SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhi SyaratMemperoleh
GelarSarjanaSosial
(S.Sos) pada Program Studi
Komunikasi
danPenyiaran Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
IRFAN SIRAJUDDIN
NIM : 105271101216
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 1442 H/ 2020 M
vi
Jl
i
x
ABSTRAK
vi
i
x
ABSTRAK
vi
x
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah Swt atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
keluarga dan sahabatnya serta kepada seluruh umat beliau yang tetap istiqomah di
kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi, maupun sistematika penulisan, oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati dan tangan terbuka penulis senantiasa
menerima kritikan dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
akhirnya dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis
Muhammadiyah Makassar.
Muhammadiyah Makassar.
5. Dr. Abbas Baco Miro, Lc. MA Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
vii
x
i
7. Hasan Bin Juhanis, Lc. M.S. Pembimbing II yang senantiasa sabar dalam
8. Para dosen yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu atas
segala bimbingan dan ilmu yang diajarkan kepada penulis selama di bangku
perkuliahan.
9. Segenap keluarga yang telah membantu baik dalam do’a maupun materi
dalam
10. Kepala desa beserta masyarakat desa Bontongan yang telah membantu kami
11. Semua pihak yang karena keterbatasan ruang dalam skripsi ini, tanpa
mengurangi rasa terima kasih yang tidak bisa di sebutkan namanya satu
persatu.
istri, dan adinda tercinta, serta saudara-saudara dan seluruh anggota keluarga
IRFAN SIRAJUDDIN
Nim:105271101216
viii
x
ii
DAFTAR ISI
A. Strategi ................................................................................................. 5
B. Komunikasi .......................................................................................... 7
1. Pengertian Komunikasi.................................................................... 7
2. Unsur-unsur Komunikasi ................................................................. 8
3. Macam-macam Komunikasi ............................................................ 10
C. Dakwah .................................................................................................
14
1. Pengertian Dakwah .......................................................................... 14
2. Unsur-unsur Dakwah ....................................................................... 16
ix
x
iii
D. Pemuda .................................................................................................
19
1. Pengertian Fase Pemuda .................................................................. 19
2. Fase Pemuda .................................................................................... 20
E. Strategi Komunikasi Dakwah ............................................................ 23
1. Metode Komunikasi Dakwah .......................................................... 23
2. Sumber Metode Komunikasi Dakwah ............................................. 27
x
x
iv
52
56
56
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan hidup para remaja tidak lepas dari problema yang harus
tenaga, pikiran dan waktu yang dibutuhkan. Akan tetapi semakin banyak
problema yang bisa diselesaikan dengan tuntas akan membuat seorang hamba
Masa remaja adalah masa yang alamiah, maka setiap orang pasti
merasakannya. Hal ini karena masa remaja adalah masa yang sangat
harapan pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang
1 Hartono, Ilmu Sosiologi Dakwah,( Cet-6; Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), h.110
2 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama,( Cet-17; Jakarta: Bulan Bintang, 2005), h. 152-
2
153
َّنۡح ُُن َن ق ُُص َع َۡل َُُك َن َب أ َه ُم بٱۡل َح ُُق إ َّن هُُۡم فۡت َ ُُة َء اَم نو ُا بَر ب هُُۡم َو زۡد ََٰن
(٣١) هٗد ُى هُُۡم
Terjemahnya :
dengan orang tua, karena merekalah dapat menyerap pemahaman tentang akhlak
terhadap anaknya dalam mendidik, bebasnya pergaulan anak muda, serta jauhnya
karir, mengganggu prestasi, menumpulkan bakat dan membuat suram masa depan
pemuda di desa bontongan, antara lain: Kurang bertanggung jawab, gagal belajar,
dan sombong.
