Anda di halaman 1dari 8

SOAL-SOAL

MATA KULIAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

NAMA :

NIM :

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 6A

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

2020
Pertemuan ke 7
 video ke 1

1. Manfaat hemoglobin dalam tubuh (menit ke 3)

2. Disebut apa pengecilan saluran nafas (menit ke 8)

Jawab :

1. Manfaatnya yaitu membawa oksigen ke seluruh tubuh, tepatnya untuk organ dan
jaringan tubuh. Kandungan oksigen yang terikat dengan hemoglobin pada sel
darah yang membuat darah menjadi berwarna merah.
2. ISPA (Infeksi saluran pernapasan) atau Respiratory tract infections 

 video ke 2
1. Normal palpasi pada pasien (menit ke 9)
Jawab :
Pada pasien normal akan ditemukan dada bergerak secara simetris.

 video ke 3
1. Suaranya tidak jelas

Pertemuan ke 9
1. Sebutkan tulang sejajar ibu jari dan kelingking itu apa?
2. Nadi yang ada di daerah leher? Namanya apa?? (menit 11.30)
3. Syarat pemasangan balud bidai/ traksi? (menit 38.30)
Jawab :
1. Hasta atau Ulna menyambungkan antara bagian siku dengan bagian tangan tepatnya
pada sisi jari kelingking. Pengumpil atau Radius menghubungkan antara persendian
humerus  dengan bagian tangan pada sisi ibu jari.

2.Nadi jugularis

3.
 Cukup kuat untuk menyokong
 Cukup panjang
 Diberi bantalan kapas
 Ikat diatas dan dibawah garis fraktur (garis patah)
 Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendur
Pertemuan ke 10
1. Kenapa keracunan senyawa hidrokarbon tidak boleh dimuntahkan secara manual? Alasanya
(menit 22.30)
Jawab :

karena hidrokarbon bersifat korosif.


Pertemuan ke 11
1. Membuat rangkuman terkait: (menit 21.00)
A. SIRS
B. MODS
C. Siaktriks
D. Kontraktur
Jawab :
A. SIRS
Systemic inflammatory response syndromeatau sindrom respon inflamasi
sistemik (SIRS) adalah respon tubuh ketika peradangan muncul. Singkatnya,
SIRS hanya sebatas tanda dan gejala yang muncul setelah tubuh terserang suatu
penyakit. Selain peradangan, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh infeksi,
trauma, maupun iskemia pada pembuluh darah. Kombinasi dari beberapa faktor
penyebab tersebut juga bisa menimbulkan SIRS dalam tubuh. Seseorang
dinyatakan mengalami SIRS bila mengalami beberapa gejala seperti:

 Demam melebihi 38 derajat Celcius


 Denyut jantung lebih dari 90 detakan per menit
 Laju pernapasan lebih dari 20 napas per menit
 Jumlah sel darah putih tidak normal

Sementara, sepsis adalah keracunan darah akibat infeksi


Sedikit berbeda dengan SIRS, sepsis adalah kondisi yang terjadi ketika
tubuh terlalu berlebihan saat melawan infeksi. Ya, dalam hal ini sistem imun
terlalu aktif dan malah menimbulkan masalah baru, yaitu keracunan darah.Sepsis
bisa langsung dikenali saat tubuh menunjukkan beberapa tanda dan gejala yang
menyerupai SIRS, yakni demam tinggi diatas 38 derajat Celcius, denyut jantung
diatas 90 detakan per menit, serta laju pernapasan diatas 20 napas dalam satu
menit.

perbedaan dari SIRS dan sepsis


1. SIRS tidak selalu terjadi akibat infeksi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa sepsis muncul ketika
infeksi terjadi dan merangsang antibodi diproduksi terlalu banyak. Sementara
sindrom respon inflamasi sistemik atau SIRS tidak hanya dikarenakan infeksi
saja, tapi juga peradangan serta trauma pada tubuh, dilansir dari laman Medscape.
Intinya, SIRS merupakan respon dari adanya masalah di dalam tubuh yang bisa
terjadi akibat apa saja, tak hanya infeksi. Bisa saja

2. Gejala sepsis bisa lebih parah


Oleh karena sepsis umumnya berkembang lebih parah dibandingkan
dengan SIRS, maka gejala yang ditimbulkan pun bisa berbeda. Gejala sepsis bisa
berubah menjadi syok septik setelah berkembang lebih parah, dengan tanda-tanda
seperti penurunan tekanan darah, ujung-ujung ekstremitas yang dingin, nadi yang
melemah, dan lain sebagainya.
Proses syok sepsis terjadi akibat menurunnya kelancaran aliran darah serta
oksigen menuju organ-organ tubuh yang disebabkan pembuluh darah yang
mengalami pelebaran (vasodilatasi)

B. MODS
Multiple Organ Dysfunction Syndrome. Perkembangan dalam ilmu
kedokteran dan teknologi untuk mendukung kehidupan dari pasien pasien kritis
membuat sangat jarang pasien meninggal oleh karena penyakit yang dideritanya,
namun lebih disebabkan oleh karena konsekuensi patofisiologis, yang disebut the
sequential dysfunction and failure of several organ system. Sindrom ini dikenal
dengan Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS) sebelumnya lebih
dikenal dengan Multiple Organ Failure (MOF) atau Multisystem Organ Failure
(MSOF) didefinisikan sebagai adanya penurunan fungsi organ pada pasien
dengan penyakit akut yang menyebabkan ketidakmampuan untuk
mempertahankan homeostasis tanpa intervensi, biasanya melibatkan dua atau
lebih sistem organ (SCCM Consensus Conference Commitee, 1992).

