NIM : 1948201001
ATOM
Nah, berikut ringkasan teori atom secara lengkap dari para ahli:
Teori atom Dalton dikenal sebagai teori atom yang paling tua. ia mulai
mempublikasikan teorinya di tahun 1808. Teori ini muncul berdasarkan pada hukum
susunan tetap atau prouts dan juga hukum kekekalan massa atau Lavoisier.
Teori ini melahirkan konsep atom mekanika kuantum dengan prostulat sebagai berikut:
IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom yang membentuk molekul-
molekul.
1. KESTABILAN UNSUR
1. Kestabilan Unsur Gas Mulia
Atom-atom dapat dikelompokkan menjadi atom logam, nonlogam, metaloid, dan gas
mulia. Atom-atom gas mulia bersifat stabil, sedangkan atom-atom lainnya bersifat tidak
stabil. Atom-atom gas mulia bersifat stabil karena kulit terluarnya terisi penuh oleh
electron.
₇N : 2 5 = N + 3 e⁻ -> N³⁻
= O + 2 e⁻ -> O²⁻
₁₁Na : 2 8 1
₁₇Cl : 2 8 7
Pada ikatan kovalen rangkap dua, ditunjukkan oleh garis rangkap dua (=), yang artinya
terdapat dua pasangan elektron ikatan, contohnya pada ikatan rangkap dua pada
molekul CO2.
Penggambaran
6. Bila atom pusat masih belum memenuhi kaidah oktet maka dapat digunakan
ikatan rangkap agar setiap atom dapat memenuhi oktet.
7. Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan elektron tersebut dengan garis tunggal
(ikatan tunggal). Apabila terdapat dua pasangan elektron, maka ganti dengan garis
rangkap dua (ikatan rangkap dua). Jika terdapat 3 pasangan elektron, ganti dengan
garis rangkap tiga (ikatan rangkap tiga).
Ikatan Kovalen Koordinasi
Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron
yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)],
sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda
anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
Contoh 1: Terbentuknya senyawa BF3-NH3
Rumus Lewis
Struktur kimia
Contoh 2: Terbentuknya senyawa NH4+
STEREOKIMIA
A. PENGERTIAN
Stereokimia adalah susunan ruang dari atom dan gugus fungsi dalam molekul
umumnya, molekul organik dalam obyek tiga dimensi yang merupakan hasil hibridisasi
dan ikatan secara geometri dari atom dalam molekul. Artinya bagaimana atom-atom
dalam sebuah molekul diatur dalam ruang satu terhadap ruang yang lainnya. Stereokimia
berkaitan dengan bagaimana penataan atom-atom dalam sebuah molekul dalam ruang
tiga dimensi.
Adapun tiga aspek yang mencakup dari stereokimia ini ialah :
· Konformasi molekul: Berkaitan dengan bentuk molekul dan bagaimana bentuk
molekul itu diubah akibat adanya putaran bebas disepanjang ikatan C-C tunggal.
· Konfigurasi berkaitan dengan Kiralitas molekul: Bagaimana penataan atom-atom
disekitar atom karbon yang mengakibatkan terjadinya isomer..
· Isomer Geometrik : Terjadi karena ketegaran (rigit) dalam molekul yang mengakibatkan
adanya isomer.
Isomer adalah senyawa-senyawa karbon yang memiliki rumus molekul sama tetapi
rumus strukturnya berbeda. Pada senyawa hidrokarbon, rumus kimia menunjukkan
jumlah atom karbon dan setiap unsur yang terdapat dalam satu molekul senyawa.
· Kelompok Isomer:
Terdapat dua jenis isomer, yaitu isomer struktural dan stereoisomer .
Isomer struktural adalah isomer yang berbeda dari susunan/urutan atom-atom
terikat satu sama lain.
1. ISOMER STRUKTURAL
Variasi dalam struktur senyawa organic dapat disebabkan oleh jumlah atom atau
jenis atom dalam molekul. Tetapi variasi dalam struktur ini dapat juga terjadi Karena
urutan atom yang terikat satu sama lain dalam suatu molekul.
Misalnya untuk rumus molekul C2H6O dapat ditulis dua rumus bangun yang
berlainan. Kedua rumus bangun ini menyatakan dua senyawa yang berlainan yaitu:
dimetil eter, dan etanol. Dimetil eter dan etanol merupakan contoh isomer structural.
Alkana yang mengandung tiga karbon atau kurang tak mempunyai isomer. Dalam tiap
kasus, hanya terdapat satu cara untuk menata atom-atom.
Contoh :
Tak berisomer : CH4 C2H6 C 3 H8
Metana Etana Propana
Jadi dapat disimpulkan semakin banyak atom karbonnya, maka makin banyak pula
isomernya.
