Skripsi
Oleh
Moh. Nursya’ban
NIM 170305026
2021
MANAJEMEN PELAYANAN MANASIK HAJI
PADA KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN UMRAH (KBIHU) NW
DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
Untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Sosial
Oleh
Moh. Nursya’ban
NIM 170305026
2021
ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Islam
Di Mataram
Assalamualikum, Wr. Wb
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat
bahwa skripsi Saudara:
NIM : 170305026
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasah skripsi Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar
skripsi ini dapat segera dimunaqasah-kan.
Wassalamu’alikum, Wr. Wb
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 170305026
Jurusan : Manajemen Dakwah
Fakultas : Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Manajemen Pelayanan Manasik Haji Pada
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Dan Umrah (KBIHU) NW Di Kabupaten Lombok Tengah”
ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian
yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan plagiat tulisan/ karya orang lain, siap
Moh. Nursya’ban
vi
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Moh. Nursya’ban, NIM: 170305026 dengan judul “Manajemen Pelayanan
Manasik Haji Pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Dan Umrah (KBIHU) NW Di
Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram telah
dimunaqasahkan pada hari, 20 Desember 2021. Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
vii
MOTTO
viii
PERSEMBAHAN
“Saya persembahkan skripsi ini kepada kedua orang tuaku tercinta teruntuk
kepada Ibuku tercinta Hj Ummi Latifah yang selalu sabar dan ikhlas dalam
membimbing dan membesarkan ku sampai saat ini dan untuk bapakku tercinta
dukungan serta do’anya yang sangat berharga. Kedua untuk saudra dan saudari ku
lupa skripsi-ku ini kupersembahkan kepada almamterku, serta semua guru dan
dosenku”
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan tidak lupa
sampaikan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa
bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan
setinggi- tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak- pihak yang telah membantu sebagai
berikut:
1. Ke Dua orang tua ku Hj Ummi Latiffah dan DRS.TGH Zaidin Mashudi yang selalu
merawat dan membesarkan saya dengan penuh cinta dan kasih sayangnya
2. Pak Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag. Selaku Rektor UIN Mataram yang berkenan
3. Pak Dr. M. Saleh Ending, MA. Merupakan Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
4. Pak Irpan, MA sebagai ketua jurusan dan Muhammad Syaoki, M. Kom selaku
sekertaris jurusan MD. Yang selalu memberikan arahan dan semangat untuk
5. Pak Dr. Muh. Fakhri, M. Pd. I. Sebagai Pembimbing I dan Syamsul Hadi, M.Pd.I
x
mendetail, terus menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam suasana
6. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram
yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan dengan sabar, semoga ilmu
pengetahuan yang telah diberikan semoga bermanfaat bagi penulis serta penulis
9. Kepada guru-guru saya yang sealam ini sabar dalam membimbing dan membina
Akhirnya penulis berharap semoga segala usaha, bantuan, pengorbanan, do’a dan
harapan kita semua mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Dan penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi keluarga besar
xi
DAFTAR ISI
xii
a. Metodelogi dan jenis penelitian ..................................................... 35
b. Metode pengumpulan data ......................................................... 36
c. Metode analisis data................................................................... 38
d. Metode penentuan calon informan ............................................. 39
H. Sistematika Pembahasan ....................................................................... 40
I. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................... 41
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN .............................................. 43
A. Gambaran umum lokasi penelitian....................................................... 43
B. Program pembinaa calon jamaah haji dan umrah ............................. 46
C. Bentuk manajeman pelayana manasik haji dan umrah
di KBIHU NW Lombok Tengah ...................................................... 57
D. Peluang dan Tantangan KBIHU NW Lombok Tengah dalam
melaksanakan manajemen pelayanan manasik haji dan umrah ......... 59
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 65
A. Manajeman pelayana manasik haji dan umrah
xiii
MANAJEMEN PELAYANAN MANASIK HAJI
PADA KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN UMRAH (KBIHU) NW
DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Oleh
Moh. Nursya’ban
NIM 170305026
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Manajemen Pelayanan Manasik
Haji dan Umrah di KBIHU NW Lombok Tengah kemudian terdapat rumusan masalah yakni:
1. Bagaimana bentuk manajemen pelayanan manasik haji dan umrah di KBIHU NW Lombok
Tengah? Serta 2. peluang dan tantangan yang dihadapi pihak KBIHU NW Lombok Tengah
dalam melaksanakan manasik haji dan umrah?.
Metodelogi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodelogi
penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan manajemen pelayanan yakni menitik
beratkan pada proses manajemen pelayana dalam melihat bentuk manajemen pelayanan di
KBIHU NW Lombok Tengah. Dalam Riset ini peliti akan membahas dari aspek bagaimana
keberfunsian sebuah lembaga atau yayasan yang bergerak dibidang bimbingan manasik haji
dan umrah dalam hal ini KBIHU NW Lombok Tengah. Informan yang digunakan sebanyak 6
orang yang terdiri dari ketua KBIHU, sekertaris KBIHU, pembimbing manasik haji dan
umrah, pemateri manasik haji, anggota/staff dan jamaah manasik haji dan umrah.
Dari Hasil penelitian penulis akan menggambarkan bahwa manajemen pelayanan
manasik haji dan umrah pada KBIHU NW Lombok Tengah sudah memenuhi kriteria dalam
menerapkan proses manajemen pelayanan manasik haji dan umrah. Sehingga, dapat dikatakan
bahwasanya manajemen pelayanan yang digunakan oleh KBIHU NW Lombok Tengah sudah
pas dengan harapan Kementerian Agama selaku salah satu rekan kerja KBIHU NW Lombok
Tengah. Kemudian, pada Peluang dan Tantangan yang dihadapi KBIHU NW Lombok
Tengah menjalankan manasik Haji dan Umrah adalah sebagi berikut: terdapat perbedaan
jenjang pendidikan jama’ah, sebagian jama’ah kurang mengikuti prosedur yang sudah di buat
oleh pihak KBIHU, fasilitas masih kurang lengkap dan butuh tambahan fasilitas serta kondisi
ekonomi jama’ah yang berbeda-beda. Sedangkan, peluang yang ada di KBIHU NW yakni
kepercayaan jamaah pada KBIHU NW Lombok Tengah sudah tinggi, pembimbing dan
Pembina manasik haji dan umrah sudah mumpuni dibidanya, KBIHU NW sudah banyak
dikenal oleh masyarakat luas, dan selain sebagai teman kerja dari Kementerian Agama,
KBIHU NW Lombok Tengah juga sudah ada lebih dari 10 tahun.
Dampak yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebaiknya KBIHU NW Lombok
Tengah lebih perhatian lagi terhadap jamaah dalam hal menjaga dan mengawasi jama’ah baik
dalam proses bimbingan mansik haji dan umrah, proses keberangkatan, di tanah suci sampai
jama’ah balik ke tanah air lagi. Dan meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana yang
lebih lengkap lagi, Serta Manajemen yang telah diterapkan KBIHU NW Lombok Tengah
lebih dingkatkan kembali, untuk menjaga kesetabilan dan lebih dipercayai oleh masyarakat
serta memberikan perhatian lebih pada para jama’ah yang memiliki jenjang pendidikan yang
kurang bagus, meningkatkan sarana dan prasarana dalam mendukung proses bimbingan
manasik haji dan umrah serta lebih memperhatikan jamaah haji dan umrah yang berusia lanjut
xiv
agar mereka merasakan kenyamanan dalam melakukan proses pembimbingan manasik haji
dan umrah.
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam agama Islam ada Rukun Islam, dimana di dalamnya termasuk Ibadah Haji
untuk menyempurnakan rukun Islam yang lainnya, seperti; membaca dua kalima
syahadat, solat lima waktu, berpuasa dalam bulan ramadhan, mengalurkan zakat bagi
yang mampu dan yang terakhir adalah Ibadah Haji bagi yang mampu. Dalam rukun
Islam yang Kelima ini Islam menekankan kepada kemampuan baik itu kemampuan
dalam bidang jasmani dan rohani. Serta dalam melaksanakan ibadah Haji Agama Islam
apabila melakukan ibadah Haji di waktu yang sudah ditetapkan Agama Islam itu bukan
Ibadah Haji dalam Agama Islam Memiliki arti yang mendasar yakni melakukan
sesuatu dengan cara sengaja. Sedangkan Ibadah Haji dalam Ilmu Syarah’ yaitu
perbuatan yang dilakukan secara sadar untuk berkunjung ke rumah Allah SWT
memiliki aturan-aturan yang sudah ditentukan dalam Agama Islam. 2 Rukun Islam yang
kelima ini banyak sekali disinggung dan disebutkan di surat-surat dalam al-qur’an yaitu
diantaranya surat At-taubah (9) ayat 3, surat al-baqarah (2) ayat 189, surat Ali Imran (3)
ayat 97 dan ayat Al-Hajj (22) ayat 27. Dengan demikian sering kali Allah SWT
menyebutkan Ibadah Haji dalam Al-qur’an menandakan bahwa Ibadah Haji sangatlah
1
Halimi Zuhdy, Sejarah Haji dan Manasik, (Malang:UIN Maliki Press, 2015), hlm. 20
2
Nuruddin ‘Itr, Tuntas Memahami Haju dan Umrah (Hukum Segala Hal Tentanh Haji dan Urah,
Tuntunan Praktik Manasik, Doa-doa Mat’sur, dan Ziarah Nabi SAW) (Jakarta: Qalam, 2017), hlm. 21
Contoh ayat yang membicarakan ibdah Haji dalam Al-Qur’an adalah surat At-
dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat
manusia pada hari haji akbar bahwa Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas
diri dari orang-orang musyrikin. kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat,
Maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, Maka ketahuilah
bahwa Sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. dan beritakanlah
kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. 3
Oleh karena itu, rukun Islam yang keliama ini bisa dikatakan bidah yang cukup
Spesial, selain membutauhkan sehat jasmani dan rohani, juga membutuhkan dana
finansial yang cukup banyak menguras tabungan, serta membutuhkan orang lain untuk
membantu kita, supaya kita bisa sampai kepada tempat tujuan yaitu tanah suci Makkah.
Selain itu, ibadah ini juga membutuhkan orang lain untuk membimbing kita dalam
mengerjakan ibdah Haji supaya kita bisa pulang mendapatkan haji yang mabrur.
Dalam buku karangan Nidjam dan Hanan yang berjudul Manajemen Haji: Studi
memberitahuna bahwa, ada bebrapa unsur dalam melaksanakan Haji dan Umrah yakni:
3
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung: PT. Syamsil Cipta Media,
1428H/2007 M), hlm. 256
2
1. Ibadah Haji
syarat sebagai berikut yaitu: 1. Jama’ah haji yang telah terdaftar sah dan memenuhi
syarat dapat diberangkatkan ke Arab Saudi; 2. Seluruh jama’ah haji yang telah berada di
tanah suci dapat memenuhi akomodasi, konsumsi dan transportasi; 3. Seluruh jama’ah
haji yang telah berada di tanah suci dapat menjalankan ibadah wukuf di Arafah dan
rukun haji lainnya; dan 4. Jama’ah haji yang telah menunaikan ibadah haji seluruhnya
berdasarkan UU No.17 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan ibadah haji, dinilai tidak
cukup serius dan profesional untuk memenuhi jaminan tersebut. Terbukti, meski
penyelenggaraan ibadah haji sudah berlangsung puluhan tahun, akan tetapi tidak pernah
sepi dari masalah: mulai lolosnya jama’ah haji yang hamil, terlambatnya jadwal
penerbangan, pemondokan tidak sesuai standar, petugas yang tidak ramah dan tidak ada
penyelenggaraan ibadah haji khusus, ongkos haji yang terus naik, jama’ah haji batal
berangkat, sehingga seperti peristiwa tahun 2006 terjadinya kelaparan jama’ah haji.
4
A. Tabrani Rusyan, Dsiplin Berhaji Menuju Haji Mabrur, (Bandung: Yrama Rusyan, 2017), hlm.
103.
3
Semua peristiwa itu telah menempatkan Kementerian Agama sebagai tertuduh, bahwa
kendati setiap tahun ada evaluasi penyelenggaraan ibadah haji pada tahun sebelumnya
perbaikan. 5
buruknya manajemen ibadah haji. Artinya, sistem manajemen yang semestinya dapat
dan mengawasi kegiatan penyelenggaraan ibadah haji, sehingga lebih damai, nyaman,
dan aman.
sebagian kecil jama’ah hajinya berlatar belakang pendiidikan yang rendah bahkan
banyak juga jama’ah haji di Indonesia itu tidak pernah mengenyam pendidikan.
Sehingga, jama’ah yang seperti ini lah banyak menjadi objek pencari keuntungan bagi
Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, hal ini didasari oleh ketidak tahuan dan
ketidak fahaman mereka tentang regulasi. Akan tetapi, sangat disayangkan masyarakat
malah menyerahkan urusan seperti ini ke pihak Kementrian Agama. 6 Oleh Maka itu,
ibadah haji dan umrah, dalam bidang bimbingan manasik haji dan umrah maka hadirlah
5
M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Haji, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2020), hlm. 4.
6
Yazid bin abdul qodir jawaz dan Mubarak bin Mahfudh Bamuallim, Panduan Manasik dan Umrah
Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dan Pemahaman As-Salafush Shalih, (Jakarta: Pustaka Imam Asy-
Syafi’I, 2019), hlm. 25.
4
KBIHU sebagai perpanjangan tangan dari kementrian Agama dalam bidang Haji dan
Umrah.
KBIHU merupakan lembaga dalam sebuah yayasan dan berdiri sendiri tanpa
dibawah naungan yayasan yang berkegar dibidang bimbingan dan pembinaan manasik
haji dari awal sampai akhir kegiatan haji seperti sebelum keberangkatan ke tanah suci
makkah, keberangkatan ke tanah suci makkah, di tanah suci makkah, sampai kembalinya
jama’ah ke tanah air lagi, itu menjadi tanggung jawab pihak lembaga atau KBIHU.
Selain itu, KBIHU merupakan lembaga sosial keagamaan Islam yang memiliki izin dari
pemerintah serta memiliki tenaga pembimbing sendiri sesuai dengan ketentuan UU dan
penanggung jawab penyelanggara ibadah haji dan umrah dalam hal ini kementrian
agama islam. KBIHU menjadi pelaksana program ibadah haji dan umrah membantu
pemerintah dalam proses bimbingan dan pembinaan manasik haji dan umrah baik itu
untuk melakukan pendaftaran calon jama’ah dan membuatkan jadwal pengkloteran dan
KBIHU tidak diperkenankan menentukan jama’ah menginap selama proses haji di Arab
Saudi serta pihak KBIHU tidak diperbolehkan mengambil alih yang menjadi wewenang
7
Achmad Nidjam dan Alatif Hanan, Manajemen Haji: Studi Kasus dan Telaah Implementasi
Knowledge Worker, (Jakarta: Nizam Press, 2004), hlm. 181.