C. SIAKTRIKS
Sikatriks berupa jaringan ikat baru (jaringan kolagen) dengan ciri tampak
licin, garis kulit & adneksa hilang dan berkekuatan maksimal 80%
daripada kulit normal. Sikatriks sebagai pengganti epidermis dan dermis yang
hilang dan bagian dari proliferasi sel seperti ditemukan pada imunisasi BCG.

Penyebabnya : jerawat
Jenis:
 sikatriks atrofi
 sikatriks eutrofi
 sikatriks hipertrofi
 keloid
 Sikatriks kornea

Patofisiologi
Sikatriks terjadi karena proliferasijaringan fibrosa digantikan oleh jaringan
kolagen setelah terjadi lukaatau ulserasi

D. Kontraktur
Kontraktur adalah hilangnya atau kurang penuhnya lingkup gerak sendi
secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan penyokong,
otot dan kulit. Kontraktur pada otot menyebabkan otot menjadi mengecil dan
memendek. Kontraktur pada ligamen atau tendon di daerah persendian
menyebabkan sendi membeku dan tak bisa digerakkan. Kontraktur pada kulit
umumnya terjadi berupa jaringan parut yang menyebabkan kulit memendek dan
kaku.

Penyebab
Terdapat beberapa penyebab terjadinya kontraktur. Penyebab paling sering
adalah karena kurangnya gerakan pada daerah tersebut. Misalnya pada mereka
yang mengalami kondisi gangguan sendi seperti penyakit rematik atau
osteoarthritis yang berat.
Umumnya penderita penyakit tersebut meminimalkan pergerakan sendi
yang tengah bermasalah untuk mencegah semakin beratnya rasa nyeri. Tindakan
ini akan menyebabkan jaringan di sekitar sendi menjadi kaku dan memendek, dan
kemudian sendi pun menjadi sulit digerakkan.

Penyebab kontraktur lainnya adalah :


Distrofi otot. Salah satu jenis distrofi otot yang paling sering ditemui
adalah penyakit distrofi otot Duchene, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan
otot mengecil dan sulit berkontraksi.

Cerebral palsy
Penyakit ini merupakan kelainan saraf yang terjadi pada bayi dan anak,
yang ditandai dengan kaki yang berbentuk seperti gunting dan otot di hampir
seluruh bagian tubuh mengalami kekakuan.

Parkinson
Parkinson merupakan kelainan saraf akibat gangguan zat dopamin di otak
yang menyebabkan gejala tremor, kekakuan otot, dan gangguan keseimbangan.

Gejala
Gejala utama kontraktur adalah sendi yang tidak bisa digerakkan. Bahkan
dengan gerakan pasif dari pemeriksa, sendi juga sangat sulit digerakkan. Bila
dipaksa untuk digerakkan, umumnya akan timbul rasa nyeri yang hebat.
Pengobatan yang dapat dilakukan antara lain adalah:
 Fisioterapi
Jenis tindakan yang dilakukan akan ditentukan oleh dokter spesialis
rehabilitasi medik dan akan dilakukan oleh fisioterapis. Jenis tindakan tersebut
bisa berupa peregangan otot, menghangatkan otot, tendon, atau ligamen yang
mengalami kontraktur, serta memberikan gelombang sonografi atau stimulasi
menggunakan listrik.

 Terapi okupasi

Terapi ini umumnya dilakukan bersama dengan fisioterapi. Terapi okupasi


merupakan tindakan untuk melatih pasien agar mampu melakukan aktivitas
sehari-hari secara mandiri. Misalnya dilatih untuk bisa berdiri atau berjalan.

 Penggunaan splint dan cast

Splint atau cast merupakan pengobatan yang umum digunakan untuk kasus


patah tulang. Pada kondisi kontraktur, splint atau cast juga dapat digunakan untuk
mengatur ulang posisi tulang, otot, dan tendon ke jangkauan area gerak yang
seharusnya.

 Obat-obatan

Saat menjalani latihan untuk mengatasi kontraktur, umumnya akan timbul


rasa nyeri. Untuk mengatasi hal tersebut, obat antinyeri dapat diberikan. Jika
terjadi kekakuan otot yang berat, suntikan Botulinum dapat diberikan dokter.

 Operasi
Jika kontraktur sudah terjadi dalam jangka panjang, umumnya pengobatan
harus melibatkan tindakan operasi. Operasi tersebut dilakukan untuk memperbaiki
anatomi otot dan tulang yang mengalami kontraktur.

Pertemuan ke 12
1. Cairan ada 3 yaitu hipotonik, istonik, hipertonik cari definisi dan contohnya. (menit 6)
Jawab :
1. Hipotonik
Kondisi hipotonik adalah ketika zat terlarut di luar membran semi permeabel memiliki
konsentrasi yang lebih rendah, atau airnya memiliki konsentrasi lebih tinggi.
Contoh : Infus dengan tekanan osmotik lebih tinggi dari plasma darah
2. Isotonik
Kondisi isotonik adalah ketika konsentrasi zat terlarut di dalam maupun di luar membran
semi permeabel sama.
Contoh: NaCl 0,9%
           
3. Hipertonik
Kondisi hipertonik adalah ketika konsentrasi zat terlarut yang berada di luar membran
semi permeabel.
Contoh   : Dekstrosa 5%

Anda mungkin juga menyukai