Anda di halaman 1dari 14

“FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM”

HAKIKAT MANUSIA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT


PENDIDIKAN ISLAM
“Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan islam”
DOSEN PENGAMPUH:
Humaida Hasibuan
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :
Aigia Dwi Mayasari ( 0303192081 )
Atikah Nasution ( 0303192091 )
Nurul Annisa ( 0303192109 )

Bki 3/Semester 2

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena berkat dan rahmat-Nya lah,kami dapat menyelesaikan tugas tentang “Hakikat
Manusia Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam”. kami juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu secara materil dan
kerjasamanya.
Tentunya dimakalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan kata,kalimat
maupun dari sistematis pengerjaannya.itu semua karena masih kurangnya
pengetahuan kami dan pengalaman kami. Untuk itu,kritik dan saran sangatlah
diperlukan.
Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih atas segala perhatiannya. Mohon
maaf atas segala kekurangannya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, 25 April 2020

Penyusun

Kelompok 2
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
PEMBAHASAN...................................................................................................2

A. Pengertian Manusia..................................................................................2-3
B. Proses Penciptaan Manusia..................................................................3-5
C. Tujuan,Fungsi dan Tugas Penciptaan Manusia.....................................5-6
D. Implikasi Hakikat Manusia Terhadap Pendidikan Islam......................6-7

PENUTUP.........................................................................................................7

A. Kesimpulan ...............................................................................................7
B. Saran .........................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................


ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Hakikat manusia menurut al-Qur’an ialah bahwa manusia itu terdiri dari unsur
jasmani, unsur akal, dan unsur ruhani. Ketiga unsur tersebut sama pentingnya untuk di
kembangkan. Sehingga konsekuensinya pendidikan harus di desain untuk mengembangkan
jasmani, akal, dan ruhani manusia.
Unsur jasmani merupakan salah satu esensi ( hakikat ) manusia sebagai mana dijelaskan
dalam al-Qur’an surat al-baqarah ayat 168 yang artinya “ Hai sekalian manusia makanlah
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dari bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu “ .

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Manusia?
2. Proses Penciptaan Manusia?
3. Tujuan,Fungsi dan Tugas Penciptaan Manusia?
4. Implikasi Hakikat Manusia Terhadap Pendidikan Islam?

C. Tujuan

Mengetahui pengertian manusia, Mengetahui proses penciptaan manusia,


mengetahui tujuan, fungsi dan tujuan penciptaan manusia dan mengetahui
implikasi hakikat manusia pendidikan islam.
1

PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
Dalam kamus bahasa Indonesia “Manusia” diartikan sebagai makluk yang
berakal ,berbudi mampu menguasai makhluk lain.pengertian ini maka dapat
dikatakan bahwa manusia adalah makhluk tuhan yang diberi potensi akal dan
budi,nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk lain.
Manusia adalah suatu makhluk pilihan tuhan, sebagai khalifahnya di muka
bumi,serta sebagai makhluk yang semi-samawi dan semi duniawi yang di
dalam dirinya ditanamkan sifat mengakui tuhan, bebas, terpercaya, rasa
tanggung jawab terhadap alam semesta, serta karunia keunggulan atas alam
semesta langit dan bumi. Proses penciptaan manusia menurut Fazlurrahman,
amanah yang dimaksud terkait dengan fungsi kreatif manusia untuk
menemukan hukum alam menguasainya dalam bahasa al-quran mengetahui
nama-nama semua benda dan kemudian menggunakan dengan inisiatif moral
untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih baik.
Manusia mempunyai dua komponen yaitu jasmani dan rohani. Dalam
kelengkapan fisik atau jasmani manusia dapat melakukan tugas-tugasnya yang
memerlukan dukungan fisik dan dengan kelengkapan rohaninya ia dapat
melaksanakan tugas-tugas yang memerlukan dukungan mental. Kedua unsur
tersebut secara baik diperlukan pembinaan dan bimbingan disinilah
pendidikan sangat diperlukan, berikut ini penjelasan anatara dua komponen
tersebut:
a. Jasmani
Manusia sebagai pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Hal ini bisa diraih dengan jasmani yang sehat dan kuat.
2
b. Rohani
Beberapa potensi rohani yang dimiliki oleh manusia yaitu sebagai
berikut:

1) Fitrah
Kata fitrah mempunyai arti belahan, muncul, kejadian dan
penciptaan. Maka yang dimaksud fitrah adalah keaadaan manusia
jadi serta bawaan sejak lahir manusia.