5
kesan dan respon yang cukup baik, sehingga banyak di antara masyarakat itu
mempercayakan proses ibadah haji mereka ke pada KBIHU untuk memberikan mereka
tanah suci Makkah dan kembalinya lagi ke tanah air. Dengan seiring waktu berjalan ada
beberapa Oknum-Oknum Lembaga KBIHU menjadikan proses Ritual ibadah haji ini
oleh jama’ah. Selain itu, oknum Lembaga KBIHU ini tidak memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan apa yang di promosikan dengan kenyataan pelayanan di lapangan.
Secara sederhananya adalah KBIHU abal-abal ini tidak memberikan pelayanan yang
sesuai dengan apa yang di sampaikan pada saat pengrekrutan calon jama’ahnya
Lombok Tengah sendiri, permasalahan yang dialami tidak jauh beda dengan provinsi-
pembinaan serta pelayanan yang diberikan di tanah air dengan yang ada di tanah suci
makkah. Kemudian, adanya wabah Virus Covid-19 yang menyebar keseluruh penjuru
dunia termasuk Negara Timur Tengah. Selain itu, di KBIHU NW Lombok Tengah
dalam pelaksanaan proses ibadah haji yang diselenggrakan oleh kementrian agama pada
tiga tahun lalu 2018, beberapa kelompok jama’ah calon haji dan umrah mengalami
pengaturan ulang jadwal keberangkatan, yang berdampak kepada jama’ah calon haji dan
8
http//blognatulomboktengah.blogspot.ae//2009/10/kbih-yanmu-peraya-soroti-kandepag-
loteng.html?m=1, diakses 18 Desember 2020
6
Pada hakekatnya jama’ah haji membutuhkan bimbingan dan pembinaan sehingga
mereka bisa beribadah dengan aman, tenang dan khusuk, supaya nantinya mereka bisa
mendapatkan predikat haji yang mabrur. Selain itu, pada hakikatnya ibadah haji yakni
rukun iman yang kelima ini memutuhkan orang lain dan lembaga dalam
bimbingan manasik haji dan umrah menjadi garda terdepan untuk membimbing,
membina dan mengarahkan jama’ah haji dan umrah kearah yang benar.9
penulis untuk melihat dan meneliti salah satu lembaga KBIHU di daerah Lombok
terutama di Lombok Tengah, apakah pihak lembaga KBIHU di Lombok Tengah sudah
Lombok Tengah untuk dikaji dan diteliti lebih mendalam terkait manajemen pelayanan
manasik haji dan umrah. Serta, mengapa penulis memilih KBIHU NW Lombok Tengah
sebagai lokasi yang akan diteliti, itu disebabkan karena KBIHU NW Lombok Tengah
merupakan salah satu penyelenggara resmi bimbingan ibadah haji dan Umrah. Serta
fungsi manajemen layanan yang baik mulai dari planning, organizing, Actuating dan
Controlling. Selain itu, yang menjadi keunikan dari KBIHU NW Lombok Tengah
7
Lombok Tengah hingga sekarang, terutama posisi ketua KBIHU NW Lombok Tengah.
Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) NW Di Kabupaten Lombok Tengah” dari judul
yang ditulis oleh peneliti di atas, bahwasanya peneliti ingin melihat, mengkaji dan
meneliti sejauh mana sebuah lembaga KBIHU sudah menerapkan fungsi Manajemen
baik bagi proses kegiatan ibadah hajinya di tanah suci Mekkah. Serta mampu
menciptakan keadaan dan situasi yang baik aman dan nyaman nantinya. Selain itu,
penelitain ini bisa menjadi masukan serta kritik sehingga tercipta korelasi antara
lembaga yang dimaksud dengan jama’ah haji, agar tercipta pelayanan pembinaan
jama’ah haji yang efektif dan efisien sesuai landasan hukum kepemerintahan di tanah air
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini yang berjudul: “Manajemen Pelayanan Manasik Haji Pada
Tengah” yaitu:
8
Untuk mengetahu Tujuan dan manfaat dalam penelitian ini yaitu:
1. Tujuan
Manasik Haji Pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU)
2. Manfaat
a. Secara akademik, semoga dari hasil penelitian ini nantinya, lebih banyak
mahasiswa semester akhir tertarik untuk meneliti masalah lembaga haji dan
umrah, supaya lebih memper luas dan memperkaya khazanah keilmuan jurusan
b. Secara praktis, semoga dengan adanya asil dari penelitian ini nantinya bisa
semoga dari hasil penelitian ini terutama kepada praktisi haji dan umrah lebih
bertanggung jawab.
9
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup
Demi menjaga batasan dan ruang lingkup penelitian di dalam judul ini, sehingga
Lombok Tengah tentang fokus manajemen pelayanan manasik haji dan umrah baik
2. Setting Penelitian
Dalam setting penelitian ini peneliti akan membatasi penelitian ini hanya ke
manajeman pelayanan manasik haji dan umrah saja yang meliputi unsure-unsur apa saja
yang berkaitan dengan manajemen pelayanan mansik haji dan umrah dan Aspek-aspek
apa saja yang berkaitan tetang pembimbingan dan pembinaan manasik haji dan umrah
yaitu:
Unsure yang menjadi landasan pelayana dalam proses manasik haji dan
kelancaran bimbingan manasik haji dan umrah, TOA, proyektor dan beberapa alat
peraga lainnya. Oleh karena itu, manajeman pelayanan yang terapkan oleh KBIHU
10
NW Di Kabupaten Lombok Tengah terhadap jama’ah haji bisa dikatakan memiliki
kelengkapan yang standar bagi proses manajemen pelayanan manasik haji dan
evaluasi.10
Aspek pembinaan dan pembimbingan haji dan umrah itu meliputi materi
pembinaan, praktik lapangan, cara berniat, bagaiman memakai baju haji, materi-
materi tentang bimbingan di tanah suci dan lain sebaginya. Sehingga, unsure
pembinaan dan pembimbingan manasik haji dan umrah sangat diperlukan dalam
melakoni proses ritual ibadah haji dan umrah di tanah suci makkah.
E. Telaah Pustaka
referensi yang sangat kuat ditinjau dari segi manajemen bimbingan ibadah haji, akan
tetapi yang jadi perbedaan dari penulisan sebelumnya ditinjau dari pendekatan yang
dipakai oleh penulis, karena penulis fokus dengan pendekatan Manajemen KBIH.
a. Skripsi, Tirta Wijaya yang berjudul “Manajemen Pembinaan Jama’ah Haji Pada
10
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), cet.v, hlm.50
11
haji dan umrah sehingga penelitian penulis lebih menyeluruh dan lebih luas.11
KBIH (Studi Kasus Pada Jama’ah Haji Tahun 2011 KBIH Ar Raudhah
evaluasi tingkat kepausan jama’ah tehadap salah satu KBIH dan metodelogi yang
manajemen pelayanan dalam proses bimbingan manasik haji dan umrah, dan
tidak bersifat evaluatif hanya menjelaskan saja serta metodelogi yang digunakan
adalah kualitatif. 12
c. Dalam Skripsi yang berjudul, Angraini Frista Pratiwi Hatta “Manajemen Travel
Haji dan Umrah dalam Merekrut Jama’ah (Studi Kasus PT Aliyah Perdana
Wisata)” memiliki persamaan meneliti tentang haji dan umrah dan metodelogi
penelitian yang sama, sedangkan Angraini Frista Pratiwi Hatta meneliti masalah
bagaimana cara merekrut atau mengajak calon jama’ah, dan pendaftaran calon
dan umrah bukan masalah strategi perekrutan jama’ah calon haji dan umrah.13
d. Skiripsi Sutriani strategi pemasaran program haji dan umroh dalam meningkatkan
jumlah jamaah pada PT.Muhsinin Tour dan Travel Jempong Mataram, skripsi ini
11
Tirta Wijaya, Manajemen Pembinaan Jama’ah Haji Pada KBIH Ulul Al Baab Tanggerang
(Jakarta: Syarif Hidayatullah Press, 2011)
12
Shoimatur Rohmah, Tingkat Kepuasan Jama’ah KBIH (Studi kasus pada jama’ah haji Tahun
2011 Ar Raudhah Yokyakarta (Yokyakarta: Sunan Kalijaga Yokyakarta Press, 2012)
13
Angraini Frista Pratiwi Hatta, Manajemen Travel Haji dan Umrah dalam Merekrut Jama’ah (
Studi Kasus PT Aliyah Perdana Wisata) (Alauddin: UIN Press, 2015).
12
yaitu saudara ini meneliti masalah strategi pemasaran program haji sedangkan
bebrapa penelitian terdahulu akan tetapi juga mencoba membandingkan dengan beberapa
refrensi buku yang kira-kira relevan dengan masalah yang diangkat oleh peneliti.
Diantaranya yaitun:
Di salah satu karya buku yang ditulis oleh Ahcmad Nidjam Alatif Hanan yang
berjudul Manajemen Haji mencoba menjabarkan dari hasil pengkajian beliau dari
berbagai literatur mengenai ibadah haji yakni berkunjung ke Baitullah rumah Allah SWT
(Ka’bah) untuk melakukan beberapa ritual amalan, yakni: wukuf, tawaf, sa’i dan amalan
lainnya pada waktu yang sudah ditentukan, sekaligus menjawab seruan oleh Allah SWT
akan mendapatkan informasi baru dan keilmuan baru bahwasanya ibadah Haji itu tidak
hanya yang disampaikan oleh beliau, masih banyak yang belum dikupas dan dibahas
Buku selanjutnya yang dikarang oleh Imam Syaukani yang berjudul Manajemen
sebuah kegiatan yang selalu melibatkan keuntungan dalam prosesnya oleh organisasi
14
Sutriani, Strategi Pemasaran Program Haji Dan Umroh Dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah
Pada PT.Muhsinin Tour dan Travel Jempong Mataram, (Mataram: UIN Mataram Press, 2020)
15
Ahcmad Nidjam dan Alatief Hanan, Manajemen Haji (Jakarta: Cet; 4, PT Media Cita, 2006),
hlm. 5.
13
terhadap calon jama’ahnya bersifat patamorgana dan tidak dapat dimiliki. 16 Pandangan
atau paradigma seperti ini sepertinya di pandang dari pandangan ekonomi yang selalu
melibatkan untung dan rugi, bedahlnya kalau dipandang dari segi kegamaan atau sosial
haji yang meliputi beberapa unsure yang terlibat di dalamnya yaitu manajemen,
jama’ah haji. 17 Akan tetapi, walaupun Gazali Suyuti mengemukakan seperti itu, penulis
yakin ketika penelitian ini selesai akan menemukan hal yang baru, bisa saja mengkritik
F. Kerangkat Teori
1. Pengertian Manajemen
Secara bahasa, manajemen itu bersumber dari bahasa Inggris, Management, arti
sebagai suatu proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya-upaya
Dalam bahasa Arab istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam atau at-
tauzhim, yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan
16
Imam Syaukani, Manajemen Pelayanan Haji Di Indonesia , (Jakarta: Cet. 1, CV. Prasasti,
2009), hlm. 12.
17
Gazali Suyuti, Problematika Pelaksanaan Ibadah Haji, (Makassar: Cet. 1, Alauddin University
Press, 2013), hlm. 200.
18
Yunan Yusuf, Manajemen Dakwah.., hlm. 9.
14
Pengertian tersebut dalam skala aktivitas juga dapat diartikan sebagai aktivitas
menertibkan, mengatur dan berpikir yang dilakukan yang dilakukan oleh seseorang,
sehingga ia mampu mengemukakan, menata dan merapikan segala sesuatu yang ada di
menggerakkan suatu usaha yang bertanggungjawab atas sukses dan kegagalannya suatu
kegiatan atau usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kerja sama dengan
orang lain. 19
kemampuan untuk mengukur tujuan dengan tepat. Manakala para manejer mencapai
sasaran organisasi mereka, dikatakan bahwa itu berhasil. Efektivitas sering dilukiskan
dengan melakukan hal yang tepat, artinya kegiatan kerja yang membantu organisasi
segala sesuatunya, dan efektivitas itu berkaitan dan menunjang antara satu dengan
19
Ibid.., hlm. 10.
20
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: Galia Indonesia, 1996), hlm. 16.
21
M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 16.
15
lainnya. Mengenai efesiensi dan efektivitas dapat dilihat dalam firman Allah SWT
Agar manajemen itu dilakukan mengarah kepada kegiatan yang biasa secara
efektif dan efesien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi-fungsinya yang
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan diartikan sebagai bentuk awal dari berbagai rancangan yang akan
bisa mempengaruhi kehidupan atau kemajuan dari sebuah lembaga sehingga seseorang
atau lembaga sangat membutuhkan perencanaan yang matang dan strategis, sehigga
nantinya bisa memenuhi targen dan tujuan dari sebuah organisasi atau lembaga.
b. Pengorganisasian (organizing)
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat
dan tanggung, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif dan bisa memastikan
bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efesien guna
22
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: PT. Syamsil Cipta Media,
1428H/2007 M), hlm. 365.
16
pencapaian tujuan.
c. Pelaksanaan (actuating)
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut
dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang
tinggi.
kegiatan yang telah dirancang dari awal bisa berjalan dengan target yang diharapkan.23
sasaran tertentu.
karakter dan berbeda tingkat keilmuan dan pendidikan. Dalam Islam konsep dan
prinsip menejer ini dapat dikaitkan dengan tugas yang diembannya, yaitu bertanggung
23
Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana,
2008), hlm. 8.
24
Ahmad Fadli, Organisasi dan Administrasi (Cet. III; Kediri: Manhalun Nasin Press, 2002),
hlm. 26.
