Anda di halaman 1dari 44

't

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU


NOMOR 38 TAHUN 2O2O
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH DAN BANTUAN SOSIAL
PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU, PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN
HINDU NEGERI, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ATAU
KANTO R KEM ENTERIAN AGAMA KABUPATEN / KOTA/ PENYELENGGARA
TAHUN 2O2O

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU,

Menimbang a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pemberian bantuan


pemerintah dan bantuan sosial program Bimbingan
Masyarakat Hindu pada Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu,
Wilayah/Daerah perlu dibuat petunjuk teknis bantuan
pemerintah;
b bahwa pemberian bantuan pemerintah sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, disalurkan kepada penerima
bantuan agar sesuai dengan prosedur, tepat sasaran, tepat
jumlah, tepat waktu dan tePat guna;
c bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu tentang
Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Pemerintah dan
Bantuan Sosial Program Bimbingan Masyarakat Hindu Pada
Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian
Agama Kabupate n I Kota I Penyelenggara Tahun 2O2O ;

Mengingat : 1 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1982 tentang


Pemberian Bantuan kepada Perguruan Tinggi Swasta
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun t982 Nomor
66);
2 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2OO7 tentang
Pendidikan Agama dan Keagamaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 124, Tambahan
Lembaran negara Republik Indonesia Nomor a769);
3 Peraturan Pemerintah Nomor 2t Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 42,
Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor
a828);

4.Peraturan...

Kabag Organisasi, Direktur Sekretaris


Kepegawaian dan Urusan Pendidikan Hindu
Hukum Agama Hindu
v (.,
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol7 Nomor
107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6058) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol7 Nomor
107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6058);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 50 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2OL3 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OL8 Nomor
229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6267);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2Ol4 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2Ol4 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500);
8, Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2Ol9 tentang
Perguruan Tinggi Keagamaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 120, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6362);
9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 168);
10. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2Ol5 tentang
Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2Ol5 Nomor 168);
11. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2Ol8 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2Ol8 Nomor 33);
t2. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2Ol8 tentang
Penyelenggaraan Penanggulagan Bencana Dalam Keadaan
Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 34;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.OSl2OL2
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (berita Negara
Republik Indonsia Tahun 2Ol2 Nomor 1191) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17 I I PMK.OS I 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.OS|2OL2 tentang Tata
Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
14.Peraturan...

Kabag Organisasi, Direktur Direktur Sekretaris


Kepegawaian dan Urusan Pendidikan Hindu
\
Hukum
1'. p
Agama Hindu
q \n
L4. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2Ol2 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol2
Nomor 851) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2Ol9 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2Ol2
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Kementerian Agama ;
15. Peraturan Menteri Agama Nomor 56 Tahun 2014 Tentang
Pendidikan Keagamaan Hindu (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 1959).
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.OSl2OL2
tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara
llembaga;
t7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerianl Lembaga sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
l73lPMK.O1/2Ot6 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
pada Kementerian/ Lembaga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor l7ail;
18. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 21
Tahun 2Ol9 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2Ol5 tentang Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Agama (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2097);
19. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negera
Republik Indonesia Nomor 1a95);

MEMUTUSI(AN:

Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT


HINDU TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH
DAN BANTUAN SOSIAL PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT
HINDU, PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN HINDU NEGERI,
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ATAU
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/
KOTA/ PENYELENGGARA TAHUN 2O2O

KESATU Menetapkan Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Pemerintah


dan Bantuan Sosial Program Bimbingan Masyarakat Hindu
Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Atau Kantor Kementerian Agama
KabupatenlKotalPenyelenggara Tahun 2O2O sebagaimana
tercantum dalam lampiran I dan II dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA...

Kabag Organisasi, Direktur Direlctur Sekretaris


Kepegawaian dan Urusan Pendidikan Hindu
Hukum Aeama Hindu -(
+ */ \A'
"7
KEDUA Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada DIKTUM KESATU
sebagai acuan dalam pemberian bantuan pemerintah dan
bantuan Sosial pada Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu
Negeri, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Atau
Kantor Kementerian Agama KabupatenlKotalPenyelenggara
Tahun 2O2O.

KETIGA Petunjuk Teknis Bantuan sebagaimana dimaksud dalam


Diktum KESATU meliputi bantuan pemerintah Urusan Agama
Hindu, Pendidikan Hindu dan bantuan sosial, bantuan kepada
daerah yang terdampak bencana realisasinya menyesuaikan
dengan kondisi atau keadaan saat peristiwa daerah setempat.

KEEMPAT Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA


sebagai rujukan standar dasar bagi Kuasa Pengguna Anggaran
dan Pejabat Pembuat Komitmen dalam merealisasikan bantuan
pemerintah pada Bimbingan Masyarakat Hindu.

KELIMA Pemberian Bantuan Pemerintah yang diberikan oleh Perguruan


Tinggi Keagamaan Hindu Negeri, Kantor wilayah Kementerian
Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama
KabupatenlKotalPenyelenggara dapat membuat Petunjuk
Teknis sesuai dengan kebutuhan di daerah masing-masing.

KEENAM Dana Bantuan Pemerintah danf atau Bantuan Sosial ini


bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Satuan
Kerja di daerah masing-masing.

KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2t Pebruari 2O2O

Plt. DIREKTUR JENDERAL


zffiUet NGAN MASYARAKAT HINDU,

,fqyffis
iir,l '\ii*;I;+/f ,=;t Y{.
E SUTRESNA

Kabag Organisasi, Direktur Direktur Sekretaris


Kepegawaian dan Urusan Pendidikan Hindu
(
Hukum
X.
Asama Hindu
(A r ^
\#\
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN
MASYARAKAT HINDU
NOMOR 38 TAHUN 2O2O
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH
DAN BANTUAN SOSIAL PROGRAM BIMBINGAN
MASYARAKAT HINDU PERGURUAN TINGGI
KEAGAMAAN HINDU NEGERI, KANTOR
WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI
ATAU KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN/ KOTA/PEI{YELENGGARA TAHUN
2020

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH DAN BANTUAN SOSIAL


PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU PERGURUAN TINGGI
KEAGAMAAN HINDU NEGERI, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI ATAU KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/
KOTA/ PEI{YELENGGARA TAHUN 2O2O

A. LATARBELAKANG
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu di bawah Kementerian
Agama memiliki T\rgas dan Fungsi sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Ke{a
Kementerian Agama. Dalam pasal 607 disebutkan antara lain:
1) Perumusan kebijakan dibidang bimbingan Masyarakat Hindu dan
pelaksanaan kebijakan dibidang urusan agama, dan pendidikan agama dan
keagamaan Hindu;
2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang urusan agama, dan pendidikan
agama dan Keagamaan Hindu;
3) Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan pendidikan agama dan
keagamaan Hindu;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang urusan agama dan
pendidikan Hindu;
5) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang urusan agama
dan pendidikan Hindu;
6) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Hindu; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu selaku Pemerintah


memberikan apresiasi terhadap pembangunan masyarakat Hindu seutuhnya
dari segala aspek baik menyangkut peningkatan kualitas kehidupan beragama
bagi umat Hindu dan membangun sarana prasarana seperti tempat/rumah
ibadah (Pura/ kuil) serta memberikan keleluasaan dalam rangka
mengembangkan diri dan kreatilitas umat Hindu dengan segala pemberdayaan
dan peningkatan ekonomi umat Hindu. Disamping itu pelaksanaan pendidikan,
pengembangan lembaga agama dan keagamaan Hindu seperti Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Tinggi
Keagamaan Hindu yang secara riil direalisasikan dengan melaksanakan
berbagai kegiatan. Diantaranya adalah pemberian bantuan dibidang agama dan
keagamaan serta dibidang pendidikan yang mencangkup berbagai aspek.
dengan berbagai ragam/jenis/kategori bantuan, disesuaikan dengan kebutuhan
riil masyarakat bersangkutan.
Program peningkatan mutu, relevansi dan daya saing mencakup antara
lain kegiatan-kegiatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang lebih
bermutu dan berdaya guna, peningkatan mutu sarana dan prasarana sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan. Meningkatkan peran masyarakat dan
lembaga pendidikan Hindu agar dapat memberikan layanan pendidikan yang
bermutu kepada peserta didiknya. Pemberian bantuan Pemerintah dan bantuan
sosial kepada lembaga Agama dan Lembaga Keagamaan merupakan salah satu
wqiud kepedulian dan tanggungg jawab Pemerintah. Bantuan tersebut bisa
berupa barang atau sejumlah dana dan bisa juga berupa kegiatan
pelatihan/ lokakarya/ konsultasi ataupun orientasi. Bentuk bantuan tersebut
telah dilaksanakan hingga saat ini, dan mendapat tanggapan positif dari
masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut di atas dalam memberikan dan
menyalurkan bantuan pemerintah harus memenuhi tata cara/prosedur
pemberian bantuan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/ Lembaga
Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
l73lPMK.Osl2O16 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/ Lembaga dan Peraturan Menteri Agama
Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun
2019 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun
2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama. Selanjutnya
bantuan Sosial sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangaa Nomor
81/PMK.O5/2O12 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara
/Lembaga. Sebagai implementasi dan realisasi bantuan yang telah
dianggarakan pelaksanaannya perlu dibuat "Petunjuk Teknis" yang mengatur
secara teknis dan mendetil tentang substansi dan tata cara pemberian bantuan
pemerintah.
Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Pemerintah Perguruan Tinggi
Keagamaan Hindu dan Bimbingan Masyarakat Hindu memuat: Dasar Hukum
Pemberian Bantuan, Tujuan Penggunaan Bantuan, Pemberi Bantuan,
Persyaratan Penerima Bantuan, Bentuk Bantuan, Alokasi Anggaran dan Rincian
Jumlah Bantuan, Tata Kelola Pencairan Dana, penyaluran Dana Bantuan,
pertanggungjawaban Dana Bantuan, Ketentuan Perpajakan dan Sanksi.
Petunjuk Teknis ini sebagai panduan dalam rangka menerapkan prinsip
obyektif, efektif, selektif, transparan, akuntabel dan proporsional terkait
pemberian bantuan. Sebagai pedoman juga bagi organisasi penerima bantuan
dalam menggunakan dan mempertanggunglawabkan sejumlah dana/kegiatan
yang diterimanya. Pada akhirnya bermuara kepada peningkatan, pemerataan
pelayanan dan bimbingan dibidang penguatan pemberdayaan lembaga agama,
lembaga keagamaan dan bidang pendidikan.
Program Indosesia Pintar adalah bantuan berupa uang tunai dari
pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak
dan/ atau kurang mampu membiayai pendidikannya, sebagai kelanjutan dan
perluasan sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
Mengingat letak geografis kepulauan di Indonesia yang memiliki
kerawanan dengan frekuensi tinggi dalam bencana alam (gempa Bumi, Gunung
Meletus, Banjir dan lain -lain) tanpa bisa diperkirakan dan dihindari yang
mengakibatkan Bangunan Tempat Ibadah/Pura/kui1,
Sekolah/Pasraman/Kampus serta infrastruktur vital Hindu atau sarana dan
prasarana mengalami kerusakan yarlg segera menghendaki penanganan.
Karenanya hal tersebut perlu diantisipasi jika keadaan atau peristiwa bencana
terjadi.
Petunjuk Teknis ini disusun agar ada kesamaan persepsi diantara
pemberi bantuan dan pihak yang berkepentingan berkenaan dengan
pelaksanaan program bantuan dan proses pengajuan/pengusulannya. Dengan
demikian, dapat dijadikan sebagai acuan dalam persiapan, perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban bantuan.

