VIVI Fiiks Revisi
VIVI Fiiks Revisi
Oleh :
VIVI NURAINI
NIM. E20152103
Dosen Pembimbing
SKRIPSI
diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam
Progam Studi Ekonomi Syariah
Oleh:
Vivi Nuraini
NIM: E20152103
Disetujui Pembimbing
ii
SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam
Program Studi Ekonomi Syari’ah
Hari : Kamis
Tanggal: 14 Mei 2020
Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Anggota:
Menyetujui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
iii
MOTTO
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan
tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
1
demikian. (Q.S. Al-Furqon 19:67)
iv
PERSEMBAHAN
Dengan segala puji syukur kepada Allah SWT dan atas dukungan dan doa
dari orang orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik.
Dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu dengan rasa bangga dan bahagia saya
1. Kedua Orang tua Bapak Irwan Kusnadi, dan Ibu Solikha yang telah
memberikan dukungan moril dan materi serta doa yang tiada ternilai
menyayangi, mencintai saya hingga saat ini. Serta seluruh keluarga saya
2. Untuk sahabat saya Amanda dan Lutfi, terimakasih untuk bantuan, dan
akan datang.
3. Kepada semua teman – teman dari ES3 Ekonomi Syariah yang tiada
akhir ini.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang dan mengarahkan telah
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, sholawat serta
salam senantiasa Allah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membina dan mengarahkan kita dari zaman jahiliah menuju zaman
ilmiah.
meskipun belum pada taraf ideal sebagai bentuk penghargaan, penulis sampaikan
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., MM selaku Rektor IAIN Jember,
2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’I, S.E., M.Si selaku Dekan serta pembimbing
skripsi.
Ekonomi Syariah.
(DPA)
vi
6. Pemilik Usaha Ayam Potong yang telah memberikan dukungan dan
7. Tim Penguji.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritik diharapkan dari pembaca yang budiman, demi
VIVI NURAINI
NIM: E20152103
vii
ABSTRACT
Vivi Nuraini, Dr. Khamdan Rifa’I, S.E., M.Si., 2020 : Analysis of the cost
efficiency of maintaining broilers in Mlokorejo, Jember .
Every company must have a goal to get the maximum profit, because profit is a form
of measuring the success of the results of the business it manages. But consciously,
the name of the business must have advantages and disadvantages because of that
fortune, everything has been arranged by the Almighty. The one important step taken
by the company is the efficiency of financing, as efficiency is a way (work effort) in
carrying out something (by not wasting time, energy, and cost), feasibility, accuracy,
ability to carry out tasks properly and appropriately (with no waste of time, energy
and cost). In this research object focuses on the Chicken Company in Mlokorejo,
Jember Regency.
The focus of this research are: 1). How is the determination of the cost of maintaining
broilers in Mlokorejo Village, Jember Regency? 2). How is the profit for raising
chickens in Mlokorejo Village, Jember Regency? 3). How is the efficiency of
maintaining broilers in Mlokorejo Village, Jember Regency?
Then the Research Objectives are based on the focus of the problem above, the
objectives of this study are: 1). To find out the determination of the cost of
maintaining broilers in Mlokorejo Village? 2). To find out the profit of raising
chickens in Mlokorejo village? 3). To find out the efficiency of maintaining broilers
in Mlokorejo Village?
Researchers used a descriptive qualitative approach. This type of research is field
research. The location of the research was the Maintenance of Cut Chicken in
Mlokorejo, Jember Regency. The data collection techniques using interviews,
observation and documentation. Data analysis uses data reduction, data presentation,
and drawing conclusions. Data validity uses triangulation of sources and techniques.
Researchers obtain conclusions: 1) Determination of Beef Chickens in Mlokorejo,
Jember Regency: there are 2 important points that are determined a) Chicken
population determined b) Production costs in which there are indicators: Economic
Costs and Marketing Costs as the results are presented in the data analysis. 2) Profits
obtained / Obtained the profit of raising chickens in Mlokorejo, Jember Regency: a)
Like taking from each chicken the price of a contract. Yield of 35,000 chickens is
multiplied later from the harvested chickens. The price of the chicken contract is Rp.
18,000 per kilo. Therefore profitability adjusts whether or not the behavior of
chickens sold is reduced from the purchase of chicken feed. 3) Efficiency of
Maintenance of Beef Chicken in Mlokorejo, Jember Regency: There are 5 important
points namely, a) The efficiency of maintenance that there are 3 maintenance systems
namely; Traditional, Semi-Intensive, and Intensive Systems, b) Financial
efficiency, c) Technical Efficiency, d) Economic Efficiency, and e) Allocative
Efficiency. As the results have been presented in the presentation and analysis of
data.
Keywords: Cost Efficiency, Maintenance of Cut Chicken
viii
ABSTRAK
Vivi Nuraini, Dr. Khamdan Rifa’I, S.E., M.Si., 2020 : Analisis Efisiensi Biaya
Pemeliharaan Ayam Potong Di Desa Mlokorejo Kabupaten Jember .
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
MOTTO iv
LEMBAR PERSEMBAHAN v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI x
LAMPIRAN _LAMPIRAN
xii
BAB I PENDAHULUAN
B. Fokus Penelitian. 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
E. Definisi Istilah 8
F. Sistematika Pembahasan 10
A. Penelitian Terdahulu 12
B. Kajian Teori 25
B. Lokasi Penelitian 38
C. Sebjek Penelitian 38
E. Analis Data 40
F. Keabsahan Data 41
G. Tahap-Tahap Penelitian 41
C. Pembahasan Temuan 58
A. Kesimpulan 64
B. Saran 65
DAFTAR PUSTAKA 66
xi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
8. Lampiran 7 Dokumentasi
xii
DAFTAR TABEL
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Usaha ternak ayam ras pedaging telah menjadi suatu industri yang
dari besarnya tenaga kerja yang mampu diserapnya. terdapat dua pola
pengusahaan usaha ternak ayam ras pedaging, yaitu pola kemitraan dan pola
1
mandiri.
masyarakat.Salah satu bahan pangan protein hewani yaitu daging broiler yang
jantan atau betina yang berumur 6 sampai 8 minggu yang dipelihara secara
protein hewani asal ternak terutama daging ayam, maka peranan broiler
sebagai salah satu komoditi ternak penghasil daging sudah tidak diragukan
1
Anak Gung Yuni Ashari, I Made Sukarsa, “Analisis Efisiensi Produksi Usaha Peternakan Ayam
Ras Pedaging Di Kabupaten Tabanan”, https//44811-ID-analisis-efisiensi-produksi-usaha-
peternakan-ayam-ras-pedaging-di-kabupaten-taba.pdf (23 juni 2019) 394.
1
2
2
hewani.
selalu berusaha agar tetap hidup dan berkembang. Untuk dapat tetap hidup dan
terbagi menjadi ternak besar, yaitu sapi (perah/potong), kerbau, dan kuda, dan
ternak kecil yang terdiri dari kambing, domba, dan babi serta ternak unggas
3
(ayam, itik, dan burung puyuh).
(pedaging), mengalami pasang surut, terutama pada usaha kemitraan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya fluktuasi harga yang tidak menentu.
2
Wiwit Hasan, “Analisis Keuntungan Dan Titik Impas Usaha Ternak Broiler Dengan Pola
Kemitraan”, https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/zootek/articl e/download/19081/18641, (30
juni 2019)236.
3
M. Rasyaf, Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Pedaging Cetakan ke-2, (Jakarta: Penebar
swadaya, 2004), 30.
3
masyarakat akan daging sebagai bahan pangan yang bergizi, hal ini mengingat
populasi ayam tersebut yang cukup besar dan pemeliharaannya hampir berada
4
di seluruh pelosok tanah air.
dengan kegiatan budi daya ternak, industri hulu, industri hilir, dan lembaga-
sangat penting bagi hajat hidup masyarakat dan memiliki potensi dijadikan
terdiri dari tiga unsur yaitu : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
pokok produk yang dapat mengukur secara cermat konsumsi sumber daya
6
dalam setiap aktivitas yang digunakan dalam menghasilkan produk.
4
R Ratnasari, w Sarengat, A Setadi “Analisis Pendapatan Peternak Ayam Broiler Pada Sistem
Kemitraan Di Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang” https.//media.neliti.com/.../ 186535-ID-
analisis-pendapatan-peternak-ayam-broile. (23 juni 2019) 48
5
Hasan subkhi, Suryahadi, “Amirudin Saleh, Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Ayam
Pedaging dengan Pola Kemitraan di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor”,
Ilkom.jurnal.ipb.ac.id/index. php/ jurnalipi/article/download/4872/1236 (23 juni 2019), 55
6
Jenny Morassa, “Analisis Perhitungan Biaya Produksi pada PT. Manado Nusantara Informasi
(Koran Sindo”, https://www.neliti.com/id/publications/2968/analisis-perhitungan-biaya-
produksi-pada-pt-manado-nusantara (29 juni 2019) 3.
4
yang perlu mendapat perhatian. Salah satu unsur yang perlu diperhatikan
harga pokok yang dihasilkan dan dapat dijangkau oleh konsumen. Dalam
lebih besar sebagai keuntungan yang merupakan tujuan akhir dari perusahaan.
usaha agribisnis ayam ras pedaging. Hal ini dilandasi beberapa alasan, yaitu:
(1) periode siklus produksinya yang relatif pendek membuat perputaran modal
relatif cepat, menjadikannya cocok untuk usaha peternakan rakyat; (2) usaha
ayam ras pedaging mempunyai kaitan yang luas baik kaitan ke belakang
kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja secara ekstensif; dan (4) sebagai
7
salah satu komoditas yang mempunyai potensi ekspor.
persyaratan utama yaitu layak produksi yang bersifat teknis, layak pemasaran
yang bersifat permintaan dan penawaran pasar serta layak finansial yang
7
Saptana, Analisis Kelembagaan Kemitraan Usaha Disentra-sentra Produksi Ayam broiler,
(Medan, 2004), broiler,https://media.neliti.com/media/publications/44050-ID-analisis-
kelembagaan-kemitraan-usaha-di-sentra-sentra-produksi-sayuran-suatu-kaj (29 juli 2019) 30.
5
prospek pemasaran, daya serap pasar, jalur tataniaga dan informasi pasar yang
8
ada. Layak finansial menjadi perputaran uang dalam perusahaan.
ayam yang menggunakan sistem kemitraan dalam usaha ternak ayam ini, jadi
produksi, termasuk biaya pemeliharaan. Akan tetapi bagi peternak ayam yang
menggunakan sistem mandiri ini, laba yang mereka terima tergantung dari
B. Fokus Penelitian
8
Arie Krismasa, “Analisis Peendapatan dan Efisiensi Usaha Ternak Itik Petelur di Desa Modopuro
Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto, (Skripsi: Universitas Jember, Jember, 2004).
6
penelitian ini disusun secara singkat, jelas, tegas, dan spesifik, serta
9
operasional yang dituangkan dalam kalimat tanya.
