Kelompok 9 :
1. Irna Tridamayanti
2. Karlina Dewi
1. PENGERTIAN
Masa post partum sering disebut juga sebagai masa nifas (puerperium)
yang didefinisikan sebagai masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira- kira 6 minggu (Pilliteri, 2004).
3. endometritis 7. Emboli
- Ekstermitas
Periksa adanya edema pada tangan dan kaki, pucat pada kuku jari,
hangat, adanya nyeri kemerahan, varises, reflex patella, dan kaji
homans’ sign ( nyeri saat kaki dorsofleksi pasif)
II. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen penyebab cedera
(fisik) ; luka post partum
2. Gangguan kenyamanan berhubungan dengan gejala
terkait penyakit (nyeri) ; luka post partum
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan bising ;
lingkungan rumah sakit
4. intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan
5. Risiko infeksi berhubungan dengan jaringan mengalami
trauma (post partum)
6. Kesiapan untuk meningkatkan pengorganisasian perilaku
bayi
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Nyeri akut Tujuan Umum : 1. Kaji lokasi, 1. Dijadikan
Setelah dilakukan durasi, kualitas sebagai data dasar.
tindakan dan frekuensi
keperawatan nyeri.
selama 3x24 jam 2. Memberikan
diharapkan 2. Lakukan rasa nyaman
masalah nyeri perubahan posisi
teratasi. Tujuan dan relaksasi. 3.Mengetahui
khusus : ketidaknyamanan
- Klien 3. Observasi reaksi yang dirasakan
melaporkan nyeri non verbal dari klien
dapat ketidaknyamanan Mengurangi nyeri
dikendalikan
- Skala nyeri 4. Berikan
menurun dari 5 analgetik sebagai 4. Klien
menjadi 2 bentuk kolaborasi mengetahui gejala
- Klien dapat yang sedang
mengenali awitan 5. Berikan dialami
nyeri informasi tentang 5. Klien
- Durasi episode nyeri mengetahui gejala
nyeri berkurang yang sedang
dialami
Gangguan Tujuan Umum : 1. Gunakan 1. Memudahkan
kenyamanan Setelah dilakukan pendekatan yang pendekatan
tindakan menenangkan
keperawatan 2. identifikasi 2. Mengetahui
selama 3x24 jam tingkat seberapa parah
diharapkan klien ketidaknyamanan ketidaknyamanan
merasakan klien
nyaman dengan 3. Dorong klien 3. Mengetahui
kondisinya. Tujuan untuk penyebab
Khusus : mengungkapkan ketidaknyamanan
- Ekspresi wajah perasaan
rileks 4. Instruksikan 4. Klien merasa
- Melaporkan klien tenang dan
kepuasan dengan menggunakan nyaman
lingkungan fisik tekhnik relaksasi
- Dapat 5. Berikan 5. Sebagai
mengontrol nyeri medikasi tindakan
- Status antiansietas kolaboratif untuk
kenyamanan mengurangi
meningkat ketidaknyamanan
(kecemasan)
Gangguan pola Tujuan Umum : 1. Identifikasi 1. Mengetahui
tidur Setelah dilakukan factor lingkungan penyebab
tindakan (bising, cahaya) gangguan pola
keperawatan 2. Ciptakan tidur
selama 3 x 24 jam lingkungan yang
diharapkan pola nyaman 2. Memudahkan
tidur klien mejadi 3. Monitor / catat klien untuk tidur
normalkembali. kebutuhan tidur
Tujuan Khusus : klien setiap hari 3. Memenuhi
- Jumlah jam tidur dan jam kebutuhan tidur
dalam batas 4. Bantu untuk
normal 6 -8 / hari menghilangkan 4. Klien merasa
- Pola tidur, situasi yang tenang sebelum
kualitas dalam menimbulkan tidur
batas normal stres sebelum
- Perasaan segar tidur seperti
sesudah tidur atau membaca buku
istirahat 5. Kolaborasi
- Mampu dengan dokter 5. Sebagai
mengidentifikasih untuk pemberian tindakan
al – hal yang obat tidur seperti kolaboratif untuk
meningkatkan diazepam membantu pasien
tidur mudah tidur
Intoleran aktivitas Tujuan umum : 1. Identifikasi 1. Mengetahui
Setelah dilakukan kendala untuk penyebab
tindakan beraktivitas intoleran aktivitas
keperawatan 2. Kaji tingkat 2. Mengetahui
selama 3 x 24 jam energi dan batas kemampuan
diharapkan toleransi pasien pasien dalam
intoleransi terhadap aktivitas beraktivitas
aktivitas tidak 3. Ajarkan 3. mencegah
terjadi. pengaturan keletihan
Tujuan khusus : aktivitas dan
- Menoleransi manajemen waktu 4.Mempertahanka
aktivitas yang 4. Fasilitasi n dan
biasa dilakukan aktifitas fisik rutin meningkatkan
- tingkat kebugaran
Mendemonstrasik 5. Ajarkan dan kesehatan.
