Perubahan gaya hidup yang tidak sehat

mengikuti perubahan jaman dapat

menimbulkan beberapa penyakit. Salah satu

penyakit yang terdapat dalam sistem tubuh

manusia yang disebabkan oleh gaya hidup

tidak sehat adalah gagal ginjal. Gagal ginjal

terjadi pada sistem perkemihan yang

merupakan penyakit sistemikdimana jalur

akhir berbagai penyakit traktus urinarius dan

ginjal. Gagal ginjal terjadi ketika fungsi

regulernya tidak berjalan seperti semestinya,

ginjal tidak mampu mengangkut sampah

metaboliktubuh(Smeltzer & Bare, 2009).

Hemodialisis adalah salah satu terapi

pengganti untuk menggantikan sebagian kerja

atau fungsi ginjal dalam mengeluarkan sisa

hasil metabolisme dan kelebihan cairan serta

zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh. Di

Indonesia sendiri pasien baru yang menjalani

hemodialisis sebanyak 15.424 kasus dan

pasien yang aktif menjalani hemodialisis

adalah 6.880 kasus (Dasar, 2013). Pasien yang

menjalani hemodialisis, juga mengalami perubahan-perubahan yang sering muncul

seperti perubahan gaya hidup, konsep diri,

aktivitas sehari-hari yang mana hal itu dapat

memberikan tekanan secara psikologi yang

dapat memacu stres (Paramita & Margaretha,

2013).
Pasien dengan kondisi psikologis yang baik

dapat melakukan penyesuaian-penyesuain diri terhadap perubahan-perubahan tersebut. Pasien

membutuhkan pemahaman dan penerimaan

diri yang baik terhadap kondisinya saat ini,

penerimaan terhadap perubahan-perubahan

yang ditimbulkan karena hemodialisis.

Penerimaan bahwa kondisi saat ini tidaklah

lagi sama dengan kondisi waktu sehat atau

sebelum menjalani hemodialisis. Pasien yang

mempunyai penerimaan diri yang baik berarti

telah menyadari, memahami dan menerima apa

adanya dengan disertai keinginan dan kemampuan untuk selalu mengembangkan diri

sehingga dapat menjalani hidup dengan baik

dan penuh tanggungjawab (Paramita &

Margaretha, 2013)