2. STEREOISOMER
Merupakan senyawa berlainan yang mempunyai struktur sama, berbeda hanya
dalam hal penataan atom-atom dalam ruangannya saja. Stereoisomer bukanlah isomer
struktur,mereka mempunyai urutan keterkaitan atom-atom yang sama. Stereoisomer
hanya berbeda susunan atom-atomnya dalam ruang. Berdasarkan strukturnya
stereoisomer digolongkan menjadi dua yaitu :
· Enantiomer adalah yang antara satu sama lain merupakan bayangan cermin
· Diastereomer adalah yang bukan merupakan bayangan cermin
Berdasarkan mudah tidaknya berubah dari satu stereoisomer ke stereoisomer yang
lain, stereoisomer dikelompokan menjadi dua kelompok, yakni :
· Isomer-isomer konformasi / konfomer-konfomer yaitu mereka yang dapat
berubah dari satu stereoisomer ke stereoisomer yang lain dengan hanya melalui pemuatan
ikatan tunggal
· Isomer-isomer konfigurasi yaitu mereka yang hanya dapat berubah dari satu
stereoisomer ke stereoisomer yang lain melalui pemutusan dan penyambungan kembali
ikatan-ikatan kovalen.
Dalam kimia, isomerisme cis-trans atau isomerisme geometrik atau isomerisme
konfigurasi adalah sebuah bentuk stereoisomerisme yang menjelaskan orientasi gugus-
gugus fungsi dalam sebuah molekul. Secara umum, isomer seperti ini mempunyai ikatan
rangkap yang tidak dapat berputar. Selain itu, isomer ini juga muncul dikarenakan
struktur cincin molekul yang menyebabkan perputaran ikatan sangat terbatas.
Istilah "isomerisme geometrik" adalah istilah lama yang sudah tidak digunakan
lagi dan merupakan sinonim dari "isomerisme cis-trans". Ia kadang-kadang juga
merupakan sinonim untuk stereoisomerisme umum (misalnya isomerisme optis); istilah
yang tepat untuk stereoisomerisme non-optis adalah diastereomerisme.
Terdapat dua bentuk isomer cis-trans, yakni cis dan trans. Ketika gugus substituen
berorientasi pada arah yang sama, diastereomer ini disebut sebagai cis, sedangkan ketika
subtituen berorientasi pada arah yang berlawanan, diastereomer ini disebut sebagai trans.
Contoh molekul hidrokarbon yang menunjukkan isomerisme cis-trans adalah 2-butena.
Cis-2-butena Trans-2-butena
Senyawa alisiklik juga dapat menunjukkan isomerisme cis-trans. Sebagai contoh
isomer
geometrik yang disebabkan oleh struktur cincin, yaitu
trans-1,2-diklorosikloheksana cis-1,2-diklorosikloheksana
Kiral adalah senyawa atau ion yang tidak dapat ditindihkan dengan bayangan
cerminnya .Kiral berasal dari bahasa yunani “cheir” yang artinya tangan. Istilah kiral
secara umum digunakan untuk menggambarkan suatu objek yang tidak dapat
bertumpukan secara pas pada bayangannya.
· NOTASI E/Z
Sistem penamaan isomer cis/trans tidaklah efektif ketika terdapat lebih dari dua
substituen pada ikatan ganda. Kata Z (berasal dari Bahasa Jerman zusammen) berarti
bersama dan berkorespondensi dengan istilah cis; E (berasal dari Bahasa Jerman
entgegen) berarti berlawanan dan berkorespondensi dengan istilah trans.
Sebuah konfigurasi molekul disebut E atau Z tergantung pada kaidah
prioritas Cahn-Ingold-Prelog (nomor atom yang lebih tinggi memiliki prioritas lebih
tinggi). Untuk setiap atom yang melekat pada ikatan ganda, diperlukan penentuan
substituen mana yang memiliki prioritas lebih tinggi. Jika dua substituen berprioritas
lebih tinggi berada pada sisi yang sama, susunan ini disebut Z; sedangkan jika
berlawanan, susunan ini disebut E
.
Adapun syarat untuk menentukan prioritas menurut CIP :
1. Atom dengan nomor atom lebih tinggi mempunyai prioritas lebih tinggi
F<C<l<Br<I
2. Isotop dengan nomor massa lebih tinggi menjadi prioritas
3. contoh :Atom dengan ikatan rangkap 2 atau tiga setara dengan 2 atau 3 kali ikatan
tunggal, lebih tinggi prioritas nya
Gugus fungsional
Gugus fungsi adalah atom substituen atau kelompok atom yang melekat pada
molekul tertentu. Bagian-bagian ini (bagian dari molekul yang dapat ditemukan di
banyak molekul lain juga) bertanggung jawab atas reaksi kimia yang melibatkan molekul
tempat mereka terikat.Gugus fungsi merupakan pengelompokan komponen tertentu di
mana reaksi kimia khas dari molekul-molekul ini bertanggung jawab.Dua molekul yang
memiliki ukuran berbeda tetapi gugus fungsi yang sama akan mengambil bagian dalam
reaksi kimia yang serupa atau persis sama. Kehadiran gugus fungsi dalam molekul
menyiratkan bahwa perilaku dan reaksi kimia dari molekul tersebut dapat diprediksi
secara sistematis.Proses sintesis kimia, di mana reaksi-reaksi kimia sengaja dilakukan
untuk memperoleh senyawa tertentu, dapat dirancang dengan memahami sifat-sifat
berbagai gugus fungsi.
