TINJAUAN TEORITIS
1. Defenisi
a. Pertumbuhan
ukuran atau dimensi sel, jaringan, organ, maupun individu yang bersifat
(hormon) (Atien,2013)
b. Perkembangan
8
2. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
a. Faktor Genetik
berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin dan
suku bangsa.
b. Faktor lingkungan
prenatal). Gisi ibu waktu hamil, faktor mekanis, toksin atau zat
embrio.
yang cermat antara panca indra dengan anggota tubuh yang terlibat
(Kuntum,2015).
a. Aspek Perkembangan Pada Bayi ( 0 sampai 1 Tahun )
secara genetik.
diusap , muncul pada saat lahir dan berakhir pada usia 1 tahun
muncul pada saat lahir dan berakhir pada periode pre natal ( 4
minggu )
bulan
kaki diusap, muncul pada saat lahir dan berakhir pada usia 8
bulan
bulan
g) Menghisap : menghisap objek yang diletakkan didalam mulut ,
berdiri
(3) Menjelajah
(6) Merangkak
objek
5) Perkembangan bahasa
a) Usia 1 bulan
(1) Mendekut
(3) Bersuara
(4) Berceloteh
(“buu”-buu”)
dan aktivitas
6) Perilaku sosialisasi
terjaga
dewasa lainnya
a) Usia 15 bulan
b) Usia 18 bulan
ruangan
c) Usia 24 bulan
d) Usia 30 bulan
(1) Dapat menyeimbangkan diri sendiri sementara dengan satu
kaki
a) Usia 15 bulan
b) Usia 18 bulan
c) Usia 24 bulan
d) Usia 30 bulan
3) Perkembangan Bahasa
a) Usia 15 bulan
berdiri)
b) Usia 16 bulan
c) Usia 18 - 24 bulan
a) Usia 12 – 18 bulan
tangan ibu
b) Usia 18 – 24 bulan
anak-anak lain
a) Usia 36 bulan
b) Usia 4 tahun
c) Usia 5 tahun
a) Usia 36 bulan
b) Usia 4 tahun
c) Usia 5 tahun
3) Perkembangan sensoris
a) Usia 4 tahun
b) Usia 5 tahun
4) Perkembangan bahasa
a) Usia 2 tahun
c) Usia 4 tahun
dan l )
5) Perkembangan sosialisasi
b) Usia 5 tahun
dengan perhatian khusus pada bayi dan anak balita yang merupakan masa
(Kuntum,2015)
kemampuan dirinya.
c. Perlakuan yang salah.
ditemukan pada anak dan perlu diketahui orang tua atau pengaush
atau kerusakan pada sistem lainnya. Hal ini akan melibatkan aspek
b. Cerebral Palsy
motorik pada susunan syaraf pusat yang sedang tumbuh atau belum
selesai pertuimbuhannya.
c. Down Syndrom
d. Perawakan pendek
e. Autisme
f. Retardasi Mental
hiperaktivitas.
B. Konsep Bronchopneumonia
1. Pengertian Bronchopneumonia
paru yang meluas sampai bronkeoli atau dengan kata lain peradangan yang
2018).
pola penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di
(Fery, 2015).
adalah peradangan yang terjadi pada jaringan paru sampai ke brokus yang
disebabkan oleh virus, bakteri jamur dan benda asing yang memiliki pola
Menurut Riana (2011) anatomi dan fisilogi pada sistem pernafasan adalah
sebagai berikut :
a. Anatomi
mengalir yaitu rongga hidung, faring, laring, trakhea, dan bagian paru-
darah.
Gambar 2.1
Anatomi sistem pernafasan
struktur serupa dengan trachea yang di lapisi oleh jenis sel yang
Kalau udara setelah jalan, maka tidak dapat masuk dalam paru-
akhir paru-paru.
paru kiri dan dibagi tiga lopus oleh visula interloris. Paru-paru
bernafas (Riana,2011)
b. Fisiologi
paru atau pernapasan ekterna, oksigen diambil lewat mulut dan hidung
oleh sel darah merah dibawa ke jantung dan dari jantung dipompakan
paru.
pernafasan yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk, adanya lapisan
mukus, gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ dan
karena aspirasi cairan ketuban atau secret jalan lahir ibunya sewaktu
dilahirkan.
Albicans, dan aspirasi makanan serta terjadi kobgesti paru yang lama
b. Pada anak berusia lebih dari 1 tahun yang gizinya baik biasanya
4. Patofisiologi
pernafasan atas dan menimbulkan reaksi imonologis dari tubuh. reaksi ini
pertukaran gas di paru. Tidak hanya menginfeksi saluran nafas, bakteri ini
juga dapat menginfeksi saluran cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri
ini dapat membuat flora normal dalam usus menjadi agen patogen
paru dapat melalui berbagai cara, antara lain inhalasi langsung dari udara,
aspirasi dari bahan- bahan yang ada dinasofaring dan orofaring serta
(Yoanita,2019).
5. WOC
Menurut Juliet (2018), tanda dan gejala pada pasien yang menderita
a. Menggigil.
c. Gelisah.
d. Dispnea.
g. Batuk produktif.
7. Komplikasi
berikut :
b. Gagal nafas, jika sudah terjadi obstruksi jalan nafas maka pasien
c. Empiema
pleura.
8. Pemeriksaan penunjang
sebagai berikut :
9. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Keperawatan
b. Penatalaksanaan Medis
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
meningkat selama todler dan usia pra sekolah. Pada saat anak
pasien.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
(Juliet,2018)
(Juliet,2018)
1) Kehamilan
ANC, imunisasi, TT
3) Kelahiran
5) Alergi
binatang
6) Obat-obatan
7) Imunisasi
meliputi :
f) 9 bulan : Campak
g) 18 bulan : DPT-HB-Hib
h) 24 bulan : Campak
Menurut Nuzul (2017), tanda bayi sehat adalah bayi lahir langsung
menyusu pada payudara ibu dengan kuat, berat lahir 2.500 sampai
4.000 gram. Tanda anak sehat juga meliputi berat badan naik , anak
a) Menatap ke ibu
c) Tersenyum
b) Tertawa
e) Mengoceh spontan
d) Menirukan bunyi
a) Merambat
b) Mengucapkan ma..ma..da..da..
tanpa bantuan.
9) Kebiasaan
1) Pemeriksaan pertumbuhan
Lingkar lengan : usia 6-8 bulan (14,77 cm), usia 9-11 bulan (15,10
2) Pemeriksaan TTV
3) Penampilan umum
4) Pemeriksaan Fisik
pasien
(1) Mata : biasanya dalam keadaan normal. Biasanya mata
kelenjar tiroid.
c) Thoraks
(1) Paru-paru :
aktivitas
adalah :
nafas abnormal
wheezing, gelisah
hiperaktif, anoreksia
payudara ibu, bayi menghisap tidak terus menerus, bayu menangis saat
disusui
dengan suhu tubuh diatas normal, kulit merah, kulit terasa hangat
sianosis, lemah
g. Resiko ketidakseimbangan elektrolit pada faktor resiko
Tabel 2. 1
Intervensi Keperawatan
Dengan aktivitas :
Observasi :
1. Identifikasi harapan citra tubuh berdasakan tahap
perkembangan
2. Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh
yang berubah
Terapeutik :
1. Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
2. Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap
harga diri
Edukasi :
1. Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan
perubahan citra tubuh
2. Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap
citra tubuh
Sumber : Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2016) dan Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2016).
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan