Anda di halaman 1dari 8

Nama : Dyana Fitri

Nim : 1948201007
Unit : A (Semester 2)
Prodi : Farmasi
Mata Kuliah : Patofisiologi
Dosen Pengampu : Dr.H.Eddy, M.Kes

Tugas
1. Jelaskan tentang hipertensi dan gagal jantung
2. Jelaskan tentang gangguan tiroid dan para tiroid
3. Jelaskan tentang stroke, epilepsi dan migrain

Note
Penjelasan harus mencakup:
a. Definisi
b. Gejala dan tanda
c. Pengobatan

Jawaban
1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai
130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa
memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya
berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung. Sedangkan Gagal jantung
adalah istilah medis yang merujuk pada kondisi jantung tidak dapat berfungsi dengan baik.
Apabila fungsi jantung terganggu, darah tidak dapat dipompa ke seluruh tubuh dengan baik.

Gejala dan tanda Hipertensi


 Sakit kepala parah
 Pusing
 Penglihatan buram
 Mual
 Telinga berdenging
 Kebingungan
 Detak jantung tak teratur
 Kelelahan
 Nyeri dada
 Sulit bernapas
 Darah dalam urin
 Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga

Sedangkan Gejala dan tanda pada Gagal jantung


 Kesulitan bernapas
 Kelelahan berlebih, terutama setelah beraktivitas
 Pembengkakan di beberapa bagian tubuh
 Terlalu sering buang air kecil di malam hari
 Pusing
 Palpitasi
 Batuk kering
 Perut kembung dan mual

Pengobatan Hipertensi
Menjalani gaya hidup sehat dapat menurunkan sekaligus mencegah hipertensi. Beberapa cara
yang dapat dilakukan adalah:
 Konsumsi makanan yang sehat.
 Menjaga berat badan ideal.
 Rutin berolahraga.
 Berhenti merokok.

Beberapa obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi hipertensi adalah:
 Diuretik: chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide/HCT, indapamide, metolazone,
bumetanide, furosemide, torsemide, amilorid, triamterene)
 Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor: captopril, enalapril, lisinopril, benazepril

hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, dan trandolapril)


 Beta-blocker: atenolol, propranolol, metoprolol, nadolol, betaxolol, acebutolol, bisoprolol,
esmilol, nebivolol, dan sotalol)
 Calcium channel blocker: amlodipine, clevidipine, diltiazem,
felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nimodipine, dan nisoldipine)
 Alfa-blocker: doxazosin, terazosin hydrochloride, dan prazosin hydrochloride
 Vasodilator: hydralazine dan minoxidil
 Central-acting agents: clonidine, guanfacine, dan methyldopa.

Pengobatan Gagal Jantung


Dalam mendiagnosis gagal jantung, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
Anda akan ditanyakan mengenai gejala-gejala, riwayat medis, serta diminta untuk menjalani
pemeriksaan fisik.
Selain itu, dokter juga akan meminta Anda melakukan beberapa tes tambahan apabila Anda
diduga mengalami kelainan pada fungsi jantung:
1. Tes darah

2. Tes pengambilan gambar

3. Elektrokardiogram

4. Ekokardiogram

5. Angiogram koroner

Sampai saat ini, tidak ada obat permanen untuk gagal jantung. Ada pengobatan yang hanya bisa
mengontrol gejala dan membantu orang tetap hidup dan aktif. Untuk membantu Anda
mengontrol tekanan darah dan membantu aksi pemompaan jantung, dokter mungkin meresepkan
obat, termasuk:

 Enzim angiotensin-converting inhibitor


 Angiotensin II receptor blockers 
 Beta blockers
 Pil diuretik
 Antagonis aldosteron
 Inotropik