17
jawab terhadap semua aktifitas dan keputusan dalam organisasi. 25
Dari beberapa defenisi diatas tentang efektivitas dan manajemen maka dapat
disimpulkan bahwa efektivitas manajemen adalah pengukuran suatu proses kerja atau
KBIH adalah lembaga dalam bentuk organisasi yang berbadan hukum dan
Sampai saat ini, belum ada buku atau literatur yang baku yang coba membahas
tentang KBIH. Akan tetapi dengan segala daya upaya penulis akan mencoba
menggunakan berbagai data tertulis yang masih berantakan untuk coba dijadikan
kerangka teori dalam penulisan ini. Terdapat tiga kata kunci kewajiban pemerintah
pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, membuka diri terhadap adanya peran
serta masyarakat. Bentuk peran serta dan keterlibatan masyarakat itu, kini telah
melembaga dalam bentuk organisasi, KBIH, dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia
KBIH adalah mitra kerja pemerintah membimbing jemaah calon haji (pra-haji dan
paska haji). KBIH adalah penyelenggara swasta yang merupakan perpanjangan tangan
25
Yunan Yusuf, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 10.
26
Kelompok Empat Satu, Cara Mudah Naik Haji (Bandung: Cet VI; Penerbit Mizan, 1996) , hlm.
17
18
Departemen Agama sebagai pengemban UU dalam hal memberikan bimbingan
manasik haji. 27
berlatar belakang pesantren atau majelis ta‟lim yang kepentingannya untuk menimba
ilmu agama kepada para kyai, lebih khusus ilmu yang membahas tentang masalah
syariat termasuk didalamnya haji. Dari itu semua kemudian muncul keyakinan dari
para santri atau masyarakat yang merasa belum mampu melakuka ibadah haji secara
sempurna untuk meminta bimbingan haji secara langsung kepada para kyai dan ustadz
tersebut.
Departemen Agama tahun 2001 Farid Hadjiry, keberadaan KBIH berawal dari para
warga muslim Indonesia yang saat itu sedang melakukan studi atau bekerja di Arab
Saudi. Yang coba menawarkan jasa untuk melakukan pembinaan untuk melakukan
aktivitas ibadah haji. Baik itu ikut secara resmi oleh orang Arab yang sudah membuka
Harapan pemerintah sendiripun pada awalnya mengizinkan adanya KBIH adalah agar
dapat membina dan membimbing para jama’ah, agar para jama’ah dapat menjalankan
Selain itu kondisi obyektif jama’ah haji di dalam KBIHU Itu memahami ibadah
haji dengan tingkat pengetahuan mereka yang berbeda-beda baik yang berlatar
belakang pendidikan SD, SMP, SMA, S1, S2, dan ada juga yang tamatan pondok
pesantren. Hal ini membutuhkan persamaan persepsi atau pendapat dalam memandang
27
Deswandi, Teguh Arif, Panduan Praktis Haji dan Umrah (Jakarta: PT. Alex Media
Kumpotindo, 2009), hlm. 12.
19
sebuah masalah atau tema, sehingga nantinya bisa berjalan searah, selaras tanpa
melihat latar belakang pendidikan dan budaya. Sehingga nantinya pihak KBIHU
mampu menentukan pelayanan seperti apa yang setiap jama’ah butuhkan serta bisa
saling menghargi antara jama’ah dengan pihak pengurus KBIHU. 28 Pendekatan seperti
ini, dibutuhkan agar jama’ah mampu memahami sesuatu dengan cara step by step.
a. Tupoksi KBIH:
kementrian Agama.
Saudi
menyerap materi-materi.
28
Lihat Abdul Aziz Kustini, Ibadah Haji dalam Sorotan Publik (Persepsi Calon/Jama’ah Haji
tentang Pembimbingan dan Pelayanan Oleh KBIH dan Pemerintah di Indonesia dan Saudi Arabiah
(Jakarta: Puslitbang, 2007), hlm. 4.
20
c. Tugas dan fungsi KBIHU
Diberikan tugas oleh Direktur untuk mentaati peraturan dan pedoman yang
sudah disepakati.
Manasik haji merupakan proses peragaan setiap proses haji yang akan
dilaksanakan nantinya di tanah suci Makkah, pada saat dan waktunya ibadah haji
ditunaikan. 30 Proses pelaksanaan manasik haji dan umrah, para jama’ah haji secara
perkelompok diajarkan untuk rukun haji dan wajib haji dengan cara detail, agar tidak
ada satupun proses haji terlewatkan. Selain itu, jama’ah haji dan umrah belajar
bagaimana cara melakukan tawaf, sa‟i, wukuf, lempar jumrah, dan prosesi ibadah
lainnya dengan kondisi yang dibuat mirip dengan keadaan di tanah suci.
29
Ibid.., hlm. 5-7.
30
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-manfaat-manasik-haji.html,
Dikases pada tanggal 15 Agustus 2020 pada jam 07.16 Wita.
21
calon jama’ah haji tentang tujuan utama keberangkatan mereka ke tanah suci. Manasik
haji sangat bermanfaat bagi para calon jama’ah haji, karena setelah melaksanakan
manasik haji, para calon jama’ah haji akan dapat memahami hal-hal apa saja yang
harus dilakukan pada saat melakukan ibadah haji nantinya. Para calon jama’ah haji
juga mempelajari budaya, bahasa, dan kondisi alam di Arab Saudi.31 Jama’ah haji yang
telah dibekali dengan manasik haji akan terlihat berbeda dengan merreka yang haji
mandiri.
4. Persiapan di Indonesia
d) Menerima pendaftaran
i) Menyediakan mobilisasi
31
https://id.wikipedia.org/wiki/Manasik_Haji, 15 Agustus 2020 Dikases pada tanggal 15 Agustus
2020 pada jam 07.16 Wita.
32
Kementerian Agama RI, Tuntunan Praktis Manasik Haji da Umrah ( Jakarta: Kemenag, 2012),
hlm. 3.
22
5. Persiapan Pribadi yang Harus Dilakukan
a. Mental
sang Maha Cipta. Maka sebelumnya hati andapun harus bersih terlebih dahulu
dengan cara bertobat kepada Allah dengan sebenar-benarnya tobat dari segala dosa.
mengharapkan ridho-Nya dan jauhkan diri anda dari rasa ingin dipandang , ingin
Perlu diigatkan bahwa orang yang melaksanakan ibadah haji berarti telah
menunaikan ibadah haji. oleh sebab itu, sebaiknya anda membuat surat wasiat
sebelum berangkat untuk keluarga yang ditinggalkan agar dapat menghindari hal-
b. Pengetahuan
Persiapkan diri anda pula dengan ilmu dengan cara lebih banyak mendalami
syariat tentang tata cara ibadah haji, dengan demikian pelaksanaannya nanti, anda
mampu dengan tenang karena yakin denganilmu anda miliki dan tidak bingung jika
melihat perbedaan beribadah dengan jama’ah lain. Anda juga harus menghafal rute
tempat penting untuk itu kemampuan membaca peta itu juga penting dan banyak
manfaatnya. 33
33
Kementerian Agama RI, Tuntunan Praktis Manasik Haji da Umrah ( Jakarta: kemenag, 2012),
hlm. 4-5
23
Dalam manasik haji, yang perlu dipersiapkan sejak awal ialah mengahafal
zikir-zikir penting dan doa-doa , karena haji pada hakikatnya adalah zikir dan doa.
c. Kesehatan jasmani
Persiapkan kondisi fisik yang baik agar anda tetap sehat dan bugar selama
melaksanakan ibadah haji.lakukan senam dan berjalan kaki naik turun bukit setelah
waktu zhuhur dengan memakai sandal yang akan dipakai pada saat ibadah haji. hal
ini dilakukan sebagai langkah menyesuaikan cuaca di tanah suci kelak. Lakukan
latihan ini minimal sebulan sebelum keberangkatan dan selalu pula mengkonsumsi
d. Materi (uang)
Sebaiknya membawa uang sedikit lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk
menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Seperti mebayar dam (denda) yang tiba-
tiba naik, menolong pengurus anggota kelompok yang meninggal, menolong kawan
yang kehilangan atau kehabisan uang, dan bersedekah kepada pengemis yang
jumlahnya cukup banyak. 34 Mempersiapkan uang yang lebih demi penjagaan ketika
ke dalam kardus
34
Kelompok Empat Satu, Cara Mudah Naik Haji (Bandung: Cet VI; Penerbit Mizan, 1996), hlm.
40
24
Lem atau isolasi (untuk menempelkan kertas berisi pesan atau petunjuk)
Payung
Sandal
Al-Qur‟an terjemahan
Selain itu, ada bebrapa barang khusus yang harus dibawa oleh jama’ah laki-
f. Untuk pria
g. Untuk wanita
Mukena 2 buah.
25
Sesuai dengan ketentuan syariat. Jama’ah haji wanita harus disertai dengan
muhrimnya atau suaminya, atau bermuhrim kepada orang lain (sesuai dengan
ketentuan agama). Di samping itu, dalam setiap regu harus ada pria yang mengatur
a. Dapat Mengetahui Tentang doa-doa sunah mulai dari keluar rumah untuk
b. Dapat memberikan pemahaman mana yang wajib, rukun, sunah, dan haram saat
c. Dapat Mengetahui kondisi Makkah dan Madinah yang akan berguna untuk tidak
tersesat nantinya.
d. Bisa saling mengenal antara jama’ah satu dengan yang lainnya dan saling
bersahabat.
Dari paparan singkat di atas tadi, bahwasanya dalam proses bimbingan manasik
haji dan umrah lebih mengenal lingkungan seperti apa yang mereka alami, budayanya
a. Standar Pelayanan
1) Pelayanan
35
Kementerian Agama RI, Tuntunan Praktis Manasik Haji da Umrah (Jakarta: Kemenag, 2012),
hlm. 4-5.
36
Ibid., hlm. 6.
26
yaitu suatu cara menolong orang dan mempermudah orang untuk mengakses
sesuatu serta mendapatkan sesuatu yang diinginkan dengan cara yang lebih
dalama sebuah lembaga atau organisasi untuk sama-sama saling membantu agar
layanana yaitu yang memberikan menyediakan jasa pelayanan itu sediri seperti
lembaga atau organisasi. Sedangkan kedua adalah yang menjadi sasaran yang
akan dilayani atau konsumen seperti masyarakat umum dan para jama’ah. 38
2) Pelayanan Publik
dan melengkapi berkas-berkas yang diperlukan oleh rakyat. Selain itu, yang
menjadi pemberi layanan public ini adalah pemerintah itu sendri sebagai
pelayan rakyat, sedangkan yang menerima pelayanan public adalah rakyat itu
yang mendasar.
37
http://kamusbesarbahasaindonesia/online.web.id/layan, 17 Desember 2020
38
http://ribuanpengunjung.wordpress.com/2009/12/28/konsep-pelayanan-prima/, 18 Desember
2020
39
UU No 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
27
tentang pelayana public mendefinisikan bahwa segala sesuatu yang bertujuan
berubah.
public itu sudah sejak lama diputuskan dan ditentukan. Keputusan itu
(1) Inpres No 1 Tahun 1995 tentang perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan
20/1996.
40
Ejournal Ilmu Pemerintahan Volume 3, Nomor 1, 2015, h. 328, 20 Agustusi 2020
41
Muhammad Ali Yusni Studi Tentang Pelayanan Haji Di Kota Samarinda (Samarida, Samarida
Press, 2015), hlm.328
28
(3) Surat edaran menkowasbangpan no. 56/MK. Wasbangpan/6/98; surat
kualitas pelayanan.
(4) Kep. Menpan NO. 81/1993 tentang pedoman tatalaksana pelayanan umum.
(5) Surat edaran depdagri No. 100/757/OTDA tentang pelaksanan kewenagan wajib
dan standar pelayanan minimum, pada tahun 2002 8. Kep. Menpan No:
publik.42
adanya nilai yang tinggi atas pelayanan tersebut. Tanpa adanya standar
pelayanan publik maka akan sangat mungkin terjadi pelayanan yang diberikan
jauh dari harapan publik. Dalam keadaan seperti itu akan timbul kesenjangan
menyengaja dan menuju. Didalam Al-Qur’an banyak di temukan kata Haji yaitu di
42
http://Journal Ilmu Pemerintahan Volume 3, Nomor 1, 2015, 28 September, 2020.
29
surat Al-Baqarah (2) ayat 189 dan 197, QS Ali Imran/3: 97, QS At-Taubah/9: 3, dan
QS Al-Hajj/22: 27. Penyebutan kata haji dalam beberapa ayat Al-Qur’an membertahukan
bahwa rukun islam yang ke lima ini sangat penting bagi kesempuranan islamnya.
Haji secara istilah dapat diartikan seperti sengaja mengunjungi temapat atau
bahwasanya ibadah haji yaitu bepergian atau musapir ke Masjidil Haram serta
menunaikan ibadah tertentu, seperti tawaf, sa’I dan wukuf di Arafah. Senada dengan itu
itu, Prof. Dr. Muhmud Syaltut menjelaskan bahwa haji adalah ibadah yang
dilaksanakan manusia sebagai ibadah ruh (hati), fisik, dan harta benda, yang berbeda
amalan yaitu: wukuf, tawaf, sa‟i dan amalan lainnya pada masa tertentu, demi
memenuhi panggilan Allah swt dan mengharapkan ridho-Nya. Haji merupakan rukun
Islam yang kelima yang pelaksanaannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
43
Masrul Huda, Isyubahat Seputar Haji dan Umrah (Solo: Tinta Media Solo, 2012), hlm. 1-2.
30
Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwah, dan bertakwalah
kepada- Ku Hai orang-orang yang berakal. 44
Rangkaian kegiatan manasik haji, baik yang berupa rukun maupun syarat wajib
haji seluruhnya dilakukan di tempat-tempat yang telah ditetapkan oleh Syari’at, antara lain
termaksud ziarah ke makam nabi Muhammad SAW di Madinah. Semua tempat ini
beraada di wilayah kerajaan Arab Saudi dan tidak berubah hingga akhir zaman.
untuk melaksanakan ibadah haji dapat digolongkan ke dalam dua penertian, yaitu:
yang antara lain meliputi kesehatan jasmani dan rohani, kemampuan ekonomi yang
cukup bagi dirinya maupun keluarga yang ditinggalkan, dan didukung oleh pengetahuan
agama khususnya tentang manasik haji. Kedua, kemampuan umum yang bersifat
eksternal yang harus dipenuhi oleh lingkungan (Negara dan pemerintah) mencakup
keamanan dalam perjalanan, fasilitas akomodasi, transportasi dan hubungan antar negara
Ibadah haji diwajibkan Allah swt kepada kaum muslimin yang telah mencukupi
syarat-syaratnya, menunaikan ibadah haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup yang
kedua kali dan seterusnya adalah sunnah. Akan tetapi bagi mereka yang bernazar
firman Allah SWT yang terkandung dalam al-Qur’an dalam surat Al- Hajj (22) ayat 27
44
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: PT Syamsil Cipta Media,
1428H/2007 M), hlm. 48.
