Nim : 1948201022
Unit : A (semester 2)
Dosen Pengampu : Apt. SAFRINA.S.Farm., M.Farm
Rheologi berasal dari bahasa yunani mengalir (rheo) dan logos (ilmu).
Digunakan istilah ini untuk pertama kali oleh Bingham dan Croeford untuk
hubungan antara tekanan gesek (shearing stress) dengan kecepatan geser (shearing
rate) pada cairan, atau hubungan antara strain dan stress pada benda padat.
Rheologi merupakan ilmu yang mempelajari sifat zat cair atau deformasi
zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas. Dalam bidang Farmasi,
lotion, pasta, penyalut tablet dan lain sebagainya. Selain itu, prinsip rheologi
penjamin kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi
pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube atau pelewatan
dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi
penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati
pemilihan alat yang akan digunakan untuk memproses produk tersebut dalam
pabriknya. Lebih-lebih lagi tidak adanya perhatian terhadap pemilihan alat ini
akan berakibat diperolehnya hasil yang tidak diinginkan. Aspek ini dan banyak
(dv) antara dua bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang
partikelpartikel zat terdispersi perubahan dalam sifat-sifat aliran dari suspensi bila
wadahnya dikocok dan bila produk tersebut dituang dari botol dan kualitas
penyebaran dari cairan (lotio) bila digunakan untuk suatu bagian permukaan yang
diabaikan dan bisa dibuang. Tetapi jika wadah dikocok dan produk dituang dari
botol terdapat laju shearing yang tinggi. Zat pensuspensi yang ideal harus
mempunyai viskositas yang tinggi pada shear yang dapat diabaikan yakni selama
penyimpanan dan zat pensuspensi itu harus mempunyai viskositas yang rendah
pada laju shearing yang tinggi yakni ia harus bebas mengalir selama pengocokan,
selama pembuatan atau penggunaanya. Pada kebanyakan proses ini sifat aliran
produk akan menjadi sangat penting untuk penampilan emulsi yang tepat pada
dan produk kosmetik harus dikontrol agar didapat suatu preparat yang
suatu emulsi dari botol atau tube dan sifat dari satu emulsi dalam berbagai proses
distribusi ukuran partikel dan viskositas dari fase dalam itu sendiri. Jadi, jika
konsentrasi volume dari fase terdispers rendah (kurang dari 0,05), sistem tersebut
Pada konsentrasi yang cukup tinggi, terjadi aliran plastis. Jika konsentrasi volume
mendekati 0,74 mungkin terjadi inversi dengna berubahnya viskositas secara
dengan sistem yang memiliki ukuran partikel rata-rata serupa tetapi dengan
Stormer terdiri dari cup yang stationer dan bob yang berputar, dan alat ini juga
Serbuk bulk agak analog dengan cairan non Newton menunjukkan aliran
menarik sampai derajat yang bervariasi. Oleh karena itu, serbuk bisa jadi
ukuran partikel porositas dan kerapatan, dan kehalusan permukaan. Sifat-sifat dari
Akan halnya partikel-partikel yang relati kecil (kurang dari 10µm), aliran
partikel melalui lubang dibatasi karena gaya lekat antara partikel besarnya sama
dengan gaya gravitasi. Karena gaya yang terakhir ini merupakan fungsi dari garis
tengah yang di naikkan pangkat tiga, gaya-gaya tersebut menjadi lebih bermakna
apabila ukuran partikel meningkan dan aliran dipermudah. Laju aliran maksimum
yang jelek bisa diakibatkan karena adanya kelembapan dalam hal mana
kesulitan pada industri farmasi. Produksi unit sediaan tablet yang seragam terbukti
bergantung pada beberapa sifat granulat. Jika ukuran granular berkurang, variasi
berat tablet pun berkurang. Variasi berat minimum dicapai pada granul yang
mempunyai garis tengah 400 sampai 800 µm. Jika ukuran granul dikurangi lagi,
granul mengalir kurang bebas dan variasi berat granul meningkat. Distribusi
ukuran partikel mempengaruhi aliran dalam dan pemisahan dari suatu granulat.
ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan bentuk dibawah tekanan shear.
Viscositas menggambarkan penolakan dalam fluid kepada aliran dan dapat dipikir
sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluid. Air memiliki viskositas
Penggolongan sistem cair menurut tipe aliran dan deformasinya ada dua yaitu:
Sistem Newton dan Sistem non-Newton. Pada cairan Newton, hubungan antara
shearing rate dan shearing stress adalah linear dengan suatu tetapan yang dikenal
shearing rate dan shearing stress tidak memiliki hubungan linear, viskositasnya
berubah-ubah tergantung dari besarnya tekanan yang diberikan. Tipe aliran non-
Newton terjadi pada dispersi heterogen antara cairan dengan padatan seperti pada
D. Macam-Macam Viskometer
tipe, yaitu:
1. Viskosimeter kapiler/otswald
mengukur viskositas sistem Newton. Sedangkan viskosimeter cup and bob serta
viskosimeter cone and plate bisa digunakan baik untuk cairan bersistem Newton
maupun non-Newton.
yang diperlukan bagi cairan Newton untuk lewat antara dua tanda (tanda atas dan
tanda bawah) melalui suatu tabung kapiler yang vertikal yang dikenal sebagai
Viskosimeter Ostwald.
1. Viscometer Kapiler/Ostwald
dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara dua tanda ketika mengalir
karena gravitasi melalui viscometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji
dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya
2. Viscometer Hoppler
keseimbangan sehingga gaya gesek sama dengan gaya berat – gaya Archimedes.
Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola (yang terbuat dari kaca) melalui
tabung gelas yang berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola
Prinsip kerjanya simple digeser dalam ruangan antara dinding luar dari
bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah – tengah.
penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar
memadat.
oleh motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser kedalam ruang
KINETlKA KIMIA
reaksi. Mekanisme reaksi adalah serangkaian reaksi tahap demi tahap yang terjadi
satuan waktu.
jenis ikatan yang dimiliki oleh rea-ban dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain itu,
luas permukaan zat-zat yang bereaksi sangat berpengaruh terhadap laju reaksi,
sehingga suatu zar dalam benruk serbuk dan bongkahan/kepingan akan memiliki
Konsentrasi
tumbukan yang efektif, sehingga laju reaksinya akan semakin cepat. Tumbukan
yang efektif adalah tumbukan antar molekul yang menghasilkan reaksi, dan hanya
dapar terjadi hila molekul yang, bertumbukan tersebut memiliki energy aktivasi
yang cukup. Energi aktivasi adalah energi minimum yang hanls dimiliki molekul
Temperatur
menjadi lebih aktif mengadakan turnbukan. Dengan kata lain, kenaikan suhu
Katalisator
Katalisator adalah zat yang mempercepat reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi.
Adanya katalis akan menurunkan energi aktivasi (Ea) dari suatu reaksi, sehingga
3. Hukum Laju
reaktan. Dalam penurunan hukum laju dikenal istilah orde 'reaksi atau tingkat
reaksi, yaitu bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi zat dengan
laju reaksi. Harga ·orde reaksi hanya dapat ditentukan melalui eksperimen,·
sedangkan tahap penentu laju reaksi adalah reaksi yang paling lambat.
a. Dara eksperimen harus pada suhu tetap untuk mendapatkan harga k yang tetap
Harga k1= k2 dan konsentrasi yang sarna dapat dicoret. Dengan demikian orde
menggambar grafik In [A] versus t ,sehingga akan diperoleh gradien atau (tga),
persamaan Arrhenius :
In k = In A – Ea/RT
Dimana :
6. Energi Aktivasi
melampaui energi pengaktifan (energi minimum yang harus dimiliki molekul agar
a. Teori Tumbukan
secara efektif, yaitu tumbukan antar molekul yang orientasinya sesuai dan
Bila terjadi tumbukan antar molekul reaktan akan diperoleh suatu keadaan
ORDE REAKSI
Dalam bidang kinetika kimia, orde reaksi suatu substansi (seperti reaktan,
[\mathrm {B} ]^{y}...} )([A], [B], ... adalah konsentrasi), orde reaksinya adalah x
untuk A dan y untuk B. Orde reaksi secara keseluruhan adalah jumlah sum x + y +
.... Perlu diingat bahwa orde reaksi sering kali tidak sama dengan koefisien
stoikiometri.
