Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN GERONTIK

LEMBAR KERJA MAHASISWA 5

Disusun oleh :

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2020
LEMBAR KERJA MAHASISWA 5

1. Jelaskan tahapan menjelang ajal pada lansia!


Jawab :
a. Tahap pertama : Penolakan
Tahap ini adalah kejutan atau penolakan. Biasanya sikap itu ditandai dengan
komentar, selama tahap ini klien lanjut usia sesungguhnya mengatakan bahwa
mau menimpa semua orang, kecuali dirinya. Klien lanjut usia biasanya
terpengaruh oleh sikap penolakannya sehingga tidak memperhatikan fakta yang
mungkin sedang dijelaskan kepadanya oleh perawat. Ia bahkan telah menekan
apa yang telah ia dengar atau mungkin akan meminta pertolongan dari berbagai
sumber professional dan nonperofesional dalam upaya melarikan diri dari
kenyataan bahwa mau sudah di ambang pintu.
b. Tahap kedua : Marah
Tahap ini ditandai oleh rasa marah dan emosi yang tidak terkendali. Sering
kali klien lanjut usia akan mencela setiap orang dalam segala hal. Ia mudah
marah terhadap perawat dan petugas kesehatan lainnya tentang apa yang telah
mereka lakukan. Pada tahap ini, klien lanjut usia lebih menganggap hal ini
merupakan hikmah, daripada kutukan. Kemarahan ini merupakan mekanisme
pertama diri klien lanjut usia. Pada saat ini, perawat kesehatan harus hati-hati
dalam memberi penilaian sebagai reaksi yang normal terhadap kematian yang
perlu diungkapkan.
c. Tahap ketiga : Tawar Menawar
Kemarahan biasanya mereda dan klien lanjut usia dapat menimbulkan kesan
dapat menerima apa yang sedang terjadi pada dirinya. Akan tetapi pada tahap
tawar-menawar ini banyak orang cenderung untuk menyelesaikan urusan rumah
tangga mereka sebelum maut tiba, dan mempersiapakan jaminan hidup bagi
orang tercinta yang ditinggalkan.
d. Tahap keempat : Sedih/depresi
Hal ini biasanya merupakan saat yang menyedihkan klien lanjut usia sedang
dalam suasana berkabung. Di masa lampau, ia sudah kehilangan orang yang
dicintai dan sekarang ia kan kehilangan nyawanya
sendiri. Bersama dengan itu, ia harus meninggalkan semua hal yang
menyenangkan yang dinikmatinya. Selama tahap ini, klien lanjut usia
cenderung tidak tidak banyak bicara dan sering menangis. Saatnya bagi
perawat untuk duduk dengan tenang di samping klien lanjut usia yang
sedang melalui masa sedihnya sebelum meninggal.

e. Tahap kelima: Menerima/asertif

Tahap ini ditandai oleh sikap menerima kematian. Menjelang saat ini,
klien lanjut usia telah membereskan segala urusan yang belum selesai dan
mungkin tidak ingin bicara lagi karena sudah menyatakan segala
sesuatunya. Tawar-menawar sudah lewat dan tibalah saatnya kedamaian
dan ketenangan. Seseorang mungkin saja lama ada dalam tahap menerima,
tetapi bukan tahap pasrah yang berarti kekalahan. Dengan kata lain, pasrah
pada maut bukan berarti menerima maut.