Kabupaten Jember ?
Kabupaten Jember?
C. Tujuan Penelitian
Mlokorejo.
Mlokorejo.
9
Babun Suharto dkk, pedoman penulisan karya ilmiah, (Jember:IAIN Jember Press, 2017), 44.
7
D. Manfaat Penelitian
dari penelitian ini baik secara teoritis maupun secara praktis untuk semua
1. Secara teoritis-akademis
2. Secara praktis-empiris
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Lembaga
mendatang.
E. Definisi Istilah
1. Analisis
komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami. Yaitu usaha
10
satu sama lain hingga fungsi masing-masingnya.
2. Efisiensi
10
https://www.zonareferensi.com/pengertian-analisis-menurut-para-ahli-dan-secara-umum
9
efisien dan utilisasi. Sedangkan pakar yang lain, Chase & Aquilano
Efisiensi merupakan doing the things right atau terjadi bila output tertentu
doing the things atau mendapatkan hasil sesuai dengan yang di inginkan.
Dipandang dari sudut tenaga kerja adalah jumlah waktu yang sebenarnya
3. Biaya Pemeliharaan
11
Mohammad Jaffar Hafsah, Kemitraan Usaha: Konsepsi dan Strategi.(Jakarta:PT Pustaka Sinar
Harapan, 2000), hlm 56.
12
Sujana Ismaya, Kamus Perbankan (Bandung: CV Pystaka Grafika, 2006),300.
13
Ibid., 302.
10
F. Sistematika Pembahasan
hasil dari analisis data tersebut dijabarkan secara sistematis dalam bentuk Bab
pembahasan. Fungsi bab ini adalah untuk memperoleh gambaran secara umum
peneliti. Kemudian pada kajian teori dijelaskan tentang pembahasan teori yang
relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan pada saat ini serta memuat
kajian teori.
BAB III Metode Penelitian, yang memuat tentang metode yang akan
pembahasan temuan.
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu variabel input dan
output. Dan jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif dalam penelitian ini terdiri dari data laporan realisasi dana BOK,
realisasi dana BOP, dll. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2013 terdapat
sampel penelitian dan terdapat 1 puskesmas yang masih belum efisien yaitu
tidak efisien secara teknis dapat diperbaiki nilai efisiensinya dengan cara
1
Dewi Utami Setyaningrum, “Analisis Efisiensi Puskesmas Metode Data Envelopment Analysis (DEA)”,
(Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2014).
12
13
DEA.
2. Mutia Tantri, 2014 “Pengaruh Efisiensi Modal Kerja dan Biaya Terhadap
Hasil dari penelitian ini yaitu penggunaan modal kerja KPPD DKI
jakartabelum optimal atau belum efisien dan pada pengendalian biaya KPPD
dapat dikatakan belum efisien karena selalu terjadi inefisiensi di setiap akhir
periode, pada uji regresi linier berganda untuk uji simultan didapatkan hasil
bahwa ada pengaruh antara EMK dan EB terhadap RMS. Paired samples t-
time series terbaik untuk perkiraan SHU adalah metode quadratic trend
terletak pada lokasi, fokus penelitian dan metode penelitian yang digunakan,
Adisatwa)”.3
analisis kualitatif, karena metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bahan baku yang lebih efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya yang
bagi masyarakat, baik dari aspek ekonomi maupun dari aspek sosial.
Perusahaan akan dapat bersaing dengan harga yang lebih terjangkau dipasaran
kemitraan yang ada saat ini, sehingga ketika permintaan ayam di pasar tinggi
3
Devy Wira Buana, Analisis Efisiensi Biaya Produksi Dengan Menggunakan Informasi Akuntansi
Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Perolehan Bahan Baku (Studi Kasus Pada PT Ciomas
Adisatwa)” (Skripsi, Universitas Lampung, Lampung, 2015)
15
pembahasan yang dibahas dipenelitian ini yaitu tentang efisiensi biaya dan
terletak pada fokus, lokasi dan juga metodenya di penelitian ini lebih
sedangkan peneliti lebih fokus pada efisiensi biaya dan penelitiannya berada
didesa
ini yaitu perkembangan biaya operasional selama empat tahun terakhir dari
4
M Findo Riatama, “Analisis Efisiensi Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan
Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014”,
(Skripsi, Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2017).
16
bank expenses tidak mempunyai pengaruh yang positif atau searah terhadap
efisiensi, hasil ini tidak mendukung hipotesis, loan quality tidak mempunyai
pengaruh yang positif atau searah terhadap efisiensi, dan secara bersama-
sama (simultan) ukuran perusahaan, kapitalis, bank ekpenses dan loan quality
masalah efisiensi dan metode penelitian yang di gunakan juga sama. Adapun
Kabupaten Jember.
5
Dadan Ramadan, “Pengaruh Anggaran Biaya Terhadap Efisiensi Biaya Produksi di PT.PP. Bajabang
Indonesia”, (Skripsi, Politeknik Piksi Ganesha, Bandung, 2017).
17
browsing internet.
karyawan, penggunaan bahan yang tepat guna, tepat waktu dan tepat dosis,
dan adanya satuan pengadilan internal (SPI) sebagai kontrol. Dan setiap tahun
6. Juwet Denok Setyaningrum, 2018 “Analisis Efesiensi Biaya Bahan Baku Dan
Sugih Jati”.6
menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun
variabel bebas dalam penelitian ini adalah efisiensi biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini
adalah rasio profit margin. Hasil dari penelitian ini ialah menunjukkan bahwa
efisiensi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap rasio profit margin. Jadi besar kecilnya
6
Juwet Denok Setyaningrum, “Analisis Efesiensi Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Terhadap Rasio Profit Margin pada UD. Sugih Jati”, (Artikel Skripsi, Universitas Nusantara PGRI Kediri,
Kediri, 2018).
18
profit margin ditentukan oleh dua faktor yaitu laba dan penjualan. Oleh sebab
itu untuk memperoleh rasio profit margin yang besar maka perusahaan harus
mampu mengendalikan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
memperoleh laba yang lebih besar dan profit margin yang lebih tinggi.
penelitian ini lebih memfokuskan tentang analisis efisiensi biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung terhadap rasio profit margin sedangkan
dokumentasi. Hasil dari penelitian tersebut ialah biaya produksi ayam petelur
sedangkan pendapatan disetiap harinya itu Rp. 1.000.000 jadi, dalam satu
diatas setelah dikurangi dengan keuntungan hasilnya Rp. 5.447.500. dan cara
mengendalikan biaya produksi pada usaha bisnis ayam petelur tersebut yaitu
menggunakan biaya taksiran, biaya standar full costing dan biaya standar
7
Nanang Prabowo, “Pengendalian Biaya Produksi pada Usaha Bisnis Ayam Petelur di Desa Garahan
Kecamatan Silo Kabupaten Jember”, (Skripsi, IAIN Jember, Jember, 2018).
19
perbedaanya terletak pada variabel, objek, fokus dan lokasi penelitian. Dalam
Kabupaten Jember.
skripsi yang akan peneliti lakukan adalah sama sama membahas tentang
22
Jember
10. Eka Roudlotul Jannah (2018), Dengan judul skripsi “Strategi Efisiensi
Biaya Produksi Peternakan Itik Petelur Semi Intensif di Desa Tanjung Sari
Agama Islam Negeri Jember. Penelitian ini memiliki tujuan untuk biaya
intensif. Persamaan skripsi yang akan peneliti lakukan adalah sama sama
23
biaya pemeliharaan.
produksi pada usaha bisnis ayam petelur di desa Garahan kecamatan silo
biaya produksi ayam petelur setelah semua biaya produksi dihitung totalnya
produksi pada usaha bisnis ayam petelur tersebut yaitu menggunakan biaya
taksiran, biaya standart full costing dan biaya standart variabel full
biaya produksi pada usaha bisnis ayam petelur. Sedangkan peneliti lebih
21
Yonnade Arga Putra, “Anaisis Pengaruh Biaya Produksi Dan Penjualan Terhadap Laba
Perusahaan (Studi Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kecamatan Jenten Kabupaten
Karangayar)” (Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2014)
22
Indra setiawan, “Analisis Efisiensi Skala Produksi usaha Peternakan Ayam Broiler di
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa” ( Skripsi: Universitas alauddin makassar, Makassar,
2017)
22
Tabel 2.1
PENELITIAN TERDAHULU
23
Eka Roudlotul Jannah, “Strategi Efisiensi Biaya Produksi Peternakan Itik Petelur Semi Intensif
di Desa Tanjung Sari Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember”, ( Skripsi:Institut Agama
Islam Negeri Jember, Jember, 2018)
23
Madukismo
Yogyakarta sedang
skripsi yang akan
peneliti lakukan
adalah tentang
Analisis Efesiensi
Biaya Pemeliharaan
Ayam Potong Di
Desa Mlokorejo
Kabupaten Jember
4. Sivana Eprilianta kesamaan dengan penelitian tersebut
Analisis Perhitungan skripsi yang akan untuk mengetahui
Harga Pokok Produksi peneliti lakukan Perhitungan Harga
Tahu Dengan Metode adalah menggunakan Pokok Produksi Tahu
Full Costing Pada metode penelitian dengan Metode Full
Industri Kecil (Studi kualitatif pembahasan Costing Pada Industri
Kasus CV Laksa tentang Biaya Kecil, Beda halnya
Mandiri) Produksi dengan penelitian
yang akan peneliti
lakukan yaitu tentang
Analisis Efesiensi
Biaya Pemeliharaan
Ayam Potong Di
Desa Mlokorejo
Kabupaten Jember.
5. Muhammad Zulfahmi Penelitian ini perbedannya tidak
Analisis Biaya Dan memiliki kesamaan membahas tentang
Pendapatan Usaha dengan skripsi yang pendapatan pusat
Jamur Tiram Putih akan peneliti lakukan pelatihan pertanian
Model Pusat Penelitian adalah pembahasan pedesaan swadaya,
Petanian Pedesaan tentang biaya akan tetapi skripsi
Swadaya (P4S) Nusa yang akan peneliti
Indah lakukan adalah
Tentang Analisis
Efesiensi Biaya
Pemeliharaan Ayam
Potong Di Desa
Mlokorejo
Kabupaten Jember
6. Nur Faridah Penelitian ini Perbedaannya skripsi
Analisis Biaya memiliki kesamaan tersebut tidak
menurut Variabel dengan skripsi yang membahas tentang
Costing Untuk akan peneliti lakukan Variabel Costing
Pengambilan adalah pembahasan untuk Pengambilan
Keputusan Jangka tentang biaya Keputusan Jangka
Pendek dalam Pesanan Pendek Dalam
24
potong”.
