Anda di halaman 1dari 105

STRATEGI PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH OLEH

BADAN AMIL ZAKAT DESA RENSING BAT KEC. SAKRA


BARAT KAB. LOMBOK TIMUR NTB

Oleh:
RISMAWATI ZAMHORI
NIM 180305037

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2022

i
STRATEGI PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH OLEH BADAN
AMIL ZAKAT DESA RENSING BAT KEC. SAKRA BARAT KAB.
LOMBOK TIMUR NTB

Skripsi
Diajukan Kepada Universitas Negeri Mataram Untuk Melengkapi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Sosial

Oleh:
RISMAWATI ZAMHORI
NIM 180305037

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2022

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Rismawati Zamhori, NIM: 180305037 dengan judul “Strategi

Pendistribusian Zakat Fitrah Oleh Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat

Kec. Sakra Barat Lombok Timur NTB”, telah memenuhi syarat dan

disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal……………2022

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Moh. Fakhri,M.Pd Dr. Rendra Khaldun, M.Ag


NIP. 196612311992031028 NIP.197807252007101001

iv
NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram,…………………..2022

Hal : Ujian Skripsi


Yang Terhormat
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Islam
di Mataram

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan hormat setelah melakukan bimbingn, arahan, dan koreksi,
kami berpendapat
Bahwa skripsi Saudara:
Nama : Rismawati Zamhori
NIM : 180305037
Jurusan : Manajemen Dakwah
Judul : “Strategi Pendistribusian Zakat Fitrah Oleh Badan
Amil Zakat Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat
Lombok Timur NTB”
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang
munaqasyah skripsi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi
ini dapat segera di munaqasyahkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. H. Moh. Fakhri, M.Pd Dr.Rendra Khaldun, M.Ag.


NIP. 196612311992031028 NIP.197807252007101001

v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rismawati Zamhori


Nim : 180305037
Jurusan : Manajemen Dakwah
Fakultas : Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Strategi Pendistribusian


Zakat Fitrah Oleh Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat
Kab. Lombok Timur” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali pada bagian bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Jika saya terbukti melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, saya siap
menerima sanksi yang telah ditentukan lembaga.

Mataram,
Saya yang menyatakan

Rismawati Zamhori

vi
vii
MOTTO

َ َ َ َ َّ ْ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ ُ ُ َ ُ ً َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ ُ
‫صَلت َك َسك ٌن‬ ‫خذ ِمن أمو ِال ِهم صدقة تط ِهرهم وتز ِك ِيهم ِبها وص ِل علي ِهم ۖ ِإن‬
ُ َّ ‫َل ُه ْم ۗ َو‬
ٌ ‫َّللا َس ِم ٌيع َع ِل‬
‫يم‬

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

(QS. At-Taubah :103)1

1
Departemen Agama RI, Mushaf Al-qur'an dan Terjemah, hlm.203

viii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk keluarga tercinta, ibu saya Hj.
Hamidah, Suami saya L. Muh Azwar dan Anakku L. Muhammad Daffa
Subki serta kakak saya Ashabul Ikhwan dan Kakek Nenek saya H.
Kamaluddin dan Hj Saidah yang telah memberikan curahan kasih sayang,
do’a, dukungan serta motivasi baik secara moral maupun material dalam
menyelsaikan pendidikan dan meraih impian saya. Yang paling utama saya
ucapkan Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah
mempermudah dan memperlancar segala urusan saya. Terimakasih saya
ucapkan kepada kedua dosen pembimbing saya Bapak Dr. H. Moh.Fakhri,
M.Pd dan Bapak Dr. Rendra Khaldun, M.Ag, dengan arahan dan bimbingan
beliaulah saya bisa meyusun skripsi ini dengan baik dan benar .Sahabat,
teman-teman seperjuangan angkatan 2018 khususnya teman kelas MD B
yang selalu menjadi motivasi saya untuk menyelsaikan skripsi ini agar bisa
wisuda bersama tepat waktu. Tidak lupa, skripsi ini saya persembahkan
kepada almamater saya UIN MATARAM”

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas


beribu nikmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat waktu dengan judul “Strategi
Pendistribusian Zakat Fitrah Oleh Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat”.
Shalawat serta salam senantiasa pula diperuntukkan kehadapan junjungan
besar alam baginda Rasulullah SAW, yang penuh semangat dan ikhlas
berjuang dalam mengembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing
umat manusia menuju kemaslahatan, baik di dunia maupun diakhirat.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan
sukses tanpa bantuan dan keterlibatan dari berbagai pihak. Maka dari itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat pihak-pihak yang
sudah membantu sebagai berikut.

1. Bapak Dr. H. Moh. Fakhri, M.Pd. sebagai pembimbing I dan Bapak Dr.
Rendra Khaldun, M.Ag. Sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi kepada penulis.
2. Bapak Dr. Muhammad Saleh, M.A. dan Bapak H. Masruri, Lc, Ma
sebagai penguji yang telah memberikan saran dan arahan untuk
penyempurnaan skripsi ini.
3. Bapak Dr. H. Irpan S.Ag., M.A sebagai Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah yang selalu memberikan arahan untuk menyelesaikan studi dan
mewujudkan impian.
4. Bapak Dr. Muhammad Saleh, M.A selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Mataram yang telah memberikan kenyamanan
dan motivasi.
5. Bapak Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang
telah memberikan peringatan agar tidak berlama-lama di kampus tanpa
pernah selesai.
6. Semua Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Akademik Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi yang telah banyak menyumbangkan ilmu dan
memberikan pelayanan selama kuliah sehingga penulis dapat meraih
sebagian daricita-cita.
7. Bapak dan Ibu saya tercinta yang selalu menjadi alasan dan motivasi
saya dalam mewujudkan cita-cita.

x
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak mendapat pahala yang
berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat
kedepannya.Aamiin.

Mataram, 2022
Penulis,

Rismawati Zamhori

DAFTAR ISI

xi
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................ ii
HALAMAN LOGO ................................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iv
NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................... vi
HALAMAN MOTTO ............................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................... xi
ABSTRAK ............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 4
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ..................................... 5
E. Telaah Pustaka .......................................................................... 5
F. Kerangka Teori .......................................................................... 9
G. Metodologi Penelitian ............................................................. 23
H. Sistematika Pembahasan ......................................................... 25
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .............. 27
A. Gambaran Umum Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
Kab. Lombok Timur ............................................................... 27
B. Badan Amil Zakat Desa Dalam Meningkatkan
AnimoMasyarakat Dalam Mengeluarkan Zakat .................... 50
C. Manajemen Pendistribusian Zakat Fitrah Desa Rensing Bat
Kec. Sakra Barat ..................................................................... 52
D. Strategi Pendistribusian Zakat Fitrah Di Desa Rensing Bat
Kecamatan Sakra Barat ........................................................... 55
E. Kendala Dalam Pendistribusian Zakat Fitrah Pada Desa
Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat ...................................... 59
BAB III PEMBAHASAN ...................................................................... 62
A. Analisis Badan Amil Zakat Desa Dalam Meningkatkan
Animo Masyarakat Dalam Mengeluarkan Zakat .................... 62

xii
B. Analisis Strategi Dalam Pendistribusian Zakat Fitrah di
Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat ............................. 68
C. Analisis Kendala Dalam Pendistribusian Zakat Fitrah Pada
Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat ............................. 72
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 74
A. Kesimpulan ............................................................................. 74
B. Saran ....................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 76
LAMPIRAN ........................................................................................... 80

xiii
STRATEGI PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH OLEH BADAN
AMIL ZAKAT DESA RENSING BAT KEC. SAKRA BARAT KAB.
LOMBOK TIMUR NTB

Oleh:
Rismawati Zamhori
NIM: 180305037

ABSTRAK

Zakat merupakan kewajiban mutlak dari keislaman seseorang, zakat


ada 2 yaitu zakat mal dan zakat fitrah. Pembahasan mengenai zakat fitrah
yang dilakukan oleh ulama terdahulu masih perlu dikembangkan, sesuai
dengan kebingungan memahami strategi pendistribusian zakat fitrah.
Uapaya untuk mengaplikasikan zakat fitrah secara optimal, maka
dibutuhkan strategi pendistribusian yang tepat. Zakat fitrah dapat
diaplikasikan secara optimal jika zakat fitrah tersebut memproleh dukungan
dari berbagai pihak yaitu pihak muzakki, mustahiq, amil zakat dan
dukungan dari pihak pemerintah.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan pndistribusian
zakat fitrah oleh Badan Amil Zakat di Desa Rensing Bat, Kec. Sakra Barat.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan pada para Muzakki, Mustahiq, dan
Amil Zakat. Dokumentasi dilakukan terhadap data-data yang digunakan
untuk menelusuri strategi pendistribusian zakat fitrah. Semua data-data
tersebut dianalisis secara induktif.
Berdasarkan hasil penelitian, strategi pendistribusian zakat di Desa
Rensing Bat Kec. Sakra Barat yaitu dilaksanakan pendistribusian zakat
fitrah secara konsumtif. Sedeangkan pendistribusian zakat fitrah secara
produktif selama ini belum dilaksanakan. Hal ini disebabkan oleh
pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap pendistribusian zakat
fitrah. Sehingga mengakibatkan amil zakat mendistribusikan zakat
fitrahnya tidak tepat sasaran. Selan itu juga pendistribusian zakat fitrah
belum mampu memberdayakan ekonomi masyarakat karena manfaat zakat
hanya dapat dirasakan memnuhi kebutuhan yang sifatnya janka pendek.

Kata Kunci : Strategi, Pendistribusian, Zakat Fitrah.

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sejalan dengan ketentuan ajaran Islam yang selalu menetapkan
standar umum pada setiap kewajiban yang dibebankan kepada
umatnya, maka dalam penetapan harta menjadi sumber atau objek zakat
pun terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Apabila harta
seorang muslim tidak memenuhi salah satu ketentuan misalnya belum
mencapai nisab, maka harta tersebut belum menjadi sumber atau objek
yang wajib dikeluarkan zakatnya. Meskipun demikian, ajaran Islam
telah membuka pintu yang sangat longgar yang dapat dilakukan oleh
setiap muslim dalam setiap situasi dan kondisi, yaitu infaq atau
sedekah.2
Zakat merupakan salah satu bagian dari rukun Islam yang wajib
dipenuhi, sehingga seseorang yang menganut agama Islam secara
otomatis berkewajiban membayar zakat. Zakat mencakup dua aspek
hubungan yaitu hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan
hubungan dengan sesama manusia (hablumninannas). Dalam hal ini
pelaksanaan zakat tidak hanya sebatas ritual atau ibadah kepada Allah,
tetapi dari pelaksanaan zakat ini mampu memberikan manfaat juga bagi
sesama manusia. Jadi implikasi dari berzakat juga merupakan suatu
bentuk pengabdian kepada Allah dan pengabdian terhadap sesama
manusia.3
Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang
memiliki persediaan lebih dari kebutuhan bagi anggota keluarganya
pada hari dan malam Idul Fitri. Waktu mengeluarkan zakat fitrah,
menurut Imam Syafi‟i dapat dikeluarkan pada hari pertama bulan
Ramadhan. Tetapi lebih baik jika zakat fitrah dikeluarkan pada dua hari
terakhir Ramadhan. Namun, pada sisi lain, waktu terbaiknya ialah pada

2
Hafidhuddin Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta; Gema
Insani, 2002) hlm15.
3 Asnani, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2008) hlm 20

1
hari pertama Idul Fitri sebelum shalat Idul Fitri. Jika dikeluarkan
setelah shalat Idul Fitri, maka dianggap sebagai sedekah biasa.4
Pendistribusian zakat kepada para mustahik dapat dalam bentuk
konsumtif atau produktif. Zakat secara konsumtif sesuai apabila
sasaran pendayagunaan adalah fakir dan miskin yang memerlukan
makanan dengan segera. Apabila fakir miskin tersebut diberikan zakat
produktif maka harta zakat itu tidak akan cepat habis 5
Pendistribusian zakat yang dimaksudkan disini adalah zakat fitrah
dan zakat harta (zakat mal). Dari kedua jenis zakat ini, kelihatan zakat
fitrah lebih mendominasi pelaksanaannya di tengah-tengah
masyarakat. Di setiap tahun menjelang hari raya Idul Fitri, umat Islam
yang mampu kelihatan tampak serius mengeluarkan zakat fitrahnya
masing-masing, dan hal seperti ini dapat disaksikan diberbagai daerah,
termasuk Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat.
Namun demikian, yang perlu dicermati lebih lanjut adalah apakah
dengan tersosialisasinya zakat di Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra
Barat itu benar-benar dalam rangka pengembangan syariat Islam, jika
jawabannya bukan untuk pengembangan syariat Islam, maka sia-sialah
masyarakat didaerah menunaikan zakat. Sebaliknya, jika zakat yang
ditunaikannya adalah untuk pengembangan syariat Islam, maka
pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana pendistribusian zakat di
daerah itu agar benar-benar mencerminkan sebagai upaya untuk
pengembangan syariat Islam. Untuk menemukan jawaban yang akurat
atas pertanyaan ini, maka perlu ada penelitian tentangnya.
Persoalan zakat ini tentu harus direspon dan harus segera diatasi,
terlebih dalam hal ini diperlukannya bantuan pemangku kebijakan yaitu
pemerintah. Sesuai dengan ungkapan ulama kotemporer, Yusuf al-
Qaradhawi dalam bukunya Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan
bahwa zakat bukan sekedar kemurahan individu, tetapi juga merupakan
suatu sistem tata sosial yang dikelola oleh negara melalui aparat
tersendiri. Aparat ini mengatur semua permasalahan, mulai dari

4
Yasin Ibrahim Al-Syaikh, Opcit, hlm. 101-102.
5
Idah Umdah Safitritazkiya, “Problematika Zakat Fitrah”, Jurnal Keislaman,
Kemasyarakatan & Kebudayaan, vol. 19 No. 1 (Januari-Juni) 2018, hlm.33.

2
pengumpulan dari para wajib zakat dan pendistribusian kepada mereka
yang berhak.6
Pendistribusian zakat fitrah di Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra
Barat akan distribusikan oleh amil kepada mustahik seperti fakir miskin
dan orang tua jumpo, baik dengan takaran yang sama maupun berbeda
sesuai dengan porsi kebutuhan masing-masing. waktu
pendistribusiannya dilakukan sehari satu minggu atau sehari sebelum
hari raya Idul Fitri. Bagian zakat yang mereka peroleh adalah zakat
fitrah yang terkumpul dalam bentuk uang tunai dengan cara dibagi
habis sesuai dengan jumlah pengelola yang ada. Sedangkan pandangan
hukum Islam terkait pendistribusian zakat fitrah di Desa Rensing Bat
Kecamatan Sakra Barat masih belum sempurna dan belum sesuai
dengan apa yang terkandung dalam Al-Qur’an, amil perlu adanya
amanah dan kejujuran dalam melaksanakan tugas, agar tidak
bertentangan dengan Al-Qur’an sebaiknya masyarakat Desa Rensing
Bat Kecamatan Sakra Barat hanya mengeluarkan zakat fitrah melalui
Badan Amil Zakat Desa (BAZDES) sehingga terkumpul secara
terorganisir dan dilakukan pendistribusian berdasarkan prioritas
mustahik yang konsumtif dan produktif.
Kepercayaan masyarakat terhadap pengelola zakat fitrah harus
dapat ditumbuhkan dengan transparansi dan akuntabilitas dana zakat
fitrah sehingga semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk
menunaikan zakat pada Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Disamping itu,
sosialisasinya zakat secara konprehensif yang berkaitan dengan hukum,
hikmah, tujuan dan lainnya harus dilakukan. Dengan langkah ini,
diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan penunaian zakat fitrah
sebagaimana diatur dalam hukum Islam. Dengan demikian
pendistribusian zakat fitrah di Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra
Barat dapat berjalan lancar dan haruslah sesuai dengan Al-Qur’an dan
berlangsung secara berkesinambungan dan terus-menerus sehingga
dapat dilihat hasil zakat fitrah tersebut.
Pada observasi awal yang peneliti lakukan di Desa Rensing Bat
Kecamatan Sakra Barat , peneliti temukan bahwa didalam proses Zakat

6
Yusuf Al-Qaradhawi, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan (Jakarta: Gema
Insani 1997) hlm 106-107.

3
fitrah sudah tiga tahun belakangan di Desa Rensing Bat Kecamatan
Sakra Barat pendistribusiannya tidak merata, berbeda dengan sebelum
Imam masjid digantikan dimana setiap tahunnya pendistribusian zakat
fitrah secara merata dan tidak membeda-bedakan, tidak melihat
hubungan kekerabatan dan hubungan darah dan lebih mengutamakan
yang berhak menerimanya. Maka dari itu peneliti ingin mengetahui
lebih dalam dibalik strategi pendistribusian zakat fitrah di Desa
Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat agar tidak ada kecurigaan yang
timbul dikalangan masyarakat. 7
Dari penjelasan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman dan pengetahuan orang-orang muslim
terhadap pembagian zakat pada bulan suci Ramadhan khususnya
masyarakat Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di latar belakang masalah, maka dapat
dikemukakan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra
Barat dalam meningkatkan animo masyarakat dalam mengeluarkan
zakat?
2. Bagaimana strategi dalam mendistribusikan zaka t di Desa Rensing
Bat Kecamatan Sakra Barat?
3. Bagaimana kendala dalam pendistribusian zakat fitrah pada Desa
Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah diatas, maka yang menjadi
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat dalam
meningkatkan animo masyarakat dalam mengeluarkan zakat.
b. Untuk mengetahui strategi dalam mendistribusikan zakat di
Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat.
c. Untuk mengetahui kendala dalam pendistribusian Zakat Fitrah
pada Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat.
2. Manfaat Penelitian

7
Observasi awal di Desa Rensing Bat pada tanggal 7 april 2022

4
a. Manfaat praktis; Dengan selesainya penelitian ini diharapkan
mampu memberikan konstribusi kepada masyarakat setempat
agar dapat mengetahui bahwa betapa pentingnya mengeluarkan
zakat khususnya zakat fitrah.
b. Manfaat teoritis; Mampu memberi arahan yang bersifat positif
berupa informasi mengenai zakat fitrah lebih dalam.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian


Agar penelitian ini lebih terarah, peneliti membatasi ruang lingkup
penelitian dan lebih memfokuskan penelitian pada bagaimana Badan Amil
Zakat Desa dalam meningkatkan animo masyarakat dalam mengeluarkan
zakat, bagaimana strategi dalam mendistribusikan zakat di Desa Rensing
Bat Kecamatan Sakra Barat, bagaimana kendala Badan Amil Zakat Desa
dalam rangka mendistribusikan zakat.
Peneliti tertarik melakukan penelitian terkait Strategi Badan Amil
Zakat Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat karena banyaknya
Lembaga Badan Amil Zakat, dan juga banyaknya masalah tentang
kemiskinan menjadi tujuan Bagaimana Pendistribusian Zakat dalam
meningkatkan ekonomi masyarakat.
Penelitian ini dilakukan di Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat
Kecamatan Sakra Barat dimana lembaga tersebut merupakan Lembaga
Amil Zakat Desa yang merupakan salah satu dari amal usaha di Desa
Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat.
E. Telaah Pustaka
Peneliti berusaha melakukan telaah kajian literasi terhadap penelitian
terdahulu dan buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan peneliti.
Terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis, penelitian terkait
dibutuhkan sebagai rujukan dan alat komparasi dalam melakukan penelitian
ini. Berikut pemaparan beberapa referensi yang berkaitan dengan
penelitian:
1. Salmiah (2005) yang berjudul “Sistem Pengelolaan Zakat
Fitrah Di Desa Kawata Kecamatan Wasuponda (Perspektif
Ekonomi Islam)” Dimana pada proposal ini menjelaskan tentang
pengelolaan zakat fitrah yang berada di Desa Kawata Kecamatan

5
Wasuponda, Skripsi ini menjelaskan secara rinci pengelolaan
zakat di setiap Desa yang ada di wilayah Kecamatan Wasuponda. 8
Dari penelitian-penelitian tersebut diatas, jelas terdapat perbedaan
apa yang ditulis oleh peneliti, perbedaan tersebut dapat dilihat
bahwa penelitian tersebut lebih menekan pada sistem pengelolaan
zakat fitrah. Sementara apa yang ditulis oleh peneliti lebih
menekankan pada strategi pendistribusian zakat fitrah, karena itu
peneliti masih terdapat peluang untuk membahas penelitian ini
lebih lanjut.
2. Husnul Hotimah (2017) Judul skripsi “Pendayagunaan Zakat di
Desa Campur Asri, Kec. Baradatu, Kab. Way Kanan”
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di IAIN
Metro. Permasalahan di dalam skripsi tersebut yaitu bagaimana
pendayagunaan zakat di Desa Campur Asri, Kec. Baradatu, Kab.
Way Kanan. Hasil penelitian Husnul Hotimah yaitu
pendayagunaan zakat di Masjid At – Taqwa Desa Campur Asri,
Kec. Baradatu, Kab. Way Kanan yaitu dilaksanakan
pendayagunaan secara konsumtif. Sedangkan pendayagunaan
zakat secara produktif selama ini belum dilaksanakan. Hal ini
disebabkan oleh pemahaman masyarakat mengenai
pendayagunaan zakat. Sehingga mengakibatkan sebagian
masyarakat ada yang membayar zakat kepada Amil Zakat dan ada
pula yang langsung membayar zakat kepada Musathiq. Selain itu
juga pendayagunaan zakat yang diterapkan oleh Amil Zakat tidak
sesuai dengan keadaan Mustahiq. Sehingga dari tahun ke tahun
perkenomian Mustahiq tidak ada perubahan.9
Dari penelitian-penelitian tersebut diatas, jelas terdapat perbedaan
apa yang ditulis oleh peneliti, perbedaan tersebut dapat dilihat
bahwa penelitian tersebut lebih menekan pada pendayagunaan
zakat fitrah. Sementara apa yang ditulis oleh peneliti lebih
menekankan pada pendistribusian zakat fitrah, karena itu peneliti

8
Salmiah, Sistem Pengelolaaan Zakat Fitrah di Desa Kawata Kecamatan
Wasuponda (Perspektif Ekonomi Islam), Skripsi 2015
9
Husnul Hotimah, Pendayagunaan Zakat di Desa Campur Asri, Kec. Baradatu,
Kab. Way Kanan, Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah IAIN Metro, 2017.

6
masih terdapat peluang untuk membahas penelitian ini lebih
lanjut.
3. Vony Putry (2019) yang berjudul ”Implementasi
Pendistribusian Zakat Fitrah Oleh Amil di Kelurahan
Banjassari Kecamatan Metro Utara Kota Metro” Dimana
pada proposal ini menjelaskan tentang implementasi zakat fitrah
yang berada di Kelurahan Banjassari Kecamatan Metro Utara
Kota Metro, Skripsi ini menjelaskan secara rinci implementasi
zakat Fitrah di setiap desa yang ada di wilayah Banjassari
Kecamatan Metro Utara Kota Metro.10
Dari penelitian-penelitian tersebut diatas, jelas terdapat perbedaan
apa yang ditulis oleh peneliti, perbedaan tersebut dapat dilihat
bahwa penelitian tersebut lebih menekan pada implementasi zakat
fitrah. Sementara apa yang ditulis oleh peneliti lebih menekankan
pada pendistribusian zakat fitrah, karena itu peneliti masih
terdapat peluang untuk membahas penelitian ini lebih lanjut.

Tabel 1.I
Telaah Pustaka
No Nama Judul Persamaan Perbedaan
1. Salmiah Sistem Persamaan Perbedaan
Pengelolaaan sebelumnya tersebut dapat
Zakat Fitrah di dengan dilihat bahwa
Desa Kawata penelitian yang penelitian
Kecamatan dilakukan oleh tersebut lebih
Wasuponda peneliti ialah menekan pada
sama-sama sistem
meneliti pengelolaan
mengenai zakat fitrah.
penyaluran Sementara apa
zakat fitrah. yang ditulis
karena tujuan oleh peneliti

10 Vony Putry, Implementasi Pendistribusian Zakat Fitrah Oleh Amil di


Kelurahan Banjassari Kecamatan Metro Utara Kota Metro” (Perspektif Ekonomi Islam),
Skripsi 2019

7
untuk merubah lebih
mustahik menekankan
menjadi pada strategi
muzakki pendistribusian
zakat fitrah.

2. Husnul Pendayagunaan Persamaan Perbedaan


Hotimah Zakat di Desa sebelumnya tersebut dapat
Campur Asri, dengan di lihat bahwa
Kec. Baradatu, penelitian yang penelitian
Kab. Way dilakukan oleh tersebut lebih
Kanan peneliti ialah menekan pada
sama-sama pendayagunaa
meneliti n zakat fitrah.
mengenai Sementara apa
penyaluran yang ditulis
zakat oleh peneliti
fitrah.karena lebih
tujuan untuk menekankan
merubah pada strategi
mustahik pendistribusian
menjadi zakat fitrah.
muzakki
3. Vony Implementasi Persamaan Perbedaan
Putry Pendistribusian sebelumnya tersebut dapat
Zakat Fitrah Oleh dengan di lihat bahwa
Amil di penelitian yang penelitian
Kelurahan
dilakukan oleh tersebut lebih
Banjassari
peneliti ialah menekan pada
Kecamatan Metro
Utara Kota Metro
sama-sama implementasi
meneliti zakat fitrah.
mengenai Sementara apa
penyaluran yang ditulis
zakat fitrah. oleh peneliti
karena tujuan lebih

8
untuk merubah menekankan
mustahik pada strategi
menjadi pendistribusian
muzakki zakat fitrah.

F. Kerangka Teori
1. Konsep Strategi
a. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani strategos, yang berarti
Jenderal. Oleh karena itu kata strategi secara harfiah berarti
“Seni dan Jenderal”. Kata ini mengacu pada apa yang
merupakan perhatian utama manajemen puncak organisasi.
Secara khusus, strategi adalah penempatan misi perusahaan,
penetapan sasaran organisasi dengan mengikat kekuatan
eksternal dan internal, perumusan kebijakkan dan strategi
tertentu mencapai sasaran dan memastikan implementasinya
secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan
tercapai.11
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan gagasan, perencanaan, daneksekusi, sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang
baik terdapat kordinasi tim kerja, memiliki tema
mengidentifikasi faktor pendukungnya sesuai dengan prinsip-
prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efesiensi dalam
pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara
efektif.12
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
strategi adalah serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus

11
Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Cet. 1 (Jakarta:
GemaInsani, 2001), hlm: 153-157
12
Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran, Cet. Ke-II (Yogyakarta: Andi,2000)
hlm: 17

9
beroperasi dengan maksimal untuk mencapai sebuah tujuan dari
perusahaan tersebut

2. Konsep Distribusi
a. Pengertian Distribusi Zakat
Distribusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pembagian pengiriman barang – barang terhadap orang banyak
atau ke beberapa tempat. 13
Pendistribusian zakat merupakan penyaluran atau
pembagian hasil zakat kepada mereka yang berhak. Distribusi
zakat mempunyai sasaran dan tujuan. Sasaran di sini adalah
pihak – pihak yang diperbolehkan menerima zakat, sedangkan
tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam bidang perekonomian sehingga dapat
memperkecil kelompok masyarakat yang kurang mampu, yang
pada akhirnya akan meningkatkan kelompok muzaki.14
Berdasarkan pemaparan di atas, distribusi adalah
penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Dalam
hal ini, distribusi yang dimaksud oleh peneliti yang sesuai
dengan judul penelitian adalah penyaluran, pembagian, atau
pendistribusian dana zakat fitrah yang dilakukan oleh amil
zakat kepada mustahiq zakat dalam rangka pemerataan
ekonomi umat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Akan tetapi pendistribusian dana zakat fitrah tersebut belum
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena
pengelolaan dan pemberdayaan zakatnya belum optimal. Dana

13
Deasy Anwar, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya: Karya Abditama, 2001),
Cet. Ke- hlm. 125.
14
Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2003), hlm. 169.

10
zakat masih disalurkan secara konsumtif sehingga habis dalam
waktu relatif singkat.
Penyaluran dana zakat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
1) Bentuk produktif
Zakat produktif adalah pemberian zakat yang dapat
membuat para penerimanya menghasilkan sesuatu secara
terus menerus, dengan harta zakat yang telah diterimanya.
Zakat produktif dengan demikian adalah zakat dimana harta
atau dana zakat yang diberikan kepada para mustahik tidak
dihabiskan akan tetapi dikembangkan dan digunakan untuk
membantu usaha mereka, sehingga dengan usaha tersebut
mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup secara terus-
menerus.15
2) Bentuk konsumtif
Harta zakat secara langsung diperuntukkan bagi mereka
yang tidak mampu dan sangat membutuhkan, terutama fakir
miskin. Harta zakat diarahkan terutama untuk memenuhi
kebutuhan pokok hidupnya, seperti kebutuhan makanan,
pakaian dan tempat tinggal secara wajar.Kebutuhan pokok
yang bersifat primer ini terutama dirasakan oleh kelompok
fakir, miskin, gharim, anak yatim piatu, orang jompo/ cacat
fisik yang tidak bisa berbuat apapun untuk mencari nafkah
demi kelangsungan hidupnya. Serta bantuan-bantuan lain
yang bersifat temporal seperti: zakat fitrah, bingkisan
lebaran dan distribusi daging hewan qurban khusus pada
hari raya idul adha. Kebutuhan mereka memang nampak
hanya bisa diatasi dengan menggunakan harta zakat secara
konsumtif, umpama untuk makan dan minum pada waktu
jangka tertentu, pemenuhan pakaian, tempat tinggal dan
kebutuhan hidup lainnya yang bersifat mendesak.16
b. Unsur-Unsur Dalam Pendistribusian Zakat

15
Asnaini, Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum
Islam.Yogyakarta: pustaka belajar,2007, hlm 29.
16
Departemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Semarang: Toha
Putra, 1988, hlm. 355-356

11
Unsur penting dalam kegiatan pendistribusian zakat
mencakup 3 hal, yaitu:
1. Muzakki
Adalah orang yang dikenai kewajiban membayar zakat atas
kepemilikan harta yang telah mencapai nisab dan haul. 17
Seseorang terkena kewajiban membayar zakat jika
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Beragama Islam
Kewajiban zakat hanya diwajibkan kepada orang Islam.
Hadits Rasulullah SAW menyatakan, “Abu Bakar
Shidiq berkata, „inilah sedekah (zakat) yang diwajibkan
oleh Rasulullah kepada kaum Muslim.” (HR.
Bukhari).18
b) Merdeka
Kewajiban membayar zakat hanya diwajibkan kepada
orang – orang yang merdeka. Hamba sahaya tidak
dikenai kewajiban berzakat. 19
c) Dimiliki secara sempurna
Harta benda yang wajib dibayarkan zakatnya adalah
harta benda yang dimiliki secara sempurna oleh
seseorang Muslim.78
d) Mencapai Nisab
Seorang Muslim wajib membayar zkat jika harta yang
dimilikinya telah mencapai nishab. Nishab zakat harta
berbeda – beda, tergantung jenis harta bendanya.79
e) Telah Haul
Harta benda wajib dikeluarkan zakatnya jika telah
dimiliki selama satu tahun penuh. Hadits Rasulullah
SAW menyatakan, “Abdullah Ibnu Umar berkata,
„Rasulullah SAW bersabda „Tidak ada zakat pada harta

17
https://lazgis.com/ini-pengertian-muzakki-dan-mustahik-kriteria-dan-macam-
macamnyacom/, di akses hari Jum’at 25 April 2022 Pukul 21;09 WIB
18 Ibid
19 Ibid

12
seseorang yang belum sampai satu tahun dimilikinya.”
(HR Daruquthni).20
2. Mustahik
Adalah orang – orang yang berhak menerima zakat.
Ketentuan tentang siapa saja yang berhak menerima zakat
telah diatur dengan jelas dalam QS . At-Taubah ayat 60.81
3. Amil
Adalah orang yang bekerja mengumpulkan zakat dan
menyampaikannya kepada yang berhak menerimanya.21
3. Konsep Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Kata manjemen berasal dari bahasa inggris “management”
turunan dari kata “to manage” dalam bahasa inggris yang
berarti mengatur, mengurus mengelola.Sehingga manajemen
dapat diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur,
membimbing, dan memimpin semua orang yang menjadi
pembantunya agar usaha yang sedang digarap dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 22
Mochlasin dalam bukunya Manajemen Zakat dan Wakaf di
Indonesia mengungkapkan teori dan konsep manajemen yang
banyak diperaktekan saat ini dalam setiap aktivitas organisasi
maupun bisnis sebenrnya bukan hal yang asing dalam
perspektif Islam. Manajemen itu telah ada paling tidak ketika
Allah menciptakan alam serta mahluk-mahluk lainnya. Ketika
nabi ada sebagai khalifah memimpin alam raya ini telah
melaksankan unsur-unsur pengurusan tersebut. Dalam
penciptaan alam semesta beserta isinya, pengurusan dilihatkan
oleh Allah seperti terjadinya siang malam silih berganti,
matahari menjadi pusat beredarnya planet-planet yang telah
berlangsung sekian lama. 23

20 Ibid
21
Muh Atha Zhafran, Pintar Agama Islam, (Solo: CV Beringin 55), hlm. 153.
22 Daryanto dan Abdullah, “Pengantar Ilmu Manajemen dan Komunikasi”

(Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2013) hlm 2.


23 Mochlasin “Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia”, (Jawa Tengah:

STAIN Salatiga Press, Tahun 2014) hlm 1.

13
Manajemen zakat merupakan proses kegiatan melalui
kerjasama orang lain dalam rangka pendayagunaan zakat
sebagai pilar kekuatan ekonomi dan sarana peningkatan
kesejahrteraan dan pencerdasan umat Islam. Manajemen
pendayagunaan zakat diantaranya:
- Menyelenggarakan program layanan mustahik untuk
membantu mereka yang membutuhkan secara konsumtif dan
secara produktif.
- Menjalin kerjasama dengan lembaga lain untuk membuat
program unggulan di bidang pendidikan dan dakwah.
- Menjalin kerjasama dengan lembaga lain untuk membuat
program unggulan di bidang ekonomi. 24
Jadi berdasarkan pemaparan di atas menurut peneliti
manajemen merupakan suatu peroses mengatur, mengelola,
membiming jajaran di setiap Lembaga maupun organisasi
dalam rangkan mencapai suatu tujuan tertentu. Penggunaan
ilmu manjemen ini meruapakan sebagai suatu
b. Unsur-Unsur Manajemen
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Manullang
sebagaimana dikutip oleh Mastin tentang unsur manajemen
diantaranya man, money, method, machine, material, dan
markets. Hal tersebut akan dijelaskan di bawah ini. 25
1. Man (Manusia) Sumber daya manusia merupakan faktor
yang sangat penting dan menentukan. Manusia yang
merancang tujuan, menetapkan tujuan dan manusia jugalah
yang nantinya akan menjalankan proses dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan tersebut. 26
2. Money (Uang) Uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan
merupakan sebagai sarana manajemen harus digunakan
sedemikian rupa agar tujuan yang diinginkan tercapai.

24
Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wat Tamwil, Bandung: CV
Pustaka Setia, 2013, hlm. 127.
25
Agustin, Pengelolaan dan Unsur-unsur Manajemen, (Jakarta: Citra Pustaka,
2013) hlm.61.
26
Ardiansyah Pasaribu, Strategi Penerapan Manajemen di Pondok Pesantren
dalam Membentuk Da’I (Study Kasus Pondok Pesantren Musthafawiyah Pasaribu,
Mandaling Natal), (Sumatra Utara: UIN Sumatra Utara, 2018), hlm. 14-15.

14
Kegiatan atau ketidak lancaran proses manajemen sedikit
banyak di pengaruhi oleh pengelolaan keuangan.
3. Method (Metode) Cara atau sistem untuk mencapai tujuan
merupakan untuk melakukan kegiatan secara guna dan
berhasil, manusia dihadapkan kepada berbagai alternatif
metode cara menjalankan pekerjaan tersebut sehingga cara
yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat
manajemen untuk mencapai tujuan.
4. Machine (Mesin) Mesin atau alat untuk berproduksi, dalam
kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagai pembantu
mesin seperti pada masa lalu sebelum revolusi industri
terjadi. Bahkan, sebaliknya mesin telah berubah
kedudukannya menjadi pembantu manusia.
5. Material (Materi) Bahan-bahan yang diperlukan dalam
kegiatan; dalam peroses pelaksanaan kegiatan, manusia
menggunakan material atau bahan-bahan. Oleh karena itu,
material dianggap pula sebagai alat atau sarana manajemen
untuk mencapai tujuan.
6. Markets (Pasar) Pasaran atau tempat untuk melemparkan
hasil produksi; bagi badan yang bergerak di bidang industry
maka sarana manajemen penting lainnya sperti pasar-pasar
atau market. Market merupakan salah satu sarana manjemen
yang sangat penting, baik perusahaan industri maupun bagi
semua badan yang bertujuan untuk mencari laba. 27
c. Fungsi Manajemen
Manajemen memiliki fungsi-fungsi yang harus sama-
sama kita pahami diantaranya :
1. Fungsi perencanaan (planning)
Perencanaan menurut hasan adalah menentukan dan
merumuskan segala yang dituntut oleh situasi dan kondisi
pada badan usaha atau unit organisasi. Perencanaan
berkaitan dengan upaya yang akan dilakukan untuk
mengantisipasi kecendrungan dimasa yang akan datang dan

27
Ibid, hlm. 14-15.

15
penentuan strategi yang tepat untuk mewujudkan target dan
tujuan organisasi.28

2. Fungsi pengorganisasian (organaizing)


Pengorganisasian adalah pengelompokan dan pengaturan
sumber daya manusia untuk dapat digerakkan sebagai satu
kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan
untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan 29
3. Fungsi pelaksanaan (actuating)
Fungsi pelaksanaan merupkan implementasi dari
perencanaan yang telah ditetapkan, dengan melakukan
tahapan pekerjaan yang sesungguhnya secara fisik atau non
fisik sehingga produk akhir sesuai dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan.30
4. Fungsi pengawasan (controlling)
Pengawasan adalah menegetahui kejadian-kejadian yang
sebenarnya dengan ketentuan dan ketetapan peraturan, serta
menunjuk secara tepat terhadap dasar-dasar yang telah
ditetapkan dalam perencanaan semula. Dalam hal ini fungsi
pengawasan melibatkan tindakan-tindakan pengawasan,
penilaian dan koreksi terhadap kinerja dan hasil pekerjaan. 31
4. Konsep Zakat
a. Zakat
1. Pengertian Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang lima,32
dan zakat mengajarkan agar manusia mempunyai
kepedulian sosial yang tinggi terhadap sesama.

