Anda di halaman 1dari 13

“TEOLOGI ISLAM”

( Tauhid Sebagai Prinsip Bermasyarakat)

“Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teologi Islam”

DOSEN PENGAMPU :

DR. Ira Suryani, M. Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11 :

Delillah Azzahra

Nurbaini

Rahmayanti Hasibuan

Jurusan : BKI 3 / Semester 2

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah SWT yang atas berkat rahmat dan
karunia-Nya lah kita semua masih diberi kesempatan dan kelapangan waktu untuk dapat
berkumpul dalam rangka proses KBM di mata kuliah Teologi Islam.

Sholawat beriring salam kita hadiahkan kepada ruh junjungan alam Nabi Muhammad
SAW. Yang dialah sosok manusia dengan budi pekerti yang agung, yang telah membawa
Islam kepada kita semua sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam), yang
mengajarkan yang mana yang hak dan bathil.

Dengan terselesaikanya makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua


pihak yang telah membantu dalam penyelesaiannya baik bantuan secara moril maupun
materil.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan, 24 Maret 2020

Penyusun

Kelompok 11

i
KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar belakang masalah......................................................................................1


B. Rumusan masalah ..............................................................................................1

PEMBAHASAN

A. Definisi Tauhid....................................................................................................2
1. sebab timbulnya Ilmu Tauhid.........................................................................
2. Karakteristik Ilmu Tauhid...............................................................................
B. Tauhid Sebagai Prinsip Bermasyarakat.................................................................
C. Tauhid Sebagai Prinsip Bermasyarakat dalam Sosial...........................................

PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................

ii
PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah

Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat-
sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya, sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan
daripada-Nya, juga membahas tentang rasul-rasulnya, meyakinkan kerasulan mereka,
sifat-sifat yang boleh di tetapkan kepada mereka dan apa yang terlarang dinisbatkan
kepada mereka. Dalam konteks pengembangan umat, tauhid berfungsi
mentransformasikan setiap individu yang meyakininya menjadi manusia yang lebih
ideal dalam arti memiliki sifat-sifat mulia yang membebaskan dirinya dari setiap
belenggu sosial, politik, ekonomi, dan budaya

B. Rumusan Masalah

Beberapa hal yang akan kami rumuskan dalam makalah ini :

1. Apa itu tauhid?


2. Apa sebab timbulnya tauhid?
3. Apa karakteristik tauhid?
4. Bagaimana tauhid sebagai prinsip bermasyarakat?

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tauhid
Tauhid adalah salah satu hal terpenting yang harus difahami, dimiliki dan dipegang
teguh oleh umat islam, karena dengan tauhid seseorang dapat mengerti apa arti dari
kehidupan yang dia jalanani.
Tauhid, berasal dari akar kata “ahad” dan “wahid” yangkeduanya merupakan nama
Allah Swt yang menunjukkan keesaan-Nya, seperti terdapat dalam ayat-ayat Al-
Qur’an berikut:
1. Surat Al-Ikhlas ayat 1 yang artinya “katakanlah: Dia-Lah Allah Yang Esa.
2. Surat Al-Baqarah ayat 163 yang artinya “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang
Maha Esa: tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang”.
3. Surat An-Nahl ayat 51 yang artinya “Allah berfirman: “Janganlah kamu
menyembah dua tuhan; Sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, Maka
hendaklah kepada-Ku saja kamu takut”.
Tauhid mempunyai peran besar terhadap hidup manusia, karena
dengan tauhidlah manusia dapat memahami arti dan tujuan hidup mereka.
Marilah kita tengok di dalam kehidupan kita pada zaman yang katanya
modern ini, banyak manusia yang hidup tanpa tujuan yang jelas, mereka
bekerja siang malam banting tulang hanya untuk mendapatkan harta yang
banyak, dengan harta itulah mereka berusaha memuaskan hawa nafsunya
yang tak kunjung puas dengan apa yang telah mereka lakukan, padahal Allah
telah berfirman dalam ayat-Nya, yang artinya ”Tidaklah Aku ciptakan jin dan
manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaku”.