B. Kajian Teori
1. Efisiensi Biaya
24
membuang waktu, tenaga, dan biaya)
yang maksimal, oleh karena itu efisiensi merupakan salah satu langkah
25
keuntungan.
masa yang akan datang. Pada dasarnya masalah yang sering timbul dalam
sesuai dengan apa yang terjadi sesungguhnya (realisasi biaya). Oleh sebab
itu untuk dapat mencapai produksi yang efisien, maka diperlukan suatu
24
https://www.kbbi.web.id/efisiensi
25
Devi Wira Buana. “Analisis fisiensi Biaya Produksi Dengan Menggunakan Informasi Akuntansi
Deferensial Dalam Pengambilan Keputusan Perolehan Bahan Baku (Studi Kasus pada PT.
Ciomas Adisatwa)” (Skripsi: Universitas Lampung, 2015) 13.
26
biaya produksi. Komponen biaya utama yaitu upah, bahan baku dan
overhead pabrik perlu dipisahkan menurut jenis biaya dan juga menurut
Dalam hal ini biaya standar yang telah ditetapkan perusahaan akan
selama proses produksi. Suatu proses disebut cost effective jika dalam
27
aktivitas penambah nilai.
fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, yaitu rasio harga
28
harga input-output.
efisien. Efisiensi produk ini bermuara pada semakin rendahnya biaya per
a. Efisiensi Teknis
b. Efisiensi Ekonomi
28
Sukarno Wibowo, Dedi Supriadi, Ekonomi Makro Islam (Bandung: CV Pustaka Setia), 255.
29
Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 154.
30
Ibid,. 155.
28
31
dengan biaya serendah mungkin.
c. Efisiensi Alokatif
fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu
33
kelompok, yaitu:
2. Biaya Produksi
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya
31
Ibid., 155.
32
Prasanti Kusuma Wardana, “Analisis Efisiensi Produksi Dan Pendapatan Pada Usaha
Peternakan Ayam Ras Pedaging”, (Skripsi: Universitas Diiponegoro Semarang, 2012), 30.
33
Mulyadi, Akuntansi Biaya,(Yogyakarta: UPP STIM YKP, 2009), 17.
29
depresiasi mesin dan peralatan, biaya bahan baku, biaya bahan penolong,
ini dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya over head pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
variable costing ini dikenal dengan nama direct costing. Istilah ini
biaya overhead pabrik tetap didalam metode variable costing tidak melekat
30
pada persediaan produk yang belum laku dijual, tetapi langsung dianggap
34
sebagai biaya dalam periode terjadinya.
jumlahnya relatif lebih besar daripada jenis biaya lain yang selalu terjadi
35
berulang ulang dalam pola yang sama secara rutin.
1) Total fixed cost (biaya total tetap), yaitu jumlah pengeluaran tetap yang
3) Total cost (biaya total) yaitu penjumlahan antara biaya total tetap dan
total variabel.
TC = TFC + TVC
4) Average fixed cost (Biaya tetap rata-rata) adalah biaya tetap yang
AFC = TFC
Q
(Q = banyaknya output)
34
Ibid., 18.
35
Sukarno Wibowo, Dedi Supriadi, Ekonomi Makro Islam (Bandung: CV Pustaka Setia), 256.
31
AVC = TVC
Q
6) Averege total cost (Biaya total rata-rata), yaitu biaya produksi yang
3. Biaya Pemasaran
36
Adapun biaya pemasaran terdiri dari tiga unsur, yaitu:
adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk akhir dan
36
Ibid., 14.
32
3) Biaya Overhead Pabrik, adalah biaya produksi selain biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya produksi yang termasuk dalam
yaitu:
produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi
produksi tersebut.
(spare parts), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga
c) Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja pabrik yang
peternakan ayam ras petelur dinilai sangat baik dilihat dari pasar dalam
negeri maupun luar negeri. Jika ditinjau dari aspek penawaran dan
pasar dalam negeri sebesar 65% sisanya dipenuhi dari telur ayam kampung,
yang multi fungsi dari unit usaha, antara lain dapat mengoptimalkan jam
Tantangan dan hambatan dalam usaha peternakan ayam ras petelur antara
37
Brian Tumion, “Pengaruh Biaya Pakan Dan Tenaga Kerja Terhadap Keuntungan Usaha Ayam
Ras Petelur Milik Vony Kanaga Di Kelurahan Tawaan Kota Bitung” (Study Kasus),
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/zootek/article/download/15800/15309 (30 juni 2019) 208
34
Usaha tani yang baik adalah usaha yang produktif dan efisien.
Usaha tani yang produktif artinya usaha tani yang produktifitasnya tinggi
38
produksi yang dapat diperoleh dari satu kesatuan produksi. Adapun
Ayam tegal, ayam khaki, Campbell, ayam albino, ayam monosari, ayam
bali, ayam CV- INA, dan jenis ayam petelur unggul lainya yang merupakan
38
Setriono, Anik Suwandari dan rijanto, pengantar ilmu pertanian, (Malang: Bayu Media
Publishing, 2006) 59.
39
Ibid., 60.
40
Ranto dan Maloedyn Sitanggang, Panduan Lengkap Beternak Itik (Jakarta: PT Agromedia
Pustaka, 2005) 25.
35
41
penyakit dan kesehatan ayam dapat dilakukan dengan lebih baik.
41
Ibid., 27.
36
ras pedaging tetap dikelola secara mandiri oleh sebagian besar peternak
Namun selain itu ada beberapa hal yang menjadi kendala yaitu:
memadai;
42
Rita Yunus, Analisis Efisiensi Produksi Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Pola Kemitraan
dan Mandiri Di kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah, (Program Pasca Sarjana, Universitas
Diponegoro Semarang, Semarang, 2009)
BAB III
METODE PENELITIAN
mendapatkan data, tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan cara ilmiah, data
43
ilmiah, tujuan dan kegunaan.
tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi
dengan bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah
44
dan dengan menggunakan metode khusus. Penelitian ini menggunakan
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Rineka Cipta, 2008), 2.
