Sulastri,*
Udin Supriadi, Munawar Rahmat
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah guru PAI yang kebanyakan masih belum paham secara
menyeluruh bagaimana mengimplementasikan pendekatan saintifik yang menjadi ciri khas
kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI di sekolah. Pendekatan saintifik memiliki beberapa
langkah yang harus dilaksanakan diantaranya adalah mengamati, menanya, mencari informasi,
mengkomunikasikan, dan menyimpulkan. Langkah-langkah tersebut harus ada dalam perencanaan
dan pelaksanaannya, pengimplementasian langkah-langkah inilah yang menjadi fokus utama
pembahasan penelitian ini. Adapun sekolah yang menjadi objek penelitian, yaitu SMPN 2 dan
SMPN 5 Bandung dengan guru PAI sebagai subjek penelitiannya. Peneliti akan membahas
perencanaan pembelajaran saintifik dalam RPP yang telah dibuat oleh guru PAI dan
implementasinya dalam pembelajaran PAI di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perencanaan pembelajaran saintifik pada RPP berdasarkan kurikulum 2013 dan implementasi
pelaksanaan langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI. Pendekatan penelitian
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data penelitian ini dengan menggunakan observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan teknik menurut pendapat Miles and
Hubermen, yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi/kesimpulan. Data yang diperoleh dari
lapangan menunjukan bahwa RPP yang telah dibuat sudah sesuai berdasarkan sistematika
kurikulum 2013. Data hasil observasi juga menunjukan bahwa guru PAI telah melaksanakan
langkah-langkah saintifik dengan baik. Mereka menggunakan media untuk proses mengamati,
menggunakan teknik motivasi dan reward untuk menstimulasi siswa agar aktif bertanya dan
berkomunikasi, serta guru menggunakan teknik presentasi dan konsep student center saat
pembelajaran agar siswa aktif berbicara dan mengemukakan pendapat, sehingga diakhir
pembelajaran siswa dapat menyimpulkan sendiri pembelajaran pada pertemuan itu. Guru juga terus
membimbing dan melakukan penilaian terhadap siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
PENDAHULUAN
mengolah dan menganalisis data, dan (5) bentuk penelitian yang mendalam tentang
membuat kesimpulan. suatu aspek lingkungan sosial termasuk
manusia di dalamnya, dapat dilakukan
Barringer, et al. (dalam Abidin, pada seorang individu atau segolongan
2014, hal. 125), mengungkapkan bahwa orang (Nasution, 2009, hal. 27). Dalam
pembelajaran proses saintifik merupakan penelitian ini, studi kasus yang dilakukan
pembelajaran yang menuntut siswa akan memberi gambaran tentang keadaan
berpikir secara sistematis dan kritis dalam yang ada pada sebuah pembelajaran PAI.
upaya memecahkan masalah yang Hal ini terkait dengan bagaimana cara
penyelesaiannya tidak mudah dilihat. guru PAI mengimplementasikan pola
pendekatan saintifik dalam pembelajaran
Pendekatan saintifik dalam
PAI tersebut sehingga peneliti dapat
pembelajaran sangat erat kaitannya
memperoleh informasi secara lengkap
dengan tata cara melaksanakan sebuah
dan mendalam.
penelitian secara ilmiah. Sepintas terlihat
Berdasarkan pada pola desain
sulit ketika harus menerapkan langkah-
studi kasus yang digunakan dengan
langkah yang ada pada sebuah penelitian,
tujuan penelitian deskriptif serta
diterapkan pada sebuh proses
pendekatan yang telah dipilih yaitu
pembelajaran. Akan tetapi, dengan
pendekatan kualitatif maka penelitian ini
adanya pendekatan ini, para siswa akan
menggunakan metode penelitian
lebih kritis dalam memahami sebuah
deskriptif atau metode penelitian
konsep pembelajaran. Mereka tidak
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
hanya mendengarkan pengetahuan dari
adalah penelitian yang bermaksud untuk
gurunya, tetapi juga diharuskan untuk
membuat gambaran mengenai situasi-
mencari informasi atau data secara
situasi atau kejadian-kejadian dan
mandiri. Dengan harapan mereka akan
mengakumulasikan data dasar dalam cara
lebih paham tentang konsep yang telah
deskriptif (Suryabrata, 2012, hal. 76).
mereka temukan secara mandiri, bukan
Penelitian ini berlokasi di SMPN
sekedar diberikan oleh guru.
2 dan SMPN 5 kota Bandung. Adapun
Dengan adanya pendekatan alamat dari SMP Negeri 2 Bandung ini
saintifik pula, akan memberikan rasa berada di Jalan Sumatera No. 42, Kel.
ingin tahu yang tinggi terhadap siswa Merdeka, Kec. Sumur Bandung, Kota
untuk lebih menggali informasi. Hal ini Bandung, Jawa Barat. Sedangkan SMP
dikarenakan guru tidak memberikan Negeri 5 Bandung berlokasi di Jalan
konsep secara langsung melainkan hanya Sumatera No. 40, Kel. Merdeka, Kec.
memberi pengarahan saja dalam Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa
pembelajaran, sementara siswa yang akan Barat. Jarak antara kedua SMP ini
melaksanakan prosesnya. Dengan ini memang sangat dekat, sehingga peneliti
siswa akan berperan lebih aktif dalam memilih kedua SMP ini sebagai tempat
sebuah pembelajaran, dimana mereka penelitian karena lokasinya yang strategis
tidak hanya terpaku pada buku atau dan jarak kedua sekolah ini pun dekat.
berdiam diri mendengarkan guru Subjek penelitian dalam
mengajar. Pendekatan saintifik ini akan penelitian ini adalah pihak yang menjadi
sangat menstimulasi siswa untuk lebih sumber informasi bagi peneliti untuk
aktif dalam sebuah pembelajaran. memperoleh data secara menyeluruh,
sebagai narasumber dalam penelitian ini.
METODE Dalam penelitian ini, narasumber utama
Desain penelitian ini adalah adalah guru mata pelajaran PAI di SMP
desain studi kasus. Studi kasus adalah Negeri 2 dan SMP Negeri 5 kota
Cara-cara tersebut sesuai dengan kesempatan secara luas kepada siswa untuk
kegiatan mengamati pada pembelajaran bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,
saintifik. Melalui penayangan video, guru disimak, dibaca, ketika proses mengamati
menstimulasi siswa agar mereka mampu dilakukan (Hosnan, 2014, hal. 49).
membuat persepsi awal terhadap konsep Sebagaimana pendapat di atas, narasumber
yang akan diajarkan. Sebelum guru melakukan hal-hal yang sama. Berdasarkan
menjelaskan materi, siswa akan mencoba hasil selama observasi peneliti mengikuti
menanggapi seputar tayangan video pembelajaran, ada beberapa langkah guru
tersebut atau bertanya tentang video dalam menstimulasi siswa untuk bertanya
tersebut. Dengan begitu, siswa akan yang muncul ketika pembelajaran
mampu membangun konsep awal materi berlangsung yaitu:
dan menambah rasa ingin tahu tentang Tanya-jawab setelah presentasi
materi. Demikian juga dengan melihat atau selesai dilakukan antara siswa
mengamati gambar, kegiatan ini dengan siswa atau per kelompok
diharapkan membuat siswa menjadi ingin siswa
tahu lebih tentang hubungan antara gambar Siswa bertanya kepada guru saat
yang diamati dan materi yang akan pembelajaran berlangsung (pada
dipelajari. Tujuannya agar siswa belajar proses mengamati dan pemaparan
menanggapi gambar yang nampak dan materi dari guru)
hubungannya dengan materi, atau siswa Menstimulasi siswa untuk
dapat mengajukan berbagai pertanyaan bertanya dengan reward
tentang gambar, ini menunjukan rasa ingin
tahu siswa tinggi. Guru memfasilitasi siswa agar
Media lain yang dapat digunakan mereka bebas bertanya melalui presentasi.
guru untuk menstimulasi siswa adalah peta Dengan presentasi ini, siswa lebih dulu
konsep, power point, atau buku ajar siswa. menjelaskan materi.Kemudianguru
Guru dapat menyiapkan media tersebut membuka sesi tanya jawab bagi siswa lain
untuk proses mengamati, sebagaimana yang menyimak untuk bertanya dan siswa
yang dilakukan narasumber dengan yang berpresentasi menjawabnya sehingga
menggunakan media power point (OPA.2). siswa dapat bertanya apapun tentang materi
Jika media ini dibuat oleh guru untuk yang belum dipahaminya dan teman yang
kegiatan mengamati maka tugas siswa lain dapat membantu mencari jawabannya.
adalah menyimak penjelasan guru dan Keaktifan inilah yang diharapkan,
mengamati power point. pertanyaan dari siswa dan dijawab oleh
siswa. Sebuah pembelajaran bagi mereka
b. Langkah guru menstimulasi agar dapat menemukan jawaban sendiri
siswa untuk bertanya tentang dari setiap pertanyaan yang diajukan dan
konsep yang diajarkan tanya-jawab tidak berjalan satu arah,
tetapimelibatkan semua siswa. Tugas guru
Kegiatan guru dalam hal ini adalah adalah menilai proses tanya-jawab, menilai
mendorong, membimbing, dan menilai penanya, dan mengapresiasi penjawab.
kemampuan berpikir siswa, mengarahkan Sejauh yang diamati peneliti, guru lebih
perhatian siswa pada aspek yang belum sering diam, memperhatikan, dan menilai
diketahuinya, membimbing siswa agar siswa ketika proses ini berlangsung.
dapat mengajukan pertanyaan tentang hasil Sementara siswa sangat aktif dan antusias
pengamatan objek, atau membuka
dalam tanya jawab ini, bahkan tidak jarang proses mengamati. Selama siswa
terjadi debat dan kegaduhan dalam mengamati objek, dari sana mereka juga
jalannya kegiatan. akan memperoleh informasi, misalnya guru
Selain itu, guru juga memotivasi menugaskan siswa untuk membaca buku
siswa untuk bertanya ketika proses teks dan menggali informasi tentang
mengamati berlangsung atau ketika guru materi, ini artinya bahwa ketika siswa
sedang menjelaskan. Dalam setiap proses membaca buku, dengan otomatis mereka
mengamati, guru memberi kesempatan akan mendapatkan informasi.
pada siswa untuk bertanya tentang objek Sementara guru dapat kegiatan
atau hal lain yang sedang diamati dan sebagai berikut (Hosnan, 2014, hal. 57):
belum dipahami. Dengan demikian, guru Guru harus membuat siswa aktif
dapat menjelaskan jawabannya. Guru juga terlibat dalam kegiatan mengamati,
memberi kesempatan pada siswa yang dengan membangun suasana belajar
ingin bertanya ditengah pemaparan materi. yang semangat dan menyenangkan
Hal ini terjadi hanya satu arah, antara siswa Guru harus menampung semua
dengan guru atau guru dengan siswa. pendapat siswa dan
Beberapa guru menstimulasi siswa dengan membimbingnya untuk
sistem reward, biasanya siswa akan lebih memperbaiki yang kurang tepat
antusias apabila dimotivasi dengan reward, tanpa membuat patah semangat
seperti nilai atau hal lainnya. Mengoreksi setelah siswa selesai
mengungkapkan pendapatnya dan
c. Langkah guru memfasilitasi jangan memotong ketika siswa
siswa dalam mengumpulkan sedang berbicara
berbagai informasi terkait Memfasilitasi siswa dengan sumber
konsep yang diajarkan data dan informasi agar ia dapat
mencari secara mandiri
Langkah ketiga pembelajaran
saintifik adalah mengumpulkan informasi. Berdasarkan hasil observasi,
Proses ini dilakukan dengan menggali dan narasumber telah memfasilitasi siswa untuk
mengumpulkan informasi dari berbagai mencari data dan informasi secara mandiri
sumber. Kegiatan yang dilakukan siswa bersamaam dengan proses pengamatan
adalah membaca buku, memperhatikan melalui buku dan internet. Sebagian besar
fenomena atau objek, mencari cara yang dilakukan guru adalah
data/informasi dari internet, atau menugaskan siswa mencari informasi
melakukan eksperimen (Hosnan, 2014, hal. tentang materi pada buku paket dan
57). Sebagaimana dijelaskan dalam internet secara berkelompok. Guru
Permendikbud No. 81a Tahun 2013 yang memberi subtema materi yang berbeda
dikutip oleh M. Hosnan (2014: 57) pada setiap kelompoknya, kemudian ketika
mencantumkan bahwa aktivitas mereka ditugaskan untuk mengamati buku
mengumpulkan informasi dilakukan bacaan dan membacanya, pada saat itu pula
melalui eksperimen, membaca sumber lain proses pencarian informasi berlangsung.
selain buku teks, mengamati Informasi dan data yang telah diperoleh
objek/kejadian/aktivitas wawancara dengan dapat dibuat dalam beberapa cara,
narasumber, dan sebagainya. Kegiatan diantaranya dirangkum dengan menuliskan
mengumpulkan data dan informasi ini poin-poin penting materi, dibuat dalam
dapat dilakukan secara bersamaan dengan
bentuk power point untuk dipresentasikan, mereka tampil berani bicara serta terampil
dibuat dalam bentuk makalah, atau dibuat dalam berkomunikasi. Hal ini sesuai
dalam bentuk peta konsep. dengan kompetensi yang diharapkan pada
proses ini yaitu mengembangkan
d. Langkah guru membimbing keberanian, toleransi, berpikir sistematis,
siswa untuk membangun mengungkapkan pendapat dengan singkat
argumentasi dari konsep yang dan jelas, serta dapat mengembangkan
diajarkan kemampuan berbahasa yang baik dan
benar. Jadi, kegiatan presentasi dalam
Langkah keempat adalah kegiatan setiap pembelajaran merupakan langkah
mengkomunikasikan. Menurut M. Hosnan rutin yang dilakukan guru untuk
(2014: 76) kegiatan ini dapat dilakukan membimbing siswa dalam membangun
dengan cara menuliskan atau menceritakan keberanian berargumentasi.
apa yang ditemukan dalam kegiatan Seluruh kegiatan observasi yang
mencari informasi, mengasosiasikan dan dilakukan peneliti dalam pembelajaran
menemukan pola. Hasil tersebut PAI, mengimplementasikan proses
disampaikan di depan kelas dan dinilai oleh mengkomunikasikan ini dengan cara
guru sebagai hasil belajar siswa atau presentasi. Seperti pada saat materi
kelompok siswa. Masih dalam pendapat pembelajaran “Pertumbuhan Ilmu
dan sumber yang sama, berikut beberapa Pengetahuan pada Masa Abbasiyyaħ”,
kegiatan yang dapat dilakukan dalam setiap kelompok mempresentasikan hasil
proses mengkomunikasikan : temuannya melalui media power point
1) Siswa membacakan hasil kerja dengan mencantumkan poin penting yang
mereka di depan kelas akan dibahas. Mereka menampilkan
2) Setiap kelompok mendengarkan gambar-gambar tokoh pada masa
dengan baik presentasi yang Abbasiyyaħ untuk mendukung penjelasan
dibawakan kelompok lain materi atau menampilkan peta wilayah
3) Setiap anggota kelompok bergiliran kekuasaan Abbasiyyaħ dan struktur
membacakan hasil kerja kepemerintahannya. Siswa sudah tampil
kelompoknya kreatif dengan adanya media dan objek
4) Guru mengarahkan dan memastikan yang dimanfaatkan sebagai pendukung
kegiatan ini berjalan dengan baik presentasinya.
5) Semua siswa harus terlibat aktif Selain itu, guru menstimulasi
dalam kegiatan kekreatifan siswa dengan menugaskan
mengkomunikasikan ini mereka membuat peta konsep pada materi
sejarah sehingga mereka tidak hanya
Berdasarkan hasil observasi dan membaca atau bercerita. Namun juga
wawancara, setiap kegiatan untuk menghasilkan kreasi berupa peta konsep
mengimplementasikan proses keempat ini yang beragam sesuai dengan submateri
adalah dengan cara presentasi kelompok yang ditugaskan pada setiap kelompok.
atau individual. Presentasi adalah cara yang Langkah ini mendorong siswa untuk lebih
utama dan paling sering dilakukan oleh berkreasi, sementara guru menilai kerja
guru ketika proses mengkomunikasikan sama yang dilakukan kelompok selama
berlangsung. Melalui presentasi siswa, proses pembuatan peta konsep tersebut.