B. DASAR HUKUM BANTUAN PEMERINTAH


1. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4769);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
e 1);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penlrrsunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OlO Nomor 152 Tambahan
l,e mbaran Negara Nomor 5178);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2Ol2 tentang Pelaksanaan
Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013
tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (lrmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 229,
Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 6267);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2OL4 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
8. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Kementerian Agama
(l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 33);
10. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana Dalam Keadaan Tertentu;
1 1 . Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8l/PMK.OS l2ol2 tentang Belanja
Bantuan Sosial pada Kementerian Negara /Lembaga;
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2OL2 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama sebagaimana
tetah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 19 tahun 2Ol9
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun
2Ol2 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama;
13. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 tahun 2014 tentang Pejabat
Perbendaharaan Negara pada Kementerian Agama (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1740) sebagaimana telah diubah dengan
Peratural Menteri Agama Nomor 43 tahun 20 16 tentang Perubaharr atas
Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2Ol4 tentang Pejabat
Perbendaharaan Negara pada Kementerian Agama (Berita Negara Republik
Indonesia 2016 Nomor 2098;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Pendidikan
Keagamaan Hindu (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1959);
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor l73IPMK.OS l2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.OS/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/ Lembaga;
16. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Agama sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2019 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun
2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama;
17. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Agama Republik Indonesia;
18. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 66 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja
Pembina/Penanggungjawab dan Pemeringkatan Kementerian/
Lembaga, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota Dalam
Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata
Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor l78lPMK.O5l2Ol8 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata
Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78|PMK.O212019 tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2020.

C. TUJUAN BANTUAN PEMERINTAH

a. Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah pada Direktorat Jenderal


Bimbingan Masyarakat Hindu disusun dengan tujuan:
1. Sebagai pedoman bagi:
a) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyaralat Hindu dalam
menentukan, menetapkan, dan menyalurkan Bantuan
Pemerintah.
b) ,Kanwil Urusan Agama Hindu dan Pendidikan Hindu; Satuan
kerja dilingkungan Kementerian Agama yang bertanggung jawab
melaksanakan Program Ditjen Bimas Hindu;
c) Aparat Pengawas yang berwenang dalam rangka melaksanakan
pengawasan dan pemeriksaan; dan
d) Lembaga/Kelompok Masyarakat/Satuan Pendidikan/ perorangan
sebagai Penerima bantuan pemerintah.
2. Agar Bantuan pemerintah yang disalurkan oleh Ditjen Bimas Hindu
dan Satuan keda dilingkungan Kementerian Agama yang
bertanggung jawab melaksanakan Program Ditjen Bimas Hindu dapat
disalurkan secara akuntabel dan transparansi serta terhindar dari
penyimpangan.

b. Tujuan pemberian bantuan pemerintah untuk masing-masing jenis


bantuan adalah:
1. Bantuan Pemberian Penghargaan
Pemberian penghargaan dalam rangka memberikan apresiasi
terhadap prestasi dan keunggulan tertentu yang diberikan
Pemerintah pada perorangan atau kelompok masyarakat.
2 Bantuan Beasiswa
Bantuan beasiswa dalam rangka meningkatkan akses masyarakat
terhadap pendidikan keagamaan dan meningkatkan kompetensi
tenaga pendidik.
3. Bantuan Operasional
Bantuan operasional dalam rangka menunjang pelaksanaan
operasional lembaga- agama dan lembaga keagamaj, kelompok
masyarakat, dan lembaga pendidikan agama dan lemblga
pendidikan keagamaan.
4. Tunjangan Profesi Guru dan tunjangan lainnya
Tunjangan Profesi Guru
meningkatkan kompetensi .dan tunjangan lainnya dalam rangka
tenaga pendidik ag"-" dan tenLga
pendidik keagamaan, serta penyuluh
_ Bantuan Rehabilitasi/pembangunan agama.
5. Gedung/Bangunan
Bantuan Rehabititasi/pembangunan Gedung/Bangunan dalam
rangka menyediakan fasilitas layanan agama, lemba-ga agama dan
lembaga keagamaan, lembaga pendidikan agarna dan pindidikan
keagamaan.
6. Bantuan sarana prasarana
Bantuan scrrana menyediakan fasilitas sarana dan prasarana
lembaga agama dan keagamaan, layanan ibadah, pendidikln
d;;;
dan pendidikan keagamaan untuk operasionai gedung. e."T;"r,
Prasarana dalam rangka menyediakan seperangkat ilat untuk
terselenggaranya layanan keagamaan dan -penyelergg*"-
pendidikan agama dan keagamaan.
7. Bantuan Terdampak Bencana
e Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimburkan akibat
bencana pada suatu wilayah dan kurun ,iaktu tertent" yu";
dapat berupa kematian,,luka, sakit, jiwa terancam, hilangnyi
rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan
gangguan kegiatan masyarakat.
o Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yurrg *"*.dui
pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek
pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah
pascabencana.
o Rekonstruksi addah pembangunan kembali semua prasarana
dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencan", t"it paJ"
tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan a"*.".,
utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan keagamaan,
perekonomian, pendidkan, sosial dan budaya, tegaknya hukum
dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam
segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah
pascabencana.

c. BANTUAN SOSIAL:
Belanja barrtuan sosial adalah pengeluaran berupa trransfer uang, barang,
atau jasa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat/Daerah kepada masyarakat
meningkatkan kemampuan Ekonomi dan/atau guna melindungi masyarakat
dari kemungkinan terjadinya Resiko Sosial, meningkatkan kemampuan
Ekonomi dan/atau ke sej ahteraan masyarakat.

Resiko sosial adalah Kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan


potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh masyarakat
individual, keluarga,kelompok dan atau masyarakat sebagai dampak krisis
sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam dan bencana alam yaog
jika tidak diberikarr belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk aan tiaat<
dapat hidup dalam kondisi wajar.

1. Bantuan Sosia1 dipergu.nakal untuk:


- Bantuan Program Indonesia Pintar Yaitu pemberian bantuan tunai kepada
anak usia sekolah yang berasal dari keluarga kurang mErmpu: :
a. PIP Tingkat Adi, Madya dan Utama Widya pasraman;
b. Bantuan Program Indonesia Pintar Kuliah;
c. Bantuan Beasiswa Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidik Misi);
d. Beasiswa Mahaswa Miskin
- Rehabilitasi Sosia-l;
- Perlindungan Sosial
- Pemberdayaan Sosial;
- Jaminan sosial;
- Penarrggularrgan kemiskinan; dan
- Penanggulanganbencana
2. Bantuan Operasional Sekolah.

D. Tujuan Penggunaan Bantuan Pemerintah bantuan Sosial Pada Program


Bimbingan Masyarakat Hindu
1. Bantuan Pemberian Penghargaan:
Penggunaan bantuan penghargaan untuk:
a. Penghargaan Kepada Mahasiswa dan Dosen penelitian Kompetitif yang
terdiri atas:
- Kegiatan: FGD (Focus Group Discussion) dan RDK (Rapat Dalam
Kantor Di luar Jam Kerja);
- Perjalanan Dinas dengan Surat perjalana-n Dinas yang dikeluarkan
oleh lembaga IVIKH;
- Biaya Transport sesuai Standar Biaya Umum (SBU) tetapi tidak
boleh dipergunakan untuk sewa kendaraan;
- Honor Responden / Informan;
- Biaya pendukung penelitian;dan
- Ketika obyek penelitiannya melibatkan anak-anak (contoh: sanggar
tari) boleh dipergunakan untuk memberikan cinderamata den-gan
syarat disertai data dukung dan sesuai dengan Standar Biaya
Umum.
b. Bantuan penghargaan pemenang lomba penggunaannya diserahkan
sepenuhnya kepada penerima penghargaan.

2. Bantuan Beasiswa
Penggunaan Bantuan Beasiswa untuk:
a) Membayar SPP/uang semester;
b) Membayar SKS;
c) Membayarmatrikulasi;
d) Membeli bahan pakai habis untuk kebutuhan pendidikan;
e) Fotokopi bahan belajar;
f) Biaya Tranportasi;
C) Biaya Hidup;
h) Biaya Ujian;
i) Biaya Sidang;
j) Biaya Buku Penunjang;
k) Membayarwisuda/yudisium;
l) Biaya Upanayana dan Samawartana; dan
m) Biaya Bimbingan ujian skripsi/ thesis/ disertasi
3. Tunjangan Profesi:
Bantuan T\rnjangan Profesi dalam bentuk uang digunakan untuk
membayar:
) Tunjangan Penyuluh Non PNS;
F Tunjangan Profesi Guru Non PNS;
! Insentif Guru Non PNS;
F T\rnjangan Profesi Dosen Non PNS;dan
D T\rnjangan Fungsional Dosen Non PNS.

4. Bantuan Operasional
BOP Pendidikan :
a. Bantuan Operasional Lembaga Pendidikan Tinggi Keagamaan
untuk:
) Honor Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
D Honor Panitia kegiatan;
) Jasa profesi narasumber yang bukan berasal dari Ditjen
Bimas Hindu;
D Peg'alanan/ uang saku/ penginapan;
) Biaya air, listrik dan telepon/Wifi;
F Konsumsi rapat;
D Belanja sewa;
F Belaja bahan;
) Honor petugas keamanan dan /atau kebersihan;dan
) Honor pengurus lembaga;

b. Bantuan Operasional Yayasan Pendidikan Tinggi Keagamaan


untuk:
) Honor Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
F Honor Panitia kegiatan;
D Jasa profesi narasumber yang bukan berasal dari Ditjen
Bimas Hindu;
) Pe{alanan/ uang saku/ penginapan;
F Biaya air, listrik dan telepon/Wifi;
) Konsumsi rapat;
) Belanja sewa;
) Belaja bahan;
) Honor petugas keamanan dan / atau kebersihan;dan
D Honor pengurus lembaga.

c. Bantuan Operasional Lembaga Pendidikan Keagamaan Dasar


dan Menengah untuk :
F Honor Tenaga Pendidik dan Tenaga ;
F Honor Panitia kegiatan;
F Jasa profesi narasumber yang bukan berasal dari D;itjen
Bimas Hindu;
) Perjalanan/uang saku/ penginapan;
) Biaya air, listrik dan telepon/Wifi;
F Konsumsi rapat;
F Belanja sewa;
) Belaja bahan;dan
F Honor Penjaga Sekolah, Petugas kebersihan, dan petugas
Asram.
d. Bantuan Terdampak Bencana untuk:
) Rehabilitasi;
) Rekonstruksi;
D Memulihkan atau memperbaiki kembali bangun rumah
ibadah yang rusak;
) Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang kena bencana
berupa sandang, pangan, papan dan kesehatan;dan
) Memberikan pembinaan, semangat, menciptakan suasana
damai dan tentram kepada masyarakat.
e. Penggunaan Bantuan Program Indonesia pintar:
- Pembelian buku dan alat tulis
- Pembelian Pakaian / seragam dan alat perlengkapan sekola-h.
- Biaya transportasi ke sekola-h.
- Uang saku siswa/Iuran bulanan Siswa
- Biaya kursus/Les tambahan
- Keperluan lain yang berkaitan dengan kebutuhan pendidikan di
Pasraman.
- Untuk makanan Suplemen daya tahan tubuh.
f. Bantuan Penjaminan Mutu Sekolah Minggu/pasraman
Dipergunakan untuk:
- Pela-ksanaan FGD
- Peningkatan Mutu Sekolah/pasraman.
- Kegiatan USBN.
- PersiapanAkreditasi.

Bantuar Operasional Sekolah (BOS) Tk. Adi, Madya dan Utama Widya
Pasraman.
Bantuan Operasional Sekolah adalah program pemerintah yang pada
dasamya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasiorrlrl- rro.,
p"1_":yl]1 bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program
wajib belajar.
BOS digunakan untuk
- Pengadaan alat tulis sekolah.
- Pengadaan alat habis pakai.
- Pengadaal bahan habis pakai.
- Pengadaan buku pelajaran/Buku penunjang/ Buku Referensi
- Pemeliharaaal dan perbaikan ringan sarana/prasarana sekolah
- Layanan daya dan jasa lainnya.
- Penyelenggaraan evaluasi pembelajaran.
- Penyelenggaraan kegiatan pembinaan siswa/extra kurikuler dan
intra kurikuler.
- Kegiatan penerimaan siswa Baru.
- Pengembangan Profesi guru dan tenaga pendidikan
- Pengembangan website sekolah
- Biaya Asuransi keamanan dan keselamatan sekolah
- Penyusunan dan Laporan.

Penggunaan Bantuan Operasional Urusan Agama Hindu :


a. BOP Simakrama untuk:
Bimas Hindu;

b. Bantuan operasional kepada Usaha Kecil/Kelompok wira


Usaha Keagamaan Hindu
) Belanja bibit ternak;
F Belanja bibit Pertanian;
F Belanja pakan ternak;
) Sarana upacar/upakara keagamaan;
F Belanja pupuk;
F Belanja obat dan vitamin;
F Biaya pembuatan kandang;
) Biaya pemeliharaan kandanglahan;
F Honor dan jasa profesi penyuluhan;
F Konsumsi;
F Transport;
F Penggunaan bantuan diatas disesuaikan dengan kondisi
masing-masing penerima bantuan.

c. Bantuan Kelompok Kerja untuk:

c. Penerbitan Majalah untuk:

d. Badan Penyiaran Hindu untuk:


e. Tata Kelola Rumah Ibadah untuk:

f. Bantuan Lembaga Agama dan Keagamaan untuk:

Bimas Hindu;

g. Desa Binaan Kerukunan Intern

M asyarakat, Pemu da/ Wanita

dan terluar)
h. Kelompok Binaan penyuluh

2.5. Bantuan Rehabilitasi dan/atau Pembangunan


Gedung/Bangunan:

a. Pendidikan Hindu
Penggunaan bantuan Rehabilitasi dan/atau pembangunan
gedung/ Bangunan untuk:

b. Urusan Agama Hindu terdiri atas:


l. Rehab/pembangunan rumah ibadah untuk;
F Membangun pelinggih;
F Membangun penyengker lpagar dan candi fgapura;
F Membangun bale (kulkul, gong, pawedan,
pesamuan/ serbaguna, dapur (pewaregan);
! Membangun tempat suci Hindu lainnya (local genius);
) Membangun sanitasi;
) Membangun lahan parkir;
) Membangun perpustakaan;
D Membangun bale pesandekan pinandita/pandita; dan
F Membangun pelataran pura.
2. Rehabilitasi/ pembangunan gedung lembaga agama dan
keagamaan untuk:
) Membangun/rehabilitasi kantor sekretariat;
D Membangun/rehabilitasi gedung yayasan;
D Upah pekerja bangunan;
> Upah konsultan/ perencana/ pengawas;
(untuk pembangunan yang bersifat komplek);
F Biaya surat ijin membangun; dan
D Belanja sewa (untuk pelaksanaan secara swakelola).

3. Bantuan Terdampak Bencana untuk:


Rehabilitasi kantor Gedung yang rusak Ringan;
Rekonstruksi Gedung yang rusak berat.
Rehabilitasi/pembangunan Rumah ibadah
Pengadaan sandang, pangan, papan, kesehatan
pengadaan sarana dan prasarana;
honor dan jasa profesi ;
biaya rapat;
transport;
lconszmsi; dan
Penggunaan bantuan diatas menyesuaikan dengan
kondisi masing-masing penerima bantuan.

2.6. Bantuan Sarana Prasarana


Tujuan penggunaan bantuan Sarana prasarana untuk:
) Pengadaan Sarana Prasarana Ibadah dalam bentuk uang
digunakan untuk:
- Wastra, tedung, uang kepeng, senjata dewata nawa sanga,
umbul-umbul, pakaian tari keagamaan, dan sarana lain
yang menunjang kegiatan upacara keagamaan Hindu.

F Pengadaan Sarana prasarana Ibadah dalam bentuk barang:


- Siwa karana, wayang kulit, gender wayang, barong, *""-t.",
genta, gamelan keagamaan Hindu, tedung, uang
-sarana
kepeng, senjata dewata nawa sanga, umbul_umbul, pakaiai
tari keagamaan, pakaian rohaniwan Hindu, dan sarana lain
yang menunjang kegiatan upacara keagamaan Hindu.
- Kalender Agama Hindu, kitab suci, kitab susastra Hindu.
) Pengadaan Sarana prasarana pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan dalam bentuk media pembelajaran,
perlengkapan / peralatan ruang asrama, perlengkapan /
peralatan ruang kelas, dan sarana penunjang pendidikan
lainnya untuk:
- Beli Tanah dan gedung;
- Pengadaan Kendaraan Oprasional Bermotor (roda 2, 4
atau l,ebih);
- Perlengkapan / Peralatan Laboratorium;
- Beli Ac;
- Beli lemari;
- Beli laptop;
- Beli meja, kursi
- Beli Infokus
- Beli alat musik (modern/ tradisional);
- Beli mesin foto copy;
- Wifu
- Papan tulis; dan
- Camera drown, CCTV, Video.
E. PEMBERI BANTUAN PEMERINTAH DAN BANTUAN SOSIAL

Bantuan Pemerintah pada Program Bimbingan Masyarakat Hindu dapat


diberikan oleh Satuan Kerja yang tersedia anggaran bantuan yaitu:
1. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu.
2. Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri.
3. Kantor Wilayah Kementerian Agama/Kabid/pembimbing Masyarakat
Hindu.
4. Kantor Kementerian Agama Kabupaten atau Kota/ Kepala seksi/
Penyelenggara Bimbingan Masyarakat Hindu.

F. PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH DAN BANTUAN


SOSIAL:
1. Persyaratan Umum
1) Surat Permohonan ditujukan kepada Kepala Kantor
Kab/Kota/wilayah Kementerian Agama/Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia;
2) Proposal permohonan bantuan yang minimal memuat latar belakang
permasalahan, identitas pemohon bantuan, tujuan penggunaan
bantuan, jumlah bantuan/bentuk bantuan yang diminta. lkecuali
Bantuan Penghargaan, Bantuan Beasiswa dan Bantuan T\rniangan
Profesi, Insentif Guru Non pNS, penyuluh Non pNS).
3) Fotokopi Rekening Bank yang masih aktif, dibuktikan dengan surat
keterangan dari Bank (khusus Bantuan pemerintah dalam bentuk
uang).
4) Rencana Anggaran Biaya (Kecuali permohonan bantuan dalam
bentuk barang).
5) Peryaratan Penerima Bantuan Terdampak Bencana
a. Urusan Agama Hindu
) Surat permohonan dari pengurus lembaga keagamaan Hindu
(PHDI, WHDI, PERADAH, LPDG, POKJALUH) , Masyarakat
kelompok masyarakat Hindu;
I
F Rencana Anggaran Belanja;
) Susunan pengurus lembaga keagamaan Hindu, masyarakat/
kelompok masyarakat Hindu;
Kankemenagl Penyelenggara / parisada setempat; dan

b. Pendidikan Hindu
keagamaan Hindu (Pasraman/ Sekolah/Kampus).

kelompok masyarakat Hindu;

Kankemenag/Penyelenggara / parisada setempat; dan

2 Khusus
NAMA PERSYARATAN KHUSUS
NO JENIS BANTUAN
BANTUAN
1 PENGHARGAAN a. Penelitian l- Usulan/proposal dari dosen
Kompetitif i PNS dan dosen Non PNS
Dosen pada PTKH telah diketahui
Individual oleh LPM/Pejabat pada
Untuk PTKH;
Penguatan - Fotokopi SK sebagai dosen
Prodi Dalam berkualifikasi pendidik S2
Negeri terdiri bagi Dosen, dan
atas: berkualifikasi pendidik S3
l.Penelitian bagi peneliti hibah doktor;
Kompetitif - Fotokopi SK Penetapan
Dosen 32. jabatan fungsional dosen;
- Surat pernyataan kesediaan
2.Penelitian melaksanakan penelitian;
Kompetitif - Surat pernyataan bahwa
Hibah dosen telah memiliki
Doktor. NIDN/NIDK; dan
- Surat pernyataan tidak
melakukan plagiat atas
penulisan penelitian.
b. Penelitian Usulan/proposal dari dosen
Kompetitif PNS dan dosen Non PNS
Kelompok pada PTKH telah diketahui
Dosen oleh LPM/Pejabat pada
untuk Perti;
Penguatan Fotokopi SK sebagai dosen
Prodi berkualifikasi doktor bagi
Dalam Ketua Tim dan Fotokopi SK
Negeri. dosen bagi anggota
l.Penelitian berkualifikasi minimal
Kompetitif magister;
Kelompok Fotokopi SK Penetapan
Mahasiswa jabatan fungsional dosen
s1. baik Ketua sampai Anggota
2.Penelitian dengan jabatan fungsional
Kompetitif minimal Lektor (III/c);
Kelompok Surat pernyataan kesediaan
Mahasiswa melaksanakan penelitian;
s2. Surat pernyataan bahwa
3.Penelitian dosen telah memiliki
Kompetitif NIDN/NIDK;
Kelompok Surat pernyataan tidak
Dosen melakukan plagiat atas
4.Penelitian penulisan penelitian;
Kompetitif
Kerjasama
Perguruan
Tinggi.

Penelitian - Usulan/proposal dari


Kompetitif Mahasiswa telah diketahui
Kelompok oleh Ketua Perti
Mahasiswa S 1- lKajur lKaprodi;
S2 - Fotokopi Kartu
Mahasiswa/KTM aktif.
- Fotokopi KTP;
- Surat pernyataan kesediaan
melaksanakan penelitian;
- Surat keterangan dari PTKH
bahwa Ketua Tim Peneliti
adalah Mahasiswa minimal
semester IV untuk peneliti
mahasiswa S 1, dan minimal
semester II untuk peneliti
mahasiswa 52 diketahui
oleh pejabat PTKH; dan
- Surat pernyataan tidak
melakukan plagiat atas
penulisan penelitian.

Penelitian - Usulan/proposal dari dosen


Kompetitif PNS dan /dosen Non pNS
Kelompok pada PTKH telah diketahui
Dosen oleh LPM/Pejabat pada
Perti;
- Fotokopi SK dosen untuk
Ketua Tim minimal
berkualifikasi Doktor dan
Anggota minimal
berkualifikasi Akademik
Magister;
- Fotokopi SK Penetapan
jabatan fungsional dosen
baik Ketua maupun Anggota
minimal Lektor (III/c);
- Surat pernyataan bersedia
melaksanakan penelitian;
- Surat telah
memiliki NIDN/NIDK.
- Surat pernyataan tidak
melakukan plagiat; dan
- Fotokopi KTP Ketua dan
Anggota Tim.
Penelitian - Usulan/proposal dari dosen
Kompetitif PNS dan /dosen Non PNS
Kerjasama pada PTKH telah diketahui
Dosen dengan oleh LPM/Pejabat pada
Perguruan Perti;
Tinggi - Fotokopi SK dosen untuk
Ketua Tim minimal
berkualifikasi Doktor dan
Anggota minimal
berkualifikasi Akademik
Magister;
- Fotokopi SK Penetapan
jabatan fungsional dosen
baik Ketua maupun Anggota
minimal Lektor (IIIlc).
- Surat pernyataan bersedia
melaksanakan penelitian;
- Surat pernyataan telah
memiliki NIDN/NIDK;
- Surat pernyataan tidak
melakukan plagiat;
- Fotokopi nomor rekening
Bank Ketua Tim; dan
- Fotokopi KTP Ketua dan
Tim.
Penghargaan Usulan pemenang lomba
Pemenang dari dewan juri yang disertai
Lomba Temu dengan hasil ketetapan
Karya Ilmiah dewan juri; dan
(rKr) SK PPK tentang penetapan
penerimaan bantuan
penghargaan.

2 BANTUAN Beasiswa S1 1. Mengajukan permohonan


BEASISWA dan 52 bagi bantuan beasiswa 51
Guru Agama dan/atau 52 kepada
Hindu Non PNS Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat
Hindu;
. Melampirkan SK mengajar
sebagai guru agama Hindu
pada sekolah/pasraman yang
ditetapkan oleh ketua
yayasan tempat ybs.
mengajar/kepala sekolah/
ketua Pasraman/Pemerintah
Daerah
3. Melampirkan surat
keterangan masih aktif
mengajar dari kepala
sekolah/ ketua Pasraman.
4. Melampirkan fotocopy Kartu
Tanda Mahasiswa (KTM);
5. Melampirkan pernyataan
belum pernah menerima
beasiswa dari instansi lain.
6. Melampirkan surat
keterangan kuliah dari
perguralan tinggi penerima
bantuan;
Studi Studi Pendalaman A5rur Weda
Pendalaman (Baru):
Ayur Weda ke - Surat pernyataan bersedia
India Bagi sebagai dosen;
Calon Dosen - Surat permohonan/usulan
mengikuti studi
pendalaman;
- Fotokopi ijazah
SMU/sederajat;
- Fotokopi KTP/KK
- Surat Pernyataan tidak
menerima beasiswa dari
instansi lain;
- Surat pernyataan
kesanggupan
mengembalikan dana
pendidikan, jika tidak dapat
menyelesaikan studi, kecuali
dalam keadaan sakit; dan
- Lulus seleksi.

Studi Pendalaman Ayur Weda


(Lanjutan):
- Laporan Perkembangan
Studi.
- Surat Pernyataan masih
aktif dari perguruan tempat
studi.
- Maksimal beasiswa
diberikan 5,5 Tahun atau 11
semester.
Studi Studi Pendalaman Bahasa
Pendalaman Sansekerta (Baru):
Bahasa - Surat pernyataan bersedia
Sansekerta Ke sebagai dosen;
India Bagi - Surat permohonan/usulan
Calon Dosen mengikuti studi
pendalaman;
- Fotokopi ijazah
SMU/sederajat;
Fotokopi KTP/KK;
Surat pernyataan
kesanggupan;
mengembalikan dana
pendidikan, jika tidak dapat
menyelesaikan studi, kecuali
dalam keadaan sakit;
Lulus seleksi; dan
Rekomendasi PTKH yang
membutuhkan kelulusanya.

Studi Pendalaman Bahasa


Sansekerta (Lanjutan) :
- Laporan Perkembangan Studi;
- Surat Pernyataan masih
aktif dari perguruan tempat
studi; dan
- Maksimal beasiswa
diberikan 5,5 Tahun atau 11
semester.

Beasiswa Permohonan usulan nama


Prestasi mahasiswa dari PTKH;
Akademik pada Fotokopi IPK terakhir
Perguruan mahasiswa minimal 3,0 1 ;
Tinggi Surat keterangan dari Ketua
Keagamaan PTKH bahwa nama-nama
Hindu Swasta yang diusulkan berprestasi.
Fotokopi KTP; dan
Fotolcopi Kartu Mahasiswa.
Beasiswa Strata Permohonan usulan yang
Dua (S2) bagi bersangkutan untuk
Mahasiswa beasiswa 52 bagi lulusan S1
Lulusan dengan kategori qtmlaude.
Program Strata Bukti Pendaftaran
Satu (S 1) Kuliah/Surat Keterangan
Dengan Kuliah dari Perguruan Tinggi
Kategori tempat kuliah;
Cumlaude pada Fotokopi ijazah dan
Perguruan transkrip nilai dengan
Tinggi predikat qtmlaudel terpuji;
Keagamaan Melampirkan surat
Hindu pernyataan siap mengabdi
sebagai dosen pada
PTKH/Dosen Agama pada
PTU bermeteria Rp. 6000;
Fotokopi KTP;
Rekomendasi oleh lembaga
PTKH atau PTU.
Akreditasi Institusi Minimal
oB'.
Beasiswa Strata Surat Keterangan Kuliah
2 Bagi Calon dari Perguruan Tinggi
Dosen tempat kuliah;
Rekomendasi dari Direktur
Pasca Sarjana yang diikuti.
Fotokopi Kartu Mahasiswa;
Fotokopi SK sebagai tenaga
pengajar di PTKH dan atau
tenaga pengajar Agama
Hindu pada PTU; dan
Jadwal perkuliahan.