kita ketahui pemuda adalah gambaran untuk hari esok dan pemuda sebagai
generasi penerus yang merupakan aset bangsa ini dan harus berlandaskan iman,
Maka dari itu, melihat banyaknya kerusakan pemuda dan pentingnya dakwah
bagi mereka sehingga melahirkan pemuda yang cinta agama, maka peneliti
termotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut secara ilmiah dengan judul
B. Rumusan Masalah
rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
1. Pengertian Strategi
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
juga pengertian strategi yang lebih fokus khusus, seperti yang diungkapkan
oleh dua pakar strategi. Hamel dan Prahalad (1995), yang mengangkat
152
5
dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan
komunikasi inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.5
2. Tahapan-Tahapan Strategi
a. Perumusan Strategi
memilih strategi untuk dilakukan. Pada tahap ini adalah proses merancang,
b. Implementasi Strategi
c. Evaluasi Strategi
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Secara historis, kata komunikasi berasal dari kata bahasa latin yaitu
memberitahukan”.7
mana.
mayoritas.
yang mempunyai kesamaan arti antara orang yang diberi pesan dengan orang yang
menerima pesan.9
(komunikan).10
2. Unsur-unsur komunikasi
a. Komunikator
Dalam komunikasi antar manusia, sumber terdiri dari satu orang. Tetapi
b. Pesan
tidak akan tahu apa yang ada di dalam benak seseorang komunikator,
komunikasi”.13
dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa
d. Effect (hasil): Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap
dan tingkah laku orang. Seseorang atau tidak dengan yang kita inginkan.16
f. Umpan Balik (Feed Back): Feed Back adalah tanggapan, jawaban atau
3. Macam-Macam Komunikasi
a. Komunikasi Pribadi
14 Modry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik (Cet-1; Bogor: Ghalia
Indonesia, 2008), hlm. 8
15 Onong U. Efendy, Ilmu Komunikas Teori dan Praktek (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 18
16 Hafled Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo, 1998),
hlm. 24
17 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 46
18 Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat,(Jakarta: Bumi Askara,
2002), h. 11
10
antarpribadi.
dirinya sendiri.19
komunikasi
intrapribadi sebagai:
dirii sendiri.Penting bagi kita untuk bisa mengenal diri sendiri sehingga
19 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Cet-3; Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 57
11
secara terbuka dan segalanya (misalnya, melihat lampu lalu lintas), atau
suami istri yang sedang bercakap-cakap, atau antara dua orang dalam suatu
suatu seminar.
b. Komunikasi Kelompok
mengambil peranan, terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka.
yang mempunyai tujuan yang sama, yang berinteraksi satu sama lain untuk
interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang
komunikasi tatap muka dan memliki susunan rencana kerja tertentu untuk
c. Komunikasi Massa
media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi
21 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikas Teori dan Praktik, (Cet-1; Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2009), h. 65-66
13
yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film
dan rumit untuk melakukan kegiatan operasinya. Produksi surat kabar atau
harus ada orang yang bergerak dalam struktur yang menjamin kontinuitas
C. Dakwah
1. Pengertian Dakwah
disebut dengan Da‟i dan orang yang menerima dakwah atau orang yang
Dan kata dakwah merupakan kata benda (mashdar) dari kata kerja
22 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunika, h. 79-80
23 Ahmad Warson Munawir, Kamus al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progresif,
1997), h. 406-407
14
upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada yang benar sesuai
dan Rasul-Nya.
munkar.
mungkar.
agama rahmatan lil alamin yang harus didakwahkan kepada seluruh manusia,
maqashid (tujuan) dakwah yang melekat dengan tujuan islam yaitu mencapai
islam dan mewujudkan ajaran yang dipercayainya itu dalam segala segi
kehidupannya.25
objek yang berbeda, namun substansinya sama yaitu menyampaikan ajaran Islam
25 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Cet-1; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2011), h. 1-3
16
sebagai seorang Muslim. Karena itu kegiatan ini bersifat reparatif atau
keluarga dan sosial budaya yang kurang baik, objeknya jelas mereka yang
beragumen, dan untuk menilai suatu kasus yang muncul.Dakwah tidak dapat
disikapi dengan keacuhan kecuali oleh orang bodoh atau berhati dengki.Hak
berpikir meruipakan sifat dan milik semua manusia, tak ada orang yang dapat
mengingkarinya.26
2. Unsur-Unsur Dakwah
sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak; atau
ihsan.
disampaikan da’i kepada mad’u.Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang
a) Lisan adalah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan lidah
dan suara, dakwah dengan media ini dapat berbentuk pidato, ceramah,
b) Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan, buku, majalah, surat kabar,
Suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk
mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata piker manusia.
Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk
dakwah, metode sangat penting peranannya, karena suatu pesan walaupun baik,
tetapi disampaikan lewat motede yang tidak benar,maka pesan itu bisa saja
ُُل َُُٰى
ٱۡد ُُع إ َل َس ٌب َر بَُك بٱۡل حۡك َم ُُةَُو ٱۡل َم ۡو عَظ ُُةٱۡل َح َس َن ُة َو ََٰج دۡل هُم
َُُّل َُُّن ًَُّت
بٱل ًهَُُ أَۡح َس ُُن إ َر َّب َُُك هَُُو أَۡع ل َُُم بَم ُن َض َع ُن َس ٌب ل هُۦَو
هَُُو أَۡع ل َُُم بٱۡل مۡه َت د َُُن
Terjemahnya:
19
Artinya, jika dakwah telah dilakukan oleh seseorang da’i dengan materi
dakwah, wasilah dan thariqah tertentu, maka akan timbul respond an efek
Atsar (efek) sering disebut dengan feed back (umpan balik) dari proses
dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para
da’i.28
D. Pemuda
a. Dilihat dari segi biologis pemuda adalah yang berusia 15-30 tahun
b. Dilihat dari angkatan kerja Tenaga muda adalah calon-calon yang dapat
daya manusia muda, yang dimaksud dengan sumber daya manusia muda
a). Siswa usia antara 6-18 tahun, masi ada di bangku sekolah.
tahun.
dalam usaha ini mencakup semua aspek yang disebutkan di atas, maka pemuda
dalam hal ini adalah manusia yang berumur antara 0 sampai 30 tahun. Yang
dimaksud dengan pemuda adalah manusia yang berumur 15-30 tahun. Dalam
masa transisi dewasa ini dikenal juga generasi peralihan (transisi) yakni mereka
2. Fase Pemuda
29 C.S.T. Kansil, Aku Pemuda Indonesia, (Jakarta Timur: Balai Pustaka Persero,
1986), h. 149-150
21
titik tolak dalam menempuh jalan ibadah yang bersifat pilihan dan
bersumber dari diri sendiri, pena pun telah digerakkan untuknya guna
mencatat amal kebaikan dan amal keburukan. Maka semua pemuda harus
fisik kecil dan lemah serta tidak mengetahui apapun. Kemudian sedikit
melainkan bila usianya bertambah maka ia kembali kepada fase lemah, 3132
ُ
َو َم ُن نَع مۡر ُه نَن كۡس ُه ًُفٱۡل َخ ۡل ُُق أََف َُُلَ ۡع قل وَُُن
Terjemahannya:
“Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami
kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak
memikirkan?”
۞ٱلَُّّلُ ٱل َّذ ُيَخ َلَق كم مُنَض ۡع ُٖف ثَُّم َج َعَل م ُنَب ۡع ُد َض ۡع ٖف ق َّو ُٗة ثَُّم
َج َعَل م ُن َب ۡع د قَّو ٖة َض ۡع ٗف ُا َو ٌَۡش َب ُٗة ٌَُ ۡخ ل ق َم ُاٌَُ َش ا ُٓء َو هَُو ٱۡل َع ل ُُم
ُ ٱۡل َق د ُُر
Terjemahnya:
Kekuatan pada fase ini mencakup segala sisi; kekuatan fisik, kekuatan
indera, kekuatan untuk bekerja dan berusaha dan kekuatan untuk mencari
ilmu.33
fase laen. Juga karena pada fase ini dipenuhi kesempurnaan indera serta
kemampuan untuk belajar dan bekerja. Akan tetapi keutamaan ini tidak
bersifat mutlak berlaku bagi setiap orang, tetapi bisa jadi bagi sebagian
orang fase lain lebih utama dari fase pemuda. Itu terjadi bila pada fase-fase
kembali kepadanya.34
sebagai berikut:
Allah Swt telah mengabarkan metode dakwah itu di dalam (QS. An-
34 Sa’id bin Al bin Wahf Al-Qathani, Pendahuluan Lengkap Tarbiyatul Aulad, hlm.
274-275
24
Nahl: 125)
َُُٰى
حۡك َم ُُةَُو ٱۡل َم ۡو عَظ ُُةٱۡل َح َس َن ُة َو ََٰج دۡل هُم بٱل ٱۡد ُُع إ َل َس ٌب ُُلَر بَُك بٱۡل
هَُُو أَۡع ل َُُم بَم ُن َض َُُّل َع ُن َس ٌب ل ُهُۦَو هَُُو ًَُّت ًهَُُ أَۡح َس ُُن إ َُُّن َر َّب َُُك
َُُن
ُ أَۡع ل َُُم بٱۡل مۡه َت د
Terjemahnya:
a. Metode bi al-Hikmah
dalam arti ucapan yang sedikit lafazh, akan tetapi banyak makna
semestinya.
beragam tingkat pendidikan, strata sosial, dan latar belakang budaya, para
hati para mad‟u dengan tepat.Oleh karena itu, para da’i dituntut untuk
memanfaatkan latar
menarik.
Shaf: 2-3)
( ٌَََٰٓأ٢) َس َّب َُح لَُُّّل َم ُا ًُفٱلَّس ََٰم ََٰو ُُت َو َم ُا ًُفٱۡۡل َۡر ُُض َو هَُو ٱۡل َع ز ُُز ٱۡل َح ك ُُم
(١) َه ُاٱل َّذ َُن َء اَم نو ُا لَُُم َت ق ول وَُُن َم ُا َُُل َت ۡف َع ل وَُُن
Terjemahnya:
masyarakatnya, para da’i tidak terlalu sulit untuk harus berbicara banyak,
tetapi gerak dia adalah dakwah yang jauh lebih efektif dari sekedar
berbicara.36
salah satu manhaj (metode) dalam dakwah untuk mengajak ke jalan Allah
mereka mau berbuat baik.Dan sikap lemah lembut ini telah Allah firmankan
akhirat.37
c. Metode Al-Mujadalah
Dari segi etimologi (bahasa) lafazh mujadalah terambil dari kata “jadda”
yang bermakna memintal, melihat. Apabila ditambahkan Alif pada huruf jim
yang mengikuti wazan Faa ala. “jaa dala” dapat bermakna berdebat, dan
“mujaadalah” perdebatan.
dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang
merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergi, yang
yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti yang kuat. Antara
م َع ُاَب ۡع ض كُُۡم لَب ۡع ُض َع د ُو َفإ َّم ُاٌَ ۡأ تٌَ َّن كم م َقاٱَُُلۡه بَط ا مۡن َه ُاَج
ُُۡن َُُٰى
َو َم أَۡع َر َُض َع ن ذۡك رُي: ٣٢١9 هَداَُُيَف َُُلَ ض ُُلَو َُُلٌَ ۡش َق ًُن هٗد ُىَفَم ُُنٱَّت َب َُُع
َُُٰى ُُٗة
ََٰق
ُ: ٣٢١9 َض نٗك ُا َو َنۡح ش ره ُۥٌَ ۡو َُُم ٱۡل َم ُُة أَۡع َم َفإ َُُّن َل ُهُۥ َم ٌع َش
Terjemahnya:
“Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu
menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu
petunjuk daripada-Ku, lalu Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia
tidak akan sesat dan tidak akan celaka, dan Barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit,
dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan
buta”.