2) Syahwat
Syahwat berasal dari bahasa Arab syahiya-syaha secara istilah
berarti mempunyai dan menyenangi, kecendrungan jiwa terhadap
apa yang dikehendakinya.
3) Akal
Akal yang berasal dari bahasa Arab akala yitu mengikat atau
menahan. Secara umum akal difahami sebagai potensi yang
disiapkan untuk menerima ilmu pengetahuan, mengerti,
memahami dan berfikir.
B. Proses Penciptaan Manusia

Al-Qur‟an menyebutkan tentang asal mula penciptaan manusia menggunakan


beberapa lafadz yang berbeda. Penggunaan lafadz yang berbeda tersebut pada dasarnya
merupakan suatu tahapan penciptaan menuju kesempurnaan. awal dari penciptaan manusia
pada umumnya adalah bermula dari nuthfah (air jernih bernama mani), kemudian berproses
melalui beberapa tahapan hingga menjadi ‘alaqah, lalu berproses menjadi mudghah, lalu
berproses menjadi ‘idzam, lalu berproses menjadi lahm, lalu berproses menjadi khalqan
akhar (manusia). Demikianlah tahapan-tahapan proses. Diantara lafadz-lafadz yang sering
digunakan al-Qur‟an dalam mengungkapkan asal mula penciptaan manusia adalah sebagai
berikut:
3

1. Turab (tanah)
Para mufassir dalam memaparkan “turab” dengan kata “tanah” sekalipun dalam kamus
diartikan dengan kata “debu” atau “serbuk tanah” yaitu sesuatu yang berukuran sangat
kecil. Turab adalah zat renik, jadi awal manusia tercipta dari zat renik, yaitu sel telur yang
sangat kecil.

2. Thin (tanah liat)

Lafadz thin berarti tanah yang mengandung banyak air, lumpur.6 Maurice Bucaile
berpendapat bahwa lafadz thin merupakan komponen penting dalam pembentukan fisik
manusia awal dari penciptaan manusia pada umumnya adalah bermula dari Thin (tanah
liat yang basah) sebagai lafadz untuk penyebutan awal terciptanya nabi Adam yang
kemudian menjadi sperma atau ovum. Pada akhirnya dari thin tersebut bercabang menjadi
dua.

3. Thin lazib (tanah yang melekat dan keras)

Lafadz lazib berarti “menjadi kuat, tetap” dan lafadz tersebut biasa diartikan dengan yang
pekat, keras, dan lekat. Thin lazib dapat didefinisikan sebagai “tanah liat yang lengket
dengan keras”.

4. Hama’ (lumpur hitam)

Lafadz hama’ berarti “tanah yang bercampur air dan berwarna kehitam- hitaman.
Sedangkan lafadz masnun berarti “wadah cetakan”. Lafadz hama’ dalam Al-Qur‟an
selalu beriringan dengan masnun seperti terdapat dalam Qs al-Hijr/15:26.

5. Shalshal (tanah liat kering yang dibuat untuk tembikar)

Dalam kamus kata shalshal berarti lumpur yang kering, yang gemerisik karena keringnya.
Lafadz tersebut juga berarti lempung yang merupakan bahan porselin atau lumpur murni
yang bercampur dengan pasir.

6. Sulalah (sari pati tanah)


Kata sulalah mengandung arti “sari” yaitu sesuatu yang dikeluarkan dari sesuatu yang
lain, dalam hal ini tanah. Dengan demikian “sulalah” ditafsirkan sebagai ekstrak (dari
tanah).

7. Nuthfah (pembuahan sel sperma terhadap sel telur)

Salah satu kata yang sering digunakan al-Qur‟an dalam menyebutkan asal mula
penciptaan manusia adalah nuthfah. Nuthfah adalah setetes air mani yang dipancarkan
(min maniyyin yumna).

8. Alaqah (segumpal darah yang mengental dan membeku)

Dalam kitab Zad Al-Masir, Ibnu Al-Jauzi mengemukakan tentang „alaqah yang memiliki
arti sejenis darah yang bergumpalan dan kental. Sifatnya lembab dan bergantung dengan
yang berhubungan dengannya.

9. Mudghah (segumpal daging)

Pandangan Quraish Shihab tentang mudghah yakni sesuatu berupa sekerat daging dan
sebesar apa yang dapat dikunyah.

10. Idzam (proses pembentukan tulang belulang)

Dalam Tafsir al-Azhar karya Hamka dijelaskan bahwa kata Idzam

merupakan sebuah proses dari pembentukan daging menjadi tulang-tulang.28

11. Lahm (proses pembalutan tulang belulang dengan daging)

Dalam Tafsir al-Azhar karya Hamka dijelaskan bahwa lahm merupakan sebuah proses
tulang belulang yang diliputi dengan daging.

C. Tujuan,Fungsi dan Tugas Penciptaan Manusia


Tujuan

Dalam Alqurandi informasikan betapa semua makhluk yang diciptakan manusa


tidak ada yang sia-sia, begitu juga halnya dengan manusia. Penciptaan manusia
mempunyai tujuan tertentu, yaitu:
1. Untuk menyaksikan keberadaan Allah ( mengenal Allah)
Manusia diciptakan adalah untuk mengenal Allah. Sebagaimana yang
digambarkan dalam Alquran ketika manusia berada dalam alam ruh Allah mengambil
kesaksian kepada manusia atas keberadaan dan keesaan-Nya. Dalam(Q.S. al-‘A’raf:172).