Contohnya, reaksi kimia antara raksa (II) klorida dengan ion oksalat:
r = k[HgCl2]1[C2O42−]2
Dalam contoh ini, orde reaksi reaktan HgCl2 adalah 1 dan orde reaksi ion
sini (1 dan 2) berbeda dengan koefisien stoikiometrinya (2 dan 1). Orde reaksi
hanya bisa ditentukan lewat percobaan. Dari situ dapat ditarik kesimpulan
Di sisi lain, reaksi dasar (satu langkah) memiliki orde reaksi yang sama
Orde reaksi untuk setiap reaktan sering kali memiliki angka positif, tetapi
ada pula orde reaksi yang negatif, berupa pecahan atau nol.
Orde pertama
Jika laju reaksi bergantung pada satu reaktan dan jumlah eksponennya satu,
maka reaksi itu adalah reaksi orde pertama. Contohnya, dalam reaksi ion
Contoh reaksi orde pertama lainnya adalah proses peluruhan radioaktif. Namun,
Orde kedua
Reaksi dianggap sebagai reaksi orde kedua jika ordenya secara keseluruhan
berjumlah dua. Laju reaksi orde kedua mungkin proporsional dengan satu
konsentrasi berkuadrat {\displaystyle r=k[A]^{2}\,}{\displaystyle r=k[A]^{2}\,},
{NO2}}} dan reaksi orde nol untuk reaktan {\displaystyle {\ce {CO}}}
konsentrasi CO.
Orde nol
Dalam reaksi orde nol, laju reaksinya independen dari konsentrasi reaktan,
berbagai reaksi yang dikatalis oleh enzim asalkan konsentrasi reaktan lebih besar
Orde negatif
Reaksi dapat memiliki orde negatif terkait dengan suatu substansi. Contohnya,
merupakan reaksi laju kedua untuk ozon dan (-1) untuk oksigen.
Saat orde parsial bersifat negatif, orde secara keseluruhan dianggap tidak
didefinisi. Dari contoh di atas, reaksi ini tidak dianggap sebagai reaksi orde
pertama meskipun jumlahnya 2 + (-1) = 1, karena persamaan lajunya lebih rumit
KELARUTAN
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent) Kelarutan dinyatakan
dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada
kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut
dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa Inggris lebih tepatnya disebut miscible.
Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni
ataupun campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain, atau padat.
Kelarutan bervariasi dari selalu larut seperti etanol dalam air, hingga sulit terlarut,
seperti perak klorida dalam air. Istilah "tak larut" (insoluble) sering diterapkan
pada senyawa yang sulit larut, walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit
kasus yang benar-benar tidak ada bahan yang terlarut. Dalam beberapa kondisi,
terlihat dalam jumlah zat kimia yang terlarut bergantung pada bentuk atau ukuran
'bibit' kristal muncul dan kesetimbangan secara cepat terjadi. Fenilsalisilat adalah
salah satu zat yang teramati ketika meleleh secara sempurna dan kemudian
Kelarutan endapan
Banyak sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik kualitatif yang
sebagai suatu fasa padat yang keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal
(kristalin) atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan cara penyaringan
kondisi, seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu, dan
arti penting yang praktis dalam analisis anorganik kualitatif, karena semua
pekerjaan dilakukan dalam bejana terbuka pada tekanan atmosfer; perubahan yang
sedikit dari tekanan atmosfer tak mempunyai pengaruh yang berarti atas kelarutan.
meskipun dalam beberapa hal yang istimewa (seperti kalium sulfat), terjadi yang
hal yang kecil sekali, dalam hal-hal lainnya sangat besar. Pada beberapa hal
pemisahan. Misalnya, pemisahan ion timbal dari perak dan raksa(I) dapat dicapai
timbal(II) klorida, tetapi perak dan raksa(I) klorida praktis tak larut dalamnya.