28
Ibid.,hlm. 252-253
29
Rahmini Hadi, Menejemen Zakat, Infak, Dan Shodaqoh Dibana Amil Zakat
Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas, Jurnal Ekonomis Islam, Jurnal Vol 8, No 2 Juli
2020, hlm,253.
30
Ibid., hlm 3
31
Stephen Robbiness dan Mary Coulter management, alih Bahasa Bob Sabran
dan Devri Bamadi Putra, menejemen, cet. 10,(Jakarata: Kencana, 2012), hlm 11.
32
Mahmud Abu Saud, Garis-Garis Besar Ekonomi Islam, (Jakarta:Gema Insani
Pers,1996),hlm 21

16
Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan
bertambah (ziyadah). Jika diucapkan, zaka al – zar’, artinya
adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Jika diucapkan
zakat al – nafaqah, artinya nafkah tumbuh dan bertambah
jika diberkati. 33
Adapun zakat menurut syara’ berarti hak yang wajib
dikeluarkan dari harta. 34 Mazhab Maliki mendefinisikannya
dengan “Mengeluarkan sebagian yang khusus dari harta
yang khusus pula yang telah mencapai nishab (batas
kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada orang – orang
yang berhak menerimanya (mustahiqq) – nya. Dengan
catatan, kepemilikan itu pebuh dan mencapai hawl
(setahun), bukan barang tambang dan bukan pertanian.35
2. Macam-Macam Zakat
Zakat secara umum terbagi menjadi dua kategori,
yakni zakat nafs (jiwa) dan zakat mal (harta), yang termasuk
ke dalam zakat nafs adalah zakat fitrah yang dikeluarkan
pada bulan Ramadhan, sedangkan zakat mal, terbagi
menjadi beberapa jenis zakat yang termasuk di dalamnya
adalah terdapat zakat perdagangan, dan juga berbagai
macam harta umat Muslim yang wajib dikeluarkan
zakatnya dengan ketentuan tertentu.
a. Zakat Fitrah adalah pengeluaran yang wajib dilakukan
oleh setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari
keperluan keluarga yang wajar pada malam dan hari
raya Idul Fitri.36 Jadi zakat fitrah adalah zakat yang
dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan

33
Wahbah Al – Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, (Bandung: PT
Remaja Rosakarya, 1995), hlm. 82
34
Al – ‘Inayah yang terdapat dalam Hamisy al – Fath, I, hlm. 481; Maraqi al –
Falah, hlm. 121; al – Durr al – Mukhtar, II, hlm. 2 dan seterusnya; al – Lubab, I, hlm. 139;
al – Syarh al – Kabir, I, hlm. 430; al – Mughni, II, hlm. 572; Kasysyaf al – Qanna’, II, hlm.
191 dan seterusnya.
35
Wahbah Al – Zuhayly, Zakat Kajian., hlm. 83.
36
Maftuh, Mutiata Hadits: Shahih Bukhary, (Jakarta: CV. Bintang Pelajar,
1992), hlm.129

17
Ramadhan menjelang hari raya Idul Fitri untuk
menyucikan diri.
b. Zakat Mal (Zakat Harta) adalah bagian dari harta
kekayaan seseorang yang wajib dikeluarkan untuk
golongan orang – orang tertentu setelah dimiliki selama
jangka waktu tertentu dan dalam jumlah minimal
tertentu.37 Jadi zakat mal adalah zakat harta yang
dikeluarkan dari harta setiap Muslim yang mereka
miliki. Harta kekayaan yang dizakati akan semakin
berkembang berkat dikeluarkan zakatnya dan doa orang
yang menerimanya, juga membersihkan dosa dari orang
yang menunaikannya, bahkan menjadi saksi atas
kesungguhan iman yang menunaikannya. 38 Dalam
petunjuk pelaksanaan pegumpulan zakat oleh Direktorat
Pemberdayaan Zakat RI, harta yang dikenai zakat antara
lain emas, perak dan uang, hasil perdagangan dan
perusahaan, hasil pertanian, perkebunan dan perikanan,
hasil pertambangan, hasil peternakan, hasil pendapatan
profesi dan harta rikaz. 39
3. Tujuan Zakat
Ada beberapa tujuan – tujuan zakat ditinjau dari
berbagai aspek yakni:
a. Hubungan manusia dengan Allah
Zakat sebagai sarana beribadah kepada Allah
sebagaimana halnya sarana- sarana lain adalah fungsi
mendekatkan diri kepada Allah, makin kuat manusia
menjalankan perintah dan meninggalkan larangan Allah
SWT, maka ia makin dekat dengan dirinya. 40
b. Hubungan Manusia dengan Dirinya

37
Ridwan Mas‟ud dan Muhammad, Zakat dan Kemiskinan, (Yoryakarta: UII
Press, 2005), hlm.34.
38
Abd Aziz Muhammad Azzam dan Abd. Wahab Sayyed Hawwas,Diqih
Ibadah Tharah Shalat Zakat Puasa dan Haji, 9jakarta : Amzah, 2009), hlm. 343
39 Direktorat Pemberdayaan Zakat, Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan Zakat,

(Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), hlm. 27-46.


40
ZISWAF, Vol. 2,No.1,Juni 2015,hlm.91

18
Adakalanya manusia memandang harta benda itu
sebagai alat mencapai tujuan hidup, manusia
melaksanakan tugas sehari-harinya beribadah kepada
Allah untuk mencapai kehidupan yang diridhoi, Allah
menjadi tujuan hidup. Untuk melaksanakan manusia
memerlukan harta benda, tapi sebaliknya ia
menjadikannya harta benda itu sebagai alat untuk
melaksanakan tugas hidupnya. Zakat merupakan salah
satu cara memberantas pandangan hidup matrealistis,
zakat mempunyai peran menjaga manusia dari
kerusakan jiwa.41
c. Hubungan Manusia dengan Masyarakat
Di dalam masyarakat selalu terdapat perbedaan tingkat
kemampuan dalam bidang ekonomi, sehingga
melahirkan golongan – golongan ekonomi lemah dan
golongan ekonomi kuat. Zakat berperan dapat
mengecilkan jurang perbedaan ekonomi antara
golongan ekonomi lemah dan golongan ekonomi kuat.
Zakat dapat mencegah perbuatan hina, seperti pencurian
dan menghindarkan mereka dari rasa iri, dengki
terhadap yang kaya.42
d. Hubungan Manusia dengan Harta Benda
Zakat apabila dilaksanakan dalam masyarakat, maka hal
ini merupakan penegasan bahwa harta kekayaan itu
mempunyai fungsi sosial. Zakat menjadi unsur penting
dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi
harta (Equal Distribution), keseimbangan dalam
pemilikan harta (Equal Ownership), dan keseimbangan
tanggung jawab individu dalam masyarakat.
e. Zakat adalah maliyah Zakat adalah maliyah yang
mempunyai dimensi dan fungsi sosial ekonomi atau
pemerataan pendapatan yang merupakan perwujudan
solidaritas sosial. Zakat adalah sumber utama yang

41
Ibid., hlm 91
42
Ibid.,hlm.92

19
menjadi kas negara sekaligus merupakan sendi – sendi
dari kehidupan ekonomi yang dicanangkan Al-Qur‟an.
Zakat yang dikelola dengan baik akan mampu membuka
lapangan kerja dan usaha yang luas, sekaligus
penguasaan aset – aset oleh umat Islam.43
4. Mustahiq Zakat
Mazhab Syafi‟i mengatakan zakat wajib dikeluarkan
kepada delapan kelompok manusia, baik itu zakat fitrah
maupun zakat mal, sebagaimana yang dijelaskan dalam
firman Allah SWT dalam surat AtTaubah ayat 60, yaitu:
Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah
untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah,
dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. 44
Ayat tersebut menisbatkan bahwa kepemilikan semua
zakat oleh kelompok – kelompok itu dinyatakan dengan
pemakaian huruf lam yang dipakai untuk menyatakan
kepemilikan, kemudian masing – masing kelompok
memiliki hak yang sama karena dihubungkan dengan huruf
wawu yang menunjukkan kesaman tindakan. Oleh karena
itu, semua bentuk zakat adalah milik semua kelompok itu
dengan hak yang sama.45
Apabila yang membagikan zakat itu adalah imam, dia
harus membaginya menjadi delapan bagian. Yang pertama
kali mengambil bagian itu seharusnya adalah panitia zakat,
karena dia mengambilnya sebagai ganti atas jerih payah
yang dikeluarkannya untuk memungut zakat. Adapun
kelompok – kelompok yang lain mengamil zakat atas dasar
kesamaan hak di antara mereka. Dan jika yang
membagikan zakat itu adalah pemilik harta itu sendiri atau

43
Ibid.,hlm 92
44
Wahbah Al Qs. At-Taubah (9) : 60 Zuhayly, Zakat Kajian.hlm 278
45 Ibid., hlm278

20
orang yang mewakilinya, gugurlah hak panitia zakat itu,
kemudian dibagikan kepada tujuh kelompok yang tersisa
jika semua kelompok itu masih ada, jika tidak ada maka
zakat itu hanya dibagikan kepada kelompok yang ada saja.
Zakat itu lebih disenangi bila dibagikan kepada semua
kelompok yang disebutkan dalam firman Allah swt, dan
tidak boleh dibagikan kepada kurang dari tiga kelompok
karena yang disebut jamak itu harus sampai kepada tiga.
Jika zakat itu hanya dibagikan kepada dua kelompok,
kelompok yang ketiga adalah pengurus atau panitia zakat,
dan sudah dianggap cukup apabila panitia itu hanya ada satu
orang.46
a. Fakir
Yang dimaksud orang fakir adalah orang yang tidak
punya penghasilan menentu, dan kebutuhan tiap harinya
jauh dari kepatuhan (serba kekurangan). 47 Orang fakir
diberikan bagiannya dalam jumlah yang dapat menutupi
keperluannya masing – masing. Misalnya, orang yang
jauh dari hartanya diberikan biaya untuk sampai ketemu
hartanya, yang mempunyai piutang diberikan belanja
menunggu masa pembayarannya, yang dapat bekerja
diberikan peralatan yang dapat digunakannya untuk
bekerja, dan yang pandai berdagang diberi modal yang
memadai untuk berdagang sesuai dengan keahliannya.48
b. Miskin
Miskin ialah orang yang memiliki harta atau usaha yang
dapat menghasilkan sebagian kebutuhannya tetapi tidak
mencukupi. Kebutuhan yang dimaksudkan adalah
makanan, minuman, pakaian dan lain – lain menurut
keadaan yang layak baginya. Seperti halnya orang fakir,

46
Ibid.,hlm.279.
47
Muh. Atha Zhafran, Pintar Agama., hlm. 153.
48
Lahmuddin Nasution, Fiqh 1, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1995), h. 175-
176

21
orang miskin pun diberi zakat dalam jumlah yang dapat
memenuhi kebutuhannya.49
c. Amil
Amil ialah orang – orang yang khusus ditugaskan oleh
imam untuk mengurusi zakat, seperti petugas yang
mencatat harta yang terkumpul, membagikan dan
mengumpulkan para wajib zakat atau para mustahiq.50
Adapun besarnya zakat zakat yang diberikan kepada
pengurus (amil) zakat, menurut kesepakatan fuqaha
ialah sebesar yang diberikan oleh imam berdasarkan
pertimbangannya atas kerja yang telah dilakukan oleh
panitia zakat, atau sebesar biaya transportasi yang
diperlukan olehnya selama mengurusi zakat. Akan
tetapi, mazhab Hanafi membrikan catatan tambahan atas
hal ini, bahwa pemberian yang diberikan kepada panitia
zakat hendaknya tidak melebihi setengah dari bagia
zakat yang dipungutnya. 51
d. Mualaf
Mualaf merupakan orang yang baru masuk Islam dan
imannya masih lemah. Mualaf (Al – mu’allafatu
qulubuhum) berarti orang yang hatinya dijinakkan atau
dibujuk.52
e. Riqab
Riqab adalah para budak yang dijanjikan akan merdeka
bila membayar sejumlah harta kepada tuannya. Budak
yang telah mengikat perjanjian secara sah dengan
tuannya, tetapi tidak mampu membayarnya, dapat
diberikan bagian dari zakat untuk membantu mereka
memerdekakan dirinya. 53
f. Gharim

49
Ibid., hlm.176
50
Ibid., hlm.175
51
Wahbah Al – Zuhayly, Zakat Kajian., hlm. 292.
52
Lahmuddin Nasution, Fiqh 1, hlm.177
53
Ibid., hlm.178

22
Gharim adalah orang – orang yang berhutang. Bila
hutangnya itu tidak untuk maksiat, dan ia tidak mampu
membayarnya, ia dapat diberi bagian zakat. 54
Bagian yang diberikan kepada kelompok orang yang
memiliki hutang ialah sebesar hutangnya apabila hutang
itu dia pergunakan untuk kebaikan bukan untuk hidup
berlebih – lebihan, tetapi dia pakai betul – betul untuk
keperluan yang sangat penting sifatnya. 55
g. Sabilillah
Sabilillah adalah para mujahid yang berperang yang
tidak mempunyai hak dalam honor sebagai tentara,
karena jalan mereka adalah mutlak berperang. Sabilillah
diartikan sebagai perjalanan spiritual atau keduniaan
yang diupayakan untuk mencapai ridha Allah, baik
dalam hal aqidah maupun aplikasi mekanisme nilai
Islam.56
h. Ibnu sabil
Ibnu Sabil adalah musafir yang mengembara dari negeri
satu ke negeri lainya tanpa memiliki apa – apa yang
dapat digunakan sebagainpenunjang perjalanannya.
Maka ia diberi bagian dari zakat yang cukup
membawanya kembali ke negerinya. 57
Adapun bagian yang bisa diberikan kepada kelompok
orang yang sedang dalam perjalanan ialah sebesar
keperluan biaya yang bisa dipakai untuk kembali ke
kampung halamannya. 58
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
a. Jenis Penelitian

54
Ibid., hlm.178
55
Wahbah Al – Zuhayly, Zakat Kajian., hlm. 292.
56
Arief Mufraiani, Akuntansi dan Manajemen Zakat, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, Cet. II, 2006, hlm. 209
57
Abu Malik Kamal Ibn Sayyid Salim, Fikih Sunnah Wanita, Terj. Firdaus,
Jakarta: Qisthi Press, Cet.2,2014, hlm.273
58
Wahbah Al – Zuhayly, Zakat Kajian., hlm. 292

23
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Menurut Lexy J. Moloeng mendefinisikan bahwa penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social
yang secara fundamental bergantung dari pengamatan manusia
baik dalam kawasannya maupun dalam peristirahatannya.59
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam pembahasan skripsi ini adalah Badan Amil
Zakat di Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat.
3. Data Penelitian
a. Data Teoritis, diperoleh dari sejumlah buku atau bacaan lain
yang ada hubungannya dengan judul penelitian ini untuk
dijadikan sumber rujukan.
b. Data Empiris, diperoleh melalui penelitian lapangan (field
research) ke objek penelitian dengan menggunakan teknik
wawancara.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan salah satu proses yang harus
dilalui dalam suatu penelitian. Dengan metode pengumpulan data,
diharapkan dapat mempermudah proses penggalian informasi yang
dibutuhkan. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
penemuan penemuan mana yang diselidiki. 60
Observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
langsung ke objek penelitian untuk memperoleh data mengenai
alokasi dana zakat pada Badan Amil Zakat Desa (BAZDES) di
Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat.
b. Wawancara

59
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1989), hlm 4.
60
Muhamad Faizin, “Kepemimpinan TGH Mustiadi Abhar dalam
Mengembangkan Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren Darul Falah Mataram
(Tesis, MPI UIN Mataram, 2017), hlm. 51

24
Wawancara adalah kegiatan tanya yang dilakukan
pewawancara tentang masalah yang diteliti kepada yang
diwawancarai sehingga memperoleh pola pikir, sikap, dan
persepsi yang diwawancara untuk kebutuhan penelitian.
Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari
sumbernya.61
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan data-data pendukung lain melalui
dokumen-dokumen penting seperti dokumen Lembaga yang
diteliti. Di samping itu, foto maupun sumber tertulis lain yang
mendukung juga digunakan untuk penelitian. Dalam
pengumpulan data, peneliti juga menggunakan metode
dokumentasi. Yang dimaksud dengan dokumentasi adalah
mengacu pada material (bahan) seperti fotografi, video film,
memo, surat, diari, rekaman dan sejenis yang dapat digunakan
sebagai informen tambahan sebagai bagian dari kajian sumber
data utamanya.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis Data adalah metode dalam memproses data menjadi
informasi. Saat melakukan suatu penelitian, peneliti perlu
menganalisis data agar data tersebut mudah dipahami. Analisis data
juga diperlukan agar kita mendapatkan solusi atas permasalahan
yang sedang diteliti.
H. Sistematika Pembahasan
1. BAB I. PENDAHULUAN
BAB ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan, manfaat, ruang lingkup, dan setting penelitian yang
membahas seputar judul Proposal ini.Selain itu juga membahas
beberapa susunan isi BAB yaitu; Telaah Pustaka, Kerangka Teori,
dan Metode Penelitian.
2. BAB II. PAPARAN DATA

61
Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2016),
hlm.82

25
BAB ini membahas tentang seluruh data dan temuan penelitian,
dimana akan diulas secara rinci data-data yang telah didapat.