Di dalam sunnah rasul banyak kita temui hadis-hadis yang
setidaknya kondisi yang dihadapi Rasulullah Saw ketika itu dialami juga
Muadz bin Jabal dan para sahabat lainnya merupakan figur yang patut
Allah Swt telah memuji para sahabat di dalam Al-Qur’an (QS. At-Taubah:
100).
ۡۡل ۡۡل
َو ٱلََّٰس بق وَُن ُ ٱ ََّو ل وَُن مَُن ُ ٱۡل مََٰه ج ر َُن ُ َُو ٱ َن َص ا ُر ُ َُو ٱل َّذ َُن ُ ٱَّت َب
عو هُم بإ ۡح ََٰس ُٖن َّر ضًَُ ُ ٱلَُّّل َع ۡن هُۡم ُ َو َر ضو ا َع ۡن ُهُ َو أََع َُّد ُ ل َه ُۡم
ََّٰن
َُج ُٖت ُ َتۡج رُي
َتۡح َت َه ُا ٱۡۡل َۡن ََٰه ُُر ََٰخ ل د َُُن ف َه ُٓا أََبٗد ُا ََٰذ لَُُك ٱۡل َفۡو ُُز ٱۡل َع ظ ُُم
Terjemahnya:
c. Pengalaman
31
pengaruh besar bagi orang-orang yang suka bergaul dengan orang banyak.
aktivitas dakwah yang harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang
sedang terjadi.40
a. Pendekatan Personal
Pendekatan dengan cara ini terjadi dengan cara individual yaitu antara
da’i dan mad’u langsung bertatap muka sehingga materi yang disampaikan
b. Pendekatan Pendidikan
dengan masuknya Islam kepada para kalangan sahabat. Begitu juga pada
keislaman
c. Pendekatan Diskusi
46)
ًَُّت
دل ٓو ا أَۡه ٱَُلۡل كََٰت ُُبإ َّلب ٱل ًهَُ أَۡح َس ُنإ ٱَُّلل َّذ َُن َظ ل َم و َو َُل تََٰج
ه ُۡم َو ق ول ٓو ا َء اَم َّنُا بٱل َّذ ُُٓيأ ن زَل إ ٌَۡل َن ُاَو أ ن زإَُل َۡل كُۡم َو إ ََٰل ا مۡن
هَن ُاَو إ ََٰل ه كُۡم ََٰو ح ُد
َو َنۡح ُن َل ُهُۥ مۡس ل موَُن
Terjemahnya:
“Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan
cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara
33
ajakan kepada Allah Swt. tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Cara ini
dilakukan Nabi dengan memakai metode yang tepat tanpa paksaan sehingga
melakukannya dengan niat yang timbul dari hati yang paling dalam. Cara ini
e. Pendekatan Misi
para da’inya, dan di samping itu daerah yang menjadi tujuan adalah biasanya,
pendekatan yang ada, dan semua itu bisa dijadikan acuan oleh para da’i dalam
A. Jenis Penelitian
alamiah.
B. Lokasi Penelitian
C. Pendekatan Penelitian
kualitatif yang tidak mempromosikan teori sebagai alat yang hendak diuji.
Maka teori dalam hal ini berfungsi sebagai hal pendekatan untuk memahami
35
43 Sugiono,Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 14-15
35
membantu peneliti.
1. Pendekatan komunikasi
baik dalam kehidupan sehari-hari dimana pun manusia berada. Tidak ada
begitu juga halnya bagi suatu lembaga atau organisasi. Dengan adanya
komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil
dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak ada komunikasi oganisasi
2. Pendekatan sosiologi
adalah saling membutuhkan satu sama lain dan tidak mampu bertahan
hidup sendiri. Dalam ilmu sosiologi ada dua unsur yang tidak bisa lepas
D. Sumber Data
Data penelitian terdiri dari dua sumber yaitu sumber data primer dan data
sekunder.
1. Sumber data primer atau pokok yang dibutuhkan yang diperoleh secara
informan yang erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti yaitu
yang termasuk data primer adalah hasil wawancara dengan informan yang
dalam penelitian dari sumber yang suda ada. Sumber data sekunder yaitu
ini, yaitu, dapat berupa buku, majalah, Koran, internet, jurnal serta
dengan
Fokus penelitian dan deskripsi fokus dalam pembahasan skripsi ini dapat di
lihat pada tabel berikut:
No Fokus Deskripsi Fokus
kurang
media sosial
tinggi.
5. Pandangan masyarakat
terhadap
yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan. Analisis data
bentuk yang mudah dipahami.Metode yang digunkan ini ialah metode survey
apa adanya, sejauh yang peneliti dapatkan dari hasil observasi, wawancara dan
komunikatif.48
Pada tahap awal pengumpulan data, fokus penelitian masih melebur dan
belum tampak jelas, sedangkan observasi masih bersifat umum dan luas.
Setelah fokus semakin jelas, maka peneliti menggunakan observasi yang lebih
data. Dalam tahap analisa data seorang peneliti kualitatif mulai mencari
48 Asep Saeful Muhtadi dan Agus Ahmad Safei, Metode Penelitian Dakwah, (Bandung:
Pustaka Setia, 2003), h. 107
49 Salim dan Syahrum, Metode Penelitian Kualitatif, (Cet-4; Bandung: Citapustaka
Media, 2012), h.148-150
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Geografis
kecamatan baraka dan jarak dari ibu kota kabupaten ± 42 km. Desa
sebelah barat desa buntu mondong, dan sebelah timur desa tirowali,
b. Iklim
42
Dusun Kalimbua 2 mempunyai jumlah penduduk 586 jiwa
42
• Dusun Banca mempunyai jumlah penduduk 365 jiwa
Dari jumlah penduduk desa berdasarkan usia maka dapat disimpulkan bahwa
jumlah pemuda di desa dari umur 15-39 tahun berjumlah 1331 orang.
b). Tingkat pendidikan
berikut.
4. Fasilitas Desa
berjumlah 2 buah.
berjumlah 1 buah
• Jalan Aspal
• Lapangan Olahraga
Pelayanan Pendidikan seperti, Sekolah berjumlah 3 buah dan TK
berjumlah 1 buah.
• Gotong Royong mencari kayu bakar di hutan untuk acara
pernikahan
6. Potensi Desa
datang adalah :
45
a. Sumberdaya Manusia
b. Demografi
dari angkatan kerja yang mencari kerja tersebut tidak dapat terserap pada
ukuran suatu desa. Penduduk yang jumlahnya besar akan menjadi satu
manusia.
bangsa.51
yang sangat penting terutama dalam bidang agama, Pemuda sebagai generasi
terpengaruh dan mengadopsi nilai-nilai yang mereka anggap modern dan trend
tugas dan tanggung jawab pendidikan atau pembinaan pemuda adalah amanah
Allah SWT kepada kedua orang tua dalam rumah tangga, namun secara makro
hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama orang tua di rumah tangga,
lingkungan masyarakat.52
masyarakat dalam pengabdian mereka di desa dan terlihat dari peranan mereka
mereka dalam bidang keagamaan tapi sebagian kecil saja dari mereka yang
baik terkhusus dalam bidang keagamaan. Hal inilah yang menjadi perhatian
para Da’i untuk lebih meningkatkan lagi gerakan dakwahnya khusunya kepada
pemuda dan masyarakat desa bontongan agar islam yang salah satu misinya
dapat tersebar luas dan dijadikan panduan hidup, karena dengan berpegang
teguh pada ajaran islam pemuda dan masyarakat akan tetap teguh memegang
kehidupannya.
menjadi lebih mudah karena seorang dai sudah bisa menentukan apa yang
disampaikan serta dapat melihat dengan jelas cara berpikir seperti apa yang
akan ditemuinya.54
maksud dan tujuan yaitu untuk membangkitkan semangat para pemuda dalam
rendah dengan pengetahuan ajaran Islam. Untuk itu strategi sangat diperlukan
atau para pemuda yang akan menjadi seorang penerus bangsa ini dan
membawa bangsa ini di masa yang akan datang, sehingga aktivitas sehari-hari
55 Indra dito puspito, Strategi Dakwah Generasi Mudah Masjid Al-Hikmah, (Jakarta:
UIN, 2011), h.49-51
50
sebagai bagian integral dari kepribadiannya, maka keimanan itulah yang akan
Bapak Jahaman :
“Sebagai motivasi atau acuan di adakan lomba ala kadarnya supaya anak
muda itu bisa belajar harian untuk persiapan tampil dan juga mengadakan
safari ramadhan serta memberikan kegiatan dan menghadirkan tokohtokoh
dari kecamatan atau kabupaten yah... seperti itu, dan yang dilakukan orang
tua disini dan selama ini kita antara 3 lapisan komunikasi orang tua ke
dewasa lalu ke pemuda adapun lewat pendidikan, pendidikannya lebih
kuat dan lebih berkesan persatuan antara guru, siswa dan orang tua”.57
sekolah.
jalur pendidikan luar sekolah yang lebih menentukan karakter pemuda dan
memberikan keyakinan agama, nilai moral dan keterampilan. Orang tua yang
terdiri dari ayah, ibu, dan merupakan orang pertama mempunyai hubungan
bimbingan sampai anak berdiri sendiri karena dengan kesadaran yang mendalam
yang penuh kasih sayang dengan metode yang baik dan benar, aqidah, ibadah,
akhal mulia, kebersihan, kesehatan dan lain-lain. Dengan pola dan sistem
pembinaan yang demikian, maka akan tertanam sebuah perilaku dan moralitas
yang sejalan dengan nilai-nilai islam sampai dewasa, pendidikan inilah yang akan
mendorong diri pemuda untuk menjadi lebih baik dengan membekali dengan ilmu
pengetahuan serta akhlak dan kepribadian yang sesuai dengan ajaran agama islam.
menjadi sesuai dengan ajaran islam, dapat menyeru kepada perbuatan yang baik
dan mencega perbuatan yang buruk, pemuda dan masyarakat memahami tentang
52
ajaran islam yang sesungguhnya seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, dan
melahirkan pemuda yang islami dan berpegang teguh pada ajaran islam.
membahas masalah ibadah puasa wajib dan sunnah, dzikir pagi petang, fiqih
Mengingat ajaran Islam masih sangatlah luas, tidak sebatas ibadah wajib
dan sunnah saja, sehingga kegiatan pengajian mingguan dan bulanan ini
3. Tahsin Qur’an
Bontongan.
mudah memahami islam dari pada yang tidak mempelajarinya sama sekali,
53
5. Pendekatan Sosial
Salah satu untuk meraih tujuan dakwah maka peneliti turut ikut
royong dalam perkebunan dan pertanian seperti memanen padi dan jagung,
bontongan dapat kita pahami bahwa pemuda desa secara umum sangatlah
kegiatan olahraga yang banyak diminati kaum pemuda, namun dalam skala
kurang diminati.
6. Pendekatan Personal
7. Pendekatan Olahraga
dan antusias yang besar maka dari itu untuk memanfaatkan bidang
dilakukan hampir setiap hari seperti sepak bola dan bola voli yang
“Kalau sosialnya itu dapat di syukuri cuma tidak lepas dari sebagian
kecil sulit terkendali atau sulit melaksanakan kegiatan sosial tapi,
yang mayoritasnya itu yah... di desa bontongan ini kegiatan sosialnya
serta antusias dan kalau di bidang keagamaan mayoritas itu dapat
disyukuri Cuma sulit untuk memunculkan suasana supaya tertarik
dalam pembelajaran atau melaksanakan kegiatan, maka itu yang
kami usahakan tapi Cuma menggebu-gebu pada awalnya namun
masih sangat membutuhkan bantuan, kalau dalam olahraga yah...