2. Penyakit tiroid adalah gangguan yang disebabkan oleh kelainan bentuk atau fungsi kelenjar


tiroid. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan bukan penyakit yang menular. Kelenjar
tiroid adalah kelenjar yang terletak di leher dan berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid
yang mengatur metabolisme tubuh. Gangguan pada kelenjar tiroid dan hormon tiroid akan
menimbulkan gejala penyakit tiroid yang berbeda-beda, tergantung jenis dan penyebabnya.
Sedangkan Kelenjar paratiroid adalah suatu kelenjar endokrin di leher yang berfungsi
mensekresi/ memproduksi hormon paratiroid. Letak kelenjar paratiroid ini berada di bagian
belakang dari kelenjar tiroid atau kelenjar yang dekat dengan kelenjar tiroid untuk itu kelenjar
ini disebut dengan paratiroid, namun pada kasus langka kelenjar ini terletak di di dalam
kelenjar tiroid itu sendiri atau di dada.

Gejala dan tanda Tiroid


Tergantung jenis penyakitnya, gejala yang timbul pada penyakit tiroid adalah
munculnya benjolan di leher. Selain benjolan, gejala lain yang dapat muncul adalah gejala
akibat perubahan hormon tiroid, apakah hipertiroidisme atau hipotiroidisme.
Penderita hipertiroidisme dapat mengalami gejala berupa:
 Tremor.
 Turunnya berat badan.
 Mudah berkeringat.
 Gangguan tidur.
 Gugup, cemas, dan mudah tersinggung.
 Jantung berdebar.
Penderita hipotiroidisme dapat mengalami gejala berupa:
 Mudah
 Mudah lupa.
 Mudah merasa kedinginan.
 Kulit dan rambut menjadi
 Suara serak.
 Pembengkakan pada bagian tubuh (edema).
 Khusus perempuan, menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.

Gejala dan tanda Paratiroid


Tanda-tanda dan gejala penyakit ini dapat bervariasi dari ringan hingga serius, bergantung
tipe hiperparatiroid yang Anda miliki.
Berikut adalah beberapa gejala hiperparatiroid berdasarkan tipenya:
Beberapa pasien tidak mengalami gejala apa pun. Jika Anda memilikinya, gejala dapat
berkisar dari ringan hingga serius. Gejala yang lebih ringan meliputi:
 Kelelahan
 Kelemahan
 Depresi
 Nyeri pada tubuh
Gejala yang lebih serius dapat meliputi:
 Hilangnya nafsu makan
 Sembelit
 Muntah
 Mual
 Rasa haus berlebih
 Meningkatnya produksi urine
 Linglung
 Gangguan ingatan
 Batu ginjal

Pengobatan Tiroid
Jenis pengobatan penyakit tiroid tergantung jenis dan penyebabnya. Terdapat tiga cara yang
biasanya dilakukan dalam penanganan penyakit tiroid, yaitu:
Obat-obatan yang diberikan memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung dari jenis
penyakit tiroid yang dialami. Fungsi obat-obatan yang diberikan umumnya adalah untuk:
 Menggantikan hormon tiroid dalam tubuh pada hipotiroid.
 Menurunkan produksi hormon tiroid dalam tubuh pada hipertiroid.
 Menghancurkan sel-sel tiroid.
Pemberian obat-obatan juga ditujukan untuk mengatasi gejala lain yang timbul, seperti
menurunkan detak jantung yang meningkat.

Pengobatan Paratiroid
Jika dokter menduga Anda memiliki kondisi ini, pemeriksaan fisik dapat dilakukan dan
beberapa tes juga dapat direkomendasikan oleh dokter, seperti:
 Tes darah. Tes darah tambahan dapat membantu dokter memberikan diagnosis yang lebih
akurat. Dokter akan memeriksa darah untuk melihat kadar hormon paratiroid yang tinggi,
kadar alkalin fosfatase yang tinggi, serta kadar fosfor yang rendah.
 Tes urine. Tes urin dapat membantu dokter menentukan seberapa serius kondisi dan apakah
masalah ginjal merupakan penyebabnya. Dokter akan memeriksa urine untuk melihat
seberapa banyak kandungan kalsium di dalamnya.
 Tes ginjal. Dokter dapat melakukan rontgen pada perut untuk memeriksa kelainan pada
ginjal.
3. Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat
penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah,
otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area
otak akan mati. Sedangkan
Penyakit epilepsi atau ayan adalah gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik otak
yang tidak normal. Hal itu menimbulkan keluhan kejang, sensasi dan perilaku yang tidak biasa,
hingga hilang kesadaran. Dan
Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut, dan biasanya terjadi pada satu sisi kepala
saja. Migrain merupakan penyakit saraf, yang dapat menimbulkan gejala, seperti mual,
muntah, serta sensitif terhadap cahaya atau suara. Serangan migrain dengan rasa nyeri yang
mengganggu dapat berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari.