44
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), 6.
37
38
B. Lokasi penelitian
C. Subyek penelitian
dimaksudkan yaitu untuk melaporkan jenis data dan sumber data. Uraian
tersebut meliputi apa saja yang ingin diperoleh. Siapa yang hendak dijadikan
informal atau subjek penelitian. Bagaimana data akan dicari dan dijaring
tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga
45
Adapun subjek yang hendak dikaji adalah :
45
Sugiyono. Metodologi Penelitian. (Bandung: Alfabeta. 2017), hlm,219.
39
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
46
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Maka
1. Observasi
data melalui proses pencatatan secara cermat dan sistematis terhadap objek
yang diamati secara langsung. Adapun informasi yang ingin diketahui dari
2. Wawancara
dapat didapatkan pada teknik ini adalah penjelasan dari orang – orang
46
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,2016), hlm,62
47
Ibid, 72.
40
Jember.
tentang:
3. Dokumentasi
48
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
E. Analisis Data
sehingga dapat memberikan kejelasan kenyataan yang realistis. Dalam hal ini
48
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,2016), hlm,82
41
49
potong di Desa Mlokorejo Kabupaten Jember .
F. Keabsahan data
menggunakan teknik triangulasi sumber maka data yang diperoleh akan lebih
50
konsisten, tuntas dan pasti.
G. Tahap penelitian
penelitian. Dengan kata lain tahap ini juga bisa di istilahkan dengan
b. Mengurus perizinan
c. Menilai lapangan
49
Ibid., 407.
50
Ibid, 395.
42
penelitian ini. Pada tahap ini, peneliti menyusun data yang telah diperoleh
IAIN Jember.
43
BAB IV
“Awalnya saya itu adalah seorang buruh tani dek, dan tak lama
kemudian saya bertemu dengan teman lama saya semasa saya duduk di
bangku SMP dulu, dan teman saya menceritakan usaha yang ia
miliki bahwa teman saya mempunyai usaha ternak ayam potong, terus saya
lihat teman saya itu kok kayak usaha ternak ayam potongnya itu
berhasil, sukses gitu dek dan berawal dari situ lah dek saya ingin mencoba
usaha ternak ayam potong juga dek, tapi pada saat itu saya tidak ada modal
dek tapi saya punya keinginan membuka usaha juga dek maka saya
pinjam ke
51
Bank untuk modal membuat kandang ayam tersebut dek”.
Bapak Budi : Menarik dek, karena ini usaha yang menjanjikan karena
Bapak Budi : Setelah ayam di panen lalu ayam di kirim ke pasar lokal,
44
dan sehat.
Saya : Berapa laba yang bapak peroleh dari usaha ternak ayam
tersebut?
Bapak Budi : Hasil yang saya peroleh mengambil dari per-ekor ayam
ayam Rp.18.000/ekor.
mengalami kerugian.
pemilik usaha ternak potong ayam yang bernama Bapak Budi adalah
seorang buruh tani, pekerjaan itu sudah ia lakukan sejak lama, kemudian
51
Budi ,Wawancara 27 Desember 2019
Balung. Bapak Budi merasa usaha yang di geluti Danu ini cukup sukses
usaha yang serupa. Kemudian pada tahun 2002 berdirilah usaha ternak
usaha ternak ayam potong, sejauh ini Visi dan Misi usaha ternak ayam
ternak ayam potong itu selalu sukses ketika ayam sudah di panen dan
Bapak Budi berkeinginan jika usahanya itu mampu bersaing dengan usaha
visi dan misi dari usaha ternak ayam potong yang di miliki oleh Bapak
Budi adalah :
46
Visi :
di panen dan mampu bersaing dengan usaha ternak ayam potong yang
Jember.
Misi :
terjadi.
52
sedikit.
a. Pimpinan
52
Budi Wawancara, 28 Desember 2019
47
b. Kepala Kandang
c. Karyawan
upah.
bapak budi ini tempatnya jauh dari rumah warga dan berada di tengah-
tersebut berada di sekitar rumah warga maka takut kotoran dan baunya
warga itu sendiri. Maka dari itu beliau membuat kandang ayam yang
Luas tempat usaha ternak ayam potong ini sebesar 1 hektar, dengan
di isi ayam sebanyak 35.000 ekor ayam yang di produksi oleh Bapak Budi.
letak kandang usaha ternak ayam potong ini sudah sesuai pada tempatnya
karena sudah jauh dari perumahan warga, karena menurut bapak budi
ayam potong juga akan tetapi karena letak usahanya tersebut kurang tepat
bau kandang ayam tersebut. Dan selain itu usaha ternak ayam potong itu
sendiri sangat membantu ekonomi warga yang ada di Desa Mlokorejo ini,
karena dengan adanya usaha ayam potong disini sebagian warga disini
membeli daging ayam dengan harga yag relative agak murah dari harga
53
yang ada di pasar ”.