2. Jelaskan tanda biologis kematian!


Jawab :
Tanda-tanda seseorang lansia menuju kematian yakni :
a. Gerakan dan pengidraan menghilang secara berangsur-angsur.
Biasanya dimulai pada anggota tubuh, khususnya kaki dan ujung kaki
b. Gerakan peristaltik usus menurun
c. Tubuh klien lanjut usia tampak menggembung
d. Badan dingin dan lembap, terutama pada kaki, tangan, dan ujung
hidung
e. Kulit tampak pucat, berwarna kebiruan / kelabu
f. Denyut nadi mulai tidak teratur
g. Nafas mendengkur berbunyi keras (stridor) yang disebabkan oleh
adanya lender pada saluran pernafasan yang tidak dapat dikeluarkan
oleh klien lanjut usia
h. Tekanan darah menurun, dan
i. Terjadi gangguan kesadaran atau ingatan menjadi kabur
3. Jelaskan pengkajian keperawatan pada lansia dengan menjelang ajal!
Jawab :
Pengkajian Lansia Menjelang Ajal :
Pengkajian keadaan, kebutuhan dan masalah kesehatan/keperawatan
pasien khususnya: sikap pasien terhadap penyakitnya, antara lain apakah
pasien tabah terhadap penyakitnya dan apakah pasien menyadari tentang
keadaanya?
a. Perasaan Takut
Apabila lansia berbicara tentang perasaan takut mereka terhadap maut,
respon meraka secara tipikal mencakup perasaan takut tentang hal yang
tidak jelas, taut meninggalkan orang yang dicintao, kehilangan
martabat, urusan yang belum selesai. Kematian merupakan berhentinya
kehidupan. Dalam menghadapi kematian ini, pada umumnya orang
merasa takut dan cemas. Ketakutan dan kecemasan terhadap kematian
ini dapar membuat lansia tegang dan stress.
b. Emosi
Emosi yang muncul pada tahap menjelang kematian, antara lain
mencela dan mudah marah.
c. Tanda Vital
Perubahan fungsi tubuh sering kali tercermin pada suhu adan, denyut
nadi, pernafasan dan tekanan darah. Mekanisme fisiologis yang
mengaturnya berkaitan satu sama lain. Setiap perubahan yang berlainan
dengan keadaan yang normal dianggap sebagai indikasi yang penting
untuk mengenai keadaan kesehatan seseorang.
d. Kesadaran
Kesadaran yang sehat dan adekuat dikenal sebagai awas waspada yang
merupakan ekspresi tentang apa yang dilhat, didengar, dialami, dan
perasaan keseimbangan, nyeri, suhu, raba, getar, gerak-gerik, gerak
tekan dan sikap, bersifat adekuat, yaitu tepat dan sesuai.
e. Fungsi Tubuh
Tubuh terbentuk atas banyak jaringan. Setiap organ mempunyai fungsi
khusus. Fungsi tubuh pada lansia mulai melemah dan melamban.
Lansia biasanya berkemih dan defekasi secara tidak sengaja, pernafasan
tidak teratur dan dangkal, kulit pucat, sirkulasi melambat dan
ekstremitas dingin, nadi cepat dan melemah.

4. Jelaskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan menjelang ajal


(definisi, batasan karakteristik, faktor yang berhubungan, atau factor
risiko)!
Jawab :
Diagnose keperawatan pada pasien dengan menjelang ajal:
a. Ansietas
1) Definisi : perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar
disertai respon otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tida
diketahui oleh individu);perasaan takut yang disebabkan oleh
antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan
yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan
memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
2) Batasa karakteristik :
a) Perilaku
 Tampas waspada
 Agitasi
 Gelisah
 Khawatir tentang perubahan dalam peristiwa hidup
b) Afektif
 Ketakutan
 Perasaan tidak adekuat
 Putus asa
 Sangat khawatir
 Berfokus pada diri sendiri
c) Simpatis
 Gangguan pola pernafasan
 Peningkatan TD, denyut nadi, frekuensi pernapasan
 Lemah
d) Kognitif
 Gangguan perhatian dan konsentrasi
 Bloking pikiran
 Melamun
3) Factor yang berhubungan : ancaman kematian, ancaman pada status
terkini
b. Resiko distress spiritual
1) Definisi : Rentan mengalami gangguan kemampuan untuk mengalami
dan menintegrasikan makna dan tujuan hidup melalui keterhubungan
dengan dirisendiri, literature, alam, dan/atau kekuatan yang lebih kuat
daripada dirisendiri, yang dapat mengganggu kesehatan.
2) Factor Risiko :
 Perkembangan : transisi hidup
 Perubahan dalam prakti spiritual
 Perubahan dalam ritual agama

