Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA REKAM MEDIS

A. Waktu dan Tempat Praktik


1. Waktu
Dimulai Pada Hari Senin, 20 Januari 2019 s/d kamis 06 Februari 2019
dengan waktu kerja :
Hari : Senin - jumat
Pukul : 08.00 s/d 15.00 WIB
2. Tempat Praktik
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Unit CaseMix di Rumah Sakit TK.
IV Cijantung Kesdam Jaya Jl. Mahoni Cijantung II Pasar Rebo, Jakarta
Timur, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta.

B. Materi Kegiatan Praktik


1. CODING
Coding adalah salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk
memberikan kode dengan huruf atau dengan angka atau kombinasi huruf
dan angka yang mewakili komponen data.
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada dalam rekam medis harus
diberi kode dan selanjutnya di indeks agar memudahkan pelayanan pada
penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan, managemen, dan
riset bidang kesehatan.
Pemberian kode ini merupakan kegiatan klasifikasi penyakit dan
tindakan yang mengelompokan penyakit dan tindakan berdasarkan criteria
tertentu yang telahdisepakati. Pemberian kode atas diagnosis klasifikasi
penyakit yang berlaku dengan menggunakan ICD 10 untuk mengkode
penyakit, sedangkan ICOPIM dan ICD 9 CM digunakan untuk mengkode
tindakan, serta komputer on-line & untuk mengkode penyakit dan tindakan.
Buku pedoman yang disebut International Classification Of Diseases and
Related Health Problems, ten revision (ICD-10) terbitan WHO. Di

10
11

Indonesia penggunaan telah ditetapkan oleh Dep.Kes RI sejak tanggal 19-


02-1996, ICD 10 terdiri dari 3 volume, Volume 1 (tabular list): berisi
tentang hal-hal yang mendukung klasifikasi utama, Volume 2 ( Intruction
Manual): berisi tentang pedoman manual, Volume 3 (Alphabetic Index):
berisi tentang klasifikasi penyakit yang disusun berdasarkan index, abjad
atau alphabetic.

2. CASEMIX
Sistem Case-Mix adalah klasifikasi episode perawatan pasien yang
dibuat untuk mengelompokkan kelas-kelas yang relatif homogen dengan
memperhatikan sumber daya yang digunakan dan berisi pasien dengan
karakteristik klinis yang serupa (George Palmer, Beth Reid). Dapat diartikan
pula bahwa Case-Mix merupakan suatu format klasifikasi yang berisikan
kombinasi beberapa jenis penyakit dan tindakan pelayanan di suatu rumah
sakit dengan pembiayaan yang dikaitkan dengan mutu dan efektivitas
pelayanan. Case-mix merupakan metode pembayaran Prospective Payment.
a. Tujuan dari sistem pembiayaan pelayanan kesehatan antara lain :
1) Mendorong peningkatan mutu
2) Mendorong layanan berorientasi pasien
3) Mendorong efisiensi
4) Tidak memberikan reward terhadap provider yang
melakukan overtreatment.
5) Mendorong untuk pelayanan tim (koordinasi/kerjasama antar
provider).
b. Metode Pembayaran
1) Retrospective adalah sistem atau metode pembayaran yang dilakukan
setelah pelayanan kesehatan diberikan. Dengan kata lain Fee for
service yang mencakup payment per itemised bill dan payment per
diem
2) Prospective adalah sistem atau metode pembayaran yang dilakukan
atau disetujui sebelum pelayanan tersebut diberikan. Contohnya
Capitation payment, Case-mix payment.
12

Case-Mix pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun


1980. Sebelum masuk ke Indonesia, sistem Case-Mix telah diterapkan di
banyak negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Australia, serta
Malaysia. Sistem Case-Mix Indonesia adalah adaptasi dari sistem serupa
yang diterapkan di Malaysia. Dalam hal ini, Depkes RI menggandeng
Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), sebagai partner untuk
merumuskan sistem Case-Mix yang paling sesuai untuk Indonesia.
c. Pengertian INA CBGs
INA CBGs merupakan Sistem Case-mix yang di Implementasikan di
Indonesia pada saat ini. INA CBGS dijalankan dengan menggunakan
UNU-Grouper dari UNU-IIGH (United Nation University Internasional
Institute for Global Health). INA CBGs dibuat dengan dasar
Pengelompokan menggunakan :
1) ICD – 10 Untuk Diagnosa (14.500 kode) 
2) ICD – 9 CM Untuk Prosedur/Tindakan (7.500 kode)
3) Dikelompokkan menjadi menjadi 1077 kode group INA-CBG (789
kode rawat inap dan 288 kode rawat jalan)
d. Dasar hukum implementasi INA CBGs di indonesia
1) UU nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN)
2) UU nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3) UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4) UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
5) SK Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.03.05/I/589/2011 Tentang Kelompok Kerja Centre for
Casemix tahun 2011
e. Sifat UNU CASE-MIX Gouper
1) Universal Grouper artinya mencakup seluruh jenis perawatan
pasien
2) Dynamic artinya total jumlah CBGs bisa disetting berdasarkan
kebutuhan sebuah Negara
13

3) advance Grouper artinya bisa digunakan jika terdapat perubahan


dalam pengkodean diagnosa dan prosedur dengan system
klasifikasi penyakit baru ICD-11 dan prosedur dalam klasifikasi
ICHI (International Clasification of Health Intervention).
f. Komponen Case-Mix
1) Coding
2) Costing
3) Clinical Pathway
4) Tekhnologi Informasi

Anda mungkin juga menyukai