Bantuan - Surat Keterangan studi dari


Beasiswa Perguruan Tinggi tempat
Program Doktor Studi Rekomendasi dari
(S3) bagi Dosen Direktur Pasca Sarjana
pada Perguruan tempat studi;
Tinggi - Fotokopi Kartu Mahasiswa;
Keagamaan - Fotokopi SK sebagai dosen
Hindu Dan pada PTKH;
Dosen Agama - Fotocopi SK sebagai dosen
Hindu pada tetap pada PTU Untuk Dosen
Perguruan agama Hindu;
Tinggi Umum: - Jadwal perkuliahan.
l.Beasiswa - Khusus Beasiswa lanjutan
Program Doktor melampirkan Laporan
S3 Perkembangan Studi;
2.Beasiswa
Program Doktor
S3 Lanjutan
3.Beasiswa
Penyelesaian
Studi 53 Doktor
Program Siswa yang mengikuti
Indonesia pendidikan pada Pasraman
Pintar Formal Tk Adi
/Madyama/Utama Widya
Pasraman yang sudah
mendapat izin operasional
dari Ditjen Bimas Hindu;
Siswa Pasraman Formal
Pemegang Kartu lndonesia
Pintar (KIP) dan/atau siswa
yang berasal dari keluarga
perlindungan sosial /Kartu
Keluarga Sejahtera
(KPS/KKS) dan/ataupeserta
Program Keluarga Harapan
(PKH);
Siswa Pasraman Formal dari
Keluarga Kurang Mampu
atau ditetapkan sebagai
penerima manfaat BSM/PIP
atau Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM) atau Surat
Keterangan Keluarga Miskin
(SKKM) dari
Kelurahan/Desa, yang
berasal dari Panti
Sosial/panti Asuhan yang
dikelola oleh Kementerian
Sosial dibuktikan dengan
Surat Keterangan dari Panti
Sosial/Panti Asuhan;
Siswa yang mengikuti
pendidikan Pasraman
Formal yang berasal dari
Keluarga tidak mampu yang
yang menjadi korban
musibah bencana Alam
dibuktikan dengan surat
Surat Keterangan dari
Kelurahan / Desa/ sekolah
dengan kriteria:
o Berada di Asrama/
Pasraman;
o Mengalami kelainan fisik;
o Yatim dan/atau piatu;
Bagi anak usia sekolah (6-21
tahun) pemegang KIP yang
tidak terdaftar di Pasraman
Formal (putus sekolah)
untuk mendapatkan
manfaat Program Indonesia
Pintar harus mendaftarkan
diri kembali ke sekolah
sebelum menerima manfaat.

Program Usia paling tinggi pada saat


Indonesia mendaftar adalah 21 tahun.
Pintar Kuliah Tidak mampu secara
ekonomi dengan kriteria:
o Siswa penerima Beasiswa
adalah siswa miskin.
o Pemegang Kartu
Indonesia Pintar (KIP)
atau sejenisnya.
o Pendapatan kotor
gabungan orang tua/wali
(suami/istri) sebesar-
besarnya Rp 3.000.000,00
perbulan. Untuk
pekerjaan non formal/
informal pendapatan
yang dimaksud adalah
rata-rata penghasilan per
bulan dalam satu tahun
terakhir; dan atau
o Pendapatan kotor
gabungan orang tua/ wali
dibagi jumlah anggota
keluarga sebesar-
besarnya Rp 750.000,00
setiap bulannya;
Pendidikan orang tual
wali setinggi-tingginya 51
(Strata 1) atau Diploma 4.
Berpotensi akademik baik
berdasarkan rekomendasi
kepala sekolah.

3 TUNJANGAN T\rnjangan Fotokopi Sertifikat


PROFESI Profesi Guru Pendidik.
Non PNS Telah memiliki Nomor
Registrasi Guru;
Melampirkan Surat
Keterangan Melaksanakan
T\rgas (SKMT) dari Kepala
Sekolah tempat mengajar;
dan
Melampirkan Surat
Keterangan Beban Kerja
Mengajar (SKBK) minimal
24 jam per minggu dari
Kakan Kemenag
lKabid lPembimas.
Insentif Guru Fotokopi SK Pengangkatan
Non PNS Guru Bukan Pegawai Negeri
Sipil (GBPNS) dari
Walikota I Bupati I Kepala
Sekolah/Yayasan; dan
Melampirkan Surat
Keterangan Melaksanakan
T\rsas (SKMT).
T\rnjangan Fotokopi SK sebagai dosen
Profesi Dosen pada Perguruan Tinggi
Non PNS Keagamaan Hindu Swasta
(PTKHS);
Surat keterangan aktif
mengajar oleh lembaga
PTKHS;
Surat keterangan Ketua
PTKHS yang menyatakan
bahwa dosen telah mengajar
minimal 12 SKS'
Fotokopi sertifiiat Pendidik
Dosen;dan
Laporan beban kerja dosen
yang sudah dinilai oleh
Asesor.
Bantuan Fotokopi SK sebagai dosen
T\rnjangan pada Perguruan Tinggi
Fungsional Keagamaan Hindu Swasta
Dosen Non PNS (PTKHS);
Fotokopi penetapan jabatan
fungsional;
Fotokopi SK Inpassing
Dosen;
Surat keterangan aktif
mengajar oleh lembaga
PTKHS; dan
Laporan kinerja dosen.
T\rnjangan Laporan kegiatan
Penyuluh Non penyuluharl per bulan;
PNS Melampirkan Program kerja
penyuluhan; dan
Mempunyai wilayah binaan
trenYuluhan
4 BANTUAN
OPERASIONAL

Bantuan Fotokopi Tanda Daftar


Operasional Lembaga dari Direktorat
Lembaga Jenderal Bimbingan
Pendidikan Masyarakat Hindu;
Agamal Melampirkan Rekomendasi/
Keagamaan verifikasi dari Kantor
Wilayah Kementerian
AgamalPembimas
Hindu/Kabid Hindu/Kantor
Kementerian
Agama/Penyelenggara
setempat; dan
Akta Pendirian/SK ljin
Pendirian dan Oprasional;
dan
Program Keria.
Bantuan Foto copi SK KKG/MGMP
Operasional dari Pejabat yang berwenang
KKG/MGMP Program Kerja;
Melampirkan
Rekomendasi/Verifikasi dari
Kantor Kementerian Agama
setempat; dan
Fotokopi Tanda Daftar
Lembaga.
Bantuan - Fotokopi SK Pokjaluh dari
Operasional Pejabat yang berwenang;
Kelompok Keria - Melampirkan Rekomendasi
Penyuluh dari Kantor Wilayah
(POKJALUH) Kementerian Agama
/Pembimas Hindu /Kabid
Hindu/Kantor Kementerian
Agama/Penyelenggara
setempat;
- Program Kerja;
- Fotokopi Tanda Daftar
Lembaga dari Direktorat
Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu;
Bantuan - Fotokopi Tanda Daftar
Simakrama Lembaga dari Direktorat
Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu;
- Melampirkan Rekomendasi
dari Kantor Wilayah
Kementerian Agama
/Pembimas Hindu /Kabid
Hindu/Kantor Kementerian
Agama I Penyelenggara
setempat;
- Susunan Pengurus; dan
- Program Kerja.
Bantuan Fotokopi Tanda Daftar
Operasional Lembaga dari Direktorat
Lembaga Jenderal Bimbingan
Agama dan Masyarakat Hindu;
Keagamaan Melampirkan Rekomendasi
Hindu, dari Kantor Wilayah
Yayasan/ Kementerian Agamal
Sanggar Pembimas Hindu/ Kabid
Hindu /Kantor Kementerian
Agama/Penyelenggara
setempat ;
Akta Pendirian.
Kecuali Sanggar;
AD/ART;
Program Kerja;dan
Struktur Pengurus.
Bantuan Memiliki ISSN;
Operasional Susunan Dewan Redaksi;
Pengelola Tanda Daftar Lembaga dari
Majalah Direktorat Jenderal
Keagamaan Bimbingan Masyarakat
Hindu Hindu Kementerian Agama
RI;
Melampirkan Rekomendasi
dari Kantor Wilayah/Kantor
Kementerian Agama
setempat; dan
Program Kerja.
Bantuan - SK Pembentukan BPH dari
Operasional Lembaga/Instansi yang
Badan berwenang;
Penyiaran - Susunan Pengurus;
Hindu - Program kerja;
- Fotokopi Tanda Daftar
Lembaga dari Direktorat
Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu
Kementerian Agama RI; dan
- Rekomendasidari Kantor
Wilayah/Kantor
Kementerian Agama
setempat.
Bantuan Tata Susunan Pengurus;
Kelola Rumah Tanda Daftar Rumah Ibadah
Ibadah dari Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat
Hindu Kementerian Agama
RI; dan
Melampirkan Rekomendasi
dari Kantor Wilayah/
Pembimas Hindu/Kabid
Hindu/Kantor Kementerian
Agama /Penyelenggar
setempat;
Unit Pengelola Keuangan I
Kegiatan untuk bantuan
diatas 500 juta
Bantuan SK Pembentukan
Lembaga Pembentukan LPM dari
Pengembangan Lembaga/Instansi yang
Penjaminan berwenang; dan
Mutu Susunan Unit Pengelola.
Perguruan Program kerja;
Tinggi
Keagamaan
Hindu Swasta
Bantuan Usulan/proposal dari
Pengembangan PTKHS;
Perguruan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Tinggi Pengembangan Perguruan
Keagamaan Tinggi Keagamaan Hindu.
Hindu
Bantuan - Usulan/Permohonan dari
Pengabdian Perguruan Tinggi
Masyarakat Keagamaan Hindu Swasta
Bagi PTKH (PTKHS);
Swasta - Kerangka acuan kerja (KAK)
pengabdian masyarakat;
- Laporan Akademik PTKHS.
- Fotokopi izin
penyelenggaraan Prodi; dan
SK penetapan pelaksanaan
pengabdian masyarakat dari
peiabat yang berwenang.
Bantuan Fotokopi izin pelaksanaan
Pengembangan pengembangan pendidikan
Pendidikan desa tertinggal dari Kepala
Desa 3T Desa;
(Tertinggal, SK Pelaksana kegiatan dari
Terdepan, PTKHS; dan
Terluar) melalui Usulan/proposal dari
PTKHS PTKHS;
5 BANTUAN Bantuan l- Tanda daftar lembaga
REHABILI- Rehabilitasi/Pe I pendidikan/yayasan;
TASr/PEM- mbangunan l- Struktur Organisasi;
BANGUNAN Sekolah l- Susunan Panitia
GEDUNG Minggu/ Pasram I Pembangunan;
an l- unit Pengelola
l.Bantuan Keuangan/Kegiatan;
Rehab/Pemban - Spesifikasi bentuk
gunan Widya bangunan atau barang yang
Pasraman dibutuhkan dan RAB;
2.Percepatan - IMB dari pejabat yang
Pembangunan berwenang (diatas 500 Jt);
Papua - Status kepemilikan tanah
(Hak Guna Pakai, Hak Milik,
Sewa/kontrak sekurang-
kurangnya untuk masa 20
(dua puluh) tahun dengan
hak pakai yang dinyatakan
dalam perjanjian);
- Rekomendasi dari Kabid
Hindu/Pembimas
Hindu/Penyelenggara1'
Hindu/ Kepala Kankemenag;
- Foto/Dokumentasi sebelum
rehab atau pembangunan;
dan
- Ijin Pendirian dan
Operasional.
Bantuan Bentuk bangunan yang
Rehabilitasi diusulkan;
dan/atau Susunan pengurus/ panitia;
Pembangunan Rekomendasi dari
Tempat Ibadah Kanwil/Kepala Bidang/
Pembimas Hindu/
Penyelenggara setempat;
Foto/Dokumen/Peta lokasi
yang akan
dibangun/direhab;
Foto sebelum rehab atau
membangun;
Susunan Panitia
Pemb4ngunan;
Unit pengelola
Keuangan/Kegiatan untuk
bantuan diatas 500 juta
rupiah.

