Anda di halaman 1dari 2

PETUNJUK TEKNIS SISTEM INDONESIAN

CASE BASE GROUPS (INA-CBGs)


No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD PUSKESMAS
SUSILO, S.Kep.Ners
ADIPALA II
Pengertian Sistem INA-CBGs merupakan sistem kodifikasi dari diagnosis
akhir dan tindakan/prosedur yang menjadi output pelayanan,
berbasis pada data costing dan coding penyakit mengacu
International Classification of Diseases (ICD) yang disusun
WHO dengan acuan ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-Clinical
Modifications untuk tindakan/prosedur. Tarif INA-CBGs
mempunyai 1.077 kelompok tarif terdiri dari 789 kode
group/kelompok rawat inap dan 288 kode kelompok rawat jalan.
Pengelompokan kode diagnosis dan prosedur dilakukan dengan
menggunakan grouper United Nations University (UNU
Grouper). UNU Grouper adalah grouper case-mix yang
dikembangkan oleh UNU Malaysia (Kemenkes, 2014). Untuk
tarif INA-CBG’s dikelompokan dalam 4 jenis RS, yaitu RS kelas
D, C, B, dan A yang ditentukan berdasarkan akreditasi rumah
sakit (BPJS Kesehatan, 2014).Sistem INA-CBGs merupakan
sistem pembiayaan prospektif dan tujuan yang ingin dicapai dari
penerapan sistem ini yaitu pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan cost effective. (Kemenkes, 2014)..
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Petunjuk
Teknis Sistem Indonesian Case Base Groups (Ina-Cbgs)
Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Adipala II nomor ……
tentang rujukan pasien pasien
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas.
2. KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
Nasional;
Langkah - langkah 1. Petugas menyiapkan surat atau berkas berkas
persyaratan peserta.
2. Petugas membuka software INA CBGs.
3. Petugas melakukan pencarian pasien didasarkan pada
NO. RM pada SEP apabila pasien sudah pernah diinput
kedalam sitem,
4. Petugas mengisi Blangko data base diisikan secara rinci
seperti No. Rekam Medis dengan melihat Resume Medis
rajal dan ranap. Kemudiaan untuk pengisian Nama Lengkap,
Jenis Kelamin, dan Tanggal Lahir dengan melihat dari SEP
pasien yang sudah dicetak kemudian disimpan.
5. Setelah itu Petugas melakukan klik Klaim Grouping baru.
6. Petugas melakukan entry data sduah diisikan dengan
lengkap kemudian klik simpan.
7. Petugas melanjutkan pengisian jenis diagnosa dengan
melihat Resume Medis rawat jalan dan rawat inap.
8. Petugas mengisi Kolom ICD-10 ditulis code diagnosis
dengan melihat Resume Medis rawat jalan dan rawat inap,
kemudian simpan atau jika ada diagnosa tambahan maka
klik tambah dengan cara yang sama.
9. Petugas mengisi Kolom Tindakan diisikan dengan ICD-
9CM dengan melihat Resume Medis rawat jalan dan rawat
inap, kemudian klik simpan atau jika ada tindakan tambahan
maka klik tambah dengan cara yang sama.
10. Petugas memastikan setelah semua data dan diagnosa
diisikan dengan lengkap klik proses.
11. Petugas memastikan setelah muncul hasil Grouping
INACBGs dan muncul tarif klaim INACBGs, Klik Final.
12. Petugas mencetak hasil Grouping INACBGs, Klik print
maka akan muncul lembaran hasil Gruoping INACBGs.
Kemudian print untuk disatukan dengan berkas Klaim rawat
jalan atau rawat inap.
Unit terkait 1. Ruang pendaftaran
2. Ruang pemeriksaan umum
3. Ruuang Rawat Inap
4. Ruang apotek
5. Ruang pemeriksaan KIA
6. Ruang pemeriksaan gigi
1.
Rekaman historis No Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai