang (26%), tidak setuju 4 orang (5%)

sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

5. Pernyataan “Pegawai akan berpeluang lebih besar untuk meningkatkan karir

apabila memiliki kemampuang yang baik”. Responden yang menjawab sangat

setuju 6 orang (8%), setuju 45 orang (61%), ragu-ragu 15 orang (20 %), tidak

setuju 8 orang (11%) sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju tidak

dipilih oleh responden.


63

6. Pernyataan “Pengakuan terhadap pengembangan karir membuat promosi

jabatan bagi pegawai memberikan kinerja yang baik”. Responden yang

menjawab sangat setuju 21 orang (28%), setuju 25 orang (34%), ragu-ragu 16

orang (22%), tidak setuju 12 orang (16%) sedangkan untuk jawaban sangat

tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

b. Deskripsi Variabel Kompensasi (X2)

Tabel.7
Tanggapan Responden Terhadap Kompensasi

Jawaban Responden
N Pernyataa Sko
STS (1) TS (2) RG (3) S (4) SS (5)
o n r
 %  %  %  %  %
4 1
1 X2.1  - - 10  14 7 9 54 23 286
0 7
3 2
2 X2.2  - -  3 4 17 23 45 28 294
3 1
 1 4 1
3 X2.3  - - 14 9 12 58 16 279
0 3 2
3 1
4 X2.4  - -  6 8 18 24 51 16 278
8 2
3
5 X2.5  - -  8 11 25 34 43 9 12 264
2
3 1
6 X2.6  - - 10 14 18 24 42 20 273
1 5
Rata-rata 279
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2016

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel

kompensasi berada pada range kelima (Sangat Setuju), yaitu dengan skor rata-rata

221.

Berdasarkan data di atas dengan jumlah responden 74, tanggapan responden

mengenai Kompensasi sebagai berikut :

1. Pernyataan “Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar pimpinan akan

lebih muda memotivasi bawahannya ”. Responden yang menjawab sangat


64

setuju 17 orang (23%), setuju 40 orang (54%), ragu-ragu 7 orang (9%), tidak

setuju 10 orang (14%) sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju tidak

dipilih oleh responden.

2. Pernyataan “Kenaikan gaji dapat memotivasi pegawai dalam bekerja”.

Responden yang menjawab sangat setuju 21 orang (28%), setuju 33 orang

(45%), sedangkan untuk jawaban ragu-ragu 7 orang (9%), tidak setuju 10

orang (14%) dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

3. Pernyataan “Dapat tunjangan mendorong pegawai bekerja”. Responden yang

menjawab sangat setuju 12 orang (16%), setuju 43 orang (58%), sedangkan

untuk jawaban ragu-ragu 9 orang (12%), tidak setuju ragu-ragu 10 (14%)dan

sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

4. Pernyataan “Beban kerja disesuaikan dengan kompensasi”. Responden yang

menjawab sangat setuju 12 orang (16%), setuju 38 orang (51%), sedangkan

untuk jawaban ragu-ragu 18 orang (24%), tidak setuju 6 orang (8%) dan

sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

5. Pernyataan “Pegawai yang kerjanya lebih baik diberikan kompensasi lebih

tinggi ”. Responden yang menjawab sangat setuju 9 orang (12%), setuju 32

orang (43%), sedangkan untuk jawaban ragu-ragu 25 orang (34%), tidak

setuju 8 orang (11%) dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

6. Pernyataan “Pegawai merasa tidak memperoleh kompensasi yang tidak wajar

pasti malas bekerja”. Responden yang menjawab sangat setuju 15 orang (20%)

setuju 31 orang (42%), sedangkan untuk jawaban ragu-ragu 18 orang (24%),

tidak setuju 10 orang (14%) dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh

responden.
65

c. Deskripsi Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Tabel.8
Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Pegawai
Jawaban Responden
STS
No Pernyataan TS (2) RG (3) S (4) SS (5) Skor
(1)
 %  %  %  %  %
1 Y.1 - - 8 11 7 9 34 46 25 34 298
2 Y.2 - - 0 0 26 35 19 26 29 39 299
3 Y.3 - - 3 4 22 30 36 49 13 18 281
4 Y.4 - - 4 5 5 7 36 49 29 39 312
5 Y.5 - - 0 0 6 8 58 78 10 14 300
6 Y.6 - - 10 14 18 24 31 42 15 20 273
Rata-rata 294
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2016

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel

kinerja pegawai berada pada range kelima (Sangat Setuju), yaitu dengan skor rata-

rata 294.