45
Nuruddin Shiddiq, Tuntunan Manasik Haji, (Jakarta: Cet. I, T. Syamsil Cipta,2001), hlm. 2.
31
yaitu:
Artinya:
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh”.46
Selanjunya dalam Al-Qur’an Allah SWT berfitman dalam surat Al-Imran (2) ayat
46
Kementerian Agama RI, Al-Quran, Tajwid, Dan Terjemahannya (Bogor: PT. Syigma Examedia
Arkanleema, 2007), hlm. 335.
47
Kementerian Agama RI, Al-Quran, Tajwid, Dan Terjemahannya (Bogor: PT. Syigma Examedia
Arkanleema, 2007), hlm. 497.
32
Dengan bunyi ayat Al-Quran di atas, maka menunaikan ibadah haji bagi seorang
Menunaikan ibadah haji hendaklah sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh Rasulullah.
Oleh karena itu, dalam mengerjakannya harus berpedoman pada syarat, hukum, dan
sunnahnya.48
1) Islam
2) Baligh (dewasa)
seperti;
b) Ilmu, memiliki pondasi keilmuan tentang haji dan umrah serta bisa
48
Said Agil Husin AlMunawar dan Abdul halim, Fiqih Haji (Jakarta Selatan: Ciputas Press,
2002), hlm. 1
49
Said Agil Husin AlMunawar dan Abdul halim, Fiqih Haji (Jakarta Selatan: Ciputas Press,
2002), hlm. 2-3.
33
Rukun haji ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan
tidak diganti dengan yang lain dan apabila ditinggalkan maka hajinya menjadi tidak
Peristiwa Ihram adalah sebagai star atau memulai proses rangakian awal
ibadah haji dan umrah seperti memasang pakaian Ihram serta memulai niat
Wukuf di Arafah bisa dikatakan sebagai ritual berdiam diri, dzikir dan
Sa’i yaitu peristiwa berjalan dan berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah
Tahallul awal dan akhir yaitu memotong rambut sedikit setelah melaksanakan
Sa’i
Tertib yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang
tertinggal.
Rukun haji yang dilakukan oleh jama’ah haji dan umrah bertujuan untuk
melakukan dan menjadikan amalan-amalan sebagai syarat sah saat melakukan ibadah
haji dan umrah. Selain itu, wajib haji adalah serangkaian ritual yang dilakukan sebagai
pelengkap dalam ibadah haji dan umrah. Apabila dalam proses kegiatan haji dan umrah
ada yang terlewatkan atau lupa dilaksanakan, maka hajinya tetap dikatakan sah. Akan
tetapi, harus memenuhi atau mebayar Dam (denda). Adapun yang termasuk kategori
34
Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah
berpakaian ihram.
kota Mekkah.
Dari penjelasan dan paparan yang disampaikan dan diceritakan oleh para
penulis.
G. Metodelogi Penelitian
suatu metode. Jadi metodologi penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari
peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian dan dari sudut filsafat metodologi
50
Djufri M. Mangkuto, Panduan Praktis Manasik Haji Sesuai Sunnah Rasulullah SAW
(Jakarta: Cet: III, Sinar Grafika Offset,2009), hlm. 8.
35
penelitian merupakan epistemologi penelitian. Dan adapun rangkaian metodologi yang
a. Jenis Penelitian
memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian, baik itu
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah serta orang yang member
data itu disebut dengan Informan. 51 Diantaranya adalah penggunaan studi kasus
Lombok Tengah, yang menjadi narasumber pada penelitian ini adalah beberapa
objek yang akan diteliti. Seperti beberapa orang dari anggota KBIHU NW
Lombok Tengah, jama’ah Haji, serta jama’ah calon haji dan umrah. Penelitian
ini akan dilakukan pada tanggal 01 Juni 2021 samapi dengan waktu 01
c. Pendekatan Penelitian
51
Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja Kerta Karya, 1998), hlm. 6
52
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian ( Bandung: Alfabeta, 2006 ), hlm. 35.
36
informasi nantinya dari calon informan/informan. Peneliti akan menggunakan
besar sudah mencakup semuanya. Ini menandakan bahwa setiap disiplin ilmu
penelitian, sehingga penelitian dari peneliti menjadi ilmiah. Dalam melakukan pecarian
data dan informasi yang dibutuhkan membutuhkan cara, tekhnik dan metode
pengumpulan data merupakan prosedur yang sangat menentukan baik tidaknya suatu
penelitian. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan pariset untuk mengumpulkan data.53 Metode pengumpulan data yang dipilih
53
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, dengan kata pengantar oleh Burhan
Bungin, Edisi Pertama ( Cet. IV; Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 93.
37
literature-literatur yang bisa dikatakan relevan dengan masalah yang ingin dicari
buku-buku, buku ensiklopedia, karya ilmiah, jurnal dan sumber data lainnya
1) Observasi
diatas pertimbangan bahwa data yang dikumpulkan secara efektif bila dilakukan
dengan cara bersentuan langsung dengan objek penelitian dan tidak bersentuahn
langsung dengan objek penelitian. Yang menjadi alat metode ini adalah panca
indra peneliti, dan seluruh anggota tubuh peneliti, metode observasi digunakan
oleh peneliti untuk mencari jawaban dari rumusan masalah seperti manajemen
Tengah.
54
Husaini Usman Poernomo, Metodologi Penelitian Sosial ( Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.
54.
38
pertanyaan kepada innforman. 55
mendalam dan wawancara non structural, yang dilakukan dengan lepas namun
3) Metode Dokumentasi
jurnal, karya tulis ilamiah, foto kegiatan, laporan kegiatan, notulen dan
teks, foto-foto dan lain sebagainya, yang bertujuan untuk menemukan data yang
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis data kualitatif yang
bersifat induktif yaitu dengan cara menganalisis data yang bersifat khusus (fakta
Menurut Kirk dan Muller yang dikutip Moleong, penelitian kualitatif adalah
55 5
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek ( Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009 ), hlm. 222.
56
Husaini Usman dan Pornomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial ( Cet. VI; Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2011 ), hlm. 73.
57
Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: UGM Press, 1999 ), hlm. 72.
58
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Cet .I; Jakarta: Kencana, 2007 ), hlm. 196.
39
tradisi dari ilmu sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasan sendiri. Senada dengan itu, Lincoln dan Guba mengatakan
bahwa penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks
dan suatu kebutuhan. 59 Hal ini sangat berpengaruh agar dalam pengumpulan informasi
oleh lebaga KBIHU dalam proses pembimbingan manasik haji dan umrah. Maka, peran
informan merupakan hal yang sangat penting dan perlu. Penentuan sampel atau
informan dalam riset metodelogi kualitatif bertujuan untuk medapatkan informasi yang
menyeluruh dan detail. Serta penunjukan calon informan itu juga dilakukan dengan
Selain cara yang diatas penulis juga mengandalkan informasi dari beberapa
H. Sitematika Pembahasan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing
menampakkan titik berat yang berbeda, namun dalam satu kesatuan yang saling
BAB I Pendahuluan
Berisi pendahuluan yang merupakan garis besar dari keseluruhan pola berpikir
59
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 24.
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009 ), hlm. 221.
40
dan dituangkan dalam konteks yang jelas serta padat. Atas dasar itu deskripsi skripsi
diawali dengan lastar belakang masalah yang terangkum didalamnya tentang apa yang
penggambaran secara sekilas sudah dapat ditangkap substansi skripsi. Selanjutnya untuk
lebih memperjelas maka dikemukakan pula tujuan penelitian baik ditinjau secara teoritis
maupun praktis. Penjelasan ini akan mengungkap seberapa jauh signifikansi tulisan ini.
Kemudian agar tidak terjadi pengulangan dan penjiplakan maka dibentangkan pula
berbagai hasil penelitian terdahulu yang dituangkan dalam tinjauan pustaka. Demikian
pula metode penulisan diungkap apa adanya dengan harapan dapat diketahui apa yang
menjadi jenis penelitian, pendekatan, sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis
demikian, dalam bab pertama ini tampak penggambaran isi skripsi secara keseluruhan
namun dalam satu kesatuan yang ringkas dan padat guna menjadi pedoman untuk bab
Di bagian ini diungkapkan seluruh data dan temuan penelitian. Dalam hal ini,
peneliti sebisa mungkin menjaga jarak dan menahan diri untuk tidak mencampuri fakta
terlebih dulu. Untuk judul bab paparan data dan temuan dibuat judul bab tersendiri yang
merefleksikan isi bab dan tidak harus menurunkan kembali kata “Paparan Data dan
41
teoretik sebagaimana diungkap di bagian Pendahuluan. Jadi, peneliti tidak menulis ulang
data-data atau temuan yang telah diungkapkan di Bab II. Untuk judul bab pembahasan
dibuat bab tersendiri yang merefleksikan isi bab dan bukan menaikkan kata
BAB IV Penutup
42
I. RENCANA KEGIATAN PENELITIAN
43
44
BAB II
KBIH NW Lombok Tengah adalah salah satu KBIH yang ada di Kabupaten
Lombok Tengah KBIH ini berada di kota Praya Atau kelurahan Praya kecamatan
Praya Kabupaten Lombok Tengah Persis berada di tengah – tengah kota Praya. alamat
KBIHU NW Lombok Tengah ini adalah di Yayasan Pondok Pesantren Munirul Arifin
(YANMU NW) Praya yang beralamatkan di jalan Basuki Rahmat kampung Rabithah
Praya kelurahan Praya kecamatan Praya Kabupaten Lombok tengah Nusa Tenggara
Barat.
Pada tahun 2004 KBIHU ini berdiri atas instruksi PBNW (pengurus besar
Nahdatul Wathon) saat itu ummi HJ. Ummi Siti Raihanun Abdul Majid untuk
mendirikan sebuah yayasan atau lembaga yang bergerak pada bidang jasa pelayanan dan
penyelengara ibadah haji dan Umrah. Alasan latar belakang untuk mendirikan KBIH
adalah membantu pemerintah daerah untuk membantu calon jama’ah haji yang sudah
berdaftar atau berangkat bisa di bimbing oleh pihak yang berpengalaman dan
Khususnya jama’ah NW (Nahdlatul Wathan) yang sudah ber daftar atau berangkat ke
tanah suci bisa bergabung atau di bimbing oleh para tuan guru atau masaikh yang ada
NW) Praya yang beralamatkan di jalan Basuki Rahmat kampung Rabithah Praya
kelurahan Praya kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat.
61
Dokumen profil KBIHU NW Lombok Tengah Dikutip pada tanggal 21 Agustus 2021.
Sehingga pada tahun 2005 berdiri lah KBIH NW Lombok Tengah ini dengan ketuanya
yakni TGH. L. Gede Muh Ali Wire sakti Amir Murni LC., M..A sampai saat ini. Pada
tahun 2006 KBIH ini memberangkatan perdana jama’ah nya yakni sebanyak 45 orang
yang terdiri dari 24 laki laki dan perampuan 21, sampai saat ini jumlah jama’ah haji
yang ada di KBIH NW Lombok tengah ini sebanyak 760 mulai tahun 2006-2021. Tahun
2021 sampai tahun 2050 KBIH ini berpusat di pondok pesantren YANMU NW Praya ini
Kemudian, pada tahun 2019 KBIHU NW Lombok Tengah yang dulunya bernama
KBIH Yanmu Praya ini berubah nama menjadi KBIHU NW Lombok Tengah. Dengan
2. Letak Geografis
Kabupaten Lombok Tengah terdiri dari beberapa KBIHU. Di kota Praya terdapat
beberapa KBIH yaitu : KBIH AL Madani yang di Diao yang di pimpin oleh TGH
Fahrurozi Lc, KBIH Yatofa Bidak yang ada di montong kelep dusun bidak yang di
pimpin oleh TGH, Ahmad Padli Tahir, dan KBIHU NW Lombok Tengah ini terletak di
Tengah-Tengah kota Praya dan dipimpin oleh TGH, Lalu Gede Ali Sakti Amir Murni,
a. Visi
b. Misi
62
Dokumen profil KBIHU NW Lombok Tengah Dikutip pada tanggal 21 Agustus 2021.
63
Dokumen profil KBIHU NW Lombok Tengah Dikutip pada tanggal 21 Agustus 2021.
45
1) Menyelenggarakan bimbingan haji dan umrah bagi jama’ah calon haji
pembelajaran
seperti ziarah ke makam Rasulullah dan tempat tempat ijabah lainya, ziarah ke
kediaman para ulama’-ulama’ yang ada di Mekkah dan Madinah, ziarah kepusat
pusat peninggalan kebudayaan pada zaman permulaan Islam yang ada di sekitar
c. Tujuan
2) Memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi para jama’ah calon haji mulai dari
64
Dokumen profil KBIHU NW Lombok Tengah Dikutip pada tanggal 21 Agustus 2021.
65
Dokumen profil KBIHU NW Lombok Tengah Dikutip pada tanggal 21 Agustus 2021.
46
4. Struktur organisasi
Pengurus
Ketua
Pembimbing
Sumber: papan struktur Organisasi Yayasan Yanmu Praya KBIHU NW Lombok Tengah
Dari papan struktur kepengurusan KBIHU NW Lombok Tengah yang ditampilkan di atas
a. Ketua
Lombok Tengah
Memberikan informasi pada wakil ketua mengenai calon jama’ah haji yang
47
Mendapatkan tugas untuk menjadi pihak penaggung jawab sepenuhnya di
b. Wakil ketua
Membimbing jama’ah
c. Sekertaris
surat penting
d. Bendahara
e. Pembimbing
48
pembimbingan sebelum keberangkatan, pembimbingan waktu keberangkatan,
pembimbingan di tanah suci makkah serta pembimbingan setelah ibadah haji dan
umrah dilakukan atau saat kembali ke tanah air juga mejadi tangung jawab
pembimbing.
