Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sikap ilmiah peserta didik melalui model discovery
learning di kelas VIII6 SMPN 04 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas,
penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan setiap siklusnya terdiri atas tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah guru dan seluruh peserta didik
kelas VIII6 SMPN 04 Kota Bengkulu tahun ajaran 2017/2018. Variabel penelitian ini adalah model
pembelajaran discovery learning dan sikap ilmiah peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini yaitu observasi dan angket dengan instrumen berupa lembar observasi dan lembar
angket. Hasil analisis data sikap ilmiah peserta didik pada siklus I diperoleh skor rata-rata 20,63
(Kurang) dan pada siklus II sikap ilmiah peserta didik mengalami peningkatan skor rata-rata yaitu 28,58
(Cukup). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning dapat
meningkatkan sikap ilmiah peserta didik kelas VIII6 SMPN 04 Kota Bengkulu.
Abstract
The aim of this research is to describe the application of discovery learning model and the student’s
scientific attitude in seventh grade6 at SMPN 04 Bengkulu about human respitory system. The type of
this research used the classroom action research with descritive method and divided in two cycles
which each cycle has consisted to planning phase, the implementation of the action, observation, and
reflection. This research involved the teachers and 26 students as the subject in seventh grade 6 at
SMPN 04 Bengkulu for academic year 2017/2018. The variable of the research has consisted to
discovery learning model and the student’s scientific attitude. The technique in collecting data in this
research was observation from questionnaire sheet with used intsrument. The average score of data
analyst for teacher’s activity in the first cycle was 23 (good) and in the second cycle was 29 (good).
Then the data for student’s scientific attitude in the first cycle has gained with the average score 20,63
(less) and the second cycle has proved into 28,58 (enough). From the result of this research it can be
concluded that the discovery learning model is be able to improve student’s scientific attitude in
seventh grade6 at SMPN 04 Bengkulu.
Tabel 2. Data dimensi sikap ilmiah peserta didik pada siklu I dan siklus II
Aspek sikap ilmiah peserta Siklus I Siklus II
didik Rerata skor Kategori Rerata skor Kategori
Ingin tahu 1,94 Kurang 2,98 Cukup
Respek terhadap data atau
2,29 Cukup 2,95 Cukup
fakta
Berpikir kritis 1,79 Kurang 2,74 Cukup
Penemuan dan kreativitas 1,92 Kurang 2,97 Cukup
Berpikiran terbuka dan kerja
2,7 Cukup 3,53 Baik
sama
Ketekunan 2,97 Cukup 3,75 Baik
Dimensi sikap ingin tahu pada siklus kelompok mengisi jawaban LKPD
I didapatkan data dengan kategori kurang. berdasarkan hasil pengamatan yang telah
Penilaian kategori kurang pada dimensi dilakukan dan mengambil keputusan
sikap ingin tahu tidak terlepas dari sesuai fakta.
indikator sikap ingin tahu tersebut yang Pada siklus I dari ke enam aspek
dinilai kurang, yaitu indikator perhatian sikap ilmiah, sikap kritis memiliki rerata
pada obyek yang diamati dan indikator skor paling kecil dengan kategori kurang
antusias dalam belajar. Data yang dan terjadi peningkatan pada siklus II
diperoleh sesuai dengan kenyataan pada berkategori cukup. Terdapat 3 indikator
saat proses pembelajaran. Dimana saat yang dinilai pada dimensi sikap berpikir
praktikum mekanisme pernapasan di siklus kritis diantaranya sikap meragukan
I membuat alat peraga mekanisme temuan teman, menanyakan setiap
pernapasan, masih ada peserta didik yang perubahan/hal baru, tidak mengabaikan
tidak perhatian terhadap obyek yang data meskipun kecil.
sedang diamati hanya beberapa peserta Pada siklus I terdapat didik yang
didik dalam kelompok yang terlihat masih memiliki sikap kurang perduli
perhatian terhadap obyek yang diamati. terhadap pendapat atau temuan peserta
Pada siklus II dimensi sikap ingin didik. Sedangkan pada siklus II peneliti
tahu meningkat menjadi kategori cukup. membimbing peserta didik tidak percaya
Indikator sikap antusias ditinjau begitu saja dengan pendapat atau temuan
pertanyaan yang muncul dari perserta temannya dengan cara meminta peserta
didik untuk mengetahui dan memperoleh didik menanggapi tanggapan dengan
informasi. mendiskusikannya bersama Silvester
Indikator sikap perhatian pada (2012) mengungkapkan bahwa sikap
obyek yang diamati terjadi peningkatan. berpikir kritis peserta didik dapat timbul
Hal ini sesuai dengan kenyataan ketika apabila sering dilatih bagaimana peserta
praktikum setiap peserta didik harus didik dalam membuat dan merumuskan
menghitung frekuensi pernapasan masing- pertanyaan-pertanyaan, merumuskan ide,
masing setelah melakukan kegiatan duduk, menyampaikan pendapat, kemampuan
berdiri, berjalan, dan berlari, terlihat mengidentifikasi objek-objek dan masalah-
semua peserta didik dalam kelompok masalah dalam pembelajaran.
perhatian terhadap yang diamati. Indikator menanyakan setiap
Dimensi sikap respek terhadap data perubahan/hal baru pada siklus
atau fakta, untuk dimensi sikap respek berkategori kurang dan terjadi
terhadap data atau fakta terdiri dari dua peningkatan pada siklus II berkategori
indikator yang diamati, pada siklus I sikap cukup, data yang diperoleh sesuai dengan
respek terhadap data atau fakta kenyataan pada saat proses pembelajaran
berkategori cukup, pada siklus II hanya beberapa peserta didik yang aktif
berkategori cukup. Dua indikator yang bertanya terhadap hasil pengamatan yang
diamati mengalami peningkatan setiap didapatkan sedangkan pada siklus II
siklusnya, seperti indikator sikap tidak peneliti membimbing setiap kelompok
memanipulasi data dan sikap mengambil untuk aktif bertanya terhadap
keputusan sesuai fakta. Data yang perubahan/hal baru yang ditemukan
diperoleh sesuai dengan kenyataan, pada ketika pengamatan, seperti peneliti
saat proses pembelajaran peserta didik bertanya kepada peserta didik dalam
tidak memanipulasi data, seperti saat setiap kelompok hal apa yang didapatkan
mengerjakan soal pada LKPD setiap setelah melakukan pengamatan dan
kemampuan-berpikir-kritis-siswa-
kelas-v-sdi-dale.html
Sudijono, A. (2012). Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press.
Syah, M. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
Trianto. (2014). Model Pembelajaran
Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.
Ismawati, F., Dwijananti, P., & Nugroho, S.
E. (2014). Penerapan Model
Pembelajaram Conceptual
Procedures Untuk Meningkatkan
Curiosity dan Pemahaman Konsep
Siswa. Dalam
https://journal.unnes.ac.id/nju/ind
ex.php/JPFI/article/view/3047/310
8
Widiadnyana, I. W. (2014). Pengaruh Model
Discovery Learning Terhadap
pemahaman konsep IPA dan Sikap
Ilmiah Siswa SMP.
Dalamhttps://media.neliti.com/me
dia/publications/123048-ID-
pengaruh-model-discovery-
learning-terhad.pdf
Yunita, Prima., & Fakhruddin. (2014).
Hubungan antara Sikap Ilmiah
Siswa dengan Hasil belajar belajar
fisika dikelas XI IPA Negeri
Kampar.Dalam
https://repository.unri.ac.id/jspui/
bitstream/123456789/1508/1/Jurn
al%20Frima%20Yunita