Manusia yang bertauhid mengemban tugas untuk membersihkan


manusia dari menyembah manusia, hewan, tumbuhan, matahari, berhala, dan
lain-lain kepada menyembah alloh. Dengan tauhid, kedudukan manusia sama
manusia yang lain, yang membedakan manusia dihadapan alloh adalah
tingkat ketaqwaannya(QS. Al Hujurat: 13)
Hubungan manusia tidak hanya dengan tuhannya, tetapi juga
mencakup hubungan horisontal dengan sesamanya. Maka dari itu tauhid juga
memiliki fungsi membentuk suatu masyarakat yang mengejar nilai-nilai

2
utama dan mengusahakan tegaknya nilai keadilan sosial sehingga
memberikan insipirasi pada manusia untuk mengubah dunia disekelilingnya
agar sesuai dengan kehendak alloh. Hal ini akan memicu manusia untuk
membentuk suatu misi yang bertujuan mengubah dunia, menegakkan
kebenaran, dan keadilan, merealisasikan berbagai nilai-nilai utama dan
memberantas kerusakan dimuka bumi. Dengan misi ini akan terwujud
kehidupan sosial yang adil, etis, dan agamis.

Dengan demikian secara bahasa ilmu Tauhid artinya dalah ilmu yang
membahas tentang Allah Swt yang maha Esa.

Tentang definisi ilmu Tauhid ini, para ahali telah banyak mengemukakan
pendapat antara lain seperti:

1. Menurut Syeikh Muhammad Abduh (1926:4) dalam buku Teologi Islam,


mengemukakan bahwa:”Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas
tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya,
sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan daripada-Nya, juga
membahas tentang rasul-rasulnya, meyakinkan kerasulan mereka, sifat-sifat
yang boleh di tetapkan kepada mereka dan apa yang terlarang dinisbatkan
kepada mereka”.
2. Husain Affandi al-Jisr (tt:6), mengemukakan bahwa :
“ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang hal-hal yang menetapkan
akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan”.
3. Ibnu Khaldun (tt:458), mengemukakan bahwa:
“Ilmu Tauhdi berisi alasan-alasan dari akidah keimanan dengan dalil-dalil
aqliyah dan alasan-alasan yang merupakan penolakan terhadap golongan-
golongan bid’ah yang dalam bidang aqidah telah menyimpang dari mazhab
salaf dan Ahlus Sunnah”.
4. M.T. Thahir Abdul Mu’in (tt:1), mengemukakan sebagai berikut:
“Tauhid adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahil
dan jaizbagi Allah dan dan bagi sekalian utusan-Nya: juga mengupas dalil-dalil
yang mungkin cocok dengan akal pikiran sebagai alat bantu untuk membuktikan
adanya zat yang mewujudkan”.1

1
Hadis Purba, Teologi Islam, Perdana Publishing, 2019, hlm 2

3
Pokok pembahasan ilmu tauhid adalah wujud Allah dan hal-hal yang berkaitan
dengan-Nya. Karena itu aspek penting dalam ilmu tauhid adalah keyakinan akan
adanya Allah Yang Mahasempurna, Mahakuasa, dan memiliki sifat-sifat kemaha
sempurnaan lainnya. Tauhid tidak hanya sekedar diketahui dan dimiliki oleh
seseorang, tetapi lebih dari itu, ia harus dihayati dengan baik dan benar.2

1. Sebab Timbulnya Ilmu Tauhid


sebab-sebab timbulnya Ilmu Tauhid (ilmu Kalam) sebagai suatu disiplin Islam,
dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Faktor internal atau sebab yang timbul dalam diri Islam itu sendiri. Sebab
internal ini dapat pula dibagi menjadi dua yaitu sebab yang datang dari Al-
Quran dan sebab yang datang dari kaum muslimin sendiri.
b. Faktor eksternal atau sebab-sebab yang datang dari luar Islam . adapun sebab-
sebab yang datang dari luar Islam mengenai pertumbuhan ilmu tauhid antara
lain adalah sebagai berikut:
1) Pengaruh kepercayaan dan agama lain
2) Pengaruh filsafat Yunani

Dari faktor-faktor diatas, semakin kayalah khazanah ilmu ketauhidan itu dan
akhirnya tumbuh menjadi suatu disiplin ilmu dalam agama Islam.3

2. Karakteristik Ilmu Tauhid


Karakteristik Ilmu Tauhid yang paling untama antara lain adalah:
a. Menuntut Pengamalan
Makna kata tauhid sebenarnya adalah bukan kata benda, tetapi menuntut
pekerjaan. Karena itu, karakteristik yang pertama dari ilmu Tuhid itu adalah
menuntut untuk diamalkan, bukan hanya sekedar diketahui.
b. Menuntut Integrasi Ilmu, Iman dan Amal
Dari pengertian Tauhid seperti dikemukakan diatas yaitu penyatuan , maka
dapat dipahamai bahwa manusia adalah makhluk tauhid (ittihad), karena
kejadian manusia merupakan hasil penyatuan atau gabungan dari bebrapa
unsur jasmanai dan rohani , sehingga pada diri manusia terdapat pikiran, hati
dan perbuatan. Karena itu, karakteristik Ilmu Tauhid yang kedua adalah

2
Saidul Amin, Eksistensi kajian Tauhid dalam Keilmuan Ushuluddin(UIN Sultan Syarif Qasim) Hlm 74
3
Teologi Islam, hlm 7-9

4
menuntut orang yang mempelajarinya agar pada dirinya terjadi penyatuan
(integrasi) antara ilmu, iman dan amal.
c. Menuntut Istiqomah
Karena itu, karakter ilmu Tauhid menuntut bahwa mengesakan Allah harus
istiqomah, artinya harus dilakukan berulang-ulang (berkesinambungan) terus
menerus selama hidupnya di dunia tanpa pernah berhenti atau mundur.

Itulah sebabnya ilmu Tauhid memandang bahwa perbuatan murtad (mundur


dari mengesakan Allah) merupakan perilaku dari penyimpangan tauhid,
karena itu tidak sesuai dengan karakter ilmu tauhid itu sendiri.
d. Menuntut Kepatuhan
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas ajaran ketuhanan dalam agama
Islam yang bersumber dari Quran dan Hadist. Islam adalah kata dalam bahasa
Arab yang berarti berserah-pasrah, dan patuh. Arti harfiah lain dari perkataan
Islam adalah “Damai”. Dengan demukian karakteristik ilmu Tuhid itu
menghendaki kita patuh menyerahkan diri kepada Allah dengan
sesempurnannya. 4

B. Tauhid Sebagai Prinsip Bermsyarakat

Tauhid sangatlah penting bagi kehidupan manusia, baik secara individu maupun
bermasyarakat. Orang yang benar-benar memahami makna tauhid pastilah memiliki
sifat yang baik. Hal ini disebabkan karena dalam tauhid memiliki turunan yang
dikenal dengan tiga prinsip dasar yaitu Islam, Iman, Ihsandan ditambah dengan
ketaqwaan.

Islam, iman dan ihsan hendaknya diaplikasikan secara komperhensif tanpa


mengabaikan satu sama lain dalam kehidupan manusia. Adanya ihsan yang berarti ia
beribadah seolah-olah Allah melihatnya, dan berbuat kebaikan kepada sesama
makhluk atas dasar dia menempatkan rasa takut kepada Allah setara dengan rasa cinta
kepada-Nya.

Hubungan manusia tidak hanya dengan tuhannya, tetapi juga mencakup hubungan
horisontal dengan sesamanya. Maka dari itu tauhid juga memiliki fungsi membentuk

4
Teologi Islam, hlm 11-16

5
suatu masyarakat yang mengejar nilai-nilai utama dan mengusahakan tegaknya nilai
keadilan sosial sehingga memberikan insipirasi pada manusia untuk mengubah dunia
disekelilingnya agar sesuai dengan kehendak alloh. Hal ini akan memicu manusia
untuk membentuk suatu misi yang bertujuan mengubah dunia, menegakkan
kebenaran, dan keadilan, merealisasikan berbagai nilai-nilai utama dan memberantas
kerusakan dimuka bumi. Dengan misi ini akan terwujud kehidupan sosial yang adil,
etis, dan agamis.
Dalam konteks pengembangan umat, tauhid berfungsi mentransformasikan setiap
individu yang meyakininya menjadi manusia yang lebih ideal dalam arti memiliki
sifat-sifat mulia yang membebaskan dirinya dari setiap belenggu sosial, politik,
ekonomi, dan budaya.