6 2011 48 27 75
7 2012 20 22 42
8 2013 31 30 61
9 2014 37 39 76
10 2015
11 2016 28 20 48
12 2017 57 36 93
13 2018 27 22 49
14 2019 23 21 44
15 2020 14 7 21
Jumlah 424 336 760
6. Uang Bimbingan
KBIHU NW. Berdasarkan wawancara dengan Bendahara Mansub Amri, QH., S.Pd.I
Menyatakan bahwa, uang bimbingan yang dibayar oleh jama’ah dalam proses
pembimbingan manasik haji dari KBIHU NW Lombok Tengah itu terbilang
49
cukup murah yaitu sebesar 2.500.000 untuk saat sekarang ini. Sedangkan waktu
KBIHU NW Lombok Tengah baru-baru muncul jama’ah haya disiruh bayar
untuk proses bimbingan manasik haji yakni 1.000.000 itu pada tahun 2005, dan
mulai naik pada tahun 2015 sampai 2020 menjadi 2.500.000.66
jama’ah, di waktu yang berbeda pada saat melakukan proses wawancara dengan salah
satu jama’ah yang ber inisial W mengatakan KBIHU NW Lombok Tengah itu uang
dalam manasik haji dan Umrah lumayan murah, ini menjadi nilai lebih dari manajemen
7. Materi bimbingan
66
Hasil wawancara pada tanggal 13 juli tahun 2021 dengan Patihi Sekertaris KBIHU NW Lombok
Tengah
67
Hasil wawancara pada tanggal 13 juli tahun 2021 dengan Jama’ah KBIHU NW Lombok Tengah.
50
3 Cara cara pelaksanaan haji TGH Mustamin
a. Ihrom dari ifrod Hafifi, Lc
b. Haji tamatu’
c. Haji Qiran
4 Penjelasan rukun rukun haji dan Umrah TGH MansubAmri
a. Ihrom dan miqob QH., S.PdI
b. Wukuf dan rangkaiannya
c. Tawaf dll
5 Lanjutkan rukun haji dan unroh TGH Fathul Aziz
a. Sai dan rangkaiannya
b. Tahallul
c. Tartib
6 Wajib wajib haji TGH Ahyar Rosyidi,
a. Ihrom dari miqob S.Pdi
b. Mabit di Muzdalifah
c. Mabit di Mina
d. Melontar
e. Tawaf wada
7 Larangan larangan ihrom selama pelaksanaan haji dan umrah TGH Jalaluddin
QH., S.PdI
8 Manasik haji TGH Mashur Rajab,
a. Berpakaian ihrah QH., S.Pd., M.Pd
b. Tawaf
c. Sa’i
d. MelontarjUmrah
e. Tahallul
9 Tata cara dan hikmah serta hal hal penting dalam haji TGH Mashur Rajab,
a. Pakaian ihram QH., S.Pd., M.Pd
b. Thawaf
c. Sa’i
d. Tahallul menggunting rambut
10 Adat dan lingkungan Arab Dr.TGH Zainal
a. Adat kebiasaan orang Arab karakter Arifin Munir M.Ag
b. Kondisi alam daerah perhajjian
TGH. Saipullah
c. Sikap dan pergaulan antartar bangsa
yusuf
11 a. Tempat-tempat memasang niat dalam semua TGH Khotibuddin
pelaksanaan haji dan umrah QH. S.Pdi
b. Tempat tempat bersejarah Makkah dan madinah
Hikmah berhaji TGH Ahyar
a. Waktu tua dan muda RosyidiS.Pdi
b. Orang kaya miskin
51
c. Cara mendapatkan haji mabrur
Pelaksanaan ibadah dalam musafir TGH Mansub
a. Berwudu’dalam musafir QH.,S.Pdi
b. Shlat Qasar jama’ dan lain sebagainya
Kaifayat dan pelaksanaan wudu’shlat dan sebagainya ketika TGH Mashur Rajab,
uzur /sakit QH., S.Pd., M.Pd
a. Pemantapan mental jama’ah Dr.TGH Zainal
b. Gambaran kondisi jama’ah ketika berada di asrama, air Arifin Munir M.Ag
port, pesawatdan hotel
8. Pembimbing
68
Arsip Kegiatan Program-Program Pembinaan pada KBIHU NW Lombok Tengah.
52
Di dalam penyampaian Manasik haji pihak KBIHU NW Lombok Tengah
Minggu sekali oleh para pemimbing yang ada di KBIHU NW Lombok Tengah tersebut.
Isi manasik membahas tentang haji dan rukun refresinya dari kitab fiqih haji dan buku
Lombok Tengah
terbilang cukup sering dilakukan, sebagai salah satu mitra kerja dari kementrian Agama di
Kabupaten Lombok Tengah. Lembaga KBIHU memiliki tanggung jawab sebagai pihak
pelaksana dari pihak penyelenggaran kegiatan ibadah haji dan umrah, selain itu, setelah
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, pihak kementrian selalu melakukan evaluasi,
audit internal dan eksternal untuk melihat sejauh mana kesiapan, tanggung jawab, dan
pelayanan maksimal bagi masyarakat dan jama’ah haji dan umrah khusunya.
merancang rencana tindak lanjut terhadap proses pembimbingan manasik haji dan umrah.
Baik itu yang bersifat andministratif, pengurusan Visa, dan lain sebagainya yang berkaitan
dengan pembimbingan manasik haji dan umrah. Adapaun beberpa program yang dilakukan
dan dilaksanakan oleh KBIHU NW Lombok Tengah, untuk memperkuat keilmuan dan
memperkuat ingatan serta hafalan bacaan proses haji dari awal samapai selesai, adalah
sebagai berikut:
69
Arsip Kegiatan Program-Program Pembinaan pada KBIHU NW Lombok Tengah.
53
1. Pembimbingan jama’ah sebelum Keberangkatan
tanah suci makkah melakukan pembimbingan manasik haji dan umrah, supaya
masyarakat atau jama’ah bisa melakukan proses ritual haji secara tertib. Proses
kelas, dan aula, sedangkan yang dilkaukan di luar lingkungan KBIHU dikarenakan
kurangnya sara dan prasarana serta fasilitas yang belum lengkap sepenuhnya di KBIHU
NW Lombok Tengah.
memberitahukan tentang cara memakai pakaian Ihram, larangan ketika Ihram, Thawaf,
sa’I, wukuf, lontar jumrah, serta amalan- amalan lain. Untuk menyampaikan materi-
materi yang bersifat teori pihak KBIHU NW Lombok Tengah menyediakan tempat biar
lebih nyaman dan tenang seperti di aula yayasan, kelas, masjid dan asrama haji Kota
Mataram.
Sesaat setelah mereka mendapatkan wejangan dan materi para jama’ah juga
mendapatkan materi yang bersifat praktik lapangan, yang akan mampu mendukung
para jama’ah untuk lebih terbiasa melakukan proses haji dan umrah di tanah suci
makkah nantinya. Untuk melakukan kegiatan praktik harus mengarahkan para jama’ah
kota mataram dan dibimbing langsung oleh: Tim pembimbing KBIHU NW Lombok
Tengah.70
Seperti pernyataan dari salah satu jama’ah KBIHU NW Lombok Tengah yang
70
Laporan Kegiatan Perjalanan Ibadah Haji, KBIHU NW Lombok Tengah Tahun 2016 / 2019
54
sudah melaksanakan haji dan Umrah pada tahun 2019 lalu pada saat diwawancara
sebagai berikut:
“selama melakukan proses haji dan Umrah di tanah Suci Makkah, kami selalu
dikontrol dan dibimbing bagaimana proses pelaksanaan haji dan Umrah yang
baik dan benar, suapaya nantinya tidak melakukan kesalahan dalam proses
melakukan ibadah haji dan Umrah. Sehingga hususnya saya menjadi tenang
dalam melaksanakan ibadah haji dan Umrah karena ada yang membimbing,
membina dan mengarahkan agar tidak terjadi kesalahan” 71
jama’ah buku panduan tentang ibadah haji dan umrah, yang nantinya bisa memudahkan
2. Pemberangkatan
informasi yang berkaitan dengan kesiapan jama’ah dari segi mental dan kelengkapan
Setelah sampai di Arab Saudi baik di Mekkah ataupun Madinah tidak ada
satupun kegiatan jama’ah yang terlepas dari pengawasan, bimbingan dan pembinaan
71
Hasil wawancara pada tanggal 11 Agustus tahun 2021 dengan Jama’ah KBIHU NW Lombok
Tengah.
55
Selama jama’ah dan pembimbing berada di makkah akan melakukan proses
kegiatan yaitu: Thawaf Qudum dan Umrah, ibadah di masjidil haram, pemotongan
hewan qurban, Ziarah ke jabal tsur, Jabal Nur, jabal Rahmah, dan ARMINA
melakukan Haji Tamattu, Tausiyah, Wukuf, melontar JUmrah Ula, Wustho, dan
Aqobah, ceramah agama tentang fathul Mekkah (penakulukan kota Mekkah), belanja
antara lain : Sholat Arba’in, Ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, pemakaman
baqi’, ziarah ke masjid Quba, Qiblatain, dan Jabal Uhud, Taushiah Agama, berkunjung
kegiatan Haji dan Umrah telah selesai maka jama’ah akan pulang ke Tanah Air sesuai
dengan jadwal yang telah di tentukan oleh Pemerintah melalui Kementrian Agama.
pun sudah kembali kepada keluarga masing-masing. KBIHU NW Lombok Tengah pun
merancang berbagai program bagi para alumni untuk merekatkan silaturahmi antara
alumni.
56
• Mengadakan kegiatan sunatan massal.
5. Fasilitas Pelayanan
Bimbingan
NW Lombok Tengah dan di lingkungan asrama haji Mapak Loang Balok kota mataram
berupa materi yang bersifat teori dan materi bersifat praktik, sehingga menjadi bekal
jama’ah untuk lebih mengeri dan memahami rangkaian ibadah haji dan umrah di tanah
suci Makkah nanti. Yang memberikan materi kepada jama’ah adalah para pembimbing
Pendampingan Ziarah
Transportasi
untuk barang.
73
Arsip Kegiatan Program-Program Pembinaan pada KBIHU NW Lombok Tengah
74
Arsip Kegiatan Program-Program Pembinaan pada KBIHU NW Lombok Tengah
57
dengan kondisi di Arab Saudi.
Umrah
Dengan program Umrah maulid Nabi Muhammad SAW, program Umrah liburan, dan
Tengah
Lembaga KBIHU NW Lombok Tengah adalah salah satu dari lembaga yang
bergerak di bidang haji dan umrah yang berada di Lombok Tengah. Lembaga KBIHU
1. Perencanaan (planning)
lembaga dan pelayanan kepada jama’ah haji dan umrah sehingga terciptanya
manajemen pelayanan yang baik, aman dan nyaman. Pada saat mau menyusun
a) Arah dan tujuan lembaga yaitu berarti sebuah perencanaan harus jelas apa
b) Rancangan rencana yaitu suatu tingkat keberhasilan yang harus dapat diukur
d) Sesuai kenyataan yaitu sesuatu yang sesuai dengan kemampuan dan sumber
75
Arsip Kegiatan Program-Program Pembinaan pada KBIHU NW Lombok Tengah
58
daya yang ada, harus seimbang tetapi tetap ada tantangan didalamnya.
e) Rancangan waktu yaitu ada batas waktu yang jelas, sehingga bisa dinilai dan
dievaluasi. 76
Hal senada juga disampaikan oleh Sekertaris KBIHU NW Patihi QH, M.H
Dari penjelasan yang disampaikan oleh narasumber tadi maka peneliti dapat
76
Arsip Kegiatan Program-Program Pembinaan pada KBIHU NW Lombok Tengah
77
Patihi, Sekertaris KBIHU NW Lombok Tengah, Wawancara, Praya, 10 Juli 2021
59
sebagai peraga pada saat manasik haji dan umrah nantinya. 78
2. Pengorganisasian (organizing)
perencanaan yang sudah di susun dan rirancang sedemikian rupa terus dibuatkan bagan
atau wadah untuk nantinya bisa dikontrol dan bisa di jalani sebagaimana yang sudah
menjadi perencanaan sebelumnya, sehingga bisa berjalan dengan terarah dan tersusun
dengan rapi.
Dalam organizing ini lembaga KBIHU bisa membuatkan wadah atau tempat
78
Mashur Rajab, Wakil Ketua KBIHU NW Lombok Tengah, Wawancara, Praya, 29 Agustus 2021
79
Patihi, Sekertaris KBIHU NW Lombok Tengah, Wawancara, Praya, 20 Juli 2021
60
sekaligus harus wadah itu harus dipenuhi oleh tugas dan fungsinya sehingga mereka
yang menempati wadah atau posisi itu bisa bertanggung jawab dengan baik. Selain itu,
dalam organizing ini juga bisa difungsikan sebagai tempat uji coba SDM dan SDA dari
sebuah lembaga apakah sudah professional dan kompeten dibidang haji dan umrah.
Berdasarkan posisi yang sudah di tentukan dalam sebuah lembaga KBIHU akan
a. Ketua
Menjadi tim audit internal bagai lembaga KBIHU demi kelancaran dari
Sekaligu menjadi audit internal bagai devisi dan posisi-posisi yang ada di
Memberikan informasi pada wakil ketua mengenai calon jama’ah haji yang
b. Wakil ketua
Membimbing jama’ah
c. Sekertaris
61
Diberikan tugas untuk pengurusan masalah paspor dan menyusun notulen
setiap bulannya dari hasil kegiatan.
Mencatat pendaftar yang berdaftar di KBIHU
Mengatur jama’ah ke bank untuk menerima pendaftaran Dan kekantor
kementerian agama untuk mendapatkan Nomor porsi
Menyiapkan tempat manasik
Mengatur jalannya manasik
d. Bendahara
tau penunjuk arak bagi proses praktik manasik haji dan umrah sehingga calon
jama’ah haji menjadi lebih terbiasa, faham dan fasih dalm melakukan ritual haji
80
Mashur Rajab, Wakil Ketua KBIHU NW Lombok Tengah, Wawancara, Praya, 19 Agustus 2021
62
3. Pelaksanaan (actuating)
devisi yang sudah ditunjuk yang tertuang dalam bentuk Struktur kepengurusan lembaga
sehingga bisa berjalan dengan apa yang sudah direncanakan. Sehingga, dalam proses
menjalankan fungsi dari devisi itu lembaga bisa melihat kinerja dan pekerjaan yang
pembimbingan manasik haji dan umrah sebagai bentuk eksekusi dari perncanaan yang
sudah disusun dan melihat kinerja dari devisi-devisi yang sudah dibentuk sebelumnya.
Sehingga, ada beberapa kebutuhan yang harus dipersiapkan oleh lembaga KBIHU NW
berimbas kepada ketertiban, dan kenyaman jama’ah calon haji dan umrah.