Setelah menyaring larutan panas itu, ion timbal akan ditemukan dalam filtrat dan
Total Dissolved Solids atau nilai pH larutan. Total dissolved solids adalah jumlah
padatan terlarut, biasanya dalam satuan ppm (parts per million). Sementara pH
adalah potensial hidrogen atau derajat keasaman, yang menunjukkan aktivitas ion
hidrogen pada suatu senyawa. Penting untuk mengukur TDS dan pH pada larutan
dalam berbagai aplikasi, seperti industri, purifikasi air minum, air bersih, dan lain-
lain. Alat lab untuk mengukur TDS disebut TDS meter, sementara alat lab untuk
Perubahan kelarutan
dalam larutan berair, dalam beberapa hal lebih menguntungkan bila memakai zat
lain (seperti alkohol, eter, dan sebagainya) sebagai pelarut. Pemisahan logam-
secara selektif dengan berbagai pelarut. Dalam hal-hal lain pereaksi yang dipakai
dalam pengujian, dilarutkan dalam pelarut, dan penambahan pereaksi itu pada
pada sifat dan konsentrasi zat-zat lain, terutama ion-ion dalam campuran itu. ada
perbedaan yang menyolok antara efek dari apa yang disebut ion-sekutu dan ion-
asing. Ion-sekutu adalah suatu ion yang juga merupakan salah satu bahan
endapan. Dengan perak nitrat misalnya, baik ion perak maupun ion klorida
sekali jika salah satu ion-sekutu terdapat dengan berlebihan. Meskipun efek ini
mungkin diimbangi dengan pembentukan suatu kompleks yang dapat larut dengan
ion-sekutu yang berlebihan itu. Misalnya, kelarutan perak sianida dapat ditekan
dengan menambahkan ion-ion perak berlebihan dengan larutan. Di lain pihak, jika
bila jumlah sianida lebih banyak ditambahkan, endapan akan melarut seluruhnya
umumnya sedikit, kecuali bila terjadi reaksi kimia (seperti reaksi pembentukan
obat karena sifat kimia fisika memegang peranan penting dalam menentukan
metode yang tepat untuk formulasi suatu obat, sehingga didapatkan suatu sediaan
Sifat fisika kimia ini juga akan berkaitan erat dalam pengangkutan obat untuk
berperan dalam proses penyerapan dan distribusi obat sehingga kadar obat pada
Suatu sifat fisika kimia yang penting dari suatu zat obat adalah kelarutan
terutama kelarutan sistem dalam air. Suatu obat harus mempunyai kelarutan dalam
air agar manjur secara terapi. Senyawa-senyawa yang relatif tidak larut seringkali
menunjukkan absorpsi yang tidak sempurna atau tidak menentu (Ansel, 1985).
Obat harus mencapai tempat aksi dalam konsentrasi yang cukup agar dapat
menimbulkan respon (Anief, 2002). Untuk obat-obat oral yang memiliki kelarutan
atas. Pembentukan dispersi padat antar obat dengan bahan pembawa yang mudah
larut dalam air merupakan salah satu cara yang sering digunakan. Kecepatan
pelarutan pada dispersi padat dicapai oleh efek kombinasi yang paling bermakna
Jawabannya:
Rheologi berasal dari bahasa yunani mengalir (rheo) dan logos (ilmu). Rheologi
merupakan ilmu yang mempelajari sifat zat cair atau deformasi zat padat.
Jawabannya:
a. Rate of shear (D) dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv) antara dua
bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr).
b. Shearing stress (τ atau F ) F’/A untuk menyatakan gaya per satuan luas yang
Jawabannya:
Jawabannya:
Proses ini sifat aliran produk akan menjadi sangat penting untuk penampilan
Jawabannya:
Konsep viskositas, Pada zat cair viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi
(gaya tari menarik antara molekul sejenis). Seangkan dalam zat gas, viskositas
disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Fluida yang lebih cair biasanya lebih
muah mengalir,contohnyaair
Jawabannya:
bergeser satu sama lain. Viskositas juga suatu ungkapan dari resistensi zat cair
untuk mengalir. semakin tinggi viskositas aliran akan semakin besar resistensinya.
Jawabannya:
1. Viskosimeter kapiler/otswald
Jawabannya:
Jawabannya:
Sifat-sifat kimia fisika merupakan dasar untuk menjelaskan aktifitas biologis obat
karena sifat kimia fisika memegang peranan penting dalam menentukan metode
yang tepat untuk formulasi suatu obat, sehingga didapatkan suatu sediaan yang
Sifat fisika kimia ini juga akan berkaitan erat dalam pengangkutan obat untuk
dalam cairan luar dan dalam sel serta biopolimer. Disini sifat kimia dan fisika
berperan dalam proses penyerapan dan distribusi obat sehingga kadar obat pada