Anda di halaman 1dari 18

3/26/2020

Keseimbangan antara kehilangan panas dan


produksi panas tubuh

Tujuan:
Mengontrol lingkungan neonatus dalam
mempertahankan lingkungan suhu netral
(NTE)

1
3/26/2020

 Suhu normal: 36,5 – 37,5oC


 Hipotermia : < 36,5oC
 Hipertermia : > 37,5oC
 NTE : kondisi lingkungan dimana suhu
tubuh normal dengan pengeluaran kalori
dan konsumsi oksigen minimal

 Produksi panas berasal dari pelepasan


norepineprin  metabolisme simpanan
lemak coklat dan konsumsi oksigen dan
glukosa
 Saat lahir  suhu tubuh turun tiba-tiba 
stress dingin pada bayi

2
3/26/2020

 Evaporasi: kehilangan panas ke udara


ruangan dengan cara penguapan air dari
permukaan kulit yang basah atau selaput
mukosa  saat lahir kulit bayi segera
keringkan

 Konduksi : kehilangan panas dari molekul


tubuh ke molekul suatu benda yang yang
lebih dingin yang bersentuhan dengan
tubuh bayi  meja tempat periksa bayi
harus hangat, hangatkan alas/selimut bayi

 Radiasi:kehilangan panas dalam bentuk


gelombang elektronik ke permukaan benda
lain yang tidak langsung bersentuhan
dengan bayi  penggunaan AC sesuaikan
dengan kebutuhan bayi

 Konveksi:kehilangan panas dari molekul


tubuh/kulit ke udara akibat perpindahan
udara  penggunaan kipas angin

3
3/26/2020

Penyebab:
 Lingkungan dingin
 Asuhan yang tidak benar: pengeringan
tidak memadai, baju tidak memadai,
pemisahan dari ibu, prosedur pemanasan
yang tidak memadai
 Bayi sakit dan stres

4
3/26/2020

Tanda awal:
 Kaki teraba dingin
 Kemampuan mengisap lemah atau tidak
dapat menyusu
 Letargi dan menangis lemah
 Perubahan warna kulit  kutis marmorata
 Tachipneu
 tachikardi

Tanda lanjut:
 Letargi
 Apnea dan bradikardi
 Risiko terjadi hipoglikemia, asidosis
metabolik, sesak napas, gangguan faktor
pembekuan (DIC, perdarahan
intraventrikuler)

5
3/26/2020

 Suhu lingkungan yang tinggi


 Dehidrasi
 Perdarahan intrakranial
 Infeksi

 Kulithangat, kemerahan, merah muda


kemudian pucat
 Neonatus tidak mampu berkeringat
 Laju metabolik meningkat, iritabel,
takhikardi, takhipnea
 Dehidrasi
 Perdarahan intrakranial
 Heat stroke
 kematian

6
3/26/2020

Ruang Bersalin
 Lingkungan hangat, bebas aliran udara
 Keringkan nonatus segera
 Skin to skin contact
 Selimuti bayi segera
 Tutup kepala dengan topi

Penggunaan Radiant Warmer


 Dilakukan pada ibu yang mengalami
komplikasi pasca natal atau skin to skin
contact tidak dapat dilakukan
 Neonatus tidak menggunakan pakaian
kecuali popok
 Tempatkan tepat dibawah pemanas

7
3/26/2020

 Pasang probe suhu dipasang ditubuh bayi


 Set suhu radiant warmer pada suhu 36,5oC
 Ukur suhu tubuh setiap 30 menit atau
sesuai kebutuhan

8
3/26/2020

 Inkubatoradalah alat yang dirancang


menghasilkan suhu lingkungan yang
optimal untuk mempertahankan suhu
tubuh bayi yang stabil

 Pada bayi yang lahir prematur


 Bayi yang memerlukan pengawasan lekat
dan membutuhkan observasi terus menerus

9
3/26/2020

 Pastikan petugas dapat menggunakan


inkubator dengan benar
 Pastikan pasokan listrik cukup
 Jauhkan inkubator dari jendela tanpa
penutup
 Dukung orang tua untuk mengunjungi
bayinya dan lakukan skin to skin contact
bila memungkinkan

LINGKUNGAN SUHU NETRAL


USIA DAN BB USIA

AWAL KISARAN
0-6 jam
Dibawah 1200 gr 35oC 34oC
1200-1500 gr 34,1 33,9-34,4
1.501-2500 gr 33,4 32,8-33,8
>2500 32,9 32,0-33,8
6-12 jam
Dibawah 1200 gr 35 34-35,4
1200-1500 gr 34 33,5-34,4
1.501-2500 gr 33,1 32,2-33,8
>2500 32,8 31,4-33,8