Tabel 1: Jadwal Bimbingan Manasik Haji dan Umrah KBIHU NW Lombok Tengah
81
Patihi, Sekertaris KBIHU NW Lombok Tengah, Wawancara, Praya, 25 Agustus 2021
63
sepintas tentang lembaga Arifin Munir, Lc pembimbingan
KBIHU haji dan umrah
2 - Ahad 27 - Menyampaikan peraturan M.Ag dilakukan di
Januari pemerintah tentang kegiatan waktu pagi pada
2019 ibadah haji dan umrah - TGH Mansub hari minggu
- Memberikan penjelasan - Lokasinya
terkit ilmu akidah dan QH.,M.Pd bertempat di
akhlak masjid, alula,
3 - Ahad 03 - Memberikan informasi - TGH Ahyar Rosyidi, ruang kelas
Februari tentang kebudayaan di tanah KBIHU NW
2019 suci Makkah dan Orang M.Pd Lombok Tengah,
Arab serta di Asrama
4 - Ahad 10 - Memberikan arahan tentang - TGH Mustamin Haji loang Balok
Februari perjalana ibadah haji dan Kota Mataram
2019 umrah Hafifi Lc., M.Pd - Kegiatan dari
proses
- Memberitahuna tentang
bagaimana caranya - TGH Burhanuddin pembimbingan
bertayammum, solat jama’ manasik haji dan
S.Ag umrah dilakukan
serta solat qashar
pada jam 08.30
5 - Ahad 17 - Melakukan pembimbingan sampai dengan
Februari mansik haji dan umrah - TGH Saefullah
jam 12.00 Wita
2019 tapan awal
6 - Ahad 24 - Melaksankan proses Yusuf, S.Kom.I
Februari pembimbingan masik haji
2019 dan umrah tapan selanjutnya - TGH Sukandi S.Pd.I
7 - Ahad 03 - Pelaksanaan pembimbingan
Maret manasik haji tahapan - TGH Halim Ansori
2019 berikutnya
QH., M.Pd
8 - Ahad 10 - Pemantapan pemahaman
Maret Manasik Haji
- TGH Muh.
2019 - Peragaan manasik haji
9 - Ahad 17 - Penyusunan regu dan Khotibudim
Maret rombongan
2019 - Pemantapan pemahaman QH.S.PdI
manasik haji
10 - Ahad 24 - - Praktek perjalanan ibadah - TGH Jalaluddin
Maret haji
2019 - (Masjid) QH.S.PdI
11 - Ahad 31 - - Praktek manasik haji di
Maret Asramah - Para mukimin tullab
2019 - haji Sudiang
12 - Ahad 07 - Pemantapan bimbingan As-shaulatiyah
April 2019 manasik haji
- Pemantapan ketua regu dan
64
- Rombongan Makkah Al-
13 - Ahad 14 - Pemantapan bimbingan
April 2019 manasik haji Mukarramah
- Simulasi pelaksanaan haji
14 - Ahad 21 - Pemantapan bimbingan
April 2019 manasik haji
- Mengajak jama’ah calon
haji dan umrah untuk
melakukan simulasi proses
ibadah haji dan umrah di
tanah suci makkah
15 - Ahad 28 Melakukan bimbingan
April 2019 pemantapan serta
melakukan simulasi ibadah
haji dan umrah
16 - Ahad 05 - Melakukan pembimbingan
Mei 2019 untuk memantapkan mansik
haji dan umrah
- Melakukan kegiatan untuk
memantapkan ketua
kelompk beserta anggota
kelompok
17 - Ahad 12 - Pemantapan bimbingan
Mei 2019 manasik
- Haji
18 - Ahad 19 - Simulasi perjalanan haji
Mei 2019
19 - Ahad 26 - Penentuan bimbingan
Mei 2019 manasik
- haji muslim haji tahun 2019
M
Lombok Tengah
Dalam wawancara dengan TGH Khotibuddin QH. S.Pdi selaku salah satu
65
Wakil Ketua, Skertaris, Bendahara berserta jajaran struktural” 82
“di dalam menyampaikan berita undangan kepada seluruh jama’ah calon haji dan
Umrah dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada waktu satu bulan sebelum
pelaksanaan kegiatan manasik haji dan Umrah, satu minggu sebelum pelaksanaan
kegiatan dan satu hari sebelum pelaksanaan kegiatan manasik haji dan Umrah
dilaksanakan supaya jama’ah bisa mengikuti serangkaian kegiatan bimbingan
manasik haji dan Umrah sebelum keberangkatan ke tanah suci. Sehingga ketika
dalam pelaksanaan ibadah haji dan Umrah para jama’ah calon haji dan umrah tidak
merasa kebingungan, sehingga dalam proses ibadah bisa mendapatkan haji yang
mabrur sesuai dengan harapan semua jama’ah.” 83
TGH. L. Gede Muh. Ali Wira Sakti Amir Murni Lc. M.A:
“dalam proses bimbingan mansik haji dan Umrah baik yang dilakukan di luar
ruangan dan di dalam ruangan yang mengatur dan mengarahkan para jama’ah
calon haji dan Umrah yaitu para pembimbing manasik haji dan Umrah yang
sudah diberi kepercayaan dan ditunjuk langsung oleh ketua KBIHU NW
Lombok Tengah.”84
biasanya dilakukan oleh pembimbing manasik haji sesuai dengan table jadwal
82
Khotibuddin pembimbing haji dan Umrah KBIHU NW Lombok Tengah, Wawancara, Praya, 15
Agustus 2021
83
Patihi sekrtaris KBIHU NW Lombok Tengah, Wawancara, Praya, 26 Juli 2021
84
TGH. L. Gede Muh. Ali Wira Sakti Amir Murni Lc. M.A Ketua KBIHU NW Lombok Tengah,
Wawancara, Praya, 28 Agustus 2021
66
Semua pembimbing berperan penting juga sebagai sorang pemandu untuk
dalam masjid, dan aula. Praktik manasik haji di lokasi Asrama Haji di Loang
Balok Kota Mataram, yang memiliki miniatur-miniatur haji dan umrah bisa
memudahkan para jama’ah untuk bisa beradaftasi dan mudahkan para jama’ah
4. Pengawasan (controlling)
Dalam istilah lain pengawsan bisa diartikan sebagai Audit yang bertujuan untuk
melakukan kegiatan evaluasi supaya bisa mengetahui letak keruarangan, dan kesalahan
dalam melakukan pelaksanaan kegiatan manasik kepada jama’ah calon haji dan umrah.
Selain itu, pengawasan juga bisa dikatakan sebgaagai pengauditan karena bisa
berfungsi sebagai bahan evaluasi sebuah lembaga dan organisasi. Dengan adanya audit
internal atau mengevaluasi kinerja dari devisi-devisi yang seblumnya ditunjuk untuk
calon haji dan umrah, supaya mereka mendapatkan pelayanan yang baik, sopan serta
Yang melakukan kegiatan evaluasi atau audit adalah pimpinan atau ketua di
lembaga KBIHU NW Lombok Timur dalam hal ini TGH. L. Gede Muh. Ali Wira Sakti
Amir Murni Lc. M.A, karena beliu bisa dikatakan paling berhak untuk mengevaluasi
dan mengaudit lembaga sendiri, dengan menunjuk beberapa orang yang dipercaya
67
mempermudah mengetahui apakah perencanaan yang sudah dibuat dan disusun sudah
dari perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksaan tidak akan sempurna tanpa adanya
manasik kepada jama’ah calon haji dan umrah. Selain itu, menjadi bahan evaluasi dan
semangat untuk meningkatkan kinerja dari setiap devisi yang sudah di tunjuk serta
Sehingga, dari penjelasan yang didapatkan oleh penulis pada saat pengambilan
data-data dan dokumentasi dapat dijelaksan bahwa proses manajemen pelayana pada
bimbingan manasik kepada calon haji dan umrah bertujuan untuk memudahkan
jama’ah calon haji dan umrah memahami apa saja yang dilakukan pada saat ibadah
ahaji dan umrah serta apa saja yang harus dilakukan ketika melakukan proses ibadah
85
Haji Asmuni Humas KBIHU NW Lombok Tengah, Wawancara, Praya, 05 Agustus 2021
68
D. Peluang serta Tantangan KBIHU NW Lombok Tengah Dalam Melaksanakan
Pada saat menjalankan atau mengelola sebuah lembaga tentunya tidak akan
terlepas dari yang nanya peluang yang menjadi penunjang kemajuan lembaga, serta
adanya tantangan yang menjadi sebuah kendala bagi kemajuan dan perkembangan dari
sebuah lembaga itu sendiri, karena situasi yang dua ini akan selalu berdampingan di
mana saja dan kapan saja. Begitu halnya yang berlaku dan terjadi di lembaga KBIHU
1. Peluang
Hasil wawancara dengan pimpinan atau ketua KBIHU NW Lombok Tengah TGH.
L. Gede Muh. Ali Wira Sakti Amir Murni Lc. M.A, tentang peluang yaitu;
Hal serupa juga diceritakan oleh seorang jama’ah perempuan yang sudah
menjadi alumni bimbingan manasik haji di lembaga KBIHU NW Lombok Tengah Hj.
86
TGH. L. Gede Muh. Ali Wira Sakti Amir Murni Lc. M.A, Ketua KBIHU NW Lombok Tengah,
Wawancara, Anjani, 16 Juli 2021
69
berangkat hingga di tanah suci” 87
Lombok Tengah merupakah lembaga yang sudah lama berdiri dan sudah
dikenal luas oleh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat secara umum
lembaga yang bergerak dibidang haji dan umrah, yang sudah berkerja sama
SDM dan SDA, dikarenakan para pembimbing manasik haji dan umrah
oleh masyarakat dan jama’ah serta tidak diragukan lagi oleh jama’ah hal itu
dibuktikan dengan para jama’ah yang sudah berhaji dari Lembaga KBIHU
87
Hj. Lale Nurmiatin, Jama’ah Yang Telah Bimbingan di KBIHU NW Lombok Tengah,
Wawancara, Kopang, 06 Juli 2021.
70
mendapatkan bimbingan manasik haji dan umrah di KBIHU NW Lombok
Tengah.
haji dan umrah, disebabkan oleh lembaga sudah berdiri lebih dari 10 tahun
dan sudah memiliki piagam, sertifikat dan ijin lembaga dari pemerintah.
2. Tantangan
jama’ah haji dan umrah sudah dilaksanakan dan manajemen pelayanan lembaga
yang dialami ketika dalam proses pembimbingan manasik haji dan umrah,
diantaranya seperti:
71
“Menanggapi hal ini, memang ada beberapa KBIH yang kurang pengalaman
sehingga jama’ah merasakan perbedaan materi yang didapat dengan apa yang ada
di lapangan. Pihak KBIHU NW Lombok Tengah yang bertugas membimbing
jama’ah mereka yang telah cek lokasi mengenai perubahan-perubahan yang
terjadi di tanah suci seperti pintu masuk yang berubah, infrastuktur yang
berkembang terus dan ditambah dengan beberapa mahasiswa Indonesia yang
kuliah di tanah suci ditunjuk sebagai pembimbing jama’ah calon haji dan umrah
serta lain sebagainya.”88
berita keburukan KBIHU yang sedang beredar luas. Sehingga, pada saat melakukan
pembimbingan dan pembinaan akan selalu ada tantangnnya seperti yang dikatkan oleh
TGH. Ahyar Rosidi beliau adalah salah satu pembimbing manasik haji dan umrah
mengatakan bahwa:
“Setiap proses pembimbingan manasik haji dan umrah yang dilakukan KBIHU
NW Lombok Tengah setiap tahunnya akan selalu mendapatkan beberapa
permasalahan yakni pendidikan jama’ah yang rendah, jenjang pendidikan jama’ah
yang berbeda-beda, banyak jama’ah berusua lanjut usia sehingga pendengarannya
menjadi berkurang dan kurang berfungsi dengan baik dan daya tangkapnya yang
kurang baik, jama’ah yang tidak mengikuti sesuai aturan serta jama’ah yang
memiliki penyakit kronis.”89
salah satu kendala dan tantangan yang dihadapi oleh pembimbing beserta
manasik haji dan umrah tidak terbengkalai serta proses pembimbingan menjadi
88
Syiabuddin QH., S.HI, Staff/Anggota KBIHU NW Lombok Tengah, Wawancara, Praya 11
Agustus 2019
89
Ahyar Rosidi, Pembimbing, KBIHU NW Lombok Tengah, Wawancara, Praya 20 Agustus 2019
72
baik, bagus dan tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
b. Jama’ah yang dibimbing oleh KBIHU NW Lombok Tengah itu juga tidak
hanya berusia muda dan masih enerjik. Akan tetapi, juga berusia lanjut yang
sudah mempunyai kekurangan dari segi pendengaran, lemah daya ingat, dan
lemah dari segi fisik serta tenaga. Maka dari itu, pembimbing harus lebih sabar,
membimbing mereka agar mereka lebih cepat faham. Ini juga lah yang menjadi
kendala dan tantangan dalam proses pembimbingan manasik haji dan umrah.
kepada jama’ah calon haji dan umrah. Contoh; belum memiliki miniatur-
miniatur kelengkapan proses ibadah haji dan umrah, sperti, Ka’bah, bukit syofa
haju dan umrah adalah banyak juga dari jama’ah yang sulit sekali diatur untuk
lebih disiplin, jama’ah yang sulit sekali diberikan intruksi, dan ada juga yang
jarang hadir serta ada juga yang hanya mengikuti kegiatan pembimbingan itu
setengah pertemuan saja. Ini lah yang menjadi salah satu kendala atau tantangan
73
74
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan data-data yang peneliti peroleh melelui beberapa teknik pengumpulan data
yakni observasi, wawancara dan dokumentasi, maka dalam hal ini peneliti akan menjelasakan
lebih lanjut terkait dengan analisis hasil penelitian mengenai Manajemen Pelayanan Manasik
Haji Pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) NW Di Kabupaten Lombok
Tengah, serta bagaimana peluang dan kendala dalam menerapkan manajemen pelayanan
lembaga untuk bergerak maju dari yang sebelumnya tidak terurus sama sekali. 90 Sehingga,
manajemen itu bisa diartikan sebagai sebuah proses prencanaan yang bersifat sistematis,
atau organisasi kedepannya. Oleh karena itu, lembaga KBIHU NW Lombok Tengah yang
bergerak dibidang haji dan umrah, sangat membutuhkan manajemen pelayanan yang baik
dan akurat, supaya masyarakat yang mendaftar sebagai jama’ah calon haji dan umrah di
beribadah nantinya.