an penghematan pengaturan Mencegah
energi penggunaan keletihan
- energi
Menyeimbangkan 5. Meningkatkan
aktivitas dan asupan makanan
istirahat 6. Kolaborasi yang kaya energi
- Berpartisipasi dengan ahli gizi 6. Meningkatkan
dalam aktivitas untuk asupan makanan
fisik yang perencanaan diet yang kaya energi
dibutuhkan
Risiko infeksi Tujuan umum : 1. Kaji tanda dan 1. Sebagai data
Setelah dilakukan gejala infeksi dasar untuk
tindakan 2. Bersihkan, kaji, tindakan
keperawatan dan fasilitasi selanjutnya
selama 3 x 24 jam proses 2. merawat luka
diharapkan penyembuhan post partum untuk
masalah infeksi luka post partum mencegah infeksi
tidak muncul. 3. Minimalkan
Tujuan khusus : penyebaran dan
- Tidak terdapat penularan agen
tanda infeksi infeksi 3. sebagai bentuk
- Memperlihatkan 4. Lakukan vulva pengendalian
hygiene personal hygiene infeksi.
yang adekuat
- Menunjukkan 5. Ajarkan teknik 4. Membersihkan
kemampuan mencuci tangan daerah luka post
untuk mencegah yang benar partum
timbulnya infeksi Batasi pengunjung 5. Mengindari
- Menunjukkan penyebaran
perilaku hidup kuman
sehat
Kesiapan untuk Tujuan umum : 1. Kaji pola dan 1. Pola dan
meningkatkan Setelah dilakukan kuantitas waktu kuantitas tidur
pengorganisasian tindakan tidur bayi yang baik akan
perilaku bayi keperawatan membantu
selama 3 x 24 jam 2. Kaji kebutuhan perkembangan
diharapkan bayi perkembangan bayi
dapat beradaptasi bayi (rangsangan) 2. Memberikan
dengan 3. Beri makanan rangsangan untuk
lingkungan bayi yang tepat perkembangan
barunya setelah sesuai bayi
lahir. perkembangan
Tujuan khusus : 4. Lakukan 3. Bayi
- Tidak penatalaksanaan membutuhkan
memperlihatkan neonatus selama asupan sesuai
adanya transisi ke dengan
keterlambatan kehidupan perkembangannya
tingkat ekstrauteri dan 4. Bayi dapat
perkembangan stabilisasi periode beradaptasi
bayi berikutnya dengan
- Bayi tidak 5. Bantu orang tua lingkungan
memperlihatkan mengidentifiksi kehidupan
perilaku tanda – tanda stres barunya
maladaptive pada bayi.
- Mempunyai pola, 6. Bicara kepada 5. Mencegah
porsi dan kualitas bayi ketika terjadinya stres
tidur yang normal memberikan pada bayi
- Bangun atau asuhan
IV. Implemetasi
Implementasi keperawatan merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan sesuai perencanaan keperawatan untuk mencapai tujuan yang
ingin dicapai
V. Evaluasi
Evaluasi adalah akhir proses keperawatan ketika perawat menentukan
kemajuan klien dalam mencapai tujuan/hasil dan keefektifan asuhan
keperawatan. ( Suryadi & Yuliani, 2010). Evaluasi disusun menggunakan
konsep SOAP.
S : Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subjektif oleh
keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan.
O : Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawatmenggunakan
pengamatan yang objektif.
A : Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif.
P : Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis (Suprajitno,
2013
TERIMAKASIH