1. Walija (1996:4) mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan
efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat kepada orang lain.
SUMBER DI DEPAN.
2. Berdasarkan media penyampaiannya, wacana digolongkan menjadi dua, yaitu wacana tulis
dan wacana lisan (Mulyana, 2005:51). SUMBER DI BELAKANG.
Sumardjo dan Saini (dalam Wicaksono, 2014:57) menyatakan bahwa cerpen memiliki beberapa
ciri, yaitu ceritanya bersifat pendek, bersifat rekaan, dan bersifat naratif. SIMBER DI AWAL
DARI DUA PENULIS. YANG DI DALAM KURUNG ADALAH SUMBER YANG DIBACA
OLEH PENULIS. JADI DALAM HAL INI PENULIS TIDAK MENGUTIP LANGSUNG
DARI SUMBER ASALNYA.
5. Dalam artikelnya tentang pengembangan agrowisata apel, Santoso dan Wikantyoso (2018)
menawarkan strategi dalam menghadapi masuknya investor ke pedesaan dengan menyeleksi
Investor yang masuk dan program yang direncanakan. SUMBER DI TENGAH.
6. Moeliono (1988:334) mengatakan bahwa wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan yang
menghubungkan proposisi yang satu dengan lainnya dalam kesatuan makna. BENAR
7. Menurut Moeliono (1988:334) wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan yang
menghubungkan proposisi yang satu dengan lainnya dalam kesatuan makna. BENAR
8. Menurut Rukiyati (2017) membaca buku-buku sastra dan nonsastra dapat menjadi strategi
yang ampuh untuk menanamkan nilai-nilai dan moralitas dalam diri peserta didik. BENAR.
9. Menurut Moeliono (1988:334) mengatakan bahwa wacana adalah rentetan kalimat yang
berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu dengan lainnya dalam kesatuan makna.
SALAH
2. Kridaklasana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia. DARI BUKU OLEH
SEORANG PENGARANG DENGAN DUA UNSUR NAMA.
3. Lubis, Hamid Hasan. 1993. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa.DARI BUKU
OLEH SEORANG PENGARANG DENGAN TIGA UNSUR NAMA.
5. Rukiyati. 2017. Pendidikan Moral di Sekolah. Jurnal Humanika Th XVII, No. 1 September
2017. https:// researchgate.net. Diakses tanggal 20 November 2018. DARI ARTIKEL
DALAM JURNAL DI INTERNET.