3. BAB III. PEMBAHASAN


Di bagian pembahasan ini diungkapkan proses analisis terhadap
temuan penelitian pada BAB II berdasarkan perspektif penelitian
atau kerangka teoritik.
4. BAB IV. PENUTUP
Di bagian BAB ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang di
dapatkan sesuai dengan yang digunakan. Dan berisi saran dari
peneliti untuk orang yang akan meneliti tema yang sama, untuk
mendapatkan kekurangan dan kelebihannya sebagai pedoman
peneliti selanjutnya.

26
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat


1. Sejarah Berdirinya Badan Amil Zakat Desa (BAZDES)
Pemerintah Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat Kab. Lombok
Timur NTB menyadari betul manfaat zakat. Kepala Desa Rensing
Bat meyakini kehadiran zakat bisa memecahkan berbagai macam
persoalan sosial di desa. Mulai dari masalah ekonomi seperti
kemiskinan, kesehatan hingga masalah pendidikan. Untuk itu,
pemerintah Desa Rensing Bat membentuk Badan Amil Zakat Desa
(BAZDES) yang telah diresmikan pada tanggal 20 Februari 2014.
Muhammad Hilmi mengatakan, Kami membentuk Bazdes ini
didorong akibat tingginya angka kemiskinan di desa kami, kasus
gizi buruk, hingga stunting juga masih banyak.62
Kehadiran BAZDES ini diyakininya akan memberi banyak
manfaat dan kontribusi bagi masyarakat. Karena Bazdes ini akan
menampung semua zakat dan infaq sedekah dari masyarakat yang
mampu. Sehingga sepanjang tahun masyarakat bisa menyalurkan
zakat, infaq atau shadaqah ke Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat
Kecamatan Sakra Barat kemudian akan disalurkan kepada
masyarakat yang membutuhkan.
Muhammad Hilmi mengatakan, Kami punya petani ketika
sudah panen bisa menyalurkan ke Bazdes. Kami juga pengusaha
dan pegawai negeri sipil. Ini adalah salah satu sumber untuk
mendapatkan zakat, infaq, dan sedekah. 63
Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat memiliki landasan
hukum sebagai berikut:

62 Muhammad Hilmi, Wawancara, Kepala Desa Rensing Bat, 13 Februari 2022


63 Muhammad Hilmi, Wawancara, Kepala Desa Rensing Bat, 13 Februari 2022.

27
Nama :Badan Amil Zakat Desa (BAZDES)
Rensing Bat
No SK :144 Tahun 2017
Nama Kepala Desa :Muhammad Hilmi, SE
Alamat Kantor Desa :Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
Kab. Lombok Timur
Susunan pengurus Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat yang
terdiri dari :
a. Badan Pertimbangan
- Ketua: Kepala Desa Rensing Bat
- Sekretaris: H. Zainuddin, S. Ag
- Anggota: Abdul Wahab, A.Ma
b. Badan Pengawas
- Ketua: Ust. H. Zainal Muttaqin
- Sekretaris: H. Muhsin, Spd.I
- Anggota: H. Hanan Muliono, M.Pd
Nuruddin, MPd
c. Badan Pelaksana
- Ketua: Burhanuddin, S.Pd.I
- Sekretaris: Darmawan,S.Pd.I
- Bendahara: Kamaluddin,S.Pd.I64
Menimbang:
- Bahwa kewajiban membayar zakat merupakan rukun Islam
yang ketiga yang wajib ditunaikan oleh setiap orang muslim dan
Badan Usaha yang dimiliki orang Islam yang berkecukupan dan
mampu
- Bahwa sesuai hasil musyawarah Desa pada hari Sabtu,
tanggal 22April 2017 tentang Reshuffle Pengurus Badan Amil
Zakat Desa (BAZDES) yang dihadiri oleh Dewan
Pertimbangan, Dewan Pengawas, Dewan Pelaksana,
Koordinator dan anggota BAZDES Rensing Bat.
- Bahwa untuk pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan
zakat dengan baik dan benar serta berdasarkan pertimbangan a
dan b maka perlu mengangkat dan menetapkan Pengurus Badan

64
Profil Desa Rensing Bat. Tanggal 13 Februari 2022

28
Amil Zakat Desa (BAZDES) yang baru sesuai hasil
musyawarah seperti tersebut pada huruf b dengan Keputusan
Kepala Desa.
Tabel 1.II
Koordinator Umum :
Nama Dusun Nama Anggota

1. Dusun Rensing Bat - Ketua : M.Yasin, S.Ag


- Sekretaris : Ibrahim Arifin,
S.Pd.I
- Bendahara : H.Anas
- Anggota : Saparuddin Muli,
S.Pd.I dan Ahyanuddin, S.Pd.I

2. Dusun Lepok -Ketua : M Ali Mashri, S.Pd.I


-Sekretaris : Abu Bakar, SS
-Bendahara : Drs H. Humaidi
Hasan
- Anggota : Munawar dan
Mahjub
3. Dusun Timuk Rurung - Ketua : Badaruddin, S.Pd.I
- Sekretaris : Saleh, S.Pd.I
- Bendahara : H. Mastur
Muttaqin
- Anggota : Mujmal dan
Tuhiruddin Arifin
Sumber : Dokumentasi Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
Tugas pengurus Badan Amil Zakat Desa (BAZDES) Rensing
Bat:
1) Membuat rencana kerja yang meliputi rencana pengumpulan,
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
2) Menarik dan mengumpulkan zakat fitra, infak, dan shadaqah
dari seluruh warga masyarakat.
3) Melaksanakan operasional pengelolaan zakat, infak, dan
shadaqah sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan.

29
4) Menyusun laporan triwulan, semesteran, dan tahunan.
5) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban.
6) Bertindak dan bertanggung jawab untuk dan atas nama Badan
Amil Zakat Desa baik ke dalam maupun keluar.
2. Kondisi Geografis Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
Desa Rensing Bat adalah salah satu Desa yang terdapat di
kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang dimana masyarakatnya mayoritas Islam.
Kecamatan Sakra Barat merupakan Desa Rensing Bat yang
memang penduduknya adalah petani dengan jumlah penduduk
2.724 jiwa dengan dengan jumlah 754 kepala keluarga memiliki
luas wilayah 195 Ha atau 195 KM2 yang terdiri dari 3 Dusun Yaitu
Dusun Rensing Bat (induk) luas wilayah 75 Ha, Dusun Lepok
(pemekaran) luas wilayah 65 Ha, Dusun Timuk Rurung
(pemekaran) luas wilayah 55 Ha, sebagian besar penduduknya
bekerja sebagai petani. Batas wilayah Desa Rensing Bat yaitu
sebagai berikut:
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lekor Lombok Tengah
dan Desa Sukarara.
b. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Montong Beter.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rensing Raya
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Rensing 65
3. Kondisi Penduduk Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat.
Jumlah penduduk tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Data Penduduk Menurut Masing-Masing Dusun
Tabel 2.II
Data Penduduk Tiap Dusun
Nama Dusun Jumlah Penduduk Kepala
Keluarga
Dusun Rensing 896 Orang 235 KK
Bat
Dusun Lepok 983 Orang 261 KK
Dusun Timuk 845 Orang 258 KK
Rurung

65
Profil Desa Rensing Bat. Tanggal 13 Februari 2022

30
Jumlah 2.724 Orang 754 KK
Sumber : Dokumentasi Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat
Jumlah keseluruhan penduduk di Desa Rensing Bat adalah
sebanyak 2724 dengan jumlah keseluruhan Kepala Keluarga
(kk) sebanyak 754 KK
b. Menurut pendidikan
Daftar penduduk menurut pendidikan dapat dilihat di bawah ini
:
Tabel 3.II
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
No Usia Jumlah
1 Tamat Perguruan Tinggi 192
2 Tamat SLTA 358
3 Tamat SLTP 202
4 Tamat SD 280
5 Tidak Tamat SD 146
6 Tidak Sekolah 409
Sumber : Dokumentasi Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat
Penduduk Desa Rensing Bat pada umumnya berpendidikan
rendah. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat
yang hanya menempuh pendidikan SD.
c. Sarana Pendidikan
Peningkatan dan pengetahuan dan keterampilan di Desa
Rensing Bat dilakukan dengan sarana pendidikan yang meliputi
gedung sekolah.
Tabel 4.II
Sarana Pendidikan Desa Rensing Bat
No Bentuk Sekolah Jumlah Gedung
1 TK/RA 1 buah gedung
2 PAUD 1 buah gedung
3 SD (SEKOLAH 1 buah gedung
DASAR)
4 MTS (Madrasah 1 buah gedung
Tsanawiyah)

31
5 Taman pendidikan Al- 5 buah gedung
Qur’an
Dokumentasi : Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat
4. Kondisi Ekonomi Sosial dan Keagamaan
Tingkat ekonomi merupakan faktor yang dominan bagi
dinamika suatu masyarakat, sehingga kemajuan suatu masyarakat
sering disimbolkan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh
masyarakat itu sendiri. Penduduk Desa Rensing Bat umumnya
bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Desa Rensing
Bat memiliki potensi sumber daya alam dengan bentangan sawah
yang luas dan ladang yang biasa di tanam padi, tembakau, cabe,
kacang-kacangan, tomat dan lain-lain..
Warga Desa Rensing Bat secara umum menggantungkan
hidupnya menjadi petani. Sejak dulu, tanaman komoditi yang
mereka budidayakan seperti padi, kacang-kacangan, cabe, bawang,
tomat dan tanaman sayur lainnya. Dipandang dari segi aspek
kegiatan ekonomi, masyarakat Desa Rensing Bat merupakan
masyarakat petani yang dimana sekitar 99% masyarakatnya bekerja
sebagai petani. Masyarakat Rensing Bat mengembangkan sistem
pertanian tradisional yang sejak nenek moyang mereka
mengembangkan tanaman padi dan tanaman lainnya seperti
bawang, cabai, tomat dan tanaman sayuran lainnya. Ini membuat
perekonomian warga Desa Rensing Bat semakin meningkat. 66
Agama Islam merupakan agama yang paling dominan
sehingga di Desa Rensing Bat hampir semuanya menganut agama
Islam. Perilaku masyarakat Desa Rensing Bat banyak diwarnai oleh
suasana agamis, hal tersebut terbukti dengan banyaknya kegiatan
majelis taklim dan peringatan hari-hari besar islam. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman agama penduduk Desa Rensing
Bat dapat dinilai cukup baik.
Tabel 4.II
Sarana Ibadah Desa Rensing Bat
Tempat Ibadah Jumlah

66
https://info.rensingbat.desa.id/selayang-pandang-desa-rensing-bat/ diakses
Tanggal 14 Februari 2022, pukul 10:11

32
Masjid 1 buah
Musholla 5 Buah
Sumber : Dokumentasi Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat
Adapun dalam menjalankan rutinitas keagaman tidak lepas
dari sarana dan prasarana yang ada, seperti Masjid dan Mushola.
Pembangunan sarana peribadatan di Desa Rensing Bat terdapat 1
Masjid dan 5 Musholla. Tabel dapat dilihat diatas 67
5. Visi dan misi BAZ Desa Rensing Bat
a. Visi BAZ Desa Rensing Bat
1. Menjadikan BAZ sebagai lembaga zakat yang dapat
membangkitkan ekonomi umat.
2. Mengangkat harga diri kaum dhuafa agar segera terlepas
dari kesulitan hidup.
3. Menjadikan institusi zakat amanah, transparan,
profesional, dan akuntabel.
b. Misi BAZ Desa Rensing Bat
1. Meningkatkan kualitas pengelolaan zakat, infak, dan
sedekah hingga dapat tersalur secara merata, berhasil guna,
dan berdaya guna.
2. Memudahkan pelayanan bagi para muzakki, munfiq dalam
menunaikan zakat, infaq, sedekah.
3. Memudahkan pelayanan bagi para mustahiq dalam
mendapatkan haknya.68
Tabel 5.II
Data Muzzakki Tahun 2020
Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
No Nama Jumlah Jumlah Beras Jumlah
Orang (Kg) Uang (Rp)
1 Pak Zaenal 2 - 150.000,-
Ibu Sumartini
2 Iq.Sae 4 10 -
Junia
Alpin

67
Profil Desa Rensing Bat Dikutip Pada Tanggal 14 Februari 2022
68
Profil Desa Rensing Bat Tanggal 14 Februari 2022

33
Alpan
3 H.Kamaluddin 3 - 100.000,-
Hj. Saidah
Hj. Hamidah
4 Bpk.Taufik 3 7,5 -
Maemanah
Iffa Hanna
5 Bpk Fathillah 3 7,5 -
Riadatul
Rasyd Arfan
6 H.Safar 2 5 -
Hj. Huswatun
7 Amq.Taman 2 5 -
Iq. Sumarni
8 Amq. Ahang 5 12,5 -
Iq. Faridah
Abd. Hafiz
Karim Athar
Iffadatusziadah
9 Bpk. Sudirman 4 10 -
Ibu. Nurul
Hidayah
Hikmatullah
Aulia Zana
10 Muh.Zacky 5 - 200.000,-
Herawati
Fatan Subki
Fatahillah
Rasyd Dahlan
11 Bpk. Nuruddin 5 12,5 -
sekeluarga
12 Azwar Annas 3 7,5 -
Rara Fitri
Daffa Qiram
13 Ngadirin 5 12,5 -

34
Zainal
Riza
Zuanita
Desy
14 Suyit 4 10 -
Kusmiyati
Erna
Nando
15 Amq. Saleh 4 10 -
Iq. Aini
Farid
Fatih
16 Amaq. Ilman 5 12,5 -
Idah
Saef
Tina
Titin
17 Asmuni 3 7,5 -
Rahmatina
Risma

18 Ilham 4 10 -
Gina
Daus
Gofar
19 Masdi 4 10 -
Zia
Nasrullah
Dira
Diaz
20 Amq. Jerry 4 - 180.000,-
Iq. Rehan
Hanafi
Emi
21 Rusdi 2 - 50.000,-

35
Kurnia
22 Amq. Ganjar 1 - 20.000,-
23 Bpk. Fauzan 4 10 -
Ibu Ani
Faizun Fikri
Aminatul
Hasna
24 Imam 3 7,5 100.000,-
Warni
Ewiq
25 Maskur 4 10 -
Desi
Alif
Tesi
26 Agus 2 - 250.000,-
Hidayah
27 Amq. Mulyadi 3 7,5 -
Iq. Ini
Jamal
28 Surya 5 - 100.000,-
Ria
Gibran
Ikhsan
Rohmi
29 Haris 3 7,5 -
Devra
Gagas
30 Iq. Titin 3 7,5 -
Solehah
31 Wirajudin 2 5 -
Siti
32 Ikhwan 3 7,5 -
Ida farwati
Isbat Devin
33 Saiq Uyiq 1 - 20.000,-

36
34 Jaelani 6 - 300.000,-
Iq. Yok
Mansur
Supardi
Supar
Isa
35 Asih 4 10 -
Salam
Ilman
Ilam
36 Adih 2 5 -
Urun
37 Mulyadi 8 20 -
Atik
Isa
Yusri
Nurdan
Jaya
Fita
Rizal
38 Amq.Sahak 1 2,5 -
39 Ojan 2 5 -
Roh
40 Bpk. Supar 4 - 100.000,-
Iq. Umang
Rizal
Dani
41 Amq. Emeng 3 7,5 -
Umang
Munir
42 Amq. Kemal 4 - 80.000,-
Iq. Sumarni
Ana
Ojan
43 Iwan 3 - 150.000,-

37
Dayah
Dayat
44 Restiawan 2 5 -
Safirah
45 Ahyar 3 - 60.000,-
Misa
Adi
46 Amq. Di 5 12,5 -
Iq. Ros
Difta
Hedar
Sayyid
47 Selamet 5 12,5 -
Rah
Iza
Faesal
Atin
Pit
48 Tuan Saat 4 10 -
Rehan
Joh
Umang
49 Uwais 2 5 -
Anna
50 Ali 5 12,5 -
Nisa
Fitri
Uqbal
Azkia
51 Ojan 5 12,5 -
Zizan
Mizan
Ria
Sa’adah
52 Dayu 3 7,5 -

38
Zea
Dar
53 Karim 3 7,5 -
Rini
Qilby
54 Hafis 4 10 -
Ifit
Denia
Dea
55 Abd Gafur 2 5 -
Izza Astuti
56 Rama Nusa 3 7,5 -
Naina Mikayla
Faleh Nanjar
57 Khalid Rizqon 2 - 40.000,-
Siti Raudah
58 Bpk Masdi 3 - 60.000,-
Ibu. Tira
Faherullah
59 Jaya Lukman 4 10 -
Ririn Agustin
Kayla Nadira
Rody Adlan
60 Rody 3 7,5 -
Ati
Rini
61 Masban - - 50.000,-
Sekeluarga
Jumlah 207 365 2.010.000,-
Sumber : Data Muzzakki Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat

Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat mencatat data muzzaki pada
tahun 2020 sebanyak 207 orang dengan pendapatan uang 2.010.000 dan
beras sebanyak 365 kg.