10
3/26/2020

USIA DAN BB USIA

AWAL KISARAN
12-24 jam
Dibawah 1200 gr 34oC 34o-35,4C
1200-1500 gr 33,8 33,3-34,8
1.501-2500 gr 32,8 31,8-33,8
>2500 32,4 31,0-33,7
24-36 jam
Dibawah 1200 gr 34 34-35
1200-1500 gr 33,6 33,1-34,2
1.501-2500 gr 32,6 31,6-33,6
>2500 32,1 30,7-33,5

 Bersihkan inkubator setiap hari dengan


desinfektan, bersihkan secara keseluruhan
setiap minggu atau setelah digunakan
 Tutup matras dengan kain bersih
 Kosongkan air reservoir bila tidak
digunakan dan isi air bila akan digunakan
 Atur suhu inkubator pada saat akan
digunakan

11
3/26/2020

 Pindahkan bayi ke dalam inkubator bila suhu dalam


inkubator telah hangat
 Periksa tanda-tanda vital bayi tiap 2 jam meliputi
Suhu, HR, RR
 Lakukan penyesuaian suhu ruangan inkubator bila
suhu aksila bayi lebih atau kurang dari batas normal
(36,5-37,5oC)
 Gunakan satu inkubator untuk satu bayi
 Bila diperlukan pengamatan, bayi dapat disimpan
dalam keadaan telanjang
 Jaga inkubator dalam keadaan hangat, tidak terlalu
sering di buka bila tidak diperlukan

 Membantu melakukan pengamatan pada


bayi
 Bersih dan hangat
 Mempertahankan suhu pada tingkat
tertentu
 Memudahkan penyediaan oksigen

12
3/26/2020

 Membutuhkan tenaga terlatih untuk


merawat bayi
 Membutuhkan tenaga terlatih untuk
merawat dan membersihkan inkubator
 Membutuhkan sumber energi listrik
 Memudahkan pertumbuhan bakteri
 Resiko kepanasan
 Resiko infeksi

1. Personal hygiene
 Bayi dalam inkubator dimandikan
tiap hari didalam inkubator dengan
menggunakan air hangat
 Area genital dan bokong dibersihkan
setiap pergantian popok
 Mata dibersihkan dengan
menggunakan kapas lembab hangat
 Perawatan hidung dilakukan untuk
mengeluarkan mukus atau bila perlu
lakukan suction

13
3/26/2020

 Perawatan mulut dilakukan untuk


mencegah terjadinya jamur pada mulut
setiap setelah bayi minum

2. Pemberian oksigen
 Oksigen diberikan melalui oksigen ruangan
inkubator, binasal canul, headbox, NRM, CPAP
atau ventilator
 Penggunaan oksigen dimonitor dengan memonitor
saturasi oksigen untuk mencegah penggunaan yang
berlebihan (menghindari kerusakan retina mata
bayi).
 Nila normal saturasi oksigen 95-100 persen

14
3/26/2020

3. Pemberian nutrisi
 Pemberian ASI/PASI dapat dilakukan bila kondisi
lambung bayi sudah mampu untuk mencerna
makanan
 Indikasi pemberian nutrisi bila cairan lambung (-)
atau normal (kuning, putih jernih) dan BU (+)
 Pemberian nutrisi peroral diberikan bila refleks
hisap (+)

 Bila refleks hisap (-) pemberian nutrisi


diberikan melalui OGT/NGT sampai bayi
dapat minum sendiri peroral
 Berikan minum secara bertahap dan jeda
waktu yang memungkinkan bayi mengabsorbsi
makanan (+ 3 jam)
 Lakukan aspirasi lambung setiap akan
memberikan minum perNGT

15
3/26/2020

 Catat dalam lembar observasi


 Bila kondisi bayi tidak memungkinkan minum
peroral dan personde karena fungsi pencernaan
yang belum baik, maka kebutuhan nutrisi
diberikan perparenteral (total parenteral
nutrisi)

BB/Gram Hari Hari Hari

1 2 3

>2500 60 D10W 90 100

1501-2500 60 D10W 90-110 120-150


1001-1500 60-80 D10W 90-110 120-150

<1000 60-90 D10W 90-120 120-150

16
3/26/2020

 Kebutuhan cairan/hari:
BB x Kebutuhan cairan/kgBB

 MenghitungTetesan infus dengan


menggunakan mikrodrip:
 Kebutuhan cairan/hari x 60 = tetes/menit
24 x 60

4. Pemeriksaan observasi
 Lakukan observasi TTV tiap jam pada bayi (Suhu,
Respirasi Rate, Heart Rate, Saturasi O2 (SPO2)
 Catat dalam lembar observasi
 Atur suhu inkubator sesuai hasil pengukuran
suhu tubuh bayi
 Atur kebutuhan Oksigen sesuai pengukuran
oksimetri

17
3/26/2020

 Suhu : 36,5 – 37,5oC


 RR : 40-60 x/menit
 HR : 120-160 x/menit
 Saturasi Oksigen : 95-100 persen

18

Anda mungkin juga menyukai