lahan pekerjaan serta belanja ayam potong yang sedemikian lebih murah
5. Proses Produksi
a. Bibit awal usaha ternak ayam potong Pak Budi disini yaitu diperoleh
53
Andi Wawancara ,30 Desember 2019
49
memasang plastik atau terpal dan juga pemberian suhu buatan dengan
d. Setelah ayam potong tersebut berusia 12 hari maka area kandang ayam
akan dilebarkan agar ayam tersebut bisa bergerak bebas serta ditambah
keikut sertaan dengan mitra “ Jika mandiri total biaya yang harus
diperoleh dari mitra sebanyak 35.000 ekor dan panen selama 36 hari sekali
54
panennya “.
dari pemilik usaha ayam yakni Bapak budi selaku kepala ialah:
54
Budi Wawancara,3 Januari 2020
50
kerugian hanya pada pada 50% kematian ayam namun tidak merugikan
55
pendapatan”.
a. Biaya Produksi
55
Budi Wawancara,4 Januari 2020
51
biaya produksi yang dikeluarkan oleh usaha ternak ayam potong di desa
1. Bambu
2. Terpal
3. Tempat Makan
4. Tempat Minum
b. Biaya Ekonomis
56
Irwan Wawancara, 5 Januari 2020
No Jenis Kebutuhan Nama Barang Harga / Perlonjor Perkandang Nominal keseluruhan
2. Bahan baku a. Pakan 1 Ekor 3,5 kg x Rp 3.750 Rp 3.750 x 6000 Ekor Ayam Rp .22.500.000
ayam
52
53
dan Ibu Marni selaku pemilik usaha dan keuangan ayam potong ialah
sebagaimana :
c. Biaya Pemasaran
tiga unsur, yaitu: Adapun biaya pemasaran terdiri dari tiga unsur, yaitu :
57
Budi , marni Wawancara ,6 Januari 2020
54
tersebut.
35000 ekor ayam dikalikan nanti dari perekor ayam yang telah panen.
Adapun harga kontrak ayam itu seharga Rp.18.000 perkilo. Oleh karenanya
58
dikurangi dari hasil pembelian pakan ayam tersebut. Misalkan per ekor
Jadi secara penentuan hasil laba diperolah dari hasil penjualan ayam
perekor dikali harga jual perekor dan dikurangi ahrga pembelian pakan.
58
Budi, Wawancara,7 Jauari 2020
56
lebih baik.
yang perlukan ,sebab jika tidak melakukan hal itu kerugian akan terjadi
pada proses penjualan. Misalkan saat ayam belum saatnya terjual maka
terpaksa membel unit lain atau kemitra yang telah bekerja sama. Begitu
juga dengan alat-alat atau bahan baku yang kiranya masih belum
dibutuhkan maka tidak perlu membeli atau memperbaiki yang ada cukup
a. Efisensi teknis
b. Efisiensi Ekonomis
diperlukan.
c. Efisiensi Alokatif
jika penjulan laris manis dan dapat disukai banyak orang. Yang
C. Pembahasan Temuan
Hasil dari pada analisis data akan dikaji dengan teori yang ada untuk
mengetahui keterkaitan keduanya guna dalam fokus yang ada pada peneliti ini.
Pembahasan temuan akan disusun berdasarkan pokok indikator dan sub fokus
sertaan dengan mitra. Jika mandiri total biaya yang harus dikeluarkan ½
dari mitra sebanyak 35.000 ekor dan panen selama 36 hari sekali
panennya.
perolehan data :
a. Biaya Produksi
2) Terpal
3) Tempat Makan
4) Tempat Minum
b. Biaya Pemasaran
tiga unsur, yaitu: Adapun biaya pemasaran terdiri dari tiga unsur,
yaitu:
sebesar Rp 2.800.000.
diantaranya:
61
Adapun perolehan laba yang di dapat tidak lain mengambil dari hasil
penjualan ayam.
35000 ekor ayam dikalikan nanti dari perekor ayam yang telah panen.
62
terjual serta di dikurangi dari hasil pemebelian pakan ayam tersebut.
62
Budi, Wawancara,7 Jauari 2020
62
ayam perekor dikali harga jual perekor dan dikurangi harga pembelian
pakan.
yang perlukan, sebab jika tidak melakukan hal itu kerugian akan terjadi
pada proses penjualan. Misalkan saat ayam belum saatnya terjual maka
terpaksa membeli unit lain atau kemitra yang telah bekerja sama. Begitu
juga dengan alat-alat atau bahan baku yang kiranya masih belum
dibutuhkan maka tidak perlu membeli atau memperbaiki yang ada cukup
a. Efisensi teknis
b. Efisiensi Ekonomis
diperlukan.
c. Efisiensi Alokatif
pula jika penjualan laris manis dan dapat disukai banyak orang. Yang
berdasarkan ketentuannya.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sertaan dengan mitra, “Jika mandiri total biaya yang harus dikeluarkan ½
membayar biaya operasionalnya saja 30-35 Juta. Ayam yang diperoleh dari
mitra sebanyak 35.000 ekor dan panen selama 36 hari sekali panennya”.
hasil penjualan ayam. “Sebagaimana mengambil dari per ekor ayam harga
kontrak. Hasil 35000 ekor ayam dikalikan nanti dari perekor ayam yang
telah panen. Adapun harga kontrak ayam itu seharga Rp.18.000 perkilo.
kebutuhan yang perlukan ,sebab jika tidak melakukan hal itu kerugian
64
65
B. Saran-saran
semi intensif agar dapat lebih maksimal lagi dalam proses pemeliharaanya
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, Yuni. 2019. Analisis Efisiensi Produksi Usaha Peternakan Ayam Ras
Pedaging Di Kabupaten Tabanan, Bali: Balai Pustaka.
