Nim :1948201010
FALKUTASFARMASI
UNIVERSITAS SAINS CUT NYAK DHINE LANGSA
2020–2021
Hipertensi
DEFINISI
Hipertensi, atau dikenal juga dengan sebutan tekanan darah tinggi, merupakan suatu penyakit yang
dicirikan peningkatan tekanan darah di atas nilai normal. Yang dimaksud dengan tekanan darah adalah
tekanan aliran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah arteri. Tekanan inilah yang diukur dengan
menggunakan alat tensimeter.
Berdasarkan pedoman terbaru, nilai normal tekanan darah bergantung pada usia dan kondisi penyakit
lainnya. Pada pasien usia di atas 60 tahun, nilai normal tekanan darah di bawah 150/90 mmHg.
Sementara bagi pasien berusia di bawah 60 tahun atau di atas 60 tahun dengan
penyakit diabetes mellitus atau gagal ginjal, nilai normal dari tekanan darah yaitu di bawah 140/90
mmHg.
Seseorang dikatakan menderita hipertensi apaila telah dilakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak 2
kali pemeriksaan dan sebelumnya pasien telah duduk tenang selama minimal 5 menit.
GEJALA
Sebagian besar dari pasien dengan hipertensi tidak menunjukkan gejala. Hal ini menyebabkan pasien
tidak berobat atau tidak memeriksakan diri.
Gejala dari hipertensi yang dapat timbul antara lain sakit kepala (terutama di pagi hari dan di belakang
kepala), pusing, berdebar-debar, mudah lelah, dan impotensi.
Hipertensi yang dibiarkan dan tidak dikontrol dapat menyebabkan komplikasi berupa serangan jantung,
gagal ginjal, atau stroke.
PENYEBAB
Penyebab dari hipertensi dapat dibagi menjadi 2 yaitu primer dan sekunder. Hipertensi primer disebabkan
karena faktor genetik atau keturunan. Sementara penyebab sekudner dari hipertensi antara lain
gangguan ginjal, gangguan saraf, hormon, obat-obatan, dan lainnya.
Gaya hidup yang buruk juga mempengaruhi terjadinya hipertensi, seperti kurang berolahraga, konsumsi
tinggi garam, dan tinggi lemak.
PENGOBATAN
Bila sudah diketahui memiliki hipertensi, maka segera berobat ke dokter. Umumnya dokter akan
menggunakan satu jenis obat anti hipertensi. Namun pada tekanan yang sangat tinggi diperlukan
kombinasi obat atau dosis tinggi. Yang perlu diingat adalah hipertensi belum dapat disembuhkan, hanya
dapat dikontrol dengan obat. Dengan demikian, obat tidak boleh dihentikan sembarangan. Kontrol
tekanan darah Anda secara teratur sesuai petunjuk dokter. Banyak beredar kabar bahwa obat hipertensi
menyebabkan ketergantungan. Hal ini disebarkan oleh pihak tidak bertanggung jawab dan tidak terbukti
kebenarannya. Obat hipertensi aman selama mengikuti anjuran dokter. Obat juga perlu dikonsumsi
seumur hidup untuk mengontrol tekanan darah (hal ini berbeda dengan menyebabkan ketergantungan).
Dibandingkan minum obat secara rutin, komplikasi hipertensi jauh lebih berbahaya.
Pengobatan penting lainnya yaitu melakukan gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan idela (BMI <
25), membatasi konsumsi garam (kurang dari 2,4 gram atau 1 sendok the setiap hari), dan berolahraga
minimal 30 menit setiap hari. Konsumsi alkohol dibatasi (hanya 1 gelas per hari), konsumsi kafein (kopi,
teh) dikurangi, mengkonsumsi makanan berserat (buah dan sayur), dan berhenti merokok disarankan
untuk menjaga tekanan darah.
Gagal jantung
Definisi
Gagal jantung adalah istilah medis yang merujuk pada kondisi jantung tidak dapat berfungsi
dengan baik. Apabila fungsi jantung terganggu, darah tidak dapat dipompa ke seluruh tubuh
dengan baik.
Pada kondisi yang normal, jantung memompa darah secara terus menerus, entah saat Anda
beraktivitas atau beristirahat. Terdapat empat bilik pada jantung, dengan dua bilik di atas
(atrium) dan dua bilik di bawah (ventrikel).
Seseorang yang mengalami gagal jantung akan membuat aliran darah ke seluruh tubuhnya
melambat. Hal ini akan menambah parah kondisi penyakit, karena jumlah darah yang dipompa
di bawah batas normal, bilik jantung akan jadi kaku dan menebal.
Akhirnya, kondisi tersebut menyebabkan otot jantung melemah dan tidak dapat bekerja secara
efektif. Baik salah satu maupun kedua sisi jantung Anda dapat mengalami kondisi ini. Perlu
diketahui bahwa kondisi ini berbeda dengan serangan jantung dan jantung lemah.
Jika Anda telah mengalami kondisi ini, terutama yang bersifat kronis atau menahun, jantung
Anda mungkin tidak dapat kembali bekerja dengan normal. Namun, terdapat beberapa cara
untuk mengobati dan menangani gejala-gejala yang ada.
Beberapa tanda dan gejala yang umumnya muncul ketika gagal jantung terjadi
adalah:
1. Kesulitan bernapas
Tubuh Anda, terutama di bagian kaki, akan merasakan kelelahan yang luar
biasa. Keparahan gejala ini akan menambah setelah Anda beraktivitas. Kondisi
ini disebabkan oleh kurangnya aliran darah dengan oksigen pada organ-organ
tubuh dan otot Anda.
Jika ginjal Anda tidak dapat menyaring darah yang cukup, tubuh Anda akan
memiliki cairan berlebih. Cairan ini dapat menyebabkan edema (bengkak) di
beberapa bagian tubuh. Selain itu, berat badan Anda pun berpotensi meningkat.
Namun peningkatan ini dikarenakan cairan yang berlebihan di beberapa bagian
tubuh.
5. Pusing
Jika darah yang dialirkan menuju otak tidak cukup banyak, Anda akan
mengalami gejala-gejala seperti pusing, kebingungan, kesulitan konsentrasi,
bahkan pingsan.
6. Palpitasi
7. Batuk kering
Batuk yang disebabkan oleh kegagalan fungsi jantung biasanya terjadi ketika
Anda sedang berbaring, atau terdapat penumpukan cairan pada paru-paru Anda.
Anda juga mungkin akan merasakan kondisi perut kembung, perut mengeras,
kehilangan nafsu makan, serta mual dan muntah.
Pengobatannya
Sampai saat ini, tidak ada obat permanen untuk gagal jantung. Ada pengobatan
yang hanya bisa mengontrol gejala dan membantu orang tetap hidup dan aktif.
Untuk membantu Anda mengontrol tekanan darah dan membantu aksi
pemompaan jantung, dokter mungkin meresepkan obat, termasuk:
Gangguan tiroid
Definisi
hormon tiroid dalam tubuh Anda. Masalah terjadi ketika kelenjar tiroid menjadi
kurang aktif (hipotiroid) atau terlalu aktif (hipertiroid). Kondisi kelenjar ini pada
Gugup dan tremor (gemetar): seiring dengan agitasi, gejala ini bisa
menandakan fungsi berlebih kelenjar tiroid (juga dikenal sebagai hipertiroid).
Kesadaran kabur dan konsentrasi buruk: fungsi mental Anda dapat
dipengaruhi oleh hipertiroid (peningkatan kadar hormon tiroid) dan hipotiroid
(penurunan kadar hormon tiroid). Dengan kondisi ini , Anda mungkin sering
merasa sedih dan tertekan. Di sisi lain,kondisi ini bisa menyebabkan
berkurangnya kemampuan Anda untuk konsentrasi.
Perubahan haid: kondisi ini kadang-kadang dikaitkan dengan perdarahan
menstruasi yang berlebihan atau berkepanjangan, sementara hipertiroid dapat
ditandai dengan menstruasi hanya sedikit atau berkurang.
Merasa membengkak: retensi cairan sering merupakan tanda dari kelenjar
yang kurang aktif.
Detak jantung cepat: peningkatan detak jantung (takikardia) dan jantung
berdebar dapat menjadi gejala hipertiroid.
Sakit dan nyeri: nyeri otot dan nyeri dapat menyertai berbagai jenis
masalah tiroid.
Berat badan: sedikit kenaikan berat badan sering menyertai kondisi di
mana aktivitas kelenjar tiroid lebih rendah dari batas normal.
Kadar kolesterol yang tinggi: peningkatan kadar kolesterol darah dapat
terjadi pada individu dengan hipotiroid.
Intoleransi panas: orang dengan hipertiroid sering mengeluhsulit berada di
suhu yang lebih tinggi.
Merasa dingin: sebaliknya, mereka yang memiliki kelenjar yang kurang
berfungsi mungkin merasa terus-menerus dingin.
Pengobatannya
Definisi
Hormon T4, T3, atau keduanya yang berjumlah banyak bisa menyebabkan
hipermetabolik, yaitu kondisi saat tingkat metabolisme melonjak tinggi.