5. Jelaskan NOC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan


menjelang ajal (klafisikasi dan indikator)!
Jawab :
Diagnosa Kep: Ansietas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....x... diharapkan masalah
akan teratasi dengan kriteria hasil :
1) Tingkat kecemasan (1211)
Indikator Awal Akhir
- Tidak dapat beristirahat 2 4
- Perasaan gelisah 2 4
- Wajah tegang 2 4
- Kesulitan berkonsentrasi 2 4
- Kesulitan memahami sesuatu 2 4
- Perhatian yang berlebihan terhadap 2 4
kejadian-kejadian dalam kehidupan
- Peningkatan tekanan darah 2 4
- Peningkatan frekuensi nadi 2 4
- Peningkatan frekuensi pernapasan 2 4

Diagnose Kep : Resiko distress spiritual


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....x... diharapkan masalah
akan teratasi dengan kriteria hasil :
1) Kesehatan spiritual (2001)
Indicator Awal Akhir
- Kualitas keyakinan 2 4
- Kualitasharapan 2 4
- Kepuasan spiritual 2 4
- Berinteraksi dengan orang lain untuk 2 4
berbagi ide, perasaan dan keyakinan

6. Jelaskan NIC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan


menjelang ajal (klafisikasi danaktifitasnya)!
Jawab :
Diagnose NIC
Ansietas Peningkatan Koping (52300
a. Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka
pendek dan jangka oanjang yang tepat
b. Dukung pasien untuk mengidentifikasi deskripsi
yang realostik terhadap adanya oerubahan dalam
peran
c. Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan
jaminan
d. Dukung kesabaran dan mengembangkan suatu
hubungan
e. Dukung aktiviitas-aktivitas social dan komunitas
f. Dukung verbalisasi perasaan, persepsi, dan rasa
takut
g. Dukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kemampuan diri
Pengurangan kecemasan (5820)
a. Identifikasi pada saat terjadi tingkat kecemasan
b. Bantu klien mengidentifiksi situasi yang memicu
kecemasan
c. Kaji untuk tanda verbal dan nor verbal kecemasan
d. Lakukan usapan pada punggung/leher dengan cara
yang tepat
e. Dengarkan klien
f. Instruksikan klien untuk menggunakan teknik
relaksasi
g. Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan
cara yang tepat
Resiko distress Fasilitasi Pengembangan Spiritual (5426)
spiritual a. Tunjukkan perhatian melalui [aktivitas]
menghadirkan (diri) dengan meluangkan waktu
bersama pasien, keluarga pasien, dan orang yang
penting bagi pasien
b. Dukung pembicaraan yang memantu oasien untuk
menyeleksi apa yang menjadi perhatian secara
spiritual
c. Bantu pasien untuk mengidentifikasi halangan dan
sikap yang menghalangi peryumbuhan dan
penemuan diri
d. Dukung partisipasi dalam pelayanan kebaktian,
layanan pengasingan diri, dan program khusus
berdoa/belajar
e. Berikan lingkungan yang mendukung sikap
meditasi/kontemplasi untuk dapat melakukan
refleksi diri

7. Jelaskan pengkajian keperawatan pada lansia dengan berduka!


Jawab :
a. Pengkajian
Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isis duka
cita klien: apa yang dipikirkan, diatakan, dirasakan, dan diperhatikan
melalui perilaku.
Beberapa percakapan yang merupakan bagian pengkajian agar
mengetahui apa yang mereka piker dan rasakan adalah :
 Persepsi yang adekuat tentang kehilangan
 Dukungan yang adekuat akibat kehilangan
 Perilaku koping yang adekuat selama proses