Dengan memiliki landasan tauhid yang kuat maka diharapkan akan


munculnya generasi-tauhid yang memiliki ciri-ciri positif dalam melakukan aktivitas
sosialnya, adapun ciri-ciri yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

(1) Memiliki komitmen utuh pada Tuhannya. Ia akan berusaha secara maksimal untuk
menjalankan pesan dan perintah Allah sasuai dengan kadar kemampuannya;

(2) Menolak pedoman hidup yang datang bukan dari Allah;

(3) Bersikap progresif dengan selalu melakukan penilaian terhadap kualitas


kehidupannya, adat istiadatnya, tradisi dan faham hidupnya. Bila dalam penilaiannya
ternyata terdapat unsur unsur syirik, maka ia selalu bersedia untuk mengubah hal hal
itu agar sesuai dengan pesan ilahi;

(4) Tujuan hidupnya sangat jelas. Ibadahnya, kerja kerasnya, hidup dan matinya
hanyalah untuk Allah semata; Dan yang terakhir

(5) Memiliki visi yang jelas tentang kehidupan yang harus dibangunnya bersama
sama manusia lain; suatu kehidupan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya,
dengan lingkungan hidupnya, dengan sesama manusia dan dengan dirinya sendiri.

Dengan menjadikan tauhid sebagai pegangan dalam hidup, serta merealisasikan


perintah yang ada, maka akan terwujud suatu kebahagiaan serta kedamaian hidup

6
yang tak terhingga. Karena telah di tancapkan dalam hati bahwa tidak ada yang
memiliki kekuatan maupun kekuasaan.

Dengan Tauhid, manusia tidak saja akan bebas dan merdeka, tetapi juga akan sadar
bahwa kedudukannya sama dengan manusia manapun. Tidak ada manusia yang lebih
superior atau inferior terhadap manusia lainnya. Setiap manusia adalah hamba Allah
yang berstatus sama. Jika tidak ada manusia yang lebih tinggi atau lebih rendah
daripada mnusia lainnya di hadapan Allah, maka juga tidak ada kolektivitas manusia,
baik sebagai suatu suku bangsa ataupun suatu bangsa , yang lebih tinggi atau lebih
rendah daripada suku bangsa atau bangsa lainnya. Semuanya berkedudukan sama di
hadapan Allah SWT. Yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan pada Allah
SWT.

Dengan kata lain untuk memahami tauhid sebagai prinsip bermasyarakat, kita
bisa meyakini bahwa semua aktivitas yang kita lakukan maupun kejadian yang terjadi
merupakan atas kehendak Allah SWT, semua itu telah diatur dengan sempurna oleh-
Nya. Karena Dia lah pemilik seluruh isi alam ini, Dia mengetahui segala hal yang
ghoib ( abstrak) maupun yang dzohir, yang tersembunyi maupun yang tampak, Dia
lah Tuhan yang patut untuk disembah dan tiada Tuhan selain Dia. Dengan demikina
akan terwujud keyakinan yang kukuh dan konsekuen, sehingga tidak mudah
terombang ambing oleh perkembangan zaman dan tidak terpenaruh keyakinan
masyarakat yang menyesatkan.5
C. Tauhid Sebagai Prinsip Bermasyarakat dalam Sosial
Manusia yang bertauhid mengemban tugas untuk membersihkan manusia dari
menyembah manusia, hewan, tumbuhan, matahari, berhala, dan lain-lain kepada
menyembah alloh. Dengan tauhid, kedudukan manusia sama manusia yang lain, yang
membedakan manusia dihadapan alloh adalah tingkat ketaqwaannya(QS. Al Hujurat:
13)
Hubungan manusia tidak hanya dengan tuhannya, tetapi juga mencakup
hubungan horisontal dengan sesamanya. Maka dari itu tauhid juga memiliki fungsi
membentuk suatu masyarakat yang mengejar nilai-nilai utama dan mengusahakan
tegaknya nilai keadilan sosial sehingga memberikan insipirasi pada manusia untuk