Buana, Devi. 2015. Analisis Efisiensi Biaya Produksi Dengan Menggunakan Informasi
Akuntansi Deferensial Dalam Pengambilan Keputusan Perolehan Bahan
Baku, Semarang: Universitas Diponegoro
Eprilianta, Sivana. 2011. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Tahu Dengan
Metode Full Costing Pada Industri Kecil (Studi Kasus CV Laksa Mandiri),
Jakarta: Selemba Empat.
Fitriyani, Dyiah. 2010. Analisis Efesiensi biaya produksi pada PT. Nyonya Menner
Semarang, Semarang : UNNES.
Hafsah, Mohammad. 2000. Kemi traan Usaha: Konsepsi dan Strategi, Jakarta: PT
Pustaka Sinar Harapan
Jannah, Eka. 2018. Strategi Efisiensi Biaya Produksi Peternakan Itik Petelur Semi
Intensif di Desa Tanjung Sari Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember.
Jember: IAIN Jember Press
Noor, Henry dkk. 2008. Ekonomi Manajerial, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ratnasari, R dkk. 2019. Analisis Pendapatan Peternak Ayam Broiler Pada Sistem
Kemitraan Di Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang, Semarang: Universitas
Diyan Nuswantoro.
Setiawan, Indra. 2017. Analisis Efisiensi Skala Produksi usaha Peternakan Ayam
Broiler di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa, Makasar: UNISMUS
67
Subkhi, Hasan dkk. 2019. Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Pedaging
dengan Pola Kemitraan di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor,
Bogor : STIE Kesatuan.
Suharto, Babun dkk. 2017. pedoman penulisan karya ilmiah, Jember: IAIN Jember
Sukarno, Wibowo. 2013. Ekonomi Makro Islam, Bandung: CV Pustaka Setia (hlm. 255)
Sukarno, Wibowo, 2013, Ekonomi Makro Islam, Bandung: CV Pustaka Setia (hlm.256).
Tumion, Brian. 2019. Pengaruh Biaya Pakan Dan Tenaga Kerja Terhadap Keuntungan
Usaha Ayam Ras Petelur Milik Vony Kanaga Di Kelurahan Tawaan Kota Bitung,
Sulawesi Utara: STIE Petra Bitung.,
Wardana, Prasanti. 2012. Analisis Efisiensi Produksi Dan Pendapatan Pada Usaha
Peternakan Ayam Ras Pedaging, Malang: Universitas Brawijaya.
Widayanti, Cornelia. 2012. Analisis Penyusunan Anggaran Biaya Produksi Studi Pada
Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta padokan, titonirmolo, kasihan, bantul ,
Yogyakarta: BPFE.
Wisudawan, Dwi. 2013. Analisis Efisiensi Usahternak Ayam Ras Pedaging Pola Mandiri
dan Kemitraan Perusahaan Inti Rakyat di Kecamatan Pamijahan Kabupaten
Bogor, Bogor: Universitas Pakuan.
Wiwit Hasan. 2019. Analisis Keuntungan Dan Titik Impas Usaha Ternak Broiler Dengan
Pola Kemitraan, Bandung: Refika Aditama.
Yunus, Rita. 2009. Analisis Efisiensi Produksi Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging
Pola Kemitraan dan Mandiri Di kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tengah: UNTAD.
Yonnade, Putra, 2014. Anaisis Pengaruh Biaya Produksi Dan Penjualan Terhadap Laba
Perusahaan (Studi Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kecamatan Jenten
Kabupaten Karangayar), Jawa Tengah: UNISA.
Zulfahmi, Muhammad, 2011. Analisis Biaya Dan Pendapatan Usaha Jamur Tiram
Putih Model Pusat Penelitian Petanian Pedesaan Swadaya (P4S) Nusa Indah,
Bandung: Alfabeta.
68
MATRIK PENELITIAN
JUDUL VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA METODE PENELITIAN FOKUS
PENELITIAN
Analisis 1. penentuan 1. Pengertian 1. Informan 1. Pendekatan penelitian 1. Bagaimana
efisiensi biaya analisis a) Bapak budi kualitatif deskriptif penentuan
biaya pemeliharaan 2. Pengertian b) Bapak irwan 2. Jenis penelitian field researd biaya
pemeliharaan ayam potong. efisiensi. c) Bapak andi penelitian lapangan pemelihara
ayam potong 2. perolehan 3. Pengertian 2. Dokumentasi 3. Penentuan subyek an ayam
di Desa laba biaya 3. Kepustakaan menggunakan purpose. potong di
Mlokorejo pemeliharaan pemeliharaan 4. Teknik pengumpulan data Desa
Kabupaten ayam potong. a. Observasi Mlokorejo
Jember. 3. efisiensi 1. Usaha jasa b. Wawancara Kabupaten
pemeliharaan 2. Usaha dagang c. Dokumentasi Jember ?
ayam potong. 3. Usaha 5. Analisis data 2. Bagaimana
industri a. Display perolehan
b. Reduksi laba
c. Kesimpulan pemelihara
6. Keabsahan data an ayam
Triangulasi sumber. potong di
Desa
Mlokorejo
Kabupaten
Jember ?
Bagaimana
efisiensi
pemeliharaan
ayam potong di
Desa Mlokorejo
Kabupaten
Jember
Pedoman Wawancara
Riwayat Pendidikan:
1. ( 2003 - 2009 ) Trs ng SD Negeri Mlokorejo 2
2. ( 2009 - 2012 ) SMP Negeri 2 Puger
3. ( 2012 - 2015 ) SMA Negeri 1 Balung
4. ( 2015 - 2020 ) IAIN Jember
DOKUMENTASI