guru dapat melihat kemampuan berbicara Biasanya guru membawa jurnal penilaian
siswa di depan umum dan membelajarkan siswa untuk diisi sebagai nilai proses
pembelajaran siswa. Setelah peta konsep selesai membuat hasil diskusi, pada saat itu
selesai, setiap kelompok juga mereka menyimpulkan data hasil
mempresentasikannya sesuai dengan apa temuan tersebut sebelum dipresentasikan.
yang ada di dalam peta konsep. Dalam Hasil temuan dapat dapat diartikan juga
setiap presentasi, guru selalu mendorong sebagai simpulan yang dibuat oleh siswa
siswa agar berbicara secara bergantian dan selanjutnya menjadi pengetahuan yang
sehingga tidak hanya satu atau beberapa benar-benar dikontruksi oleh siswa sendiri
orang saja yang berbicara menyampaikan (Abidin, 2014, hal. 143).
materi, tetap semua anggota kelompok Kegiatan ini dapat juga dilakukan
harus dapat bagian dalam penyampaiannya. pada saat kegiatan penutup. Artinya setelah
Narasumber pun berpendapat sama bahwa kegiatan inti selesai, guru bersama-sama
harus ada pembagian tugas dalam dengan siswa menyimpulkan materi yang
presentasi, agar rasa percaya diri dan telah disampaikan pada pertemuan itu.
keberanian siswa lebih terasah. Biasanya, guru bertanya tentang poin inti
materi dan siswa menjawabnya. Redaksi
e. Langkah guru membimbing yang digunakan seperti “Ada berapa syarat
siswa untuk menyimpulkan sah ṣalat Jum’aħ dan sebutkan?” kemudian
konsep yang diajarkan siswa menjawabnya. Dalam proses
menyimpulkan ini, guru juga memberi
Langkah terakhir dari pembelajaran tambahan informasi materi dan penguatan.
saintifik adalah kegiatan menyimpulkan. Penguatan materi berarti guru
Kemampuan menyimpulkan merupakan menyebutkan kembali dengan tegas poin
kemampuan membuat intisari atau seluruh inti materi yang harus diingat dan dihafal
proses kegiatan pembelajaran yang telah siswa, juga memberi penjelasan tambahan
dilaksanakan. Simpulan biasanya harus tentang apa yang belum dibahas siswa pada
menjawab poin-poin inti materi yang telah saat presentasi.
dipelajari pada pertemuan itu (Abidin, Pada saat kegiatan menyimpulkan,
2014, hal. 140). Dalam menyimpulkan guru dapat sekaligus memberi penjelasan
materi pembelajaran, biasanya ada yang tentang materi tambahan yang penting
disampaikan pada saat akhir kegiatan inti untuk dibahas. Dengan teknik ceramah,
atau pada saat kegiatan penutup. Kegiatan guru menjelaskan materi secara satu arah
ini dapat dilakukan oleh siswa secara pada siswa. Sementara siswa menyimak
mandiri, guru, atau bersama-sama antara atau menulis rangkuman dari apa yang
guru dan siswa. dijelaskan guru. Pada saat itulah guru
Berdasarkan observasi menyampaikan kesimpulan pembelajaran.
pembelajaran, narasumber melakukan hal Beberapa cara tersebut dilakukan oleh
yang sama pada saat pembelajaran. narasumber dalam mengaplikasikan
Beberapa narasumber menugaskan siswa kegiatan terakhir ini.
untuk menyimpulkan sendiri apa yang Keterampilan menyimpulkan akan
telah mereka diskusikan dan muncul jika siswa dapat fokus pada materi
menyampaikan simpulannya pada saat yang disampaikan selama pembelajaran
presentasi (OPA.1, WA.1). Beberapa berlangsung. Maka guru harus selalu
pendapat mengatakan bahwa proses memperhatikan setiap siswanya agar
menyimpulkan dilakukan bersamaan mereka tetap fokus selama pembelajaran,
dengan proses mengasosiasi atau dan diakhir pembelajaran guru harus
menganalisis data sehingga ketika siswa mengecek pemahaman siswa dengan cara
DAFTAR PUSTAKA