cukup suntikan-suntikan seperti olaraga dan seni”.59
keagamaan masih rendah apalagi untuk membina pemuda yang kurang peduli
peluang kerja lulusan perguruan tinggi, pemuda sangat perlu di bina apa lagi
mengenai masalah agama agar mereka bisa memahami tentang dakwah secara
Dalam setiap karaya maupun segala hal yang ada di dunia ini tidak
ada sesuatu yang sempurna, begitu pula dalam penulisan skripsi ini. Banyak
hal yang masih perlu dikoreksi untuk diperbaiki dan dikembangkan oleh
bahan perbandingan dan penunjang informasi yang bisa didapat oleh peneliti.
dalam kegiatan.
terhadap pemuda
usia dini.
dakwah.
“Di desa bontongan ini kegiatan sosialnya sangat antusias yang terlihat
dari kegiatan-kegiatan sosialnya seperti, gotong royong membangun
jalan kebun, membangun rumah, menanam atau memanen padi dan
jagung. Namun dalam kegiatan keagamaan pemuda sangat antusias dan
terlihat dari kegiatan-kegiatan mereka seperti lomba adzan dan safari
ramdhan serta adanya kegiatan pengajian rutin pemuda setiap pekan
itupun sebagian kecil saja pemuda di sini tapi mereka juga hanya
antusias pada permulaannya saja namun kurang semangat lagi di
belakangan maka dari itu kami masih sangat membutuhkan bantuan
untuk meningkatkan minat pemuda dalam agama. Adapun mereka
dalam kegiatan olahraga sangat bersemangat”.60
saja
kajian agama, dan lain-lain. Partisipasi dan kontribusi pemuda dalam hal
kaum yang sedang mencari peran dalam tatanan sosial. Dalam hal ini
masyarakat.
Nasrul Murni :
didominasi cerita perkara dunia dan lelucon saja dan kurang akan perkara
pembinaan dari orang tua itu sendiri, kurangnya kesadaran dari diri
agama, kurangnya percaya diri mereka untuk bersosialisas. Oleh karena itu
mempelajari agam islam tidak hanya melalu masjid saja tapi bisa juga di
A. Kesimpulan
antara lain Kultum subuh secara rutin, Taklim mingguan dan bulanan,
di sekolah Agama.
B. Saran
pemahaman agama kepada pada anak anak nya sejak usia dini.
62
63
dibentuk Untuk pemerintah desa baiknya mengadakan aktivitas yang
lebih kreatif salah satunya dengan cara membentuk remaja masjid pada
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qathani, Sa’id Bin Ali Bin Wahf. 2015. Pendahuluan Lengkap Tarbiyatul
Aulad. Solo: Zamzam.
Arifin, Anwar. 1995. Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Cangara.
Daradjat, Zakiah. 2005. Ilmu Jiwa Agama. Cet-17; Jakarta: Bulan Bintang.
David, Fred. 2002. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Prenhallinda.
Echols, Jhon M dan Hasan Saldi. 1990. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta:
Gramesta.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Cet-3;
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikas Teori dan Praktik. Cet-1; Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Indra, Dito p. 2011. Strategi Dakwah Generasi Mudah Masjid Al-Hikmah. Skripsi
Komunikasi Islam.
Muhtadi, Asep Saeful dan Agus Ahmad Safei. 2003. Metode Penelitian Dakwah.
Bandung: Pustaka Setia.
Nur, Said R. 2017. Strategi Dakwah Komunitas Sahabat Muda Surabaya Dalam
Membentuk Pemuda Social Entrepreneur Yang Islami. Skripsi Komunikasi
Islam.
Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 11 Mei 1997, Anak ke lima dari enam
tahun 2009, pada tahun ini pula peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Citra
Samata dan tamat pada tahun 2012, pada tahun peneliti melanjutkan pendidkan di
SMAN 2 Sungguminasa, dan tamat pada tahun 2015, pada tahun 2015 peneliti
Arab dan Studi Islam di Kampus Ma’had Albirr Unismuh Makassar dan tamat
pada tahun 2018, kemudian setelah itu melanjutkan pendidikan di Fakultas Agama