Berdasarkan data di atas dengan jumlah responden 74, tanggapan responden

mengenai kinerja pegawai sebagai berikut :

1. Pernyataan “Dalam melakukan tugas, saya jarang melakukan kesalahan”.

Responden yang menjawab sangat setuju 25 orang (34%), setuju 34 orang

(46%), sedangkan untuk jawaban ragu-ragu 7 orang (9%), tidak setuju 8 orang

(11%) dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

2. Pernyataan “Saya memahami dan menguasai pekerjaan yang menjadi tugas

pokok saya”. Responden yang menjawab sangat setuju 29 orang (39%), setuju

19 orang (26%), sedangkan untuk jawaban ragu-ragu 26 orang (35%),

sedangkan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.
66

3. Pernyataan “Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pendidikan dan

keahlian”. Responden yang menjawab sangat setuju 13 orang (18%), setuju 36

orang (49%), sedangkan untuk jawaban ragu-ragu 22 orang (30%), tidak

setuju 4 orang (5%) dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

4. Pernyataan “Saya mampu melaksanakan kerja sama yang baik dengan rekan di

kantor”. Responden yang menjawab sangat setuju 29 orang (39%), setuju 36

orang (49%), sedangkan untuk jawaban ragu-ragu 5 orang (7%), tidak setuju 4

orang (5%) dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

5. Pernyataan “Pegawai yang telah mengikuti pendidikan akan berhasil

meningkatkan kualitas kerja”. Responden yang menjawab sangat setuju 10

orang (14%), setuju 58 orang (78%), sedangkan untuk jawaban ragu-ragu 6

orang (8%), sedangkan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh

responden.

6. Pernyataan “Dalam menjalankan pekerjaan, saya selalu bersikap jujur dan

memelihara hubungan kerja yang efektif dan efisien”. Responden yang

menjawab sangat setuju 15 orang (20%), setuju 31 orang (42%), sedangkan

untuk jawaban ragu-ragu 18 orang (24%), tidak setuju 10 orang (14%)dan

sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.

4.2.2 Analisis Kuantitatif

a. Hasil Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk memgetahui pengaruh

variabel pengembangan karir dan kompensasi terhadap kinerja

pegawai. Perhitungan statistik dalam analisis regresi berganda yang


67

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bantuan program

SPSS 17. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel.9
Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 11.549 2.422 4.769 .000

PengembanganKarir .248 .075 .343 3.301 .002

Kompensasi .309 .097 .332 3.195 .002

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Data diolah dengan mengunakan SPSS 17 (2016)

Y = a + b1X1 + b2X2

Ket : Y = Kinerja

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

X1 = Karier

X2 = Kompensasi

Dari persamaan regresi di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta (a) persamaan di atas adalah sebesar 11.549.

2. Varibel Pengembangan karir memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu

sebesar 0,248. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa

pengembangan karir terhadap kinerja berpengaruh positif. Hal ini


68

menggambarkan bahwa nilai kinerja pegawai akan mengalami peningkatan

dari pengembangan karir.

3. Variabel kompensasi memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebesar

0,309. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa kompensasi

terhadap kinerja berpengaruh positif. Hal ini menggambarkan bahwa nilai

kinerja pegawai akan mengalami peningkatan dari kompensasi.

b. Analisis Koefisien Determinasi ( R2 ¿

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel

dependen.

Untuk analisisnya dengan menggunakan output SPSS dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel.12 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 .534a .285 .265 2.44834

a. Predictors: (Constant), Kompensasi, PengembanganKarir

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS 17, (2016)

Berdasarkan tabel di atas dapat simpulkan bahwa pengambangan karir dan

kompensasi berpengaruh sebesar 0,285 terrhadap kinerja pegawai pada

Kantor Sekertariat Daerah Kabupaten Enrekang. sedangkan sisanya sebesar

0,715 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peniliti.
69

1. R = 0,534 berarti hubungan (relation) antara Pengembangan Karir dan

Kompensasi terhadap kinerja pegawai Kantor Sekertariat Daerah

Kabupaten Enrekang adalah cukup erat.