Gejala dan tanda Stroke


Gejala stroke dapat berbeda pada tiap penderitanya, tetapi gejala yang paling sering
dijumpai adalah:
 Tungkai mati rasa
 Bicara menjadi kacau
 Wajah terlihat menurun

Gejala dan tanda Epilepsi


Kejang merupakan gejala utama penyakit epilepsi yang terjadi saat timbul impuls listrik pada
otak melebihi batas normal. Kondisi tersebut menyebar ke area sekelilingnya, dan
menimbulkan sinyal listrik yang tidak terkendali. Sinyal tersebut terkirim juga pada otot,
sehingga menimbulkan kedutan hingga kejang.
Tingkat keparahan kejang pada tiap penderita epilepsi berbeda-beda. Ada yang hanya
berlangsung beberapa detik dan hanya seperti memandang dengan tatapan kosong, atau
terjadi gerakan lengan dan tungkai berulang kali.

Gejala dan tanda Migrain


Gejalanya dapat berkembang dalam empat tahap, meski tidak semua penderita mengalami
semua tahapan ini. Keempat gejala tersebut terdiri dari:
 Tahap prodromal
 Aura
 Serangan sakit kepala
 Resolusi
Selain gejala yang berkembang selama keempat tahapan tersebut, beberapa penderita
migrain juga dapat merasakan gejala lainnya, seperti:
 Berkeringat
 Merasa sangat panas atau sangat dingin
 Sakit perut
 Diare
 Sulit konsentrasi.

Pengobatan Stroke
Pengobatan stroke tergantung kepada kondisi yang dialami pasien. Dokter dapat
memberikan obat-obatan atau melakukan operasi. Sedangkan untuk memulihkan kondisi,
pasien akan dianjurkan menjalani fisioterapi, dan diikuti terapi psikologis apabila diperlukan.
Untuk mencegah stroke, dokter menyarankan untuk:
 Menerapkan pola makan yang sehat.
 Berolahraga secara rutin.
 Hindari merokok dan mengonsumsi minuman keras.

Pengobatan Epilepsi
Pemberian obat secara tepat dapat menstabilkan aktivitas listrik dalam otak, serta dapat
mengendalikan kejang pada penderita epilepsi. Obat untuk menangani epilepsi adalah obat
jenis antiepilepsi.

Pengobatan Migrain
Migrain sebenarnya tidak dapat disembuhkan, namun pengobatan dapat membantu
meredakan gejala bagi penderitanya. Penanganan migrain dilakukan berdasarkan umur,
jenis migrain yang dialami, tingkat keparahan migrain, serta kondisi kesehatan penderita.
Tujuan penanganan tersebut membantu menghentikan gejala serta mencegah terjadinya
serangan migrain berikutnya. Penanganan mandiri yang dapat dilakukan berupa:
 Beristirahat atau tidur di kamar yang sepi dan gelap.
 Memijat kepala atau pelipis.
 Kompres dingin di atas dagu atau di belakang leher.
 Melakukan relaksasi otot.
Jika penanganan mandiri belum dapat mengatasi gejala migrain, maka penderita dapat
mengonsumsi obat-obatan berikut ini :
 Obat pereda nyeri
 Triptan
 Obat antiemetik atau antimual
 Transcranial magnetic stimulation (TMS)

Anda mungkin juga menyukai