5
Buku Tauhid, Pokja Akademik, UIN SUKA, 2005, Hlm 78

7
mengubah dunia disekelilingnya agar sesuai dengan kehendak alloh. Hal ini akan
memicu manusia untuk membentuk suatu misi yang bertujuan mengubah dunia,
menegakkan kebenaran, dan keadilan, merealisasikan berbagai nilai-nilai utama dan
memberantas kerusakan dimuka bumi. Dengan misi ini akan terwujud kehidupan
sosial yang adil, etis, dan agamis.
Tauhid adalah suatu agama yang mengesakan Allah. Tauhid merupakan komitmen
seorang manusia sebagai hamba kepada Tuhannya yang kemudian diwakili dengan
kalimat syahadat, yaitu kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa nabi
Muhammad adalah utusan Allah. Komitmen ini berimplikasi pada serangkaian ibadag
yang wajib dilaksanakan oleh seorang muslim yang termasuk dalam rukun Islam,
yaitu salat, zakat, puasa, dan haji. Jika diperhatikan lebih lanjut, sesungguhnya
ibadah-ibadah tersebut juga sarat dengan dimensi sosial. Sebagai contoh adalah
pelaksanaan salat fardu lima waktu. Meski salat merupakan kewajiban individu
sebagai seorang muslim, namun dalam melaksanakannya sangat dianjurkan untuk
salat secara bersama yaitu dengan berjamaah. Tauhid sosial sebagai konsep umum
merupakan sebuah kajian dalam bidang ilmu akidah dan juga ilmu sosial dan berusaha
mengkomunikasikan antara dua bidang kajian tersebut. Tauhid sosial bukanlah sebuah
kajian yang murni berbicara tentang pendidikan. Pemahaman konsep tauhid sosial
melalui kacamata pendidikan diperlukan untuk memudahkan dalam
mengimplementasiakan konsep tersebut dalam dunia pendidikan.
Pemahaman ini melahirkan beberapa prinsip dasar yang kemudian bisa
dijadikan pedoman dalam menggagas kegiatan pendidikan bernuansa tauhid sosial,
atau bisa juga digunakan sebagai indikator dalam menilai sebuah kegiatan pendidikan
yang sudah ada apakah telah mengandung unsur tauhid sosial ataukah belum.
Beberapa prinsip dasar yang dimaksud antara lain :
1. Religiulitas
Islam adalah sebuah agama yang memiliki dasar kepercayaan yang kuat. Dasar
yang pertama dan paling utama adalah tauhid atau mengesakan Allah.
2. Kepercayaan
Kepercayaan yang tinggi kepada Allah akan melahirkan kepercayaan yang tinggi
pula kepada sesame manusia. Ketika seseorang mempercayai Allah, maka dia
yakin bahwa segala hal yang dilakukannya diketahui.
3. Keseimbangan

8
Keseimbangan merpakan suatu hukum alam yang pasti ada dan harus dijaga, jika
tidak maka dapat menimbulkan kekacauan bahkan kerusakan.
4. Persaudaraan
Perdamaian dalam hidup dapat diciptakan dengan menjalin persaudaraan antar
umat manusia, yaitu dengan menggalang persatuan dan mengabaikan perbedaan
karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang sama dan tinggal di tempat
yang sama pula. 6

PENUTUP
A. Kesimpulan
Tauhid adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahil dan
jaizbagi Allah dan dan bagi sekalian utusan-Nya: juga mengupas dalil-dalil yang
mungkin cocok dengan akal pikiran sebagai alat bantu untuk membuktikan adanya zat
yang mewujudkan. Hubungan manusia tidak hanya dengan tuhannya, tetapi juga
mencakup hubungan horisontal dengan sesamanya. Maka dari itu tauhid juga
memiliki fungsi membentuk suatu masyarakat yang mengejar nilai-nilai utama dan
mengusahakan tegaknya nilai keadilan sosial sehingga memberikan insipirasi pada
manusia untuk mengubah dunia disekelilingnya agar sesuai dengan kehendak alloh.
Hal ini akan memicu manusia untuk membentuk suatu misi yang bertujuan mengubah
dunia, menegakkan kebenaran, dan keadilan, merealisasikan berbagai nilai-nilai
6
Nurul Hidayah, Implementasi Konsep Tauhid Sosial M. Amien Rais Di SMA Internasional Budi Mulia Dua
Yogyakarta (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) Hlm 36

9
utama dan memberantas kerusakan dimuka bumi. Dengan misi ini akan terwujud
kehidupan sosial yang adil, etis, dan agamis.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata benar, maka dari itu penulis
mohon kritik dan sarannya yang membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Hadis Purba, Teologi Islam, Perdana Publishing, 2019
Buku Tauhid, Pokja Akademik, UIN SUKA, 2005
Nurul Hidayah, Implementasi Konsep Tauhid Sosial M. Amien Rais Di SMA Internasional
Budi Mulia Dua Yogyakarta (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Saidul Amin, Eksistensi kajian Tauhid dalam Keilmuan Ushuluddin(UIN Sultan Syarif
Qasim)

10

Anda mungkin juga menyukai