2. Untuk beribadah kepada Allah (‘abd Allah)


Sejak zaman dahulu manusia telah mempercayai akan adanya suatu zat yang
lebih berkuasa atas dirinya ketimbang dirinya sendiri. Namun manusia tidak
mengetahui hakikat dari zat berkuasa. Maka manusia pada masa tersebut
mengadakan upara ritual terhadap kayu besar, gunung, matahari dan roh nenek
moyang. Maka kesemua ini merupakan bukti bahwa manusia memiliki potensi
untuk beragama.dalam (Q.S.al-Dzariyat:56).
Fungsi

keistimewaan dan kelebihan manusia, di antaranya berbentuk daya dan bakat sebagai
potensi yang memiliki peluang begitu besar untuk dikembangkan. Dalam kaitan dengan
pertumbuhan fisiknya, fungsi organ tubuh dan panca indra. Kemudian dari aspek mental,
manusia dilengkapi dengan potensi akal, bakat, fantasi maupun gagasan (Shihab, 2005).
Potensi ini dapat mengantar manusia memiliki peluang untuk bisa menguasai dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan tehnologi, dan sekaligus menempatkannya sebagai
makhluk berbudaya.

Tugas

Tugas manusia dalam penciptaanya di muka bumi ini adalah sebagai khalifah. Sesuai
Firma Allah:

Artinya: ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."(Q.S. al-Baqarah:30).

D. Implikasi Hakikat Manusia Terhadap Pendidikan Islam


Implikasi penting konsep Islam tentang hakekat manusia dalam hubunganya dengan
pendidikan Islam, adalah :

1. sistem pendidikan Islam harus dibangun di atas konsep kesatuan (integrasi) antara
pendidikan qalbiyah dan aqliyah sehingga mampu menghasilkan manusia muslim yang
pintar secara intelektual danterpuji secara moral.
2. pendidikan Islam harus merupakan upaya yang ditujukan ke arah pengembangan potensi
yang dimiliki manusia secara maksimal, sehingga dapat diwujudkan dalam bentuk
kongkrit, dalam kompetensi-kompetensi yang bermuatan hard skill dan soft skill.
3. pendidikan Islam harus dijadikan sarana yang kondusif bagi proses transformasi ilmu
pengetahuan dan budaya Islami dari satu generasi kepada generasi berikutnya.
4. konsep hakekat manusia dan fungsi penciptaannya dalam alam semesta harus
sepenuhnya diakomodasikan dalam perumusan teori-teori pendidikan Islam melalui
pendekatan kewahyuan, empirik keilmuan dan rasional filosofis.
5. proses internalisasi nilai-nilai Islam kedalam invividu atau pribadi seseorang harus dapat
dipadukan melalui peran individu maupun orang lain (guru), sehingga dapat meperkuat
terwujudnya kesatuan pola dan kesatuan tujuan menuju terbentuknya mentalitas yang
sanggup mengamalkn nilai dan norma Islam dalam diri insan kamil.
7

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia diciptakan oleh Allah swt. sebagai makhluk yang paling mulia
karena kesempurnaan bentuk dan kelebihan akal pikiran sebagai modal
dasar untuk memikul tanggung jawab dan amanah sebagai khalifah di muka
bumi. Karena keistimewaan dan kelebihan yang dimilikinya itulah maka
tujuan pokok diciptakannya manusia di alam ini adalah untuk mengenal
Allah sebagai Tuhannya serta berbakti kepada-Nya.

Dalam Al-Quran menyebutkan manusia dengan berbagai kata yaitu : al-


Basyar, Al- Insan, Al-Nas, dan Bani Adam atau Durriyat Adam.Sebagai
makhluk yang diciptakan Allah SWT, manusia mempunyai tugas dan fungsi
sebagai hamba Allah (abdullah) dan khalifah Allah di muka bumi. Sebagai
hamba Allah (abdullah) setiap manusia dituntut untuk menjadikan seluruh
aktifitas hidupnya sebagai manifestasi dari ketundukan dan pengabdian
kepada Allah SWT.

B. Saran
pendidikan Islam harus dijadikan sarana yang kondusif bagi proses transformasi
ilmu pengetahuan dan budaya Islami dari satu generasi kepada generasi berikutnya.
8

DAFTAR PUSTAKA

Tuhan Dan Manusia, Jurnal El-Afkar, Armin Tedy .vol. 6 No 11.


Esensi Manusia Dalam Prespektif Filsafat Pendidikan Islam, Jurnal Tarbiyah, Ahmad Fuadi
(2016) vol. 23 No 2. ISSN: 0854-2627.

Tujuan Penciptaan Manusia Dan Fungsi Lembaga – Lembaga Pendidikan , Jurnal Hunafa,
M. Hasan (2010) vol. 7 No 1. Halaman 107-120.

Hakekat Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam, Jurnal Al-Thariqah. Miftah
Syarif (2017) vol. 2 No 2.ISSN : 2549 – 8770.
9

Anda mungkin juga menyukai