Bantuan IMB dari Pejabat yang


Pembangunan berwenang;
Gedung Status Kepemilikan Tanah;
Lembaga Rekomendasi dari Kabid
Agama dan Hindu/ Pembimas/
Keagamaan Hindu/ Kepala Kankemenag;
Hindu Photo/ Dokumen sebelum
Rehab atau membangun;
Fotocopy tanda daftar
lembaga agama dan
keagamaan dari Ditjen
Bimas Hindu;dan
Gambar bangunan yang
ditandatangani konsultan.
Unit Pengelola
Keuangan/Kegiatan untuk
bantuan diatas 500 iuta.
Bantuan Struktur Organisasi;
Rehabilitasi Susunan Panitia;
dan/atau lzin Penyelenggaraan
Pembangunan PTKHS;
Gedung/Bangu Unit Pengelola Keuangan/
nan Perguruan Kegiatan;
Tinggi Proposal permohonan yang
Keagamaan diketahui oleh Rektor/
Hindu Swasta Ketua;
Bukti Kepemilikan Hak atas
Tanah; dan
Foto/Dokumentasi sebelum
direhab atau dibangun.
Unit Pengelola
Keuangan/Kegiatan untuk
bantuan diatas 500 iuta
6 BANTUAN Bantuan Susunan Pengurus
SARANA Sarana Berupa lembaga/sekaha
PRASARANA Alat /sanggar lpura;
Kebudayaan Jenis/spesifikasi alat
Dan Kesenian kebudayaan dan kesenian
yang dimohon apabila dalam
bentuk uang; dan
Rekomendasi dari
Kanwil/ Kabid/ Pembimas /
!enyelenggara.
Bantuan Ijin Pendirian dan
Sarana Oprasioanal dari Ditjen
Prasarana Bimas Hindu;
Pendidikan Tanda daftar lembaga
Keagamaan/ pendidikan/yayasan
Pasraman - Struktur Organisasi;
- Data tenaga pendidik dan
kependidikan serta peserta
didik; dan
- Rekomendasi oleh Kepala
KankemenaglKabidl
Pembimas / Penyelenggara;
Bantuan Buku Analisa Kebutuhan buku
Bacaan Agama yang dimohon;
Hindu Data Tenaga Pendidik dan
Peserta Didik.
Bantuan Buku Analisa Kebutuhan buku
Pelajaran yang dimohon.
Keagamaan Data Tenaga Pendidik
Hindu dan Peserta Didik.

Bantuan Analisis Kebutuhan dan Data


Sarana Umat.
Keagamaan
Berupa
Kalender
Agama Hindu
Bantuan Surat Permohonan oleh
Sarana Ibadah Pengurus Lembaga
Dalam Rangka Keagamaan/ Pinan dital
Meningkatkan Tokoh umat dan/atau
Kerukunan Perorangan/kelompok;
Intern Umat Jenis sarana ibadah yang
Beragama dimohon apabila dalam
bentuk uang; dan
Rekomendasi dari
Kanwil/ Kabid/ Pembimas/ Pe
nvelenggara.
Bantuan Kitab Analisis Kebutuhan dan
Suci Data Umat.

Bantuan - Ijin Pendirian dan


Sarana dan Oprasioanal dari Ditjen
Prasarana Bimas Hindu;
Perguruan - Tanda daftar lembaga
Tinggi dan pendidikan/yayasan;
Keagamaan - Struktur Organisasi;
Hindu - Menyampaikandokumentasi
I gambar sarana/ prasarana
/ bangunan yang akan di
beli;
- Menyampaiakan Spesifikasi
sarana yang di mohon;
- Menyampaikan hasil nilai
obiek paiak lokasi sekitar
bangunan;
Meyampaikan hasil IMB
dan SHM;
Hasil appraisal bangunan;
dan
Menyampaikan surat
pernyataan bangunan yang
akan di beli tidak dalam
sengketa.

G. BENTUK BANTUAN PEMERINTAH DAN BANTUAN SOSIAL


Bantuan Pemerintah pada Program Bimbingan Masyarakat Hindu
diberikan dalam bentuk :
1. UANG
Bantuan dalam bentuk uang diberikan untuk jenis bantuan:
c. Bantuan Penghargaan
d. Bantuan Beasiswa
e. Bantuan Operasional
f. Bantuan T\rnjangan Profesi
g. Bantuan Rehabilitasi dan Pembangunan Gedung.
h. Bantuan terdampak bencana
2. BARANG
Bantuan dalam bentuk barang diberikan untuk jenis bantuan Sarana
Prasarana.

Bantuan Sosial atau PIP pada program Bimbingan Masyarakat Hindu


diberikan dalam bentuk uang.

H. RINCIAN JUMLAH BANTUAN PEMERINTAH


1. Bantuan Direktorat Urusan Agama Hindu
Rincian jumlah Bantuan disesuaikan dengan jumlah dana dalam DIPA
masing-masing Satker.
2. Bantuan DirektoratPendidikan Hindu
Pemberian Bantuan disesuaikan dengan jumlah dana dalam DIPA Satker
masing-masing.
Rincian Jumlah Program Indonesia Pintar :
Adi Widya Pasraman Rp 4 50. 000,00 / siswa/ tahun ;
Madyama Widya Pasraman Rp 750. 000,00 / siswa/ tahun
Utama Widya Pasraman Rp 1.000,00/siswa/tahun

I. TATA KELOLA PENCAIRAN DANA BANTUAN

1 Mekanisme Pencairan bantuan:

kepada PPK dengan melampiri Perjanjian kerjasama yang telah


ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK bermaterai
Rp600O, kuitansi bukti penerimaaan uang yang telah
ditandatangani oleh penerima bantuan, Rencana penggunaan
dana bantuan, dan Fotokopi Rekening Bank.