1) Factor predisposisi, rentang respon kehilangan dipengaruhi oleh :


a) Factor genetic : individu yang dilahirkan dan dibesarkan didalam
keluarga yang mempunyai riwayat depresi akan sulit
mengembangkan sikap ptimis dalam menghadapi suatu
permasalahan termasuk dalam menghadapi peasaan kehilangan
b) Kesehatan jasmani :individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup
yang teratur, cenderung mempunyai kemampuan mengatasi stress
yang lebih tinggi dibandingkan dengana individu yang mengalami
gangguan fisik
c) Kesehatan mental : individu yang mengalami gangguan jiwa
terutama mempunyai riwayat depresi yang di tanda dengan
perasaan tidak berdaya persimis, selalu dibayangi oleh masa
denpan yang suram, biasanya sangat peka dalam menghadapi
situasi kehilangan.
d) Pengalaman kehilangan dimasa lalu : kehilangan atau perpisahan
dengan orang yang berarti pada masa kanak-kanank akan
mempengaruhi individu dalam mengatasi perasaan kehilangan pada
masa dewasa (Stuart-Sundeen, 1991)
e) Struktur kepribadian : individu dengan konsep yang negative,
perasaan rendah diri akan menyebabkan rasa percaya diri yang
rendag yang ttidak objektif terhadap stress yang dihadapi.
2) Factor presipitasi
Kehilangan kasih saying secara nyata ataupun imajinasi individu
seperti : kehilangan sifat biopsikososisal antara lain :
- Kehilangan kesehatan
- Kehilangan fungsi seksualitas
- Kehilangan peran dalam keluarga
- Kehilangan posisi di masyarakat
- Kehilangan harta benda atau orang yang dicintai
- Kehilangan kewarganegaraan

3) Mekanisme koping
Koping yang sering dipakai individu dengan kehilangan respon
antara lain : denial, Represi, Intelektualisasi, Regresi, Disosiasi, Supresi
dan Proyeksi yang digunakan untuk menghindari intensitas stress yang
dirasakan sangat menyakitkan. Regresi dan disosiasi sering ditemukan
pada pasien depresi yang dalam. Dalam keadaan patologis mekanisme
koping tersebut sering dipakai secara berlebihan dan tidak tepat.

8. Jelaskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan berduka (definisi,


batasan karakteristik, faktor yang berhubungan, atau faktorrisiko)!
Jawab :
a. Duka cita
1) Definisi : suatu proses kompleks yang normal yang meliputi respon
dan perilaku emosional, fisik, spiritual, dan intelektual ketika
individu, keluarga, dan komunitas memasukkan kehilangan actual,
adaptif, atau dipersepsikan ke dalam kehidupan mereka sehari-hari.
2) Batasan karateristik :
 Distress psikologi
 Gangguan pola tidur
 Marah
 Memelihara hubungan dengan almarhum
 Memisahkan diri
 Menemukan makna dalam kehilangan
 Menyalahkan
 Putus asa
 Perasaan bersalah
 Terluka
3) Faktor yang berhubungan
 Antisipasi kehilangan orang terdekat
 Antisipasi kehilangan hal yang bermakna (mis. Kepemilikan,
pekerjaan, status)
 Kehilangan objek oenting (mis. Kepemilikan, pekerjaan, status,
rumah, bagian tubuh)
 Kematian orang terdekat
b. Dua cita terganggu
1) Definisi : suatu gangguan yang terjadi setelah kematian orang
terdekat. Ketika oengalaman distress yang menyertai kehilangan
gagal memenuhi harapan normative dan bermanifestasi gangguan
fungsional.
2) Batasan karateristik :
 Ansietas
 Depresi
 Distress perpisahan
 Ingatan menyedihkan yang menetap
 Merindukan almarhum
 Penurunan fungsi dalam peran hidup
 Stress berlebihan
 Tidak menerima kematian
 Tingkat intimidasi/ keakraban rendah
3) Faktor yang berhubungan
 Kematian orang terdekat
 Ketidakstabilan emosional
 Kurangnya dukungan sosial
c. Risiko duka cita terganggu
1) Definisi : rentan mengalami gangguan yang terjadi setelah kematian
orang terdekat, ketika pengalaman distress yang menyertai
kehilangan gagal memenuhi harapan normative dan bermanifestasi
gangguan fungsional, yang dapat mengganggu kesehatan.
2) Batasan karateristik :
 Afek sedih
 Agitasi psikomotor
 Gangguan konsemtrasi
 Menyaahkan diri berlebihan
 Perubahan pada perilaku verbal
 Pikiran melompat
 Putus asa
3) Faktor yang berhubungan :
 Isolasi social
 Ansietas
 Gangguan fungsi social
 Kesepian
 Psikosis
 Pikiran tentang kematian yang berulang

9. Jelaskan NOC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan


berduka (klafisikasi dan indikator)!
Jawab :
Diagnose keperawatan : Duka Cita
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....x... diharapkan masalah
akan teratasi dengan kriteria hasil :
1) Resolusi Berduka
Indikator Awal Akhir
- Menyampaikan perasaan akan 2 4
penyelesaian mengenai kehilangan
- Mengekspresikan pandanngan 2 4
spiritualnya mengenai kematian
- Menyatakan fakta tentang kehilangan 2 4
- Menyatakan menerima kehilangan 2 4
- Berpartisipasi dalam merencanakan 2 4
tindakan

Diagnose keperawatan : Duka Cita Terganggu


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....x... diharapkan masalah
akan teratasi dengan kriteria hasil :
1) Resolusi Berduka
Indikator Awal Akhir
- Menyampaikan perasaan akan penyelesaian 2 4
mengenai kehilangan
- Mengekspresikan pandanngan spiritualnya 2 4
mengenai kematian
- Menyatakan fakta tentang kehilangan 2 4
- Menyatakan menerima kehilangan 2 4
- Berpartisipasi dalam merencanakan tindakan 2 4

Diagnose keperawatan : Resiko Duka Cita Terganggu


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....x... diharapkan masalah
akan teratasi dengan kriteria hasil :
1) Resolusi Berduka
Indikator Awal Akhir
- Menyampaikan perasaan akan penyelesaian 2 4
mengenai kehilangan
- Mengekspresikan pandanngan spiritualnya 2 4
mengenai kematian
- Menyatakan fakta tentang kehilangan 2 4
- Menyatakan menerima kehilangan 2 4
- Berpartisipasi dalam merencanakan tindakan 2 4

10. Jelaskan NIC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan berduka
(klafisikasi dan aktifitasnya)!
Jawab :
Diagnose NIC
Duka Cita Peningkatan Koping (52300
h. Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan
jangka pendek dan jangka oanjang yang tepat
i. Dukung pasien untuk mengidentifikasi
deskripsi yang realostik terhadap adanya
oerubahan dalam peran
j. Gunakan pendekatan yang tenang dan
memberikan jaminan
k. Dukung kesabaran dan mengembangkan suatu
hubungan
l. Dukung aktiviitas-aktivitas social dan
komunitas
m. Dukung verbalisasi perasaan, persepsi, dan
rasa takut
n. Dukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan
dan kemampuan diri

Duka Cita Konseling (5240)


Terganggu a. Bangun hubungan terapeutik yang didasarkan
pada rasa saling percaya dan saling
menghormati
b. Tunjukkan empati, kehangatan dan ketulusan
c. Dukung ekspresi perasaan
d. Bantu klien untuk mengidentifikasi masalah
atau situasi yang menyebabkan distress
e. Bantu pasien untuk mengidentifikasi kekuatan,
dan menguatkan hal tersebut
f. Dukung pengembangan keterampilan baru,
dengan tepat
g. Dukung ekspresi perasaan

Anda mungkin juga menyukai