KBIHU NW Lombok Tengah merupakan salah satu lembaga di bidang haji dan
Umrah, meilik visi mempermudah masyarakat sebagai jama’ah calon haji dan umrah di
Kabupaten Lombok Tengah Khususnya sedangkan secara umum itu calon jama’ah haji di
90
Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Popular, (Yogyakarta: Arkosa,
2001), hlm. 440
seluruh Provinsi Nusa Tenggara barat, sebelum mereka menginjakkan kakinya di tanah suci
bentuk realisasi dari teori Manajeman Pelayanan meliputi tahap pertama; Planning
dan keempat; controlling (pengawasan). Sehingga menurut peneliti baik secara khusus dan
1. Perencanaan (planning)
Pada pase ini sebuah lembaga atau organisasi yang bergerak di bidang haji
dan umrah melakukan proses perencanaan yang matang untuk meningkatkan dan
memajukan lembaga, sehingga lembaga tidak dikatakan sebagai mati suri atau tidak
berkembang. 91
yang ada di lembaga itu sendiri beserta dengan seluruh staff untuk sama-sama
memberikan pemikiran mereka secara serius dan mendalam serta menyeluruh apa
saja yang menjadi prioritas utama dalam proses pembimbingan mansik haji dan
umrah. Sehingga, target dan visi dan misi dari lembaga untuk menciptakan
91
Veithzal Rivai dan Sylviana Murni, Education Management Analisis Teori dan Praktik,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hlm.13
75
manajeman pelayanan yang baik bisa terwujud serta membantu masyarakat atau
untuk mencapai hasil tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai hasil tertentu
a. Specific, pada tahap ini rencana yang dibuat lembaga harus jelas sejauh
mana dan sampai mana sehingga bisa menjadi acuan dalam memajukan
b. Measurable, yaitu suatu tingkat keberhasilan yang harus dapat diukur dari
d. Realistic, yaitu sesuatu yang sesuai dengan kemampuan dan sumber daya
e. Time, yaitu ada batas waktu yang jelas, sehingga bisa dinilai dan
dievaluasi. 92
mendapatkan hasil yang maksimal dan menjadikan plenning lembaga itu menjadi
92
Azhar Arsyad, Pokok-Pokok Manajemen (Yokyakarta, Pustaka Pelajar; cet: 2, 2003), hlm 16
93
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), cet.v, hlm.50
76
a. Perkiraan (Forecasting)
depan, yaitu suatu keadaan yang belajar dan penuh ketidakpastian kondisi
umrah. Selain itu, yang dimaksud dengan keadaaan eksternal (luar lembaga)
77
Sehingga melalui proses forecasting atau memprediksi semua kemungkinan-
menentukan tujuan melakukan bimbingan mansik haji dan umrah, agar apa
yang sudah menjadi tujuan dari awal bisa terlaksana dan mendapatkan hasil
94
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 2002), hlm. 170- 175.
78
belum melakukan ibadah haji dan umrah.
dalam lembaga adalah seorang pemimpin atau ketua, sehingga ketua harus
pimpinan tidak merugikan para jama’ah haji dan umrah pada saat
d. Program-program (programmes)
tanah suci sampai dengan baliknya lagi jama’ah haji dan umrah ke tanah air.
Program kerja seperti ini akan memberikan panduan secara efektif dalam
suatu siklus yang dikenal dengan istilah Life Cycle of Management. Siklus
95
Ibid.., hlm. 170- 175.
96
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), cet.v, hlm.50
79
Program (programing) adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan
untuk mencapai suatu tujuan; 2). Unit dan anggota yang bertanggung jawab
untuk setiap langkah; 3). Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah. 97
oleh lembaga harus dibuatkan dalam bentuk Jadwal yang bertujuan untuk
menjadi alat dasar manajemen waktu, yang terdiri kapan pelsanan, jadwal
mengerjakan seluruh rangkaian haji dan Umrah serta waktu dari sebelum
keberangkatan ke tanah suci Makkah hingga balik lagi ketanah air. Jadwal
diperlukan atau paling tidak berguna dalam situasi ketika seorang perlu
yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi
dengan cara yang baku (sama) agar selalu memperoleh hasil yang sama dari
97
Ibid.., hlm. 50
98
Ibid.., hlm. 50
99
Muhammad, Manajemen Bank…, hlm. 170- 175.
80
keadaan yang sama, semisal prosedur kesehatan dan keselamatan kerja,
seluruh rangkaian kegiatan baik dari bimbingan manasik haji dan umrah,
baju , buku panduan, dan proses keberangkatan jama’ah hingga balik lagi ke
tanah air semuanya itu membutuhkan dana atau anggaran dana atau sering
waktu tertentu.100
bimbingan manasik haji dan umrah. Walaupun masih ada bebrapa yang
81
umrah baik itu yang sebelum keberangkatan, keberangkatan, di tanah suci
2. Pengorganisasian (Organizing)
Organizing (organisasi) adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam
cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
organisasi. 101
struktur itu semua subyek, perangkat lunak dan perangkat keras yang semuanya
dapat bekerja secara efektif, dan dapat dimanfaatkan menurut fungsi dan posisinya
masing-masing. 102
manasik haji dan umrah oleh lembaga KBIHU NW Lombok Tengah adalah sebagai
berikut :
tugas bagi para pejabat structural untuk melakukan tugas dan fungsinya
membuat pekerjaan menjadi terarah dan tertib serta menjadi bukti bahwa
101
U. Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm. 22
102
R. Ibrahim, Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hlm. 9.
82
staffnya selanjunya adalah pemberian wewenang dan keputusan harus
jawab dan tugas yang diemban didalam lembaga sehingga mereka bisa
melakukan Audit internal untuk melihat sejauh mana kinerja dan pemenuhan
tanggung jawab dari posisi yang sudah di amanahkan oleh lembaga. Yang menjadi
sasaran Audit internah adalah semua pengurus, staff dan hasil pekerjaan selama
jabatan dan fungsinya seseorang itu tidak semudah membalik telapak tangan, itu
ditunjuk oleh lembaga atau ketua harus benar-benar mengerti dan faham fungsi dan
83
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pada tahap berikutnya setelah membuat perncanaan dengan sangat teliti dan
matang, kemudian legalitas lembaga dalam bentuk struktur pengurus lembaga sudah
terbentuk serta fungsi dan tanggung jawab dari pejabat structural dan staff sudah
atau penggerak adalah tahapan dari teori manajemen pelayanan yang bertujuan
mampu dan bisa memobilisasi (kepemimpinan) orang dalam lembaga itu sendiri. 103
a. Pembimbingan
b. Penjalinan hubungan
menjadikan intraksi antara individu jama’ah yang satu dengan yang lainnya
menjadi kuat dan erat. Dalam hal ini KBIHU NW Lombok Tengah sudah
103
Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, Manajemen Mutu, (Yogyakarta: BPFE, 1988), hlm. 65.
84
berupaya untuk mewujudkannya dengan melakukan pertemuan rutin,
yang humoris.
supaya ketika jama’ah bertanya terkait perkembangan isu masalah haji dan
bentuk pelayanannya kepada jama’ah dan jama’ah calon haji dan umrah di
dan umrah.
Tengah, para petinggi atau pemamku kebijakan seperti ketua memiliki peran
yang sangat penting agar kegiatan penggerakkan ini dapat terlaksana. Selaku
85
kejadian yang sangat bagus melihat ketua memberikan intruksi kepada
bawahnnya dengan cara yang sangat sopan, turtur kata yang lemah lembut
dari sebelumnya.
4. Pengawasan (Controlling)
Pada pase ini lembaga harus melakukan audit internal sebagai wadah dan
alat untuk mengetahui dan menemukan, apakah ada proses pelaksaan kegiatan yang
dilakukan oleh lembaga tidak dilakukan dan dipenuhi oleh semua stakeholder yang
audit internal sebagai pengawas lapangan akan mendeteksi dan menemukan bagian
masa saja yang belum memenuhi criteria dan standar SOP yang berlaku di
Pihak lembaga atau pemangku kebijaka melakukan audit dengan dua cara
yaitu ada yang terjun langsung dan ada yang tidak terjun lansung :
a. Audit yang langsung adalah melihat dan mengamati secara langsung proses
kegiatana dari tahapan ke tahapan lainnya, yang dilakukan oleh ketua dan
105
Ibid.., hlm. 65
86
pemangku kebijakan lainnya.
dilakukan dengan cara mengamati dan mengkaji data-data yang masuk dari
kecurangan. Seperti halnya dengan proses pembimbingan manasik haji dan umrah
para Pembina dan pembimbing sangat ketat dan teliti dalam menyampaikan materi
baik materi yang bersifat teori dan materi yang bersifat praktik langsung dilokasi
kebijakan berharap para staff lebih terbuka kepadanya apa saja yang menjadi
keluhan, kendala dan kebutuhan mereka harus disampaikan, biar tidak ada
Pada level pengecekan kelengkapan dokumen yang bersifat fisik, ketua dan
para pemangku kebijakan tidak melakukan audit atau pengawasan secara langsung,
itu sendiri.
106
Laporan kegiatan perjalanan ibadah haji, KBIHU NW Lombok Tengah Tahun 2016/2019
107
Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, Manajemen Mutu, (Yogyakarta: BPFE, 1988), hlm. 65.
87
Pada tahap pemberkasan dokumen, pengawasan oleh ketua dilakukan secara
tak langsung. Akan tetapi pada tahap pembinaan jama’ah haji, ketua ikut terjun
langsung bukan saja dalam mengawasi proses pembinaan, melainkan juga ikut
aktif membina jama’ah. Bahkan Ketua juga ikut mengawal dan memberikan
Untuk efektif dan efisien, maka di perlukan manajemen. Artinya bahwa tanpa
adanya manajemen yang baik dipastikan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai
Sehingga dari pengamatan penulis dari data-data dan hasil penelitian yang
Internal yaitu para pimpinan dan ketua melakukan pengecekan dan evaluasi di
lingkup interen atau seputaran lembaganya saja tidak melakukan audit ke luar
lembaga itu sendiri. Sedangkan Audit Eksternal yaitu melakukan pengawsan dan
evaluasi ke luar lembaga seperti teman kerjasama, serta lembaga yang memiliki
108
Agus Maimun dan Agus Zaenul Fitri, Madrasah Unggulan Lembaga Pendidikan Alternatis Di
Era Kompetitif, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm.122
88
kepentingan terhadap lembaga KBIHU NW Lombok Tengah serta yang mempunyai
ketrlibatan dalam pembimbingan mansik haji dan umrah dari luar lembaga.
yang penting dalam pencapaian tujuan dari suatu lembaga baik lembaga pemerintah
maupun swasta. Oleh karena itu, Henry Fayol dalam T. Hani Handoko, manajemen
89
dengan baik.109
manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.
dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah
lembaga KBIHU yang bermutu dan mampu bersaing sangat tergantung dari
Para pimpinan bertugas mengelola lembaga dan organisasi sekaligus mengatur dan
mengelola semua sumber, lembaga dan organisasi serta bekerja sama dengan
masyarakat, lembaga-lembaga lain serta stakeholder yang ada. Oleh karena, untuk
strategi. Hal itu hanya dapat dicapai manakala pimpinan dan pemangku kebijakan
109
U. Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam…, hlm. 7- 8.
110
T.Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 2011), hlm. 6-7
90
beserta stafnya menjalankan manajemen yang fungsional dengan kepemimpinan
Oleh karena itu, posisi ketua lembaga sangat signifikan karena merupakan
mengendalikan lembaga itu sendiri dan menentukan arah strategi pengelolaan serta
bimbingan manasik haji dan umrah, pihak lain memang terlibat, tetapi kewenangan
paling besar berada di tangan ketua lembaga dan pejabat struktural kapasitas mereka
Eksistensi sebuah lembaga KBIHU itu tidak akan terhindar dari yang namanya
peluang yang diciptakan serta tantangan yang dihadapi, sama halnya dengan KBIHU
NW Lombok Tengah, yang sering terjadi diakibatkan oleh beberapa lembaga KBIHU
yang tidak bekerja sesuai dengan professional dan kurang memfungsikan lembaganya.
Oleh karena itu, penulis akan mencoba menjabarkan tentang peluang dan tantangan
berdasarkan kajian dan hasil analisis data-data yang ditemukan di lapangan yang
1. Peluang
Dari hasil analisis penulis dari data-data hasil penelitian ada bebarapa peluang
111
Syafruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Ciputat: Ciputat Press, 2005) hlm. 291.
112
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Malang: Erlangga, 2007), hlm. 286.
91
yang dihasilkan oleh KBIHU NW Lombok Tengan diantaranya sebagai berikut:
kelompok jama’ah calon haji dan umrah, yang sudah terkenal di masyarakat
Lombok baik dikawasan pedesaan dan perkotaan sehingga itu menjadi modal
umrah jagan merasakan kegelisahan yang ditimbulkan oleh rasa kurang yaki
dibimbing dan masih dibimbing. Hal itu menjadi salah satu peluang bagi
sudah berdiri dari tahun 2005 sampai sekarang dan sudah melakukan
f. Minat umrah dan haji di Kabupaten Lombok Tengah lumayan tinggi sehingga
calon jama’ah dan jama’ah haji dan umrah KBIHU NW Lombok Tengah
92
menjadi cukup luas.
2. Tantangan
Lombok Tengah sudah berjalan dengan cukup baik, bukan berarti KBIHU NW
Lombok Tengah ini tidak memiliki tantangan. Sehingga menurut pengamatan penulis
dari data-data dan pernyataan dari bebrapa narasumber, ada beberapa tantangan-
tantangan mengenai issu kinerja dan sarana prasarana KBIHU NW Lombok Tengah
terkait persoalan proses bimbingan dan pembinaan manasik haji dan umrah, serta ada
beberapa kendala yang dialami oleh jama’ah hingga memberikan dampak kepada
Terlantarnya calon jamah haji dan umrah yang diberitakan oleh media
lewat media baik itu media TV, Radio, HP dan media cetak memberikan
dan umrah menjadi ragu untuk melakukan pembimbingan manasik haji dan
mandiri. Namun kendati demikian Jama’ah calon haji dan umrah yang
Untuk menyingkapi hal itu, terkadang ada saja lembaga KBIHU yang
93
masih baru merintis menjadi lembaga KBIHU sehingga dalam melakukan
sudah mengecek kondisi tempat dilaksanaknnya ibadah haji dan umrah, serta
sudah mengetahui informasi kekinian kondisi Arab Saudi dan kondisi Kota
Makkah saat ini. Selain itu, lembaga juga mengajak para alumni dan binaan
Latar belakang pendidikan jama’ah haji dan umrah ini juga menjadi
salah satu tantangan bagi para Pembina, pembimbing dan pendamping untuk
lebih kratif, inovatif serta mencari metode penyampaian materi supaya bisa
difahami dan dimengerti oleh semua latar pendidikan jama’ah. Oleh sebab itu,
difahami dan dimengeri itu juga berdampak kepada pemahaman jama’ah pada
saat memahami materi yang diberikan pembimbing. Selain itu, karena ada
beberapa jama’ah juga tidak pandai dalam baca tulis Indonesia juga cukup
NW Lombok Tengah.