yang diajukan penerima bantuan sesuai dengan petunjuk teknis


penyaluran Bantuan Pemerintah.
> PPK mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta
menerbitkan SPP.
D Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan petunjuk teknis
penyaluran bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi
kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki
dokumen permohonan.
) SPPyang telah diterbitkan oleh PPK disampaikan kepada PP-SPM
> SPM yang telah ditandatangi oleh PPSPM disampaikan ke KPPN
untuk diterbitkan SP2D.
F Pencairan dana bantuan dilakukan secara sekaligus dalam hal
nilai bantuan sampai dengan Rp 1OO.000.000; (seratus juta
rupiah).
F Pencairan dana bantuan dilakukan secara bertahap dalam hal nilai
bantuan di atas Rp100.000.000; (seratus juta rupiah). Dengan
ketentuan: Tahap I sebesar 7 OYo dari nilai keseluruhan dana
bantuan, Tahap II sebesar 30% dari nilai keseluruhan dana
bantuan apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 5Oo/o, pencairan
selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan lapangan serta
memperhatikan pertanggungjawaban pemanfaatan dana
sebelumnya.
F Penentuan pencairan dana bantuan operasional secara sekaligus
atau bertahap ditetapkan oleh KPA dengan mempertimbangkan
dana dan waktu pelaksanaan kegiatan.
2. Tata kelola Pencairan Dana Bantuan Terdampak Bencana
a. Mekanisme Seleksi Bantuan
) Pemohon mengajukan Proposal permohonan bantuan terdampak
Bencana ke Ditjen Bimas Hindu;
F Proposal permohonan diverifikasi dileding sector;
D Hasil Verifikasi Proposal kemudian disampaikan kepada PPK
sebagai bahan pertimbangan untuk diterbitkan Surat keputusan
PPK kemudian disahkan oleh KPA; dan
F Penerima bantuan yang telah ditetapkan dalam surat keputusan
selanjutnya diinformasikan sebagai penerima bantuan.
b. Mekanisme Pencairan Bantuan
F Penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan dana
kepada PPK dengan melampiri Perjanijian kerjasama yang telah
ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK, kuitansi bukti
penerimaaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima
bantuan, Rencana penggunaan dana bantuan , copy Rekening
Bank;
> PPK Melakukan pengrrjian Dokumen permohonan pencairan dana
yang diajukan penerima bantuan sesuai dengan petunjuk Teknis
penyaluran Bantuan Pemerintah;
> PPK mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta
menerbitkan SPP;
F Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan petunjuk teknis
penyaluran bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi
kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki
dokumen permohonan;
> SPP yang telah diterbitkan oleh PPK disampaikan kepada PP-
SPM; dan
> SPM yang telah ditandatangi oleh PPSPM disampaikan ke KPPN
untuk diterbitkan SP2D
J. PEI{YALURAN DANA BANTUAN
1. Penyaluran dana bantuan dalam bentuk uang dengan mekanisme
pembayaran secara langsung ke rekening bank penerima bantuan yang
dibayarkan dengan pembayaran secara langsung.
2. Penyaluran bantuan dalam bentuk barang dengan mekanisme
pengadaan barang sesuai peraturan pengadaan barang dan jasa
Pemerintah. Pengiriman barang kepada penerima bantuan barang
dengan menggunakan pihak penyedia jasa pengiriman.
3. Dana Bantuan Terdampak Bencana disalurkan dalam bentuk uang.
Mekanisme Pencairan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pencairan dana bantuan dilakukan secara sekaligus dalam hal nilai
bantuan sampai dengan Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah),
b. Pencairan dana bantuan dilakukan secara bertahap dalam hal nilai
bantuan diatas Rp. 100.000.000 (seratus juta. Pencairan bantuan
operasional dapat dilaksanakan paling banyak sampai 4 (empat)
tahaP :
- Tahap I sebesar 25o/o dari keseluruhan dana bantuan
- Tahap II sebesar 25 o/o dai keseluruhan dana bantuan apabila
dana tahap I telah digunakan sekurang-kurangnya sebesar 80 %o
- Tahap III sebesar 25 %o dari keseluruhan dana bantuan apabila
dana pada tahap I dan II telah digunakan sekurang-kurangnya
sebesar 80 7o
- Tahap IV sebesar 25 % dan keseluruhaa dana bantuan apabila dana
tahap I sampai III telah digunakan sekurang-kurangnya sebesar 80 %
c. Pencairan dana bantuan dilakukan secara bertahap dalam hal nilai
bantuan diatas Rp. 100.000.000 (seratus juta. Pencairan bantuan
Rehabilitasi dan/ atau Pembarrgunan dapat dilaksarrakan paling banyak
sampai 2 (dua) tahap:
- Tahap I sebesar 7Oo/o dari keseluruhan dana bantuan;
- Tahap II sebesar 30 % dari keselumhan dana bantuan apabila
dana tahap I telah digunakan sekurang-kurangnya sebesar 50
o/o.

Penentuan pencairan dana bantuan operasional maupun


Rehabilitasi/bangunan secara sekaligus atau bertahap ditetapkan
oleh KPA dengan mempertimbangkan dana dan waktu
pelaksanaan kegiatan.

K. PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN
Penerima bantuan Pemerintah dalam bentuk uang maupun barang
harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepada PPK
paling lambat 31 Desember 2O2O dan/atau sesuai dengan perjanjian
kerjasama setelah pekerjaan selesai.
1. Laporan pertanggungiawaban dalam bentuk uang
Meliputi:
a. Berita Acara Serah Terima (sesuai dengan format PMK 173
Tahun 2016):
) Fotokopi rekening yang menunjukkan jumlah dana awal,
dana yang digunakan dan sisa dana;
D Dalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan harus
menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening
kas Negara;
F Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian
Kerjasama;dan
) Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan
oleh penerima bantuan.
b Dokumentasi foto/video hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan.

2 Laporan pertanggunglawaban bantuan Pemerintah berbentuk barang


setidaknya memuat:
) Berita acara serah terima barang
) Tanda terima barang/faktur barang
.) Penerima bantuan harus menyampaikan laporan
pertanggunglawaban (LPJ) kepada PPK sesuai dengan perjanjian
kerjasama setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran.
Laporan pertanggungiawaban dalam bentuk uang.
Meliputi:
a. Laporan jumlah dana yang diterima, dipergunakan dan sisa dana
b. Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan
bukti-bukti pengeluaran dan dokumentasi telah disimpan.

L. KETENTUAN PERPAJAKAN
1. Masyarakat atau bukan pegawai negeri yang menerima pembayaran
honorarium, jasa profesi, pembayaran upah/jasa yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan pemerintah dikenakan PPh.
2. Pengenaan pajak sebagaimana dimaksud pada angka 1 adalah
dikenakan pajak tarif 2,5o/o bagi wajib pajak yang mempunyai NPWP dan
dikenakan taif 3Vo bagi wajib pajak yang tidak mempunyai NPWP.
3. Pengenaan PPH dengan memperhatikan penghasilan tidak kena pajak
(PIKP) yang dihitung setahun.
4. Pembelian dan pembayaran barang /mateial kepada penyedia yang
merupakan wajib pajak, maka penyedia barang (perusahaan) wajib
pungut dan wajib setor kepada Negara.
5. Penerima bantuan tidak merupakan wajib pungut dan wajib setor pajak
kepada Negara apabila penerima bantuan membelanjakan dana bantuan
pemerintah dalam bentuk barang/material kepada penyedia (toko, usaha
dagang, perusahaan) yang merupakan wajib pajak.

M. SANKSI
1. Penerima bantuan bertanggungiawab terhadap penggunaan dana
sebesar jumlah bantuan yang diterima, jika dana tersebut tidak habis
dipergunakan maka penerima bantuan wajib mengembalikan dan
menyetor sisa dana ke Kas Negara.
2. Apabila dana bantuan yang telah diterima dan tidak dipergunakan
sampai dengan batas waktu 31 Desember 2O2O maka penerima
bantuan wajib untuk mengembalikan ke Kas Negara beserta
bunganya paling lambat 30 Januari 2O2l dan menyimpan bukti setor.
3. Penggunaan dana bantuan yang telah dipergunakan apabila
dikemudian hari terbukti tidak sesuai dengan RAB dan bukti-bukti
pengeluaran tidak sah, menjadi tanggungiawab penerima bantuan
dan wajib mengembalikan untuk menyetor ke Kas Negara.
4. Penerima bantuan pemerintah wajib taat pada ketentuan perpajakan.
5. Pelanggaran atau perbuatan pidana atas penggunaan bantuan
pemerintah akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku di Indonesia.
N. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan untuk menghimpun,
menggali data dan informasi terkait dengan penyaluran dana bantuan.

1 Monitoring
Monitoring dilakukan guna memperoleh data dan informasi tentang:
a. Ketepatan sasaran penerima bantuan
b. Ketepatan jumlah
c. Ketepatan waktu pelaksanaan bantuan
d. Ketepatan penggunaan bantuan

2. Evaluasi
Evaluasi meliputi kegiatan:
- Memberikan rekomendasi layak atau tidak layak dibantu.
- Memberikan penjelasan proses penJrusunan laporan
pertanggungiawaban (LPJ) bantuan pemerintah.
- Memberikan penilaian terhadap penggunaan dana bantuan
pemerintah pada laporan pertanggungjawaban (LPJ).

O. PENUTUP

Petunjuk Teknis ini digunakan sebagai rujukan dalam menyalurkan dan


melaksanakan bantuan pemerintah dan bantuan Sosial pada program
Bimbingan Masyarakat Hindu baik oleh Perguruan Tinggi Keagamaan
Hindu Negeri, Kanwil Kemenag Provinsi atau Kantor Kemenag
Kota/Kabupaten selaku pemberi bantuan maupun oleh penerima bantuan
agar pelaksanaan bantuan dapat berjalan sesuai dengan prosedur, tepat
jumlah, tepat sasaran, tepat waktu dan tepat guna.

Demikian Petunjuk Teknis ini dibuat agar dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya. Atas kerjasama dan perhatian pihak terkait
diucapkan terimakasih.

Plt. DIREKTUR JENDERAL


BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU,

MADE
w. SUTRESNA
P'

Kabag Organisasi, Direktur Direktur Sekretaris


Kepegawaian dan Urusan Pendidikan Hindu
(
Hukum
?
Agama Hindu
A fi/ \a
---

LAMPIRAN II
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN
MASYARAKAT HINDU
NOMOR 38 TAHUN 2O2O
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH DAN
BANTUAN SOSIAL PADA PERGURUAN TINGGI
KEAGAMAAN HINDU NEGERI, PROGRAM BIMBINGAN
MASYARAKAT HINDU KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ATAU KANTOR
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/
KOTA/ PENYELENGGARA TAHUN 2O2O
Contoh
A. FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
<KOP SURAT>
S TAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1 Nama Lembaga (1)
2 Nama Pimpinan Lembaga (21
3 Alamat Lembaga (3)
4 Nama Bantuan : Bantuan Operasional (4)
berdasarkan Surat Keputusan Nomor ..... (5) dan Perjanjian Kerja
Sama Nomor (6) mendapatkan Bantuan Operasional
(7) sebesar (8)
Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Sampai dengan bulan .....(9) telah menerima pencairan Tahap


Ke (10) dengan nilai nominal sebesar Rp"..
(,,,...,) (11), dengan rincian penggunaan sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp......... (........) (t2l
b. Jumlah total dana yangdipergunakan : Rp ........ (........) (13)
c. Jumlah total sisa dana :Rp... (........) (14)
2. Persentase jumlah dana bantuan operasional (lS)yang telah
digunakan adalah sebesar (.........) (16).

3. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas


kepada yang berhak menerima.
4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang
telah dilaksanakan.
5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran
oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.
6. Apabila di kemudian hari, pernyataan yang saya buat ini mengakibatkan
kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara
dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.


(r7l
(18)

Materai
Rp6.O0O,-

(1e)
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERI\TYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan operasional
{21 Diisi nama bantuan
(3) Diisi alamat bantuan
(4) Diisi dengan nama bantuan operasional (sekolah, madrasah, a tau
lainnya)
(s) Diisi nomor dan tanggal Surat Keputusan Penetapan Penerima
Bantuan Operasional
(6) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama
(7t Diisi dengan nama bantuan operasional (sekolah, madrasah, atau
lainnya)
(8) Diisi dengan nilai bantuan operasional berdasarkan Surat Keputusan atau
Perianiian Keria Sama
(e) Diisi dengan bulan dan tahun
(10) Diisi dengan tahap II, tahap III, atau tahap IV bantuan operasional yang
telah diterima
(11) Diisi dengan jumlah angka dan hurrrf bantuan operasional yang telah
diterima
(t2l Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah
diterima
(13) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah
dipergunakan
(14) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang belum
dipergunakan
(1s) Diisi dengan nama bantuan operasional (sekolah, madrasah, atau lainnya)
(16) Diisi dengan persentase bantuan operasional yang belum
angka dipergunakan Uumlah pada angka 13 dibagi dengan jumlah pada
angka 12 dikali 100%)
(r7l Diisi dengan nama kota, tanggal dan tahun SPTB ditandatangani
(18) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan operasional
(1e) Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan opqlaqlq44
B. FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN OPERASIONAL
<KOP SURAT>

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN OPERASIONAI..

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. . Nama Lembaga (1)


2. Nama Pimpinan Lembaga (21
.). Alamat Lembaga (3)
4. Nama Bantuan Bantuan Operasional (4)

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor (5) dan Perij inan


Kerja Sama Nomor ...........(6), telah menerima
Bantuan Oprasional .......(7) dengan Nilai Nominal
sebesar Rp (..............) (8)
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini Saya menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan sebagai berikut:

l. Laporan Penggunaan Jumlah Dana

a. Jumlah total dana yang telah diterima (.........) (e)


b. Jumlah total dana yang dipergunakan (......... )(10)
(..........) (11)

(1) Telah menyelesaikan seluruh pekerjaan (100%) Bantuan Operasional


(12) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama tersebut di atas.
Berdasarkan hal tersebut di atas, saya dengan ini menyatakan dengan sebenar-
benarnya bahwa:
1. Bukti-bukti Pengeluaran penggunaan dana Bantuan Operasional
(13) sebesar Rp.................... ( . . .) (14) telah kami simpan
sesuai dengan ketentuan untuk 'kelengkapan administrasi dan keperluan
pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
2. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar
(15) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN)
terlampir.*)
3. Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Operasional
(16) mengakibatkan kerugian Negara maka saya
bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengar
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian laporan pertanggungiawaban Bantuan Operasional ml kami buat


dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab.

(t7l
(18)
Materai
Rp6.0O0,-

(1e)
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN
OPERASIONAL

NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan operasional
(2) Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan
operasional
(3) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan
(4) Diisi dengan nama bantuan operasional (sekolah, madrasah, atau
lainnnya)
(s) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Keputusan Penetapan
Penerima Bantuan Operasional
(6) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama
(71 Diisi dengan nama bantuan operasional (sekolah, madrasah, a tau
lainnnya)
(8) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang
telah diterima
(e) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang
telah diterima
(10) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang
telah diperzunakan
(1 1) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang
belum dipergunakan
(r2) Diisi dengan nama bantuan operasional (sekolah, madrasah, atau
lainnnya)
(13) Diisi dengan nama bantuan operasional (sekolah, madrasah, a tau
lainnnya)
(14) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang
telah dipergunakan
(1s) Diisi dengan sisa jumlah angka dan huruf bantuan operasional
yang telah disetor ke Kas Negara (iumlah sama seperti angka 11)
(16) Diisi dengan nama bantuan operasional (sekolah, madrasah, a tau
lainnnya)
(r7) Diisi dengan nama kota, tanggal dan tahun laporan
pertanggungjawaban Bantuan Operasional ditandatangani
(18) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan operasional
(1e) Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan
operasional
C. FORMAT LAPORAN KEMAJUAN PEI.IYELESAIAN PEKERJAAN

<KOP SURAT>
LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
NOMOR (1)

Pada hari ini................. (2) tanggal ................(3)bulan.......................(4) tahun


(s , yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama (6)
Jabatan Pimpinan lembaga (7)
Alamat (8)

dengan ini menyatakan sebagai berikut:

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor (9) dan Perjanjian Kerja


Sama nomor (10) mendapatkan bantuan
(11) berupa (12) dengan nilai bantuan
sebesar (........) (13).

1. Sampai dengan tanggal (14), kemajuan penyelesaian


pekerjaan ( 15) sebesar 0/o(161.

2. Apabila di kemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah


dibuat mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia untuk dituntut
penggantian kerugian negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan


sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

(t7\
Pimpinan/ Ketua Lembaga ...... (18)

Materai
Rp6.000,-

(1e)
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN

No URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nomor Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan
QI Diisi dengan hari pembuatan Laporan Kemaiuan Penyelesaian Pekeriaan
(3) Diisi dengan tanggal pembuatan Laporan Kemajuan Penyelesaian
Pekeriaan
(41 Diisi dengan bulan pembuatan Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan
(5) Diisi dengan tahun pembuatan Laporan Kemaiuan Penyelesaian Pekerjaan
(6) Diisi dengan nama pimpinan penerima bantuan
(71 Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(8) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan
(e) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Keputusan Penetapan Penerima
Bantuan
(10) Diisi dengan nomor dan tanggal Perianiian Keria Sama
(1 1) Diisi dengan Jems bantuan yang diterima (sarana/prasana,
rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan atau bantuan lainnya yang
memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA)
(t2l Diisi dengan bentuk bantuan yang diterima (pembangunan ruang kelas
baru, pembangunan saluran irigasi, pengadaan bibit/pupuk, atau
lainnya)
(13) Diisi dengan jumlah angka dan huruf nilai bantuan yang diterima sesuai
dengan Surat Keputusan atau Perjanjian Kerja Sama
(14) Diisi dengan tanggal pembuatan Laporan Kemajuan Penyelesaian
Pekerjaan
(1s) Diisi dengan bentuk bantuan yang diterima (pembangunan ruang kelas
baru, pembangunan saluran irigasi, pengadaan bibit/ pupuk, atau
lainnya)
(16) Diisi dengan persentase kemajuan penyelesaian pekeriaan
(t7l Diisi dengan kota dan tanggal pembuatan Laporan Kemajuan
Penyelesaian Pekerj aan
(18) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(1e) Diisi dengan nama pimpinan penerima bantuan
D. FORMAT BERITA ACARA SERAH TERIMA

<KOP SURAT>

BERITA ACARA SERAH TERIMA


NOMOR (1)

Pada hari ini (2) tanggal (3) bulan (41


tahun (s yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama (6)
Jabatan Pimpinan/Ketua (71
Alamat (8)
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama l, ................. .................. (9)

Jabatan : PPK Satker (1 1)


Alamat : (t2)
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekedaan berupa

(13) sesuai dengan Surat Keputusan Nomor (t4l


dan Perjanjian Kerja Sama nomor (1s).

2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan

telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan


Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai berikut:

a Jumlah total dana yang telah diterima (.....) (16)


b Jumlah total dana yang dipergunakan (......) (17)
c Jumlah total sisa dana (......) (18)

3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana


Bantuan (19) sebesar (.......) (20)
telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi
dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA


menerima dari PIHAK KESATU berupa (21) dengan nilai
(221.

5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara


sebesar (23) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN)
terlamp ir.*)
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas,
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


(24) PPK Satker (26],

(2s) (271
NIP (28)

*) angka 5 diaret apabila tidak terdapat sisa dana.


PETUNJUK PENGISIAN

BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

NO URAIAN ISI
(1) Diisi dengan nomor Berita Acara Serah Terima (BAST)
QI Diisi dengan hari pembuatan BAST
(3) Diisi dengan tanggal pembuatan BAST
(4) Diisi dengan bulan pembuatan BAST
(s) Diisi dengan tahun pembuatan BAST
(6) Diisi dengan nama pimpinan lketualkepala lembaga penerima bantu4q
(71 Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(8) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan
(e) Diisi dengan nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
(10) Diisi densan NIP PPK
(11) Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan
(L2l Diisi alamat Satker pemberi bantuan
(13) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan

(14) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Keputusan pemberian bantuan
(1s) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama pemberian bq4lqqq
(16) Diisi dengan iumlah angka dan huruf total dana bantuan yang diterima
(r7l Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah
diperzunakan
(18) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak
diperzunakan
(1e) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(20) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah
dipergunakan
{2tl Diisi dengan nama pekeriaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(22) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah
diperzunakan
(23], Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak
diperzunakan iiumlah sama seperti angka 18)
(24], Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(251 Diisi dengan na.ma pimpinan /ketualkepala lembaga penerima bantuan
(261 Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan
(221 Diisi dengan nama PPK Satker pemberi bantuan
(281 Diisi dengan NIP PPK Satker pemberi bantuan

PIt. DIREKTUR JENDERAL


BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU,

il ,l
i,
iI
\t
(
\
x
I MADE SUTRESNA
',1

Kabag Organisasi, Direktur Direktur Seketaris


Kepegawaian dan Urusan Pendidikan Hindu
\
Hukum
*
Agama Hindu
,^ tr \^

Anda mungkin juga menyukai