Anda mungkin juga akan mudah berkeringat dan tak tahan dengan suhu panas.
Hipertiroid juga bisa menyebabkan sering buang air besar, penurunan berat
badan, dan siklus menstruasi yang tidak teratur pada wanita.
Kelenjar tiroid itu sendiri bisa membengkak menjadi gondok yang berbentuk
simetris atau terjadi pada satu sisi.
Mata Anda mungkin juga akan menonjol keluar, tanda Anda terkena
exophthalmos, sebuah kondisi yang berhubungan dengan penyakit Graves.
Pengobatannya
Dipercaya bahwa penanganan standar untuk hipotiroid meliputi penggunaan hormon tiroid
buatan, levothyroxine. Pengobatan oral ini mengembalikan level hormon yang cukup,
memperbaiki gejala-gejala hipotiroid.
Untuk menentukan dosis yang tepat terhadap penggunaan levothyroxine, dokter akan memeriksa
kadar TSH setelah 2-3 bulan. Jumlah hormon yang berlebih dapat menyebabkan efek samping,
seperti:
Apabila Anda memiliki hipotiroidisme subklinis, diskusikan perawatan yang bisa Anda gunakan
dengan dokter. Untuk peningkatan TSH yang relatif ringan, Anda mungkin tidak mendapatkan
manfaat dari terapi hormon tiroid, justru perawatan dapat berbahaya. Untuk kadar TSH yang
lebih tinggi, hormon tiroid dapat meningkatkan kadar kolestrol, kemampuan memompa jantung,
dan level tenaga.
Gejala stroke
Definisi
Pengertian Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat
penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah,
otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak
akan mati.
Ketika sebagian area otak mati, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak
dapat berfungsi dengan baik. Stroke adalah keadaan darurat medis karena sel otak dapat mati
hanya dalam hitungan menit. Penanganan yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan
kemungkinan munculnya komplikasi.
Gejala dan tanda tanda
Gejala stroke dapat berbeda pada tiap penderitanya, tetapi gejala yang paling sering dijumpai adalah:
Penyebab stroke sangat bervariasi, mulai dari gumpalan darah pada pembuluh darah di otak, tekanan
darah tinggi, hingga pengaruh obat-obatan pengencer darah.
Stroke sangat berisiko dialami penderita tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, berat badan berlebih,
dan diabetes. Risiko yang sama juga dapat terjadi pada orang yang kurang olahraga, serta memiliki
kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok.
Pengobatnnya
Pengobatan stroke tergantung kepada kondisi yang dialami pasien. Dokter dapat memberikan obat-
obatan atau melakukan operasi. Sedangkan untuk memulihkan kondisi, pasien akan dianjurkan
menjalani fisioterapi, dan diikuti terapi psikologis apabila diperlukan.
Untuk mencegah stroke, dokter menyarankan untuk:
Gejala epilepsi
Definisi
Pengertian Epilepsi
Penyakit epilepsi atau ayan adalah gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas
listrik otak yang tidak normal. Hal itu menimbulkan keluhan kejang, sensasi dan perilaku
yang tidak biasa, hingga hilang kesadaran.
Gangguan pada pola aktivitas listrik otak saraf dapat terjadi karena beberapa hal. Baik karena
kelainan pada jaringan otak, ketidakseimbangan zat kimia di dalam otak, ataupun kombinasi
dari beberapa faktor penyebab tersebut.
Penyebab Epilepsi
Kejang pada penderita epilepsi dapat dipicu karena beberapa kondisi, contohnya stres, kelelahan, atau
konsumsi obat. Berdasarkan penyebabnya, epilepsi dapat digolongkan menjadi :
Epilepsi bisa terjadi pada semua usia, baik wanita atau pria. Namun, umumnya epilepsi bermula pada
usia anak-anak, atau malah mulai pada saat usia lebih dari 60 tahun. Epilepsi merupakan penyakit saraf
yang paling banyak terjadi. Berdasarkan data WHO tahun 2018, sekitar 50 juta penduduk di dunia
mengalami gangguan ini.
Pengobatnnya
Pemberian obat secara tepat dapat menstabilkan aktivitas listrik dalam otak, serta dapat mengendalikan
kejang pada penderita epilepsi. Obat untuk menangani epilepsi adalah obat jenis antiepilepsi .
Gejala migrain
Definisi
Migrain atau migraine adalah jenis sakit kepala yang didasari oleh gangguan saraf dalam otak.