39
Tabel 6.II
Data Muzzakki Tahun 2021
Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
No Nama Jumlah Orang Jumlah Beras Jumlah
(Kg) Uang (Rp)
1 Mastur 3 7,5 -
Emawati
Abel
Ramadani
2 Kamal 3 7,5 -
Sudir
Isah
3 Nafsiah 3 7,5 -
Itah
Enal
4 Enal 4 10 -
Roh
Joh
Muiz
5 Bpk. Jamal 5 - 125.000,-
Iq. Icum
Lia
Aton
Tya
6 Bpk. Herman 2 - 50.000,-
Nilam
7 Ilham 4 - 100.000,-
Laohil
Badriah
Masnah
8 Bpk. Mito 6 15 -
Iq. Rusmini

40
Iwit
M. Gatot
Saputra
Pina
Pino
9 Pak Kahar 4 10 -
Ibu. Yulia
Indah
Sari
10 Iq. Sinta 2 5 -
Rohmi
11 Rohid 3 7,5 -
Makdan
Mardiana
12 Sucipto 2 - 150.000,-
Lilik
13 Suwandi 5 12,5 -
Safitri
Selin
Feby
Ridho
14 Zacky 2 5 -
Herawati
15 Tacky 3 7,5 -
Desy
Subhan
16 Imam 4 10 -
Har
Haiba
Dewi
17 Arkan 2 5 -
Dewik
18 Warni 3 7,5 -
Rosid
Hilal

41
19 Hamdan 3 7,5 -
Lia
Dian
20 Isum 5 12,5 -
Fitri
Iqbal
Nisa
Kia
21 H.Munawir 5 12,5 -
Hj. Raohon
Milah
Ilhsn
Ilham
22 Daus 5 12,5 -
Kitah
Daud
Ilyas
Musa
23 Rama Nusa 4 - 200.000,-
Naina
Mikayla
Faleh Nanjar
Gigih
24 Daffa 4 - 100.000,-
Risma
Kia
Fatih
25 Iqbal 3 7,5 -
Fitri
Nisa
26 Ali 2 - 250.000,-
Nisa
27 Masdi 5 - 125.000,-
Dian
Faeru

42
Ilyas
Sayyid
28 Fatah 4 10 -
Ria
Arfan
Manah
29 Taufik 3 7,5 -
Manah
Hanna
30 Karim 6 15 -
Rini
Qilby
Siti
Ramlah
Sitah
31 Bpak.Samsudi 8 20 -
n sekeluarga
32 Sum 3 7,5 -
Juanidi
Heni
33 Suyitno 4 10 -
Kusmiyati
Erna
Ari
34 Ajis 4 10 -
Nisfa
Ayu
Mila
35 Heri 2 5 -
Mila
36 Arino 4 10 -
Neneng
Ridho
Azka
37 Heri 4 10 -

43
Mila
Difta
Ira
38 Tuan Mito 4 10 -
Rusmini
Iwit
Gatot
Saputra
39 Jaya Lukman 3 - 75.000,-
Ririn Agustin
Kayla Nadira
40 Kasiono 4 - 100.000,-
Lis
Bayu
Aji
41 Tuan alif 5 12,5 -
Tuan ini
Iwit
Pina
Pino
42 Dedi 3 7,5 -
Ami
Ria
43 Fatah 2 5 -
Manaf
44 Tuan Opik 7 17,5 -
sekeluarga
45 Anjas 4 10 -
Muni
Garim
Septa
46 Lesylawati 1 - 225.000,-
47 Bonasir 3 7,5 -
Poniah
Purwadi

44
48 Muklis 4 10 -
Ani
Fatihi
Faezah
49 Muklis 2 5 -
Sulasmi
50 Amq. Engko 6 15 -
Biq. INi
Aeng
Ican
Nana
Wily

51 Ibu Halimah 1 2,5 -


52 Sawito 3 7,5 -
Aini
Farid
53 Edi 3 - 75.000,-
Daryanti
Rihadatul
54 Tuan Toh 3 7,5 -
Tuan Aton
Manaf
55 Tuan Isbi 4 10 -
Tuan Siah
Jaelani
Jaen
56 Nanang 3 7,5 -
Yulia
Ila
57 Nanang 2 - 50.000,-
Siti Sundari
58 Saleh 4 - 100.000,-
Fatimah
Alik

45
Ilal
59 Kamal 4 10 -
Saidah
Urun
Hamidah
Faridah
60 Azwar 3 - 90.000,-
Ati
Laohil
61 Ihsan 4 10 -
Rohmi
Hilal
Maulana
62 Dava 2 - 150.000,-
Risma
63 Dias 4 - 100.000,-
Jannah
Ami
Iva
64 Bpk Nurdin 4 10 -
Ibu erni
Zaka
Yasin
65 Jaka 4 10 -
Sinta
Mae
Omi
66 Iwan 4 10 -
Ruli
Sayyid
Zea
67 Hadi 4 10 -
April Liani
Hendri
Rifad

46
68 Munir 5 12,5 -
Eli
Rere
Kesya
Naina
69 Paryoko 3 7,5 -
Linda
Sintia
70 Yono 3 - 75.000,-
Marwiyah
Wahyu
71 Yuli 3 7,5 -
Sipar
Tiara
72 Hamdi 3 7,5 -
Safitri
Selin
73 Doni 2 - 60.000,-
Indarwati
74 Munir 2 5 -
Eli
Jumlah 263 515 2.200.000,-
Sumber : Data Muzzakki Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat

Berdasarkan kedua tabel muzakki diatas, dapat ditarik


kesimpulan bahwa jumlah muzakki dari tahun 2020 ke tahun 2021
mengalami peningkatan yaitu yang awalnya berjumlah 207 orang
pada tahun 2020 meningkat menjadi 263 orang pada tahun 2021.
Jumlah zakat yang terkumpul pun mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 365 kg beras dan uang sebesar Rp 2.010.000,- pada tahun
2020 dan mengalami peningkatan pada tahun 2021 yaitu sebanyak
515 kg beras dan uang sebesar Rp 2.200.000,-

47
Tabel 7.II
Data Mustahik Tahun 2020
Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
No Nama No Nama No Nama No Nama
1 Amq. 39 Sutilah 77 Abadi 115 Edi
Suhut
2 Madiyono 40 Mukiyat 78 Eko 116 Gafur
3 Rispandi 41 Siwuh 79 Suyit 117 Amel
4 Kamen 42 Marlina 80 Sadam 118 Ponijan
5 Rian 43 Sukijah 81 Jarno 119 Rudi
6 Muslimin 44 Mah san 82 Jainal 120 Rusdi
7 Tukimin 45 Yanto 83 Juarni 121 Sukir
8 Muklis 46 Yuli 84 Parmin 122 Suwito
9 Anto 47 Budi 85 Sukiyem 123 Beran
10 Iq. Sitah 48 Seto 86 Paidi 124 Susi
11 Papuq 49 Iq. Anik 87 Papuq 125 Paiman
Dasemin Bas
12 Bonasir 50 Lis 88 Yuli 126 Rudi
13 Purwadi 51 Nur 89 Sainem 127 Fairus
14 Poniah 52 Ipin 90 Edi 128 Khoir
15 Sumidi 53 Khoiri 91 M. Gatot 129 Mito
16 Misrun 54 Agus 92 Lukman 130 Gito
17 Siwoh 55 Marlina 93 Suyit 131 Ojik
18 Trisno 56 Herman 94 Erna 132 Afis
19 Herman 57 Amq Adi 95 Iwit 133 Muklis
20 Ponijan 58 Gatot 96 Eko 134 Erna A
21 Yus 59 Yoko 97 Tri 135 Mito
22 Tur 60 Hartini 98 Slamet 136 Sukir
23 Supri 61 Muklis 99 Rustam 137 Sanean
24 Katilah 62 Centit 100 Ani 138 Afrizal
25 Budi 63 Ade 101 Paido 139 Supar
26 Pupah 64 Herman 102 Juariyah 140 Anji
27 Bokah 65 Sukirah 103 Nanang 141 Sumiati

48
28 Nanda 66 Iq. 104 Siti 142 Rusmi
Marwiyah
29 Keling 67 Wahyu 105 Idi 143 Sugeng
30 Eli 68 Munir 106 Sis 144 Nilam
31 Saekan 69 Eli 107 Wing 145 Sri
32 Edi Yanti 70 Biq. Rere 108 Mukiyat 146 Ana
33 Papuq 71 Kesya 109 Tiyok 147 Siti
Sanimin
34 Jarni 72 Yuli 110 Eka 148 Tono
35 Alik 73 Anggun 111 Usman 149 Mudi
36 Fatah 74 Dayah 112 Ponidi 150 Wanto
37 Nursiah 75 Giani 113 Tin
38 Nur 76 War 114 Kasiono
Sumber : Data Mustahik Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat

Badan amil zakat mencatat penerimaan zakat di Desa Rensing Bat


pada tahun 2020 sebanyak 150 mustahik.

Tabel 8.II
Data Mustahik Tahun 2021
Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
No Nama No Nama No Nama No Nama
1 Jainal 25 Paiman 49 Nanda 73 Cipto
2 Juarni 26 Rudi 50 Keling 74 Nursia
h
3 Nur 27 Rudo 51 Eli 75 Tin
4 Sutilah 28 Nyoto 52 Herman 76 Kasion
o
5 Paidi 29 Nyono 53 Sukirah 77 Dipta
6 Iq. Kemah 30 Lis 54 Anggun 78 Parmin
7 Yuli 31 Munir 55 Dayah 79 Gatot
8 Sainem 32 Nur 56 Giani 80 Yoko
9 Edi 33 Ipin 57 Warni 81 Hartini
10 Ponidi 34 Khoiri 58 Abadi 82 Muklis
11 Sis 35 Agus 59 Eko 83 Gafur

49
12 Iq. 36 Marlina 60 Sayud 84 Yuli
Adawiyah
13 Mukiyat 37 Biq Rere 61 Sadam 85 Mukiy
at
14 Tiyok 38 Tukimin 62 Jarno 86 Muhlis
15 Sumidi 39 Muklis 63 Darsono 87 Marlin
a
16 Misrun 40 Febri 64 Mito 88 Sukija
h
17 Siwoh 41 Tina 65 Biq.Sus 89 Mah
18 Trisno 42 Dasemin 66 Tono 90 Yanto
19 Herman 43 Tur 67 Wito 91 Yuli
20 Ponijan 44 Supri 68 Saekan 92 Budi
21 Yus 45 Katilah 69 Edi Yanti 93 Seto
22 Tono 46 Budi 70 Salimah
23 Beran 47 Pupah 71 Jarni
24 Susi 48 Bian 72 Wanto
Sumber : Data Mustahik Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat

Berdasarkan kedua tabel mustahik di atas,di dapat di tarik


kesimpulan bahwa jumlah mustahik dari tahun 2020 ke tahun 2021
mengalami penurunan yaitu yang awalnya berjumlah 150 orang pada
tahun 2020 menurun menjadi 93 orang pada tahun 2021. Hal ini
disebabkan karena peningkatan jumlah masyarakat yang menjadi
muzakki pada tahun 2021.
Artinya bahwa pemberdayaan zakat fitrah di Desa Rensing Bat
sudah dilaksanakan secara tepat karena tujuan untuk merubah
mustahik menjadi muzakki sudah tercapai.
B. Badan Amil Zakat Desa Dalam Meningkatkan Animo Masyarakat
Dalam Mengeluarkan Zakat
Kinerja BAZ Desa Rensing Bat sudah baik, namun masih perlu
ditingkatkan lagi agar terjadi optimalisasi pendayagunaan BAZ sebagai
badan amil zakat yang terpercaya dalam rangka meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap BAZ Desa Rensing Bat. Dengan
terjadinya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap BAZ Desa

50
Rensing Bat diharapkan akan mampu meningkatkan jumlah muzakki
dari masyarakat Rensing Bat untuk mempercayakan zakat, infaq, dan
sadaqah mereka untuk disalurkan kepada BAZ Desa Rensing Bat. Bila
hal ini, memungkinkan terjadinya peningkatan pemerataan
kesejahteraan masyarakat miskin dan kurang sejahtera.
Faizun Fikri mengatakan bahwa semakin hari kesadaran
masyarakat untuk mengeluarkan zakat semakin tinggi, kesadaran
bahwa di dalam rezeki yang di terima ada hak-hak orang lain semakin
tinggi di diri anggota masyarakat, dan ini gejala yang menggembirakan.
“Mudah-mudahan dengan semakin tingginya animo masyarakat dalam
berzakat dan bershadaqoh, semakin tinggi pula kesejahteraan
masyarakat kita”.69
Burhanuddin mengatakan , Strategi yang dilakukan Badan Amil
Zakat Desa (Bazdes) Rensing Bat untuk membangun kepercayaan
masyarakat adalah: Dengan memperhatikan faktor-faktor yang
memperngaruhi kepercayaan masyarakat, Membuat program yang
menyesuaikan pada zaman saat ini. Strategi yang telah diterapkan
sendiri adalah sosialisasi melalui pengajian/ceramah, menyesuaikan
tema pengajian rutin yang ada di Desa Rensing Bat, Menjalin
komunikasi, menyatukan perbedaan antar kelompok masyarakat Desa
Rensing Bat, Mempublikasikan dan keterbukaan Badan Amil Zakat
Desa (Bazdes) Rensing Bat, Melakukan rapat seluruh pengurus Badan
Amil Zakat Desa (Bazdes) Rensing Bat.70
Harus ada dari suatu komunitas mengangkat orang-orang yang
bekerja untuk mengurus dan mengelola zakat, baik itu mengumpulkan,
menyalurkan, mencatat, menghitung, dan sebagainya. Bila dalam
pemerintahan Islam, tugas ini diatur oleh negara dan memasukan dana
zakat sebagai kas negara. Berdasarkan keterangan tersebut ada
sebagian masyarakat Rensing Bat lebih memilih menyalurkan
zakatnya melalui BAZ Desa Rensing Bat dari pada secara langsung.
Menurut pendapat mereka, membayarkan zakat melalui BAZ lebih
aman, tidak ada beban pikiran dan lebih tepat sasaran pada
pendistribusian zakat.
Menurut salah satu tokoh agama Islam masyarakat Desa Rensing
Bat Kecamatan Sakra Barat, dimasukannya para petugas zakat

69
Faizun Fikri, Wawancara, Masyarakat Rensing Bat, tanggal 23 Maret 2022
70
Burhanuddin, Wawancara , Badan Pelaksana BAZ Desa Rensing Bat, Pada
Tanggal 16 Februari 2022

51
kedalam golongan mustahik zakat menunjukan bahwa zakat bukanlah
tugas perseorangan, melainkan tugas kolektif”. 71
Faizun Fikri mengatakan, Badan Amil Zakat Desa (Bazdes)
masih menjalankan operasional di Desa Rensing Bat. Sehingga
masyarakat Desa Rensing Bat dapat menyalurkan zakat dan
shadaqohnya melalui Badan Amil Zakat Desa (Bazdes). Karena
ditengah tingginya mobilitas masyarakat seperti sekarang ini, tidak
jarang ditemukan anggota masyarakat yang tidak memiliki banyak
kesempatan untuk menyalurkan zakat dan shadaqahnya secara
langsung kepada mustahik atau penerima zakat. Sehingga keberadaan
Bazdes di Desa Rensing Bat yang berfungsi sebagai penghimpun dan
menyalurkan zakat masyarakat sangat membantu mereka untuk
memenuhi kewajiban zakat dan shadaqoh. 72
Menurut Faizun Fikri masyarakat Desa Rensing Bat bahwa
penyaluran zakat secara langsung memang sah ditinjau dari hukum
syariah dan boleh dilakukan.73
Peneliti juga mendapatkan penjelasan dari salah seorang petugas
amil yang ada pada Desa Rensing Bat beliau memaparkan tentang
pendistribusian zakat fitrah bahwa di Desa Rensing Bat ada yang
namanya Badan Amil Zakat (BAZ), dalam hal ini sebagai penyalur atau
Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang sebagai penampung kemudian
pendistribusian, dan terbentuklah panitia yang ditunjuk langsung oleh
Kepala Desa Rensing Bat sebagai pengurus dan anggota BAZ di
masing-masing dusun Desa Rensing Bat.
Sehingga ada beberapa masyarakat Rensing Bat lebih memilih
menyalurkan zakatnya secara langsung ketimbang melalui BAZ Desa
Rensing Bat. Menurut pendapat masyarakat yang lebih memilih
membayarkan zakat mereka secara langsung dengan alasan antara lain:
niat mereka lebih fokus, tidak mengandung resiko, mengetahui
langsung siapa penerima zakat (mustahiq). Pembayaran zakat baik
secara langsung maupun melalui BAZ Desa Rensing Bat memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.

71 Sudirman Setiah, Wawancara, Guru Agamat, tanggal 23 Maret 2022.


72 Faizun Fikri, Wawancara, Masyarakat Rensing Bat, Pada Tanggal 13 April
2022
73 Faizun Fikri, Wawancara, Masyarakat Rensing Bat, Pada Tanggal 23 Maret
2022

52
Jika zakat diserahkan secara langsung dari muzakki kepada
mustahik, meskipun secara hukum syariah adalah sah, tapi
menyerahkan zakat kepada petugas zakat (amil) jauh lebih utama dari
segi hukum syari’ah. Karena Disamping keutamaan yang telah
disebutkan diatas, menyerahkan zakat kepada petugas zakat merupakan
hal yang biasa dilakukan dan dicontohkan oleh Rosulullah dan para
sahabat sesudahnya. Bahkan para ulama sesudahnya pun tetap
mewajibkan penyerahan pengurusan dan pengelolaan zakat kepada
para petugas.
C. Manajemen Pendistribusian Zakat Fitrah Desa Rensing Bat Kec.
Sakra Barat
1. Perencanaan (planning) pendistribusian zakat fitrah di Desa
Rensing Bat Kec. Sakra Barat
Perencanaan atau planning adalah proses yang menyangkut
upaya untuk merumuskan tujuan yang akan dicapai dimasa
mendatang, merumuskan tindakan-tindakan yang perlu dijalankan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, menentukan dana
yang diperlukan dan faktor-faktor produksi lain yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan pendistribusian zakat pada BAZ Desa Rensing
Bat sudah ada, hal ini sesuai dengan pernyataan dari Burhanuddin
yang mengatakan bahwa “biasanya BAZ Desa Rensing Bat
melakukan Rapat Kerja (RAKER), untuk menentukan tugas-tugas
dalam pendistribusian zakat fitrah. BAZ Desa Rensing Bat telah
memiliki sasaran-sasaran untuk ke delapam asnaf. BAZ Desa
Rensing Bat melakukan RAKER setiap satu periode setelah selesai
dalam pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan”. 74
Setiap individu maupun kelompok apabila ingin mencapai
suatu tujuan hendaklah mengadakan perencanaan terlebih dahulu,
begitu juga dengan BAZ Desa Rensing Bat. Tanpa adanya
perencanaan kita tidak akan memiliki pedoman dan arahan dalam
melaksanakan suatu aktivitas kegiatan sehingga aktivitas kegiatan

74 Burhanuddin, Wawancara , Badan Pelaksana BAZ Desa Rensing Bat, Pada


Tanggal 16 Februari 2022

53
tersebut menjadi terbengkalai dan tidak dapat berjalan dengan baik
dan tujuan dari aktivitas kegiatan tersebut tidak tercapai.

2. Pengorganisasian (organizing) pendistribusian zakat fitrah di Desa


Rensing Bat Kec. Sakra Barat
Organisasi BAZ Desa Rensing Bat memiliki posisi strategis
dalam mengoptimalkan pengumpulan dan pendistribusian serta
pendayagunaan zakat. Penataan organisasi diperlukan dalam
meningkatkan potensi zakat sebagai instrument pemberdayaan
ekonomi umat. Dengan adanya struktur kepengurusan dan bagian-
bagian pekerjaan tersebut, tampak jelas bahwa setiap pengurus di
BAZ Desa Rensing Bat mempunyai bagian yang sudah terstruktur
dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan anggota BAZ
Desa Rensing Bat Burhanuddin mengatakan, “jumlah pegawai di
BAZ Desa Rensing Bat ada 10 orang belum lagi anggota dari tiap-
tiap dusun yang ada di Desa. Terdiri dari Kepala Desa Rensing Bat,
Badang Pertimbangan sebagai bidang pengumpulan, Badan
Pengawas sebagai bidang keuangan, Bidang Pelaksana sebagai
bidang pendistribusian dan anggota staff lainnya .” 75
Organisasi formal menggambarkan interaksi otoritas yang
tegas dan hubungan structural dalam suatu organisasi. Hal ini
digambarkan dalam struktur organisasi yang mendeskripsikan
posisi dan tanggung jawab pekerjaannya. Organisasi informal
menggambarkan interaksi dan hubungan antar pekerja, yang
membentuk suatu pola yang tidak resmi diciptakan dan diatur oleh
manajemen. Dalam organisasi telah dijelaskan bahwa ada tiga hal
yang harus dipegang teguh oleh setiap anggota organisasi, yaitu
amanah, profesionalitas dan transparansi
3. Pelaksanaan (actuating) pendistribusian zakat fitrah di Desa
Rensing Bat Kec. Sakra Barat
Pelaksanaan pendistribusian zakat tidak dapat dipisahkan
dari perencanaan pendistribusian zakat sebelumnya, karena kedua

75
Burhanuddin, Wawancara , Badan Pelaksana BAZ Desa Rensing Bat, Pada
Tanggal 16 Februari 2022

54
hal tersebut merupakan kunci keberhasilan agar tercapainya tujuan
dari pendistribusian zakat. Tujuan dari penyaluran zakat ialah
memberikan tingkat hidup yang layak bagi fakir dan miskin dalam
menghidupi dirinya dan keluarganya.
Orang yang berhak mendapakan zakat fitrah yakni orang
yang termasuk dalam 8 golongan asnaf yang wajib mendapatkan
zakat fitrah tersebut.
Kisaran dana zakat yang didistribusikan kepada mustahiq
menurut Burhanuddin “bahwa yang berhak menerima zakat fitrah
pada Desa Rensing Bat tahun 2021 sebanyak 93 orang, sedangkan
zakat fitrah yang akan di bagikan 60% atau 3.792.000 persen
muallaf sudah di gabungkan dengan persen fakir miskin karena
pada Desa Rensing Bat tidak ada muallaf, dan amil zakat
mendapatkan 15% atau 948.000.”76
Disamping itu pendistribusian zakat haruslah sesuai dengan
prinsip pendistribusian dalam Islam yaitu adanya prinsip keadilan
dan pemerataan, persaudaraan dan kasih sayang serta solidaritas
sosial. Dalam hal ini, BAZ Desa Rensing Bat telah melaksanakan
pendistribusian zakat sesuai dengan prinsip pendistribusian dalam
Islam.
4. Pengawasan (controlling) pendistribusian zakat fitrah di Desa
Rensing Bat Kec. Sakra Barat
Dalam hal ini, BAZ Desa Rensing Bat belum dapat
melaksanakan sistem pengawasan terhadap pendistribusian zakat
fitrah Desa Rensing Bat.
Safaruddin menyatakan,“bahwa tidak ada pengawasan
dalam pendistribusian zakat di BAZ Desa Rensing Bat. Hal ini
dikarenakan keterbatasan personal sehingga tidak ada dilakukan
pengawasan terhadap pendistribusian.” 77
Fungsi pengawasan sangat vital dalam suatu organisasi.
Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan
rencana, melakukan tindakan perbaikan jika terjadinya

76 Burhanuddin, Wawancara , Badan Pelaksana BAZ Desa Rensing Bat, Pada


Tanggal 16 Februari 2022
77
Saparuddin, Wawancara, Anggota BAZ Desa Rensing Bat Pada Tanggal 12
Agustus 2022

55
penyimpangan. Hal ini dilakukan untuk pencapaian tujuan sesuai
dengan rencana. Jadi pengawasan dilakukan sebelum proses, saat
proses, dan setelah proses. Dengan pengawasan diharapkan agar
pemanfaatan semua unsur manajemen menjadi efektif dan efisien.
Dengan tidak adanya pengawasan yang dilakukan oleh pihak BAZ
Desa Rensing Bat maka tidak menutup kemungkinan terjadi
pendistribusian zakat kepada mustahiq hal ini dapat merugikan
pihak lembaga jika setiap pendistribusian zakat yang diberikan
kepada mustahiq tersebut terdapat mustahiq yang tidak jujur dalam
pemanfaatannya.
D. Strategi Pendistribusian Zakat Fitrah Di Desa Rensing Bat
Kecamatan Sakra Barat
1. Pengumpulan Zakat Fitrah pada Desa Rensing Bat
Kecamatan Sakra Barat
Kegiatan pengumpulan Zakat Fitah dilaksanakan oleh amil
Zakat Desa Rensing Bat. Peserta pengumpulan zakat fitrah
dilakukan oleh Kepala Desa Rensing Bat serta anggota BAZ yang
ada di desa. Dan zakat fitrah pada Desa Rensing Bat di bayarkan
dengan bentuk uang dan beras.
Burhanuddin mengatakan, “Masyarakat Desa Rensing Bat
memiliki ketentuan dalam mengeluarkan zakat, mulai dari balita
hingga orang dewasa punya kewajiban membayar zakat fitrah
dengan kadar 3,5 liter atau 2,5 kg beras. Namun ketentuan
pemberian beras tersebut pun bisa diganti dengan uang, dalam
peraturan tersebut ditetapkan bahwa nilai zakat fitrah setara dengan
uang sebesar Rp 15.000”.78
Selanjutnya harta hasil pengumpulan tersebut
dikelompokkan sendiri-sendiri. Dalam pembayaran zakat fitrah,
secara teknis para penduduk membayar kepada amil zakat untuk
mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Burhanuddin mengatakan,” Dari pengumpulan zakat fitrah
terkumpul 515 kg beras dan uang senilai 2.200.000. rencananya
pembagian zakat fitah akan dilaksanakan satu minggu sebelum hari
raya Idul Fitri yang akan dibagikan kepada masyarakat Desa

78 Burhanuddin, Wawancara , Badan Pelaksana BAZ Desa Rensing Bat, Pada


Tanggal 16 Februari 2022

56
Rensing Bat yang kurang mampu dan yang berhak
menerimanya”. 79

Biasanya Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat melakukan


Rapat Kerja (RAKER), untuk menentukan tugas-tugas dalam
pendistribusian zakat fitrah. Dalam menetapkan pendistribusian
zakat fitrah Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat telah memiliki
sasaran-sasaran untuk kedelapan asnaf. Badan Amil Zakat Desa
Rensing Bat melakukan RAKER setiap satu periode setelah selesai
dalam pengumpulan, pendistribusiaan dan pendayagunaan”.
Zakat fitrah di Desa Rensing Bat didistribusikan berorientasi
komsumtif. Distribusi zakat fitrah dipahami oleh masyarakat Desa
Rensing Bat sebagai pemberian bantuan kepada para mustahiq
untuk perayaan hari raya. Dalam penyaluran zakat fitrah oleh
pengurus di wujudkan berupa uang.
Amil zakat / pengelola zakat menerima zakat fitrah dari
masyarakat berupa uang dan beras, pada bulan Ramadhan zakat
fitrah dilakukan sehari seminggu atau sehari sebelum hari raya Idul
Fitri.
2. Mengelola Zakat Fitrah Pada Desa Rensing Bat Kecamatan
Sakra Barat
Para amil berperan penting dalam pengelolaan zakat fitrah ini
baik melalui lembaga zakat yang resmi ataupun melalui mushalla
dan masjid. Salah satu faktor keberhasilan dalam pengelolaan zakat
fitrah adalah pemahaman masyarakat akan zakat fitrah dan
pengelolaannya. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan
oleh para amil tentang zakat fitrah.
Setelah masyarakat Desa Rensing Bat semuanya sudah
membayar zakat fitrahnya kepada amil zakat yang turut andil.
dalam hal ini, amil zakat membuat peruntukkannya kepada siapa-
siapa saja yang akan menerima zakat fitrah sesuai daftar mustahik
pada Desa Rensing Bat, dan bagian-bagian yang sudah di tentukan
dari Kecamatan. Daftar Mustahik dan bagian-bagiannya yaitu
sebagai berikut :
Burhanuddin selaku Badan Pelaksanan BAZ menyatakan,

79
Burhanuddin, Wawancara , Badan Pelaksana BAZ Desa Rensing Bat, Pada
Tanggal 16 Februari 2022n

57
a.
Untuk fakir dan miskin 55%
b.
Untuk masjid 10%
c.
Untuk kecamatan 5%
d.
Untuk guru mengaji 5%
e.
Untuk muallaf 5%
f.
Untuk sabilillah 5%
Untuk amil zakat 15%80
g.
Setelah semuanya sudah rampung maka amil zakat akan
menyalurkan atau memberikan kepada yang berhak menerimanya
sesuai dari daftar mustahik tersebut.
3. Pembagian Atau Penyaluran Zakat Pada Desa Rensing Bat
Kecamatan Sakra Barat
Pembagian atau penyaluran zakat fitrah yaitu kegiatan yang
dilakukan secara rutin setiap bulan puasa, disebut pula sebagai
sedekah fitrah dan pendistribusian zakat fitrah dibagikan kepada
orang-orang yang berhak menerimanya dalam hukum Islam secara
merata.
Pembagian zakat fitrah sangat erat kaitannya dengan
keberadaan badan atau lembaga pengelola zakat. Maka dari itu,
sebelum menjelaskan lebih jauh mengenai pendistribusian zakat
fitrah terlebih dahulu peneliti memaparkan keadaan Badan Amil
Zakat yang ada di lokasi penelitian. Mereka tidak mengelolah zakat
fitrah. Pengelolaan zakat fitrah diserahkan kepada pengawai syara’
disetiap masjid yang ada di wilayahnya.
Pengumpulan zakat dilakukan oleh badan amil zakat dengan
cara menerima atau mengambil dari muzakki didasarkan atas
pemberitahuan muzakki.
M.Yasin mengatakan, “Penyaluran zakat fitrah di kelolah
dengan amil zakat masing-masing desa termasuk Desa Rensing
Bat, setelah amil zakat menyalurkan zakat fitrah kepada yang
berhak menerimanya, dan mengeluarkan bagian dari amil zakat
barulah petugas amil menyetor uang zakat fitrah ke BAZCAM”.81

80
Burhanuddin, Wawancara , Badan Pelaksana BAZ Desa Rensing Bat, Pada
Tanggal 16 Februari 2022
81
M.Yasin, S.Ag, Wawancara, Ketua BAZDES Dusun Rensing Bat, Tanggal 8
Agustus 2020

58
Bahwa zakat fitrah setiap tahunnya di berikan ke BAZCAM
atau kecamatan sebelum zakat fitrah di bagi ke mustahik, Kantor
Camat mendapatkan bagian Zakat Fitrah dari masing-masing Desa
yang ada di sekitaran Sakra Barat, digunakan sebagai pendapatan
karena desa-desa itu berada dalam kawasan kecamatan.82
Hal ini dibenarkan oleh burhanuddin yang berada di tempat
lokasi penelitian : “secara keseluruhan zakat fitrah terkumpul pada
tahun 2021 sebanyak, uang 2.2000.000 dan beras 515 kg di Desa
Rensing Bat. Tahun belakangan zakat fitrah yang terkumpul di
BAZ Desa Rensing Bat sebanyak berupa uang 2.010.000 dan beras
365 kg”.83
Setelah membahas berbagai cara pengumpulan zakat fitrah
masyarakat Desa Rensing Bat, penulis akan membahas mengenai
penyaluran zakat fitrah pada Desa Rensing Bat. Adapun yang
terkumpul di Desa Rensing Bat berupa uang dan akan
didistribusikan kepada mustahiq yang terdata dari Desa.
Pembagian zakat fitrah pada Desa Rensing Bat sesuai dengan
mustahik yang ada yaitu 93 orang, Pembagian zakat fitrah akan
ditujukan ke daftar mustahik. Peneliti mendapatkan beberapa data
mustahik dari Pelaksana amil zakat Desa Rensing Bat. Daftar
mustahik beserta bagian-bagian yang di dapatkannya sebagai
berikut:
a. Zakat fitrah fakir miskin 55% diberikan langsung kepada
mustahik.
b. Zakat fitrah untuk masjid 10% guna untuk pembagunan masjid.
c. Zakat fitrah untuk Kecamatan 5% dikumpul langsung ke
BAZCAM
d. Zakat fitrah untuk guru mengaji 5% diberikan kepada yang
berhak menerimanya
e. Zakat fitrah Muallaf 5% digabungkan dalan persen fakir miskin
karena pada Desa Rensing Bat tidak ada muallaf.
f. Zakat fitrah sabilillah diberikan kepada remaja masjid

82 M.Yasin, S.Ag, Wawancara, Ketua BAZDES Dusun Rensing Bat, Tanggal 8


Agustus 2020
83 Burhanuddin, Wawancara , Badan Pelaksana BAZ Desa Rensing Bat, Pada

Tanggal 16 Februari 2022

59
g. Zakat fitrah amil 15 % diambil langsung oleh amil zakat84
Tata cara penyaluran zakat fitrah oleh Pengurus BAZ Desa
Rensing Bat dengan mengumpulkan mustahik dalam satu tempat,
kemudian di agendakan acara penyerahan pendistribusian zakat
fitrah membagi sesuai dengan persen yang ada dalam Al-quran
yaitu delapan asnaf tetapi ke delapan asnaf tesebut ada yang tidak
dapat, yang dapat zakat fitrah cuman tiga asnaf yaitu fakir, miskin
dan amil zakat. Zakat fakir miskin yang akan dibagikan 55% atau
3.476.000 sedangkan amil zakat sebanyak 15% atau 948.000.
Fakir dan miskin yang berhak menerima zakat fitrah pada
Desa Rensing Bat tahun 2021 sebanyak 93 orang, sedangkan zakat
fitrah yang akan di bagikan 60% atau 3.792.000 persen muallaf
sudah di gabungkan dengan persen fakir miskin karena pada Desa
Rensing Bat tidak ada muallaf, dan amil zakat mendapatkan 15%
atau 948.000. Tetapi persen yang sudah di atur dari desa seringkali
tidak sesuai dengan pendistribusiannya, karena 3.792.000 dibagi 93
orang hasilnya 40.000. Meskipun sudah jelas hasil dari
pembagiaannya, namun amil zakat tidak mensesuaikan dari hasil
tersebut melainkan amil melihat kondisi porsi kebetuhan masing-
masing mustahik.
Daftar mustahik yang langsung dari desa juga di tujukan
kepada guru mengaji yang ada di masing-masing dusun Desa,
seorang guru mengaji berkata:
Sudirman mengatakan, “Zakat fitrah di tujukan juga untuk
guru mengaji 5% tetapi saya tidak pernah menerima sepersen pun
dari amil,”85
Pada sistem penyalurannya dilakukan sehari seminggu atau
sehari sebelum hari raya.
Sudirman setiah mengatakan, “Sebenarnya kalau saya lihat
satu minggu sebelum salat Idul Fitri amil zakat telah
membagikannya kepada mustahik, karna orang-orang fakir miskin

84 Burhanuddin, Wawancara , Badan Pelaksana BAZ Desa Rensing Bat, Pada


Tanggal 16 Februari 2022
85
Sudirman setiah, Wawancara, Guru agama, pada tanggal 20 Agustus 2022

60
biasa membeli perlengkapan lebarannya termasuk pakaian,
perlengkapan dapur dll.”86

E. Kendala Dalam Pendistribusian Zakat Fitrah Pada Desa Rensing


Bat Kecamatan Sakra Barat
Dalam pengelolaan zakat fitrah pada Desa Rensing Bat menghadapi
beberapa kendala atau hambatan sehingga seringkali pengelolanya masih
belum optimal dalam perekonimian.
Masih minimnya pemahaman fikih tentang zakat fitrah sehingga para
amil masih menjadi salah satu hambatan dalam pengelolaan zakat fitrah.
Sehingga menjadikan fikih hanya dimengerti dari segi tekstual saja bukan
konteksnya. Banyak para amil terutama yang masih bersifat tradisional,
mereka sangat kaku memahami fikih, sehingga tujuan utama zakat fitrah
tidak tercapai.
Pekerjaan menjadi seorang pengelola zakat (amil) belumlah menjadi
tujuan hidup atau profesi dari seseorang, bahkan banyak dari mereka yang
tidak paham dengan zakat dan mereka memilih berkarier menjadi seorang
amil zakat.
Pemahaman fikih amil yang belum memadai, Hal seperti ini sering
terjadi dalam penyaluran zakat karena masyarakat kurang memahami fikih.
Masyarakat hanya tahu saja kalau zakat fitrah dibagikan tanpa mengetahui
lebih dalam lagi tentang zakat fitrah.
Sudirman setiah mengatakan, ”Terkadang ada masyarakat yang
datang menanyakan jumlah zakat fitrah yang dibagikan kepada mustahik,
di rumah bapak imam Desa. Mereka mengatakan kenapa bagian saya
berbeda dengan yang lainnya, bagian saya juga tidak sama dengan tahun
sebelumnya.”87
Hambatan inilah yang harus dipecahkan secara bersama-sama oleh
setiap elemen dalam pengelolaan zakat fitrah, sebab tanpa kejasama yang
baik dari masyarakat maupun pemerintah setempat sehingga hambatan-
hambatan ini tidaklah akan dapat terwujud dengan baik.
Adapun solusi mengenai pendistribusian zakat fitrah pada Desa
Rensing Bat agar dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan syariat
agama Islam, yaitu:

86
Sudirman setiah, Wawancara, Guru agama, pada tanggal 20 Agustus 2022
87
Sudirman setiah, Wawancara, Guru agama, pada tanggal 20 Agustus 2022

61
1. Mengharusnya lebih meningkatkan sumber daya manusia yang
berkualitas khususnya dalam pendistrbusian zakat fitrah terkhusus pada
Desa Rensing Bat
Pekerjaan menjadi seorang pengelolah zakat fitrah itu merupakan
hal yang tidak mudah karena pertanggung jawabannya yang sangat
besar sehingga orang yang memperoleh zakat fitrah itu harus orang
yang benar-benar memahami sistem pendistribusian zakat fitrah
tersebut agar tidak ada lagi kekeliruan. Dan untuk mewujudkan itu
semua harus ada dukungan dari pemerintah setempat agar orang yang
bisa dipercayakan sebagai pendistribusi zakat fitrah didaerah ini betul-
betul orang yang paham menganai pendistribusian zakat fitrah agar
supaya dapat berjalan dengan baik.
2. Amil yang dipercayakan oleh masyarakat di Desa Rensing Bat
seharusnya orang yang pemahaman fikihnya sudah memadai
Sudriman setiah mengatakan, “Saya sering mengatakan setiap kali saya
ceramah, sekolahkan anak-anak ibu minimal sampai S1 saja dan
sekolahkan di sekolah Islam supaya mereka mengetahui yang ada
dalam Islam, bukan cuman mengaku Islam saja tetapi pengetahuannya
tidak ada tentang Islam, karena sudah bisa di lihat dalam penyaluran
zakat fitrah ini banyak yang komplen, itu terjadi karena mereka kurang
memahami fikih.”88
Tanpa pemahaman fikih yang memadai tentang zakat fitrah
sehingga membuat seseorang amil akan menjadi terhambat dalam
pendistribusian zakat fitrah sehingga masyarakat harus memilih
seseorang amil yang betul-betul paham masalah fikih agar tidak terlalu
kesulitan dalam pendistribusian zakat fitrah khususnya pada Desa
Rensing Bat karena banyak para amil yang masih berpatokan yang
bersifat tradisional karena sangat kaku memahami fikih sehingga
tujuan utama zakat tidak tercapai. Sebenarnya dalam penetapan zakat
fitrah pada Desa Rensing Bat yang harus di ambil adalah ide dasarnya
yaitu, bermanfaat dan berguna bagi masyarakat khusunya pada Desa
Rensing Bat serta dapat memberikan kemaslahatan bagi umat Islam
yang ada pada Desa Rensing Bat.

88
Sudirman setiah, Wawancara, Guru agama, pada tanggal 20 April 2022

62
63
BAB III
PEMBAHASAN

Pada bab sebelumnya peneliti telah memaparkan data dan hasil


temuan di lokasi penelitian. Pada bab III ini peneliti akan menganalisa data
dan hasil temuan secara teoritik dengan teori-teori yang relevan yang sudah
peneliti tulis di kerangka teoritik.
Adapun hal-hal yang menjadi kajian analisis peneliti dalam bab ini
adalah 1). Bagaimana Badan Amil Zakat Desa Rensing Bat dalam
meningkatkan animo masyarakat dalam mengeluarkan zakat, 2).
Bagaimana Strategi pendistribusian zakat di Desa Rensing Bat, 3).
Bagaimana kendala dalam pendistribusian zakat fitrah pada Desa Rensing
Bat.
A. Analisis Badan Amil Zakat Desa Dalam Meningkatkan Animo
Masyarakat Dalam Mengeluarkan Zakat
BAZ Desa Rensing Bat merupakan lembaga/instansi yang
menangani dan mengelola zakat, infaq dan sadaqah di lingkungan Desa
Rensing Bat. Hal ini tentunya, BAZ Desa Rensing Bat baik secara
langsung atau tidak langsung berhubungan dan ada keterkaitan dengan
masyarakat Rensing Bat yang memiliki kemajemukan sebagai
karakteristik masyarakat Rensing Bat. Ditinjau dari segi agama,
sebagian besar masyarakat Rensing Bat beragama Islam dan ini
merupakan potensi tersendiri bagi pengembangan intern dan ekstern
BAZ Desa Rensing Bat.
Berkaitan dengan pengelolaan zakat dan kepercayaan masyarakat
terhadap BAZ Desa Rensing Bat, maka terdapat hubungan pengelolaan
zakat dan kepercayaan masyarakat dengan pelaksanaan zakat di Desa
Rensing Bat.
Pelaksanaan zakat oleh masyarakat di Desa Rensing Bat, secara
garis besar terbagi dalam 2 (dua) kategori yaitu secara langsung dan
tidak langsung (melalui amil zakat).
1. Pelaksanaan Zakat Secara Lansung
Pelaksanaan zakat secara langsung menurut pengertian penulis
adalah merupakan pelaksanaan zakat oleh muzakki diberikan secara
langsung kepada mustahiq tanpa melalui amil.

64
Menurut beberapa tokoh agama Islam di masyarakat Rensing
Bat, pelaksanaan zakat secara langsung masih banyak dilakukan
oleh sebagian besar masyarakat Desa Rensing Bat dengan pendapat
bahwa pembayaran atau pelaksanaan zakat secara langsung itu boleh
dan syah dan keberadaan ‘amil bukanlah suatu keharusan secara
syariat. Oleh karena itu tidak boleh ada pihak yang mengharamkan
orang yang ingin membayar zakat secara langsung kepada mustahik
dengan alasan supaya ‘amil tetap eksis (ada).
Tatkala datang masa pemerintahan Usman, seketika ia masih
menempuh jalan tersebut. Tetapi waktu dilihatnya banyaknya harta-
harta yang tersembunyi, sedangkan untuk mengumpulkannya
menyulitkan, dan untuk menyelidikinya menyusahkan pemilik-
pemilik harta, maka pembayaran zakat itu diserahkannya kepada
para pemilik harta itu sendiri. Dan para fukaha telah sepakat, bahwa
yang bertindak membagikan zakat itu adalah pemilik-pemilik itu
sendiri, yakni jika zakat adalah dari hasil harta yang tersembunyi.
Menurut pendapat Imam Malik dalam kitabnya Muwatta
menyatakan bahwa pembagian zakat terserah menurut penilaian
individual orang yang memegang otoritas. Tidak ada ketentuan pasti
tentang porsi bagi amil zakat kecuali sesuai dengan yang dianggap
tepat oleh pemimpin kaum muslim.89
2. Pelaksanaan zakat secara tidak lansung
Pelaksanaan zakat secara tidak langsung adalah pelaksanaan
atau pembayaran zakat oleh muzakki kepada mustahiq melalui amil.
Pelaksanaan zakat secara tidak langsung yang selanjutnya penulis
sebut menjadi pelaksanaan zakat melalui amil, juga telah
dilaksanakan oleh sebagian besar masyarakat di Desa Rensing Bat .
Menurut beberapa tokoh masyarakat Desa Rensing Bat,
pelaksanaan pembayaran zakat melalui amil dipilih oleh sebagian
besar masyarakat Desa Rensing Bat karena melalui amil, berarti
masyarakat memberikan kepercayaan penuh kepada BAZ Desa
Rensing Bat untuk mengelola zakat yang telah dibayarkan oleh
mereka dan didistribusikan sesuai dengan syariah yang telah

89
Al Akh Iskandar Zulkarnaen, Penyaluran Zakat, http:// wakalanusantara.com
/ detilurl / Rukun.dan.Tata.Cara.Penarikan.Zakat./151, tanggal 3 September 2022.

65
ditetapkan agama dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
tentang pengelolaan zakat yang berlaku di Indonesia.
Menurut keterangan dan informasi dari pengurus BAZ Desa
Rensing Bat, bahwa meskipun jumlah muzakki yang membayarkan
zakatnya melalui BAZ setiap tahun meningkat, akan tetapi perlu
lebih ditingkatkan lagi. Hal ini memberikan indikator bahwa
kepercayaan masyarakat terhadap BAZ Desa Rensing Bat sudah
baik, akan tetapi perlu lebih ditingkatkan lagi kepercayaan
masyarakat terhadap pengelolaan zakat oleh BAZ Desa Rensing
Bat. Dengan demikian eksistensi BAZ Desa Rensing Bat semakin
dipercaya masyarakat Rensing Bat.
Fenomena pelaksanaan zakat di BAZ Desa Rensing Bat tersebut
diatas menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap BAZ
Desa Rensing Bat sudah baik dan masih perlu lebih ditingkatkan
agar optimal. Menurut beberapa tokoh agama Islam, tokoh
masyarakat dan pengurus BAZ Desa Rensing Bat mengatakan
bahwa fenomena tersebut diatas disebabkan oleh beberapa faktor.
1. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang memperngaruhi
kepercayaan masyarakat.

2. Membuat program yang menyesuaikan pada zaman saat ini.


Strategi yang telah diterapkan sendiri adalah sosialisasi melalui
pengajian/ceramah, menyesuaikan tema pengajian rutin yang
ada di Desa Rensing Bat.

3. Menjalin komunikasi, menyatukan perbedaan antar kelompok


masyarakat Desa Rensing Bat.
4. Mempublikasikan dan keterbukaan Badan Amil Zakat Desa
(Bazdes) Rensing Bat, Melakukan rapat seluruh pengurus
Badan Amil Zakat Desa (Bazdes) Rensing Bat

Penulis membedakannya menjadi dua macam, yaitu faktor


intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap BAZ yang berasal
dari BAZ Desa Rensing Bat itu sendiri.
Adapun faktor intern yang mempengaruhi tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap BAZ Desa Rensing Bat adalah:

66
a. Peran pemerintah dalam pengelolaan zakat
Dalam hal meningkatkan akuntabilitas lembaga pengelolaan
zakat, maka peran pemerintah sebagai pembina dan pengawas
lembaga pengelola zakat harus lebih ditingkatkan dengan
membuat pelatihan dan pendampingan bagi lembaga pengelola
zakat agar lebih transparan dan akuntabel. Dalam hal ini dapat
diterapkan sistem penilaian dengan pola akreditasi, sehingga
nantinya lembaga pengelolaan zakat yang telah terdaftar dan
terakreditasi mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat
untuk menunaikan zakat melalui Badan Amil Zakat Desa yang
terakreditasi.
b. Tata kelola zakat yang akuntabel
Lembaga pengelolaan zakat haruslah akuntabel. Karena
lembaga zakat yang akuntabel akan memunculkan kepercayaan
masyarakat yang berimplikasi terhadap meningkatnya
penghimpunan dana di Badan Amil Zakat, dan kemudian
disalurkan secara tepat sasaran dan tepat guna.
Sedangkan faktor ektern adalah faktor dari luar yang
mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap BAZ Desa
Rensing Bat. Faktor esktern tersebut antara lain adalah:
a. Belum optimalnya kepercayaan masyarakat dan jumlah
muzakki yang harus semakin ditingkatkan.
b. Masyarakat belum terbiasa menyalurkan zakat pada
badan/Badan Amil Zakat, artinya masih terdapat masyarakat
yang belum membayarkan zakat pada BAZ Desa Rensing
Bat .
c. Belum adanya ketentuan hukum yang berlaku, sehingga
belum adanya sanksi yang tegas dan jelas bagi muzakki yang
tidak membayarkan zakatnya pada BAZ Desa Rensing Bat.
d. Krisis ekonomi masih dialami oleh masyarakat karena
kegiatan ekonomi yang kurang stabil sehingga pendapatan
masyarakat menurun.
Allah SWT memasukan para petugas zakat kedalam golongan
mustahik zakat menunjukan bahwa zakat bukanlah tugas
perseorangan, melainkan tugas kolektif. Harus ada dari suatu
komunitas mengangkat orang-orang yang bekerja untuk mengurus

67
dan mengelola zakat, baik itu mengumpulkan, menyalurkan,
mencatat, menghitung, dan sebagainya. Bila dalam pemerintahan
Islam, tugas ini diatur oleh negara dan memasukan dana zakat
sebagai kas negara.
Disamping itu, Allah memasukan Amil atau petugas zakat
sebagai salah satu mustahik zakat, karena memang zakat itu sendiri
harus ada yang mengurusnya, sehingga Allah memasukan Amil atau
petugas zakat sebagai mustahik zakat, sebagai upah dari tugas yang
telah mereka lakukan dalam mengelola zakat.
B. Analisis Strategi Dalam Pendistribusian Zakat Fitrah di Desa
Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
Zakat fitrah adalah wajib berdasarkan perintah Rasulullah saw.
Yaitu sebanyak satu sha dari makanan yang mengenyangi. Wajib
dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki kelebihan dari
makanannya sendiri serta makanan keluarga yang menjadi
tanggungannya, untuk keperluan sepanjang malam dari siang hari Idul
Fitri. Harus dikeluarkan dari makanan seperti yang biasa menjadi
makanan pokoknya sehari-hari atau yang lebih baik daripadanya. Jika
ia bisa makan hinthah, tidak boleh ia mengeluarkan sya’ir. Dan jika ia
bisa makan beberapa macam jenis makanan, hendaknya mengeluarkan
dari jenis yang paling baik di antaranya. Walaupun demikian, dari jenis
mana pun ia mengeluarkan, dianggap cukup memadai.90
Pengelolaan zakat tidak cukup hanya dengan niat yang baik saja,
namun juga harus didasarkan pada tata kelola yang baik. Peran amil
dan juga manajemen pengelolaan zakat yang profesional diharpakan
mampu memanfaatkan potensi zakat yang belum maksimal di tanah air.
Lembaga ini berkewajiban fokus pada kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
91
pengumpulan dan pendistribusian zakat.
Penelitian ini mencoba menganalisis manajemen pendistribusian
zakat di Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat mencakup aktivitas

90
Al-Ghasali ”Rahasia Puasa dan Zakat ” (Cet. IV ; Bandung: Penerbit
Karisma 1998), hlm57.
91
Kemenag RI Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan
Zakat, 2012 Profil LPZ, Jakarta : Kemenag

68
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
terhadap pendistribusian zakat.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah menentukan dan merumuskan segala yang
dituntut oleh situasi dan kondisi pada badan usaha atau unit
organisasi. Perencanaan berkaitan dengan upaya yang akan
dilakukan untuk mengantisipasi kecendrungan dimasa yang akan
datang dan penentuan strategi yang tepat untuk mewujudkan target
dan tujuan organisasi.92
Perencanaan pendistribusian zakat di Desa Rensing Bat
diberikan berdasarkan permohonan dari pihak eksternal baik
individu maupun lembaga, melihat dari kondisi atau kebutuhan dari
masyarakat itu sendiri. Badan pelaksana membuat RAKER (Rapat
Kerja) yang terdiri dari program-program yang akan dilaksanakan.
Perencanaan setiap program yang dibuatnya menentukan pula
indikator-indikator keberhasilan sebagai standar untuk mengukur
keberhasilan program.
Perencanaan harus dibuat dengan cermat, lengkap, terpadu
dengan tingkat kesalahan paling minimal. Perencanaan yang dibuat
harus telah disempurnakan secara iteratif untuk menyesuaikan
dengan adanya perubahan dan perkembangan yang terjadi pada
proses selanjutnya karena hasil perencanaan bukanlah dokumen
yang bebas dari koreksi saja tetapi sebagai acuan bagi tahapan
pelaksanaan dan pengendalian. 93
Pada proses inilah diputuskan siapa yang berhak menerima dana
zakat atau tidak, kemudian pada proses ini juga ditentukan pula
orang-orang yang akan terjun melaksanakan pendistribusian
BAZ Desa Rensing Bat dalam perencanaan pendistribusian
zakatnya sudah berjalan dengan baik, Untuk mencapai tujuan BAZ
Desa Rensing Bat telah melaksanakan perencanaan setiap tahunnya.
Perencanaan tersebut dilakukan pada rapat tahunan yang dihadiri
oleh seluruh Kepala Desa Rensing Bat dan pegawai lainnya dengan

92
Ardiansyah Pasaribu, Strategi Penerapan Manajemen di Pondok Pesantren
dalam Membentuk Da’I (Study Kasus Pondok Pesantren Musthafawiyah Pasaribu,
Mandaling Natal), (Sumatra Utara: UIN Sumatra Utara, 2018). hlm 252-253
93
Abrar Husen, Manajemen Proyek, (Yogyakarta : ANDI, 2011), hlm. 3

69
membahas perencanaan pendistribusian zakat serta syarat penerima
zakat di BAZ Desa Rensing Bat.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian ialah pengelompokan dan pengaturan
sumberdaya manusia untuk dapat digerakkan sebagai satu kesatuan
sesuai dengan rencana yang telah di rumuskan untuk dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan Pada fungsi pengorganisasian
(organizing) dilakukan pengidentifikasi serta pengelompokan jenis-
jenis pekerjaan untuk menentukan pendelegasian wewenang dan
tanggungjawab setiap anggota serta meletakkan dasar bagi
hubungan masing-masing pada unsur organisasi.
Dalam menggerakkan suatu organisasi, pemimpin harus
mampu mengarahkan organisasi yang dijalani dan menjalin
komunikasi antarpribadi kepada setiap anggota organisasi. Semua
itu dibangun melalui rasa tanggung jawab dan partisipasi semua
pihak anggota.94
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan anggota BAZ
Desa Rensing Bat Saparuddin mengatakan, “jumlah pegawai di
BAZ Desa Rensing Bat ada 10 orang belum lagi anggota dari tiap-
tiap dusun yang ada di Desa. Terdiri dari Kepala Desa Rensing Bat,
Badan Pertimbangan sebagai bidang pengumpulan, Badan
Pengawas sebagai bidang keuangan, Bidang Pelaksana sebagai
bidang pendistribusian dan anggota staff lainnya .” 95
Dengan adanya struktur kepengurusan dan bagian-bagian
pekerjaan tersebut, tampak jelas bahwa setiap pengurus di BAZ
Desa Rensing Bat mempunyai bagian yang sudah terstruktur
dengan baik, jadi tumpang tindih pekerjaan tiap-tiap pegawai dapat
dihindari sehingga dalam pekerjaannya masing-masing pegawai
dapat melaksanakan tugasnya secara professional.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Fungsi Pelaksanaan atau Penerapan (Actuating) merupakan
implementasi dari perencanaan yang telah ditetapkan, dengan
melakukan tahapan pekerjaan yang sesungguhnya secara fisik atau

94
Abrar Husen, Manajemen Proyek, (Yogyakarta : ANDI, 2011), hlm.3
95
Saparuddin, Wawancara, Anggota BAZ Desa Rensing Bat Pada Tanggal 12
Agustus 2022

70
non fisik sehingga produk akhir sesuai dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan.96
Besaran nominal bantuan yang diberikan BAZ Desa Rensing
Bat kurang maksimal. Hal ini dilihat dari banyaknya tingkat
kebutuhan mustahik.
Kisaran dana zakat yang didistribusikan kepada mustahiq
menurut Burhanuddin “bahwa yang berhak menerima zakat fitrah
pada Desa Rensing Bat tahun 2021 sebanyak 93 orang, sedangkan
zakat fitrah yang akan di bagikan 60% atau 3.792.000 dibagi 93
orang hasilnya 40.000. persen muallaf sudah di gabungkan dengan
persen fakir miskin karena pada Desa Rensing Bat tidak ada
muallaf, dan amil zakat mendapatkan 15% atau 948.000.”97
Pada proses pelaksanaan Pendistribusian BAZ Desa Rensing
Bat sudah melaksanakan fungsinya masing-masing sehingga
terciptanya pelaksanaan pendistribusian yang baik dalam BAZ Desa
Rensing Bat. Pada pendistribuan zakat oleh BAZ Desa Rensing Bat
kepada mustahiq telah dilaksanakan dengan baik, , salah satunya
survei kelayakan apakah mustahiq tersebut memang berhak dan
termasuk kedalam golongan delapan asnaf yang telah dijelaskan
dalam AlQuran atau tidak, bila mustahiq tersebut memang layak
maka pihak lembaga akan segera mendistribusikan dana zakat
tersebut.
Disamping itu pendistribusian zakat haruslah sesuai dengan
prinsip pendistribusian dalam Islam yaitu adanya prinsip keadilan
dan pemerataan, persaudaraan dan kasih sayang serta solidaritas
sosial. Dalam hal ini, BAZ Desa Rensing Bat telah melaksanakan
pendistribusian zakat sesuai dengan prinsip pendistribusian dalam
Islam. Dari pelaksanaan pendistribusian yang dilakukan, BAZ Desa
Rensing Bat belum melaksanakan pendistribusian sesuai dengan
prinsip keadilan dan pemerataan, persaudaraan dan kasih sayang
serta prinsip solidaritas sosia.
4. Pengawasan (Controlling)