94
Selain itu, yang menjadi salah satu tantangan KBIHU NW Lombok
sehingga untuk merekrut calon jama’ah menjadi cukup sulit, dan berbeda
dengan sedikitnya KBIHU pada tahun 2005. Maka dari itu, semakin banyak
pelayanan dengan baik dan promosi yang dapat diterima dengan mudah oleh
masyarakat.
kurangnya sara dan prasarana terutama dalam hanya praktik manasik haji dan
tempat praktik manasik haji dan umrah. Sejauh penulis menyimpulkan dari
hasil penelitian bahwa dalam melakukan peraktik haji dan umrah di lapangan,
mengikuti aturan yang berlaku disusun dan dirancang dari awal dalam kegiatan
manasik haji dan umrah. Sering kali jama’ah memutuskan dengan sepihak
untuk tidak mengikuti kegiatan atau proses manasik haji dan umrah baik itu
95
yang di dalam ruangan dan di luar ruangan. Hal itu, bisa memberikan kesulitan
kepada lembaga KBIHU pada saat akan melakukan praktikum manasik haji
dan umrah, bagi jama’ah yang tidak ikut sepenuhnya mengikuti proses
manasik pasti akan mengalami gagal faham terhadap isi materi yang
kesulitan menyesuaikan diri dengan jama’ah yang lain (jama’ah haji yang
sudah full mendapatkan materi dari awal proses manasik haji dan umrah)
Jama’ah yang berusia lanjut juga menjadi salah satu tantangan untuk
yang sudah usia lanjut atau lansia, karena jama’ah lansia sedikit memiliki
kendala diantara, secara umur mereka sudah tidak bisa terlalu diberikan
dikatakan lansia membawa pendamping yang masih mudan enerjik serta yang
masyarakat ini juga menjadi problematika dan juga memberikan pengaruh bagi
jama’ah dalam paket perjalanan ibdah haji dan umrah. Sehingga dari segi
96
pembiayaan untuk manasik haji dan umrah di KBIHU NW Lombok Tengah
bisa dikatakan untuk biaya bimbingan manasik haji dan umrah cukup
97
98
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab
sebelumnya, berikut akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang dapat diambil mengenai
manajemen pelayanan manasik haji dan umrah di KBIHU NW Lombok Tengah adalah
sebagai berikut:
1. Manajemen pelayanan pembinaan mansik haji dan umrah yang diterapkan oleh KBIHU
NW Lombok Tengah adalah bertujuan untuk membantu para jama’ah secara baik
sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits dalam melaksanakan ibadah haji dan
umrah. Melalui proses bimbingan manasik haji dan umrah baik dari segi teori mapun
praktek, pembinaan jama’ah selama prosesi ibadah Haji dan Umrah berlangsung. Maka
dalam melakukan manajemen pelayana manasik haji dan umrah KBIHU NW Lombok
a. Perencanaan (Planning)
diantaranya;
Specific, merupakan proses mengkaji apakah rencana itu sudah jelas atau
tidak.
Measurable, yakni mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan dari
Achievable, tahap ini rencana itu harus bisa dibuktikan atau diwujudkan
Time, tahap yang terakhir ini perencanaan itu butuh waktu untuk
targetnya.
b. Pengorganisasian (Organizing)
yang bagus dari tingkat Dewan penasehat, ketua, sekertaris, bendahara pembimbing
c. Penggerakkan (Actuating)
mempersiapkan dan membuat seperti jadwal bimbingan manasik haji dan umrah,
penunjukan petugas atau pemateri, membuatkan sitematika materi manasik haji dan
99
d. Sistem Pengawasan (Controlling)
Pengawasan ini langsung akan dilakukan oleh dewan penasehat dan ketua
serta pejabat struktural dan para pemangku kebijanan KBIHU NW Lombok Tengah
dengan cara melihat langsung proses bimbingan manasik haji dan umrah. Setelah
itu para Dewan penasehat, ketua beseta pejabat structural melakukan audit unternal
di antaranya jadwal bimbingan manasik haji dan umrah, penunjukan petugas atau
Dalam melakukan audit internal bisa dilakukan dengan dua cara yaitu:
2. Peluang Dan Tantangan Yang Dihadapi Pihak KBIHU NW Lombok Tengah saat
Peluang
sehingga calon jama’ah dan jama’ah haji dan umrah KBIHU NW Lombok
100
2) KBIHU NW Lombok Tengah merupakan kelompok dampingan haji dan
haji dan umrah tidak merasakan kegalauan kalau seandainya ada terjadi
penipuan.
jama’ahnya, hal itu disebakan karena selalu memperhatikan apa yang yang
pembinaan.
dibimbing dan masih dibimbing. Hal itu menjadi salah satu peluang bagi
Tengah sudah berdiri dari tahun 2005 sampai sekarang dan sudah
Tantangan
101
1) Akan selalu berkomitmen untuk meningkatkan manajemen pelayanan
Tengah.
manasik haji dan umrah, itu sudah sesuai dengan yang ada di tanah suci
5) Dan jama’ah yang sulit diatur oleh pihak KBIHU NW Lombok Tengah
6) Dan kondisi ekonomi masyarakat atau jama’ah yang tidak selalu sama.
B. Saran-Saran
manasik haji dan umrah di KBIHU NW Lombok Tengah peneliti memberikan beberapa
saran yaitu:
1. Manajemen yang telah diterapkan KBIHU NW Lombok Tengah lebih ditingkatkan lagi
2. Selain itu, pihak KBIHU sering-sering memperhatian khusus terhadap jama’ah yang
3. Serta memberikan perhatian khusus juga terhadap jama’ah yang usia lanjut supaya
102
4. Sebaiknya KBIHU NW Lombok Tengah lebih memperhatian dan peduli terhadap
jama’ah supaya jama’ah makin percaya terhadap KBIHU. Sehigga masyarakat banyak
Lombok Tengah.
5. Koordinasi antar pengurus dengan jama’ah lebih diintensifkan lagi, agar sifat
lancar, sesuai yang diharapkan, kemudian hubungan silaturahi bisa terjalin hingga
semakin banyak manfaat yang bisa di ambil oleh pengurus, jama’ah, dan masyarakat
luas.
7. Meningkatkan pembangunan di bidang sarana dan prasarana manasik haji dan umrah,
agar para jamaah merasa lebih nyaman dalam menerima materi, beribada dan nyaman
103
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Achmad Nidjam dan Alatif Hanan, Manajemen Haji: Studi Kasus dan Telaah Implementasi
Knowledge Workers, (Jakarta: Nizam Press, 2004)
A. Tabrani Rusyan, Dsiplin Berhaji Menuju Haji Mabrur, (Bandung: Yrama Rusyan, 2017).
Ahcmad Nidjam dan Alatief Hanan, Manajemen Haji (Jakarta: Cet; 4, PT Media Cita, 2006).
Azhar Arsyad, Pokok-Pokok Manajemen, (Yokyakarta: Cet.3, Pustaka Pelajar Offset, 2012).
Asmahwati, Penerapan Fungsi Perencanaan Pada KBIH Bina Umat Dalam Upaya
Peningkatan Kualitas Bimbingan Ibadah Haji¸ (Yokyakarta: Sunan Kalijaga
Yokyakarta, 2008).
Angraini Frista Pratiwi Hatta, Manajemen Travel Haji dan Umrah dalam Merekrut Jama’ah (
Studi Kasus PT Aliyah Perdana Wisata) (Alauddin: UIN Press, 2015)
Ahmad Fadli, Organisasi dan Administrasi (Cet. III; Kediri: Manhalun Nasin Press, 2002).
Abdul Aziz Kustini, Ibadah Haji dalam Sorotan Publik (Persepsi Calon/Jama’ah Haji
tentang Pembimbingan dan Pelayanan Oleh KBIH dan Pemerintah di Indonesia dan
Saudi Arabiah (Jakarta: Puslitbang,2007).
Deswandi, Teguh Arif, Panduan Praktis Haji dan Umrah (Jakarta: PT. Alex Media
Kumpotindo, 2009).
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: PT. Syamsil Cipta Media,
1428H/2007 M).
Djufri M. Mangkuto, Panduan Praktis Manasik Haji Sesuai Sunnah Rasulullah SAW (Jakarta:
Cet: III, Sinar Grafika Offset,2009).
Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana,
2008).
Husaini Usman dan Pornomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Cet. VI; Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2011 ).
104
Halimi Zuhdy, Sejarah Haji dan Manasik, (Malang:UIN Maliki Press, 2015).
Husaini Usman Poernomo, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996).
Imam Syaukani, Manajemen Pelayanan Haji Di Indonesia , (Jakarta: Cet. 1, CV. Prasasti,
2009).
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung: PT. Syamsil Cipta
Media, 1428H/2007 M)
Kelompok Empat Satu, Cara Mudah Naik Haji (Bandung: Cet VI; Penerbit Mizan, 1996).
Kementerian Agama RI, Al-Quran, Tajwid, Dan Terjemahannya (Bogor: PT. Syigma
Examedia Arkanleema, 2007).
Kementerian Agama RI, Tuntunan Praktis Manasik Haji da Umrah ( Jakarta: kemenag,
2012).
Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja Kerta Karya, 1998).
Muhammad Ali Yusni Studi Tentang Pelayanan Haji Di Kota Samarinda (Samarida,
Samarida Press, 2015).
Masrul Huda, Isyubahat Seputar Haji dan Umrah (Solo: Tinta Media Solo, 2012).
M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Haji, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2020).
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009).
Nuruddin ‘Itr, Tuntas Memahami Haju dan Umrah (Hukum Segala Hal Tentanh Haji dan Urah,
Tuntunan Praktik Manasik, Doa-doa Mat’sur, dan Ziarah Nabi SAW) (Jakarta: Qalam,
2017).
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, dengan kata pengantar oleh Burhan
Bungin, Edisi Pertama ( Cet. IV; Jakarta: Kencana, 2009).
105
Shoimatur Rohmah, Tingkat Kepuasan Jama’ah KBIH (Studi kasus pada jama’ah haji Tahun
2011 Ar Raudhah Yokyakarta (Yokyakarta: Sunan Kalijaga Yokyakarta Press, 2012)
Said Agil Husin Al Munawar dan Abdul Halim, FIqih Haji, (Jakarta: Ciputas Press,
2003)
Said Agil Husin AlMunawar dan Abdul halim, Fiqih Haji (Jakarta Selatan: Ciputas Press,
2002).
Sutriani, Strategi Pemasaran Program Haji Dan Umroh Dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah
Pada PT.Muhsinin Tour dan Travel Jempong Mataram, (Mataram: UIN Mataram
Press, 2020)
Tirta Wijaya, Manajemen Pembinaan Jama’ah Haji Pada KBIH Ulul Al Baab Tanggerang
(Jakarta: Syarif Hidayatullah Press, 2011)
Yazid bin abdul qodir jawaz dan Mubarak bin Mahfudh Bamuallim, Panduan Manasik dan
Umrah Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dan Pemahaman As-Salafush Shalih,
(Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2019).
Artikel
Web
http//blognatulomboktegah.blogspot.ae//2009/10/kbih-syekh-yusuf-soroti-kandepag-
lomboktengah.html?m=1, 18 September 2020
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-manfaat-manasik-haji.html,
15 Agustus 2020
106
https://id.wikipedia.org/wiki/Manasik_Haji, 15 September 2020
107
LAMPIRAN-LAMPIRAN
108
LAMPIRAN KE 1
RIWAYAT HIDUP
Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan Pendidikan di MTS NW KAWO tahun
2005 kemudian melanjutkan Sekolah di MA NW KAWO pada tahun 2006 dan selesai pada
tahun 2009. Pada tahun 2009 peneliti melanjutkan KULIAH di Universitas Nahdlatul
Selanjutnya peneliti kuliah lagi di starata satu (S1) di Universitas Islam Negeri
Mataram (UIN MATARAM) 2017 dengan Jurusan Manajemen Dakwah di Fakultas Dakwah
KETERANGAN DIRI
Nama Moh. Nursya'ban
Tempat/Tanggal Lahir Kawo, 21 Maret 1989
Jenis Kelamin laki-laki
Agama Islam
Alamat Dusun Bale Montong 2 Desa Kawo Pujut Lombok Tengah
NTB
Pekerjaan Mahasiswa
NIM 170305026
Jurusan Manajemen Dakwah
109
Semester 9
Tahun Ajaran 2020/2021
Riwayat Pendidikan MI NW Kawo (2002) MTS NW Kawo (2005) MA NW Kawo
(2008)
Riwayat Pekerjaan Wakil Ketua KBIH Al-Masyhudien NW Kawo dan Guru MI
NW Kawo
Riwayat Organisasi Remaja Masjid Jami'at Taqwa Desa Kawo
IPMK (Ikatan Pemuda Mahasiswa Kawo)
Anggota Karang Taruna Desa Kawo
Wakil Ketua KBIH Al-Masyhudien NW Kawo
Penggurus Majlis Ta'lim NW Kawo
Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al-Masyhudien NW
Kawo
110
LAMPIRAN KE 2
PEDOMAN WAWANCARA
Teks Wawancara
hajinya?
Tengah)
C. Fokus III (peluang dan tantangan yang dihadapi KBIHU NW Lombok Tengah.
1. Peluang apa saja yang dimiliki KBIHU NW Lombok Tengah dalam pelaksanaan
111
Apa saja bentuk peluang yang ditimbulkan oleh KBIHU NW Lombok
tengah?
NW Lombok Tengah?
Apa saja tantangan yang dihadapi dalam proses bimbingan manasik haji
dan umrah?
Dalam Mengatasi tantangan yang sudah ada apa saja yang dilakukan
112
LAMPIRAN KE 3
113
114
LAMPIRAN KE 4
115
LAMPIRAN KE 5
116
117
KARTU KONSULTASI SKRIPSI PEMBIMBING 2
118