Cara di mana gugus-gugus fungsi memanjakan diri dalam suatu reaksi kimia dapat
dimodifikasi lebih lanjut dengan bantuan gugus fungsi lainnya, dan gugus-gugus ini juga
dapat dipertukarkan.
Beberapa contoh gugus fungsi yang melibatkan karbon diilustrasikan di bawah ini.
Ikatan kovalen menghubungkan atom-atom dari gugus fungsi ini dan kelompok
secara keseluruhan dengan molekul.
Dalam hal polimer, gugus fungsional umumnya melekat pada inti nonpolar dari
atom karbon di setiap unit berulang polimer yang sesuai, yang menanamkan rantai
karbon dengan karakteristik kimia spesifik.
Beberapa gugus fungsi memiliki muatan ionik pada mereka, seperti yang diamati
pada garam karboksilat yang mengandung gugus -COO – ionik.
Ketika gugus fungsi ini melekat pada molekul, mereka mengubah molekul
menjadi komplek atau ion poliatomik.
Dalam kompleks koordinasi, gugus fungsional yang terikat pada atom pusat
dikatakan ligan.
Atom-atom dari gugus fungsi dihubungkan bersama-sama dan ke sisa senyawa dengan
ikatan kovalen. Atom karbon pertama yang menempel pada gugus fungsional disebut
sebagai karbon alfa; yang kedua, karbon beta; yang ketiga, karbon gamma, dll. Demikian
pula, gugus fungsi dapat disebut sebagai primer, sekunder, atau tersier, tergantung pada
apakah ia melekat pada satu, dua, atau tiga atom karbon.
ALKUNA
Misalnya:
Pemberian nama alkuna dibedakan menjadi dua menurut jenis rantainya, yaitu:
1. Rantai lurus
Contoh:
C2H2 = etuna.
C3H4 = propuna.
Sementara itu, Penamaan alkuna rantai lurus dengan C ≥ 4 diawali dengan menuliskan
nomor atom C yang memiliki ikatan rangkap tiga diikuti dengan nama alkuna
sesuai dengan jumlah atom C. Penomoran atom C dimulai dari ujung rantai yang paling
dekat dengan ikatan rangkap tiga.
Contoh:
2. Rantai bercabang
IUPAC : posisi cabang + nama cabang + posisi rangkap + nama rantai induk
Aturan penamaan:
1. Tentukan rantai utamanya. Rantai utama ini merupakan rantai karbon terpanjang
yang mengandung ikatan rangkap tiga. Contoh:
3. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama, maka dalam penulisannya diawali
dengan di- (untuk 2 cabang yang sama), tri- (untuk 3 cabang yang sama), tetra- (untuk 4
cabang yang sama), dan seterusnya. Contoh:
Terdapat dua cabang sejenis pada atom C bernomor 4, sehingga nama alkuna tersebut
adalah 4,4 - dimetil - 2 - nonuna.
4. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang berbeda, maka dalam penulisannya harus
disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama dari nama cabang
tersebut. Note! Awalan di-, tri-, tetra-, dan sebagainya tidak diperhatikan dalam
penentuan urutan abjad. Contoh:
Karena etil diawali dengan huruf "e" dan metil diawali dengan huruf "m", maka dalam
penulisannya kita awali dengan etil terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan metil, lalu
nama rantai induknya, sehingga nama alkuna tersebut adalah 6 - etil - 4,4 - dimetil - 2 -
nonuna. Perhatikan kalau awalan di- pada metil tidak mempengaruhi penentuan urutan
abjad ya, Squad.
Sejauh ini bagaimana, nih? Kamu paham nggak? Nah, bagi yang belum paham, tulis saja
pertanyaanmu di kolom komentar, ya. Setelah kamu mengetahui apa itu alkuna serta
aturan dalam penamaan alkuna, yuk kita lanjut ke bahasan selanjutnya, yaitu sifat-sifat
alkuna. Tetap simak, ya!
Sifat alkuna dibedakan menjadi dua berdasarkan sifat fisik dan sifat kimia, di antaranya:
1. Sifat fisik
2. Sifat kimia
Reaksi adisi
Sekarang, coba kita perhatikan beberapa contoh reaksi adisi pada alkuna di bawah ini.
Pada reaksi adisi propuna dengan HX, berlaku hukum Markovnikov. Atom H dari asam
akan berikatan pada atom C ikatan rangkap yang lebih banyak mengikat atom H.
Nah, akhirnya, kita masuk ke bahasan terakhir kita, nih, yaitu manfaat alkuna. Penasaran
apa saja manfaatnya? Yuk, langsung saja kita simak!
Alkuna dapat digunakan sebagai bahan baku pembuat bahan-bahan sintetis, seperti
plastik. Salah satu jenis alkuna yang paling sederhana, yaitu etuna atau lebih dikenal
dengan asetilen banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk proses pengelasan,
pemotongan besi dan logam, serta membantu mempercepat pematangan buah.