96
Abrar Husen, Manajemen Proyek, (Yogyakarta : ANDI, 2011), hlm.3
97 Burhanuddin, Wawancara , Badan Pelaksana BAZ Desa Rensing Bat, Pada
Tanggal 16 februari 2022

71
Controling atau pengawasan ialah mengetahui kejadian-
kejadian yang sebenarnya dengan ketentuan dan ketetapan
peraturan, serta menunjuk secara tepat terhadap dasar-dasar yang
telah di tetapkan dalam perencanaan semula. Fungsi Pengawasan
atau Pengendalian (Controlling) merupakan suatu fungsi
manajemen yang melibatkan tindakan-tindakan pengawasan,
penilaian dan koreksi terhadap kinerja dan hasil pekerjaan.98
Fungsi pengawasan sangat vital dalam suatu organisasi. Supaya
proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan dari rencana.
Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan. Hal ini
dilakukan untuk pencapaian tujuan sesuai dengan ketentuan dari
rencana. Jadi pengawasan dilakukan sebelum proses, saat proses,
dan setelah proses. Pengendalian diharapkan agar pemanfaatan
semua unsur manajemen menjadi efektif dan efisien.
Safaruddin menyatakan,“bahwa tidak ada pengawasan dalam
pendistribusian zakat di BAZ Desa Rensing Bat. Hal ini
dikarenakan keterbatasan personal sehingga tidak ada dilakukan
pengawasan terhadap pendistribusian.” 99
Sistem pengawasan yang terjadi pada BAZ Desa Rensing Bat
belumlah dapat dikatakan baik karena pada saat pengawasan tidak
ada suatu tindakan yang dilakukan hal ini dikarenakan oleh
kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) serta pengetahuan
pegawai terhadap pentingnya pengawasan dalam pendistribusian.
C. Analisis Strategi Pendistribusian Zakat Fitrah Oleh Badan Amil
Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
1. Pengumpulan Zakat Fitrah pada Desa Rensing Bat Kecamatan
Sakra Baarat
Kegiatan pengumpulan zakat fitrah dilaksanakan oleh amil
zakat Desa Rensing Bat selama 8 hari, peserta pengumpulan zakat
fitrah ini masyarakat Desa Rensing Bat.
Dari pengumpulan zakat fitrah terkumpul 515 kg beras dan
uang senilai 2.200.000. rencananya pembagian zakat fitah akan

98
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Management, alih bahasa Bob Sabran
dan Devri Bamadi Putera, Manajemen , Cet. 10 (Jakarta : Kencana, 2012), hlm. 11
99
Saparuddin, Wawancara, Anggota BAZ Desa Rensing Bat Pada Tanggal 12
Agustus 2022

72
dilaksanakan satu minggu sebelum hari raya Idul Fitri yang akan
dibagikan kepada masyarakat Desa Rensing Bat yang kurang
mampu dan yang berhak menerimanya.
Waktu wajib zakat fitrah adalah mulai saat terbenam matahari
pada malam hari raya yang merupakan waktu berbuka puasa
Ramadhan. Waktu untuk menunaikan zakat fitrah itu ialah pada
malam, Idul Fitri dan siang harinya sampai matahari terbenam pada
hari raya itu, tetapi sunnah dikeluarkan sebelum orang-orang
berangkat ketempat sholat Idul Fitri melambatkan pengeluaran
zakat fitrah sampai dengan terbenam matahari pada hari Idul Fitri
adalah haram hukumnya. Akan tetapi, kewajiban itu tidak gugur
dengan sebab berlalunya waktu dan tetap wajib dikeluarkan sebagai
qadha'100
2. Mengelola Zakat Fitrah pada Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra
Barat
3. Pembagian atau Penyaluran Zakat Fitrah pada Desa Rensing Bat
Kecamatan Sakra Barat
Pembagian atau penyaluran zakat fitrah yaitu kegiatan yang
dilakukan secara rutin setiap bulan puasa, disebut pula sebagai
sedekah fitrah dan pendistribusian zakat fitrah dibagikan kepada
orang-orang yang berhak menerimanya dalam hukum Islam secara
merata.
Pengumpulan zakat dilakukan oleh badan amil zakat dengan
cara menerima atau mengambil dari muzakki didasarkan atas
pemberitahuan muzakki.
Hasil pengumpulan zakat di Desa Rensing Bat di serahakan
kepada mustahik sesuai dengan prioritas kebutahan mustahik
(orang yang berhak menerima zakat). Dalam pembagian zakat,
selain digunakan secara konsumtif, zakat juga diperbolehkan
digunakan secara produktif. Maksudnya, zakat tidak diberikan
dalam bentuk yang dapat dikonsumsi secara lansung, tetapi
diberikan sebagai modal usaha seperti usaha pemilikan usaha.

100
Lahmudin Nasution, Fiqih I, IAIN Sunan Ampel Surabaya, 1995, hlm 170

73
Cara membagi zakat oleh BAZ Desa Rensing Bat pada
masyarakat adalah zakat dibagikan kepada yang ada ditempat zakat
itu dikeluarkan.
a. Kalau mereka semua ada, maka zakat dibagikan kepada
mereka semua tidak boleh ada satu golonganpun yang
tidak mendapatkan
b. Kalau salah satu golongan tidak ada, maka bagiannya
dibagikan kepada golongan-golongan yang ada
c. Kalau sebagian dari salah satu golongan melebihi
kebututahan warganya, maka kelebihan itu dibagikan
kepada golongan-golongan yang lainnya
d. Zakat dibagikan kepada golongan-golongan yang ada
dengan sama rata, sekalipun hajat merekapun berbeda-
beda selain bagian untuk para amil, mereka hanya diberi
upah.101
D. Analisis Kendala Dalam Pendistribusian Zakat Fitrah Pada Desa
Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
Kata kendala dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
diterjemahkan sebagai hal, keadaan atau penyebab lain yang
menghambat (merintangi, menahan, menghalangi). Sedangkan
pengertian dari hambatan adalah sesuatu yang dapat menghalangi
kemajuan atau pencapaian suatu hal, keadaan yang dapat merintangi,
menahan dan menghalangi proses pelaksanaan pendistribusian zakat
fitrah di Desa Rensing Bat.
Dalam hal pengumpulan zakat fitrah Desa Rensing Bat tentunya
tidak berjalan mudah sehingga terdapat beberapa kendala atau
hambatan yang di hadapi , diantaranya:
1. Minimnya sumber daya manusia yang berkualitas
Pekerjaan menjadi seorang pengelola zakat (amil) belumlah
menjadi tujuan hidup atau profesi dari seseorang, bahkan dari
lulusan ekonomi syariah sekalipin. Para pemuda ini meskipun dari
lulusan ekonomi syariah lebih memilih untuk berkarir di sektor
keuangan seperti perbankkan atau asuransi. Akan tetapi hanya

101
Abi Ishaq Ibrahim, al-Muhazzab, (Beirut, Dar al Fikr, tt), hlm 318

74
sedikit orang yang memilih untuk berkarir menjadi seorang
pengelola zakat. Menjadi seorang amil belumlah menjadi pilihan
hidup dari para masyarakat Rensing Bat, karena tidak ada daya tarik
berkarir disana. Padahal lembaga amil membutuhkan banyak
sumber daya manusia yang berkualitas agar pendistribusian zakat
fitrah Desa Rensing Bat dapat profesional, amanah, akuntabel dan
transparan. Karena sesungguhnya kerja menjadi seorang amil
mempunyai dua aspek, tidak hanya aspek materi semata namun
aspek sosial juga sangat menonjol.
2. Pemahaman fikih amil yang memadai
Masih minimnya pemahaman fikih zakat dari para amil
masih menjadi salah satu kendala/hambatan dalam pengelolaan
zakat. Sehingga menjadikan fikih hanya dimengerti dari segi
tekstual semata bukan konteksnya. Banyak para amil terutama yang
masih bersifat tradisional, mereka sangat kaku memahami fikih,
sehingga tujun utama zakat tidak tercapai.
Sebenarnya dalam penerapan zakat di masyarakat Rensing
Bat yang harus diambil adalah ide dasarnya, yaitu bermanfaat dan
berguna bagi masyarakat serta dapat memberikan kemaslahatan
bagi masyarakat Desa Rensing Bat dan mampu menjadikan
mustahik tersebut pribadi yang mandiri dan tidak tergantung oleh
pihak lain.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam
mengeluarkan zakat di BAZ Desa Rensing Bat Dengan
memperhatikan faktor-faktor yang memperngaruhi kepercayaan
masyarakat, Membuat program yang menyesuaikan pada zaman
saat ini. Strategi yang telah diterapkan sendiri adalah sosialisasi

75
melalui pengajian/ceramah, menyesuaikan tema pengajian rutin
yang ada di Desa Rensing Bat, Menjalin komunikasi, menyatukan
perbedaan antar kelompok masyarakat Desa Rensing Bat,
Mempublikasikan dan keterbukaan Badan Amil Zakat Desa
(Bazdes) Rensing Bat, Melakukan rapat seluruh pengurus Badan
Amil Zakat Desa (Bazdes) Rensing Bat.
2. Cara pendistribusian zakat fitrah di Desa Rensing Bat akan
didistribusikan oleh amil zakat kepada mustahik seperti fakir
miskin dan orang tua jumpo, baik dengan takaran yang sama
maupun berbeda sesuai dengan porsi kebutuhan masing-masing.
Waktu pendistribusiannya dilakukan sehari satu minggu atau sehari
sebelum hari raya Idul Fitri. Bagian zakat yang mereka peroleh
adalah zakat fitrah yang terkumpul dalam bentuk uang tunai dengan
cara dibagi habis sesuai jumlah pengelolah yang ada.
3. Faktor penghambat atau kendala yang menyebabkan masyarakat
Desa Rensing Bat belum melaksanakan zakat fitrah dengan benar,
di antaranya rendahnya pemahaman masyarakat terhadap
pendistribusian zakat fitrah, kurangnya kesadaran tentang
pengeluaran zakat fitrah yang disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai tempat pemungutan zakat, serta
masih kurangnya perhatian pemerintah terkait lembaga pengelola
zakat fitrah. Solusi pendistribusian zakat fitrah perlunya Unit
Pengumpulan Zakat (UPZ) sangat penting untuk dibentuk di Desa
Rensing Bat Selanjutnya, selektifitas dalam memilih pengelolah
UPZ dengan memperhatikan syarat-syarat amil zakat yang baik
harus diaplikasikan agar pengelolaan zakat fitrah, khususnya
pendistribusiannya, sesuai dengan hukum Islam.
B. Saran
1. Kepada Amil Zakat agar dapat mengoptimalisasikan pemberdayaan
zakat fitrah secara efektif dan efisien sehingga kesejahteraan umat
dapat diwujudkan. Amil Zakat sebaiknya memberdayakan zakat
untuk Mustahiq yang berada di lingkungan sekitar dan diberdayakan
secara konsumtif dan produktif.
2. Kepercayaan masyarakat terhadap pengelolah zakat fitrah harus
dapat ditumbuhkan dengan transparansi dan akuntabilitas dana zakat
fitrah sehingga semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk

76
menunaikan zakat pada Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Disamping
itu, sosialisasinya zakat secara komprehensip yang berkaitang
dengan hukum, hikmah, tujuan dan lainnya harus dilakukan. Dengan
langkah ini, diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan
penunaian zakat fitrah sebagaimana diatur dalam hukum Islam.
3. Sebaiknya masyarakat Desa Rensing Bat hanya menyalurkan zakat
fitrah melalui BAZ sehingga terkumpul secara terorganisir dan
dilakukan pendistribusian berdasarkan prioritas mustahik yang
konsumtif dan produktif.

DAFTAR PUSTAKA

Abd Aziz Muhammad Azzam dan Abd. Wahab Sayyed Hawwas,Diqih


Ibadah Tharah Shalat Zakat Puasa dan Haji, 9jakarta : Amzah,
2009).

Abu Malik Kamal Ibn Sayyid Salim, Fikih Sunnah Wanita, Terj. Firdaus,
Jakarta: Qisthi Press, Cet.2,2014.

Agustin, Pengelolaan dan Unsur-unsur Manajemen, (Jakarta: Citra


Pustaka, 2013).

77
Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wat Tamwil, Bandung: CV
Pustaka Setia, 2013.

Ahmad Fauzan Rofiq, Pelaksanaan Pengurusan Zakat, http: //


afauzanrofiq. blogspot. Com / 2011 / 08 / pelaksanaan-pengurusan-
zakat.html, tanggal 3 September 2022.

Al Akh Iskandar Zulkarnaen, Penyaluran Zakat, http://


wakalanusantara.com / detilurl /
Rukun.dan.Tata.Cara.Penarikan.Zakat./151, tanggal 3 September
2022.

Al-Ghasali ”Rahasia Puasa dan Zakat ” (Cet. IV ; Bandung: Penerbit


Karisma 1998).

Al – ‘Inayah yang terdapat dalam Hamisy al – Fath, I, h. 481; Maraqi al –


Falah, h. 121; al – Durr al – Mukhtar, II, h. 2 dan seterusnya; al –
Lubab, I, h. 139; al – Syarh al – Kabir, I, h. 430; al – Mughni, II,
h. 572; Kasysyaf al – Qanna’, II, h. 191 dan seterusnya

Ardiansyah Pasaribu, Strategi Penerapan Manajemen di Pondok Pesantren


dalam Membentuk Da’I (Study Kasus Pondok Pesantren
Musthafawiyah Pasaribu, Mandaling Natal), (Sumatra Utara: UIN
Sumatra Utara, 2018)..

Arief Mufraiani, Akuntansi dan Manajemen Zakat, Jakarta: Kencana


Prenada Media Group, Cet. II, 2006.

Asnani, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam (Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2008)

Daryanto dan Abdullah, “Pengantar Ilmu Manajemen dan Komunikasi”


(Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2013).

Deasy Anwar, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya: Karya Abditama,


2001).

Departemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Semarang: Toha Putra,


1988.

78
Didin Hafidudin, ”Zakat dalam Perekonomian Modern” (Jakarta:Gema
insani press, 2000).

Didin Hafidhuddin, Azas Pelaksanaan Zakat dan Infaq, http://


www.pkesinteraktif.com /edukasi/hikmah/523-asas-pelaksanaan-
zakat-dan-infaq.html, tanggal 3 September 2022

Direktorat Pemberdayaan Zakat, Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan


Zakat, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011).

Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta: PT.
Grasindo, 2007.

Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran, Cet. Ke-II (Yogyakarta: Andi,2000).

Fredy Rangkuti, Analisis SWOT, Teknik Membedah Kaus Bisnis:


Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi
Abad2.

Hafidhuddin Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta; Gema


Insani, 2002).

https://lazgis.com/ini-pengertian-muzakki-dan-mustahik-kriteria-dan-
macam- macamnya/, di akses hari Jum‟at 25 April 2022 Pukul
21.09 WIB

Idah Umdah Safitritazkiya, “Problematika Zakat Fitrah”, Jurnal


Keislaman, Kemasyarakatan & Kebudayaan, vol. 19 No. 1
(Januari-Juni) 2018.
Kemenag RI Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat
Pemberdayaan Zakat, 2012 Profil LPZ, Jakarta : Kemenag

Lahmuddin Nasution, Fiqh 1, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1995).

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja


Rosdakarya, 1989).

Mahmud Abu Saud, Garis-Garis Besar Ekonomi Islam, (Jakarta:Gema


Insani Pers,1996),hlm 21

79
Maftuh, Mutiata Hadits: Shahih Bukhary, (Jakarta: CV. Bintang Pelajar,
1992).

Muhamad Faizin, “Kepemimpinan TGH Mustiadi Abhar dalam


Mengembangkan Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren
Darul Falah Mataram (Tesis, MPI UIN Mataram, 2017).

Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2003).

Muh Atha Zhafran, Pintar Agama Islam, (Solo: CV Beringin 55).

Mochlasin “Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia”, (Jawa Tengah:


STAIN Salatiga Press, Tahun 2014).

Rahmini Hadi, Menejemen Zakat, Infak, Dan Shodaqoh Dibana Amil Zakat
Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas, Jurnal Ekonomis Islam,
Jurnal Vol 8, No 2 Juli 2020.

Ridwan Mas‟ud dan Muhammad, Zakat dan Kemiskinan, (Yoryakarta: UII


Press, 2005).

Salmiah, Sistem Pengelolaaan Zakat Fitrah di Desa Kawata Kecamatan


Wasuponda (Perspektif Ekonomi Islam), Skripsi 2015.

Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Cet. 1 (Jakarta:


GemaInsani, 2001).

Stephen Robbiness dan Mary Coulter management, alih Bahasa Bob Sabran
dan Devri Bamadi Putra, menejemen, cet. 10,(Jakarata: Kencana,
2012).

Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2016).

Vony Putry, Implementasi Pendistribusian Zakat Fitrah Oleh Amil di


Kelurahan Banjassari Kecamatan Metro Utara Kota Metro”
(Perspektif Ekonomi Islam), Skripsi 2019.

Wahbah Al – Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, (Bandung: PT


Remaja Rosakarya, 1995).

80
Wahbah Al Qs. At-Taubah (9) : 60 Zuhayly, Zakat Kajian.hlm 278

Yasin Ibrahim Al-Syaikh, Op. cit,

Yusuf Al-Qaradhawi, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan (Jakarta:


Gema Insani 1997).

ZISWAF, Vol. 2,No.1,Juni 2015.

81
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Lampiran 1.1
Foto Bersama Dengan Kepala Desa Rensing Bat

82
Lampiran 1.2
Foto Bersama Dengan Badan Pelaksana BAZ Desa Rensing Bat

.
Lampiran 1.3

Foto Bersama Dengan Guru Agama Desa Rensing Bat

83
.

Lampiran 1.4
Foto Bersama Dengan Masyarakat Desa Rensing Bat

Lampiran 1.5

Foto Masjid Jami’ Nurul Islam Desa Rensing Bat

84
85
86
87
88
89
90
91
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
Nama : Rismawati Zamhori

Tempat, Tanggal Lahir : Bimbi, 23 maret 1998.


Nama Ayah : H. Jamaluddin

Nama Ibu : Hj. Hamidah


B. Riwayat Pendidikan

1. Riwayat Formal
a. TK HAMZANWADI RENSING

b. MI BIRRUL WALIDAIN NW RENSING


c. MTS BIRRUL WALIDAIN NW RENSING

d. SMA BIRRUL WALIDAIN NW RENSING


C. Riwayat Pekerjaan

D. Prestasi/Penghargaan
E. Pengalaman Organisasi

1. HIMMAH NW (Himpunan Mahasiwa Nahdlatul Wathan)

92

Anda mungkin juga menyukai