2. Adjusted R Square sebesar 0,285 yang artinya bahwa pengaruh variabel

sistem pengambangan karir dan kompensasi terhadap cukup besar dan

sisanya 0,715 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

3. Standart Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Standart Error of Estimated juga bisa disebut standart deviasi.

Nilai Standart Error of Estimated adalah 2.44834. semakin kecil standar

deviasi berarti model semakin baik.

c. Uji-F (Uji Serempak/Simultan)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak

digunakan statistik F (uji F). Jika Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima atau

Ha ditolak, sedangkan jika Fhitung > Ftabel, mak Ho ditolak dan Ha

diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, berdasarkan output berikut terlihat Anova pada Tabel berikut..

Tabel 10.
Hasil Uji Simultan (Uji F):
70

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 169.766 2 84.883 14.160 .000a

Residual 425.599 71 5.994

Total 595.365 73

a. Predictors: (Constant), Kompensasi, PengembanganKarir

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS 17, (2016)

Fhitung = Mean Square Regression


Mean Square Residual

= 84.833
5.994

= 14.160

Dari tabel di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 14.160 dengan nilai

signifikan 0,000. Nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 ;

maka ada pengaruh pengembangan karir dan kompensasi yang signifikan

secara simultan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Sekretariat Daerah

Kabupaten Enrekang.

d. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara parsial berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel dependen.

Nilai probabilitas 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka

variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

Analisis uji t dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel.11
Hasil Uji Parsial (Uji t)
71

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 11.549 2.422 4.769 .000

PengembanganKarir .248 .075 .343 3.301 .002

Kompensasi .309 .097 .332 3.195 .002

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS 17, (2016)

1. Variabel Pengembangan Karir berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten

Enrekang hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,002) dibawah (lebih kecil

dari) 0,05 dan nilai thitung (3.301) > ttabel artinya jika ditingkatkan

variabel Pengembangan Karir sebesar satu satuan maka Kinerja Pegawai

(Y) akan meningkat sebesar 0.248 satuan.

2. Variabel Kompensasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang hal

ini terlihat dari nilai signifikan (0,002) dibawah (lebih kecil dari) 0.05 dan

nilai thitung (3.195) > ttabel artinya jika ditingkatkan variabel Promosi

Jabatan sebesar satu satuan maka Semangat Kerja (Y) akan meningkat

sebesar 0,309 satuan.

3. Nilai konstanta sebesar 11.549 artinya walaupun Variabel bebas bernilai

0 maka Semangat Kerja karyawan tetap sebesar 11.549.

4. Berdasarkan hasil output tersebut maka rumus persamaan regresinya

adalah :
72

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 11.549 + 0.248X1 + 0,309X2 + 24.22

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

1. Pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja pegawai Sekretariat

Daerah Kabupaten Enrekang.

Hasil dari penelitian diperoleh bahwa pengembangan karir berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah

Kabupaten Enrekang. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis uji t

yang menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan pengembangan

karir terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang.

2. Pengaruh kompensasi berpengaruh kinerja pegawai Sekretariat Daerah

Kabupaten Enrekang

Hasil dari penelitian diperoleh bahwa pemberian kompensasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah

Kabupaten Enrekang. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis uji t

yang menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan pemberian

kompensasi terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

Enrekang.

Pemberian kompensasi sebagai sesuatu yang diterima pegawai baik berupa

uang atau bukan uang sebagai balas jasa yang diberikan bagi upaya

pegawai yang diberikannya kepada kantor. Menurut Sofyandi (2008),

Tujuan diadakannya pemberian kompensasi adalah untuk menjalin ikatan

kerja sama antara pimpinan dengan dosen. Artinya bahwa dengan


73

terjalinnya kerja sama secara formal akan terbentuk komitmen yang jelas

mengenai hak dan kewajiban yang harus dipikul masing-masing,

memberikan kepuasan kepada pegawai. Artinya bahwa melalui kepuasan

yang dirasakan para pegawai, maka pegawai akan memberikan kinerja dan

prestasinya.

Anda mungkin juga menyukai