Migrain umum ditandai dengan serangan sakit kepala yang intens, melemahkan, dan berulang. Rasa
sakitnya sering digambarkan sebagai dentuman, debaran, atau denyutan yang terjadi di satu sisi kepala
Anda. Beberapa orang menggambarkan rasa sakit yang ekstrem seperti kepala dihantam benda keras.
Migraine dapat didahului atau disertai dengan tanda-tanda peringatan sensorik yang disebut sebagai
“aura” dan gejala lainnya.
Aura penanda serangan migraine biasanya muncul dalam bentuk gangguan penglihatan, seperti adanya
kilatan cahaya dalam jarak pandang atau titik-titik pada objek yang Anda lihat. Aura juga bisa berupa
sensasi mati rasa di salah satu sisi wajah, lengan, atau kaki, dan kesulitan berbicara.
Sementara itu, gejala penyerta yang biasa muncul bersamaan dengan serangan migrain adalah mual,
muntah, hingga peningkatan sensitivitas terhadap cahaya terang, suara keras atau bising, dan mungkin
aroma tertentu.
Jenis sakit kepala satu ini bisa muncul kapan saja. Ketika serangan datang, migrain dapat bertahan
selama berjam-jam hingga berhari-hari. Hal ini membuat Anda mungkin tidak bisa beraktivitas lancar
seperti biasa.
Gejala migraine umumnya bisa diredakan menggunakan obat-obatan dan perawatan rumahan. Namun,
pengobatan hanya berfungsi untuk mengurangi frekuensi terjadinya serangan dan tingkat keparahan
gejala dari setiap serangannya.
Gejala migraine yang paling khas adalah serangan sakit kepala sebelah dengan intensitas nyeri sangat
kuat. Sakit kepala sebelah karena migraine pun dapat menyebar ke bagian kepala lainnya.
Meski demikian, sakit kepala migraine biasanya tidak datang mendadak. Pada umumnya, ada gejala
yang bisa Anda rasakan beberapa saat sebelum sakit kepala datang, selama sakit kepala, dan setelah
sakit kepala.
Migraine dapat muncul secara bertahap dalam empat fase, yaitu prodromal, aura, serangan migrain
(attack), dan post-drome. Setiap tahapan ini memiliki cirinya masing-masing, yang menandakan migrain
segera muncul.
Namun, tidak semua orang yang mengalami kondisi ini akan mengalami semua fase tingkatan tersebut.
Sebagai contoh, beberapa orang mungkin mengalami migraine dengan aura sementara lainnya tidak
dengan aura
Pengobatnnya
1. Obat-obatan pereda rasa nyeri
Obat-obatan pereda rasa nyeri yang bisa Anda gunakan untuk meredakan migrain
termasuk paracetamol, aspirin, dan ibuprofen. Obat ini dapat dibeli bebas tanpa resep dokter.
Tetapi, jika obat-obatan ini digunakan dalam jangka panjang, Anda justru berpotensi
mengalami rebound headache atau sakit kepala akibat terlalu banyak menggunakan obat pereda nyeri.
2. Obat-obatan triptan
Obat-obatan triptan adalah obat resep, sehingga Anda hanya akan menggunakan obat ini jika
diresepkan oleh dokter. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi sinyal rasa sakit masuk ke otak.
Obat-obatan ini bisa berupa pil, obat suntik, atau obat semprot hidung. Namun, obat ini mungkin
tidak aman untuk pasien yang menderita stroke atau serangan jantung.
3. Obat antimual
Jika Anda mengalami sakit kepala sebelah yang disertai dengan aura dan gejala seperti mual dan muntah,
obat-obatan anti mual dapat membantu Anda mengatasi kondisi ini.
4. Obat opioid
Biasanya, obat opioid adalah obat yang akan digunakan oleh pasien yang tidak bisa mengonsumsi obat
migrain lainnya.
Namun, obat ini bisa membuat penggunanya kecanduan jika digunakan sembarangan. Maka dari itu,
dokter hanya akan meresepkan obat ini sebagai jalan terakhir jika obat-obatan lain benar-benar tidak
mempan mengatasi kondisi Anda.
5. Obat dihidroergotamin
Obat dihidroergotamin tersedia dalam bentuk obat obat semprot hidung atau obat injeksi. Obat ini
biasanya cukup efektif mengatasi gejala migrain, khususnya jika penyakit ini bertahan hingga lebih dari
24 jam.
Tetapi, penderita migrain yang juga memiliki penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, atau
gangguan hati lebih baik menghindari penggunaan obat ini.
Penggunaan obat ini memiliki efek samping seperti mual dan muntah.